Perbandingan reaksi pasar sebelum dan sesudah pengumuman opini audit unqualified

(1)

PERBANDINGAN REAKSI PASAR SEBELUM DAN SESUDAH PENGUMUMAN OPINI AUDIT UNQUALIFIED

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh:

Angga Wahyu Prasetyo NIM: 1110082000137

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA


(2)

i

PERBANDINGAN REAKSI PASAR SEBELUM DAN SESUDAH PENGUMUMAN OPINI AUDIT UNQUALIFIED

HALAMANJUDUL

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh:

Angga Wahyu Prasetyo NIM: 1110082000137

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA


(3)

ii

PERBANDINGAN REAKSI PASAR SEBELUM DAN SESUDAH PENGUMUMAN OPINI AUDIT UNQUALIFIED

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat-syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh

Angga Wahyu Prasetyo NIM: 1110082000137

Dibawah Bimbingan

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Rini, M.Si., Ak., CA Fitri Yani Jalil, SE., M.Sc. NIP:19760315 200501 2 002 NIDN: 2004068701

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA


(4)

iii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF

Hari ini, Kamis 20 Maret 2014 telah dilakukan ujian komprehensif atas mahasiswa:

1. Nama : Angga Wahyu Prasetyo

2. NIM : 1110082000137

3. Jurusan : Akuntansi

4. Judul Skripsi : Perbandingan Reaksi Pasar Sebelum Dan Sesudah Pengumuman Opini Audit Unqualified

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang bersangkutan selama proses Ujian Komprehensif, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut di atas dinyatakan lulus dan diberi kesempatan untuk melanjutkan ketahap Ujian Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 20 Maret 2014

1. Zaenal Muttaqin, MPP.

NIP: 197905032011011006 ( ) Ketua

2. Fitri Yani Jalil, SE.,M.Sc.

NIDN: 2004068701 ( )

Sekretaris 3. Putriesti Mandasari, SP.,M.Si.

NIP: 198406082011012010 ( )


(5)

iv

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI

Hari ini, Kamis Tanggal 27 November 2014 telah dilakukan ujian skripsi atas mahasiswa:

1. Nama : Angga Wahyu Prasetyo

2. NIM : 1110082000137

3. Jurusan : Akuntansi

4. Judul Skripsi : Perbandingan Reaksi Pasar Sebelum Dan Sesudah Pengumuman Opini Audit Unqualified

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan mahasiswa tersebut selama proses Ujian Skripsi, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut di atas dinyatakan lulus dan skripsi ini diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 27 November 2014

1. Herni Ali HT, Dr., MM., ( )

NIDN: 0422125902 Ketua

2. Hepi Prayudiawan, SE., Ak., MM., CA. ( )

NIP: 19720516 200901 1 006 Sekretaris

3. Yessi Fitri, SE., Ak., M.Si. ( )

NIP: 19760924 200604 2 002 Penguji Ahli

4. Rini, Dr., M.Si., Ak., CA ( )

NIP:19760315 200501 2 002 Pembimbing I

5. Fitri Yani Jalil, SE.,M.Sc. ( )


(6)

(7)

vi

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

IDENTITAS PRIBADI

Nama : Angga Wahyu Praseto TTL : Jakarta, 01 Desember 1992 Jenis Kelamin : Laki-Laki

Agama : Islam Kebangsaan : Indonesia

Alamat : Jln. Pasir No. 44 RT008/RW01, Ciganjur, Jagakarsa Jakarta Selatan, 12630.

Telp. HP : 081293398707

E-mail : awp_madridistas@yahoo.co.id

PENDIDIKAN FORMAL

Tahun 2010 – 2014 : Strata 1 (S1) Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif

Hidayatullah Jakarta Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Jurusan Akuntansi

Tahun 2007 – 2010 : SMA Negeri 49 Jakarta Tahun 2004 – 2007 : SMP Negeri 41 Jakarta

Tahun 1998 – 2004 : SD Negeri Cilandak Timur 01 Pagi Tahun 1997 – 1998 : TK Miftahul Khoirot

PENGALAMAN KERJA

1. Magang di KAP Usman dan Rekan dalam rangka Audit Pemilu Calon Anggota DPD Aceh dan Jambi dari tanggal 21 April 2014sampai 21 Mei 2014.

2. Bekerja sebagai CPNS di PTSP Kecamatan Mampang Prapatan sejak Agustus 2014.


(8)

vii LATAR BELAKANG KELUARGA

1. Nama Ayah : Saryono Yuwono

2. Tempat/Tanggal Lahir : Purworejo/ 03 Mei 1957 3. Pekerjaan : Pensiunan

4. Nama Ibu : Siti Aniroh

5. Tempat/Tanggal Lahir : Kebumen/ 06 Juni 1960

6. Pekerjaan : PNS

7. Alamat : Jln. Pasir No.44 RT008/RW01, Ciganjur Jagakarsa, Jakarta Selatan, 12630. 8. Telp. HP (Ayah) : 08128647636

9. Telp. HP (Ibu) : 081318068113 10.Anak Ke dari : 3 dari 5 bersaudara


(9)

viii

COMPARATIVE MARKET REACTION BEFORE AND AFTER ANNOUNCEMENT OF UNQUALIFIED AUDIT OPINION

By:

Angga Wahyu Prasetyo

ABSTRACT

This study aims to determine the difference of market reaction before and after the announcement of unqualified audit opinion (WTP) on the companies that included in the index LQ 45 period of 2012-2014. This study was performed on 66 samples that announced WTP audit opinion on the annual financial statements for the years ended 2011-2013.

The statistical method used is T-test Paired Samples (t-test) with event period for 15 days, namely is 7 trading days before until 7 days after the announcement of WTP audit opinion.

The results of this study showed that there was no significant difference of market reaction seen from Average Abnormal Return before and after the announcement of WTP audit report (Unqualified Audit Report). This was showed from the results of Paired Samples Test, with the number of t-test results is -1.502 and a significance value of 0.138, or in other word the significance value is > α ( 0.138 > 0.05 ), this mean rejecting Ha. Based on the results of this hypothesis testing can be concluded that investors reacted negatively upon the announcement of WTP audit report conducted by the companies whose the shares listed in LQ 45 Index period of 2012-2014. This result indicated that the information of unqualified audit opinion report (WTP) was not used by the investors as one of reference in taking investment decisions.

Keywords : Market Reaction , Unqualified Audit Opinion , Average Abnormal Return


(10)

ix

PERBANDINGAN REAKSI PASAR SEBELUM DAN SESUDAH PENGUMUMAN OPINI AUDIT UNQUALIFIED

Oleh:

Angga Wahyu Prasetyo

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan reaksi pasar sebelum dan setelah pengumuman opini audit Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) pada perusahaan yang termasuk dalam index LQ 45 periode 2012-2014. Penelitian ini dilakukan pada 66 sampel yang mengumumkan opini audit WTP pada laporan keuangan tahunan yang berakhir pada tahun 2011-2013.

Metode statistik yang digunakan adalah uji Paired Samples T-test (uji-t) dengan event period selam 15 hari, yaitu 7 hari bursa sebelum sampai 7 hari setelah pengumuman opini audit WTP.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan reaksi pasar yang signifikan dilihat dari Average Abnormal Return sebelum dan setelah pengumuman laporan audit WTP (Wajar Tanpa Pengencualian). Hal ini terlihat dari hasil uji Paired Samples Test, dengan perolehan hasil uji thitung sebesar -1.502 dan nilai signifikansi sebesar 0,138, atau dengan kata lain nilai signifikansi

> α (0,138 > 0,05), ini berarti menolak Ha. Berdasarkan hasil uji hipotesis ini dapat diambil kesimpulan bahwa investor bereaksi negatif atas adanya pengumuman laporan audit WTP yang dilakukan perusahaan-perusahaan yang sahamnya terdaftar dalam Index LQ 45 periode 2012-2014. Hasil ini menunjukkan bahwa informasi laporan opini audit Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) tidak dijadikan oleh para investor sebagai salah satu referensi dalam pengambilan keputusan investasi.

Kata kunci: Reaksi Pasar, Opini Audit Wajar Tanpa Pengecualian, Average Abnormal Return


(11)

x

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kepada sumber dari suara hati yang bersifat Mulia, sumber ilmu pengetahuan, sumber segala kebenaran, sang maha cahaya, penabur cahaya ilham, pilar nalar kebenaran dan kebaikan yang terindah, Allah SWT. Berkat limpahan serta rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini berjalan dengan baik. Shalawat serta salam selalu tercurahkan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW, selaku Uswatun Hasanah bagi rangkaian kehidupan setiap umat Islam, beserta keluarga dan para sahabatnya.

Adapun tujuan dari penyusunan skripsi ini adalah untuk memenuhi syarat-syarat meraih gelar Sarjana Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Penulis menyadari bahwa segala kerja keras demi terselesaikannya skripsi ini tidak terlepas dari dukungan, dorongan serta bantuan berbagai pihak baik moril maupun materil. Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada:

1. Kedua Orang Tuaku tercinta yang sudah memberikan do’a, ridho, motivasi, bimbingan serta kasih sayangnya dalam memberikan semangat dan perhatiannya.

2. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Bapak Hepi Prayudiawan, SE., Ak., M.M sebagai Ketua merangkap Sekretaris Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Ibu Dr. Rini, M.Si., Ak., CA sebagai dosen pembimbing I yang telah bersedia meluangkan waktu ditengah kesibukannya untuk memberikan bimbingan, arahan, dan memberikan banyak masukan mengenai perkembangan skripsi ini. Terima kasih atas motivasi dan semangat yang telah ibu berikan kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Semoga Allah SWT membalas semua kebaikan ibu.


(12)

xi

5. Ibu Fitri Yani Jalil, SE., M.Sc sebagai dosen pembimbing II yang telah memberikan arahan, masukan, dan bimbingan untuk setiap permasalahan yang penulis hadapi dalam menyelesaikan skripsi ini. Semoga Allah SWT membalas semua kebaikan ibu.

6. Bapak Zaenal Muttaqin, MPP., Ibu Fitri Yani Jalil, SE., M.Sc., dan Ibu Putriesti Mandasari, SP.,M.Si. sebagai dosen penguji ahli I, II, dan III dalam ujian komprehensif.

7. Terima kasih kepada seluruh dosen-dosen akuntansi, karyawan, dan para staff akademik yang telah memberikan ilmu, bantuan, perhatian dan pelayanan yang telah diberikan selama ini.

8. Radistya Nur Pratiwi, terima kasih untuk semangat dan perhatiannya yang selalu memotivasi penulis untuk bisa secepatnya menyelesaikan skripsi ini. 9. Sahabat-sahabat terbaikku seluruh anak-anak Akun D angkatan 2010 dan juga

para Daeng Tanjung, terima kasih telah memberikan bantuan, informasi, motivasi, dan kasih sayang kalian kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

10.Terima kasih juga kepada seluruh elemen Kecamatan Mampang Prapatan yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

11.Seluruh keluarga besar yang telah banyak berjasa memberikan dukungan moril dan materi serta doa, nasehat, dan kasih sayangnya selama ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan dikarenakan terbatasnya pengalaman serta pengetahuan yang penulis miliki. Oleh karena itu, penulis berharap untuk menerima segala masukan saran dan kritik dari berbagai pihak agar bisa lebih baik lagi.

Ciputat, 10 November 2014


(13)

xii DAFTAR ISI

HALAMANJUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ... ii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF ... iii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ... iv

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ... v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ... vi

ABSTRACT ... viii

ABSTRAK ... ix

KATA PENGANTAR ... x

DAFTAR ISI ... xii

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR GAMBAR ... xv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Perumusan Masalah ... 7

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 7

1. Tujuan Penelitian ... 7

2. Manfaat Penelitian ... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 9

A. Tinjauan Literatur ... 9

1. Basis Teori ... 9

2. Reaksi Pasar ... 10

3. Laporan Audit ... 23

4. Event Study... 29

B. Keterkaitan Antar Variabel dan Perumusan Hipotesis ... 30

C. Hasil-Hasil Penelitian Terdahulu ... 33


(14)

xiii

BAB III METODE PENELITIAN ... 41

A. Ruang Lingkup Penelitian ... 41

B. Populasi dan Sampel ... 41

C. Metode Penentuan Sampel ... 41

D. Metode Pengumpulan Data ... 42

1. Prosedur Pengumpulan Data ... 42

2. Jenis dan Sumber Data ... 43

E. Metode Analisis ... 46

1. Pengolahan Data ... 46

2. Uji Normalitas ... 48

3. Uji Beda (Uji Paired Samples T-Test) ... 48

F. Operasionalisai Variabel dan Penelitian ... 49

1. Pengumuman Laporan Audit WTP ... 49

2. Abnormal Return (AR) ... 50

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 52

A. Gambaran Umum Objek Penelitian... 52

B. Deskripsi Hasil Penelitian ... 53

1. Pengumuman Opini Audit ... 53

2. Abnormal Return ... 56

C. Hasil Analisis Data dan Uji Hipotesis ... 61

1. Uji Normalitas Data ... 61

2. Uji Hipotesis ... 62

3. Perbandingan return saham sebelum dan setelah pengumuman laporan audit WTP ... 63

BAB V PENUTUP ... 68

A. Kesimpulan ... 68

B. Saran ... 69

DAFTAR PUSTAKA ... 70


(15)

xiv

DAFTAR TABEL

No. Keterangan Halaman

2.1 Hasil-hasil Penelitian Terdahulu ... 33

3.1 Kriteria Sampel Peneliatian………... 42

3.2 Tabel Operasionalisasi Variabel……… 51

4.1 Nama-Nama Perusahaan Objek Penelitian……… 52

4.2 Daftar Sampel, Jenis Opini Audit dan Tanggal Pengumuman……... 54

4.3 Nilai Alfa dan Beta Tiap Sampel……… 56

4.4 Nilai AAR Sebelum dan AAR Sesudah……… 58

4.5 Deskriptif Statistik Hasil Rata-Rata Return……….. 60

4.6 One Sample Kolmogorov-Smirnov Test……… 61


(16)

xv

DAFTAR GAMBAR

No. Keterangan Halaman

2.1 Periode Estimasi dan Periode uji untuk data harian...15 2.2 Kerangka Pemikiran ... 40


(17)

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

No. Keterangan Halaman

1 Sampel Penelitian dan Tanggal Publikasi... 75

2 Data Hasil Perhitungan Rasio...78

3 Data Input Alfa & Beta 2012, 2013 dan 2014…. ...126

4 Hasil Output SPSS ALFA & BETA 2012, 2013 dan 2014...140

5 Data Input Uji Normalitas dan Paired Sample Test...153


(18)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Saat ini semakin banyaknya perusahaan private yang memilih untuk menjadi perusahaan publik dengan mendaftarkan perusahaannya di Bursa Efek Indonesia (Putri, 2007). Hal ini didasari oleh keinginan untuk mendapatkan dana tambahan bagi perusahaan dari pihak yang memiliki kelebihan dana. Dengan adanya dana tambahan ini perusahaan dapat memperluas ekspansi perusahaan serta memperluas diversifikasi produk. Oleh karena itu, perusahaan yang telah menjadi perusahaan publik tersebut sudah menjadi milik masyarakat luas sebagai stakeholders perusahaan. Karena keterlibatan stakeholders yang lebih luas, maka tanggung jawab perusahaan go public juga ditujukan kepada pihak luar perusahaan yang memiliki kepentingan di dalam perusahaan go public tersebut (Soeprihadi, 2011). Hal ini mengharuskan pihak manajemen perusahaan untuk bekerja lebih transparan, baik dalam hal kebijakan yang diambil maupun laporan keuangan yang dibuat oleh perusahaan.

Dan untuk meyakinkan stakeholders akan keandalan suatu informasi keuangan yang dihasilkan, perusahaan dituntut harus melakukan audit independen atas laporan keuangan. Menurut Agoes (2012), tujuan utama audit atas laporan keuangan untuk dapat memberikan pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan tersebut. Dengan adanya audit laporan


(19)

2 keuangan, maka dapat meningkatkan kredibilitas informasi akuntansi dengan cara menekan risiko informasi sehingga para pengguna informasi dapat yakin bahwa informasi yang mereka gunakan telah bebas dari information risk yang mungkin terjadi.

Ang (1997) menyatakan bahwa informasi merupakan kunci dalam investasi di bursa efek (pasar modal). Setiap informasi yang diterima di pasar modal akan menimbulkan reaksi pasar. Reaksi pasar dapat berupa meningkat atau menurunnya harga saham. Dan reaksi tersebut diukur dengan abnormal return (Wicaksono, 2012).

Al-Thuneibat, et al. (2008) menyatakan bahwa laporan audit harus dapat dimengerti, objektif dan dapat diterima oleh pengguna sebagai sumber informasi yang relevan. Laporan dapat dikatakan relevan apabila dapat memberikan pengaruh terhadap pengambilan keputusan. Hal ini berarti laporan audit harus berisi informasi yang mempengaruhi keputusan investasi, keputusan kredit dan harga saham. Namun apabila tidak terjadi pengaruh terhadap pengambilan keputusan maka nilai dari laporan audit itu patut dipertanyakan (Wicaksono, 2012).

Dalam melaksanakan audit, auditor mempertimbangkan tingkat materialitas. Pertimbangan materialitas dilakukan dalam perencanaan audit dan penilaian terhadap kewajaran laporan keuangan secara keseluruhan sesuai dengan prinsip akuntansi berterima umum. Materialitas adalah besarnya nilai yang dihilangkan atau salah saji informasi akuntansi yang dapat mengakibatkan perubahan atau pengaruh terhadap pertimbangan pada


(20)

3 kepercayaan terhadap informasi, dikarenakan adanya penghilangan atau salah saji tersebut (Mulyadi, 2001).

Hasil akhir dari proses audit berupa opini yang merupakan judgement yang dilakukan oleh auditor untuk menilai hasil kinerja perusahaan berdasarkan fakta yang ada pada perusahaan, sehingga banyak pihak yang mempunyai kepentingan atas opini yang telah dikeluarkan auditor (Fitryani, Subroto dan Badriawan, 2013).

Menurut Standar Profesional Akuntan Publik (PSA 29 SA Seksi 508), terdapat 5 tipe opini audit yang diterbitkan oleh auditor yaitu Opini Wajar Tanpa Pengecualian (Unqualified Opinion), Opini Wajar Tanpa Pengecualian Dengan Paragraf Penjelas (Unqualified Opinion With Explanatory Paragraph), Opini Wajar Dengan Pegecualian (Qualified Opinion), Opini Tidak Wajar (Adverse Opinion) dan Opini Tidak Menyatakan Pendapat (Disclaimer Opinion).

Terdapat teori yang menjelaskan hubungan antara publikasi oleh perusahaan dan informasi yang diterima oleh pasar, yaitu teori sinyal (signaling theory). Menurut Jama’an (2008), teori sinyal mengemukakan tentang bagaimana seharusnya sebuah perusahaan memberikan sinyal kepada pengguna laporan keuangan mengenai kondisi perusahaan yang sebenarnya, karena tidak semua informasi tentang perusahaan diketahui oleh pihak luar perusahaan, terutama investor. Pemberian sinyal tersebut dapat dilakukan dengan melakukan publikasi laporan audit yang berisi opini audit.


(21)

4 Menurut Mulyadi (2001), laporan audit wajar tanpa pengecualian adalah laporan yang paling dibutuhkan oleh semua pihak. Oleh karena itu, laporan audit WTP akan memberikan sinyal positif sedangkan tipe laporan audit selain WTP belum tentu memberikan sinyal yang positif.

Mulyadi (2001) juga menyatakan bahwa laporan audit tidak wajar, informasi yang disajikan tidak dapat dipercaya. Hal ini dikarenakan laporan audit tidak wajar menyatakan bahwa laporan keuangan tersebut disajikan secara tidak wajar. Kemudian laporan tidak menyatakan pendapat juga dapat memberikan sinyal negatif. Hal ini dikarenakan pada laporan ini auditor tidak memperoleh bukti yang cukup mengenai kewajaran laporan keuangan tersebut atau hubungan antara auditor dengan kliennya tidak independen. Oleh karena itu, auditor tidak menyatakan pendapatnya.

Adanya reaksi pasar setelah pengumuman laporan audit yang berisi opini audit menunjukkan bahwa opini audit merupakan suatu informasi dari perusahaan dan pelaku pasar akan bereaksi terhadap adanya informasi tersebut. Reaksi pasar adalah suatu bentuk tanggapan pasar atas informasi yang terdapat pada sebuah pengumuman yang dikeluarkan oleh perusahaan. Sebuah pengumuman yang dipublikasikan oleh perusahaan dianggap sebagai suatu sinyal dari perusahaan yang menggambarkan kondisi perusahaan dan pelaku pasar akan merespon dengan cepat informasi yang diterimanya tersebut. Menurut Jogiyanto (2008), reaksi pasar ditunjukan dengan adanya perubahan harga dari sekuritas yang bersangkutan. Reaksi ini kemudian diukur dengan menggunakan abnormal return.


(22)

5 Menurut Jogiyanto (2008), di dalam pasar efisien terjadi proses penyesuaian harga sekuritas menuju harga keseimbangan yang baru sebagai respon yang cepat dari pelaku pasar terhadap adanya informasi baru yang masuk di pasar, sehingga secara langsung harga sekuritas yang diperdagangkan telah mampu menggambarkan kondisi perekonomian secara umum dan mencerminkan semua informasi yang tersedia. Fama (dalam Jogiyanto, 2008) menyajikan tiga bentuk efisiensi pasar berdasarkan tiga macam bentuk dari informasi, yaitu efisiensi pasar bentuk lemah (weak form), efisiensi pasar bentuk setengah kuat (semistrong form) dan efisiensi pasar bentuk kuat (strong form). Di dalam pasar yang efisien bentuk lemah, tidak ada investor yang mendapatkan abnormal return berdasarkan informasi masa lalu. Pada pasar yang efisien dalam bentuk setengah kuat, tidak ada investor yang mendapatkan abnormal return dari informasi yang dipublikasikan. Pada pasar efisien bentuk kuat, tidak ada investor yang memperoleh abnormal return karena memiliki informasi private.

Berdasarkan uraian di atas, peneliti termotivasi untuk melakukan penelitian karena pemberian opini yang berbeda bisa saja mempengaruhi reaksi pasar terhadap efek yang diperjual belikan oleh perusahaan dalam bursa efek khususnya pada perusahaan yang terdaftar dalam index LQ45 karena beberapa penelitian yang serupa dengan penelitian ini menghasilkan kesimpulan negatif atau tidak ada perbedaan antara sebelum dan sesudah pengumuman opini WTP yang berarti para investor dalam melakukan investasi tidak melihat jenis opini WTP atau bukan sebagai faktor utama


(23)

6 dalam pertimbangannya, sehingga peneliti merasa penasaran apakah hasil penelitiannya juga akan sama seperti para peneliti terdahulunya. Berdasarkan hal tersebut, maka peneliti melakukan penelitian yang berjudul “Perbandingan Reaksi Pasar Sebelum Dan Sesudah Pengumuman Opini Audit Unqualified.

Penelitian ini merupakan pengembangan dari penelitian sebelumnya, yaitu penelitian yang dilakukan oleh Arie Wicaksono, Surya Raharja (2012). Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah sebagai berikut:

1. Variabel yang digunakan peneliti terdahulu adalah opini audit wajar tanpa pengecualian dengan paragraf penjelas dan opini wajar dengan pengecualian yang diduga dapat mempengaruhi reaksi pasar. Sedangkan, dalam penelitian ini, peneliti hanya menggunakan variabel opini wajar tanpa pengecualian yang belum diteliti oleh peneliti sebelumnya. Karena peneliti ingin lebih mengetahui secara mendalam adakah perbedaan antara reaksi pasar sebelum pengumuman opini WTP dengan reaksi pasar sesudah pengumuman opini WTP.

2. Penelitian ini menggunakan data sekunder juga, tetapi data sekunder yang diambil adalah perusahaan yang tercatat dalam bursa efek Indonesia (BEI) dan termasuk dalam kelompok index LQ 45 periode 2012-2014. Sedangkan pada penelitian yang sebelumnya menggunakan data sekunder perusahaan yang memiliki laporan audit wajar tanpa pengecualian dengan paragraf penjelas dan laporan audit wajar dengan


(24)

7 pengecualian yang masih terdaftar di Bursa Efek Indonesia sampai dengan akhir tahun 2009, dan memiliki laporan keuangan periode 2004, 2005, 2006, 2007, 2008, dan 2009. Dalam penelitian sebelumnya, peneliti tidak melakukan spesifikasi kelompok perusahaan yang dijadikan objek penelitian. Sedangkan peneliti sekarang menggunakan kelompok perusahaan yang termasuk dalam index LQ 45 periode 2012-2014.

3. Dalam penelitian terdahulu, peneliti menggunakan alat uji One-Sample T Test, sedangkan pada penelitian ini peneliti menggunakan alat uji Paired Sample T Test.

B. Perumusan Masalah

Apakah terdapat perbedaan reaksi pasar sebelum dan sesudah pengumuman opini unqualified pada perusahaan yang tergolong dalam index LQ 45 periode 2012-2014 di Bursa Efek Indonesia (BEI)?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Berdasarkan perumusan maasalah, penelitian ini bertujuan untuk menemukan bukti empiris atas hal-hal sebagai berikut :

1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah, penelitian ini bertujuan untuk menemukan bukti empiris atas hal-hal sebagai berikut:

a. Menganalisis ada atau tidaknya perbedaan reaksi pasar sebelum dan sesudah pengumuman opini unqualified pada perusahaan yang


(25)

8 tergolong dalam index LQ 45 periode 2012-2014 di Bursa Efek Indonesia (BEI).

2. Manfaat Penelitian

a. Mengetahui reaksi pasar yang diberikan oleh pengumuman opini audit wajar tanpa pengecualian pada perusahaan yang termasuk dalam anggota LQ 45 di BEI.

b. Sebagai bahan pertimbangan bagi para investor dalam mengambil keputusan untuk melakukan investasi pada perusahaan go public yang termasuk dalam anggota LQ 45.

c. Sebagai bahan referensi untuk penelitian selanjutnya pada bidang yang sama atau relevan.


(26)

9 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Literatur 1. Basis Teori

Teori Sinyal (Signalling Theory)

Menurut Jama’an (2008), teori sinyal menjelaskan tentang bagaimana seharusnya sebuah perusahaan memberikan sinyal kepada pengguna laporan keuangan mengenai kondisi perusahaan yang sebenarnya, karena tidak semua informasi tentang perusahaan diketahui oleh pihak luar perusahaan, terutama investor. Perusahaan mempunyai dorongan untuk memberikan informasi yang dimilikinya pada pihak eksternal, disebabkan adanya asimetri informasi (information assymetric) antara perusahaan dan pihak luar karena perusahaan mengetahui lebih banyak mengenai perusahaan dan prospek yang akan datang daripada pihak luar perusahaan, terutama investor. Asimetri informasi akan terjadi jika manajemen tidak secara penuh menyampaikan semua informasi yang dapat mempengaruhi nilai perusahaan ke pasar modal, sehingga pasar bereaksi terhadap adanya sinyal yang diberikan perusahaan. Menurut Budianto dan Baridwan (dalam Golda Zainafree, 2005), teori sinyal menjelaskan bahwa pihak perusahaan atau manajer memiliki informasi yang lebih banyak dibandingkan dengan pihak di luar


(27)

10 perusahaan, sehingga perlu adanya publikasi/pengumuman untuk mengurangi asimetri informasi. Pemberian sinyal tersebut dapat dilakukan dengan melakukan publikasi laporan audit yang berisi opini audit.

Laporan audit yang berisi opini auditor tentang kewajaran laporan keuangan adalah suatu bentuk informasi yang bermanfaat. Publikasi laporan audit tersebut oleh perusahaan akan dianggap oleh investor sebagai sebuah informasi yang berguna bagi dasar pengambilan keputusan. Apabila pengumuman tersebut menyebabkan kenaikan harga saham dan volume perdagangan saham di pasar modal, maka pengumuman tersebut merupakan sinyal positif. Namun, jika pengumuman tersebut memberikan penurunan harga saham dan volume perdagangan saham, maka pengumuman tersebut merupakan sinyal negatif. Berdasarkan teori sinyal, maka pengumuman laporan audit yang berisi opini auditor merupakan informasi yang penting dan dapat mempengaruhi dalam proses pengambilan keputusan.

2. Reaksi Pasar

a. Definisi Reaksi Pasar

Reaksi pasar adalah suatu bentuk tanggapan pasar atas informasi yang terdapat pada sebuah pengumuman yang dikeluarkan oleh perusahaan. Sebuah pengumuman yang dipublikasikan oleh perusahaan dianggap sebagai suatu sinyal dari perusahaan yang


(28)

11 menggambarkan kondisi perusahaan dan pelaku pasar akan merespon dengan cepat informasi yang diterimanya tersebut. Adanya reaksi pasar setelah pengumuman laporan audit yang berisi opini audit menunjukkan bahwa opini audit merupakan suatu informasi dari perusahaan dan pelaku pasar akan bereaksi terhadap adanya informasi tersebut. Menurut Jogiyanto (2008), reaksi pasar ditunjukan dengan adanya perubahan harga dari sekuritas bersangkutan. Reaksi ini kemudian diukur dengan menggunakan abnormal return yang termasuk salah satu jenis perhitungan dalam return saham.

b. Definisi Return Saham

Return adalah tingkat keuntungan yang dinikmati oleh pemodal atas suatu investasi yang dilakukannya (Ang, 1997). Investor memiliki motivasi untuk melakukan investasi dengan harapan untuk mendapat kembalian investasi yang sesuai. Tidak adanya suatu keuntungan dari suatu investasi tentunya membuat investor tidak akan bersedia melakukan investasi tersebut. Menurut Jogiyanto (2003) return dapat berupa return realisasi yang sudah terjadi atau return ekspektasi yang belum terjadi tetapi yang diharapkan akan terjadi di masa mendatang.


(29)

12 c. Jenis-Jenis Perhitungan Rasio Return Saham

Terdapat beberapa jenis perhitungan rasio return saham sampai mendapatkan hasil akhir rasio average abnormal return (AAR), yaitu: (Samsul, 2006 ; Al-Thuneibat et al, 2008)

1) Actual Return

Actual Return adalah pendapatan saham sesungguhnya yang diterima oleh investor. Pendapatan aktual dihitung berdasarkan nilai historis. Pendapatan aktual berguna sebagai dasar penentuan pendapatan yang diharapkan. Pendapatan aktual dinyatakan oleh dalam persamaan (2.1) sebagai berikut:

Rit

=

+ Dt

Keterangan:

Rit = Pendapatan aktual saham i periode t

Pit = Harga saham i periode t Pi(t-1) = Harga saham i periode t-1 Dt = Dividen periode t

Penelitian ini hanya khusus melihat kenaikan atau penurunan harga saham pada suatu periode, maka dividen pada rumus di atas dihilangkan. Sehingga rumus untuk menghitung pendapatan aktual akan menjadi:

Rit =


(30)

13 2) Market Return

Indeks pasar saham merupakan cerminan dari perilaku investasi perdagangan saham dari seluruh investor yang ada pada pasar saham kepada masyarakat luas. Indeks pasar saham memiliki fungsi mulai dari patokan dalam pergerakan saham, mengevaluasi suatu kinerja perusahaan, hingga indikasi suatu return pasar (market return).

Return pasar saham dalam penelitian ini menggunakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Rumus perhitungan return pasar saham dinyatakan dalam persamaan (2.2):

Rmt =

Keterangan:

Rmt = Pendapatan aktual periode t IHSGt = Indeks harga saham gabungan t IHSGt-1 = Indeks harga saham gabungan t-1 3) Expected Return

Expected return adalah pendapatan saham yang diharapkan akan diperoleh investor di masa mendatang. Berbeda dengan pendapatan aktual yang sifatnya sudah terjadi, pendapatan yang diharapkan sifatnya belum terjadi. Pendapatan yang diharapkan sangat penting jika dibandingkan dengan pendapatan aktual karena merupakan pendapatan yang diharapkan dari investasi yang akan dilakukan. Pendapatan yang diharapkan dihitung


(31)

14 dengan menggunkan persamaan (2.3) market model formula sebagai berikut:

E (Rit) =

α

i

+ β

i

(R

mt

) + e

i

Keterangan:

E (Rit) = Expected return saham i periode t αi =konstanta saham i

βi =Risiko sistematis saham i

Rmt =Pendapatan pasar saham periode t

ei =kesalahan residu saham i periode t

Diasumsikan, kesalahan residu 0, sehingga diperoleh persamaan untuk mengestimasikan pendapatan saham yang diharapkan sebagai berikut:

E (Rit) =

α

i

+ β

i

(R

mt

)

Dalam penelitian ini, αi dan βi diestimasikan dengan

meregresikan pendapatan saham i dan pendapatan pasar pada periode estimasi. Periode estimasi (estimation period) merupakan periode yang digunakan untuk estimasi parameter dari garis regresi untuk estimasi pendapatan yang diharapkan. Pada penelitian ini periode estimasi yang digunakan adalah 100 hari sebelum tanggal awal periode uji. Periode uji terdiri dari 7 hari sebelum dan sesudah tanggal pengumuman laporan keuangan oleh Bursa Efek Indonesia, yaitu 15 hari (termasuk


(32)

15 hari ke-0). Periode estimasi dan periode uji dapat dilihat pada gambar berikut ini.

Gambar 2.1

Periode Estimasi dan Periode uji untuk data harian

Sumber: Data Internal

Pemilihan periode ini karena opini audit marupakan informasi yang membutuhkan waktu untuk mempengaruhi investor, tidak seperti pengumuman laba atau dividen yang dengan cepat langsung diketahui pengaruhnya. Umumnya periode uji juga melibatkan hari sebelum tanggal peristiwa untuk mengetahui apakah terjadi kebocoran informasi. Periode uji sebagai periode pengamatan merupakan periode yang akan dihitung nilai abnormal return-nya.

4) Abnormal Return

Abnormal return adalah selisih antara pendapatan saham aktual (Actual Return) dengan pendapatan yang diharapkan (Expected Return) pada masing-masing saham. Dalam menganalisis pasar yang efisien secara informasi dipergunakan abnormal return sebagai tolak ukur. Hal ini didasarkan pada sifat investor yang selalu berfikir rasional dan memegang prinsip incremental benefit, yakni berdasar perilakunya terhadap


(33)

16 risiko, investor mempertimbangkan berinvestasi pada suatu sekuritas sejauh sekuritas tersebut dapat memberi keuntungan di atas keuntungan rata-rata setelah memperhitungkan tingkat risiko yang ditanggung. Perhitungan abnormal return dinyatakan dalam persamaan (2.4) sebagai berikut:

ARit = Rit– E(Rit)

Keterangan:

ARit = Abnormal return sample ke-1 pada hari t

Rit =Actual return yang terjadi untuk sample ke-1 pada hari t

E(Rit) = Expected return sample ke-1 pada hari t

Abnormal return yang positif menunjukkan bahwa tingkat hasil saham yang diperoleh lebih besar dari tingkat keuntungan yang diharapkan. Abnormal return yang negatif menunjukkan tingkat hasil saham yang diperoleh lebih kecil dari tingkat keuntungan yang diharapkan. Tidak ada abnormal return menunjukkan bahwa tingkat hasil saham yang diperoleh sama dengan tingkat keuntungan yang diharapkan.

5) Average Abnormal Return

Average abnormal return (AAR) merupakan nilai rata-rata dari abnormal return. Rumus persamaan (2.5) yang digunakan adalah

AARt =


(34)

17 Keterangan:

AARt = Rata-rata abnormal return pada hari t

ARit = Abnormal return untuk sample ke-1 pada hari ke t

k =jumlah sample yang dipengaruhi oleh pengumuman peristiwa

d. Efisiensi Pasar Modal

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Maurice Kendall (1953) yang dikutip oleh Bodie (2004) menyatakan bahwa pola saham tidak dapat diprediksi (unpredictable) karena bergerak secara acak (random walk). Pergerakan harga saham yang acak berarti bahwa fluktuasi harga saham tergantung pada informasi baru yang akan diterima. Munculnya suatu informasi baru akan membuat pasar mencapai harga keseimbangan yang baru. Hal ini dapat terjadi karena informasi baru tersebut dapat mengandung isyarat positif maupun isyarat negatif yang akan mempengaruhi keputusan investor dalam menjual ataupun membeli saham. Akan tetapi, infomasi baru tersebut tidak diketahui waktu penerimaan dan isi kandungannya, sehingga harga saham bersifat unpredictable.

Menurut Samsul (2006:269), harga saham di pasar bukan saja dipengaruhi oleh psikologi investor, serta isyarat positif atau negatif yang terkandung dalam informasi, tetapi juga oleh hasil analisis investor. Harga saham di pasar merupakan harga konsensus di antara para investor. Rentang harga pasar yang lebar mengindikasikan


(35)

18 bahwa pasar tidak mencerminkan semua informasi yang diperoleh investor atau dengan kata lain pasar tidak efisien. Sebaliknya, pada pasar efisien fluktuasi harga sangat tipis.

Menurut Fama (1970) yang dikutip oleh Jogiyanto (2003:382),

“suatu pasar dikatakan efisien jika harga sekuritas mencerminkan secara penuh semua informasi yang tersedia”. Pada pasar yang

efisien seolah-olah semua pihak mengamati informasi relevan yang tersedia sehingga pasar dengan cepat menyerap informasi dan mengevaluasi harga sekuritas serta menyesuaikannya menjadi harga keseimbangan yang baru.

Sedangkan pada pasar yang tidak efisien kecepatan penyerapan informasi cenderung lama dan berlarut-larut. Harga sekuritas tidak sepenuhnya mencerminkan semua informasi yang tersedia sehingga pada proses penyesuaian harga terdapat celah yang dapat digunakan oleh sekelompok investor yang mendapatkan informasi tersebut untuk mendapatkan abnormal return. Ciri dari pasar yang tidak efisien adalah terprediksinya harga pergerakan harga sekuritas. e. Konsep Pasar Modal Efisien

Pengertian pasar efisien menurut Jones (2000:311), “An efficient market is defined as one in which the prices of all securities quickly and fully reflect all available information “. Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa pasar dikatakan efisien jika harga sekuritas mencerminkan secara penuh semua informasi yang tersedia. Harga


(36)

19 sekuritas akan segera menyesuaikan diri dengan munculnya suatu informasi baru yang relevan. Pasar efisien dapat terjadi apabila terpenuhinya kondisi berikut:

1) Banyak investor yang rasional dan bertujuan memaksimalkan keuntungan dengan berpartisipasi secara aktif di pasar dengan melakukan analisis, penilaian dan memperdagangkan saham. Semua investor tersebut adalah price taker. Jika hanya ada satu atau sekelompok partisipan yang aktif maka hal ini tidak mencerminkan harga saham yang sesungguhnya.

2) Informasi mudah didapat dan tersedia secara luas bagi semua investor di pasar modal secara bersamaan.

3) Informasi tersebar secara acak dan tidak tergantung atau dipengaruhi informasi yang lain.

4) Informasi menyesuaikan harga saham dengan cepat untuk merefleksikan dampak adanya informasi baru.

Pada pasar efisien harga sekuritas telah mencerminkan semua informasi yang tersedia atau dengan kata lain semua investor telah mendapatkan dan mengamati informasi publik yang ada. Munculnya informasi yang mempengaruhi harga sekuritas juga acak dan tidak terprediksi. Oleh karenanya, informasi tersebut secara independen dan acak akan mengevaluasi harga sekuritas dan melakukan penyesuaian berdasarkan informasi yang diterima oleh investor


(37)

20 untuk membuat harga keseimbangan yang baru. Tidak terprediksinya pergerakan harga sekuritas inilah yang menjadi ciri pasar efisien.

Menurut Bodie et al (2004) ada 3 versi dari hipotesis pasar efisien (EMH), yaitu :

1) Efisiensi pasar bentuk lemah (Weak Form)

Hipotesis ini mengatakan bahwa harga sekuritas saat ini telah mencerminkan semua informasi historis atau informasi yang dapat diperoleh data perdagangan seperti harga saham dan volume perdagangan di masa lalu. Informasi historis seperti itu telah tersedia secara umum di publik dan diketahui oleh semua investor. Jika informasi tersebut memiliki nilai lebih yang dapat digunakan oleh para investor, maka semua investor akan dapat mempelajari nilai yang terkandung di dalamnya sehingga informasi tersebut tidak dapat digunakan oleh investor untuk mendapatkan abnormal return.

2) Efisiensi pasar bentuk setengah kuat (Semi Strong Form)

Hipotesis ini mengatakan bahwa semua informasi yang relevan tentang perusahaan yang dipublikasikan telah tercermin sepenuhnya di dalam harga sekuritas saat ini, sebagai tambahan dari informasi masa lalu. Informasi yang dipublikasikan berhubungan dengan prospek perusahaan seperti kualitas manajemen, komposisi neraca, praktek akuntansi, dan peramalan pendapatan. Investor tidak akan bisa mendapatkan


(38)

21 abnormal return apabila bergantung hanya pada informasi yang dipublikasikan karena informasi tersebut berasal dari sumber publik yang juga telah diketahui oleh semua investor.

3) Efisiensi pasar bentuk kuat (Strong Form)

Hipotesis ini mengatakan bahwa harga sekuritas saat ini selain mencerminkan informasi yang dipublikasikan juga mencerminkan semua informasi yang tidak dipublikasikan atau informasi yang berasal dari internal perusahaan. Hanya sedikit pihak yang mau mempercayai informasi internal yang masih belum jelas dan memanfaatkannya untuk mendapatkan abnormal return karena banyak peraturan perdagangan yang menjaga agar informasi internal tidak bocor keluar perusahaan sebelum saat publikasi.

Ketiga bentuk pasar efisien saling berhubungan satu dengan yang lain. Hubungan ketiganya berupa tingkatan kumulatif, dimana bentuk lemah merupakan bagian dari bentuk setengah kuat dan bentuk setengah kuat merupakan bagian dari bentuk kuat. Tingkat kumulatif ini mempunyai implikasi bahwa pasar efisien bentuk setengah kuat juga merupakan pasar efisien bentuk lemah dan pasar efisien bentuk kuat juga merupakan pasar efisien bentuk setengah kuat dan pasar efisien bentuk lemah. Tetapi implikasi ini tidak berlaku sebaliknya.


(39)

22 f. Implikasi Pasar Modal Efisien

Di dalam pasar modal investor membutuhkan informasi yang dapat digunakan sebagai alat analisis untuk mengambil keputusan. Informasi dikatakan memiliki nilai apabila informasi tersebut mampu mendorong investor untuk menjual atau membeli saham yang berakibat pada naik turunnya harga saham. Pada dasarnya terdapat tiga jenis informasi yang perlu diketahui investor (Husnan, 2003 : 166). Pertama, informasi fundamental yang terkait dengan kondisi umum industri sejenis serta faktor-faktor yang mempengaruhi kondisi dan prospek perusahaan di masa depan. Kedua, informasi yang berhubungan dengan faktor-faktor yang mencerminkan kondisi perdangangan efek seperti fluktuasi harga saham, volume perdagangan, IHSG dan sebagainya. Ketiga, informasi mengenai keadaan perekonomian politik dan keamanan yang dapat mempengaruhi prospek perusahaan.

Setelah mendapatkan informasi, investor cenderung melakukan analisis sebelum melakukan keputusan jual atau beli saham, atau sebagai usaha untuk mendapatkan abnormal return. Analisis yang umum digunakan adalah analisis teknikal dan analisis fundamental. Informasi historis yang ada pada hipotesis pasar efisien bentuk lemah digunakan dalam analisis teknikal yang melihat pola yang dapat diprediksi dari pergerakan harga saham. Analisis fundamental


(40)

23 pada dasarnya adalah analisis saham yang dilakukan dengan mengestimasi nilai intrinsik saham berdasarkan informasi fundamental yang telah dipublikasikan untuk menentukan keputusan membeli dan menjual saham.

3. Laporan Audit

a. Definisi Laporan Audit

Laporan audit adalah media formal yang digunakan oleh auditor dalam mengkomunikasikan hasil proses audit yang telah dilakukan kepada pihak yang berkepentingan. Laporan audit yang umum digunakan adalah laporan audit standar, yaitu laporan audit yang mencantumkan opini pendapat wajar tanpa pengecualian yang menyatakan bahwa laporan keuangan telah menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum (Boynton, 2006).

Laporan auditor standar terdiri dari paragraf pendahuluan yang isinya adalah pembedaan tanggung jawab manajemen dan tanggung jawab auditor, paragraf ruang lingkup yang isinya adalah penguraian sifat dan ruang lingkup dan paragraf pendapat yang isinya adalah opini audit yang diberikan auditor kepada auditee (entitas yang di audit). Auditor akan menggunakan laporan jenis ini selama tidak ada penyimpangan yang harus dicantumkan dalam laporannya. Apabila ada beberapa kondisi atau penyimpangan yang harus dilaporkan, maka auditor akan memberikan laporan selain laporan auditor


(41)

24 standar, yang mencantumkan opini selain opini wajar tanpa pengecualian.

b. Opini Audit Atas Laporan Keuangan

Menurut Boynton (2006), ada beberapa opini auditor, yaitu: 1) Pendapat Wajar Tanpa Pengecualian (Unqualified Opinion)

Opini ini menyatakan bahwa laporan keuangan menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan, hasil uaha, dan arus kas entitas, sesuai dengan pinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Laporan audit dengan pendapat wajar tanpa pengecualian diterbitkan oleh auditor jika kondisi berikut terpenuhi:

a) Semua laporan keuangan, yaitu neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan terdapat dalam laporan keuangan. b) Dalam pelaksanaan perikatan, seluruh standar umum dapat

dipenuhi oleh auditor.

c) Bukti cukup dapat dikumpulkan oleh auditor dan auditor telah melaksanakan perikatan sedemikian rupa sehingga memungkinkannya untuk melaksanakan tiga stándar pekerjaan lapangan.

d) Laporan keuangan disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Hal ini juga


(42)

25 berarti bahwa pengungkapan telah dilakukan secara memadai dalam laporan keuangan.

e) Tidak ada keadaan yang mengharuskan auditor untuk menambahkan paragraf penjelas atau memodifikasi kata-kata dalam laporan audit.

2) Pendapat Wajar Tanpa Pengecualian Dengan Paragraf Penjelas (Unqualified Opinion with Explanatory Paragraph)

Opini ini diberikan apabila terdapat beberapa kondisi yang mengharuskan audior menggunakan paragraf penjelas dalam laporan stándar, tetapi secara keseluruhan pendapat yang diberikan tetap pendapat wajar tanpa pengecualian karena laporan keuangan telah menyajikan secara wajar sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum. Keadaan yang menjadi penyebab utama ditambahkannya suatu paragraf penjelas dalam laporan audit stándar yaitu:

a) Ketidakkonsistenan penerapan prinsip akuntansi yang digunakan oleh perusahaan.

b) Keraguan besar tentang kelangsungan hidup entitas.

c) Apabila kepatuhan pada praktek akuntansi yang berlaku umum akan menghasilkan laporan yang menyesatkan, maka diperbolehkan adanya penyimpangan dari prinsip akuntansi yang ditetapkan secara formal oleh badan yang berwenang.


(43)

26 d) Penekanan atas suatu hal yang dalam beberapa keadaan auditor perlu untuk memberikan penjelasan. Contohnya, adanya transaksi dengan pihak yang punya hubungan istimewa, perusahaan adalah bagian dari entitas yang lebih besar, dll.

e) Pendapat auditor sebagian didasarkan atas laporan auditor independen lain.

3) Pendapat Wajar Dengan Pengecualian (Qualified Opinion) Opini ini menyatakan bahwa kecuali untuk dampak dari hal-hal yang berkaitan dengan pengecualian tersebut, laporan keuangan menyajikan secara wajar sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum. Pendapat wajar dengan pengecualian dinyatakan dengan keadaan yaitu:

a) Auditor tidak mampu mendapatkan bukti yang kompeten yang cukup berkenaan dengan satu atau lebih asersi manajemen atau disebut juga pembatasan lingkup, sehingga tidak memiliki dasar yang memadai untuk memberikan pendapat wajar tanpa pengecualian atas laporan keuangan secara keseluruhan. Auditor akan memberikan pendapat wajar dengan pengecualian kecuali dampak hal ini sangat material.

b) Laporan standar mengandung penyimpangan dari prinsip akuntansi yang berlaku umum. Penyimpangan ini dapat


(44)

27 berupa ketidaktepatan penerapan prinsip akuntansi, estimasi akuntansi yang tidak masuk akal dan kegagalan untuk membuat pengungkapan yang diwajibkan oleh prinsip akuntansi yang berlaku umum. Auditor akan memberikan pendapat wajar dengan pengecualian kecuali dampak tersebut hal tersebut sangat material.

4) Pendapat Tidak Wajar (Adverse Opinion)

Opini ini menyatakan bahwa laporan keuangan tidak menyajikan secara wajar posisi keuangan, hasil operasi usaha, dan arus kas entitas, sesui dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum. Opini ini diberikan apabila di laporan keungan auditee terdapat penyimpangan dari prinsip akuntansi yang berlaku umum yang dampaknya sangat material. Jika laporan keuangan diberi opini tidak wajar, maka informasi yang disajikan oleh klien dalam laporan keuangan sama sekali tidak dapat dipercaya, sehingga tidak dapat digunakan oleh pengguna informasi keuangan untuk pengambilan keputusan.

5) Pendapat Tidak Memberikan Pendapat (Disclaimer of Opinion) Opini ini menyatakan bahwa auditor tidak memberikan pendapat atas laporan keuangan. Kondisi yang menyebabkan dikeluarkannya opini ini adalah:

a) Pembatasan yang luar biasa sifatnya terhadap lingkup audit dimana auditor tidak cukup memperoleh bukti mengenai


(45)

28 kewajaran laporan keuangan sehingga auditor tidak mampu memberikan pendapat.

b) Auditor tidak independen dalam hubungannya dengan klien. Perbedaan antara adverse opinión dengan disclaimer opinion adalah bahwa pendapat tidak wajar (adverse) diberikan dalam keadaan auditor mengetahui adanya ketidakwajaran laporan keuangan klien, namun auditor tidak dibatasi ruang lingkup pemeriksaannya, sehingga auditor dapat mengumpulkan bukti yang kompeten yang cukup untuk mendukung pendapatnya tersebut. Sedangkan auditor menyatakan tidak memberikan pendapat (disclaimer) karena auditor tidak cukup memperoleh bukti mengenai kewajaran laporan keuangan atau karena tidak independen hubungannya dengan klien.

c. Dampak Pengumuman Opini Audit Terhadap Return Saham

Berdasarkan penelitian experimental-based yang dilakukan oleh Firth (1980) mendapatkan kesimpulan bahwa beberapa pengecualian dari qualified opinion seperti keraguan akan valuasi aktiva sangat mempengaruhi keputusan peminjaman oleh bank dan analis kredit. Houghton (1983) menyatakan bahwa tidak ada perbedaan yang diberikan dari tiap tipe opini audit terhadap suatu keputusan, tetapi ada tidaknya opini audit mempengaruhi proses pembuatannya. Hal yang serupa juga telah dibuktikan dari hasil survei yang dilakukan Guillamon (2003) terhadap keputusan investasi yang dilakukan oleh


(46)

29 dealer dan perusahaan broker juga keputusan pemberian kredit oleh kreditor. Opini audit dianggap sebagai sumber informasi yang berguna dalam membuat keputusan ekonomi.

Opini audit yang dianggap sebagai salah satu informasi fundamental yang menjamin tentang kualitas praktik akuntansi dan kredibilitas perusahaan serta salah satu acuan kelangsungan hidup perusahaan. Opini ini menjamin bahwa laporan keuangan yang diterbitkan oleh perusahaan telah wajar dan dapat dipercaya. Di dalam informasi ini terkandung isyarat yang memungkinkan investor mengambil tindakan menjual atau membeli saham. Apabila informasi ini dianggap menguntungkan oleh investor, maka investor akan membeli saham dan harga naik.

4. Event Study

Jogiyanto (2003 : 392) mendefinisikan event study sebagai studi peristiwa yang mempelajari reaksi pasar terhadap suatu peristiwa (event) yang informasinya dipublikasikan sebagai suatu pengumuman. Event study dapat digunakan untuk menguji kandungan informasi dari suatu pengumuman. Pengujian ini dimaksudkan untuk melihat reaksi dari suatu pengumuman. Jika pengumuman mengandung informasi diharapkan pasar akan bereaksi pada waktu pengumuman tersebut diterima oleh pasar. Reaksi pasar ditunjukkan dengan adanya perubahan harga dari sekuritas yang bersangkutan. Reaksi ini dapat diukur dengan menggunakan return sebagai nilai perubahan harga atau dengan


(47)

30 menggunakan abnormal return. Jika menggunakan abnormal return maka dapat dikatakan bahwa suatu pengumuman yang mempunyai kandungan informasi akan memberikan abnormal return kepada pasar. B. Keterkaitan Antar Variabel dan Perumusan Hipotesis

Penelitian sebelumnya telah dilakukan oleh Ali A. Al-Thuneibat, et al (2008) dengan judul “ The effect of qualified auditor’s opinion on share price: evidence from Jordan “. Al-Thuneibat, et al meneliti tentang pengaruh opini audit qualified terhadap harga saham dan tingkat pengembalian di Yordania untuk perusahaan - perusahaan yang terdaftar di Amman Stock Exchange (ASE) dalam periode tahun 2000-2005. Mereka melihat reaksi pasar dengan dengan menggunakaan periode pengujian 7 hari sebelum dan 7 hari sesudah tanggal pengumuman opini audit. Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan dari opini audit qualified yang diberikan oleh auditor independen terhadap harga saham yang mencerminkan reaksi investor selama periode pengujian. Al-Thuneibat menyimpulkan bahwa pembaca laporan audit tidak mengerti makna atau tidak menghargai nilai yang terkandung dari informasi laporan audit tersebut.

Chen et al. (2000) meneliti pengaruh modified audit opinion (pendapat auditor wajar dengan pengecualian dan pendapat auditor wajar tanpa pengecualian dengan paragraf penjelas) terhadap harga dan return saham selama periode 1995-1997. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat reaksi yang signifikan terhadap pendapat auditor wajar dengan


(48)

31 pengecualian dan pendapat auditor wajar tanpa pengecualian dengan paragraf penjelas.

Leo (2007) membandingkan reaksi pasar terhadap opini unqualified dengan paragraf penjelas dengan unqualified. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa pasar mengapresiasi paragraf penjelas dalam opini audit unqualified dan karenanya terdapat incremental information content dalam opini audit unqualified dengan paragraf penjelas. Investor memberikan reaksi yang berbeda dengan opini audit yang walaupun sama-sama unqualified namun unqualified dengan paragraf penjelas memberikan pengungkapan lebih kepada investor, dan investor mengapresiasi pengungkapan tersebut.

Meiden (2008) meneliti pengaruh pendapat auditor wajar tanpa pengecualian dan pendapat auditor wajar tanpa pengecualian dengan paragraf penjelas terhadap return dan volume perdagangan saham pada industri non-manufaktur yang terdafar di BEI. Hasil pengujian menunjukkan bahwa pendapat auditor wajar tanpa pengecualian berpengaruh terhadap return saham secara keseluruhan dan pada kelompok real estate, sedangkan pada kelompok bank dan sekuritas tidak berpengaruh. Namun pendapat auditor wajar tanpa pengecualian tidak berpengaruh terhadap volume perdagangan secara keseluruhan maupun secara kelompok bank, real estate, dan sekuritas. Selain itu, hasil pengujian juga menunjukkan bahwa pendapat auditor wajar tanpa pengecualian dengan paragraf penjelas tidak berpengaruh terhadap return saham dan volume perdagangan secara keseluruhan maupun kelompok bank, real estate, dan sekuritas.


(49)

32 Wicaksono (2012) menguji kandungan informasi laporan audit wajar dengan pengecualian dan laporan audit wajar tanpa pengecualian dengan paragraf penjelas di sekitar tanggal pengumuman laporan audit. Berdasarkan hasil pengujian statistik, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa tidak terdapat kandungan informasi pada laporan audit wajar tanpa pengecualian dengan paragraf penjelas dan laporan audit wajar dengan pengecualian.

Dari berbagai pendapat yang menunjukkan hasil bermacam-macam, ada yang menunjukkan ada perbedaan reaksi pasar terhadap opini audit yang berbeda, ataupun ada yang menunjukkan tidak terdapat perbedaan reaksi pasar terhadap opini audit yang berbeda, maka peneliti membuat kesimpulan dalam beberapa hipotesis sebagai berikut:

Berdasarkan rumusan masalah, tujuan penelitian dan landasan teori maka penelitian diperoleh hipotesis sebagai berikut:

Ha: Terdapat perbedaan rata-rata return saham sebelum dan setelah pengumuman laporan audit Wajar Tanpa Pengecualian (WTP)


(50)

33 C. Hasil-Hasil Penelitian Terdahulu

Tabel 2.1

Hasil-Hasil Penelitian Terdahulu

Perbandingan Reaksi Pasar (Y) Sebelum Dan Sesudah Pengumuman Opini Audit Unqualified Bentuk Baku (X)

No. Peneliti, Tahun dan Judul Metode Penelitian Hasil Penelitian Y X

1. Lianny Leo (2007) Incremental Information Content Dalam Opini Audit Unqualified Dengan Paragraf Penjelasan

Penelitian Sekunder

Metode purposive sampling

Sampel laporan audit unqualified dan unqualified dengan paragraf penjelas pada perusahaan

terbuka yang terdaftar di BEJ tahun 2005-2006 Sampel data total adalah 291 laporan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pasar mengapresiasi paragraf penjelasan dalam opini audit unqualified dengan paragraf penjelasan. Investor memberikan reaksi berbeda dengan opini audit yang walaupun sama-sama unqualified namun unqualified dengan paragraf penjelsan memberikan pengungkapan lebih kepada investor, dan investor mengapresiasi pengungkapan tersebut.

 


(51)

34 Perbandingan Reaksi Pasar (Y) Sebelum Dan Sesudah Pengumuman Opini Audit Unqualified Bentuk Baku (X)

No. Peneliti, Tahun dan Judul Metode Penelitian Hasil Penelitian Y X

audit perusahaan terbuka

Metode Regresi Berganda

2. Hsihui Chang, C. S. Agnes Cheng, and Kenneth J. Reichelt (2010) Market Reaction to Auditor Switching from Big 4 to Third-Tier Small Accounting Firms Penelitian Sekunder Metode purposive sampling

KAP Big Four, Medium 2, Small, AA

Sampel 147 KAP Metode Regresi Berganda

Hasil penelitian menunjukkan bahwa relatif reaksi pasar saham yang lebih positif kepada klien berpindah dari Big 4 ke yang lebih kecil ketiga-tier auditor dalam Periode 2. Reaksi ini relatif lebih positif dalam Periode 2 mencerminkan perusahaan yang mencari layanan yang lebih baik daripada biaya audit yang lebih rendah, ketika kualitas audit drop kecil kemungkinannya. Secara keseluruhan, hasil kami menunjukkan bahwa perusahaan-perusahaan dan investor menjadi lebih reseptif terhadap perusahaan akuntansi yang lebih kecil.

3. Glen L. Gray, Jerry L. Turner, Paul J. Coram, and

Penelitian Sekunder

Hasil penelitian membuktikan bahwa pengguna laporan keuangan audit tidak membaca seluruh

 Tabel 2.1 (Lanjutan)


(52)

35 Perbandingan Reaksi Pasar (Y) Sebelum Dan Sesudah Pengumuman Opini Audit Unqualified Bentuk Baku (X)

No. Peneliti, Tahun dan Judul Metode Penelitian Hasil Penelitian Y X

Theodore J. Mock (2011) Perceptions and

Misperceptions Regarding the Unqualified Auditor’s Reports by Financial Statements Preparers, Users, and Auditors

Metode purposive sampling

Para stakeholders terdiri dari CFOs, Bankers, Analysts, Non-professional investors, Partners dan Managers Sampel 53 stakeholders Metode Regresi

laporan auditor. Hal ini tidak jelas bagi pengguna , penyusun , dan auditor apa laporan auditor dimaksudkan untuk berkomunikasi atau tingkat jaminan yang disediakan oleh laporan tersebut. Stakeholder yang ditawarkan berbagai saran untuk memperbaiki laporan auditor , tetapi mereka juga mengakui saran tersebut secara signifikan bisa mengubah profil risiko auditor dan meningkatkan biaya audit.

4. Stephen J. Larson and Stephen E. Wilcox (2011) Market Overreaction and Under-reaction for Currency Futures Prices

Penelitian Sekunder

Metode purposive sampling

Daily British

Hasil penelitian kami menunjukkan jenis pengumuman yang mendasari relevan dalam penentuan ketika pasar di atas dan di bawah-bereaksi terhadap informasi baru yang berkaitan dengan harga mata uang asing berjangka. Pertama, tampaknya pasar terlalu optimis pada saat berita politik dilepaskan, pemenang

Tabel 2.1 (Lanjutan)


(53)

36 Perbandingan Reaksi Pasar (Y) Sebelum Dan Sesudah Pengumuman Opini Audit Unqualified Bentuk Baku (X)

No. Peneliti, Tahun dan Judul Metode Penelitian Hasil Penelitian Y X

Pound, Japanese Yen, and Swiss Franc spot exchange rates Sampel data tahun 1996-2005

Error Correction Models

berhubungan dengan pembalikan sementara pecundang berhubungan dengan bawah-reaksi. Kedua, ada bukti kuat bahwa pasar bereaksi berlebihan pada titik informasi yang tidak dipublikasikan menguntungkan menjadi tersedia. Hanya ada bukti yang lemah bahwa pasar bereaksi berlebihan pada titik informasi yang tidak dipublikasikan tidak menguntungkan menjadi tersedia. Ketiga, tampaknya pasar hampir efisien dalam re-pricing kontrak valuta asing berjangka pada titik berita ekonomi dilepaskan. Hanya ada bukti lemah dalam mendukung under-reaksi untuk pemenang menyusul rilis berita ekonomi.

5. Liuchuang Li, Gaoliang Tian and Baolei Qi (2012) Auditors’ unqualified opinions on internal controls and accrual quality Penelitian Sekunder Metode purposive sampling Laporan audit perusahaan di China tahun

2008-Hasil penelitian menunjukkan bahwa perusahaan mengungkapkan ARICs tidak melaporkan akrual yang abnormal rendah relatif perusahaan non-ARIC, dan perusahaan dengan ARICs dikeluarkan oleh auditor yang dominan menunjukkan akrual lebih dapat diandalkan relatif terhadap perusahaan perusahaan non-ARIC dan perusahaan yang mengungkapkan

 Tabel 2.1 (Lanjutan)


(54)

37 Perbandingan Reaksi Pasar (Y) Sebelum Dan Sesudah Pengumuman Opini Audit Unqualified Bentuk Baku (X)

No. Peneliti, Tahun dan Judul Metode Penelitian Hasil Penelitian Y X

2009

Sampel 97 ARIC Metode Regresi

ARICs tetapi gagal yang akan dikeluarkan oleh auditor yang dominan. Hasilnya kuat untuk kualitas akrual tambahan ukuran, tambahan mengukur kualitas audit, dan koreksi bias seleksi mandiri dengan menggunakan inverse Milo pendekatan rasio.

6. Arie Wicaksono, Surya Raharja (2012) Adakah kandungan informasi laporan audit WTP dengan paragraf penjelas dan laporan audit WDP?

Penelitian Sekunder Metode purposive sampling Sampel perusahaan yang memiliki laporan audit wajar tanpa pengecualian dengan paragraf penjelasan dan laporan audit wajar dengan pengecualian yang terdafar di Bursa Efek Indonesia

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengumuman laporan audit wajar tanpa pengecualian dengan paragraf penjelasan dan laporan audit wajar dengan pengecualian tidak secara signifikan mempengaruhi abnormal return.

 

Bersambung pada halaman selanjutnya


(55)

38 Perbandingan Reaksi Pasar (Y) Sebelum Dan Sesudah Pengumuman Opini Audit Unqualified Bentuk Baku (X)

No. Peneliti, Tahun dan Judul Metode Penelitian Hasil Penelitian Y X

pada periode 2004-2009

Sampel data total adalah 191 laporan audit.

Metode Studi Peristiwa 7. Li-Jen He and Hsiang-Tsai

Chiang (2013) Market Reaction to Financial Statement Restatement: A Study on the Information and Insurance Role of Auditors

Penelitian Sekunder

Metode purposive sampling

Restatement KAP Big Four dan KAP Non Big Four tahun 1998-2008 Sampel 638 Restatement

Hasil penelitian menunjukkan bahwa reaksi pasar terhadap klien diaudit oleh auditor terkait dengan penyajian kembali secara signifikan lebih negatif daripada klien diaudit oleh auditor tidak terkait dengan penyajian kembali, terutama untuk Big-Four auditor. Sedangkan hasil kelompok non-penyajian kembali terkait sesuai dengan literatur yang disarankan reaksi pasar secara signifikan lebih positif untuk Big Four-klien, abnormal return yang lebih negatif untuk klien Big-Four auditor-penyajian kembali terkait. Kami menyimpulkan bahwa hukuman tambahan untuk laporan diaudit oleh auditor

Tabel 2.1 (Lanjutan)


(56)

39 Perbandingan Reaksi Pasar (Y) Sebelum Dan Sesudah Pengumuman Opini Audit Unqualified Bentuk Baku (X)

No. Peneliti, Tahun dan Judul Metode Penelitian Hasil Penelitian Y X

Metode Regresi

Big-Four terkait dengan penyajian kembali merusak persepsi peran informasi mereka. Sumber: Dari berbagai sumber


(57)

40 D.Kerangka Pemikiran

Gambar 2.2 Kerangka konseptual

Sumber: Internal AAR SEBELUM

UJI PERBEDAAN (Paired Sample

T-Test)

ADA / TIDAK PERBEDAAN REAKSI SAHAM HARIAN SEBELUM DAN SESUDAH OPINI WTP

AAR SESUDAH

MENJUAL SAHAM MEMBELI

SAHAM MEMBELI

SAHAM

MENJUAL SAHAM

POSITIF

NEGATIF NEGATIF

POSITIF

PENGUMUMAN OPINI AUDIT

WTP WTP

REAKSI INVESTOR SEBELUM OPINI WTP

REAKSI INVESTOR SESUDAH OPINI WTP


(58)

41 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan event study, untuk mencoba melihat reaksi pasar terhadap munculnya pengumuman suatu informasi baru pada perusahaan yang berbasis index LQ45. Pendekatan event study menganalisis tingkat return, yaitu average abnormal return dari saham perusahaan untuk menguji dampak dari suatu event terhadap pasar.

B. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh saham yang terdaftar dalam Index LQ45 periode 2012-2014. Sampel dari penelitian ini adalah anggota yang terdaftar dalam Index LQ45 selama 3 tahun berturut-turut pada tahun 2012-2014 .

C. Metode Penentuan Sampel

Dalam penelitian ini teknik pengambilan sampelnya menggunakan non-probability sampling dengan teknik purposive sampling, dimana populasi yang akan dijadikan sampel penelitian adalah populasi memenuhi kriteria sampel tertentu.

1. Kriteria penentuan sampel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Perusahaan yang menyampaikan laporan keuangan tahunannya (yang

telah diaudit) kepada Bursa Efek Indonesia untuk tahun yang berakhir per 31 Desember 2011, 2012, dan 2013.


(59)

42 b. Perusahaan yang tergolong dalam LQ45 pada periode tahun 2012,

2013, dan 2014 secara berturut-turut.

c. Perusahaan yang tanggal penyampaian laporan keuangan auditan kepada publik oleh BEI diketahui dengan jelas.

Tabel 3.1

Kriteria Sampel Penelitian

Kriteria Dalam Penelitian Tahun Total

I II III

1. Emiten yang tergabung dalam LQ 45 45 45 45 135 2. Emiten yang terdaftar dalam LQ 45

kurang dari 3 tahun berturut-turut 17 17 17 (51) 3. Emiten yang tidak mengumumkan

laporan opini audit WTP 6 6 6 (18)

Total 66

D. Metode Pengumpulan Data 1. Prosedur Pengumpulan Data

Prosedur pengumpulan data yang digunakan untuk penelitian ini menggunakan 2 cara, yaitu :

a. Pencarian Data di Internet

Memanfaatkan situs di internet untuk menemukan data yang digunakan di penelitian, artikel, jurnal dan informasi yang berhubungan dengan penelitian untuk memperkuat landasan teori. Situs-situs yang digunakan antara lain situs resmi Bursa Efek Indonesia, www.idx.co.id dan www.yahoofinance.com.

b. Penelitian Kepustakaan

Kegiatan yang dilakukan dalam penelitian kepustakaan ini adalah melakukan kajian pada sumber bacaan dan berbagai


(60)

43 penelitian terdahulu untuk mengetahui kaitan antara penelitian ini dengan penelitian sebelumnya. Data tersebut diperlukan untuk analisis terhadap permasalahan dan pencatatan teori yang telah dipelajari pada peristiwa yang terjadi.

2. Jenis dan Sumber Data a. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif. Jenis penelitian ini menurut tingkat eksplanasi (penjelasan) adalah penelitian komparatif. Penelitian komparatif adalah suatu penelitian yang bersifat membandingkan, variabelnya masih sama dengan penelitian variabel independen, tapi untuk sampel yang lebih dari satu atau dalam waktu yang berbeda (Siregar, 2010). Hal ini juga dapat berarti menguji kemampuan generalisasi (signifikansi hasil penelitian) yang berupa perbandingan keadaan variabel dari dua sampel atau lebih. Desain penelitian masih menggunakan variabel independen (satu variabel) seperti halnya dalam penelitian deskriptif, tetapi variabel tersebut berada pada populasi dan sampel yang berbeda, atau pada populasi dan sampel yang sama tetapi pada waktu yang berbeda (Sugiyono, 2007).

Penelitian ini dilakukan untuk membandingkan dan memperoleh bukti empiris adanya perbedaan return saham antara sebelum dan sesudah terbitnya laporan audit dengan opini Wajar Tanpa


(61)

44 Pengecualian (WTP) pada emiten yang sahamnya tergabung dalam Index LQ45 periode 2012-2014.

b. Jenis Data

Jenis data menurut sumbernya ada 2 macam, yaitu data primer dan data sekunder (Siregar, 2010). Dalam penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh peneliti dari sumber asli, data dikumpulkan sendiri oleh peneliti langsung dari sumber pertama atau tempat objek penelitian dilakukan. Data sekunder ada 2 macam, yaitu data sekunder internal dan eksternal. Data sekunder internal adalah data yang berasal dari laporan historis yang telah berbentuk arsip atau dokumen baik yang dipublikasikan atau tidak dipublikasikan, sedangkan data sekunder eksternal adalah data yang diperoleh dari luar objek penelitian berupa publikasi dari pemerintah, internet dan data komersial (Muhamad, 2008)

Jenis data menurut waktu pengumpulannya juga ada 2 macam, yaitu data Time Series dan Cross Section. Dalam penelitian ini menggunakan data Time Series, yaitu data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu pada suatu objek dengan tujuan untuk menggambarkan perkembangan dari objek tersebut.

Jenis data menurut sifatnya juga ada 2 macam, yaitu data kualitatif dan kuantitatif. Dalam penelitian ini menggunakan data


(62)

45 kuantitatif, yaitu data yang berupa angka, dapat dianalisis dengan menggunakan teknik perhitungan statistik.

c. Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yang meliputi:

a. Daftar saham yang terdaftar dalam Index LQ45 selama periode Februari-Juli 2012 sampai dengan periode Agustus-Januari 2015 yang diperoleh dari www.idx.co.id.

b. Laporan keuangan audit emiten yang masuk dalam kriteria sampel yang diperoleh dari www.idx.co.id.

c. Tanggal publikasi laporan keuangan auditan setiap perusahaan yang terdaftar di BEI pada periode tahun 2011-2013. Data diperoleh dari www.idx.co.id.

Penggunaan tanggal publikasi dikarenakan investor baru mengetahui opini audit atas laporan keuangan bila laporan keuangan tersebut telah dipublikasikan oleh BEI.

d. Data harga saham harian (Closing Price) dan Index Harga Saham Gabungan (IHSG) yang diperoleh dari www.yahoofinance.com. Harga saham (Closing price) selama periode estimasi dan periode uji yaitu seratus tujuh hari sebelum, pada saat, dan tujuh hari sesudah tanggal publikasi laporan keuangan perusahaan yang terdaftar di BEJ periode tahun 2011-2013.


(63)

46 Penggunaan closing price dimaksudkan untuk menghindari fluktuasi harga saham yang berasal dari transaksi sepanjang hari tersebut. Penggunaan tujuh hari sebelum, pada saat, dan tujuh hari sesudah tanggal publikasi didasarkan untuk melihat reaksi investor dari publikasi dan antisipasi publikasi laporan keuangan auditan. Indeks Pasar yang diwakili oleh IHSG (closing price) selama periode estimasi dan periode uji. Data diperoleh situs www.yahoofinance.com.

E. Metode Analisis

Metode analisis data adalah suatu metode yang digunakan untuk mengolah hasil penelitian guna memperoleh suatu kesimpulan. Kegiatan dalam analisis data adalah mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis (Sjahrial, 2007). Secara komprehensif, metode analisis data dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Pengolahan Data (Menghitung Rasio):

a. Menentukan tanggal terjadinya event (t0) yang merupakan

tanggal pengumuman opini audit yang terdapat pada laporan keuangan auditan masing-masing perusahaan.


(64)

47 menentukan besarnya estimasi parameter alfa dan beta untuk masing-masing saham. Periode estimasi ditentukan yaitu 100 hari sebelum periode uji.

c. Menetapkan lamanya periode uji atau event period, yaitu selama 15 hari perdagangan yang terdiri dari 7 hari sebelum, saat dan 7 hari sesudah hari pengumuman opini audit masing-masing perusahaan.

d. Menghitung actual return dari perusahaan sampel dalam penelitian sesuai dengan rumus actual return dan menghitung market return dengan mengunakan pendapatan index pasar yang diwakili oleh IHSG sesuai dengan rumus market return.

e. Menghitung besarnya parameter alfa dan beta. Penghitungan α

dan β dari masing-masing saham dengan cara meregresikan Rit sebagai variabel dependen dan Rmt sebagai variabel independen

sehingga diperoleh Y=a+bX dengan a sebagai α dan b sebagai β.

f. Menghitung expected return pada periode uji dengan

menggunakan nilai α dan β pada rumus expected return.

g. Menghitung abnormal return dengan cara mengurangi actual return dengan expected return selama periode uji sesuai dengan rumus abnormal return.

h. Menghitung pendapatan average abnormal return dari seluruh perusahaan sampel pada hari t yaitu untuk 7 hari sebelum dan 7 hari sesudah tanggal publikasi laporan audit.


(65)

48 2. Uji Normalitas

Setelah data diolah, maka sebelum dilakukan pengujian lebih lanjut terlebih dahulu akan dilakukan uji normalitas data agar tidak melanggar asumsi dasar dari alat statistik yang digunakan, yaitu dengan menggunakan non parametric test (One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test).

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Seperti diketahui bahwa uji t dan F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil.

Untuk mendeteksi normalitas data dapat dilakukan dengan uji Kolmogorov-Smirnov. Caranya adalah menentukan terlebih dahulu hipotesis pengujian yaitu:

Nilai Sig (p) > α (0,05) : data terdistribusi secara normal

Nilai Sig (p) < α (0,05) : data tidak terdistribusi secara normal

3. Uji Beda (Uji Paired Samples T-Test) a. Menentukan Hipotesis:

1) Ha: Terdapat perbedaan rata-rata return saham sebelum dan setelah pengumuman laporan audit Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).

b. Menentukan rata-rata abnormal return saham (Average Abnormal Return) masing-masing sampel, 7 hari sebelum pengumuman dan


(66)

49 7 hari setelah pengumuman laporan audit Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).

c. Menentukan derajat kepercayaan, dalam penelitian ini tingkat kepercayaannya adalah 95% dengan level of significance sebesar

5%, (α) = 0,05.

d. Melakukan pengujian data dengan menggunakan metode Uji Paired Sample T-Test.

e. Menentukan kriteria pengujian hipotesis:

1) Ha ditolak, jika t-hitung < t-tabel, atau Sig. (2-tailed) > level of significance (α).

2) Ha diterima, jika t-hitung > t-tabel, atau Sig. (2-tailed) < level of significance (α).

F. Operasionalisai Variabel dan Penelitian 1. Pengumuman Laporan Audit WTP

Peristiwa pengumuman opini audit Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dan Wajar Tanpa Pengecualian dengan Paragraf Penjelas (WTPPP) merupakan contoh penyampaian informasi melalui signalling. Prinsip dari teori sinyal adalah bahwa setiap tindakan mengandung informasi karena adanya asymmetric information. Asymmetric information adalah kondisi dimana suatu pihak memiliki informasi yang lebih banyak dari pada pihak lain, misalnya pihak manajemen perusahaan memiliki informasi lebih banyak dibandingkan para investor di pasar modal (Nuswandari, 2009).


(67)

50 Informasi yang diterima direspon secara berbeda oleh para investor. Sinyal dari perusahaan yang kondisi fundamentalnya terpercaya tentu akan direspon oleh investor sehingga sinyal tersebut menjadi berkualitas, sedangkan sinyal yang dikirim oleh perusahaan yang kondisi fundamentalnya kurang terpercaya tentu tidak akan menyamai sinyal yang dikirim oleh perusahaan yang kondisi fundamentalnya terpercaya (Nuswandari, 2009).

2. Abnormal Return (AR)

Abnormal return adalah selisih antara pendapatan saham aktual (Actual Return) dengan pendapatan yang diharapkan (Expected Return) pada masing-masing saham. Dalam menganalisis pasar yang efisien secara informasi dipergunakan abnormal return sebagai tolak ukur. Hal ini didasarkan pada sifat investor yang selalu berfikir rasional dan memegang prinsip incremental benefit, yakni berdasar perilakunya terhadap risiko, investor mempertimbangkan berinvestasi pada suatu sekuritas sejauh sekuritas tersebut dapat memberi keuntungan di atas keuntungan rata-rata setelah memperhitungkan tingkat risiko yang ditanggung. Perhitungan abnormal return dinyatakan dalam persamaan sebagai berikut:

ARit = Rit– E(Rit)

Keterangan:

ARit = Abnormal return sample ke-1 pada hari t

Rit =Actual return yang terjadi untuk sample ke-1 pada hari t


(1)

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) .009 .006 1.385 .189

LSIP_Rmt_2014 1.000 .829 .317 1.206 .249

a. Dependent Variable: LSIP_Rit_2014

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) -.001 .002 -.504 .623

PGAS_Rmt_2014 .256 .310 .223 .827 .423

a. Dependent Variable: PGAS_Rit_2014

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) .000 .003 -.035 .973

PTBA_Rmt_2014 .900 .380 .549 2.371 .034

a. Dependent Variable: PTBA_Rit_2014

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) -.001 .003 -.439 .668

SMGR_Rmt_2014 1.523 .358 .763 4.254 .001

a. Dependent Variable: SMGR_Rit_2014

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig.


(2)

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) -.004 .004 -.805 .435

UNVR_Rmt_2014 .625 .404 .394 1.547 .146


(3)

DATA INPUT UJI NORMALITAS DAN PAIRED SAMPLES TEST

NO. KODE TAHUN AAR SEBELUM AAR SESUDAH 1 AALI 2012 -0.0020358 0.001940994 2 AALI 2013 -0.000082379 0.001188657 3 AALI 2014 0.002336985 0.000026680 4 AKRA 2012 -0.003668052 -0.001758489 5 AKRA 2013 0.009773879 -0.006400331 6 AKRA 2014 -0.004805537 0.004014991 7 ASII 2012 -0.000531385 0.000048110 8 ASII 2013 0.001002883 0.000262568 9 ASII 2014 -0.002804761 0.000972272 10 ASRI 2012 -0.004368641 0.003257360 11 ASRI 2013 -0.004285473 0.005835965 12 ASRI 2014 -0.002539833 0.007934463 13 BBCA 2012 -0.000714242 0.000589197 14 BBCA 2013 0.002246644 -0.008018054 15 BBCA 2014 0.000083287 -0.000011056 16 BBRI 2012 0.003814462 -0.000008906 17 BBRI 2013 -0.002908664 0.003033272 18 BBRI 2014 -0.002597774 -0.001335960 19 BDMN 2012 -0.000283217 -0.002486045 20 BDMN 2013 -0.001466122 0.000377249 21 BDMN 2014 -0.002326863 0.008082936 22 BMRI 2012 0.000020114 -0.001443458 23 BMRI 2013 0.004673137 -0.003070273 24 BMRI 2014 0.001088534 0.000296331 25 CPIN 2012 0.002163622 -0.003555840 26 CPIN 2013 0.010683862 -0.006583636 27 CPIN 2014 -0.008304787 0.008623832 28 EXCL 2012 -0.001615498 0.006265087 29 EXCL 2013 -0.012732841 0.008795404 30 EXCL 2014 0.001361479 -0.004454307 31 GGRM 2012 -0.002604525 0.003157322 32 GGRM 2013 0.003715182 -0.004269376 33 GGRM 2014 0.002192099 -0.002689304


(4)

40 ITMG 2012 0.006126127 -0.005536378 41 ITMG 2013 0.002560192 0.000795975 42 ITMG 2014 -0.003702938 0.000402140 43 KLBF 2012 0.001701309 -0.003003683 44 KLBF 2013 0.002189298 -0.004586187 45 KLBF 2014 -0.000608473 0.002723170 46 LPKR 2012 -0.006060166 0.008334384 47 LPKR 2013 0.012485447 -0.011692813 48 LPKR 2014 -0.015978496 0.014990405 49 LSIP 2012 -0.011461757 0.009547925 50 LSIP 2013 0.000201440 0.003227502 51 LSIP 2014 -0.003888090 0.005801931 52 PGAS 2012 0.000756633 -0.001951103 53 PGAS 2013 -0.009083752 0.005629311 54 PGAS 2014 -0.003496707 0.001533816 55 PTBA 2012 0.001616967 -0.002771251 56 PTBA 2013 0.003921296 -0.002108700 57 PTBA 2014 0.000415902 -0.002628267 58 SMGR 2012 0.000395056 0.000930865 59 SMGR 2013 0.002027673 -0.002246003 60 SMGR 2014 -0.004933390 0.001344123 61 UNTR 2012 -0.004947536 0.005086393 62 UNTR 2013 -0.005241688 0.003355395 63 UNTR 2014 -0.002314438 0.001306552 64 UNVR 2012 0.000344802 -0.003930399 65 UNVR 2013 -0.004613499 0.000494844 66 UNVR 2014 -0.005258343 0.003815500


(5)

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

AARSEBELUM AARSESUDAH

N 66 66

Normal Parametersa,b Mean -.001023629988080 .000656085776270 Std. Deviation .004801013844940 .004633976976498

Most Extreme Differences

Absolute .106 .092

Positive .106 .092

Negative -.098 -.053

Kolmogorov-Smirnov Z .865 .751

Asymp. Sig. (2-tailed) .443 .625

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Pair 1 AARSEBELUM -.001023629988080 66 .004801013844940 .000590963952474 AARSESUDAH .000656085776270 66 .004633976976498 .000570403135289


(6)

Paired Samples Test

Paired Differences t df Sig.

(2-tailed) Mean Std. Deviation Std. Error Mean 95% Confidence Interval of the Difference

Lower Upper

Pair 1

AARSEBELUM - AARSESUDAH