Peranan Pemeriksaan Intern Atas Pengendalian Kredit Dalam Menunjang Efektivitas Pemberian Kredit Pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk Cabang Pangkalpinang.

(1)

ABSTRAK

Bank merupakan lembaga keuangan yang memiliki tugas pokok menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat melalui pemberian kredit. Kredit merupakan salah satu usaha bank dalam meningkatkan taraf hidup rakyat. Berhasil atau tidaknya suatu bank dalam memberikan kredit adalah tergantung dari bagaimana proses yang berjalan atau berlaku dalam bank tersebut dapat berjalan efektif. Untuk itu, diperlukan pemeriksaan intern yang dapat membantu manajemen dalam menciptakan pengendalian intern yang efektif sehingga dapat mencapai tujuan dan sasaran perusahaan tersebut.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengendalian intern kredit, bagaimana penerapan pemeriksaan intern, serta untuk mengetahui sejauh mana peranan pemeriksaan intern kredit dalam menunjang efektivitas pemberian kredit. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif analitis dengan mengumpulan data melalui observasi, wawancara, penyebaran kuesioner serta studi kepustakaan. Dari data yang tersedia kemudian disusun, dipelajari, dan dianalisa untuk mencapai suatu hipotesa. Berdasarkan pemikiran tersebut, penulis menetapkan hipotesa sebagai berikut: “Pemeriksaan Intern atas Pengendalian Kredit Memiliki Peran yang Signifikan dalam Menunjang Efektivitas Pemberian Kredit”. Untuk menunjang hipotesa tersebut penulis melakukan pembuktian hipotesa melalui analisa statistik dengan teknik korelasi Pearson (Product Moment Coefficient Of Correlation) dengan menggunakan perhitungan secara komputerisasi yaitu dengan program SPSS (Statistical Product and Service Solution) versi 11,5.

Berdasarkan hasil penelitian melalui kuesioner dan analisa statistik, diperoleh koefisien korelasi sebesar 0,720 artinya hubungan yang kuat antara kedua variabel, angka tersebut menunjukkan hubungan yang kuat karena mendekati 1. Sedangkan koefisien determinasi sebesar 0,5184 menunjukan besarnya peranan pemeriksaan intern terhadap pengendalian kredit pada PT. BNI (Persero) Tbk Cabang Pangkalpinang sebesar 51,84% sedangkan sisanya 48,16% dipengaruhi faktor lain. Untuk mengambil suatu hipotesa, apakah hipotesa penulis diterima adalah jika nilai peluang (ρ value) lebih kecil dari nilai signifikasi (Sig), dimana hasilnya adalah 0.000 < α (alfa), dengan α sebesar 0.05.

Dari hasil penelitian dan pembahasan maka penulis menarik simpulan bahwa penerapan pengendalian intern pada Bank BNI Cabang Pangkalpinang telah cukup memadai untuk menunjang keefektifan aktivitas perusahaan dalam hal pemberian kredit, pemeriksaan intern dilaksanakan oleh Branch Quality Assurance yang memiliki independensi, objektivitas serta kompetensi dalam bidangnya, dan pemeriksaan intern atas pengendalian kredit memiliki peran yang signifikan dalam menunjang efektivitas pemberian kredit.


(2)

ii

DAFTAR ISI

ABSTRAK……..………...………...………..………..i

KATA PENGANTAR…………..…………...……….ii

DAFTAR ISI……….….………...……….…..vi

DAFTAR TABEL………...……...………..……...x

DAFTAR GAMBAR…...………….……….………...………...…...xi

DAFTAR LAMPIRAN...xii

BAB I PENDAHULUAN…...………...………..…1

1.1 Latar Belakang Penelitian………..……...…………..1

1.2 Identifikasi Masalah………...……….3

1.3 Tujuan Penelitian………...…….4

1.4 Kegunaan Penelitian………...….4

1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis………...…....5

1.6 Metode Penelitian………...……...7

1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian………...9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA………..………...10

2.1 Pemeriksaan Intern………... 10


(3)

2.1.2 Jenis dan Ruang Lingkup Pemeriksaan Intern………..………...11

2.1.3 Tujuan Pemeriksaan Intern………...…………14

2.1.4 Program Pemeriksaan Intern………...…...15

2.1.5 Pelaporan Pemeriksaan Intern………...…19

2.1.6 Fungsi dan Tanggung Jawab Pemeriksa Intern………...19

2.1.7 Independensi dan Kompetensi Pemeriksa Intern………...21

2.2 Pengendalian Intern…....………...…....22

2.2.1 Pengertian Pengendalian Intern………...22

2.2.2 Ruang Lingkup dan Tujuan dari Pengendalian Intern……….24

2.2.3 Prinsip dan Elemen Pengendalian Intern………...………...27

2.2.4 Aplikasi Pengendalian Intern dalam Perbankan.……...……….…...34

2.2.5 Perlunya Penilaian Pengendalian Intern bagi Bank Auditor...….….37

2.3 Perkreditan.………...38

2.3.1 Dasar-dasar Perkreditan………...38

2.3.2 Prinsip Pemberian Kredit ………....48

2.3.3 Prosedur Pemberian Kredit………...51

2.3.4 Kebijakan Perkreditan Bank………...56

2.3.5 Sebab Kegagalan Perkreditan………...60

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN……… ……….……...62

3.1 Objek Penelitian………...………..62

3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan………....…………...………62

3.1.2 Struktur Organisasi Perusahaan………...69


(4)

iv

3.1.4 Jenis-jenis Produk dan Layanan Kredit ...…...…78

3.2 Metode Penelitian………...91

3.2.1 Pengumpulan Data………...91

3.2.2 Operasionalisasi Variabel………...93

3.2.3 Teknik Analisis dan Pengolahan Data ………...….….….95

3.2.4 Pengujian Hipotesis………...…..….97

3.2.5 Penarikan Kesimpulan………...…...98

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN……….…...99

4.1 Pengendalian Intern atas Pemberian Kredit...….……..99

4.2 Prosedur umum Pemberian Kredit...……...….……103

4.3 Aktivitas Pemeriksaan Intern...………...……109

4.4 Pelaksanaan Pemeriksaan Intern terhadap Prosedur Pemberian Kredit………...………...117

4.5 Peranan Pemeriksaan Intern atas Pengendalian Kredit dalam menunjang Efektivitas Pemberian Kredit………...…...125

4.6 Pengujian Hipotesis ………...128

4.6.1 Analisa Deskriptif……….………….…………...……….128

4.6.2 Analisa Statistik………..………...131

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN………..…..143

5.1 Kesimpulan………..…...………...……..143

5.2 Saran………...…...….………....…145


(5)

LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP


(6)

vi

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Tabel Variabel………94

Tabel 4.1 Frekwensi Pemeriksaan………110

Tabel 4.2 Profil Responden Berdasarkan Jenis Kelamin……….131

Tabel 4.3 Profil Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan………132

Tabel 4.4 Profil Responden Berdasarkan Jabatan………132

Tabel 4.5 Profil Responden Berdasarkan Lama Bekerja……….133

Tabel 4.6 Tabulasi Jawaban Responden Peranan Pemeriksaan Intern atas Pengendalian Kredit (Variabel X)……...………….134

Tabel 4.7 Tabulasi Jawaban Responden Efektivitas Pemberian Kredit (Variabel Y)……...……...…...……….136

Tabel 4.8 Skor Jawaban Responden…………...……….140


(7)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Umum... ………...67 Gambar 4.1 Prosedur Pemberian Kredit...………..105


(8)

viii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I Struktur Organisasi Perusahaan.…...147

Lampiran II Daftar Kuesioner Tertutup...148

Lampiran III Formulir Permohonan Kredit………...154

Lampiran IV Formulir Perjanjian Kredit…...………156

Lampiran V Formulir Perjanjian Fidusia...….…………...171

Lampiran VI Surat Kuasa...172

Lampiran VII Surat Tanda Terima Barang Jaminan…...……...173

Lampiran VIII Surat Tanda Kembali Barang Jaminan…...174

Lampiran IX Nota Debit/Nota Kredit dan Formulir Tanda Penerimaan Uang...175


(9)

(10)

148

KUESIONER PENELITIAN

PERANAN PEMERIKSAAN INTERN ATAS PENGENDALIAN KREDIT DALAM MENUNJANG EEKTIVITAS PEMBERIAN KREDIT

DAFTAR PERTANYAAN TERTUTUP

Karakteristik Responden

Berilah tanda (√) pada kolom yang tersedia

Nama :

Jenis Kelamin : ( ) Wanita ( ) Pria

Pendidikan terakhir : ( ) SMU ( ) D3 ( ) S1 ( ) Lainnya

Jabatan : ( ) Staff ( ) Asisten ( ) Penyelia Lama bekerja : ( ) 0-5 tahun ( ) 5-10 tahun ( ) 10-15 tahun

( ) 15-20 tahun ( ) diatas 20 tahun

Petunjuk Pengisian

Pertanyaan pilihan dirancang dengan alternatif jawaban sebagai berikut: “Sangat Setuju” (SS), “Setuju” (S), “Ragu-ragu” (R), “Tidak setuju” (TS) dan “Sangat tidak setuju” (STS). Berilah tanda (√) pada salah satu dari 5 alternatif jawaban yang menurut Bapak/Ibu paling tepat dan sesuai dengan ketentuan dan kondisi yang berlaku selama Bapak/Ibu bertugas.


(11)

DAFTAR KUESIONER TERTUTUP

PEMERIKSAAN INTERN ATAS PENGENDALIAN KREDIT (VARIABEL X)

NO PERTANYAAN SS S R TS STS

INDEPENDENSI

1 Pemeriksa intern cukup independen terhadap pekerjaannya.

2 Pemeriksa intern selalu rutin melaporkan hasil pemeriksaannya kepada Direktur Utama perusahaan.

3 Pemeriksa intern benar-benar menerapkan sikap mental yang independen ketika melakukan pemeriksaan.

4 Pemeriksa intern memiliki hubungan kekerabatan dengan salah satu manajer dari objek yang diaudit.

5 Pemeriksa intern konsisten dalam melaksanakan penilaian dari prosedur dan kebijakan yang sudah ditetapkan.

6 Audit intern kredit dilakukan oleh petugas intern.

7 Terdapat pembagian wewenang untuk pemutusan pemberian kredit oleh seorang pegawai.

8 Antara loan officer (petugas analisa kredit) dengan account officer diadakan pembagian kerja yang tegas.

9 Pegawai yang melakukan penagihan kredit dibedakan dengan pegawai yang melakukan pencatatan penerimaan pembayaran.

10 Setiap kegiatan dilakukan oleh bagian masing-masing sesuai dengan pembagian tugas yang diterapkan.

KOMPETENSI

11 Para pejabat kredit mempunyai pengetahuan/kecakapan yang sesuai dengan masing-masing tugas dan tanggung jawabnya.

12 Pemeriksa intern memiliki keahlian dan kemampuan secara teknis.

13 Pemeriksa intern harus memiliki latar belakang pendidikan yang sejalur dengan tugasnya.

14 Pemeriksa intern mampu menghadapi dan menilai berbagai situasi yang terjadi dan mempengaruhi bidang yang akan diperiksa.

15 Selalu terjalin hubungan yang baik antara pemeriksa intern dengan objek yang diperiksanya.

16 Pejabat kredit mempunyai mental yang baik, dalam artian tidak mempersulit nasabah demi kepentingan tertentu.


(12)

150

17 Petugas pemeriksa intern selalu diikut-sertakan dalam pelatihan/training guna menunjang kecakapan profesionalnya.

18 Petugas yang menangani kredit harus menguasai prosedur.

19 Ada persyaratan seperti tingkat pendidikan, keahlian, atau pengalaman tertentu yang diwajibkan bagi seorang pemeriksa intern.

20 Petugas yang menangani kredit mempunyai pengetahuan mengenai produk dan jasa yang akan ditawarkan.

PROGRAM PEMERIKSAAN INTERN

21 Sebelum melakukan pemeriksaan intern kredit, terlebih dulu harus dirancang program pemeriksaan.

22 Terdapat pedoman pemeriksaan/manual of operation di bidang kredit.

23 Program atau pedoman pemeriksaan intern kredit tersebut dapat dipakai secara memadai jika dibandingkan dengan volume kredit dan jumlah debitur yang dikelolanya.

24 Program pemeriksaan intern dilakukan secara periodic. PELAKSANAAN PEMERIKSAAN INTERN

25 Dalam pemeriksaan intern kredit diperlukan laporan keuangan posisi stock atau laporan kegiatan nasabah secara teratur minimal 1 bulan sekali.

26 Inspeksi on the spot ke tempat usaha para debitur dilakukan secara teratur dan terencana.

27 Perlu dilakukan penilaian kolektibilitas debitur secara periodik.

28 Rekening koran debitur selalu dikirim secara teratur sehingga memungkinkan untuk dilakukannya rekonsiliasi oleh debitur.

29 Pemeriksaan intern selalu dilakukan terhadap masing-masing bagian kredit. LAPORAN PEMERIKSAAN INTERN

30 Laporan yang dibuat telah cukup akurat dan disajikan dengan tepat sehingga dapat segera dilakukan tindakan koreksi atas kesalahan yang terjadi.

31 Laporan hasil pemeriksaan intern berguna bagi manajemen dalam pengambilan keputusan.

32 Laporan pemeriksaan intern disajikan secara singkat, jelas dan objektif. 33 Laporan selalu menyediakan rekomendasi atau saran–saran bagi manajemen. 34 Pemeriksa intern kredit selalu memberikan laporan secara teratur.

35 Pemeriksa intern memperhatikan ketepatan waktu dan keabsahan laporannya. TINDAK LANJUT

36 Kegiatan tindak lanjut selalu dilaksanakan oleh tiap–tiap bagian dalam perusahaan.


(13)

37 Pihak yang terkait konsisten dalam melakukan tindak lanjut.

38 Pemeriksa intern ikut memantau dan melaporkan hasil pantauannya ke pihak manajemen.

39 Setiap perjanjian kredit yang akan jatuh tempo telah diproses penyelesaiannya/perpanjangannya sehingga tidak ditemui adanya overdue.

DAFTAR KUESIONER TERTUTUP EFEKTIVITAS PEMBERIAN KREDIT

( VARIABEL Y )

NO PERTANYAAN SS S R TS STS

PROSEDUR PERMOHONAN KREDIT

1 Terdapat pedoman pelaksanaan dalam menjalankan prosedur permohonan kredit BNI Pangkalpinang.

2 BNI Pangkalpinang mempunyai bagian khusus yang menangani proses permohonan kredit nasabah.

3 Terdapat broker-broker untuk pengurusan permohonan kredit di BNI Pangkalpinang.

4 Dalam pelaksanaan prosedur pemberian kredit BNI Pangkalpinang masih dilakukan secara manual.

5 Calon debitur harus melalui tahap pengisian formulir permohonan pinjaman. 6 Informasi atas calon debitur yang diperoleh dari hasil pengisian formulir

tersebut sudah cukup memadai bagi pihak BNI.

7 Calon debitur melalui prosedur yang berbeda sesuai dengan tingkat materialitas permohonan kredit yang diajukan.

8 Calon debitur harus melengkapi data-data yang sudah diwajibkan oleh pihak BNI dalam persyaratan permohonan kredit.

9 Calon debitur harus mempunyai rekening di BNI Pangkalpinang.

10 Perlu dilakukan pemeriksaan ulang atas berkas permohonan yang sudah diserahkan oleh calon debitur.

PENYIDIKAN DAN ANALISIS KREDIT

11 BNI Pangkapinang secara aktif melakukan pemilihan kreditur-kreditur yang bonafide melalui project identificator.


(14)

152 dengan calon debitur.

13 Setiap calon debitur BNI Pangkalpinang harus melengkapi dokumen-dokumen yang dibutuhkan selama proses penyidikan sedang berlangsung. 14 Dilakukan peninjauan langsung kepada calon debitur BNI Pangkalpinang. 15 BNI Pangkalpinang membutuhkan bank to bank information atas calon

debitur.

16 BNI Pangkalpinang mempunyai lawyer/penasihat hukum yang bereputasi tinggi.

17 Selalu dilakukan penilaian keaslian dokumen atas barang yang dijadikan jaminan kredit calon debitur BNI Pangkalpinang.

18 BNI Pangkalpinang memiliki kemampuan untuk menilai jaminan dari para calon debitur.

19 Jaminan ditaksir berdasarkan ketentuan yang berlaku di BNI Pangkalpinang. 20 Setiap hasil analisa atas debitur BNI Pangkalpinang selalu harus dibuatkan

laporan.

KEPUTUSAN KREDIT

21 Pengambilan keputusan kredit di BNI Pangkalpinang harus dilakukan oleh bagian yang berwenang.

22 Formulir keputusan kredit merupakan formulir yang berdiri sendiri.

23 Setiap pengambilan keputusan kredit BNI Pangkalpinang, harus melalui semua pegawai yang terkait.

24 Hasil keputusan atas permohonan kredit BNI Pangkalpinang harus disertai dengan alasan yang jelas.

PERSETUJUAN KREDIT

25 Dalam memberikan kredit, BNI Pangkalpinang mengadakan desentralisasi sektor ekonomi.

26 Kredit yang telah disetujui oleh pihak BNI Pangkalpinang selalu dicover/ditutupi oleh jaminan kebendaan yang memadai.

27 BNI Pangkalpinang melakukan pengikatan jaminan oleh notaries.

28 BNI Pangkalpinang sudah berkerjasama dengan Notaris/Public Accountant/Consultant yang bonafide.

29 Dalam melakukan penilaian barang jaminan dilakukan oleh perusahaan appraisal (khususnya untuk proyek dalam jumlah yang material).

30 Asuransi jaminan kredit dicover oleh bankers clause.

31 Setiap persetujuan kredit BNI Pangkalpinang juga mempengaruhi penetapan suku bunga kredit yang akan diberikan.


(15)

32 Setiap kredit yang telah disetujui harus selalu dibuatkan ikatan perjanjian yang lengkap.

33 Semua dokumen asli, sertifikat barang jaminan, dan surat-surat berharga lainnya disimpan dalam strong-room yang tahan api.

34 Sistem pangarsipan dari berbagai macam dokumen yang menyangkut perkreditan telah diarsipkan secara sistematis.

35 BNI Pangkalpinang pernah melanggar batas maksimum pemberian kedit. PENCAIRAN KREDIT

36 Pencairan kredit BNI Pangkalpinang dilakukan jika seluruh persyaratan telah dipenuhi.

37 Kredit yang dicairkan di BNI Pangkalpinang selalu dalam bentuk uang tunai. ADMINISTRASI KREDIT

38 Setiap tahun telah disusun anggaran kredit yang disetujui Dewan Komisaris. 39 Terdapat diversifikasi bunga menurut risiko atas kredit yang akan diberikan. 40 Waktu yang diperlukan untuk mengitung bunga dan pembuatan nota debet

tidak lebih dari 3 hari setelah berakhirnya periode perhitungan bunga yang bersangkutan.

41 penilaian kolektibilitas debitur dilakukan secara periodik. 42 Tingkat kolektibilitas debitur diatas 95 %.

PELUNASAN KREDIT

43 BNI Pangkalpinang selalu memberikan peringatan atas penolakan pembayaran kredit yang dilakukan oleh para debiturnya.

44 Setelah kredit dilunasi, surat kelengkapan barang jaminan akan dikembalikan pada debitur yang bersangkutan.

45 Sanksi diberikan kepada debitur BNI Pangkalpinang jika terjadi keterlambatan dalam proses pelunasan kredit.


(16)

154

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

DATA PRIBADI

NAMA : DYANA NATRATILOVA

NRP : 0251064

TTL : Pangkalpinang, 9 Juli 1984 AGAMA : Kristen Protestan

STATUS : Single

ANAK KE : 1 dari 3 bersaudara

ALAMAT : Jalan Bukit Nyatoh No.329 Rt.07 Rw.01 Pangkalpinang-BABEL

DATA KELUARGA

ORANG TUA:

A. NAMA AYAH : A.M.Benny Napitupulu PEKERJAAN : Wiraswasta

ALAMAT : Jalan Bukit Nyatoh No.329 Rt.07 Rw.01 Pangkalpinang-BABEL B. NAMA IBU Nurmala Meriwaty

PEKERJAAN : Karyawati

ALAMAT : Jalan Bukit Nyatoh No.329 Rt.07 Rw.01 Pangkalpinang-BABEL


(17)

SAUDARA KANDUNG:

A. NAMA : Indah Maya Sari PEKERJAAN : Mahasiswi

ALAMAT : Jalan Sarimadu Blok 26 No.75 Sarijadi-BANDUNG B. NAMA : Steward Jordan

PEKERJAAN : Mahasiswa

ALAMAT : Jalan Sarimadu Blok 26 No.75 Sarijadi-BANDUNG

PENDIDIKAN

TK : TK Budi Mulia Pangkalpinang Tahun Ajaran 1989-1990 SD : SD Budi Mulia Pangkalpinang Tahun Ajaran 1990-1996 SMP : SMP Budi Mulia Pangkalpinang Tahun Ajaran 1996-1999 SMU : SMU Negeri I Pangkalpinang Tahun Ajaran 1999-2002

PT : Universitas Kristen Maranatha Bandung Tahun Ajaran 2002-2007

Demikianlah Daftar Riwayat Hidup ini dibuat dengan sebenar-benarnya.

Bandung, September 2007


(18)

156

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Dyana Natratilova Nrp. : 0251064

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa Tugas Akhir/Skripsi ini adalah hasil karya sendiri dan bukan duplikasi dari orang lain.

Apabila dikemudian hari diketahui pernyataan ini tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi berupa pencabutan gelar dan pembatalan ijazah yang telah dikeluarkan.

Bandung, September 2007 Yang menyatakan,


(19)

BAB I PEN DAHULUAN

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Pembangunan ekonomi di Indonesia merupakan salah satu sarana untuk menciptakan suatu keadaan masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945. Dalam pelaksanaannya haruslah diperhatikan keserasian, keselarasan, dan keseimbangan dari unsur-unsur Trilogi Pembangunan yang meliputi pemerataan pembangunan ekonomi, pertumbuhan ekonomi, dan stabilitas nasional.

Salah satu yang merupakan urat nadi pembangunan perekonomian Indonesia adalah industri Perbankan. Bisnis bank adalah bisnis risiko (bank is risk business). Hal ini disebabkan dalam kegiatannya ia menyalurkan dana ke pihak tertentu (dalam bentuk kredit) dengan menggunakan dana pihak lain. Seperti diketahui kegiatan perkreditan merupakan inti dari kegiatan bank sekaligus merupakan sumber pendapatan utama bank, sebaliknya bagi usahawan perolehan kredit merupakan bantuan permodalan bagi kelancaran usahanya. Perkreditan yang dilakukan oleh bank merupakan piutang bagi bank.

Untuk itulah maka dalam proses pemberian kredit, bank harus dapat mengambil tindakan untuk menjamin keamanan kredit yang disalurkannya yaitu melalui “Analisa Kredit” guna menilai seberapa besar kemampuan dan kesediaan calon debitur untuk membayar kembali kredit yang mereka peroleh tersebut.


(20)

BAB I PEN DAHULUAN

2

Jika kegiatan kredit di bank itu berhasil maka berhasil pula operasional bisnis bank tersebut. Semakin banyak kredit yang dikucurkan kepada masyarakat dan sepanjang kredit tersebut tidak bermasalah, keuntungan yang didapat dari perputaran dana tersebut akan semakin besar.

Pengendalian intern adalah alat yang digunakan manajemen bank untuk mengawasi kegiatan organisasi agar sesuai dengan wewenang yang telah diberikan sebelumnya. Pengendalian didesain untuk mendapatkan keyakinan memadai (reasonable assurance) tentang pencapaian dalam hal-hal berikut : a. Keandalanlaporan keuangan (reliability of financial reporting)

b. Kesesuaian dengan undang-undang dan peraturan yang berlaku (compliance with acceptable laws and regulations)

c. Efektivitas dan efisiensi operasi.

Sebagai bagian dari evaluasi atas pengendalian intern, penetapan risiko pengendalian ditujukan untuk mengukur seberapa besar peranan pemeriksaan intern dalam pengendalian kredit pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk dapat mencegah kesalahan material yang terjadi atau dapat mendeteksi dan mengkoreksi kesalahan itu bila sudah terjadi.

Berdasarkan alasan-alasan tersebut dan berbekal teori yang ada, penulis menetapkan judul skripsi “Peranan Pemeriksaan Intern atas Pengendalian Kredit dalam Menunjang Efektivitas Pemberian Kredit pada PT. Bank


(21)

BAB I PEN DAHULUAN

1.2 Identifikasi Masalah

PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk., sebagai suatu lembaga keuangan yang mencakup banyak bidang keuangan serta pemberian kredit yang terdiri dari bermacam-macam jenis sesuai dengan kebutuhan, baik itu kredit konsumtif maupun kredit produktif, yang lebih mengutamakan kepentingan serta mengerti akan kebutuhan masyarakat dalam membantu mengembangkan perekonomian masyarakat baik dari tingkat bawah sampai tingkat atas. Jangka waktu pengembalian kredit disesuaikan juga dengan kemampuan debitur dalam mengangsurnya.

Berdasarkan judul yang telah ditetapkan, Penulis berfokus pada point-point sebagai berikut :

1. Bagaimana pengendalian intern atas prosedur pemberian kredit pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk?

2. Bagaimana pelaksanaan pemeriksaan intern terhadap prosedur pemberian kredit pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk?

3. Apakah pemeriksaan intern atas pengendalian kredit berperan dalam menunjang efektivitas pemberian kredit pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk?

Point- point diatas merupakan pokok masalah yang akan Penulis bahas dalam penulisan skripsi ini guna meninjau seberapa baik peranan pemeriksaan intern atas pengendalian kredit PT. Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk dan juga seberapa jauh penyimpangan yang telah dilakukan ditinjau dari prosedur


(22)

BAB I PEN DAHULUAN

4

pemberian kredit menurut standar Bank Indonesia dan Standar Internal Auditor PT BNI (Persero) Tbk.

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian yang penulis lakukan ini adalah : 1. Untuk mengetahui bagaimana pengendalian intern atas prosedur pemberian

kredit PT. Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk .

2. Untuk mengetahui prosedur pelaksanaan pemeriksaan intern atas pemberian kredit yang telah dilakukan oleh PT. Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk. 3. Untuk mengetahui peranan pemeriksaan intern atas pengendalian kredit dalam

menunjang efektivitas pemberian kredit pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk.

1.4 Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan dari penelitian ini, adalah sebagai berikut : 1. Bagi PT. Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk

Hasil penelitian ini diharapkan memberikan sumbangan pemikiran mengenai peranan pemeriksaan intern dalam meningkatkan efisiensi dan efektivitas pada bagian kredit agar dapat bersaing di pasaran bank.

2. Bagi Peneliti Lainnya

Sebagai bahan masukan serta referensi dalam penelitian sejenis. 3. Bagi Penulis


(23)

BAB I PEN DAHULUAN

Sebagai tambahan wawasan dan ilmu pengetahuan serta pengalaman praktik pemeriksaan intern dan pengendalian intern sesungguhnya yang dibandingkan dengan ilmu dan teori yang telah diperoleh secara formal di Perguruan Tinggi khususnya pada Jurusan Ekonomi Akuntansi. Juga dijadikan sebagai syarat untuk mengikuti Ujian Sidang Sarjana lengkap S1 di Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Kristen Maranatha.

1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis

Pemberian kredit oleh bank mengandung resiko kegagalan atau kemacetan dalam pelunasannya. Untuk mengurangi resiko tersebut, keyakinan atas kesanggupan debitur dalam melunasi utangnya sesuai dengan perjanjian merupakan faktor penting yang harus diperhatikan oleh pihak bank.

Dalam penagihan piutang bank akan ditemukan beberapa kemungkinan penundaan pembayaran oleh debitur yaitu piutang dapat ditagih secara lancar atau dapat pula macet dalam artian benar-benar tidak dapat atau belum dapat membayar atau dapat membayar tetapi tidak mau membayar. Kegiatan pemberian kredit ini haruslah dikendalikan melalui pengendalian intern, pengendalian intern menurut Arens adalah:

“A system of internal control consists of policies and procedures designed to provide management with reasonable assurance that the company achieves its objectives and goals. These policies and procedures are often called controls, and collectively they comprise the entitys internal control.”

(Arens dkk, 2006: hal. 270) Pengendalian intern dapat dijadikan alat komunikasi manajemen perusahaan dalam penyusunan laporan keuangan yang andal dan wajar. Laporan


(24)

BAB I PEN DAHULUAN

6

yang andal dan wajar merupakan salah satu alat ukur dan informasi bagi pihak luar perusahaan dalam mengukur kinerja perusahaan.

Pengendalian intern memiliki 5 komponen pengendalian yang dirancang dan diimplementasikan manajemen untuk memberikan jaminan memadai bahwa tujuan manajemen dapat tercapai. Menurut COSO (Committee of Sponsoring Organizations of the Treadway Commission) dalam buku Arens,

“The COSO internal control component include the following: 1. The control environment,

2. Risk assessment, 3. Control activities,

4. Information and communication, 5. Monitoring”

(Arens dkk, 2006: hal. 274) Berdasarkan fakta diatas, untuk mendukung pengamanan asset bank yang berupa piutang usaha perlu dilakukan pemeriksaan intern. Adapun fungsi dari pemeriksaan intern ini dilaksanakan oleh internal auditor. Pada dasarnya mencakup pemeriksaan ketaatan (compliance audits), pemeriksaan operasional (operational audits), dan pemeriksaan keuangan (audit of financial statements) tanpa memberikan pendapat (opini).

Pemeriksaan intern menurut Institute of internal auditors dalam buku Arens adalah:

“Internal auditing is an independent, objective assurance and consulting activity designed to add value and improve an organization’s operations. Its helps an organization accomplish its objectives by bringing a systematic, disciplined to evaluate and improve the effectiveness of risk management, control, and governance process.”

(Arens dkk, 2006: hal. 770) Akan tetapi saat ini, pemeriksaan intern lebih berorientasi pada pemeriksaan operasional perusahaan. Pemeriksaan operasional yang dilakukan


(25)

BAB I PEN DAHULUAN

berguna untuk memeriksa apakah pengendalian intern yang telah berjalan perlu disesuaikan. Pengendalian intern bank dapat berjalan lancar dan efektif serta disajikan secara wajar dalam laporan keuangan dengan didukung oleh pemeriksaan intern. Adanya pemeriksaan intern di bank akan membantu manajemen dalam melaksanakan tanggung jawab yang dipikulnya sehingga dapat menciptakan suatu pengendalian intern yang baik terutama dalam mengawasi proses pengelolaan kredit secara efektif yang pada akhirnya berdampak pada kelangsungan bank tersebut. Praktik - praktik yang tidak sehat seperti penyelewengan, kecurangan pemborosan, dan kesalahan dalam batas-batas biaya dapat segera diketahui dan dapat diatasi secara cepat dan ditekan seminimal mungkin.

Oleh karena itu, dari uraian di atas ditarik suatu hipotesis :

“Pemeriksaan intern atas pengendalian kredit memiliki peran yang signifikan dalam menunjang efektivitas pemberian kredit

1.6 Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah metode Deskriptif Analitis, yaitu metode yang berusaha mengumpulkan, menyajikan, serta menganalisa data sehingga dapat memberikan gambaran yang cukup jelas atas objek yang diteliti.

Sedangkan teknik penelitian yang dilakukan untuk memperoleh data, yaitu:


(26)

BAB I PEN DAHULUAN

8

1. Penelitian Lapangan (Field Research), yaitu studi yang dilakukan dengan meneliti langsung ke perusahaan untuk memperoleh data primer. Penelitian ini dapat dilakukan dengan cara :

a. Pengamatan (Observation)

Teknik pengumpulan data dengan mengamati secara langsung objek yang diteliti. b. Wawancara (Interview)

Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan tanya jawab. Dalam penelitian ini wawancara dilakukan dengan pegawai bank bagian kredit.

c. Kuisioner (Questionaire)

Teknik pengumpulan data dengan membuat daftar pertanyaan yang berkaitan dengan objek yang diteliti dan kemudian akan diisi oleh pihak perusahaan (Pegawai Bagian Kredit).

2. Penelitian Kepustakaan (Library Research), yaitu teknik pencarian dan pengumpulan bahan-bahan dengan mempelajari dan membaca buku-buku yang ada hubungannya dengan masalah yang diteliti untuk memperoleh data sekunder. Penelitian ini dimaksudkan untuk membandingkan permasalahan yang sebenarnya terjadi, sehingga pada dasarnya penulis harus memiliki landasan teori yang kuat untuk menarik kesimpulan akhir dalam penulisan karya ilmiah ini.

Alat uji hipotesis yang digunakan adalah Formulasi manual dari metode korelasi Pearson’s yang dilambangkan dengan rxy, yang dikutip dari Statistik II

karangan Sudjana yang dirumuskan sebagai berikut: rxy = nΣxy - Σx.Σy


(27)

BAB I PEN DAHULUAN

untuk menguji nyata tidaknya peranan tersebut digunakan statistik uji yaitu uji t, dengan rumus:

t = r - √ n – 2 √ 1 – r2

Untuk penetapan tingkat signifikan yang digunakan ada 2, yaitu :

- 0,05 atau 5% untuk menunjukan korelasi antara kedua variabel yang mempunyai hubungan yang cukup nyata,

- dan 0,01 atau 1% untuk menunjukan korelasi antara kedua variabel mempunyai hubungan yang sangat nyata. Penelitian ini menggunakan tingkat signifikan yang umum digunakan dalam berbagai penelitian yaitu 0,05 atau 5%.

sedangkan kriteria Penerimaan dan Penolakan Hipotesis menurut sistem komputerisasi melalui SPSS pengambilan keputusan didasarkan pada:

- Jika probabilitas > tingkat signifikan sebesar 0,05 maka H0 diterima.

- Jika probabilitas < tingkat signifikan sebesar 0,05 maka H0 ditolak.

1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti memilih PT. Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk Cabang Pangkalpinang yang berlokasi di Jalan Jendral Sudirman No. 120 Pangkalpinang – Bangka sebagai objek penelitian. Penelitian dilakukan dari bulan April 2007 sampai dengan selesai.


(28)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

143

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Setelah menguraikan prosedur dan kebijakan pada PT. BNI (Persero), Tbk serta peranan pemeriksaan internnya dalam menunjang efektivitas pemberian kredit, penulis dapat mengambil kesimpulan dan memberikan saran-saran yang mungkin diperlukan dan dapat berguna di masa yang akan datang. Kesimpulan dan saran-saran ini, diharapkan dapat menjadi bahan masukan yang berguna bagi pihak yang berkepentingan.

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian serta pembahasan yang diuraikan pada bab sebelumnya dan hasil pengujian hipotesis yang dilakukan pada BNI cabang Pangkalpinang, penulis menarik simpulan bahwa:

1. Penerapan pengendalian intern pada BNI cabang Pangkalpinang untuk menunjang keefektifan aktivitas perusahaan dalam hal pemberian kredit telah cukup memadai. Hal ini didukung dengan:

o Adanya struktur organisasi dan uraian tugas yang jelas. Dengan adanya pemisahan tugas yang baik dan jelas maka personilnya akan merasa jelas terhadap wewenang, fungsi dan tugas masing-masing, sehingga akan memudahkan untuk melakukan pengawasan dan pengendalian. o Pemisahan kewajiban yang memadai, otorisasi yang sesuai dari


(29)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

o Dokumen dan catatan yang memadai. Hal ini sangat membantu dalam proses pemberian kredit yang dilakukan dan untuk memutuskan apakah suatu permohonan kredit akan disetujui atau tidak nantinya. o Pelimpahan wewenang yang jelas dan terarah. Dalam memutuskan

pemberian kredit di Bank BNI terdapat pedoman batas wewenang memutus kredit. Pejabat kredit diberikan wewenang memutus kredit berdasarkan jenis kelompok fasilitas kreditnya dan batas wewenang memutus kredit yang telah ditetapkan.

o Pegawai yang cakap dan disiplin. Menempatkan personil yang mampu dan sesuai dengan penempatan jabatannya, diharapkan dapat berjalan secara efektif dan efisien.

2. Pemeriksaan intern atas pengendalian kredit untuk menunjang efektifitas pemberian kredit pada PT. BNI cabang Pangkalpinang dilaksanakan oleh Branch Quality Assurance (BQA) yang berada langsung di bawah Divisi Kepatuhan (KPN), memiliki independensi, objektivitas serta kompetensi dalam bidangnya. Pemeriksaan menghasilkan laporan audit yang memuat pendapat serta saran-saran yang dapat dipakai untuk membantu manajemen dalam mengelola perusahaan.

3. Pemeriksaan intern atas pengendalian kredit memiliki peranan yang signifikan dalam menunjang efektivitas pemberian kredit. Hal ini didukung dengan:

o Pemeriksaan pelaksanaan pemberian kredit BNI terhadap kepatuhan atas kebijakan dan prosedur pemberian kredit.


(30)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

145

o Hasil uji statistik menggunakan SPSS versi 11,5 diperoleh koefisien korelasi sebesar 0,720 yang menunjukan hubungan yang kuat antara variabel X (peranan pemeriksaan intern atas pengendalian kredit) dan variabel Y (efektivitas pemberian kredit). Angka dari Sig (2-tailed) yaitu ρ value=0.000 (bandingkan dengan α (alfa) sebesar 0.05, dimana ρ value(0.000)<α(0.05) sehingga diambil keputusan bahwa hipotesis H0 ditolak. Koefisien determinasi yang menunjukan besarnya peranan

pemeriksaan intern terhadap pengendalian intern penagihan piutang sebesar 51,84%.

5.2 Saran

Penulis mencoba mengemukakan saran yang bertujuan untuk memberikan bahan pertimbangan bagi perusahaan untuk lebih meningkatkan peran pemeriksaan intern dalam menunjang efektivitas pemberian kredit. Saran-saran tersebut adalah sebagai berikut:

o Staf BQA yang melakukan pemeriksaan intern sebaiknya ditambah, mengingat jumlah yang telah dimiliki saat ini masih sangat kurang. Hal ini juga dapat memperkuat sikap independensi seorang BQA. o Selain itu juga BNI kini telah memiliki dan menggunakan suatu sistem

perbankan yang berteknologi canggih yaitu”Online Banking System” serta telah memiliki suatu web site tersendiri yang dapat diakses melalui internet. Diharapkan dengan kecanggihan teknologi yang ada,


(31)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

debitur dapat melakukan akses online terhadap data/file yang dimilikinya sehingga memudahkan dalam penyelesaian transaksi. Demikianlah beberapa kesimpulan dan saran yang dapat penulis kemukakan pada penulisan skripsi ini. Semoga dapat dijadikan suatu bahan pertimbangan bagi kemajuan PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk cabang Pangkalpinang, khususnya bagi divisi perkreditan dalam usaha meningkatkan keefektifan prosedur pemberian kredit di masa yang akan datang.


(32)

xiii

DAFTAR PUSTAKA

Agoes, Sukrisno, Auditing (Pemeriksaan Akuntan) Oleh Kantor Akuntan Publik 1, Edisi 3, Jakarta: Lembaga Penerbitan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2004.

Arens, Alvin A., Elder, Randal J, Beasley, Mark S., Auditing and Assurance Services, Edisi 11, New Jersey: Pearson Prentice Hall, 2006.

Courtemanche, Gil., Pandangan Baru Internal Auditing, dialih bahasakan oleh Agung Wijanarko, Editor Hiro Tugiman, Cetakan 9, Yogyakarta: Kanisius, 2006.

Firdaus, M Rahmat, Teori & Analisa Kredit, 1993, Bandung: Purna Sarana L. Utama, 1993.

Http:// www.bni.co.id

Ikatan Akuntan Indonesia, Standar Akuntansi Keuangan Per 1 Oktober 2004, Jakarta: Salemba Empat, 2004.

Ikatan Akuntan Indonesia-Kompartemen Akuntan Publik, Standar Profesional Akuntan Publik Per 1 Januari 2001, Jakarta: Salemba Empat, 2001.

Kasmir, Manajemen Perbankan, Jakarta: Rajagrafindo Persada, 2001

Muljono, Teguh Pudjo, Manajemen Perkreditan Bagi Bank Komersil, Edisi 3, Yogyakarta:BPFE, 1993.

Muljono, Teguh Pudjo, Bank Auditing (Petunjuk Pemeriksaan Bank), cetakan 5, Jakarta:Djambatan, 1999.

Muljono, Teguh Pudjo, Manajemen Perkreditan Bagi Bank Komersil, Edisi 4, Yogyakarta:BPFE, 2001.

Mulyadi, Auditing I, Edisi 6, Jakarta: Salemba Raya, 2002. Mulyadi, Auditing II, Edisi 6, Jakarta: Salemba Raya, 2002.

Arianto, Nicko, “Tinjauan Terhadap Pengaruh Audit Ketaatan Atas Kualitas Kredit Pada BNI Cabang Pangkalpinang”, Pangkalpinang, 2006.


(33)

Robertson, Jack C., Loewers, Timothy J., Auditing and Assurance Services, Edisi 10, New York: The Mc Graw-Hills Companies, 2002.

Sudjana, Statistika II, Edisi 3, Bandung: Tarsito, 1997.

Suyatno, Thomas, Kelembagaan Perbankan, Edisi 3, Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Utama, 1995.

Suyatno, Thomas dkk, Dasar-dasar Perkreditan,Jakarta:PT.Gramedia Pustaka Utama, 1999.

Tugiman, Hiro, Standard Profesional Audit Internal, cetakan 3, Yogyakarta:Kanisius, 2001.

Tugiman, Hiro, Audit Internal, Bandung:Yayasan Pendidikan Internal Audit (YPIA), 2002.

Tugiman, Hiro, Standard Profesional Audit Internal, cetakan 6, Yogyakarta:Kanisius, 2006.


(1)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Setelah menguraikan prosedur dan kebijakan pada PT. BNI (Persero), Tbk serta peranan pemeriksaan internnya dalam menunjang efektivitas pemberian kredit, penulis dapat mengambil kesimpulan dan memberikan saran-saran yang mungkin diperlukan dan dapat berguna di masa yang akan datang. Kesimpulan dan saran-saran ini, diharapkan dapat menjadi bahan masukan yang berguna bagi pihak yang berkepentingan.

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian serta pembahasan yang diuraikan pada bab sebelumnya dan hasil pengujian hipotesis yang dilakukan pada BNI cabang Pangkalpinang, penulis menarik simpulan bahwa:

1. Penerapan pengendalian intern pada BNI cabang Pangkalpinang untuk menunjang keefektifan aktivitas perusahaan dalam hal pemberian kredit telah cukup memadai. Hal ini didukung dengan:

o Adanya struktur organisasi dan uraian tugas yang jelas. Dengan adanya pemisahan tugas yang baik dan jelas maka personilnya akan merasa jelas terhadap wewenang, fungsi dan tugas masing-masing, sehingga akan memudahkan untuk melakukan pengawasan dan pengendalian. o Pemisahan kewajiban yang memadai, otorisasi yang sesuai dari


(2)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

o Dokumen dan catatan yang memadai. Hal ini sangat membantu dalam proses pemberian kredit yang dilakukan dan untuk memutuskan apakah suatu permohonan kredit akan disetujui atau tidak nantinya. o Pelimpahan wewenang yang jelas dan terarah. Dalam memutuskan

pemberian kredit di Bank BNI terdapat pedoman batas wewenang memutus kredit. Pejabat kredit diberikan wewenang memutus kredit berdasarkan jenis kelompok fasilitas kreditnya dan batas wewenang memutus kredit yang telah ditetapkan.

o Pegawai yang cakap dan disiplin. Menempatkan personil yang mampu dan sesuai dengan penempatan jabatannya, diharapkan dapat berjalan secara efektif dan efisien.

2. Pemeriksaan intern atas pengendalian kredit untuk menunjang efektifitas pemberian kredit pada PT. BNI cabang Pangkalpinang dilaksanakan oleh Branch Quality Assurance (BQA) yang berada langsung di bawah Divisi Kepatuhan (KPN), memiliki independensi, objektivitas serta kompetensi dalam bidangnya. Pemeriksaan menghasilkan laporan audit yang memuat pendapat serta saran-saran yang dapat dipakai untuk membantu manajemen dalam mengelola perusahaan.

3. Pemeriksaan intern atas pengendalian kredit memiliki peranan yang signifikan dalam menunjang efektivitas pemberian kredit. Hal ini didukung dengan:

o Pemeriksaan pelaksanaan pemberian kredit BNI terhadap kepatuhan atas kebijakan dan prosedur pemberian kredit.


(3)

o Hasil uji statistik menggunakan SPSS versi 11,5 diperoleh koefisien korelasi sebesar 0,720 yang menunjukan hubungan yang kuat antara variabel X (peranan pemeriksaan intern atas pengendalian kredit) dan variabel Y (efektivitas pemberian kredit). Angka dari Sig (2-tailed) yaitu ρ value=0.000 (bandingkan dengan α (alfa) sebesar 0.05, dimana ρ value(0.000)<α(0.05) sehingga diambil keputusan bahwa hipotesis H0 ditolak. Koefisien determinasi yang menunjukan besarnya peranan pemeriksaan intern terhadap pengendalian intern penagihan piutang sebesar 51,84%.

5.2 Saran

Penulis mencoba mengemukakan saran yang bertujuan untuk memberikan bahan pertimbangan bagi perusahaan untuk lebih meningkatkan peran pemeriksaan intern dalam menunjang efektivitas pemberian kredit. Saran-saran tersebut adalah sebagai berikut:

o Staf BQA yang melakukan pemeriksaan intern sebaiknya ditambah, mengingat jumlah yang telah dimiliki saat ini masih sangat kurang. Hal ini juga dapat memperkuat sikap independensi seorang BQA. o Selain itu juga BNI kini telah memiliki dan menggunakan suatu sistem

perbankan yang berteknologi canggih yaitu”Online Banking System” serta telah memiliki suatu web site tersendiri yang dapat diakses melalui internet. Diharapkan dengan kecanggihan teknologi yang ada,


(4)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

debitur dapat melakukan akses online terhadap data/file yang dimilikinya sehingga memudahkan dalam penyelesaian transaksi. Demikianlah beberapa kesimpulan dan saran yang dapat penulis kemukakan pada penulisan skripsi ini. Semoga dapat dijadikan suatu bahan pertimbangan bagi kemajuan PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk cabang Pangkalpinang, khususnya bagi divisi perkreditan dalam usaha meningkatkan keefektifan prosedur pemberian kredit di masa yang akan datang.


(5)

Agoes, Sukrisno, Auditing (Pemeriksaan Akuntan) Oleh Kantor Akuntan Publik 1, Edisi 3, Jakarta: Lembaga Penerbitan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2004.

Arens, Alvin A., Elder, Randal J, Beasley, Mark S., Auditing and Assurance Services, Edisi 11, New Jersey: Pearson Prentice Hall, 2006.

Courtemanche, Gil., Pandangan Baru Internal Auditing, dialih bahasakan oleh Agung Wijanarko, Editor Hiro Tugiman, Cetakan 9, Yogyakarta: Kanisius, 2006.

Firdaus, M Rahmat, Teori & Analisa Kredit, 1993, Bandung: Purna Sarana L. Utama, 1993.

Http:// www.bni.co.id

Ikatan Akuntan Indonesia, Standar Akuntansi Keuangan Per 1 Oktober 2004, Jakarta: Salemba Empat, 2004.

Ikatan Akuntan Indonesia-Kompartemen Akuntan Publik, Standar Profesional Akuntan Publik Per 1 Januari 2001, Jakarta: Salemba Empat, 2001.

Kasmir, Manajemen Perbankan, Jakarta: Rajagrafindo Persada, 2001

Muljono, Teguh Pudjo, Manajemen Perkreditan Bagi Bank Komersil, Edisi 3, Yogyakarta:BPFE, 1993.

Muljono, Teguh Pudjo, Bank Auditing (Petunjuk Pemeriksaan Bank), cetakan 5, Jakarta:Djambatan, 1999.

Muljono, Teguh Pudjo, Manajemen Perkreditan Bagi Bank Komersil, Edisi 4, Yogyakarta:BPFE, 2001.

Mulyadi, Auditing I, Edisi 6, Jakarta: Salemba Raya, 2002. Mulyadi, Auditing II, Edisi 6, Jakarta: Salemba Raya, 2002.

Arianto, Nicko, “Tinjauan Terhadap Pengaruh Audit Ketaatan Atas Kualitas Kredit Pada BNI Cabang Pangkalpinang”, Pangkalpinang, 2006.


(6)

Robertson, Jack C., Loewers, Timothy J., Auditing and Assurance Services, Edisi 10, New York: The Mc Graw-Hills Companies, 2002.

Sudjana, Statistika II, Edisi 3, Bandung: Tarsito, 1997.

Suyatno, Thomas, Kelembagaan Perbankan, Edisi 3, Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Utama, 1995.

Suyatno, Thomas dkk, Dasar-dasar Perkreditan,Jakarta:PT.Gramedia Pustaka Utama, 1999.

Tugiman, Hiro, Standard Profesional Audit Internal, cetakan 3, Yogyakarta:Kanisius, 2001.

Tugiman, Hiro, Audit Internal, Bandung:Yayasan Pendidikan Internal Audit (YPIA), 2002.

Tugiman, Hiro, Standard Profesional Audit Internal, cetakan 6, Yogyakarta:Kanisius, 2006.