Peranan Internal Auditor Pada PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Cabang Medan

(1)

Ria Manurung : Peranan Internal Auditor Pada PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Cabang Medan, 2008.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM S-1 EKSTENSI MEDAN

S K R I P S I

PERANAN INTERNAL AUDITOR PADA PT BANK NEGARA

INDONESIA (Persero) Tbk CABANG MEDAN

OLEH :

NAMA : RIA MANURUNG

NIM

: 050522001

DEPARTEMEN : AKUNTANSI

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat untuk Memperoleh

Gelar Sarjana Ekonomi


(2)

Ria Manurung : Peranan Internal Auditor Pada PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Cabang Medan, 2008.

PERNYATAAN

Dengan ini penulis menyatakan bahwa skripsi yang berjudul:

PERANAN INTERNAL AUDITOR PADA PT BANK NEGARA

INDONESIA (Persero) Tbk CABANG MEDAN”

Adalah benar hasil karya saya sendiri dan judul yang dimaksud belum pernah dimuat, dipublikasikan atau diteliti oleh mahasiswa lain dalam konteks penilisan skripsi level Program S-1 Ekstensi Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

Semua sumber data dan informasi yang telah diperoleh telah dinyatakan jelas, benar dan apa adanya. Dan apabila dikemudiaan hari pernyataan ini tidak benar, saya bersedia menerima sanksi yang ditetapkan oleh Universitas.

Medan, Nopember 2008

Yang Membuat Pernyataan

RIA MANURUNG NIM.050522001


(3)

Ria Manurung : Peranan Internal Auditor Pada PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Cabang Medan, 2008.

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Kasih atas berkat dan karunianya yang tercurah kepada saya dalam menyusun skripsi ini dengan judul “PERANAN INTERNAL AUDITOR PADA PT BANK NEGARA INDONESIA (Persero) Tbk CABANG MEDAN” dapat diselesaikan.

Penulis menyadari meskipun skripsi ini telah disusun melalui suatu usaha dan kemampuan secara maksimal berdasarkan kelayakan suatu penelitian ilmiah yang harus dipertanggungjawabkan secara moral namun keterbatasan sebagai manusia tidak dapat dihindari menuju kesempurnaan. Untuk itu saran dan kritik yang konstruktif demi penyempurnaan skripsi ini, penulis terima dengan ucapan terima kasih.

Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan rasa terimakasih yang setulusnya kepada pihak-pihak yang telah banyak membantu selama penulis menjalani perkuliahan dan penulisan skripsi ini, terutama kepada :

1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Drs. Hasan Sakti Siregar M.Si, Ak selaku Ketua Departemen Akuntansi dan Ibu Dra. Mutia Ismail MM, Ak, Ak selaku Sekretaris Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. 3. Bapak Drs. Utama Nasution selaku Dosen Pembimbing yang telah

menyediakan waktu untuk membimbing dan mengarahkan penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.


(4)

Ria Manurung : Peranan Internal Auditor Pada PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Cabang Medan, 2008.

4. Bapak Drs. Sucipto MM, Ak selaku Dosen Penguji I dan Ibu Naleni Indra SE, MM, Ak selaku Dosen Penguji II yang sangat membantu penulis melalui saran dan kritik yang telah diberikan demi kesempurnaan skripsi ini.

5. Untuk semua Dosen yang telah membimbing dan mengajari penulis selama dalam bangku perkuliahan.

6. Bapak Pimpinan dan staf serta seluruh karyawan PT BANK NEGARA INDONESIA (Persero) Tbk Cabang Medan yang telah banyak memberikan kesempatan kepada penulis untuk mengadakan penelitian serta memberikan data-data yang diperlukan dalam penyusunan skripsi ini. 7. Kepada Orang Tua saya (S. Manurung / N. Br Sirait) dan adik-adik, yang

telah memberikan semua perhatian, kasih sayang, pengertian dan dukungan serta doa-doanya.

8. Untuk semua sahabat-sahabatku yakni Juni, Minda, Dewi, Deni, Dame, dan yang lainnya yang tidak dapat penulis sebutkan namanya satu persatu.

Akhir kata penulis mengharapkan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis dan semua pihak yang membacanya.

Medan, Nopember 2008 Penulis

RIA MANURUNG NIM.050522001


(5)

Ria Manurung : Peranan Internal Auditor Pada PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Cabang Medan, 2008.

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana fungsi Internal Auditor pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Cabang Medan dalam melaksanakan pemeriksaan operasional kantor (POK) yang berkaitan dengan Deposito Berjangka, apakah sudah dilaksanakan sebagaimana mestinya dalam usaha pencapaian peningkaan efisiensi operasi perusahaan.

Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian deskriptif. Jenis data yang digunakan adalah jenis data primer dan data skunder. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah pengamatan, wawancara dan dokumentasi. Metode penganalisaan data yang digunakan adalah metode deskriptif dimana data yang telah dikumpulkan, kemudiaan dianalisis sehingga memberikan keterangan bagi pemecahan maslah yang dihadapi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa fungsi Internal Auditor pada PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Cabang Medan dalam pelaksanaan pemeriksaan operasional kantor (POK) yang berkaitan dengan Deposito Berjangka telah berjalan dengan baik, karena Pimpinan Cabang BNI telah mengerti pentingnya keberadaan Internal Auditor. Hasil pemeriksaan Internal Audior pada perusahaan ini dilaporkan dalam laporan tertulis dan disampaikan kepada Pimpinan Cabang.


(6)

Ria Manurung : Peranan Internal Auditor Pada PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Cabang Medan, 2008.

ABSTRACT

This research purpose to knowing the fungction of Internal Auditor to realize operational office audit (POK) in PT Bank Negara Indonesia (Persero) Medan which is everything have been done in the right way in order to effort the efficiency operational of firm.

Method of Research use descriptif studies. Type of data are primary and secondary data. Tecnique of collecting data do it by observation, interview, and library research.

Research show that Internal Auditor function to realize operational office audit (POK) int PT Bank Negara Indonesia (Persero) Medan have been done in the right way in order to effort the efficiency operational of firm. It can see from the scope of inspection while do it very detail and complete.


(7)

Ria Manurung : Peranan Internal Auditor Pada PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Cabang Medan, 2008.

DAFTAR ISI

PERNYATAAN ... i

KATA PENGANTAR ... ii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT ... v

DAFTAR ISI ... vi

BAB I : PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Batasan Masalah ... 4

C. Perumusan Masalah ... 4

D. Tujuan Penelitian ... 5

E. Manfaat Penelitian ... 5

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA ... 6

A. Pengertian dan Ruang Lingkup Internal Auditing ... 6

B. Fungsi dan Tanggung Jawab Internal Auditor ... 12

C. Kedudukan Internal Auditor ... 16

D. Proses Audit Operasional ... 23

E. Laporan Internal Auditor ... 27

BAB III : METODE PENELITIAN ... 30

A. Desain Penelitian ... 30

B. Jenis Data ... 30

C. Teknik Pengumpulan Data ... 30

D. Metode Penganalisaan Data ... 31

E. Responden ... 31


(8)

Ria Manurung : Peranan Internal Auditor Pada PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Cabang Medan, 2008.

BAB IV : ANALISIS HASIL PENELITIAN ... 32

A. Data Penelitian ... 32

1. Gambaran Umum PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Cabang Medan ... 32

a. Sejarah Singkat Perusahaan ... 32

b. Struktur Organisasi Perusahaan ... 38

c. Aktivitas Perusahaan ... 46

2. Fungsi dan Tanggung Jawab Internal Auditor dalam Perusahaan ... 48

3. Kedudukan Internal Auditor dalam Perusahaan ... 52

4. Proses Audit Operasional ... 54

5. Laporan Internal Auditor Perusahaan... 62

B. Analisis Hasil Pemeriksaan ... 64

1. Fungsi dan Tanggung Jawab Internal Auditor ... 64

2. Kedudukan Internal Auditor ... 66

3. Proses Audit Operasional ... 67

4. Laporan Internal Auditor ... 93

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN ... 94

A. Kesimpulan ... 94

B. Saran ... 65


(9)

Ria Manurung : Peranan Internal Auditor Pada PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Cabang Medan, 2008.

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Semakin luas daerah lingkup perusahaan mengakibatkan di dalam banyak hal manajemen tidak dapat melakukan pengawasan secara langsung atau secara pribadi terhadap jalannya operasi perusahaan. Tanggung jawab yang utama untuk menjaga keamanan harta milik perusahaan dan untuk mencegah kesalahan-kesalahan dan kecurangan-kecurangan terletak di tangan manajemen. Oleh karena itu, bagi manajemen mempertahankan terus adanya sistem pengawasan intern termasuk sistem pelaporan yang baik adalah sangat diperlukan agar dapat melepaskan, menyerahkan atau mendelegasikan tanggung jawabnya dengan tepat.

Dalam perusahaan pelaksanaan pengawasan dapat dilakukan secara langsung oleh anggota perusahaan (Internal Auditor) dan dapat dilakukan melalui suatu sistem yang disebut dengan sistem pengawasan intern. Struktur pengawasan intern perusahaan bertujuan untuk mengamankan harta benda perusahaan dengan cara meniadakan pemborosan, penyelewengan, menjamin ketelitian maupun kebenaran data akuntansi, untuk meningkatkan efisiensi kerja dan mendorong kepatuhan terhadap pelaksanaan kebijakan pimpinan perusahaan dengan melalui rencana organisasi dan metode maupun teknik yang serasi. Tujuan ini hanya dapat dicapai apabila unsur-unsur yang terdapat dalam struktur pengawasan intern yaitu organisasi, sistem pemberian wewenang dan prosedur pencatatan, praktek yang sehat dan personalia dapat dipenuhi.


(10)

Ria Manurung : Peranan Internal Auditor Pada PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Cabang Medan, 2008.

Internal Auditor dapat melaksanakan fungsinya dengan baik dan dapat memberikan hasil kerja yang optimal, maka bagian internal auditor ini harus memiliki kebebasan atau independensi yang memadai terhadap bagian yang diauditnya. Sikap ini mutlak harus dipertahankan dalam melaksanakan fungsinya sehingga manajemen melalui informasi yang diberikan kepadanya dapat mengikuti setiap perkembangan yang terjadi dalam perusahaan, dan juga manajemen dapat mempergunakan informasi tersebut sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan.

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Cabang Medan adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dengan mengelola Giro, Deposito, Tabungan dan sebagainya. Kemudian menyalurkannya ke masyarakat dalam bentuk kredit guna meningkatkan taraf hidup masyarakat banyak. Melalui kegiatan perkreditan maka Bank melayani kebutuhan pembiayaan serta melancarkan mekanisme sistem bagi semua sektor perekonomian. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Cabang Medan dalam melakukan aktivitas perbankannya tidak terlepas dari pengawasan intern yang dilaksanakan oleh bagian Internal Control Staff yang bertanggung jawab atas seluruh kegiatan operasional perusahaan. Permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan adalah laporan mingguan operasional kantor cabang pembantu yang akan diaudit oleh Internal Control terkadang mengalami keterlambatan sehingga hal-hal penting yang perlu segera dilaporkan kepada kepala cabang tidak segera dapat diketahui untuk melakukan tindakan lebih lanjut.


(11)

Ria Manurung : Peranan Internal Auditor Pada PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Cabang Medan, 2008.

Sebagaimana kita ketahui bahwa Deposito berjangka adalah komponen terbesar dalam dana perbankan, sangat berpengaruh terhadap keberhasilan Bank secara keseluruhan, dan hendaknya dilaksanakan melalui alur fungsi manejemen sehingga dapat membantu proses prosedur dalam kegiatan perbankan itu sendiri. Pihak-pihak yang terkait dalam transaksi deposito paling tidak ada 2(dua) pihak yaitu Bank pelaksana (Depositoris) dan penyimpan (Deposan). Bahwa Bank mengelola keuangan atau dana yang diperoleh dari masyarakat tidaklah terlepas dari kepercayaan masyarakat itu sendiri terhadap Bank yang bersangkutan. Masyarakat akan berminat menyimpan dananya di Bank bila mendapatkan jaminan, keselamatan dan kerahasiaan simpanannya, bila tidak ada maka dapat menimbulkan ketidakpercayaan masyarakat yang mengakibatkan nasabah akan meninggalkan Bank tersebut dan menutup rekeningnya. Oleh karena itu untuk merealisasi jaminan tersebut pihak Bank haruslah mengadakan pengawasan termasuk juga pelayanan yang baik dan cepat agar tercipta saling percaya antara nasabah dan pihak bank.

Dalam hal pengawasan terhadap deposito berjangka, bagi Bank bertujuan untuk melindungi kepentingan nasabah yang kemungkinan adanya penyelewengan dan penyalahgunaan dana nasabah, yang semuanya dapat meliputi adanya pengecekan terhadap ketelitian data. Untuk menghindari masalah di atas Bank harus benar diatur secara tertib karena menyangkut sendi kepercayaan masyarakat terhadap Bank. Walaupun dalam ketatalaksanaan simpanan sehari-hari hanya merupakan pekerjaan teknis namun menyentuh sendi pokok dari potensi perbankan yaitu kepercayaan masyarakat. Dan dalam fungsinya simpanan


(12)

Ria Manurung : Peranan Internal Auditor Pada PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Cabang Medan, 2008.

bagi perbankan adalah vital baik sebagai sumber permodalan material maupun biaya. Oleh karena itu betapa pentingnya pengawasan bagi suatu Bank terutama pengawasan pada operasional kantor yang berkaitan dengan Deposito yang mempunyai sifat likuid.

Berdasarkan uraian di atas penulis tertarik untuk menyusun skripsi mengenai :

”Peranan Internal Auditor pada PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Cabang Medan”

B. Batasan Masalah

Melihat banyaknya uraian pekerjaan yang dilakukan oleh Internal Auditor dalam hal ini adalah Internal Control Staff maka penulis membatasi pembahasan pada pengawasan pemeriksaan operasional kantor (POK) yang berkaitan dengan Internal Control terhadap Deposito Berjangka di kantor cabang Medan.

C. Perumusan Masalah

Dari urain tersebut di atas, penulis merumuskan permasalahan dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut :

Apakah fungsi Internal Auditor pada PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Cabang Medan dalam melaksanakan pemeriksaan operasional kantor (POK) yang berkaitan dengan Internal Control terhadap Deposito Berjangka di kantor cabang Medan sudah dilaksanakan sebagaimana mestinya dalam usaha peningkatan efisiensi operasi perusahaan dalam pengelolaan Deposito Berjangka.


(13)

Ria Manurung : Peranan Internal Auditor Pada PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Cabang Medan, 2008.

D. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :

Untuk mengetahui apakah fungsi internal auditor pada PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Cabang Medan dalam melaksanakan pemeriksaan operasional kantor (POK) yang berkaitan dengan Internal Control terhadap Deposito Berjangka di kantor cabang Medan sudah dilaksanakan sebagaimana mestinya dalam usaha peningkatan efisiensi operasi perusahaan.

E. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah :

1. Bagi penulis, menambah wawasan dan pengetahuan tentang peranan internal auditor bagi tercapainya pengawasan yang baik pada suatu perusahaan khususnya pada PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Cabang Medan

2. Bagi Perusahaan khususnya internal auditor, menjadi bahan masukan berupa saran untuk penerapan pengawasan yang baik

3. Memberikan sumbangan pemikiran dan sebagai bahan masukan bagi pihak yang berminat melakukan penelitian lebih lanjut terkait dengan judul skripsi ini.


(14)

Ria Manurung : Peranan Internal Auditor Pada PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Cabang Medan, 2008.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian dan Ruang Lingkup Internal Auditing 1. Pengertian Internal Auditing

Untuk menjamin kelangsungan aktivitas operasi perusahaan agar dapat berjalan sesuai dengan rencana, maka diperlukan suatu bagian atau departemen yang khusus untuk melakukan pemeriksaan. Sistem pengawasan tersebut harus selalu dievaluasi untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas perusahaan. Evaluasi ini memerlukan personil yang cakap dan independen yang bertanggung jawab dengan pengawasan perusahaan. Fungsi yang dijalankan tersebut disebut dengan internal auditing sedang yang melaksanakan fungsi tersebut disebut dengan internal auditor. Secara umum defenisi internal auditing merupakan sebuah penilaian yang sistematis dan objektif yang dilakukan auditor internal terhadap operasi dan kontrol yang berbeda-beda dalam organisasi untuk menentukan apakah :

a. Informasi keuangan dan operasi telah akurat dan dapat diandalkan b. Risiko yang dihadapi perusahaan telah diidentifikasi dan diminimalisasi c. Peraturan eksternal serta kebijakan dan prosedur internal yang bisa diterima

dan diikuti

d. Kriteria operasi yang memuaskan telah dipenuhi

e. Sumber daya telah digunakan secara efisien dan ekonomis f. Tujuan organisasi telah dicapai secara efektif


(15)

Ria Manurung : Peranan Internal Auditor Pada PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Cabang Medan, 2008.

Messier & kawan-kawan (2005 : 514) mendefenisikan audit internal sebagai berikut :

Internal Auditing adalah aktivitas independen, keyakinan objektif, dan konsultasi yang dirancang untuk menambah nilai dan meningkatkan operasi organisasi. Audit internal ini membantu organisasi mencapai tujuannya dengan melakukan pendekatan sistematis dan disiplin untuk mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas manajemen resiko, pengendalian, dan proses tata kelola. dari uraian di atas dapat diketahui internal audit adalah alat manajemen yang merupakan unsur dari pengawasan intern yang fungsi utamanya adalah mengukur dan menilai unsur pengendalian lainnya dalam perusahaan. Personil disebut internal auditor yang bertugas membantu semua anggota manajemen dalam tugasnya untuk memberikan analisa, saran dan komentar mengenai kegiatan yang diteliti.

Sawyer’s mendefenisikan lingkup audit internal modern yang luas dan tak terbatas (2005 : 10).

Audit internal adalah sebuah penilaian yang sistematis dan objektif yang dilakukan auditor internal terhadap operasi dan kontrol yang berbeda-beda dalam organisasi untuk menentukan apakah (1) informasi keuangan dan operasi telah akurat dan dapat diandalkan, (2) risiko yang dihadapi perusahaan telah diidentifikasi dan diminimalisasi, (3) peraturan eksternal serta kebijakan dan prosedur internal yang bisa diterima telah diikuti, (4) kriteria operasi yang memuaskan telah dipenuhi, (5) sumber daya telah digunakan secara efisien dan ekonomis, dan (6) tujuan organisasi telah dicapai secara efektif semua dilakukan dengan tujuan untuk dikonsultasikan dengan manajemen dan membantu anggota organisasi dalam menjalankan tanggung jawabnya secara efektif.

Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa audit internal tidak hanya mencakup peranan dan tujuan auditor internal, tetapi juga mengakomodasikan kesempatan dan tanggung jawab. Defenisi tersebut juga memadukan


(16)

persyaratan-Ria Manurung : Peranan Internal Auditor Pada PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Cabang Medan, 2008.

persyaratan signifikan yang ada di standar dan menangkap lingkup yang luas dari auditor internal modern yang lebih menekankan pada penambahan nilai dan semua hal yang berkaitan dengan risiko, tata kelola, dan kontrol.

Holmes dan Burns (2000 : 152) mendefenisikan Internal Auditing sebagai berikut :

“Internal Auditing adalah kegiatan penilaian independen dalam organisasi untuk mereviu operasi sebagai jasa yang diberikan kepada manajemen. Jadi internal audit merupakan pengendalian manajerial yang melaksanakan fungsinya dengan mengukur dan mengevaluasi keefektifan pengendalian lain.”

Dari defenisi tersebut dapat disimpulkan bahwa internal auditing adalah suatu fungsi penilaian yang bebas dalam suatu organisasi guna menelaah atau mempelajari dan menilai kegiatan-kegiatan perusahaan guna memberi saran-saran kepada manajemen. Kegiatan penilaian ini bersifat independen bukanlah dalam arti absolut yang berarti bebas dari semua ketergantungan seperti halnya eksternal auditor, tetapi maksudnya bahwa internal auditor bebas dari pengaruh atau kekuasaan pihak yang diperiksanya sehingga diharapkan akan dapat memberikan penilaian yang objektif.

Di dalam melaksanakan tugasnya hendaknya auditor internal mempunyai sikap yang independen atas seluruh bagian yang diperiksanya. Apabila independensi dari internal auditor tidak dapat dikembangkan maka internal auditor tidak akan bisa mengembangkan fungsinya dengan baik, dan laporan hasil pemeriksaannya tidak dapat menggambarkan kegiatan dan kejadian di perusahaan secara objektif, bahkan mungkin laporan tersebut dapat menyesatkan. Ikatan Akuntan Indonesia Kompartemen Akuntan Publik (2001 : 220.1) sesuai dengan standar umum kedua dari standar auditing berbunyi sebagai berikut :


(17)

Ria Manurung : Peranan Internal Auditor Pada PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Cabang Medan, 2008.

“Dalam semua hal yang berhubungan dengan perikatan, independensi dalam sikap mental harus dipertahankan oleh auditor”.

Di samping sikap yang independen, seorang auditor internal dalam pelaksanaan fungsinya harus memiliki pengetahuan dan kecakapan tertentu agar mampu melaksanakan tugasnya dengan baik, sehingga apa yang menjadi harapan pimpinan dapat dipenuhi.

Hiro Tugiman (2001 : 30) menyatakan setiap pemeriksa internal harus memiliki pengetahuan dan kecakapan sebagai berikut :

1) Keahlian pemeriksaan internal dalam menerapkan berbagai standar, prosedur, dan teknik pemeriksaan yang diperlukan dalam pelaksanaan pemeriksaan keahlian berarti kemampuan dalam menerapkan pengetahuan pada persoalan yang umumnya dihadapi dan menyelesaikan persoalan tersebut tanpa perlu mempelajari kembali secara luas dan bantuan atau asistensi yang berarti dari pihak lain.

2) Keahlian dalam prinsip-prinsip dan teknik-teknik akuntansi yang diperlukan oleh pemeriksa yang pekerjaannya secara luas berhubungan dengan berbagai catatan dan laporan keuangan. 3) Memahami prinsip-prinsip manajemen yang diperlukan untuk

mengenali dan mengevaluasi dari penyimpangan atau deviasi dalam praktek usaha yang baik. Pemahaman berarti kemampuan untuk menerapkan pengetahuan yang luas dalam situasi yang umumnya dihadapi dan mampu melaksanakan tindakan yang diperlukan untuk mendapatkan pemecahan atau solusi yang tepat.

4) Diperlukan pula pemahaman terhadap dasar dari berbagai pengetahuan, seperti akuntansi, ekonomi, hukum, perdagangan, perpajakan, keuangan, metode-metode kuantitatif, dan sistem informasi yang dikomputerisasi. Pemahaman di sini berarti kemampuan untuk mengetahui berbagai persoalan yang ada atau mungkin timbul, dan untuk memecahkan lebih lanjut yang akan dilakukan atau bantuan yang akan diperoleh.

2. Ruang Lingkup Internal Auditing

Bidang Internal Audit yang banyak dikenal pada mulanya hanya tertuju pada pemeriksaan data akuntansi, bidang ini lebih dikenal dengan Financial Audit.


(18)

Ria Manurung : Peranan Internal Auditor Pada PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Cabang Medan, 2008.

Namun sejalan dengan semakin mendesaknya kebutuhan akan informasi bagi manajemen sebagai masukan dalam pengambilan kebijaksanaan, maka kegiatan operasional manajemen juga dimasukkan sebagai salah satu bidang yang diawasi dan diperiksa internal auditor, bidang ini dikenal dengan nama manajemen audit. Bidang pemeriksaan yang dilakukan divisi internal audit meliputi :

a. Audit Keuangan (Financial Audit)

Audit keuangan adalah pemeriksaan yang bertujuan membuktikan keakuratan dan keuangan operasi, keefektifan pengawasan intern yang meliputi verifikasi atas keberadaan harta benda perusahaan dan meyakinkan bahwa pengamanannya cukup memadai dan pencatatannya dilakukan dengan tepat. Verifikasi kekayaan dapat dilakukan pada beberapa item yang dianggap perlu misalnya :

1). Pemeriksaan atas penerimaan dan pengeluaran kas 2). Verifikasi aktiva perusahaan

3). Meneliti sebab timbulnya hutang dan kebenaran pencatatannya

4). Mengadakan verifikasi atas pendapatan dan beban, apakah jumlah dan penggolongannya telah tepat

5). Melakukan konfirmasi piutang dan hutang untuk memastikan kebenaran pencatatannya, baik secara sampling maupun secara keseluruhan

Dengan demikian pemeriksaan keuangan dimaksudkan atau ditekankan pada pengamanan harta benda perusahaan dan mengetahui apakah sistem pengawasan intern yang mencakup sistem akuntansi dan prosedur-prosedur yang ditetapkan sebelumnya berjalan dengan efektif.


(19)

Ria Manurung : Peranan Internal Auditor Pada PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Cabang Medan, 2008.

b. Audit Operasional / Manajemen (Operational Audit)

Audit Operasional merupakan penelaahan atas prosedur dan metode operasi entitas untuk menentukan tingkat efisiensi dan efektivitasnya. Efektivitas mengukur seberapa berhasil suatu organisasi mencapai tujuan dan sasarannya. Efisiensi mengukur seberapa baik suatu entitas menggunakan sumber dayanya dalam mencapai tujuannya. Sukrisno (2004 : 175) mendefenisikan audit operasi sebagai berikut :

“Audit operasi adalah suatu suatu pemeriksaan terhadap kegiatan operasi suatu perusahaan, termasuk kebijakan akuntansi dan kebijakan operasional yang telah ditentukan oleh manajemen, untuk mengetahui apakah kegiatan operasi tersebut sudah dilakukan secara efektif, efisien, dan ekonomis”.

Adapun tujuan Audit Operasional adalah :

1) Menilai kinerja setiap audit operasional meliputi penilaian kinerja organisasi yang ditelaah. Penilaian kinerja dilakukan dengan membandingkan kegiatan organisasi dengan (1) tujuan, seperti kebijakan, standar, dan sasaran organisasi yang ditetapkan manajemen atau pihak yang menugaskan, serta dengan (2) kriteria penilaian lain yang sesuai.

2) Mengidentifikasi peluang perbaikan tertentu dengan mewawancarai individu (apakah dari dalam atau dari luar organisasi), mengobservasi operasi, menelaah laporan masa lalu atau masa berjalan, mempelajari transaksi, membandingkan dengan standar industri, menggunakan pertimbangan profesional berdasarkan pengalaman, atau menggunakan sarana dan cara lain yang sesuai.


(20)

Ria Manurung : Peranan Internal Auditor Pada PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Cabang Medan, 2008.

3) Mengembangkan rekomendasi untuk perbaikan atau tindakan lebih lanjut sifat dan luas rekomendasi akan berkembang secara beragam selama pelaksanaan audit operasional. Dalam banyak hal, auditor dapat membuat rekomendasi tertentu. Dalam kasus lainnya, mungkin diperlukan studi lebih lanjut di luar ruang lingkup penugasan, dimana auditor dapat menyebutkan alasan mengapa studi lebih lanjut pada bidang tertentu dianggap tepat.

B. Fungsi dan Tanggung Jawab Internal Auditor 1. Fungsi Internal Auditor

Internal Auditor sebagai staf pimpinan perusahaan, yang khusus menangani masalah internal audit harus dapat bertugas dengan baik, sehingga peranannya dalam menunjang keberhasilan struktur pengawasan intern berlangsung dengan optimal. Internal auditor juga bertugas melakukan pemeriksaan dan penilaian yang bebas atas kegiatan operasional, data akuntansi dan catatan keuangan lainnya.

Secara umum fungsi bagian audit internal di dalam perusahaan adalah untuk mengawasi atau menjamin pelaksanaan kegiatan usaha agar sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan dalam perusahaan. Penerapan fungsi bagian audit internal di berbagai perusahaan tidak sama, perbedaan ini dapat dilihat dari posisi yang diberikan untuk bagian audit internal sehingga terdapat perbedaan wewenang dan tanggung jawab dari bagian audit internal.


(21)

Ria Manurung : Peranan Internal Auditor Pada PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Cabang Medan, 2008.

Fungsi Internal Audit adalah suatu penilaian yang bebas dalam suatu organisasi, guna menelaah atau mempelajari dan menilai kegiatan-kegiatan perusahaan untuk memberikan saran-saran kepada manajemen agar tanggung jawabnya dapat dilaksanakan secara efektif. Tujuan pelaksanaan audit internal adalah membantu para anggota organisasi agar mereka dapat melaksanakan tanggung jawabnya secara efektif. Untuk hal tersebut, auditor internal akan memberikan berbagai analisis, penilaian, rekomendasi, petunjuk, dan informasi sehubungan dengan kegiatan yang sedang diperiksa. Fungsi Internal Audit menurut Mulyadi (2002 : 211) adalah sebagai berikut :

a. Fungsi Internal Audit adalah menyelidiki dan menilai pengendalian intern dan efisiensi pelaksanaan berbagai unit organisasi. Dengan demikian fungsi internal audit merupakan bentuk pengendalian yang fungsinya adalah untuk mengukur dan menilai efektivitas unsur-unsur pengendalian intern yang lain.

b. Fungsi internal audit merupakan kegiatan penilaian yang bebas, yang terdapat dalam orgaisasi, yang dilakukan dengan cara memeriksa akuntansi, keuangan dan kegiatan lain, untuk memberikan jasa bagi manajemen dalam melaksanakan tanggung jawab mereka. Dengan cara menyajikan analisis, penilaian, rekomendasi dan komentar-komentar penting terhadap kegiatan manajemen, internal auditor menyediakan jasa tersebut. Internal auditor berhubungan dengan semua tahap kegiatan perusahaan, sehingga tidak hanya terbatas pada audit atas catatan akuntansi.

Soemardjo Tjitrosidojo (1999 : 121) mengemukakan fungsi audit internal bagi manajemen yaitu :

1) Menemukan berbagai situasi untuk meniadakan pemborosan 2) Menyarankan perbaikan dalam kebijaksanaan, prosedur, dan

struktur organisasi

3) Menciptakan alat-alat penguji terhadap hasil pekerjaan para individu dan berbagai unit organisasi

4) Mengawasi ketaatan dan syarat-syarat yang ditentukan oleh anggaran dasar dan undang-undang


(22)

Ria Manurung : Peranan Internal Auditor Pada PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Cabang Medan, 2008.

5) Mengecek akan adanya tindakan-tindakan yang tidak atau belum disetujui, yang menyeleweng dan tidak wajar

6) Identifikasi tempat yang mengandung kemungkinan timbulnya kesulitan dalam kegiatan di masa depan

7) Menciptakan saluran komunikasi antara berbagai tingkat kegiatan dan pimpinan tertinggi

2. Tanggung Jawab Internal Auditor

Tanggung jawab auditing internal dalam perusahaan haruslah ditetapkan dengan jelas dengan kebijakan manajemen. Wewenang yang berhubungan dengan tanggung jawab tersebut harus memberikan akses penuh kepada auditor internal itu untuk berurusan dengan kekayaan, dan karyawan perusahaan yang relevan dengan pokok masalah yang sedang direviu. Auditor internal harus bebas untuk mereviu dan menilai kebijakan, rencana, prosedur dan catatan. Tanggung jawab auditor internal haruslah :

a. Memberikan informasi dan nasihat kepada manajemen dan menjalankan tanggung jawab ini dengan cara yang konsisten dengan kode etika Institute of Internal Auditors

b. Mengkoordinasi kegiatan dengan orang lain agar berhasil mencapai sasaran audit dan sasaran perusahaan

Dalam menjalankan fungsinya, auditor internal tidak memikul tanggung jawab langsung dan tidak mempunyai wewenang atas kegiatan-kegiatan yang sedang direviu itu. Oleh karena itu, pemeriksaan dan penilaian audit internal sama sekali tidak membebaskan orang lain dalam perusahaan itu dari tanggung jawabnya.

Menurut Ikatan Akuntan Indonesia Kompartemen Akuntan Publik (2001 : 322.1) tanggung jawab Internal Auditor adalah :


(23)

Ria Manurung : Peranan Internal Auditor Pada PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Cabang Medan, 2008.

untuk menyediakan jasa analisis dan evaluasi, memberikan keyakinan dan rekomendasi, dan informasi lain kepada manajemen entitas dan dewan komisaris, atau pihak lain yang setara wewenang dan tanggung jawabnya. Untuk memenuhi tanggung jawabnya tersebut, auditor intern mempertahankan objektivitasnya yang berkaitan dengan aktivitas yang diauditnya.

Tanggung jawab penting internal auditor menurut Mulyadi (2002 : 211) adalah :

untuk memantau kinerja pengendalian entitas. Pada waktu auditor berusaha memahami pengendalian intern, ia harus berusaha untuk memahami fungsi audit intern untuk mengidentifikasi aktivitas audit intern yang relevan dengan perencanaan audit. Lingkup prosedur yang diperlukan untuk memahaminya bervariasi, tergantung atas sifat aktivitas audit intern tersebut.

Bambang Hartadi (1999 : 21) menyatakan bahwa tanggung jawab internal auditor adalah sebagai berikut :

1). Menilai prosedur dan menilai hal-hal yang berhubungan, yang terdiri :

a). Memberi pendapat efisiensi atau kelayakan prosedur b). Mengembangkan atau memperbaiki prosedur

c). Menilai personalia

d). Ide-ide seperti pembuatan standar / pembuatan metode baik 2). Verifikasi dan analisis data, yang menyangkut :

a). Penelaahan data yang menghasilkan sistem akuntansi guna membuktikan bahwa laporan-laporan yang dihasilkan adalah benar (valid) dan

b). Membuat analisis-analisis lebih lanjut untuk memberi dasar / membantu penyimpulan-penyimpulannya

3). Verifikasi kelayakan yang berguna untuk menentukan yaitu : a). Prosedur akuntansi atau kebijakan lainnya yang telah

dilakukan

b). Prosedur operasi / kegiatan yang telah diikuti

c). Peraturan-peraturan pemerintah telah dilaksanakan

d). Kewajiban-kewajiban, yang bersangkutan dengan kontrak telah berjalan / dipatuhi

4). Fungsi Perlindungan yaitu mengadakan perlindungan untuk : a). Menghindari dan menemukan penggelapan, ketidakjujuran

atau kecurangan

b). Memeriksa semua kelayakan perusahaan d). Meneliti transaksi dengan pihak luar


(24)

Ria Manurung : Peranan Internal Auditor Pada PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Cabang Medan, 2008.

5). Melatih dan memberi bantuan kepada karyawan perusahaan terutama dalam bidang akuntansi

6). Jasa-jasa lainnya, termasuk penyelidikan khusus dan membantu pihak luar seperti kantor akuntan publik (yang memeriksa laporan keuangan secara periodik), atau konsultan lainnya yang berkepentingan dengan data kegiatan-kegiatan perusahaan.

C. Kedudukan Internal Auditor

Untuk dapat bekerja secara efektif dengan manajemen, maka internal auditor sangat ditentukan oleh kebebasan dalam melakukan pemeriksaan. Kebebasan yang dimaksud dalam hal ini adalah dalam arti dapat memasuki ke setiap jenjang manajemen yang sedang diperiksa. Untuk itu sebagai bagian dari manajemen, maka internal auditor harus melaporkan aktivitasnya kepada pejabat yang lebih tinggi.

Kedudukan internal auditor dalam struktur organisasi sangat mempengaruhi keberhasilannya menjalankan tugas, sehingga dengan kedudukan tersebut memungkinkan internal auditor dapat melaksanakan fungsinya dengan baik serta dapat bekerja dengan luwes dalam arti independen dan objektif.

Ada beberapa syarat yang diberikan agar internal auditor dapat bekerja secara efektif dan bebas yaitu :

1. Manajemen dan Dewan komisaris harus memberikan dukungan yang kuat kepada internal auditor

2. Kepala bagian internal Auditing harus bertanggung jawab kepada pejabat yang lebih tinggi tingkat dan wewenangnya untuk memastikan luas pemeriksaan yang dicakup untuk mengambil tindakan segera sesuai dengan laporan hasil pemeriksaan


(25)

Ria Manurung : Peranan Internal Auditor Pada PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Cabang Medan, 2008.

3. Fungsi dan tanggung jawab internal auditing harus jelas dituangkan dalam bentuk tertulis dan dalam dokumen yang resmi yang telah disetujui oleh dewan komisaris

4. Kepala bagian Internal Auditing harus berhubungan langsung dengan komisaris atau dewan komisi khusus yang independen dan direktur. Ia harus menyerahkan laporannya secara periodik kepada dewan komisaris untuk temuan-temuan yang dianggap penting dalam pemeriksaannya.

Dalam struktur organisasi penetapan bagian internal auditor secara jelas disertai dengan job description yang jelas akan membawa dampak yang positif dalam proses komunikasi antara internal auditor dengan pihak pemilik perusahaan atau manajer. Namun sebaliknya penempatan yang tidak jelas akan menghambat jalannya arus pelaporan dari internal auditor karena itu perlu ditentukan secara tegas kedudukan internal auditor ini.

Menurut Agoes Sukrisno (2004 : 243) ada empat alternatif kedudukan internal auditor dalam struktur organisasi yaitu :

a. Bagian internal audit berada di bawah direktur keuangan (sejajar dengan bagian akuntansi dan keuangan)

b. Bagian internal audit merupakan staf direktur utama

c. Bagian internal audit merupakan staf dari Dewan Komisaris d. Bagian internal audit dipimpim oleh seorang internal audit


(26)

Ria Manurung : Peranan Internal Auditor Pada PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Cabang Medan, 2008.

Dari kutipan di atas dapat dijabarkan mengenai kedudukan internal auditor tersebut, sebagai berikut :

Ad. a Internal audit berada di bawah direktur keuangan

Pada gambar di atas terlihat bahwa bagian internal audit berkedudukan sejajar dengan bagian keuangan dan bagian akuntansi. Bagian internal audit sepenuhnya bertanggung jawab kepada direktur keuangan. Kelemahan dari kedudukan ini adalah bahwa ruang lingkup pemeriksaan internal auditor menjadi lebih sempit hanya ditekankan pada pengendalian atas bagian keuangan saja. Jika dikaitkan dengan independensi, maka tingkat kebebasan internal auditor kecil dan sempit. Keuntungan posisi ini adalah laporan internal auditor dapat segera dipelajari dan ditanggapi.

RUPS

Dewan Komisaris

Direktur Utama

Direktur Keuangan

Bagian Akuntansi

Bagian Keuangan

Bagian Audit


(27)

Ria Manurung : Peranan Internal Auditor Pada PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Cabang Medan, 2008.

Ad. b Internal Audit merupakan staf direktur utama bertanggung jawab langsung kepada direktur utama

Pada gambar di atas terlihat bahwa kedudukan bagian internal audit adalah merupakan staf direktur utama. Dalam hal ini internal auditor mempunyai tingkat independensi yang tinggi, karena internal auditor dapat melakukan pemeriksaan ke seluruh bagian, kecuali pimpinan perusahaan atau direktur utama. Kelemahan fungsi internal auditor pada struktur ini, bahwa direktur utama mempunyai tugas yang banyak, sehingga direktur utama tidak dapat mempelajari hasil internal audit secara mendalam, sehingga tindakan perbaikan yang diperoleh tidak dapat diambil dengan segera.

RUPS

Dewan Komisaris

Direktur Utama

Direktur Keuangan

Bagian Akuntansi

Bagian Keuangan

Bagian Anggaran

Bagian Internal Audit


(28)

Ria Manurung : Peranan Internal Auditor Pada PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Cabang Medan, 2008.

Ad. c Internal Audit merupakan staf dari Dewan komisaris

Pada gambar di atas terlihat bahwa bagian internal auditor berfungsi sebagai staf bagian Dewan komisaris, dan posisinya berada di atas Direktur utama. Kedudukan ini, memberikan tingkat independensi yang tinggi sekali karena internal auditor dapat memeriksa seluruh aspek organisasi. Kelemahannya bahwa anggota Dewan komisaris, tidak setiap saat bisa ditemui, juga mungkin kurang menguasai masalah operasi sehari-hari sehingga tidak dengan cepat dapat mengambil tindakan atau menanggapi saran-saran yang diajukan oleh internal auditor untuk pencegahan dan perbaikan.

RUPS

Dewan Komisaris

Direktur Utama

Direktur Keuangan

Bagian Akuntansi

Bagian Keuangan

Bagian Anggaran

Bagian internal Audit


(29)

Ria Manurung : Peranan Internal Auditor Pada PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Cabang Medan, 2008.

Ad. d Internal Audit dipimpin oleh seorang Direktur Internal Audit

Pada gambar di atas dapat dilihat bahwa kedudukan bagian internal audit dipimpin oleh Direktur Internal Audit. Direktur internal audit mengarahkan personil dan aktivitas-aktivitas departemen audit intern dan mempunyai tanggung jawab terhadap program dan pelatihan staff audit. Direktur audit intern mempunyai akses yang bebas terhadap ketua dewan komisaris. Tanggung jawab direktur audit intern adalah menyiapkan rencana tahunan untuk pemeriksaan semua unit perusahaan dan menyajikan program tersebut untuk persetujuan.

Internal Audit Director

Quality Assurance Supervisor Supervisor of

Computer Auditing

Executive Secretary

Supervisor of Auditing

Senior EDP Auditor

Computer Audit Specialist

EDP Auditor

Audit Secretary

Senior Auditor

Lead Auditor


(30)

Ria Manurung : Peranan Internal Auditor Pada PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Cabang Medan, 2008.

Auditing Supervisor membantu direktur audit intern dalam mengembangkan program audit tahunan dan membantu dalam mengkoordinasi usaha auditing dengan akuntan publik agar memberikan cakupan audit yang sesuai tanpa duplikasi usaha. Senior auditor menerima program audit dan instruksi untuk area audit yang ditugaskan dari Auditing Supervisor. Senior auditor mempunyai staf auditor dalam pekerjaan lapangan audit. Staff auditor melaksanakan tugas audit pada suatu lokasi audit. Kedudukan ini, kelemahannya adalah ketika direktur internal audit tidak dapat mengelola departemen audit intern dengan baik, sehingga pekerjaan audit tidak dapat memenuhi tujuan umum dan tanggung jawab yang telah disetujui manajemen, sumber daya dari departemen audit intern tidak digunakan secara efisien dan efektif.

Dari keempat penempatan di atas, menunjukkan bahwa kebebasan yang dimiliki oleh internal auditor antara satu perusahaan dengan perusahaan yang lain tidak selalu sama, yang pasti dalam hal ini, semakin tinggi kedudukan internal auditor dalam organisasi, maka semakin besar pula kebebasan (independensi) yang dimilikinya. Yang mana penempatan internal auditor yang paling baik hal ini bergantung pada tujuan yang hendak dicapai.

Jika dilihat dari segi independensi yang cukup luas maka yang terbaik adalah dengan menempatkan internal auditor langsung di bawah dewan komisaris dan menerima perintah dari padanya. Hal ini disebabkan internal auditor dapat melakukan audit keseluruh bagian yang ada dalam perusahaan tanpa terlebih dahulu memperoleh izin dari pimpinan objek yang diaudit. Namun dalam menentukan kedudukan internal auditor ini tidak hanya mempertimbangkan


(31)

Ria Manurung : Peranan Internal Auditor Pada PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Cabang Medan, 2008.

independensinya saja, tetapi perlu juga diperhatikan efektivitas hasil laporan yang cepat untuk ditanggapi dalam hal ini penempatan internal auditor sebaiknya sejajar dengan bagian keuangan dan akuntansi.

Dalam melaksanaan fungsi internal audit objektivitas mutlak diperlukan. Dalam hal ini, objektivitas internal auditor harus dipengaruhi oleh ketentuan dan rekomendasi auditor atas standar pengawasan yang akan ditetapkan dalam pengembangan sistem dan prosedur yang ditetapkan dan direviu. Untuk menjaga objektivitas sebaiknya internal auditor tidak terlibat secara langsung dalam proses pencatatan dan penyajian data keuangan lainnya serta tidak terlibat secara lagsung maupun tidak langsung dalam suatu aktivitas operasional. Internal auditor juga terlepas dari tekanan-tekanan dari pihak objek pemeriksaan oleh karenanya indepensi yang tinggi sangat diperlukan untuk mendukung objektivitas dalam pemeriksaan.

Berdasarkan penjelasan di atas penempatan internal auditor yang paling ideal langsung menerima perintah penugasan dari pimpinan tertinggi yaitu direktur utama namun hasil laporan pemeriksaan terlebih dahulu diserahkan kepada direktur keuangan untuk dianalisa dan hasil pengamatannya diserahkan kepada Direktur Utama untuk diambil langkah-langkah selanjutnya.

D. Proses Audit Operasional

Proses audit disebut juga tahap-tahap audit adalah kegiatan atau langkah-langkah yang dilakukan oleh auditor mulai dari rencana audit, pelaksanaan,


(32)

Ria Manurung : Peranan Internal Auditor Pada PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Cabang Medan, 2008.

sampai pada penerbitan laporan pemeriksaan. Adapun tujuan langkah-langkah audit dirancang adalah untuk :

1. Mengumpulkan bahan bukti audit dan

2. Untuk memungkinkan auditor internal mengemukakan pendapat mengenai efisiensi, keekonomisan, dan efektivitas aktivitas yang diperiksa.

Langkah-langkah tersebut berisi arahan-arahan pemeriksaan dan evaluasi informasi yang dibutuhkan untuk memenuhi tujuan-tujuan audit dalam ruang lingkup penugasan audit.

Sebelum membahas proses penilaian audit operasional ada baiknya penulis terlebih dahulu menguraikan proses audit secara umum. Adapun proses audit secara umum meliputi kegiatan-kegiatan sebagai berikut :

a. Mengumpulkan bukti dan informasi yang cukup, kompeten dan relevan. b. Memeriksa dan mengevaluasi semua bukti dan informasi untuk

mendapatkan temuan dan rekomendasi audit

c. Menetapkan metode pengujian dan teknik pengambilan sampel yang dapat dipakai dan dikembangkan sesuai dengan keadaan, diantaranya pengujian atas pengendalian dan pengujian substantif atas saldo-saldo seperti validasi atas rekening simpanan dan kredit.

d. Supervisi atas proses pengumpulan bukti dan informasi serta pengujian yang telah dilakukan

e. Mendokumentasikan kertas kerja audit


(33)

Ria Manurung : Peranan Internal Auditor Pada PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Cabang Medan, 2008.

Sedangkan proses Audit Operasional terdiri dari lima tahap yaitu : 1). Pengenalan

Auditor terlebih dahulu harus mengenali kegiatan atau fungsi yang sedang diaudit. Untuk melaksanakan hal ini, auditor menelaah latar belakang informasi, tujuan, struktur organisasi, dan pengendalian kegiatan atau fungsi yang sedang diaudit, serta menentukan hubungannya dengan entitas secara keseluruhan. Disamping itu, auditor juga harus memahami dengan jelas tujuan dan ruang lingkup penugasan, serta sifat pelaporan yang akan diterbitkan. Auditor juga harus menentukan apakah individu atau entitas yang meminta audit tersebut memiliki otoritas untuk memberi penugasan.

2) Survei

Survei lebih dikenal dengan survei pendahuluan (Preliminary Survey) auditor harus berusaha untuk mengidentifikasi bidang masalah dan bidang penting yang menjadi kunci keberhasilan kegiatan atau fungsi yang sedang di audit.

3). Pengembangan Program

Pada awalnya auditor menyusun program pekerjaan, berdasarkan tujuan audit, yang merinci pengujian dan analisis yang harus dilaksanakan atas bidang-bidang yang dianggap penting dari hasil survei pendahuluan. Disamping itu, auditor juga menjadwalkan kegiatan kerja, menugaskan personel yang sesuai, menentukan keterlibatan personel lainnya dalam penugasan, serta menelaah kertas kerja audit.


(34)

Ria Manurung : Peranan Internal Auditor Pada PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Cabang Medan, 2008.

4). Pelaksanaan Audit

Auditor melaksanakan prosedur audit yang telah ditentukan dalam program audit untuk mengumpulkan bukti-bukti, melakukan analisis, menarik kesimpulan, dan mengembangkan rekomendasi.

5). Pelaporan

Laporan audit operasional pada umumnya mengandung dua unsur utama yaitu :

a). Tujuan penugasan, ruang lingkup, dan pendekatan serta

b). Temuan-temuan khusus dan rekomendasi. Laporan ini sering kali juga mencantumkan ikhtisar eksekutif yang menyoroti intisari dan kesimpulan dari rincian laporan tersebut.

Internal Auditor dalam melaksanakan pemeriksaan intern menyiapkan kertas kerja untuk mendukung pengidentifikasian dan pendokumentasian temuan-temuan audit berikut adalah penjelasan mengenai kertas kerja

Kertas kerja Audit (KKA)

Kertas kerja Audit atau KKA merupakan media yang digunakan oleh auditor untuk mencatat seluruh aktivitas audit. Jadi kertas kerja tidak hanya digunakan untuk mencatat temuan audit tetapi juga langkah-langkah audit yag dilakukan.

Adapun tujuan kertas kerja audit adalah :

1. Membantu Auditor dalam melaksanakan tugas

2. Membantu Auditor dalam pembuatan laporan hasil audit 3. Mendukung opini Auditor


(35)

Ria Manurung : Peranan Internal Auditor Pada PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Cabang Medan, 2008.

4. Menjamin kesinambungan audit dalam arti bahwa jika ada anggota tim yang sakit dapat diteruskan oleh auditor yang lain.

5. Memungkinkan dilakukan review secara independen terhadap pekerjaan yang telah dilakukan

Kertas kerja yang memenuhi syarat sesuai dengan fungsinya maka harus memuat informasi sebagai berikut :

a. Nama perusahaan yang diaudit

b. Judul kertas kerja yang bersangkutan, misalnya kertas kerja audit kas c. Tanggal laporan, tanggal pelaksanaan audit dan tanggal penyelesaian audit d. Nama (kode) petugas yang menyiapkan kertas kerja

e. Kolom yang menyediakan bukti bahwa telah direview oleh auditor senior, ketua tim dan lain-lain.

f. Kode dan tanda yang menjelaskan pelaksanaan audit

E. Laporan Internal Auditor

Laporan internal auditor adalah suatu produk utama dari internal auditor artinya kualitas laporan yang dibuat dapat mencerminkan kualitas dari pelaksanaan audit para auditor internal. Setelah selesai melakukan kegiatan audit , auditor internal berkewajiban untuk menuangkan hasil audit tersebut dalam bentuk laporan.

Adapun tujuan dari laporan audit internal tersebut adalah :

1. Laporan Audit merupakan kesimpulan dari hasil pemeriksaan


(36)

Ria Manurung : Peranan Internal Auditor Pada PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Cabang Medan, 2008.

3. Sebagai dasar untuk kemudian diambil tindakan oleh manajemen terhadap penyimpangan yang terjadi.

Laporan internal auditor juga harus memenuhi standar kualitas sebagai berikut:

a. Cermat (Accurate)

Laporan internal auditor hendaklah dapat dipercaya dan seluruhnya disusun berdasarkan fakta, hal-hal yang dikemukakan dalam laporan harus mempunyai bukti pendukung yang cukup. Kecermatan juga berarti bahwa laporan itu harus relevan dalam perspektif yang sebenarnya.

b. Jelas (Clear)

Laporan disusun dengan bahasa yang baku, sebab penulisan dengan bahasa yang bertele-tele akan membosankan pembaca laporan. Laporan yang jelas menuntut gaya bahasa yang singkat dan sederhana, istilah yang digunakan dapat dimengerti secara umum.

c. Ringkas (Simple)

Laporan hendaknya tidak memuat hal-hal yang tidak relevan dan tidak material. Laporan yang ringkas bukan berarti membuat laporan menjadi tidak lengkap.

d. Tepat Waktu (Right Time)

Laporan internal auditor sangat penting artinya terutama bagi manajemen dalam usaha perbaikan terhadap kelemahan-kelemahan yang masih dijumpai dalam pemeriksaan, karena itu laporan yang tepat waktu akan memberikan manfaat yang besar. Hal ini bermanfaat disamping untuk


(37)

Ria Manurung : Peranan Internal Auditor Pada PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Cabang Medan, 2008.

mengingatkan kembali pihak manajemen juga untuk menghindari tuntutan dari pihak yang berkompeten di kemudian hari.

bentuk penyajian laporan audit internal dibagi atas : 1) Tertulis (Written)

a). Tabulasi

b). Uraian / paparan singkat c). Grafik

d). Suatu kombinasi dari berbagai bentuk diatas 2) Lisan

a). Presentasi formal froup, ini dapat meliputi penggunaan berbagai alat visual

b). Konfirmasi-konfirmasi individual

Dalam laporan tertulis, data disampaikan secara lengkap dan menyeluruh, sedangkan laporan lisan dapat berupa pemaparan atas hal-hal yang dianggap perlu ditonjolkan dan cenderung informasi yang disampaikan tidak menyeluruh.


(38)

Ria Manurung : Peranan Internal Auditor Pada PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Cabang Medan, 2008.

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian dilakukan berupa studi Deskriptif dalam bentuk studi kasus yaitu menguraikan tentang sifat-sifat dan keadaan sebenarnya dari suatu objek penelitian.

B. Jenis Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Data Primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari objek penelitian, dimana data tersebut masih perlu diolah oleh penulis. Data primer yang penulis kumpulkan dari perusahaan adalah berupa hasil wawancara contohnya : kedudukan dan fungsi internal auditor perusahaan.

2. Data Sekunder, yaitu data yang diperoleh dari perusahaan dalam bentuk sudah jadi seperti sejarah singkat perusahaan, struktur organisasi.

C. Teknik Pengumpulan Data

Teknik Pengumpulan data dalam penelitian ini adalah berupa :

1. Teknik observasi yaitu dengan melakukan pengamatan langsung ke perusahaan dan mencatat hasil pengamatan tersebut.

2. Teknik wawancara yaitu dengan melakukan tanya jawab atau wawancara secara langsung dengan pihak-pihak yang terkait dengan objek penelitian untuk mendapatkan informasi.


(39)

Ria Manurung : Peranan Internal Auditor Pada PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Cabang Medan, 2008.

3. Teknik kepustakaan, yaitu penelitian yang dilakukan dengan mengumpulkan data-data dengan membaca dan mempelajari dari buku-buku dan teori yang berkaitan dengan judul.

D. Metode Penganalisaan Data

Metode Penganalisaan Data yang digunakan adalah :

1. Metode Deskriptif, yaitu suatu metode analisis data dengan mengumpulkan data, mengelompokkannya kemudian ditafsirkan sehingga memberi keterangan yang lengkap bagi pemecahan masalah yang dihadapi.

2. Metode Komparatif, yaitu metode menganalisis data yang dilakukan dengan membandingkan teori dengan praktik yang dilakukan dalam perusahaan dan kemudian mengambil kesimpulan, selanjutnya memberi saran dari hasil perbandingan tersebut.

E. Responden

Responden dalam penulisan karya ilmiah ini adalah Internal Auditor pada perusahaan ini disebut dengan internal control staff

F. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian untuk penulisan skripsi dilakukan penulis di PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Cabang Medan yang belamat di Jl. Pemuda No 12 Medan yang berlangsung dari bulan Mei hingga Juli 2008.


(40)

Ria Manurung : Peranan Internal Auditor Pada PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Cabang Medan, 2008.

BAB IV

ANALISIS HASIL PENELITIAN

A. Data Penelitian

1. Gambaran Umum PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk a. Sejarah Singkat Perusahaan

Sejarah berdirinya PT Bank Negara Indonesia tidak dapat dipisahkan dari perjuangan perebutan kemerdekaan bangsa dan proklamasi kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945. Persiapan pembentukan Bank Negara Indonesia itu sendiri telah dimulai bulan September 1945, diprakarsai oleh Bapak R.M Margono Djodjohadikoesoemo, yang pada saat itu menjabat sebagai ketua Dewan Pertimbangan Agung. Rancangan mandat dari pemerintah kepada R.M Margono Djodjohadikoesoemo, yang disusun bersama wakil presiden Drs. Mohammad Hatta.

Didirikan pada tanggal 5 Juli 1946 dengan Peraturan Pemerintah dengan Pengganti Undang-undang (Perpu) No.2/1946 Jo Undang-undang Darurat Tahun 1955. Pada awal pendiriannya BNI’46 banyak membantu kegiatan perjuangan nasional dalam bidang perekonomian pada umumnya dan bidang moneter pada khususnya. Dengan Undang-undang No. 2 Prp Tahun 1946 bank tersebut didirikan dengan maksud untuk berfungsi sebagai bank sentral dan bank sirkulasi, akan tetapi karena perubahan situasi, dengan UU No. 2 Drt Tahun 1955 bank tersebut ditetapkan sebagai Bank Umum.


(41)

Ria Manurung : Peranan Internal Auditor Pada PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Cabang Medan, 2008.

Bank Negara Indonesia kemudian dilebur ke dalam Bank Tunggal Bank Negara Indonesia berdasarkan Penetapan Presiden No.17 Tahun 1965 dan menjalankan usahanya dengan nama Bank Negara Indonesia Unit III. Berdasarkan UU No. 14 Tahun 1967 dan UU No. 13 Tahun 1968, BNI Unit III dipisahkan kembali dari Bank Tunggal dan dengan UU No. 17 Tahun 1968, didirikanlah Bank Negara Indonesia 1946 dengan tugas utama diarahkan kepada pembangunan ekonomi nasional dengan mengutamakan sektor industri. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 19 Tahun 1992, nama BNI 1946 dirubah menjadi PT Bank Negara Indonesia 1946 (Persero). Pada bulan November 1996 Bank BNI Go Public dengan melakukan Intial Publik Offering (IPO) dengan mengedarkan 25% sahamnya kepada public dan listing di BEJ dan BES sehingga BNI menjadi Perusahaan Perseroan Terbuka (Tbk).

Di samping memiliki hubungan perkreditan cukup baik dengan nasabah-nasabah wholesale. Bank BNI memberikan pelayanan perkreditan kepada usaha menengah, ritel dan berbagai nasabah lainnya. Selain usaha pokok perbankan, Bank BNI juga menyediakan jasa keuangan lain melalui anak perusahaannya yang meliputi Bank Patungan (Joint Venture), Bank Perkreditan Rakyat, Perusahaan Sewa Guna Usaha (Leasing), Perusahaan Modal Ventura, Perusahaan Efek, dan Perusahaan Pembiayaan (Muli Finance).

Untuk mengantisipasi perkembangan lingkungan usaha dan perubahan kebutuhan masyarakat akan pelayanan jasa keuangan, Bank BNI’46 senantiasa melakukan penyesuaian atas produk dan jasa yang ditawarkan untuk memberikan value yang lebih baik. Sebagai bukti kepedulian terhadap berbagai tuntutan di


(42)

Ria Manurung : Peranan Internal Auditor Pada PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Cabang Medan, 2008.

atas, Bank BNI’46 antara lain telah memperoleh sertifikat ISO 2002 dibidang pemrosesan kredit standar pada akhir 1998 dan sertifikat Y2K Compliance dalam menghadapi masalah tahun 2000 (Y2K Problem) atau yang lebih dikenal dengan Milenium Bug.

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk merupakan salah satu Bank terbesar di Indonesia, memiliki 972 cabang yang tersebar di seluruh Indonesia dan memiliki 5 cabang di luar negeri yaitu Singapura, Hongkong, Tokyo, New York, dan London. Serta outlet yang khusus menyalurkan kredit/pembiayaan, yaitu 51 Sentra Kredit Kecil (SKC), 18 Sentra Kredit Menengah (SKM), 12 Sentra Kredit Konsumen (SKK) dan 53 cabang Syariah. Sampai saat ini BNI melayani sekitar 9 juta nasabah simpanan, lebih dari 100.000 nasabah kredit konsumen, kurang dari 1.000 nasabah kredit koorporasi, lebih dari 50.000 nasabah kredit menengah dan kecil dan 1,3 juta pemegang kartu kredit.

Sampai saat ini BNI memiliki 2.350 ATM ditambah 6.900 AM Link dan 10.500 ATM Bersama, serta fasilitas phonebanking 24 jam BNI Call di 021-57899999 atau 68888 (via ponsel), serta SMS Banking dan BNI Internet Banking www .bni.co.id untuk kebutuhan transaksi perbankan dengan puluhan fitur. Untuk transaksi internasional BNI Card dapat digunakan untuk belanja di merchant Master Card dan bertransaksi di ATM berlogo Maestro dan Cirrus di seluruh dunia.


(43)

Ria Manurung : Peranan Internal Auditor Pada PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Cabang Medan, 2008.

1. Arti Logo Baru

Tantangan dunia perbankan dari waktu ke waktu makin berat, untuk itu PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk terus berbenah diri dengan Restrukturisasi Internal yang sudah dilakukan. Penggantian logo telah dilakukan seiring dengan adanya perubahan visi BNI untuk menjadi Bank yang unggul dalam layanan dan kinerja dan merupakan cara yang efektif untuk mengkombinasikan perubahan internal BNI kepada masyarakat dengan penggantian logo dari “Perahu Layar” menjadi BNI bernuansa biru terang dan orange di depannya tertulis angka ”46”.

2. Huruf “BNI

Gabungan dari inisial Bank Negara Indonesia dibuat dalam warna turquoise baru, untuk mencerminkan kekuatan, otoritas, kekokohan, keunikan, dan citra yang lebih modern. Sedangkan huruf “BNI” dibuat secara khusus untuk menghasilkan struktur huruf yang lebih orisinil dan unik.

3. Simbol “46”

Angka “46” merupakan simbolisasi tahun kelahiran BNI. Di sini muatan historis menjadi sangat kental dimana angka “46” sekaligus mencerminkan kebanggaan sebagai warisan Bank pertama di Republik Indonesia. Dalam logo ini angka “46” diletakkan secara diagonal dari kiri bawah ke kanan atas, menembus kotak berwarna jingga untuk menggambarkan BNI baru yang lebih modern.


(44)

Ria Manurung : Peranan Internal Auditor Pada PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Cabang Medan, 2008.

4. Palet Warna

Palet warna korporat telah didesain ulang tetapi tetap mempertahankan warna korporat yang lama, yaitu turquoise dan jingga. Warna turquoise yang digunakan pada logo baru ini lebih gelap, lebih tegas yang mencerminkan citra yang lebih stabil dan kokoh. Warna jingga yang baru lebih cerah dan kuat mencerminkan citra lebih percaya diri dan segar.

Logo “46” dan “BNI” mencerminkan tampilan yang lebih modern dan dinamis. Sedangkan penggunaan warna korporat baru memperkuat identitas tersebut. Hal ini akan membantu BNI melakukan diferensiasi di pasar perbankan melalui identitas yang unik, segar, dan modern.

a. Visi Dan Misi

1) Visi

Adapun visi dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk adalah “ Menjadikan Bank Negara Indonesia menjadi Bank Kebangsaan Nasional yang Unggul dalam Layanan dan Kinerja”. Maksudnya menjadi Bank Kebanggaan Nasional yang menawarkan layanan yang terbaik dengan harga kompetitif kepada segmen pasar korporasi, komersial dan konsumen.


(45)

Ria Manurung : Peranan Internal Auditor Pada PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Cabang Medan, 2008.

2) Misi

Sedangkan misi dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk adalah “Memaksimalkan stakeholder value dengan menyediakan solusi keuangan yag fokus pada segmen pasar korporasi, komersial dan konsumer”.

3) Value

Kenyamanan dan Kepuasan

Sejak dilakukannya pemetaan arah perjalanan yang baru di tahun 2004, BNI mengalami perubahan-perubahan besar, yang didorong oleh kesadaran akan jati diri, semangat serta harapan baru yang timbul di lingkuna n BNI bersama belasan ribu orang karyawannya. Proses transformasi yang tengah berlangsung di BNI menyentuh setiap relung kesadaran kolektif serta budaya perusahaan dan membawanya kearah satu tujuan bersama. Melalui transformasi ini, BNI terus bergerak untuk menjadi sebuah bank nasional kebanggaan dengan pemahaman intuitif akan kebutuhan pasar yang kompetitif dan dinamis. Sebuah semangat kebersamaan yang sangat terasa diantara mitra-mitra BNI, secara kolektif mewakili komitmen BNI untuk menyandang status sebagai bank utama di negeri ini, kokoh dan andal di jajaran terdepan industri perbankan, serta menjadi kebanggaan seluruh mitranya. Semangat yang lahir dari warisan sejarah yang b. Kisah Sukses


(46)

Ria Manurung : Peranan Internal Auditor Pada PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Cabang Medan, 2008.

kental dan membanggakan sepanjang lebih dari setengah abad sejak kemerdekaan Indonesia, terus tumbuh bersama arah dan tekad baru yang telah dicanangkan BNI ke masa mendatang. Dengan keunggulan pengalaman, keterampilan, persepsi, inovasi dan sekaligus kecermatan dalam melangkah, BNI kini merupakan salah satu perusahaan yang terkemuka di Indonesia.

b. Struktur Organisasi Perusahaan

Penetapan Struktur organisasi merupakan suatu hal yang sangat penting dalam suatu perusahaan, dimana struktur organisasi merupakan alat untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Selain itu juga untuk memperlancar dan mempermudah pimpinan untuk mengadakan kontrol demi memperlancar usaha yang dikelolanya begitu juga dengan dunia perbankan, oleh sebab itu penyusunan struktur organisasi merupakan syarat mutlak, karena hal ini akan mencerminkan dan memberikan keterangan dan ketegasan tentang beban kerja, batas dan ruang tanggung jawab dari masing-masing petugas maupun staf melakukan tugasnya masing-masing dengan sebaik-baiknya.

Berdasarkan struktur organisasi PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Cabang Medan, dapat dinyatakan bahwa struktur organisasinya adalah berbentuk struktur organisasi garis, dimana masing-masing bertanggung jawab pada seorang atasan, hingga masing-masing pegawai mendapatkan suatu komando dalam setiap kegiatannya dan dapat dengan jelas diketahui darimana seseorang mendapatkan perintah dan kepada siapa dia harus mempertanggungjawabkan hasil pekerjaannya:


(47)

Ria Manurung : Peranan Internal Auditor Pada PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Cabang Medan, 2008.

Secretary Branch Manager

Branch Risk & Control officer Retail Service Departement Deputy Branch Manager Operation Departement Deputy Branch Manager

Collection & Workout Departement Deputy Branch Manager Internal Control Staff Assistant Manager Teller Service Customer Service Loan Service Loan Administration Sub Branch Iskandar Muda Sub Branch Gajah Mada General Branch Administration Transaction Processing Sub Branch Helvetia Collection Supervisor Sub Branch Binjai Sub Branch P. Siantar Sub Branch Medan Mall Sub Branch Banda Aceh Sub Branch Lhokseumawe Sub Branch Tebing Tinggi


(48)

Ria Manurung : Peranan Internal Auditor Pada PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Cabang Medan, 2008.

Berdasarkan struktur organisasi yang digambarkan di atas terlihat bahwa PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Cabang Medan, dipimpin oleh seorang kepala cabang atau Branch Manager, yang membawahi 3 orang Deputy Branch Manager (DBM). Di luar struktur kantor cabang tersebut juga terdapat 7 kantor cabang pembantu. Kepala kantor cabang pembantu adalah pejabat setingkat Deputy Branch manager yang bertanggung jawab langsung kepada kepala cabang.

Untuk kelancaran dan ketertiban administrasi pelaksanaan tugas-tugasnya kepala cabang didukung oleh sekretaris dan staf pembantu yang tugas-tugas kesekretariatan Deputy Branch Manager (DBM) bidang operasional membawahi unit kerja yang termasuk dalam kelompok operasional yaitu :

1) Seksi Transaction Processing 2) Seksi loan Administration

3) Seksi General Branch Administration

Deputy Branch Manager Retail Service membawahi unit kerja yang termasuk dalam kelompok retail service yaitu :

1) Seksi Teller Service 2) Seksi Customer Service 3) Seksi Loan Service

Sedangkan Deputy Branch Manager Collection & workout membawahi satu unit kerja yaitu collection supervisor. Adapun Internal control dan kantor cabang pembantu (kancapem) langsung di bawah kepala cabang.


(49)

Ria Manurung : Peranan Internal Auditor Pada PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Cabang Medan, 2008.

Setiap unit kerja yang ada di BNI cabang Medan mengemban tugas yang berbeda-beda namun membentuk mata rantai pekerjaan yang bermuara pada pemberian pelayanan kepada nasabah dengan kualitas pelayanan sesuai standar yang ditetapkan.

Setiap unit kerja tersebut secara umum terbagi menjadi 2 bagian besar yaitu Front office dan Back office. Front office adalah unit-unit kerja yang langsung berhubungan dengan nasabah retail yaitu unit kerja teller service, customer service dan loan service sedangkan Back office adalah unit kerja yang dalam melaksanakan tugasnya tidak berhubungan secara langsung dengan nasabah yaitu unit kerja transaction processing, loan administration, General Branch administration, Internal Control.

Secara umum pembagian tugas-tugas masing-masing unit kerja : 1) Unit kerja Transaction Processing

Secara umum menangani transaksi pemindah bukuan, transaksi dan proses kliring, pemeliharaan likuiditas, pemrosesan transaksi, pemeliharaan sistem komputer (hardware dan software), Administrasi transaksi tabungan kantor pos, pemeliharaan ATM dan transaksi pemindah bukuan lainnya. Rincian tugasnya adalah :

a). Melakukan proses kliring

b). Memproses transaksi angsuran KPR dan entry data, penelusuran dummy, koreksi klaim, dan pemutahiran master debitur


(50)

Ria Manurung : Peranan Internal Auditor Pada PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Cabang Medan, 2008.

d). Administrasi dan pemrosesan Nota Pembukuan khusus (NKP) dan Nota Pembukuan Umum (NPU)

e). Pemrosesan Transaksi pemindah bukuan dana, kredit dan umum f). Pemeliharaan likuiditas dan administrasi perpajakan

g). Pembuatan laporan likuiditas BI, rekening antar kantor (RAK), Pajak, Surplus minus tabungan kantor pos

h). Pemrosesan data transaksi melalui sistem komputer i). Perawatan Hardware dan Software komputer j). Perawatan dan pemeliharaan mesin ATM

k). Melakukan Rekonsiliasi Subdiary ledger dan General Ledger 2). Unit Kerja Loan Administration

Rincian tugasnya adalah :

a). Memproses permohonan kredit

(1). Melakukan pemeriksaan dan pembuatan laporan pemeriksaan akhir (LPA)

(2). Membuat daftar umum pemohon (DUP)

(3). Membuat surat persetujuan kredit, menghitung biaya realisasi (4). Mempersiapkan realisasi dan membuat master debitur

(5). Pencairan dana realisasi, dana notaris dan biaya apraiser

(6). Mengadministrasikan dana jaminan yang ditahan / diblokir sampai KPR dilunasi oleh debitur

(7). Mengadministrasikan uang badan pertimbangan perumahan (Bapertarum) bagi PNS


(51)

Ria Manurung : Peranan Internal Auditor Pada PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Cabang Medan, 2008.

(8). Mengadministrasikan dosier debitur

(9). Mengadministrasikan dan memelihara dokumentasi kredit ritel b). Mengadministrasikan kredit umum

(1). Menerima form aplikasi kredit umum

(2). Mengadministrasikan kredit koran dan closier kredit umum

(3).Menerima akta surat pengakuan utang (SPH), melakukan pencairan kredit Yasa Griya

(4). Menghitung, mengkonfirmasikan dan administrasi pembayaran bunga, denda dan pokok

(5). Mengadministrasikan dokumen pokok kredit umum

(6). Memproses pelepasan dan pemecahan sertifikat hak tanggungan 3). Unit kerja General Branch Administration (GBA)

Rincian tugasnya adalah :

a) Mengadministrasikan dosier masuk dan keluar b) Mengadministasikan dokumen pokok

c) Melakukan konfirmasi dan pemantauan penyelesaian dokumen kepada notaris

d) Memproses permohonan pinjaman dan dokumen pokok e) Memproses pembebanan hak tanggungan

f) Memproses balik nama sertifikat

g) Mempersiapkan dokumen untuk proses penyelesaian kredit h) Melaporkan penyelesaian dokemen pokok ke kantor pusat i) Memproses pelunasan kredit


(52)

Ria Manurung : Peranan Internal Auditor Pada PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Cabang Medan, 2008.

j) Melakukan realisasi dengan unit pembukuan dan kontrol

4) Bagian Retail Service (membawahi teller service, customer service, loan service).

Rincian tugasnya adalah :

a). Membuat program kerja untuk unit retail service b). Menjalankan tugas-tugas retail service seperti :

(1). Memproses permohonan kredit seperti kredit umum dan KPR (2). Membuat analisa atas permohonan kredit

(3). Melakukan on the spot

(4). Melakukan pembinaan terhadap kredit umum yang menunggak (5). Memantau kewajiban pembayaran bunga dan pokok kredit umum (6). Mempersiapkan dan melakukan realisasi kredit umum

(7). Memproses pencairan kredit umum

(8). Memberikan informasi yang memadai tentang fasilitas kredit (9). Melakukan penilaian agunan

(10).Membuat SP2K

(11).Melakukan pencairan kredit Yasa Griya (12).Mewawancarai calon peminjam

(13).Pemantauan terhadap perkembangan pembangunan perumahan 5). Bagian Collection and Workout

Rincian tugasnya adalah :

a) Melakukan pemungutan terhadap kredit (KPR)


(53)

Ria Manurung : Peranan Internal Auditor Pada PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Cabang Medan, 2008.

c) Melakukan rekapitulasi hasil pungutan

d) Menyampaikan surat peringatan dan melakukan penagihan untuk debitur penunggak

e) Membuat catatan/laporan tentang debitur secara berkala f) Dan lain-lain

6). Bagian Internal Control Staf Rincian tugasnya adalah :

a) Memeriksa kas besar dan kas ATM

b) Memeriksa sandi jurnal atau sandi pemindah bukuan dan validasinya c) Memeriksa laporan likuiditas

d) Membuat laporan dana harian

e) Membuat laporan minggua n Bank (LMB), laporan bulanan bank umum (LBBU) dan sistem informasi keuangan ke Bank Indonesia f) Menyelenggarakan dan menindak lanjuti audit intern dan audit

koordinasi

g) Memeriksa neraca harian dan bulanan

h) Mengelola buku besar cabang dari mulai entry bukti transaksi sampai cetak general ledger (GL) dan mencocokkan dengan listingnya

i) Mengelola bukti transaksi

j) Membuat nota jurnal transaksi serta periksa buku dasar

k) Mengkoordinasikan pencocokan general Ledger (GL) dengan subsidiary ledger (SL) setiap unit pemegang Subsidiary Ledger


(54)

Ria Manurung : Peranan Internal Auditor Pada PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Cabang Medan, 2008.

m) Membuat laporan-laporan mingguan bank dan laporan bulanan bank kekantor pusat

n) Membuat laporan sistem informasi kredit (SIK) ke Bank Indonesia o) Membuat laporan arus kas dan laporan penerimaan angsuran

p) Menerima dan memeriksa laporan manual sistem informasi manajemen cabang

q) Mengadministrasikan pelaporan cabang.

c. Aktivitas Perusahaan

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Cabang Medan sebagai mana dengan Bank umum lainnya, dalam melaksanakan aktivitas usahanya selalu berusaha mengumpulkan dana sebanyak-banyaknya dari masyarakat, sehubungan dengan itu, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Cabang Medan memperkenalkan beberapa macam produk perbankan yang dapat dinikmati oleh masyarakat. Secara umum produk perbankan yang ditawarkan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Cabang Medan terdiri dari:

1. Produk Dana

Bidang ini berfungsi menghimpun dana dari masyarakat atau pihak ketiga. Dalam menghimpun dana-dana tersebut PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Cabang Medan memasarkan jenis produk seperti :

Tabungan

a). Tabungan TAPLUS


(55)

Ria Manurung : Peranan Internal Auditor Pada PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Cabang Medan, 2008.

c). Kartu Tanda Mahasiswa c). Sertifikat Deposito

Giro

Giro adalah simpanan pihak ketiga kepada Bank yang penarikannya dapat dilakukan dalam jangka waktu tertentu, sesuai dengan perjanjian pihak kedua dengan bank.

Fasilitas yang dapat diperoleh dari deposito berjangka PT Bank Negara Indonesia (Persero) adalah :

a). Berjangka waktu 1,3,6,12 hingga 24 Bulan b). Jangka waktu dapat diperpanjang secara otomatis

c). Dikeluarkan atas nama dan dapat dipindah tangankan dengan cesie d). Bunga dapat dipindah bukukan untuk pembayaran angsuran KPR,

pembayaran kewajiban lainnya (listrik, telepon) 2. Produk Kredit

Dana yang dihimpun PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk cabang Medan dalam bentuk Tabungan TAPLUS, Giro, Deposito berjangka tersebut akan disalurkan kembali kepada masyarakat dunia usaha dalam bentuk fasilitas kredit. Dalam hal ini PT BNI akan memperoleh pendapatan/penghasilan dari perbedaan tingkat bunga yang dibebankan atas kredit yang diberikan PT BNI kepada kreditur dengan tingkat bunga yang diberikan PT BNI atas uang yang disimpan kreditur pada PT BNI. Sampai


(56)

Ria Manurung : Peranan Internal Auditor Pada PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Cabang Medan, 2008.

dengan saat ini PT BNI (Persero) Medan memperkenalkan beberapa jenis kredit, baik kredit perumahan maupun kredit non perumahan.

2. Fungsi dan Tanggung Jawab Internal Auditor dalam Perusahaan a. Fungsi Internal Auditor

Di dalam uraian sebelumnya telah diungkapkan bahwa yang melaksanakan fungsi audit intern pada PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Cabang Medan adalah internal control staff. Bagian ini dibentuk dengan tujuan untuk meningkatkan efisiensi usaha yang telah digariskan perusahaan.

Secara umum fungsi internal auditor pada PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Cabang Medan adalah menyelenggarakan pengawasan dan pemeriksaan intern terhadap seluruh aktivitas perusahaan serta menyusun laporan pemeriksaan dan menyampaikan saran dan pertimbangan kepada kepala cabang mengenai perlu tidaknya diambil kebijaksanaan terhadap penyimpangan yang terjadi.

Pada dasarnya internal controll staff tidak bertanggung jawab secara langsung terhadap kelemahan yang ada di perusahaan. Internal control staff hanya berkewajiban melakukan pemeriksaan dan selanjutnya hasil pemeriksaan inilah yang dipakai oleh kepala cabang untuk melakukan tindakan perbaikan. Tegasnya pelaksanaan operasi secara tepat dan cermat adalah tanggung jawab langsung manajemen sedangkan kewajiban internal control staff hanya menilai pelaksanaan kegiatan sesuai dengan yang telah digariskan oleh pihak manajemen pada semua


(57)

Ria Manurung : Peranan Internal Auditor Pada PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Cabang Medan, 2008.

unit kerja dan melaporkan temuan-temuan serta memberikan rekomendasi perbaikan yang menghambat operasi perusahaan.

Ruang lingkup pemeriksaan yang dilakukan oleh internal control staff adalah sebagai berikut :

1) Pemeriksaan Operasional

Pemeriksaan operasional ditekankan untuk memastikan kebenaran proses transaksi serta memeriksa/ mencocokkan bukti dasar dan bukti transaksi operasional sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Dari hasil pemeriksaan diharapkan adanya saran-saran dan rekomendasi yang dimaksud untuk :

a). Mendorong ketaatan pada kebijaksanaan manajemen yang telah digariskan dan menilai apakah kebijaksanaan tersebut sudah cukup memadai untuk dilaksanakan

b). Meningkatkan efisiensi dan efektivitas kegiatan operasional 2). Pemeriksaan keuangan

Tujuan pemeriksaan keuangan ini adalah untuk mengawasi kebenaran data-data pada laporan keuangan. Apakah informasi tersebut dapat dipercaya dan telah dicatat menurut prosedur yang berlaku.

b. Tanggung Jawab Internal Auditor

Pada PT Bank Negara Indonesia (Persero) Medan tanggung jawab Internal auditor adalah sebagai berikut :

1) Bertanggung jawab atas pemeriksaan kebenaran atas alur transaksi operasional bank telah sesuai dengan peraturan yang berlaku


(58)

Ria Manurung : Peranan Internal Auditor Pada PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Cabang Medan, 2008.

2) Bertanggung jawab dalam mengkoordinir tindak lanjut hasil pemeriksaan ekstern maupun intern

3) Bertanggung jawab atas kebenaran data-data pada laporan keuangan. Dimana aktivitas utama yang dilakukan oleh internal auditor sehubungan dengan tanggung jawab tersebut adalah :

a) Melakukan pemeriksaan atas kebenaran semua transaksi operasional bank meliputi :

(1) Memeriksa / mencocokkan validasi koreksi transaksi yang salah (2) Memeriksa/ mencocokkan bukti dasar dan bukti transaksi

operasional bank di kancapem & kankas telah sesuai dengan peraturan yang berlaku

(3) Memeriksa/ mencocokkan bukti dasar dan bukti transaksi operasional bank di teller service telah sesuai dengan peraturan yang berlaku

(4) Memeriksa/ mencocokkan bukti dasar dan bukti transaksi operasional bank di transaction processing telah sesuai dengan peraturan yang berlaku

(5) Memproses pemeriksaan atas kebenaran proses pengisian kas pada mesin ATM

(6) Memproses rekonsiliasi antara kas ATM dengan General Ledger (7) Memeriksa/ mencocokkan Budgeting report dengan kartu


(59)

Ria Manurung : Peranan Internal Auditor Pada PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Cabang Medan, 2008.

(8) Memastikan kebenaran proses transaksi pencairan surat perintah masuk (SPM) tunai / non tunai dan bukti setoran dari GBA

(9) Memastikan kebenaran proses transaksi pencairan dana jaminan yang ditahan lainnya

(10) Memastikan kebenaran proses transaksi pencairan kredit ke perorangan / lembaga

(11) Memastikan kebenaran proses transaksi pencairan dana notaris dan appraisal

(12) Memastikan kebenaran proses transaksi pencairan dana bapertarum dan asabri

(13) Memastikan kebenaran proses transaksi pencairan bank garansi. b) Melakukan Koordinator dalam rangka pemeriksaan pihak intern dan

ekstern, meliputi :

(1) Memproses permintaan data-data dalam rangka pemeriksaan intern maupun ekstern

(2) Memproses tindak lanjut atas temuan-temuan pemeriksaan intern maupun ekstern

(3) Memproses jawaban atas hasil pemeriksaan, baik intern maupun ekstern

c) Melakukan Pemeriksaan atas penyelesaian suspense dan rekening selisih lainnya sudah diselesaikan, meliputi :

(1) Memeriksa / mencocokkan penyelesaian selisih akibat sistem (Suspense forced Balance)


(1)

Ria Manurung : Peranan Internal Auditor Pada PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Cabang Medan, 2008.

4. Laporan Internal Auditor

Laporan internal auditor merupakan suatu hasil akhir rangkaian keseluruhan pemeriksaan. Laporan tersebut merupakan alat komunikasi antara internal auditor dengan pimpinan perusahaan, karena melalui laporan inilah Internal auditor menyampaikan informasi tentang pemeriksaan berupa temuan-temuan beserta rekomendasi.

Berdasarkan teori yang telah disajikan bahwa bentuk penyajian laporan internal ada dua yaitu secara tertulis dan lisan. Laporan tertulis menyajikan pemaparan yang lengkap sedangkan laporan lisan tidak menyeluruh. Meskipun demikian laporan secara lisan ini juga penting khususnya untuk menyampaikan temuan-temuan yang harus segera diketahui oleh pihak manajemen biasanya hal ini menyangkut penyelewengan yang terjadi

Pada PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Cabang Medan, laporan auditor keseluruhannya tertulis dan hal ini belumlah sesuai dengan teori yang dipaparkan. Berdasarkan hasil pengamatan penulis terhadap isi laporan yang ada pada perusahaan menurut penulis sudah cukup memadai dan efektif karena disusun secara :

a. Cermat, yaitu berdasarkan fakta yang ada dan sudah dibicarakan dengan auditee

b. Ringkas, yaitu hanya memuat hal-hal yang penting c. Mudah dimengerti dan saran-saran yang konstruktif


(2)

Ria Manurung : Peranan Internal Auditor Pada PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Cabang Medan, 2008.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Dalam bab penutup dan sebagai akhir dari pembahasan ini maka penulis mencoba mengambil suatu kesimpulan yang merupakan hasil ringkasan dari uraian bab-bab sebelumnya. Dan selanjutnya penulis mencoba memberikan saran-saran yang mungkin dapat berguna bagi yang berkepentingan sebagai bahan pertimbangan untuk tujuan perbaikan dan kemajuan perusahaan khususnya bagian internal auditor

A. Kesimpulan

Setelah membahas secara teoritis kemudian membandingkan dengan hasil penelitian yang ada pada PT Bank Negara Indonesia (Persero) Medan maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Dana adalah sejumlah uang yang dipercayakan oleh masyarakat kepada Bank dalam bentuk Giro, Deposito Berjangka, Tabungan dan atau bentuk lain yang di persamakan dengan itu.

2. Deposito berjangka adalah simpanan pihak ketiga kepada Bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan dalam jangka waktu tertentu menurut perjanjian antara pihak ketiga dan Bank yang bersangkutan. 3. Suatu sistem Internal Control pada Bank adalah mutlak diperlukan

oleh manajemen, karena mencakup suatu rencana susunan organisasi dan keseluruhan metode serta ketentuan yang terpadu yang dianut dalam suatu Bank bertujuan :


(3)

Ria Manurung : Peranan Internal Auditor Pada PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Cabang Medan, 2008.

b. Mengamankan aktiva perusahaan. c. Meningkatkan efisiensi operasional

d. Mendorong dipatuhinya kebijaksanaan manajemen yang telah ditetapkan.

4. Pengendalian merupakan salah satu fungsi dalam manajemen, disamping perencanaan, pengorganisasian, dan pelaksanaan. Pengendalian sebagai salah satu fungsi manajemen adalah merupakan alat-alat untuk mencapai sasaran. Pengendalian menjaga agar jangan sampai berjalan ke arah yang tidak diinginkan dan mencegah terjadinya hal-hal yang tidak dikehendaki.

B. Saran-saran

1. Untuk lebih meningkatkan keefektifan internal Control, kualitas dari pegawai ditingkatkan, antara lain dapat dilakukan dengan jalan memberikan pendidikan dan latihan yang baik, dilakukan secara intern dan ekstern.

2. Internal Control yang digunakan dalam Deposito Berjangka pada Bank BNI dapat ditingkatkan dengan cara menyempurnakan sistem dan prosedur kerja serta sistem kewenangan. Setiap pegawai yang melakukan fungsi-fungsinya harus benar patuh dan taat pada sistem dan prosedur kerja maupun sistem kewenangan yang berlaku sehingga dapat mengurangi kesalahan-kesalahan maupun kejahatan yang mungkin timbul.


(4)

Ria Manurung : Peranan Internal Auditor Pada PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Cabang Medan, 2008.

3. Setiap pegawai tidak boleh merangkap banyak pekerjaan dan penguasaan suatu transaksi dari awal sampai selesai sehingga diperlukan pemisahan fungsi untuk menghindari kesalahan yang disengaja atau tidak disengaja dan diperlukan adanya mutasi dan rotasi pegawai untuk menghilangkan berbagai kejenuhan bekerja secara rutin.

4. Sebaiknya internal auditor memperingati pihak kantor cabang pembantu yang terlambat memberikan laporan mingguannya meskipun sampai sejauh ini belum menggangu kelancaran operasional karena suatu saat hal tersebut akan dapat menggangu kelancaran operasional dan apabila tidak ditanggapi perlu memberikan sanksi yang tegas.


(5)

Ria Manurung : Peranan Internal Auditor Pada PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Cabang Medan, 2008.

DAFTAR PUSTAKA

Guy M Dan, Alderman Wayne, Winters J Alan, 2002. Auditing, Edisi Kelima, Jilid Dua, Terjemahan Sugiyarto, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Hartadi Bambang, 1999. Sistem Pengendalian Intern, Edisi Ketiga, Cetakan Pertama, Penerbit BPFE, Yogyakarta.

Holmes, Arthur W, and David C Burns, 2000. Auditing Standard and Procedures, Edisi kesembilan, jilid satu, Terjemahan Moh. Badjuri Penerbit Erlangga, Jakarta.

Mulyadi, 2002. Auditing, Edisi Keenam, buku satu , penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Sawyer Lawrence, 2005. Internal Auditing, Edisi kelima, jilid satu, Terjemahan Desi Adhariani, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Sukrisno Agoes, 2004. Auditing (Pemeriksaan Akuntan) oleh Kantor Akuntan Publik, Edisi Ketiga, Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta.

Tawaf Prihadi Tjukria, 1999. Audit Intern Bank, Edisi Pertama, Buku Satu, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Tjitrosidojo Soemardjo, 1999. Bunga Rampai Menuju Pemeriksaan Pengelolaan (Management Auditing), PT. Ichtiar Baru Van Hoeve, Jakarta.

Tugiman Hiro, 2001. Standar Profesional Audit internal, Penerbit Kanisius, Yogyakarta.

William F Messier, Steven M Glover, Douglas F Prawitt, 2005. Auditing and Assurance Services : A Systematic Approach, Edisi Keempat, Jilid Dua, Terjemahan Nuri Hinduan SE, Ak, Penerbit Salemba Empat, Jakarta. Ikatan Akuntan Indonesia Kompartemen Akuntan Publik, 2001. Standar

Profesional Akuntan Publik, Salemba Empat, Jakarta.

Fakultas Ekonomi Sumatera Utara, Jurusan Akuntansi, 2004. Buku Petunjuk Teknik Penulisan Proposal Penelitian dan Penulisan Skripsi, Medan.


(6)