PENERAPAN TEORI AUSUBEL DENGAN MENGGUNAKAN METODE INKUIRI PADA MATERI BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DI KELAS IX SMP NASIONAL RAMUNIA TAHUN AJARAN 2012/2013.

(1)

PENERAPAN TEORI AUSUBEL DENGAN MENGGUNAKAN

METODE INKUIRI PADA MATERI BANGUN RUANG

SISI LENGKUNG DI KELAS IX SMP NASIONAL

RAMUNIA TAHUN AJARAN 2012/2013

Oleh:

Riny Elvina Waty Manurung NIM 408111095

Program Studi Pendidikan Matematika

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

2012


(2)

(3)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkah dan rahmat-Nya sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Skripsi ini berjudul “Penerapan Teori Ausubel dengan Menggunakan Metode Inkuiri pada Materi Bangun Ruang Sisi Lengkung di Kelas IX SMP Nasional Ramunia Tahun Ajaran 2012/2013”. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UNIMED.

Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada Bapak Rektor UNIMED Prof. Dr. Ibnu Hajar, MS beserta seluruh Pembantu Rektor sebagai pimpinan UNIMED, Bapak Prof. Drs. Motlan, M.Sc., Ph.D selaku Dekan FMIPA UNIMED beserta Pembantu Dekan I, II, dan III di lingkungan UNIMED, Bapak Prof. Dr. Mukhtar, M.Pd selaku Ketua Jurusan Matematika, Bapak Drs. Syafari, M.Pd selaku Ketua Program Studi Jurusan Matematika dan Bapak Drs. Yasifati Hia, M.Si selaku Sekretaris Jurusan Matematika. Ucapan terima kasih juga kepada Bapak Drs.W.L. Sihombing, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan, arahan dan saran guna kesempurnaan skripsi ini, Ibu Dr. Izwita Dewi, M.Pd, Bapak Dr. KMS. Amin Fauzi, M.Pd dan Bapak Drs. Yasifati Hia, M.Si, selaku Dosen Penguji yang telah memberikan saran mulai dari perencanaan penelitian sampai selesainya penyusunan skripsi ini, Bapak Prof. Dr. Pargaulan Siagian, M.Pd, selaku Dosen Pembimbing Akademik, dan kepada seluruh Bapak dan Ibu dosen serta staf pegawai jurusan Matematika FMIPA UNIMED.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak Rahman Simarmata selaku Kepala Sekolah SMP Nasional Ramunia, dan Bapak K. Pandiangan selaku guru bidang studi matematika SMP Nasional Ramunia yang telah banyak membantu penulis selama penelitian.

Teristimewa penulis menghaturkan ucapan terima kasih kepada Ayahanda R. Manurung dan Ibunda Eslina Manik yang terus memberikan doa, dukungan moral dan material kepada penulis sehingga perkuliahan dan penulisan skripsi ini dapat terlaksana dengan baik. Begitu juga kepada tante dan Uda Rian yang telah membantu, memberikan dukungan sampai selesainya penulisan skripsi ini. Serta adik saya tercinta Rina, Resensia, dan Rebecca serta saudara-saudari saya Wenni, Ka elia, Irma, Gabe, Risna, Immanuel, Helviana, Basaria, Bang Tua, Bang virgo yang telah memberikan dorongan dan doa dalam menyelesaikan skripsi ini. Penulis juga secara khusus mengucapkan terima kasih kepada Makmur Hasiholan Aritonang yang bersedia memberikan dukungan, dan doa dalam mengerjakan skripsi ini.

Ucapan terima kasih juga penulis ucapkan kepada Amos, Novi, Julina, Ito Juli , Ito Ricki, Muktar, Tuti, Yosie, Aksaria, Ica, Tami, Rahmi dan teman-teman seperjuangan di jurusan matematika kelas A Reguler 2008, dan semua anak IKBKM UNIMED yang telah banyak membantu penulis selama perkuliahan sampai menyelesaikan skripsi ini, beserta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang turut memberi semangat dan bantuan kepada penulis.


(4)

Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa. Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pengetahuan.

Medan, Desember 2012 Penulis,

Riny Elvina Waty M NIM. 408111095


(5)

iii

PENERAPAN TEORI AUSUBEL DENGAN MENGGUNAKAN METODE INKUIRI PADA MATERI BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DI

KELAS IX SMP NASIONAL RAMUNIA TAHUN AJARAN 2012/2013 Riny Elvina Waty (NIM. 408111095)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar matematika siswa setelah diterapkan Teori Ausubel dengan menggunakan Metode Inkuiri lebih baik daripada hasil belajar matematika siswa yang diajarkan dengan pembelajaran ekspositori pada materi Bangun Ruang Sisi Lengkung di kelas IX SMP Nasional Ramunia Tahun Pelajaran 2012/2013 serta mengetahui penerapan Teori Ausubel dengan menggunakan Metode Inkuiri pada materi Bangun Ruang Sisi Lengkung. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Nasional Ramunia. Populasi penelitian adalah seluruh siswa SMP Nasional Ramunia. Sampel terdiri dari 49 orang yaitu siswa kelas IX A sebagai kelas eksperimen dengan menggunakan pembelajaran penerapan Teori Ausubel dengan menggunakan metode inkuiri dan siswa kelas IX B sebagai kelas kontrol dengan pembelajaran ekspositori. Dimana kelas eksperimen berjumlah 25 orang dan kelas kontrol berjumlah berjumlah 24 orang. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian eksperimen semu dengan instrument berupa tes dan lembar observasi. Nilai rata-rata hasil pretes pada kelas eksperimen 37,2 dan nilai rata-rata hasil pretes kelas kontrol 35. Nilai rata-rata postes kelas eksperimen 61,8 dan nilai rata-rata postes kelas kontrol 52,292. Kedua data berdistribusi normal dan homogen. Pengujian hipotesis dilakukan dengan uji t, dengan α = 0,05 diperoleh thitung = 1,7404 dan ttabel =1,679 maka thitung > ttabel sehingga H0 ditolak dan Ha diterima. Hal ini berarti hasil belajar siswa yang diajarkan dengan Teori Ausubel dengan menggunakan Metode Inkuiri pada materi Bangun Ruang Sisi Lengkung lebih baik daripada yang diajarkan dengan pembelajaran ekspositori di Kelas IX SMP Nasional Ramunia Tahun Ajaran 2012/2013. Berdasarkan hasil observasi diperoleh rata-rata penilaian setiap pertemuan adalah 3,39 sehingga penerapan Teori Ausubel dengan menggunakan Metode Inkuiri pada materi Bangun Ruang Sisi Lengkung di Kelas IX SMP Nasional Ramunia Tahun Ajaran 2012/2013 dikategorikan baik.


(6)

vi

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN i

RIWAYAT HIDUP ii

ABSTRAK iii

KATA PENGANTAR iv

DAFTAR ISI vi

DAFTAR TABEL ix

DAFTAR GAMBAR x

DAFTAR LAMPIRAN xi

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Identifikasi Masalah 5

1.3 Batasan Masalah 5

1.4 Rumusan Masalah 6

1.5 Tujuan Penelitian 6

1.6 Manfaat Penelitian 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 8

2.1 Kerangka Teoritis 8

2.1.1 Belajar 8

2.1.2 Pembelajaran Matematika 9

2.1.3 Hasil Belajar 10

2.1.4 Teori Belajar Ausubel 10

2.1.5 Metode Mengajar 13

2.1.6 Metode Inkuiri 15

2.1.7 Model Pembelajaran dengan Metode Inkuiri dalam Penerapan

Teori Ausubel 18


(7)

vii

2.1.8.1 Luas Permukaan Tabung 22

2.1.8.2 Luas Permukaan Kerucut 23

2.1.9 Penerapan Teori Ausubel dengan Menggunakan Metode Inkuiri

Pada Bangun Ruang Sisi Lengkung 24

2.2 Kerangka Konseptual 30

2.3 Hipotesis Penelitian 31

BAB III METODE PENELITIAN 32

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 32

3.2 Populasi dan Sampel 32

3.3 Definisi Oprasional 32

3.4 Jenis dan Desain Penelitian 33

3.5 Variabel Penelitian 34

3.6 Prosedur Penelitian 34

3.7 Instrumen Pengumpul Data 36

3.7.1 Tes 36

3.7.2 Obsevasi 36

3.8. Teknik Analisis Data 37

3.8.1 Menentukan Nilai Rata-rata dan Simpangan Baku Hasil

Pre-test dan Post-test 37

3.8.2 Uji Normalitas 37

3.8.3 Uji Homogenitas 38

3.8.4 Uji Hipotesis Penelitian 38

3.8.5 Analisis hasil obsevasi 40

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 41

4.1 Deskripsi Hasil Penelitian 41

4.1.1 Hasil Pretes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 41 4.1.2 Hasil postes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 42

4.1.3 Deskripsi Hasil Penelitian 44


(8)

viii

4.2.1 Uji Normalitas 45

4.2.2 Uji Homogenitas 45

4.3 Analisis Data Penelitian 46

4.3.1 Hasil Observasi 46

4.3.2 Uji Hipotesis 48

4.4 Pembahasan 49

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 53

5.1 Kesimpulan 53

5.2 Saran 53


(9)

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1.7.1 Langkah-langkah Pembelajaran Metode Inkuiri

dalam Penerapan Teori Ausubel 20 Tabel 2.1.9.1 Langkah-langkah Pembelajaran Metode Inkuiri

dalam Penerapan Teori Ausubel pada Materi Luas

Permukaan Tabung 24

Tabel 3.5.1 Desain Penelitian 33

Tabel 4.1.1.1 Data Hasil Pretes Kelas Eksperimen dan Kelas

Kontrol 41

Tabel 4.1.2.1 Data Hasil Postes Kelas Eksperimen dan

Kelas Kontrol 43

Tabel 4.2.1.1 Ringkasan Uji Normalitas Data dengan Liliefors 45 Tabel 4.2.2.1 Ringkasan Uji Homogenitas Data 46

Tabel 4.3.1.1 Hasil Observasi 46


(10)

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1.1.1 Histogram Hasil Pemberian pretes pada Kelas

Eksperimen dan Kelas Kontrol 42

Gambar 4.1.2.1 Histogram Hasil Pemberian postes pada Kelas


(11)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 RPP 1 56

Lampiran 2 RPP 2 66

Lampiran 3 LAS 1 76

Lampiran 4 LAS 2 80

Lampiran 5 Kisi-kisi Tes Awal (Pretes) 84 Lampiran 6 Kisi-kisi Tes Akhir (Postes) 85 Lampiran 7 Validitas Tes Awal (Pretes) 86 Lampiran 8 Validitas Tes Akhir (Postes) 89 Lampiran 9 Hasil Validasi Tes Awal (Pretes) 92 Lampiran 10 Hasil Validasi Tes Akhir (Postes) 93

Lampiran 11 Daftar Nama Validator 94

Lampiran 12 Tes Awal (Pretes) 95

Lampiran 13 Alternatif Penyelesaian Tes Awal 96

Lampiran 14 Tes Akhir (Postes) 99

Lampiran 15 Alternatif Penyelesaian Tes Akhir 101 Lampiran 16 Pedoman Penskoran Tes Awal 103 Lampiran 17 Pedoman Penskoran Tes Akhir 105

Lampiran 18 Lembar Observasi I 107

Lampiran 19 Lembar Observasi II 116

Lampiran 20 Analisis Observasi Kegiatan Guru 125 Lampiran 21 Data Pretes dan Postes untuk Kelas Eksperimen 129 Lampiran 22 Perhitungan Rata-rata, Varians, dan Standart Deviasi

data Pretes Kelas Eksperimen 130 Lampiran 23 Perhitungan Rata-rata, Varians, dan Standart Deviasi

Data Postes Kelas Eksperimen 131 Lampiran 24 Data Pretes dan Postes untuk Kelas Kontrol 132 Lampiran 25 Perhitungan Rata-rata, Varians, dan Standart Deviasi


(12)

xii

Lampiran 26 Perhitungan Rata-rata, Varians, dan Standart Deviasi

Data Postes Kelas Kontrol 134

Lampiran 27 Data Hasil Selisih Pretes dan Postes Kelas Eksperimen 135 Lampiran 28 Perhitungan Rata-rata, Varians, dan Standart Deviasi

Peningkatan Kelas Eksperimen 136 Lampiran 29 Data Hasil Selisih Pretes dan Postes Kelas Kontrol 137 Lampiran 30 Perhitungan Rata-rata, Varians, dan Standart Deviasi

Peningkatan Kelas Kontrol 138

Lampiran 31 Perhitungan Uji Normalitas Data Pretes dan Postes

Pada Kelas Eksperimen 139

Lampiran 32 Perhitungan Uji Normalitas Data Pretes dan Postes

Pada Kelas Kontrol 142

Lampiran 33 Perhitungan Uji Homogenitas 145

Lampiran 34 Pengujian Hipotesis 146


(13)

1

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Matematika merupakan pelajaran yang selalu ada dalam tingkat pendidikan, dari TK, SD, SMP, SMA, sampai ketingkat yang lebih tinggi. Menurut Cockroft (dalam Abdurrahman, 2003) mengemukakan bahwa

“Matematika perlu diajarkan kepada siswa karena (1) selalu digunakan didalam segi kehidupan; (2) semua bidang studi memerlukan ketrampilan matematika yang sesuai; (3) merupakan sarana komunikasi yang kuat, singkat, dan jelas; (4) dapat digunakan untuk menyajikan informasi dalam berbagai cara; (5) meningkatkan kemampuan berfikir logis, ketelitian dan kesadaran keruangan; dan (6) memberikan kepuasan terhadap usaha memecahkan masalah yang menantang.”

Hal ini juga sejalan dengan ungkapan Maria Goretti (http://www.agmi.or.id, 2009) yang berisi,

”Matematika itu penting. Tanpa matematika, dunia akan hancur. Matematika bisa digunakan untuk kemakmuran negeri ini dan bisa membantu Indonesia keluar dari kondisi krisis, termasuk dalam persoalan lingkungan”.

Namun masih banyak orang kurang menyadari hal tersebut dan memandang matematika sebagai bidang studi yang paling sulit dan tidak menyukai bidang studi ini.

Berbagai usaha telah dilakukan pemerintah dalam meningkatkan mutu pendidikan matematika di Indonesia. Namun demikian, sampai saat ini hasilnya belum menggembirakan. Selain itu tidak sedikit pula para guru yang masih

menganut paradigmatransfer of knowledgedalam pembelajaran matematika masa

kini, dimana siswa merupakan objek dan sasaran belajar, sehingga dalam proses pembelajaran berbagai usaha lebih banyak dilakukan oleh guru, mulai dari mencari, mengumpulkan, memecahkan sampai menyampaikan informasi dan semua ditunjukkan agar peserta didik memperoleh pengetahuan.


(14)

2

Hal ini juga di ungkapkan Ruseffendi (dalam Ansari, 2003) bahwa bagian terbesar dari matematika yang dipelajari siswa disekolah tidak diperoleh dari eksplorsi matematik, tetapi melalui pemberitahuan. Begitu juga yang diungkapkan oleh para praktisi, (dalam Ansari, 2003) bahwa

“Merosotnya pemahaman matematik siswa dikelas antara lain karena: (1) dalam mengajar guru sering mencontohkan pada siswa bagaimana menyelesaikan soal; (b) siswa belajar dengan cara mendengar dan menonton guru melakukan matematik, kemudian guru mencoba memecahkannya sendiri; dan (c) pada saat mengajar matematika, guru langsung menjelaskan topik yang dipelajari dilanjutkan dengan pemberian contoh, dan soal untuk latihan.”

Metode pembelajaran seperti ini membuat siswa cenderung menghafal ilmu

yang baru diterimanya, namun tidak memahaminya. Sementara metode

pembelajaran sangat penting dalam mewujudkan tujuan pembelajaran. Seperti yang di ungkapkan oleh Al-fakir Fillah (dalam http://smpitizzuddin07.wordpress. com/2008/11/24/pentingnya-metode-dalam-pembelajaran/, 2008) bahwa

“Metode sangat berpengaruh besar dalam pengajaran. Dengan metode nilai bisa baik atau bisa buruk, dangan metode pula pembelajaran bisa sukses atau gagal, kebanyakan seorang guru menguasai materi akan tetapi bisa gagal dalam pembelajaran karena ia tidak mendapatkan metode yang tepat untuk memahamkan murid.”

Oleh karena itu setiap guru perlu banyak mengetahui metode-metode pembelajaran dan bagaimana cara penerapannya. Guru yang banyak mengetahui metode pembelajaran dapat memilih metode yang tepat dengan materi sehingga siswa dapat lebih mudah memahami dan menguasai materi.

Saat ini tugas dan peran guru masih bukan lagi sebagai pemberi informasi, sesuai dengan pernyataan Sullvian (dalam Ansari, 2003) yang mengatakan bahwa

“Peran dan tugas guru sekarang adalah memberi kesempatan belajar maksimal pada siswa dengan jalan (1) melibatkannya secara aktif dalam eksplorasi matematika; (2) mengkonstruksi pengetahuan berdasarkan pengalaman yang telah ada pada mereka; (3) mendorong agar mampu mengembangkan dan menggunakan berbagai strategi; (4) mendorong agar berani mengambil resiko dalam menyelesaikan soal; (5) memberi kebebasan berkomunikasi untuk menjelaskan idenya dan mendengarkan ide temannya.”

Begitu juga dengan Silver dan Smith (dalam Ansari, 2003) mengatakan bahwa “Tugas guru adalah: (1) melibatkan siswa dalam setiap tugas matematika; (2)


(15)

3

mengatur aktivitas intelektual siswa dalam kelas seperti diskusi dan komunikasi; (3) membantu siswa memahami ide matematika dan memonitor pemahaman mereka.”

Dari pernyataan diatas dapat di simpulkan bahwa tugas guru saat ini bukan sebagai pemberi materi kepada siswa melainkan membuat siswa terlibat aktif untuk memperoleh ide matematika dari materi tersebut.

Hambatan lain dalam pembelajaran matematika adalah siswa kurang tertarik pada matematika, sehingga dapat mengakibatkan hasil belajar matematika rendah dibandingkan dengan mata pelajaran lain. Seperti yang dialami pada sekolah SMP Nasional Ramunia, dari hasil observasi diperoleh bahwa siswa yang tidak menyukai matematika ada kurang lebih 70% sementara siswa yang menyukai matematika kurang lebih ada 30%. Oleh karena itu kreatifitas dalam mengajar matematika menjadi faktor penting agar matematika menjadi pelajaran yang menyenangkan dan menarik.

Salah satu materi yang dianggap sulit oleh siswa adalah Bangun Ruang Sisi Lengkung, seperti yang di ungkapkan oleh guru bidang studi matematika di SMP Nasional Ramunia bahwa “Materi bangun ruang sisi lengkung sulit dipahami oleh siswa karena gambar bangun ruang yang sering dijumpai pada materi ini juga sulitnya siswa mengingat rumus-rumus bangun ruang sisi lengkung tersebut.” sehingga pada materi bangun ruang sisi lengkung hasil belajar siswa rendah, yakni rata-rata 50. Hal ini diakibatkan karena selama proses pembelajaran materi prasyarat tidak dikaitkan dengan materi yang akan dipelajari, sehingga siswa lebih banyak menghafal rumus namun tidak memahami dari mana diperolehnya rumus tersebut. Padahal pemahaman mengenai rumus tersebut penting agar siswa mengetahui penggunaannnya dalam masalah-masalah lain dan pemahaman mengenai rumus tersebut dapat bertahan lama dalam ingatan siswa daripada hanya menghapal.

Maka untuk mengatasi masalah diatas pembelajaran bermakna merupakan salah satu penyelesaian yang tepat untuk permasalahan yang terjadi. Teori Ausubel memberi penekanan terhadap belajar bermakna. Hudojo, (1988) mengatakan Pembelajaran dikatakan bermakna bila informasi yang akan dipelajari peserta didik disusun sesuai dengan struktur kognitif peserta didik sehingga


(16)

4

peserta didik itu dapat mengaitkan pengetahuan barunya dengan struktur kognitif yang dimilikinya. Artinya, bahan pelajaran itu harus sesuai dengan kemampuan belajar dan harus relevan dengan struktur kognitif yang dimiliki siswa sehingga konsep-konsep baru yang diajarkan benar-benar terserap dan siswa tidak hanya

belajar menghapal. Seperti yang di ungkapkan oleh Athifah (dalam

http://mardhiyanti.blogspot.com/2010/03/teori-belajar-bermakna-dari-david-p.html, 2010) bahwa

“Inti dari teori belajar bermakna Ausubel adalah proses belajar akan mendatangkan hasil atau bermakna kalau guru dalam menyajikan materi pelajaran yang baru dapat menghubungkannya dengan konsep yang relevan yang sudah ada dalam struktur kognisi siswa.”

Pada materi bangun ruang sisi lengkung, khususnya pada luas permukaan tabung dan kerucut, penerapan Teori Ausubel dapat membantu siswa dalam memahami dan tidak sekedar menghapal rumus. Siswa yang sebelumnya sudah mempelajari bagian-bagian dari tabung dan kerucut, yaitu bangun datar persegi panjang dan lingkaran dapat lebih mudah memahami materi melalui belajar bermakna. Pada proses pembelajaran bermakna Ausubel akan terjadi pengkaitan antara informasi baru dengan informasi lama yang telah dimiliki siswa. Pada proses tersebut siswa akan menemukan bahwa luas permukaan tabung dan kerucut merupakan jumlah luas dari seluruh bagian-bagian tabung dan kerucut. Dengan begitu siswa tidak menghapal rumus melainkan memahami bahwa rumus luas permukaan sebuah tabung dan kerucut merupakan jumlah luas dari seluruh bagian-bagian tabung dan kerucut.

Selain dari pada itu, hal penting lain yang perlu diperhatikan adalah perlunya proses pembelajaran yang mampu menumbuhkan minat atau “rasa cinta” matematika pada siswa dengan cara melibatkannya secara langsung dalam pembelajaran. Metode yang dapat melibatkan siswa secara langsung dalam pembelajaran salah satunya adalah metode inkuiri. Gulo (dalam Trianto, 2009) mengatakan

“Metode inkuiri merupakan kegiatan belajar yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis, logis, dan analitis, sehingga mereka dapat merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh percaya diri.”


(17)

5

Pembelajaran inkuiri dirancang untuk mengajak siswa secara langsung kedalam proses ilmiah kedalam waktu yang relatif singkat. Trianto, (2009) mengungkapkan bahwa

“Sasaran utama pembelajaran inkuiri adalah (1) keterlibatan siswa secara maksimal dalam proses kegiatan belajar; (2) keterarahan kegiatan secara logis dan sistematis pada tujuan pembelajaran; dan (3) mengembangkan sikap percaya diri siswa tentang apa yang ditemukan dalam proses inkuiri.”

Ausubel (dalam Ansari, 2003) mengidentifikasi empat kemungkinan tipe belajar yaitu:

1. Mengajar dengan metode ceramah sedangkan siswa belajar dengan cara menghapal.

2. Mengajar dengan metode penemuan sedangkan siswa belajar dengan cara menghapal.

3. Mengajar dengan ceramah sedangkan siswa belajar secara bermakna.

4. Mengajar dengan metode penemuan sedangkan siswa belajar secara bermakna

Pada tipe belajar yang ke-4 yaitu mengajar dengan metode penemuan sedangkan siswa belajar secara bermakna, guru tidak menyediakan bentuk akhir dari yang diajarkan tetapi siswa sendiri yang mencarinya. Sesudah itu siswa mengaitkan pengetahuan yang baru diterimanya dengan struktur kognitif yang dimiliki siswa. Dengan begitu terciptalah pembelajaran bermakna, siswa terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran, siswa dapat menerima dengan baik materi yang diajarkan, dan dapat menambah rasa percaya diri siswa bahwa belajar matematika itu menyenangkan. Bentuk pembelajaran seperti itu diharapkan dapat membuat siswa menyukai matematika dan diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa.

Bedasarkan pemaparan diatas penulis merasa tertarik untuk melaksanakan

penelitian dengan judul: “Penerapan Teori Ausubel dengan Menggunakan

Metode Inkuiri Pada Materi Bangun Ruang Sisi Lengkung Di Kelas IX SMP Nasional Ramunia T.A. 2012/2013.”


(18)

6

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian dari latar belakang diatas, dapat diidentifikasikan beberapa masalah sebagai berikut:

1. Metode pembelajaran yang digunakan cenderung membuat siswa menghapal.

2. Guru kurang melibatkan siswa dalam proses pembelajaran 3. Banyaknya siswa yang tidak menyukai pelajaran matematika

4. Rendahnya hasil belajar matematika siswa pada materi bangun ruang sisi lengkung.

5. Siswa mengalami kesulitan dalam belajar matematika, khususnya pada materi bangun ruang sisi lengkung

1.3. Batasan masalah

Untuk memberi ruang lingkup yang jelas dan terarah, maka yang menjadi batasan masalah dalam penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar matematika siswa pada materi bangun ruang sisi lengkung dan metode pembelajaran yang digunakan cenderung membuat siswa menghapal.

1.4. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian yaitu

1. Apakah hasil belajar matematika siswa yang diajarkan dengan menerapkan Teori Ausubel dengan menggunakan Metode Inkuiri lebih baik daripada hasil belajar matematika siswa yang diajarkan dengan pembelajaran Ekspositori pada materi Bangun Ruang Sisi Lengkung di kelas IX SMP Nasional Ramunia Tahun Pelajaran 2012/2013

2. Bagaimana penerapan Teori Ausubel dengan menggunakan Metode Inkuiri pada materi Bangun Ruang Sisi Lengkung di kelas IX SMP Nasional Ramunia Tahun Pelajaran 2012/2013


(19)

7

1.5. Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah untuk

1. Mengetahui apakah hasil belajar matematika siswa setelah diterapkan Teori Ausubel dengan menggunakan Metode Inkuiri lebih baik daripada hasil belajar matematika siswa yang diajarkan dengan pembelajaran ekspositori pada materi Bangun Ruang Sisi Lengkung di kelas IX SMP Nasional Ramunia Tahun Pelajaran 2012/2013.

2. Mengetahui bagaimana penerapkan Teori Ausubel dengan menggunakan Metode Inkuiri pada materi Bangun Ruang Sisi Lengkung di kelas IX SMP Nasional Ramunia Tahun Pelajaran 2012/2013.

1.6. Manfaat Penelitian

Setelah melakukan penelitian diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat yang berarti yaitu:

1. Bagi Siswa, diharapkan penelitian ini dapat membantu dalam memahami pembelajaran matematika dan untuk meningkatkan hasil belajar matematika siswa khususnya pada materi Bangun Ruang Sisi Lengkung. 2. Bagi Guru Sekolah, dapat memperluas wawasan pengetahuan mengenai

metode yang diterapkan dalam menyampaikan suatu materi.

3. Bagi Sekolah, akan menjadi bahan pertimbangan dalam mengambil

kebijaksanaan untuk meningkatkan pemahaman siswa dalam

pembelajaran.

4. Bagi Peneliti, dapat menjadi masukan kepada peneliti sebagai calon guru untuk menerapkan pembelajaran dengan menerapkan Teori Ausubel dengan menggunakan metode inkuiri dalam pembelajaran matematika, khususnya pada materi Bangun Ruang Sisi Lengkung.

5. Bagi Pembaca maupun penulis lain yang berminat melakukan penelitian yang sejenis, dapat menjadi bahan informasi dan perbandingan.


(20)

54 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Dari hasil penelitian dapatdiperoleh kesimpulan sebagai berikut :

1. Hasil belajar siswa yang diajarkan dengan penerapan Teori Ausubel dengan menggunakan metode Inkuiri lebih baik daripada hasil belajar siswa yang diajar dengan pembelajaran ekspositori pada materi Bangun Ruang Sisi Lengkung di kelas IX SMP Nasional Ramunia.

2. Berdasarkan hasil observasi aktivitas guru dalam menerapan Teoi Ausubel dengan menggunakan Metode Inkuiri pada materi Bangun Ruang Sisi Lengkung di kelas IX SMP Nasional Ramunia dikategorikan baik

5.2. Saran

1. Dengan melihat hasil belajar siswa yang lebih tinggi dalam pembelajaran Teori Ausubel dengan menggunakan metode Inkuiri, maka guru dapat mencoba menggunakan pembelajaran ini pada materi matematika yang lain.

2. Bagi guru atau calon guru, sebelum proses belajar mengajar dilakukan, guru harus mengetahui penguasaan siswa terhadap materi-materi prasyarat dari suatu topik yang akan diajarkan, karena pengetahuan siswa sebelumnya sangat menentukan keberhasilan siswa dalam memahami materi baru yang akan diajarkan.

3. Kepada peneliti selanjutnya agar lebih menyempurnakan penelitian dan mengefektifkan waktu, juga melakukan observasi aktivitas guru di dua kelas, sehingga dapat memperoleh hasil yang lebih maksimal.


(21)

55

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, M. 2003. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: Rineka Cipta

Ansari, Bansu. 2003.Komunikasi Matematik. Jakarta; Pena

Arikunto, S., (2007), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Rineka Cipta, Jakarta.

Athifah, Devi. 2010. http://mardhiyanti.blogspot.com/2010/03/teori-belajar-bermakna-dari-david-p.html, (Accessed 5 Juni 2012)

Djamarah, Syaiful Bahri, dan Aswin Zain. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta

Fillah, Al-fakir. 2008. http://smpitizzuddin07.wordpress.com/2008/11/24/ pentingnya-metode-dalam-pembelajaran/ (Accessed 5 Juni 2012)

Goretti, Maria. 2009. http://www.agmi.or.id (Accessed 5 Juni 2012) Hamalik, Oemar. 2001. Proses Belajar Mengajar . Jakarta: Bumi Aksara Hudojo,H., 1988,Mengajar Belajar Matematika, Jakarta : Depdikbud

Husdarta dan Yudha M. Saputra. 2000. Belajar dan Pembelajaran. Penerbit Depdiknas

Ismail, Dedy Amrili. 2012. http:/ dedyamrilismail.blogspot.com/orang-dewasa-dan-anak-anak-dalam-belajar/)(Accessed 29 Agustus 2012)

Nasution. 2009. http://id.shvoong.com/exact-sciences/1959737-teori-belajar-ausubel/ (Accessed 28 Mei 2012)

Sanjaya , Wina. 2008.Kurikulum Dan Pembelajaran. Jakarta: Kencana

Slameto. 2001. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta


(22)

56

Sagala, H. Syaiful. 2009.Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Penerbit Alfabeta

Sudjana. 2005. Penilaian Hasil Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito

Suryosubroto. 1997.Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif dan Progresif. Jakarta:

Kencana Prenada Media Group

Usman, Moh.Uzer. 2000. Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya


(1)

5

Pembelajaran inkuiri dirancang untuk mengajak siswa secara langsung kedalam proses ilmiah kedalam waktu yang relatif singkat. Trianto, (2009) mengungkapkan bahwa

“Sasaran utama pembelajaran inkuiri adalah (1) keterlibatan siswa secara maksimal dalam proses kegiatan belajar; (2) keterarahan kegiatan secara logis dan sistematis pada tujuan pembelajaran; dan (3) mengembangkan sikap percaya diri siswa tentang apa yang ditemukan dalam proses inkuiri.”

Ausubel (dalam Ansari, 2003) mengidentifikasi empat kemungkinan tipe belajar yaitu:

1. Mengajar dengan metode ceramah sedangkan siswa belajar dengan cara menghapal.

2. Mengajar dengan metode penemuan sedangkan siswa belajar dengan cara menghapal.

3. Mengajar dengan ceramah sedangkan siswa belajar secara bermakna.

4. Mengajar dengan metode penemuan sedangkan siswa belajar secara bermakna

Pada tipe belajar yang ke-4 yaitu mengajar dengan metode penemuan sedangkan siswa belajar secara bermakna, guru tidak menyediakan bentuk akhir dari yang diajarkan tetapi siswa sendiri yang mencarinya. Sesudah itu siswa mengaitkan pengetahuan yang baru diterimanya dengan struktur kognitif yang dimiliki siswa. Dengan begitu terciptalah pembelajaran bermakna, siswa terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran, siswa dapat menerima dengan baik materi yang diajarkan, dan dapat menambah rasa percaya diri siswa bahwa belajar matematika itu menyenangkan. Bentuk pembelajaran seperti itu diharapkan dapat membuat siswa menyukai matematika dan diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa.

Bedasarkan pemaparan diatas penulis merasa tertarik untuk melaksanakan penelitian dengan judul: “Penerapan Teori Ausubel dengan Menggunakan Metode Inkuiri Pada Materi Bangun Ruang Sisi Lengkung Di Kelas IX SMP Nasional Ramunia T.A. 2012/2013.”


(2)

6

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian dari latar belakang diatas, dapat diidentifikasikan beberapa masalah sebagai berikut:

1. Metode pembelajaran yang digunakan cenderung membuat siswa menghapal.

2. Guru kurang melibatkan siswa dalam proses pembelajaran 3. Banyaknya siswa yang tidak menyukai pelajaran matematika

4. Rendahnya hasil belajar matematika siswa pada materi bangun ruang sisi lengkung.

5. Siswa mengalami kesulitan dalam belajar matematika, khususnya pada materi bangun ruang sisi lengkung

1.3. Batasan masalah

Untuk memberi ruang lingkup yang jelas dan terarah, maka yang menjadi batasan masalah dalam penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar matematika siswa pada materi bangun ruang sisi lengkung dan metode pembelajaran yang digunakan cenderung membuat siswa menghapal.

1.4. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian yaitu

1. Apakah hasil belajar matematika siswa yang diajarkan dengan menerapkan Teori Ausubel dengan menggunakan Metode Inkuiri lebih baik daripada hasil belajar matematika siswa yang diajarkan dengan pembelajaran Ekspositori pada materi Bangun Ruang Sisi Lengkung di kelas IX SMP Nasional Ramunia Tahun Pelajaran 2012/2013

2. Bagaimana penerapan Teori Ausubel dengan menggunakan Metode Inkuiri pada materi Bangun Ruang Sisi Lengkung di kelas IX SMP Nasional Ramunia Tahun Pelajaran 2012/2013


(3)

7

1.5. Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah untuk

1. Mengetahui apakah hasil belajar matematika siswa setelah diterapkan Teori Ausubel dengan menggunakan Metode Inkuiri lebih baik daripada hasil belajar matematika siswa yang diajarkan dengan pembelajaran ekspositori pada materi Bangun Ruang Sisi Lengkung di kelas IX SMP Nasional Ramunia Tahun Pelajaran 2012/2013.

2. Mengetahui bagaimana penerapkan Teori Ausubel dengan menggunakan Metode Inkuiri pada materi Bangun Ruang Sisi Lengkung di kelas IX SMP Nasional Ramunia Tahun Pelajaran 2012/2013.

1.6. Manfaat Penelitian

Setelah melakukan penelitian diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat yang berarti yaitu:

1. Bagi Siswa, diharapkan penelitian ini dapat membantu dalam memahami pembelajaran matematika dan untuk meningkatkan hasil belajar matematika siswa khususnya pada materi Bangun Ruang Sisi Lengkung. 2. Bagi Guru Sekolah, dapat memperluas wawasan pengetahuan mengenai

metode yang diterapkan dalam menyampaikan suatu materi.

3. Bagi Sekolah, akan menjadi bahan pertimbangan dalam mengambil kebijaksanaan untuk meningkatkan pemahaman siswa dalam pembelajaran.

4. Bagi Peneliti, dapat menjadi masukan kepada peneliti sebagai calon guru untuk menerapkan pembelajaran dengan menerapkan Teori Ausubel dengan menggunakan metode inkuiri dalam pembelajaran matematika, khususnya pada materi Bangun Ruang Sisi Lengkung.

5. Bagi Pembaca maupun penulis lain yang berminat melakukan penelitian yang sejenis, dapat menjadi bahan informasi dan perbandingan.


(4)

54 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Dari hasil penelitian dapatdiperoleh kesimpulan sebagai berikut :

1. Hasil belajar siswa yang diajarkan dengan penerapan Teori Ausubel dengan menggunakan metode Inkuiri lebih baik daripada hasil belajar siswa yang diajar dengan pembelajaran ekspositori pada materi Bangun Ruang Sisi Lengkung di kelas IX SMP Nasional Ramunia.

2. Berdasarkan hasil observasi aktivitas guru dalam menerapan Teoi Ausubel dengan menggunakan Metode Inkuiri pada materi Bangun Ruang Sisi Lengkung di kelas IX SMP Nasional Ramunia dikategorikan baik

5.2. Saran

1. Dengan melihat hasil belajar siswa yang lebih tinggi dalam pembelajaran Teori Ausubel dengan menggunakan metode Inkuiri, maka guru dapat mencoba menggunakan pembelajaran ini pada materi matematika yang lain.

2. Bagi guru atau calon guru, sebelum proses belajar mengajar dilakukan, guru harus mengetahui penguasaan siswa terhadap materi-materi prasyarat dari suatu topik yang akan diajarkan, karena pengetahuan siswa sebelumnya sangat menentukan keberhasilan siswa dalam memahami materi baru yang akan diajarkan.

3. Kepada peneliti selanjutnya agar lebih menyempurnakan penelitian dan mengefektifkan waktu, juga melakukan observasi aktivitas guru di dua kelas, sehingga dapat memperoleh hasil yang lebih maksimal.


(5)

55

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, M. 2003. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: Rineka Cipta

Ansari, Bansu. 2003.Komunikasi Matematik. Jakarta; Pena

Arikunto, S., (2007), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Rineka Cipta, Jakarta.

Athifah, Devi. 2010. http://mardhiyanti.blogspot.com/2010/03/teori-belajar-bermakna-dari-david-p.html, (Accessed 5 Juni 2012)

Djamarah, Syaiful Bahri, dan Aswin Zain. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta

Fillah, Al-fakir. 2008. http://smpitizzuddin07.wordpress.com/2008/11/24/ pentingnya-metode-dalam-pembelajaran/ (Accessed 5 Juni 2012)

Goretti, Maria. 2009. http://www.agmi.or.id (Accessed 5 Juni 2012)

Hamalik, Oemar. 2001. Proses Belajar Mengajar . Jakarta: Bumi Aksara Hudojo,H., 1988,Mengajar Belajar Matematika, Jakarta : Depdikbud

Husdarta dan Yudha M. Saputra. 2000. Belajar dan Pembelajaran. Penerbit Depdiknas

Ismail, Dedy Amrili. 2012. http:/ dedyamrilismail.blogspot.com/orang-dewasa-dan-anak-anak-dalam-belajar/)(Accessed 29 Agustus 2012)

Nasution. 2009. http://id.shvoong.com/exact-sciences/1959737-teori-belajar-ausubel/ (Accessed 28 Mei 2012)

Sanjaya , Wina. 2008.Kurikulum Dan Pembelajaran. Jakarta: Kencana

Slameto. 2001. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta


(6)

56

Sagala, H. Syaiful. 2009.Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Penerbit Alfabeta

Sudjana. 2005. Penilaian Hasil Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito

Suryosubroto. 1997.Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta

Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif dan Progresif. Jakarta: Kencana Prenada Media Group

Usman, Moh.Uzer. 2000. Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya