Efek Antibakteri Buah Mahkota Dewa (Phaleria papuana) Terhadap Beberapa Bakteri Secara In Vitro.
ABSTRAK
EFEK ANTIBAKTERI BUAH MAHKOTA DEW A (Phaleria papuana)
TERHADAP BEBERAPA BAKTERI SECARA IN VITRO
Dina Yuliantie, 2004. Pembimbing I : Philips Onggowidjaya, S.Si., M.Si.
Pembimbing II : Winsa Husin, dr., M.Sc., M.Kes.
Mahkota Dewa (Phaleria papuana) adalah tanaman obat yang telah banyak
digunakan sebagai obat tradisional untuk mengobati berbagai penyakit, tetapi
data ilmiah tentang efektivitasnya sebagai antibakteri masih kurang. Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui efek antibakteri buah Mahkota Dewa terhadap
Bacillus subtilis, Eschericia coli, Staphylococcus aureus, dan Salmonella typhii.
Penelitian yang dilakukan bersifat eksperimental laboratorik dengan
menggunakan metode MIC (Minimal Inhibitory Concentration) dan MBC
(Minimal Bactericidal Concentration).
Mahkota Dewa kering (tersedia di
pasaran) dibuat infusa, dalam beberapa konsentrasi. Kuman dalam medium
cair dipaparkan terhadap infusa Mahkota Dewa dalam berbagai konsentrasi dan
diinkubasi pada suhu 37°C selama semalam. Untuk metode MIC, hasil yang
diukur adalah selisih transmitan sebelum dan sesudah diinkubasi. Untuk metode
MBC, hasil yang dinilai adalah ada tidaknya pertumbuhan koloni bakteri pada
agar medium yang ditanami kuman yang telah terpapar dengan infusa Mahkota
Dewa. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa kadar minimal Mahkota Dewa
untuk menghambat pertumbuhan Bacillus subtilis adalah 10%. Kadar bunuh
minimal untuk Salmonella typhii dan Eschericia coli, berturut-turut adalah 7,5%
dan 80%. Staphylococcus aureus tidak peka terhadap infusa Mahkota Dewa
sampai konsentrasi 100%. Untuk penelitian berikutnya dapat dipergunakan
buah segar, daun, biji, dan bagian-bagian lain buah Mahkota Dewa.
Kata kunci: Mahkota Dewa, efek antibakteri.
IV
ABSTRACT
ANTIBACTERIAL
EFFECT OF MAHKOTA DEWA (Phaleria Papuana)
INFUSION TO SOME BACTERIES IN VITRO
Dina Yuliantie, 2004. 1st Tutor: Philips Onggowidjaja, S.Si., M.Si.,
2nd Tutor: Winsa Husin, dr., M.Sc., M.Kes.
Mahkota Dewa fruit (phaleria papuana) is herbal medicine which is frequently
used as traditional medicine to cure many diseases, but the information about its
antibacterial effect is still not complete. This research was peiformed to know the
antibacterial effect of Mahkota Dewa fruit againts Bacillus subtilis, Eschericia
coli, Staphylococcus
aureus, and Salmonella
typhii. This experiment
was
experimental
lab oratoric, using MIC (Minimal Inhibitory Concentration)
and
MBC (Minimal Bacterisidal Concentration) methods. Some dried Mahkota Dewa
(available in the market) was made infusion in some concentrations.
Bacteria in
liquid medium were exposed to Mahkota Dewa infusion in some concentrations,
then incubated at 37"C for a night. The result of MIC method was the difference
between transmitan values before and qfter incubation. In MBC method, results
were interpreted by the presence of colonies on medium agar. The result showed
Mahkota Dewa infusion inhibited Bacillus subtilis growth in 10% concentration.
Minimal
bactericidal
concentration
for Salmonella
typhii was 7,5% and
Eschericia coli was 80%.
While Staphylococcus
aureus was not sensitive to
Mahkota Dewa fruit infusion until 100% concentration.
Fresh fruit, leave, and
seed can be testedfor their antibacterial property infuture research.
Keywords:
Mahkota Dewa, antibacterial
effect.
v
DAFT AR ISI
ABSTRAK...
iv
ABSTRAC'T...
v
Kata Pengantar
vi
Daftar Isi
viii
Daftar Tabel
xi
...
Daftar Gatnbar
xii
Daftar Bagan
xiii
Daftar Lampiran
xiv
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
...1
1.2 Identi fikasi Masalah
I
1.3 Maksud dan Tujuan
1
1.4 Manfaat Penelitian
2
1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis.
2
1.6 Metode Penelitian.
2
1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian
2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Mahkota Dewa
3
2.1.1
Nama Lain
3
2.1.2
Sejarah
3
2.1.3
Taksonomi
4
2.1.4
Habitat
4
2.1.5
Morfologi
4
2.1.6
Kandungan Kimia .
8
2.1.6.1
Flavonoid
2.1.6.2
Senyawa Fenol
9
10
Vlll
2.1.7
2.1.6.3
Saponin
10
2.1.6.4
Resin
12
2.1.6.5
Terpenoid
12
Pemanfaatan Mahkota Dewa sebagai Obat
13
2.1.7.1
Kandungan Racun Mahkota Dewa
13
2.1.7.2
Pengobatan dengan Mahkota Dewa
14
2.2 Mikroba yang Digunakan
2.2.1
2.2.2
2.2.3
2.2.4
14
Staphylococcus aureus
14
2.2.1.1
Struktur dan Morfologi
15
2.2.1.2
Pertumbuhan dan Metabolisme
15
2.2.1.3
Daya Tahan Kuman
15
2.2.1.4
Struktur Antigen
16
2.2.1.5
Metabolit Kuman
16
2.2.1.6
Patologi
17
Bacillus subtilis
17
2.2.2.1
Struktur dan Morfologi
17
2.2.2.2
Metabolisme dan Pertumbuhan
18
Salmonella typhii
18
2.2.3.1
Morfologi
19
2.2.3.2
Metabolisme dan Pertumbuhan
19
2.2.3.3
Daya Tahan Kuman
20
2.2.3.4
Struktur Antigen
20
2.2.3.5
Faktor-faktor Patogenitas
20
2.2.3.6
Patologi..
21
Eschericia coli
21
2.2.4.1
Struktur dan Metabolisme
21
2.2.4.2
Faktor-faktor Patogenitas
22
2.2.4.3
Patologi
23
2.3 Tes Resistensi Antimikroba In Vitro
23
2.3.1
Tes Difusi Cakram (Disk Diffusion Test)
25
2.3.2
Tes Pengenceran Kaldu (Broth Dilution Test)
25
IX
2.3.3
Tes Pengenceran Agar (Agar Dilution Test)
2.4 Antimikroba
25
27
BAB III BAHAN, ALA T, DAN CARA KERJA
3.1 Alat-alat
28
3.1.1
Alat-alat pada Studi Pendahuluan
28
3.1.2
Alat-alat pada Penelitian
29
3.2 Bahan-bahan
3.3
30
3.2.1
Bahan-bahan pada Studi Pendahuluan
30
3.2.2
Bahan-bahan pada Penelitian
32
Cara Kerja .
3.3.1
...32
Persiapan Kerja
33
3.3 .1.1 Persiapan Alat -alat
33
3.3 .1.2 Persiapan Bahan-bahan
34
3.3.2
Studi Pendahuluan
35
3.3.3
Penelitian
38
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1
4.2
Hasil
39
4.1.1
Hasil Studi Pendahuluan
39
4.1.2
Hasil Penelitian
42
Pembahasan
46
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1
Kesimpulan
48
5.2
Saran
48
Daftar Pustaka
50
Lampiran
.. 52
66
Riwayat Hidup
x
DAFTAR
TABEL
Tabel 4.1 PertumbuhanKuman secara Makroskopik
40
Tabel4.2 PertumbuhanKoloni Bakteri pada Berbagai Konsentrasi Infusa
Mahkota Dewa
41
Tabel4.3 Nilai Transmisi Cahaya yang Diteruskan LarutanBacillus subtilis
dalam Berbagai Konsentrasi Infusa Mahkota Dewa
.42
Tabel4.4 PertumbuhanKoloni Salmonella typhii pada Berbagai Konsentrasi
Infusa Mahkota Dewa .
43
Tabel4.5 PertumbuhanKoloni Eschericia coli pada Berbagai Konsentrasi Infusa
Mahkota Dewa
44
Tabel4.6 PertumbuhanKoloni Staphylococcus aureus pada Berbagai
Konsentrasi Infusa Mahkota Dewa
Xl
45
DAFTAR
GAMBAR
Gambar 2.1
Daun Mahkota Dewa
5
Gambar 2.2
Bunga Mahkota Dewa
Gambar 2.3
Buah Mahkota Dewa
6
Gambar 2.4
Biji Mahkota Dewa
7
Gambar 2.5
Batang Mahkota Dewa
8
Gambar 2.6
StrukturUmum Flavonoid
9
Gambar 2.7
Saponin secara Mikroskopik
11
Gambar 2.8
Staphylococcus aureus
15
Gambar 2.9
Bacillus subtilis pada Pewarnaan Gram
18
Gambar 2.10
Salmonellatyphii
Gambar 2.11
Eschericia coli
21
Gambar 2.12
StandarMcFarland..
24
Gambar 2.13
Tes Kirby-Bauer
...
...
...
xu
6
19
25
DAFTAR
BAGAN
Bagan 3.1 Langkah KeIja Umum
33
Xlll
DAFT AR LAMPIRAN
LAMPIRAN 1 Tabel-tabel Hasil Pengukuran Panjang Gelombang Bakteri
52
LAMPIRAN 2 Foto-foto Hasil Penelitian
60
LAMPIRAN 3 Hasil Tes Resistensi Bakteri-bakteriyang Dipakai
64
XIV
52
LAMPIRAN
I
Tabel-tabel Hasil Pengukuran Panjang Gelombang Bakteri
Tabel L.l Hasil Pengukuran Panjang Gelombang Bacillus subtilis
A. (nm)
T(%)
400
410
420
430
440
450
460
470
480
490
500
510
520
530
540
550
560
570
580
590
600
610
620
630
640
82
72
71
65
59
51
44
37
28
21
16
10
9
9
12
18
26
35
42
53
65
71
84
88
90
}
A~ ~525nm
Data pada Tabel L.l dibuat dalam grafik dengan hasil sebagai berikut
(Grafik L.l):
53
Grafik L.l
Grafik Pengulruran Panjang Gelombang Bacillus subtilis.
100
90
80
70
60
~'-'
50
-I
r=
40
30
20
10
o
~~~~~$#~~~#~~~~$~~~~#~~~
Paojang Gelombang
Cahaya (om)
-----
54
Tabel L.2 Hasil Pengukuran Panjang Gelombang Salmonella typhii
A (nm)
T(%)
400
410
420
430
440
450
460
470
480
490
500
510
520
530
~540
85
81
76
70
65
60
54
48
42
37
32
28
26
23
30
35
40
49
53
63
74
82
87
90
93
550
560
570
580
590
600
610
620
630
640
A = 530 nm
Data dalam Tabel L.2 dibuat dalam grafik dengan hasil sebagai berikut
(Grafik L.2) :
55
Grafik L.2
Grafik Pengulruran Panjang Gelombang Salmonella typhii.
100
90
80
70
60
~-
=
~.1::
6 50
..,
=
~...
Eo-<
40
30
20
10
o
Panjang Gelombang Cahaya(nm)
j
I
I
!
II
I
56
Tabel L.3 Hasil Pengukuran Panjang Gelombang Eschericia coli
A. (om)
T (% T)
400
410
420
430
440
450
460
470
480
490
500
510
520
530
540
550
560
570
580
590
600
610
620
630
640
650
85
81
76
73
67
63
59
56
53
51
48
46
46
48
49
53
57
63
66
75
81
82
87
91
94
96
}
Ax=515nm
Data dalam Tabel L.3 dibuat dalam grafik dengan hasil sebagai berikut
(Grafik L.3) :
57
Grafik L.3
Grafik Pengukuran Panjang Gelombang Eschericia
100
90
80
70
~ 60
..==
.5
'"
=
f
50
Eo-
40
30
20
10
o
~~~~~~~~~~#~#####~#~#~#~~
Paujaug Gelornbaug Cahaya (urn)
~--
coli.
58
Tabel LA Grafik Hasil Pengukuran
aureus
A. (om)
T (% T)
400
410
420
430
440
450
460
470
480
490
500
510
520
530
540
550
560
570
580
590
600
610
620
630
640
650
89
85
82
78
73
69
65
61
56
52
47
45
43
43
46
50
55
59
64
72
80
86
90
93
95
96
Panjang Gelombang Staphylococcus
Data dalam Tabel LA dibuat dalam grafik dengan hasil sebagai berikut
(Grafik LA) :
59
Grafik
TL4 Grafik
Penp'nknran
P:mi:mp' Gplomh:mu
.\:.fnnh"lnrnfY'11
EFEK ANTIBAKTERI BUAH MAHKOTA DEW A (Phaleria papuana)
TERHADAP BEBERAPA BAKTERI SECARA IN VITRO
Dina Yuliantie, 2004. Pembimbing I : Philips Onggowidjaya, S.Si., M.Si.
Pembimbing II : Winsa Husin, dr., M.Sc., M.Kes.
Mahkota Dewa (Phaleria papuana) adalah tanaman obat yang telah banyak
digunakan sebagai obat tradisional untuk mengobati berbagai penyakit, tetapi
data ilmiah tentang efektivitasnya sebagai antibakteri masih kurang. Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui efek antibakteri buah Mahkota Dewa terhadap
Bacillus subtilis, Eschericia coli, Staphylococcus aureus, dan Salmonella typhii.
Penelitian yang dilakukan bersifat eksperimental laboratorik dengan
menggunakan metode MIC (Minimal Inhibitory Concentration) dan MBC
(Minimal Bactericidal Concentration).
Mahkota Dewa kering (tersedia di
pasaran) dibuat infusa, dalam beberapa konsentrasi. Kuman dalam medium
cair dipaparkan terhadap infusa Mahkota Dewa dalam berbagai konsentrasi dan
diinkubasi pada suhu 37°C selama semalam. Untuk metode MIC, hasil yang
diukur adalah selisih transmitan sebelum dan sesudah diinkubasi. Untuk metode
MBC, hasil yang dinilai adalah ada tidaknya pertumbuhan koloni bakteri pada
agar medium yang ditanami kuman yang telah terpapar dengan infusa Mahkota
Dewa. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa kadar minimal Mahkota Dewa
untuk menghambat pertumbuhan Bacillus subtilis adalah 10%. Kadar bunuh
minimal untuk Salmonella typhii dan Eschericia coli, berturut-turut adalah 7,5%
dan 80%. Staphylococcus aureus tidak peka terhadap infusa Mahkota Dewa
sampai konsentrasi 100%. Untuk penelitian berikutnya dapat dipergunakan
buah segar, daun, biji, dan bagian-bagian lain buah Mahkota Dewa.
Kata kunci: Mahkota Dewa, efek antibakteri.
IV
ABSTRACT
ANTIBACTERIAL
EFFECT OF MAHKOTA DEWA (Phaleria Papuana)
INFUSION TO SOME BACTERIES IN VITRO
Dina Yuliantie, 2004. 1st Tutor: Philips Onggowidjaja, S.Si., M.Si.,
2nd Tutor: Winsa Husin, dr., M.Sc., M.Kes.
Mahkota Dewa fruit (phaleria papuana) is herbal medicine which is frequently
used as traditional medicine to cure many diseases, but the information about its
antibacterial effect is still not complete. This research was peiformed to know the
antibacterial effect of Mahkota Dewa fruit againts Bacillus subtilis, Eschericia
coli, Staphylococcus
aureus, and Salmonella
typhii. This experiment
was
experimental
lab oratoric, using MIC (Minimal Inhibitory Concentration)
and
MBC (Minimal Bacterisidal Concentration) methods. Some dried Mahkota Dewa
(available in the market) was made infusion in some concentrations.
Bacteria in
liquid medium were exposed to Mahkota Dewa infusion in some concentrations,
then incubated at 37"C for a night. The result of MIC method was the difference
between transmitan values before and qfter incubation. In MBC method, results
were interpreted by the presence of colonies on medium agar. The result showed
Mahkota Dewa infusion inhibited Bacillus subtilis growth in 10% concentration.
Minimal
bactericidal
concentration
for Salmonella
typhii was 7,5% and
Eschericia coli was 80%.
While Staphylococcus
aureus was not sensitive to
Mahkota Dewa fruit infusion until 100% concentration.
Fresh fruit, leave, and
seed can be testedfor their antibacterial property infuture research.
Keywords:
Mahkota Dewa, antibacterial
effect.
v
DAFT AR ISI
ABSTRAK...
iv
ABSTRAC'T...
v
Kata Pengantar
vi
Daftar Isi
viii
Daftar Tabel
xi
...
Daftar Gatnbar
xii
Daftar Bagan
xiii
Daftar Lampiran
xiv
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
...1
1.2 Identi fikasi Masalah
I
1.3 Maksud dan Tujuan
1
1.4 Manfaat Penelitian
2
1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis.
2
1.6 Metode Penelitian.
2
1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian
2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Mahkota Dewa
3
2.1.1
Nama Lain
3
2.1.2
Sejarah
3
2.1.3
Taksonomi
4
2.1.4
Habitat
4
2.1.5
Morfologi
4
2.1.6
Kandungan Kimia .
8
2.1.6.1
Flavonoid
2.1.6.2
Senyawa Fenol
9
10
Vlll
2.1.7
2.1.6.3
Saponin
10
2.1.6.4
Resin
12
2.1.6.5
Terpenoid
12
Pemanfaatan Mahkota Dewa sebagai Obat
13
2.1.7.1
Kandungan Racun Mahkota Dewa
13
2.1.7.2
Pengobatan dengan Mahkota Dewa
14
2.2 Mikroba yang Digunakan
2.2.1
2.2.2
2.2.3
2.2.4
14
Staphylococcus aureus
14
2.2.1.1
Struktur dan Morfologi
15
2.2.1.2
Pertumbuhan dan Metabolisme
15
2.2.1.3
Daya Tahan Kuman
15
2.2.1.4
Struktur Antigen
16
2.2.1.5
Metabolit Kuman
16
2.2.1.6
Patologi
17
Bacillus subtilis
17
2.2.2.1
Struktur dan Morfologi
17
2.2.2.2
Metabolisme dan Pertumbuhan
18
Salmonella typhii
18
2.2.3.1
Morfologi
19
2.2.3.2
Metabolisme dan Pertumbuhan
19
2.2.3.3
Daya Tahan Kuman
20
2.2.3.4
Struktur Antigen
20
2.2.3.5
Faktor-faktor Patogenitas
20
2.2.3.6
Patologi..
21
Eschericia coli
21
2.2.4.1
Struktur dan Metabolisme
21
2.2.4.2
Faktor-faktor Patogenitas
22
2.2.4.3
Patologi
23
2.3 Tes Resistensi Antimikroba In Vitro
23
2.3.1
Tes Difusi Cakram (Disk Diffusion Test)
25
2.3.2
Tes Pengenceran Kaldu (Broth Dilution Test)
25
IX
2.3.3
Tes Pengenceran Agar (Agar Dilution Test)
2.4 Antimikroba
25
27
BAB III BAHAN, ALA T, DAN CARA KERJA
3.1 Alat-alat
28
3.1.1
Alat-alat pada Studi Pendahuluan
28
3.1.2
Alat-alat pada Penelitian
29
3.2 Bahan-bahan
3.3
30
3.2.1
Bahan-bahan pada Studi Pendahuluan
30
3.2.2
Bahan-bahan pada Penelitian
32
Cara Kerja .
3.3.1
...32
Persiapan Kerja
33
3.3 .1.1 Persiapan Alat -alat
33
3.3 .1.2 Persiapan Bahan-bahan
34
3.3.2
Studi Pendahuluan
35
3.3.3
Penelitian
38
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1
4.2
Hasil
39
4.1.1
Hasil Studi Pendahuluan
39
4.1.2
Hasil Penelitian
42
Pembahasan
46
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1
Kesimpulan
48
5.2
Saran
48
Daftar Pustaka
50
Lampiran
.. 52
66
Riwayat Hidup
x
DAFTAR
TABEL
Tabel 4.1 PertumbuhanKuman secara Makroskopik
40
Tabel4.2 PertumbuhanKoloni Bakteri pada Berbagai Konsentrasi Infusa
Mahkota Dewa
41
Tabel4.3 Nilai Transmisi Cahaya yang Diteruskan LarutanBacillus subtilis
dalam Berbagai Konsentrasi Infusa Mahkota Dewa
.42
Tabel4.4 PertumbuhanKoloni Salmonella typhii pada Berbagai Konsentrasi
Infusa Mahkota Dewa .
43
Tabel4.5 PertumbuhanKoloni Eschericia coli pada Berbagai Konsentrasi Infusa
Mahkota Dewa
44
Tabel4.6 PertumbuhanKoloni Staphylococcus aureus pada Berbagai
Konsentrasi Infusa Mahkota Dewa
Xl
45
DAFTAR
GAMBAR
Gambar 2.1
Daun Mahkota Dewa
5
Gambar 2.2
Bunga Mahkota Dewa
Gambar 2.3
Buah Mahkota Dewa
6
Gambar 2.4
Biji Mahkota Dewa
7
Gambar 2.5
Batang Mahkota Dewa
8
Gambar 2.6
StrukturUmum Flavonoid
9
Gambar 2.7
Saponin secara Mikroskopik
11
Gambar 2.8
Staphylococcus aureus
15
Gambar 2.9
Bacillus subtilis pada Pewarnaan Gram
18
Gambar 2.10
Salmonellatyphii
Gambar 2.11
Eschericia coli
21
Gambar 2.12
StandarMcFarland..
24
Gambar 2.13
Tes Kirby-Bauer
...
...
...
xu
6
19
25
DAFTAR
BAGAN
Bagan 3.1 Langkah KeIja Umum
33
Xlll
DAFT AR LAMPIRAN
LAMPIRAN 1 Tabel-tabel Hasil Pengukuran Panjang Gelombang Bakteri
52
LAMPIRAN 2 Foto-foto Hasil Penelitian
60
LAMPIRAN 3 Hasil Tes Resistensi Bakteri-bakteriyang Dipakai
64
XIV
52
LAMPIRAN
I
Tabel-tabel Hasil Pengukuran Panjang Gelombang Bakteri
Tabel L.l Hasil Pengukuran Panjang Gelombang Bacillus subtilis
A. (nm)
T(%)
400
410
420
430
440
450
460
470
480
490
500
510
520
530
540
550
560
570
580
590
600
610
620
630
640
82
72
71
65
59
51
44
37
28
21
16
10
9
9
12
18
26
35
42
53
65
71
84
88
90
}
A~ ~525nm
Data pada Tabel L.l dibuat dalam grafik dengan hasil sebagai berikut
(Grafik L.l):
53
Grafik L.l
Grafik Pengulruran Panjang Gelombang Bacillus subtilis.
100
90
80
70
60
~'-'
50
-I
r=
40
30
20
10
o
~~~~~$#~~~#~~~~$~~~~#~~~
Paojang Gelombang
Cahaya (om)
-----
54
Tabel L.2 Hasil Pengukuran Panjang Gelombang Salmonella typhii
A (nm)
T(%)
400
410
420
430
440
450
460
470
480
490
500
510
520
530
~540
85
81
76
70
65
60
54
48
42
37
32
28
26
23
30
35
40
49
53
63
74
82
87
90
93
550
560
570
580
590
600
610
620
630
640
A = 530 nm
Data dalam Tabel L.2 dibuat dalam grafik dengan hasil sebagai berikut
(Grafik L.2) :
55
Grafik L.2
Grafik Pengulruran Panjang Gelombang Salmonella typhii.
100
90
80
70
60
~-
=
~.1::
6 50
..,
=
~...
Eo-<
40
30
20
10
o
Panjang Gelombang Cahaya(nm)
j
I
I
!
II
I
56
Tabel L.3 Hasil Pengukuran Panjang Gelombang Eschericia coli
A. (om)
T (% T)
400
410
420
430
440
450
460
470
480
490
500
510
520
530
540
550
560
570
580
590
600
610
620
630
640
650
85
81
76
73
67
63
59
56
53
51
48
46
46
48
49
53
57
63
66
75
81
82
87
91
94
96
}
Ax=515nm
Data dalam Tabel L.3 dibuat dalam grafik dengan hasil sebagai berikut
(Grafik L.3) :
57
Grafik L.3
Grafik Pengukuran Panjang Gelombang Eschericia
100
90
80
70
~ 60
..==
.5
'"
=
f
50
Eo-
40
30
20
10
o
~~~~~~~~~~#~#####~#~#~#~~
Paujaug Gelornbaug Cahaya (urn)
~--
coli.
58
Tabel LA Grafik Hasil Pengukuran
aureus
A. (om)
T (% T)
400
410
420
430
440
450
460
470
480
490
500
510
520
530
540
550
560
570
580
590
600
610
620
630
640
650
89
85
82
78
73
69
65
61
56
52
47
45
43
43
46
50
55
59
64
72
80
86
90
93
95
96
Panjang Gelombang Staphylococcus
Data dalam Tabel LA dibuat dalam grafik dengan hasil sebagai berikut
(Grafik LA) :
59
Grafik
TL4 Grafik
Penp'nknran
P:mi:mp' Gplomh:mu
.\:.fnnh"lnrnfY'11