ANALISIS REAKSI PASAR MODAL TERHADAP PERISTIWA SEBELUM DAN SESUDAH PENGUNDURAN DIRI SRI MULYANI INDRAWATI SEBAGAI MENTERI KEUANGAN RI TAHUN 2010 (KAJIAN TERHADAP ABNORMAL RETURN SAHAM LQ45 DI PT. BEI).

1

ANALISIS REAKSI PASAR MODAL TERHADAP PERISTIWA SEBELUM DAN
SESUDAH PENGUNDURAN DIRI SRI MULYANI INDRAWATI
SEBAGAI MENTERI KEUANGAN RI TAHUN 2010
(KAJ IAN TERHADAP ABNORMAL RETURN SAHAM LQ45 DI PT. BEI)

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Per syar atan Dalam Memper oleh Gelar Sar jana Ilmu
Administr asi Bisnis pada FISIP UPN “Veter an” J awa Timur

SKRIPSI

Oleh :
LANGGENG WIGASJ ATU
NPM: 0642010102

YAYASAN KESEJ AHTERAAN PENDIDIKAN DAN PERUMAHAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL ″VETERAN″ J AWA TIMUR
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
J URUSAN ILMU ADMINISTRASI BISNIS
SURABAYA

2011

Hak cipta @ milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2

LEMBAR PERSETUJ UAN

ANALISIS REAKSI PASAR MODAL TERHADAP PERISTIWA SEBELUM DAN
SESUDAH PENGUNDURAN DIRI SRI MULYANI INDRAWATI SEBAGAI
MENTERI KEUANGAN RI TAHUN 2010
(KAJ IAN TERHADAP ABNOMAL RETURN SAHAM LQ45 DI PT. BEI)

Disusun Oleh :
LANGGENG WIGASJ ATU
0642010102

Telah disetujui untuk mengikuti ujian skripsi


Menyetujui,
Pembimbing Utama

Dr. J ojok D, S.Sos, M.Si
NIP. 370 119 500 421

Mengetahui,
Dekan

Dra. Ec. Hj. Supar wati, Msi

NIP. 195507181983022001

Hak cipta @ milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3

LEMBAR PENGESAHAN
ANALISIS REAKSI PASAR MODAL TERHADAP PERISTIWA SEBELUM DAN SESUDAH

PENGUNDURAN DIRI SRI MULYANI INDRAWATI
SEBAGAI MENTERI KEUANGAN RI TAHUN 2010
(KAJ IAN TERHADAP ABNOMAL RETURN SAHAM LQ45 DI PT. BEI)
Disusun Oleh :
LANGGENG WIGASJ ATU
0642010102
Telah dipertahankan dan diterima oleh Tim Penguji Skripsi J urusan Ilmu
Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Univer sitas
Pembangunan Nasional “Veteran” J awa Timur
Pada tanggal 31 Oktober 2011
Menyetujui,
Pembimbing Utama

Tim Penguji
1. Ketua

Dr. J ojok D, S.Sos, M.Si
NIP. 370 119 500 421

Dra. Lia Nirawati, M.Si

NIP. 196009241993032001
2. Sekretaris

Dra. Siti Ning Farida, M.Si
NIP. 196402151991032001
3. Anggota

Dr. J ojok D. S.Sos, M.Si
NPT. 370 119 500 421
Mengetahui,
DEKAN

Dra. Ec. Hj. Suparwati, Msi
NIP. 195507181983022001

Hak cipta @ milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, pemberi rahmat pada seluruh makhluk. Hanya
kepadaNya-lah syukur dipanjatkan atas terselesaikannya penulisan Skripsi ini, penulisan
skripsi ini adalah merupakan sebagian persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana pada
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”
Jawa Timur.
Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih khususnya kepada
bapak DR, Jojok Dwi Ridotjahjono., S.Sos, M.Si, selaku Dosen Pembimbing yang telah
memberikan saran serta pengarahan sehingga penelitian ini dapat terselesaikan, penulis
juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah berperan dalam proses
penulisan proposal penelitian ini, antara lain:
1. Ibu Dra.Ec.Suparwati, M.Si., selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik UPN “Veteran” Jawa Timur.
2. Bapak Drs. Sadjudi, M.Si., selaku Ketua Program Studi Jurusan Ilmu
Administrasi Bisnis.
3. Bapak Drs. Nurhadi, M.Si., selaku Sekretaris Jurusan Ilmu Administrasi
Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Pembangunan
Nasional “Veteran” Jawa Timur.
4. Ibu Susi Hariyawati, S.Sos, M.Si., selaku dosen wali yang telah memberikan

pengarahan dan bimbingan.
5. Kedua orang tua dan kakak-kakak saya yang telah memberikan dukungan dan
bantuan, yang tanpa mereka saya tidak mungkin mencapai prestasi akademik
seperti sekarang.

Hak cipta @ milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

5

6. Seluruh dosen jurusan Ilmu Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur, yang
telah member bekal teoritis.
Penulis menyadari bahwa laporan ini jauh dari kesempurnaan, untuk itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kebaikan dan kesempurnaan
laporan ini. Akhirnya penulis berharap agar laporan ini dapat bermanfaat bagi semua
pihak.

Surabaya,


Oktober 2011

Penulis

Hak cipta @ milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

6

DAFTAR ISI
HALAMAN
KATA PENGANTAR ………………………………………………………...…….i
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………….iii
DAFTAR GAMBAR ……………………………………………………………......v
DAFTAR TABEL ………………………………………………………………….vi

BAB 1

BAB II


PENDAHULUAN
1.1

Latar belakang Masalah …………………………...…………1

1.2

Rumusan Masalah ………………………...…….……...……7

1.3

Tujuan Penelitian ………………………………...…………..7

1.4

Manfaat Penelitian ………………………………...…………8

TINJ AUAN PUSTAKA
2.1


Hasil Penelitian Terdahulu..….….……...................................9

2.2

Landasan Teori ………………………………………….…11
2.2.1 Pasar Modal …………………………………………..11
2.2.1.1 Pengertian Pasar Modal ………………….…11
2.2.1.2 Fungsi dan Manfaat Pasar Modal…………..13
2.2.2 Saham ……………………………………………....14
2.2.2.1 Pengertian Saham ……………………...…..14
2.2.2.2 Jenis Saham ……………………………...…16
2.2.2.3 Harga Saham ……………………………….19
2.2.2.4 Indeks Harga Saham ……………………….21

Hak cipta @ milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

7

2.2.2.5 Indeks LQ45 ………………………………..23

2.2.3 Investasi ……………………………………………...23
2.2.3.1 Pengertian Investasi ………………………...23
2.2.3.2 Tujuan Investasi …………………………….24
2.2.3.3 Bentuk-bentuk Investasi …………………….25
2.2.4 Efisiensi Pasar Modal ………………………………...26
2.2.4.1 Pengertian Efisiensi Pasr Modal ……………26
2.2.4.2 Efisiensi pasar ……………………………....27
2.2.4.3 Konsep Pasar Modal yang Efisien ………….28
2.2.4.4 Hipotesis Pasar Efisien ……………………..30
2.2.5 Event Study ……………………………………….….32
2.2.6 Return ………………………......................................34
2.2.6.1 Pengertian Return ………………………….34
2.2.6.2 Abnormal Return …………………………..36
2.3 Kerangka Berpikir ………………………………………………37
2.4 Hipotesis ………………………………………………………...38

BAB III

METODE PENELITIAN
3.1


DEfinisi Operasional dan Pengukuran Variabel……………40

3.2

Teknik Penentuan Sampel…………………………………..41
3.2.1 Populasi dan Sampel …………………………………41
3.2.2 Teknik Penarikan Sampel ………………....................44

3.3

Jenis Data, Sumber Data, dan Teknik Pengumpulan Data …45

3.4

Teknik Analisis dan Uji Hipotesis ………………………….46
3.4.1 Teknik Analisis Data ………………………………...46
3.4.2 Uji Normalitas ……………………………………….48

Hak cipta @ milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

8

3.4.3 Uji Hipotesis …………………………………………48

BAB IV

HASIL DDAN PEMBAHASAN
4.1

Hasil…………………………………………………………50
4.1.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian………………….50
4.1.1.1 Saham LQ45………………………………..50
4.1.1.2 Gambara Umum Perusahaan………………..51
4.1.2 Data Penelitian ……………………………………….53
4.1.3 Deskripsi Hasil Penelitian ……………………………53
4.1.3.1 Abnorman Return Saham …………………..53
4.1.3.2 Teknik Analisis dan Pengujian Hipotesis…..57
4.1.3.3 Teknik Analisis dan Pengujian Hipotesis pada
Abnormal Return Saham.................................57

4.2 Pembahasan..................................................................................60

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1

Kesimpulan ....................

5.2

Saran .........................

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

Hak cipta @ milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

9

DAFTAR GAMBAR

Gambar

Halaman

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir ……………………………………………………38

Hak cipta @ milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

10

DAFTAR TABEL

Tabel

Halaman

Tabel 1.1 Data transaksi bursa saham LQ45 7 hari sebelum peristiwa ……………5
Tabel 1.2 Data transaksi bursa saham LQ45 7 hari sesudah peristiwa …………….6
Tabel 3.1 Nama Populasi Perusahaan ……………………………………………..32
Tabel 4.1 Nama Populasi dan sampel perusahaan…………………………………..51
Tabel 4.2 Hasil Ringkasan Statistik dari Abnormal Return Sebelum dan Sesudah
peristiwa ....................................................................................................58
Tabel 4.2 Hasil korelasi antara Abnormal Return Sebelum dan Sesudah peristiwa...58
Tabel 4.3 Hasil Uji Paired Sampel Test Abnormal Return Sebelum dan Sesudah
terjadinya peristiwa………………………………………………………59

Hak cipta @ milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

11

ABSTRAKSI

ANALISIS REAKSI PASAR MODAL TERHADAP PERISTIWA
PENGUNDURAN DIRI SRI MULYANI INDRAWATI SEBAGAI
MENTERI KEUANGAN RI TAHUN 2010
(KAJ IAN TERHADAP ABNORMAL RETURN SAHAM LQ45 DI PT. BEI)

Salah satu peristiwa politik yang hendak diuji kandungan informasinya terhadap
aktivitas Bursa Efek Indonesia adalah peristiwa pengunduran diri Sri Mulyani Indrawati
sebagai menteri keuangan RI pada tanggal 5 mei tahun 2010. Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengetahui reaksi pasar pada pengumuman peristiwa pengunduran diri Sri
Mulyani Indrawati sebagai menteri keuangan, dengan menggunakan abnormal return
untuk menguji saham dengan menggunakan saham harian LQ45. Penelitian ini
menggunakan pendekatan event study dimana dilakukan pengamatan terhadap abnormal
return dan saham LQ45 selama tujuh hari sebelum, pada saat, dan tujuh hari sesudah
pengumuman.
Penelitiam ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari Bursa Efek
Indonesia (BEI), sampel terdiri dari 45 perusahaan. Pengujian kandungan informasi
menggunakan uji beda dan menggunakan paired sampel T test.
Hasil dari penelitian ini diperoleh besarnya nilai thitung sebesar dengan tingkat
signifikan diperoleh ttabel lebih besar, maka thitung lebih kecil dari ttabel yang berarti
Ho diterima dan Ha atau abnormal return saham sebelum dan sesudah terjadinya
peristiwa pengumuman relative sama. Dengan kata lain tidak terjadi perbedaan yang
signifikan pada abnormal return saham perusahaan-perusahaan LQ45 di Bursa Efek
Indonesia sebelum dan sesudah peristiwa pengumuman pengunduran diri Sri Mulyani
Indrawati sebegai Meneteri Keuangan Indonesia.
Kata

kunci

:

abnormal

Hak cipta @ milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

return

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah
Pasar modal merupakan sarana yang menjembatani perusahaan dalam mencari
dana dengan para investor yang akan menanamkan modalnya. Secara formal pasar
modal didefinisikan sebagai pasar untuk berbagai instrument keuangan jangka
panjang yang bias diperjualbelikan, baik dalam bentuk hutang ataupun modal sendiri,
baik yang diterbitkan oleh pemerintah, public authorities, maupun perusahaan
swasta. Pasar modal merupakan lembaga yang sangat berperan bagi perkembangan
ekonomi di negara-negara maju. Pasar modal juga mempunyai pengertian pasar yang
terorganisir dimana efek-efek atau disebut juga sekuritas perdagangan. Instrument
pasar modal terbagi atas dua kelompok besar yaitu instrument pemilikan (equity)
seperti saham dan instrument hutang seperti obligasi perrusahaan, obligasi
langganan, obligasi yang dapat dikonversikan menjadi saham dan sebagainya.
Sebagai suatu instrument ekonomi, pasar modal tidak lepas dari berbagai pengaruh
lingkungan, baik lingkungan ekonomi maupun lingkungan non-ekonomi. Pengaruh
lingkungan mikro seperti kinerja perusahaan, perubahan strategi perusahaan,
pengumuman laporan keuangan atau deviden perusahaan selalu mendapat tanggapan
dari pelaku pasar di pasar modal. Selain itu, perubahan lingkungan ekonomi makro
yang terjadi seperti perubahan suku bunga tabungan dan deposito, kurs valuta asing,
inflasi, serta berbagai regulasi dan deregulasi ekonomi yang dikeluarkan pemerintah,
turut berpengaruh pada fluktuasi harga dan volume perdagangan di pasar modal.
Pengaruh lingkungan non-ekonomi, walaupun tidak terkait secara langsung
dengan dinamika yang terjadi di pasar modal tidak dapat dipisahkan dari aktivitas
1
Hak cipta @ milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2

bursa saham. Lingkungan non-ekonomi tersebut seperti berbagai isu mengenai
kepedulian terhadap lingkungan hidup, hak asasi manusia, serta peristiwa-peristiwa
politik kerap kali menjadi faktor utama pemicu fluktuasi harga saham di bursa efek
seluruh dunia. Makin pentingnya peran bursa saham dalam kegiatan ekonomi,
membuat bursa semakin sensitif terhadap berbagai peristiwa di sekitarnya, baik yang
berkaitan atau tidak berkaitan secara langsung dengan isu ekonomi. Peristiwaperistiwa politik seperti adanya pergantian pemerintahan, pengumuman kabinet
menteri, kerusuhan politik, peperangan, dan peristiwa lainnya sangat mempengaruhi
harga dan volume perdagangan di bursa efek karena peristiwa-peristiwa politik
berkaitan erat dengan kestabilan perekonomian negara. Selain itu peristiwa politik
juga menyebabkan tingkat kepercayaan yang negatif dari para investor, sehingga
adanya peristiwa politik yang mengancam stabilitas negara cenderung mendapat
respon negatif dari para pelaku pasar.
Salah satu peristiwa politik yang hendak diuji kandungan informasinya
terhadap aktivitas bursa efek adalah peristiwa pengunduran diri Sri Mulyani
Indrawati sebagai menteri keuangan RI pada tanggal 5 mei 2010. Pengujian
kandungan informasi peristiwa pengunduran diri menteri keuangan terhadap aktivitas
bursa efek, dimaksudkan untuk melihat reaksi pasar yang dapat diukur dengan
menggunakan abnormal return. Pengujian kandungan informasi dimaksudkan untuk
melihat reaksi dari suatu pengumuman. Jika digunakan abnormal return maka dapat
dikatakan bahwa suatu pengumuman yang mempunyai kandungan informasi akan
memberikan abnormal return kepada pasar. Sebaliknya yang tidak mengandung
informasi tidak akan memberikan abnormal return kepada pasar.
Harga saham tidak hanya dipengaruhi oleh faktor internal perusahaan, tetapi
juga dipengaruhi oleh faktor external perusahaan, antara lain:
1. Tingkat suku bunga

Hak cipta @ milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3

2. Kondisi ekonomi
3. Nilai tukar
4. Harga minyak dunia
5. Sosial politik, dll
Fakor-faktor tersebut merupakan faktor di luar kendali perusahaan.
Sedangkan faktor internal perusahaan meliputi:
1. Manajemen perusahaan
2. Operasional perusahaan
3. Jenis produk, dll
Faktor-faktor internal di atas merupakan faktor yang dapat dikendalikan oleh
perusahaan. (Dikutip: www.google.com)
Pengujian kandungan informasi dilakukan pada kelompok Indeks LQ45 yang
merupakan kelompok saham yang paling likuid dan memiliki nilai kapitalisasi yang
besar yang merupakan indikator likuidasi. Beberapa penelitian mengenai event study
sebelumnya telah dilakukan. Dalam penelitian C. Wahyu Estining (2007) yang
menganalisis apakah pasar mdal bereaksi terhadap pengumuman perombakan Kabinet
Indonesia Bersatu menunjukkan reaksi positif dan signifikan. Hal ini ditunjukkan
dengan munculnya average abnormal return yang positif di sekitar tanggal
pengumuman, yaitu pada saat 9 hari, 8 hari, 2 hari dan 1 hari sebelum dan pada saat 1
hari, 4 hari, 5 hari, dan 9 hari sesudah pengumuman muncul. Lain halnya dengan
penelitian yang dilakukan mengenai analisis perbedaan antara return saham dengan
aktivitas perdagangan sebelum dan sesudah tragedi World Trade Center Amerika
Serikat, dimana hasil penelitian menunjukkan bahwa tragedi tersebut tidak memiliki
perbedaan secara signifikan terhadap return saham dan aktivitas perdagangan saham
pada periode sebelum dan sesudah peristiwa. Sedangkan abnormal return saham dan
cumulative abnormal return saham berpengaruh secara signifikan terhadap tragedy

Hak cipta @ milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4

WTC AS sebelum dan sesudah peristiwa. Dengan kata lain tragedi WTC AS tidak
mengandung nilai informasi bagi para investor. (Dikutip: www.google.com)
Penelitian dengan menggunakan event study yang dilakukan oleh Treisye
Ariance (2002) mengenai pengaruh peristiwa pergantian presiden RI 23 juli 2001
terhadap return saham LQ45 menunjukkan bahwa pasar modal Indonesia bereaksi
terhadap peristiwa di luar kegiatan ekonomi yang memiliki skala nasional.
Peristiwa 23 juli 2001 yang merupakan murni politik dipandang sebagai para
pelaku pasar memiliki dampak ekonomi dan dikategorikan sebagai berita baik (good
news). Hal ini terbukti dengan perkembangan CAAR yang terus meningkat sebelum
dan sesudah peristiwa. Hasil uji signifikan secara statistik diperoleh 3 hari bursa yang
menunjukkan signifikan positif. Hari bursa yang signifikan selama periode sebelum
kejadian adalah hari (-7), dan hari (-2) sedangkan hari bursa signifikan selama
periode setelah kejadian adalah hari (+2). Berdasarkan uji beda dua rata-rata yang
dilakukan tampak bahwa variabel harga saham yang dicerminkan oleh rata-rata
abnormal return yang diterima investor secara cepat menyesuaikan dengan
perkembangan yang terjadi, sehingga secara statistik tidak terdapat perkembangan
yang signifikan antara rata-rata abnormal return sebelum dan sesudah peristiwa.
Bukti adanya hubungan antara pengunduran diri menteri keuangan dengan
harga saham adalah adanya kenaikan trasnsaksi harga saham pada hari-hari
menjelang pengunduran diri menteri keuangan RI, seperti yang diungkap dalam
Dunia Investasi pada edisi April minggu ke IV, yakni:
Tabel 1.1 : Data transaksi bursa saham LQ45 7 hari sebelum peristiwa
pengunduran diri menteri keuangan
Tanggal
Harga Saham
Volume Transaksi
Selisih
26-04-2010

571.8500

2,474,416,813,949

27/04/2010

568.6180

2,756,003,850,700

-3.232

Hak cipta @ milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

5

28-04-2010

559.7830

3,275,515,124,318

-8.835

29-04-2010

563.8220

2,862,442,500,050

4.039

30-04-2010

573.3650

4,292,043,742,708

9.543

03-05-2010

572.5320

3,409,242,965,742

0.833

04-05-2010

572.2150

2,621,894,450,644

0.317

Sumber: Dunia Investasi, minggu ke IV, April 2010

Table 1.2 : Data transaksi bursa saham LQ45 7 hari sesudah peristiwa
pengunduran diri menteri keuangan
Tanggal
Harga Saham
Volume Transaksi
Selisih
6-05-2010

540.8910

5,080,760,606,968

7-05-2010

525.3700

4,915,885,784,000

-15.521

10-05-2010

549.4190

5,262,681,919,150

24.049

11-05-2010

540.8690

4,509,530,071,300

-8.55

12-05-2010

548.7130

2,471,901,445,700

7.844

14-05-2010

550.9980

2,496,315,495,494

2.285

17-05-2010

542.8510

3,950,407,443,850

-8.147

Sumber: Dunia Investasi, minggu ke V, Mei 2010
Pada perdagangan hari Rabu (5/5/2010), Indeks LQ 45 berada pada harga
548.2950. Pada tanggal 29 April 2010 posisi LQ45 naik 4.039 point, menuju harga
563.8220 dari sebelumnya yang berada pada harga 559.7830. sedangkan esok
harinya tanggal 30 April indeks LQ45 menguat jauh ke harga 573.3650 dari
sebelumnya pada harga 563.8220. selanjutnya indeks LQ45 mengalami penurunan
drastis yang terus berlangsung hingga mencapai titik balik pada sesi perdagangan
tanggal 10 Mei 2010 yaitu naik 24.049 poin ke harga 549.4190.

Hak cipta @ milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

6

Secara sektoral semua mencatat hasil negatif. Volume perdagangan mencapai
13,30 juta lembar saham dengan nilai Rp. 7,77 triliun. Investor asing mencatat
penjualan bersih (net sell) sebesar Rp. 645 miliar. Nilai tukar rupiah juga melemah,
dari Rp 9.110 pada penutupan Rabu menjadi Rp 9.205 per dollar AS.
Berdasarkan uraian di atas maka dalam penelitian ini akan menganalisis lebih
lanjut mengenai “Analisis Reaksi Pasar Modal Terhadap Peristiwa Pengunduran
Diri Sri Mulyani Indrawati Sebagai Menteri Keuangan RI Tahun 2010” (Kajian
Terhadap Abnormal Return Saham LQ45 di PT. BEI)

1.2 PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan pada latar belakang masalah yang telah dikemukakan,
perumusan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah:
“Apakah ada perbedaan pada abnormal return saham sebelum dan sesudah masa
peristiwa pengunduran diri Sri Mulyani Indrawati sebagai Menteri Keuangan RI
tahun 2010 terhadap Indeks LQ45 di Bursa Efek Indonesia?”

1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan pada perumusan masalah yang telah dikemukakan, maka tujuan
penelitian ini adalah:
“Untuk mengetahui dan menganalisis perbedaan pada abnormal return saham
sebelum dan sesudah masa peristiwa pengunduran diri Sri Mulyani Indrawati sebagai
Menteri Keuangan RI tahun 2010 terhadap indeks LQ45 di Bursa Efek Indonesia.”

Hak cipta @ milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

7

1.3 Manfaat Penelitian
Kegunaan yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Manfaat teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat khususnya bagi
pengembangan ilmu pengetahuan sebagai sumber bacaan atau referensi yang
dapat memberikan informasi teoritis dan empiris pada pihak-pihak yang akan
melakukan penelitian lebih lanjut mengenai permasalahan ini, dan menambah
sumber pustaka yang telah ada.
2. Manfaat praktis
A. Bagi manajemen Perusahaan
Hasil penilitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak manajemen
perusahaan yang dapat digunakan sebagai masukan atau dasar untuk
meningkatkan kinerja perusahaan yang dapat dilihat naik turunnya Indeks LQ45
yang menunjukkan prospek atau buruk bagi perusahaan di masa yang akan
datang, yang akan dapat menarik investor untuk menanamkan modal di
perusahaan sehingga dapat menambah modal untuk usaha pengembangan
perusahaan dan sebagai informasi kelengkapan perusahaan.
B. Bagi Investor
Hasil dari penelitian ini dapat memberikan informasi tentang perubahanperubahan Indeks LQ45 yang diperdagangkan di pasar modal. Sehingga dapat dijadikan
sebagai pertimbangan dalam menentukan langkah perusahaan kedepannya untuk
kemajuan perusahaan.

Hak cipta @ milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB II
TINJ AUAN PUSTAKA
2.1 Hasil Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu yang pernah dilakukan oleh pihak lain yang dapat
dipakai sebagai bahan pengkajian yang berkaitan dengan penelitian ini dilakukan
oleh:
1. Treisye Ariance Lamasigi (2002) berjudul “Reaksi Pasar Modal terhadap
Peristiwa Pergantian Presiden Republik Indonesia 23 Juli 2001 : Kajian Terhadap
Return Saham LQ-45 di PT. Bursa Efek Jakarta.”
a. Perumusan masalah yang diambil dari penelitian tersebut bagaimana
kekuatan muatan informasi dari suatu peristiwa politik terhadap aktivitas di
Bursa Efek Jakarta (rekasi pasar modal terhadap peristiwa pergantian
presiden).
b. Hipotesis yang dapat diambil dari penelitian tersebut sebagai berikut:
1. Terdapat signifikan abnormal return yang diperoleh pasar atas peristiwa
pergantian Presiden pada tanggal 23 Juli 2003.
2. Terdapat perbedaan rata-rata abnormal return sebelum dan sesudah
pergantian Presiden pada tanggal 23 Juli 2003.
c. Kesimpulan.
1. Terdapat signifikansi abnormal return yang diperoleh pasar atas peristiwa
pergantian Presiden pada tanggal 23 Juli 2003, karena pasar
mengategorikan informasi ini sebagai berita baik (good news).
2. Tidak terdapat perkembangan yang signifikan antara rata-rata abnormal
return sebelum dan sesudah peristiwa, Karena tampak variabel harga
saham yang dicerminkan oleh rata-rata abnormal return yang diterima
8
Hak cipta @ milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

9

oleh investor secara cepat menyesuaikan dengan perkembangan yang
terjadi.
2. Sri Suranta (2005) berjudul “Reaksi Pasar Modal terhadap Peristiwa Pemilu
Legislatif dan Peristiwa Pemilu Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2004.”
(event study Peristiwa Pemilu 5 April 2004 dan Pemilu 20 September 2004)
a. Perumusahan masalah yang diambil dari penelitian tersebut apakah Peristiwa
Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden 20 September 2004
mempunyai kandungan informasi yang cukup kuat untuk membuat pasar
bereaksi (adanya perubahan harga dari sekuritas yang bersangkutan)
b. Hipotesis yang dapat diambil dari penelitian tersebut sebagai berikut:
1. Peristiwa Pemilu Legislatif 5 April 2004 menghasilkan abnormal return
yang signifikan bagi investor.
2. Peristiwa Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 20 September 2004
menghasilkan abnormal return yang signifikan bagi investor.
c. Kesimpulan.
Peristiwa Pemilu Legislatif 5 April 2004 dan peristiwa pemilu presiden
dan wakil presiden 20 September 2004 menghasilkan abnormal return
yang signifikan yang berarti mengandung informasi bagi investor.

2.2 Landasan Teori
2.2.1 Pasar Modal
2.2.1.1 Pengertian Pasar Modal
Pasar modal secara umum dapat diartikan pasar yang memperjualbelikan
produk berupa dana yang bersifat abstrak. Sedang dalam bentuk konkritnya,
produk yang diperjualbelikan di pasar modal berupa lembaran surat-surat
berharga di bursa efek. Bursa efek dalam arti sebenarnya adalah suatu sistem yang

Hak cipta @ milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

10

terorganisir dengan mekanisme resmi untuk mempertemukan penjual dan pembeli
sekuritas secara langsung ataupun melalui broker. Pasar modal pada dasarnya
bertujuan untuk menjembatani aliran dana dari pihak yang memiliki dana
(investor) dengan pihak yang memerlukan dana. Sedang untuk kasus pasar modal
di Indonesia, cakupan, tujuan, dan misi yang diemban pasar modal di Indonesia
bersifat lebih khas sesuai dengan idialisme bangsa Indonesia yang berusaha untuk
menjalankan perekonomian yang berdasarkan kekeluargaan. Dalam rangka
mencapai tujuan tersebut ada tiga aspek yang ingin dicapai pasar modal Indonesia,
yaitu:
1. Mempercepat proses perluasan partisipasi masyarakat dalam pemilikan
saham perusahaan.
2. Pemerataan pendapatan masyarakat melalui pemilikan saham.
3. Menggairahkan masyarakat dalam menggerakan dan menghimpun dana untuk
digunakan secara produktif.
PT. Bursa Efek Jakarta (1997), mendefinisikan pasar modal atau bursa
efek adalah salah satu jenis pasar dimana para pemodal bertemu untuk menjual
atau membeli surat-surat berharga atau efek. Pasal 1 keputusan presiden no.60 th
88, tanggal 20 desember 1988 tentang pasar modal menyebutkan bahwa yang
dimaksud

pasar

modal adalah

“bursa

yang

merupakan

sarana untuk

mempertemukan penawaran dan permintaan dana jangka panjang dalam bentuk
efek.”
Secara empiris bahwa pasar modal (capital market) memiliki andil yang
besar bagi perekonomian suatu Negara. Dominasi perdagangan obligasi dalam
penghimpunan dana dari Amerika Serikat merupakan salah satu fakta. Oleh
karena itu tidak berlebihan bila dikatakan bahwa perkembangan ekonomi suatu
Negara secara keseluruhan harus dapat diukur dari seberapa jauh perkembangan

Hak cipta @ milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

11

pasar modal dan industri sekuritas pada Negara yang dimaksud. Namun
dsemikian fakta di atas tidak memberikan jaminan bahwa untuk menghidupkan
perekonomiannya setiap Negara harus menghidupkan pasar modalnya, karena
banyak faktor yang harus dipertimbangkan secara matang baik dari segi
internalnya maupun eksternalnya.
Apalagidalam suatu Negara, sedang dalam proses awal pembangunan
tuntutan keberadaan pasar modal sangat ditentukan oleh kekuatan permintaan dan
penawaran sera kesiapan masyarakat yang bersangkutan. Setelah suatu
perekonomian mengalami pertumbuhan yang lebih tinggi dalam pembangunan
ekonomi para warga Negara mulai mengambil spesialisasi masing-masing dalam
bidang produksi dan jasa, maka kecenderungan dalam fisik perlahan-lahan
menghilang dan bergeser ke arah aktiva financial.
Maka dapat disimpulkan bahwa pasar modal adalah sutu pasar yang
disiapkan guna memperdagangkan saham-saham, obligasi-obligasi dan sejenis
surat berharga lainnya dengan memakai jasa para perantara pedagang efek baik
itu pemerintah maupun swasta.

2.2.1.2 Fungsi dan Manfaat Pasar Modal
Fungsi pasar modal meliputi (Sri H. Handoyo, Fandy; 2002) :
1. Bagi pemerintah (sektor pembangunan) pasar modal merupakan wahana untuk
memobilisasi dana masyarakat, yang dana tersebut tidak mempunyai efek
inflatoir.
2. Bagi dunia usaha, modal adalah utuk memperoleh dana segar, yaitu dengan go
public.
3. Bagi investor, pasar modal merupakan salah satu alat penyalur dana (investasi)
selain deposito berjangka dan tabungan.

Hak cipta @ milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

12

Tanjung (2000), membedakan fungsi modal menjadi fungsi secara makro
dan mikro. Dari sudut pandang makro, fungsi pasar modal adalah:
1.

Sebagai salah salah satu sumber pembiayaan investasi atau pembangunan nasional
baik dari sector pemerintah maupun swasta.

2.

Sebagai salah satu wujud dari instrument moneter yaitu melalui pelaksanaan open
market polic.

3.

Sebagai salah satu cara untuk mengikutsertakan pemodal kecil dalam kegiatan
pembangunan di sector pemerintah dan swasta.
Dari sudut pandang mikro, fungsi pasar modal adalah:

1.

Untuk menyehatkan struktur pemodalan perusahaan.

2.

Dalam situasi tertentu go public juga dijadikan salah satu cara untuk menaikkan
nilai perusahaan.
Pasar modal merupakan alternative mengenai pembiayaan pembangunan. Modal
dari pasar modal dapat berasal dari dalam negeri dan luar negeri. Di pasar modal
yang diperjualbelikan adalah kepemilikan perusahaan dan surat penyertaan hutang
lainnya yang berjangka panjang (Algifari, 2001 : 7). Pasar modal mempunyai
peran penting kegiatan ekonomi secara makro. Pasar modal dapat berperan
sebagai alat untuk mengalokasikan sumber daya ekonomi secara optimal.
Perusahaan yang memerlukan dana memandang pasar modal sebagai alat untuk
memperoleh dana yang lebih menguntungkan dibandingkan dengan modal yang
diperoleh dari sektor perbankan. Modal yang diperoleh dari sini, selain
memperolehnya, juga biaya yang diperlukan lebih murah (Algifari; 2001)

Hak cipta @ milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

13

2.2.2 Saham
2.2.2.1 Pengertian Saham
Secara sederhana saham didefinisikan sebagai tanda penyertaan atau
pemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan. Pada saat bukti atau
tanda penyertaan tersebut masih berbentuk warkat, maka selembar saham
merupakan selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik tersebut adalah
pemilik (berapapun prosentase yang dimiliki) di suatu perusahaan yang
menerbitkan suatu perusahaan yang menerbitkan kertas (saham) tersebut sesuai
kepemilikiannya yang tertera pada saham. Saham merupakan surat berharga yang
memberikan penghasilan berupa deviden, yaitu pembagian laba yang dibagikan
kepada

pemegang

saham

apabila

perusahaan

penerbit

saham

mampu

menghasilkan laba yang besar, maka ada kemungkinan para pemegang sahamnya
akan menikmati keuntungan yang besar untuk dibagikan sebagai deviden.
Penentuan besarnya dana dialokasikan untuk pembayaran deviden, tergantung
pada RUPS.
Deviden merupakan keuntungan yang diharapakan dari investasi yang
bersifat jangka panjang, selain deviden, keuntungan lain dari investasi saham
adalah capital gain. Capital gain merupakan selisih positif antara harga saham
pada saat dijual dengan harga saham pada saat dibeli, jika seorang investor
mengharapkan capital gain maka ini merupakan investasi jangka pendek. Ada
tiga faktor umum yang berpengaruh terhadap pergerakan harga saham (hong,
2000) yaitu:
1. Faktor sentiment
Ditimbulkan karena adanya perasaan positif atau negatif terhadap saham.
misal rumor akuisisi, rumor divestasi saham, perkembangan politik sesaat, dan

Hak cipta @ milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

14

lain-lain. Faktor sentimen berpengaruh teradap harga saham dalam jangka
pendek, harga mingguan atau harian.
2. Faktor likuiditas
Pergerakan dana dari suatu aset ke aset lain atau suatu negara ke negara
lain, misal keluarnya dana dari Indonesia pada akhir 1997 dan 1998, keluarnya
dana dari saham di Indonesia pada awal tahun 2000 karena menurunkan
weighting untuk Indonesia. Faktor likuiditas lebih mudah untuk diprediksi dan
berpengaruh dalam jangka menengah, misal antara 1 bulan hingga 1 tahun.
3. Faktor fundamental
Solid atau tidaknya keadaan keuangan suatu perusahaan ataupun ekonomi
suatu negara. Juga apakah harga saham overvalue atau undervalue. Faktor ini
menentukan harga saham dalam jangka waktu yang panjang (di atas 1 tahun).

2.2.2.2 J enis Saham
Dalam praktik menurut Darmadji dan Hendi (2001 : 6) menyebutkan
bahwa dikenal adanya beraneka ragam jenis saham, antara lain:
1. Cara peralihan hak
Ditinjau dari cara peralihannya saham dibedakan menjadi saham atas unjuk
dan saham atas nama.
a. Saham atas unjuk (bearer stock) di atas sertifikat saham atas unjuk tidak
dituliskan nama pemiliknya. Dengan pemilikan saham ini, seorang pemilik
sangat mudah untuk mengalihkan atau memindahkannya kepada oang lain
karena sifatnya mirip dengan uang.
b. Saham atas nama (registered stock) di atas sertifikat saham ini ditulis
nama pemiliknya. Cara pemindahannya harus memenuhi prosedur tertentu
yaitu dengan dokumen peralihan, kemudian nama pemiliknya dicatat

Hak cipta @ milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

15

dalam buku perusahaan yang khusus memuat daftar nama pemegang
saham.
2. Hak tagihan (klaim)
Ditinjau dari segi manfaatnya, pada dasarnya saham dapat digolongkan
menjadi saham biasa dan saham preferen.
a. Saham biasa (common stock). Saham biasa selalu muncul dalam setiap
struktur modal saham perseroan terbatas. Besar kecilnya deviden yang
diterima tidak tetap, tergantung pada keputusan RUPS.
b. Saham preferen (preferred stock). Saham preferen merupakan gabungan
pendanaan antara hutang dan saham biasa. Dalam praktik terdapat
beraneka ragam jenis preferen, diantaranya adalah:
a) Cumulative preferred stock. Saham preferen jenis ini memberikan hak
pada pemiliknya atas pembagian deviden yang sifatnya komulatif
dalam suatu persentase atau jumlah tertentu dalam arti bahwa jika pada
tahun tertentu deviden yang dibayarkan tidak mencukupi atau tidak
dibayar sama sekali, maka akan diperhitungkan pada tahun-tahun
berikutnya.
b) Non cumulative preferred stock. Pemegang saham jenis ini mendapat
proritas dalam pembagian deviden sampai pada suatu persentase atau
jumlah tertentu. Tapi tidak bersifat komulatif. Dengan demikian
apabila pada suatu tahun tertentu deviden yang dibayarkan lebih kecil
dari yang ditentukan atau tidak dibayar sama sekali, maka hal ini tidak
dapat diperhitungkan pada tahuun berikutnya.
c) Participating preferred stock. Pemilik saham jenis ini disamping
memperoleh deviden tetap seperti yang telah ditentukan, juga

Hak cipta @ milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

16

memperoleh ekstra deviden apabila perusahaan dapat mencapai
sasaran yang ditetapkan.
d) Convertible preferred stock (saham istimewa). Pemegang saham
isitimewa mempunyai hak lebih tinggi dibanding pemegang saham
lainnya. Hak lebih itu terutama dalam penunjukkan direksi perusahaan
3. Berdasarkan kinerja saham
a. Blue chip stock
Yaitu saham biasa darisuatu perusahaan yang memiliki reputasi tinggi
sebagai leader di industri sejenis, memiliki pendapatan yang stabil dan
konsisten dalam membayar deviden.
b. Income stock.
Merupakan saham dari suatu emiten yang memiliki kemampuan
membayar deviden lebih tinggi dari rata-rata deviden yang dibayarkan
pada tahun sebelumnya.
c. Growth stock.
Saham ini merupakan saham-saham dari emiten yang memiliki
pertumbuhan pendapatan yang tinggi, sebagai leader di industry sejenis
yang mempunyai reputasi tinggi.
d. Speculative stock.
Merupakan saham suatu perusahaan yang tidak bias segera konsisten
memperoleh penghasilan dari tahun ke tahun, akan tetapi mempunyai
kemungkinan penghasilan yang tinggi di masa mendatang meskipun
belum pasti.
e. Counter cyclical stock.
Saham ini merupakan saham yang tidak terpengaruh oleh kondisi ekonomi
makro maupun situasi bisnis secara umum.

Hak cipta @ milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

17

2.2.2.3 Harga Saham
Menurut Halim Abdul (2003 ; 11) harga saham adalah nilai dari
penyertaan atas kepemilikan seseorang dalam suatu perusahaan. (Suad Husnan ;
2001) berpendapat bahwa nilai saham adalah harga pasar dikalikan dengan jumlah
saham yang beredar. Horne (2005) mengemukakan bahwa harga pasar bertindak
sebagai barometer dari kinerja bisnis. Harga pasar menunjukkan seberapa baik
manajemen menjalankan tugasnya atas nama para pemegang saham. Oleh karena
itu manajemen selalu berada dalam pengawasan.
Para pemegang saham yang tidak puas dengan kinerja manajemen dapat
menjual saham yang mereka miliki dan menginvestasikan uangnya di perusahaan
lain. Tindakan-tindakan tersebut jika dilakukan oleh para pemegang saham akan
dapat mengakibatkan turunnya harga saham di pasar. Pada dasarnya tinggi rendah
harga saham lebih banyak dipengaruhi oleh pertimbangan pembeli dan penjual
tentang kondisi internal dan eksternal perusahaan. Hal ini berkaitan dengan
analisis sekuritas yang umumnya dilakukan investor sebelum membeli atau
menjual saham.
Dalam pasar modal terdapat beberapa jenis harga saham, yaitu:
1. Harga nominal
Harga nominal atau nilai par (par value) adalah nilai yang ditetapkan oleh
emiten unutk menilai setiap lembar saham yang dikeluarkannya. Besarnya
harga nominal ini tergantung dari keinginan emiten dan tercantum dalam
lembar saham tersebut.
2. Harga perdana
Harga sebelum saham tersebut dicatatkan di bursa efek atau merupakan harga
jual dari penjamin emisi kepada investor. Besarnya harga perdana ini
tergantung dari persetujuan antara emiten dan penjamin emisi (underwritter)

Hak cipta @ milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

18

3. Harga pasar
Merupakan harga jual dari investor yang satu dengan investor yang lain.
Harga ini terjadi setelah saham tersebut tercatat di bursa. Harga ini yang
benar-benar mewakili harga perusahaan penerbitnya, karena kecil sekali
kemungkinan terjadi negosisasi antara investor dan perusahaan penerbit.
Harga yang diterbitkan setiap hari adalah harga pasar hari ini.
4. Harga pembukaan
Adalah harga yang diminta oleh penjual atau pembeli pada saat bursa dibuka.
Harga pembukaan dimungkinkan akan menjadi harga pasar.
5. Harga penutupan
Adalah harga yang diminta oleh penjual atau pembeli pada saat akhir hari
bursa. Harga penutupan dimungkinkan akan menjadi harga pasar.
6. Harta tertinggi
Disebut juga highest price menunjukkan harga tertinggi atas perdagangan
suatu saham yang terjadi sepanjang perdagangan pada hari itu.
7. Harga terendah
Disebut juga lowest price menunjukkan harga terendah atas perdagangan
suatu saham yang terjadi di sepanjang perdagangan hari itu.
8. Harga rata-rata
Merupakan harga rata-rata dari harga tertinggi dan harga terendah. Harga ini
dicatat untuk transaksi harian, bulanan atau tahunan.

2.2.2.4 Indeks Harga Saham
Indeks harga saham menurut Darmaji (2001:95) merupakan indikatore
utama yang menggambarkan pergerakan harga saham. Di pasar modal sebuah
indeks diharapkan memiliki lima fungsi:

Hak cipta @ milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

19

1. sebagai indikator trend pasar.
2. sebagai indikator tingkat keuntungan.
3. sebagai tolak ukur kinerja suatu portofolio.
4. memfasilitasi pembentukan portofolio dengan strategi pasif.
5. memfasilitasi berkembangnya produk detivatif.
PT. bursa Efek Indonesia memiliki 8 macam indeks harga saham yang
secara terus-menerus disebarluaskan melalui media cetak maupun elektronik.
sebagai salah satu pedoman bagi investor untuk berinvestasi di pasar modal,
antara lain:
1. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), menggunakan semua emiten yang
tercatat sebagai komponen perhitungan indeks.
2. Indeks Sektoral, menggunakan emiten yang termasuk dalam masing-masing
sektor.
3. Indeks LQ45, menggunakan 45 emiten yang dipilih berdasarkan likuidasi dan
kapitalisasi pasar yang telah ditentukan.
4. Jakarta Islamic Index (JII), menggunakan 30 emiten yang masuk dalam
kriteria syariah dan termasuk saham yang memiliki kapitaslisasi besar dan
likuidasi tinggi.
5. Indeks Kompas 100, menggunakan 100 saham yang dipilih berdasarkan
criteria likuidasi dan kapitalisasi pasar, dengan kriteria yang telah ditentukan.
6. Indeks Papan Utama, menggunakan emiten yang termasuk dalam kriteria
papan utama.
7. Indeks Papan Pengembangan, menggunakan emiten yang masuk dalam
kriteria papan pengembangan.
8. Indeks Individual, yaitu indeks harga saham masing-masing emiten.

Hak cipta @ milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

20

Seluruh indeks yang ada di BEI menggunakan metode perhitungan
yang sama, yaitu metode rata-rata tertimbang berdasarkan jumlah saham tercatat.
Perbedaan utama pada masing-masing indeks jumlah emiten dan nilai dasar yang
digunakan untuk perhitungan indeks. Misalnya untuk indeks LQ45 menggunakan
45 saham untuk perhitungan indeks sedangkan Jakarta Islamic index (JII)
menggunakan 30 saham untuk perhitungan indeks.

2.2.2.5 Indeks LQ45
Indeks LQ45 adalah indeks yang memiliki 45 saham yang terdapat di BEI
dengan likuiditas yang tinggi dan kapitalisasi pasar yang besar serta lolos seleksi
menurut beberapa ktiteria pemilihan, antara lain:
1. Masuk dalam urutan 60 terbesar dari total transaksi saham di pasar (rata-rata
nilai kapitaslisasi selama 12 bulan terakhir)
2. Urutan berdasarkan kapitalisasi pasar (rata-rata kapitalisasi pasar selama 12
bulan terakhir)
3. Telah tercatat di BEI selama paling sedikit 3 bulan.
4. Kondisi keuangan dan prospek pertumbuhan perusahaan, frekuensi dan
jumlah hari transaksi di pasar regular.
Indeks LQ45 pertama kali diluncurkan pada tanggal 24 februari 1997.
Hari dasar untuk perhitungannya adalah 13 juli 1994 dengan nilai dasar 100.
2.2.3 Investasi
2.2.3.1 Pengertian Investasi
Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya
yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan di
masa yang akan dating. Investasi adalah penggunaan uang untuk obyek-obyek

Hak cipta @ milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

21

tertentu dengan tujuan bahwa nilai obyek tersebut selama jangka waktuinveatasi
akan meningkat, paling tidak bertahan dan selama jangka waktu itu pula
memberikan hasil secara teratur.
Sunariyah dalam buku pengantar pengetahuan pasar modal menyatakan
bahwa investasi adalah penanaman modal untuk satu atau lebih aktiva yang
dimiliki oleh suatu perusahaan, biasanya berjangka waktu lama dengan harapan
untuk mendapatkan keuntungan di masa yang akan dating. Menurutnya investasi
dalam arti luas terdiri dari dua bagian utama antara lain investasi dalam bentuk
aktiva riil dan investasi dalam bentuk surat-surat berharga atau sekuritas
(sunariyah, 2003 : 2)
Maka dapat disimpulokan bahwa investasi diartikan sebagai upaya
mengelola uang dan menyisihkan dari sebagian uang tersebut untuk ditanam di
bidang tertentu dengan harapan mendapat keuntungan di masa yang akan dating.

2.2.3.2 Tujuan Investasi
Menurut Suad Husnan (2004 ; 17) invetasi tidak hanya dilakukan oleh
suatu perusahaan profit saja, akan tetapi individu yang mempunyai kelebihan
dana pun dapat melakukan investasi dengan tujuan untuk mendapatkan
keuntungan di masa yang akan dating. Keuntungan yang didapat investor dari
investasi dalam bentuk saham pada dasarnyaa dapat berupa :
1. Capital Gain
Capital gain merupakan keuntungan dari hasil jual beli saham, berupa selisih
antara nilai jual yang lebih tinggi dari nilai beli saham.
2. Dividen
Dividen merupakan bagian keuntungan perusahaan yang dibagikan kepada
pemegang saham. Keuntungan lain dari investasi saham adalah kemudahannya

Hak cipta @ milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

22

dalam pemindahan hak perusahaan dari seorang ke tangan orang lain. Orangorang yang memiliki dana dalam perusahaan dapat menjual sahamnya ke pihak
lain saat dan harga tertentu karena setiap lembar sahamnya adalah aktiva pribadi
pemiliknya dan dapat dilepaskan jika dikehendaki, selain itu ada lagi keuntungan
yang didapat dari investasi saham adalah dapat ikut menentukan kebijakan yang
diambil perusahaan yaitu lewat hak suara pada Rapat Umum pemegang Saham
(RUPS).

2.2.3.3 Bentuk-bentuk Investasi
Investasi merupakan suatu tindakan melepaskan dana yang diaharapkan
dapat memperoleh arusakas masuk pada waktu yang akan dating selama umur
proyek itu. Investasi ini bias berbentuk investasi pada real assets / investasi riil,
misalnya tempat hiburan, pendirian pabrik, pendirian hotel, restoran dan lain-lain.
Serta dapat pula investasi dalam bentuk keuangan / financial assets seperti
pembelian surat berharga berupa saham ataupun obligasi. Investor yang
melepaskan dananya untuk membeli saham berarti investor itu ikut memiliki
perusahaan yang menjual saham tersebut.
2.2.4 Efisiensi Pasar Modal
2.2.4.1 Pengertian Efisiensi pasar Modal
Secara umum, efisiensi pasar (market efficiency) didefinisikan oleh beaver
(1980) sebagai hubugan antara harga-harga sekuritas dengan informasi. Mengacu
pada pendapat ekonom, pasar modal yang efisien adalah pasar yang harga-harga
sekuritasnya mencerminkan informasi yang relevan. Semakin cepat informasi
baru tercermin pada harga sekuritas, semakin efisien pasar tersebut. Bentuk
efisien pasar dapat ditinjau dari 2 aspek, yaitu (1) pasar efisien yang ditinjau dari
sudut informasi yang disebut efisiensi pasar secara informasi (informationally

Hak cipta @ milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

23

efficient market) dan efisiensi pasar yang ditinjau dari kecanggihan pelaku pasar
dalam mengambil keputusan yang tersedia yang disebut efisiensi pasar secara
keputusan ( decisionally efficient market ). Dalam konsep efficient market
hypothesis (EMH), suatu pasar dikatakan efisien bila harga saham secara cepat
menggambarkan sepenuhnya informasi yang baru dan relevan yang tersedia
(1991). Berdasarkan pengertian tersebut, dua unsur pokok yang merupakan ciri
utama pasar modal yang efisien, yaitu tersedianya informasi yang relevan dan
harga menyesuaikan secara cepat informasi yang baru. Jogiyanto (2008)
membedakan efisiensi pasar secara informasi kedalam tiga bentuk sebagai
berikut:
1.

Efisiensi pasar bentuk lemah (weak form)
Efisiensi bentuk lemah berarti bahwa para pemodal tidak dapat memperoleh
abnormal return dengan menggunakan informasi harga
saham yang lalu

2.

Efisiensi setengah kuat ( semi strong form )
Efisiensi bentuk setengah kuat berarti para pemodal tidak dapat memperoleh
abnormal return dengan menggunakan informasi yang telah
menjadi milik public.

3.

Efisiensi kuat (strong form)
Efisiensi bentuk kuat berarti para pemodal tidak dapat memperoleh
abnormal return baik dengan menggunakan informasi yang menjadi milik
public ataupun tidak.

2.2.4.2 Efisiensi Pasar
Istilah efisiensi pasar pada dasarnya bias diartikann secara berbeda sesuai dengan
konteks penggunaan istilah tersebut. Misalnya dari sudut pandang pengalokasian asset,

Hak cipta @ milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

24

efisiensi bisa diartikan sebagai suatu kondisi dimana asset-aset yang ada sudah
teralokasikan dengan optimal. Demikian pula misalnya dalam konteks aplikasi teknologi
yang memerlukan biaya operasi paling murah. Sedangkan jika dillihat dari sudut pandang
investasi, efisiensi berarti bahwa harga pasar yang terbentuk sudah mencerminkan semua
informasi yang tersed