ANALISIS PENGARUH NET PROFIT MARGIN, DEBT EQUITY RATIO, CURRENT RATIO TERHADAP HATRGA SAHAM PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

ANALISIS PENGARUH NET PROFIT MARGIN (NPM), DEBT EQUITY RATIO (DER),
CURRENT RATIO (CR) TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN FOOD
AND BEVERAGES YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

SKRIPSI

Diajukan Oleh:
AFRILLIA SETYANINGRUM
1013010174/FE/EA

Kepada
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
J AWA TIMUR
2014

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

ANALISIS PENGARUH NET PROFIT MARGIN (NPM), DEBT EQUITY RATIO (DER),
CURRENT RATIO (CR) TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN FOOD

AND BEVERAGES YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
dalam Memperoleh Gelar Sarjana EKONOMI DAN BISNIS
Progdi Akuntansi

Diajukan Oleh:
AFRILLIA SETYANINGRUM
1013010174/FE/EA
Kepada
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
J AWA TIMUR
2014

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

SKRIPSI

ANALISIS PENGARUH NET PROFIT MARGIN, DEBT EQUITY RATIO, CURRENT
RATIO TERHADAP HATRGA SAHAM PADA PERUSAHAAN FOOD AND
BEVERAGES YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK IN DONESIA
Disusun Oleh :
Afillia Setyaningrum
1013010174/FE/EA
Telah Diper tahankan Dihadapan Dan Diter ima Oleh Tim Penguji Skr ipsi J urusan
Akuntansi Fakultas Ekonomi Univer sitas Pembangunan Nasional “Veteran” J awa Timur
Pada Tanggal 17 Apr il 2014
Pembimbing Utama :

Tim Penguji
Ketua

Dr. Sri Tr isnaningsih, SE, M.Si

Rina Moestika, SE, MM

Sekretar is


Dra. Ec. Anik Yuliati, M.Aks
Anggota

Rina Moestika, SE, MM

Mengetahui
Dekan Fakultas Ekonomi
Univer sitas Pembangunan Nasional “Veter an”
J awa Timur

Dr. Dhani Ichsanuddin Nur , SE, MM
NIP. 030 202 389

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji syukur kehadirat Allah SWT yang senantiasa
memberikan rahmat dan hidayahNYA, sehingga penyusunan Skripsi yang
berjudul “ANALISIS PENGARUH NET PROFIT MARGIN (NPM), DEBT

EQUITY RATIO (DER), CURRENT RATIO (CR) TERHADAP HARGA
SAHAM

PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES

YANG

TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA”, dapat terselesaikan. Skripsi
ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam rangka
memperoleh gelar kesarjanaan pada Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan
Nasioanal “Veteran” Jawa Timur.
Terwujudnya Laporan Skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak
yang telah mendorong dan membimbing penulis, baik tenaga, ide-ide, maupun
pemikiran. Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Rektor Prof. DR. Ir. Teguh Soedarto MP yang telah memberikan
kesempatan kepada saya dalam memperoleh pendidikan S1 di kampus
Universitas Pembangunan Nasioanal “Veteran” Jawa Timur.
2. Bapak Dr. Dhani Ichsanudin Nur. SE, MM, Selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

3. Bapak Dr. Hero Priono, SE, MSI, Ak Selaku Ketua Program Studi Akuntansi
Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

iv
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4. Ibu Rina Moestika, SE, MM sebagai Dosen Pembimbing yang dengan penuh
kesabaran memberikan arahan dan bimbingan selama penyusunan Laporan
skripsi ini sampai selesai.
5. Kedua orang tuaku tercinta yang telah memberikan segalanya bagiku yang tak
ternilai dan tak akan mampu terbalas. Semoga Allah SWT memberikan surga
bagi kalian berdua.
6. Bapak/ Ibu dosen Ekonomi Akuntansi atas semua ilmu yang telah diberikan.
7. Teman – teman seperjuangan Novi, Wiwin, Riza, Tias, Poetri, Maria, dkk
Jurusan Ekonomi Akuntansi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”
Jawa Timur. Terima kasih atas saran dan dukungannya selama ini. Khusunya
untuk Wiwin terima kasih atas pinjaman laptopnya.
8. Serta semua pihak yang banyak membantu dan mendukung kepada penulis
yang dimana tidak dapat disebutkan satu persatu, penulis mohon maaf lahir dan

batin atas semua hal perilaku dan ucapan yang selalu tidak berkenan di hati.
Dalam penyusunan laporan ini penulis menyadari sepenuhnya bahwa
laporan ini jauh dari sempurna. Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik
yang sifatnya membangun guna perbaikan dimasa yang akan datang.

v
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR ISI
HALAMAN J UDUL ………………………………………………………............... i
HALAMAN PENGESAHAN …………………………………………….……….. ii
ABSTRAK …………………………………………………………………………. iii
KATA PENGANTAR …………………………………………………………….. iv
DAFTAR ISI ……………………………………………………………….……... vii
DAFTAR TABEL ………………………………………………………………... viii
BAB I : PENDAHULUAN ………………………………………………..……….. 1
1.1. Latar Belakang ………………………………………………………………….. 1
1.2. Perumusan Masalah ……………………………………………………...... …... 6
1.3. Tujuan Penelitian ……………………………………………………………….. 6

1.4. Manfaat Penelitian ……………………………………………………………… 7
BAB II : LANDASAN TEORI …………………………………………………….. 8
2.1. Penelitian Terdahulu ………………………………………………………….… 8
2.2. Landasan Teori ……………………………………………………………....... 10
2.2.1. Pasar Modal ...……………………………………………….…............ 10
2.2.1.1 Pengertian Pasar Modal ……………………………………… 10
2.2.1.2 Jenis-jenis Pasar Modal ……………………………………….. 11
2.2.1.3 Manfaat Pasar Modal …………………………………….......... 13
2.2.1.4 Peranan Pasar Modal …………………………………….……. 15

vii

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2.2.2. Saham …………………………………………..…………………..… 17
2.2.2.1 Pengertian Saham ……………………………………………... 17
2.2.2.2 Jenis-jenis Saham ……………………………………………… 18
2.2.3. Harga Saham ………………………………………………………….. 20
2.2.3.1 Pengertian Harga Saham …………………...……….................. 20

2.2.3.2 Jenis Harga Saham ………………………………….................. 20
2.2.4 Analisis Rasio Keuangan ……………………………………………… 22
2.2.4.1 Pengertian Rasio Keuangan ………………………………….... 22
2.2.4.2 Jenis Rasio Keuangan ……………………………………......... 22
2.3 Kerangka Pikir …………………………………………………………………. 27
2.3.1 Pengaruh Net Profit Margin terhadap harga saham …………………… 27
2.3.2 Pengaruh Debt Equity Ratio terhadap harga saham ………………….... 28
2.3.3 Pengaruh Current Ratio terhadap harga saham ………………………... 28
2.4. Hipotesis …………………………………………………………………......... 29
BAB III : METODE PENELITIAN ……………………………………….......... 30
3.1. Obyek Penelitian ………………………………………………………………. 30
3.2. Definisi Operasional Variabel dan Pengukuran Variabel ……………………... 30
3.3. Teknik Penentuan Populasi dan Sampel ………….....……………………….... 32
3.3.1. Populasi ……………………………………………………………….. 32

vii

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.


3.3.2. Sampel ………………………………………………………………… 33
3.4. Teknik Pengumpulan Data ……………………………………………………. 34
3.4.1 Jenis Data ……………………………………………………………… 34
3.4.2 Sumber Data ………………………………………………………….... 34
3.4.3 Pengumpulan Data …………….............……………………………. 35
3.5 Uji Kualitas Data …………..……………………………………………........... 35
3.5.1 Uji Normalitas …….…………………………………………………… 35
3.5.2. Uji Asumsi Klasik …………………………………………………….. 36
3.6 Teknik Analisis dan Uji Hipotesis ……………………………………………... 38
3.6.1 Teknik Analisis Data ………………………………………………....... 38
3.6.2 Uji Hipotesis ………………………………………………………....… 39
3.6.2.1 Uji F …………………………………………………………… 39
3.6.2.2 Uji t ……………………………………………………………. 40
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ………………………. 41
4.1 Deskripsi Obyek Penelitian ................................................................................. 41
4.1.1 Sejarah Umum Bursa Efek Indonesia ..................................................... 41
4.1.2 Sejarah Umum Perusahaan Food and Beverages .................................. 42
4.2 Deskripsi Hasil Penelitian .................................................................................... 52
4.2.1 Net Profit Margin .................................................................................... 52


vii

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4.2.2 Debt Equity Ratio .................................................................................... 53
4.2.3 Current Ratio............................................................................................ 54
4.2.4 Harga Saham ........................................................................................... 55
4.3 Uji Kualitas Data ................................................................................................. 56
4.3.1 Uji Normalitas ......................................................................................... 56
4.3.2 Uji Asumsi Klasik ................................................................................... 57
4.3.2.1 Heterokedastisitas ....................................................................... 57
4.3.2.2 Autokorelasi ................................................................................ 58
4.3.2.3 Multikolinieritas .......................................................................... 59
4.4 Teknik Analisis dan Uji Hipotesis ....................................................................... 59
4.4.1 Teknik Analisis Data ............................................................................... 59
4.4.2 Uji Hipotesis ............................................................................................ 61
4.4.2.1 Uji F ............................................................................................ 61
4.4.2.2 Uji t ............................................................................................. 62
4.5 Pembahasan Hasil Penelitian ............................................................................... 64

4.5.1 Pengaruh Net Profit Margin terhadap harga saham …………………….64
4.5.2 Pengaruh Debt Equity Ratio terhadap harga saham …………………… 65
4.5.3 Pengaruh Current Ratio terhadap harga saham ………………………... 66

vii

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN ………………………………………… 68
5.1 Kesimpulan …………………………………………………………………….. 68
5.2 Saran …………………………………………………………………………… 69
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

vii

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

ANALISIS PENGARUH NET PROFIT MARGIN (NPM), DEBT EQUITY
RATIO (DER), DAN CURRENT RATIO (CR) TERHADAP HARGA SAHAM
PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES YANG TERDAFTAR DI
BURSA EFEK INDONESIA

Oleh :
Afr illia Setyaningrum

Abstr ak
Pasar modal menjadi alternatif bagi perusahaan untuk memperoleh sumber
pendanaan yang berasal dari investasi para investor. Sebelum berinvestasi, para
investor terlebih dahulu mengukur kinerja perusahaan yang tercermin dari rasio
keuangan berdasarkan tingkat harga saham. Dengan demikian, penelitian ini
mengkaji tentang pengaruh rasio-rasio keuangan yang terdiri dari Net Profit Margin
(NPM), Debt Equity Ratio (DER), Current Ratio (CR) terhadap harga saham (Y) pada
perusahaan food and beverages yang terdaftar di BEI.
Sampel dalam penelitian ini sebanyak 10 perusahaan food and beverages
selama 3 tahun yaitu tahun 2010-2012. Untuk teknik pengambilan sampel
menggunakan purposive sampling dan dalam pengujian hipotesis digunakan teknik
analisis regresi linier berganda. Jenis data yang digunakan adalah data kuantitatif,
sedangkan dilihat cara memperolehnya, data yang digunakan merupakan data
sekunder yaitu data keuangan perusahaan yang berupa laporan keuangan mulai
periode 2010-2012.
Berdasarkan dari hasil uji F menunjukkan bahwa secara simultan adalah
cocok atau sesuai untuk memprediksi Net Profit Margin (NPM), Debt Equity Ratio
(DER), Current Ratio (CR) terhadap harga saham (Y). Untuk hasil uji t menunjukkan
bahwa secara parsial Net Profit Margin (NPM), Debt Equity Ratio (DER) tidak
berpengaruh signifikan terhadap harga saham (Y), sedangkan Current Ratio (CR)
berpengaruh signifikan terhadap harga saham (Y).

Kata Kunci : Net Profit Margin (NPM), Debt Equity Ratio (DER), Current Ratio
(CR), Har ga Saham (Y)

iii

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Perkembangan dalam suatu masyarakat terlihat pada perkembangan
lembaga pada masyarakat tersebut, baik di bidang ekonomi, sosial, budaya dan
politik. Sejalan dengan semakin meningkatnya kegiatan pembangunan nasional,
peran serta masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan pun semakin meningkat
pula.
Keadaan tersebut baik secara langsung maupun tidak langsung akan
menuntut lebih aktifnya kegiatan di bidang investasi. Oleh sebab itu, perusahaan
atau bentuk usaha apapun sudah dapat dipastikan bertujuan untuk mencari
keuntungan

guna

menjaga

keberlangsungan

perusahaan

dan

menjaga

eksistensinya baik dalam usaha menghadapi pesaingnya maupun untuk
memperluas usaha sehingga dapat memperkuat posisi perusahaan di pasar.
Dalam mempertahankan eksistensinya, perusahaan perlu melakukan
pengelolaan sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan secara efektif dan efisien.
Akhir-akhir ini keberadaan pasar modal di Indonesia telah menjadi sorotan oleh
media massa baik didalam maupun diluar negeri. Pasar modal yang efisien akan
bereaksi cepat terhadap informasi yang relevan, dimana informasi tersebut akan
mempengaruhi saham. Apakah akan terjadi kenaikan, tetap pada keadaan semula,
atau bahkan terjadi penurunan. Informasi yang relevan akan tercemin pada tingkat
perubahan harga saham dan volume perdagangan saham di pasar modal.
1
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2

Pergerakan harga saham dalam jangka pendek tidak dapat diprediksi
secara pasti. Harga saham ditentukan menurut hukum permintaan dan penawaran.
Semakin banyak investor yang ingin membeli saham, maka harga saham tersebut
cenderung bergerak naik. Sebaliknya, semakin banyak investor yang ingin
menjual sahamnya, maka harga saham tersebut akan bergerak turun. Namun,
dalam jangka panjang, kinerja perusahaan dan pergerakan harga saham pada
umumnya memilih gerak yang searah. Meskipun demikian perlu diingat, tidak ada
bursa saham yang terus menerus naik dan juga tidak ada bursa saham yang terusmenerus turun.
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan analisis fundamental yaitu
melakukan penilaian atas laporan keuangan perusahaan. Dalam perusahaan harus
memiliki tiga laporan keuangan, yaitu neraca, laporan laba rugi, dan laporan
perubahan modal.(Sawidji Widoatmodjo, 2009:178)
Meski diketahui bahwa faktor-faktor fundamental sangat banyak, tetapi
dipenelitian ini faktor fundamental yang digunakan adalah Net Profit Margin,
Debt Equity Ratio, dan Current Ratio. Fakor pertama adalah Net Profit Margin
yang digunakan untuk membandingkan antara laba bersih dengan penjualan.
Faktor yang kedua adalah Debt Equity Ratio yang digunakan untuk mengukur
atau menilai utang dengan ekuitas. Faktor yang ketiga adalah Current Ratio yang
digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban
jangka pendek atau utang yang segera jatuh tempo pada saat ditagih secara
keseluruhan.(Kasmir, 2009)

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3

Penelitian ini dilakukan pada perusahaan food and beverages karena
didasari oleh asumsi bahwa saham yang paling baik untuk dijadikan investasi
adalah saham sektor makanan dan minuman. Alasannya, karena sektor ini akan
tetap survive dan paling tahan terhadap berbagai macam kondisi dibandingkan
sektor lainnya. Karena dalam kondisi krisis maupun tidak krisis produk makanan
dan minuman tetap dibutuhkan (Dian anggraeni, 2010).
Dalam penelitian ini, akan membahas harga saham perusahaan food and
beverages yang go public di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2010-2012.
Dipilihnya perusahaan food and beverages sebagai sampel dikarenakan
perusahaan

tersebut

mempunyai

persaingan

bisnis

yang

kuat,

dengan

perkembangan jaman dan kemajuan teknologi serta selera masyarakat yang
berubah-ubah, hal ini akan berpengaruh terhadap laba perusahaan, yang artinya
semakin tinggi laba yang diperoleh maka tingkat kepercayaan investor akan
semakin besar. Adapun nilai harga saham pada perusahaan food and beverages
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia mengalami fluktuasi pada tahun 2008
sampai 2012 dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4

Tabel 1.1 : Harga saham perusahaan food and beverages di Bursa Efek Indonesia
periode 2008-2012.
No
.

Perusahaan

Tahun
2008

2009

2010

2011

2012

1

PT. Sekar Laut, Tbk

90

150

140

140

180

2

PT. Prasidha Aneka
Niaga, Tbk

100

110

80

310

205

3

PT. Ultra Jaya Milk, Tbk

800

580

1.210

1.080

1.330

4

PT. Akasha Wira
Internasional, Tbk

225

640

1.620

1.010

1.920

5

PT. Pioneerindo Gourmet
International, Tbk

400

280

310

690

2.450

6

PT. Indofood Sukses
Makmur, Tbk

930

3.550

4.875

4.600

5.850

7

PT. Nippon Indosari
Corporindo, Tbk

-

-

2.650

3.325

6.900

8

PT. Fast food Indonesia,
Tbk

3.100

5.200

9.200

9.950

13.750

9

PT. Mayora Indah, Tbk

1.140

4.500

10.750

14.250

20.000

10

PT. Delta Djakarta, Tbk

20.000

62.000

120.000

111.500

255.000

Rata-rata Harga Saham
akhir periode

2.678,5

7.701

15.083,6

14.685,5

30.758,5

Sumber : Bursa Efek Indonesia

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

5

Kurva 1.1 : Rata-Rata Harga Saham perusahaan food and beverages di Bursa Efek
Indonesia periode 2008-2012.

Rata-Rata Har ga Saham Akhir Per iode
35000
30000
25000
20000

Rata-Rata Harga Saham
Akhir Periode

15000
10000
5000
0
1

2

3

4

5

Sumber : Data diolah
Berdasarkan tabel 1.1 dan kurva 1.1 dari data diatas dapat disimpulkan
bahwa rata-rata harga saham akhir periode pada perusahaan food and beverages
pada tahun 2008-2012 mengalami tren yang terus naik.
Menurut Kasmir (2009:115), Net Profit Margin menunjukkan berapa besar
persentase pendapatan bersih yang diperoleh dari setiap penjualan. Menurut
Harahap (2009:304), semakin besar rasio ini semakin baik karena dianggap
kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba yang tinggi, sehingga akan
meningkatkan kepercayaan investor untuk menanamkan modalnya pada
perusahaan tersebut.
Debt Equity Ratio merupakan rasio yang mengukur sejauh mana besarnya
hutang dapat ditutupi oleh modal sendiri. Semakin kecil rasio ini semakin baik
bagi perusahaan atau semakin aman hutang yang harus diantisipasi dengan modal
sendiri. (Harahap, 2009:303)

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

6

Sedangkan Current Ratio menurut Fahmi (2011:61), kondisi perusahaan
yang memiliki current ratio yang baik adalah dianggap sebagai perusahaan yang
baik dan bagus, namun jika current ratio terlalu tinggi juga dianggap tidak baik
karena dapat mengindikasikan adanya masalah seperti jumlah persediaan yang
relatif tinggi dibandingkan taksiran tingkat penjualan sehingga tingkat perputaran
persediaan rendah. Semakin besar berarti semakin besar juga kemampuan
perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya.
Berdasarkan uraian diatas, maka penulis melakukan penelitian dengan
judul “ANALISIS PENGARUH NET PROFIT MARGIN (NPM), DEBT
EQUITY RATIO (DER), CURRENT RATIO (CR) TERHADAP HARGA
SAHAM

PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES

YANG

TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA”.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan

latar

belakang

permasalahan

yang

telah

diuraikan

sebelumnya, maka dapat disusun suatu perumusan masalah yang akan diteliti
adalah : adakah pengaruh Net Profit Margin (NPM), Debt Equity Ratio (DER),
dan Current Ratio (CR) terhadap harga saham pada perusahaan food and
beverage yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia ?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan
untuk menguji dan membuktikan secara empiris adakah pengaruh Net Profit
Margin (NPM), Debt Equity Ratio (DER), dan Current Ratio (CR) terhadap harga

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

7

saham pada perusahaan food and beverage yang telah terdaftar di Bursa Efek
Indonesia.
1.4 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang dapat diambil dalam penelitian ini :
a. Bagi Perusahaan
Dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan manajemen dalam menilai
kondisi keuangan dan membantu memecahkan masalah mengenai
pengukuran kinerja perusahaannya.
b. Bagi Investor
Dapat memberikan informasi kepada investor dan pihak lain yang
membutuhkan

informasi

mengenai

laporan

keuangan perusahaan-

perusahaan yang dapat digunakan dalam rangka pengambilan keputusan
investasi pada perusahaan di Bursa Efek Indonesia.
c. Bagi Peneliti
Sebagai sarana untuk menerapkan teori yang diperoleh selama perkuliahan
pada kondisi yang sebenarnya serta menjadi bahan perbandingan untuk
penelitian lebih lanjut.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

8

BAB II
TINJ AUAN PUSTAKA
2.1 Penelitian Terdahulu
Rescyana Putri Hutami (2012), melakukan penelitian yang berjudul
“Pengaruh Dividend Per Share, Return On Equity, dan Net Profit Margin terhadap
Harga Saham Perusahaan Industri Manufaktur yang Tercatat di Bursa Efek
Indonesia Periode 2006-2010”. Berdasarkan sampel penelitian yang diperoleh dari
hasil analisis yang dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan bahwa Dividend per
Share berpengaruh positif dan signifikan terhadap Harga Saham Perusahaan
Industri Manufaktur yang tercatat di Bursa Efek Indonesia Periode 2006-2010.
Return on Equity pengaruh positif dan signifikan terhadap Harga Saham
Perusahaan Industri Manufaktur yang tercatat di Bursa Efek Indonesia Periode
2006-2010. Net Profit Margin pengaruh positif dan signifikan terhadap Harga
SahamPerusahaan Industri Manufaktur yang tercatat di Bursa Efek Indonesia
Periode 2006-2010. Dividend per Share, Return on Equity dan Net Profit Margin
pengaruh positif dan signifikan secara bersama-sama (simultan) terhadap Harga
Saham Perusahaan Industri Manufaktur yang tercatat di Bursa Efek Indonesia
Periode 2006-2010.
Stella (2009), melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Price To
Earnings Ratio, Debt To Euqity Ratio, Return On Asset dan Price To Book Value
Terhadap Harga Pasar Saham”. Berdasarkan sampel penelitian yang diperoleh
dari hasil analisis yang dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan bahwa Price To

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

9

Earnings Ratio pengaruh positif signifikan terhadap harga saham, Debt To Equity
Ratio berpengaruh negatif terhadap harga pasar saham, Return On Asset tidak
berpengaruh terhadap harga pasar saham,dan Price To Book Value pengaruh
negatif terhadap harga pasar saham.
Ali Maskun (2012), melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh
Current Rasio, Return on Equity, Return on Asset, Earning Per Share Terhadap
Harga Saham pada Perusahaan Food and Beverages yang Go Public di BEJ”.
Berdasarkan sampel penelitian yang diperoleh dari hasil analisis yang dilakukan
maka dapat ditarik kesimpulan bahwa hasil analisis secara parsial Current Ratio
(CR) tidak berpengaruh positif terhadap harga saham. Dengan demikian, hipotesis
yang menyatakan bahwa Current Ratio berpengaruh positif terhadap harga saham
Perusahaan Food and Beverages yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta tidak
terbukti kebenarannya. Hasil analisis secara parsial Return On Equity (ROE) tidak
berpengaruh positif terhadap harga saham. Dengan demikian hipotesis yang
menyatakan bahwa Return On Equity (ROE) terhadap harga saham Perusahaan
Food and Beverages yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta tidak terbukti
kebenarannya. Hasil analisis secara parsial Return On Asset (ROA) berpengaruh
negatif terhadap harga saham. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan
Return On Asset (ROA) terhadap harga saham Perusahaan Food and Beverages
yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta terbukti kebenarannya. Hasil analisis secara
parsial Earning Per Share (EPS) berpengaruh positif terhadap harga saham.
Dengan demikian hipotesis yang menyatakan Earning Per Share (EPS) terhadap

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

10

harga saham Perusahaan Food and Beverages yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta
terbukti kebenarannya.
Berdasarkan penelitian terdahulu yang diuraikan diatas, maka terdapat
beberapa persamaan dan perbedaan dengan penelitian saat ini. Persamaan
penelitian ini dengan penelitian terdahulu yaitu kesamaan variabel independen
yaitu harga saham dan variabel dependennya yaitu NPM, DER, dan CR,
sedangkan perbedaannya adalah terletak pada dimensi waktu penelitian , dimana
untuk penelitian saat ini pada periode 2010-2012.
2.2 Landasan Teori
2.2.1 Pasar Modal
2.2.1.1 Pengertian Pasar Modal
Menurut Sawidji Widoatmodjo (2009:11), pasar modal dapat dikatakan
pasar abstrak, dimana yang diperjualbelikan adalah dana-dana jangka panjang,
yaitu dana yang keterkaitannya dalam investasi lebih dari satu tahun.
Menurut Irham Fahmi (2012:55), pasar modal adalah tempat dimana
berbagai pihak khususnya perusahaan menjual saham (stock) dan obligasi (bond)
dengan tujuan dari hasil penjualan tersebut nantinya akan dipergunakan sebagai
tambahan dan atau untuk memperkuat modal perusahaan.
Menurut Eduardus tandelilin (2010:26), pasar modal adalah pertemuan
antara pihak yang kelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan dana dengan
cara memperjualbelikan sekuritas yang umumnya memiliki umur lebih dari satu

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

11

tahun seperti saham dan obligasi dimana tempat terjadinya jual beli sekuritas
disebut bursa efek.
Berdasarkan sejumlah pengertian dan pendapat di atas, maka dapat
diperoleh gambaran bahwa pasar modal tidak hanya menyangkut tempat dalam
arti fisik yang mempertemukan pihak yang kelebihan dana dan pihak yang
membutuhkan dana saja, melainkan juga tempat dalam arti abstrak yang
mempertemukan kedua belah pihak tersebut untuk terjadinya transaksi
perdagangan aktiva keuangan jangka panjang.
2.2.1.2 J enis-jenis Pasar Modal
Menurut Eduardus Tandelilin (2010:28), pasar modal dibedakan menjadi 2 yaitu :
a. Pasar perdana, pasar ini terjadi pada saat perusahaan emiten menjual
sekuritasnya

kepada investor umum untuk pertama kalinya. Sebelum

menawarkan saham di pasar perdana, perusahaan emiten sebelumnya akan
mengeluarkan informasi mengenai perusahaan secara detail.
b. Pasar sekunder, tempat perdagangan atau jual beli sekuritas oleh dan antar
investor setelah sekuritas emiten dijual di pasar perdana. Setelah sekuritas
emiten dijual di pasar perdana, sekuritas emiten tersebut kemudian bisa
diperjualbelikan di pasar ini.
Menurut Sawidji Widoatmodjo (2009:73), jenis dan mekanisme transaksi pasar
modal dapat dibedakan menjadi:
a. Berdasarkan waktu transaksi, pasar dapat dibedakan menjadi :

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

12

1. Pasar Perdana : pasar yang transaksinya dilakukan ketika pertama
kali surat berharga diterbitkan.
2. Pasar Sekunder : pasar yang transaksinya dilakukan setelah surat
berharga masuk ke bursa, dengan kata lain efek

yang

diperjualbelikan sudah tercatat dibursa efek.
b. Berdasarkan jumlah saham yang ditransaksikan dan cara pembentukan
harganya, pasar dibedakan menjadi:
1. Pasar Reguler :

pasar

yang

jumlah saham yang

boleh

ditransaksikan dalam sekali transaksi sebanyak antara satu lot
hingga empat ratus lot. Satu lot berisi 500 lembar saham.
2. Pasar Negosiasi : pasar yang dapat melakukan transaksi yang
jumlah saham yang diperdagangkan kurang dari satu lot ataupun
yang lebih dari 400 lot.
Berdasarkan pendapat di atas, maka dapat diperoleh gambaran bahwa jenis-jenis
pasar modal dapat dibedakan menjadi 2, yaitu :
a. Pasar Perdana adalah penawaran saham pertama kali dari emiten kepada
para pemodal selama waktu yang ditetapkan oleh pihak penerbit (issuer)
sebelum saham tersebut belum diperdagangkan di pasar sekunder.
Biasanya dalam jangka waktu sekurang-kurangnya 6 hari kerja.
b. Pasar sekunder adalah tempat terjadinya transaksi jual-beli saham diantara
investor setelah melewati masa penawaran saham di pasar perdana, dalam
waktu selambat-lambatnya 90 hari setelah ijin emisi diberikan maka efek
tersebut harus dicatatkan di bursa.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

13

2.2.1.3 Manfaat Pasar Modal
Menurut Sawidji Widoatmodjo (2009:4), berikut beberapa manfaat
keberadaan pasar modal :
a. Menjadikan manajemen profesional
Bagi perusahaan yang telah memasuki dunia pasar modal berarti akan
mendorong pemanfaatan manajemen yang profesional. Karena apabila
perusahaan sudah go public akan menjadi sorotan masyarakat. Dan untuk
mendapat sorotan positif dari masyarakat tentu saja perusahaan harus
berprestasi baik, oleh sebab itu perusahaan dikelola oleh tenaga-tenaga
profesional.
b. Solusi suksesi
Go public adalah salah satu cara yang dapat menjadi solusi suksesi suatu
perusahaan. Dapat dilihat dari realita, perusahaan yang go public lebih
mampu bertahan dan bersaing di pasar global.
c. Alternatif investasi
Dengan adanya pasar modal, masyarakat diberi pilihan untuk berinvestasi
di luar investasi tabungan perbankan, seperti dengan membeli saham atau
obligasi di pasar modal.
d. Alternatif sumber dana
Bagi perusahaan-perusahaan yang membutuhkan sumber pendanaan
instan, pasar modal dapat menjadi solusinya, selain bertumpu pada kredit
perbankan.
e. Indikator ekonomi makro

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

14

Naik turunnya indeks suatu bursa dapat dijadikan gambaran dinamika
perekonomian suatu negara. Misalkan, Indeks Harga Saham Gabungan
(IHSG) yang merangkum perkembangan harga-harga saham di Bursa Efek
Indonesia (BEI) dapat dijadikan cerminan perekonomian nasional. Jika
IHSG menunjukkan peningkatan maka dapat dikatakan bahwa ekonomi
Indonesia menunjukkan progres yang baik, demikian pula sebaliknya.
Beberapa manfaat pasar modal menururt Tjipto Darmadji dan Hendry M.
Fakhruddin (2011 : 2) adalah sebagai berikut :
a. Menyediakan sumber pembiayaan (jangka panjang) bagi dunia usaha
sekaligus memungkinkan alokasi sumber dana secara optimal.
b. Memberi wahana investasi bagi investor sekaligus memungkinkan upaya
diverifikasi.
c. Menyediakan indikator utama (leading indicator) bagi trend ekonomi
Negara.
d. Memungkinkan penyebaran kepemilikan perusahaan hingga lapisan
masyarakat menengah.
e. Memungkinkan

penyebaran

kepemilikan,

keterbukaan,

dan

profesionalisme serta penciptaan iklim berusaha yang sehat.
f. Menciptakan lapangan kerja / profesi yang menarik.
g. Memberikan kesempatan memiliki perusahaan yang sehat dan mempunyai
prospek.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

15

h. Menjadi alternative investasi yang memberikan potensi keuntungan
dengan resiko yang bias diperhitungkan melalui keterbukaan, likuiditas,
dan diverifikasi investasi.
i.

Membina iklim keterbukaan bagi dunia usaha, memberi akses kontrol
sosial.

j.

Mendorong pengelolaan perusahaan dengan iklim keterbukaan dan
pemanfaatan manajemen professional.
Berdasarkan pendapat di atas, maka dapat diperoleh gambaran bahwa

manfaat pasar modal yaitu :
a. Menyediakan sumber pembiayaan (jangka panjang) bagi dunia usaha
sekaligus memungkinkan alokasi sumber dana secara optimal.
b. Ketergantungan terhadap bank menjadi lebih kecil.
c. Jangka waktu penggunaan dana tidak terbatas.
d. Menciptakan lapangan pekerjaan.
e. Nilai investasi berkembang mengikuti pertumbuhan ekonomi.
2.2.1.4 Peranan Pasar Modal
Pasar Modal memiliki peran penting bagi perekonomian suatu negara
karena pasar modal menjalankan dua fungsi, yaitu :
a. Sebagai sarana bagi pendanaan usaha atau sebagai sarana bagi perusahaan
untuk mendapatkan dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang
diperoleh dari pasar modal dapat digunakan untuk pengembangan usaha,
ekspansi, penambahan modal kerja dan lain-lain.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

16

b. Menjadi sarana bagi masyarakat untuk berinvestasi pada instrument
keuangan seperti saham, obligasi, reksa dana, dan lain-lain. Dengan
demikian, masyarakat dapat menempatkan dana yang dimilikinya sesuai
dengan karakteristik keuntungan dan risiko masing-masing instrument.

Pasar modal mempunyai peranan penting dalam suatu Negara yang pada
dasarnya mempunyai kesamaan pada suatu Negara dengan Negara lain. Peranan
pasar modal suatu Negara dilihat dari 5 aspek (Sunariyah, 2011 : 7) yaitu sebagai
berikut:
a. Sebagai fasilitas melakukan transaksi interaksi antara pembeli dan penjual
untuk menentukan harga saham atau surat berharga yang dijualbelikan.
Kedua belah pihak dapat melakukan transaksi tanpa melalui tatap muka
(pembeli dan penjual bertemu secara tidak langsung).
b. Pasar modal memberikan kesempatan pada para investor untuk
memperoleh hasil (return) yang diharapkan.
c. Pasar modal memberikan kesempatan pada para investor untuk menjual
kembali saham yang dimilikinya atau surat berharga lainnya.
d. Pasar

modal

menciptakan

kesempatan

pada

masyarakat

untuk

berpartisipasi dalam perkembangan suatu perekonomian.
e. Pasar modal mengurangi biaya informasi dan transaksi surat berharga.
Bagi para investor, keputusan investasi harus didasarkan pada tersedianya
informasi yang akurat dan dapat dipercaya.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

17

Berdasarkan pendapat di atas, maka dapat diperoleh gambaran bahwa
peranan pasar modal yaitu sebagai sarana yang mempertemukan antara pihak
yang memiliki kelebihan dana dengan pihak yang kekurangan dana, serta bagi
para investor yang ingin mendapatkan keuntungan.
2.2.2 Saham
2.2.2.1 Pengertian Saham
Menurut Irham Fahmi (2012:81), saham adalah :
a. Tanda bukti penyertaan kepemilikan modal atau dana pada suatu
perusahaan.
b. Kertas yang tercantum dengan jelas nilai nominal, nama perusahaan dan
diikuti dengan hak dan kewajiban yang dijelaskan kepada setiap
pemegangnya.
c. Persediaan yang siap untuk dijual.
Menurut Tjipto Darmadji dan Hendry M. Fakhruddin (2011 : 5), Saham
dapat didefinisikan sebagai tanda pernyataan atau pemilikan seseorang atau badan
dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas.
Berdasarkan pendapat di atas, maka dapat diperoleh gambaran bahwa
saham adalah tanda bukti penyertaan kepemilikan modal pada suatu Perseroan
Terbatas.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

18

2.2.2.2 J enis-jenis Saham
Menurut Irham Fahmi (2012:81), dalam pasar modal ada 2 jenis saham
yang paling umum dikenal oleh publik, yaitu :
a. Saham Biasa (common stock) adalah suatu surat berharga yang dijual oleh
suatu perusahaan yang menjelaskan nilai nominal, dimana pemegangnya
diberi hak untuk mengikuti RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham) dan
RUPSLB (Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa) serta berhak untuk
menentukan membeli penjualan saham terbatas atau tidak.
b. Saham Istimewa (Preferred Stock) adalah suatu surat berharga yang dijual
oleh suatu perusahaan yang menjelaskan nilai nominal, dimana
pemegangnya akan memperoleh pendapatan tetap dalam bentuk deviden
yang akan diterima setiap kuartal (tiga bulanan).
Menurut Eduardus Tandelilin (2010:32), dalam pasar modal ada 2 jenis
saham yang diperdagangkan di pasar bersifat ekuitas, yaitu :
a. Berdasarkan jenis ekuitas yang berwujud saham :
1. Saham

Biasa

adalah

sertifikat

yang

menunjukkan

bukti

kepemilikan suatu perusahaan.
2. Saham Preferen adalah gabungan antara saham biasa dan obligasi.
Artinya selain memiliki karakteristik saham biasa, saham preferen
juga memiliki karakteristik seperti obligasi.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

19

b. Berdasarkan jenis utang yang dikenal sebagai obligasi.
1. Obligasi Pemerintah adalah obligasi yang diterbitkan oleh
pemerintah republik Indonesia.
2. Obligasi korporasi adalah

obligasi

yang

diterbitkan

oleh

perusahaan baik perusahaan swasta maupun perusahaan negara.
Menurut Sawidji Widoatmodjo (2009:99), instrumen investasi induk ini terdiri
atas 2 bentuk, yaitu :
a. Berdasarkan jenis ekuitas yang berwujud saham :
1. Saham biasa adalah tanda penyertaan atau kepemilikan atas suatu
perusahaan.
2. Saham preferen adalah gabungan antara saham biasa dan obligasi.
Artinya selain memiliki karakteristik saham biasa, saham preferen
juga memiliki karakteristik seperti obligasi.
b. Berdasarkan jenis utang yang dikenal sebagai obligasi.
Obligasi adalah surat berharga dalam bentuk kontrak antara pemberi
pinjaman dengan yang diberi pinjaman. Jadi, surat berharga obligasi
adalah selembar kertas yang menyatakan bahwa pemilik kertas tersebut
memberikan pinjaman kepada yang diberi pinjaman melalui sebuah
kontrak dan akibat adanya kontrak tersebut, pemberi pinjaman memiliki
hak untuk dibayar kembali pada waktu tertentu dan dengan jumlah tertentu
pula.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

20

Berdasarkan pendapat di atas, maka dapat diperoleh gambaran bahwa jenis
saham berdasarkan ekuitas, yaitu saham biasa adalah sertifikat yang menunjukkan
bukti kepemilikan suatu perusahaan, sedangkan saham preferen adalah gabungan
antara saham biasa dan obligasi.
2.2.3 Harga Saham
2.2.3.1 Pengertian Harga Saham
Harga Saham adalah harga suatu saham pada saat tertentu yang ditentukan
oleh pelaku pasar dan oleh permintaan dan penawaran saham yang bersangkutan
di pasar modal.
2.2.3.2 J enis Harga Saham
Harga saham menurut Widiatmojo (2001:45), dapat dibedakan menjadi
beberapa jenis yaitu:
a. Harga Nominal
Harga nominal merupakan nilai yang ditetapkan oleh emiten untuk menilai
setiap lembar saham yang dikeluarkannya. Harga nominal ini tercantum
dalam lembar saham tersebut.
b. Harga Perdana
Harga perdana merupakan harga sebelum harga tersebut dicatat di bursa
efek. Besarnya harga perdana ini tergantung dari persetujuan antara emiten
dan penjamin emisi.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

21

c. Harga Pasar
Harga pasar adalah harga jual dari investor yang satu ke investor yang
lain. Harga pasar terjadi setelah saham tersebut dicatat di bursa efek.
d. Harga Pembukaan
Harga pembukaan adalah harga yang diminta penjual dari pembeli pada
saat jam bursa dibuka.
e. Harga Penutupan
Harga penutupan merupakan harga yang diminta oleh penjual dan pembeli
saat akhir hari buka.
f. Harga Tertinggi
Harga saham tidak hanya sekali atau dua kali dalam satu hari, tetapi bisa
berkali dan tidak terjadi pada harga saham yang lama. Dari harga-harga
yang terjadi tentu ada harga yang paling tinggi pada satu hari bursa
tersebut, harga itu disebut harga tertinggi.
g. Harga Terendah
Harga terendah merupakan kebalikan dari harga tertinggi, yaitu harga yang
paling rendah pada satu hari bursa.
h. Harga Rata-rata
Harga rata-rata merupakan rata-rata dari harga tertinggi dan terendah.
Harga ini bisa dicatat untuk transaksi harian, bulanan, atau tahunan.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

22

2.2.4 Analisis Rasio Keuangan
2.2.4.1 Pengertian Rasio Keuangan
Menurut Keown, Martin, Petty, Scott (2008:74), rasio keuangan adalah
penulisan ulang data akuntansi ke dalam bentuk perbandingan dalam rangka
mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan keuangan perusahaan. Rasio keuangan
merupakan kegiatan membandingkan angka-angka yang ada dalam laporan
keuangan dengan cara membagi satu angka dengan angka lainnya.(Kasmir,
2010:93)
Menurut Harahap (2009:297), rasio keuangan merupakan angka yang
diperoleh dari hasil perbandingan dari satu akun laporan keuangan dengan akun
lainnya yang mempunyai hubungan yang relevan dan signifikan.
Berdasarkan sejumlah pengertian pendapat di atas, maka dapat diperoleh
gambaran bahwa rasio keuangan adalah salah satu alat untuk menilai, mengukur
kinerja dan kondisi keuangan suatu perusahaan.
2.2.4.2 J enis Rasio Keuangan
Menurut Kasmir (2010:110), dalam praktiknya terdapat beberapa macam jenis
rasio keuangan yang dapat digunakan untuk mengukur kinerja suatu perusahaan.
Berikut ini jenis-jenis rasio keuangan, yaitu :

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

23

a. Rasio Likuiditas
b. Rasio Solvabilitas
c. Rasio Aktivitas
d. Rasio Profitabilitas
e. Rasio Pertumbuhan
f. Rasio Penilaian
Menurut Riyanto (2010:331), umumnya rasio dapat dikelompokkan dalam
4 (empat) tipe dasar, yaitu :
a. Rasio Likuiditas, adalah rasio yang mengukur kemampuan perusahaan
untuk memenuhi kewajiban finansial jangka pendeknya.
b. Rasio Leverage, adalah rasio yang mengukur seberapa jauh perusahaan
dibelanjai dengan hutang.
c. Rasio Aktivitas, adalah rasio yang mengukur seberapa efektif perusahaan
menggunakan sumber dananya.
d. Rasio Profitabilitas, adalah rasio yang mengukur hasil akhir dari sejumlah
kebijaksanaan dan keputusan-keputusan.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan rasio profitabilitas, rasio
solvabilitas, dan rasio likuiditas.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

24

Ketiga rasio memiliki fungsi tersendiri, yaitu :
a. Rasio Profitabilitas
Penulis

menggunakan Net

profitabilitas.

Menurut

Margin (NPM)

Profit

Harahap

(2009:309),

sebagai rasio

rasio

profitabilitas

menggambarkan kemampuan perusahaan mendapatkan laba melalui
semua kemampuannya, dan sumber yang ada seperti kegiatan penjualan,
kas, ekuitas, jumlah karyawan, jumlah cabang dan sebagainya. Sedangkan
menurut Kasmir (2010:115), rasio profitabilitas merupakan rasio untuk
menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan. Berikut jenisjenis rasio profitabilitas, salah satunya yaitu :
Margin Keuntungan (Profit Margin)
Rasio ini merupakan perbandingan antara laba bersih dengan
penjualan. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut :
Laba Bersih
Profit Margin = ---------------------- x 100%
Penjualan
Riyanto (2010: 335)
Rasio ini menunjukkan berapa besar persentase pendapatan bersih
yang diperoleh dari setiap penjualan. Menurut Harahap (2009:304),
semakin besar rasio ini semakin baik karena dianggap kemampuan
perusahaan dalam mendapatkan laba.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

25

b. Rasio Solvabilitas
Penulis ini menggunakan Debt Equity Ratio (DER) sebagai rasio
solvabilitas. Menurut Kasmir (2010:112), rasio solvabilitas merupakan
rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh mana aktiva perusahaan
dibiayai dengan utang. Berikut jenis-jenis rasio profitabilitas, salah
satunya yaitu :
Rasio total hutang terhadap modal sendiri (Debt to Equity Ratio)
Rasio ini merupakan perbandingan antara total hutang dengan ekuitas.
Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:
Total Hutang
Debt Equity Ratio = -------------------- x 100%
Ekuitas
Kasmir (2010:124)
Menurut Harahap (2009:303) Rasio ini merupakan rasio yang
mengukur sejauh mana besarnya hutang dapat ditutupi oleh modal
sendiri. Semakin kecil rasio ini semakin baik bagi perusahaan atau
semakin aman hutang yang harus diantisipasi dengan modal sendiri.
c. Rasio Likuiditas
Penulis menggunakan Current Ratio (CR) sebagai rasio likuiditas.
Menurut Harahap (2009:301), rasio likuiditas merupakan rasio yang
mengukur

kemampuan

perusahaan

memenuhi

kewajiban

jangka

pendeknya. Untuk dapat memenuhi kewajibannya yang sewaktu-waktu

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

26

ini, maka perusahaan harus mempunyai alat-alat untuk membayar yang
berupa aset-aset lancar yang jumlahnya harus jauh lebih besar dari pada
kewajiban-kewajiban yang harus segera dibayar berupa kewajibankewajiban lancar. Mengenai rasio-rasio likuiditas sebagaimana yang
diutarakan, menurut Riyanto (2010: 332), dapat dilihat pada uraian sebagai
berikut :
Rasio Lancar (Current Ratio)
Rasio ini merupakan perbandingan antara aset lancar dengan
kewajiban lancar. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:
Aktiva Lancar
Current Ratio = ----------------------- x 100%
Utang Lancar
Kasmir (2010:119)
Menurut Fahmi (2011:61), kondisi perusahaan yang memiliki current
ratio yang baik adalah dianggap sebagai perusahaan yang baik dan
bagus, namun jika current ratio terlalu tinggi juga dianggap tidak baik
karena dapat mengindikasikan adanya masalah seperti jumlah
persediaan yang relatif tinggi dibandingkan taksiran tingkat penjualan
sehingga tingkat perputaran persediaan rendah dan menunjukkan
adanya over investment dalam persediaan tersebut atau adanya saldo
piutang yang besar yang tak tertagih.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

27

2.3 Kerangka Pikir
2.3.1 Pengaruh Net Profit Margin terhadap harga saham
Net

Profit

Margin (NPM)

merupakan

rasio

profitabilitas

yang

menunjukkan seberapa besar persentase laba bersih yang diperoleh dari setiap
penjualan. Semakin besar rasio ini semakin baik karena dianggap kemampuan
perusahaan dalam mendapatkan laba cukup tinggi. Dalam hal ini perusahaan
mampu menekan biaya-biaya sehingga mendapatkan laba yang tinggi. Net Profit
Margin adalah perbandingan laba bersih dan penjualan. Semakin besar NPM,
maka kinerja perusahaan akan semakin produktif, sehingga akan meningkatkan
kepercayaan investor untuk menanamkan modalnya pada perusahaan tersebut.
Bagi para investor, rasio ini juga menjadi bahan pertimbangan dalam
penilaian kondisi emiten (perusahaan), karena semakin besar kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan laba, maka secara teoritis harga saham
perusahaan tersebut di pasar modal juga akan meningkat. Selanjutnya informasi
mengenai rasio-rasio keuangan tersebut dapat digunakan oleh investor dalam
mengambil keputusan berinvestasi, membeli, mempertahankan, atau menjual
saham yang dimiliki (Harahap, 2010:304). Hal ini akan mempengaruhi
permintaan dan

Dokumen yang terkait

Pengaruh Earning Per Share (EPS), Price Earnings Ratio (PER), Return On Assets (ROA), Net Profit Margin (NPM),Debt To Equity Ratio (DER) terhadap harga saham perusaahan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 42 112

Analisis Pengaruh Return on Asset, Net Profit Margin, Earning Per Share terhadap Return Saham Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di BEI

2 51 99

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Financial Leverage, Net Profit Margin, dan Operating Profit Margin Terhadap Perataan Laba (Income Smoothing) pada Perusahaan Property, Real Estate and Building Construction yang Terdaftar di BEI

4 54 87

Analisis Pengaruh Return On Equity, Return On Assets Dan Net Profit Margin Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Retail Di Bursa Efek Indonesia

1 79 97

Analisis Hubungan Profit Margin Dan Metode Arus Biaya Persediaan Dengan Market Value ( Studi Kasus Pada Industri Barang Konsumsi Dan Industri Dasar Dan Kimia Yang Terdaftar Di Bei )

0 45 77

Analisis pengaruh Return On Asset (ROA), Debt To Equity Ratio (DER), Net Profit Margin (NPM) dan Current Ratio (CR) terhadap harga saham: studi empiris pada perusahaan tambang yang terdaftar di bursa efek Indonesia Tahun 2011-2013

3 51 102

Analisis Perbedaan Kinerja Keuangan Antar Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Sebelum dan Sesudah Menggunakan Dana Kredit Usaha Rakyat (KUR) (Studi Kasus: UMKM di Wilayah Tangerang Selatan)

4 27 155

Analisis Return on Asset, Current Ratio, Debt to Equity Ratio, dan Net Profit Margin Terhadap Nilai Perusahaan

0 6 118

Analisis Net Profit Margin, Debt to Equity Ratio, Current Ratio dan Asset Growth Terhadap Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Industri Logam Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 12

PENGARUH CURRENT RATIO, DEBT TO EQUITY RATIO, NET PROFIT MARGIN DAN GROSS PROFIT MARGIN TERHADAP RETURN ON EQUITY PADA PERUSAHAAN ANEKA INDUSTRI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 14