STUDI MANAJEMEN WAKTU AKTIVIS MAHASISWA DAN PENGARUHNYA TERHADAP PRESTASI BELAJAR PADA Studi Manajemen Waktu Aktivis Mahasiswa Dan Pengaruhnya Terhadap Prestasi Belajar Pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Surakart

STUDI MANAJEMEN WAKTU AKTIVIS MAHASISWA DAN
PENGARUHNYA TERHADAP PRESTASI BELAJAR PADA
MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH

Diajukan oleh:
TRI WAHYUNINGSIH
A410 070 068

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013

ABSTRAK
Studi Manajeman Waktu Aktivis Mahasiswa dan Pengaruhnya Terhadap
Prestasi Belajar Pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika
Universitas Muhammadiyah Surakarta
1


(Tri Wahyuningsih1, Sumardi2, dan Sri Sutarni3)
Mahasiswa program studi pendidikan matematika
2
Staff pengajar UMS Surakarta
3
Staff pengajar UMS Surakarta

Aktivis mahasiswa program studi pendidikan matematika seringkali
harus mengatur waktu antara tanggungjawab akan pendidikan akademik dan
tanggungjawab dalam organisasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
manajemen waktu mahasiswa program studi pendidikan matematika yang aktif
dalam organisasi terhadap prestasi belajar. Subjek penelitian adalah mahasiswa
Universitas Muhammadiyah Surakarta program studi pendidikan matematika
yang aktif dalam organisasi atau mahasiswa aktivis. Data dikumpulkan melalui
wawancara mandalam dan angket untuk wawancara setengah terbuka, observasi,
dan dokumentasi. Keabsahan data dilakukan dengan triangulasi sumber,
triangulasi metode, dan member check. Teknik analisis data secara first order
understanding dan second order understanding. Hasil penelitian adalah
(1)Aktivis mahasiswa memiliki perencanaan dalam setiap kegiatan yang akan

dijalaninya, dapat dilihat dari hasil penelitian bahwa 64% aktivis mahasiswa
membuat perencanaan dan mempunyai skala prioritas dalam menentukan waktu.
(2) Ada hubungan antara manajemen waktu aktivis mahasiswa dengan prestasi
belajar, hal ini ditunjukan dengan 32% aktivis mahasiswa yang masih
kebingungan dalam marencanakan kegiatan ketika ada kegiatan yang bersamaan,
dan ada 4% mahasiswa yang lebih memperioritaskan mengasah bakatnya, karena
berpandangan bahwa bakatnya nanti yang akan mengantarkan pada prestasi
yang lain, meski tidak berprestasi dalam akademik. (3) Hasil pendokumentasian
arsip-arsip nilai mahasiswa, Indeks Prestasi Mahasiswa program studi
pendidikan matematika yang aktif dalam organisasi mampu mencapai nilai ratarata sangat memuaskan. Kesimpulan dari hasil penelitian menunjukkan bahwa
ada hubungan antara manajemen waktu terhadap prestasi belajar. Sehingga
semakin tinggi manajemen waktu yang dimiliki mahasiswa maka semakin tinggi
prestasi belajar, sebaliknya semakin rendah manajemen waktu yang dimiliki
mahasiswa maka semakin rendah pula prestasi belajarnya.
Kata Kunci : manajemen waktu dan prestasi belajar.
A. PENDAHULUAN
Aktivis mahasiswa program studi pendidikan matematika seringkali harus
mengatur waktu antara tanggungjawab akan pendidikan akademik dan
tanggungjawab dalam organisasi. Hal ini dikarenakan seorang aktivis mahasiswa
1


harus mampu mengatur waktu untuk pendidikan akademik dan organisasi. Dari
sinilah muncul berbagai masalah yang menyebabkan konflik dalam diri setiap
individu antara waktu untuk organisasi yang menyesuaikan dengan waktu studi,
sehingga hal tersebut dapat mempengaruhi prestasi belajar. Seorang mahasiswa
akan memperoleh nilai tambah, jika ia tidak hanya sibuk dengan nilai akademik,
tetapi juga aktif berorganisasi. Dengan berorganisasi, mahasiswa akan terbiasa
bekerjasama

dengan

orang

lain

(work

as

a


team),

memiliki

jiwa

kepemimpinan (work as a leader), terbiasa bekerja dengan manajemen (work with
management). Di masa depan, skill tersebut sangat dibutuhkan ketika memasuki
dunia yang sebenarnya. Tetapi kadang seorang mahasiswa aktivis organisasi
menemui kendala dalam membagi waktu antara akademis dan organisasi.
Manajemen waktu merupakan proses mengelola diri sendiri. Sisi menarik
disini adalah ketidakmampuan yang diperlukan untuk mengatur diri sendiri, yakni
kemampuan merencanakan, mendelegasikan, mengatur, dan mengontrol. Abu
Nayla (2010:18-20) menyatakan bahwa ada enam landasan prioritas dalam
mengelola waktu sehingga apabila menjadi benturan kepentingan maka gunakan
prioritas manajemen waktu ini sehingga kita terhindar dari kesalahan manajemen
dan kepentingan yang semu. Enam landasan tersebut adalah 1) spiritual
(kerohanian), 2) kesehatan, 3) keluarga, 4) finansial, 5) pekerjaan, dan 6) sosial .
Waktu spiritual adalah waktu yang sangat penting, bahkan lebih penting. Kendati

unsur lain harus ditempatkan secara sejajar untuk mencapai keseimbangan,
sehingga dapat dikatakan dasar keseimbangan hidup seseorang dimulai dari
kehidupan spiritualnya (kerohanian).
Matematika adalah ilmu yang berhubungan dengan konsep abstrak yang
disusun secara hierarki dan penalaran deduktif yang membutuhkan pemahaman
secara bertahap dan beruntun. Menurut Clawson (2004:1), “Mathematics is the
study of numbers”, yaitu matematika sebagai ilmu tentang berbagai bilangan.
Matematika sebenarnya memiliki cakupan yang lebih luas daripada aritmatika.
Namun dalam matematika mencari kebenaran itu bisa dimulai dengan cara
induktif, tetapi seterusnya yang benar untuk semua keadaan harus bisa dibuktikan
secara deduktif, karena dalam matematika sifat, teori/dalil belum dapat diterima

2

kebenarannya sebelum dapat dibuktikan secara deduktif, karena dalam
matematika sifat, teori/dalil belum dapat diterima kebenarannya sebelum dapat
dibuktikan secara deduktif. Dari sinilah muncul berbagai masalah yang
menyebabkan konflik dalam diri setiap individu antara waktu organisasi yang
menyesuaikan dengan waktu studi, sehingga hal tersebut dapat mempengaruhi
prestasi belajar.

Rasionalitas pentingnya penelitian ini adalah Untuk mengetahui pengaruh
manajemen waktu terhadap prestasi belajar pada aktivis mahasiswa program studi
pendidikan matematika. selain itu juga mengetahui manajemen waktu mahasiswa
program studi matematika yang aktif dalam organisasi dan mengetahui prestasi
belajar mahasiswa program studi matematika yang aktif dalam organisasi.
Pendekatan penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif
adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami kejadian tentang apa yang
dialami oleh subyek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi dan tindakan
secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa,
pada suatu konteks khusus yang alamiah. Beberapa teori yang tergolong pada
penelitian kualitatif antara lain teori fenomenologi, interaksionisme simbolik,
etnografi, studi kasus dan masih banyak yang lain. Sedangkan penelitian ini
menggunakan teori fenomenologi.
Adapun tujuan dari penilitian “studi manajemen waktu aktivis mahasiswa
dan pengaruhnya terhadap prestasi belajar pada mahasiswa program studi
matematika Universitas Muhammadiyah Surakarta” adalah:
1.

Untuk mengetahui pengaruh manajemen waktu terhadap prestasi belajar pada
aktivis mahasiswa program studi pendidikan matematika.


2.

Untuk mengetahui manajemen waktu mahasiswa program studi matematika
yang aktif dalam organisasi.

3.

Untuk mengetahui prestasi belajar mahasiswa program studi matematika yang
aktif dalam organisasi.

B. METODE PENELITIAN

3

Penelitian ini dilaksanakan di Universitas Muhammadiyah Surakarta. Waktu
Pelaksanaan penelitian dimulai pada bulan April sampai dengan bulan Desember
2012, secara terperinci sebagai berikut :
1.


Tahap perencanaan mencakup pengajuan judul, pembuatan proposal,
pembuatan pedoman onservasi, wawancara serta ijin riset yang direncanakan
hingga tempat penelitian yang dilaksanakan pada minggu pertama bulan
April-Juni 2012.

2.

Tahap pelaksanaan yaitu kegiatan-kegiatan pengambilan data-data yang
dilaksanakan pada bulan Juli-November 2012.

3.

Tahap analisis data yaitu proses mencari dan menyusun secara sistematis data
yang diperoleh dari hasil penelitian tahap ini dilaksanakan pada bulan
Desember 2012.

4.

Tahap pelaporan yang dilaksanakan pada bulan Desember 2012.
Definisi Operasional Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi


atau yang menjadi sebab berubahnya atau timbulnya variabel dependen (terikat).
Dinamakan sebagai variabel bebas karena bebas dalam mempengaruhi variabel
lain. Dalam hal ini variable bebasnya adalah manajemen waktu. Variabel terikat
merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya
variabel bebas. Disebut variabel terikat karena variabel ini dipengaruhi oleh
variabel bebas. Dalam hal ini variabel terikatnya adalah prestasi belajar.
Pendekatan penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif
adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami kejadian tentang apa yang
dialami oleh subyek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi dan tindakan
secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa,
pada suatu konteks khusus yang alamiah. Beberapa teori yang tergolong pada
penelitian kualitatif antara lain teori fenomenologi, interaksionisme simbolik,
etnografi, studi kasus dan masih banyak yang lain. Sedangkan penelitian ini
menggunakan teori fenomenologi.
Pendekatan fenomenologi berusaha untuk memahami makna peristiwa serta
interaksi pada orang-orang biasa dalam situasi tertentu. Pendekatan ini
menghendaki adanya sejumlah asumsi yang berlainan dengan cara yang

4


digunakan untuk mendekati perilaku orang dengan maksud menemukan fakta atau
penyebab. Pembahasan metode penelitian ini lebih cenderung dapat dikatakan
sebagai pertanggung jawaban mengenai metode-metode yang dipergunakan
selama penelitian yang berlangsung dari awal sampai selesai. Tentu saja ketepatan
dan kejelasan mengenai metode yang diperlukan dalam penelitian merupakan
salah satu bagian yang ikut menentukan tingkat kesahihan atau kebenaran hasil
penelitian. Oleh karena itu penjelasan mengenai metode penelitian sebagai
pertanggungjawaban metode yang dipergunakan sangat diperlukan.
Studi kasus merupakan penyelidikan mendalam (indepth study) mengenai
suatu unit sosial sedemikian rupa sehingga menghasilkan gambar yang
terorganisasikan dengan baik dan lengkap mengenai unit sosial tersebut (Azwar,
2010:8). Dalam penelitian ini yang diamati adalah pola manajemen waktu aktivis
mahasiswa dalam melakukan kegiatan kesehariannya. Dengan digunakan
penelitian kualitatif, maka data yang didapatkan akan lebih lengkap, lebih
mendalam dan bermakna, sehingga tujuan dari penelitian dapat tercapai.
Dalam penelitian ini, data yang dikumpulkan berupa data deskriptif, yaitu
catatan lapangan hasil dari obeservasi dan wawancara, tindakan responden, dan
dokumentasi mengenai manajemen waktu aktivis mahasiswa terhadap prestasi
belajar. Seperti yang diterangkan Sarwono (2006:209-210), data dalam penelitian

kualitatif bersifat deskriptif bukan angka. Data dapat berupa gejala–gejala,
kejadian dan peristiwa yang kemudian dianalisis dalam bentuk kategori-kategori.
Data kualitatif dapat berupa apa saja termasuk kejadian atau gejala yang tidak
menggambarkan hitungan, angka atau kuantitas.
Pengumpulan data dimaksudkan untuk mendapatkan bahan-bahan yang
akan diolah dalam penelitian. Data yang dikumpulkan tersebut harus sesuai dari
bahan-bahan konkrit dengan masalah yang akan diteliti, karena dalam penelitian,
data merupakan hal yang memudahkan seorang peneliti dalam menyusun hasil
penelitiannya dalam bentuk nyata. Metode pengumpulan data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah metode observasi, wawancara, dan metode
dokumentasi.

5

1.

Metode Observasi
Metode

observasi

atau

pengamatan

merupakan

sebuah

teknik

pengumpulan data yang mengharuskan peneliti turun ke lapangan mengamati
hal-hal yang berkaitan dengan ruang, tempat, pelaku, kegiatan, benda-benda,
waktu, peristiwa, tujuan dan perasaan. Tetapi tidak semua perlu diamati oleh
peneliti, hanya hal-hal terkait atau sangat relevan dengan data yang
dibutuhkan.
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode pengamatan terlibat.
Menurut Patilima (2007:62), sebuah tektik pengumpulan data yang
mengharuskan peneliti melibatkan dan memahami gejala-gejala yang ada,
sesuai maknanya dengan yang diberikan atau dipahami oleh para warga yang
ditelitinya. Maksudnya disini warga adalah aktivis mahasiswa jurusan
pendidikan matematika Universitas Muhammadiyah Surakarta.
2.

Metode Wawancara
Wawancara adalah teknik pengumpulan data melalui proses Tanya jawab
lisan yang berlangsung satu arah, artinya pertanyaan datang dari pihak yang
mewawancarai dan jawaban diberikan oleh pihak yang diwawancarai.
Dalam penelitian ini peneliti akan menggunakan wawancara secara
langsung dan mendalam, dalam hal ini Berger menyebutnya dengan first
order understanding. Serta dibantu dengan bentuk wawancara setengah
tertutup. Artinya wawancara menggunakan kuesioner setengah tertutup yaitu
kuesioner

yang

memberikan

kesempatan

kepada

responden

untuk

menemukan jawaban lain, atau keterangan tambahan disamping alternatif
jawaban yang telah tersedia (Sugiono, 2008:14).
3.

Metode Dokumentasi
Dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data melalui peninggalan
tertulis pada

arsip, buku-buku tentang pendapat, teori, dalil yang

berhubungan dengan masalah peneliti (Margono, 2004:181). Metode
dokumentasi ini merupakan metode pengumpulan data yang berasal dari
sumber non manusia. Sumber data tersebut dapat berupa foto, surat-surat,

6

catatan harian, laporan, dan sebagainya. Adanya sumber data yang
dikumpulkan akan membantu peneliti dalam penelitian.
Metode dokumentasi digunakan untuk menganalisis jawaban mahasiswa
dari hasil observasi dan wawancara yang dilakukan serta mengetahui tingkat
mahasiswa dalam manajemen waktu terhadap prestasi belajar mahasiswa
jurusan pendidikan matematika.
Peneliti bertindak sebagai instrumen dan sebagai aktivis mahasiswa. Peneliti
sebagai instrumen tidak terlibat langsung dalam penelitian dan hanya sebagai
pengamat dan peneliti sebagai aktivis yaitu terlibat langsung dengan berbagai
kegiatan yang sedang diamati atau digunakan sebagai sumber data penelitian.
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
data kualitatif, yang mengikuti konsep yang diberikan Miles and Huberman.
Menurut Miles and Huberman (Sugiono, 2008:207) mengemukakan aktivitas
dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara
terus-menerus pada setiap tahapan penelitian sehingga sampai tuntas dan datanya
sampai jenuh.
Teknik analisis data kualitatif dilakukan bersamaan dengan pengumpulan
data, menggunakan teknik first order understanding (peneliti menanyakan kepada
yang diteliti guna mendapatkan penjelasan yang benar) dan second order
understanding (peneliti memberikan penjelasan dan interpretasi terhadap
interpretasi pihak yang diteliti sampai memperoleh suatu makna yang baru dan
benar). Aktifitas dalam analisis data, yaitu Pengumpulan data, Penyajian Data,
Reduksi Data, dan Kesimpulan-kesimpulan penarikan/verivikasi.
Siklus tersebut dapat divisualisasikan seperti pada gambar berikut :
Pengumpulan data
Penyajian data
Reduksi data
Kesimpulan-kesimpulan
penarikan/ Verifikasi

Siklus Analisis Data : Model Interaktif
(Miles dan Huberman, dalam Patilima, 2007:100)
7

Keabsahan data kualitatif menurut Sukmadinata (2005:104) dapat dilakukan
melalui (1) observasi secara terus menerus, (2) triangulasi sumber, metode, dan
peneliti lain, (3) member check (pengecekan anggota), diskusi teman sejawat , dan
pengecekan referensi. Dalam penelitian ini, keabsahan data dilakukan dengan
triangulasi sumber dan metode serta member check. Triangulasi sumber dilakukan
dengan cara membandingkan dan mengecek kembali informasi dari informan satu
dengan informan lain. Triangulasi metode dilaksanakan dengan menggunakan
beberapa metode yang berbeda untuk mendapatkan informasi. Member check
dilakukan pada subjek wawancara, yaitu pada saat wawancara dan melalui
rangkuman hasil yang dibuat peneliti.
C. HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil observasi dan wawancara dengan aktifis mahasiswa program studi
pendidikan matematika mendapatkan hasil bahwa manajemen waktu yang
dimiliki aktifis mahasiswa tergolong dalam integritas tinggi. Aktivis mahasiswa
program studi pendidikan matematika selain ada yang memiliki kebingungan
dalam membuat perancanaan 32,00%, dan yang memiliki kebiasaan untuk
mengatur waktu untuk memprioritaskan akademik 64,00%, juga ada yang terbiasa
mengatur waktu untuk mangasah bakatnya yaitu 04,00%. Mahasiswa tersebut
memiliki tujuan hidup yang tidak terpacu dalam pendidikan akademik. Mahasiswa
ini berpandangan bahwa prestasi itu bisa berasal dari banyak bidang, artinya tidak
hanya pendidikan akademik. Sehingga belajar dan melakukan kegiatan itu jika
diimbangi dengan kesenangan hati maka hasilnya akan memuaskan dan akan
mengasilkan prestasi.
Aktivis mahasiswa program studi pendidikan matematika mendiskripsikan
Perencanaan sebagai kebutuhan pencapaian sasaran yang lebih teliti dalam
penggunaann waktu akan lebih baik, didukung dengan pencatatan kegiatan yang
dijalaninya. Menggunakan daftar untuk menentukan prioritas, rencana kegiatan
dan mengukur kemajuan aktifitas, mengamati yang dilakukan pada saat
pelaksanaan prioritas, mengamati juga pada saat gagal memenuhi prioritas yang
ditetapkan sebelumnya. Clawson (2004:1), “Mathematics is the study of
numbers”, yaitu matematika sebagai ilmu tentang berbagai bilangan. Matematika

8

sebenarnya memiliki cakupan yang lebih luas daripada aritmatika. Disiplin utama
matematika didasarkan pada kebutuhan perhitungan dalam perdagangan,
pengukuran tanah, dan memperkirakan peristiwa dalam astronomi. Sehingga
orang sering mempertukarkan istilah matematika dengan aritmatika atau
berhitung.
Manajemen waktu dan skala proritas mahasiswa merupakan motor
penggerak dan pendorong bagi individu untuk belajar. Sejalan dengan hal
tersebut, Prevatt dkk (dalam Karim, 2011:720) menyimpulkan mahasiswa tidak
menggunakan manajemen waktu strategi dalam belajar mereka lingkungan,
mahasiswa memiliki Prestasi Akademik signifikan lebih rendah dibandingkan
dengan siswa yang menggunakan manajemen waktu secara signifikan dengan
strategi Prestasi akademik lebih tinggi. Manajemen waktu dan tepat administrasi
waktu adalah faktor efektif dalam keberhasilan akademis. Menyimpulkan bahwa
siswa yang mencetak rendah dalam manajemen waktu secara signifikan skor lebih
rendah dalam prestasi akademik. Dalam hal ini Izawa (dalam Karim, 2011:720)
berpendapat bahwa dalam belajar bahan teks, keterampilan manajemen waktu
adalah penting.
Manajemen waktu merupakan faktor penting dalam belajar terutama dalam
pembelajaran matematika, yaitu dalam usaha mencapai prestasi belajar yang
tinggi. Hal ini sesuai dengan pendapat Zimmerman dkk (dalam Karim, 2011:721)
yang menunjukan bahwa saat itu pelatihan manajemen dan perencanaan
membantu siswa menyesuaikan waktu belajar dengan lebih baik dan
meningkatkan mereka kinerja akademik juga. kelompok yang menggunakan
keterampilan manajemen waktu secara signifikan memiliki IPK lebih tinggi.
Masalah yang muncul pada aktivis mahasiswa dalam mengatur waktu
adalah jika setiap aktivis mahasiswa memiliki kegiatan dan sulit untuk dikontrol.
Masalah yang muncul tersebut disebabkan oleh beberapa faktor yaitu perencanaan
yang tidak terorganisasi, tidak jelas, melenceng, tidak konsisten, tidak ada tujuan,
dan kurang efektif dalam menggunakan waktu. Salah satu cara untuk mengatur
waktu adalah dengan membuat jadwal kegiatan sehari hari. Dengan adanya jadwal
tersebut, akan dapat memanfaatkan waktu dengan baik. Hal tersebut akan berjalan

9

dengan baik apabila kita mentaatinya. Dengan membuat jadwal tersebut aktivis
mahasiswa juga akan belajar hidup disiplin. Seperti yang dikemukakan oleh
Jawwad (2004:9) yaitu penataan, pengorganisasian dan pemikiran manusia
sehingga mampu menata dan menerapkan segala hal yang ada disekitarnya,
diantaranya mengetahui skala prioritas dan menjadikan seluruh hidupnya serasi
dengan lingkungan sekitarnya.
D. SIMPILAN
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah diuraikan
sebelumnya dapat disimpulkan :
1.

Ada hubungan positif antara manajemen waktu akademik dengan
prestasi belajar matematika, hal ini ditunjukan dengan 64.00% aktivis
mahasiswa yang memiliki prioritas akademik.

2.

Ada hubungan antara manajemen waktu aktivis mahasiswa dengan
prestasi belajar, hal ini ditunjukan dengan 32.00% aktivis mahasiswa
yang masih kebingungan dalam marencanakan kegiatan ketika ada
kegiatan yang bersamaan.

3.

Ada hubungan keterbiasaan mengatur waktu untuk Prioritas Organisasi
yaitu 04,00%. Mahasiswa tersebut memiliki tujuan hidup yang tidak
terpacu dalam pendidikan akademik. Mahasiswa ini berpandangan
bahwa prestasi itu bisa berasal dari banyak bidang, artinya tidak hanya
pendidikan akademik. Sehingga belajar dan melakukan kegiatan itu jika
diimbangi dengan kesenangan hati maka hasilnya akan memuaskan dan
akan mengasilkan prestasi.

4.

Mengenai pengertian pendidikan matematika 100% aktivis mahasiswa
program studi pendidikan matematika menyatakan bahwa matematika
merupakan ilmu yang proses pembalajarannya berurutan, eksak dan
sistematis, linier (sejalur dan spiral). Matematika dapat dipelajari atau
dipahami dengan proses dari tingkat dasar ketinggkat berikutnya atau
dari umum ke khusus.

5.

Hasil pendokumentasian arsip-arsip nilai mahasiswa, Indeks Prestasi
Mahasiswa Program studi pendidikan matematika yang aktif dalam

10

organisasi

mampu

mencapai

nilai

rata-rata

dengan

kategori

memuaskan., ini berarti bahwa mereka yang aktif dalam organisasi
juga memiliki manajemen waktu yang baik untuk mengatur antara
akademik dan organisasi.

DAFTAR PUSTAKA
Azwar, Saifuddin. 2010. Metode Penelitian. Yogyakarta : Pustaka Pelajar
Clawson, Calvin C. 2004. The Mathematical Traveler Exploring The Grand History
of Numbers. New Delhi: Vinod Vasistha.

Jawwad, M.Ahmad Abdullah. 2004. Manajemen Diri Panduan Sukses Dalam
Organisasi. Bandung : Syaamil Cipta Media.
Karim, Sevari, Mitra Kandy. 2011. Time Management Skills Impact On SelfEfficacy And Academic Performance. Journal Journal Of American
Science; Vol 7. No (12). Hal 720-726.
Naila, Abu. 2010. Tips Terpenting Manajemen Waktu. Yogyakarta : Siasat
Pustaka.
Patilima, Hamid. 2007. Metode penelitian kualitatif. Bandung : Alfabeta.
Sarwono, Jonathan. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif.
Yogyakarta : Graha Ilmu.
Sugiono. 2008. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung : Alfebeta Anggota
ikatan penerbit Indonesia
Sukmadinata, N.S. 2005. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja
Rosdakarya.

11

Dokumen yang terkait

Hubungan Tipe Belajar dengan Prestasi Belajar Mahasiswa

0 21 83

PENGARUH KEAKTIFAN BERORGANISASI DAN MANAJEMEN WAKTU TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI STAMBUK 2013 UNIVERSITAS NEGERI MEDAN.

0 2 29

ANALISIS MANAJEMEN WAKTU ORGANISASI DAN KULIAH AKTIVIS MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA Analisis Manajemen Waktu Organisasi dan Kuliah Aktivis Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Surakarta.

2 7 15

PENDAHULUAN Analisis Manajemen Waktu Organisasi dan Kuliah Aktivis Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Surakarta.

0 2 7

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA AKTIVIS DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PROGRAM STUDI Hubungan Antara Motivasi Belajar Mahasiswa Aktivis Dengan Prestasi Belajar Mahasiswa Program Studi S1 Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muha

0 2 16

Hubungan antara Motivasi Belajar Mahasiswa Aktivis dengan Prestasi Belajar Mahasiswa Program Studi S1 Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta (Sugito Adi Purnawan)HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA AKTIVIS Hubungan

0 5 20

HUBUNGAN ANTARA MANAJEMEN WAKTU DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA MAHASISWA Hubungan Antara Manajemen Waktu Dengan Prestasi Belajar Pada Mahasiswa.

0 1 17

HUBUNGAN ANTARA MANAJEMEN WAKTU DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA MAHASISWA Hubungan Antara Manajemen Waktu Dengan Prestasi Belajar Pada Mahasiswa.

0 0 15

STUDI MANAJEMEN WAKTU AKTIVIS MAHASISWA DAN PENGARUHNYA TERHADAP PRESTASI BELAJAR PADA Studi Manajemen Waktu Aktivis Mahasiswa Dan Pengaruhnya Terhadap Prestasi Belajar Pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Surakart

0 1 14

PENDAHULUAN Studi Manajemen Waktu Aktivis Mahasiswa Dan Pengaruhnya Terhadap Prestasi Belajar Pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Surakarta.

0 0 8