PENGARUH MOTIVASI TERHADAP MINAT MAHASISWA AKUNTANSI DI UPN “VETERAN” JAWA TIMUR UNTUK MENGIKUTI PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI (PPAk).

(1)

“ PENGARUH MOTIVASI TERHADAP MINAT MAHASISWA AKUNTANSI DI UPN “VETERAN” JAWA TIMUR UNTUK MENGIKUTI

PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI ( PPAk ) ”

SKRIPSI

Diajukan oleh : Reny Astianingrum 0813010036/FE/AK

Kepada

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR


(2)

“ PENGARUH MOTIVASI TERHADAP MINAT MAHASISWA AKUNTANSI DI UPN “VETERAN” JAWA TIMUR UNTUK MENGIKUTI

PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI ( PPAk ) ”

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Akuntansi

Diajukan oleh : Reny Astianingrum 0813010036/FE/AK

Kepada

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR


(3)

SKRIPSI

“ PENGARUH MOTIVASI TERHADAP MINAT MAHASISWA AKUNTANSI DI UPN “VETERAN” JAWA TIMUR UNTUK MENGIKUTI

PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI ( PPAk ) ”

Yang diajukan

Reny Astianingrum 0813010036/FE/AK  

Disetujui untuk Ujian Lisan oleh

Pembimbing Utama

DRS.EC.TAMADOY THAMRIN, MM. Tanggal :

Mengetahui

Wakil Dekan Fakultas Ekonomi

Drs.Rahman Amrullah Suwaidi, Msi NIP.196003301986031003


(4)

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya, sehinggatugas penyusunan skripsi dengan judul :

“PENGARUH MOTIVASI TERHADAP MINAT MAHASISWA AKUNTANSI DI UPN “VETERAN” JAWA TIMUR UNTUK MENGIKUTI PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI (PPAk)” dapat terselesaikan dengan baik.

Adapun maksud penyusunan skripsi ini adalah untuk memenuhi sebagian persyaratan agar memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi pada Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur di Surabaya.

Sejak adanya ide sampai tahap penyelesaian skripsi ini, penulis menyadari sepenuhnya bahwa buanyak mendapat bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis ingin menyampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada : 1. Prof. Dr. Ir. M Teguh Soedarto, MP., selaku Rektor Universitas Pembangunan

Nasional “Veteran” Jawa Timur.

2. Dr. Dhani Iichsanuddin, MM., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

3. Dr. Sri Trisnaningsih, SE, Msi., selaku Ketua Program Studi Akuntansi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.


(5)

4. Drs. Ec. Tamadoy Thamrin. MM., selaku Dosen Pembimbing Utama yang telah banyak meluangkan waktunya dalam memberikan bimbingan, pengarahan, dorongan dan sarana untuk penulis.

5. Para dosen dan staff karyawan Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

6. Buat Ibu, Bapak, saudara, serta keluarga besarku tiada kata yang bisa ananda ucapkan, selain kata trima kasih yang sebanyak-banyaknya, karena beliaulah yang selama ini telah memberi dorongan dan semangat baik material maupun spiritual serta memberikan curahan kasih sayangnya sampai skripsi ini selesa. 7. Semua pihak, sahabat dan teman-teman yang tidak dapat disembuhkan satu

persatu.

Semoga Allah SWT selalu memberikan rahmat-Nya atas semua bantuan yang telah diberikan selama penyusunan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa dengan terbatasnya pengalaman serta kemampuan itu maka memungkinkan sekali bahwa bentuk maupun skripsi ini jauh dari sempurna. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak yang mengarah kepada kebaikan dan kesempurnaan skripsi ini.

Sebagai penutup penuis mengharapkan skripsi ini dapat memberikan sumbangan kecil yang berguna bagi masyarakat,almamater, dan ilmu pengetahuan.


(6)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR... i

DAFTAR ISI... i i i BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang... 1

1.2 Perumusan Masalah... 6

1.3 Tujuan Penelitian... 6

1.4 Manfaat Penelitian... 6

BABII. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Hasil-hasil Penelitian Terdahulu... 8

2.2 Landasan Teori... 12

2.2.1 Minat... 12

2.2.1.1 Definisi Minat... 12

2.2.1.2 Pengaruh Motivasi Terhadap Minat... 12

2.2.2 Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk)... 13

2.2.2.1 Profesi Akuntansi... 14

2.2.3 Pengertian Motivasi... 16

2.2.4 Jenis Motivasi... 17

2.2.5 Karateristik Motivasi... 18

2.2.5.1 Pengaruh Motivasi Terhadap Minat... 18


(7)

2.2.5.3 Pengaruh Motivasi Karir Terhadap Minat.. 19

2.2.5.4 Motivasi Ekonomi... 20

2.2.5.5 Pengaruh Motivasi Ekonomi terhadap Minat... 21

2.2.5.6 Motivasi Peningkatan Kualitas Kemampua 21

2.2.5.7 Pengaruh Motivasi Peningkatan Kualitas Kemampuan Terhadap Minat... 22

2.2.6 Teori Motivasi... 22

2..3 Kerangka Pikir... 23

2.4 Hipotesis... 23

BAB III. METODE PENELITIAN 3.1 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel... 25

3.1.2 Pengukuran Variabel... 25

3.2 Teknik Penentuan Sampel... 26

a. Populasi... 26

b. Sampel... 27

3.3 Teknik Pengumpulan Data... 28

3.3.1 Jenis Data... 28

3.3.2 Pengumpulan Data... 28

3.4 Teknik Analisis Data Uji Hipotesis... 29

3.4.1 Teknik Analisis... 29


(8)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Obyek Penelitian... 37

4.1.1 Sejarah Lembaga... 37

4.1.2 Falsafah, Visi, Misi, dan Tujuan... 38

4.1.2.1 Falsafah... 38

4.1.2.2 Visi... 38

4.1.2.3 Misi... 39

4.1.2.4 Tujuan... 39

4.1.3 Visi, Misi, dan Tujuan Fakultas Ekonomi... 39

4.1.3.1 Visi... 39

4.1.3.2 Misi... 40

4.1.3.3 Tujuan... 40

4.1.4 Riwayat Progdi Akuntansi... 40

4.1.4.1 Visi Progdi Akuntansi... 41

4.1.4.2 Misi Progdi Akuntansi... 42

4.1.4.3 Tujuan ProgdimAkuntansi... 42

4.2 Deskripsi Hasil Penelitian... 43

4.2.1 Rekapitulasi Jawaban Variabel Motivasi Karir (X1) 43

4.2.2 Rekapitulasi Jawaban Variabel Motivasi Ekonomi 45

4.2.3 Rekapitulasi Jawaban Variabel Motivasi Peningkatan Kualitas Kemampuan... 46

4.2.4 Rekapi


(9)

AkuntansiUntuk mengikuti PPAk... 48 4.3 Uji Validitas, Reliabilitas, dan Normalitas

4.3.1 Uji

Validitas... 49

4.3.2 Uji

Reliabilitas... 53

4.3.3 Uji

Normalitas... 54 4.4 Teknik Analisis dan Uji Hipotesis... 55

4.4.1 Uji

Asumsi Klasik ... 55

4.4.2 Analisi

s Regresi Linear Berganda... 58

4.4.2.1 Persam

aan Regresi... 59

4.4.3 Uji

Hipotesis... 61

4.4.3.1 Uji

Kecocokan Model (uji F)... 61

4.4.3.2 Uji

Pengaruh (uji t)... 63 4.5 Pembahasan... 64 4.6 Implikasi Penelitian... 67


(10)

4.7 Perbedaan Hasil Penelitian Dengan Hasil Penelitian Yang

Terdahulu... 68

4.8 Keterbatasan Penelitian... 69

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan... 71

5.2 Saran... 71

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN DAFTAR TABEL Halaman Tabel 1.1 Laporan Hasil survei Pendahuluan... 4

Tabel 4.1 Rekapitulasi Jawaban Responden Mengenai Motivasi Karir (X1).... 43

Tabel 4.2 Rekapitulasi Jawaban Responden Mengenai Motivasi Ekonomi (X2). 45 Tabel 4.3 Rekapitulasi Jawaban Responden Mengenai Motivasi Peningkatan Kualitas Kemampuan... 46

Tabel 4.4 Rekapitulasi Jawaban Responden Mengenai Minat Mahasiswa Akuntansi Untuk Mengikuti PPAk... 48

Tabel 4.5 Hasil Uji Validitas Motivasi Karir (X1)... 50

Tabel 4.6 Hasil Uji Validitas Motivasi Ekonomi(X2)... 51


(11)

Tabel 4.8 Hasil Uji Validitas Minat Untuk Mengikuti PPAk (Y)... 53

Tabel 4.9 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Penelitian... 54

Tabel 4.10 Hasil Uji Normalitas... 55

Tabel 4.11 Hasil Uji Multikolinieritas... 56

Tabel 4.12 Hasil Uji Heteroskedastisitas... 57

Tabel 4.13 Hasil Estimasi Koefisien Regresi... 59

Tabel 4.14 Hasil Uji F... 61

Tabel 4.15 Hasil Nilai Koefisien determinan ( R Square )... 62

Tabel 4.16 Hasil Uji t ... 63

Tabel 4.17 Rangkuman Perbedaan Penelitian Sekarang Dengan Penelitian Terdahulu... . 68


(12)

DAFTAR GAMBAR

Halaman


(13)

PENGARUH MOTIVASI TERHADAP MINAT MAHASISWA AKUNTANSI DI UPN “VETERAN” JAWA TIMUR UNTUK MENGIKUTI

PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI (PPAk)

Oleh Reny Astianingrum

ABSTRAKSI

Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk) adalah pendidikan lanjutan pada pendidikan tinggi untuk mendapatkan gelar profesi akuntan yang harus dijalani setelah selesai menempuh pendidikan program sarjana atau strata satu (S1) Ilmu Ekonomi pada Jurusan Akuntansi ( Keputusan Mendiknas No 180/P/2001). Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk) sangat penting bagi mahasiswa jurusan akuntansi, sebab dapat memberikan kontribusi untuk menjadi seorang akuntan yang profesional. Mengingat pentingnya PPAk bagi mahasiswa akuntansi maka diperlukan motivasi dalam diri mahasiswa terhadap minat mengikuti PPAk, yang diharapkan dapat mencapai tujuan yang diinginkan mahasiswa tersebut. Hal ini tentunya juga akan dipengaruhi oleh berbagai motivasi lain, diantaranya adalah motivasi karir, motivasi ekonomi dan motivasi peningkatan kualitas kemampuan.

Penelitian ini bertujuan Untuk mengetahui dan membuktikan secara empiris apakah motivasi karir, motivasi ekonomi, dan motivasi peningkatan kualitas kemampuan berpengaruh terhadap minat mahasiswa akuntansi di UPN untuk mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk). Populasi yang digunakan dalam penelitian kali ini adalah mahasiswa akuntansi kelas pagi angkatan 2008 sebanyak 144 mahasiswa. Dan sampel yang diambil sebanyak 59 responden.

Dari kajian yang dilakukan telah menghasilkan kesimpulan bahwa motivasi karir, motivasi ekonomi dan motivasi peningkatan kualitas kemampuan berpengaruh signifikan terhadap minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti PPAk.

Keywords: Motivasi Karir, Motivasi Ekonomi, Motivasi Peningkatan Kualitas Kemampuan


(14)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Di era yang semakin berkembang saat ini pendidikan sangat mempunyai peran yang sangat besar karena pendidikan dapat mendorong dan menentukan maju mundurnya proses pembangunan bangsa dalam segala bidang. Dimasa yang sangat berkembang ini manusia berlomba lomba meraih pendidikan yang setinggi tingginya dalam meraih cita-cita yang diinginkan. Beberapa faktor yang mendukung tercapainya tujuan pendidikan antara lain : orientasi profesional, kualitas pengajaran, kesempatan pembelajaran, dan partisipasi dari semua personil yang ada dalam lingkungan tersebut. Untuk mencapai hal itu dibutuhkan kemampuan bersaing dan memiliki keunggulan yang kompetitif. Seiring dengan perkembangan dalam berbagai bidang, bangsa indonesia dituntut untuk menciptakan dan mengembangkan sumber daya manusia yang berkualitas. Pendidikan dapat ditempuh melalui berbagai jalur, baik formal maupun non formal. Pendidikan jalur formal dapat ditempuh melalui tingkat kanak-kanak hingga perguruan tinggi. Sedangkan jalur nonformal dapat ditempuh melalui kursus atau pelatihan. Dalam tingkat perguruan tinggi banyak program studi yang ditawarkan, salah satunya adalah program studi akuntansi. Akuntansi merupakan salah satu jurusan di fakultas ekonomi yang banyak diminati oleh mahasiswa saat ini. Akuntansi banyak mengalami proses perkembangan baik dalam dunia


(15)

pendidikan maupun bisnis. Menurut Sudem, 1993 ( dalam Novitasari, 2011) pendidikan akuntansi harus menghasilkan akuntan profesional sejalan dengan perkembangan kebutuhan jasa akuntansi pada abad mendatang. Mahasiswa juga termotivasi oleh anggapan bahwa akuntansi dimasa datang sangat dibutuhkan oleh banyak organisasi perusahaan.

Motivasi terbentuknya tenaga-tenaga yang bersumber dari dalam dan luar individu tersebut. Secara psikologis, tingkah laku individu dalam pendidikan erat kaitannya dengan motif-motif yang dimilikinnya, sedangkan motif individu ditentukan oleh kebutuhannya. Jika kebutuhan tersebut ingin terealisasi maka seseorang akan berusaha menumbuhkan motivasi dirinya yang selanjutnya akan dapat dilihat pada tingkah laku kinerjanya. Motivasi merupakan faktor utama yang mendorong seseorang untuk mencapai prestasi dan mengikuti pelatihan pendukung guna untuk menentukan langkah mahasiswa dalam menentukan profesi yang mereka pilih setelah lulus. Karena dengan adanya motivasi maka timbul semangat bagi para individu untuk berkembang menjadi lebih baik dan dengan adannya motivasi dapat mendorong individu untuk lebih bersemangat dalam menggapai apa yang sudah diharapkan atau yang ingin diraih dimasa depan guna untuk dapat mensejahterahkan hidupnya dimasa depan.(Benny dan Yuskar,2006 :2).

Pendidikan Profesi Akuntan (PPAk) adalah pendidikan lanjutan pada pendidikan tinggi untuk dapat gelar profesi akuntan, yang harus dijalani setelah selesai menempuh pendidikan program sarjana atau srata sarjana (S1) Ilmu Ekonomi pada jurusan Akuntasi. Melalui Surat Keputusan Menteri Pendidikan


(16)

Profesi Akuntan (PPAk), dan Surat Keputusan Mendiknas No. 180/P/2001 tentang pengangkatan panitia ahli persamaan ijazah akuntan, serta ditandatanganinya Nota Kesepahaman (MoU) pada tanggal 28 Maret 2002, antara Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dengan Dirjen Dikti Depdiknas atas pelaksanaan pendidikan profesi akuntan yang pada akhirnya membuat Pendidikan Profesi Akuntan (PPAk) di Indonesia dapat terealisasi. Profesi akuntan terdiri dari beberapa bidang yaitu akuntan publik, akuntan intern, akuntan pemerintah , dan akuntan pendidik. Pendidikan Profesi Akuntan (PPAk) bertujuan untuk menghasilkan lulusan yang memiliki keahlian di bidang akuntansi dan memberikan kompetensi keprofesiannya. Mahasiswa yang mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk) adalah calon akuntan yang nantinya berhak mengikuti Ujian Sertifikasi Akuntan Publik (USAP). Ujian ini syarat penting untuk mendapat ijin praktik sebagai akuntan publik.(Novitasari, 2011:4).

Mengingat pentingnya PPAk bagi mahasiswa akuntansi maka diperlukan motivasi dari dalam diri mahasiswa terhadap minat untuk mengikuti PPAk, yang duharapkan untuk mencapai tujuan yang diinginkan mahasiswa untuk menjadi seorang akuntan yang profesional dan mempunyai tanggung jawab yang tinggi. Telah banyak penelitian terdahulu yang berusaha mencari tahu mengenai pengaruh motivasi terhadap minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti pendidikan profesi akuntan (PPAk) dan faktor-faktor apa yang terkait, misalnya Sri Wahyuni Widyastuti,Kiki Juliana ( dalam Novitasari,2011) yang meneliti pengaruh motivasi yaitu motivasi karir, motivasi ekonomi dan motivasi kualitas terhadap minat mahasiswa mengikuti PPAk. Dari hasil penelitian menunjukan


(17)

motivasi karir merupakan faktor yang paling signifikan mempengaruhi minat mahasiswa untuk mengikuti PPAk, dan adanya perbedaan minat untuk mengikuti PPAk antara mahasiswa tingkat awal dan tingkat akhir.Penelitian ini bermaksud meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi mahasiswa akuntansi dalam mengikuti PPAk, yaitu motivasi secara khusus yang terdiri dari motivasi karir, motivasi ekonomi, dan motivasi peningkatan kualitas kemampuan. Adapun yang menjadi subyek penelitian mahasiswa UPN “VETERAN” Jawa Timur jurusan akuntansi.

Sebelum melakukan penelitian ini peniliti sebelumnya melakukan survei awal agar dapat mengetahui adakah mahasiswa akuntansi angkatan 2008 yang minat untuk melanjutkan mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi ( PPAk ), dengan menyebar 20 lembar kuisoner untuk mengetahui ada atau tidaknya minat mahasiswa akuntansi terhadap Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk).

Tabel 1.1 Laporan Hasil Survei Pendahuluan

No Item Pertanyaan Jumlah dan uraian

1 Mengetahui PPAk 16

Tidak Mengetahui PPAk 4

2 Berminat Mengikuti PPAk 13

Tidak Berminat PPAk 7

3 Alasan Berminat Mengikuti

PPAk

- Jenjang karir yang lebih


(18)

- Untukmeningkatkankualitas

Sumber : Survei Pendahuluan

Dari hasil kuisoner sederhana itu ada 16 responden mengetahui tentang PPAk dan 4 responden tidak mengetahui tentang PPAk. Dan dari 13 responden yang berminat meneruskan untuk melanjutkan ke Pendidikan Profesi Akuntansi dan 7 responden lain memilih untuk berkarir. Dan dari hasil jawaban responden ternyata hasil dari motivasi yang mendasari mereka untuk melanjutkan ke Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk) adalah motivasi karir dan motivasi peningkatan kualitas kemampuan, Oleh karena itu dengan mengetahui minat mahasiswa akuntansi dan dengan mengetahui pengaruh motivasi terhadap minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti pendidikan profesi akuntansi (PPAk), maka kalangan akademik diharapkan dapat memberian nilai tambah dalam upaya untuk meningkatkan nilai tambah dalam upaya untuk meningkatkan nilai tambah dalam rangka menambah mutu lulusan sebagai pekerja intelektual yang siap pakai sesuai dengan kebutuhan pasar.

Oleh karena itu, pada kesempatan ini peneliti ingin meneliti dengan judul

“Pengaruh Motivasi terhadap minat mahasiswa akuntansi di UPN “veteran” Jawa Timur untuk mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk)”. Untuk itu dipandang perlu untuk meneliti guna mencari faktor-faktor motivasi yang paling dominan dalam mempengaruhi minat mahasiswa progdi akuntansi di UPN Jatim yang diharapkan akan menempuh pendidikan profesi akuntansi (PPAk), guna memenuhi tuntutan profesi akuntansi agar dapat bekerja lebih profesional


(19)

dan mempunyai sens of enterpreneurship yang lebih responsive dengan perubahan kondisi bisnis agar tetap survive.

1.2 Perumusan masalah

Setelah dipaparkan latar belakang tersebut diatas maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:“Apakah motivasi karir, motivasi ekonomi, dan motivasi peningkatan kualitas kemampuan berpengaruh terhadap minat mahasiswa akuntansi di UPN untuk mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk)?”

1.3 Tujuan penelitian

Untuk mengetahui dan membuktikan secara empiris apakah motivasi karir, motivasi ekonomi, dan motivasi peningkatan kualitas kemampuan berpengaruh terhadap minat mahasiswa akuntansi di UPN untuk mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk).

1.4 Manfaat penelitian

Peneliti berharap penelitian ini dapat bermanfaat bagi berbagai pihak terutama bagi :


(20)

Sebagai sarana ilmu pengetahuan dan teori-teori yang telah diperoleh dibangku kuliah dan diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan penelitian akan ilmu akuntansi.

2. Bagi Universitas

Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk menambah perbendaharaan Universitas Pembangunan Nasional “veteran” Jawa Timur khususnya Fakultas Ekonomi sehingga dapat digunakan sebagai refrensi bagi peneliti yang lain.

3. Bagi Peneliti

Diharapkan dapat bermanfaat bagi peneliti yang lain akan menggandakan penelitian lebih lanjut, yang berkaitan dengan masalah ini.


(21)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penelitian terdahulu.

Adapun beberapa penelitian terdahulu yang disajikan sebagai sumber acuan penelitian.

1. Ellya Beny Yuskar (2006). a. Judul.

“Pengaruh Motivasi Terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi Untuk Mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk)” (studi empiris pada Perguruan Tinggi di Padang).

b. Permasalahan.

“ Apakah pengaruh motivasi terhadap minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti pendidikan profesi akuntansi untuk menguji kemungkinan terjadinya perbedaan minat antara mahasiswa yang belum mendapatkan atau mengikuti mata kuliah auditing dengan mahasiswa yang sudah memperoleh mata kuliah auditing.


(22)

1. Motivasi kualitas mempengaruhi minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti PPAk.

2. Motivasi karir mempengaruhi minat mahasiswa akuntansi untuk

mengikuti PPAk.

3. Motivasi ekonomi mempengaruhi minat mahasiswa akuntansi untuk

mengikuti PPAk.

d. Kesimpulan

“ Bahwa motivasi karir mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap minat mahasiswa untuk mengikuti PPAk, motivasi ekonomi tidak berpengaruh signifikan terhadap minat mahasiswa untuk mengikuti PPAk, motivasi kualitas mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap minat mahasiswa untuk mengikuti pendidikan profesi akuntansi dan bahwa ada perbedaan signifikan antara mahasiswa yang telah mengambil matakuliah auditing trhadap minat untuk mengikuti PPAk.”

2. Didik Purnomo (2008). a. Judul.

“ Pengaruh Motivasi terhadap minat mahasiswa akuntansi di UPN “Veteran” Jawa Timur untuk mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk)”.

b. Permasalahan.

1. Apakah motivasi karir, motivasi ekonomi dan motivasi peningkatan kualitas kemampuan berpengaruh terhadap minat mahasiswa kosentrasi


(23)

akuntansi dan akuntansi manajemen di UPN “Veteran” Jawa Timur untuk mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk).

2. Apakah terdapat perbedaan minat antara mahasiswa konsentrasi

keuangan dan akuntansi manajemen di UPN “Veteran” Jawa Timur untuk mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk).

c. Hipotesis.

1. Diduga motivasi karir, motivasi ekonomi dan motivasi peningkatan kualitas kemampuan terhadap minat mahasiswa konsentrasi keuangan dan akuntansi manajemen untuk mengikuti PPAk.

2. Diduga terdapat perbedaan minat antara mahasiswa konsentrasi akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen untuk mengikuti PPAk.

d. Kesimpulan.

Berdasarkan uraian dan analisa data yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang menyatakan terdapat pengaruh antara motivasi karir, motivasi ekonomi dan motivasi kualitas terdapat minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti PPAk dan adanya perbedaan minat mahasiswa akuntansi manajemen Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Surabaya untuk mengikuti PPAk telah teruji kebenaranya.

3.Novitasari (2011). a. Judul.


(24)

“ Pengaruh Motivasi Terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi di UPN “Veteran” Jawa Timur Untuk Mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk) ”.

b. Permasalahan.

“ Apakah motivasi Kualitas, motivasi Karir, dan motivasi ekonomi berpengaruh terhadap minat mahasiswa akuntansi di UPN untuk mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk)?”.

c. Hipotesis.

1. Motivasi kualitas mempengaruhi minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti PPAk.

2. Motivasi karir mempengaruhi minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti PPAk.

3. Motivasi ekonomi mempengaruhi minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti PPAk.

d. Kesimpulan.

“ Bahwa motivasi karir mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap minat mahasiswa untuk mengikuti PPAk, motivasi ekonomi tidak berpengaruh signifikan terhadap minat mahasiswa untuk mengikuti PPAk, motivasi kualitas mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap minat mahasiswa untuk mengikuti pendidikan profesi akuntansi dan bahwa ada perbedaan signifikan antara mahasiswa yang telah mengambil matakuliah auditing trhadap minat untuk mengikuti PPAk.”


(25)

2.2 Landasan Teori 2.2.1 Minat

2.2.1.1 Definisi Minat

Menurut Widyastuti (ELLya Beny dan Yuskar,2006:4) menyatakan minat adalah keinginan yang didorong oleh suatu keinginan setelah melihat, mengamati dan membandingkan serta mempertimbangkan dengan kebutuhan yang diinginkanya. Minat adalah kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu. Selanjutnya menurut kamus umum bahasa indonesia mendefinisikan minat sebagai keinginan untuk memperhatikan atau melakukan sesuatu. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa ada beberapa hal yang perlu diperhtikan sehubungan dengan minat, yaitu:

1. Minat dianggap sebagai perantara faktor-faktor motivasional yang mempunyai dampak pada suatu perilaku.

2. Minat menunjukan seberapa keras seseorang berani mencoba

melakukan sesuatu. .


(26)

Pengaruh motivasi terhadap minat mahasiswa untuk mengikuti pendidikan profesi akuntansi didasari oleh teori motivasi yang dilakukan oleh David McClelland (1961) yang mengemukakan bahwa seseorang memiliki energi potensial yang dapat dimanfaatkan tergantung pada dorongan motivasi, situasi dan peluang yang ada.

Minat mahasiswa dalam pendidikan profesi akuntansi dipengaruhi oleh banyak hal satunya adalah mata kuliah pengantar akuntansi, mata kuliah pengantar akuntansi sebagai dasar dalam pelajaran akuntansi yang sangat menentukan keberhasilan ketingkat selanjutnya.

Berdasarkan keterangan diatas dapat disimpulkan bahwa terdapat kolerasi positif antara minat mahasiswa dalam mengikuti pendidikan profesi akuntansi dengan motivasi yang didapat dari mata kuliah pengantar akuntansi digunakan sebagai pedoman serta acuan untuk mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi. ( Hasibuan,1999:111-112).

2.2.2 Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk)

Pendidikan profesi akuntansi bertujuan menghasilkan lulusan yang menguasai keahlian dibidang profesi akuntansi dan memberikan kopensasi keprofesian akuntansi lulusan pendidikan profesi akuntansi berhak menyandang sebutan gelar profesi akuntan yang selanjutnya disingkat AK. Keputusan Mendiknas Nomor 179/U/2001 menyebut


(27)

bahwa pendidikan profesi akuntansi adalah pendidikan tinggi setelah program sarjana ilmu ekonomi pada program studi akuntansi.

Kurikulum dan silabus pendidikan profesi akuntansi (PPAk). Penyelenggaraan PPAk meliputi paling sedikit 20 SKS yang ditempuh dan paling banyak 40 SKS selama 2 semester atau 12 bulan.

Kurikulum nasional yang dimaksud adalah: 1. Etika Eisnis dan Profesi

2. Seminar Perpajakan 3. Praktik Audit 4. Lingkungan Bisnis 5. Pengetahuan PasarModal 6. Seminar Akuntansi Keuangan

7. Seminar Akuntansi Manajemen

Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk)nmerupakan pendidikan tambahan bagi lulusan sarjana ekonomi akuntansi yang ingin mendapatkan sebutan Akuntan, sehingga dengan mendapat sebutan akuntan tersebut yang bersangkutan dapat melanjutkan karier sebagai seorang akuntan publik atau akuntan lainnya.

2.2.2.1 Profesi Akuntansi

Pada saat ini di berbagai dunia bisnis profesi akuntansi selalu dibutuhkan untuk membantu menyelesaikan masalah yang terjadi pada


(28)

bisnis tersebut. Sorotan yang diberikan kepada profesi ini disebabkan oleh berbagai faktor diantaranya praktik-praktik profesi yang mengabaikan standar akuntansi bahkan etika. Menurut teori sosiologi klasik tentang profesi ( Ellya Benny dan Yuskar ,2006 ) menyebutkan bahwa masyarakat mempunyai prestasi dan kekuatan terhadap profesi. Disebabkan karena para profesional mempunyai bodies of knowledge yang terkait dengan pusat keinginan dan nilai dari suatu sistem sosial. Untuk itu diharapkan para profesional dalam menjalankan tugas profesinya harus berpegang pada nilai-nilai profesionalitas.

Profesi akuntan biasanya dianggap sebagai salah satu bidang profesi seperti organisasi lainnya, misalnya Ikatan Dokter Indonesia (IDI). Supaya dikatakan profesi maka akuntan harus memiliki beberapa syarat sehingga masyarakat sebagai objek dan sebagai pihak yang memerlukan profesi, mencapai hasil kerjanya.

Adapun menurut harahap (2004) adalah sebagai berikut:

1. Memiliki bidang ilmu yang ditekuninya, yaitu merupakan pedoman dalam melaksanakan keprofesiannya.

2. Memiliki kode etik sebagai pedoman yang mengatur tingkah laku

anggotanya dalam profesi itu.

3. Berhimpun dalam suatu organisasi resmi yang diakui oleh

mesyarakat/pemerintah.


(29)

5. Bekerja bukan dengan komersil tetapi didasarkan kepada fungsinya sebagai kepercayaan masyarakat.

Profesi akuntan adalah semua bidang yang mempergunakan keahlian bidang akuntansi, termasuk bidang pekerjaan akuntan publik, akuntan interen yang bekerja di pemerintahan, dan akuntan sebagai pendidik (Regar, 1993:7-8).

Untuk menjadi akuntan harus lebih dahulu mendapat izin kerja yang dikeluarkan oleh Departemen Keuangan. Dan izin kerjanya hanya dapat diberikan bila yang bersangkutan telah dianggap cakap untuk melakukan fungsi akuntan publik dengan cara meneliti pengalaman yang bersangkutan. Pengetahuan teori yang diperoleh selama proses pendidikan dianggap tidak cukup untuk melakukan fungsinya sebagai akuntan.

2.2.3 Pengertian Motivasi

Motivasi (Kamus Besar Bahasa Indonesia,2002) adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang, sadar atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu, atau Motivasi adalah usaha-usaha yang dapat menyebabkan seseorang atau kelompok orang tertentu tergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang dikehendakinya atau mendapat kepuasan dengan perbuatanya. Motivasi merupakan hal yang melatar belakangi individu berbuat untuk mencapai


(30)

tujuan tertentu. Seseorang yang dengan sengaja meningkatkan diri menjadi bagian dari organisasi mempunyai latar belakang yang berbeda-beda, salah satunya adalah agar mereka dapat berinteraksi dengan manusia laiinya dan agar kebutuhan hidupnya dapat terpenuhi.

2.2.4 Jenis Motivasi

Menurut Hasibuan,1999:150 ( dalam Novitasari,2011) ada dua jenis motivasi, yaitu motivasi positif dan motivasi negatif.

a.Motivasi Positif

Motivasi positif maksudnya manajer motivasi (merangsang) bawahan dengan memberi hadiah ( penghargaan ) kepada mereka yang berprestasi diatas prestasi standart, dengan motivasi positif, semangat kerja bawahan akan meningkat karena umumnya manusia senang menerima yang baik-baik saja.

b.Motivasi Negatif

Motivasi negatif maksudnya manajer memotivasi bawahan dengn standart mereka akan mendapat hukuman, dengan motivasi negatif ini semngat bekerja bawahan dalam jangka pendek akan meningkatkan karena mereka takut dihukum, tetapi untuk jangka panjang dapat berakibat kurang baik.

Dalam penggunaan masing-masing jenis motivasi ini dengan segala bentuknya haruslah mempertimbangkan situasi karyawan, sebab pada


(31)

hakekatnya setiap karyawan secara individual berbeda satu dengan yang laiinya. Suatu dorongan yang mungkin efektif bagi seseorang mungkin tidak efektif bagi orang lain menurut Rivai,2005:461 dalam ( Novitasari,2011).

2.2.5 Karateristik Motivasi

Dalam penelitian ini yang termasuk dalam karakteristik motivasi dibedakan menjadi tiga, adalah sebagai berikut :

2.2.5.1 Pengaruh Motivasi terhadap minat

Pengaruh motivasi terhadap minat mahasiswa untuk mengikuti pendidikan profesi akuntansi didasari oleh motivasi yang dikemukakan oleh David McCelland (1961) yang mengemukakan bahwa seseorang memiliki energi potensial yang dapat dimanfaatkan tergantung pada dorongan motivasi, situasi dan peluang yang ada.

Minat belajar mahasiswa dalam pendidikan profesi akuntansi dipengaruhi banyak hal salahsatunya seperti mata kuliah Pengantar akuntansi sebagai dasar dalam pelajaran akuntansi sangat menentukan untuk ketingkat selanjutnya dan mata kuliah seminar audit yang memberikan pentingnya pendidikan profesi untuk karier ke depan.


(32)

2.2.5.2 Motivasi karir

Motivasi karir merupakan dorongan yang timbul dari dalam diri seseorang untuk meningkatkan kemampuan pribadinya dan dalam rangka maencapai kedudukan atau karir yang lebih baik dari sebelumnya.

Menurut Widyastuti (dalam Novitasari,2011:20) mengemukakan bahwa karir sebagai akuntan diminati oleh banyak mahasiswa akuntansi karena mereka ingin memperoleh kesempatan berkembang yang lebih baik dibandingkan dengan karir yang lain dan karir tersebut sesuai dengan latar belakang pendidikan serta memperoleh pengakuan atas prestasi yang lebih diraih.

2.2.5.3 Pengaruh Motivasi Karir terhadap Minat Mahasiswa untuk mengikuti PPAk.

Sri Wahyuni Widyastuti (Novitasari,2011:21) mengemukakan bahwa karir sebagai akuntan diminati oleh banyak mahasiswa akuntansi karena mereka ingin memperoleh kesempatan berkembang lebih baik dibandingkan dengan karir tersebut sesuai dengan latar belakang pendidikan serta memperoleh pengakuan atas prestasi yang telah diraih. Dalam penelitian ini dijelaskan bahwa mahasiswa akuntansi termotivasi untuk mengikuti PPAk dikarenakan adanya kesempatan karir yang luas


(33)

di bidang akuntansi dibandingkan karir di bidang lain,serta ingin mendapat pengakuan atas prestasi yang diraihnya.

2.2.5.4 Motivasi Ekonomi

Motivasi ekonomi merupakan suatu dorongan yang timbul dalam diri seseorang untuk meningkatkan kemampuan pribadinya dalam rangka untuk memperoleh penghargaan finansial yang diingikan.

Imbalan finansial adalah imbalan yang diterima seseorang bagi jasa-jasa yang diberikan kepada organisasi, yang dapat berupa gaji/upah, bonus, premi,tunjangan istri, tunjangan anak, biaya pengobatan, biaya pendidikan anak, pembayaran dana pensiun, dan lain-lain (Siagian,2004:138). Penghargaan finansial terdiri ata penghargaan langsung dan penghargaan tidak langsung. Penghargaan finansial merupakan suatu bentuk sistem pengendalian manajemen. Widyastuti (dalam Novitasari,2011:21) mengemukakan bahwa motivasi ekonomi didorong oleh kemampuan mahasiswa untuk memperoleh gaji yang tinggi, fasilitas yang memadai memperoleh bonus.

2.2.5.5 Pengaruh Motivasi Ekonomi terhadap Minat Mahasiswa untuk mengikuti PPAk

Menurut Sri Wahyuni Widyastuti (dalam Novitasari,2011:22) menjelaskan bahwa terdapat hubungan saling berkaitan antara variabel


(34)

motivasi ekonomi dengan mahasiswa untuk mengikuti PPAk. Dalam penelitian ini dijelaskan bahwa mahasiswa akuntansi termotivasi untuk mengikuti PPAk dikarenakan ingin memperoleh penghargaan finansial yang diinginkan seperti gaji awal yang tinggi, fasilitas yang memadai, serta adanya bonus-bonus.

2.2.5.6 Motivasi Peningkatan Kualitas Kemampuan

Definisi dari motivasi peningkatan kualitas kemampuan merupakan dorongan yang timbul dari dalam diri seseorang untuk memiliki dan meningkatkan kualitas kemampuannya dalam bidang yang ditekuninya sehingga dapat melaksanakan tugasnya dengan baik dan benar.

Dari penelitian Sri Wahyuni Widyastuti (dalam Novitasari,2011:22) mengemukakan bahwa motivasi kualitas didorong oleh kemampuan mahasiswa dalam mengambil keputusan untuk memberikan kontribusi terhadap organisasi dan menguasai ilmu pengetahuan yang menyangkut banyak pekerjaannya.


(35)

2.2.5.7 Pengaruh Motivasi Peningkatan Kualitas Kemampuan terhadap Minat Mahasiswa untuk mengikuti PPAk.

Sri Wahyuni Widyastuti (Novitasari,2011:23) menjelaskan bahwa terdapat hubungan yang saling berkaitan antara variabel motivasi kualitas dengan minat mahasiswa untuk mengikuti PPAk. Penelitian ini dijelaskan bahwa mahasiswa akuntansi termotivasi untuk mengikuti PPAk dikarenakan ingin memiliki dan meningkatkan kualitas kemampuan diri, kemampuan serta keahlian pada bidang akuntansi agar menjadi seorang akuntan yang profesional dan siap bersaing dengan akuntan belahan dunia lain.

2.2.6 Teori Motivasi

2.2.6.1 Teori Hierarkri kebutuhan oleh Abraham Maslow

Teori maslow menjelaskan suatu hirarki kebutuhan yang menunjukan adanya 5 tingkatan yang lebih tinggi akan mendorong seseorang untuk mendapatkan kepuasan tersebut, setelah kebutuhan yang lebih rendah telah dipuaskan. Hirarkri 5 kebutuhan dasar manusia menurut maslow adalah : kebutuhan fisiologi, kebutuhan keamanan, kebutuhan sosial, kebutuhan penghargaan dan kebutuhan akualisasi diri. Peningkatan motivasi pada diri seseorangpun berdampak pada peningkatan minat pula. Hal ini sesuai dengan teori Abraham Maslow, bahwa teorinya manusia memiliki kebutuhan salah satunya ekonomi.


(36)

2.3 Kerangka pikir

Berdasarkan penelitian terdahulu dan berdasarkan teori yang telah dikemukakan diatas, maka dapat digambarkan sebagai berikut:

Uji statistik regresi linier berganda 2.4 Hipotesis

Berdasarkan latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian dan landasan teori serta kerangka pikir diatas, maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

“ Bahwa variabel motivasi karir, motivasi ekonomi, dan motivasi peningkatan kualitas kemampuan berpengaruh terhadap minat mahasiswa untuk mengikuti pendidikan profesi akuntansi ”.

Motivasi Karir ( X1)

Motivasi Peningkatan Kualitas Kemampuan

( X3)

Motivasi Ekonomi ( X2)

Minat untuk mengikuti PPAk ( Y )


(37)

BAB III

METODE PENELITIAN

Didalam bab ini akan dijelaskan beberapa hal yang berkaitan dengan penelitian yang menliputi variabel penelitian, populasi dan sampel penelitian, sumber data, dan tekhnik analasis data.

3.1 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Adapun definisi operasional dalam variabel ini adalah segala sesuatu yang dapat digunakan menjadi obyek penelitian berdasarkan atas sifat-sifat atau hal-hal yang dapat didefinisikan dan dapat diamati atau diobservasi.Adapun definisi operasional variabel yang akan dipakai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1.Variabel Terikat ( dependen Variabel ) adalah tipe variabel yang dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel independen atau variabel yang di duga sebagai akibat dari variabel independen. Dalam penelitian ini variabel dependen adalah Minat Mahasiswa Akuntansi Mengikuti PPAk (Y) . Minat adalah keinginan yang didorong oleh suatu keinginan setelah melihat, mengamati dan membandingkan serta mempertimbangkan dengan kebutuhan yang diinginkannya. Seperti yang diuraikan sebelumnya, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan pada variabel minat ini yaitu :

a) Minat dianggap sebagai perantara faktor-faktor motivasional yang mempunyai dampak pada suatu perilaku.


(38)

b) Minat menunjukkan seberapa keras seseorang berani mencoba.

c) Minat menunjukkan seberapa banyak upaya yang direncanakan seseorang untuk dilakukan.

2.Variabel Independen adalah tipe variabel yang menjelaskan atau mempengaruhi variabel lain atau variabel yang diduga sebagai sebab dari variabel dependen.Dalam penelitian ini yang menjadi variabel independen adalah motivasi yang terdiri dari:

a. Motivasi Karir ( X1) yaitu merupakan dorongan yang timbul dari dalam

diri seseorang untuk meningkatkan kemampuan pribadinya dan dalam rangka mencapai kedudukan jabatan atau karir yang lebih baik dari sebelumnya.

b. Motivasi Ekonomi ( X2 ) yaitu merupakan suatu dorongan yang timbul

dalam diri seseorang untuk meningkatkan kemampuannya untuk memperoleh financial yang diinginkan.

c. Motivasi Peningkatan Kualitas kemampuan ( X3) yaitu merupakan

dorongan yang timbul dari dalam diri seseorang untuk memiliki dan meningkatkan kualitas kemampuan yang dimiliki di bidang yang ditekuninya sehingga dapat terlaksana dengan baik dan benar.

3.1.2 Pengukuran Variabel

Dalam penelitian ini alat ukur yang digunakan dalam mengukur variabel motivasi karir, motivasi ekonomi, motivasi peningkatan kualitas kemampuan dan minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti Pendidikan


(39)

Profesi Akuntansi adalah dengan menggunakan kuisoner yang diadaptasi dari penelitian Novitasari (2011) dan Ellya Beny dan Yuskar ( 2006). Dalam penelitian ini skala pengukuran yang digunakan dalam pengukuran variabel tersebut baik itu variabel terikat maupun variabel bebas adalah menggunakan skala interval dengan tekhnik Sematic Deferensial. Skala ini tersusun dalam suatu garis kontinum dengan jawaban yang sangat positif terletak disebelah kanan dan jawaban sangat negatif disebelah kiri ataupun sebaliknya (Sumarsono,2004:25).Skala data yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala interval. Dengan pengukuran interval yang dimulai dengan angka 1 sampai 5 dimana angka 1 menunjukan nilai terendah, sedangkan angka 5 menunjukan angka tertinggi.

Sangat tidak setuju 1 2 3 4 5 Sangat setuju

Dimana: 1 = Sangat tidak setuju

2 = Tidak setuju

3 = Ragu-ragu

4 = Setuju 5 = Sangat setuju

3.2Teknik Penentuan Sampel a. Populasi

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah semua mahasiswa akuntansi kelas pagi angkatan 2008 yang masih aktif mengikuti


(40)

perkuliahan, pada Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur yang berjumlah 144 mahasiswa,responden yang digunakan mahasiswa angkatan 2008 karena sekarang responden menempuh semester akhir yang sebentar lagi akan lulus dan memperoleh gelar sarjana.

b. Sampel

Sampel merupakan bagian dari populasi, karena tidak semua data dan informasi akan diproses dan tidak semua orang akan diteliti melainkan cukup dengan menggunakan sampel yang mewakilinya atau yang biasa disebut dengan sampel yang representatif. (Sumarsono, 2004:44)

Teknik pengambilan sampel digunakan dalam penelitian ini menggunakan Simple Random Sampling, yaitu karena pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu. Cara demikian dilakukan bila anggota populasi dianggap homogen. (Sugiyono,2010:64).

Ukuran sampel menggunakan rumus dari Taro Yame yang dikutip oleh Rahmat dalam Riduwan (Novitasari,2011:33).

n = N N.d² +1

Dimana :

N = jumlah populasi

d² = presisi yang di tetapkan n = jumlah sampel


(41)

Maka :

n = N N.d² +1 n = 144

144(0,1)² +1 = 59 responden

3.3 Teknik Pengumpulan Data 3.3.1 Jenis Data

Dalam hal pembuatan skripsi ini data merupakan faktor yang penting dalam penyusunan penelitian ini. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: Data Primer.Data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari objek yang akan diteliti, baik langsung maupun angket ( kuisoner ). Data primer secara khsus dikumpulkan oleh peneliti untuk menjawab pertanyaan peneliti.

3.3.2 Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data yang digunakaan oleh peneliti adalah : Kuisoner


(42)

Yaitu pengumpulan data penelitian pada kondisi tertentu kemungkinan tidak memerlukan kehadiran peneliti. Pertanyaan peneliti dan jawaban responden dapat dikemukakan secara tertulis melalui kuisoner. Teknik ini memberikan tanggungjawab kepada responden untuk membaca dan menjawab pertanyaan. (Indriantoro,Nur dan Supomo,Bambang 2008:154).

3.4 Teknik Analisis data Uji Hipotesis 3.4.1 Teknik Analisis

1. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sejauh mana kuisoner mengukur yang diinginkan. Suatu kuisoner dinyatakan valid apabila pertanyaan pada kuisoner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuisoner tersebut. Valid atau tidaknya alat ukur atau kuisoner tersebut dapat diuji dengan mengkorelasikan antara skor total yang diperoleh dari penjumlahan semua skor pertanyaan. Apabila kolerasi antara skor total dengan skor masing-masing pertanyaan signifikan, maka dapat dikatakan alat pengukuran tersebut mempunyai validitas. (Ghozali, 2001:49).


(43)

2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas di gunakan untuk mengukur suatu kuisioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuisoner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Reliabilitas dapat dilihat dari nilai Cronbach’s Alpha,yaitu tekhnik pengujian reliabilitas suatu kuisioner yang jawaban atau tanggapannya berupa pilihan. Cronbach’s Alpha di peroleh instrument variabel di nyatakan reliabel jika nilai Cronbach’s Alpha lebih besar 0,60 (Ghozali,2001:45).

Kriteria pengujian:

1. Jika nilai alpha > 0,60 berarti pernyataan reliabel. 2. Jika nilai alpha 0,60 berarti pernyataan tidak reliabel.

3. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah suatu data mengikuti mempunyai distribusi normal atau tidak. Untuk mengetahui apakah data tersebut mengikuti sebaran normal dapat dilakukan dengan berbagai metode diantaranya adalah menggunakan metode Kolmogorov Smirnov.

Apabila nilai signifikasi kolmogorov Smirnov yang dihasilkan >0,05, maka distribusi data adalah normal. Pedoman dalam mengambil


(44)

keputusan apakah sebuah distibusi data mengikuti distribusi normal adalah:

1. Jika nilai signifikansi ( nilai probabilitasnya ) lebih kecil dari 5 %, maka distribusi adalah tidak normal.

2. Jika nilai signifikansi ( nilai Probabilitasnya ) lebih besar dari 5%, maka distibusi adalah normal. ( Sumarsono, 2004:40-43).

3.4.1.1 Uji Asumsi Klasik

Persamaan regresi linier berganda harus bersifat BLUE ( Best Linier Unbiased Estimator ) yang berarti pengambilan keputusan uji f dan uji t tidak diperbolehkan untuk bisa dikatakan sebagai alat ukur BLUE, maka persamaan regresi harus memenuhi ketiga asumsi berikut: a. Tidak boleh terjadi Multikolinieritas.

b. Tidak boleh terjadi Autokolerasi. c. Tidak boleh terjadi Heterosedastisitas.

Apabila salah satu dari ketiga asumsi tersebut dilanggar, maka persamaan regresi yang diperoleh tidak lagi bersifat BLUE, sehingga pangambilan putusan uji f dan uji t menjadi bias. Berikut ini adalah penguraian singkat tiga asumsi tersebut diatas :

1. Multikolinieritas

Menurut Ghozali (2001:63), uji multikolinieritas bertujuan untuk manguji apakah model regresi ditemukan adanya kolerasi


(45)

antara variabel bebas ( independen ). Regresi yang baik seharusnya tidak terjadi kolerasi diantara variabel bebas. Untuk mendeteksi ada tidaknya multikolonieritas :

a.Menghitung nilai tolerance dan variance inflation factor (VIF). Kedua ukuran ini menunjukan setiap variabek bebas bilamana yang dijelaskan oleh variabel bebas lainnya. Apa bila VIF lebih besar dari 10 maka ini berarti terdapat multikolinier pada persamaan regresi linier.

b.Nilai koefisien determinan berganda (Rsquare) tinggi.

c.Menganalisis matrik kolerasi variabel bebas, jika antar variabel bebas ada kolerasi yang ckup tinggi umumnya diatas 0,90, maka hal ini merupakan indikasi adanya multikolonieritas.

2. Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lain. Jika variance dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas.( Ghozali, 2001:125 ). Hal ini bisa diidentifikasikan dengan menghitung kolerasi rank spearman antara


(46)

residual dengan seluruh variabel bebas dimana nilai probabilitas yang diperoleh harus lebih besar dari 0,05.

3. Autokorelasi

Autokolerasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linier ada kolerasi antara kesalahan penganggu pada periode t-1 (sebelumnya).jika terjadi, maka dinamakan autokorelasi. Autokolerasi muncul marena adanya observasi yang berurutan sepanjang waktu yang berkaitan satu dengan yang lain. Masalah ini timbul karena residual ( kesalahan pengganggu) tidakbebas dari satu observasi ke observasi lainnya. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokolerasi ( Ghozali, 2001:99).

3.4.1.2 Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui bentuk hubungan secara menyeluruh tentang hubungan antara variabel motivasi karir, motivasi ekonomi. Motivasi peningkatan kualitas kemampuan terhadap minat mahasiswa untuk mengikuti program PPAk. Untuk pengujian hipotesis dilakukan analisis regresi

linear berganda. Persamaan regresi berganda digunakan adalah


(47)

Dimana:

Yi = Minat Mahasiswa Akuntansi

X1 = Motivasi Karir

X2 = Motivasi ekonomi

X3 = Motivasi Peningkatan Kualitas Kemampuan

b -b = konstanta

e = eror term

3.4.2 Uji Hipotesis

a) Uji Kesesuaian Model ( uji F )

Persamaan dalam regresi dihasilkan dari hasil perhitungan dengan menggunakan data dari masa lalu. Umtuk menguji cocok atau tidaknya model regresi yang dihasilkan guna untuk mengetahui pengaruh dari x1,x2,dan x3 terhadap Y digunakan uji F, dengan prosedur dibawah ini :

1) H : βj = 0 (model

regresi yang dilakukan tidak cocok)

Ha : βj 0 (model regresi yang dihasilkan cocok) Dimana j =1, 2, 3,...., k: variabel ke j sampai ka k.

2) Dalam penelitian ini digunakan tingkat signifikan 0,05 dengan derajat bebas [n-k], dimana jumlah pengamatan, dan k:jumlah variabel

3) Dengan F hitung sebesar : Fhit = R² /( k-1)


(48)

(1 - R²)/( n – k) Fhit = F hasil perhitungan R² = koefisien regresi N = jumlah sampel

K = jumlah variabel bebas ( Anonim, 2010 : L22)

b) Uji t

untuk pengujian hipotesis penelitian untuk menguji secara signifikan atau tidaknya pengaruh parsial variabel X1,X2, atau X3 Y digunakan uji t student dengan prosedur sebagai berikut :

1) H : βj = 0 (tidak terpengaruh yang signifikan X , X atau X terhadap Y)

H1 : βj 0 (terdapat pengaruh yang signifikan X , X atau X terhadap Y)

Di mana j = 1, 2, 3,...,k variabel ke j sampai ke k.

2) Didalam penelitian ini digubakan tingkatan yang signifikan 0,05 dengan derajat bebas [ n-k ], dimana n: jumlah pengamatan, dan k : jumlah variabel.

3) Dengan nilai t hitung : Thitung = bj

se(bj)


(49)

bj = koefisien regresi se(bj) = simpangan baku kriteria pengujian :

a. Apabila tingkat signifikan (sig) >0,05 H diterima dan H ditolak. b. Apabila tingkat signifikan (sig) <0.05 H ditolak dan H diterima.


(50)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Obyek Penelitian

4.1.1 Sejarah Lembaga

Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur merupakan salah satu lembaga tinggi swasta di Indonesia yang berdiri sejak 5 Juli 1959. Selama kurun waktu beberapa tahun, UPN “Veteran” Jawa Timur telah mengalami berbagai perubahan status yaitu :

1. Sejak juli 1959 s/d 1965 Administrasi Perusahaan “Veteran” Cabang Surabaya.

2. Pada 17 Mei 1968 Perguruan Tinggi Pembangunan Nasional (PTPN)

“Veteran” Cabang Jawa Timur dengan 3 Fakultas (Ekonomi, Pertanian dan Teknik Kimia), berdasarkan Surat Keputusan Kementerian Transmigrasi, Urusan Veteran dan Demobilisasi No. 062/Kpts/MENTRANVED/68.


(51)

3. Periode 1976-1994, terjadi peralihan status PTPN “Veteran” Cabang Jawa Timur sebagai Perguruan Tinggi Kedinasan di baah Departemen Pertahanan Keamanan RI.

4. Periode tahun 1977, terjadi perubahan PTPN “Veteran” Cabang Jawa

Timur menjadi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Cabang Jawa Timur.

5. Sejak tahun akademik 1994/1995 penyelenggaraan dilakukan secara

mandiri sebagai Perguruan Tinggi Swasta.

6. Berdasarkan Surat Keputusan Badan Akreditasi Nasional Perguruan

Tinggi No. 001/BAN-PT/AK-1/VII/1998 telah memperoleh status terakreditasi penuh untuk semua Progdi (Program Studi).

4.1.2 Falsafah, Visi, Misi, dan Tujuan

4.1.2.1 Falsafah

Mencerdaskan sumber daya manusia Indonesia melalui wahana pendidikan tinggi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” adalah sebagian dari perbuatan mulia dan ibadah kepada Tuhan Yang Maha Esa.


(52)

UPN “Veteran” Jawa Timur mempunyai cita-cita ke depan yang dituangkan dalam bentuk visi : Menjadi Universitas terdepan dalam pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi serta Sumber Daya Manusia yang dilandasi nilai dan semangat kejuangan.

4.1.2.3 Misi

a. Menghasilkan SDM yang memiliki nilai-nilai moralitas, dan

intelektualitas serta jasmani yang sehat.

b. Mengembangkan Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Seni menuju

Research University.

c. Mengembangkan sistem peberdayaan masyarakat.

d. Meningkatkan kerjasama dalam bidang akademik dan non

akademik dengan perguruan tinggi lain, pemerintah dan swasta.

4.1.2.4 Tujuan

Menunjang pembangunan nasional dibidang pendidikan tinggi dalam rangka terciptanya sumber daya manusia yang cakap, profesional, beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, memiliki disiplin, tanggung jawab dan pengabdian yang tinggi serta rasa kepedulian terhadap pembangunan nasional.


(53)

4.1.3 Visi, Misi, dan Tujuan Fakultas Ekonomi

4.1.3.1 Visi

Menjadi Fakultas Ekonomi terdepan yang dilandasi semangat ketahanan Nasional di Jawa Timur pada tahun 2020.

4.1.3.2 Misi

1. Menghasilkan lulusan yang memiliki kemampuan bersaing

dibidang ilmu ekonomi, manajemen dan akuntansi.

2. Mengembangkan dan menerapkan ilmu ekonomi dan bisnis

berbasis penelitian.

3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat berbasis pada

kemanfaatan.

4.1.3.3 Tujuan

Mendidik mahasiswa peserta didik menjadi tenaga-tenaga yang professional baik secara konseptual maupun partikal, yang memacu


(54)

intelegensi, berfikir secara mendalam dan siap berprestasi dalam bidang ekonomi.

4.1.4 Riwayat Progdi Akuntansi

Jurusan akuntansi UPN “Veteran” Jawa Timur yang berdiri pada tahun 1974 merupakan salah satu dari 17 (tujuh belas) jurusan akuntansi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur. Alasan pendirian Progdi Akuntansi adalah :

a. Mendukung program pemerintah untuk mencerdaskan bangsa.

b. Pada tahun 1974 belum banyak perguruan tinggi di Surabaya dan Jawa Timur mendirikan progdi akuntansi.

c. Perkembangan industri, perdagangan, perbankan dipropinsi Jawa

Timur khususnya kota Surabaya sangat pesat.

d. Kebutuhan pendidikan tinggi yang diminati masyarakat yang semakin tinggi.

Pada awalnya jurusan memiliki status negeri kedinasan di bawah pengelolaan Departemen Pertahanan. Pada tahun 1994 berdasarkan Keputusan bersama Mendikbud No : Kep/0307/U/1994 dan Menhankam No : Kep/10/XI/1994 status Progdi Akuntansi berubah menjadi swasta.


(55)

Pada tahun 1998 Progdi memperoleh akreditasi pertama dengan nilai “B” berdasarkan Surat Keputusan BAN-PT Dirjen Dikti Depdiknas Nomor : 00177/Ak-I.1/UPIAKt/VIII/1998. Pada tahun 2003 memperoleh akreditasi kedua dengan nilai “B” berdasarkan Surat Keputusan BAN-PT Dirjen Dikti Depdiknas Nomor : 06170/Ak-VII-S1-004/UPIAKT/2003. Selanjutnya pada tahun 2009 Progdi Akuntansi memperoleh akreditasi dengan nilai “A” berdasarkan Surat Keputusan BAN-PT Dirjen Dikti Depdiknas Nomor : 039/BAN-PT/Ak-XI/S1/1/2009.

4.1.4.1 Visi Progdi Akuntansi

Sebagai pusat keunggulan (centre of excellence) dalam proses belajar mengajar bidang ilmu akuntansi dengan reputasi terpuji bagi dunia akaemik dan praktis dalam menghadapi dinamika ilmu pengetahuan, teknologi dan perusahaan global.

4.1.4.2 Misi Progdi Akuntansi

1. Menyiapkan dan mencetak tenaga profesional dibidang akuntansi yang memiliki jiwa kepemimpinan dengan kemampuan intelektual yang tinggi dan mampu berkarya pada jenjang profesional.


(56)

2. Menyiapkan dan mencetak tenaga profesional dibidang akuntansi yang siap menjadi tulang punggung dalam pengelolaan perusahaan yang memerlukan penataan diri secara terus menerus guna meningkatkan kinerjanya.

3. Menyiapkan dan mencetak tenaga profesional yang mempunyai

komitmen terhadap nilai etika, budaya, kewirausahaan, dan berorientasi global.

4.1.4.3 Tujuan Progdi Akuntansi

Mendidik mahasiswa menjadi tenaga-tenaga akuntansi yang professional baik secara konseptual maupun praktikal, yang memacu intelegensi, berpikir secara mendalam dan siap berprestasi dalam bidang ilmu akuntansi, guna menunjang pembangunan nasional.

4.2 Deskripsi Hasil Penelitian


(57)

angkatan tahun 2008, dengan jumlah responden sebanyak 59 orang. Berikut ini akan dideskripsikan jawaban responden pada masing-masing variabel penelitian yang meliputi motivasi karir, motivasi kualitas, motivasi ekonomi dan minat untuk mengikuti PPAk.

4.2.1 Motivasi Karir (X1)

Berikut adalah deskripsi jawaban responden mengenai motivasi karir:

Tabel 4.1

Deskripsi Jawaban Responden Mengenai Motivasi Karir

1 2 3 4 5

0 0 20 36 3 219

0% 0% 34% 61% 5% 100%

0 0 13 40 6 229

0% 0% 22% 68% 10% 100%

0 0 13 44 2 225

0% 0% 22% 75% 3% 100%

0 0 10 36 13 239

0% 0% 17% 61% 22% 100%

Total 0 0 56 156 24 912 3,86

Item

Skor Jawaban

Total Nilai skor Mean

3,71 3,88 3,81 X1.1 X1.2 X1.3

X1.4 4,05

S umber : Lampiran 2

Berdasarkan Tabel 4.1 diketahui bahwa rata-rata jawaban responden pada empat item pertanyaan variabel motivasi karir berada pada selang 3 hingga 5. Hal ini berarti mahasiswa akuntansi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur yang menjadi responden penelitian mempunyai motivasi yang tinggi

dalam hal meningkatkan kesempatan promosi jabatan, mendapatkan pekerjaan


(58)

yang diberikan dengan baik, meningkatkan kemampuan berprestasi di dalam pekerjaan, serta mendapatkan perlakuan professional dari atasan, rekan, dan bawahan di lingkungan pekerjaan.

Secara keseluruhan bisa dikatakan bahwa motivasi karir yang dimiliki oleh mahasiswa akuntansi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur

yang menjadi responden penelitian tergolong tinggi, hal ini didukung oleh

rata-rata total jawaban responden sebesar 3.86. Motivasi karir paling tinggi adalah dalam hal kemampuan dan ketrampilan yang dimiliki menunjang dalam jenjang karir dengan nilai rata-rata jawaban responden sebesar 4.05, sedangkan motivasi karir paling rendah adalah dalam hal prestasi yang tinggi akan menjamin dapat pekerjaan yang diinginkan dengan rata-rata jawaban responden sebesar 3.71.

4.2.2 Motivasi Ekonomi (X2)

Berikut adalah deskripsi jawaban responden mengenai motivasi ekonomi:


(59)

Deskripsi Jawaban Responden Mengenai Motivasi Ekonomi

1 2 3 4 5

0 0 10 31 18 244

0% 0% 17% 53% 31% 100%

0 0 11 44 4 229

0% 0% 19% 75% 7% 100%

0 0 11 43 5 230

0% 0% 19% 73% 8% 100%

0 0 10 31 18 244

0% 0% 17% 53% 31% 100%

Total 0 0 42 149 45 947 4,01

Item

Skor Jawaban

Total Nilai Skor Mean

4,14 3,88 3,90 X1.1 X1.2 X1.3

X1.4 4,14

Sumber : Lampiran 2

Berdasarkan Tabel 4.2 diketahui bahwa rata-rata jawaban responden pada empat item pertanyaan variabel motivasi ekonomi berada pada selang 3 hingga 5.

Hal ini berarti mahasiswa akuntansi Universitas Pembangunan Nasional

“Veteran” Jawa Timur yang menjadi responden penelitian mempunyai motivasi

yang tinggi dalam hal memperoleh pekerjaan dengan gaji jangka panjang yang

besar, memperoleh pekerjaan dengan fasilitas yang memadai, mendapatkan pekerjaan yang memberikan tunjangan keluarga, mendapatkan pekerjaan yang memberikan gaji tambahan yang tinggi, serta mendapatkan pekerjaan yang memberikan kenaikan gaji setiap periode tertentu

. Secara keseluruhan bisa dikatakan bahwa motivasi ekonomi yang

dimiliki oleh mahasiswa akuntansi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”

Jawa Timur yang menjadi responden penelitian tergolong tinggi, hal ini didukung


(60)

tinggi adalah dalam hal untuk memperoleh pekerjaan dengan gaji jangka panjang yang besar dan untuk mendapatkan pekerjaan yang memberikan gaji tambahan atau diluar gaji pokok yang tinggi dengan nilai rata-rata jawaban responden sebesar 4.14, sedangkan motivasi ekonomi paling rendah adalah dalam hal memperoleh pekerjaan dengan fasilitas yang memadai seperti mobil dinas dan rumah dinas dengan rata-rata jawaban responden sebesar 3.88.

4.2.3 Motivasi Peningkatan Kualitas Kemampuan (X3)

Berikut adalah deskripsi jawaban responden mengenai motivasi kualitas:

Tabel 4.3

Deskripsi Jawaban Responden Mengenai Motivasi Peningkatan Kualitas Kemampuan

1 2 3 4 5

0 0 17 26 16 235

0% 0% 29% 44% 27% 100%

0 0 19 36 4 221

0% 0% 32% 61% 7% 100%

0 0 19 29 11 228

0% 0% 32% 49% 19% 100%

0 0 21 35 3 218

0% 0% 36% 59% 5% 100%

Total 0 0 76 126 34 902 3,82

Item

Skor Jawaban

Total Nilai Skor Mean

3,98 3,75 3,86 X1.1 X1.2 X1.3

X1.4 3,69

Sumber : Lampiran 2

Berdasarkan Tabel 4.3 diketahui bahwa rata-rata jawaban responden pada empat item pertanyaan variabel motivasi peningkatan kualitas kemampuan berada pada selang 3 hingga 5. Hal ini berarti mahasiswa akuntansi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur yang menjadi responden penelitian


(61)

mempunyai motivasi yang tinggi dalam hal meningkatkan pengetahuan organisasional dan lingkungan bisnis, meningkatkan pengetahuan dalam bidang keuangan, meningkatkan pengetahuan dalam akuntansi manajemen, meningkatkan keahlian dalam praktik audit, serta meningkatkan kemampuan berkomunikasi baik verbal maupun tertulis.

Secara keseluruhan bisa dikatakan bahwa motivasi kualitas yang dimiliki oleh mahasiswa akuntansi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa

Timur yang menjadi responden penelitian tergolong tinggi, hal ini didukung oleh

rata-rata total jawaban responden sebesar 3.82.

Motivasi Peningkatan kualitas kemampuan paling tinggi adalah dalam hal meningkatkan pengetahuan organisasional dan lingkungan di bidang akuntansi dengan nilai rata-rata jawaban responden sebesar 3.98, sedangkan motivasi kualitas paling rendah adalah dalam hal untuk meningkatkan keahlian dalam bidang audit dengan rata-rata jawaban responden sebesar 3.69.

4.2.4 Minat Untuk Mengikuti PPAk (Y)

Berikut adalah deskripsi jawaban responden mengenai minat untuk mengikuti PPAk.


(62)

Deskripsi Jawaban Responden Mengenai Minat Untuk Mengikuti PPAk

1 2 3 4 5

0 0 0 31 28 264

0% 0% 0% 53% 47% 100%

0 0 0 31 28 264

0% 0% 0% 53% 47% 100%

0 0 17 26 16 235

0% 0% 29% 44% 27% 100%

0 0 19 36 4 221

0% 0% 32% 61% 7% 100%

0 0 19 29 11 228

0% 0% 32% 49% 19% 100%

0 0 0 28 31 267

0% 0% 0% 47% 53% 100%

0 0 0 25 34 270

0% 0% 0% 42% 58% 100%

Total 0 0 55 152206 1749 4,23

3,98 Y1.1 Y1.2 Y1.3 Y1.4 3,75 Item Skor Jawaban

Total Nilai Skor Mean

4,47 4,47 Y1.5 Y1.6 Y1.7 3,86 4,53 4,58 Sumber : Lampiran 2

Berdasarkan Tabel 4.4 diketahui bahwa rata-rata jawaban responden pada tujuh item pertanyaan variabel minat untuk mengikuti PPAk berada pada selang

4hingga 5. Hal ini berarti mahasiswa akuntansi Universitas Pembangunan

Nasional “Veteran” Jawa Timur yang menjadi responden penelitian tertarik

mengikuti PPAk karena PPAk dapat membantu kesuksesan karir dalam profesi akuntansi, tertarik untuk mengikuti PPAk karena PPAk merupakan sarana untuk mendapatkan pekerjaan yang memberikan pembayaran financial yang besar, tertarik mengikuti PPAk karena PPAk dapat meningkatkan profesi akuntansi. Mahasiswa akuntansi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur

yang menjadi responden penelitian juga akan mengikuti pendidikan profesi

akuntansi setelah studi mereka selesai, selain itu mereka tertarik untuk mengikuti PPAk karena PPAk dapat meningkatkan kualitas calon akuntan. Secara keseluruhan bisa dikatakan bahwa minat untuk mengikuti PPAk dari mahasiswa


(63)

akuntansi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur yang

menjadi responden penelitian tergolong tinggi, hal ini didukung oleh rata-rata

total jawaban responden sebesar 4.23. Minat paling tinggi adalah karena cenderung akan mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi agar dapat memberi kemampuan dan pengetahuan yang lebih terhadap profesi akuntansi dengan nilai rata-rata jawaban responden sebesar 4.58. Sedangkan minat paling rendah adalah karena ingin mengikuti studi PPAk setelah memperoleh gelar sarjana dengan nilai rata-rata jawaban responden sebesar 3,75.

4.3 Uji Validitas, Reliabilitas dan Normalitas 4.3.1 Validitas

Validitas digunakan untuk mengukur sejauh mana kuisoner mengukur yang diinginkan. Suatu kuisoner dinyatakan valid apabila pertanyaan pada kuisoner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuisoner tersebut.

Uji validitas dilakukan terhadap masing-masing item pertanyaan yang membentuk variabel penelitian. Untuk mengukur validitas digunakan metode corrected item total correlation. Jika hasil corrected item total correlation (r hitung) > 0.25 (r tabel), maka item pertanyaan dinyatakan valid. Berikut adalah hasil pengujian validitas untuk masing-masing item pertanyaan pada variabel motivasi karir (X1):   


(64)

Tabel 4.5

Hasil Uji Validitas Variabel Motivasi Karir

r hitung

Nilai Kritis

(r tabel) Keterangan

X1.1 0.505 0.25 Valid

X1.2 0.627 0.25 Valid

X1.3 0.693 0.25 Valid

X1.4 0.565 0.25 Valid

Sumber : Lampiran 3

Berdasarkan Tabel 4.5 diketahui bahwa empat item pertanyaan pada variabel motivasi karir menghasilkan nilai r hitung lebih besar dari nilai kritis 0.25, dengan demikian semua pertanyaan yang mengukur variabel motivasi karir dinyatakan valid.

Berikut adalah hasil pengujian validitas untuk masing-masing item pertanyaan pada variabel motivasi ekonomi (X2):


(65)

Tabel 4.6

Hasil Uji Validitas Variabel Motivasi Ekonomi. Item r hitung Nilai Kritis ( r tabel ) Keterangan

X2.1 0.801 0.25 Valid

X2.2 0.457 0.25 Valid

X2.3 0.674 0.25 Valid

X2.4 0.801 0.25 Valid

Sumber : Lampiran 3

Berdasarkan Tabel 4.6 diketahui bahwa empat item pertanyaan pada variabel motivasi kualitas menghasilkan nilai r hitung lebih besar dari nilai kritis ekonomi dinyatakan valid.

Berikut adalah hasil pengujian validitas untuk masing-masing item pertanyaan pada variabel motivasi peningkatan kualitas kemampuan (X3):


(66)

Tabel 4.7

Hasil Uji Validitas Variabel Motivasi Peningkatan Kualitas Kemampuan Item r hitung Nilai Kritis ( r tabel ) Keterangan

X3.1 0.680 0.25 Valid

X3.2 0.661 0.25 Valid

X3.3 0.656 0.25 Valid

X3.4 0.596 0.25 Valid

Sumber : Lampiran 3

Berdasarkan Tabel 4.7 diketahui bahwa empat item pertanyaan pada variabel motivasi ekonomi menghasilkan nilai r hitung lebih besar dari nilai kritis 0.25, dengan demikian semua pertanyaan yang mengukur variabel motivasi peningkatan kualitas kemampuan dinyatakan valid.

Berikut adalah hasil pengujian validitas untuk masing-masing item pertanyaan pada variabel minat untuk mengikuti PPAk (Y).

 

Tabel 4.8

Hasil Uji Validitas Variabel Minat Untuk Mengikuti PPAk  


(67)

Item r hitung Nilai Kritis Keterangan

Y1.1 0.540 0.25 Valid

Y1.2 0.410 0.25 Valid

Y1.3 0.600 0.25 Valid

Y1.4 0.465 0.25 Valid

Y1.5 0.431 0.25 Valid

Y1.6 0.525 0.25 Valid

Y1.7 0.358 0.25 Valid

Sumber : Lampiran 3

Berdasarkan Tabel 4.8 diketahui bahwa tujuh item pertanyaan pada variabel minat untuk mengikuti PPAk menghasilkan nilai r hitung lebih besar dari nilai kritis 0.25, dengan demikian semua pertanyaan yang mengukur variabel minat untuk mengikuti PPAk dinyatakan valid.

4.3.2 Reliabilitas

Reliabilitas menunjukkan sejauh mana kuesioner dapat dipercaya dan diandalkan. Untuk mengukur reliabilitas digunakan nilai cronbach alpha. Jika

nilai cronbach alpha > 0.60, maka item-item pertanyaan yang membentuk

variabel penelitian dinyatakan reliabel.

Berikut adalah hasil pengujian reliabilitas pada masing-masing variabel penelitian:


(68)

Tabel 4.9

Hasil Uji Reliabilitas Variabel Penelitian

Variabel Cronbach

Alpha Keterangan

Motivasi Karir (X1) 0.783 Reliabel

Motivasi Ekonomi(X2) 0.839 Reliabel

Motivasi Peningkatan Kualitas Kemampuan (X3)

0.819

Reliabel

Minat Untuk Mengikuti PPAk (Y) 0.753 Reliabel

Sumber : Lampiran 3

Tabel 4.9 menunjukkan bahwa besarnya nilai cronbach alpha pada variabel motivasi karir, motivasi ekonomi, motivasi peningkatan kualitas kemampuan dan minat untuk mengikuti PPAk lebih besar dari nilai kritis 0.60, dengan demikian item-item pertanyaan yang membentuk variabel penelitian dinyatakan reliabel.

4.3.3 Uji Normalitas

Uji F dan uji t pada analisis regresi mengansumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Oleh karena itu dilakukan pengujian normalitas pada residual yang dihasilkan model regresi. Prosedur uji normalitas dilakukan dengan uji kolmogorov smirnov. Jika nilai signifikansi uji kolmogorov smirnov > 0.05 (α=5%), maka residual model regresi berdistribusi normal.


(69)

Tabel 4.10 Hasil Uji Normalitas

Unstandardized Residual

Keterangan

Nilai Signifikansi

Kolmogorov Smirnov Z 0.562 Normal

Sumber : Lampiran 4

Berdasarkan Tabel 4.10 dapat diketahui bahwa nilai signifikan uji kolmogorov smirnov lebih besar dari 0.05 yaitu 0.562, maka disimpulkan bahwa residual model regresi berdistribusi normal.

4.4 Teknik Analisis dan Uji Hipotesis 4.4.1 Uji Asumsi Klasik

Untuk mengetahui apakah model regresi yang dihasilkan merupakan model regresi yang baik, maka perlu dilakukan pengujian gejala penyimpangan asumsi model klasik. Asumsi klasik yang harus dipenuhi untuk mendapatkan model regresi yang baik adalah tidak ada autokorelasi, tidak ada multikolinieritas, dan tidak ada heteroskedastisitas. Pada penelitian ini tidak dilakukan pengujian autokorelasi karena data yang digunakan bukan merupakan data times series. Berikut akan dijelaskan hasil pengujian asumsi klasik.


(70)

Multikolinieritas menunjukkan adanya hubungan linier sempurna antara variabel bebas dalam model regresi. Pendeteksian ada atau tidaknya multikolinieritas dilakukan dengan melihat nilai tolerance dan VIF. Apabila nilai tolerance > 0.10 dan nilai VIF < 10, maka model regresi bebas dari multikolinieritas. Berikut adalah hasil uji multikolinieritas:

Tabel 4.11

Hasil Uji Multikolinieritas

Colinierity Statistics Variabel

Tolerance VIF

Keterangan

Motivasi Karir (X1) 0.891 1.122 tidak ada multikolinieritas

Motivasi Ekonomi(X2) 0.908 1.102 tidak ada multikolinieritas

Motivasi peningkatan Kualitas Kemampuan(X3)

0.960 1.042

tidak ada multikolinieritas

Sumber : Lampiran 6

Tabel 4.11 menunjukkan bahwa nilai tolerance variabel motivasi karir, motivasi ekonomi dan motivasi peningkatan kualitas kemampuan di atas angka 0.10, demikian pula nilai VIF ketiganya di bawah angka 10, sehingga dapat dikatakan model regresi bebas dari multikolinieritas, dengan demikian asumsi tidak ada multikolinieritas terpenuhi.


(71)

Heteroskedastisitas menunjukkan adanya ketidaksamaan varians dari residual atas suatu pengamatan ke pengamatan yang lain. Pendeteksian ada atau tidaknya heteroskedastisitas dilakukan dengan metode korelasi rank spearman yaitu mengkorelasikan variabel bebas terhadap nilai residual. Jika korelasi rank spearman menghasilkan nilai signifikansi > 0.05 (α=5%), maka disimpulkan dalam model regresi tidak terjadi heteroskedastisitas. Berikut adalah hasil uji heteroskedastisitas:

Tabel 4.12

Hasil Uji Heteroskedastisitas

Variabel Bebas

Nilai Signifikansi Korelasi

Rank Spearman

Keterangan

Motivasi Karir (X1) 0.820 tidak ada heteroskedastisitas

Motivasi Ekonomi (X2) 0.775 tidak ada heteroskedastisitas

Motivasi Peningkatan Kualitas Kemampuan (X3)

0.544 tidak ada heteroskedastisitas

Sumber : Lampiran 5

Tabel 4.12 menunjukkan bahwa nilai signifikansi korelasi rank spearman variabel motivasi karir, motivasi kualitas dan motivasi ekonomi lebih besar dari 0.05 (α=5%), sehingga disimpulkan tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi, dengan demikian asumsi tidak ada heteroskedastisitas telah terpenuhi.


(72)

4.4.2 Analisis Regresi Linier Berganda

Pada penelitian ini analisis regresi linier berganda dilakukan untuk

mengetahui dan menganalisis serta membuktikan secara empiris apakah faktor motivasi karir, motivasi ekonomi dan motivasi peningkatan kualitas kemampuan berpengaruh terhadap minat mahasiswa akuntansi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur untuk mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi

(PPAk).

Berikut ini akan dijelaskan hasil regresi antara variabel motivasi karir, motivasi ekonomi dan motivasi peningkatan kualitas kemampuan terhadap variabel minat untuk mengikuti PPAk

4.4.2.1 Persamaan Regresi


(73)

Tabel 4.13

Hasil Estimasi Koefisien Regresi

Variabel Bebas

Unstandardized Coefficients

(B)

Konstanta 2.068

Motivasi Karir (X1) -0.152

Motivasi Ekonomi (X2) 0.123

Motivasi Peningkatan Kualitas Kemampuan(X3)

0.591

Sumber : Lampiran 6

Berdasarkan Tabel 4.13 dapat dibuat persamaan regresi sebagai berikut: Y = 2.068 - 0.152 X1 + 0.123 X2 + 0.591 X3

Penjelasan masing-masing koefisien regresi adalah sebagai berikut: b 0 = Konstanta = 2.068

Menunjukkan besarnya minat mahasiswa akuntansi Universitas

Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur untuk mengikuti

PPAk. Artinya apabila motivasi karir, motivasi kualitas dan

motivasi ekonomi sama dengan nol atau konstan, maka minat

mahasiswa akuntansi Universitas Pembangunan Nasional

“Veteran” Jawa Timur untuk mengikuti PPAk adalah sebesar

2.068.


(74)

Artinya nilai koefisien yang negatife menunjukan bahwa variabel motivasi karir terhadap jumlah minat mahasiswa akuntansi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur untuk mengikuti PPAk berpengaruh negatife. Hal ini menggambarkan bahwa jika terjadi kenaikan nilai variabel motivasi karir sebanyak satu persen maka akan menyebabkan penurunan nilai minat mahasiswa akuntansi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur mengikuti PPAk sebesar 0.152, dengan asumsi variabel yang lain dianggap konstan.

b 2 = Koefisien regresi motivasi ekonomi (X2) = 0.123

Artinya motivasi ekonomi bpengaruh positif maka minat

mahasiswa akuntansi Universitas Pembangunan Nasional

“Veteran” Jawa Timur untuk mengikuti PPAk sebesar 0.123

satuan, dengan asumsi pengaruh dari motivasi karir dan motivasi peningkatan kualitas kemampuan adalah konstan/tidak berubah.

b 3 = Koefisien regresi motivasi peningkatan kualitas kemampuan (X3)

= 0.591

Artinya apabila motivasi ekonomi naik 1 satuan, maka minat

mahasiswa akuntansi Universitas Pembangunan Nasional

“Veteran” Jawa Timur untuk mengikuti PPAk akan naik sebesar

0.591 satuan, dengan asumsi pengaruh dari motivasi karir dan motivasi ekonomi adalah konstan/tidak berubah.


(75)

4.4.3 Uji Hipotesis

4.4.3.1 Uji Kecocokan Model (Uji F)

Uji F digunakan untuk menguji cocok atau tidaknya model regresi yang dihasilkan guna melihat pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Jika uji F menghasilkan nilai signifikansi < 0.05 (α=5%), maka H0 ditolak dan H1

diterima, artinya model regresi yang dihasilkan cocok guna melihat pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat.

Berikut ini adalah uji F antara variabel motivasi karir, motivasi ekonomi dan motivasi peningkatan kualitas kemampuan terhadap variabel minat untuk mengikuti PPAk:

Tabel 4.14

Hasil Uji F

Model Sum of

Squares Df

Mean Square

F Sig. Keterangan

Regression Residual Total 5.524 2.503 8.027 3 55 58 1.841 .046

40.458 0.000 model cocok

Sumber : Lampiran 6

Berdasarkan Tabel 4.14 diperoleh F hitung sebesar 40.458 dengan nilai signifikansi sebesar 0.000 kurang dari 0.05 (α=5%), maka diputuskan untuk


(76)

menolak H0 dan menerima H1. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model

regresi yang dihasilkan cocok guna melihat pengaruh motivasi karir, motivasi ekonomi dan motivasi peningkatan kualitas kemampuan terhadap minat mahasiswa akuntansi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur

untuk mengikuti PPAk.Berikut adalah nilai koefisien determinasi (R Square) yang dihasilkan dari model regresi :

Tabel 4.15

Nilai Koefisien Determinasi (R Square)

R R Square

Adjusted R Square

0.830 0.688 0.671 Sumber : Lampiran 6

Berdasarkan Tabel 4.15 diketahui nilai koefisien determinasi (R Square) yang dihasilkan sebesar 0.688 hasil ini menunjukkan bahwa perubahan minat mahasiswa akuntansi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur

untuk mengikuti PPAk mampu dijelaskan secara bersama-sama oleh perubahan motivasi karir, motivasi ekonomi dan motivasi peningkatan kualitas kemampuan sebesar 68.8%, sedangkan sisanya 31.2% dijelaskan oleh faktor lain. Dengan kata lain, minat mahasiswa akuntansi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”


(77)

kualitas dan motivasi ekonomi sebesar 68.8% dan sisanya 31.2% dipengaruhi oleh faktor lain selain motivasi karir, motivasi kualitas dan motivasi ekonomi.

4.4.3.2 Uji Pengaruh (Uji t)

Uji t digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh signifikan variabel bebas terhadap variabel terikat. Jika uji t menghasilkan nilai signifikansi < 0.05 (α=5%), maka H0 ditolak dan H1 diterima, artinya terdapat pengaruh

signifikan variabel bebas terhadap variabel terikat.Berikut ini adalah uji t antara variabel motivasi karir, motivasi kualitas dan motivasi ekonomi terhadap variabel minat untuk mengikuti PPAk:

Tabel 4.16 Hasil Uji t Unstandardized Coefficients Model

B Std. Error

T Sig. Keterangan

Motivasi Karir (X1) -0.152 0.068 -2.224 0.030 Signifikan

Motivasi Ekonomi (X2) 0.123 0.060 2.061 0.044 Signifikan

Motivasi Peningkatan Kualitas Kemampuan (X3)

0.591 0.054 10.910 0.000

Signifikan


(78)

Berdasarkan tabel 4.16 diatas, dapat disimpulkan variabel motivasikarir memiliki nilai signifikan sebesar 0.030 lebih kecil dari 0.05 sehingga variabel motivasi berpengaruh nyata terhadap minat untuk mengikuti pendidikan profesi akuntansi. Variabel motivasi ekonomi memiliki nilai signifikan 0.044 lebih kecil dari 0.05 sehingga motivasi ekonomi berpengaruh nyata terhadap minat mahasiswa akuntansi mengikuti pendidikan profesi akuntansi, dan sedangkan motivasi peningkatan kualitas kemampuan memiliki nilai signifikan sebesar 0.000 lebih kecil dari 0.05 sehingga variabel motivasi peningkatan kualitas kemampuanpun berpengaruh nyata terhadap minat mahasiswa akuntansi mengikuti pendidikan profesi akuntansi.

4.5 Pembahasan

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa motivasi karir berpengaruh negatif dan signifikan sedangkan dan motivasi ekonomi dan motivasi peningkatan kualitas kemampuan berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat mahasiswa akuntansi mengikuti PPAk. Berikut ini adalah pembahasan masing-masing variabel :

4.5.1 Pengaruh Motivasi Karir Terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi Mengikuti PPAk

Nilai koefisien regresi pada variabel motivasi karir menunjukan variabel motivasi karir memiliki pengaruh terhadap minat mahasiswa


(79)

karir yang didapat misalnya seperti jabatan atau posisi yang lebih baik, maka semakin tinggi pula minat mahasiswa dalam mengikuti PPAk. Pengaruh motivasi karir adalah bepengaruh negatif dan signifikan, yang artinya motivasi karir memberikan sumbangan yang nyata terhadap peningkatan minat mahasiswa dalam mengikuti PPAk.Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian Benny dan Yuskar (2006) yang menyatakan bahwa motivasi karir mempunyai pengaruh positf dan signifikan terhadap minat mahasiswa untuk mengikuti PPAk.

Peningkatan motivasi karir berdampak pada peningkatan minat mahasiswa dalam mengikuti PPAk menunjukan mahasiswa sudah memiliki anggapan bahwa karir yang semakin tinggi adalah penting, sehingga mampu mendorong mahasiswa untuk mengikuti PPAk, agar dapat mencapai kedudukan yang lebih tinggi didalam pekerjaannya, memperoleh kesempatan berkembang yang lebih baik, membutuhkan lebih sedikit waktu untuk dipromosikan serta memperoleh pengakuan atas prestasi yang diraih (Benny dan Yuskar, 2006).

4.5.2 Pengaruh Motivasi Ekonomi Terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi Mengikuti PPAk

Nilai koefisien regresi pada variabel motivasi ekonomi menunjukan motivasi ekonomi memiliki pengaruh terhadap minat mahasiswa dalam mengikuti PPAk. Dengan semakin tinggi hasil yang


(80)

didapat dari motivasi ekonomi misalnya seperti gaji awal yang tinggi maka semakin tinggi pula minat mahasiswa dalam mengikuti PPAk. Pengaruh motivasi ekonomi adalah signifikan , artinya motivasi ekonomi memberikan sumbangan yang nyata terhadap peningkatan minat mahasiswa dalam mengikuti PPAk.

Hasil penelitian sesuai dengan penelitian Benny dan Yuskar (2006) yang menyatakan bahwa motivasi ekonomi tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap minat mahasiswa untuk mengikuti PPAk.

Peningkatan motivasi ekonomi berdampak pada peningkatan minat mahasiswa dalam mengikuti PPAk menunjukkan bahwa mungkin mahasiswa ingin memperoleh penghargaan finansial yang diinginkan, baik penghargaan langsung maupun penghargaan tidak langsung, seperti memperoleh gaji awal yang tinggi, fasilitas yang memadai, adanya bonus-bonus dari perusahaan serta asuransi (Widyastuti, Suryaningsum, dan Juliana, 2004).

4.5.3 Pengaruh Motivasi Peningkatan Kualitas kemampuan Terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi Mengikuti PPAk

Nilai koefisien regresi pada variabel motivasi peningkatan kualitas kemampuan menunjukkan motivasi peningkatan kualitas kualitas kemampuan memiliki pengaruh terhadap minat mahasiswa dalam


(1)

(2008) kualitas, motivasi

ekonomi, minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti PPAk

berganda mampu berpengaruh secara signifikan dan dominan terhadap minat mahasiswa akuntansi Progdi Akuntansi untuk mengikuti PPAk adalah motivasi karir, sedangkan motivasi ekonomi tidak tidak berpengaruh secara signifikan.

3 Reny Astianingrum (2012) Motivasi karir, motivasi ekonomi, motivasi peningkatan kualitas kemampuan, minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti PPAk Regresi linier berganda

Variabel motivasi karir bepengaruh negatif dan signifikan sedangkan variabel motivasi ekonomi dan variabel peningkatan kualitas kemampuan berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat mahsiswa akuntansi untuk mengikuti PPAk.

Sumber : Penelitian (BAB II)

4.8 Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini dirasakan oleh peneliti telah dilakukan secara optimal, namun demikian peneliti merasa dalam hasil penelitian ini masih adanya beberapa keterbatasan antara lain :


(2)

1. Sampel penelitian ini terbatas pada mahasiswa akuntansi angkatan tahun2008, pada Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

2. Penelitian ini menggunakan metode survei melalui kuisioner sehingga kesimpulan yang diambil hanya berdasarkan pada data yang dikumpulkan melalui pengguna instrumen secara tertulis.

3. Kendala bersifat situasional, yaitu berupa situasi yang dirasakan responden pada saat pengisian kuisioner (keengganan) mahasiswa.

4. Faktor-faktor yang mempengaruhi minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti PPAk pada penelitian ini hanya ditinjau dari motivasi karir, motivasi ekonomi, dan motivasi peningkatan kualitas kemampuan.


(3)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan uraian dan analisis data yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa :

Motivasi karir berpengaruh negatif dan signifikan terhadap minat mahasiswa progdi akuntansi untuk mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi sedangkan motivasi ekonomi dan motivasi peningkatan kualitas kemampuan berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat mahasiswa progdi akuntansi untuk mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi.


(4)

5.2 Saran

1. Bagi Program Stuidi Akuntansi hendaknya membentuk Program Pendidikan Akuntansi (PPAk) di Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

2. Bagi penyelenggara PPAk, hendaknya meningkatkan sosialisasi dan promosi kepada mahasiswa akuntansi agar PPAk dimasa yang akan datang akan lebih baik dan mahasiswa lebih mengerti apa itu Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk).

3. Bagi penyelenggara pendidikan akuntansi yaitu Universitas Pembanguna Nasional “Veteran” Jawa Timur, hendaknya lebih menyempurnakan kurikulum pendidikan dan mengembangkan program yang telah ada. Serta perlu adanya promosi proyeksi kebutuhan auditor yang lebih besar dimasa dimasa datang sehingga diharapkan minat mahsiswa untuk mengikuti PPAk ini bertambah.

4. Bagi calon lulusan mahasiswa akuntansi, hasil penelitian ini dapat dijadikan masukan untuk mengetahui tentang pentingnya PPAk.

5. Bagi peneliti yang akan datang, hendaknya memperluas objek penelitian tidak hanya pada mahasiswa akuntansi Universitan Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

6. Bagi Program Studi Akuntansi hendaknya meningkatkan kualitas para dosen .


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2010, Pedoman Penyusunan Usulan Penelitian Dan Skripsi Jurusan Akuntansi, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jatim.

Ghozali, Imam, 2001, Aplikasi Analisis Multivatiate Dengan Program SPSS, Edisi II, Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Ikhsan, Arfan dan Ishak, Muhammad, 2006, Akuntansi Keprilakuan, Salemba Empat, Jakarta.

Indiantoro, Nur dan Supomo, Bambang, 2008, Metode Penelitian Bisnis untuk Akuntansi dan Manajemen, Edisi I, BPFE, Yogyakarta.

Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, 2002, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Penerbit Balai Pustaka, Jakarta.

Siagian, Sondang, 2004, Teori Motivasi dan Aplikasinya, Rineka Cipta, Jakarta. Sugiyono, 2010, Statistika untuk Penelitian, Alfabeta, Bandung.

Sumarsono, 2004, Metode Penelitian Akuntansi, Edisi Revisi, UPN “Veteran” Jawa timur Surabaya.

Benny, Ellya dan Yuskar, 2006, “Pengaruh Motivasi Terhadap Minat Mahasiswa akuntansi untuk Mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk)”. Makalah Simposium Nasional Akuntansi IX, Padang 23-26 Agustus 2006.


(6)

Purnomo, didik, 2008, “Pengaruh Motivasi Terhadap Minat Mahasiswa akuntansi di UPN “Veteran” JawaTimur untuk Mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk)”.

Novitasari, 2011, “Pengaruh Motivasi Terhadap Minat Mahasiswa akuntansi di UPN “Veteran” JawaTimur untuk Mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk)”.


Dokumen yang terkait

Pengaruh Motivasi Terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi Untuk Mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk)

2 71 67

Studi deskriptif tentang respon mahasiswa akuntansi terhadap minat memasuki Pendidikan Profesi Akuntan (PPAk) pasca dikeluarkannya PMK nomor 25/PMK.01/2014: studi empiris pada tiga Universitas Negeri di Jakarta

0 8 132

PENGARUH MOTIVASI TERHADAP MINAT MAHASISWA AKUNTANSI UNTUK MENGIKUTI PENDIDIKAN PROFESI Pengaruh Motivasi Terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi Untuk Mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi(PPAK).

0 16 16

PENGARUH MOTIVASI TERHADAP MINAT MAHASISWA AKUNTANSI UNTUK MENGIKUTI PENDIDIKAN PROFESI Pengaruh Motivasi Terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi Untuk Mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi(PPAK).

0 5 15

PENGARUH MOTIVASI TERHADAP MINAT MAHASISWA AKUNTANSI DI UPN “ VETERAN “ JAWA TIMUR UNTUK MENGIKUTI PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI ( PPAk ).

0 1 96

PENGARUH MOTIVASI TERHADAP MINAT MAHASISWA AKUNTANSI DI UPN “VETERAN” JAWA TIMUR UNTUK MENGIKUTI PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI (PPAk).

1 4 88

PENGARUH MOTIVASI TERHADAP MINAT MAHASISWA AKUNTANSI DI UPN “VETERAN” JAWA TIMUR UNTUK MENGIKUTI PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI (PPAk)

0 0 20

PENGARUH MOTIVASI TERHADAP MINAT MAHASISWA AKUNTANSI DI UPN “ VETERAN “ JAWA TIMUR UNTUK MENGIKUTI PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI ( PPAk )

0 0 18

PENGARUH MOTIVASI TERHADAP MINAT MAHASISWA UPN ”VETERAN” JAWA TIMUR UNTUK MENGIKUTI PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI (PPAk) SKRIPSI

0 0 17

SKRIPSI “ PENGARUH MOTIVASI TERHADAP MINAT MAHASISWA AKUNTANSI DI UPN “VETERAN” JAWA TIMUR UNTUK MENGIKUTI PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI ( PPAk ) ” Yang diajukan Reny Astianingrum 0813010036FEAK

0 0 20