PENDAHULUAN Pengembangan Kemampuan Berhitung Permulaan Melalui Permainan Bahan Alam Pada Anak Kelompok A Di TK Islam Bakti II Ngesrep Ngemplak Boyolali Tahun Ajaran 2012/2013.

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada era globalisasi saat ini pendidikan adalah suatu hal yang sangat
mutlak diperlukan dalam suatu bangsa supaya dapat bertahan dan bersaing
dengan dunia luar yang perkembangan dan kemajuannnya sudah tidak bisa
dibendung lagi. Mereka yaitu peradaban luar negeri sudah sangat maju dengan
pesat meninggalkan negara-negara berkembang dan negara-negara tertinggal.
Negara Indonesia termasuk dalam negara berkembang yang harus bersungguhsungguh dan bekerja keras untuk memajukan bangsa salah satunya adalah dari
dunia pendidikan. Pemerintah telah mengatur dalam UUD tahun 1945 pasal 31
yang bunyinya adalah bahwa setiap warga negara berhak mendapat pendidikan.
Sehingga sudah selaknya semua warga negara Indonesia baik yang berada di
kota dan desa, kaya atau miskin, dari suku mana saja, agama, ras, keturunan,
tua, muda, termasuk untuk anak usia dini semua wajib mendapatkan
pendidikan.
Pendidikan anak usia dini merupakan salah satu jenjang pendidikan
yang diselenggarakan sebelum jenjang pendidikan Dasar.

Pemerintah

melindungi penyelenggaraan pendidikan untuk anak usia dini melalui UU No.

20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 angka 14
menyatakan bahwa Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah suatu upaya
pembinaan yang ditujukkan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia 6
tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk

1

2

membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak
memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Sebagai tindak
lanjut dari UU No. 20 Tahun 2003 pemerintah mengeluarkan berbagai aturan
pelaksaannya termasuk Peraturan Menteri Pendidikan Nasional

No. 58

Tahun 2009 Tentang Standar PAUD.
Pendidikan anak usia dini adalah pendidikan yang sangat dibutuhkan
dan wajib diberikan pada mereka anak-anak usia antara satu sampai dengan
enam tahun. Pendidikan pada anak usia dini diperlukan karena pada masa

tersebut anak mengalami perkembangan otak yang sangat pesat (golden age)
sehingga memerlukan rangsangan dan stimulasi yang tepat dan cermat
sehingga pertumbuhan dan perkembangan anak dapat berlangsung secara
optimal. Pendidikan Anak usia Dini salah satu tujuannya adalah untuk
membantu anak untuk mencapai kesiapan belajar akademik di jenjang
pendidikan selanjutnya serta mengarungi kehidupan di masa dewasa.
Pendidikan

Anak

Usia

Dini

salah

satu

fungsinya


adalah

mempersiapkan anak memasuki jenjang sekolah selanjutnya sehingga anak
sudah dibekali berbagai macam kegiatan yang menunjang berbagai aspek
pertumbuhan dan perkembangan anak. Di PAUD termasuk TK terdapat lima
bidang pengembangan dan salah satunya adalah bidang kognitif.
Anak Usia Dini termasuk anak usia TK mereka sudah dapat mengenal
berhitung permulaan baik secara akademis (di Sekolah) atau pun saat mereka
dalam kehidupan sehari-hari di lingkungannya. Seperti anak TK pada umunya
telah mengenal berapa jumlah roda sepeda mereka, ada berapa saudaranya,

3

bahkan ada sebagian yang sudah mengenal mata uang. Menurut Pedoman
Pembelajaran Permainan Berhitung Permulaan di Tk tahun 2007 bahwa
“Permainan berhitung merupakan bagian dari matematika, diperlukan untuk
menumbuhkembangkan keterampilan berhitung yang sangat diperlukan
dalam kehidupan sehari-hari, terutama konsep bilangan yang merupakan juga
dasar bagi pengembangan kemampuan matematika maupun kesiapan untuk
mengikuti pendidikan dasar”.

Pada usia TK adalah masa yang sangat sesuai untuk mengenalkan
berhitung di jalur matematika, karena anak usia TK sangat peka terhadap
rangsangan yang diterima dari lingkungannya. Menurut hasil penelitian
Orborn dalam Pedoman Pembelajaran Permainan Berhitung Permulaan di Tk
tahun 2007 bahwa perkembangan intelektual pada anak berkembang sangat
pesat pada kurun usia nol sampai dengan pra sekolah (0-6 tahun). Oleh karena
itu materi/pengajaran berhitung permulaan sangat tepat diterapkan pada anak
TK untuk mengembangkan potensi intelektual mereka yang sangat
bermanfaat untuk mempersiapkan anak ke jenjang pendidikan selanjutnya
dan untuk membekali anak mengatasi masalah yang muncul dalam
mengarungi kehidupannya yang memerlukan cara berpikir logis dan
sistematis, memperkirakan kemungkinan urutan peristiwa yang terjadi di
sekitarnya.
Anak TK adalah termasuk dalam anak usia dini dimana salah satu ciri
khas mereka adalah senang dengan permainan. Demikian pula dalam
memberikan pembelajaran terhadap anak di masih memerlukan dan mutlak

4

adanya suatu permainan. Dengan bermain anak akan merasa senang, urat

syarafnya menjadi rileks sehingga memudahkan anak untuk menerima suatu
informasi/pengetahuan yang baru. Anak tidak merasa terbebani dengan
hitung-hitungan yang rumit yang sering dialami oleh orang yang lebih dewasa
pada umumnya namun mereka bisa belajar seraya bermain dan bermain
seraya belajar dengan gembira dan tidak tegang. Anak juga dapat
bereksplorasi

melalui

permainan

dan

dapat

mengembangkan

daya

imajinasinya karena sifat bermain tidak mengikat akan tetapi apabila anak

sudah mulai jenuh maka setiap saat mereka dapat

berhenti dari

permainannya.
Permainan yang tepat dapat bermanfaat yang sangat besar bagi
perkembangan anak terutama di bidang kognitif. Pembelajaran berhitung
permulaan di TK sangat sesuai jika diterapkan dengan melalui permainan.
Menurut Hetherington Dan Parke (dalam Moeslichatoen, 2004: 34) bahwa
“Anak akan lebih senang dan tidak terlalu kaget dengan alat/media yang
digunakan adalah bahan-bahan yang ada di alam”. Dimana bahan-bahan
tersebut sudah tidak asing lagi bagi anak dan jika anak belum mengetahuinya
maka akan bermanfaat dalam kehidupan anak kelak. Permainan bahan alam
bisa di ambil dari tanaman, binatang, batu, pasir, atau bisa dari benda –benda
lainnya. Mereka akan lebih tertarik jika benda-benda yang mereka hitung
adalah nyata dan asli. Dengan demikian diharapkan anak akan terus teringat
dalam memorinya karena karakteristik anak TK masih pra operasional
(intuitif) sehingga anak akan lebih memahami sesuatu jika terdapat benda

5


yang langsung dapat ia lihat. Bahan dari alam digunakan sebagai sarana
pembelajaran karena benda tersebut mudah didapat di lingkungan sekolah
atau pun lingkungan rumah anak yang berada di desa. Bahan alam yang
dipakai juga lebih

efektif karena anak sering menjumpainya dalam

kehidupan sehari-hari sehingga anak akan lebih cepat untuk memahami
terhadap penbelajaran yang berlangsung.
Kondisi yang ditemui penulis di TK Islam Bakti II Ngesrep
Ngemplak Boyolali metode pembelajaran berhitung permulaan masih sering
menggunakan buku teks/naskah/buku. Anak belajar berhitung dari simbol
angka-angka yang kebanyakan di usia mereka belum bisa memahami akan
makna dari simbol tersebut karena tahap perkembangan mereka masih pra
operasional dimana anak akan pengajaran akan lebih bermakna dan menarik
minat anak jika ada benda langsung/kongkret. Anak merasa jenuh, kurang
bersemangat dan tidak tertarik dengan simbol angka yang mereka dapatkan
selama ini. Bahkan anak sering tidak selesai dalam mengerjakan tugasnya
dengan berbagai alasan capek, bosan, serta tidak bisa. Kondisi lingkungan

masyarakat di sekitar Tk juga masih beranggapan bahwa anak TK harus
sudah bisa salah satunya berhitung. Tuntutan yang demikian sering membuat
guru kerepotan dan mencari jalan termudah dan tidak menguras banyak
tenaga hanya dengan melalui buku/teks semata. Dan berdasarkan data
observasi awal (pra siklus) ditemukan kondisi dari sejumlah 14 orang siswa
hanya terdapat 32,5 % anak yang mampu memiliki kemampuan berhitung
permulaan.

6

Berdasarkan latar belakang di atas peniliti bermaksud mengkaji
kemampuan berhitung permulaan melalui penelitian yang berjudul: :
”Pengembangan Kemampuan Berhitung Permulaan Melalui Permainan
Bahan Alam Pada Anak Kelompok A Di TK Islam Bakti II Ngesrep
Ngemplak Boyolali Tahun Ajaran 2012/2013”.

B. Pembatasan Masalah
Agar pembahasan penelitian ini tidak melebar dan terarah maka
kemampuan berhitung permulaan dibatasi antara satu sampai dengan sepuluh
dan penggunaan bahan alam dibatasi bahan-bahan yang terbuat dari hasil

tanaman (Seperti; macam-macam daun, biji-bijian, , lidi,), dan batu.

C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan pembatasan masalah di atas maka
dirumuskan bahwa : “Apakah permainan bahan alam dapat mengembangkan
kemampuan berhitung permulaan pada anak kelompok A di TK Islam Bakti
II Ngesrep Ngemplak Boyolali Tahun Ajaran 2012/2013?”

D. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah terdiri dari dua tujuan yaitu
tujuan umum dan tujuan khusus.

7

1. Tujuan Umum
Penelitian ini secara umum bertujuan untuk mengembangkan kemampuan
berhitung pada anak kelompok A di TK Islam Bakti II Ngesrep Ngemplak
Boyolali Tahun Ajaran 2012/2013.
2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan

kemampuan berhitung permulaan melalui permainan bahan alam pada
anak kelompok A di TK Islam Bakti II Ngesrep Ngemplak Boyolali Tahun
Ajaran 2012/2013.

E. Manfaaat Penelitian
Ada beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini.
Manfaat penelitian ini dibagi menjadi dua yaitu manfaat teoritis dan manfaat
praktis.
1. Manfaat Teoritis
a.

Sebagai bahan referensi dalam pemilihan metode pembelajaran dalam
pengembangan aspek kognitif (berhitung permulaan).

b.

Menambah wacana mengenai pembelajaran berhitung permulaan
untuk anak TK melalui permainan bahan alam.

8


2. Manfaat Praktis
a.

Bagi Peneliti
Sebagai sarana pengembangan dan peningkatan dalam pembelajaran
agar lebih tepat dan optimal sesuai dengan pertumbuhan dan
perkembangan anak didik.

b. Bagi Anak
Dapat mengembangkan kemampuan berhitung permulaan

anak

melalui cara dan pembelajaran yang menyenangkan dan memberikan
suasana baru dalam pembelajaran sehingga dapat meningkatkan minat
belajar anak.
c. Bagi Sekolah
Untuk menyusun program peningkatan proses pembelajaran berhitung
permulaan pada tahap berikutnya dan hasil penelitian yang dipaparkan
akan memberikan masukan pada sekolah dalam memperbaiki
pembelajaran.

Dokumen yang terkait

Kemampuan Kognitif Anak Usia Taman Kanak-Kanak Kelompok B (Usia 5-6 Tahun) dalam Konsep Bilangan di TK AT-TAQWA Kalisat Tahun Ajaran 2006/2007 ;

0 8 16

Meningkatkan Kemampuan Motorik Kasar Melalui Permainan Sunda Manda Pada Kelompok B TK Dharma Wanita Kelun Mariyati TK Dharma Wanita Kelun

0 1 8

Kemampuan Kognitif Anak Kelompok B TK Rokhaniyah Muslimat NU Barabai Tahun Pelajaran 2016-2017 Dalam Mengenal Sains Melalui Metode Eksperimen

0 0 6

Kemampuan Berbahasa Anak Dalam Mengurutkan dan Menceritakan Isi Gambar Seri Sederhana Melalui Model Picture and Picture di Kelompok A TK Kartika V-33 Barabai

0 0 6

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Kemampuan Membaca Permulaan Melalui Media Gambar di Kelompok B TK Kanisius Gendongan Salatiga

0 0 7

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Kemampuan Membaca Permulaan Melalui Media Gambar di Kelompok B TK Kanisius Gendongan Salatiga

0 0 20

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Kemampuan Membaca Permulaan Melalui Media Gambar di Kelompok B TK Kanisius Gendongan Salatiga

0 0 29

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Meningkatkan Kemampuan Berhitung Melalui Permainan Kartu Bergambar pada Anak Usia 4 Sampai 5 Tahun di Kelompok A TK Kamulyan Terpadu Salatiga

0 0 14

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Meningkatkan Kemampuan Berbicara Anak TK B Usia 5-6 Tahun Melalui Digital Storytelling di TK Apple Kids Salatiga Semester 1 Tahun Ajaran 2017/2018

0 1 13

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Meningkatkan Kemampuan Berbicara Anak TK B Usia 5-6 Tahun Melalui Digital Storytelling di TK Apple Kids Salatiga Semester 1 Tahun Ajaran 2017/2018

0 0 38