ANALISIS SPASIAL YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN KECAMATAN UJUNG PADANG KABUPATEN SIMALUNGUN TAHUN 2005-2010.

(1)

ANALISIS SPASIAL YANG MEMPENGARUHI

PERKEMBANGAN KECAMATAN UJUNG

PADANG KABUPATEN SIMALUNGUN

TAHUN 2005-2010

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

NURHIDAYAH SITORUS NIM. 308331055

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2012


(2)

(3)

(4)

v

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini : Nama : Nurhidayah Sitorus

Nim : 308331055

Jurusan : Pendidikan Geografi

Fakultas : Ilmu Sosial (FIS) Universitas Negeri Medan

Dengan ini menyatakan bahwa, skripsi yang saya pertahankan ini adalah benar-benar merupakan hasil tulisan dan hasil karya sendiri, bukan merupakan pengambilalihan tulisan atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai hasil tulisan atau pikiran saya sendiri.

Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa skripsi yang saya pertahankan ini merupakan hasil jiplakan/plagiasi, maka saya bersedia menerima sanksi atau hukuman atas perbuatan tersebut.

Medan, Agustus 2012 Saya Yang Membuat Pernyataan

Nurhidayah Sitorus NIM : 308331055


(5)

viii

ABSTRAK

Nurhidayah Sitorus, NIM 308331055. Analisis Spasial Yang Mempengaruhi Perkembangan Kecamatan Ujung Padang Kabupaten Simalungun Tahun 2005-2010. Skripsi: Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan 2012.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Faktor fisik geografi yang mempengaruhi perkembangan Kecamatan Ujung Padang Kabupaten Simalungun (2) Faktor nonfisisk yang mempengaruhi perkembangan Kecamatan Ujung Padang Kabupaten Simalungun.

Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Ujung Padang pada tanggal 20 Juni 2012 sampai 20 Juli 2012. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh desa yang ada di Kecamatan Ujung Padang yang terdiri dari 16 desa dan 1 kelurahan. Popoulasi ini sekaligus menjadi sampel (total sampling). Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan observasi dan studi dokumenter. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis deskriptif kualitatif.

Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) letak Kecamatan Ujung Padang yang strategis menjadikan Kecamatan ini sebagai daerah transit dan produksi kelapa sawit. Jarak yang terjangkau sekitar 25 km ke Kabupaten Batubara, 45 km ke Kabupaten Asahan, dan 25 Km ke Kecamatan Bosar Maligas memberikan kemudahan aksesibilitas bagi penduduk untuk melakukan interaksi. Iklim di kecamatan ini termasuk jenis iklim tropis. Luas penggunaan lahan pertanian sebesar 85%. Topografi kecamatan ini berada pada ketinggian 25 m dpl dengan kondisi datar sampai agak curam 0-40%. Sumberdaya alam diketahui luas panen sekitar 3,485 Ha dengan produksi 19,27 ton untuk padi sawah, dan 14.129,47 Ha dengan jumlah produksi 42.917,53 ton untuk kelapa sawit. (2) tidak terjadi pertumbuhan penduduk selama 5 tahun karena pertumbuhan nya hanya -1,46%. Jenis permukaan jalan berbatu 76%, beraspal 19%, pengerasan 5%, kondisi jalan baik 73%. Sarana pendidikan dan kesehatan yang sudah memadai membuat kecamatan ini mudah untuk berkembang.


(6)

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Analisis Spasial Yang Mempengaruhi Perkembangan Kecamatan Ujung Padang Kabupaten Simalungun Tahun 2005-2010”. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tulisan ini masih jauh dari kesempurnaan baik isi maupun bahasanya. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan kemampuan, pengalaman, dan pengetahuan penulis. Oleh karena itu, untuk kesempurnaan tulisan ini, maka penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kebaikan skripsi ini.

Dalam menyelesaikan kripsi ini penulis banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si, Rektor Universitas Negeri Medan 2. Drs. Restu, M.S Dekan Fakultas Ilmu Sosial

3. Drs. Walbiden Lumbantoruan, M.Si Ketua Jurusan Geografi yang telah membantu memperlancar administrasi dalam skripsi ini.

4. Ibu Dra.Asnidar, M.Si sebagai sekretaris jurusan yang telah membantu dan memudahkan mahasiswa dalam menyelesaikan skripsi.

5. Bapak Darwin P. Lubis, S.Si, M.Si sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah membimbing dan mengarahkan penulis dalam melaksanakan penelitian hingga skripsi ini dapat terselesaikan sesuai dengan rencana.

6. Drs. Muhammad Arif, M.Pd sebagai dosen pembimbing akademik yang telah membimbing dan mengarahkan penulis dalam melaksanakan penelitian hingga skripsi ini dapat terselesaikan sesuai dengan rencana.

7. Bapak dan Ibu dosen Jurusan Pendidikan Geografi yang telah memberikan bekal ilmu yang tak ternilai hingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. 8. Kepala BAPPEDA Kabupaten Simalungun beserta stafnya yang telah

memberi kemudahan selama peneliti melukakan penelitian.

9. Camat Ujung Padang beserta stafnya dan Pangulu Nagori beserta jajaran nya yang memberikan izin penelitian dan kemudahan selama penelitian.


(7)

iv

10.Teristimewa buat Ayahanda dan Ibundaku tercinta Saem Sitorus dan Risnawati, sejujurnya doa serta harapan ayah dan bundalah yang selalu menjadi pelecut semangat ananda dalam menulis skripsi ini. Maafkan ananda, jika sebagai seorang anak belum bisa memberikan yang terbaik buat Ayahanda dan Ibunda tercinta.

11. Kakak, abang, dan adik-adik ku tersayang Santi Hidayani Sitorus S.PdI, Saibun Sitorus S.PdI, Muhammad Riva’i Sitorus, dan Surya Muttaqin Sitorus yang selalu memberikan semangat kepada penulis serta membantu penulis pada saat melakukan penelitian.

12.Teman-teman satu kos rumah taqwa 203 D, Ipeh, Ika, Rahmah, Putri, Kak Dita, Kak Nelan, Jeni yang selama satu atap selalu membantu dan memberikan semangat kepada penulis dalam menulis skripsi.

13.Teman-teman di Jurusan Pendidikan Geografi, stambuk 2008 khususnya Vanolo, Nasrullah, Andi, Paduan, Zulaika, Nila, Iba, Suamadi , Noya, Ayu, Mauli, Zannah , Adon, Hari, yang telah menjadi sahabat setia selama kuliah.

Akhirnya penulis mengucapkan terima kasih kepada orang-orang yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca khususnya jurusan pendidikan geografi.

Medan, Agustus 2012 Penulis

Nurhidayah Sitorus NIM 308331055


(8)

vi

DAFTAR ISI

Hal

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ... i

LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ... v

DAFTAR ISI ... vi

ABSTRAK ... viii

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 6

C. Pembatasan Masalah ... 6

D. Rumusan Masalah... 7

E. Tujuan Penelitian ... 7

F. Manfaat Penelitian... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 8

A. Kerangka Teori ... 8

B. Penelitian Yang Relevan ... 33

C. Kerangka Berpikir... 37

BAB III METODE PENELITIAN ... 38

A. Lokasi Penelitian ... 38

B. Populasi dan Sampel ... 38

C. Variabel Penelitian Dan Defenisi Operasional ... 38

D. Teknik Pengumpulan Data ... 40


(9)

vii

BAB IV DESKRIPSI DAERAH ... 43

A. Kondisi Fisik... 43

B. Kondisi Nonfisik ... 45

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 54

A. Hasil Penelitian ... 54

B. Pembahasan ... 85

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN... 95

A. Kesimpulan ... 95

B. Saran ... 95

DAFTAR PUSTAKA ... 97


(10)

viii

DAFTAR TABEL

No Uraian Hal

1 Jumlah dan Kepadatan Penduduk Tahun 2010 ... 49

2 Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin Tahun 2010 ... 50

3 Komposisi Penduduk Menurut Umur Tahun 2010 ... 51

4 Letak Astronomis Masing-masing Nagori ... 55

5 Jarak Kecamatan Ujung Padang Ketiap Daerah ... 58

6 Jarak Tiap Desa Ke Ibukota Kecamatan ... 59

7 Data Curah Hujan Kecamatan Ujung Padang Tahun 2011 ... 61

8 Klasifikasi Iklim ... 64

9 Luas Wilayah Kecamatan Ujung Padang ... 66

10 Luas dan Jenis Pemanfaatan Lahan ... 67

11 Luas lahan Terhadap Ketinggian Tempat ... 70

12 Jenis Sumberdaya Alam ... 72

13 Jumlah Ternak Menurut Jenisnya ... 72

14 Komposisi Penduduk Menurut Umur ... 74

16 Pertumbuhan Penduduk Tahun 2005-2010 ... 75

17 Jumlah Kelahiran Bayi Tahun 2010 ... 78

18 Jumlah Kematian Penduduk Tahun 2010 ... 79

19 Panjang Jalan Berdasarkan Jenis Permukaan Jalan ... 81

20 Panjang Jalan Berdasarkan Kondisi Jalan ... 81

21 Sarana Pendidikan Tahun 2010 ... 83


(11)

ix

DAFTAR GAMBAR

No Uraian Hal

1 Skema Kerangka Berpikir ... 37 2 Peta Kecamatan Ujung padang ... 53 3 Peta penggunaan Lahan ... 68


(12)

x

DAFTAR LAMPIRAN

No Uraian Hal

1 Hasil Analisis Spasial Kecamatan Ujung Padang ... 99 2 Data Curah Hujan ... 103 3 Peta Kabupaten Simalungun ... 104


(13)

1

BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah

Pembangunan daerah sebagai bagian integral dari pembangunan nasional dilaksanakan berdasarkan prinsip otonomi daerah dan pengaturan sumberdaya nasional yang memberikan kesempatan bagi peningkatan demokrasi dan kinerja daerah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Penyelenggaraan pemerintah daerah sebagai subsistem pemerintah negara untuk meningkatkan daya guna dan hasil guna penyelenggaraan pemerintah dan pelayanan masyarakat sebagai daerah otonom, mempunyai kewenangan dan tanggung jawab menyelenggarakan kepentingan masyarakat berdasarkan prinsip-prinsip desentralisasi, keterbukaan, dan pertanggungjawaban kepada masyarakat (UU No.32, 2004).

Prinsip desentralisasi dan otonomi daerah serta pemekaran daerah di Indonesia sebagai kepulauan daerah tropis, memiliki karakteristik tersendiri ditinjau dari besarnya jumlah penduduk yang tersebar tidak merata, keanekaragaman sosial budaya, sumberdaya alam, flora dan fauna serta keragaman fisik yang dimiliki masing-masing wilayah. Desentralisasi dan otonomi daerah ditetapkan dalam Undang-Undang No.22 tahun 1999 dan telah diperbaharui oleh UU No.32 tahun 2004, yang merupakan payung hukum bagi daerah otonom. Desentralisasi dalam wujudnya sebagai otonomi daerah, memberikan sebagian kewenangan pengelolaan urusan publik untuk dilimpahkan pada provinsi dan kabupaten (Dwiyanto ed, 2005 dalam Huzain), termasuk


(14)

2

pemekaran wilayah dalam usaha mempercepat pembangunan dan perkembangan wilayah.

Perbedaan perkembangan wilayah akan membentuk suatu struktur wilayah yang hierarki, dimana wilayah yang telah maju cenderung akan lebih cepat berkembang menjadi pusat aktifitas baik perekonomian maupun pemerintahan. Wilayah yang sumberdaya alamnya kurang mendukung akan relatif kurang berkembang dan cenderung menjadi wilayah hinterland. Keadaan ini dapat menjadi faktor pendorong bagi sumberdaya manusia untuk bekerja ke wilayah yang lebih berkembang dalam rangka meningkatkan taraf hidupnya sehingga akan lebih sulit bagi wilayah ini untuk berkembang karena telah mengalami kekurangan sumberdaya manusia (Marta 2011).

Berdasarkan UU No.24 tahun 2004 tentang penataan ruang, ruang adalah bagian atau unsur lingkungan hidup yang merupakan wadah yang meliputi ruang daratan, ruang lautan, dan ruang udara sebagai kesatuan wilayah, tempat manusia dan makhluk lainnya hidup dan melakukan kegiatan serta memelihara kelangsungan hidupnya. Ruang adalah permukaan bumi yang merupakan lapisan biosfera tempat hidup tumbuh-tumbuhan, hewan, dan manusia (Jayadinata,1999).

Dalam geografi regional, ruang berartii wilayah yang memiliki batas georafi yaitu batas menurut keadaan fisik, sosial atau pemerintahan, yang terjadi disebagian permukaan bumi dan lapisan tanah dibawahnya serta lapisan udara diatasnya.


(15)

3

Banyak faktor yang mempengaruhi perkembangan suatu wilayah, diantaranya faktor-faktor geografis yang mencakup potensi daerah (sumberdaya alam), luas daerah, jumlah penduduk, dan kondisi fasilits-fasilitas masyarakat umum, serta hal-hal lain yang menjadi pertimbangan untuk terselenggaranya otonomi daerah, dalam hal ini pemekaran wilayah. Berbicara mengenai aspek kewilayahan, relief permukaan bumi sebagai salah satu faktor yang berpengaruh terhadap pengembangan dan pemekaran wilayah juga sangat memegang peranan penting, karena bentuk topografi seperti perbukitan, lautan, dan rintangan-rintangan alam lainnya dapat menghalangi laju perkembangan daerah (Bintarto dalam Anonim 2008). Selain itu, luas lahan, iklim, letak (astronomis, geografis), bentuk kawasan, flora dan fauna, dan keadaan tanah tentunya sangat mendukung perkembangan suatu daerah (Anonim 2008).

Selain aspek fisik, aspek non fisik (sosial) suatu wilayah juga turut mempengaruhi perkembangan wilayah tersebut. Aspek sosial yang dimaksud diantaranya, jumlah penduduk dan laju pertumbuhan, pendidikan, transpotasi, dan struktur mata pencaharian. Faktor yang paling banyak mempengaruhi perkembangan daerah dapat terlihat jelas dari pertumbuhan penduduk alami/urbanisasi. Semua ini membutuhkan lahan baru untuk pembangunan dan pengembangan daerah dengan mengambil wilayah sekitarnya.

Dalam rangka pemerataan pembangunan daerah dan pengembangan wilayah diarahkan pada peningkatan kualitas sumber daya manusia dan pengadaan sarana kebutuhan masyarakat. Pada dasarnya, pemekaran wilayah merupakan salah satu bentuk otonomi daerah dan merupakan salah satu hal yang


(16)

4

perlu diperhatikan karena dengan adanya pemekaran wilayah diharapkan dapat lebih memaksimalkan pemerataan pembangunan daerah dan pengembangan wilayah. Tetapi, adanya otonomi daerah ternyata belum mampu dimanfaatkan oleh semua daerah untuk mengembangkan wilayahnya.

Hasil survey lembaga penelitian juga menunjukkan lebih dari 80% daerah pemekaran belum dapat memperlihatkan peningkatan pembangunan daerah setempat sehingga disimpulkan bahwa pelaksanaan pemekaran daerah belum mencapai otonomi darah (Dwiyanto A dalam Harmantyo). Disamping belum dapat meningatkan kesejahteraan penduduk daerah setempat, di sisi lain pemekaran daerah justru menimbulkan konflik keruangan seperti yang terjadi di Kecamatan Ujung Padang kabupaten Simalungun.

Kecamatan Ujung Padang merupakan salah satu bagian dari Kabupaten Simalungun yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Asahan, yang mana sebelum pemekaran merupakan bagian dari wilayah Kecamatan Bosar Maligas. Adanya potensi yang dimiliki Kecamatan Ujung padang dan memenuhi persyaratan untuk memekarkan diri maka sesuai dengan Peraturan Pemerintah No 50 Tahun 1991 Kecamatan Ujung Padang pun dibentuk.

Dengan dibentuknya Kecamatan Ujung Padang, maka Wilayah Kecamatan Bosar Maligas tersebut pun dikurangi menjadi Wilayah Kecamatan Ujung Padang (perpus.yipd.or.id diakses Jum’at 10 februari 2012 pukul 20.59 WIB). Kecamatan Ujung Padang pada awal nya terdiri atas 14 Desa pada tahun 2005 dengan jumlah penduduk sebanyak 43.597 jiwa. Dalam perkembangan nya, yaitu pada tahun 2010 Kecamatan Ujung Padang terdiri dari 17 Desa, dengan jumlah Penduduk


(17)

5

40.522 jiwa (BPS 2010). Hal ini disebakan karena penduduk banyak melakukan urbanisasi untuk mendapatkan pekerjaan. Kondisi tanah yang subur membuat Kecamatan Ujung Padang menjadi tempat berdirinya salah satu perusahaan BUMN yaitu PTPN IV Kebun Tinjowan yang terbagi menjadi 3 bagian yaitu Kebun Tinjowan, Aek Nauli, dan Padang Matinggi. Kecamatan Ujung Padang di dominasi oleh perkebunan kelapa sawit di setiap daerahnya, baik sawit milik perusahaan maupun milik perseorangan.

Faktor jarak yang jauh antara Kecamatan Ujung Padang dengan Ibu Kota Kabupaten (113 Km, BPS 2010) sementara dekatnya Kecamatan Ujung Padang dengan Kota Kisaran (40 Km) membuat aktivitas penduduk lebih terkonsentrasi di Kota Kisaran daripada Ibu Kota Kabupaten Simalungun. Selain itu sarana dan prasarana (kondisi jalan, prasarana kesehatan, dan prasarana pendidikan) yang minim disinyalir menjadi faktor penghambat perkembangan Kecamatan Ujung Padang. Kondisi tanah yang subur sehingga kaya akan sumberdaya alam seharusnya dapat membuat Kecamatan Ujung Padang dapat berkembang lebih baik, akan tetapi kenyataan nya jauh dari yang diharapkan.

Hal ini berbanding terbalik dengan Kecamatan Bosar Maligas yang berbatasan langsung dengan Kecamatan Ujung Padang. Topografi yang datar sampai bergelombang dapat membuat Kecamatan ini berkembang lebih baik. Hal ini dapat terlihat dari kondisi jalan yang sudah diaspal hampir ditiap desanya, sumberdaya alam yang berlimpah walaupun Kecamatan ini juga menjadi tempat berdirinya Badan Usaha Milik Negara yaitu Kebun Gunung Bayu.


(18)

6

Beranjak dari fenomena tersebut, bahwa karakteristik potensi wilayah Kecamatan Ujung Padang yang bersifat alami maupun buatan, merupakan salah satu unsur yang menarik untuk dikaji dalam kaitannya dengan pengembangan wilayah. Strategi pengembangan wilayah yang mempertimbangkan keterkaitan antara kondisi sosial ekonomi, potensi sumberdaya alam, ketersediaan sarana dan prasarana, serta kondisi fisik wilayah diharapkan mampu mengatasi masalah yang ada di Kecamatan Ujung Padang. Dengan demikian diharapkan akan tercipta pemerataan (equity), pertumbuhan (eficiancy), dan keberlanjutan (sustainability) dalam pembangunan wlayah.

B.Identifikasi Masalah

Berdasarkan apa yang telah dikemukakan pada latar belakang masalah, ada dua faktor yang mempengaruhi perkembangan wilayah Kecamatan Ujung yaitu faktor fisik dan non fisik. Faktor fisik meliputi jarak, letak, iklim, luas wilayah, tanah, topografi dan sumberdaya alam. Faktor non fisik (sosial) meliputi, penduduk, sarana dan prasarana (kondisi jalan,sarana pendidikan dan kesehatan).

C.Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang telah diuraikan sebelumnya ruang yang akan diteliti hanya pada ruang daratan saja karena Kecamatan Ujung Padang sebagian besar berupa daratan. Faktor fisik yang akan diteliti meliputi , letak, jarak, iklim, luas wilayah, topografi dan sumberdaya alam. Sedangkan faktor non fisiknya meliputi penduduk, sarana dan prasarana (kondisi jalan,sarana pendidikan dan kesehatan) yang mempengaruhi Perkembangan Kecamatan Ujung Padang.


(19)

7

D.Perumusan Masalah

Adapun yang menjadi perumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimana faktor fisik geografis (letak, jarak, iklim, luas wilayah, topografi

dan sumberdaya alam) Kecamatan Ujung Padang mempengaruhi perkembangan Kecamatan Ujung Padang tahun 2005-2010?

2. Bagaimana faktor nonfisik geografis penduduk, sarana dan prasarana (kondisi jalan,sarana pendidikan dan kesehatan) Kecamatan Ujung Padang mempengaruhi perkembangan Kecamatan Ujung Padang tahun 2005-2010? E.Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan di atas, yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui:

1. Faktor fisik geografis (letak, jarak, iklim, luas wilayah, topografi dan sumberdaya alam) Kecamatan Ujung Padang yang mempengaruhi perkembangan Kecamatan Ujung Padang tahun 2005-2010.

2. Faktor non fisik geografis penduduk, sarana dan prasarana (kondisi jalan,sarana pendidikan dan kesehatan Kecamatan Ujung Padang yang mempengaruhi perkembangan Kecamatan Ujung Padang tahun 2005-2010 F. Manfaat Penelitian

1. Menambah wawasan pengetahuan dan cakrawala penulis tentang perkembangan Kecamatan Ujung Padang

2. Sebagai bahan informasi bagi peneliti lain yang ingin membahas tentang pengembangan suatu daerah, pada waktu dan tempat yang berbeda.

3. Sebagai bahan masukan bagi pihak pemerintah dalam perencanaan pengembangan wilayah Kecamatan Ujung Padang dan daerah lainnya.


(20)

95 BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN A.Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan terhadap data-data hasil penelitian ini, maka ada beberapa hal yang dapat disimpulkan, yaitu sebagai berikut:

1. Dilihat dari faktor fisik geografi yang mempengaruhi perkembangan Kecamatan Ujung Padang adalah letak, jarak, iklim, luas wilayah, topografi, dan sumberdaya alam. Seluruh faktor fisik ini merupakan faktor pendukung untuk perkembangan Kecamatan Ujung Padang.

2. Dilihat dari faktor nonfisik gegrafi yang dimiliki Kecamatan Ujung Padang, ada beberapa faktor yang mendukung perkembangan kecamatan ini, yaitu sarana pendidikan dan kesehatan. Sedangkan, faktor nonfisik yang tidak mendukung perkembangan Kecamatan Ujung Padang adalah penduduk dan kondisi jalan.

B.Saran

Sesuai dengan hal-hal yang telah dikemukakan dalam penelitian ini, penulis mengemukakan saran dengan harapan bermanfaat bagi perkembangan Kecamatan Ujung Padang, yaitu:

1. Agar meningkatkan produktifitas karena Kecamatan Ujung Padang memiliki banyak potensi yang dapat membuat kecamatan ini berkembang lebih baik lagi. 2. Seiring dengan pembangunan sektor pertanian, pemerintah atau pihak swasta

hendaknya juga bergiat membangun perekonomian masyarakat pada sektor nonpertanian, seperti agroindustri agar penduduk tidak banyak yang bermigrasi


(21)

96

untuk mencari pekerjaan di daerah lain. Selain itu juga dengan melimpahnya sumberdaya alam, perbaikan sarana dan prasarana juga harus ditingkatkan khususnya prasarana jalan, agar mempermudah penduduk dalam menjalankan aktivitas dalam kehidupan sehari-hari.


(22)

97

DAFTAR PUSTAKA

Akbariansyah. 2000. Analisis Dinamika Spasial Penggunaan Lahan Kaitannya

Dengan Perkembangan Wilayah ( Studi Kasus Propinsi DKI Jakarta).

Skripsi. Bogor: Fakultas Pertanian Bogor Insttitut Pertanian Bogor Anonimus.2008.

http://skripsidisini.blogspot.com/2008/12/faktor-faktor-pendukung-pemekaran.html (diakses Jum’at, 10 februari 2012 Pukul 20.30 WIB)

Arnoff S. 1993. Geographic Information System : A management Perspektive. Ottawa Canada : WDL Publications

Barus B. Us Wiradisastra. 2000. Sistem Informasi Geografi Sarana Manajemen

Wilayah. Bogor : Lab Indraja dan Kartografi

Bintarto.1989. Interaksi Desa Kota, Jakarta : Ghalia

[BPS] Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara. 2010. Provinsi Sumatera

Utara Dalam Angka 2009/2010. Medan : Kerjasama Bappeda

Provinsi Sumatera Utara dengan BPS Provinsi Sumatera Utara. (http://skripsidisini.blogspot.com/2008/12/faktor-faktor-pendukung

pemekaran.html (diakses Jum’at 10 februari 2012/20.30)

Harmantyo, Djoko.2007. Pemekaran Daerah Dan Konflik Keruangan, Kebijakan Otonomi Daerah dan Implementasinya di Indonesia. Jurnal Ilmu

Pengetahuan Alam, (Online), No 1 (diakses Jum’at, 27 Januari

2012/11.27 WIB)

Huzain, Alkodra.2008. Perkembangan Wilayah Kecamatan di Kabupaten Lahat

Sebelum dan Setelah Pemekaran. Tesis (Tidak Diterbitkan).

Semarang: Program Pascasarjana Magister Teknik Pembangunan Wilayah dan Kota Universitas Diponegoro

Jayadinata T Johara.1999. Tata guna Tanah Dalam Perencanaan Pedesaan

Perkotaan & Wilayah. Bandung : Institut Teknologi Bandung

Koestoer, R,H.1997. Perspektif Lingkungan Desa Kota Teori dan Kasus. Jakarta : UI Press

Marta, Ronal. 2011. Analisis Spasial Disparitas Pembangunan Antar Wilayah di

Provinsi Sumatera Barat. Tesis (Tidak Diterbitkan). Bogor: Sekolah

Pascasarjana Institut Pertanian Bogor

Mujahid, Syukri. 2011. Analisis Potensi Kecamatan Sipirok Sebagai Ibukota Kabupaten Tapanili Selatan. Skripsi. Medan : Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan


(23)

98

Mujiburrahman. 2008. Dampak Pemekaran Aceh Timur (Kabupaten Induk) terhadap

Pengembangan Wilayah. Tesis. Medan: Sekolah Pascasarjana

Universitas Sumatera Utara

Muzawwir, ahmad.2008. Analisis Kebijakan Pemekaran Wilayah Kabupaten Batu Bara dalam Perpektif Peraturan Pemerintah No. 129 Tahun 2000. Tesis. Sekolah Pascasarjana USU. Medan

Nugroho I Dahuri R.2004. Pembangunan Wilayah Dalam Perspektif Ekonomi,

Sosial, dan Lingkungan. Jakarta : LP3S Indonesia

perpus.yipd.or.id diakses Jum’at 10 februari 2012 pukul 20.59 WIB

Prahasta E. 2007. Sistem Informasi Geografi. Totorial Arcview. Bandung : Informatika

repository.upi.edu/operator/upload/s_geo_023460_chapter2.pdf)

Rustiadi E,Saefullah S,Panuju DR.2004. Perencanaan dan Pengembangan

Wilayah. Edisi Juli 2007. Bogor : Fakultas Pertanian IPB

Sadyohutomo, Mulyono. 2008. Manajemen Kota dan Wilayah. Jakarta: Bumi Aksara

Sugiharto.2008. Pembangunan dan pengembangan Wilayah.Medan : USU press Surya, Fuji Elyana. 2010. Analisis Perkembangan Kota Majalengka Sebagai

Ibukota Kabupaten. Skripsi (tidak diterbitkan). Bandung: Fakultas

Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

Tanjung, Farida.2006. Perkembangan Desa Lau Dendang Kecamatan Percut Sei

Tuan Kabupaten Deli Serdang tahun 1996-2005. Skripsi: Medan

Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Unversitas Negeri Medan

Tarigan, R. 2005. Perencanaan Pembangunan Wilayah : Edisi Revisi. Jakarta : Bumi Aksara.

Tobing L Sondang Maria. 2007. Studi Tentang Perkembangan Kecamatan Bilah

Hulu Kabupaten Labuhan Batu di Tinjau Dari Aspek Geografi Tahun 2000-2005. Skripsi. Medan: Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas

Ilmu Sosial Unversitas Negeri Medan


(1)

Beranjak dari fenomena tersebut, bahwa karakteristik potensi wilayah Kecamatan Ujung Padang yang bersifat alami maupun buatan, merupakan salah satu unsur yang menarik untuk dikaji dalam kaitannya dengan pengembangan wilayah. Strategi pengembangan wilayah yang mempertimbangkan keterkaitan antara kondisi sosial ekonomi, potensi sumberdaya alam, ketersediaan sarana dan prasarana, serta kondisi fisik wilayah diharapkan mampu mengatasi masalah yang ada di Kecamatan Ujung Padang. Dengan demikian diharapkan akan tercipta pemerataan (equity), pertumbuhan (eficiancy), dan keberlanjutan (sustainability) dalam pembangunan wlayah.

B.Identifikasi Masalah

Berdasarkan apa yang telah dikemukakan pada latar belakang masalah, ada dua faktor yang mempengaruhi perkembangan wilayah Kecamatan Ujung yaitu faktor fisik dan non fisik. Faktor fisik meliputi jarak, letak, iklim, luas wilayah, tanah, topografi dan sumberdaya alam. Faktor non fisik (sosial) meliputi, penduduk, sarana dan prasarana (kondisi jalan,sarana pendidikan dan kesehatan).

C.Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang telah diuraikan sebelumnya ruang yang akan diteliti hanya pada ruang daratan saja karena Kecamatan Ujung Padang sebagian besar berupa daratan. Faktor fisik yang akan diteliti meliputi , letak, jarak, iklim, luas wilayah, topografi dan sumberdaya alam. Sedangkan faktor non fisiknya meliputi penduduk, sarana dan prasarana (kondisi jalan,sarana pendidikan dan kesehatan) yang mempengaruhi Perkembangan Kecamatan Ujung Padang.


(2)

D.Perumusan Masalah

Adapun yang menjadi perumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimana faktor fisik geografis (letak, jarak, iklim, luas wilayah, topografi

dan sumberdaya alam) Kecamatan Ujung Padang mempengaruhi perkembangan Kecamatan Ujung Padang tahun 2005-2010?

2. Bagaimana faktor nonfisik geografis penduduk, sarana dan prasarana (kondisi jalan,sarana pendidikan dan kesehatan) Kecamatan Ujung Padang mempengaruhi perkembangan Kecamatan Ujung Padang tahun 2005-2010? E.Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan di atas, yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui:

1. Faktor fisik geografis (letak, jarak, iklim, luas wilayah, topografi dan sumberdaya alam) Kecamatan Ujung Padang yang mempengaruhi perkembangan Kecamatan Ujung Padang tahun 2005-2010.

2. Faktor non fisik geografis penduduk, sarana dan prasarana (kondisi jalan,sarana pendidikan dan kesehatan Kecamatan Ujung Padang yang mempengaruhi perkembangan Kecamatan Ujung Padang tahun 2005-2010 F. Manfaat Penelitian

1. Menambah wawasan pengetahuan dan cakrawala penulis tentang perkembangan Kecamatan Ujung Padang

2. Sebagai bahan informasi bagi peneliti lain yang ingin membahas tentang pengembangan suatu daerah, pada waktu dan tempat yang berbeda.

3. Sebagai bahan masukan bagi pihak pemerintah dalam perencanaan pengembangan wilayah Kecamatan Ujung Padang dan daerah lainnya.


(3)

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN A.Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan terhadap data-data hasil penelitian ini, maka ada beberapa hal yang dapat disimpulkan, yaitu sebagai berikut:

1. Dilihat dari faktor fisik geografi yang mempengaruhi perkembangan Kecamatan Ujung Padang adalah letak, jarak, iklim, luas wilayah, topografi, dan sumberdaya alam. Seluruh faktor fisik ini merupakan faktor pendukung untuk perkembangan Kecamatan Ujung Padang.

2. Dilihat dari faktor nonfisik gegrafi yang dimiliki Kecamatan Ujung Padang, ada beberapa faktor yang mendukung perkembangan kecamatan ini, yaitu sarana pendidikan dan kesehatan. Sedangkan, faktor nonfisik yang tidak mendukung perkembangan Kecamatan Ujung Padang adalah penduduk dan kondisi jalan.

B.Saran

Sesuai dengan hal-hal yang telah dikemukakan dalam penelitian ini, penulis mengemukakan saran dengan harapan bermanfaat bagi perkembangan Kecamatan Ujung Padang, yaitu:

1. Agar meningkatkan produktifitas karena Kecamatan Ujung Padang memiliki banyak potensi yang dapat membuat kecamatan ini berkembang lebih baik lagi. 2. Seiring dengan pembangunan sektor pertanian, pemerintah atau pihak swasta

hendaknya juga bergiat membangun perekonomian masyarakat pada sektor nonpertanian, seperti agroindustri agar penduduk tidak banyak yang bermigrasi


(4)

untuk mencari pekerjaan di daerah lain. Selain itu juga dengan melimpahnya sumberdaya alam, perbaikan sarana dan prasarana juga harus ditingkatkan khususnya prasarana jalan, agar mempermudah penduduk dalam menjalankan aktivitas dalam kehidupan sehari-hari.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Akbariansyah. 2000. Analisis Dinamika Spasial Penggunaan Lahan Kaitannya Dengan Perkembangan Wilayah ( Studi Kasus Propinsi DKI Jakarta). Skripsi. Bogor: Fakultas Pertanian Bogor Insttitut Pertanian Bogor Anonimus.2008.

http://skripsidisini.blogspot.com/2008/12/faktor-faktor-pendukung-pemekaran.html (diakses Jum’at, 10 februari 2012 Pukul 20.30 WIB)

Arnoff S. 1993. Geographic Information System : A management Perspektive. Ottawa Canada : WDL Publications

Barus B. Us Wiradisastra. 2000. Sistem Informasi Geografi Sarana Manajemen Wilayah. Bogor : Lab Indraja dan Kartografi

Bintarto.1989. Interaksi Desa Kota, Jakarta : Ghalia

[BPS] Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara. 2010. Provinsi Sumatera Utara Dalam Angka 2009/2010. Medan : Kerjasama Bappeda Provinsi Sumatera Utara dengan BPS Provinsi Sumatera Utara.

(http://skripsidisini.blogspot.com/2008/12/faktor-faktor-pendukung pemekaran.html (diakses Jum’at 10 februari 2012/20.30)

Harmantyo, Djoko.2007. Pemekaran Daerah Dan Konflik Keruangan, Kebijakan Otonomi Daerah dan Implementasinya di Indonesia. Jurnal Ilmu Pengetahuan Alam, (Online), No 1 (diakses Jum’at, 27 Januari 2012/11.27 WIB)

Huzain, Alkodra.2008. Perkembangan Wilayah Kecamatan di Kabupaten Lahat Sebelum dan Setelah Pemekaran. Tesis (Tidak Diterbitkan). Semarang: Program Pascasarjana Magister Teknik Pembangunan Wilayah dan Kota Universitas Diponegoro

Jayadinata T Johara.1999. Tata guna Tanah Dalam Perencanaan Pedesaan Perkotaan & Wilayah. Bandung : Institut Teknologi Bandung

Koestoer, R,H.1997. Perspektif Lingkungan Desa Kota Teori dan Kasus. Jakarta : UI Press

Marta, Ronal. 2011. Analisis Spasial Disparitas Pembangunan Antar Wilayah di Provinsi Sumatera Barat. Tesis (Tidak Diterbitkan). Bogor: Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor

Mujahid, Syukri. 2011. Analisis Potensi Kecamatan Sipirok Sebagai Ibukota Kabupaten Tapanili Selatan. Skripsi. Medan : Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan


(6)

Mujiburrahman. 2008. Dampak Pemekaran Aceh Timur (Kabupaten Induk) terhadap

Pengembangan Wilayah. Tesis. Medan: Sekolah Pascasarjana

Universitas Sumatera Utara

Muzawwir, ahmad.2008. Analisis Kebijakan Pemekaran Wilayah Kabupaten Batu Bara dalam Perpektif Peraturan Pemerintah No. 129 Tahun 2000. Tesis. Sekolah Pascasarjana USU. Medan

Nugroho I Dahuri R.2004. Pembangunan Wilayah Dalam Perspektif Ekonomi, Sosial, dan Lingkungan. Jakarta : LP3S Indonesia

perpus.yipd.or.id diakses Jum’at 10 februari 2012 pukul 20.59 WIB

Prahasta E. 2007. Sistem Informasi Geografi. Totorial Arcview. Bandung : Informatika

repository.upi.edu/operator/upload/s_geo_023460_chapter2.pdf)

Rustiadi E,Saefullah S,Panuju DR.2004. Perencanaan dan Pengembangan Wilayah. Edisi Juli 2007. Bogor : Fakultas Pertanian IPB

Sadyohutomo, Mulyono. 2008. Manajemen Kota dan Wilayah. Jakarta: Bumi Aksara

Sugiharto.2008. Pembangunan dan pengembangan Wilayah.Medan : USU press Surya, Fuji Elyana. 2010. Analisis Perkembangan Kota Majalengka Sebagai

Ibukota Kabupaten. Skripsi (tidak diterbitkan). Bandung: Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

Tanjung, Farida.2006. Perkembangan Desa Lau Dendang Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang tahun 1996-2005. Skripsi: Medan Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Unversitas Negeri Medan

Tarigan, R. 2005. Perencanaan Pembangunan Wilayah : Edisi Revisi. Jakarta : Bumi Aksara.

Tobing L Sondang Maria. 2007. Studi Tentang Perkembangan Kecamatan Bilah Hulu Kabupaten Labuhan Batu di Tinjau Dari Aspek Geografi Tahun 2000-2005. Skripsi. Medan: Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Unversitas Negeri Medan