Efektifitas penggunaan media permainan kartu remi untuk meningkatkan motivasi belajar dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Ekonomi studi eksperimen pada siswa kelas X IPS SMA Negeri 1 Se
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
xii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv
HALAMAN MOTTO ... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... vii
ABSTRAK ... viii
ABSTRACT ... ix
KATA PENGANTAR ... x
DAFTAR ISI ... xii
DAFTAR TABEL ... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ... xvi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Batasan Masalah... 3
C. Rumusan Salah ... 3
D. Tujuan Penelitian ... 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Media Pembelajaran ... 4
B. Fungsi Media Pembelajaran ... 5
C. Peran Media Pembelajaran ... 6
D. Pengelompokan Media Pembelajaran ... 7
E. Penggunaan Media dalam Pembelajaran ... 11
F. Media Kartu Remi ... 12
(13)
xiii
H. Prestasi Belajar ... 18
I. Studi Eksperimen ... 20
J. Kerangka Berpikir ... 22
K. Hipotesis Penelitian ... 23
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 24
B. Tempat dan Waktu Penelitian ... 25
C. Sunjek dan Objek Penelitian ... 25
D. Populasi dan Sampel ... 25
E. Pengukuran Variabel Motivasi Belajar ... 26
F. Uji Instrumen Penelitian ... 26
G. Teknik Pengumpulan Data ... 29
H. Instrumen Penelitian ... 29
I. Prosedur Penelitian ... 32
J. Teknik Analisis Data ... 33
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data ... 36
B. Analisis Komparasi Variabel Motivasi Belajar ... 42
C. Analisis Komparasi Variabel Prestasi Belajar... 53
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 65
B. Keterbatasan ... 67
C. Saran ... 67
DAFTAR PUSTAKA ... 69
(14)
xiv
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Skor Skala Likert dalam Kuesioner ... 26
Tabel 3.2 Hasil Uji Validitas Item Variabel Motivasi Belajar ... 27
Tabel 3.3 Kesimpulan Hasil Pengujian Reliabilitas Variabel Motivasi Belajar ... 29
Tabel 3.4 Kisi-kisi Kuesioner Variabel Motivasi Belajar ... 30
Tabel 3.5 Kisi-kisi Soal Variabel Prestasi Belajar ... 31
Tabel 3.6 Penentuan Skor Pilihan Ganda ... 32
Tabel 4.1 Selish Skor Variabel Motivasi Belajar Kelas Kontrol ... 37
Tabel 4.2 Selisih Skor Variabel Motivasi Belajar Kelas Eksperimen ... 38
Tabel 4.3 Selisih Skor Variabel Prestasi Belajar Kelas Kontrol ... 39
Tabel 4.4 Selisih Skor Variabel Prestasi Belajar Kelas Eksperimen ... 40
Tabel 4.5 Pengujian Normalitas Data Motivasi Belajar Sebelum Perlakuan pada Kelas Kontrol Dan Kelas Eksperimen ... 42
Tabel 4.6 Hasil Uji t Data Motivasi Belajar Sebelum Perlakuan pada Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen ... 43
Tabel 4.7 Pengujian Normalitas Data Motivasi Belajar Sebelum dan Sesudah Perlakuan pada Kelas Kontrol ... 44
Tabel 4.8 Hasil Uji t Data Motivasi Belajar Sebelum dan Sesudah Perlakuan pada Kelas Kontrol ... 45
Tabel 4.9 Pengujian Normalitas Data Motivasi Belajar Sebelum dan Sesudah Perlakuan pada Kelas Eksperimen ... 46
Tabel 4.10 Hasil Uji t Data Motivasi Belajar Sebelum dan Sesudah Perlakuan pada Kelas Eksperimen ... 47
Tabel 4.11 Pengujian Normalitas Data Motivasi Belajar Sesudah Perlakuan pada Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen ... 48
Tabel 4.12 Hasil Uji t Data Motivasi Belajar Sesudah Perlakuan pada Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen ... 49
(15)
xv
Tabel 4.13 Pengujian Normalitas Data Selisih (Gain) Motivasi Belajar Antara
Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen ... 50 Tabel 4.14 Hasil Uji t Selisih (Gain) Data Motivasi Belajar Antara Kelas
Kontrol dan Kelas Eksperimen ... 51 Tabel 4.15 Rekapitulasi Hasil Uji t untuk Variabel Motivasi Belajar ... 52 Tabel 4.16 Pengujian Normalitas Data Prestasi Belajar Sebelum Perlakuan pada
Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen ... 53 Tabel 4.17 Hasil Uji t Data Prestasi Belajar Sebelum Perlakuan pada Kelas
Kontrol dan Kelas Eksperimen ... 54 Tabel 4.18 Pengujian Normalitas Data Prestasi Belajar Sebelum dan Sesudah
Perlakuan pada Kelas Kontrol ... 55 Tabel 4.19 Hasil Uji t Data Prestasi Belajar Sebelum dan Sesudah Perlakuan
pada Kelas Kontrol ... 56 Tabel 4.20 Pengujian Normalitas Data Prestasi Belajar Sebelum dan Sesudah
Perlakuan pada Kelas Eksperimen ... 57 Tabel 4.21 Hasil Uji t Data Prestasi Belajar Sebelum dan Sesudah Perlakuan
pada Kelas Eksperimen ... 58 Tabel 4.22 Pengujian Normalitas Data Prestasi Belajar Sesudah Perlakuan pada
Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen ... 59 Tabel 4.23 Hasil Uji t Data Prestasi Belajar Sesudah Perlakuan pada Kelas
Kontrol dan Kelas Eksperimen ... 60 Tabel 4.24 Pengujian Normalitas Data Selisih (Gain) Prestasi Belajar Antara
Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen ... 61 Tabel 4.25 Hasil Uji t Selisih (Gain) Data Prestasi Belajar Antara Kelas Kontrol
dan Kelas Eksperimen ... 62 Tabel 4.26 Rekapitulasi Hasil Uji t untuk Prestasi Belajar ... 63
(16)
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Eksperimen ...71
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Kontrol ...75
Lampiran 3 Materi Harga Pasar ...79
Lampiran 4 Mekanisme Permainan Kartu Remi ...89
Lampiran 5 Kuesioner Motivasi Siswa Terhadap Pembelajaran ...92
Lampiran 6 Soal Pretest Harga Pasar ...94
Lampiran 7 Soal Harga Pasar (Kelas Kontrol) ...98
Lampiran 8 Soal Permainan Kartu Remi (Kelas Eksperimen) ...99
Lampiran 9 Soal Posttest Harga Pasar ...106
Lampiran 10 Uji Validitas Reliabilitas Kuesioner ...110
Lampiran 11 Uji Normalitas Data Motivasi Belajar Sebelum Perlakuan pada Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen ...113
Lampiran 12 Uji Normalitas Data Motivasi Belajar Sebelum dan Sesudah Perlakuan pada Kelas Kontrol ...114
Lampiran 13 Uji Normalitas Data Motivasi Belajar Sebelum dan Sesudah Perlakuan pada Kelas Eksperimen ...115
Lampiran 14 Uji Normalitas Data Motivasi Belajar Sesudah Perlakuan pada Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen ...116
Lampiran 15 Uji Normalitas Data Selisih (Gain) Motivasi Belajar antara Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen ...117
Lampiran 16 Uji Normalitas Data Prestasi Belajar Sebelum Perlakuan pada Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen ...118
Lampiran 17 Uji Normalitas Data Prestasi Belajar Sebelum dan Sesudah Perlakuan pada Kelas Kontrol ...119
Lampiran 18 Uji Normalitas Data Prestasi Belajar Sebelum dan Sesudah Perlakuan pada Kelas Eksperimen ...120
(17)
xvii
Lampiran 19 Uji Normalitas Data Prestasi Belajar Sesudah Perlakuan pada
Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen ...121
Lampiran 20 Uji Normalitas Data Selisih (Gain) Prestasi Belajar antara Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen ...122
Lampiran 21 Uji Independent Samples t Test Motivasi Belajar Sebelum Perlakuan pada Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen ...123
Lampiran 22 Uji t Paired Samples t Test Data Motivasi Belajar Sebelum dan Sesudah Perlakuan pada Kelas Kontrol ...124
Lampiran 23 Uji t Paired Samplest t Test Motivasi Belajar Sebelum dan Sesudah Perlakuan pada Kelas Eksperimen ...125
Lampiran 24 Uji t Independent Samples t Test Data Motivasi Belajar Sesudah Perlakuan pada Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen ..126
Lampiran 25 Uji Independent Samples t Test Selisih (Gain) Data Motivasi Belajar antara Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen ...127
Lampiran 26 Uji Independent Samples t Test Data Prestasi Belajar Sebelum Perlakuan pada Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen ...128
Lampiran 27 Uji t Paired Samples t Test Data Prestasi Belajar Sebelum dan Sesudah Perlakuan pada Kelas Kontrol ...129
Lampiran 28 Uji Paired Samples T Test Data Prestasi Belajar Sebelum dan Sesudah Perlakuan pada Kelas Ekperimen ...130
Lampiran 29 Uji Mann-Whitney Data Prestasi Belajar Sesudah Perlakuan pada Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen ...131
Lampiran 30 Uji Independent Samples t Test Selisih (Gain) Data Prestasi Belajar antara Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen ...132
Lampiran 31 Data Motivasi Belajar Awal Kelas Kontrol ...133
Lampiran 32 Data Motivasi Belajar Awal Kelas Eksperimen ...134
(18)
xviii
Lampiran 34 Data Motivasi Belajar Akhir Kelas Eksperimen ...136
Lampiran 35 Data Prestasi Belajar Awal Kelas Kontrol ...137
Lampiran 36 Data Prestasi Belajar Awal Kelas Eksperimen ...138
Lampiran 37 Data Prestasi Belajar Akhir Kelas Kontrol ...139
Lampiran 38 Data Prestasi Belajar Akhir Kelas Eksperimen ...140
Lampiran 39 Surat Ijin Dari Kampus untuk Gubernur ...141
Lampiran 40 Surat Ijin Dari Sekretaris Daerah...142
(19)
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pada dasarnya pendidikan merupakan suatu proses komunikasi dan informasi dari pendidik kepada peserta didik yang berisi informasi-informasi pendidikan, yang memiliki unsur-unsur pendidik sebagai sumber informasi, media sebagai sarana penyediaan ide, gagasan dan materi. Media pembelajaran sangat bermanfaat dalam proses pembelajaran, dengan menggunakan media pembelajaran dapat membangkitkan minat dan semangat peserta didik. Selain dapat membangkitkan minat dan semangat peserta didik, media pembelajaran juga dapat meningkatkan keefektifan dalam proses pembelajaran serta pesan dalam pembelajaran. Perlu diketahui bahwa media pembelajaran sangat membantu aktivitas proses pembelajaran baik di dalam maupun di luar kelas, terutama membantu peningkatan prestasi belajar siswa. Namun, pada kenyataannya banyak guru yang kurang memanfaatkan media pembelajaran, guru masih sering menggunakan metode ceramah monoton.
Dalam pembelajaran seorang guru yang harus merencanakan pembelajaran, melaksanakan, dan melakukan evaluasi hasil belajar. Guru tidaklah sebagai satu-satunya sumber belajar, tetapi ia pun harus mampu merencanakan dan menciptakan sumber-sumber belajar lainnya sehingga tercipta lingkungan belajar yang kondusif.
(20)
Sejalan dengan perkembangan zaman, telah banyak jenis media pembelajaran yang berkembang, namun perlu berhati-hati dalam pemilihannya, karena penggunaan media pembelajaran menuntut kemahiran tertentu dan tidak semua media pembelajaran menjamin keberhasilan suatu proses pembelajaran. Jenis-jenis media pembelajaran yang sering digunakan seperti media audio, media visual, media audio visual, multimedia, dan pelatihan proyeksi. Tidak ingin ketinggalan, media permainanpun sekarang mulai dikembangkan sebagai media pembelajaran. Alasan pemilihan media permainan ini karena para peserta didik telah sering menggunakannya, sehingga diharapkan peserta didik dapat lebih tertarik dan mudah paham ketika dimanfaatkan dalam kegiatan pembelajaran. Tingkat kreatifitas gurupun perlu dikembangkan dalam penerapan media pembelajaran. Tentu tidak semua media permainan cocok digunakan sebagai media pembelajaran, guru harus dapat memahami setiap fungsi dari media sehingga dapat digunakan sesuai kebutuhan. Contoh media permainan yang dapat dikembangkan menjadi media pembelajaran yaitu pada permainan kartu remi, monopoli, kartu domino, kartu uno, dan ular tangga. Dengan demikian, guru diharapkan dapat lebih kreatif dan terampil dalam menggunakan media pembelajaran, karena dengan menggunakan media pembelajaran dapat membantu proses pembelajaran yang lebih efektif dan menarik.
(21)
B. Batasan Masalah
Penelitian ini berfokus pada efektifitas penggunaan media permainan kartu remi untuk meningkatkan motivasi belajar dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah disampaikan maka dapat mengungkapkan persoalan-persoalan sebagai berikut :
1. Apakah penggunaan media permainan kartu remi dalam mata pelajaran ekonomi efektif untuk meningkatkan motivasi belajar siswa? 2. Apakah penggunaan media permainan kartu remi dalam mata pelajaran ekonomi efektif untuk meningkatkan prestasi belajar siswa? D. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas penggunaan media permainan kartu remi dalam meningkatkan motivasi belajar dan prestasi belajar siswa.
(22)
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Media Pembelajaran
Telah dikatakan lebih dahulu bahwa pada umumnya dalam setiap bentuk komunikasi dibutuhkan suatu media tertentu. Kata “media” adalah bentuk jamak dari “medium”, yang berasal dari bahasa latin “medius”,
yang berarti “tengah”. Dalam bahasa Indonesia, kata medium dapat diartikan sebagai “antara” atau “sedang”. Pengertian media mengarah pada sesuatu yang mengantar/meneruskan informasi (pesan) antara sumber (pemberi pesan) dan penerima pesan.
Menurut Hamidjojo (Latuheru, 1988:11), media adalah semua bentuk perantara yang digunakan oleh manusia untuk menyampaikan/menyebar ide, sehingga ide, atau pendapat, atau gagasan yang dikemukakan/disampaikan itu bisa sampai pada penerima. Pendapat McLuhan yang dikutip oleh Amir Akhsin (Latuheru, 1988:11), bahwa media juga disebut sebagai saluran (channel), karena menyampaikan
pesan (informasi) dari sumber informasi itu kepada penerima informasi. Blake dan Horalsen mengatakan bahwa media adalah saluran komunikasi yang digunakan untuk menyampaikan pesan antara sumber (pemberi pesan) dengan penerima pesan. Menurut Oemar Hamalik (Latuheru, 1988:11), hubungan komunikasi interaksi itu akan berjalan dengan lancar
(23)
dan tercapainya hasil yang maksimal, apabila menggunakan alat bantu yang disebut media komunikasi.
B. Fungsi Media Pembelajaran
Levie dan Lentz (Kustandi dan Sutjipto, 2011: 21-22) mengemukakan empat fungsi media pembelajaran, khususnya media visual, yaitu (a) fungsi atensi, (b) fungsi efektif, (c) fungsi kognitif, dan (d) fungsi kompensatoris.
1. Fungsi atensi media visual merupakan inti, yaitu menarik dan mengarahkan perhatian siswa untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan dengan makna visual yang ditampilkan atau menyertai teks materi pelajaran.
2. Fungsi afektif media visual dapat terlihat dari tingkat kenikmatan siswa ketika belajar (atau membaca) teks yang bergambar.
3. Fungsi kognitif media visual terlihat dari temuan-temuan penelitian yang mengungkapkan bahwa lambang visual atau gambar memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami dan mengingat informasi atau pesan yang terkandung dalam gambar.
4. Fungsi kompensatoris media pembelajaran terlihat dari hasil penelitian bahwa media visual yang memberikan konteks untuk memahami teks membantu siswa yang lemah dalam membaca untuk mengorganisasikan informasi dalam teks dan mengingatnya kembali.
(24)
Media pembelajaran dapat memenuhi tiga fungsi utama apabila media itu digunakan untuk perorangan, kelompok, atau kelompok yang besar jumlahnya, yaitu dalam hal (1) memotivasi minat atau tindakan, (2) menyajikan informasi, dan (3) memberikan instruksi.
C. Peran Media Pembelajaran
Dalam pendidikan, media difungsikan sebagai sarana untuk mencapai tujuan pembelajaran. Karena informasi yang terdapat dalam media harus dapat melibatkan siswa, baik dalam benak atau mental maupun dalam bentuk aktivitas yang nyata, sehingga pembelajaran dapat terjadi. Materi harus dirancang secara lebih sistematis dan psikologis, serta ditinjau dari segi prinsip-prinsip belajar agar dapat menyiapkan instruksi belajar yang efektif.
Manfaat praktis dari penggunaan media pembelajaran di dalam proses belajar mengajar, yaitu sebagai berikut (Kustandi dan Sutjipto, 2011: 25-26) :
a. Media pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi sehingga dapat memperlancar serta meningkatkan proses dan hasil belajar.
b. Media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar, interaksi yang lebih langsung antara siswa dan lingkungannya, dan kemungkinan siswa belajar sendiri-sendiri sesuai dengan kemampuan dan minatnya.
(25)
c. Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang, dan waktu.
d. Media pembelajaran dapat memberikan kesamaan pengalaman kepada siswa tentang peristiwa-peristiwa di lingkungan mereka serta memungkinkan terjadinya interaksi langsung dengan guru, masyarakat, dan lingkungannya, misalnya selalui karya wisata, kunjungan-kunjungan ke museum atau kebun binatang.
D. Pengelompokan Media Pembelajaran
Media pembelajaran dapat dikelompokkan menjadi empat (Munadi, Yudhi, 2013: 58-68) yaitu:
1. Media Audio
Pembahasan tentang proses komunikasi pembelajaran dengan menggunakan media audio tidak lepas dari pembahasan aspek pendengaran itu sendiri. Pendengaran adalah alat untuk mendengarkan. Mendengarkan sesungguhnya suatu proses yang melibatkan empat unsur: mendengar, memperhatikan, memahami, dan mengingat.
Ciri utama dari media ini adalah pesan yang disampaikan dengan menggunakan media audio dituangkan dalam lambang-lambang auditif, baik verbal (bahasa lisan/kata-kata) maupun non verbal (bunyi-bunyian dan vokalisasi, seperti gerutuan, gumam, musik, dan lain-lain).
(26)
Ada beberapa alternatif yang dapat dilakukan guru dalam mengembangkan dan memproduksi media audio sebagai media pembelajaran, misalnya:
a. Talkshow dan diskusi. Program ini dapat dibuat menjadi
program audio yakni dengan cara merekam talkshow
tersebut. Tentukan tema talkshow yang sesuai dengan salah satu
materi suatu mata pelajaran/perkuliahan. Contohnya memahami pengertian suatu konsep Keadilan Tuhan dan Pajak.
b. Drama atau sandiwara. Drama atau sandiwara audio banyak didengar pada program radio dan biasanya berseri atau berepisode. Guru dapat membuat drama atau sandiwara ini dalam bentuk rekaman audio dengan durasi sekitar 15 sampai 20 menit, sedangkan untuk para pemain dapat diambil dari peserta didik.
c. Bercerita (menuturkan kisah). Program cerita-audio ini biasanya dibuat oleh seorang yang memiliki talenta atau kemampuan multisuara atau berbagai macam suara (seperti dalang).
d. Model. Maksud dari program model-audio ini adalah untuk materi program ini diharapkan dapat ditiru oleh pendengarnya. Contohnya program model-audio untuk latihan mengucapkan kata-kata untuk pelajaran asing.
(27)
e. Musik dan lagu. Contoh dalam penggunaan musik dan lagu, dapat digunakan musik untuk mengiringi slide dan lagu-lagu
yang mengandung pesan pendidikan. 2. Media Visual
Media visual adalah media yang melibatkan indera penglihatan. Terdapat dua jenis pesan yang dimuat dalam media visual, yakni pesan verbal dan nonverbal. Pesan verbal-visual terdiri atas kata-kata (bahasa verbal) dalam bentuk tulisan, dan pesan nonverbal-visual adalah pesan yang dituangkan ke dalam simbol-simbol nonverbal-visual. Secara garis besar unsur-unsur yang terdapat pada media visual terdiri dari garis, bentuk, warna, dan tekstur.
3. Media Audio Visual
Media audio visual merupakan cara menghasilkan atau menyampaikan materi dengan menggunakan mesin-mesin mekanis dan elektronik, untuk menyajikan pesan-pesan audio dan visual. Ciri-ciri utama teknologi media audio visual adalah sebagai berikut. a. Bersifat linear.
b. Menyajikan visualisasi yang dinamis.
c. Digunakan dengan cara yang telah ditetapkan sebelumnya oleh perancang atau pembuatnya.
d. Dikembangkan menurut prinsip psikologi behaviorisme dan
(28)
e. Merupakan repsesentasi fisik dan gagasan rill atau gagasan abstrak. 4. Multimedia
Multimedia merupakan cara menghasilkan atau menyampaikan materi dengan menggunakan sumber-sumber yang berbasis
micro-processor. Ada beberapa bentuk pemanfaatan multimedia berbasis
komputer yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran, misalnya:
a. Multimedia presentasi. Multimedia presentasi digunakan untuk menjelaskan materi-materi yang sifatnya teoritis digunakan dalam pembelajaran klasikal, baik kelompok kecil maupun kelompok besar. Media ini sangat efektif sebab menggunakan multimedia projektor (LCD/Viewer) yang memiliki jangkauan pancar cukup
besar.
b. Program media interaktif. Penggunaan media interaktif cocok untuk mengajarkan sesuatu proses dan tahapan, misalnya penyerbukan pada tumbuhan, pembelahan sel, proses pertumbuhan janin manusia,dan lain-lain.
c. Sarana simulasi. Contoh dari penggunaan sarana simulasi adalah penggunaan simulator kokpit pesawat terbang yang memungkinkan peserta didik dalam akademi penerbangan dapat berlatih tanpa menghadapi resiko jatuh.
d. Video pembelajaran. Video bersifat interaktif tutorial memimbing peserta didik untuk memahami sebuah materi melalui visualisasi.
(29)
Peserta didik dapat interaktif mengikuti kegiatan praktik sesuai dengan yang diajarkan dalam video.
E. Penggunaan Media dalam Pembelajaran
Dalam memilih media untuk pembelajaran, pengajar sebenarnya tidak hanya cukup mengetahui tentang kegunaan, nilai, serta landasannya, tetapi juga harus mengetahui bagaimana cara penggunaan media tersebut. Adapun pengunaan media dalam pembelajaran (Anitah, 2010: 82-85) : 1. Prinsip-prinsip umum penggunaan media
a. Penggunaan media pembelajaran hendaknya dipandang sebagai bagian integral dalam sistem pembelajaran.
b. Media pembelajaran hendaknya dipandang sebagai sumber dana.
c. Guru hendaknya memahami tingkat hierarki dari jenis alat dan kegunaannya.
d. Pengujian media pembelajaran hendaknya berlangsung terus, sebelum, selama, dan sesudah pemakaiannya.
e. Penggunaan multi media akan sangat menguntungkan dan memperlancar proses pembelajaran.
2. Langkah-langkah penggunaan:
a. Persiapan sebelum menggunakan media
1) Mempelajari petunjuk penggunaan media, terutama bila dibutuhkan perangkat keras seperti berbagai jenis pesawat proyektor (media elektronik).
(30)
2) Semua peralatan yang akan digunakan perlu disiapkan sebelumnya.
b. Pelaksanaan penggunaan media
Pada saat kegiatan belajar dengan menggunakan media berlangsung, hendaknya dijaga agar suasana tetap tenang. Kalau media akan digunakan secara kelompok, usahakan setiap secara bergiliran dipantau.
c. Evaluasi
Tahap ini merupakan tahap penyajian apakah tujuan pembelajaran telah tercapai, selain untuk memantapkan pemahaman materi yang disampaikan melalui media. Untuk itu disediakan tes yang harus dikerjakan oleh pebelajar sebagai umpan balik.
d. Tindak lanjut
Dari umpan balik yang diperoleh, guru dapat meminta siswa untuk memperdalam sajian dengan berbagai cara, misalnya: diskusi tentang hasil tes, mempelajari referensi dan membuat rangkuman, melakukan suatu percobaan, observasi, dan lain-lain.
F. Media Kartu Remi
Kartu permainan (bahasa Inggris: playing cards), atau lebih
dikenal dengan kartu remi, adalah sekumpulan kartu seukuran tangan yang digunakan untuk permainan kartu. Kartu ini sering juga digunakan untuk
(31)
hal-hal lain, seperti sulap, enkripsi, permainan papan, dan pembuatan rumah kartu. Kata “remi” itu sendiri sebenarnya adalah nama salah satu permainan kartu.
Ada 1001 macam permainan kartu. Setiap negara, bahkan wilayah suatu negara, memiliki jenis permainannya sendiri. Di Indonesia, akrab dengan permainan “41”, “remi”, “cangkulan”, dan lain sebagainya. Namun, yang populer di banyak negara misalnya poker, canasta,
blackjack, casino, solitaire, bridge, dengan jumlah pemain yang bisa
berbeda-beda. Solitaire dan bridge barangkali lebih familiar ketimbang yang lain. Solitaire, yang sudah dimainkan orang sejak ratusan tahun lalu dan banyak jenisnya dimainkan sendirian, terutama untuk mengisi waktu luang.
Sementara itu, bridge yang harus dimainkan oleh 4 orang biasanya
berpasangan bahkan menjadi salah satu nomor andalan bagi tim Indonesia dalam dunia olahraga untuk meraih kemenangan dalam suatu turnamen bridge internasional. Seperti kita kenal sekarang, satu pak
kartu remi berisi 52 lembar. Dibagi menjadi 4 suit atau jenis kartu (Spade,
Heart, Diamond, Club), masing-masing terdiri atas 13 kartu (dari As, 2, 3,
dan seterusnya. sampai King). Plus kartu tambahan berupa dua
(32)
G. Motivasi Belajar
Kata “motif” diartikan sebagai daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Motif dapat dikatakan sebagai daya penggerak dari dalam dan di dalam subjek untuk melakukan aktifitas-aktifitas tertentu demi mencapai suatu tujuan. Berawal dari kata “motif”, maka motivasi dapat diartikan sebagai daya penggerak yang telah menjadi aktif (Rohmah, 2012:239).
Istilah motivasi menunjuk kepada semua gejala yang terkandung dalam stimulus ke arah tujuan tertentu dimana sebelumnya tidak ada gerakan menuju ke arah tujuan tersebut. Motivasi tersebut dapat berupa dorongan dasar, atau dengan hadiah.
Menurut Mc. Donald (Rohmah, 2012:240) berpendapat bahwa motivasi merupakan perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya ”feeling” dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan.
Motivasi belajar adalah daya penggerak dari dalam diri individu untuk melakukan kegiatan belajar, menambah pengetahuan dan keterampilan serta pengalaman. Motivasi ini tumbuh karena ada keinginan untuk bisa mengetahui dan memahami sesuatu dan mendorong serta mengarahkan minat belajar siswa sehingga sungguh-sungguh untuk belajar dan termotivasi mencapai prestasi.
Motivasi dan belajar adalah dua hal yang saling mempengaruhi. Belajar adalah kegiatan yang mengubah tingkah laku melalui latihan dan
(33)
pengalaman sehingga menjadi lebih baik sebagai hasil penguatan yang dilandasi untuk mencapai tujuan. Peranan motivasi yang khas adalah pertumbuhan gairah, merasa senang, dan semangat untuk belajar, siswa yang memiliki motivasi kuat, akan mempunyai banyak energi untuk melakukan kegiatan belajar.
Dalam dunia belajar mengajar sangat diperlukan adanya motivasi. Hasil belajar akan menjadi optimal, kalau ada motivasi. Makin tepat motivasi yang diberikan, akan makin berhasil pula pelajaran tersebut. Jadi motivasi akan senantiasa menentukan intensitas usaha belajar bagi pada peserta didik, dan motivasi ini selalu bertalian dengan suatu tujuan.
Dengan demikian, motivasi atau motif-motif yang aktif itu sangat bervariasi. Untuk selanjutnya menurut Sardiman (Rohmah, 2012:251), berbagai macam motivasi tersebut antara lain adalah:
1. Motivasi dilihat dari dasar pembentukannya
a. Motif-motif bawaan yaitu motif yang dibawa sejak lahir, jadi motivasi itu ada tanpa dipelajari.
b. Motif-motif yang dipelajari, maksudnya motif-motif yang timbul karena dipelajari.
2. Jenis motivasi menurut pembagian dari Woodworth dan Marquis a. Motif atau kebutuhan organis, meliputi misalnya: kebutuhan
untuk makan, minum, dan berbuat.
b. Motif-motif darurat. Yang termasuk dalam jenis motif ini antara lain: dorongan untuk menyelamatkan diri, dorongan untuk
(34)
membalas, untuk berusaha. Jelasnya motivasi ini timbul karena rangsangan dari luar.
c. Motif objektif. Kebutuhan untuk melakukan eksplorasi, melakukan manipulasi, untuk menaruh minat. Motif ini muncul karena dorongan untuk dapat menghadapi dunia luar secara efektif.
3. Motivasi Jasmaniah dan Rohaniah
Ada beberapa ahli menggolongkan jenis motivasi menjadi dua, yaitu: motivasi jasmani seperti refleksi, insting otomatis, nafsu, dan motivasi rohaniah seperti kemauan.
4. Motivasi Intrinsik dan Ekstrinsik
a. Motivasi intrinsik yaitu motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. b. Motivasi ekstrinsik yaitu motif-motif yang aktif dan berfungsinya
karena adanya perangsang dari luar. 5. Fungsi Motivasi dalam Belajar
Dalam belajar sangat diperlukan adanya motivasi, sebab hasil belajar akan menjadi optimal jika ada motivasi. Oleh karena itu, menurut Sardiman (2006:85) ada empat fungsi motivasi yaitu:
a. Mendorong seseorang untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor yang melepaskan energi dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan.
(35)
b. Menentukan arah perbuatan, yakni ke arah tujuan dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan tujuannya.
c. Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan. d. Pendorong usaha dan pencapaian prestasi. Dengan kata lain
dengan adanya usaha yang tekun dan didasari adanya motivasi, maka seseorang yang belajar akan mendapatkan prestasi yang baik.
Sedangkan menurut Iskandar (Rohmah, 2012: 243-244), ada beberapa peran motivasi yang penting dalam belajar dan pembelajaran diantaranya adalah:
1. Peran motivasi dalam penguatan belajar. Peran motivasi dalam hal ini dihadapkan pada suatu kasus yang memerlukan pemecahan masalah.
2. Usaha untuk memberi bantuan dengan rumus matematika dapat menimbulkan penguatan belajar. Motivasi ini dapat menentukan hal-hal apa yang di lingkungan anak yang dapat memperkuat perbuatan belajar.
3. Peran motivasi dalam memperjelas tujuan belajar. Peran ini berkaitan dengan kemaknaan belajar yaitu anak akan tertarik untuk belajar jika yang dipelajarinya sedikitnya sudah bisa diketahui manfaatnya bagi anak.
(36)
4. Peran motivasi menentukan ketekunan dalam belajar. Seseorang yang telah termotivasi untuk belajar sesuatu akan berusaha mempelajari sesuatu dengan baik dan tekun, dan berharap memperoleh hasil yang baik.
Hakikat dari motivasi belajar adalah dorongan yang berasal dari dalam dan luar diri siswa yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan pada tingkah laku pada umumnya dan semangat atau keinginan untuk belajar lebih semangat lagi. Petunjuk yang dapat dijadikan sebagai acuan bagi motivasi belajar siswa adalah sebagai berikut:
1. Adanya hasrat dan keinginan untuk berhasil dalam belajar. 2. Adanya keinginan, semangat dan kebutuhan dalam belajar. 3. Memiliki harapan dan cita-cita masa depan.
4. Adanya pemberian penghargaan dalam proses belajar.
5. Adanya lingkungan yang kondusif untuk belajar dengan baik. H. Prestasi Belajar
Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam setiap penyelenggaraan jenis dan jenjang pendidikan. Ini berarti bahwa berhasil atau gagalnya pencapaian tujuan pendidikan itu sangat bergantung pada proses belajar yang dialami siswa, baik ketika ia berada di sekolah maupun di lingkungan rumah atau keluarganya sendiri (Syah, 2000:89). Peristiwa belajar yang dialami manusia itu bukan semata-mata masalah respons terhadap rangsangan
(37)
yang ada, melainkan (yang terpenting) karena adanya self-direction,
pengaturan dan pengarahan diri yang dikontrol oleh otak.
Lester D. Crow dan Alice Crow (Khodijah, 2014:48) menyatakan belajar adalah perolehan kebiasaan, pengetahuan, dan sikap, termasuk cara baru untuk melakukan sesuatu dan upaya-upaya seseorang dalam mengatasi kendala atau penyesuaikan situasi yang baru.
Agar mengetahui tingkat keberhasilan siswa, maka dibutuhkan evaluasi. Evaluasi artinya penilaian terhadap tingkat keberhasilan siswa mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam sebuah program. Padanan kata evaluasi adalah assessment yang berarti proses penilaian untuk
menggambarkan prestasi yang dicapai seorang siswa sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan.
Pada prinsipnya (Syah, 2000:150), pengungkapan hasil belajar ideal meliputi segenap ranah psikologis yang berubah sebagai akibat pengalaman dan proses belajar siswa. Namun, pengungkapan perubahan tingkah laku seluruh ranah itu, khususnya ranah rasa murid, sangat sulit. Hal ini disebabkan perubahan hasil belajar itu ada yang bersifat intangible
(tak dapat diraba). Oleh karena itu, yang dapat dilakukan guru dalam hal ini adalah hanya mengambil cuplikan perubahan tingkah laku yang dianggap penting dan diharapkan dapat mencerminkan perubahan yang terjadi sebagai hasil belajar siswa, baik yang berdimensi cipta dan rasa maupun yang berdimensi karsa.
(38)
Kunci pokok untuk memperoleh ukuran dan data hasil belajar siswa sebagaimana yang terurai adalah mengetahui garis-garis besar indikator (penunjuk adanya prestasi tertentu) dikaitkan dengan jenis prestasi yang hendak diungkapkan atau diukur.
Jadi prestasi belajar adalah hasil pengukuran dari penilaian usaha belajar yang dinyatakan dalam bentuk simbol, huruf, maupun kalimat yang menceritakan hasil yang sudah dicapai oleh setiap anak pada periode tertentu. Prestasi belajar merupakan hasil dari pengukuran terhadap peserta didik yang meliputi faktor kognitif, afektif, dan psikomotor setelah mengikuti proses pembelajaran yang diukur dengan menggunakan instrumen tes yang relevan.
I. Studi Eksperimen
Studi berasal dari bahasa Inggris yaitu study yang berarti pelajaran,
mata pelajaran atau penyelidikan. Dalam penelitian ini, peneliti ingin mengadakan penyelidikan pada pembelajaran menggunakan kartu remi dan pembelajaran tanpa kartu remi untuk materi yang sama.
Eksperimen berasal dari bahasa Inggris yaitu experiment yang
berarti percobaan atau mengadakan percobaan. Jadi studi eksperimen atau dalam bahasa Indonesia biasa disebut eksperimen adalah usaha untuk penyelidikan dengan cara mengadakan percobaan.
Penelitian eksperimen merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya akibat “sesuatu” yang dikenalkan pada subjek selidik. Dengan kata lain penelitian eksperimen mencoba meneliti
(39)
ada tidaknya hubungan sebab akibat. Caranya adalah dengan membandingkan satu atau lebih kelompok eksperimen yang diberi perlakuan dengan satu atau lebih kelompok perbandingan yang tidak menerima perlakuan (Suharsimi Arikunto, 2003:272).
Penelitian eksperimen, dilakukan apabila memenuhi syarat (Suharsimi Arikunto, 2003: 273):
1. Kondisi-kondisi yang ada di sekitar yang diperkirakan mempengaruhi subjek yang digunakan untuk eksperimen “seyogyanya disingkirkan”, sehingga apabila perlakuan selesai dan ternyata ada perbedaan antara hasil pada kelompok eksperimen dengan kelompok pembanding maka perbedaan hasil ini merupakan akibat dari adanya perlakuan.
2. Terdapat kelompok yang tidak diberi perlakuan yang difungsikan sebagai perbanding bagi kelompok yang diberi perlakuan. Pada akhir eksperimen hasil pada kedua kelompok dibandingkan. Perbedaan hasil akan merupakan efek dari pemberian perlakuan pada kelompok ekperimen.
3. Sebelum dilaksanakan eksperimen kondisi kedua kelompok diusahakan sama sehingga paparan tentang hasil akhir dapat betul-betul merupakan hasil ada dan tidaknya perlakuan.
4. Apabila penelitian eksperimen dilakukan terhadap orang, diharapkan bahwa para anggota kelompok eksperimen maupun kelompok pembanding tidak terpengaruh akan status mereka sehingga hasil eksperimen tidak terkena Hawthorne effect dan John Henry effect.
(40)
Hawthorne effeck adalah efek sampingan yang disebabkan karena
anggota kelompok eksperimen mengetahui statusnya sehingga hasil akhir tidak semurni yang diharapkan. Sedangkan John Henry effect
adalah efek sampingan yang disebabkan karena anggota kelompok pembanding menyadari statusnya sehingga ada upaya ekstra dari mereka untuk menyamai hasil kelompok eksperimen dan hasil akhir tidak semurni yang diharapkan.
J. Kerangka Berpikir
Keberhasilan dalam pembelajaran dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal. Dari berbagai banyak faktor tersebut, faktor yang mempengaruhi keberhasilan pembelajaran diantaranya motivasi dan prestasi belajar siswa. Ada beberapa media yang dapat digunakan sebagai alat untuk meningkatkan motivasi belajar dan prestasi belajar siswa, salah satunya ada melalui media permainan kartu remi.
Dengan pemanfaatan media kartu remi dalam proses pembelajaran diharapkan akan berdampak pada peningkatan motivasi belajar dan prestasi belajar siswa pada kelas eksperimen karena siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran. Selain itu, dengan adanya media kartu remi proses pembelajaran tidak membosankan. Dengan demikian diharapkan capaian motivasi belajar dan prestasi belajar kelas eksperimen lebih tinggi dari capaian motivasi belajar dan prestasi belajar kelas kontrol.
(41)
K. Hipotesis Penelitian 1. Hipotesis I
H1 = Penggunaan media permainan kartu remi efektif untuk meningkatkan motivasi belajar siswa kelas X IPS SMA Negeri 1 Sewon pada mata pelajaran ekonomi.
2. Hipotesis II
H2 = Penggunaan media permainan kartu remi efektif untuk meningkatkan prestasi belajar siswa kelas X IPS SMA Negeri 1 Sewon pada mata pelajaran ekonomi.
(42)
24 BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Dalam penelitian ini, peneliti ingin mengetahui keefektifan penggunaan media permainan kartu remi untuk meningkatkan motivasi belajar dan prestasi belajar siswa kelas X SMA Negeri 1 Sewon pada mata pelajaran ekonomi ketika pembelajaran dilakukan dengan menggunakan kartu remi dan tanpa kartu remi.
Penelitian dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh dari sesuatu yang dikenakan pada subjek selidik. Penelitian dilakukan dengan memperbandingkan hasil satu atau lebih kelompok kontrol yang tidak dikenai kondisi perlakuan (Suryabrata, 2008:88).
Dalam penelitian ini terdapat hubungan “tunggal-ganda” (satu kondisi mengakibatkan timbulnya lebih dari satu fenomena).
Keterangan:
X = Penggunaan kartu remi Y1 = Motivasi belajar Y2 = Prestasi belajar
X
Y2
(43)
B. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat penelitian
Penelitian dilakukan di SMA Negeri 1 Sewon Bantul Yogyakarta. 2. Waktu penelitian
Penelitian ini diadakan pada bulan Oktober 2016. C. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X IPS1 dan IPS2 SMA Negeri 1 Sewon.
2. Objek Penelitian
Objek Penelitian ini adalah efektifitas penggunaan media permainan kartu remi untuk meningkatkan motivasi belajar dan prestasi belajar siswa. D. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Dalam penelitian ini, populasi yang hendak diteliti adalah seluruh siswa kelas X IPS SMA Negeri 1 Sewon.
2. Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Negeri 1 Sewon. Dalam penelitian ini, yang menjadi sampel adalah siswa kelas X IPS1 dan X IPS2. Siswa kelas X IPS1 sebagai kelas eksperimen, yang akan diterapkan penggunaan media kartu remi pada proses pembelajarannya, sedangkan siswa X IPS2 sebagai kelas kontrol tanpa menggunakan media kartu remi.
(44)
E. Pengukuran Variabel Motivasi Belajar
Skala pengukuran yang digunakan untuk indikator-indikator motivasi adalah skala Likert, yaitu skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang peristiwa sosial.
Skala pengukuran untuk setiap item pertanyaan dinyatakan dalam lima skala pendapat sebagai berikut: Sangat setuju (SS), Setuju (S), Ragu-ragu (R), Tidak setuju (TS), Sangat tidak setuju (STS).
Tabel 3.1
Skor Skala Likert dalam Kuesioner
Jawaban
Skor Pernyataan
Positif Negatif
Sangat setuju 5 1
Setuju 4 2
Ragu-ragu 3 3
Tidak setuju 2 4
Sangat tidak setuju 1 5
F. Uji Instrumen Penelitian 1. Pengujian Validitas
Pengujian validitas instrumen dalam penelitian menggunakan teknik korelasi Product Moment sebagai berikut:
∑ ∑ ∑ √ ∑ ∑ √ ∑ ∑
(45)
Keterangan:
r = Koefisien korelasi antara variabel X dengan variabel Y Y = Skor total dari seluruh item
X = Skor total dari setiap item N = Jumlah responden
∑ = Hasil kali X dan Y
Jika jumlah nilai koefisien
r
hitung lebih besar darir
tabel, makabutir tersebut dapat dikatakan valid. Jika
r
hitung lebih kecil darir
tabel, maka butir tersebut dapat dikatakan tidak valid.
Dari pengujian validitas kelas kontrol diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel 3.2
Hasil Uji Validitas Item Variabel Motivasi Belajar No. Item
r
hitungr
tabel Keteranganitem1 ,654 0,304 Valid
item2 ,560 0,304 Valid
item3 ,519 0,304 Valid
item4 ,509 0,304 Valid
item5 ,611 0,304 Valid
item6 ,526 0,304 Valid
item7 ,547 0,304 Valid
item8 ,657 0,304 Valid
item9 ,799 0,304 Valid
item10 ,587 0,304 Valid
item11 ,597 0,304 Valid
item12 ,480 0,304 Valid
item13 ,536 0,304 Valid
item14 ,482 0,304 Valid
item15 ,591 0,304 Valid
item16 ,594 0,304 Valid
item17 ,583 0,304 Valid
(46)
item19 ,617 0,304 Valid
item20 ,513 0,304 Valid
item21 ,614 0,304 Valid
item22 ,429 0,304 Valid
Dari tabel kesimpulan uji validitas motivasi belajar di atas terlihat bahwa seluruh item valid. Pengambilan kesimpulan ini dengan membandingkan nilai r hitung dengan r tabel. Jumlah responden (n) sebanyak
44 orang dan α = 5%, sehingga untuk memperoleh r tabel maka n-2
(44-2=42) diperoleh r tabel sebesar 0,304. Berdasarkan hasil perhitungan, jika r hitung lebih besar dari r tabel, maka item tersebut dinyatakan valid, dan
sebaliknya jika r hitung lebih kecil dari r tabel maka item tesebut tidak valid.
2. Pengujian Reliabilitas
Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan rumus Alpha, sebagai berikut:
[ ] [ ∑ ] Keterangan:
r11 = Reliabilitas instrumen k = Banyaknya butir pertanyaan ∑ = Jumlah varians butir
(47)
Instrumen dikatakan reliabel apabila koefisien Alpha >0,6. Sebaliknya bila nilai koefisien Alpha <0,6 maka instrumen penelitian tersebut belum reliabel.
Dari pengujian reliabilitas diperoleh hasil sebagai reikut: Tabel 3.3
Kesimpulan Hasil Pengujian Reliabilitas Variabel Motivasi Belajar Variabel
r
hitungr
tabel KeteranganMotivasi belajar 0,919 0,6 Reliabel
Dari 22 item instrumen motivasi belajar diperoleh koefisien Alpha Cronbach sebesar 0,919 lebih besar dari 0,6, sehingga dapat disimpulkan bahwa kuesioner motivasi belajar tersebut reliabel.
G. Teknik Pengumpulan Data 1. Kuesioner
Dalam penelitian ini, kuesioner digunakan untuk mengumpulkan data tentang variabel motivasi belajar siswa.
2. Tes
Tes digunakan untuk mengukur variabel prestasi belajar siswa. Tes yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes yang berbentuk pilihan ganda.
H. Instrumen Penelitian 1. Kuesioner
Berikut ini penggolongan pertanyaan pada kuesioner untuk variabel motivasi belajar:
(48)
Tabel 3.4
Kisi-kisi Kuesioner Variabel Motivasi Belajar
Variabel Aspek
Nomor Butir
Positif Negatif
Motivasi belajar
Perhatian (Attention) 1, 3, 4, 5, 6, 7 2, 8, 9
Relevansi (Relevance)
10, 11 12, 13 Percaya Diri (Confidence)
14, 15, 16 17 Kepuasan (Satisfaction)
(49)
2. Tes
Tes yang digunakan berupa pilihan ganda. Tabel 3.5
Kisi-kisi Soal Variabel Prestasi Belajar
No Kompetensi
Dasar Materi Indikator
No Soal
Pretest Posttest
1 2 3 4 6 7
3.4 Mendeskripsika n terbentuknya keseimbangan pasar dan struktur pasar. Permintaan dan penawaran : 1. Pengertian permintaan dan penawaran
Siswa dapat mengidentifikasi pengertian permintan dan penawaran
2, 3
2. Fungsi permintaan dan penawaran
Siswa dapat mengidentifikasi fungsi permintaan dan penawaran
3. Hukum permintaan dan penawaran serta asumsi-asumsi
Siswa dapat mengidentifikasi hukum permintaan dan penawaran
1 1, 5
4. Kurva permintaan dan penawaran
Siswa dapat mengidentifikasi Kurva permintaan dan penawaran
10, 12 4,11
5. Pergerakan di sepanjang kurva dan pergeseran kurva (permintaan dan penawaran)
Siswa dapat memahami Pergerakan di sepanjang kurva dan pergeseran kurva
(permintaan dan penawaran)
7, 11 6
6. Proses terbentuknya keseimbangan pasar
Siswa dapat mengetahui proses terbentuknya keseimbangan pasar
6, 8 10
7. Elastisitas permintaan dan penawaran
Siswa dapat memahami elastisitas permintaan dan penawaran
3, 5 9, 12
8. Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan dan penawaran
Siswa dapat mengidentifikasi faktor-faktor yang
mempengaruhi permintaan dan penawaran
(50)
Kriteria penentuan skor pada soal pilihan ganda tertera pada tabel berikut ini:
Tabel 3.6
Penentuan Skor Pilihan Ganda
Kriteria Skor
Jika jawaban salah 0
Jika jawaban benar 1
I. Prosedur Penelitian
Dalam penelitian eksperimen terdapat dua variabel, yaitu variabel bebas dan variabel tidak bebas atau tergantung. Variabel bebas atau variabel eksperimen adalah aktivitas atau karakteristik yang dipercaya membuat adanya perbedaan. Variabel tidak bebas atau variabel tergantung, juga merupakan variabel kriterion, efek, atau posttest, adalah hasil studi,
perubahan atau beda pada kelompok-kelompok yang terjadi sebagai akibat manipulasi variabel bebas. Variabel tergantung biasanya diukur dengan suatu tes (Sumanto, 1990: 77).
Analisis data eksperimen umumnya menggunakan statistik yang digunakan untuk mengukur perbedaan. Misalnya untuk melihat apakah ada perbedaan sebelum perlakuan dan setelah perlakuan.
Penelitian yang akan dilakukan adalah eksperimen tentang efektifitas penggunaan media permainan kartu remi untuk meningkatkan motivasi belajar dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi. Diharapkan bahwa siswa yang diberi perlakuan dengan pembelajaran
(51)
dengan media kartu remi akan lebih termotivasi dan memperoleh nilai lebih baik dari pada siswa tanpa media kartu remi dalam pembelajaran.
Rancangan penelitian eksperimen (Sandjaja dan Albertus Heriyanto, 2011:127) adalah:
Subjek Pretest Treatment Posttest
K 01 X 02
K 01 - 02
Keterangan :
K : Kelompok yang pemilihannya tidak di acak X : Perlakuan pada kelompok tertentu
01,02 : Pengukuran yang dilakukan pada kelompok tertentu J. Teknik Analisis Data
Analisis data dilakukan dengan:
1. Analisis deskriptif, yaitu digunakan untuk mendeskripsikan motivasi belajar dan prestasi belajar antara kelas kontrol dan kelas eskperimen. 2. Analisis komparatif, yaitu untuk membandingkan apakah ada
perbedaan motivasi belajar dan prestasi belajar antara kelas kontrol dan kelas eksperimen. Untuk motivasi belajar tersebut dilakukan dengan cara:
a. Membandingkan motivasi awal antara kelas kontrol dan kelas eksperimen.
(52)
b. Membandingkan motivasi awal dan motivasi akhir kelas eksperimen.
c. Membandingkan motivasi awal dan motivasi akhir kelas kontrol. d. Membandingkan motivasi akhir antara kelas kontrol dan kelas
eksperimen.
e. Membandingkan selisih antara motivasi awal dan akhir kelas kontrol dengan selisih antara motivasi awal dan akhir kelas eksperimen.
Analisis komparasi untuk prestasi belajar dilakukan dengan cara: a. Membandingkan prestasi awal antara kelas kontrol dan kelas
eksperimen.
b. Membandingkan prestasi awal dan akhir kelas eksperimen. c. Membandingkan prestasi awal dan prestasi akhir kelas kontrol. d. Membandingkan prestasi akhir antara kelas kontrol dan
eksperimen.
e. Membandingkan selisih antara prestasi awal dan akhir kelas kontrol dengan selisih antara prestasi awal dan akhir kelas eksperimen.
Cara membandingkannya adalah dengan Uji-t (paired-samples t Tes
dan Independent-Samples t Test) untuk uji beda. Uji paired-samples t Tes
digunakan untuk item b dan c, sedangkan uji Independent-Samples t Test
digunakan untuk item a, d,dan e. Perhitungan menggunakan bantuan SPSS 21. Jika signifikansi lebih kecil dari 0,05, berarti terdapat perbedaan yang
(53)
signifikan dari uji t tersebut baik yang menggunakan paired-samples t Test
maupun independent-Samples t Test. Jika signifikansi lebih besar dari
0,05, berarti tidak ada perbedaan yang signifikan dari hasil pengujian komparasi untuk motivasi belajar dan prestasi belajar untuk item a, b, c, d, dan e.
(54)
36
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
Penelitian eksperimen dalam pembelajaran ekonomi ini telah dilaksanakan pada siswa kelas X IPS1 dan X IPS2 di SMA Negeri 1 Sewon. Pada penelitian ini, kelas X IPS2 berperan sebagai kelas kontrol dan kelas X IPS1 berperan sebagai kelas eksperimen. Penelitian di kelas kontrol dan kelas eksperimen masing-masing dilakukan selama 12 jam. Penelitian selama 12 tersebut dikemas dalam 4 kali pertemuan.
Penelitian di kelas kontrol dilakukan pada tanggal 17 Oktober 2016 pada jam ke 6-8, 24 Oktober 2016 pada jam 6-8, 31 Oktober 2016 pada jam 6-8, dan 7 November 2016 pada jam 6-8. Penelitian kelas eksperimen dilakukan pada tanggal 22 Oktober 2016 pada jam 4-6, 29 Oktober 2016 pada jam 4-6, 5 November 2016 pada jam 4-6 pada jam 4-6, dan 12 November 2016 pada jam 4-6.
Kegiatan penelitian meliputi pretest (pilihan ganda) yang
berjumlah 12 butir soal, pengisian kuesioner awal, posttest (pilihan ganda)
yang berjumlah 12 butir soal, pengisian kuesioner akhir. Pada kelas kontrol penelitian meliputi pemberian pretest, pengisian kuesioner awal,
pemberian soal esai tanpa media kartu remi, posttest, dan pengisian
kuesioner akhir. Kegiatan pada kelas eksperimen meliputi pretest,
pengisian kuesioner awal, pemberian soal esai dengan media kartu remi,
(55)
Berikut ini ditampilkan tabel peningkatan motivasi belajar dan prestasi belajar kelas kontrol dan kelas eksperimen:
Tabel 4.1
Selisih Skor Variabel Motivasi Belajar Kelas Kontrol No. Presensi Kondisi
Awal
Kondisi
Akhir Selisih Keterangan
1 65 66 1 Meningkat
2 77 65 -12 Menurun
3 77 72 -5 Menurun
4 75 74 -1 Menurun
5 66 53 -13 Menurun
6 78 74 -4 Menurun
7 61 60 -1 Menurun
8 76 72 -4 Menurun
9 67 69 2 Meningkat
10 85 81 -4 Menurun
11 68 72 4 Meningkat
12 65 65 0 Tetap
13 67 69 2 Meningkat
14 69 87 18 Meningkat
15 59 61 2 Meningkat
16 87 79 -8 Menurun
17 65 62 -3 Menurun
18 96 75 -21 Menurun
19 76 61 -15 Menurun
20 66 62 -4 Menurun
21 92 81 -11 Menurun
22 92 70 -22 Menurun
Rata-rata 74,05 69,55 -4,50 Menurun
Tabel 4.1 menunjukkan bahwa adanya perubahan motivasi belajar untuk kelas kontrol dari awal materi pembelajaran harga pasar sampai akhir pembelajaran materi harga pasar, yaitu mengalami peningkatan, penurunan, dan ada beberapa siswa yang motivasi belajarnya tetap. Dari
(56)
22 orang siswa kelas kontrol, 15 siswa (68%) mengalami penurunan motivasi, 6 siswa (27%) mengalami peningkatan motivasi, dan 1 siswa (5%) yang tidak mengalami perubahan motivasi. Rata-rata skor motivasi belajar awal pada kelas kontrol adalah 74,05, dan rata-rata skor motivasi belajar akhir pada kelas kontrol adalah 69,55. Jadi rata-rata selisih motivasi awal dibandingkan dengan motivasi akhir kelas kontrol adalah -4,5 yang menunjukkan terjadinya penurunan motivasi belajar.
Tabel 4.2
Selisih Skor Variabel Motivasi Belajar Kelas Eksperimen No. Presensi Kondisi
Awal
Kondisi
Akhir Selisih Keterangan
1 68 79 11 Meningkat
2 68 83 15 Meningkat
3 76 81 5 Meningkat
4 71 73 2 Meningkat
5 90 92 2 Meningkat
6 71 84 13 Meningkat
7 98 99 1 Meningkat
8 67 81 14 Meningkat
9 86 89 3 Meningkat
10 88 89 1 Meningkat
11 85 88 3 Meningkat
12 74 79 5 Meningkat
13 93 94 1 Meningkat
14 68 72 4 Meningkat
15 83 86 3 Meningkat
16 84 88 4 Meningkat
17 60 75 15 Meningkat
18 95 95 0 Tetap
19 90 96 6 Meningkat
20 86 86 0 Tetap
21 69 70 1 Meningkat
22 79 79 0 Tetap
(57)
Tabel 4.2 menunjukkan perubahan motivasi belajar kelas eksperimen. Data motivasi belajar ini diambil ketika awal pembelajaran harga pasar dan akhir pembelajaran materi harga pasar. Dari 22 siswa kelas eksperimen, 19 orang (86%) mengalami peningkatan, dan 3 orang (14%) tidak mengalami perubahan motivasi belajarnya. Rata-rata skor motivasi belajar awal pada kelas eksperimen adalah 79,50, dan rata-rata skor motivasi belajar akhir pada kelas eksperimen adalah 84,45. Dari perbandingan tersebut terjadi kenaikan rata-rata skor motivasi awal dibandingkan dengan motivasi akhir kelas eksperimen sebesar 4,95.
Tabel 4.3
Selisih Skor Variabel Prestasi Belajar Kelas Kontrol No.
Presensi
Kondisi Awal
Kondisi
Akhir Selisih Keterangan
1 83 83 0 Tetap
2 67 58 -8 Menurun
3 83 67 -17 Menurun
4 42 67 25 Meningkat
5 75 75 0 Tetap
6 75 83 8 Meningkat
7 67 58 -8 Menurun
8 75 83 8 Meningkat
9 75 67 -8 Menurun
10 75 83 8 Meningkat
11 58 67 8 Meningkat
12 50 58 8 Meningkat
13 67 75 8 Meningkat
14 75 83 8 Meningkat
15 75 67 -8 Menurun
16 83 67 -17 Menurun
17 58 75 17 Meningkat
18 75 83 8 Meningkat
19 50 50 0 Tetap
(58)
21 67 75 8 Meningkat
22 67 50 -17 Menurun
Rata-rata 69 70 1 Meningkat
Tabel 4.3 menunjukkan peningkatan/perubahan prestasi belajar kelas kontrol. Data prestasi tersebut diperoleh dari hasil pretest yang
dilakukan di awal pertemuan dan hasil posttest yang diberikan di akhir
pembahasan ekonomi pada materi harga pasar. Perubahan prestasi yang terjadi tidak terlalu signifikan. Dari 22 siswa kelas kontrol 12 orang (54,5%) mengalami peningkatan prestasi belajar, 7 orang (31,8%) mengalami penurunan prestasi belajar, dan 3 orang (13,6%) dengan prestasi belajar tetap. Rata-rata skor prestasi belajar awal pada kelas kontrol yaitu 69, sedangkan skor rata-rata prestasi belajar akhir pada kelas kontrol yaitu 70. Dari hasil perbandingan tersebut terjadi kenaikan skor rata-rata prestasi belajar di kelas kontrol yaitu 1.
Tabel 4.4
Selisih Skor Variabel Prestasi Belajar Kelas Eksperimen No.
Presensi
Kondisi Awal
Kondisi
Akhir Selisih Keterangan
1 58 92 33 Meningkat
2 50 83 33 Meningkat
3 58 75 17 Meningkat
4 67 75 8 Meningkat
5 50 83 33 Meningkat
6 50 100 50 Meningkat
7 58 83 25 Meningkat
8 50 100 50 Meningkat
9 58 75 17 Meningkat
10 67 92 25 Meningkat
11 50 83 33 Meningkat
(59)
13 58 100 42 Meningkat
14 58 83 25 Meningkat
15 50 92 42 Meningkat
16 75 83 8 Meningkat
17 58 83 25 Meningkat
18 42 83 42 Meningkat
19 75 92 17 Meningkat
20 50 83 33 Meningkat
21 50 83 33 Meningkat
22 42 75 33 Meningkat
Rata-rata 57 86 29 Meningkat
Tabel 4.4 menunjukkan perubahan prestasi belajar pada siswa di kelas eksperimen. Perubahan prestasi belajar ini didapat selama proses pembelajaran yaitu 12 jam pelajaran. Perubahan prestasi belajar ini, diperoleh dengan mengambil selisih antara hasil pretest dan hasil posttest.
Dari 22 siswa (100%), seluruhnya mengalami peningkatan prestasi belajar. Rata-rata skor prestasi belajar awal kelas eksperimen yaitu 57, sedangkan rata-rata skor prestasi belajar akhir kelas eksperimen yaitu 86. Dari hasil perbandingan tersebut terjadi kenaikan rata-rata skor prestasi belajar di kelas eksperimen sebesar 29. Jadi dapat disimpulkan bahwa rata-rata skor prestasi belajar kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata skor prestasi belajar kelas kontrol, yaitu 29 berbanding dengan 1.
(60)
B. Analisis Komparasi Variabel Motivasi Belajar
1. Motivasi Belajar Sebelum Perlakuan pada Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol.
a. Pengujian prasyarat analisis data variabel motivasi belajar
Berikut ini disajikan hasil pengujian normalitas data berdasarkan uji Kolmogorov-Smirnov:
Tabel 4.5
Pengujian Normalitas Data Motivasi Belajar Sebelum Perlakuan pada Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen
Berdasarkan hasil pengujian normalitas menggunakan uji
Kolmogorov-Smirnov di atas, tampak bahwa distribusi data
motivasi belajar pada kelas kontrol dan kelas eksperimen adalah normal, yaitu pada kelas kontrol Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar
0,460> α (0,05) dan Asymp. Sig. (2-tailed) pada kelas eksperimen sebesar 0,716> α (0,05).
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
kontrol eksperimen
N 22 22
Normal Parametersa,b
Mean 74,05 79,50
Std. Deviation
10,666 10,769
Most Extreme Differences
Absolute ,182 ,149
Positive ,182 ,149
Negative -,107 -,127
Kolmogorov-Smirnov Z ,853 ,697
Asymp. Sig. (2-tailed) ,460 ,716
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
(61)
b. Pengujian hipotesis 1) Rumus hipotesis
Ho = tidak terdapat perbedaan motivasi belajar awal siswa kelas kontrol dan kelas eksperimen.
Ha = terdapat perbedaan motivasi belajar awal siswa kelas kontrol dan kelas eksperimen.
2) Hasil pengujian hipotesis
Tabel 4.6
Hasil Uji t Data Motivasi Belajar Sebelum Perlakuan pada Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen Berdasarkan Independent Samples t Test
Levene's Test for Equality of
Variances
t-test for Equality of Means
F Sig. t df Sig. (2-tailed) Mean Differ ence Std. Error Differen ce 95% Confidence Interval of the
Difference Lower Upper
nilai_m otivasi
Equal variances assumed
,158 ,693 -1,688 42 ,099 -5,455 3,231 -11,976 1,067
Equal variances not assumed
-1,688 41,996 ,099 -5,455 3,231 -11,976 1,067
Tabel 4.6 menunjukkan hasil pengujian motivasi belajar awal kelas kontrol dan kelas eksperimen. Hasil dari uji kesamaan varians menunjukkan bahwa nilai Sig(0,693)> α (0.05), maka Ho diterima dan Ha
(62)
ditolak. Jadi kedua kelompok memiliki varian yang sama. Karena kedua kelompok memiliki varian yang sama, maka akan digunakan hasil uji t pada baris bagian yang atas (Equal variances assumed). Hasil uji t
menunjukkan Sig. (2-tailed) sebesar 0,099> α (0,05), maka Ho diterima dan Ha ditolak. Jadi motivasi belajar awal antara siswa kelas kontrol dan kelas eksperimen adalah sama.
2. Motivasi Belajar Sebelum dan Sesudah Perlakuan pada Kelas Kontrol a. Pengujian prasyarat analisis data variabel motivasi kelas kontrol.
Berikut ini disajikan hasil pengujian normalitas data berdasarkan uji Kolmogorov-Smirnov:
Tabel 4.7
Pengujian Normalitas Data Motivasi Belajar Sebelum dan Sesudah Perlakuan pada Kelas Kontrol
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
selisih
N 22
Normal Parametersa,b
Mean -4,50
Std. Deviation
8,879
Most Extreme Differences
Absolute ,159
Positive ,141
Negative -,159
Kolmogorov-Smirnov Z ,747
Asymp. Sig. (2-tailed) ,631
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Berdasarkan hasil pengujian normalitas menggunakan uji
Kolmogorov-Smirnov di atas, tampak bahwa distribusi data motivasi
belajar kelas kontrol adalah normal karena Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar
(63)
b. Pengujian hipotesis 1) Rumusan Hipotesis
Ho = tidak terdapat perbedaan motivasi belajar siswa sebelum dan sesudah pembelajaran tanpa kartu remi
Ha = terdapat perbedaan motivasi belajar siswa sebelum dan sesudah pembelajaran tanpa kartu remi
2) Hasil pengujian hipotesis
Tabel 4.8
Hasil Uji t Data Motivasi Belajar Sebelum dan Sesudah Perlakuan pada Kelas Kontrol Berdasarkan Paired Samples t Test
Paired Differences t df Sig.
(2-tailed) Mean Std.
Deviatio n Std. Error Mean 95% Confidence Interval of the
Difference Lower Upper
Pair 1 sebelu m - sesud ah 4,5000 0
8,87881 1,89297 ,56335 8,43665 2,377 21 ,027
Tabel 4.8 menunjukkan bahwa Sig. (2-tailed) sebesar 0,027< α (0,05). Hal tersebut berarti Ho ditolak dan Ha diterima, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan motivasi belajar kelas kontrol dari awal pembelajaran sampai dengan akhir pembelajaran pada pelajaran ekonomi harga pasar.
Berdasarkan hasil pengujian statistika di atas, tampak bahwa pada kelas kontrol, yaitu kelas yang tidak diberi kartu remi dalam
(64)
pembelajaran, terdapat perbedaan yaitu pada akhir pembelajaran terjadi penurunan motivasi belajar dalam pembelajaran materi harga pasar. 3. Motivasi Belajar Sebelum dan Sesudah Perlakuan pada Kelas
Eksperimen
a. Pengujian prasyarat analisis data variabel motivasi kelas eksperimen berikut ini disajikan hasil pengujian normalitas data berdasarkan uji
Kolmogorov-Smirnov:
Tabel 4.9
Pengujian Normalitas Data Motivasi Belajar Sebelum dan Sesudah Perlakuan pada Kelas Eksperimen
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Berdasarkan hasil pengujian normalitas menggunakan uji
Kolmogorov-Smirnov di atas, tampak bahwa distribusi data motivasi belajar kalas eksperimen adalah normal karena Asymp.
Sig. (2-tailed) sebesar 0,221> α (0,05).
Selisih
N 22
Normal Parametersa,b
Mean 4,95
Std. Deviation
5,131 Most Extreme
Differences
Absolute ,224
Positive ,224
Negative -,167
Kolmogorov-Smirnov Z 1,049
Asymp. Sig. (2-tailed) ,221
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
(65)
b. Pengujian hipotesis
1) Rumusan Hipotesis
Ho = tidak terdapat perbedaan motivasi belajar siswa sebelum dan sesudah pembelajaran dengan kartu remi.
Ha = terdapat perbedaan motivasi belajar siswa sebelum dan sesudah pembelajaran dengan kartu remi
2) Hasil pengujian hipotesis
Tabel 4.10
Hasil Uji t Data Motivasi Belajar Sebelum dan Sesudah Perlakuan pada Kelas Eksperimen
Berdasarkan Paired Samples t Test
Paired Differences t df Sig.
(2-tailed) Mean Std.
Deviation
Std. Error Mean
95% Confidence Interval of the
Difference Lower Upper
Pair 1 sebel um - sesud ah
-4,955 5,131 1,094 -7,230 -2,679 -4,529 21 ,000
Tabel 4.10 menunjukkan bahwa Sig. (2-tailed)sebesar 0,000 < α
(0,05). Hal tersebut berarti Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan motivasi belajar siswa kelas ekperimen sebelum dan sesudah diberi perlakuan kartu remi pada pembelajaran ekonomi materi harga pasar.
(66)
Berdasarkan hasil pengujian statistik di atas, tampak bahwa perlakuan penggunaan kartu remi dalam pembelajaran ekonomi materi harga pasar memberikan perbedaan yang signifikan dalam peningkatan motivasi belajar siswa. Hal tersebut dikarenakan kartu remi dapat mempengaruhi mood siswa dan siswa dapat fokus dalam materi
pembelajaran.
4. Motivasi Belajar Sesudah Perlakuan pada Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
a. Pengujian prasyarat analisis data variabel motivasi belajar
Berikut ini disajikan hasil pengujian normalitas data berdasarkan uji Kolmogorov-Smirnov:
Tabel 4.11
Pengujian Normalitas Data Motivasi Belajar Sesudah Perlakuan pada Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Kontrol Eksperimen
N 22 22
Normal Parametersa,b
Mean 69,55 84,45
Std. Deviation
8,233 8,093
Most Extreme Differences
Absolute ,093 ,078
Positive ,093 ,074
Negative -,078 -,078
Kolmogorov-Smirnov Z ,436 ,368
Asymp. Sig. (2-tailed) ,991 ,999
a. Test distribution is Normal.
Berdasarkan hasil pengujian normalitas menggunakan uji
Kolmogorov-Smirnov di atas, tampak bahwa distribusi data motivasi
belajar sesudah perlakuan pada kelas kontrol dan kelas eksperimen adalah normal, yaitu pada kelas kontrol karena Asymp. Sig. (2-tailed)
(67)
sebesar 0,991> α (0,05) dan pada kelas eksperimen Asymp. Sig. (2-tailed)sebesar 0,999> α (0,05).
b. Pengujian hipotesis 1) Rumus hipotesis
Ho = tidak terdapat perbedaan motivasi belajar akhir siswa kelas kontrol dan kelas eksperimen.
Ha = terdapat perbedaan motivasi belajar akhir siswa kelas kontrol dan kelas eksperimen.
2) Hasil pengujian hipotesis
Tabel 4.12
Hasil Uji t Data Motivasi Belajar Sesudah Perlakuan pada Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen Berdasarkan Independent Samples t Test
Tabel 4.12 menunjukkan hasil pengujian motivasi belajar akhir kelas kontrol dan kelas eksperimen. Hasil dari uji kesamaan varians menunjukkan bahwa nilai Sig (0,948) > α (0,05), pada t test for equality of means menunjukkan Sig (2-tailed) sebesar 0,000 < α (0,05) maka Ho
Levene's Test for Equality of
Variances
t-test for Equality of Means
F Sig. t df Sig. (2-tailed) Mean Differen ce Std. Error Differenc e 95% Confidence Interval of the
Difference Lower Upper
nilai _ moti vasi Equal variances assumed
,004 ,948 -6,057 42 ,000 -14,909 2,461 -19,876 -9,942
Equal variances not assumed
(68)
ditolak dan Ha diterima. Hal tersebut menunjukkan bahwa terdapat perbedaan motivasi belajar pada akhir pelajaran antara siswa kelas kontrol dan kelas eksperimen.
5. Selisih (Gain) Motivasi Belajar antara Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen
a. Pengujian prasyarat analisis data variabel motivasi belajar
Berikut ini akan disajikan hasil pengujian normalitas data berdasarkan uji Kolmogorov-Smirnov:
Tabel 4.13
Pengujian Normalitas Data Selisih (Gain) Motivasi Belajar Antara Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen
Berdasarkan hasil pengujian normalitas menggunakan uji
Kolmogorov-Smirnov di atas, tampak bahwa selisih motivasi belajar
kelas kontrol dan kelas eksperimen adalah normal. Pada kelas kontrol distribusi selisih motivasi belajar normal karena Asymp. Sig. (2-tailed)
sebesar 0,631> α (0,05). Pada kelas eksperimen distribusi selisih
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Kontrol Eksperimen
N 22 22
Normal Parametersa,b Most Extreme Differences
Mean -4,50 4,95
Std. Deviation Absolute Positive Negative 8,879 ,159 ,141 -,159 ,747 5,131 ,224 ,224 -,167 1,049 Kolmogorov-Smirnov Z
Asymp. Sig. (2-tailed) ,631 ,221
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
(69)
motivasi belajar normal karena Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar 0,221>
α (0,05).
b. Pengujian Hipotesis
1) Rumus hipotesis
Ho = tidak terdapat perbedaan selisih (gain) antara motivasi
belajar siswa kelas kontrol dan siswa kelas eksperimen.
Ha = terdapat perbedaan selisih (gain) antara motivasi belajar
siswa kelas kontrol dan siswa kelas eksperimen.
2) Hasil pengujian hipotesis
Tabel 4.14
Hasil Uji t Selisih (Gain) Data Motivasi Belajar Antara Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen
Berdasarkan Independent Samples t Test
Levene's Test for Equality of
Variances
t-test for Equality of Means
F Sig. t df Sig. (2-tailed) Mean Differen ce Std. Error Differen ce 95% Confidence Interval of the
Difference Lower Upper
selisi h_m otiva si Equal variances assumed
2,900 ,096 -4,324 42 ,000 -9,455 2,186 -13,867 -5,042
Equal variances not assumed
(70)
Tabel 4.14 menunjukkan hasil pengujian selisih motivasi belajar kelas kontrol dan kelas eksperimen. Hasil dari uji kesamaan varians menunjukkan bahwa nilai Sig (0,096) > α (0,05), pada t-test for Equality of Means menunjukkan Sig (2-tailed) sebesar 0,000 < α (0,05) maka Ho
ditolak dan Ha diterima. Hal tersebut berarti terdapat perbedaan selisih yang signifikan antara motivasi belajar kelas kontrol dan motivasi belajar kelas eksperimen.
6. Rekapitulasi Hasil Uji t untuk Variabel Motivasi Belajar Tabel 4.15
Rekapitulasi Hasil Uji t untuk Variabel Motivasi Belajar
No Uji t Sig. (2-tailed) Hasil
1 Pre Kontrol-Eksperimen 0,099 Tidak signifikan
2 Pre-Post Kontrol 0,027 Signifikan
3 Pre-Post Eksperimen 0,000 Signifikan
4 Post Kontrol-Eksperimen 0,000 Signifikan
5 Gain Kontrol-Eksperimen 0,000 Signifikan
Berdasarkan tabel di atas, motivasi belajar awal kelas kontrol dan kelas eksperimen adalah sama (pre kontrol dan eksperimen). Motivasi
belajar siswa kelas kontrol sebelum diberi perlakuan menunjukkan hasil yang tidak sama atau signifikan (pre dan post kontrol). Motivasi belajar
siswa kelas eksperimen sebelum dan setelah diberi perlakuan kartu remi menunjukkan perubahan yang signifikan, yaitu terjadi perbedaan antara motivasi awal dan motivasi akhir (pre dan post eksperimen). Hasil akhir
(71)
motivasi belajar siswa kelas kontrol dan siswa kelas eksperimen tidak sama (post kontrol dan eksperimen). Selisih antara motivasi belajar siswa
kelas kontrol dan kelas eksperimen adalah signifikan, yaitu terdapat perbedaan yang nyata antara selisih motivasi belajar siswa kelas kontrol dan siswa kelas eksperimen (gain kontrol dan eksperimen). Gain adalah
selisih antara hasil motivasi awal kemudian dibandingkan dengan motivasi akhir untuk kelas kontrol maupun kelas eksperimen. Berdasarkan hasil analisis komparatif tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa kartu remi efektif untuk meningkatkan motivasi belajar siswa kelas eksperimen.
C. Analisis Komparasi Variabel Prestasi Belajar
1. Prestasi Belajar Sebelum Perlakuan Pada Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen
a. Pengujian prasyarat analisis data prestasi belajar
Berikut ini disajikan hasil pengujian normalitas data berdasarkan uji Kolmogorov-Smirnov:
Tabel 4.16
Pengujian Normalitas Data Prestasi Belajar Sebelum Perlakuan pada Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Kontrol Eksperimen
N 22 22
Normal Parametersa,b
Mean 68,59 56,77
Std. Deviation
11,104 9,807
Most Extreme Differences
Absolute ,218 ,223
Positive ,146 ,223
Negative -,218 -,154
Kolmogorov-Smirnov Z 1,023 1,046
Asymp. Sig. (2-tailed) ,246 ,224
(72)
Berdasarkan hasil pengujian normalitas menggunakan uji
Kolmogorov-Smirnov di atas, tampak bahwa distribusi data prestasi
belajar siswa awal kelas kontrol dan siswa kelas eksperimen adalah normal karena Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar 0,246 > α (0,05) untuk kelas kontrol dan untuk kelas eksperimen Asymp. Sig. (2-tailed)
sebesar 0,224 > α (0,05). b. Pengujian hipotesis
1) Rumus hipotesis
Ho = tidak terdapat perbedaan prestasi belajar awal siswa kelas kontrol dan siswa kelas eksperimen.
Ha = terdapat perbedaan prestasi belajar awal siswa kelas kontrol dan siswa kelas eksperimen.
Tabel 4.17
Hasil Uji t Data Prestasi Belajar Sebulum Perlakuan pada Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen Berdasarkan Independent Samples t Test
Levene's Test for Equality of
Variances
t-test for Equality of Means
F Sig. t df Sig. (2-tailed) Mean Differenc e Std. Error Differ ence 95% Confidence Interval of the
Difference Lower Upper
Skor_pr estasi
Equal variances assumed
,259 ,613 3,742 42 ,001 11,818 3,159 5,444 18,192
Equal variances not assumed
(73)
Tabel 4.17 menunjukkan hasil pengujian prestasi belajar awal kelas kontrol dan kelas eksperimen. Hasil dari uji kesaman varians menunjukkan bahwa nilai Sig 0,613 > α (0,05), maka Ho diterima dan Ha ditolak. Jadi kedua kelas tersebut memiliki varian yang sama. Karena kedua kelas memiliki varian yang sama, maka akan digunakan hasil uji t pada baris bagian atas (Equal variances assumed). Hasil uji
t menunjukkan nilai Sig. (2-tailed)sebesar 0,001 < α (0,05), maka Ho
ditolak. Hal tersebut berarti prestasi awal antara kelas kontrol dan kelas eksperimen adalah tidak sama atau terdapat perbedaan prestasi belajar.
2. Prestasi Belajar Sebelum dan Sesudah Perlakuan pada Kelas Kontrol
a. pengujian prasyarat analisis data variabel prestasi belajar
Berikut ini disajikan hasil pengujian normalitas berdasarkan uji Kolmogorov-Smirnov:
Tabel 4.18
Pengujian Normalitas Data Prestasi Belajar Sebelum dan Sesudah Perlakuan pada Kelas Kontrol One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Selisih
N 22
Normal Parametersa,b Mean 1,82 Std. Deviation 11,104
Most Extreme Differences
Absolute ,257
Positive ,168
Negative -,257
Kolmogorov-Smirnov Z 1,204
Asymp. Sig. (2-tailed) ,110
(74)
Berdasarkan hasil pengujian normalitas menggunakan uji
Kolmogorov-Smirnov di atas, tampak bahwa distribusi data prestasi
belajar siswa kelas kontrol adalah normal karena Asymp. Sig.
(2-tailed)sebesar 0,110 > α (0,05). b. Pengujian hipotesis
1) Rumus hipotesis
Ho = tidak terdapat perbedaan prestasi belajar siswa sebelum dan sesudah pembelajaran tanpa kartu remi.
Ha = terdapat perbedaan prestasi belajar siswa sebelum dan sesudah pembelajaran tanpa kartu remi.
2) Hasil pengujian hipotesis
Tabel 4.19
Hasil Uji t Data Prestasi Belajar Sebelum dan Sesudah Perlakuan pada Kelas Kontrol Berdasarkan Paired Samples t Test
Paired Differences t df Sig. (2-tailed) Mean Std.
Deviation Std. Error Mean
95% Confidence Interval of the
Difference Lower Upper
Pair 1 Sebelum - Sesudah
-1,818 11,104 2,367 -6,741 3,105 -,768 21 ,451
Tabel 4.19 menunjukkan bahwa Sig. (2-tailed) adalah 0,451> α (0,05). Hal tersebut berarti Ho diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi peningkatan prestasi yang signifikan
(75)
dalam kelas kontrol untuk mata pelajaran ekonomi pada materi harga pasar.
3. Prestasi Belajar Sebelum dan Sesudah Perlakuan pada Kelas Eksperimen
a. Pengujian prasyarat analisis data variabel prestasi belajar
Berikut ini disajikan hasil pengujian normalitas berdasarkan uji Kolmogorov-Smirnov:
Tabel 4.20
Pengujian Normalitas Data Prestasi Belajar Sebelum dan Sesudah Perlakuan pada Kelas Eksperimen One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Berdasarkan hasil pengujian normalitas menggunakan uji
Kolmogorov-Smirnov di atas, tampak bahwa distribusi data prestasi
siswa kelas eksperimen adalah normal karena Asymp. Sig. (2-tailed)
sebesar 0,485 > α (0,05).
Selisih
N 22
Normal Parametersa,b Mean 28,73 Std. Deviation 12,570
Most Extreme Differences
Absolute ,178
Positive ,140
Negative -,178
Kolmogorov-Smirnov Z ,837
Asymp. Sig. (2-tailed) ,485
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
(76)
b. Pengujian hipotesis 1) Rumus hipotesis
Ho = tidak terdapat perbedaan prestasi belajar siswa sebelum dan sesudah pembelajaran dengan kartu remi.
Ha = terdapat perbedaan prestasi belajar siswa sebelum dan sesudah pembelajaran dengan kartu remi.
Tabel 4.21
Hasil Uji t Data Prestasi Belajar Sebelum dan Sesudah Perlakuan pada Kelas Eksperimen Berdasarkan Paired Samples T Test
Paired Differences t df Sig. (2-tailed) Mean Std.
Deviat ion
Std. Error Mean
95% Confidence Interval of the
Difference Lower Upper
Pair 1 sebelum - sesudah
-28,727 12,540 2,674 -34,287 -23,167 -10,745 21 ,000
Tabel 4.21 menunjukkan bahwa Sig. (2-tailed) sebesar 0.000 < α
(0,05). Hal tersebut berarti Ho ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan prestasi belajar siswa kelas eksperimen sebelum dan sesudah diberi perlakuan kartu remi pada pembelajaran ekonomi materi harga pasar. Berdasarkan hasil pengujian statistik, tampak bahwa terdapat peningkatan prestasi yang signifikan dalam kelas eksperimen.
(77)
4. Prestasi Belajar Sesudah Perlakuan pada Kelas Kontrol dan Eksperimen
1. Pengujian prasyarat analisis data prestasi belajar
Berikut ini disajikan hasil pengujian normalitas data berdasarkan uji Kolmogorov-Smirnov
Tabel 4.22
Pengujian Normalitas Data Prestasi Belajar Sesudah Perlakuan pada Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Kontrol Eksperimen
N 22 22
Normal Parametersa,b
Mean 70,41 85,50
Std. Deviation
10,738 7,897
Most Extreme Differences
Absolute ,166 ,306
Positive ,125 ,306
Negative -,166 -,194
Kolmogorov-Smirnov Z ,776 1,435
Asymp. Sig. (2-tailed) ,583 ,032
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Berdasarkan hasil pengujian normalitas menggunakan uji
Kolmogorov-Smirnov di atas, tampak bahwa distribusi data prestasi
belajar akhir siswa kelas kontrol Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar 0,583
> α (0,05) dinyatakan normal, sedangkan pada kelas eksperimen
Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar 0,032 < α (0,05) dinyatakan tidak
normal. Berdasarkan data di atas pada kelas eksperimen tidak normal, maka pengujian hipotesis ini menggunakan Mann-Whitney.
(78)
2. Pengujian hipotesis 1) Rumus hipotesis
Ho = tidak terdapat perbedaan prestasi belajar akhir siswa kelas kontrol dan siswa kelas eksperimen.
Ha = terdapat perbedaan prestasi belajar akhir siswa kelas kontrol dan siswa kelas eksperimen.
Tabel 4.23
Hasil Uji t Data Prestasi Belajar Sesudah Perlakuan pada Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen Berdasarkan Mann-Whitney
Test Statisticsa
Nilai_Prestasi
Mann-Whitney U 67,000
Wilcoxon W 320,000
Z -4,259
Asymp. Sig. (2-tailed)
,000
a. Grouping Variable: kelas
Tabel 4.23 menunjukkan nilai U sebesar 67 dan nilai W sebesar 320. Apabila dikonversikan ke nilai Z maka besarnya -4,259. Hasil pengujian di atas menunjukkan nilai sigsebesar 0,000 < α (0,05) maka
Ho ditolak dan Ha diterima. Hal tersebut berarti bahwa terdapat perbedaan prestasi antara kelas kontrol dan kelas eksperimen.
(79)
5. Selisih (Gain) Prestasi Belajar Antara Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen
a. Pengujian prasyarat analisis data variabel prestasi belajar
Berikut ini disajikan hasil pengujian normalitas berdasarkan uji Kolmogorov-Smirnov:
Tabel 4.24
Pengujian Normalitas Data Selisih (Gain) Prestasi Belajar Antara Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
B e
r d a
Berdasarkan hasil pengujian normalitas menggunakan uji
Kolmogorov-Smirnov di atas, tampak bahwa selisih (gain) prestasi
belajar kontrol dan kelas eksperimen adalah normal. Pada kelas kontrol distribusi selisih prestasi belajar normal karena Asymp. Sig. (2-tailed)
sebesar 0,109 > α (0,05). Pada kelas eksperimen distribusi selisih prestasi belajar normal karena Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar 0,485 > α
(0,05).
Kontrol Eksperimen
N 22 22
Normal Parametersa,b
Mean 1,77 28,73
Std. Deviation
11,144 12,570
Most Extreme Differences
Absolute ,257 ,178
Positive ,197 ,140
Negative -,257 -,178
Kolmogorov-Smirnov Z 1,207 ,837
Asymp. Sig. (2-tailed) ,109 ,485
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
(1)
138
Lampiran 36
(2)
139
Lampiran 37
(3)
140
Lampiran 38
(4)
141
Lampiran 39
(5)
142
Lampiran 40
(6)
143
Lampiran 41