PENGARUH MOTIVASI TERHADAP MINAT MAHASISWA AKUNTANSI DI UPN “ VETERAN “ JAWA TIMUR UNTUK MENGIKUTI PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI ( PPAk ).

(1)

PENGARUH MOTIVASI TERHADAP MINAT MAHASISWA AKUNTANSI DI UPN “ VETERAN “ JAWA TIMUR UNTUK MENGIKUTI PENDIDIKAN PROFESI

AKUNTANSI ( PPAk )

SKRIPSI

Diajukan Oleh :

NOVITASARI 0713010142 / FE / EA

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”

JAWA TIMUR


(2)

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr. wb.

Alhamdulillahirabbil’alamin, puji syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Segala-galanya, sumber dari segala sumber, yang telah memberikan petunjuk, rahmat, dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Motivasi terhadap minat mahasiswa akuntansi di

UPN ‘VETERAN” Jawa Timur untuk mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk)”. Penulisan skripsi ini dimaksudkan sebagai salah satu syarat

yang harus dipenuhi untuk memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi pada Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran“ Jawa Timur.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak akan berhasil tanpa adanya dukungan dari berbagai pihak, maka pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ir. Teguh Sudarto, MP, selaku Rektor Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

2. Bapak Dr. H. Dhani Ichsanuddin Nur, SE, MM, selaku Ketua Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

3. Bapak Drs. Ec. Rahman A. Suwaidi, MS selaku Wakil Dekan I Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

4. Ibu Dr. Sri Trisnaningsih, SE, MSI, selaku Ketua Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran“ Jawa Timur.


(3)

ii 

5. Bapak Drs. Ec. H. E. Achsan, Ak selaku Dosen Pembimbing yang telah membimbing dalam menyelesaikan skripsi ini.

6. Ibu Dra. Ec. Sari A, M. Aks, selaku Dosen Wali yang telah banyak membantu penulis selama menempuh kuliah di Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

7. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran“ Jawa Timur, khususnya Program Studi Akuntansi yang telah memberi ilmu pengetahuan dan membimbing penulis selama masa kuliah. 8. Kedua Orangtua, kakak, dan my heart yang selalu memberikan restu, dukungan

dan doanya selama penulis menempuh kuliah sampai dengan menyelesaikan Skripsi.

9. Berbagai pihak yang turut membantu dan menyediakan waktunya demi terselesaikannya Skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Akhir kata penulis berharap semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi penulis sendiri serta bermanfaat bagi pembaca, khususnya Program Studi Akuntansi

Wassalamu’alaikum wr. wb.

Surabaya, Maret 2011


(4)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR... i

DAFTAR ISI ………... iii

DAFTAR TABEL... vii

DAFTAR GAMBAR ……….. viii

DAFTAR LAMPIRAN……….. ix

ABSTRAKSI……… x

BAB I PENDAHULUAN……….... 1

1.1. Latar Belakang……… 1

1.2. Perumusan Masalah……… 6

1.3. Tujuan Penelitian……… 6

1.4. Manfaat Penelitian... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penelitian Terdahulu... 8

2.2. Landasan Teori... …... 14

2.2.1. Minat…………... 14

2.2.1.1. Definisi Minat...………... ….. 14

2.2.1.2. Pengaruh Motivasi Terhadap Minat... ….. 14

2.2.2 Pendidikan Profesi Akuntansi... 15

2.2.2.1. Profesi Akuntansi... 17

2.2.3 Pengertian Motivasi……… …. 18

2.2.4 Jenis Motivasi……….. 19

2.2.5 Karakteristik Motivasi……… … 20

2.2.5.1. Motivasi Karir………. … 20

2.2.5.2. Pengaruh Motivasi Karir terhadap minat mahasiswa untuk mengikuti PPAk………...…. 21


(5)

iv 

2.2.5.3. Motivasi Ekonomi……….. 21

2.2.5.4. Pengaruh Motivasi Ekonomi terhadap minat mahasiswa untuk mengikuti PPAk………... 22

2.2.5.5. Motivasi Kualitas……… 22

2.2.5.6. Pengaruh Motivasi Kualitas terhadap minat mahasiswa untuk mengikuti PPAk………... 23

2.2.6 Teori Motivasi………. 23

2.2.6.1. Teori Hierarki……….. 23

2.2.6.2. Teori Eksistensi Keterkaitan Pertumbuahan (ERG)………... 25

2.2.6.3. Teori X dan Y ………. 26

2.3. Kerangka Pikir... 27

2.4. Hipotesis Penelitian... 28

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Definisi Operasional Dan Pengukuran Variabel... 29

3.1.2. Pengukuran Variabel………... 30

3.2. Teknik Penentuan Sampel... 32

3.2.1. Populasi... 32

3.2.2. Sampel... 32

3.3. Teknik Pengumpulan Data... 33

3.3.1. Jenis Data... 33

3.3.2. Pengumpulan Data... 34

3.4. Teknik Analisis Data dan Uji Hipotesis... 34

3.4.1. Teknik Analisis ……... 34

3.4.2. Uji Hipotesis... 39

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskriptif Obyek Penelitian……… 42


(6)

4.1.2. Falsafah, Visi, Misi, dan Tujuan……….. 43

4.1.2.1. Falsafah………. 43

4.1.2.2. Visi……… 43

4.1.2.3. Misi……… 44

4.1.2.4. Tujuan……… 44

4.1.3. Riwayat Program Akuntansi……… 45

4.1.3.1. Visi Progdi Akuntansi……… 46

4.1.3.2. Misi Progdi Akuntansi……… ……….. 46

4.1.3.3. Tujuan Progdi Akuntansi………... 46

4.2. Deskripsi Hasil Penelitian………... 47

4.2.1. Distribusi Frekuensi Variabel Motivasi Karir ( X1)……… … 47

4.2.2. Distribusi Frekuensi Variabel Motivasi Ekonomi (X2)……… 49

4.2.3. Distribusi Frekuensi Variabel Motivasi Kualitas (X3)………. 50

4.2.4. Distribusi Frekuensi Minat Mahasiswa Akuntansi Mengikuti PPAk……… 51

4.3. Uji Validitas, Reliabilitas dan Normalitas……….. 53

4.3.1. Uji Validitas………. 53

4.3.2. Uji Reliabilitas………. 55

4.3.3. Uji Normalitas………. 56

4.4. Teknik Analisis dan Pengujian Hipotesis………. 57

4.4.1. Analisis Regresi Linier Berganda……….. 57

4.4.2. Uji Asumsi Klasik……….. 59

4.4.3. Uji Hipotesis……….………. 61

4.4.3.1. Uji kesesuaian Model (Uji F)……….. 61

4.4.3.2. Uji Pengaruh Parsial (Uji t)……….. 62

4.5. Pembahasan……… 63 4.5.1. Pengaruh Motivasi Karir Terhadap Variabel


(7)

vi 

Minat Mahasiswa Akuntansi Untuk Mengikuti PPAk………… 64 4.5.2. Pengaruh Motivasi Ekonomi Terhadap Variabel

Minat Mahasiswa Akuntansi Untuk Mengikuti PPAk……….. 65 4.5.3. Pengaruh Motivasi Kualitas Terhadap Variabel

Minat Mahasiswa Akuntansi Untuk Mengikuti PPAk………… 66

4.6. Implikasi……….. 67

4.7. Perbedaan Penelitian Sekarang Dengan Penelitian Terdahulu………... 68 4.8. Keterbatasan Penelitian………... 69

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan……… 70

5.2. Saran……….. 70

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(8)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Perbedaan Antara Penelitian Terdahulu dengan Penelitian

Sekarang………... 13

Tabel 4.1. Distribusi Frekuensi Variabel Motivasi Karir (X1)... 48

Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Variabel Motivasi Ekonomi (X2)... 49

Tabel 4.3. Distribusi Frekuensi Variabel Motivasi Karir (X3)... 50

Tabel 4.4. Distribusi Frekuensi Minat Mahasiswa Akuntansi Mengikuti PPAk (Y)………... 52

Tabel 4.5. Hasil Uji Validitas Variabel Motivasi Karir (X1)... 53

Tabel 4.6. Hasil Uji Validitas Variabel Motivasi Ekonomi (X2)... 54

Tabel 4.7. Hasil Uji Validitas Variabel Motivasi Kualitas (X3)... 54

Tabel 4.8. Hasil Uji Validitas Variabel Minat Mahasiswa Akuntansi Mengikuti PPAk (Y)... …... 55

Tabel 4.9. Hasil Uji Reliabilitas... ….. 56

Tabel 4.10. Hasil Uji Normalitas... ….. 57

Tabel 4.11. Hasil Analisis Regresi Linier Berganda... ….. 58

Tabel 4.12. Nilai VIF... …. 60

Tabel 4.13. Kolerasi Rank Spearman... …. 60

Tabel 4.14. Nilai Fhitung... …. 61

Tabel 4.15. Nilai thitung... …. 62

Tabel 4.16. Rangkuman Perbedaan Penelitian Sekarang Dengan Penelitian Terdahulu... …. 68


(9)

viii 

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Hirarki Kebutuhan Maslow ...24 Gambar 2. Kerangka Pemikiran...28


(10)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Rekapitulasi Jawaban Responden pada Variabel Penelitian X1 Lampiran 2 : Rekapitulasi Jawaban Responden pada Variabel Penelitian X2 Lampiran 3 : Rekapitulasi Jawaban Responden pada Variabel Penelitian X3 Lampiran 4 : Rekapitulasi Jawaban Responden pada Variabel Penelitian Y Lampiran 5 : Uji Validitas dan Relliabilitas X1

Lampiran 6 : Uji Validitas dan Relliabilitas X2 Lampiran 7 : Uji Validitas dan Relliabilitas X3 Lampiran 8 : Uji Validitas dan Relliabilitas Y Lampiran 9 : Hasil Uji Regresi Linier Berganda Lampiran 10: Nilai Residual


(11)

“Pengaruh Motivasi terhadap minat mahasiswa akuntansi di UPN

‘VETERAN” Jawa Timur untuk mengikuti Pendidikan Profesi

Akuntansi (PPAk)”

Oleh :

Novitasari

Abstraksi

Dalam akuntansi keuangan, salah satu unsur yang perlu diperhatikan adalah mengenai seberapa besar pengetahuan mahasiswa akuntansi khususnya kosentrasi keuangan dalam bidang pendidikan profesi akuntansi. Minat menjadi salah satu elemen penting dalam mengikuti mata kuliah yang diinginkan. Masalah motivasi terhadap minat mahasiswa sangat penting. Hal ini dipengaruhi beberapa faktor yaitu motivasi terhadap karir, motivasi ekonomi, dan motivasi kualitas yang dimiliki oleh setiap mahasiswa terhadap pengetahuan tentang pendidikan profesi akuntansi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar minat mahasiswa akuntansi khususnya di kosentrasi keuangan untuk mengikuti pendidikan profesi akuntansi (PPAk).

Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa akuntansi khususnya kosentrasi keuangan angkatan tahun 2007 di UPN “Veteran” Jawa Timur. Jenis data yang digunakan adalah data primer yang berupa kuisioner yaitu langsung kepada responden untuk menjawab pertanyaan yang diajukan oleh peneliti. Model analisis yang digunakan adalah regresi linier berganda. Untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel bebas yang meliputi motivasi karir, motivasi ekonomi, motivasi kualitas terhadap minat mahasiswa dalam mengikuti (PPAk) secara simultan digunakan uji F, sedangkan secara parsial digunakan uji t.

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh hasil motivasi karir berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk), motivasi ekonomi tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat mahasiswa untuk mengikuti PPAk, dan motivasi kualitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat mahasiswa untuk mengikuti Pendidikkan Profesi Akuntansi (PPAk).

Kata Kunci: Minat Mahasiswa mengikuti PPAk, Motivasi Karir, Motivasi Ekonomi, Motivasi Kualitas,


(12)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada hakekatnya setiap umat manusia pasti memiliki suatu keinginan untuk dapat meraih kesejahteraan atau taraf hidup kearah yang lebih baik. Pendidikan juga mempunyai peranan yang sangat besar bagi kehidupan bangsa karena pendidikan dapat mendorong dan menentukan maju mundurnya proses pembangunan bangsa dalam segala bidang. Beberapa faktor yang mendukung tercapainya tujuan pendidikan antara lain : orientasi profesional, kualitas pengajaran, kesempatan pembelajaran, dan partisipasi dari semua personil yang ada dalam lingkungan tersebut.

Untuk mencapai hal tersebut dibutuhkan kemampuan bersaing dan memiliki keunggulan yang kompetitif. Seiring dengan perkembangan dalam berbagai bidang, bangsa indonesia dituntut untuk menciptakan dan mengembangkan sumber daya manusia yang berkualitas. Pendidikan dapat ditempuh melalui berbagai jalur, baik formal maupun non formal. Pendidikan jalur formal dapat ditempuh melalui tingkat Taman kanak-kanak hingga perguruan tinggi. Sedangkan jalur nonformal dapat ditempuh melalui kursus atau pelatihan. Dalam tingkat Perguruan Tinggi banyak program studi yang ditawarkan, salah satunya adalah program studi akuntansi. Akuntansi merupakan salah satu jurusan di fakultas ekonomi yang banyak diminati oleh mahasiswa saat ini. Akuntansi banyak mengalami proses perkembangan baik dalam dunia


(13)

pendidikan maupun bisnis. Menrut Sundem, 1993 (dalam Widyastuti, dkk. 2004) pendidikan akuntansi harus menghasilkan akuntan yang profesional sejalan dengan perkembangan kebutuhan akan jasa akuntansi pada abad mendatang. Pada umumnya mahasiswa memilih program studi akuntansi didorong oleh keinginan mereka untuk menjadi profesional dibidang akuntansi. Selain itu juga mereka

termotivasi oleh anggapan bahwa akuntansi dimasa mendatang sangat dibutuhkan oleh banyak organisasi dan perusahaan. Pendidikan tinggi akuntansi yang tidak menghasilkan seorang profesionalisme sebagai akuntan dan tidak akan laku di pasaran tenaga kerja. Saat ini berbagai sudut pandang menyoroti sistem pendidikan nasional kita.

Motivasi terbentuknya tenaga-tenaga yang bersumber dari dalam dan luar individu tersebut. Secara psikologis, tingkah laku individu dalam pendidikan erat kaitannya dengan motif-motif yang dimilikinya, sedangkan motif individu ditentukan oleh kebutuhannya. Jika kebutuhan tersebut ingin terealisasi maka seseorang akan berusaha menumbuhkan motivasi dirinya (self motivation) yang selanjutnya akan dapat dilihat pada tingkah laku dan kinerjanya. Motivasi merupakan faktor utama yang mendorong seseorang untuk mencapai prestasi dan mengikuti pelatihan pendukung guna untuk menentukan langkah mahasiswa dalam menentukan profesi yang mereka pilih setelah lulus.

Namun belakangan ini muncul banyak kasus dalam profesi akuntan yang dilakukan oleh oknum-oknum tertentu dalam profesi akuntan sehingga timbul keraguan atas keandalan pendidikan tinggi akuntansi dalam menghasilkan tenaga akuntan yang profesional di Indonesia (Benny dan Yuskar, 2006:2). Oleh karena


(14)

itu, pendidikan akuntansi harus menghasilkan akuntan yang profesional sejalan dengan perkembangan kebutuhan akan jasa akuntansi pada abad mendatang, pendidikan tinggi akuntansi yang tidak menghasilkan profesionnalisme sebagai seorang akuntan tidak akan laku di pasaran tenaga kerja.

Globalisasi dan era informasi merubah struktur ekonomi menjadi struktur ekonomi menjadi lebih kompleks dengan diwarnai era persaingan yang bebas yang menuntut daya saing tinggi, untuk mengantisipasi perubahan struktur ekonomi tersebut, maka profesi akuntansi semestinya mulai mempersiapkan langkah-langkah yang konkret dalam mengantisipasi perubahan-perubahan tata ekonomi di abad mendatang, dalam hal ini profesi akuntan dituntut untuk dapat bekerja lebih profesioanal dan senantiasa siap untuk mereview seluruh kandungan baik visi, misi, dan strategi untuk menjaga kualitas jasa peningkatan kompetisi. Untuk mencapai hal tersebut peranan institusi akuntan di Indonesia disamping berfungsi sebagai proses pendidikan juga proses melahirkan seorang akuntan.

Pendidikan Profesi Akuntan (PPAk) adalah pendidikan lanjutan pada pendidikan tinggi untuk dapat gelar profesi akuntan, yang harus dijalani setelah selesai menempuh pendidikan program sarjana atau srata satu (S1) Ilmu Ekonomi pada jurusan Akuntansi. Melalui Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor.179/U/2001 tentang penyelenggaraan Pendidikan Profesi Akuntan (PPAk), dan Surat Keputusan Mendiknas No. 180/P/2001 tentang pengangkatan panitia ahli persamaan ijazah akuntan, serta ditandatanganinya Nota Kesepahaman (MoU) pada tanggal 28 Maret 2002, antara Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dengan Dirjen Dikti Depdiknas atas pelaksanaan pendidikan profesi akuntan, yang


(15)

pada akhirnya membuat Pendidikan Profesi Akuntan (PPAk) di Indonesia dapat terealisasi. Profesi akuntan terdiri dari beberapa bidang yaitu akuntan publik, akuntan intern, akuntan pemerintah, dan akuntan pendidik. Pendidikan Profesi Akuntan (PPAk) bertujuan untuk menghasilkan lulusan yang memilki keahlian di bidang akuntansi dan memberikan kompetensi kaprofesiannya. Mahasiswa yang mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk) adalah calon akuntan yang nantinya berhak mengikuti Ujian Sertifikasi Akuntan Publik (USAP). Ujian ini merupakan syarat penting untuk mendapatkan ijin praktik sebagai akuntan publik. Dengan mengikuti ujian ini, diharapakan calon akuntan di masa depan tidak hanya mahir secara teknis namun juga mahir secara profesional. Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk) penting bagi mahasiswa jurusan akuntasi sebab PPAk dapat memberikan kontribusi untuk menjadi seorang akuntan yang profesional. Dengan dimulainya pelaksanaan program PPAk, maka gelar akuntan bukan lagi dimonopoli Perguruan Tinggi Negri (PTN) tertentu yang diberi hak istimewa oleh Depdiknas, tetapi sudah menjadi hak bersama bagi semua perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta. Dengan demikian dapat diharapkan para akuntan di masa akan datang, khususnya dalam era globalisasi ekonomi abad 21, akan menjadi akuntan yang profesional dan siap menghadapi persaingan di tingkat global.  Mengingat pentingnya PPAk bagi mahasiswa akuntansi maka diperlukan motivasi dari dalam diri mahasiswa terhadap minat untuk mengikuti PPAk, yang diharapkan untuk mencapai tujuan yang diinginkan mahasiswa untuk menjadi seorang akuntan yang professional dan mempunyai tanggung jawab yang tinggi. Telah banyak penelitian terdahulu yang berusaha mencari tahu mengenai


(16)

pengaruh motivasi terhadap minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti pendidikan profesi akuntansi (PPAk) dan faktor-faktor apa yang terkait, misalnya Sri Wahyuni Widyastuti, Sri Suryaningrum, Kiky Juliana (2004) yang menelti pengaruh motivasi (yaitu motivasi karir, motivasi ekonomi dan motivasi kualitas) terhadap minat mahasiswa untuk mengikuti PPAk. Dan hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi karir merupakan faktor yang paling signifikan mempengaruhi minat mahasiswa untuk mengikuti PPAk, dan adanya perbedaan minat untuk mengikuti PPAk antara mahasiswa tingkat awal dan tingkat akhir.

Penelitian ini bermaksud meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi mahasiswa akuntansi dalam mengikuti PPAk, yaitu motivasi secara khusus yang terdiri dari motivasi kualitas, motivasi karir, dan motivasi ekonomi. Adapun yang menjadi subyek penelitian ini adalah mahasiswa UPN “VETERAN” Jawa Timur jurusan akuntansi.

Dengan mengetahui pengaruh motivasi terhadap minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti pendidikan profesi akuntansi (PPAk), maka kalangan akademik diharapkan dapat memberikan nilai tambah dalam upaya untuk meningkatkan nilai tambah dalam rangka menambah mutu lulusan sebagai pekerja intelektual yang siap pakai sesuai dengan kebutuhan pasar. Oleh karena itu, pada kesempatan ini peneliti ingin meneliti dengan judul “Pengaruh

Motivasi terhadap minat mahasiswa akuntansi di UPN ‘VETERAN” Jawa Timur untuk mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk)”. Untuk itu

dipandang perlu untuk meniliti guna mencari faktor-faktor motivasi yang paling dominan dalam mempengaruhi minat mahasiswa progdi akuntansi di UPN Jatim


(17)

yang diharapkan akan menempuh pendidikan profesi akuntansi (PPAk), guna memenuhi tuntutan profesi akuntansi agar dapat bekerja lebih profesional dan mempunyai sens of enterpreneurship yang lebih responsive dengan perubahan kondisi bisnis agar tetap survive.

1.2 Perumusan masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut diatas, dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :

“Apakah motivasi kualitas, motivasi karir, dan motivasi ekonomi berpengaruh terhadap minat mahasiswa akuntansi di UPN untuk mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk)?”

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah dan rumusan masalah tersebut diatas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:

“Untuk mengetahui dan membuktikan secara empiris apakah motivasi kualitas, motivasi karir, dan motivasi ekonomi berpengaruh terhadap minat mahasiswa akuntansi di UPN untuk mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk)”

1.4 Manfaat Penelitian

Peneliti berharap penelitian ini dapat bermanfaat bagi berbagai pihak terutama bagi:

1. Bagi Universitas

Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk menambah perbendaharaan kepustakaan Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa


(18)

7

Timur, khususnya sebagai Fakultas Ekonomi sehingga dapat digunakan sebagai referensi bagi penelitian yang lain.

2. Bagi Peneliti

Sebagai sarana ilmu pengetahuan dan teori-teori yang telah diperoleh dibangku kuliah dan diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan peneliti akan ilmu akuntansi.

3. Bagi Pembaca

Diharapkan dapat bermanfaat bagi peneliti yang lain yang akan mengadakan penelitian lebih lanjut, yang berkaitan dengan masalah ini.


(19)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1Penelitian Terdahulu

Ada beberapa penelitian terdahulu yang dijadikan sebagai acuan penelitian, penelitian ini mengacu pada tiga penelitian yang dilakukan oleh Sri Wahyuni Widiastuti, Sri Suryaningsum dan Kiky Juliana (2004), Ellya Beny dan Yuskar (2006), dan Didik Punomo (2008).

1. Sri Wahyuni Widiyastuti, Sri Suryaningrum, dan Kiky Juliana (2004)

a. Judul

“Pengaruh Motivasi Terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi Untuk Mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk)” (Studi Empiris Pada Perguruan Tinggi di Yogyakarta).

b. Permasalahan

Apakah motivasi mempengaruhi mahasiswa akuntansi untuk mengikuti PPAk dan apakah perbedaan minat antara mahasiswa tingkat awal dan mahasiswa tingkat akhir terhadap minat untuk mengikuti PPAk?

c. Hipotesis

1. Motivasi berpengaruh terhadap minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti PPAk.


(20)

2. Motivasi Kualitas mempengaruhi minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti PPAk.

3. Motivasi Karir berpengaruh terhadap minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti PPAk.

4. Motivasi Ekonomi berpengaruh terhadap minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti PPAk.

5. Ada perbedaan signifikan antara mahasiswa tingkat awal dan mahasiswa tingkat akhir terhadap minat untuk mengikuti PPAk.

d. Kesimpulan

1. Ada pengaruh motivasi terhadap minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti PPAk.

2. Tidak ada pengaruh motivasi kualitas terhadap minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti PPAk.

3. Ada pengaruh motivasi karir terhadap minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti PPAk.

4. Tidak ada pengaruh motivasi ekonomi terhadap minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti PPAk.

5. Ada perbedaan minat antara mahasiswa akuntansi tingkat awal dan mahasiswa tingkat akhir untuk mengikuti PPAk.


(21)

2. Ellya Beny dan Yuskar (2006)

a. Judul

“Pengaruh Motivasi Terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi Untuk Mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk)” (Studi Empiris Pada Perguruan Tinggi di Padang).

b. Permasalahan

“Apakah pengaruh motivasi terhadap minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi dan untuk menguji kemungkinan terjadinya perbedaan minat antara mahasiswa yang belum mendapatkan atau mengikuti mata kuliah auditing dengan mahasiswa yang sudah memperoleh mata kuliah auditing.”

c. Hipotesis

1. Motivasi Kualitas mempengaruhi minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti PPAk.

2. Motivasi Karir mempengaruhi minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti PPAk.

3. Motivasi Ekonomi mempengaruhi minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti PPAk.


(22)

4. Ada perbedaan signifikan antara mahasiswa yang belum mengambil mata kuliah auditing dan mahasiswa yang sudah mengambil mata kuliah auditing untuk mengikuti PPAk.

d. Kesimpulan

“ Bahwa motivasi karir mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap minat mahasiswa untuk mengikuti PPAk, motivasi ekonomi tidak berpengaruh signifikan terhadap minat mahasiswa untuk mengikuti PPAk, motivasi kualitas mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap minat mahasiswa untuk mengikuti pendidikan profesi akuntansi dan bahwa ada perbedaan signifikan antara mahasiswa yang telah mengambil matakuliah auditing terhadap minat untuk mengikuti PPAk.”

3. Didik Purnomo (2008)

a. Judul

“Pengaruh Motivasi Terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi di UPN “Veteran” Jawa Timur untuk mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk)”.

b. Permasalahan

1. Apakah motivasi karir, motivasi ekonomi dan motivasi kulitas berpengaruh terhadap minat mahasiswa kosentrasi akuntansi dan akuntansi manajemen di UPN “Veteran” Jawa T imur untuk mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk).


(23)

2. Apakah terdapat perbedaan minat antara mahasiswa kosentrasi keuangan dan akuntansi manajemen di UPN “Veteran” Jawa Timur untuk menikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk).

c. Hipotesis

1. Diduga motivasi karir, motivasi ekonomi dan motivasi kualitas berpengaruh terhadap minat mahasiswa kosentrasi akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen untuk mengikuti PPAk (1,3,4,6,dan 7).

2. Diduga terdapat perbedaan minat antara mahasiswa kosentrasi akuntansi keuangan akuntansi manajemen untuk mengikuti PPAk (premis 2dan5).

d. Kesimpulan

Berdasarkan uraian dan analisa data yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang menyatakan terdapat pengaruh antara motivasi karir, motivasi ekonomi dan motivasi kualitas terdapat minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti PPAk dan adanya perbedaan minat mahasiswa akuntansi manajemen Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Surabaya untuk mengikuti PPAk telah teruji kebenarannya.


(24)

Tabel 2.1 Perbedaan Antara Penelitian Terdahulu dengan Penelitian Sekarang.

NAMA JUDUL VARIABEL RESPONDEN

1. Sri Wahyuni Widiyastuti, Sri Suryaningsum, dan Kiky Juliana (2004) “Pengaruh Motivasi Terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi Untuk Mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk)” (Studi Empiris Pada Perguruan Tinggi di Yogyakarta)

XI = Motivasi Karir

X2 = Motivasi Ekonomi

X3 = Motivasi Kualitas Y = Minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti PPAk

Mahasiswwa tingkat awal dan mahasiswa tingkat akhir pada enam perguruan tinggi yaitu: UPN, STIE YKPN, UII, UAJY, Sanaya Dharma, dan UGM

2. Ellya Benny dan Yuskar (2006) “Pengaruh Motivasi Terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi Untuk Mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk)” (Studi Empiris Pada Perguruan Tinggi di Padang)

XI = Motivasi Karir

X2 = Motivasi Ekonomi

X3 = Motivasi Kualitas Y = Minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti PPAk

Perguruan tinggi atau Uiversitas negeri atau Universitas swasta padang, Sumatra Barat yang terdiri dari: Universitas Andalas, Universitas Negeri Padang, Universitas Bung Hatta, Universitas Putra Indonesia dan Universitas Ekasakti 3. Didik Purnomo (2008) “Pengaruh Motivasi Terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi di UPN “Veteran” Jawa Timur Untuk Mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk)”.

XI = Motivasi Karir

X2 = Motivasi Ekonomi

X3 = Motivasi Kualitas Y = Minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti PPAk

Mahasiswa UPN Jurusan Akuntansi kosentrasi keuangan dan kosentrasi manajemen kelas pagi angkatan tahun 2004 4. Novitasari (2011) “Pengaruh Motivasi Terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi di UPN “Veteran” Jawa Timur Untuk Mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk)”.

XI = Motivasi Karir

X2 = Motivasi Ekonomi

X3 = Motivasi Kualitas Y = Minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti PPAk

Mahasiswa UPN progdi Akuntansi khususnya yang mengambil kosentrasi keuangan kelas pagi angkatan tahun 2007


(25)

2.2 Landasan Teori 2.2.1 Minat

2.2.1.1 Definisi Minat

Menurut Widyastuti (Ellya Benny dan Yuskar, 2006:4) menyatakan minat adalah keinginan yang didorong oleh suatu keinginan setelah melihat, mengamati dan membandingkan serta mempertimbangkan dengan kebutuhan yang diinginkannya. Minat adalah kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu.

Selanjutnya Kamus Umum Bahasa Indonesia mendefinisikan minat sebagai keinginan untuk memperhatikan atau melakukan sesuatu. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sehubungan dengan minat, yaitu :

1. Minat dianggap sebagai perantara faktor-faktor motivasional yang mempunyai dampak pada suatu perilaku.

2. Minat menunjukkan seberapa keras seseorang berani mencoba melakukan sesuatu.

2.2.1.2 Pengaruh Motivasi Terhadap Minat

Pengaruh motivasi terhadap minat mahasiswa untuk mengikuti pendidikan profesi akuntansi didasari oleh teori motivasi yang dikemukakan oleh David McClellaand (1961) yang mengemukakan bahwa seseorang memiliki energi potensial yang dapat dimanfaatkan tergantung


(26)

pada dorongan motivasi, situasi dan peluang yang ada. Kebutuhan yang dapat memotivasi gairah adalah (Hasibuan, 1999: 111 – 112):

 Kebutuhan akan prestasi

 Kebutuhan akan afiliasi

 Kebutuhan akan kekuasaan

Minat mahasiswa dalam penididkan profesi akuntansi dipengaruhi oleh banyak hal satunya adalah mata kuliah pengantar akuntansi, mata kuliah pengantar akuntansi sebagai dasar dalam pelajaran akuntansi yang sangat menentukan keberhasilan ke tingkat selanjutnya.

Berdasarkan keterangan diatas dapat disimpulkan bahwa terdapat kolerasi positif antara minat mahasiswa dalam mengikuti pendidikan profesi akuntansi dengan motivasi yang didapat dari mata kuliah pengantar akuntansi digunakan sebagai pedoman serta acuan untuk mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi.

2.2.2 Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk)

Pendidikan Profesi Akuntansi bertujan menghasilkan lulusan yang mengusai keahlian bidang profesi akuntansi dan memberikan kopensasi keprofesian akuntansi Lulusan pendidikan profesi akuntansi berhak menyandang sebutan gelar profesi akuntansi berhak menyandang sebutan gelar profei akuntansi berhak menyandang sebutan gelar profesi akuntan yang selanjutnya disingkat Ak. Keputusan Mendiknas Nomor 179/U/2001 menyebutkan bahwa pendidikan profesi akuntansi adalah pendidikan


(27)

tinggi setelah program sarjana Ilmu Ekonomi pada program studi akuntansi.

Kurikulum dan silabus Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk). Penyelenggara PPAk meliputi paling sedikit 20 SKS yang ditempuh dan paling banyak 40 SKS selama 2 semester atau 12 bulan.

Kurikulum nasional yang dimaksud adalah: 1. Etika Bisnis dan Profesi

2. Seminar Perpajakan 3. Praktik Audit

4. Lingkungan Bisnis

5. Pengetahuan Pasar Modal 6. Seminar Akuntansi Keuangan 7. Seminar Akuntansi Manajemen

Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk) merupakan pendidikan tambahan bagi lulusan sarjana ekonomi akuntansi yang ingin mendapatkan sebutan Akuntan, sehingga dengan mendapat sebutan akuntan tersebut yang bersangkutan dapat melanjutkan karier sebagai seorang akuntan publik atau akuntan lainnya.


(28)

2.2.2.1Profesi Akuntansi

Banyak masalah yang terjadi pada berbagai bisnis yang ada saat ini melibatkan profesi akuntan. Sorotan yang diberikan kepada profesi ini disebabkan oleh berbagai faktor diantaranya praktik-praktik profesi yang mengabaikan standar akuntansi bahkan etika.

Menurut teori sosiologi klasik tentang profesi (Ellya Benny dan Yuskar, 2006 dalam Rizka Daniar Mahesa, 2009:27) menyebutkan bahwa masyarakat mempunyai prestasi dan kekuatan terhadap profesi. Disebabkan karena para profesional mempunyai bodies of knowledge yang terkait dengan pusat keinginan dan nilai dari suatu sistem sosial. Untuk itu diharapkan para profesional dalam menjalankan tugas profesinya harus berpegang pada nilai-nilai profesionalitas.

Profesi akuntan biasanya dianggap sebagai salah satu bidang profesi seperti organisasi lainnya, misalnya Ikatan Dokter Indonesia (IDI). Supaya dikatakan profesi maka akuntan harus memiliki beberapa syarat sehingga masyarakat sebagai objek dan sebagai pihak yang memerlukan profesi, mempercayai hasil kerjanya. Adapun ciri profesi menurut Harahap (2004) adalah sebagai berikut :

1. Memiliki bidang ilmu yang ditekuninya, yaitu merupakan pedomandalam melaksanakan keprofesiannya.

2. Memiliki kode etik sebagai pedoman yang mengatur tingkah laku anggotanya dalam profesi itu.


(29)

3. Berhimpun dalam suatu organisasi resmi yang diakui oleh masyarakat/pemerintah.

4. Keahliannya dibutuhkan oleh masyarakat.

5. Bekerja bukan dengan motif komersil tetapi didasarkan kepada fungsinya sebagai kepercayaan masyarakat.

Profesi akuntan adalah semua bidang pekerjaan yang memperggunakan keahlian dibidang akuntansi, termasuk bidang pekerjaan akuntan publik, akuntan intern yang bekerja pada perusahaan industri, keuangan atau dagang, akuntan yang bekerja di pemerintahan, dan akuntan sebagai pendidik (Regar, 1993:7-8).

Untuk menjadi akuntan harus lebih dahulu mendapatkan izin kerja yang dikeluarkan oleh Departemen Keuangan. Dan izin kerjanya hanya dapat diberikan bila yang bersangkutan telah diaanggap cakap untuk melakukan fungsi akuntan publik dengan cara meneliti pengalaman yang bersangkutan. Pengetahuan teori yang diperoleh selama proses pendidikan dianggap tidak cukup untuk melakukan fungsinya sebagai akuntan.

2.2.3 Pengertian Motivasi

Motivasi (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2002) adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang, sadar atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu, atau Motivasi adalah usaha-usaha yang dapat emnyebabkan seseorang atau kelompok orang tertentu tergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang dikehendakinya


(30)

atau mendapat kepuasan dengan perbuatannya. Motivasi merupakan hal yang melatar belakangi individu berbuat untuk mencapai tujuan tertentu. Seseorang yang denean sengaja mengikatkan diri menjadi bagian dari organisasi mempunyai latar belakang yang berbeda-beda, salah satunya adalah agar mereka dapat berinteraksi dengan manusia lainnya dan agar kebutuhan hidupnya dapat terpenuhi.   

Dalam  Winardi  (2002:24)  menyebutkan  bahwa  istilah  motivasi  (motivasion) berasal dari perkataan bahasa latin, yakni movere yang berarti  “menggerakkan” (to move). 

2.2.4 Jenis Motivasi

Menurut Hasibuan (1999:150) ada dua jenis motivasi, yaitu motivasi positif dan motivasi negatif.

a. Motivasi Positif

Motivasi positif maksudnya manjer memotivasi (merangsang) bawahan dengan memberi hadiah (penghargaan) kepada mereka yang berprestasi diatas prestasi standart, dengan motivasi positif, semangat kerja bawahan akan meningkat Karena umumnya manusia senang menerima yang baik-baik saja.

b. Motivasi Negatif

Motivasi negatif maksudnya manajer memotivasi bawahan dengan standart mereka akan mendapat hukuman, dengan motivasi negative


(31)

ini semangat bekerja bawahan dalam jangka pendek akan meningkatkan karena mereka takut dihukum, tetapi untuk jangka panjang dapat berakibat kurang baik.

Dalam penggunaan masing – masing jenis motivasi ini dengan segala bentuknya haruslah mempertimbangkan situasi karyawan, sebab pada hakekatnya setiap karyawan secara individual berbeda satu dengan yang lainnya. Suatu dorongan yang mungkin efektif bagi seseorang mungkin tidak efektif bagi orang lain (Rivai 2005:461).

2.2.5 Karakteristik Motivasi

Dalam penelitian ini yang termasuk dalam karakteristik motivasi dibedakan menjadi tiga, adalah sebagai berikut:

2.2.5.1 Motivasi Karir

Motivasi karir merupakan dorongan yang timbul dari dalam diri seseorang untuk meningkatkan kemampuan pribadinya dan dalam rangka mencapai kedudukan, jabatan atau karir yang lebih baik dari sebelumnya.

Menurut Widyastuti (2004:10) mengemukakan bahwa karir sebagai akuntan diminati oleh banyak mahasiswa akuntansi karena mereka ingin memperoleh kesempatan berkembang yang lebih baik dibandingkan dengan karir yang lain dan karir tersebut sesuai dengan latar belakang pendidikan serta memperoleh pengakuan atas prestasi yang lebih diraih.


(32)

2.2.5.2. Pengaruh Motivasi Karir terhadap Minat Mahasiswa untuk mengikuti PPAk

Sri Wahyuni Widyastuti, Sri Suryaningsum, Kiky Juliana (2004:10) mengemukakan bahwa karir sebagi akuntan diminati oleh banyak mahasiswa akuntansi karena mereka ingin memperoleh kesempatan berkembang baik dibandingkan dengan karir tersebut sesuai dengan latar belakang pendidikan serta memperoleh pengakuan atas prestasi yang telah diraih. Dalam penelitian ini dijelaskan bahwa mahasiswa akuntansi termotivasi untuk mengikuti PPAk dikarenakan adanya kesempatan karir yang luas di bidang akuntansi dibandingkan karir di bidang lain, serta ingin mendapat pengakuan atas prestasi yang diraihnya.

2.2.5.3. Motivasi Ekonomi

Motivasi ekonomi merupakan suatu dorongan yang timbul dalam diri seseorang untuk meningkatkan kemampuan pribadinya dalam rangka untuk memperoleh penghargaan finansial yang diinginkan.

Imbalan finansial adalah imbalan yang diterima seseorang bagi jasa-jasa yang diberikan kepada organisasi, yang dapat berupa gaji / upah, bonus, premi, tunjangan istri, tunjangan anak, biaya pengobatan, biaya pendidikan anak, pembayaran dana pensiun, dan lain-lain (Siagian, 2004:138).


(33)

Penghargaan finansial terdiri atas penghargaan langsung dan penghargaan tidak langsung. Penghargaan finansial merupakan suatu bentuk sistem pengendalian manajemen. Widyastuti, dkk (2004:325) mengemukakan bahwa motivasi ekonomi didorong oleh kemampuan mahasiswa untuk memperoleh gaji yang tinggi, fasilitas yang memadai dalam memperoleh bonus.

2.2.5.4. Pengaruh Motivasi Ekonomi terhadap Minat Mahasiswa untuk mengikuti PPAk

Sri Wahyuni Widyastuti, Sri Suryaningsum, Kiky Juliana (2004:325) menjelaskan bahwa terdapat hubungan yang saling berkaitan antara variabel motivasi ekonomi dengan minat mahasiswa untuk mengikuti PPAk. Dalam penelitian ini dijelaskan bahwa mahasiswa akuntansi termotivasi untuk mengikuti PPAk dikarenakan ingin memperoleh penghargaan finansial yang diinginkan seperti gaji awal yang tinggi, fasilitas yang memadai, serta adanya bonus-bonus.

2.2.5.5. Motivasi Kualitas

Motivasi kualitas merupakan dorongan yang timbul dari dalam diri seseorang untuk memiliki dan meningkatkan kualitas atau kemampuannya dalam bidang yang ditekuninya sehingga dapat melaksanakan tugasnya dengan baik dan benar.

Dalam penelitian Sri Wahyuni Widyastuti, Sri Suryaningsum, Kiky Juliana (2004:323) mengemukakan bahwa motivasi kualitas didorong oleh


(34)

kemauan mahasiswa dalam mengambil keputusan untuk memberikan kontribusi terhadap organisasi dan menguasai ilmu pengetahuan yang menyangkut bidang pekerjaanya.

2.2.5.6. Pengaruh Motivasi Kualitas terhadap Minat Mahasiswa untuk mengikuti PPAk

Sri Wahyuni Widyastuti, Sri Suryaningsum, Kiky Juliana (2004:323) menjelaskan bahwa terdapat hubungan yang saling berkaitan antara variabel motivasi kulitas dengan minat mahasiswa untuk mengikuti PPAk. Penelitian ini dijelaskan bahwa mahasiswa akuntansi termotivasi untuk mengikuti PPAk dikarenakan ingin memiliki dan meningkatkan kualitas diri, kemampuan serta keahlian pada bidang akuntansi agar menjadi seorang akuntan yang profesional dan siap bersaing dengan akuntan belahan dunia lain.

2.2.6 Teori Motivasi

2.2.6.1 Teori Hierarki kebutuhan oleh Abraham Maslow

Teori maslow menjelaskan suatu hirarki kebutuhan yang menunjukkan adanya 5 tingkatan yang lebih tinggi akan mendorong seseorang untuk mendapatkan kepuasan tersebut, setelah kebutuhan yang lebih rendah (sebelumnya) telah dipuaskan. Hirarki 5 kebutuhan dasar manusia menurut Maslow adalah: kebutuhan fisiologi, kebutuhan keamanan, kebutuhan sosial, kebutuhan penghargaan dan kebutuhan akualisasi diri.


(35)

Gambar 1 : Hirarki Kebutuhan Maslow

Aktualisasi 

Diri 

Kebutuhan

 

Fisiologis

Rasa

 

Aman

Kepemilikan

 

Sosial

Penghargaan

 

Sumber : (Arfan Ikhsan dan Muhammad Ishak, 2006)

 Aktualisasi diri

Kebutuhan untuk menggunakan kemampuan, skill, potensi, kebutuhan untuk berpendapat dengan menggunakan ide-ide, memberikan penilaian dan kritik terhadap sesuatu.

 Penghargaan diri

Kebutuhan akan harga diri, kebutuhan dihormati dan dihargai orang lain.

 Kepemilikan Sosial

Kebutuhan merasa memiliki, kebutuhan untuk diterima dalam kelompok berafiliasi, berinteraksidan kebutuhan untuk mencintai dan dicintai.


(36)

 Rasa Aman

Kebutuhan rasa aman, kebutuhan perlindungan dari ancaman, bahaya pertentangan dan lingkungan hidup.

 Kebutuhan Fisiologis

Kebutuhan fisiologis, kebutuhan makan, minum, perlindungan fisik, seksual sebagai kebutuhan terendah.

2.2.6.2 Teori Eksistensi – Keterkaitan – Pertumbuhan (ERG)

Menurut Gibson dkk (1997: 193) Teori motivasi ini dikenal

sebagai teori ERG sebagai singkatan dari Existence, Related dan Growth, dikembangkan oleh Alderfer dan merupakan satu modifikasidan reformulasi dari teori hierarki kebutuhan dari Maslow. Alderfer mengelompokkan kebutuhan dalam tiga kelompok, yaitu:

1. Kebutuhan Eksistensi : kebutuhan – kebutuhan terpuaskan oleh faktor – faktor seperti makanan, udara, air, gaji, dan kondisi pekerjaan. Kebutuhan ini mencakup kebutuhan fisik dan rasa aman dari Maslow.

2. Kebuthan Keterkaitan : kebutuhan – kebutuhan terpuaskan dengan adanya hubungan sosial dan interpersonal yang berarti kebutuhan ini mencakup kebutuhan sosial dari Maslow.


(37)

3. Kebutuhan Pertumbuhan : kebutuhan – kebutuhan yang terpuaskan oleh seorang individu yang menciptakan kontribusi yang kreatif atau produktif. Kebutuhan ini serupa dengan kebutuhan penghargaan dan aktualisasi diri dari Maslow.

Beberapa dasar pemikiran tentang teori ERG ialah bahwa:

1. Makin kurang lengkap suatu kebutuhan tepuasi, makin besar keinginannya untuk memuaskannya.

2. Makin lengkap satu kebutuhan yang lebih kongkret terpuasi, makin besar keinginan untuk memuaskan kebutuhan yang kurang kongkret / abstrak.

Teori ERG ini sama dengan teori hierarki kebutuhan Maslow, tidak mencerminkan adanya kebutuhan yang mengarah ke motivasi kerja yang proaktif ataupun yang efektif.

2.2.6.3 Teori X dan Y oleh Mc Gregor

Hasil karya seorang ilmuan banyak dimanfaatkan dalam usaha mendalami teori motivasi ialah Douglas McGregor yang menuangkan hasil-hasil pemikirannya dalam buku dengan judul Tge Human Side of Enterprise. Dari judul karya tulis itu saja sudah terlihat bahwa McGregor berusaha menonjolkan pentingnya pemahaman tentang peranan sentral yang dimainkan oleh manusia dalam organisasi. Inti teori McGregor terlihat pada klasifikasi yang dibuatnya tentang manusia, yaitu:


(38)

a. Teori X

Teori X yang pada dasarnya mengatakan bahwa manusia cenderung berperilaku negatif. Bila dikaitkan dengan teori Maslow akan terlihat gejala bahwa para pekerja yang tergolong pada kategori “X” akan lebih mementingkan pemuasan kebutuhan tingkat rendah seperti kebutuhan pokoknya dan kuarang memberikan perhatian pada kebutuhan pada anak tangga teratas yaitu aktualisasi diri ( Siagian 2004: 163).

b. Teori Y

Teori Y yang pada dasarnya mengatakan bahwa manusia cenderung berperilaku positif. Yang terjadi pada manusia yang tergolong pada kategori “Y” dalam arti bahwa pemuasan kebutuhan yang sifatnya psikologis dan non materil lebih diutamakan ketimbang pemuasan kebutuhan yang bersifat kebendaan (Siagian 2004: 163).

2.3 Kerangka pikir

Berdasakan teori serta penelitian terdahulu yang telah dikemukakn diatas, maka dapat digambarkan sebagai berikut :


(39)

28

Gambar 2 : Kerangka Pemikiran

  Motivasi Ekonomi

(X2) Motivasi Karir

(X1)

Minat Untuk Mengikuti PPAk

(Y) Motivasi Kualitas

(X3)

Uji Statistik Regresi Linier Berganda

2.4 Hipotesis

Diduga bahwa berdasarkan latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian dan landasan teori serta kerangka pikir diatas, maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

“ Bahwa variabel motivasi karir, motivasi ekonomi, dan motivasi kualitas berpengaruh terhadap minat mahasiswa untuk mengikuti pendidikan profesi akuntansi”.


(40)

BAB III

METODE PENELITIAN

Dalam bab ini dijelaskan beberapa hal yang berkaitan dengan metode penelitian yang meliputi variabel penelitian, populasi dan sampel penelitian, sumber data, dan tehnik analisis data.

3.1 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Definisi operasional dalam variabel ini adalah segala sesuatu yang dapat digunakan menjadi obyek penelitian berdasarkan atas sifat-sifat atau hal-hal yang dapat didefinisikan dan dapat diamati atau diobservasi.

Adapun definisi operasional variabel yang akan dipakai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Variabel Terikat (dependen variabel) adalah tipe variabel yang

dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel independen atau variabel yang di duga sebagai akibat dari variabel independen. Dalam penelitian ini variabel dependen adalah minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti PPAk.

2. Variabel Independen adalah tipe variabel yang menjelaskan atau

mempengaruhi variabel lain atau variabel yang didugasebagai sebab dari variabel dependen.

Dalam penelitian ini yang menjadi variabel idependen adalah motivasi, yang terdiri dari:


(41)

a. Motivasi karir (X1) yaitu merupakan dorongan yang timbul dari dalam diri seseorang untuk meningkatkan kemampuan pribadinya dan dalam rangka mencapai kedudukan, jabatan atau karir yang lebih baik dari sebelumnya.

b. Motivasi ekonomi (X2) yaitu merupakan suatu dorongan yang

timbul dalam diri seseorang untuk meningkatkan kemampuannya untuk memperoleh financial yang diinginkan.

c. Motivasi kualitas (X3) yaitu merupakan dorongan yang timbul

dari dalam diri seseorang untuk memiliki dan meningkatkan kualitas kemampuan yang dimilki di bidang yang ditekuninya sehingga dapat terlaksana dengan baik dan benar.

3.1.2 Pengukuran Variabel

Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuisioner yang diadaptasi dari penelitian Widyastuti (2004) dan Ellya Beny dan Yuskar (2006)

Skala yang diunakan dalam pengukuran variabel tersebut baik itu variabel terikat maupun variabel bebas adalah menggunakan skala interval dengan tekhnik Semantic Deferensial. Skala ini tersusun dalam suatu garis kontinum dengan jawaban yang sangat positif terletak disebelah kanan dan jawaban sangat negatif di sebelah kiri ataupun sebaliknya (Sumarsono, 2004: 25).


(42)

Skala data yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala interval. Dengan pengukuran interval yang dimulai dengan angka 1 sampai 7 dimana angka 1 menunjukkan nilai terendah, sedangkan angka 7 menunjukkan angka tertinggi.

Sangat tidak setuju 1 2 3 4 5 6 7 Sangat setuju

Dimana :

 Variabel yang terikat (Y) skor 1-3 sangat tidak setuju terhadap

minat untuk mengikuti PPAk, skor 4 setuju terhadap minat untuk mengikuti PPAk, skor 5-7 sangat setuju terhadap minat mengikuti PPAk.

 Variabel bebas (X1) skor 1-3 motivasi karir sangat tidak setuju

terhadap minat untuk mengikuti PPAk, skor 4 setuju terhadap minat mengikuti PPAk, skor 5-7 sangat setuju terhadap minat mengikuti PPAk.

 Variabel bebas (X2) skor 1-3 motivasi ekonomi sangat tidak setuju terhadap minat untuk mengikuti PPAk, skor 4 setuju terhadap minat mengikuti PPAk, skor 5-7 sangat setuju terhadap minat mengikuti PPAk.

 Variabel bebas (X3) skor 1-3 motivasi kualitas sangat tidak setuju terhadap minat untuk mengikuti PPAk, skor 4 setuju terhadap


(43)

minat mengikuti PPAk, skor 5-7 sangat setuju terhadap minat mengikuti PPAk.

3.2 Tehnik Penentuan Sampel a. Populasi

Populasi disini adalah merupakan objek atau subjek yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian (Riduwan 2004:55).

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah semua mahasiswa akuntansi khususnya kosentrasi keuangan kelas pagi angkatan tahun 2007 semester 8, pada Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur yang berjumlah 153 mahasiswa.

b. Sampel

Sampel merupakan bagian dari populasi, karena tidak semua data dan informasi akan diproses dan tidak semua orang akan diteliti melainkan cukup dengan menggunakan sampel yang mewakilinya atau yang biasa disebut dengan sampel yang representatif. (Sumarsono 2004:44)

Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan Simple Random Sampling, yaitu cara pengambilan sample dari anggota populasi dengan menggunakan acak tanpa


(44)

memperhatikan strata (tingkatan) dalam anggota populasi tersebut (Ridwan, 2004:58).

Ukuran sampel menggunakan rumus dari Taro Yame yang di kutip oleh Rahmat dalam Riduwan (2004:65).

n = N N.d2 + 1

Dimana :

N = jumlah populasi

d2 = presisi yang ditetapkan

n = jumlah sampel

n = N N.d2 + 1

153 n= 153(0,1)2 + 1 = 60, 47 = 60 responden 3.3 Tehnik Pengumpulan Data 3.3.1 Jenis Data

Data merupakan faktor yang penting dalam penyusunan penelitian ini.


(45)

Data Primer

Data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari objek yang akan diteliti, baik langsung maupun melalui angket (kuisioner). Data primer secara khusus dikumpulkan oleh peneliti untuk menjawab pertanyaan peneliti. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer.

3.3.2 Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti adalah:

Kuisioner

Yaitu suatu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan menyerahkan atau mengirimkan daftar pertanyaan untuk diisi oleh responden. Responden adalah orang yang memberikan tanggapan (respons) untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan (Sugiyono, 2008:199).

3.4 Teknik Analisis dan Uji Hipotesis 3.4.1 Teknik Analisis

1. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sejauh mana kuisioner mengukur yang diinginkan. Kuisioner dinyatakan valid apabila pertanyaan pada kuisioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuisioner tersebut. Valid atau tidaknya alat


(46)

ukur atau kuisioner tersebut dapat diuji dengan mengkorelasikan antara skor total yang di peroleh dari penjumlahan semua skor pertanyaan. Apabila kolerasi antara skor total dengan skor masing-masing pertanyaan signifikan, maka dapat dikatakan alat pengukutan tersebut mempunyai validitas (Ghozali, 2001:135).

2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur suatu kuisioner yang merupakan indikator dari variabel. Reliabilitas dapat dilihat dari nilai Cronbach’s Alpha, yaitu teknik pengujian reliabilitas suatu kuisioner yang jawaban atau tanggapannya berupa pilihan. Cronbach’s alpha diperoleh instrumen variabel dinyatakan reliabel jika nilai Cronbach’s Alpha leih besar 0,60 (Ghozali, 2001:140). 3. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan Normalitas adalah sebuah model regresi yang variabel bebas dan variabel terikat atau keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Pengujian normalitas menggunakan metode Kolmogorov Smirnov. Apabila nilai signifikasi Kolmogorov Smirnov yang dihasilkan > 0.05, maka distribusi data adalah normal ( Sumarsono, 2004 : 40-43)

4. Uji Asumsi Klisik

Persamaan regresi linier berganda harus bersifat BLUE (Best

Linier Unbiased Estimator) yang berarti pengambilan keputusan uji f dan uji t tidak diperbolehkan.untuk bisa dikatakan sebagai alat ukur


(47)

BLUE, maka persamaan regresi harus memenuhi ketiga asumsi sebagai berikut:

a. Tidak boleh terjadi Multikolinieritas

b. Tidak boleh terjadi Autokolerasi

c. Tidak boleh terjadi Heterosedastisitas

Apabila salah satu dari ketiga asumsi tersebut dilanggar, maka persamaan regresi yang diperoleh tidak lagi bersifat BLUE, sehingga pengambilan putusan uji f dan uji t menjadi bias. Berikut ini adalah penguraian singakat mengenai tga asumsi tersebut diatas:

1. Multikolinieritas

Menurut Ghozali (2001:63), uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya kolerasi antara variabel bebas (independen). Regresi yang baik seharusnya tidak terjadi kolerasi diantara variabel bebas. Untuk mendeteksi ada tidaknya multi kolonieritas:

a. Menghitung nilai tolerance dan variance inflation factor (VIF). Kedua ukuran ini menujukkan setiap variabel bebas bilamana yang dijelaskan oleh variabel bebas lainnya. Apabila VIF lebih besar dari 10 maka ini berarti terdapat multikolinier pada persamaan regresi linier.


(48)

b. Nilai koefisien determinan berganda (R square) tinggi

c. Menganalisis matrik kolerasi variabel bebas, jika antar variabel bebas ada kolerasi yang cukup tinggi (umumnya diatas 0,90), maka hal ini merupakan indikasi adanya multikolonieritas.

2. Autokolerasi

Autokolerasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linier ada kolerasi antara kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi, maka dinamakan autokolerasi. Autokolerasi muncul dikarenakan adanya observasi yang berurutan sepanjang waktu yang berkaitan satu dengan yang lain. Masalah ini timbul karena residual (kesalahan pengganggu) tidak bebas dari satu observasi ke observasi lainya. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokolerasi (Ghozali, 2001:68).

Masalah autokolerasi relative jarang terjadi karena “gangguan” pada observasi yang berbeda berasal dari individu/kelompok yang berbeda. Model regresi yang baik adalah regresi yang baik adalah regresi autokolerasi. Pendektesian autokolerasi dalam penelitian ini menggunakan perhitungan nilai Durbin Waston (DW). Pengambilan keputusan ada tidaknya autokolerasi adalah sebagai berikut :


(49)

 Bila nilai DW terletak di antara batas atas (du) dan batas bawah (dl) atau DW terletak antara (4 – du) dan (4 – dl), maka hasilnya tidak dapatdisimpulkan.

 Bila nilai DW lebih besar daripada (4 – dl), maka

koefisien autokolerasi lebih kecil daripada nol, berarti ada autokolerasi negative.

 Bila DW lebih rendah daripada batas bawah atau lower

bound (dl), maka koefisien autokolerasi lebih besardaripada nol, berarti ada autokolerasi positif.

 Bila nilai DW terletak antara batas atau upper bound (du)

dan (4 – du), maka koefisien autokolerasi sama dengan nol, berarti tidak ada autokolerasi.

3. Heteroskedastisitas

Hesteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lain. Jika variance dari residual suatu pengamat ke pengamat lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. (Santoso,2002:208). Hal ini bias diidentifikasikan dengan menghitung kolerasi Rank Spearman antara residual dengan seluruh variabel bebas dimana nilai probabilitas yang diperoleh harus lebih besar dari 0,05.


(50)

4. Analisis Regresi Linear Berganda

Analisi regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui bentuk hubungan secara menyeluruh tentang hubungan antara variabel motivasi karir, motivasi ekonomi, motivasi kualitas terhadap minat mahasiswa untuk mengikuti program PPAk.

Untuk pengujian hipotesis dilakukan analisis regresi linear berganda. Persamaan regresi berganda yang digunakan adalah dapat digambarkan sebagai berikut (Anonim, 2009:L21):

Y = b0 + b1 X1 + b2 X2 + b3 X3 + e Dimana :

Y = Minat Mahasiswa Akuntansi

X1 = Motivasi Karir

X2 = Motivasi Ekonomi

X3 = Motivasi Kualitas

b0-b3 = Konstanta

e = Error term

3.4.2 Uji Hipotesis

a) Uji Kesesuaian Model (uji F)

Persamaan dalam regresi dihasilkan dari hasil perhitungan dengan menggunakan data dari masa lalu. Untuk menguji cocok atau tidaknya


(51)

model regresi yang duhasilkan guna untuk mengetahui pengaruh dari X1, X2, dan X3 terhadap Y digunakan uji F, dengan prosedur di bawah ini:

1) H0 : βj = 0 (model regresi yang dilakukan tidak cocok)

Ha : βj ≠ 0 (model regresi yang dihasilkan cocok)

Dimana j = 1, 2, 3, ..., k: variabel ke j sampai ke k.

2) Dalam penelitian ini digunakan tingkat signifikan 0,05 dengan derajat bebas [n-k], dimana n: jumlah pengamatan, dan k: jumlah variabel.

3) Dengan F hitung sebesar :

Fhit = R2 /( k - 1) (1 - R2) /( n - k)

Fhit = F hasil perhitungan

R2 = koefisien regresi

n = jumlah sampel


(52)

41 

 

b) Uji t

Untuk pengujian hipotesis penelitian untuk menguji secara signifikan atau tidaknya pengaruh parsial variabel X1, X2, atau X3 terhadap Y digunakan uji t student dengan prosedur sebagai berikut :

1) H0 : βj = 0 (tidak terdapat pengaruh yang signifikan X1, X2, atau X3 terhadap Y)

H1 : βj = 0 (terdapat pengaruh yang signifikan X1, X2, atau X3 terhadap Y)

Di mana j = 1, 2, 3, ..., k: variabel ke j sampai ke k.

2) Di dalam penelitian ini digunakan tingkatan yang signifikan 0,05

dengan derajat bebas [n-k], dimana n: jumlah pengamatan, dan k : jumlah variabel.

3) Dengan nilai t hitung :

thitung = bj se(bj)

thit = t hasil perhitungan

bj = koefisien regresi


(53)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Deskripsi Obyek Penelitian 4.1.1. Sejarah Lembaga

Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur merupakan salah satu lembaga tinggi swasta di Indonesia yang berdiri sejak 5 Juli 1959. Selama kurun waktu beberapa tahun, UPN “Veteran” Jawa Timur telah mengalami berbagai perubahan status yaitu :

1. Sejak Juli 1959 s/d 1965 Administrasi Perusahaan “Veteran” Cabang Surabaya.

2. Pada 17 Mei 1968 Perguruan Tinggi Pembangunan Nasional (PTPN) “Veteran” Cabang Jawa Timur dengan 3 Fakultas (Ekonomi, Pertanian dan Teknik Kimia), berdasarkan Surat Keputusan Kementrian Transmigrasi, Urusan Veteran dan Demobilisasi No. 062/Kpts/MENTRAVED/68.

3. Periode 1976-1994, terjadi peralihan status PTPN “Veteran” Cabang Jawa Tmur sebagai Perguruan Tinggi Kedinasan di bawah Departemen Pertahanan Keamanan RI.

4. Periode tahun 1977, terjadi perubahan nama PTPN “Veteran” Cabang Jawa Timur.

5. Sejak tahun akademik 1994/1995 penyelenggaran dilakukan secara mandiri sebagai Perguruan Tinggi Swasta.


(54)

6. Berdasarkan Surat Keputusan Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi No. 001/BAN-PT/AK-1/VII/1998 tanggal 11 Agustus 1998 telah memperoleh status terakreditasi penuh untuk semua Progdi (Program Studi).

4.1.2. Falsafah, Visi, Misi, dan Tujuan 4.1.2.1.Falsafah

Turut serta mencerdaskan sumber daya manusia Indonesia melalui wahana pendidikan tinggi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” adalah sebagian dari perbuatan mulia dan ibadah kepada Tuhan Yang Maha Esa.

4.1.2.2.Visi

UPN “Veteran” Jawa Timur mempunyai cita-cita ke depan yang dituangkan dalam bentuk visi : Menjadi Perguruan Tinggi yang terdepan, modern dan mandiri dalam mengembangkan Tridharma Perguruan Tinggi, untuk menghasilkan lulusan sebagi pioneer pembangunan yang professional, inovatif dan produktif, dilandasi moral Pancasila, jiwa kejuangan yang tinggi dan wawasan kebangsaan dalam rangka menunjang pembangunan nasional.


(55)

4.1.2.3.Misi

Untuk mewujudkan cirri khas tersebut, UPN “Veteran” Jawa Timur mempunyai misi yaitu:

a.Menyelenggarakan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dengan senantiasa mengedepankan mutu hasil didik yang didukung oleh tenaga pengajar yang berkualitas dan berpengalaman.

b. Menghasilkan lulusan yang cakap, professional, kreatif, inovatif, dan produktif yang mapu bersaing dan mengisi peluang bursa tenaga kerja serta menciptakan lapangan kerja.

c. Membekali dan memantapkan setiap mahasiswa agar menjadi manusia yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, memiliki jiwa pengabdian dan tanggung jawab serta disiplin yang tinggi, cinta kepada tanah air dan bangsa dalam rangka menunjang pembangunan nasional.

4.1.2.4. Tujuan

Menunjang pembangunan nasional di bidang pendidikan tinggi dalam rangka terciptanya sumber daya manusia yang cakap, professional, beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, memiliki disiplin, tanggung jawab dan pengabdian yang tinggi serta rasa kepedulian terhadap pembangunan nasional.


(56)

4.1.3. Riwayat Progdi Akuntansi

Jurusan akuntansi UPN “Veteran” Jawa Timur yang berdiri pada tahun 1974 merupakan salah satu dari 17(tujuh belas) jurusan akuntansi di Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur. Alasan pendirian Progdi Akuntansi yaitu :

a. Mendukung program pemerintah untuk mencerdaskan bangsa.

b. Pada tahun 1974 belum banyak perguruan tinggi di Surabaya dan Jawa Timur mendirikan progdi akuntansi.

c. Perkembangan industri, perdagangan, perbankan di propinsi Jawa Timur khususnya kota Surabaya sangat pesat.

d. Kebutuhan pendidikan tinggi yang diminati masyarakat yang semakin tinggi.

Pada awalnya jurusan memiliki status negeri kedinas di bawah pengelolaan Departemen Pertahanan. Pada tahun 1994 berdasarkan Keputusan bersama Mendikbud No: Kep/0307/U/1994 dan Menhamkam No: Kep/10/XI/1994 status Progdi Akuntansi berubah menjadi swasta.

Pada tahun 1998 Progdi memperoleh akreditasi pertama dengan nilai B berdasarkan Surat Keputusan BAN-PT Dirjen Dikti Depdiknas Nomor: 00177/Ak-I.1/UPIAKT/VIII/1998. Pada tahun 2003 memperoleh akreditasi kedua dengan nilai B berdasarkan Surat Keputusan BAN-PT Dirjen Dikti Depdiknas Nomor:06170/Ak-VII-S1-044/UPIAKT/2003. Selanjutnya pada tahun 2009 Progdi Akuntansi mempeoleh akreditasi


(57)

dengan nilai A berdasarkan Surat Keputusan BAN-PT Dirjen Dikti Depdiknas Nomor:039/BAN-PT/Ak-X1/S1/2009.

4.1.3.1.Visi Progdi Akuntansi

Sebagai pusat keunggulan(centre of excellence) dalam proses belajar mengajar bidang ilmu akuntansi, baik bagi dunia akademik maupun praktis, dalam rangka menghasilkan lulusan sebagai pioneer pembangunan yang professional, inovatif, produktif, bermoral Pancasila dan memiliki nilai kejuangan dalam menghadapi dinamika ilmu pengetahuan, teknologi dan ekonomi global.

4.1.3.2. Misi Progdi Akuntansi

Mengembangkan kualitas sumber daya manusia yang professional dalam bidang akuntansi sesuai dengan tuntutan zaman melalui proses pembelajaran, penelitian dan pengabdian masyarakat dengan mengedependenkan semangat kejuangan, ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, pelayanan, adil, partisipatif, kemitraan, dapat dipercaya, saling memajukan dan penyempurnaan berkesinambungan dalam menghasilkan lulusan yang professional, kreatif, inovatif dan produktif.

4.1.3.3.Tujuan Progdi Akuntansi

Mendidik mahasiswa menjadi tenaga-tenaga akuntansi yang professional baik secara konseptual maupun praktikal, yang memacu


(58)

intelegensi, berpikir secara mendalam dan siap berprestasi dalam bidang ilmu akuntansi, guna menunjang pembangunan nasional.

4.2 Deskripsi Hasil Penelitian

Responden penelitian ini adalah mahasiswa jurusan Akuntansi angkatan 2007 Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur, dengan jumlah responden sebanyak 60 mahasiswa. Pada deskripsi hasil penelitian ini akan dibahas tentang jawaban responden atas pertanyaan-pertanyaan yang diajukkan dalam kuisioner mengenai variable bebas yang terdiri dari motivasi karir, motivasi ekonomi dan motivasi kualitas, serta minat untuk mengikuti PPAk sebagai variable terikat.

4.2.1. Distribusi Frekuensi Variabel Motivasi Karir (X1)

Motivasi karir (X1) yaitu merupakan dorongan yang timbul dari dalam diri seseorang untuk meningkatkan kemampuan pribadinya dan dalam rangka mencapai suatu kedudukan, jabatan atau karir yang lebih baik dari sebelumnya. Dibawah ini merupakan distribusi frekuensi pada variable motivasi karir:


(59)

Tabel 4.1 : Distribusi Frekuensi Variabel Motivasi Karir (X1)

Skor

No Indikator 1 2 3 4 5 6 7 Total

1 Prestasi yang tinggi akan menjamin dapat pekerjaan yang diinginkan (X1.1)

1 1,67% 1 1,67% 1 1,67% 10 16,67% 19 31,67% 16 26,67% 12 20% 60 100% 2 1

1,67% 0% 6,67% 13,33% 18,33% 31,67% 28,33% 100% Kegiatan yang

dilakukan menjamin prestasi yg diinginkan (X

1.2)

0 4 8 11 19 17 60

3 ajar

rcapainya 2 3,33% 2 3,33% 1 1,67% 9 15% 11

18,33% 31,67% 26,67% 100% Kegiatan bel

guna untuk te

keinginan (X1.3)

19 16 60

4 pat m jang ka 2 3,33% 0 0% 1 1,67% 6 10% 12 20% Kemampuan dan

ketrampilan da enunjang jen

rir(X1.4)

17 28,33% 22 36,67% 60 100% Rata – Rata

Prosentase 2,50%

  Su

kor 3 yang artinya 6.67% responden tidak menyetujui per

mber : Lampiran 1

Berdasarkan tabel diatas menjelaskan bahwa rata-rata prosentase jawaban responden tertinggi yaitu sebesar 79.58% berada pada skor 5 – 7 (22,08% responden menjawab skor 5 ; 29,58% responden menjawab skor 6 dan 27,92% responden menjawab skor 7) yang artinya 79,58% responden menyetujui pernyataan :13,75% jawaban responden berada pada skor 4 dan 6,67% berada pada skor 1 – 3 (2,5% responden menjawab skor 1: 1,25% responden menjawab skor 2 dan 2,92% responden menjawab s

1,25% 2,92% 13,75% 22,08% 29,58% 27,92%


(60)

sebagian besar

4.2.2.

am diri seseorang untuk meningkatkan kemampuan pribadinya nginkan. Dibawah ini merupakan distribusi uensi pada variabel motivasi

ribu Freku i (

Skor

Pada uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa

responden memiliki motivasi karir yang tinggi dalam mencapai kedudukan, jabatan atau karir yang baik daripada sebelumnya.

Distribusi Frekuensi Variabel Motivasi Ekonomi (X2)

Motivasi Ekonomi (X2) yaitu merupakan suatu dorongan yang timbul dal

dalam rangka untuk memperoleh penghargaan financial yang dii frek

ekonomi:

Tabel 4.2 : Dist si ensi Variabel Motivasi Ekonom X2)

No Indikator 1 2 3 4 5 6 7 Total

1 Pekerjaan aji njang(X2.1)

0 2 3%

3 15 8

3%

18 14 33% 60 % dengan g jangka pa

0% 3,3 5% 25% 13,3 30% 23, 100

2 Fasilit

memadai (X as yang

) % % % 2.2 1 1,67% 1 1,67% 7 11,67 14 23,33 14 23,33% 13 21,67 10 16,67% 60 100% 3 kel 0% 1,67% 6 10% 17 28,33% 10 16,67% 16 26,67% 10 16,67% 60 100% Tunjangan

uarga (X2.3)

0 1

4 Gaji tambahan(X2.4)

1 1,67% 1 1,67% 3 5% 15 25% 11 18,33% 18 30% 11 18,33% 60 100%

Sumber : Lampiran 2

Berdasarkan tabel diatas menjelaskan bahwa rata-rata prosentase jawaban responden tertinggi yaitu sebesar 63,75% berada pada skor 5 – 7 (17,92% responden menjawab skor 5 ; 27,08% responden menjawab skor 6 dan 18,75% responden menjawab skor 7) yang artinya 63,75% Rata

Prosentase – Rata


(61)

 

% berada pada skor 1 – 3 (0,83% responden me

sebut menyimpulkan bahwa sebagian besar responden me iliki motivasi yang cukup tinggi untuk meningkatkan kemampuan hargaan financial yan d

4.2.3.

kan kualitas atau kem mpuannya dalam bidang yang ditekuninya sehingga dapat melaksanakan tugasnya dengan baik dan benar. Dibawah ini merupakan distribusi dari frekuensi pada v abel m tivasi alitas

el 4 : Dis busi ekue Vari l Mo si Ku litas ( Skor

responden menyetujui pernyataan : 25,42% jawaban responden berada pada skor 4 dan 10,83

njawab skor 1 ; 2,08% responden menjawab skor 2 dan 7,92% responden menjawab skor 3) yang artinya 10,83% responden tidak menyetujui pernyataan.

Uraian ter m

pribadinya dalam rangka untuk memperoleh suatu peng g iinginkan.

Distribusi Frekuensi Variabel Motivasi Kualitas (X3)

Motivasi kualitas (X3) yaitu merupakan suat dorongan yang timbul dari dalam diri seseorang untuk memiliki dan meningkat

a

ari o ku :

Tab .3 tri Fr nsi abe tiva a X3)

No Indikator 1 2 3 4 5 6 7 Total

1 Pengetahuan organisasional dan lingkungan bisnis (X3.1)

0 0% 0 0% 1 1,67% 14 23,33% 18 30% 23 38,33% 4 6,67% 60 100% 2 dang 3.2) Pengetahuan dalam bi keuangan (X 2 3,33% 0 0% 4 6,67% 20 33,33% 15 25% 16 26,67% 3 5% 60 100% 3 Pengetahuan dal m

0 0 1 1,67% 8 13,33% 14 23,33% 18 30% 19 31,67% 60 100% am akuntansi


(62)

4 Keahl

praktik audit (X

ian dalam

3.4)

0 0%

0 0%

4 6,67%

12 20%

16 26,67%

22 36,67%

6 10%

60 100% Rata – Rata

P

0,83% 0% 4,17% 22,50% 26,25% 32,92% 13,33% rosentase

Sumber : Lampiran 3

Berdasarkan tabel diatas menjelaskan bahwa rata-rata prosentase jawaban responden tertinggi yaitu sebesar 72,50% berada pada skor 5 – 7 (26,25% responden menjawab skor 5 ; 32,92% responden menjawab skor 6 dan 13,33% responden menjawab skor 7) yang artinya 72,50% responden menyetujui pernyataan : 22,50% jawaban responden berada pada skor 4 dan 5% berada pada skor 1 – 3 (0,83% responden menjawab skor 1 ; 0% responden menjawab skor 2 dan 4,17% responden menjawab skor 3) yang artinya 5% responden tidak menyetujui pernyataan.

Berdasarkan uraian tersebut diatas menyimpulkan bahwa sebagian besar responden memiliki motivasi kualitas yang tinggi untuk memimiliki dan meningkatkan kualitas atau kemampuannya dalam bidang yang ditekuninya sehingga dapat melaksanakan tugasnya dengan baik dan benar.

4.2.4. Distribusi Frekuensi Variabel Minat Mahasiswa Akuntansi Mengikuti PPAk (Y)

Minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti PPAk adalah suatu keinginan yang didorong oleh suatu keinginan setelah melihat, mengamati

an membandingkan serta mempertimbangkan dengan kebutuhan yang d


(63)

diinginkanya. Dibawah ini merupakan distribusi frekuensi pada variabel

 

minat ma asiswa akuntansi untuk mengikuti PPAk :

Tabel 4.4 : Distribusi Frekuensi Variabel Minat Mahasiswa Akuntansi Ak (Y)

or h

Mengikuti PP

Sk No Indikator

1 2 3 4 5 6 7 Tota

l

1 profesi

% % % %

Perkembangan akuntansi (Y1)

1 1,67% 0 0% 1 1,67 9 15% 13 21,67 16 26,67 20 33,33 60 100%

2 K

profesi akuntansi (Y 2)

0 4 1 8 14 8 25 60

esuksesan karir dalam

0% 6,67 % 1,67 % 13,33 % 23,33 % 13,33 % 41,67 % 100%

3 Sarana untuk mendapatkan pekerjaan (Y3)

2 3,33% 2 3,33 % 3 5% 5 8,33% 13 21,67 % 10 16,67 % 25 41,67 % 60 100%

4 M

studi selesai (Y4)

engikuti PPAk setelah 4

6,67% 2 3,33 % 1 1,67 % 6 10% 12 20% 18 30% 17 28,33 % 60 100%

Rata – Rata Prosentase 2,92% 3,33

% 2,50 % 11,67 % 21,67 % 21,67 % 36,25 % Sumber : Lampiran 4

Berdasarkan tabel diatas menjelaskan bahwa rata-rata prosentase jawaban responden tertinggi yaitu sebesar 79,58% berada pada skor 5 – 7 (21,67% responden menjawab skor 5 ; 21,67% responden menjawab skor 6 dan 36,25% responden menjawab skor 7) yang artinya 79,58% responden menyetujui pernyataan : 11,67% jawaban responden berada pada skor 4 dan 8,75% berada pada skor 1 – 3 (2,92% responden menjawab skor 1 : 3,33% responden menjawab skor 2 dan 2,50%


(64)

responden menjawab skor 3) yang artinya 8,75% responden tidak

sebut menyimpulkan bahwa sebagian besar responden memim

4.3. 4.3.1.

jika pertanyaan pada kuision

ters

dap ertanyaan dengan

sko validitas

pada var tab bel dibawah ini

1. Uji Validitas Variabel Motiv rir ( X1 )

Variabel motivasi karir ( X1 ) mempunyai 4 item pernyataan dan dilakukan dalam 1 ( satu ) putaran ( iterasi ). Ber

Correlation (r-hitung)

menyetujui pernyataan. Uraian ter

iliki minat yang tinggi dalam mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi setelah melihat, mengamati dan membandingkan serta mempertimbangkan dengan kebutuhan yang diinginkannya.

Uji Validitas, Reliabilitas dan Normalitas Uji Validitas

Uji validitas yang digunakan untuk mengukur sah atau tidaknya suatu kuisioner. Suatu kuisioner dikatakan valid

er mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur dari kuisioner ebut ( Ghozali, 2001 : 135 ). Valid atau tidaknya alat ukur tersebut at diuji dengan mengkolerasikan antara skor butir p

r total variabel ( Ghozali,2001 : 135). Adapun hasil pengujian masing – masing iabel dapat dilihat pada el – ta

asi Ka

pengujian validitasnya

ikut ini hasil uji validitas pada variabel tersebut:

Tabel 4.5 : Hasil Uji Validitas Variabel Motivasi Karir ( X1 ) Item pernyataan Corrected Item Total r kritis Ket.

X1.1 0.578 0,30 Valid


(65)

 

0,30 Valid

X1.3 0.759

X1.4 0.590 0,30 Valid

Sum

tem Total

a item

p t di

2. Uji Validitas Variabel Motiv onomi (X2)

Variabel motivasi ekonom empunyai 4 item pernyataan dan a dilakukan dalam 1(satu) putaran (iterasi). Beri

Correlation (r-hitung)

ber : Lampiran 5

Tabel 4.5 di atas menjelaskan bahwa semua item pernyataan pada variabel motivasi karir mempunyai nilai Corrected I

Correlation (rhitung) yang lebih besar dari 0,30 sehingga semu ernyataan tersebu nyatakan valid.

asi Ek

i (X2) m pengujian validitasny

kut ini adalah hasil uji validitas pada variabel tersebut: Tabel 4.6 : Hasil Uji Validitas Variabel Motivasi Ekonomi (X2)

Item pernyataan Corrected Item Total r kritis Ket.

X2.1 0.718 0,30 Valid

X2.2 0.843 0,30 Valid

X2.3 0.857 0,30 Valid

X2.4 0.772 0,30 Valid

Sum

Item Total

a item

p t di

3. Uji Validitas Variabel Motiv alitas (X3)

Va motivasi kualitas empunyai 4 item pernyataan dan a dilakukan dalam 1(satu) putaran (iterasi). Berikut ini adalah hasil uji validitas pada variabel tersebut:

ber : Lampiran 6

Tabel 4.6 di atas dijelaskan bahwa semua item pernyataan pada variabel motivasi kualitas mempunyai nilai Corrected

Correlation (rhitung) yang lebih besar dari 0,30 sehingga semu ernyataan tersebu nyatakan valid.

asi Ku

riabel (X3) m


(66)

Tab l 4.7 :

Correlation (r-hitung)

e Hasil Uji Validitas Variabel Motivasi Kualitas (X3) Item pernyataan Corrected Item Total r kritis Ket.

X3.1 0.686 0,30 Valid

X3.2 0.645 0,30 Valid

X3.3 0.586 0,30 Valid

X3.4 0.738 0,30 Valid

Sumber : Lampiran 7

Tabel 4.7 di atas dijelaskan bahwa semua item pernyataan pada variabel motivasi kualitas mempunyai nilai Corrected Item Total

Correlation (rhitung) yang lebih besar dari 0,30 sehingga semua item pernyataan tersebut dinyatakan valid.

4.

Variabel Minat Mahasiswa Akuntansi Mengikuti PPAk (Y)

m p an v snya kan

dalam 1(satu) putaran (iterasi). Berikut ini adalah hasil uji validitas pada variabel tersebut:

Validitas Variabel Minat Mahasiswa Akuntansi

Correlation (r-hitung)

Uji Validitas Variabel Mahasiswa Akuntansi Mengikuti PPAk (Y)

empunyai 4 item ernyataan dan penguji alidita dilaku

Tabel 4.8 : Hasil Uji

Mengikuti PPAk (Y)

Item pernyataan Corrected Item Total r kritis Ket.

Y1 0.585 0,30 Valid

Y2 0.802 0,30 Valid

Y3 0.854 0,30 Valid

Y4 0.821 0,30 Valid

Sum er : Lampiran 8

di atas dijelaskan bahwa semua item pernyataan pada var

b

Tabel 4.8


(67)

 

4.3.2.

n diandalkan atau tidak. Suatu ndal) jika jawaban seseorang terhadap perta en dari w ke wak alibilitas d ilihat

lpha. Inst variab yatakan ika 0 (G 2001:1

pengujian reliabilitas pada masing – masing variab

Correlation (rhitung) yang lebih besar dari 0,30 sehingga semua item pernyataan tersebut dinyatakan valid.

Uji Reliabilitas

Uji Reliabiltas digunakan untuk mengetahui hasil jawaban dari responden tersebut yaitu dapat dipercaya da

kuisioner dikatakan reliable (ha

nyaan adalah konsist aktu tu. Re apat d dari nilai Cronbach’s A rument el din reliable j nilai Cronbach’s Alpha > 0,6 hozali, 40)

Berikut ini adalah

el yang digunakan dalam penelitian: Tabel 4.9 : Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Penelitian ralpha rtabel Ket. Motivasi karir (X1)

Motivasi kualitas (X3) Minat mahasiswa akuntansi mengikuti PPAk (Y)

0,821 0,910 0,830 0,891

0,60 0,60 0,60 0,60

Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Motivasi ekonomi (X2)

Sumber : Lampiran 5,6,7,8

4.3.3. Uji Normalitas

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa variabel motivasi karir (X1), motivasi kualitas (X2), motivasi ekonomi (X3) dan minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti PPAk (Y) adalah reliable, karena ralpha yang dihasilkan lebih besar dari 0,60.


(68)

normal atau tidak. kan metode Kolmogorov Smirnov. Apabila nilai signifikasi Kolmogorov S dihasi .05,

adalah normal ( Sumars 04 : 40-43)

normalitas menggunakan metode Kolmogorov nilai signifikasi sebagai berikut :

Tabel 4.10 : Hasil Uji Normalitas

Variabel Penelitian Kolmogorov Tingkat Normalitas adalah sebuah model regresi yang variabel bebas dan variabel terikat atau keduanya mempunyai distribusi

Pengujian normalitas mengguna

mirnov yang lkan > 0 maka distribusi data ono, 20

Hasil pengujian Smirnov memperoleh

Smirnov signifikan

Motivasi Karir (X1) 1,146 0,144

Motivasi Ekonomi (X2) 0,845 0,472

Motivasi kualitas (X3) 0,965 0,310

Minat mahasiswa akuntansi 1,084 0,190

mengikuti PPAk (Y) Sumber : Lampiran 9

Hasil uji normalitas pada tabel di atas menjelaskan bahwa distribusi tivasi ekonomi (X2), motivasi kuntansi untuk mengikuti PPAk ( Y ) adal

4.4. ipotesis

4.4.1. Analisis Regresi Linier Berganda

nalisis data untuk menggambarkan pengaruh antara suatu variabel terikat dengan beberapa variabel bebas dapat dilakukan dengan data pada variabel motivasi karir (X1), mo

kualitas (X3) dan minat mahasiswa a

ah distribusi normal, karena tingkat signifikan dan Kolmogorov –

Smirnov yang dihasilkan lebih besar dari 0,05 (sig > 5%).

Teknik Analisis dan Pengujian H


(69)

 

analisis regresi linier a adalah sebagai berikut:

rganda menggunakan metode regresi linier berganda. Hasil bergand

Tabel 4.11 : Hasil Analisis Regresi Linier Be

Model Koefisiensi Regresi

Kostanta

Motivasi karir (X1) Motivasi kualitas (X3)

1,039 0,659 0,369

Motivasi ekonomi (X2) - 0,206

Sumbe Secara

Y = 1,0

berikut bo =

1,039 apabila variabel motivasi karir (X1), motivasi

b1 =

r : Lampiran 9

statistik diperoleh persamaan regresi sebagai berikut :

39 + 0,659 X1 - 0,206 X2 + 0,369 X3

Dari persamaan regresi di atas dapat diperoleh penjelasan sebagai :

Kostanta menunjukkan besarnya nilai dari minat mahasiswa UPN Progdi Akuntansi untuk mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi adalah sebesar

ekonomi (X2), motivasi kualitas (X3) adalah konstan/tetap.

Koefisiensi untuk regresi X1 = 0,659 artinya jika variabel motivasi karir (X1) naik satu satuan, maka minat mahasiswa akuntansi mengikuti PPAk (Y) akan naik sebesar 0,659 dengan asumsi


(1)

Reliability (X2)

Case Processing Summary

N %

Valid 60 100.0

Excludeda 0 .0

Cases

Total 60 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items

.910 4

Item Statistics

Mean Std. Deviation N

X2.1 5.3167 1.38383 60

X2.2 4.9667 1.42575 60

X2.3 5.0667 1.33869 60

X2.4 5.2000 1.37533 60

Item-Total Statistics Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item Deleted

X2.1 15.2333 14.555 .718 .911

X2.2 15.5833 13.264 .843 .867

X2.3 15.4833 13.745 .857 .863

X2.4 15.3500 14.164 .772 .892

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items


(2)

LAMPIRAN 7

Reliability (X3)

Case Processing Summary

N %

Valid 60 100.0

Excludeda 0 .0

Cases

Total 60 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items

.830 4

Item Statistics

Mean Std. Deviation N

X3.1 5.2500 .95002 60

X3.2 4.7667 1.25370 60

X3.3 5.7667 1.09493 60

X3.4 5.2333 1.09493 60

Item-Total Statistics Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item Deleted

X3.1 15.7667 8.250 .686 .778

X3.2 16.2500 7.038 .645 .797

X3.3 15.2500 8.055 .586 .816

X3.4 15.7833 7.325 .738 .748

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items


(3)

Reliability (Y)

Case Processing Summary

N %

Valid 60 100.0

Excludeda 0 .0

Cases

Total 60 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items

.891 4

Item Statistics

Mean Std. Deviation N

Y1 5.6833 1.28210 60

Y2 5.6000 1.50929 60

Y3 5.5833 1.62910 60

Y4 5.3667 1.69712 60

Item-Total Statistics Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item Deleted

Y1 16.5500 20.116 .585 .917

Y2 16.6333 16.406 .802 .844

Y3 16.6500 15.045 .854 .822

Y4 16.8667 14.863 .821 .836

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items


(4)

LAMPIRAN 9

HASIL UJI REGRESI LINIER BERGANDA

NPar Tests

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

X1 X2 X3 Y

N 60 60 60 60

Mean 5.5208 5.1375 5.2542 5.5583

Normal Parametersa

Std. Deviation 1.11641 1.22598 .89785 1.33433

Absolute .148 .109 .125 .140

Positive .093 .073 .070 .140

Most Extreme Differences

Negative -.148 -.109 -.125 -.126

Kolmogorov-Smirnov Z 1.146 .845 .965 1.084

Asymp. Sig. (2-tailed) .144 .472 .310 .190

a. Test distribution is Normal.

Regression

Descriptive Statistics

Mean Std. Deviation N

Y 5.5583 1.33433 60

X1 5.5208 1.11641 60

X2 5.1375 1.22598 60

X3 5.2542 .89785 60

Correlations

Y X1 X2 X3

Y 1.000 .614 .058 .451

X1 .614 1.000 .301 .480

X2 .058 .301 1.000 .328

Pearson Correlation

X3 .451 .480 .328 1.000

Y . .000 .329 .000

X1 .000 . .010 .000

X2 .329 .010 . .005

Sig. (1-tailed)

X3 .000 .000 .005 .

Y 60 60 60 60

X1 60 60 60 60

X2 60 60 60 60

N


(5)

HASIL UJI REGRESI LINIER BERGANDA (LANJUTAN)

Variables Entered/Removedb Model

Variables Entered

Variables

Removed Method

1 X3, X2, X1a . Enter

a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: Y

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .663a .439 .409 1.02569

a. Predictors: (Constant), X3, X2, X1

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Regression 46.132 3 15.377 14.617 .000a

Residual 58.914 56 1.052

1

Total 105.046 59

a. Predictors: (Constant), X3, X2, X1 b. Dependent Variable: Y

Coefficientsa Unstandardized

Coefficients

Standardized Coefficients

95% Confidence

Interval for B Correlations

Collinearity Statistics

Model B Error Std. Beta t Sig. BoundLower BoundUpper Zero-order Partial Part Tolerance VIF

(Constant) 1.039 .898 1.157 .252 -.760 2.837

X1 .659 .138 .551 4.762 .000 .382 .936 .614 .537 .477 .747 1.339

X2 -.206 .117 -.189 -1.757 .084 -.440 .029 .058 -.229 -.176 .866 1.155

1

X3 .369 .174 .248 2.123 .038 .021 .717 .451 .273 .212 .733 1.364


(6)

HASIL UJI REGRESI LINIER BERGANDA (LANJUTAN)

Coefficient Correlationsa

Model X3 X2 X1

X3 1.000 -.219 -.423

X2 -.219 1.000 -.174

Correlations

X1 -.423 -.174 1.000

X3 .030 -.004 -.010

X2 -.004 .014 -.003

1

Covariances

X1 -.010 -.003 .019

a. Dependent Variable: Y

Collinearity Diagnosticsa

Variance Proportions Model

Dimensi

on Eigenvalue Condition Index (Constant) X1 X2 X3

1 3.931 1.000 .00 .00 .00 .00

2 .035 10.536 .02 .14 .95 .04

3 .020 14.085 .34 .82 .05 .11

1

4 .014 16.862 .64 .05 .00 .85

a. Dependent Variable: Y

Nonparametric Correlations

Correlations

X1 X2 X3

Unstandardized Residual

Correlation Coefficient 1.000 .203 .482** .056

Sig. (2-tailed) . .119 .000 .670

X1

N 60 60 60 60

Correlation Coefficient .203 1.000 .371** .007

Sig. (2-tailed) .119 . .004 .960

X2

N 60 60 60 60

Correlation Coefficient .482** .371** 1.000 -.044

Sig. (2-tailed) .000 .004 . .739

X3

N 60 60 60 60

Correlation Coefficient .056 .007 -.044 1.000

Sig. (2-tailed) .670 .960 .739 .

Spearman's rho

Unstandardized Residual

N 60 60 60 60


Dokumen yang terkait

Pengaruh Motivasi Terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi Untuk Mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk)

2 71 67

Studi deskriptif tentang respon mahasiswa akuntansi terhadap minat memasuki Pendidikan Profesi Akuntan (PPAk) pasca dikeluarkannya PMK nomor 25/PMK.01/2014: studi empiris pada tiga Universitas Negeri di Jakarta

0 8 132

PENGARUH MOTIVASI TERHADAP MINAT MAHASISWA AKUNTANSI UNTUK MENGIKUTI PENDIDIKAN PROFESI Pengaruh Motivasi Terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi Untuk Mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi(PPAK).

0 16 16

PENGARUH MOTIVASI TERHADAP MINAT MAHASISWA AKUNTANSI UNTUK MENGIKUTI PENDIDIKAN PROFESI Pengaruh Motivasi Terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi Untuk Mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi(PPAK).

0 5 15

PENGARUH MOTIVASI TERHADAP MINAT MAHASISWA AKUNTANSI DI UPN “VETERAN” JAWA TIMUR UNTUK MENGIKUTI PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI (PPAk).

0 0 88

PENGARUH MOTIVASI TERHADAP MINAT MAHASISWA AKUNTANSI DI UPN “VETERAN” JAWA TIMUR UNTUK MENGIKUTI PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI (PPAk).

1 4 88

PENGARUH MOTIVASI TERHADAP MINAT MAHASISWA AKUNTANSI DI UPN “VETERAN” JAWA TIMUR UNTUK MENGIKUTI PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI (PPAk)

0 0 20

PENGARUH MOTIVASI TERHADAP MINAT MAHASISWA AKUNTANSI DI UPN “ VETERAN “ JAWA TIMUR UNTUK MENGIKUTI PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI ( PPAk )

0 0 18

PENGARUH MOTIVASI TERHADAP MINAT MAHASISWA UPN ”VETERAN” JAWA TIMUR UNTUK MENGIKUTI PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI (PPAk) SKRIPSI

0 0 17

SKRIPSI “ PENGARUH MOTIVASI TERHADAP MINAT MAHASISWA AKUNTANSI DI UPN “VETERAN” JAWA TIMUR UNTUK MENGIKUTI PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI ( PPAk ) ” Yang diajukan Reny Astianingrum 0813010036FEAK

0 0 20