FAKTOR PENDORONG DAN PENGHAMBAT TUGAS PE

FAKTOR PENDORONG DAN PENGHAMBAT TUGAS
PERKEMBANGAN MASA DEWASA
MAKALAH
Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Andragogi
Dosen Pengampu:
Drs.Eko Nusantoro,M.Pd.,Kons
Eem Munawaroh,M.Pd
Oleh
Arum Mareta 1301414010
Dhea Hediyati 1301414083
M. Fajar Septianto 1301414098
Nurul Azizah Zain 1301414118

JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2016

KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala nikmat, rahmat dan
hidayah-Nya sehingga Makalah ini dapat terselesaikan dengan baik. Makalah ini

berjudul “faktorpenghambat dan pendorong tugas perkembangan masa dewasa”.
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memberi gambaran tentang
bagaimana mengenai Penulis mengucapkan terimakasih kepada segala pihak yang
telah membantu dalam penyusunan makalah ini. Penulis menyadari bahwa makalah
ini masih jauh dari sempurna untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran.

Semarang, Maret 2016

Penulis

BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Masa Dewasa merupakan masa munculnya banyak masalah-masalah yang
muncul yang harus dihadapi oleh orang dewasa. Orang Dewasa harus mampu
melewati permasalahan yang akan dihadapi apabila tidak akan menjadi
permasalahan yang mendorong terhambat nya tugas perkembangan masa dewasa.
Maka dari itu,Konselor harus mengetahui berbagai macam faktor penghambat dan
pendorong tercapainya tugas perkembangan yang dimiliki oleh orang dewasa.
Konselor harus membantu klien agar menjadi mandiri termasuk klien yang

berusia memasuki orang dewasa.
Konselor menuntun klien orang dewasa agar mengatasi faktor penghambat
dalam dirinya dan mengupayakan faktor pendorong agar memaksilkan klien
menjadi pribadi klien yang lebih baik.Agar pelayanan Konseling lebih efektif
diharapkan calon konselor memiliki pengetahuan ini.
B.
a.
b.
C.
a.
b.

RUMUSAN MASALAH
Apa saja faktor pendorong dalam tugas masa perkembangan masa dewasa?
Apa saja faktor penghambat dalam tugas masa perkembangan masa dewasa?
MANFAAT
Agar calon konselor dapat membantu klien memenuhi tugas perkembangan
Untuk mengetahui apa yang diperhatikan dalam proses konseling orang
dewasa


BAB II

PEMBAHASAN

A. GAMBARAN MASA DEWASA
1. Masa Dewasa Awal
Tahap pertama sampai kelima sudah dilalui maka setiap individu akan
memasuki jenjang berikutnya yaitu pada masa dewasa awal atau muda yang berusia
sekitar 20-30 tahun . Masa Dewasa Awal (Young Adulthood )ditandai adanya
kecenderungan intimacy – isolation . kalau pada masa sebelumnya , individu
memiliki ikatan yang kuat dengan kelompok sebaya , namun pada masa ini ikatan
kelompok sudah mulai longgar . mereka sudah mulai selektif ,dia membina hubungan
yang intim hanya dengan orang-orang tertentu yang sepaham . jadi pada tahap ini
timbul dorongan untuk membentuk hubungan yang intim dengan orang-orang
tertentu , dan kurang akrab atau renggang dengan yang lainnya .
2. Masa Dewasa Akhir
Erikson (1968) percaya bahwa orang dewasa tengah baya menghadapi
persoalan hidup yang signifikan generativitas vs stagnasi ,adalah nama yang
diberikan erikson pada fase ketujuh dalam teori masa hidupnya .Generatifitas
mencakup rencana-rencana orang dewasa yang mereka harap dapat dikerjkan guna

meninggalkan warisan dirinya sendiri pada generasi selanjutnya ,sebaliknya stagnasi
(disebut juga penyerapan diri) berkembang ketika individu merasa bahwa mereka
tidak melakukan apa-apa bagi generasi berikutnya
3. Masa Usia Lanjut
Tahap terakhir dalam teorinya erikson disebut tahap usia senja yang diduduki
oleh orang-orang yang berusia sekitar 60-65 keatas.masa hari tua ditandai adanya
kecenderungan ego intergriti despair .dalam teori erekson , orang yang sampai pada

tahap ini berarti sudah cukup berhasil melewati tahap-tahap sebelumnya dan yang
menjaadi tugas pada usia senja ini adlah integritas dan berupaya menghilangkan putus
assa dan kekecewan.Tahap ini merupakan tahap yang sulit dilewati menurut
pemandangan sebagian orang dikarenakan mereka sudah merasaterasing dari
lingkungan kehidupannya,karena orang pada usia senja dianggap tidak dapat berbuat
apa-apa atau tidak berguna.kesulitan tersebut dapat diatasi jika di dalam diri orang
yang berada pada tahap paling tinggi dalam teori erikson terdapat integritas yang
memiliki arti tersendiri yakni menerima hidup dan juga berarti menerima akhir hidup.
(Haryadi,2002.101)
B. FAKTOR PENUNJANG PENGUASAAN TUGAS PERKEMBANGAN
(secara umum)
1. Efisiensi fisik manusia

Sekitar usia 23 – 27 dalam masa dewaasa awal ,terutama periode atau tahuntahun pertamanya , keadaan fisik yang fit dapat m,engatasi atau memecahkan
persoalan yang timbul . terdapat pula kenyataan adanya orang dalam masa
dewasa awal mengalami gangguan fisik dan psikologis . Hal ini umumnya
disebabkan oleh semangat yang kuat untuk bekerja sehingga bekerja yang
berlebihan,bekerja dengn waktu yang berlebihan tidak sesuai dengan daya
tahan fisik,makan yang tidak teratur,makan yang berlemak dan banyak
gula,bekerja dengan tekanan perasaan seperti tegang , takut dll
2. Kemampuan motoric yang mencapai kesempurnaan dalam dewasa awal
Satu diantara factor yang menunjang kelaksanaan tugas perkembangan . oleh
karena adanya keadaan fisik yang kuat dan rata-rata kesehatan yang baik
dalam dewassa awal,memungkinkan mereka melatih ketrampilan secara baik
disbanding dikala remaja mereka .dalam hal kekuatan atau tenaga indivdu,
disepakati oleh banyak ahli , bahwa hal itu mencapai puncaknya dalam usia
antara 20-30 tahun .
3. Kemampuan Mental
Yang dimiliki dalam dewasa awal sangat penting dalam menyesuaikan diri
terhadap tugas perkembangan . dalam dewasa, individu umumnya

menunjukkan kemampuan mental yang mapan terutama dalam tahun-tahun
pertama dan pertengahan masa dewasa .Dewasa awal memiliki daya mampu

belajar sama baiknya dengan para anak-anak dan para remaja , khususnya
dalam mempelajari dan menyesuaikan diri terhadap ketrampilan dan
kecakapan yang dituntut oleh tugas perkembangan dalam masa dewasa awal .
C. FAKTOR-FAKTOR PENGHAMBAT DALAM MENGUASAI TUGASTUGAS PERKEMBANGAN (secara umum)
1. Latihan yang tak berkesinambungan sebagai salah satu penghambat
penguasaan tugas perkembangan dewasa awal,berhubungan erat dengan
pengalaman belajar dan latihan masalalu .
2. Adanya perlindungan yang berlebihan yang dialami oleh individu ,
bersangkutan dengan pola pendidik orang tua yang pernah dialami dalam
masa kanak-kanak .
3. Dalam masa remaja , seseorang yang normal membentuk kelompok teman
sebaya atau peer group.kelompok-kelompok tersebut memiliki nilai tersendiri
yang diakui dan dipatuhi oelh para anggotanya.para anggotanya sangat takut
untuk ditolak oleh kelompok dan takut memiliki nilai yang berbeda dengan
nilai kelompok .
4. Aspirasi yang tidak realistis , juga merupakan penghambat penguasaan tugas
perkembangan dalam dewasa awal .kesukaran penyesuaian dalam dewasa
awal dapat ditimbulkan oleh konsep yang tidak realistis dalam benak para
dewasa awal tentang apa yang diharapkan dengan apa yang dapat dicapainya .
(Mappiare.1983.32-41)


1.) MASA DEWASA AWAL
A .FAKTOR PENDORONG TUGAS PERKEMBANGAN
a. Efisiensi fisik
Pucak efisiensi fisik fisik biasanya dicapai pada usia
pertengahan duapuluhan, sesudah mana terjadi penurunan lambat laun

hingga awal usia empatpuluhan . dengan demikian dalam periode
penyesuaian , secara fisik orang mampu menghadapi dan mengatasi
masalah-masalah yang selain sukar juga paling banyak jumlahnya
dalam periode ini .
b. Kemampuan Motorik
Orang – orang muda mencapai puncak kekuatannya antara usia
duapuluhan dan tigapuluhan . kecepatan respons maksimal terdapat
antara usia dua puluh dan dua puluh lima tahun dan sesudah itu
kemampuan ini akan sedikit demi sedikit mulai menurun .dalam
belajar menguasai ketrampilan-ketrampilan motoric yang baru ,orangorang muda usia duapuluh lebih mampu daripada mereka yang
mendekatiusia setengah umur .
c. Kemampuan Mental
Kemampuan mental yang diperlakukan untuk mempelajari dan

menyesuaikan

diri pada situasi-situasi baru,seperti misalnya

mengingat hal-hal yang dulu pernah dipelajari , penalaran analogis dan
berpikir kreatif , mencapai puncaknya dalam usia duapuluhan ,
kemudian sedikit demi sedikit menurun.
d. Motivasi
Apabila remaja mencapai usia dewasa secara hokum , mereka
berkeinginan kuat untuk dinggap sebagai orang-orang dewasa yang
mandiri oleh kelompok social mereka .
e. Model Peran
yang bekerja setelah menamatkan sekolah lanjut mempunyai
model peran untuk diteladani . karena berinteraksi dengan orang
dewasa mereka memperoleh motivasi untuh mencontoh perilaku
sesuai garis-garis yang dianut masyarakat dewasa ,agar mereka juga
dianggap dewasa.
B. Faktor Penghambat untuk Menguasai Tugas-tugas Perkembangan.
a. Dasar yang Kurang Mewadai
Makin banyak masalah yang belum terselesaikan berupa tugas

perkembangan sebelumnya yang belum dikuasai yang dibawa seseorang

saat memasuki masa dewaa,maka makin terasa lama dan sulit proses
penyesuaian diri pada masa dewasa tersebut .
b. Hambatan fisik
Kesehatan yang buruk atau hambatan fisik yang menghalangi
seseorang mengerjakan apa yang dilakukan oleh orang lain pada usia yang
sama dpat menggagalkan penguasaan tugas-tugas perkembangan untuk
sebagian atau secara total .
c. Latihan yang Tidak Runtut
Apabila latihan yang diterima di sekolah atau di rumah hampir tidak
mempunyai kaitan atau bahkan tidak berkaitan sama sekali dengan pola
hidup massa dewasa ,maka orang bersangkutan tidak akan siap
menghadapi tuntunan masa keddewasaan.
d. Perlindungan yang Berlebihan
Seseorang dewasa yang memperoleh perlindungan yang berlebihan
pada masa kanak-kanak dan masa remaja , biasanya mengalami banyak
kesulitan dalam menyesuaikan diri pada kehidupan orang dewasa .
e. Pengaruh kelompok teman sebaya yang berkepanjangan
Makin lama orang dewasa muda melanjutkan studi di perguruan tinggi

atau akademi ,maka makin panjang periode pengaruh teman sebaya dan
makin lama mereka berprilaku sesuai dengan standar teman kelompok
sebaya .
f. Aspirasi yang Tidak Realistis
Orang dewasa yang sangat berhasil dalam studi ,sosialisasi ,dan olahraga
di sekolah ,sangat besar kemungkinan mengembangkan konsep yang tidak
realistic tentang kemampuan mereka .

2.) MASA DEWASA MADYA
1.) Factor penting yang menyebabkan orang usia madya mempunyai fungsi social
yang baik
a. Kesehatan yang baik menyebabkan orang dapat berpartisipasi dalam
kegiatan social .

b. Kemahiran dan ketrampilan social yang diperoleh sebelumnya dapat
memperkuat kepercayaan diri dan dapat mempermudah masalah social .
c. Kemauan untuk berperan sebagai pengikut dengan ikhlas walaupun peran
kepemimpinan biasa dipegang oleh mereka orang dewasa
2.) Kondisi yang Menunjang pada kepuasan kerja pada usia madya
a. Prestasi kerja sebaiknya ditetapkan jauh sebelumnya

b. Kesemppatan unbtuk mengaktualisasikan diri dalam pekerjaan
c. Hubungan yang menyenangkan dengan pekerja
d. Merasa qaman dengan pekerjaannya

3.) Kondisi umum yang menghambat proses penyesuaian diri bagi orang usia
madya
a. Penampilan tidak menarik
Orang usia madya baik perempuan maupun laki-laki pasrah terhadap
penampilannya yang semakin buruk , dan mereka tdiak berusaha atau
malas berusaha untuk memperbaikinya,akan se3makin diabaikan atau
ditolak oleh situasi social tertentu
b. Kurang memiliki ketrampilan social
Orang usia madya yang tidak pernah belajartentang ketrampilan social
dengan teman sebayanya selama ia masih muda,atau ia belajar dengan
asal-asalan
c. Kecenderungan untuk lebih suka berkontek dg keluarga
Orang yang berusia madya baik pria maupun wanita yang menganggap
anggota keluarganya lebih menyenangkan daripada orang luar dan
kegiatan yang di dalam keluarga lebih menyenangkan dibandingkan
dengan yang dilakukan masyarakat .
d. Masalah keuangan
Orang berusia madya yang terganggu oleh masalah keuangan akan
dibantu dengan tunjangan pengangguran atau tunjangan jompo
e. Tekanan karena keluarga

Sebagian besar org berusia madya masih mempunyai tanggung jaawab
keluarga , mempunyai beban lebihb banyak daripada waktu anakanaknya masih kecil\
f. Popularitas yang di inginkan
Beberapa orang baik pria maupun wanita yg berusia madya terutama
mereka yag dulu kawin muda telah memperoleh pengalam yang baik.
g. Mobilitas social
Mobilitas social seseorang sering terasa sulit apabila ia tidak
muungkin mendekatkan dan masuk kedalaam jaringan kerja social
secara aktif.
4.) Kondisi yang Mempengaruhi Penyesuain Pekerjaan pada Usia Madya
a. Kepuasan kerja pria maupun wanita berusia madya yg menyenangi
pekerjaan mereka akan dapat menyesuaikan diri jauh lebih baik
daripada mereka yang terpaksa
b. Harapan pekerjaan
Bila masa pension tiba,pekerja usia madya menilai pretasi dapat
dilihat dari aspirasi mereka yang dahulu.
c. Sikap terhadap teman sekerja
Pekerja usia tengah baya, yang marah karena perlakuan
pimpinannya

terhadap

bawahan

tidak

menyenangkan

dan

mengenai pekerja lebih mudah yang tidak memperoleh giliran
d. Relokasi
Perasaan pekerja yang harus pindah tempat atau pindah ke
masyarakat lain dengan tujuan agar mereka tetep bekerja.
5.) Kondisi yang merumitkan penyesuaian diri terhadap perubaahan pola
keluarga pada usia madya
a. Perubahan fisik
Gangguan yang bersifat mental dan fisik yang dating bersama
dengan hadirnya masa menapouse bagi wanita sering memperberat
proses penyesuaian terhadap maasalah lain .
b. Merasa tidak berguna lagi
Semakin rumah memusatkan perhatian

pada

anak

lebih

awal,semakin orang usia madya merasa tidak berguna lagi pada
waktu tanggungjwabnya sebagai orang tua
c. Merawat anggota keluarga berusia lanjut

Pada

umumnya

orang

usia

madya

merasa

kesal

diberi

tanggungjawab untuk merawat keluarga yang berusia lanjut
6.) Kondisi yang mempersulit penyesuaian diri dengan pasangan anak-anak
a. Singkatnya masa perkenalan hanya mempunyai sedikit waktu
untuk mengenal calon besan dan keluarganya
b. Beberapa orang tua pada dewasa biasanya melakulkan konsultasi
tentang calon menantu yang dipilih oleh anaknya
c. Orangtua berusia madya mengharapkan agar hubungan mereka
tetap baik
d. Kecenderungan pasangan usia madya untuk memberikan terlalu
banyak nasehat kepada menantu
e. Perbedaan latarbelakang social budaya sering menimbulkan kritik
yang trdiak sehat dan ketenggangan hubungan
7.) Kondisi yang mempengaruhui penyesuaian diri dalam merawat usia lanjut
a. Pembalikan peran sebagian orang tua usia lanjut sulit untuk
melepaskan wewenang yang dulu pernah dipunyai di rumahnya
sendiri
b. Tempat tinggal penyesuaian diriterhadap perawatan usia lanjut
lebih mudah apabila orangtua tetap tinggal dirumah mereka
c. Hub ungan usia lanjut dengan usia mdya walaupun suami istri
lebih benci untuk merawatt menantunya edaripada orangtuanya
3.USIA LANJUT
A. Beberapa kondisi umum yang mempengaruhi perubahan minat pada usia
lanjut
a. Kesehatan perubahan terhadap kesehatan dan kekuatan dapat
dilihat dari keinginan mencari kegiatan maupun memerlukan
kegiatan.
b. Status social orang usia lanjut dari kelompok social yang lebih
tinggi biasanya mempunyai tingkat keinginan yang lebih tinggi
disbanding kelompok social yang rendah
c. Status ekonomi . orang usia lanjut sering menghentikan banyak
kegiatan yang penting bagi mereka kemudian memusatkan
perhatian pada kegiatan yang dapat menghasilkan sesuatu tanpa
memperhatikan apakah hal itu penting .

1.) Kondisi yang mempengaruhi kegiatan rekreasi
a. Kesehatan menurunyya kondisi kesahatan dan ketidakmampuan
secara fisik
b. Status ekonomi kurangnya pendapatan setelah pension dan
terpaksa harus berhenti dalam rekreasi
c. Pendidikan semakin tinggi dan formal tingkat pendidikan semakin
besar pula kegiatan rekreasi .
2.) Beberapa pengaruh umum dari perubahan keagamaan usia lanjut
a. Toleransi keagamaan meningkatnya usia seseorang tidak sulit
mengikuti norma-norma agama
b. Keyakinan keagamaan perubhan keyakinan keagamman umumnya
dalam pengarahan menerima keyakinan tradisional dikaitkan
dengan kepercayaan seseorang.
c. Ibadah keagamaan menurunnya kehadiran dan partisipasi dalam
kegiatan ibadah pada usia lanjut karena tidak ada minat yang
disebabkan karena factor kesehatan tidak ada transportasi dan malu
karena tidak mempunyai pakaian yang tidak sesuai
3.) Kondisi yang Mempengaruhi penyesuaian terhadp masa pension
a. Pekerja yang pensiun sukarela akan menyesuaikan diri yang
kelebih baik
b. Kesehatan yang buruk pada waktu pensiun memudahkan
penyesuaaian
c. Banyak pekerja yang merasa berhenti dari pekerjaan secara
bertahap ternyata lebih baik .
d. Pekerja yang mengembangkan minat tertentu guna menggantikan
aktifitas kerja rutin
4.) Factor umum yang mempengaruhi perilaku seksual pada usia lanjut .
a. Pola perilaku seksual padamasalalu
Orang yang memperoleh kenikmatan dari perilaku seksual pada
usia lanjut kegiatan sosialnya akan lebih terus aktif
b. Kesesuaian dengan pasangan hidup
Apabila Hubungan pasangan hidup sangat dekat maka keinginan
untuk melakaukan hubungan seksual yang lebih bessar
c. Sikap social sikap social yang tdiak menyenangkan dan pantas
terhadap seks akan mersa tidak nikmat bahkan ternoda

5.) Kondisi yang menunjang penyesuaian pernikahan kembali dimasaa usia
lanjut
a. Pernikahan pertama yang bahagia
b. Mengetahui sifat-sifat perilaku apa yang dicari dari pasngan
c. Latarbelakang pendidikan dan social yang sama
d. Pendapatan yang mamadai
e. Kesehatan dan kondisi fisik yang mampu
6.) Beberapa kondisi yang mempengaruhi pilihan pola hidup bagi kaum usia
lanjut .
a. Status ekonomi jika mereka secara ekonomis memungkinkan
untuk memilih maka orang usia lanjut meneruskan hidupnya
dirumahnya sendiri
b. Status perkawinan sementara kedua anggota pasangan masihg
hidup pengaturan hidup mereka pada umumnya ditentukan oleh
status ekonomi dan kesehatan.
c. Kesehatan jika kesehatan tidak memungkinkan maka mereka harus
tinggal dengan kerabat keluarga atau di lembaga penampungan
7.) Kondisi Yang Meningktkan keseriusan pengangguran usia lanjhut
a. Jenis pekerjaan seperti menjadi aturan umum bahwa pekerja dalam
posisi teratas atau terbawah adalah mmereka yang berada posisi
paling tidak menyenangkan apabila dihadapkan untuk pilihan
mencari pekerjaan
b. Pekerjaan baru vs pergeseran pekerjaan lebih sulit bagi pekerja
yang meninggalkan pekerjaannya atau digeser dibandingkan
dengan orang yang hanya beralih tugas
c. Status kelompok minoritas hanya sedikit jumlah kesempatan
pekerjaan dari kelonpok minoritas berarti masa menganggur terjadi
lebih lama.
8.) Beberapa factor yang mempengaruhi penyesuaian diri dengan usia lanjut
a. Persiapan untuk hari tua bagi mereka yang tidak mempersiapkan
diri akan mengalami trauma dalam melakukan penyesuaian
tersebut

b. Pengalaman masalampau bebrbagai kesulitan yang dialami dalam
menyesuaikan diri merupakan akibat dari pelajaran tentang bentukbentuk dari masalalu
c. Anak-anak yang telah dewasa. Sikap anak yang telah dewasa dapat
menciptakan penyesuaian social bagi orang usia lanjut .

BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Masa dewasa memiliki tugas perkembangan yang harus dipenuhi hal ini yang
mendorong faktor pendorong tugas perkembangan masa dewasa Efisiensi fisik
manusia ,Kemampuan motoric yang mencapai kesempurnaan dalam dewasa
awal,dan Kemampuan Mental. Sedangkan faktor penghambat yaitu Latihan yang
tak berkesinambungan sebagai salah satu penghambat penguasaan tugas
perkembangan dewasa awal,berhubungan erat dengan pengalaman belajar dan
latihan masalalu,Adanya perlindungan yang berlebihan yang dialami oleh
individu , bersangkutan dengan pola pendidik orang tua yang pernah dialami
dalam masa kanak-kanak .Dalam masa remaja , seseorang yang normal
membentuk kelompok teman sebaya atau peer group.kelompok-kelompok
tersebut memiliki nilai tersendiri yang diakui dan dipatuhi oelh para
anggotanya.para anggotanya sangat takut untuk ditolak oleh kelompok dan takut
memiliki nilai yang berbeda dengan nilai kelompok .Aspirasi yang tidak realistis ,

juga merupakan penghambat penguasaan tugas perkembangan dalam dewasa
awal .kesukaran penyesuaian dalam dewasa awal dapat ditimbulkan oleh konsep
yang tidak realistis dalam benak para dewasa awal tentang apa yang diharapkan
dengan apa yang dapat dicapainya
B. SARAN
Diharapkan dengan Andragogi, Konselor dapat membantu penyelenggaraan
konseling yang mengetaskan penghambat yang dimiliki oleh orang dewasa dan
memaksilkan potensi yang dimiliki oleh orang dewasa.

DAFTAR PUSTAKA

Andi Mappiare, (2003),Psikologi Orang dewasa, Usaha nasional
Syamsu Mappa dan Anisah, (1994), Teori Belajar Orang Dewasa, jakarta: Ditjen
Dikti Dikbud
Hurlock,Elizabeth (1998), Psikologi Perkembangan,Jakarta:Erlangga
Hariyadi,Sigit (2008), Perkembangan Individu. Semarang