MOTIF MASYARAKAT SURABAYA TERHADAP TAYANGAN TALK SHOW DR.OZ INDONESIA DI MEDIA TV ( Studi Analisis Kuantitatif Deskriptif Tentang Motif Masyarakat Surabaya Terhadap Tayangan Talk show DR.OZ Indonesia di TRANS TV ).

MOTIF MASYARAKAT SURABAYA TERHADAP TAYANGAN TALK
SHOW DR.OZ INDONESIA DI MEDIA TV
( Studi Analisis Kuantitatif Deskriptif Tentang Motif Masyarakat Surabaya
Terhadap Tayangan Talk show DR.OZ Indonesia di TRANS TV )

SKRIPSI

Oleh :
ANASTASYA OKTAVIANA
0943010133

YAYASAN KESEJ AHTERAHAN PENDIDIKAN DAN PERUMAHAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “ VETERAN “
J AWATIMUR FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI
SURABAYA
2014

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.


Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

KATA PENGANTAR
AssalamualaikumWr. Wb
Penulis mengucapkan syukur kehadirat Allah SWT, atas segala karunia
yang diberikan, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi dengan
judul “MOTIF MASYARAKAT SURABAYA TERHADAP TAYANGAN
TALK SHOW DR.OZ INDONESIA DI MEDIA TV” (Studi Deskriptif
tentang Motif Masyarakat Surabaya terhadap tayangan talk show DR.OZ
Indonesia di Trans TV)
Penulis menyadari dalam penyusunan proposal skripsi ini, tidak lepas dari
bimbingan dan bantuan dari semua pihak. Untuk itu, pada kesempatan ini
perkenankan penulis denganrendah hati menyampaikan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada Bapak Juwito, S.Sos, Msi, selaku Pembimbing utama
yang telah membimbing, mengarahkan dan memberikan masukan hingga
terselesainya skripsi ini. Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada :

1. Dra. Ec. Hj. Suparwati, Msi. Sebagai Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” JawaTimur.
2. YuliCandrasari, S.SOS, Msi. Sebagai dosen wali
3. Seluruhh Dosen Pengajar Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial
dan Ilmu Politik
4. Keluargaku tercinta Papa, Mama, mbak Erna, mbak Febry. Terimakasih
atas dukungan, doa, dan nasehatnya selama ini.

iv
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

5. Teman-temanku Rahma, Melati, Putri, Andien, Ipul, Made, Vitta yang
selalu support langkah demi langkah penulis dalam menyelesaikan laporan
skripsi ini.
6. Mas anto yang selalu ikut mendukung dan memberi semangat dalam
menyelesaikan Skripsi ini.
7.

Temanku Windrey untuk segala inspirasi dan saran yang telah diberikan

selama ini.

8. Reza dion yang ikut membantu memberi inspirasi dan semngat selama
mengerjakan Skripsi ini.
Akhirnya Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Segala saran dan kritik membangun, sangat penulis harapkan demi kebaikan
laporan ini.

Surabaya, Januari 2014

Anastasya Oktaviana

iv
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..................................................................................

i


DAFTAR ISI

................................................................................... iii

DAFTAR TABEL

...................................................................................

v

DAFTAR GAMBAR ................................................................................... vii
ABSTRAK
BAB I

BAB II

................................................................................... viii

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah ........................................................

1

1.2. Rumusan Masalah ..................................................................

9

1.3. Tujuan Penelitian ...................................................................

9

1.4. Manfaat Penelitian .................................................................

9

KAJ IAN PUSTAKA
2.1. Penelitian Terdahulu .............................................................. 11
2.2. Landasan Teori ...................................................................... 13
2.2.1. Televisi sebagai Media Komunikasi Massa ................. 13

2.2.2. Peran Media Massa .................................................... 14
2.2.3. Media Televisi Sebagai Penyampaian Informasi ......... 16
2.2.4. Talk Show DR. OZ Indonesia...................................... 19
2.2.5. Teori Kebutuhan Terhadap Media Massa .................... 22
2.2.6. Pengertian Motif ......................................................... 23
2.2.7. Teori User and Gratification ...................................... 25
2.2.8. Pengertian Masyarakat................................................ 29
2.3. Kerangka Berfikir .................................................................. 31

iii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Definisi Operasional Pengukuran Variabel ............................ 33
3.1.1. Motif .......................................................................... 33
3.1.2. Masyarakat Surabaya .................................................. 35
3.1.3. Pengukuran Variabel ................................................. 36
3.2. Populasi, Sampel & Teknik Penarikan Sampel ....................... 39
3.2.1. Populasi ..................................................................... 39

3.2.2. Sampel & Teknik Penarikan Sampel ........................... 40
3.3. Teknik Pengumpulan Data ..................................................... 42
3.4. Teknik Analisis Data.............................................................. 43
BAB IV ANALISIS DATA
4.1. Gambaran Umum Objek Penelitian ....................................... 44
4.1.1. Demografi Kota Surabaya........................................... 44
4.1.2. Gambaran Umum Trans TV ....................................... 45
4.1.3. Program Talk Show DR. OZ Indonesia ....................... 47
4.2. Penyajian Data dan Analisis Data........................................... 48
4.2.1. Karakteristik Responden ............................................ 48
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan............................................................................ 72
5.2. Saran ................................................................................... 73

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

iv

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR TABEL
Tabel 1

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ..................... 49

Tabel 2

Karakteristik Responden Berdasarkan Usia .................................... 49

Tabel 3

Lamanya Responden Dalam Menonton Satu Bulan Tayangan DR.OZ
Indonesia ....................................................................................... 50

Tabel 4

Lamanya Responden Dalam Menonton Tayangan DR.OZ Indonesia. 51


Tabel 5

Responden ingin memperoleh pengetahuan atau wawasan baru ...... 52

Tabel 6

Responden Ingin Mengetahui Tentang Dunia Kesehatan dan Gaya
Hidup yang Sehat ........................................................................... 54

Tabel 7

Responden Ingin Mengetahui Tips dan Cara-cara Agar Selalu Menjaga
Pola Hidup Sehat ........................................................................... 55

Tabel 8

Responden Memperoleh Informasi Tentang Mencegah Berbagai
Penyakit ......................................................................................... 56


Tabel 9

Ingin Menemukan Penunjang dalam menggali potensi diri tentang gaya
hidup yang sehat dari narasumber /bintang tamu. ............................ 57

Tabel 10 Responden Ingin Menemukan Figur Untuk dijadikan contoh dalam
hidup Sehat ..................................................................................... 59
Tabel 11 Responden menonton tayangan Talk Show DR.OZ Indonesia berpikir
bahwa kesehatan sangatlah penting ................................................ 60
Tabel 12 Responden menonton tayangan Talk Show DR.OZ Indonesia ikut
mendapat manfaat saat adegan percobaan kesehatan ...................... 61
Tabel 13 Responden menonton tayangan Talk Show DR.OZ Indonesia ingin
meningkatkan pemahaman diri tentang menjaga kesehatan sekaligus
menjadi topik pembicaraan dengan orang lain ................................ 62
Tabel 14 Responden menonton tayangan Talk Show DR.OZ Indonesia untuk
melepas penat dan menghibur diri setelah menjalani aktivitas di luar
rumah ............................................................................................. 64
Tabel 15 Responden menonton tayangan Talk Show DR.OZ Indonesia untuk
bersantai di akhir pekan .................................................................. 65


v
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Tabel 16 Responden menonton tayangan Talk Show DR.OZ Indonesia untuk
mendapat ketenangan karena dapat hadir memenuhi kebutuhan pemirsa
akan suatu informasi kesehatan ...................................................... 66
Tabel 17 Responden menonton tayangan Talk Show DR.OZ Indonesia untuk
mengisi waktu luang ...................................................................... 67
Tabel 18 Motif Kognitif Responden Menonton Tayangan Talk Show DR.OZ
Indonesia ....................................................................................... 68
Tabel 19 Motif Identitas Personal Responden Menonton Tayangan Talk Show
DR.OZ Indonesia ........................................................................... 69
Tabel 20 Motif Diversi Responden Menonton Tayangan Talk Show DR.OZ
Indonesia ....................................................................................... 70

vi
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. User and Gratification Model................................................... 28
Gambar 2.2. Kerangka Berfiriki Penelitian Tentang Motif Masyarakat Surabaya
Dalam Menonton Talk Show di Trans TV ................................. 32

vii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

ABSTRACT
Anastasya oktaviana, 0943010133 motives the surabaya on a talk show circuit
television ( transver se dr.oz indonesia on the quantitative analysis of descriptive
of its surabaya on a talk show of public dr.oz indonesia on trans tv )
Research is done to see the motives surabaya in a talk show broadcast dr.oz
indonesia.The public viewed from motives cognitive and surabaya personal identity
and diversi.It is used in this research are the uses and gratification.Approach in this
research is quantitative, descriptive of research.The method used in this research are
method of surveying in collecting data of a questionnaire. Respondents in these
studies berjunlah 100 people and sampling techniques used the sampling techniques
in the probability is purposive sampling.The result of this research suggests that its
surabaya on a community tallk show dr.oz indonesia are high percentage 100 %.This
implies that public surabaya keep watching the show dr.oz indonesia to obtain
informaasi and entertainment.
Keywords: motives, a talk show dr.oz indonesia

ABSTRAKSI

Anastasya Oktaviana, 0943010133 MOTIF MASYARAKAT SURABAYA
TERHADAP TAYANGAN TALK SHOW DR.OZ INDONESIA DI MEDIA TV
(Studi Analisis Kuantitatif Deskriptif Tentang Motif Masyarakat Surabaya
Terhadap Tayangan Talk Show DR.OZ Indonesia di Trans TV )
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui motif masyarakat Surabaya
dalam menonton tayangan talk show DR.OZ Indonesia. Masyarakat Surabaya dilihat
dari motif kognitif, identitas personal dan diversi. Teori yang digunakan dalam
penelitian ini adalah teoriUses and Grat ificat ion. Pendekatan dalam penelitian ini
adalah kuantitatif, dengan jenis penelitian deskriptif. Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode survei dengan pengumpulan data berupa kuesioner.
Responden dalam penelitian ini berjunlah 100 orang dan teknik sampling yang
digunakan adalah teknik non probability sampling yaitu purposive sampling. Hasil
dari penelitian ini menunjukkan bahwa motif masyarakat Surabaya terhadap
tayangan tallk show DR.OZ Indonesia adalah tinggi dengan presentase sebanyak
100%. Hal ini berarti bahwa masyarakat Surabaya tetap menonton tayangan DR.OZ
Indonesia menonton untuk memperoleh informaasi dan hiburan.
Kata Kunci : motif, tayangan talk show DR.OZ Indonesia

viii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Salah satu kebutuhan yang cukup penting dan esensial bagi manusia
adalah kebutuhan akan informasi. Untuk mengetahui dengan jelas segala hal yang
terjadi didunia atau disekelilingnya, manusia sangat membutuhkan kehadiran media
untuk memenuhi kebutuhannya. Maka hadirlah sarana komunikasi yang lebih
dikenal sebagai media massa. Perkembangan media massa akhir ini sangat pesat.
Media massa menyajikan berbagai realitas kehidupan dalam bentuk informasi
kepada masyarakat. Munculnya kesadaran tentang arti dan nilai dari informasi
membuat masyarakat tidak dapat melepaskan diri dari informasi yang disajikan oleh
media massa. (Sobur, 2006:162).
Secara garis besar media massa dapat dibedakan menjadi dua, yakni media
massa cetak dan media massa elektronik. Masing-masing media massa mempunyai
tampilan isi yang berbeda-beda, hal ini di maksudkan untuk menarik minat
masyarakat untuk mengkonsumsi. Pada dasarnya masyarakat tentu menginginkan
informasi yang lebih mudah, lebih cepat, faktual, aktual, dan sesuai kebutuhan. Hal
ini mengakibatkan media massa berlomba-lomba dalam menyajikan informasi yang
dapat memenuhi kebutuhan pemirsanya. Beraneka ragam media yang bermunculan,
memungkinkan lebih adanya keleluasaan untuk memilih mana yang paling cocok
untuk dijadikan media penyampaian informasi maupun berita (Bungin, 2006:40).
Salah satu media massa yang paling banyak digunakan masyarakat saat ini adalah
televisi. Televisi saat ini telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan
1
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2

manusia. Banyak orang yang menghabiskan waktunya lebih lama di depan pesawat
televisi dibandingkan dengan waktu yang digunakan untuk ngobrol dengan keluarga
atau pasangan mereka. Bagi banyak orang, televisi adalah teman. Televisi menjadi
cermin perilaku masyarakat dan televisi dapat menjadi candu (Morrisan, 2004:1).
Media televisi pada hakekatnya adalah movie atau motion picture in the
home, yang membuat pemirsanya tidak perlu keluar rumah untuk menontonnya. Hal
tersebut merupakan salah satu keunggulan yang dimiliki televisi dan keunggulan
yang lain adalah televisi tersaji dalam bentuk audio visual, dengan kata lain televisi
adalah perpaduan antara radio dan film, ini menjadi daya tarik kuat televisi. Selain
mempunyai unsur kata-kata sound effect, juga mempunyai unsur visual berupa
gambar hidup yang mampu menimbulkan kesan yang mendalam pada pemirsa.
Sehingga seolah-olah khalayak berada di tempat peristiwa yang disiarkan oleh
pemancar televisi itu (Effendy, 2000:177).
Media massa, khususnya televisi saat ini telah mengalami perkembangan
pesat di berbagai negara. Era siaran televisi diawali oleh stasiun pemerintah, yaitu
Televisi Republik Indonesia (TVRI). Secara tidak langsung telah mendorong
munculnya televisi swasta. Diawali oleh Rajawali Citra Television Indonesia (RCTI)
dan Surya Citra Televisi (SCTV), ANTV, TPI (di tahun 2010 berganti nama MNC
TV), INDOSIAR, TRANS TV, TV One, METRO TV, TRANS 7, GLOBAL TV. Di
tambah beberapa televisi yang jangkauan siaranya bersifat lokal atau kedaerahan,
semisal di Jawa Timur, JTV, Arek TV, SBO, dan banyak lagi. Perkembangan
tersebut sangat membantu masuknya arus informasi bagi maasyarakat.
Di Indonesia keberhasilan talk show TV di tandai dengan munculnya acara
“Perspektif” yang di gawangi Wimar Witoelar pada awal tahun 90-an di SCTV.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3

Acara ini menandai sejarah TV di Indonesia karena keberhasilan Bung Wimar yang
mengusung kebebasan berbicara di depan publik, padahal masa itu dikenal sebagai
Orde Baru dan campur tangan pemerintah akan memasung siapapun yang berani
berbicara terbuka tentang kebobrokan pemerintahan Soeharto. Tetapi, justru disinilah
kelebihan “Perspektif”. Bung Wimar ternyata dapat melenggang sendiri mengupas
berbagai topik dari bermacam-macam narasumber (Naratama,2004). “Trend talk
show kemudian beralih ke acara yang lebih banyak memasukkan unsur hiburan”
Lusia, (2004:27). “Agaknya, masyarakat memang lebih menyukai perbincangan
yang ringan-ringan, menghibur, dan tidak sampai membuat kening berkerut,
dibandingkan dengan yang menawarkan informasi”. Lusia (2006:123). Sebelum
Empat Mata muncul, talk show yang “merajai” televisi kita adalah Om Farhan.
Acara ini berhasil menyita pemirsa dan sempat menduduki rating pertama untuk
kategori tayangan televisi. (www.suaramerdeka.com/17 september 2013/7:30pm).
Salah satu tayangan fenomenal yang muncul di kancah pertelevisian saat ini
adalah Talk Show. Misal saja Kick Andy; Just Alvin; Mario Teguh (METRO TV),
Show Imah (TRANS TV), Bukan Empat Mata; Hitam Putih (TRANS 7), Mell’s
Update

(ANTV),

Sarah

Sechan

(NET

TV)

dan

masih

banyak

lagi.( http://sepulohbesar.blogspot.com/2013/02/10).
Perkembangan industri pertelevisian di Indonesia semakin memotivasi
kreatifitas insan atau senias pertelevisian untuk menciptakan program-program baru
yang sesuai dengan selera dan kebutuhan penonton di Indonesia. Jika di satu sisi
begitu banyak program televisi yang menampilkan sajian sinetron atau telenovela di
televisi tanah air kita. Maka kini tidak sedikit muncul format program acara televisi
dengan bentuk lain. Acara tersebut adalah program talk show.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4

Program Talk Show menurut Darmanto (1998:100) adalah perbincangan
dengan tukar menukar pendapat, pemimpin acara dapat mengatur dan bertindak
mengambil peranan aktif tanpa menarik kesimpulan, terkadang acaranya diselingi
hiburan oleh peserta atau pemimpin acara itu sendiri.
Pengertian talk showmenurut Madsuki (2004:79) mendefinisikan sebagai
antara seni bicara dan seni wawancara. Setiap orang pasti pandai berbicara, setiap
broadcastertentunya adalah pembicara yang handal. Akan tetapi tidak semua
broadcaster pandai berwawancara apalagi menggabungkan ketrampilan berbicara
dan berwawancara.
Berdasarkan beberapa pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa talk
show merupakan acara perbincangan yang menghadirkan narasumber ke dalam
studio serta melibatkan peran serta dari para pendengar sehingga terjadi interaksi
antara pembawa acara juga antara pendengar dan narasumber. Karena peneliti ingin
mengetahui apakah masyarakat kesulitan mencari informasi dan hiburan

Selain tayangan talk show tersebut, ada program terbaru talk show
kesehatan dari Trans TV. Program hasil kerja sama dengan Sony Pictures Television
dengan membeli hak siar The Dr Oz Show yang di tayangkan dalam versi lokal
Indonesia. Program The Dr Oz Show sendiri telah meraih penghargaan Emmy
Award dan terdapat versi lokal di beberapa negara dan menjadi program populer. Dr
Oz Indonesia menghadirkan dr muda dan ganteng Ryan Thamrin sebagai host yang
akan memandu talk show kesehatan dengan multi topik serta dikemas atraktif dan
menghibur. Dan Program ini tayang setiap hari sabtu dan minggu pukul 15.30- 16.30
WIB. (www.transtv.co.id/17 september 2013/22:00).

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

5

"Kami optimis program yang kami buat dalam versi lokal yaitu Dr Oz Indonesia
ini akan menjadi hits di Indonesia, dapat memberikan sebuah topik kesehatan yang
handal dapat dipercaya dengan sumber yang terpercaya untuk pemirsa sehingga
dapat dijadikan sebagai panutan," jelas A Ferizqo I, Direktur Programming dan
Operation Trans TV.Dr Oz Indonesia memiliki sebuah konsep talkshow yang fokus
pada topik mengenai dunia kesehatan dan gaya hidup yang sehat. Tujuan dari konsep
acara ini ialah dapat memberikan wawasan baru mengenai kehidupan yang sehat dan
bahagia.

Topik-topik yang diangkat dalam Dr Oz Indonesia ialah mengenai gaya
hidup yang sehat dan berbagai isu terkini berdasarkan pengalaman para narasumber
maupun opini dari para pakar.Salah satu narasumbernya adalah para pakar
dibidangnya yang akan memberikan informasi pengobatan, mulai dari bagaimana
mencegahnya sampai mengobati penyakit. Tentunya, dr Ryan Thamrin sebagai host
akan membahas bersama topik-topik tersebut.

Program ini terdiri dari 6 segmen yaitu Story of The Day mengupas
langsung dalam sebuah diskusi bersama para pakar dan memberikan solusi sebagai
penutupnya. The Truth Tube membahas pengalaman dari seorang narasumber
tentang pengalaman medis mereka , yang berbeda-beda ditiap episodenya.

Lab Session mengungkapkan problema kesehatan dalam konsep laboraturium yang
dikemas atraktif dan fun. Pada segmen Activities, dr Ryan Thamrin akan mengajak
audiens di studio untuk terlibat langsung dalam sebuah topik yang diangkat.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

6

Audiens di studio dan di rumah pun berkesempatan bertanya langsung
kepada dr Ryan Thamrin mengenai kesehatan dalam Ask The Doctor. Di akhir
segmen akan ditutup dengan Doctor's Order berbagai tips kesehatan Dr Oz
Indonesia.Mengingat segmen dari program acara ini terbaru, pertama kali di
Indonesia yang membahas seputar kesehatan,maka akan sangat menarik apabila
mengetahui motif masyarakat di Surabaya terhadap acara Dr Oz Indonesia
tersebut.(www.transtv.co.id/17 September 2013/22:01).

Peneliti dalam hal ini memilih masyarakat di Surabaya. Dipilihnya
masyarakat Surabaya sebagai subyek penelitian ini dikarenakan Surabaya merupakan
kota metropolis dimana masyarakatnya mempunyai mobilitas yang tinggi dalam
kesehariannya, sehingga mereka sering memanfaatkan media komunikasi massa
televisi dalam mencari hiburan dan informasi. Hal ini merupakan salah satu fungsi
media televisi yaitu sebagai media hiburan dan informasi yang terdapat dalam
program-programnya. Selain itu karena acara hiburan dari televisi dapat diakses
dimanapun, bukan hanya ditempat dibuatnya acara tersebut.

Dalam hubungannya dengan penggunaan media massa termasuk televisi
didalamnya,tentu saja tidak lepas dari adanya kebutuhan serta dorongan yang timbul
dan berkembang dalam diri individu sehingga seseorang menggunakan televisi
sebagai sumber informasinya. Dorongan inilah yang sering disebut motif, tujuannya
adalah untuk memenuhi kebutuhan hidup dan mempertahankan eksistensinya
(Effendy, 2000 : 45).Media massa mempunyai beberapa kebutuhan yang dapat
dipenuhi, seperti kebutuhan kan informasi (kognitif), kebutuhan untuk memperkuat
atau menonjolkan sesuatu yang penting dalam kehidupan atau situasi khalayak

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

7

sendiri (identitas personal) dan kebutuhan akan hiburan (diversi) (Rakhmat, 1998 :
66). Jadi kebutuhan untuk menonton acara talk show DR. OZ Indonesia, sebagai
jawaban dari adanya motif menonton menonton acara tersebut.

Kebutuhan pada individu tidaklah sama, kebutuhan yang tidak sama ini
sesuai dengan keingintahuan individu tersebut yang tumbuh sejalan dengan tingkat
perkembangannya. Dengan adanya kebutuhan tersebut, maka peneliti akan tahu
bagaimana motif yang mendasari pemirsa menonton acara talk show DR. OZ
Indonesia, dimana motif merupakan dorongan, keinginan, hasrat, dan tenaga
penggerak yang berasal dari dalam diri individu dalam melakukan sesuatu.

Kegiatan pemirsa televisi pada masyarakat dalam menonton acara televisi
merupakan kegiatan yan bertujuan untuk memenuhi kebutuhan mereka, baik berupa
informasi, pendidikan maupun hiburan. Akan tetapi, dalam soal kepuasaan yang
didapat oleh pemirsa televisi tergantung dari motif masing-masing khalayak dalam
menonton televisi. Pada dasarnya motif itu timbul karena adanya kebutuhan, dengan
kata lain motif meerupakan ciri dari kebutuhan atau identik dengan kebutuhan.

Penelitian motif masyarakat di Surabaya dalam menonton tayangan DR.OZ
Indonesia di Trans TV ini akan di fokuskan pada pendapat Blumer, J.G dalam
(Rahmat, 2007 : 66), yakni :

1. Motif Kognitif : motif ini berkaitan dengan keinginan individu akan
kebutuhan informasi, surveillance atau eksploitasi realitas. Dimana
masyarakatselalu mencari informasi tentang kesehatan. Untuk memuaskan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

8

rasa ingin tahu dan minat umum mengenai menjaga pola makanan,
pentingnya berolah raga, sampai menghindari penyakit.
2. Motif Diversi/hiburan : motif ini berkenaan dengan keinginan individu yang
dapat membuat tertawa,kebutuhan pelepasan dari kegiatan di luar dan
kebutuhan akan hiburan. Dimana masyarakat butuh acara yang informatif
yang juga membuat tertawa dan kekaguman terhadap Dr. Ryan Thamrin yang
kabarnya sebelum berprofesi sebagai dokter host DR. OZ Indonesia ternyata
sebelumnya adalah seorang yang berprofesi sebagai Cover Boy dan finalis
Abang None Jakarta tahun 2003. Namun pada akhirnya Dr. Ryan Thamrin
meninggalkan dunia modeling dan memilih sebagai Dokter dan fokus dalam
dunia

medis

(www.dr.ryanThamrin-host-droz-transtv.com/20

september

2013/16:00).
3. Motif Identitas Personal : motif yang berkaitan dengan suatu inspirasi atau
pengembangan tentang pemahaman yang artinya dengan melihat acara DR.
Oz Indonesia individu lebih paham darimenghindari sampai menanggulangi
penyakit atau seputar tips tentang kesehatan.

Berdasarkan uraian diatas memunculkan suatu pertanyaan yaitu, apa yang menjadi
motif masyarakat di surabaya terhadap tayangan DR.OZ Indonesia di Trans Tv.
Fenomena komunikasi inilah yang mendorong penulis untuk meneliti motif apa yang
mendorong masyarakat di surabaya dalam menonton tayangan DR.OZ Indonesia di
Trans TV.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

9

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka rumusan masalah dalam penelitian
ini adalah : “ Bagaimana motif masyarakat di Surabaya tentang tayangan Talk Show
Dr Oz Indonesia di Trans Tv?

1.3 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui motif masyarakat diSurabaya
tentang tayangan Talk Show Dr Oz Indonesia di Trans Tv?

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan yang bermanfaat
antara lain adalah sebagai berikut :

1. Manfaat teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan bisa menjadi informasi atau masukan bagi
perkembangan ilmu pengetahuan khususnya bidang komunikasi dalam hal motif
yang mendorong seseorang menonton suatu acara di televisi.

2. Manfaat praktis

a. Hasil penelitian ini diharapkan menjadi bahan pertimbangan dalam
mengembangkan penyajian berita atau hiburan dalam media massa,
khususnya media televisi.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

10

b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat diggunakan sebagai bahan
masukan bagi Trans Tv terutama dalam mengembangkan dan
meningkatkan tayangan Talk Show, khususnya program acara Dr Oz
Indonesia.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB II
KAJ IAN PUSTAKA
2.1 Penelitian Terdahulu
Untuk menunjang penelitian, penulis mencari jurnal penelitian ilmu
komunikasi yang relevan dengan penelitian penulis.Dengan adanya jurnal tersebut
diharapkan bisa digunakan dalam referensi penyusunan penelitian. Jurnal
penelitian pertama ditulis oleh Sherlycin Angkari VOL I.NO.3 Tahun 2013 Jurnal
E-Komunikasi yang berjudul “Motif Masyarakat Surabaya Dalam Menonton
Program Good Morning Hard Rockers On SBO”. Perkembangan yang luar biasa
terjadi pada media massa yang di tunjukkan dengan adanya intergrasi antara satu
media dengan media lain, perkembangan ini disebut sebagai konvergensi media
(penggabungan antara beberapa media tradisional seperti radio,televisi, koran,
majalah, dan film yang dikemas menjadi satu paket baru dalam media modern).
Motif atau dorongan yang muncul dalam diri individu, memacu
perkembangan media massa di Indonesia karena ada berbagai kebutuhan khalayak
yang harus dipenuhi, sehingga media secara tidak langsung harus berusaha untuk
memenuhinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui motif pemirsa Surabaya
dalam menonton program “good morning hard rockers on SBO” yang di
tayangkan di Televisi. Penelitian ini menggunakan metode survei, pengukuran
motif dilakukan dengan membandingkan nilai mean dari 4 jenis motif yaitu motif
informasi, motif identitas personal, motif intergrasi dan motif hiburan. Dari hasil
penelitian motif yang tertinggi adalah motif informasi dan motif terendah adalah
motif hiburan.

11
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

12

Dan pada jurnal penelitian kedua yang ditulis oleh Manap Solihat Vol 1
NO. 1 Tahun 2009 Jurnal Komunikasi UNIKOM Bandung yang berjudul “Motif
Membaca Surat Kabar Dan Orientasi Pemenuhan Informasi Mahasiswa”.
Pesatnya perkembangan teknologi komunikasi ini menunjukan kemajuan yang
luar biasa, hal ini dapat dilihat dari makin banyaknya penerbitan surat kabar baru
dan peningkatan oplah yang terus meningkat pada skala konsumsi nasional.
Media dapat berpengaruh besar terhadap motif-motif tindakan yang dilakukan
individu, mencakup motif pencaarian informasi yang berkecenderungan paada
perilaku tertentu yang sedikit banyaknya dipengaruhi oleh media termasuk
didalam surat kabar.
Bedasarkan hasil penelitian dan pembaahasan tentang Identifikasi motif
membaca surat kabar pada mahasiswa jurusan manajemen informatika dapat
disimpulkan motif membaca surat kabar tujuaan mereka adalah untuk
meningkatkan kognisi dalam arti dengan membaca surat kabar dapat memberikan
kontribusi yang bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuaan yang mereka
miliki selain diperoleh dibangku kuliah.
Dengan adanya dua jurnal penelitian terdahulu maka penulis ingin
melakukan penelitian tentang “Motif Masyarakat Surabaya Terhadap
Tayangan Talk Show DR. OZ Indonesia Di Media TV”. dalam penelitian ini
peneliti menggunakan metode kuantitatif dan deskriptif sebagai analisis datanya
dan menggunakan teori Uses and Gratification. Penelitian ini didasari oleh
perkembangan dan pendekatan yang menekankan pada penggunaan media yang

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

13

bergantung pada kepuasaan, kebutuhan, keinginan, atau motif yang dirasakan oleh
khayak.
2.2 Landasan Teori
2.2.1 Televisi Sebagai Media Komunikasi Massa
Komunikasi massa yaitu komunikasi melalui media massa modern
yang meliputi surat kabar yang mempunyai sirkulasi yang luas, siaran radio, dan
televisi yang di tujukan kepada umum, dan film yang dipertunjukan di gedunggedung bioskop (Onong Ucjhana Efendy, 1998:61)
Sedangkan Dedy Mulyana mendefinisikan komunikasi massa adalah
komunikasi yang menggunakan media massa, baik cetak (surat kabar, majalah)
atau elektronik (radio, televisi) yang dikelola oleh suatu lembaga atau orang yang
di lembagakan, yang ditujukan kepada sejumlah besar orang yang tersebar di
banyak tempat, anonim, dan heterogen. (Dedy Mulyana, 2001 : 75).
Dalam proses komunikasi, penggunaan media sebagai sarana penyampaian
pesan ditegaskan oleh Harlod D Lasswell yang mengemukakan model komunikasi
Laswell berupa ungkapan “who, says what, to whom, in which channel and with
what the effect”. (Wawan Kuswandi, 17)
Dalam komunikasi massa, pesan bersifat umum atau terbuka (bukan
rahasia atau bukan masalah pribadi) yang di tujukan kepada khalayak, sehingga
mencakup dalam komunikasi media massa. (Anwar Arifin, 1992 : 30)
Ciri-ciri komunikasi menurut Onong Uchjana Effendy adalah :
1. Komunikasi berlanagsung satu arah

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

14

2. Pesan dan komunikasi massa bersifat umum
3. Komunikan pada komunikasi massa bersifat heterogen
4. Komunikator pada komunikasi melembaga
5. Media komunikasi massa menimbulkan keserempakan
Televisi merupakan salah satu media yang digunakan dalam komunikasi
massa. Media ini dinilai mempunyai daya tarik paling kuat dala menyampaikan
pesan. Kalau radio mempunyai daya tarik yang kuat disebabkan unsur kata-kata,
musik dan sound effect, maka televisi selain ketiga unsur tersebut juga memiliki
unsur visual berupa gambar-gambar. (Onong Uchjana Effendy, 1998 :30).
Media komunikasi massa bersifat tidak langsung dan oleh karenanya
perencanaan, pengolahan, dan penyampaian pesan baik itu bersifat informasi,
edukasi, persuasi, dan hiburan kepada khalayak dibuat sedemikian rupa sehingga
mencapai sasaran yang dikehendaki. Komunikasi massa bersifat satu arah (one
way traffict). Begitu pesan disebarkan komunikator, tidak diketahuinya apakah
pesan itu diterima, dimengerti, atau dilakukan oleh komunikan (Effendi, 2003 :
314).

2.2.2 Peran Media Massa
Media massa adalah institusi yang berperan sebagai agent of change, yaitu
sebagai institusi pelopor perubahan. Ini adalah paradigma utama media massa.
Dalam menjalankan paradigmanya. Peran media massa adalah (Bungin, 2006 :
85):

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

15

1. Sebagai institusi pencerahan, yaitu perannya sebagai media edukasi.
Media massa menjadi media yang setiap saat mendiddik masyarakat
supaya cerdas, terbuka pikirannya dan menjadi masyarakat yang maju.
2. Selain itu media massa juga menjadi media informasi, yaitu media yang
setiap saat menyampaikan informasi kepada masyarakat. Dengan
informasi yang terbuka, jujur, dan benar disampaikan media massa kepada
masyarakat, maka masyarakat akan menjadi masyarakat yang kaya dengan
informasi, masyarakat yang terbuka dengan informasi. Sebaliknya pula
masyarakat akan menjadi masyarakat informatif, masyarakat yang dapat
menyampaikan informasi dengan jujur kepada media massa. Selain itu,
informasi yang banyak dimiliki oleh masyarakat, menjadikan masyarakat
sebagai masyarakat dunia yang dapat berpartisipasi dengan berbagai
kemampuannya.
3. Terakhir media massa sebagai media hiburan. Sebagai agent of change,
media massa juga menjadi instituti budaya, yaitu institusi yang setiap saat
menjadi corong kebudayaan, katalisator perkembangan kebudayaan.
Sebagai agent of change yang di maksud adalah juga mendorong agar
perkembangan budaya itu bermanfaat bagi manusia bermoral dan
masyarakat sakinah. Dengan demikian media massa juga berperan untuk
mencegah

berkembangnya

budaya-budayaa

yang

justru

peradaban manusia dan masyarakatnya.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

merusak

16

2.2.3 Media Televisi Sebagai Penyampaian Infor masi
Televisi merupakan media dari jaringan komunikasi yang berlangsung satu
arah. Komunikatornya melembaga, mempunyai pesan yang bersifat umum atau
luas, sasarannya menimbulkan keserempakan serta komunikannya bersifat
heterogen. Beberapa definisi Televisi sebagai berikut :
a. Medium televisi merupakan sarana komunikasi massa, yang lahir di dunia
berkat perkembangan teknologi elektronik.(Wahyudi,1994 : 1)
b. Televisi bersifat , dan visual merupakan kombinasi warna-warna, suara
dan gerakan. (Jefknis, 1996 : 10)
c. Televisi mempunyai daya tarik yang kuat disebabkan unsur-unsur katakata, music, dan sound effect juga memiliki unsur visual berupa gambar
hidup yang mampu menimbulkan kesan mendalam pada penonton
(Effendy, 2000 : 177)
Menurut Defluer and Dennis :
Television’s sound is basically FM Radio, sound are pickep up from a
microphone, turntable, or tape recorder. They are them mixxed in an audio
boar and sent to transmitter, where the weaves we described earlier in the
chapter are generated, modulated, and sent out the antenna to the recived
in the home, off course, since not all television is live, the sound (ard the
pictures) may e stored on video tape and broadcast or rebrocast. (1985 :
227).

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

17

Maksudnya adalah suara televisi pada dasarnya adalah radio FM. Suara
yang diambil dan mikrophone, atau tape perekam. Semua ini kemudian
dikombinasikan di papan audio dan dikirim ke transmitter, di mana gelombang
diterjemahkan di awal bagian dan digeidunerelasikan, dimodulasi dan dikirim
keluar ke antena dan diterima di rumah. Tentu saja, karena tidak sama siaran
televisi disiarkan langsung, suara (dan gambar) bisa dikirim di tape video dan
disiarkan atau disiarkan ulang kemudian.
Dalam dunia broadcasting dikenal dengan istilah Easy Listening Formula
yang mengandung makna bahwa susunan kalimat yang dibuat, harus mudah di
dengar dan dicerna. Formula ini harus diterangkan oleh para broadcaster televisi.
Karena gaya bahasa yang di gunakan adalah gaya bahasa tuturan atau
penyampaian yang dalam bahasa inggrisnya disebut spoken language.
Sehubungan dengan massa sasaran, maka para pengelola stasiun televisi harus
berorientasi kepada pemirsa. Pendekatan khalayak ini, oleh David K. Berlo
dinamakan “empati” yang berarti keahlian seseoorang dalam menempatkan diri
pada pihak lain. (Kuswandi, 1996 : 18)
Membuat program acara televisi yang dapat menyentuh berbagai lapisan
masyarakat memang tidak mudah, untuk itulah para pengelola atau perancang
acara televisi harus mampu mempertemukan daya selera pemirsa yang majemuk.
Konsep ideal membuat program acara yang baik bukanlah meniru televisi asing
atau gaya penggarapan film atau drama dari negara lain. Tetapi tidak salah apabila
para kreator program acara mencoba mencari kombinasi serta variasi dari program
acara asing dan disesuaikan dengan kebutuhan pemirsa. (Kuswandi, 1996 : 95).

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

18

Secara umum, dikenal tiga tipe media televisi yang dipilih berdasarkan
karakteristiknya, yaitu televisi publik, televisi komersial dan televisi pendidikan.
Tipologi ini biasa digunakan dalam menilai pola siaran media televisi. Masinggmasing tipe media ini memberikan penekanan spesifik atas fungsi tertentu. Secara
umum, setiap media audioisual dituntut mampu memberi hiburan, tetapi televisi
publik memberikan penekanan pada penyebaran ide-ide dan realitas sosial,
televisi komersial pada fungsi hiburan, dan televisi pendidikan pada materi
faktual-idealistis (pendidikan dan pengajaran). (Siregar, 2001 : 15) :
1. Daya tarik televisi
Televisi bisa dilihat sebagai media massa yang memiliki kekuatan
untuk mempengaruhi khalayak. Televisi empunyyai daya tarik yang
kuat dengan memiliki unsur audio-visual yang berupa kata-kata,
musik, sound effect dan juga berupa gambar. Dan gambar ini bukan
gambar mati, melainkan gambar bergerak (motion picture) yang
mampu menimbulkan kesan yang mendalam pada audience. Daya
tarik ini melebihi radio juga melebihi film bioskop, sebab segalanya
dapat dinikmati dirumah dengan aman dan nyaman.
2. Isi pesan televisi
Bersamaan dengan jalannya proses penyampaian isi pesan media
televisi kepada pemirsa, maka isi pesan itu juga akan ditaafsirkan
secara berbeda-beda menurut visi pemirsa. Sehingga dampak yang
ditimbulkan berbeda-beda pula. Hal ini terjadi karena tingkat
pemahaman dan kebutuhan pemirsa terhadap isi pesan acara televisi

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

19

berkaitan erat dengan status sosial ekonomi serta situasi dan kondisi
pemirsa pada saat menonton televisi.
Jadi dapat disimpulkan bahwa definisi televisi adalah gabungan dari
bentuk gambar dan suara atau visual meliputi segala sesuatu yang dapat kita lihat
seperti gambar hidup, tulisan, logo televisi, jam penayangan, dan lain-lain.
Sedangkan audio meliputi segala sesuatu yang dapat kita dengar seperti suara,
pengucapan, intonasi, music, sound effect, dan lain-lain.
Naratama (2004) mendeskripsikan format acara televisi sebagai sebuah
perencanaan dasar dari suatu konsep acara televisi yang akan menjadi landasan
kreatifitas dan desain produksi yang akan terbagi dalam berbagai kriteria utama
yang disesuaikan dengan tujuan dari target pemirsa acara tersebut. Format acara
televisi dibagi menjadi tiga jenis kategori, yakni drama (fiksi), non drama (non
fiksi) dan berita. Masing-masing kategori tidak hanya bisa berdiri sendiri, tetapi
juga bisa digabungkan yang akan menghasilkan jenis program tayangan yang unik
dan kreatif, contoh drama non drama jika di gabung dapat menghasilkan jenis
program tayangan talk show. ( Naratama, 2004 : 63-64).
2.2.4 Talk Show DR. OZ Indonesia
Sukses di sejumlah negara, program "The Dr. Oz Show" hadir di Indonesia
adalah Trans TV yang akan menayangkan program yang diberi nama "Dr. Oz
Indonesia" itu. Program ini tidak akan jauh berbeda dengan aslinya yang
menghadirkan tema-tema mengenai kesehatan dengan multi topik serta dikemas
atraktif dan menghibur."Dr Oz Indonesia" menghadirkan dr. Ryan Thamrin
sebagai host, yang di tayangkan setiap Sabtu &Minggu pukul 15.30 WIB. Topik-

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

20

topik yang diangkat dalam DR. OZ Indonesia ialah mengenai gaya hidup yang
sehat dan berbagai isu terkini berdasarkan pengalaman pada narasumber maupun
opini dari para pakar dibidangnya yang akan memberikan informasi pengobatan
mulai dari bagaimana mencegahnya sampai mengobati penyakitnya.

Program ini terdiri dari 6 segmen yaitu Story of The Day mengupas
langsung dalam sebuah diskusi bersama para pakar dan memberikan solusi
sebagai penutupnya. The Truth Tube membahas pengalaman dari seorang
narasumber tentang pengalaman medis mereka, yang berbeda-beda ditiap
episodenya.Lab Session mengungkapkan problema kesehatan dalam konsep
laboraturium yang dikemas atraktif dan fun. Pada segmen Activities, dr Ryan
Thamrin akan mengajak audiens di studio untuk terlibat langsung dalam sebuah
topik yang diangkat. Audiens di studio dan di rumah pun berkesempatan bertanya
langsung kepada dr Ryan Thamrin mengenai kesehatan dalam Ask The Doctor. Di
akhir segmen akan ditutup dengan Doctor's Order berbagai tips kesehatan Dr Oz
Indonesia. Program acara ini pertama kali tayang tanggal 27 dan28 April 2013
setiap Sabtu dan Minggu. (www.transtv.co.id/21 September 2013/18 :00).

Dengan wajah yang rupawan dan postur tubuh yang gagah, sebenarnya
sudah menjadi modal yang cukup bagi dr Ryan Thamrin untuk terjun di dunia
modelling atau entertainment. Tapi tampaknya, dokter lulusan Universitas Gadjah
Mada ini lebih memilih menekuni profesinya sebagai seorang dokter.

Sejak duduk di bangku SMA, dokter muda yang pernah menjadi Abang
Jakarta 2003 ini memang sudah menaruh minat yang besar di duini medis. Setelah

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

21

menyelesaikan studi S1 kedokteran pada tahun 2002, dr Ryan memutuskan untuk
mengambil master seksologi dan reproduksi di Bangkok pada tahun 2004.

Dr Ryan bahkan sempat dipercaya mewakili Indonesia dalam penelitian
penyakit menular seksual se-Asia di Bangkok, Thailand pada tahun 2004. Kini,
dia tengah berupaya meraih gelar maaster di bidang Anti Aging and Esthetica
Medicine di Universitas Padjajaran, Bandung yang dijalani sejak tahun 2011.

Alih-alih mengambil kesempatan di bidang modelling atau duinia
entertainment, Dr. Ryan lebih memilih menjadi dokter dan memberikan
pemahaman di masyarakat mengenai kesehatan. Baginya, pengalaman tersebut
merupakan anugerah yang di dapatkan di masa itu sehingga berkesempatan
mempelajari hal-hal yang tak di dapatkan di bangku kuliah.

Sejak tahun 2005, Dr. Ryan memang lebih banyak dikenal sebagai dokter
seksologi dan kesehatan reproduksi. Salah satu topik yang sering dia bahas ketika
itu adalah mengenai menopause karena kondisi ini masih terkesan tertutup di
masyarakat. Maka dia pun melakukan edukasi kepada para wanita sebelum
maupun yang sudah masuk masa menopause dan cara merespons kondisinya agar
tidak terjadi kesalahpahaman. Usai mendalami seksologi, Dr. Ryan tertarik
mempelajari masalah seputar anti aging dan beberapa bidang terkait seperti
masalah kecantikan, hormonal, gizi dan olahraga. Dr Ryan menekankan pada
dasarnya anti aging tidak berupaya mencegah proses penuaan, melainkan
memperlambat prosesnya sesuai kondisi pasien dengan gizi, olahraga,hormonal,
estetika dan psikis.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

22

Kini kegiatan Dr. Ryan lebih banyak diisi dengan menjadi pembicara
talkshow acara kesehatan. Banyaknya jam terbang yang dia miliki membuatnya
layak ditunjuk sebagai pemandu acara Dr Oz Indonesia oleh Trans TV. Acara
talkshow kesehatan berjudul Dr Oz Indonesia ini sejatinya berasal dari USA yang
diasuh dr Mehmet Oz.(w w w .dr.ryanThamrin-host-droz-transtv.com/ 20

sept ember

2013/ 16:00

2.2.5 Teori Kebutuhan Terhadap Media Massa
Kebuuhan terhadap media massa dipenuhi melalui surat kabar, majalah
radio, televisi dan film. Baik dalam isi maupun melalui daya terpaannya
(exposure) secara konteks sosial tempat dimana terpaan berlangsung.
Secara umum Katz Guevirich dan Haas berkeyakinan terhadap tipologi
kebutuhan manusia yang berkaitan dengan media yang diklasifikasikan dalam
lima kelompok, yaitu :
1. Kebutuhan Kognigtif, yaitu kebutuhan-kebutuhan yang berkaitan dengan
usaha-usaha untuk memperkuat informasi, pengetahuan serta pengertian
tentang lingkungan kita. Kebutuhan kognigtif juga dapat dipenuhi oleh
adanya

dorongan-dorongan

seperti

keingintahuan

(curiosity)

dan

penjelajahan (explaratory) pada diri kita.
2. Kebutuhan Afektif, yaitu kebutuhan-kebutuhan yang berhubungan dengan
usaha-usaha untuk memperkuat pengalaman-pengalaman yang bersifat
keindahan, kesenangan dan emosional. Mencari kesenangan dan hiburan
merupakan motivasi yang pada umumnya dapat dipenuhi oleh media.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

23

3. Kebutuhan

Intergratif

Personal,

yaitu

kebutuhan-kebutuhan

yang

berhubungan dengan usaha-usaha untuk memperkuat kepercayaan,
kesetiaan, dan status pribadi kebutuhan seperti ini dapat diperoleh dari
adanya keinginan setiap individu untuk meningkatkan harga diri.
4. Kebutuhan Intergratif Sosial, yaitu kebutuhan-kebutuhan yang berkaitan
dengan usaha-usaha untuk memperkuat kontak dengan keluarga, temanteman dan dengan alam sekelilingnya. Kebutuhaan-kebutuhan tersebut
didasarkan oleh adanya keinginan setiap individu untuk berafiliasi.
5. Kebutuhan Akan Pelarian, yaitu kebutuhan yang berkaitan dengan hasrat
untuk melarikan diri dari kenyataan, melepaskan ketegangan, kebutuhan
akan hiburan.
2.2.6 Pengertian Motif
Pada dasarnya setiap manusia memiliki kebutuhan dasar. Maslow
mengungkapkan 5 kebutuhan dasar (basic needs) secara hirarki dan menempatkan
kebutuhan akan aktualisasi diri sebagai tingkatan tertinggi. Individu berharap
dengan menggunakan media dapat memenuhi sebagian dari kebutuhan dasar.
Kebutuhan dasar terdiri atas :
1. Physiological needs (kebutuhan psikologi)
2. Saftiey needs (kebutuhan keamanan)
3. Love needs (kebutuhan cinta)
4. Esteem needs (kebutuhan penghargaan)
5. Selft actualitation needs (kebutuhan aktualisasi) (Effendy, 2000 : 290).

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

24

Kebutuhan-kebutuhan (needs) inilah yang menyebabkan timbulnya motif
yang mendorong aktifitas individu menggunakan media tertentu. Artinya, individu
mencari pemuasaan sejumlah kebutuhan dari penggunaan media karena didorong
oleh sejumlah motif yang mempengaruhinya. Motif adalah suatu pengertian yang
melingkupi seluruh penggerak, alasan-alasan atau dorongan-dorongan dalam diri
manusia yang menyebabkan individu berbuat sesuatu (Gerungan, 2000 : 140).
Purwanto (1998 : 81) menjelaskan bahwa fungsi motif adalah :
1. Motif itu mendorong manusia untuk berbuat atau bertindak. Motif itu
berfungsi sebagai penggerak atau sebagai motor yang memberikan energi
terbentang pada seseorang untuk melakukan sesuatu.
2. Motif itu menentukan arah perbuatan. Teknik kearah perwujudan sesuatu
tujuan atau cita-cita.
3. Motif itu menyeleksi perbuatan kita. Artinya menentukan perbuatan mana
yang harus dilakukan, yang serasi guna mencapai tujuan dengan
mengesampingkan perbuatan yang tidak be

Dokumen yang terkait

OPINI MASYARAKAT SURABAYA TERHADAP TAYANGAN “YUK KEEP SMILE” DI TRANS TV(Studi Deskriptif Kuantitatif Opini Masyarakat Surabaya Terhadap Tayangan “Yuk Keep Smile” Di Trans TV).

2 3 90

Motif Ibu Rumah Tangga Surabaya Dalam Menonton Program Acara Talk Show “Islam Itu Indah” di Trans TV (Studi deskriptif tentang motif ibu rumah tangga Surabaya dalam menonton program acara talk show “Islam Itu Indah” di Trans TV).

0 0 102

Motif Ibu Rumah Tangga Surabaya Dalam Menonton Program Acara Talk Show “Islam Itu Indah” di Trans TV (Studi deskriptif tentang motif ibu rumah tangga Surabaya dalam menonton program acara talk show “Islam Itu Indah” di Trans TV).

0 2 102

MOTIF REMAJA DALAM MENONTON TAYANGAN ACARA “PRIMITIVE RUNAWAY” DI TRANS TV (Studi Deskriptif Tentang Motif Remaja Di Surabaya Terhadap Tayangan Acara “Primitive Runaway” Di Trans TV).

0 0 87

Tingkat Pengetahuan Masyarakat Tentang Tayangan Talk Show Lobby (Studi Deskriptif Tingkat Pengetahuan Masyarakat Surabaya Tentang Tayangan Talk Show “Lobby” Di Arek Televisi).

0 0 75

MOTIF MAHASISWA SURABAYA MENONTON TALK SHOW KICK ANDY DI METRO TV (Studi Deskriptif Tentang Motif Mahasiswa Surabaya Dalam Menonton Talk Show Kick Andy Di Metro TV).

1 1 92

Tingkat Pengetahuan Masyarakat Tentang Tayangan Talk Show Lobby (Studi Deskriptif Tingkat Pengetahuan Masyarakat Surabaya Tentang Tayangan Talk Show “Lobby” Di Arek Televisi)

0 0 14

Motif Ibu Rumah Tangga Surabaya Dalam Menonton Program Acara Talk Show “Islam Itu Indah” di Trans TV (Studi deskriptif tentang motif ibu rumah tangga Surabaya dalam menonton program acara talk show “Islam Itu Indah” di Trans TV)

0 0 20

Motif Ibu Rumah Tangga Surabaya Dalam Menonton Program Acara Talk Show “Islam Itu Indah” di Trans TV (Studi deskriptif tentang motif ibu rumah tangga Surabaya dalam menonton program acara talk show “Islam Itu Indah” di Trans TV)

0 0 20

OPINI MASYARAKAT SURABAYA TERHADAP TAYANGAN “YUK KEEP SMILE” DI TRANS TV(Studi Deskriptif Kuantitatif Opini Masyarakat Surabaya Terhadap Tayangan “Yuk Keep Smile” Di Trans TV)

0 0 17