PERSEPSI MAHASISWA S-1 AKUNTANSI REGULER PAGI DAN REGULER SORE UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR TENTANG PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI (PPAK).

PERSEPSI MAHASISWA S-1 AKUNTANSI REGULER
PAGI DAN REGULER SORE UNIVERSITAS
PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” J AWA
TIMUR TENTANG PENDIDIKAN PROFESI
AKUNTANSI (PPAK)
SKRIPSI

Diajukan Oleh :
Muhammad Bazher
0813010076/FE/AK
Kepada

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL
“VETERAN” J AWA TIMUR
2012

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

PERSEPSI MAHASISWA S-1 AKUNTANSI REGULER

PAGI DAN REGULER SORE UNIVERSITAS
PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” J AWA
TIMUR TENTANG PENDIDIKAN PROFESI
AKUNTANSI (PPAK)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi

Diajukan Oleh :
Muhammad Bazher
0813010076/FE/AK
Kepada

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL
“VETERAN” J AWA TIMUR
2012

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

SKRIPSI
PERSEPSI MAHASISWA S-1 AKUNTANSI REGULER
PAGI DAN REGULER SORE UNIVERSITAS
PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” J AWA
TIMUR TENTANG PENDIDIKAN PROFESI
AKUNTANSI (PPAK)
Disusun Oleh :
Muhammad Bazher
0813010076/FE/EA
telah dipertahankan dihadapan
dan diterima oleh Tim Penguji Skripsi
Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur
pada tanggal 25 Mei 2012
Pembimbing :
Pembimbing Utama

Tim Penguji :

Ketua

Drs. Ec Tamadoy Thamrin, MM

Drs. Ec Tamadoy Thamrin, MM
Sekretaris

Dra. Ec Tituk D.W, MAks
Anggota

Dra. Ec Sari Andayani, MAks
Mengetahui
Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”
Jawa Timur Dekan Fakultas Ekonomi

DR. Dhani Ichsanuddin Nur, MM
NIP. 19630924 198903 1001

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat
dan hidayah-Nya sehingga tugas penyusunan skripsi dengan judul “ Per sepsi
Mahasiswa S-1 Akuntansi Reguler Pagi dan Reguler Sore Univer sitas
Pembangunan Nasional “Veteran” J awa Timur Tentang Pendidikan Profesi
Akuntansi (PPAk)”, dapat terselesaikan dengan baik.
Penyusunan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam mencapai gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
Dalam penelitian skripsi ini, penulis telah mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak baik langsung maupun tidak langsung hingga penyusunan skripsi
ini terselesaikan. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa hormat dan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Prof. DR. Ir. Teguh Soedarto, MP. Selaku Rektor Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
2. Bapak DR. Dhani Ichsanuddin Nur, MM, selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

3. Ibu DR. Sri Trisnaningsih, Msi. Selaku ketua Program Studi Akuntansi
Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
4. Bapak Drs. Ec. Tamadoy Thamrin, MM, selaku Dosen Pembimbing yang
telah dengan sabar meluangkan waktu, tenaga dan pikiran dalam memberikan
bimbingan hingga terselesainya penyusunan skripsi ini.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

5. Ibu Dra. Ec. Erna Sulistyowati, MM. selaku Dosen Wali yang telah memberi
bantuan dan nasihat.
6. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur yang telah memberikan Ilmu
Pengetahuan selama di bangku kuliah.
7. Keluargaku yang tercinta : Abah (Almarhum), Mama, Kak Salmah, Ka Man
serta semua saudara-saudaraku yang senantiasa memberikan doa restu dan
tanpa

lelah


memberikan

dukungan

moril

maupun

materiil

dalam

menyelesaikan kuliah hingga akhir penyusunan skripsi ini.
8. Sahabat-sahabat terbaikku yang luar biasa baik untuk selalu memberi aku
canda tawa, perhatian, bantuan dan motivasi dari sebelum berlangsungnya
proses skripsi hingga terselesainya skripsi ini : Zone_B Fams, Alvian, Ria,
Rama, Dicky, Andi, Furkan, Isnan, Arok, Dion, Agung, Rian dan Ricky.
9. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, terima kasih atas
doa, dukungan dan bantuan yang telah diberikan.
Akhir kata, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari

kesempurnaan. Oleh sebab itu, segala kritik dan saran yang bersifat membangun
selalu peneliti harapkan untuk membantu kesempurnaan skripsi ini. Penulis
berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi referensi pendidikan dan
semua pihak yang membacanya.
Surabaya,

Mei 2012

Penulis

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..........................................................................................

i

DAFTAR ISI ........................................................................................................ iii

DAFTAR TABEL ................................................................................................ viii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ ix
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ x
ABSTRAKSI ........................................................................................................ xi
BAB I : PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ........................................................................... 1
1.2. Perumusan Masalah .................................................................... 8
1.3. Tujuan Penelitian ........................................................................ 8
1.4. Manfaat Penelitian ...................................................................... 9
BAB II : TINJ AUAN PUSTAKA
2.1. Hasil Penelitian Terdahulu .......................................................... 10
2.2. Landasan Teori ........................................................................... 13
2.2.1. Pengertian Persepsi ......................................................... 13
2.2.1.1.

Faktor-Faktor Pengembangan Persepsi ............ 13

2.2.1.2.

Pemilihan Persepsi ......................................... 14


2.2.1.3.

Teori yang Berhubungan dengan Persepsi ...... 16

2.2.2. Pendidikan Profesi Akuntansi ......................................... 17
2.2.2.1.

Pengertian Pendidikan Profesi Akuntansi ........ 17

2.2.2.2.

Kurikulum Pendidikan Profesi Akuntansi ........ 17

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2.2.2.3.

Penyelenggaraan


Pendidikan

Profesi

Akuntansi …………………… ........................ 18
2.2.2.4.

Visi dan Misi Pendidikan Akuntansi ................ 19

2.2.3. Profesi Akuntan .............................................................. 20
2.2.3.1.

Pengertian Profesi Akuntan ............................. 20

2.2.3.2.

Ciri-Ciri Profesi ............................................... 21

2.2.3.3.


Jenis Profesi Akuntan ..................................... 21

2.2.4. Karir ............................................................................... 22
2.2.4.1.

Pengertian Karir .............................................. 22

2.2.4.2.

Efektifitas Karir............................................... 23

2.2.5. Persepsi Mahasiswa tentang PPAk .................................. 24
2.2.6. Gelar Akuntan ................................................................ 24
2.2.7. Minat dan Kemampuan ................................................... 25
2.2.7.1.

Pengertian Minat dan Kemampuan .................. 25

2.2.7.2.

Faktor Minat.................................................... 25

2.2.7.3.

Komponen Kemampuan .................................. 26

2.2.8. Instrumen Pendukung PPAk ........................................... 27
2.2.8.1.

Pengertian Instrumen ....................................... 27

2.2.8.2.

Pengertian Kompetensi serta Sarana Prasarana .27

2.2.8.3.

Kompetensi Pendidik ...................................... 28

2.2.9. Motivasi ......................................................................... 29
2.2.9.1.

Pengertian Motivasi......................................... 29

2.2.9.2.

Tipe-Tipe Motivasi .......................................... .29

2.2.9.3.

Teori yang Berkaitan dengan Motivasi ............ 30

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2.2.10. Keterkaitan PPAk dengan Dunia Kerja ........................... 31
2.3. Kerangka Pikir ............................................................................ 32
2.4. Hipotesis .................................................................................... 33
BAB III : METODE PENELITIAN
3.1. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ........................... 34
3.2. Teknik Penentuan Sampel........................................................... 37
3.2.1. Populasi .......................................................................... 37
3.2.2. Sampel............................................................................ 38
3.3. Teknik Pengumpulan Data .......................................................... 39
3.3.1. Jenis Data ....................................................................... 39
3.3.2. Sumber Data ................................................................... 39
3.3.3. Pengumpulan Data .......................................................... 39
3.4. Teknik Analisis Data .................................................................. 40
3.4.1. Uji Validitas ................................................................... 40
3.4.2. Uji Reliabilitas ................................................................ 40
3.4.3. Uji Normalitas ................................................................ 41
3.5. Teknik Analisis dan Uji Hipotesis ............................................... 40
3.5.1. Pengujian Hipotesis Pertama ........................................... 41
3.5.2. Pengujian Hipotesis Kedua ............................................. 43
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Deskripsi Obyek Penelitian ......................................................... 45
4.1.1. Sejarah Singkat Lembaga ................................................ 45
4.1.2. Tempat Kedudukan ......................................................... 48
4.1.3. Falsafah, Visi, Misi, dan Tujuan ...................................... 48

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4.1.3.1.

Falsafah ........................................................... .48

4.1.3.2.

Visi ................................................................. 48

4.1.3.3.

Misi ................................................................. .49

4.1.3.4.

Tujuan ............................................................. 49

4.1.4. Deskripsi Fakultas Ekonomi............................................ 50
4.1.5. Riwayat Progdi Akuntansi ............................................... 50
4.1.5.1

Visi Progdi Akuntansi ..................................... 51

4.1.5.2

Misi Progdi Akuntansi..................................... .52

4.1.5.3.

Tujuan Progdi Akuntansi ................................. 52

4.1.6. Pendidikan Profesi Akuntansi.......................................... 52
4.2. Deskripsi Hasil Penelitian ........................................................... 55
4.2.1. Karakteristik Responden ................................................. 55
4.2.2. Tanggapan Responden tentang Persepsi mengenai
Pendidikan Profesi Akuntansi ......................................... 62
4.3. Uji Validitas dan Reliabilitas ........................................................ 62
4.3.1. Uji Validitas .................................................................... 62
4.3.2. Uji Reliabilitas ................................................................ 67
4.4. Pengujian Hipotesis ...................................................................... 68
4.4.1. Uji Normalitas................................................................. 68
4.4.2. Pengujian Hipotesis Pertama ........................................... 69

4.4.3.

Pengujian Hipotesis Kedua ........................................... 71

4.5. Pembahasan Hasil Penelitian ....................................................... 73
4.5.1.

Implikasi ....................................................................... 75

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4.5.2.

Perbandingan

Hasil

Penelitian

Sekarang

Dengan

Penelitian Terdahulu ...................................................... 77
4.5.3.

Keterbatasan Penelitian ................................................. 78

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan ................................................................................. 79
5.2. Saran

....................................................................................... 79

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1

: Jumlah Mahasiswa Akuntansi Angkatan 2008 ................................ 37

Tabel 3.2

: Jumlah Sampel Mahasiswa Akuntansi Angkatan 2008 .................... 39

Tabel 4.1

: Jumlah Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ............................... 56

Tabel 4.2

: Jumlah Responden Berdasarkan Usia .............................................. 56

Tabel 4.3

: Jumlah Responden Berdasarkan Jurusan di SMA............................ 56

Tabel 4.4

: Jumlah Responden Berdasarkan Minat Setelah Lulus...................... 57

Tabel 4.5

: Jumlah Responden Perihal Kep.Mendiknas No.179/U/2001............ 57

Tabel 4.6

: Jumlah Responden Perihal PPAk ..................................................... 57

Tabel 4.7

: Jumlah Responden Berdasarkan Minat PPAk .................................. 58

Tabel 4.8

: Tabulasi Silang antara Perihal dan Minat PPAk ............................. 58

Tabel 4.9

: Hasil Tanggapan Responden Tentang Gelar Akuntan ...................... 59

Tabel 4.10 : Hasil Tanggapan Responden Tentang Minat dan Kemampuan ........ 60
Tabel 4.11 : Hasil Tanggapan Responden Tentang Instrumen.............................. 60
Tabel 4.12 : Hasil Tanggapan Responden Tentang Keterkaitan PPAk ................. 61

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Tabel 4.13 : Hasil Tanggapan Responden Tentang Motivasi................................ 62
Tabel 4.14 : Hasil Uji Validitas Variabel Gelar Akuntan .................................... 63
Tabel 4.15 : Hasil Uji Validitas Variabel Minat dan Kemampuan ....................... 64
Tabel 4.16 : Hasil Uji Validitas Variabel Instrumen Putaran ke-1 ....................... 64
Tabel 4.17 : Hasil Uji Validitas Variabel Instrumen Putaran ke-2 ....................... 65
Tabel 4.18 : Hasil Uji Validitas Variabel Keterkaitan PPAk ............................... 66
Tabel 4.19 : Hasil Uji Validitas Variabel Motivasi ............................................. 66
Tabel 4.20 : Hasil Uji Reliabilitas ....................................................................... 67
Tabel 4.21 : Hasil Uji Normalitas ....................................................................... 69
Tabel 4.22 : Hasil Uji Z ...................................................................................... 71
Tabel 4.23 : Rangkuman Penelitian Terdahulu ................................................... 77

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 : Ilustrasi Kerangka Pikir .................................................................. 32
Gambar 4.1 : Bagan Pola Pendidikan Akuntansi di Indonesia............................... 54

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1

: Kuesioner

Lampiran 2

: Rekapitulasi Jawaban Responden dan Frequency Table

Lampiran 3A

: Uji Validitas dan Reliabilitas pada Gelar Akuntan

Lampiran 3B

: Uji Validitas dan Reliabilitas pada Minat dan Kemampuan

Lampiran 3C

: Uji Validitas dan Reliabilitas pada Instrumen Putaran Ke-1

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Lampiran 3D

: Uji Validitas dan Reliabilitas pada Instrumen Putaran Ke-2

Lampiran 3E

: Uji Validitas dan Reliabilitas pada Keterkaitan PPAk

Lampiran 3F

: Uji Validitas dan Reliabilitas pada Motivasi

Lampiran 4

: Persepsi Masing-Masing Responden terhadap PPAk

Lampiran 5

: Uji Normalitas

Lampiran 6

: Hasil Uji Z

Lampiran 7

: Hasil Uji Independent Sample t Test

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

PERSEPSI MAHASISWA S-1 AKUNTANSI REGULER PAGI
DAN REGULER SORE UNIVERSITAS PEMBANGUNAN
NASIONAL “VETERAN” J AWA TIMUR TENTANG
PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI (PPAk)

Oleh :
Muhammad Bazher

Abstr aksi
Dengan adanya program PPAk diharapkan mampu menjawab kebutuhan
akan pentingnya sumber daya manusia yang profesional dan kompeten di bidang
akuntansi, sehingga studi ini meneliti mengenai persepsi mahasiswa S-1 akuntansi
Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana persepsi mahasiswa S-1
akuntansi terhadap PPAk. Selain itu juga untuk mengetahui apakah terdapat
perbedaan persepsi tentang PPAk yang disebabkan perbedaan karakteristik antara
mahasiswa regular pagi dan reguler sore.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang
diperoleh dari penyebaran kuesioner. Adapun respondennya adalah mahasiswa
akuntansi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur angkatan
2008 kelas regular pagi dan reguler sore yang berjumlah 60 mahasiswa.
Responden terdiri dari 49 mahasiswa regular pagi dan 11 mahasiswa reguler sore.
Teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu Stratified Random Sampling.
Analisis statistik yang digunakan adalah uji Z pada hipotesis pertama, sedangkan
untuk hipotesis kedua menggunakan Independent Sample t Test.
Berdasarkan hasil analisis, disimpulkan bahwa mahasiswa S-1 akuntansi
Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur
memiliki persepsi positif terhadap PPAk dan tidak terdapat perbedaan persepsi
antara mahasiswa akuntansi kelas regular pagi dan mahasiswa reguler sore
mengenai PPAk.
Keywords : Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk), Persepsi Positif, Mahasiswa
Reguler Pagi, Mahasiswa Reguler Sore.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Pendidikan merupakan hal yang penting dalam proses kehidupan
manusia karena dapat meningkatkan kemampuan seseorang secara
kualitatif. Pendidikan nasional selalu berubah dan berkembang seiring
dengan berjalannya waktu. Hal ini dapat disebabkan oleh perubahan
kurikulum yang kadang dipicu oleh bergantinya Menteri Pendidikan
Nasional.

SK

Mendiknas

No.179/U/2001

tentang

penyelenggaraan

Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk) merupakan salah satu peraturan
Menteri yang merubah kurikulum pendidikan akuntansi di Indonesia. Surat
keputusan ini menyebutkan bahwa mahasiswa yang lulus dari jurusan
akuntansi tidak secara otomatis mendapatkan gelar akuntan (Ak) sejak 31
Agustus 2004 tetapi harus menempuh Pendidikan Profesi Akuntansi untuk
mendapatkan gelar akuntan (Ak) tersebut (Bawono, 2006).
Pemberian gelar akuntan di Indonesia didasarkan pada UndangUndang No.34 Tahun 1954, yang menyatakan bahwa gelar akuntan hanya
diberikan kepada lulusan perguruan tinggi negeri yang ditunjuk oleh
pemerintah dan atau perguruan tinggi negeri yang memenuhi syarat untuk
menghasilkan akuntan atau proses pendidikannya.Dengan demikian,
nampak adanya ketidakadilan (diskriminatif) diantara perguruan tinggi
negeri, terutama perguruan tinggi negeri dengan perguruan tinggi swasta,
sehingga muncul kesenjangan diantara keduanya.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Menurut Machfoed,1998 ( dalam Widyastuti,dkk, 2004) proses
perolehan gelar

akuntan yang bersifat diskriminatif tersebut, akan

mempunyai beberapa kelemahan diantaranya adalah tidak meratanya tingkat
profesionalisme para akuntan di pasar tenaga kerja. Alasan inilah yang
menyebabkan organisasi profesi akuntan (Ikatan Akuntan Indonesia) dan
Departemen Pendidikan Nasional melalui Dirjen Dikti merasa perlu
melakukan peninjauan kembali terhadap peraturan yang berlaku dalam
menghasilkan akuntan yang profesional. Melalui surat keputusan Menteri
Pendidikan

Nasional

Nomor

179/U/2001

tentang

penyelenggaraan

Pendidikan

Profesi Akuntansi (PPAk), dan surat keputusan Mendiknas

No.180/P/2001 tentang pengangkatan panitia ahli persamaan ijazah akuntan,
serta ditandatanganinya Nota Kesepahaman (MoU) pada tanggal 28 Maret
2002,antara Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dengan Dirjen Dikti Depdiknas
atas pelaksanaan pendidikan profesi akuntan, yang pada akhirnya
Pendidikan Profesi Akuntan (PPAk) di Indonesia dapat terealisasi setelah
sekian lama dinanti kehadirannya oleh berbagai kalangan khususnya para
penyelenggara pendidikan akuntansi yang lulusannya tidak secara otomatis
mendapat gelar akuntan.
Adanya program PPAk ini diharapkan mampu menjawab
kebutuhan akan pentingnya sumber daya manusia yang profesional dan
kompeten di bidang akuntansi. Reformasi pada wilayah sistem pendidikan
akuntansi ini, bertujuan untuk mengejar kesenjangan antara conceptual
systems dengan physical systems yang selama ini menjadi kelemahan sistem
pendidikan akuntansi. Pendidikan akuntansi selayaknya diarahkan untuk

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

memberi pemahaman konseptual yang didasarkan pada penalaran sehingga
ketika akhirnya masuk ke dalam dunia praktik dapat beradaptasi dengan
keadaan sebenarnya dan memiliki resistance to change yang rendah
terhadap gagasan perubahan atau pembaruan yang menyangkut profesinya
(Suwardjono 1992 dalam Abdullah 2002). Dorongan dan kritik dari praktisi
dan kalangan bisnis yang notabene pemakai sumber daya akuntan terhadap
kesenjangan antara profesi dan sistem pendidikan akuntansi, mengakibatkan
pemerintah mengeluarkan kebijakan Surat Keputusan Menteri Pendidikan
Nasional No.179/U/2001 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Profesi
Akuntansi (PPA).
Tanggapan serta kritikan bermunculan dari berbagai kalangan baik
dari praktisi, kalangan bisnis, maupun kalangan akademisi. Adanya PPA ini
diharapkan menghasilkan sumber daya akuntan yang lebih berkompeten dan
profesional dari sebelumnya. Mengenai kurikulum PPA diatur oleh Ikatan
Akuntan Indonesia (IAI) sehingga nantinya sumber daya akuntan yang
dihasilkan perguruan tinggi benar-benar sesuai dengan kualitas standar
tertentu. Meskipun demikian ada pula penelitian yang kontra terhadap
adanya PPA. Santika (2005) melihat bahwa adanya PPA menimbulkan
persepsi negatif dari calon mahasiswa terutama terkait masalah biaya
pendidikan yang dikeluarkan dan waktu yang harus ditempuh.
Dengan dikeluarkannya Surat Keputusan Menteri Pendidikan
Nasional No. 179/U/2001 tentang penyelenggaraan Pendidikan Profesi
Akuntansi (PPAk) mengakibatkan perlu adanya kelanjutan dari pendidikan
sarjana program studi akuntansi. Hal ini berpengaruh terhadap masa studi

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

mahasiswa ketika ingin terjun sebagai akuntan publik. Dengan demikian
pada saat mahasiswa telah menyelesaikan program S- 1, maka mereka
dihadapkan pada tiga alternatif. Pertama, bekerja atau terjun ke masyarakat
sebagai sarjana ekonomi. Kedua, melanjutkan studi pascasarjana untuk
memperoleh gelar S-2. Atau ketiga, menempuh program Pendidikan Profesi
Akuntansi (PPAk) untuk memperoleh gelar akuntan (Ak), yang notabene
syarat untuk terjun sebagai akuntan publik pada Kantor Akuntan Publik
(KAP).
Menjawab SK Mendiknas No.179/U/2001 tersebut, maka beberapa
perguruan tinggi berusaha menyelenggarakan Pendidikan Profesi Akuntansi.
Berdirinya PPAk di berbagai perguruan tinggi ini tentunya diikuti dengan
adanya sosialisasi kepada mahasiswa S1 akuntansi untuk memberikan
pemahaman akan pentingnya pendidikan profesi (profession education) bagi
calon akuntan publik. Dalam kurun waktu lebih dari satu dekade ini, proses
sosialisasi baik melalui seminar, studium general, dan media lain diharapkan
telah memberikan pemahaman yang masif. Tanpa adanya pemahaman yang
masif maka akan berpengaruh pada orientasi dan keinginan mahasiswa
akuntansi yang notabene sebagai calon pengguna jasa Pendidikan Profesi
Akuntansi (PPAk).
Mahasiswa yang mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk)
adalah calon akuntan yang nantinya berhak mengikuti Ujian Sertifikasi
Akuntan Publik (USAP). Ujian ini merupakan syarat penting untuk
mendapatkan ijin praktik sebagai akuntan publik. Dengan mengikuti ujian
ini, diharapakan calon akuntan di masa depan tidak hanya mahir secara

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

teknis namun juga mahir secara profesional. Dengan demikian, lulusan
PPAk nantinya akan memiliki daya saing sebagai akuntan yang lebih tinggi
dibandingkan dengan sarjana ekonomi dari jurusan akuntansi yang tidak
mempunyai predikat akuntan.
Dengan adanya Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk) maka
pendidikan S1 akuntansi pada perguruan tinggi terpilih tidak lagi secara
otomatis menghasilkan gelar akuntan karena sebutan tersebut hanya bisa
diperoleh dari PPAk.
Ikatan Akuntan Indonesia telah menjalin kerjasama dengan
berbagai universitas di Indonesia untuk

menyelenggarakan Pendidikan

Profesi Akuntansi (PPAk). Berbeda dengan pendidikan akademik, PPAk
lebih menekankan lagi ada peningkatan profesionalisme para calon akuntan.
Selain itu penyelenggaraan Ujian Sertifikasi Akuntan Publik (USAP) yang
juga akan diikuti oleh penyelenggaraan ujian sertifikasi profesi lainnya,
bertujuan unutk memastikan

bahwa mereka yang berprofesi sebagai

akuntan publik mempunyai kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan jasa
mereka (Regar et, al, 2003:104) dalam Pratiwi (2008).
Saat ini seseorang yang telah menyelesaikan pendidikan S-1
Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi belum bisa mendapatkan gelar
akuntan. Berbeda dengan kondisi beberapa tahun lalu dimana beberapa
perguruan tinggi mendapatkan status istimewa bagi para lulusannya.
Perguruan tinggi tersebut adalah Universitas Indonesia, Universitas Gajah
Mada, Sekolah Tinggi Akuntansi Negara, Universitas Airlangga, dan
beberapa Universitas lain. Status istimewa ini telah ditiadakan sehingga para

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

lulusan S-1 akuntansi disyaratkan untuk menempuh Pendidikan Profesi
Akuntansi untuk mendapatkan gelar akuntan. Pendidikan ini jelas memakan
waktu dan tentu saja biaya yang tidak sedikit.
Dengan telah berdirinya Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk), kita
perlu mengetahui bagaimana persepsi mahasiswa akuntansi sebagai
stakeholder utama atau calon pengguna jasa dalam proses pendidikan
profesi tersebut. Persepsi yang telah terbentuk pada mahasiswa baik positif
ataupun negatif, nantinya akan mempengaruhi perilaku atau respon mereka
terhadap keberadaan Pendidikan Profesi Akuntansi (PPA). Calon peserta
PPAk meliputi mahasiswa S1 Akuntansi, baik program studi reguler pagi
maupun reguler sore. Perbedaan karakteristik yang ada antara kelas reguler
gi dan reguler sore diduga

dapat menyebabkan perbedaan persepsi

mengenai Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk). Pada kelas reguler sore
sebagian besar mahasiswanya terdiri dari orang-orang yang telah memiliki
pekerjaan, sehingga orientasi mereka mengikuti pendidikan profesi yakni
sebagai penunjang karier bagi pekerjaan mereka. Sedangkan bagi kelas
reguler pagi, mahasiswanya notabene fresh graduate dari sekolah menengah
sehingga lebih mempunyai orientasi dalam mengikuti pendidikan profesi
karena untuk mengejar karir sebagai akuntan publik. Hal ini memungkinkan
terjadinya perbedaan persepsi tentang Pendidikan Profesi Akuntansi
(PPAk), termasuk didalamnya minat dan kemampuan mahasiswa untuk
mengikuti PPAk.
Peneliti melakukan wawancara dengan 10 mahasiswa akuntansi
UPN “Veteran” Jawa timur angkatan 2008 kelas reguler pagi dan reguler

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

sore tentang pentingnya gelar akuntan bagi karir mereka. Hasilnya, 7 orang
mahasiswa kelas reguler pagi atau 70 % menyatakan penting, sedangkan
pada kelas reguler sore hanya 4 orang atau 40 % yang menyatakan gelar
akuntan penting untuk menunjang karirnya. Hasil wawancara ini
menunjukkan bahwa terdapat perbedaan persepsi antara mahasiswa reguler
pagi dan reguler sore tentang Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk).
Penelitian yang dilakukan oleh Bawono (2006) menunjukkan
bahwa sebagai calon pengguna, persepsi mahasiswa akuntansi diperlukan
dalam rangka

mengetahui pandangan dan pemahaman tentang PPAk.

Dalam penelitian tersebut terdapat empat indikator dalam mengukur tingkat
pengetahuan mahasiswa mengenai PPAk yang meliputi pentingnya gelar
akuntan, minat dan kemampuan, instrumen pendukung penyelenggaraan
PPAk, dan terakhir keterkaitan PPAk dengan dunia kerja.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan persepsi
mahasiswa akuntansi kelas reguler pagi dan reguler sore tentang pendidikan
profesi akuntansi (PPAk). Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian
yang dilakukan oleh Bawono (2006) untuk melihat apakah fenomena yang
telah diperoleh pada penelitian terdahulu juga akan terjadi pada penelitian
kali ini. Perbedaan utama penelitian ini dengan penelitian Bawono (2006)
adalah pada ruang lingkup penelitiannya. Penelitian Bawono (2006) yang
pertama mencoba mengetahui perbedaan pandangan antara mahasiswa
Akuntansi Reguler di Perguan Tinggi Negeri Purwokerto, sedangkan pada
penelitian Bawono yang kedua mencoba mengetahui pandangan diantara
mahasiswa S-1 Akuntansi Reguler dan Ekstensi Perguruan Tinggi Negeri

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

dan Swasta di kota Purwokerto. Penelitian ini mencoba menguak kembali
perbedaan pandangan antara mahasiswa S1 Akuntansi Reguler pagi dan
Reguler sore tentang PPAk di Universitas Pembangunan Nasional
“Veteran” Jawa Timur, penelitian ini juga menambah indikator lain yaitu
motivasi.
Berdasarkan fenomena diatas maka penulis bermaksud

unutk

mengangkat persepsi mahasiswa akuntansi kedalam skripsi dengan judul
“Per sepsi Mahasiswa S-1 Akuntansi Reguler Pagi dan Reguler sor e
UPN “Veteran” J awa Timur Tentang Pendidikan Pr ofesi Akuntansi
(PPAk).
1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka perumusan masalah dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Apakah Mahasiswa S1 akuntansi reguler pagi dan reguler sore Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur memiliki persepsi positif
tentang Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk)?
2. Apakah terdapat perbedaan persepsi antara mahasiswa S1 akuntansi
reguler pagi dengan mahasiswa S1 akuntansi reguler sore mengenai
Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk)?
1.3.

Tujuan Penelitian
1.

Untuk mengetahui dan menilai persepsi mahasiswa apakah mahasiswa
S-I Akuntansi Reguler pagi dan Reguler sore Universitas Pembangunan
Nasional “Veteran” Jawa Timur memiliki persepsi positif tentang
Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk).

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2.

Untuk mengetahui apakah terdapat

perbedaan persepsi antara

mahasiswa S1 akuntansi reguler pagi dengan mahasiswa S1 akuntansi
reguler sore mengenai Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk).
1.4.

Manfaat Penelitian
1.

Bagi Universitas
Dapat memberikan nilai tambah dalam upaya meningkatkan
kualitas pengajaran dalam rangka menambah mutu lulusan baik secara
teori maupun praktek serta dapat dijadikan motivasi untuk dapat
menyelenggarakan Pendidikan Profesi Akuntansi di UPN “Veteran”
Jawa Timur.

2.

Bagi Peneliti
Sebagai tambahan pengetahuan yaitu dengan mengetahui persepsi
mahasiswa S1 Akuntansi dan pengetahuan dasar PPAk serta sebagai
pemicu untuk memilih salah satu dari ketiga alternatif pilihan setelah
lulus S1 selain melanjutkan studi pascasarjana untuk memperoleh gelar
S1 dan bekerja atau terjun ke masyarakat.

3.

Bagi Mahasiswa
Hasil penelitian ini akan memberikan pengetahuan kepada
mahasiswa akuntansi yang telah lulus S1 untuk mengikuti Pendidikan
Profesi Akuntansi untuk memperoleh gelar akuntan dan bekerja sebagai
akuntan publik

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB II
TINJ AUAN PUSTAKA

2.1. Hasil Penelitian Ter dahulu
Pada penelitian kali ini penulis lebih dulu mengkaji serta mereview
beberapa penelitian terdahulu, khususnya penelitian-penelitian mengenai
persepsi mahasiswa akuntansi tentang pendidikan profesi akuntansi (PPAk).
1. Bawono, Novelsyah dan Lutfia (2006)
Judul : Persepsi Mahasiswa S1 Akuntansi Reguler tentang Pendidikan
Profesi Akuntansi (PPAk).
Perumusan Masalah :
a.

Apakah

mahasiswa

S1

Akuntansi Reguler

Fakultas Ekonomi

Universitas Negeri di Purwokerto memiliki persepsi positif tentang
Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk)?
b.

Apakah terdapat perbedaan persepsi antara mahasiswa akuntansi
angkatan 2003, mahasiswa angkatan 2004, dan mahasiswa angkatan
2005 mengenai Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk)?

Kesimpulan :
a.

Berdasarkan lima indikator yaitu gelar akuntan, minat dan kemampuan,
instrumen pendukung penyelenggaraan PPAk, kesiapan institusi,
keterkaitan PPAk dengan dunia kerja, dan motivasi, mahasiswa S1
Akuntansi Reguler Fakultas Ekonomi Universitas Negeri di Purwokerto
memiliki persepsi positif tentang Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk).
Hasil ini mempunyai arti bahwa mahasiswa akuntansi telah memiliki

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

persepsi bahwa dengan mengikuti pendidikan profesi akuntansi (PPAk),
kompetensi dan profesionalisme sumber daya akuntan lebih berkualitas.
b.

Berdasarkan perbedaan angkatan tidak terdapat perbedaan persepsi
mahasiswa akuntansi.
instrumen

Hal ini terlihat pada kesiapan institut dan

pendukung,

kemampuan, keterkaitan

sedangkan

gelar

akuntan,

minat

dan

PPAk dengan dunia kerja terdapat

perbedaan persepsi.
2. Bawono, dkk (2005)
Judul : Persepsi Mahasiswa S1 Akuntansi reguler dan ekstensi tentang
Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk).
Perumusan Masalah :
a.

Apakah mahasiswa S1 Akuntansi reguler dan ekstensi Fakultas
Ekonomi Perguruan Tinggi Negeri di Purwokerto memiliki persepsi
positif tentang Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk)?

b.

Apakah terdapat perbedaan persepsi antara mahasiswa S1 Akuntansi
reguler dan ekstensi mengenai Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk) ?

Kesimpulan :
a.

Berdasarkan empat indikator

yaitu gelar akuntan, minat dan

kemampuan, instrumen pendukung penyelenggaraan PPAk, kesiapan
institusi, keterkaitan PPAk dengan dunia kerja, mahasiswa S1
Akuntansi Reguler dan Reguler sore Fakultas Ekonomi Perguruan
Tinggi Negeri di Purwokerto memiliki persepsi positif Tentang
Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk).

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

b.

Tidak terdapat perbedaan persepsi mahasiswa S1 akuntansi reguler
dan ekstensi terhadap indikator persepsi tersebut.

3. Bety Pr atiwi (2008)
Judul : Persepsi Mahasiswa S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur tentang Pendidikan
Profesi Akuntansi (PPAk).
Perumusan Masalah :
a.

Apakah mahasiswa S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur memiliki persepsi
positif tentang pendidikan profesi akuntansi(PPAk)?

b.

Apakah terdapat perbedaan persepsi antara mahasiswa akuntansi
angkatan 2004, mahasiswa angkatan 2005, dan mahasiswa angkatan
2006 mengenai Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk) ?

Kesimpulan :
a.

Berdasarkan lima indikator

yaitu gelar akuntan, minat dan

kemampuan, instrumen pendukung penyelenggaraan PPAk, kesiapan
institusi, keterkaitan PPAk dengan dunia kerja,

dan motivasi,

mahasiswa S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan
Nasional “Veteran” Jawa Timur memiliki persepsi yang positif
tentang Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk).
b.

Berdasarkan perbedaan angkatan tidak terdapat perbedaan persepsi
mahasiswa S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan
Nasional “Veteran” Jawa Timur tentang

Pendidikan Profesi

Akuntansi (PPAk).

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2.2. Landasan Teor i
2.2.1. Penger tian Per sepsi
Persepsi

adalah

bagaimana

orang-orang

melihat

atau

menginterpretasikan peristiwa, objek, serta manusia. Orang-orang bertindak
atas dasar persepsi mereka dengan mengabaikan

apakah persepsi itu

mencerminkan kenyataan yang sebenarnya. Definisi yang formal adalah
proses

dimana

seseorang

memilih,

berusaha

menginterpretasikan

rangsangan kedalam suatu gambaran yang terpadu dan penuh arti.
(Ikhsan, 2005:57).
Persepsi pada hakekatnya adalah proses kognitif yang dialami oleh
setiap orang didalam memahami informasi tentang lingkungannya, baik
lewat penglihatan, pendengaran, penghayatan, perasaan, dan penciuman
(Thoha, 2004:141).
2.2.1.1. Faktor-faktor Pengembangan Per sepsi
Adapun faktor-faktor ysang dapat mempengaruhi pengembangan
persepsi seseorang, antara lain : (Thoha, 2004:147)
1. Psikologis
Persepsi seseorang mengenai segala sesuatu dialam dunia ini sangat
dipengaruhi oleh keadaan psikologi.
2. Famili
Pengaruh yang paling besar terhadap anak-anak adalah familinya. Orang
tua yang telah mengembangkan suatu cara yang khusus didalam
memahami dan melihat kenyataan di dunia ini, banyak sikap dan
persepsi-persepsi mereka yang diturunkan kepada anak-anaknya.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3. Kebudayaan
Kebudayaan dan lingkungan mssyarakat tertentu juga merupakan salah
satu faktor yang kuat didalam mempengaruhi sikap, nilai, dan cara
seseorang memandang dan memahami keadaan di dunia ini.
2.2.1.2. Pemilihan Per sepsi
Prinsip-prinsip dalam pemilihan persepsi dapat meliputi (Thoha,
2004:148):
1.

Faktor-faktor perhatian dari luar
Adapun faktor-faktor perhatian dari luar yang terdiri dari
pengaruh-pengaruh lingkungan antara lain :
a.

Intensitas
Prinsip intensitas dari suatu perhatian dapat dinyatakan bahwa
semakin besar intensitas stimulus dari luar, layaknya semakin besar
pula hal-hal itu dapat dipahami.

b. Ukuran
Faktor ini menyatakan bahwa semakin besar ukursan suatu obyek,
maka semakin mudah untuk bisa diketahui atau dipahami
c. Keberlawanan atau kontras
Prinsip keberlawanan ini menyatakan bahwa stimulasi luar yang
penampilannya berlawanan dengan latar

belakangnya

atau

sekelilingnya akan menarik banyak perhatian.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

d. Pengulangan
Dalam prinsip ini dikemukakan bahwa stimulus dari luar yang
diulang akan memberikan perhatian yang lebih besar dibandingkan
dengan yang sekali dilihat.
e. Gerakan
Prinsip gerakan ini antaranya menyatakan bahwa orang akan
memberikan banyak perhatian terhadp obyek yang bergerak dalam
jangkauan pandangannya dibandingkan dengan obyek yang diam.
2

Faktor-faktor dari dalam
Beberapa aktor dalam diri seseorang yang mempengaruhi proses
seleksi persepsi antara lain :
a. Belajar atau pemahaman learning dan persepsi
Semua faktor-faktor dari dalam yang membentuk adanya perhatian
kepada sesuatu obyek sehingga menimbulkan adanya persepsi
adalah didasarkan dari kekomplekan kejiwaan yang selaras dengan
proses pemahaman atau belajar dan motivasi yanng dipunyai oleh
masing-masing orang.
b. Motivasi dan persepsi
Walaupun mootivasi dan kepribadian pada dasarnya tidak bisa
dipisahkan dari proses belajar, tetapi keduanya juga mempunyai
dampak yang amat penting dalam proses pemilihan persepsi. Dapat
dicontohkan dengan suatu masyarakat yang miskin, orang-orang
banyak membutuhkan makanan,maka pada setiap pembicaraan,
penyebutan, atau juga pembauan mengenai sesuatu jenis makanan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

akan merangsang perhatian dan minat

oang-orang dalam

masyarakat tersebut.
c. Kepribadian dan persepsi
Dalam membentuk persepsi, unsur ini amat erat hubungannya
dengan proses belajar dan motivasi, yang mempunyai akibat
tentang apa yang diperhatikan dalam menghadiri suatu situasi.
2.2.1.3. Teor i yang Ber hubungan dengan Persepsi
Teori
mengembangkan

persepsi
sikap

diri

menganggap

berdasarkan

bahwa

bagaimana

orang-orang

mengamati

dan

menginterpretasikan perilaku mereka sendiri. Dengan kata lain, teori ini
mengusulkan fakta bahwa sikap tidak menentukan perilaku, tetapi sikap
dibentuk setelah perilaku terjadi guna menawarkan sikap yang konsisten
dengan perilaku. Menurut teori ini, sikap hanya akan berubah setelah
perilaku berubah. Pertama, para akuntan perilaku harus mengubah perilaku
mereka kemudian perubahan sikap akan terjadi. Dalam rangka mengubah
sikap, manusia harus menemukan rangsangan terhadap apa yang akan
dikembangkan berdasarkan pada kebutuhannya (Ikhsan, 2005:48).
Teori atribusi merupakan penjelasan dari cara-cara manusia menilai
orang secara berlainan, bergantung pada makna apa yang dihubungkan ke
suatu perilaku tertentu. Pada dasarnya teori ini menyarankan bahwa jika
seseorang mengamati perilaku seseorang individu, orang tersebut berusaha
menentukan apakah perilaku tersebut disebabkan oleh faktor internal atau
eksternal. Tetapi, penentuan tersebut sebagian besar bergantung pada tiga
faktor : (Ikhsan, 2005:61)

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

a.

Kekhususan (ketersendirian), merujuk pada seseorang individu
memperlihatkan perilaku-perilaku yang berlainan dalam situasi
yang berlainan.

b.

Konsensus, yaitu jika semua orang yang menghadapi situasi yang
serupa bereaksi dengan cara yang sama.

c.

Konsistensi, disini dicari konsistensi dari tindakan seseorang,
apakah orang itu memberikan reaksi dengan cara yang sama dari
waktu ke waktu.

2.2.2. Pendidikan Pr ofesi Akuntansi
2.2.2.1. Pengertian Pendidikan Profesi Akuntansi
Keputusan Mendiknas Nomor 179/U/2001 menyebutkan bahwa
pendidikan profesi akuntansi adalah pendidikan tambahan pada pendidikan
tinggi setelah program sarjana ekonomi program studi akuntansi.
Pendidikan Profesi Akuntansi bertujuan menghasilkan lulusan yang
menguasai keahlian bidang profesi akuntansi dan memberikan kompensasi
keprofesian akuntansi. Lulusan Pendidikan Profesi Akuntansi berhak
menyandang sebutan gelar profesi akuntan yang selanjutnya disingkat Ak.
2.2.2.2. Kur ikulum PendidikanProfesi Akuntansi
Kurikulum dan silabus PPAK tahun 2006 telah dimutakhirkan
sesuai

dengan

surat

keputusan

KERPA

Nomor:KEP-

003/SK/KERPA/IAI/II/2006 tanggal 14 Februari 2006 tentang penetapan
dan

pemutakhiran

silabus

dan

kurikulum

PPAK

tahun

2006.

Penyelenggaraan PPAK meliputi paling sedikit 21 SKS yang ditempuh
selama 2 sampai 6 semester.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Kurikulum Nasional yang dimaksud adalah :
a.

Etika Bisnis dan Profesi

b.

Seminar Perpajakan

c.

Praktik Audit

d.

Lingkungan Bisnis

e.

Pengetahuan Pasar Modal

f.

Seminar Akuntansi Keuangan

g.

Seminar Akuntansi Manajemen

2.2.2.3. Penyelenggaraan Pendidikan Profesi Akuntansi
Sesuai dengan perubahan ketentuan, maka Pendidikan Profesi
Akuntansi tidak lagi diselenggarakan oleh Departemen Pendidikan
Nasional. Hal ini sejalan dengan Peraturan pemerintah Nomor 60 Tahun
1999. Selanjutnya Pendidikan Profesi Akuntansi akan diserahkan kepada
Asosiasi Profesi. Penyelenggaraan Pendidikan Profesi Akuntansi bukanlah
merupakan substitusi Program Studi Jurusan Akuntansi, keduanya
merupakan komplementer, saling melengkapi satu dengan yang lain.
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) sebagai organisasi profesi akuntan
di Indonesia menindaklanjuti inisiatif pemerintah yang menyerahkan
pengaturan pendidikan profesi kepada organisasi profesi. IAI telah
membentuk Tim Evaluasi dan Rekomendasi yang bertugas menyusun
rancangan Pendidikan Profesi Akuntansi. Rancangan tersebut disusun
dengan pembahasan dan perdebatan yang cukup panjang, baik didalam tim
maupun pengurus anggota IAI. Didalam rapat pengurus IAI akhirnya

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

menyetujui

penyelenggaraan

Pendidikan

Profesi

Akuntansi

yang

pelaksanaannya dilakukan oleh perguruan tinggi.
Berdasarkan Surat Keputusan Mendiknas No.179/U/2001, sebutan
profesi akuntansi (Ak) dapat diperoleh melalui Pendidikan Profesi
Akuntansi (PPAk). Sebelumnya sebutan Akuntan hanya diberikan kepada
luulusan S-1 Akuntansi dari perguruan Tinggi Negeri tertentu atau bagi
mereka yang telah lulus Ujjian Negara Akuntansi (UNA). Sebutan akuntan
ini secara spesifik merupakan persyaratan untuk mengikuti Ujian Sertifikasi
Akuntan Publik (USAP).
2.2.2.4. Visi dan Misi Pendidikan Akuntansi
Visi pendidikan akuntansi yaitu mendidik tenaga akuntan yang
cerdas dan utuh sebagai insan profesional dan meneliti, mengembangkan,
serta memasyarakatkan disiplin akuntansi yang sangat vital untuk
merealisasikan terbentuknya good corporate and public governance dalam
global civil society.
Sebaliknya, misi pendidikan akuntansi adalah menghasilkan
lulusan yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan kontemporer dunia
usaha dan dunia pendidikan akan tenaga staf, tenaga manajer, serta tenaga
pendidik profesional. Pendidikan profesi akuntan di Indonesia diatur melalui
Keputusan Mendikbud No: 056/U/1999 tentang penyelenggaraan Profesi
Akuntansi, yang mulai berlaku 30 Maret 1999. Pendidikan Profesi
Akuntansi (PPAk) merupakan pendidikan tambahan yang bertujuan untuk
menghasilkan lulusan yang mengusai keahlian bidang profesi akuntansi dan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

memberikan kompensasi keprofesian akuntansi dengan sebutan gelar profesi
Akuntan (Harry dkk, 1999) dalam (Rasmini, 2007).
2.2.3. Pr ofesi Akuntan
2.2.3.1. Pengertian Profesi Akuntansi
Menurut Carey (1970) dalam Regar (1993), menyebutkan bahwa
profesi menurut pengertian yang sempit adalah suatu jenis pekerjaan yang
dipangku untuk suatu jabatan khusus tertentu dalam masyarakat dengan
memenuhi syarat dan ciri tertentu, antara lain :
1.

Pengetahuan yang diperlukan yang diperoleh dengan cara mengikuti
pendidikan yang teratur dan dibuktikan dengan tanda atau ijazah
keahlian dan memiliki kewenangan dan keahliannya.

2.

Jasa yang diberikan dibutuhkan oleh masyarakat dan memiliki
monopoli dalam memberikan pelayanan

3.

Memiliki organisasi yang mendapat pengakuan masyarakat atau
pemerintah dengan perangkat kode etik untuk mengatur anggotanya
serta memiliki budaya profesi.

4.

Suatu ciri yang membedakannya dengan perusahaan yakni tidak
mengejar

keuntungan

yang

sebesar-besarnya,

tetapi

lebih

mengutamakan pelayanan dengan memberikan jasa yang bermutu
dengan balas jasa yang setimpal. Pada dasarnya ciri profesi ini berlaku
untuk semua profesi seperti kedokteran, pengacara, akuntan publik dan
lain-lain.
Profesi akuntan adalah semua bidang pekerjaan yang menggunakan
keahlian di bidang akuntansi, termasuk bidang pekerjaan akuntan publik,

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

akuntan intern yang bekerja pada perusahaan industri, keuangan atau
dagang, akuntan yang bekerja di pemerintahan, dan akuntan sebagai
pendidik (Regar,1993 dalam Aprianto:2010).
2.2.3.2. Cir i-ciri Pr ofesi
Menurut Harahap dalam Benny (2006), ciri-ciri profesi adalah :
a.

Memiliki bidang ilmu yang ditekuninya

yaitu yang merupakan

pedoman dalam melaksanakan keprofesiannya.
b.

Memiliki kode etik sebagai pedoman yang mengatur tingkah laku
anggotanya dalam profesi itu..

c.

Berhimpun dalam suatu organisasi resmi yang diakui oleh
masyarakat/pemerintah.

d.

Keahliannya dibutuhkan oleh masyarakat

e.

Bekerja bukan dengan motif komersil tetapi didasarkan kepada
fungsinya sebagai kepercayaan masyarakat.

2.2.3.3. J enis Pr ofesi Akuntan
Profesi akuntan terdiri atas beberapa ragam spesialisasi. Paling
tidak

ada empat bidang spesialisasi yang akuntan dapat menyumbang

Dokumen yang terkait

PERSEPSI MAHASISWA S1 AKUNTANSI REGULER DAN EKSTENSI TENTANG PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI Persepsi Mahasiswa S1 Akuntansi Reguler Dan Ekstensi Tentang Pendidikan Profesi Akuntansi (Studi Kasus Di Universitas Sebelas Maret Surakarta).

0 1 13

”PERSEPSI MAHASISWA SENIOR DAN JUNIOR TERHADAP PROFESI AKUNTAN” (Studi Kasus Pada Mahasiswa Akuntansi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur).

0 0 95

”PERSEPSI MAHASISWA SENIOR DAN JUNIOR TERHADAP PROFESI AKUNTAN” (Studi Kasus Pada Mahasiswa Akuntansi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur).

0 0 95

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSEPSI MAHASISWA AKUNTANSI TENTANG PROFESIONALISME DOSEN AKUNTANSI (Studi kasus pada Mahasiswa Akuntansi Universitas Pembangunan Nasional “VETERAN” Jawa Timur).

3 12 81

PENGARUH MOTIVASI TERHADAP MINAT MAHASISWA AKUNTANSI DI UPN “VETERAN” JAWA TIMUR UNTUK MENGIKUTI PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI (PPAk).

0 0 88

PENGARUH MOTIVASI TERHADAP MINAT MAHASISWA AKUNTANSI DI UPN “ VETERAN “ JAWA TIMUR UNTUK MENGIKUTI PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI ( PPAk ).

0 1 96

PENGARUH MOTIVASI TERHADAP MINAT MAHASISWA AKUNTANSI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR DALAM MENGIKUTI PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI.

0 0 80

PENGARUH MOTIVASI TERHADAP MINAT MAHASISWA AKUNTANSI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR DALAM MENGIKUTI PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI

0 0 9

PERSEPSI MAHASISWA S-1 AKUNTANSI REGULER PAGI DAN REGULER SORE UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR TENTANG PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI (PPAK)

0 0 22

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSEPSI MAHASISWA AKUNTANSI TENTANG PROFESIONALISME DOSEN AKUNTANSI (Studi kasus pada Mahasiswa Akuntansi Universitas Pembangunan Nasional “VETERAN” Jawa Timur)

0 0 24