Analisis persepsi siswa terhadap tingkat pemahaman guru ekonomi SMA mengenai pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) dalam proses pembelajaran studi kasus SMA di Kecamatan Bantul, Kabupaten Bantul

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ANALISIS PERSEPSI SISWA TERHADAP TINGKAT
PEMAHAMAN GURU EKONOMI SMA MENGENAI
PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING
(CTL) DALAM PROSES PEMBELAJARAN
Studi Kasus: SMA di Kecamatan Bantul, Kabupaten Bantul
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Akuntansi

Oleh:
Yustina Rista Apriliyanti
NIM: 081334066

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA
2013

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ANALISIS PERSEPSI SISWA TERHADAP TINGKAT
PEMAHAMAN GURU EKONOMI SMA MENGENAI
PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING
(CTL) DALAM PROSES PEMBELAJARAN
Studi Kasus: SMA di Kecamatan Bantul, Kabupaten Bantul
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Akuntansi

Oleh:
Yustina Rista Apriliyanti
NIM: 081334066

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2013
i

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Persembahan
Skripsi ini bisa selesai hanya karena mujizat Yesus Kristus

Oleh karena itu, skripsi ini saya persembahkan untuk
menyenangkan hatiNya dan memuliakan namaNya.

Terima kasih Yesusku dan Bunda Maria karena

janjiMu tentang skripsi ini yang tergenapi dalam

hidupku dengan melalui berbagai anugrah, mujizat, dan
kekuatan yang Kau berikan padaku selama
mengerjakan skripsi ini

Buat Bapak Ignatius Budi Marsanto dan Mama

Cicilia Sugiyati terima kasih atas segala pengorbanan
kalian selama ini dan tidak hentinya memberikan

bimbingan dengan penuh kesabaran dan kesungguhan

hati serta tidak pernah letih untuk selalu mengingatkan
dalam segala hal, kalian mengajarkanku banyak hal.


iv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

M ot t o
"Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia

memberikan kekekalan dalam hati mereka. Tetapi manusia tidak

dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai
akhir.

"(Pengkotbah 3:11)

“Setiap kamu punya mimpi atau keinginan atau cita-cita,

kamu taruh di sini, di depan kening kamu
jangan menempel, biarkan dia


MENGGANTUNG, MENGAMBANG

5 cm di depan kening kamu

jadi dia nggak akan pernah lepas dari mata kamu”

(Donny Dhirgantoro)

v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini
merupakan karya asli saya yang tidak memuat karya atau bagian karya orang lain,
kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana
layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 18 Februari 2013

Penulis

Yustina Rista Apriliyanti

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIK
Yang bertanda tangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama

: Yustina Rista Apriliyanti

Nomor Mahasiswa : 081334066
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah berjudul.

ANALISIS PERSEPSI SISWA TERHADAP TINGKAT

PEMAHAMAN GURU EKONOMI SMA MENGENAI
PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING
(CTL) DALAM PROSES PEMBELAJARAN
Studi Kasus: SMA di Kecamatan Bantul, Kabupaten Bantul

Dengan demikian saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata
Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain,
mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan
mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis,
tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya,
selama mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta,
Pada tanggal, 18 Februari 2012
Yang menyatakan,

(Yustina Rista Apriliyanti)

vii


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRAK

ANALISIS PERSEPSI SISWA TERHADAP TINGKAT
PEMAHAMAN GURU EKONOMI SMA MENGENAI
PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING
(CTL) DALAM PROSES PEMBELAJARAN
Studi Kasus: SMA di Kecamatan Bantul, Kabupaten Bantul
Yustina Rista Apriliyanti
Universitas Sanata Dharma
2013
Penelitian ini bertujuan mengetahui tingkat pemahaman guru Ekonomi
SMA mengenai Pendekatan Contextual Teaching Learning (CTL) dalam proses
pembelajaran berdasarkan persepsi siswa.
Penelitian studi kasus ini dilaksanakan di 6 SMA se-Kecamatan Bantul
pada bulan September sampai November 2012. Instrumen pengumpulan data yang
digunakan adalah kuesioner. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa-siswi SMA
baik negeri maupun swasta yang berjumlah 100 siswa.

Untuk analisis data digunakan teknik analisis deskriptif yaitu mean,
median, dan mode yang dibandingkan dengan analisis PAP II. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa : persepsi siswa terhadap tingkat pemahaman guru Ekonomi
SMA mengenai pendekatan Contextual Teaching Learning (CTL) untuk
keseluruhan aspek terkategori baik dan untuk masing-masing aspek yaitu aspek
kontruktivis, menemukan, terkategorikan baik, aspek bertanya terkategorikan
sangat baik, masyarakat belajar, pemodelan, refleksi dan penilaian juga
terkategorikan baik.

viii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT
Analysis Perception of Students on the Understanding Economic’s High
School Teacher of Contextual Teaching and Learning Approach (CTL) in
Learning Process
Case study: high school in Bantul District, Bantul Regency
Yustina Rista Apriliyanti
Sanata Dharma University

2013
This research aims to know the level of understanding of high school
economic teacher as for approaching the Contextual Teaching and Learning
(CTL) in the learning process based on the perceptions of students.
This case study research conducted in 6 high school in Bantul district in
September until November 2012. Data collection instrument used are
questionnaire. The sample in this study was the high school students of both
public and private which amounted to 100 students.
For analysis of data used technique descriptive analysis are mean, median,
and mode who the compare with PAP II. The result showed that: perception of
students on the understanding the teacher economic of high school for
approaching the Contextual Teaching and learning (CTL) for all aspect of good
category and to each of aspect, namely of contructivisme in the category of good,
the aspect of found in the category good, the aspect of ask in the category very
good, aspect of a learned society in the category of good, the aspect of modeling
in the category of good, the aspect of reflection in the category of good, and the
aspect of assessment in the category of good.

ix


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KATA PENGANTAR

Puji syukur dan terima kasih kepada Tuhan Yesus Kristus dan Bunda
Maria atas Roh Kudus yang selalu membimbing penulis dalam menyelesaikan
skripsi

yang

TINGKAT

berjudul

“ANALISIS

PEMAHAMAN

GURU

PERSEPSI
EKONOMI

SISWA

TERHADAP

SMA

MENGENAI

PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DALAM
PROSES PEMBELAJARAN (Studi Kasus: SMA se-Kecamatan Bantul,
Kabupaten Bantul”. Skripsi ini ditulis untuk memenuhi salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Ekonomi,
Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Dalam penyusunan skripsi ini penulis memperoleh banyak bantuan,
semangat, dan doa dari berbagai pihak. Maka dari itu penulis ingin mengucapkan
terima kasih sebesar-besarnya kepada :
1.

Bapak Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2.

Bapak Indra Darmawan, SE., M.Si. selaku ketua Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

3.

Bapak Laurentius Saptono, S.Pd., M.Si selaku Ketua Program Studi
Akuntansi

yang

telah

bersedia

untuk

mengarahkan,

membimbing,

memberikan saran, masukan kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini.
4.

Ibu Cornelio Purwantini, S.Pd., M.SA selaku dosen pembimbing, yang selalu
dengan sabar dan tegas dalam setiap memberikan bimbingan, arahan, saran
serta masukan yang membangun buat saya. Bisa mengenal Ibu dan memiliki
hubungan dekat dengan Ibu adalah kebanggaan tersendiri bagi saya, saya
belajar banyak hal dari Ibu.

5. Bapak Drs. Bambang Purnomo, S.E., M.Si dan Bapak Agustinus Heri
Nugroho S.Pd., M.Pd. selaku dosen penguji terimakasih atas waktu, saran
dan kritik, sehingga dapat melaksanakan ujian skripsi ini.

x

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

6.

Seluruh Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Akuntansi serta staf
karyawan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah memberikan
bimbingan dan pelayanan selama penulis menyelesaikan studi.

7.

Pihak sekolah SMA se-Kecamatan Bantul yang telah meluangkan waktu dan
tenaga dalam membantu melaksanakan penelitian guna menyelesaikan
skripsi ini.

8.

Kedua Orang tua tercinta Bapak Ignatius Budi Marsanto dan Ibu Cicilia
Sugiyati yang tidak pernah lelah memberikan dukungan baik moril maupun
material kepada penulis selama ini, cinta dan kasih sayang serta perhatian.
Kalian adalah orangtua yang hebat. I love u mom and dad.

9.

Adik-adikku tercinta Silvester Wimpi Wijaya dan Igantia Chelsea Vianita
yang telah memberikan doa, cinta, canda tawa serta dukungan kepada
penulis. Tuhan benar-benar memberikan sesuatu yang indah pada waktu-Nya.

10. Sahabatku tersayang Ana Nurfiana, Friska Ari, Puri Ratnasari, terimakasih
atas kebersamaan, canda tawa, dukungan semangat dan motivasi. I’ll always
miss u girls.
11. Teman-teman Hasto, Oteph, Pristi, Windy, Adi, Ellyza, Eva, Nea, Putri,
Deta, Igen, terimakasih atas segala dukungan dan canda tawanya.
12. Semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini yang
tidak bisa penulis sebutkan satu-persatu.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan dan
keterbatasan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang dapat
membangun dari para pembaca guna menyempurnakan skripsi ini. Semoga skripsi
ini dapat bermanfaat bagi rekan-rekan dalam menyusun skripsi.

Yogyakarta, Januari 2013
Penulis

Yustina Rista Apriliyanti

xi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ......................................................................... iv
HALAMAN MOTTO ........................................................................................ v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................. vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA
ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ............................................ vii
ABSTRAK ........................................................................................................ xiii
ABSTRACT ........................................................................................................ ix
KATA PENGANTAR ....................................................................................... x
DAFTAR ISI .................................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL ............................................................................................. xiv
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah...................................................................... 1
B. Batasan Masalah ................................................................................ 3
C. Rumusan Masalah .............................................................................. 4
D. Tujuan Penelitian ............................................................................... 4
E. Manfaat Penelitian ............................................................................. 4
BAB II TINJAUAN TEORITIK ....................................................................... 6
A. Pembelajaran yang Kontekstual (Contextual Teaching and Learning) . 6
1. Pengertian CTL ....................................................................... 6
2. Tujuan CTL .............................................................................. 7
3. Strategi-Strategi Pembelajaran CTL .......................................... 8
4. Landasan Filosofi Model Pembelajaran Kontekstual ................. 11
5. Komponen-Komponen Pembelajaran CTL ............................... 13
6. Langkah-Langkah Pembelajaran CTL ....................................... 15
7. Kelebihan dan Kelemahan ........................................................ 16
B. Persepsi Siswa .................................................................................... 18
1. Pengertian Persepsi .................................................................. 18
xii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2. Proses Terjadinya Persepsi ....................................................... 18
3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Persepsi ............................ 20
4. Persepsi Siswa Tentang Pemahaman Guru ............................... 23
C. Kerangka Berpikir ............................................................................. 24
BAB III METODOLOGI PENELITIAN .......................................................... 26
A. Jenis Penelitian .................................................................................. 26
B. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................ 27
C. Subyek dan Obyek Penelitian.............................................................. 27
D. Populasi dan Sampel .......................................................................... 27
E. Variabel Penelitian ............................................................................. 32
F. Definisi Operasionalisasi Variabel Penelitian dan Pengukuran ............ 32
G. Teknik Pengumpulan Data .................................................................. 32
H. Penyusunan Instrumen Penelitian........................................................ 34
I. Teknik Pengujian Instrumen ............................................................... 35
J. Teknik Pengolahan Data dan Analisis Data ......................................... 44
BAB IV GAMBARAN UMUM ....................................................................... 44
A. SMA NEGERI 1 Bantul ....................................................................... 47
B. SMA NEGERI 2 Bantul ....................................................................... 51
C. SMA NEGERI 3 Bantul ....................................................................... 60
D. SMA Muhammadiyah Bantul............................................................... 67
E. SMA 17 Bantul .................................................................................... 72
F. SMA Patria Bantul ............................................................................... 75
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN............................................ 78
A. Deskripsi Data ..................................................................................... 79
B. Analisis Data ....................................................................................... 82
C. Pembahasan ........................................................................................ 98
BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN DAN SARAN

112

A. Kesimpulan........................................................................................ 112
B. Saran ................................................................................................. 113
C. Keterbatasan ...................................................................................... 113
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 114
LAMPIRAN
xiii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR TABEL
Tabel 3.1.

Kisi-kisi Kuesioner ................................................................. 34

Tabel 3.2.

Hasil Perhitungan Validitas I .................................................. 37

Tabel 3.3.

Hasil Perhitungan Validitas II ................................................. 38

Tabel 3.4.

Interpretasi Data ..................................................................... 42

Tabel 4.1.

Sumber Daya Manusia SMA N 1 Bantul ................................ 48

Tabel 4.2.

Sumber Daya Manusia SMA N 2 Bantul ................................ 56

Tabel 4.3

Daftar Jumlah Peserta Didik Kelas X...................................... 58

Tabel 4.4.

Daftar Jumlah Peserta Didik Kelas XI .................................... 58

Tabel 4.5.

Daftar Jumlah Peserta Didik Kelas XII ................................... 59

Tabel 4.6.

Sumber Daya Manusia SMA N 3 Bantul ................................ 62

Tabel 4.7

Daftar Jumlah Peserta Didik SMA N 3 Bantul ....................... 64

Tabel 4.8.

Sumber Daya Manusia SMA Muhammadiyah Bantul ............. 69

Tabel 4.9.

Sumber Daya Manusia SMA “17” Bantul ............................... 73

Tabel 4.10.

Sumber Daya Manusia SMA Patria Bantul ............................. 76

Tabel 5.1.

Responden Penelitian ............................................................. 78

Tabel 5.2.

Aspek Pemahaman Guru Terhadap Kontruktivis .................... 79

Tabel 5.3.

Aspek Pemahaman Guru Terhadap Menemukan..................... 80

Tabel 5.4.

Aspek Pemahaman Guru Terhadap Bertanya .......................... 81

Tabel 5.5.

Aspek Pemahaman Guru Terhadap Masyarakat Belajar .......... 81

Tabel 5.6.

Aspek Pemahaman Guru Terhadap Pemodelan ....................... 82

Tabel 5.7.

Aspek Pemahaman Guru Terhadap Refleksi ........................... 83

Tabel 5.8.

Aspek Pemahaman Guru Terhadap Penilaian.......................... 83

Tabel 5.9.

Aspek Pemahaman Guru Terhadap CTL ................................ 84

xiv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1.

Struktur Organisasi SMA N 1 Bantul...................................... 48

Gambar 4.2.

Struktur Organisasi SMA N 2 Bantul...................................... 56

Gambar 4.3.

Struktur Organisasi SMA N 3 Bantul...................................... 62

Gambar 5.1.

Grafik Aspek Kontruktivis...................................................... 86

Gambar 5.2.

Grafik Aspek Menemukan ...................................................... 87

Gambar 5.3.

Grafik Aspek Bertanya ........................................................... 89

Gambar 5.4.

Grafik Aspek Masyarakat Belajar ........................................... 90

Gambar 5.5.

Grafik Aspek Pemodelan ........................................................ 92

Gambar 5.6.

Grafik Aspek Refleksi ............................................................ 94

Gambar 5.7.

Grafik Aspek Penilaian........................................................... 96

Gambar 5.8.

Grafik Semua Aspek CTL ...................................................... 98

xv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN 1.

INSTRUMEN PENELITIAN ............................................... 116

Kuesioner Penelitian ............................................................................ 117
LAMPIRAN 2.

VALIDITAS DAN RELIABILITAS .................................... 123

A. Reliabilitas Tingkat Pemahaman CTL I ................................................ 124
B. Validitas Tingkat Pemahaman CTL I ................................................... 125
C. Reliabilitas Tingkat Pemahaman CTL II .............................................. 126
D. Validitas Tingkat Pemahaman CTL II .................................................. 127
LAMPIRAN 3.

PAP II ................................................................................... 128

Pengukuran Deskripsi Data .................................................................. 129
LAMPIRAN 4.

FREKUENSI KARAKTERISTIK DATA INDIKATOR ...... 135

A. Frekuensi Karakteristik Aspek Kontruktivis ......................................... 136
B. Frekuensi Karakteristik Aspek Menemukan ......................................... 137
C. Frekuensi Karakteristik Aspek Bertanya............................................... 138
D. Frekuensi Karakteristik Aspek Masyarakat Belajar .............................. 139
E. Frekuensi Karakteristik Aspek Pemodelan ........................................... 140
F. Frekuensi Karakteristik Aspek Refleksi................................................ 141
G. Frekuensi Karakteristik Aspek Penilaian .............................................. 142
H. Frekuensi Karakteristik Seluruh Aspek Kontruktivis ............................ 143
LAMPIRAN 5.

DATA INDUK PENELITIAN ............................................. 145

A. Data Induk Aspek Kontruktivis ............................................................ 146
B. Data Induk Aspek Menemukan ............................................................ 149
C. Data Induk Aspek Bertanya.................................................................. 152
D. Data Induk Aspek Masyarakat Belajar ................................................. 155
E. Data Induk Aspek Pemodelan .............................................................. 158
F. Data Induk Aspek Refleksi ................................................................... 161
G. Data Induk Aspek Penilaian ................................................................. 164
H. Data Induk Seluruh Aspek CTL .......................................................... 167
LAMPIRAN 6.

SURAT IJIN PENELITIAN ................................................ 172

xvi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Permasalahan terbesar yang dihadapi para peserta didik sekarang
adalah mereka belum bisa menghubungkan antara apa yang mereka pelajari
dan bagaimana pengetahuan itu akan digunakan. Hal ini dikarenakan model
pembelajaran belum membuat mereka termotivasi untuk memperoleh
informasi tentang apa yang mereka pelajari dan bagaimana mereka akan
menerapkannya nanti. Para siswa kesulitan untuk memahami konsep-konsep
akademis, karena metode mengajar yang selama ini digunakan oleh pendidik
(guru) cenderung mengutamakan yang bersifat ceramah, diskusi dan tanya
jawab. Akibatnya siswa tidak tahu bahwa apa yang mereka pelajari saat ini
akan berguna bagi kehidupan mereka di masyarakat. Oleh karena itu
diperlukan suatu pendekatan yang benar-benar bisa memberi jawaban
terhadap pemasalahan ini.
Ada beberapa pendekatan dalam pembelajaran yaitu pendekatan
kontekstual,

pendekatan

kontruktivisme,

pendekatan

deduktif-induktif,

pendekatan konsep dan proses, dan pendekatan sains, teknologi dan
masyarakat. Salah satu diantaranya yang dapat diterapkan adalah model
pembelajaran CTL (Contextual Teaching and Learning). Model CTL adalah
suatu metode mengajar yang membantu guru mengaitkan materi yang
diajarkannya dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat
1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2

hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam
kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat.
Berdasarkan pemahaman di atas, model pendekatan kontekstual dalam
pembelajaran tidak harus dilakukan di dalam ruang kelas, tapi bisa di
laboratorium, tempat kerja, sawah, atau tempat-tempat lainnya. Hal ini
mengharuskan pendidik (guru) untuk pandai memilih serta mendesain
lingkungan belajar yang lebih dekat dengan kehidupan nyata, baik konteks
pribadi, sosial, budaya, ekonomi, kesehatan, sehingga siswa memiliki
pengetahuan

atau

ketrampilan

yang

dinamis

dan

fleksibel

untuk

mengkonstruksi sendiri secara aktif pemahamannya.
Melihat karakteristik pendekatan pembelajaran CTL ini, sangatlah
tepat bila guru menggunakannya dalam proses pembelajaran Ekonomi yang
dianggap sulit. Menurut penulis mengaplikasikan mata pelajaran ini ke dalam
kehidupan yang nyata akan sangat membantu siswa untuk lebih mudah
memahami materi-materi dari mata pelajaran Ekonomi tersebut.
Profesi guru dalam era sekarang dituntut untuk bisa menguasai
beberapa model pendekatan dalam pembelajaran. Dimana melalui model
pendekatan yang dipilih bertujuan agar dapat membantu siswa untuk lebih
memahami materi pelajaran. Kenyataannya masih banyak guru yang
menggunakan cara yang konvensional misalnya model pembelajaran dengan
menggunakan ceramah, siswa hanya membayangkan saja apa yang diucapkan
guru pada saat berbicara di dalam kelas sehingga siswa hanya mempunyai
sedikit bayangan tentang materi yang dijelaskan pada waktu itu, sehingga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3

membuat siswa bertambah bingung dan sulit untuk memahami materi yang
diberikan oleh guru. Sedangkan CTL itu sendiri lebih menunjukkan kepada
siswa untuk secara langsung mengetahui bagaimana situasi konkrit di
kehidupan mereka. Misalnya pada mata pelajaran Ekonomi, guru tidak hanya
menjelaskan dengan ceramah di depan kelas tentang materi uang, namun
dengan CTL guru dapat langsung memberi tugas pada siswa untuk mencari
contoh macam-macam uang.
Dari latar belakang, penulis akan meneliti tentang “Analisis Persepsi
Siswa terhadap Tingkat Pemahaman Guru Ekonomi SMA Mengenai
Contextual Teaching and Learning (CTL) dalam Proses Pembelajaran”.

B. Batasan Masalah
Pemahaman dalam penelitian ini adalah guru dapat menerapkan model
pendekatan CTL ini di dalam kelas bukan hanya tahu dan mengerti tentang
model pendekatan CTL namun guru juga memenuhi aspek-aspek kognitif
yang tersampaikan dalam taksonomi bloom yang diciptakan oleh Benjamin S
Bloom pada tahun 1956 yaitu meliputi mengingat, memahami, menerapkan,
menganalisis, mengevaluasi, dan berkreasi.
Sebagai guru ekonomi yang harus menguasai konsep dalam materi
pelajaran Ekonomi dengan menggunakan pendekatan CTL ini akan lebih
menghasilkan pembelajaran yang optimal, karena siswa akan lebih mudah
memahami karena ada bukti yang otentik, dan dengan menggunakan
pendekatan CTL ini akan tercipta suasana kelas yang menyenangkan dan tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4

membosankan bagi siswa. Penelitian ini berfokus peneliti pada pendekatan
CTL untuk bidang Ekonomi di dalam proses pembelajaran.

C. Rumusan Masalah
Rumusan masalah untuk penelitian di atas adalah:
Bagaimana persepsi siswa terhadap tingkat pemahaman guru Ekonomi SMA
mengenai pendekatan CTL?

D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan dari penelitian ini adalah:
Untuk mengetahui persepsi siswa terhadap tingkat pemahaman guru Ekonomi
SMA mengenai pendekatan CTL.

E. Manfaat penulisan
1. Bagi Guru
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran dan referensi
kepada guru tentang pendekatan CTL secara lebih mendalam sehingga
dapat dipergunakan guru dalam proses pembelajaran.
2. Bagi Penulis
Hasil penelitian ini diharapkan akan banyak memberi bekal bagi penulis
sebelum praktik dalam dunia pendidikan sehingga dapat menentukan
pendekatan belajar yang sesuai bagi peserta didik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5

3. Bagi Sekolah
Hasil penelitian ini diharapkan akan memberikan masukan bagi sekolah
mengenai pentingnya guru Ekonomi menguasai pendekatan CTL yang
bisa dilakukan dalam proses pembelajaran di sekolah.
4. Bagi Kabupaten Bantul
Hasil penelitian ini diharapkan akan memberikan masukan yang baik pada
Kecamatan Bantul, Kabupaten Bantul tentang pemahaman tenaga pendidik
di

Kecamatan

Bantul,

Kabupaten

Bantul

terhadap

pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL).

pendekatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II
TINJAUAN TEORITIK

A. Pembelajaran yang Kontekstual (Contextual Teaching and Learning/CTL)
1. Pengertian CTL
Menurut Jonhson (2006:14), CTL adalah sebuah proses pendidikan
yang bertujuan untuk menolong para siswa melihat makna di dalam materi
akademik yang mereka pelajari dengan cara menghubungkan subyeksubyek akademik dengan konteks dalam kehidupan keseharian mereka.
Diknas (2002), menyatakan bahwa pendekatan kontekstual
bertujuan membantu siswa untuk memahami makna materi pelajaran
yang dipelajari dengan menghubungkan dengan kehidupan mereka
sehari-hari, baik secara pribadi, sosial, budaya. Pembelajaran kontekstual
terjadi apabila siswa dapat menerapkan dan mengalami apa yang sedang
diajarkan dengan mengacu pada masalah-masalah dunia nyata yang
berhubungan dengan peran dan tanggung jawab mereka sebagai anggota
masyarakat.
Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan pengertian CTL
adalah konsep belajar yang membantu guru mengkaitkan antara materi
yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa
membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan
penerapan dalam kehidupan sehari-hari.

6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7

2. Tujuan CTL
Beberapa tujuan dari pendekatan pembelajaran CTL adalah:
a. Model pembelajaran CTL ini bertujuan untuk memotivasi siswa dalam
memahami makna materi

pelajaran yang dipelajarinya dengan

mengkaitkan materi tersebut dengan konteks kehidupan mereka seharihari sehingga siswa memiliki pengetahuan atau keterampilan yang
secara refleksi dapat diterapkan dari permasalahan ke permasalahan
lainnya.
b. Model pembelajaran ini bertujuan agar dalam belajar itu tidak hanya
sekedar menghafal tetapi perlu dengan adanya pemahaman.
c. Model pembelajaran ini menekankan pada pengembangan minat
pengalaman siswa.
d. Model pembelajaran CTL ini bertujuan untuk melatih siswa agar dapat
berfikir kritis dan terampil dalam memproses pengetahuan agar dapat
menemukan dan menciptakan sesuatu yang bermanfaat bagi dirinya
sendiri dan orang lain.
e. Model pembelajaran CTL ini bertujuan agar pembelajaran lebih
produktif dan bermakna.
f. Model pembelajaran model CTL ini bertujuan untuk mengajak anak
pada suatu aktivitas yang mengkaitkan materi akademik dengan
konteks kehidupan sehari-hari.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8

g. Tujuan pembelajaran model CTL ini bertujuan agar siswa secara
individu dapat menemukan dan mentransfer informasi-informasi
komplek dan siswa dapat menjadikan informasi itu miliknya sendiri.
3. Strategi-Strategi Pembelajaran CTL
Beberapa strategi pembelajaran yang perlu dikembangkan oleh guru
secara kontekstual antara lain:
a. Pembelajaran berbasis masalah
Dengan memunculkan problem yang dihadapi bersama, siswa
ditantang untuk berfikir kritis untuk memecahkan. Pembelajaran
berbasis masalah adalah model pembelajaran yang menggunakan
masalah dunia nyata sebagai suatu konteks bagi siswa untuk belajar
tentang cara berpikir kritis dan keterampilan memecahkan masalah,
serta untuk memperoleh pengetahuan dan konsep yang esensial dari
materi pelajaran. Model pembelajaran ini digunakan apabila ingin
membantu siswa mengembangkan peran orang dewasa dengan
melibatkan mereka dalam pengalaman nyata simulasi.
b. Menggunakan konteks yang beragam
Dalam kehidupan nyata diwarnai oleh hal-hal yang sangat beragam.
Agar bisa memotret kehidupan nyata maka CTL menekankan
pentingnya guru mengenalkan pada berbagai konteks kehidupan
tersebut. Karena itu, aktivitas pembelajaran seperti studi lapangan,
bertemu dan mewawancarai tokoh, membuat diorama, menulis cerita
dan reportase, dan lain-lain aktivitas nyata. Guru harus menemukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9

aktivitas (selain ceramah) yang paling kontekstual untuk menanamkan
konsep maupun keterampilan dan sikap.
c. Mempertimbangkan kebhinekaan siswa
Guru mengayomi individu dan menyakini bahwa perbedaan individual
dan sosial seyogianya
belajar

dimaknai sebagai mesin penggerak untuk

saling menghormati dan toleransi untuk mewujudkan

keterampilan interpersonal. Guru CTL diharapkan dapat memberi
peluang

kepada

siswa

untuk

belajar

dan

mengungkapkan

kemampuannya dengan cara yang paling baik bagi siswa tersebut.
Penyeragaman bentuk respon, misalnya, guru hanya menilai siswa dari
hasil ulangan tertulis saja tidak sesuai dengan semangat CTL. Oleh
karena itu, keleluasaan untuk memilih bentuk respons perlu disediakan
kepada siswa dalam rangka terjadi pertumbuhan siswa secara optimal
sesuai dengan kecenderungan yang dimiliki.
d. Memberdayakan siswa untuk belajar sendiri
Pendidikan formal merupakan kawah candra dimuka bagi siswa untuk
menguasai cara belajar untuk belajar mandiri dikemudian hari. Belajar
sendiri bagi siswa harusnya sudah disadari oleh siswa, hal ini
merupakan wujud dari pentingnya menanamkan tanggungjawab pada
siswa atas proses belajarnya sendiri.
e. Belajar melalui kolaborasi
Dalam setiap kolaborasi selalu ada siswa yang menonjol dibandingkan
dengan koleganya dan siswa ini dapat dijadikan sebagai fasilitator

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10

dalam kelompoknya. Tujuan dari kolaborasi adalah agar siswa belajar
demokratis, aktif, kooperatif dan penghargaan terhadap perbedaan.
f. Menggunakan penelitian autentik
Penilaian autentik menunjukkan bahwa belajar telah berlangsung
secara terpadu dan konstektual dan memberi kesempatan pada siswa
untuk dapat maju terus sesuai dengan potensi yang dimilikinya. CTL
menuntut otentisitas pembelajaran, yaitu bahwa pengalaman belajar
yang diperoleh siswa haruslah nyata dan bermakna bagi kehidupan.
Karena itu, semua komponen pembelajaran haruslah otentik, mulai
dari materi pembelajaran, strategi/metodenya.
g. Mengejar standar tinggi
Seyogianya menentukan kompetensi kelulusan dari waktu kewaktu
terus ditingkatkan

dan setiap sekolah hendaknya melakukan

Benchmarking dengan melakukan studi banding ke berbagai sekolah di
dalam dan luar negeri.
Berdasarkan Center for Occupational Research and Development
(CORD) Penerapan strategi pembelajaran konstektual digambarkan sebagai
berikut:
1) Relating
Belajar dikatakan dengan konteks dengan pengalaman nyata, konteks
merupakan kerangka kerja yang dirancang guru untuk membantu
peserta didik agar yang dipelajarinya bermakna.
2) Experiencing

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11

Belajar adalah kegiatan “mengalami“ peserta didik diproses secara
aktif dengan hal yang dipelajarinya dan berupaya melakukan
eksplorasi terhadap hal yang dikaji, berusaha menemukan dan
menciptakan hal yang baru dari apa yang dipelajarinya.
3) Applying
Belajar menekankan pada proses mendemonstrasikan pengetahuan
yang dimiliki dalam konteks dan pemanfaatanya.
4) Cooperative
Belajar merupakan proses kolaboratif dan kooperatif melalui
kegiatan kelompok, komunikasi interpersonal atau hubunngan
intersubjektif.
5) Transfering
Belajar menenkankan pada terwujudnya kemampuan memanfaatkan
pengetahuan dalam situasi atau konteks baru.
4. Landasan Filosofi Model Pembelajaran Kontekstual
Para pendidik yang menyetujui pandangan ilmu pengetahuan
bahwa alam semesta itu tidak hidup, tidak diam, dan alam semesta itu
ditopang oleh tiga prinsip kesaling ketergantungan, diferensiasi dan
organisasi diri, harus menerapkan pandangan dan cara berfikir baru
mengenai pembelajaran dan pengajaran.
Menurut Johnson (2002), tiga pilar dalam sistem CTL antara lain:
a. CTL mencerminkan prinsip kesaling ketergantungan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12

Kesaling ketergantungan mewujudkan diri. Misalnya ketika para
siswa bergabung untuk memecahkan masalah dan ketika para guru
mengadakan pertemuan dengan rekannya. Hal ini tampak jelas ketika
subyek

yang

berbeda

dihubungkan

dan

ketika

kemitraan

menggabungkan sekolah dengan dunia bisnis dan komunitas.
b. CTL mencerminkan prinsip berdeferensiasi
Ketika CTL menantang para siswa untuk saling menghormati
keunikan masing-masing, untuk menghormati perbedaan, untuk
menjadi kreatif, untuk bekerja sama, untuk menghasilkan gagasan dan
hasil baru yang berbeda, dan untuk menyadari bahwa keragaman
adalah kemantapan dan kekuatan.
c. CTL mencerminkan prinsip pengorganisasian diri
Pengorganisasian diri terlihat pada saat para siswa mencari dan
menemukan kemampuan dan minat mereka sendiri yang berbeda,
mendapat manfaat dari umpan balik yang diberikan oleh penilaian
autentik, mengulas usaha-usaha mereka dalam tuntunan tujuan yang
jelas dan standar yang tinggi dan berperan serta dalam kegiatankegiatan yang berpusat pada siswa yang membuat hati mereka
bernyanyi.
Landasan filosofi CTL adalah kontruktivisme, yaitu filosofi belajar
yang menekankan bahwa belajar tidak hanya sekedar menghafal siswa
harus

mengkontruksi

pengetahuan

dibenak

mereka

sendiri.

Pengetahuan tidak dapat dipisahkan menjadi fakta atau proposisi yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13

terpisah, tetapi mencerminkan keterampilan yang dapat diterapkan.
Kontruktivisme berakar pada filsafat pragmatisme yang digagas John
Dewey pada awal abad ke-20 yaitu sebuah filosofi belajar yang
menekankan pada pengembangan minat dan pengalaman siswa.
Anak akan belajar lebih baik jika lingkungan diciptakan alamiah.
Belajar akan lebih bermakna jika anak mengalami apa yang
dipelajarinya bukan hanya mengetahuinya.
5. Komponen-Komponen Pembelajaran CTL
Menurut Rusman (2008), komponen-komponen model pembelajaran
CTL ini antara lain:
a. Kontruktivisme
Kontruktivisme adalah proses membangun dan menyusun pengetahuan
baru dalam struktur kognitif siswa berdasarkan pengalaman. Pembelajaran
ini harus dikemas menjadi proses ”mengkontruksi” bukan menerima
pengetahuan.
b. Inquiry
Inquiry adalah proses pembelajaran yang didasarkan pada proses
pencarian penemuan melalui proses berfikir secara sistematis. Merupakan
proses pemindahan dari pengamatan menjadi pemahaman sehingga siswa
belajar mengunakan ketrampilan berfikir kritis.
Langkah-langkah dalam proses inquiry antara lain:
1) Merumuskan masalah
2) Mengajukan hipotesis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14

3) Mengumpulkan data
4) Menguji hipotesis
5) Membuat kesimpulan
c. Bertanya
Bertanya adalah bagian inti belajar dan menemukan pengetahuan.
d. Masyarakat belajar
Dalam masyarakat belajar ini pengetahuan dan pengalaman anak
banyak dibentuk oleh komunikasi dengan orang lain.
e. Pemodelan
Pemodelan adalah proses pembelajaran dengan memperagakan sebagai
suatu contoh yang dapat ditiru oleh siswa.
f. Refleksi
Refleksi adalah proses pengalaman yang telah dipelajari dengan cara
mengevaluasi kembali kejadian atau peristiwa pembelajaran telah
dilaluinya untuk mendapatkan pemahaman yang dicapai baik yang bersifat
positif maupun bernilai negatif.
g. Penilaian nyata
Penilaian nyata adalah proses yang dilakukan oleh guru untuk
mengumpulkan informasi tentang perkembangan belajar yang dilakukan
oleh siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15

6. Langkah-Langkah Pembelajaran CTL
Langkah-langkah pembelajaran CTL antara lain:
a. Mengembangkan pemikiran bahwa anak akan belajar lebih bermakna
dengan cara bekerja sendiri, menemukan sendiri, dan mengkonstruksi
sendiri pengetahuan dan keterampilan barunya.
b. Melaksanakan sejauh mungkin kegiatan inquiry untuk semua topik.
c. Mengembangkan sifat ingin tahu siswa dengan bertanya.
d. Menciptakan masyarakat belajar.
e. Menghadirkan model sebagai contoh belajar.
f. Melakukan refleksi di akhir pertemuan.
g. Melakukan penilaian yang sebenarnya dengan berbagai cara.
Ciri kelas yang menggunakan pendekatan konstektual:
1. Pengalaman nyata
2. Kerja sama, saling menunjang
3. Gembira, belajar dengan bergairah
4. Pembelajaran terintegrasi
5. Menggunakan berbagai sumber
6. Siswa aktif dan kritis
7. Menyenangkan, tidak membosankan
8. Sharing dengan teman
9. Guru kreatif

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16

7. Kelebihan dan Kelemahan
a. Kelebihan dari model pembelajaran CTL:
1. Memberikan kesempatan pada siswa untuk dapat maju terus sesuai
dengan potensi yang dimiliki siswa sehingga siswa terlibat aktif
dalam PBM.
2. Siswa dapat berfikir kritis dan kreatif dalam mengumpulkan data,
memahami suatu isu dan memecahkan masalah dan guru dapat
lebih kreatif.
3. Menyadarkan siswa tentang apa yang mereka pelajari.
4. Pemilihan informasi berdasarkan kebutuhan siswa tidak ditentukan
oleh guru.
5. Pembelajaran lebih menyenangkan dan tidak membosankan.
6. Membantu siwa bekerja dengan efektif dalam kelompok.
7. Terbentuk sikap kerja sama yang baik antar individu maupun
kelompok.
b. Kelemahan dari model pembelajaran CTL:
1. Dalam pemilihan informasi atau materi di kelas didasarkan pada
kebutuhan siswa padahal, dalam kelas itu tingkat kemampuan
siswanya berbeda-beda sehingga guru akan kesulitan dalam
menentukan materi pelajaran karena tingkat pencapaian siswa tadi
tidak sama.
2. Tidak efisien karena membutuhkan waktu yang agak lama dalam
PBM.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17

3. Dalam proses pembelajaran dengan model CTL akan nampak jelas
antara siswa yang memiliki kemampuan tinggi dan siswa yang
memiliki kemampuan kurang, yang kemudian menimbulkan rasa
tidak percaya diri bagi siswa yang kurang kemampuannya.
4. Bagi siswa yang tertinggal dalam proses pembelajaran dengan CTL
ini akan terus tertinggal dan sulit untuk mengejar ketertinggalan,
karena dalam model pembelajaran ini kesuksesan siswa tergantung
dari keaktifan dan usaha sendiri jadi siswa yang dengan baik
mengikuti setiap pembelajaran dengan model ini tidak akan
menunggu teman yang tertinggal dan mengalami kesulitan.
5. Tidak setiap siswa dapat dengan mudah menyesuaikan diri dan
mengembangkan kemampuan yang dimiliki dengan penggunaan
model CTL ini.
6. Kemampuan setiap siswa berbeda-beda, dan siswa yang memiliki
kemampuan

intelektual

mengapresiasikannya

dalam

tinggi
bentuk

namun
lisan

sulit
akan

untuk

mengalami

kesulitan sebab CTL ini lebih mengembangkan keterampilan dan
kemampuan soft skill daripada kemampuan intelektualnya.
7. Pengetahuan yang didapat oleh setiap siswa akan berbeda-beda dan
tidak merata.
8. Peran guru tidak nampak terlalu penting lagi karena dalam CTL ini
peran guru hanya sebagai pengarah dan pembimbing, karena lebih
menuntut siswa untuk aktif dan berusaha sendiri mencari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18

informasi, mengamati fakta dan menemukan pengetahuanpengetahuan baru di lapangan.
B. Persepsi Siswa
1. Pengertian Persepsi
Persepsi adalah suatu proses pengenalan atau identifikasi sesuatu
dengan

menggunakan

panca

indera.

Bimo

Walgito

(1994:53),

mendefinisikan persepsi sebagai pengorganisasian, penginterpretasian
terhadap stimulus yang diterima oleh organisme atau individu sehingga
merupakan aktivitas yang integrated dalam diri.
Sarwono (1993: 238), mengartikan persepsi merupakan proses
yang digunakan oleh seseorang individu untuk menilai keangkuhan
pendapatnya sendiri dan kekuatan dari kemampuan-kemampuannya
sendiri dalam hubungannya dengan pendapat-pendapat dan kemampuan
orang lain.
Berdasarkan

beberapa

pengertian

persepsi

yang

te la h

dikemukakan, maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa persepsi adalah
proses masuknya informasi dari suatu lingkungan yang diterima melalui
alat indera dan kemudian diolah dalam otak, agar dapat memberikan
makna pada lingkungan tersebut melalui pengalaman dan pengetahuan
yang sudah dimiliki.
2. Proses Terjadinya Persepsi
Proses terjadinya persepsi pada diri individu tidak berlangsung
begitu saja tetapi melalui suatu proses. Proses persepsi adalah peristiwa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19

dua arah yaitu sebagai hasil aksi dan reaksi, persepsi dapat dikatakan suatu
proses karena didalamnya terdapat kegiatan, yaitu kegiatan psikologis.
Menurut Bimo Walgito (2002: 54), terjadinya persepsi melalui
suatu proses yaitu melalui beberapa tahap sebagai berikut:
a. Suatu obyek atau sasaran menimbulkan stimulus, selanjutnya stimulus
tersebut ditangkap oleh alat indera. Proses ini berlangsung secara alami
dan berkaitan dengan segi fisik. Proses tersebut dinamakan proses
kealaman.
b. Stimulus suatu obyek yang diterima oleh alat indera kemudian
disalurkan ke otak melalui syaraf sensoris. Proses

pentransferan

stimulus ke otak disebut proses psikologis, yaitu berfungsinya alat
indera secara normal.
c. Otak selanjutnya memproses stimulus hingga individu menyadari
obyek yang diterima oleh alat inderanya. Proses ini juga disebut proses
psikologis. Dalam hal ini terjadilah adanya proses persepsi yaitu suatu
proses di mana individu mengetahui dan menyadari suatu obyek
berdasarkan stimulus yang mengenai alat inderanya.
Proses persepsi menurut Mar’at (1992:108),
“Adanya dua komponen pokok yaitu seleksi dan interpretasi. Seleksi
yang dimaksud adalah proses penyaringan terhadap stimulus pada alat
indera. Stimulus yang ditangkap oleh indera terbatas jenis dan jumlahnya,
karena adanya seleksi. Hanya sebagian kecil saja yang mencapai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20

kesadaran pada individu. Individu cenderung mengamati dengan lebih
teliti dan cepat terkena hal-hal yang meliputi orientasi mereka”
Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut, dapat dijelaskan bahwa
proses terbentuknya persepsi sangat kompleks, dan ditentukan oleh
dinamika yang terjadi dalam diri seseotang ketika mendengar, mencium,
melihat, merasa, atau bagaimana dia memandang suatu obyek dalam
melibatkan aspek psikologis dan panca inderanya.
Penafsiran atau interpretasi merupakan proses pengorganisasian
informasi sehingga mempunyai arti bagi individu yang bersangkutan,
proses interpretasi dipengaruhi oleh pengalaman pribadi, pengetahuan dan
kecerdasan.
Proses terakhir dari persepsi adalah reaksi, merupakan transformasi
interpretasi yang diterjemahkan dalam bentuk tingkah laku sebagai reaksi.
Persepsi seseorang terhadap obyek atau peristiwa dapat dilihat melalui
perilakunya, apakah ia menerima atau menolak stimulus yang datang.
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi Persepsi
David Krech dan Ricard Crutcfield dalam Jalaludin Rahmat
(2003:55), menyatakan bahwa faktor-faktor yang menentukan persepsi
dapat dibagi menjadi dua yaitu: faktor fungsional dan faktor srtuktural.
a. Faktor Fungsional
Faktor fungsional adalah faktor yang berasal dari kebutuhan,
pengalaman masa lalu dan hal-hal lain yang termasuk apa yang kita
sebut sebagai faktor-faktor personal.

Faktor fungsional yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21

menentukan persepsi adalah obyek-obyek yang memenuhi tujuan
individu yang melakukan persepsi.
b. Faktor Struktural
Faktor struktural adalah faktor-faktor yang berasal semata-mata dari
sifat stimulus fisik terhadap efek-efek saraf yang ditimbulkan pada
sistem saraf

individu. Faktor-faktor stuktural yang menentukan

persepsi menurut teori Gestalt bila kita ingin memahami suatu
peristiwa kita tidak dapat meneliti faktor-faktor yang terpisah tetapi
memandangnya dalam hubungan keseluruhan.
Tertarik tidaknya individu untuk memperhatikan stimulus dipengaruhi
oleh dua faktor yaitu, faktor internal (kebiasaan, minat, emosi dan
keadaan biologis) dan faktor eksternal (intensitas, kebaruan, gerakan,
dan pengulangan stimulus).
x

Faktor eksternal
a. Gerakan, seperti organisme lain, bahwa manusia secara visual
tertarik pada obyek-obyek yang bergerak. Contohnya kita
senang melihat huruf dalam

display yang bergerak

menampilkan nama barang yang diiklankan. Intensitas stimuli,
dimana kita akan memperhatikan stimuli yang lebih menonjol
dari stimuli yang lain.
b. Kebaruan (novelty), bahwa hal-hal baru, yang luar biasa, yang
berbeda akan lebih menarik perhatian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22

c.

Perulangan, hal-hal yang disajikan berkali-kali, bila disertai
dengan sedikit variasi, akan menarik perhatian. Disini unsur
“familiarity” (yang sudah kita kenal) berpadu dengan unsurunsur “novelty” (yang baru kita kenal). Perulangan juga
mengandung unsur sugesti yang mempengaruhi bawah sadar
kita.

x

Faktor internal
a.

Kebiasaan, kecenderungan untuk mempertahankan pola
berfikir

tertentu, atau melihat masalah hanya dari satu sisi

saja, atau kepercayaan yang berlebihan dan tanpa kritis pada
pendapat otoritas.
b.

Minat, suatu kondisi yang terjadi apabila seseorang melihat ciriciri

atau arti sementara situasi yang dihubungkan dengan

keinginan-keinginan atau kebutuhannya sendiri.
c.

Emosi,

sebagai manusia

yang utuh,

kita tidak dapat

mengesampingkan emosi, walaupun emosi bukan hambatan
utama. Tetapi bila emosi itu sudah mencapai intensitas yang
begitu tinggi akan mengakibatkan stress, yang menyebabkan
sulit berfikir efisien.
d.

Keadaan biologis, misalnya keadaan lapar, maka seluruh fikiran
didominasi oleh makanan. Sedangkan bagi orang yang kenyang
akan menaruh perhatian pada hal-hal lain. Kebutuhan boilogis
menyebabkan persepsi yang berbeda.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23

4. Persepsi Siswa tentang Pemahaman Guru
Dalam penelitian ini, yang dijadikan sebagai subyek untuk
mengetahui pemahaman guru tentang implementasi pendekatan CTL ialah
siswa. Siswa dapat memberikan persepsi tentang pemahaman guru dalam
mengimplementasikan pendekatan CTL di dalam proses pembelajaran.
Seringkali timbul pendapat bahwa tidaklah layak seorang siswa
dimintai pendapat atau tanggapan bahkan menilai mengenai pemahaman
seorang guru dalam menerapkan pendekatan CTL dalam proses
pembelajaran. Alasan pendapat ini adalah bahwa pengetahuan siswa
tentang

pendekatan

dalam

pembelajaran

tidak

sepadan

dengan

pengetahuan guru. Pada kenyataannya alasan ini memang dapat
dibenarkan, akan tetapi siswa sebagai salah satu indikator tercapainya
tujuan pendidikan justru merupakan obyek yang paling berkepentingan di
dalam proses pembelajaran. Bagaimanapun juga tindakan-tindakan guru
ha

Dokumen yang terkait

Penerapan Pendekatan Pembelajaran Contextual Teaching And Learning (Ctl) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS

0 5 205

Penagruh pendekatan contextual teaching laering (CTL) terhadap hasil bejaran biologi siswa kuasi Ekperimen di SMPN 1 Cisauk

0 7 208

Peningkatan Hasil Belajar PKn dalam Materi Peranan Globalisasi Melalui Pendekatan Contekstual Teaching Learning (CTL) di kelas IV MI. Masyirotul Islamiyah Tambora Jakarta Barat Tahun Pelajaran 2013/2014.

0 4 180

Contextual Teaching and Learning(CTL)

0 6 14

Penerapan pendekatan pembelajaran contextual teaching and learnig/CTL untuk meningkatkan hasil belajar PKN pada siswa kelas IV MI Miftahussa’adah Kota Tangerang

0 10 158

Upaya meningkatkan hasil belajar IPA pada konsep perkembangbiakan tumbuhan melalui pendekatan kontekstual: penelitian tindakan kelas di MI Hidayatul Athfal Gunungsindur

0 19 141

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PROSES PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PROSES PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PADA MATA

0 0 16

Analisis persepsi siswa terhadap tingkat pemahaman guru ekonomi SMA mengenai pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) dalam proses pembelajaran : studi kasus SMA di Kecamatan Bantul, Kabupaten Bantul.

0 0 201

Analisis persepsi siswa terhadap tingkat pemahaman guru ekonomi SMA mengenai pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) : studi kasus siswa SMA se-Kecamatan Mlati.

0 0 187

Analisis persepsi siswa terhadap tingkat pemahaman guru ekonomi SMA mengenai pendekatan Contextual Teaching and Learning studi kasus siswa SMA se Kecamatan Mlati

0 5 185