Promosi Pelestarian Kampung Seni dan Wisata Manglayang.

(1)

VII

ABSTRAK

Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat majemuk yang memiliki

keanekaragaman di dalam aspek kehidupan, terlihat dalam beragamnya kebudayaan Indonesia. Tiap suku bangsa di Indonesia memiliki ciri khas yang berbeda-beda. Suku Sunda adalah kelompok Etnis yang berasal dari bagian Barat pulau Jawa, Indonesia. Kebudayaan Sunda merupakan salah satu kebudayaan yang menjadi sumber kekayaan bagi bangsa Indonesia. Pada saat ini, berbagai unsur kebudayaan Sunda sebenarnya sangat potensial untuk dikembangkan, tetapi makin sedikit masyarakat yang memiliki keinginan dan kesadaran untuk melestarikan kebudayaan Sunda. Untuk mengembangkan dan melestarikan kebudayaan Sunda, maka dibangun KSWM.

KSWM merupakan wadah seni dan budaya asli Sunda yang menampilkan seni tari rakyat, diantaranya adalah wayang golek, ketuk tilu, benjang, reak , dan tutunggulan. Namun, keberadaan KSWM kurang diketahui dan dikenal oleh masyarakat sekitar, Karena itu, penulis ingin mempromosikan KSWM agar masyarakat mengetahui tentang acara yang digelar di KSWM sehingga tertarik untuk mengunjunginya. Dalam Promosi ini, ingin menanamkan image di masyarakat bahwa KSWM merupakan tempat wisata seni dan budaya yang menyenangkan, tradisional, dan mendidik, yang akan dilakukan melalui promosi secara bertahap.


(2)

VIII

abstract

Indonesian society is a pluralistic society that has diversity in the aspects of life, visible in the diversity of Indonesian culture. Each ethnic group in Indonesia has a characteristic that is different. Is Sundanese ethnic group originating from the western part of Java island, Indonesia. Sundanese culture is a culture which is the source of wealth for the nation of Indonesia. At this time, various elements of Sundanese culture is actually very potential to be developed, but fewer and fewer people who have the desire and awareness to preserve Sundanese culture. To develop and preserve Sundanese culture, then built KSWM.

KSWM an original container Sundanese art and culture featuring folk dances, such as puppet show, tap Tilu, benjang, reactionary, and tutunggulan. However, the presence of KSWM less known and recognized by people around, therefore, the authors want to promote KSWM for people to know about an event held in KSWM so interested to visit it. In this promotion, would like to embed image in the community that KSWM where tourism is a fun arts and culture, traditional, and educate, which will be done through gradual promotions.


(3)

IX

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA DAN LAPORAN ... iii

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN ... iv

KATA PENGANTAR ... v

ABSTRAK ……… vii

ABSTRACT ……… ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xiii

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang ... 1

1.2Permasalahan dan Ruang Lingkup... 3

1.3Tujuan perancangan ... 3

1.4Sumber dan Teknik Pengumpulan data ... 3

1.5Skema Perancangan ... 6

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pariwisata ... 7

2.1.1 Produk Pariwisata ... 7


(4)

X

2.1.3 Unsur – unsur yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan untuk

Perjalanan Wisata... 11

2.1.4 Etika perencanaan suatu kawasan wisata ... 11

2.1.5 Jenis-jenis wisata ... 12

2.2 Kebudayaan dan Seni ... 13

2.2.1 Pengertian Kebudayaan ... 13

2.2.2 Pengertian Seni ... 17

2.2.3 Fungsi dan Tujuan Seni ... 18

2.2.4 Tari tradisi ... 20

2.2.5 Bentuk Tarian Sunda... 20

2.3 Komunikasi ... 21

2.4 Desain Komunikasi Visual ... 21

2.5 Perilaku Konsumen ... 22

2.5.1 Pengertian Perilaku Konsumen ... 22

2.5.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen ... 23

2.5.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen ... 28

2.5.4 Keputusan Pembeli ... 28

2.5.5 Kategori kelas sosial ... 29

2.6 Promosi ... 29

2.6.1 Pengertian dan Tujuan Promosi ... 30

2.6.2 Promotion Mix ... 31

2.6.3 Marketing Mix ... 32

2.6.4 STP ( Segmentasi, Targeting, Positioning ) ... 33

2.7 Teori Analisis SWOT ... 34

2.7.1 Asal Mula Analisis SWOT ... 34

2.7.2 Perkembangan Analisis SWOT ... 34

2.7.3 Pengertian Analisis SWOT ... 34

2.8 Logo ... 35

2.8.1 Definisi logo... 35

2.8.2 Jenis-jenis logo... 36


(5)

XI

2.10 Layout ... 37

2.10.1Pengertian Layout ... 37

BAB III DATA DAN ANALISIS MASALAH 3.1 Data dan Fakta ... 38

3.1.1 Kampung Seni dan Wisata Manglayang ... 38

3.1.2 Pedoman Kampung Seni dan Wisata Mangalayang ... 39

3.1.3 Garapan ... 40

3.1.4 Kegiatan Seni dan Budaya ... 40

3.1.5 Hasil Wawancara ... 47

3.1.6 Hasil Observasi ... 48

3.1.7 Tinjauan Terhadap Persoalan Sejenis ... 55

3.2 Analisis Terhadap Masalah ... 58

3.1.2 Analisis Objek (KSWM ) berdasarkan SWOT ... 58

3.2.2 Segmentasi Pasar ... 59

3.2.3 Gagasan Awal ... 60

BAB IV PEMECAHAN MASALAH 4.1Konsep Komunikasi ... 61

4.2Konsep Kreatif ... 61

4.3Konsep Media ... 67

4.4Hasil Karya ... 69

4.4.1 Logo ... 69

4.4.2 Poster... 69

4.4.2.1Poster Seri ... 69

4.4.3 Brosur ... 71

4.4.4 Website ... 72


(6)

XII 4.4.6 Merchandise ... 74 4.5Timeline ... 75 4.6Budgeting Media ... 76

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan ... 77 5.2 Saran Penulis ... 77

DAFTAR PUSTAKA UCAPAN TERIMAKASIH DATA PENULIS


(7)

XIII DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Logo Kampung Seni dan Wisata Manglayang ... 61

Gambar 2 Aplikasi warna logo Kampung Seni dan Wisata Manglayang ... 63

Gambar 3 Logo Grid ... 64

Gambar 4 Poster Seri informing 1... 69

Gambar 5 Poster Seri informing 2... 69

Gambar 6 Poster Seri informing 3... 70

Gambar 7 Poster Seri informing 4... 70

Gambar 8 Poster Seri informing 5... 70

Gambar 9 Poster Seri informing 6... 70

Gambar 10 Poster Seri informing 7... 71

Gambar 11 Aplikasi poster ... 71

Gambar 12 Isi Brosur ... 71

Gambar 13 Cover Brosur ... 72

Gambar 14 Website Halaman Muka ... 72

Gambar 15 Website Halaman Tentang Kampung Seni dan Wisata Manglayang ... 73

Gambar 16 Website Halaman Tentang Kegiatan ... 73

Gambar 17 Website Halaman Hubungi Kami ... 73

Gambar 18 Tiket Masuk ... 74

Gambar 19 Gantungan Kunci ... 74


(8)

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat majemuk yang memiliki keanekaragaman di dalam aspek kehidupan. Bukti adanya kemajemukan di dalam masyarakat Indonesia terlihat dalam beragamnya kebudayaan Indonesia. Tidak ada satu masyarakat pun yang tidak memiliki kebudayaan. Begitupun sebaliknya, tidak akan adanya kebudayaan tanpa adanya masyarakat. Semua ini berarti begitu besarnya kaitan antara budaya dan masyarakat.

Tiap suku bangsa di Indonesia memiliki ciri khas yang berbeda-beda. Suku Sunda adalah kelompok Etnis yang berasal dari bagian Barat pulau Jawa, Indonesia, dari Ujung Kulon di Ujung Barat pulau Jawa hingga sekutar Brebes (mencakup wilayah administrasi propinsi Jawa Barat, Banten, sebagian DKI Jakarta, dan sebagian Jawa Tengah). Jawa Barat merupakan propinsi dengan jumlah penduduk terbanyak di Indonesia. Karena letaknya yang berdekatan dengan ibukota Negara, maka hampir seluruh suku bangsa yang ada di Indonesia terdapat di provinsi ini. 65% penduduk Jawa Barat adalah suku Sunda yang merupakan penduduk asli Jawa Barat.

Kebudayaan Sunda merupakan salah satu kebudayaan yang menjadi sumber kekayaan bagi bangsa Indonesia, dan termasuk salah satu bentuk kebudayaan suku bangsa di Indonesia yang berusia tua. Bahkan, dibandingkan dengan kebudayaan Jawa sekalipun. Pada saat ini, berbagai unsur kebudayaan Sunda yang sebenarnya sangat potensial untuk dikembangkan, selain itu makin sedikit masyarakat yang memiliki keinginan dan kesadaran untuk melestarikan kebudayaan Sunda, terutama generasi muda saat ini yang lebih menyukai kebudayaan asing dibandingkan dengan


(9)

2

kebudayaan Sunda, karena dianggap kolot dan sudah ketinggalan zaman. Kondisi seperti ini dapat menyebabkan semakin berkembangnya kebudayaan asing di Indonesia, dan menyebabkan semakin terpuruknya budaya Sunda. Tidaklah mengherankan bila semakin lama semakin banyak unsur kebudayaan Sunda yang tergilas oleh pengaruh kebudayaan asing. Untuk menangani kekhawatiran tersebut, serta untuk mengembangkan dan melestarikan kebudayaan Sunda, telah dilakukan berbagai macam usaha, salah satunya adalah dengan dibangunnya suatu tempat wisata seni budaya yang disebut Kampung Seni dan Wisata Manglayang.

Kampung Seni dan Wisata Manglayang merupakan salah satu kawasan wisata seni dan budaya yang berada di kota Bandung, terletak di Bukit Cinunuk Indah, Jalan Cijambe, Kampung Ciborelang, dan memiliki Luas 1,8 hektar. Kampung Seni dan Manglayang ini sendiri dirintis oleh Kawi dan istrinya sejak tahun 2005. Pada 29 Agustus 2007 lalu, kampung seni ini diresmikan oleh Gubernur Jawa Barat sebagai sarana wisata seni budaya. Kampung Seni dan Wisata Manglayang merupakan wadah bagi masyarakat sekitar untuk melestarikan dan mengembangkan kesenian asli sunda. Di tempat wisata inilah secara terbuka diperlihatkan kekayaan budaya masyarakat Manglayang. Sebagai bentuk penjagaan atas akar tradisi yang pernah ada dan sudah membaur dalam keseharian masyarakatnya. Namun, keberadaan Kampung Seni dan Wisata Manglayang kurang diketahui dan dikenal oleh masyarakat sekitar, sehingga sedikitnya pengunjung yang datang, hal ini disebabkan karena kurangnya promosi. Padahal, tempat wisata yang memiliki konsep wisata budaya ini, memiliki potensi untuk berkembang bila diiringi dengan strategi promosi yang tepat, kuat, dan efektif.

Karena itu, penulis ingin mempromosikan Kampung Seni dan Wisata Manglayang untuk melestarikan dan mengembangkan nilai-nilai budaya Sunda yang ada di Kampung Seni dan Wisata Manglayang agar masyarakat mengetahui dan ingin mengunjunginya.


(10)

3

1.2 PERMASALAHAN DAN RUANG LINGKUP

Berdasarkan hasil survey yang dilakukan di daerah Bandung dengan segmentasi anak sekolah, berumur antara 12 tahun- 18 tahun, maka diperoleh rumusan masalah sebagai berikut :

Bagaimana cara mempromosikan Kampung Seni Dan Wisata Manglayang agar masyarakat mengetahui tentang acara yang digelar di KSWM dan ingin datang ke sana?

1.3 TUJUAN PERANCANGAN

Perancangan “Promosi Pelestarian Kampung Seni dan Wisata Manglayang” ini dilatarbelakangi tujuan sebagai berikut:

Perancangan promosi bertujuan agar masyarakat mengetahui tentang acara yang digelar di Kampung Seni dan Wisata Manglayang sehingga tertarik untuk mengunjunginya.

Perancangan promosi ini bertujuan untuk melestarikan dan mengembangkan nilai budaya yang ada di Kampung Seni dan Wisata Manglayang agar masyarakat tertarik untuk mengunjunginya.

1.4 SUMBER DAN TEKNIK PENGUMPULAN DATA

Pada sumber dan teknik pengumpulan data ini secara garis besar akan dijabarkan tentang beberapa metode pemecahan masalah:


(11)

4

1. Wawancara

Wawancara merupakan cara pengumpulan data dengan jalan tanya-jawab sepihak yang dikerjakan dengan sistematis

Wawancara dilakukan kepada Bapak Kawi selaku pemilik kampung seni dan wisata Manglayang untuk mengetahui tentang kampung seni dan wisata Manglayang, serta sejauh mana promosi yang sudah dilakukan.

Wawancara dilakukan kepada penduduk sekitar kampung seni dan wisata Manglayang.

Wawancara dilakukan kepada beberapa orang pengunjung kampung seni dan wisata Manglayang untuk mengetahui ketertarikan pengunjung terhadap kampung seni dan wisata Manglayang.

Wawancara dilakukan kepada beberapa orang bandung dan orang jakarta untuk mengetahui seberapa banyak orang yang mengetahui kampung seni dan wisata Manglayang.

2. Observasi

Data yang digunakan diperoleh dari pengamatan, artikel, dan foto-foto seputar Kampung Seni dan Wisata Manglayang. Observasi yang dilakukan untuk mengetahui target market yang dituju, serta produk wisata seni dan budaya yang ada di kampung seni dan wisata Manglayang.


(12)

5

3. Studi pustaka

Studi pustaka merupakan cara pengumpulan data yang diperoleh melalui buku, dan internet.

Data-data yang digunakan diperoleh dari buku teori promosi, booklet

tentang Kampung Seni dan Wisata Manglayang, internet


(13)

77

BAB V

PENUTUP

5.1Kesimpulan

Berdasarkan data dan fakta yang didapat sebelumnya mengenai Kampung Seni dan Wisata Manglayang adalah Kampung Seni dan Wisata Manglayang merupakan tempat wisata seni budaya yang berpotensi untuk berkembang. Namun saat ini, Kampung Seni dan Wisata Manglayang ini masih kurang promosi.

Cara yang efektif untuk menginformasikan dan mengajak target market agar mengetahui, mengenal, dan berkunjung ke Kampung Seni dan Wisata Manglayang adalah dengan mengkomunikasikan Kampung Seni dan Wisata Mangalayang sebagai tempat wisata yang menyenangkan, tradisional, dan mendidik sehingga target market tertarik.

5.2Saran penulis

Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan, maka penulis mencoba untuk memberi saran dalam melakukan promosi, yaitu melakukan riset sebanyak-banyaknya, memilih media yang sesuai dengan target market, memberikan informasi mengenai keunggulan dari Kampung Seni dan Wisata Manglayang.


(14)

Daftar Pustaka

Rusliana, Iyus (2008), Penciptaan Tari Sunda, Bandung

Ristiyanti , M.B.A, Prasetijo D.r.a., Ihalauw, Ph.D. John (2008), Perilaku Konsumen, Bandung, Andi Rusliana, Iyus (2008), Tari Sunda, Bandung, Cv Geger Sunten

Kawi, S.sn. Kampung Seni dan wisata Manglayang, Bandung, Cv Geger Sunten Tjiptono, Fandy (2008), Strategi Pemasaran. Jakarta, Pt Gramedia

http://duniaesai.com/25-09-10/12.00/

http://artshangkala.wordpress.com/12-09-10/16.00/ www.plesiranyuks.com/18-09-10/14.00/

http://mangjamal.multiply.com/8-10-10/07.00/ http://mahanagari.com/14-10-10/09.00/ estetikasunda.com/15-09-10/15.00/ www.kidnesia.com/12-08-10/13.00/ www.anneahira.com/14-09-10/08.30/ http://bandung.detik.com/08-08-10/07.45/


(1)

kebudayaan Sunda, karena dianggap kolot dan sudah ketinggalan zaman. Kondisi seperti ini dapat menyebabkan semakin berkembangnya kebudayaan asing di Indonesia, dan menyebabkan semakin terpuruknya budaya Sunda. Tidaklah mengherankan bila semakin lama semakin banyak unsur kebudayaan Sunda yang tergilas oleh pengaruh kebudayaan asing. Untuk menangani kekhawatiran tersebut, serta untuk mengembangkan dan melestarikan kebudayaan Sunda, telah dilakukan berbagai macam usaha, salah satunya adalah dengan dibangunnya suatu tempat wisata seni budaya yang disebut Kampung Seni dan Wisata Manglayang.

Kampung Seni dan Wisata Manglayang merupakan salah satu kawasan wisata seni dan budaya yang berada di kota Bandung, terletak di Bukit Cinunuk Indah, Jalan Cijambe, Kampung Ciborelang, dan memiliki Luas 1,8 hektar. Kampung Seni dan Manglayang ini sendiri dirintis oleh Kawi dan istrinya sejak tahun 2005. Pada 29 Agustus 2007 lalu, kampung seni ini diresmikan oleh Gubernur Jawa Barat sebagai sarana wisata seni budaya. Kampung Seni dan Wisata Manglayang merupakan wadah bagi masyarakat sekitar untuk melestarikan dan mengembangkan kesenian asli sunda. Di tempat wisata inilah secara terbuka diperlihatkan kekayaan budaya masyarakat Manglayang. Sebagai bentuk penjagaan atas akar tradisi yang pernah ada dan sudah membaur dalam keseharian masyarakatnya. Namun, keberadaan Kampung Seni dan Wisata Manglayang kurang diketahui dan dikenal oleh masyarakat sekitar, sehingga sedikitnya pengunjung yang datang, hal ini disebabkan karena kurangnya promosi. Padahal, tempat wisata yang memiliki konsep wisata budaya ini, memiliki potensi untuk berkembang bila diiringi dengan strategi promosi yang tepat, kuat, dan efektif.

Karena itu, penulis ingin mempromosikan Kampung Seni dan Wisata Manglayang untuk melestarikan dan mengembangkan nilai-nilai budaya Sunda yang ada di Kampung Seni dan Wisata Manglayang agar masyarakat mengetahui dan ingin mengunjunginya.


(2)

1.2 PERMASALAHAN DAN RUANG LINGKUP

Berdasarkan hasil survey yang dilakukan di daerah Bandung dengan segmentasi anak sekolah, berumur antara 12 tahun- 18 tahun, maka diperoleh rumusan masalah sebagai berikut :

Bagaimana cara mempromosikan Kampung Seni Dan Wisata Manglayang agar masyarakat mengetahui tentang acara yang digelar di KSWM dan ingin datang ke sana?

1.3 TUJUAN PERANCANGAN

Perancangan “Promosi Pelestarian Kampung Seni dan Wisata Manglayang” ini dilatarbelakangi tujuan sebagai berikut:

Perancangan promosi bertujuan agar masyarakat mengetahui tentang acara yang digelar di Kampung Seni dan Wisata Manglayang sehingga tertarik untuk mengunjunginya.

Perancangan promosi ini bertujuan untuk melestarikan dan mengembangkan nilai budaya yang ada di Kampung Seni dan Wisata Manglayang agar masyarakat tertarik untuk mengunjunginya.

1.4 SUMBER DAN TEKNIK PENGUMPULAN DATA

Pada sumber dan teknik pengumpulan data ini secara garis besar akan dijabarkan tentang beberapa metode pemecahan masalah:


(3)

1. Wawancara

Wawancara merupakan cara pengumpulan data dengan jalan tanya-jawab sepihak yang dikerjakan dengan sistematis

Wawancara dilakukan kepada Bapak Kawi selaku pemilik kampung seni dan wisata Manglayang untuk mengetahui tentang kampung seni dan wisata Manglayang, serta sejauh mana promosi yang sudah dilakukan.

Wawancara dilakukan kepada penduduk sekitar kampung seni dan wisata Manglayang.

Wawancara dilakukan kepada beberapa orang pengunjung kampung seni dan wisata Manglayang untuk mengetahui ketertarikan pengunjung terhadap kampung seni dan wisata Manglayang.

Wawancara dilakukan kepada beberapa orang bandung dan orang jakarta untuk mengetahui seberapa banyak orang yang mengetahui kampung seni dan wisata Manglayang.

2. Observasi

Data yang digunakan diperoleh dari pengamatan, artikel, dan foto-foto seputar Kampung Seni dan Wisata Manglayang. Observasi yang dilakukan untuk mengetahui target market yang dituju, serta produk wisata seni dan budaya yang ada di kampung seni dan wisata Manglayang.


(4)

3. Studi pustaka

Studi pustaka merupakan cara pengumpulan data yang diperoleh melalui buku, dan internet.

Data-data yang digunakan diperoleh dari buku teori promosi, booklet tentang Kampung Seni dan Wisata Manglayang, internet (www.detik.com, http://plesiranyuk.blogspot.com).


(5)

BAB V

PENUTUP

5.1Kesimpulan

Berdasarkan data dan fakta yang didapat sebelumnya mengenai Kampung Seni dan Wisata Manglayang adalah Kampung Seni dan Wisata Manglayang merupakan tempat wisata seni budaya yang berpotensi untuk berkembang. Namun saat ini, Kampung Seni dan Wisata Manglayang ini masih kurang promosi.

Cara yang efektif untuk menginformasikan dan mengajak target market agar mengetahui, mengenal, dan berkunjung ke Kampung Seni dan Wisata Manglayang adalah dengan mengkomunikasikan Kampung Seni dan Wisata Mangalayang sebagai tempat wisata yang menyenangkan, tradisional, dan mendidik sehingga target market tertarik.

5.2Saran penulis

Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan, maka penulis mencoba untuk memberi saran dalam melakukan promosi, yaitu melakukan riset sebanyak-banyaknya, memilih media yang sesuai dengan target market, memberikan informasi mengenai keunggulan dari Kampung Seni dan Wisata Manglayang.


(6)

Ristiyanti , M.B.A, Prasetijo D.r.a., Ihalauw, Ph.D. John (2008), Perilaku Konsumen, Bandung, Andi Rusliana, Iyus (2008), Tari Sunda, Bandung, Cv Geger Sunten

Kawi, S.sn. Kampung Seni dan wisata Manglayang, Bandung, Cv Geger Sunten Tjiptono, Fandy (2008), Strategi Pemasaran. Jakarta, Pt Gramedia

http://duniaesai.com/25-09-10/12.00/

http://artshangkala.wordpress.com/12-09-10/16.00/ www.plesiranyuks.com/18-09-10/14.00/

http://mangjamal.multiply.com/8-10-10/07.00/ http://mahanagari.com/14-10-10/09.00/ estetikasunda.com/15-09-10/15.00/ www.kidnesia.com/12-08-10/13.00/ www.anneahira.com/14-09-10/08.30/ http://bandung.detik.com/08-08-10/07.45/