PENGARUH KECERDASAN EMOSIONALDAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI : Studi Kasus Pada Siswa Kelas X Sma Negeri 1 Kota Sukabumi.

(1)

No. Daftar/FPEB/498/UN/40.7.D1/LT/2013

PENGARUH KECERDASAN EMOSIONALDAN MOTIVASI

BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA

MATA PELAJARAN EKONOMI (Studi kasus pada siswa kelas X

SMA Negeri 1 Kota Sukabumi)

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam Menempuh Ujian Sidang Sarjana Pendidikan pada

Program Studi Pendidikan Ekonomi

Oleh:

Novan Noer Pratama (0901757)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2013


(2)

PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN

EKONOMI

(Studi kasus pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Kota Sukabumi)

Oleh:

NOVAN NOER PRATAMA

Sebuah Skripsi Yang Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

© NovanNoerPratama2013 Universitas Pendidikan Indonesia

November 2013

Hak Cipta dilindungi Undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

LEMBAR PENGESAHAN

PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN

EKONOMI

(Studi kasus pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Kota Sukabumi)

Bandung, November 2013

Skripsi ini disetujui oleh:

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Yayat Achdiat, M.Pd. Drs. M. Dudih Sugiharto, M.Si. NIP. 19511216 197803 1 001 NIP. 19561128 198303 1 001

Mengetahui,

Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

UPI Bandung

Dr. Ikaputera Wapada, M.M. NIP. 19610420 198703 1 002


(4)

ABSTRAK

“Pengaruh Kecerdasan Emosional Dan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi(Studi Kasus Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Kota Sukabumi)” di bawah bimbinganDr. Yayat Achdiat, M.Pd dan Drs. M. Dudih Sugiharto, M.Si

Oleh

NovanNoerPratama 0901757

Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh faktor kecerdasan emosional dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi. Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian yaitu siswa kelas X di SMA Negeri 1 Kota Sukabumi dengan sampel sebanyak 218 siswa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu survey dengan menggunakan angket sebagai alat pengumpul data dan teknik statistic menggunakan regresi linier berganda, dalam analisis data menggunakan bantuan program SPSS 17.00 for Windows. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,544 atau 54,4%, artinya bahwa secara simultan kecerdasan emosional dan motivasi belajar memberikan kontribusi pengaruh sebesar 54,4% terhadap prestasi belajar siswa kelas X SMA Negeri 1 Kota Sukabumi pada mata pelajaran ekonomi. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh temuan bahwa secara parsial kecerdasan emosional berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar siswa kelas X SMA Negeri 1 Kota Sukabumi pada mata pelajaran ekonomi, dengan kontribusi pengaruh yang diberikan sebesar 15,3%. Sementara, secara parsial motivasi belajar berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar siswa kelas X SMA Negeri 1 Kota Sukabumi pada mata pelajaran ekonomi, dengan kontribusi pengaruh yang diberikan sebesar 39,1%.


(5)

NovanNoerPratama, 2013

ABSTRACT

"Effect of Emotional Intelligence And Learning Motivation Against Student Achievement In Economics Lesson (Case Study In Class X students of SMA Negeri 1 Sukabumi)" under the guidance of Dr. YayatAchdiat, M.Pd and Drs. M. DudihSugiharto, M.Si

By

NovanNoerPratama 0901757

The purpose of this study is to determine the influence of emotional intellience and motivation on student achievement on economic subjects. In this study, the research object is in the tenth grade students of SMA Negeri 1 Sukabumi with sample of 218 students. The method used in this study is a survey using a questionnaire as a means of collecting data and statistical techniques using multiple linear regression, analysis of data using SPSS 17.00 for Windows. Based on the research results, the value of the coefficient of determination (R2) of 0.544 or 54.4%, meaning that simultaneous emotional intelligence and motivation to contribute 54.4% influence on student achievement class X SMA Negeri 1 Sukabumi on subjects economy. The result showed that the partial findings of emotional intelligence have a significant effect on student achievement class X SMA Negeri 1 Sukabumi on economic subjects, the contribution of influence exerted by 15.3 %. Meanwhile, partial motivation to learn a significant effect on student achievement class X SMA Negeri 1 Sukabumi on economic subjects, the effect of a given contribution of 39.1 %


(6)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... Error! Bookmark not defined. KATA PENGANTAR ... Error! Bookmark not defined. UCAPAN TERIMA KASIH ... Error! Bookmark not defined.

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix BAB I PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined.

1.1 Latar Belakang Masalah ... Error! Bookmark not defined. 1.2 Rumusan Masalah ... Error! Bookmark not defined. 1.3 Tujuan Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 1.4 Manfaat Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS ... Error! Bookmark not defined.

2.1 Tinjauan Pustaka ... Error! Bookmark not defined. 2.1.1 Konsep Belajar ... Error! Bookmark not defined. 2.1.2 Prestasi Belajar ... Error! Bookmark not defined. 2.1.3 Kecerdasan Emosional ... Error! Bookmark not defined. 2.1.4 Motivasi Belajar ... Error! Bookmark not defined. 2.1.5 Kajian Empirik Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 2.2 Kerangka Pemikiran ... Error! Bookmark not defined. 2.3 Hipotesis ... Error! Bookmark not defined.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... Error! Bookmark not defined.

3.1 Objek Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 3.2 Metode Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 3.3 Populasi dan Sampel ... Error! Bookmark not defined. 3.3.1 Populasi ... Error! Bookmark not defined. 3.3.2 Sampel ... Error! Bookmark not defined.


(7)

v

3.4 Operasional Variabel ... Error! Bookmark not defined. 3.5 Teknik Pengumpulan Data ... Error! Bookmark not defined. 3.6 Instrumen Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 3.7 Pengujian Instrumen Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 3.7.1 Uji Validitas ... Error! Bookmark not defined. 3.7.2 Uji Reliabilitas ... Error! Bookmark not defined. 3.8 Uji Asumsi Klasik ... Error! Bookmark not defined. 3.8.1 Uji Normalitas ... Error! Bookmark not defined. 3.8.2 Uji Multikolinearitas ... Error! Bookmark not defined. 3.8.3 Uji Heteroskedastis ... Error! Bookmark not defined. 3.8.4 Uji Autokorelasi ... Error! Bookmark not defined. 3.9 Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis ... Error! Bookmark not

defined.

3.9.1 Teknik Analisis Data ... Error! Bookmark not defined. 3.9.2 Pengujian Hipotesis ... Error! Bookmark not defined.

BAB IVHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... Error! Bookmark not

defined.

4.1 Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 4.1.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 4.1.2 Gambaran Umum Responden ... Error! Bookmark not defined. 4.1.3 Gambaran Umum Variabel Penelitian .. Error! Bookmark not defined. 4.1.4 Hasil Analisis Instrumen Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 4.2 Pembahasan ... Error! Bookmark not defined. 4.2.1 Pengaruh Kecerdasan Emosional Terhadap Prestasi Belajar ... Error!

Bookmark not defined.

4.2.2 Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Error! Bookmark

not defined.

BAB VKESIMPULAN DAN SARAN ... Error! Bookmark not defined.


(8)

vi

5.2 Saran ... Error! Bookmark not defined.

DAFTAR PUSTAKA ... Error! Bookmark not defined. LAMPIRAN ... Error! Bookmark not defined.


(9)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Nilai Ujian Akhir Semester Mata Pelajaran Ekonomi Semester Ganjil Kelas X Tahun Ajaran 2012/2013 ... Error! Bookmark not defined. Tabel 2.1 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Belajar Error! Bookmark not defined. Tabel 2.2 Kajian Empirik Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined. Tabel 3.1 Daftar Siswa Kelas X SMAN 1 Kota Sukabumi ... Error! Bookmark not

defined.

Tabel 3.2 Sampel Siswa Kelas X ... Error! Bookmark not defined. Tabel 3.3 Operasional Variabel ... Error! Bookmark not defined. Tabel 3.4 Uji Statistik Durbin Waston ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.1 Gambaran Responden Berdasarkan Kelas .. Error! Bookmark not defined. Tabel 4.2 Gambaran Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... Error! Bookmark not

defined.

Tabel 4.3 Gambaran Responden Berdasarkan Usia .... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.4Klasifikasi Bobot Standar ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.5 Gambaran Umum Variabel Kecerdasan Emosional .. Error! Bookmark not

defined.

Tabel 4.6Tingkat Kecerdasan Emosional Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Kota

Sukabumi ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.7 Gambaran Umum Variabel Motivasi Belajar ... Error! Bookmark not

defined.

Tabel 4.8Tingkat Motivasi Belajar Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Kota Sukabumi ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.9 Gambaran Umum Variabel Prestasi Belajar Error! Bookmark not defined. Tabel 4.10 Hasil Uji Validitas Kecerdasan Emosional (X1) ... Error! Bookmark not defined.


(10)

vii

Tabel 4.12Hasil Uji Reliabilitas ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.13Hasil Uji Multikolinearitas ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.14 Hasil Uji Glejser ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.15 Hasil Uji Autokorelasi ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.16 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda .... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.17 Hasil Uji Hipotesis Simultan (Uji F) ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.18 Hasil Uji Hipotesis Parsial (Uji t) ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.19 Pengaruh Kecerdasan Emosional dan Motivasi Belajar Secara Simultan Terhadap Prestasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Ekonomi ...Error! Bookmark

not defined.

Tabel 4.20 Pengaruh Kecerdasan Emosional dan Motivasi Belajar Secara Parsial Terhadap Prestasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Ekonomi ...Error! Bookmark

not defined.


(11)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar ....Error! Bookmark

not defined.

Gambar 2.2 Kerangka Berpikir ... Error! Bookmark not defined. Gambar 3.1 Uji Statistik Durbin Waston ... Error! Bookmark not defined. Gambar 4.1 Gambaran Responden Berdasarkan Kelas ... Error! Bookmark not

defined.

Gambar 4.2 Gambaran Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Error! Bookmark not

defined.

Gambar 4.3 Gambaran Responden Berdasarkan Usia Error! Bookmark not defined. Gambar 4.4Grafik P-Plot ... Error! Bookmark not defined.


(12)

DAFTAR LAMPIRAN

Kisi Kisi Instrumen Penelitian ... Error! Bookmark not defined. Angket Penelitian ... Error! Bookmark not defined. Uji Validitas Dan Reliabilitas Kecerdasan Emosional (X1)... Error! Bookmark not defined.

Uji Validitas Dan Reliabilitas Motivasi Belajar (X2) . Error! Bookmark not defined.

Data Variabel Kecerdasan Emosional (X1) ... Error! Bookmark not defined.

Data Variabel Motivasi Belajar (X2) ... Error! Bookmark not defined.

Hasil Msi Kecerdasan Emosional (X1) ... Error! Bookmark not defined.

Hasil Msi Motivasi Belajar (X2) ... Error! Bookmark not defined.

Data X Dan Y ... Error! Bookmark not defined. Tabel Distribusi Data Untuk Analisis Regresi ... Error! Bookmark not defined. Variabel X1 Dan X2 Terhadap Y ... Error! Bookmark not defined. Perhitungan Manual ... Error! Bookmark not defined. Perhitungan Spss ... Error! Bookmark not defined.


(13)

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Permasalahan yang melanda banyak negara sedang berkembang mencakup berbagai aspek mulai dari aspek sosial, ekonomi politik dan ujungnya akan bermuara pada rendahnya kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Betapa pentingnya SDM ini dalam memicu perkembangan suatu negara, karena bagaimanapun juga yang akan membawa negara menjadi maju adalah orang-orang yang ada didalamnya.

Kualitas SDM di Indonesia masih tergolong rendah. Hal ini terbukti dari peringkat Indeks Pembangunan Manusia (IPM), yaitu komposisi dari peringkat pencapaian pendidikan, kesehatan, dan penghasilan per kepala yang menunjukan bahwa, IPM Indonesia jika dibandingkan dengan negara lain di dunia masih menduduki posisi dibawah. Untuk mengatasi hal ini, maka perlu adanya peningkatan kualitas SDM. Untuk meningkatkan kualitas SDM tersebut salah satunya adalah melalui pendidikan.

Pengertian pendidikan itu sendiri mempunyai arti yang beragam, tergantung dari sudut pandang melihatnya. Menurut UU No 20 Tahun 2003 pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Dengan kata lain, pendidikan adalah sebagai wahana yang dilakukan secara sengaja guna meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukan pribadi manusia. Pendidikan memiliki peranan penting dalam menciptakan masyarakat yang cerdas, damai, terbuka, dan demokratis. Pendidikan dari segi kehidupan dirasakan sangat


(14)

2

penting bagi perkembangan hidup manusia. Pendidikan sudah merupakan kebutuhan yang mendasar bagi setiap individu. Oleh karena itu pembaharuan pendidikan harus selalu dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan.

Peningkatan kualitas pendidikan dirasakan sebagai suatu kebutuhan bangsa yang ingin maju. Dengan keyakinan, bahwa pendidikan yang berkualitas dapat menunjang pembangunan di segala bidang. Oleh karena itu, pendidikan perlu mendapat perhatian yang besar agar dapat mengejar ketertinggalan di bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang mutlak di perlukan untuk pembangunan.

Dalam pelaksanaannya pendidikan dibagi dalam tiga jalur, yaitu pendidikan formal, pendidikan informal dan pendidikan nonformal. Pendidikan formal merupakan jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi (Undang-Undang No. 20 tahun 2003). Pendidikan formal yang dilakukan oleh lembaga pendidikan mempunyai peran yang penting untuk memajukan bangsa dan menciptakan sumber daya manusia yang cerdas dan terampil,

Sekolah merupakan tempat berlangsungnya proses pembelajaran mengenai ilmu pengetahuan, nilai-nilai agama, sosial, norma, dan lain-lain. Keberadaan sekolah sangat diperlukan karena sebagai salah satu sarana dalam rangka mencerdaskan bangsa dan untuk membentuk manusia yang lebih unggul. Lebih dari itu sekolah juga merupakan wahana pembelajaran sebagai pembentuk kepribadian siswa yang tidak hanya menekankan pada kecerdasan intelektual tetapi juga membentuk kecerdasan emosional.

Keberhasilan suatu proses pendidikan dapat dilihat dari tingkat prestasi yang dicapai siswa. Tinggi rendahnya prestasi yang diperoleh siswa dalam kegiatan belajar dapat dilihat dari nilai ulangan, Ujian Nasional (UN), Ujian Sekolah (US), Ujian Tengah Semester (UTS), Ujian Akhir Semester (UAS), dan nilai rapor.


(15)

3

Prestasi belajar merupakan indikator keberhasilan dan ketercapaian tujuan pendidikan nasional. Pendidikan dikatakan berhasil dan mencapai tujuan, bila hasil belajar siswa sudah mencapai nilai minimum (KKM) yang telah ditetapkan. Sebaliknya, bila siswa belum mencapai nilai minimum yang ditetapkan, maka bisa dibilang pendidikan belum berhasil.

Prestasi belajar yang dinilai rendah menandakan siswa belum memenuhi kompetensi yang telah ditetapkan, apabila keadaan seperti ini terus berlangsung tanpa upaya perbaikan maka akan berpengaruh kepada sumber daya manusia di Indonesia.

Salah satu sekolah yang mengalami masalah mengenai prestasi belajar khususnya mata pelajaran ekonomi adalah SMA Negeri 1 Kota Sukabumi. Dimana pencapaian hasil belajar siswa dilihat dari nilai UAS masih tergolong rendah. Berikut ini nilai akhir UAS siswa kelas X dengan skala nilai 10-100.

Tabel 1.1

Nilai Ujian Akhir Semester Mata Pelajaran Ekonomi Semester Ganjil Kelas X Tahun Ajaran 2012/2013

Sumber: SMA Negeri 1 Kota Sukabumi

Berdasarkan data diatas, terlihat bahwa hasil nilai UAS siswa kelas X pada mata pelajaran ekonomi di SMA Negeri 1 Sukabumi masih tergolong rendah. Hal ini terlihat dengan nilai UAS untuk mata pelajaran ekonomi 96,048 % masih dibawah KKM, dimana KKM pada mata pelajaran ekonomi kelas X SMA Negeri 1 Sukabumi adalah 75 (pada skala nilai 10-100).

NILA I

JUMLAH SISWA PERSENT

ASE NILAI X-1 X-2 X-3 X-4 X-5 X-6 X-7 X-8 X-9 X-10 X-11 X-12 JM L

10-25 - 2 2 - - 2 - - - 6 1,247 %

26-35 - 3 6 - - 3 11 16 9 - 1 1 50 10,395 %

36-45 - 7 7 2 2 4 13 15 13 1 17 6 87 18,087 %

46-55 - 7 7 4 6 8 7 2 2 7 6 8 64 13,306 %

56-65 10 16 9 15 22 22 5 4 4 4 4 5 120 24,948 %

66-75 31 8 12 19 12 4 6 6 3 15 4 15 135 28,066 %

76-85 3 - 1 1 2 - 2 1 - 9 - - 19 3,951 %


(16)

4

Menurut Slameto (2010:54) faktor-faktor yang mempengaruhi belajar banyak jenisnya, tetapi dapat digolongkan menjadi dua golongan, yaitu faktor ekternal dan faktor internal. Faktor eksternal, meliputi faktor keluarga, faktor sekolah dan faktor masyarakat. Faktor internal, meliputi faktor jasmaniah (faktor kesehatan dan cacat tubuh), faktor psikologis (intelligensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan dan kesiapan) serta faktor kelelahan.

Salah satu faktor internal yang mempengaruhi prestasi belajar yaitu tingkat kecerdasan. Banyak masyarakat yang memandang bahwa prestasi belajar itu lebih ditentukan oleh IQ , apabila IQ seorang siswa tinggi maka prestasi siswa tersebut juga akan tinggi padahal ada kecerdasan lain yang berpengaruh dalam meningkatkan prestasi yaitu kecerdasan emosional.

Emosi memegang peranan yang sangat penting dalam kehidupan individu, karena akan memberi warna kepada kepribadian, aktivitas serta penampilannya. Emosi menunjukan suasana batin yang lebih dinamis, bergejolak, nampak dan terbuka karena lebih termanifestasikan dalam perilaku fisik. Menurut Puspadewi (2008:5) tidak sedikit orang yang gagal dalam hidupnya padahal ia memiliki kecerdasan intelektual (IQ) yang tinggi hanya karena ia tidak mampu mengontrol

emosinya atau rendahnya kecerdasan emosional”.

Salah satu faktor yang berperan penting lainnya dalam peningkatan prestasi belajar adalah motivasi. Motivasi merupakan dorongan yang ada dalam diri siswa untuk melakukan hal yang baik maupun hal yang buruk. Karena dengan motivasi siswa mau belajar dengan sungguh-sungguh untuk mencapai prestasi yang baik. Proses pembelajaran akan berhasil manakala siswa mempunyai motivasi dalam belajar. Motivasi belajar yang tinggi akan menciptakan prestasi yang tinggi pula. Hal ini karena siswa sungguh-sungguh dalam mengikuti pembelajaran di sekolah.


(17)

5

Faktor kecerdasan emosional dan motivasi belajar menjadi sangat penting untuk diperhatikan agar siswa dapat meraih prestasi belajar yang tinggi, sehingga keberhasilan pendidikan dapat dicapai. Prestasi belajar yang rendah merupakan suatu hal yang tidak bisa dibiarkan begitu saja, karena hal ini akan berdampak buruk terhadap perkembangan sumber daya manusia, yang pada akhirnya akan menghambat pembangunan bangsa.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian terhadap permasalahan mengenai prestasi belajar yang rendah khususnya pada mata pelajaran ekonomi, sehingga penulis memberi penelitian ini dengan judul Pengaruh Kecerdasan Emosional Dan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi (Studi Kasus Pada Siswa Kelas X Sma Negeri 1 Kota Sukabumi).

1.2Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah penelitian ini adalah:

1. Bagaimana pengaruh kecerdasan emosional terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi?

2. Bagaimana pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi?

3. Bagaimana pengaruh kecerdasan emosional dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi?

1.3Tujuan Penelitian

Dengan berpijak pada rumusan masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui:

1. Pengaruh kecerdasan emosional terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi.


(18)

6

2. Pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi.

3. Pengaruh kecerdasan emosional dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi.

1.4Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi dan memperkaya khasanah ilmu pendidikan, khususnya mengenai pengaruh kecerdasan emosional dan motivasi belajar serta prestasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi.

2. Manfaat Praktis a. Bagi sekolah

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dan bahan evaluasi bagi pihak sekolah dan guru mata pelajaran ekonomi khususnya dalam rangka meningkatkan prestasi belajar peserta didik.

b. Bagi guru

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tambahan tentang faktor-faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa dan mampu memberikan arahan bagi siswa dalam mencapai prestasi belajar yang tinggi serta hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan keilmuan sebagai hasil kajian empiris, khususnya tentang pengaruh kecerdasan emosional dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar pada mata pelajaran ekonomi.


(19)

7

c. Bagi penulis

Menambah wawasan mengenai ilmu kependidikan dan memberikan pengalaman dengan terjun secara langsung ke lapangan serta merupakan temuan awal untuk kecerdasan emosional dan motivasi belajarserta prestasi belajar siswapada lembaga pendidikan lainnya.


(20)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1Objek Penelitian

Objek penelitian merupakan salah satu faktor yang tidak dapat dipisahkan dari suatu penelitian. Penelitian ini mengungkapkan tentang pengaruh kecerdasan emosional dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar siswa kelas X di SMA Negeri 1 Kota Sukabumi khususnya pada mata pelajaran ekonomi. Adapun yang menjadi variabel bebas (independent) adalah kecerdasan kecerdasan emosional (X1) dan motivasi belajar siswa (X2), sedangkan variabel terikat (dependent) adalah prestasi belajar siswa (Y). Sedangkan subjek penelitian dalam penelitian ini adalah kelas X di SMA Negeri 1 Kota Sukabumi.

3.2Metode Penelitian

Untuk memperoleh hasil yang baik dan memuaskan, maka penelitian yang sifatnya ilmiah harus menggunakan seperangkat metode yang tepat. Metode ini harus sesuai dengan tujuan dan sifat masalah yang diselidiki dalam penelitian, karena hal itu akan berpengaruh terhadap berhasil tidaknya suatu penelitian.

Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei.

Menurut Kerliger (1996) dalam Riduwan (2010:49) mengatakan bahwa “penelitian

survei adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi dan hubungan antar variabel sosiologi


(21)

36

3.3Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi

Menurut Suharsimi Arikunto (2010: 173) “populasi adalah keseluruhan

subjek penelitian”. Hal ini sesuai dengan apa yang dikemukakan oleh Sudjana(2002:161), yaitu “populasi adalah totalitas semua nilai yang mungkin, baik

hasil menghitung maupun pengukuran kuantitatif atau pun kualitatif, dari pada

karakteristik tertentu mengenai sekumpulan subjek yang lengkap dan jelas”.

Berdasarkan pemaparan tersebut, maka populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X yang ada di SMA Negeri 1 Kota Sukabumi. Dengan rincian jumlah siswa sebagai berikut:

Tabel 3.1

Daftar Siswa Kelas X SMAN 1 Kota Sukabumi

No Kelas Jumlah Siswa

1 X-1 44

2 X-2 43

3 X-3 44

4 X-4 41

5 X-5 44

6 X-6 43

7 X-7 44

8 X-8 44

9 X-9 31

10 X-10 36

11 X-11 32

12 X-12 34

JUMLAH 481

3.3.2 Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Suharsimi Arikunto, 2010:174). Hal ini sesuai dengan apa yang dikemukakan oleh

Sudjana(2002:161) “sample adalah sebagian yang diambil dari populasi dengan

menggunakan cara-cara tertentu. Menentukan ukuran sampel mengunakan teknik pengambilan sampel dengan rumus dari Taro Yamane dari Rakhmat yang dikutip oleh Riduwan (2010:65) sebagai berikut:


(22)

37

n = N N.d2+1 Dimana : n = Jumlah sampel

N = Jumlah Populasi d2 = Presisi yang ditetapkan

Berdasarkan rumus tersebut diperoleh jumlah sampel sebagai berikut:

= �

�. 2+ 1

= 481

481. (0,05)2+ 1

= 481

481. 0,0025 + 1= 218,38

Dari perhitungan di atas, maka ukuran sampel minimal dalam penelitian ini adalah 218,38 dibulatkan menjadi 218 responden (siswa). Dalam penarikan sampel siswa dilakukan secara proporsional, yang rinciannya dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.2 Sampel Siswa Kelas X

Kelas Jumlah Siswa Sampel Siswa

X-1 44 20

X-2 43 19

X-3 44 20

X-4 41 18

X-5 44 20

X-6 43 19

X-7 44 20

X-8 44 20

X-9 31 14

X-10 36 17

X-11 32 15

X-12 34 16


(23)

38

3.4Operasional Variabel

Operasional variabel merupakan petunjuk pelaksanaan untuk mengukur suatu variabel.Untuk menghindari terjadinya kekeliruan di dalam menafsirkan permasalahan yang penulis teliti, maka berikut ini dibuat penjabaran konsep yang dapat dijadikan pedoman dalam menentukan aspek-aspek yang diteliti. Adapun bentuk operasional dari masalah yang penulis teliti adalah sebagai berikut:

Tabel 3.3 Operasional Variabel

Variabel Konsep Definisi Operasional Skala Sumber Data Kecerdasan

Emosional (X1)

Kemampuan

mengenali perasaan kita sendiri dan perasaan orang lain, kemampuan

memotivasi diri sendiri dan kemampuan mengelola emosi dengan baik pada diri sendiri dan dalam hubungan dengan orang lain. Daniel Goleman (2000:23)

Besarnya nilai variable kecerdasan emosional berdasarkan skala likert diperoleh dari:

1. Kesadaran diri 2. Mengelola emosi 3. Empati

4. Membina hubungan

Ordinal Sumber data

diperoleh dari responden / siswa kelas X SMA Negeri 1 Kota Sukabumi Motivasi Belajar (X2) Keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan

kegiatan belajar, yang menjamin

kelangsungan dari kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar sehingga tujuan yang dikehendaki oleh siswa dapat tercapai.

Sardiman A.M (2011:75)

Besarnya nilai variable motivasi belajar

berdasarkan skala likert diperoleh dari:

1. Kuatnya kemauan

untuk berbuat 2. Jumlah waktu yang

disediakan untuk belajar

3. Kerelaan

meninggalkan kewajiban atau tugas yang lain

4. Ketekunan dalam

mengerjakan tugas

Ordinal Sumber data

diperoleh dari responden / siswa kelas X SMA Negeri 1 Kota


(24)

39 Prestasi Belajar (Y) Suatu bukti keberhasilan belajar atau kemampuan seorang siswa dalam melakukan kegiatan belajarnya sesuai dengan bobot yang dicapainya

Besarnya nilai variabel prestasi belajar diperoleh dari nilai Ujian

Kenaikan Kelas (UKK) mata pelajaran ekonomi siswa kelas X SMA Negeri 1 Kota Sukabumi

Interval Sumber data

diperoleh dari pihak sekolah / guru mata pelajaran ekonomi.

3.5Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang benar dan dapat dipertanggungjawabkan keabsahannya, maka data harus dikumpulkan dengan cara/proses yang benar. Adapun teknik pengumpulan data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah melalui:

1) Angket atau kuesioner, yaitu daftar pertanyaan yang diberikan kepada responden untuk menggali informasi mengenai masalah yang diteliti.

Menurut Suharsimi (2010:194) “kuesioner adalah sejumlah pertanyaan

tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinyam atau hal-hal yang ia ketahui.”

2) Dokumentasi, menurut Suharsimi (2010:201) “dokumentasi dari asal katanya dokumen, yang artinya barang-barang tertulis”.Digunakan untuk mencari data berupa dokumen-dokumen yang ada mengenai hal-hal yang terkait dengan variabel yang diteliti.

3.6Instrumen Penelitian

Menurut Suharsimi (2010:203) “instrument penelitian adalah alat atau

fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan, sistematis

sehingga lebih mudah diolah”.

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket tentang kecerdasan emosional dan motivasi belajar siswa.Skala yang digunakan dalam instrumen penelitian ini adalah skala likert.Dengan menggunakan skala likert,


(25)

40

setiap jawaban dihubungkan dengan bentuk pernyataan positif dan negatif.Adapun ketentuan skala jawaban sebagai berikut:

Selalu : 5 Sering : 4 Kadang-kadang : 3 Jarang : 2 Tidak Pernah : 1

Adapun langkah-langkah penyusunan angket adalah sebagai berikut :

1. Menentukan tujuan pembuatan angket, yaitu untuk memperoleh data dari responden mengenai kecerdasan emosional dan motivasi belajar siswa. 2. Menjadikan objek yang menjadi responden, yaitu siswa-siwi kelas X yang

menjadi sampel

3. Menyusun kisi-kisi instrumen penelitian

4. Menyusun pertanyaan-pertanyaan atau pernyataan-pernyataan yang harus dijawab oleh responden.

5. Mengujicobakan angket untuk mendapatkan nilai validitas dan reabilitas angket

6. Menyebarkan angket yang sudah diuji validitas dan reabilitasnya kepada responden, dalam hal ini sampel yang telah dihitung.

7. Mengelola dan menganalisis angket.

Agar hipotesis yang telah dirumuskan dapat diuji, maka diperlukan pembuktian melalui pengolahan data yang telah terkumpul.Beberapa jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data ordinal, yaitu data dari variabel kecerdasan emosional dan variabel motivasi belajar sehingga data tersebut harus diubah terlebih dahulu menjadi data interval dengan menggunakan Methods of Succesive Interval (MSI), dengan bantuan program Microsoft Excel 2010, langkah-langkah sebagai berikut:


(26)

41

1. Untuk butir tersebut berupa banyak orang yang mendapatkan (menjawab) skor 1,2,3,4,5 yang disebut frekuensi.

2. Setiap frekuensi dibagi dengan banyaknya responden dan hasilnya disebut Proporsi (P).

3. Tentukan proporsi kumulatif (PK) dengan cara menjumlah antara proporsi yang ada dengan proporsi sebelumnya.

4. Dengan menggunakan tabel distribusi normal baku, tentukan nilai Z untuk setiap kategori.

5. Tentukan nilai densitas untuk setiap nilai Z yang diperoleh dengan menggunakan tabel ordinat distribusi normal.

6. Hitung SV (Scale of Value = nilai skala) dengan rumus sebagai berikut:

SV= (Density of Lower Limit) – (Density at Upper Limit) (Area Bellow Upper Limit) – (Area Bellow Lower Limit)

7. Tentukan nilai transformasi dengan menggunakan rumus: Y = SV + (1+ |SV min|)

Dimana nilai k = 1 + |SV min|

3.7Pengujian Instrumen Penelitian 3.7.1 Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrument.Suatu instrument yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi.Sebaliknya, instrument yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah (Suharsimi, 2010:211).Dalam uji validitas ini digunakan rumus

PearsonProduct Moment sebagai berikut:

ℎ� � = � � − �

.

. 2− 2 . .


(27)

42

Dimana:

rhitung = koefisien korelasi � = Jumlah skor item

� = Jumlah skor total (seluruh item)

n = Jumlah responden

Dengan menggunakan taraf signifikan

= 0,05 koefisien korelasi yang diperoleh dari hasil perhitungan dibandingkan dengan nilai dari tabel korelasi nilai r dengan derajat kebebasan (n-2), dimana n menyatakan jumlah banyaknya responden.

Dalam hal ini kriterianya adalah sebagai berikut : rhitung< 0,20 = validitas sangat rendah

0,20 – 0,39 = validitas rendah 0,40 – 0,59 = validitas sedang/cukup 0,60 – 0,89 = validitas tinggi

0,90 – 1,00 = validitas sangat tinggi

Jika rhitung > r 0,05 dikatakanvalid, sebaliknya jika r hitung r 0,05 tidak valid. 3.7.2 Uji Reliabilitas

Reabilitas menunjukan pada satu pengertian bahwa suatu istrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik (Suharsimi Arikunto, 2010:221).

Uji reliabilitas instrumen yang digunakan dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach yaitu menganalisis realibilitas alat ukur dari satu kali pengukuran, rumus yang digunakan (Riduwan, 2010: 125) adalah sebagai berikut:

1) Menghitung varians skor tiap-tiap item dengan rumus:

�� = �

2( �)2

� �

Dimana:


(28)

43

Ʃ Xi2 = jumlah kuadrat item Xi (Ʃ Xi)2 = jumlah item Xi dikuadratkan N = jumlah responden

2) Menjumlahkan varians semua item dengan rumus:

Ʃ�� =�1+�2+ �3… … �

Dimana:

Ʃ Si = jumlah varians semua item S1 + S2 + S3....Sn = varians item ke-1, 2, 3...n

3) Menghitung varians total dengan rumus:

� = �

2( �)2

� �

Dimana:

St = varians total

Ʃ Xi2 = jumlah kuadrat X total (Ʃ Xi)2 = jumlah X total dikuadratkan N = jumlah responden

4) Masukkan nilai Alpha dengan rumus:

11 =

� −1 1−

�� �

Dimana:

r11 = nilai reliabilitas

Ʃ Si = jumlah varians skor tiap-tiap item St = varians total

k = jumlah item

Kriteria pengujiannya adalah jika r hitung lebih besar dari r tabel dengan taraf signifikansi pada

= 0,05, maka instrumen tersebut adalah reliabel, sebaliknya jika r hitung lebih kecil dari r tabel maka instrument tidak reliabel.


(29)

44

3.8Uji Asumsi Klasik 3.8.1 Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah residual (selisih antara nilai sesungguhnya dengan nilai prediksi) dalam model regresi berdistribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik yaitu memiliki residual yang berdistribusi secara normal atau mendekati normal (Ghozali, 2001:74).

Dalam penelitian ini, uji normalitas dilakukan dengan cara melihat grafik

P-P P-Plotdengan kriteria pengujian jika titik-titik (data) mengikuti arah garis diagonal,

maka residual dalam model regresi berdistribusi secara normal (Yamin, 2009:68) dan model memenuhi asumsi normalitas data.

3.8.2 Uji Multikolinearitas

Menurut Yana Rohmana (2010:141), multikolinearitas adalah kondisi adanya hubungan linear antarvariabel independent. Karena melibatkan bebrapa variabel independen, maka multikolinearitas tidak akan terjadi pada persamaan regresi sederhana (yang terdiri atas satu veriabel dependen dan satu veriabel independen).

Adapun cara untuk menditeksi adanya multikolinearitas, dapat dilakukan dengan melihat nilai Tolerance (TOL) dan Variance Inflation Factor (VIF). Ketentuannya:

 Bilamana VIF > 10 maka ini menunjukan kolinieritas tinggi (adanya multikolinearitas)

 Bilamana VIF < 10 maka ini menunjukan kolinieritas rendah (tidak adanya multikolinearitas)

3.8.3 Uji Heteroskedastis

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk melihat varians residu dari setiap item, jika varians residual dalam model sama disebut homoskedastisitas dan jika residual dalam model berbeda disebut heteroskedastisitas, model regresi yang baik


(30)

45

yaitu memiliki residual yang bersifat homoskedastisitas. Dalam penelitian ini, uji heteroskedastisitas menggunakan uji Glejser (Ghozali, 200l:72).

Uji Glejser dilakukan dengan cara meregresikan antara variabel independen dengan nilai absolut residualnya. Jika nilai signifikansi antara variabel independen dengan absolut residual lebih dari 0,05 maka tidak terjadi masalah heteroskedastisitas.

3.8.4 Uji Autokorelasi

Autokorelasi (Autocorrelation) adalah hubungan antara residual satu observasi dengan residual dengan observasi lainya (Yana Rohmana, 2010:192). Yana Rohmana (2010:192) menjelaskan autokorelasi dapat terjadi karena sebab-sebab sebagai berikut:

1) Kelembaman (inertia)

2) Terjadi bias dalam spesifikasi

3) Bentuk fungsi yang dipergunakan tidak tepat 4) Penomena sarang laba-laba (cobweb phenomena) 5) Beda kala (time lags)

6) Kekliruan manipulasi data

7) Data yang dianalisis tidak bersifat stasioner

Dalam penelitian ini, uji asumsi autokorelasi mengunakan metode Uji Durbin-Waston (D-W). Adapun prosedur Uji Durbin-Waston menurut Yana Rohmana (2010:195) adalah sebagai berikut:

1) Buat regresi dengan OLS dan hitung perkiraan kesalahan penganggu:

= −

2) Hitung d dengan rumus:

= ( − 1)

=2

2 =1


(31)

46

3) Untuk nilai n dan benyaknya variabel bebas X tertentu, cari nilai kritis dL

dan DU dari tabel uji statistik Durbin-Waston d.

4) Pengujian hipotesis. Ada tidaknya autokorelasi dapat dilihat dengan tabel atau dengan gambar sebagai berikut:

Tabel 3.4

Uji Statistik Durbin Waston

Nilai Statistik d Hasil

0 ≤ d ≤ dL Menolak hipotesis nol; adanya autokorelasi positif

dL≤ d dU Daerah keragu-raguan; tidak adanya keputusan

dU ≤ d ≤ 4 - dU

Menerimna hipotesis nol; tidak adanya autokorelasi positif/negatif

4 - dU ≤ d ≤ 4 - dL Daerah keragu-raguan; tidak adanya keputusan

4- dL≤ d ≤ 4 Menolak hipotesis nol; adanya autokorelasi positif

(Sumber: Yana Rohmana, 2010, Ekonometrika Teori dan Aplikasi dengan Eviews)

Autokorelasi Positif

Ragu-ragu Tidak ada autokorelasi

Ragu-ragu Autokorelasi negatif

0 dL dU 4 - dU 4 – dL 4 Gambar 3.1

Uji Statistik Durbin Waston

(Sumber: Yana Rohmana, 2010, Ekonometrika Teori dan Aplikasi dengan Eviews)

3.9Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis 3.9.1 Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini, menganalisis data akan menggunakan analisis regresi linier berganda (multiple linear regression method).Alat bantu analisis yang


(32)

47

digunakan yaitu dengan menggunakan program komputer SPSS 17. Tujuan analisis regresi linier berganda adalah untuk mempelajari bagaimana eratnya pengaruh antara satu atau beberapa variabel bebas dengan satu variabel terikat.

Model analisis yang digunakan untuk melihat pengaruh antara variabel-variabel bebas terhadap variabel-variabel terikat serta untuk menguji kebenaran dari hipotesis akan digunakan model persamaan regresi berganda sebagai berikut

Y = β0+ β1X1+ β2X2 + e

Dimana :

Y = prestasi belajar

β0 = konstanta regresi

β1 = koefisien regresi X1

β2 = koefisien regresi X2

X1 = kecerdasan emosional (EQ)

X2 = motivasi belajar

e = adalah faktor pengganggu

3.9.2 Pengujian Hipotesis

3.9.2.1Pengujian Hipotesis Secara Simultan (uji F)

Uji F statistik ini di dalam regresi linier berganda dapat digunakan untuk menguji signifikansi koefisien determinasi R2.Nilai F statistik dengan demikian dapat digunakan dapat untuk mengevaluasi hipotesis bahwa apakah tidak ada variabel independen yang menjelaskan variasi Y disekitar nilai rata-ratanya dengan derajat kepercayaan (degree of freedom) k-1 dan n-k tertentu (Yana Rohmana, 2010:77). Uji signifikan dapat dihitung melalui rumus:

 

R

n k

k R F

   

/ 1

1 /

2 2

(Yana Rohmana, 2010:78) Keterangan :


(33)

48

k = Jumlah variabel independent

F = F hitung/statistik yang selanjutnya dibandingkan dengan F tabel Keputusannya adalah :

 Jika F hitung < F tabel maka H0 diterima dan H1 ditolak, hal ini menunjukkanbahwa keseluruhan variabel bebas (X) tidak berpengaruh terhadap variabel terikat(Y).

 Jika F hitung > F tabel maka H0 ditolak dan H1 diterima, hal ini menunjukkanbahwa keseluruhan variabel bebas (X) berpengaruh terhadap variabel terikat(Y).

3.9.2.2Pengujian Hipotesis Seacara Parsial (uji t)

Uji-t bertujuan untuk menguji tingkat signifikansi dari setiap variabel bebas secara parsial terhadap variabel terikat dengan menganggap variabel lain konstan.Langkah-langkah uji-t sebgai berikut:

1) Membuat hipotesis melalui uji dua arah (two tile test)

Ho : βi = 0, artinya masing-masing variabel Xi tidak memiliki pengaruh

terhadap Y dimana i = 1,2,3,4.

H1 : βi ≠ 0, artinya masing-masing variabel Xi memiliki pengaruh terhadap

Y dimana i = 1,2,3,4.

2) Menghitung nilai statistik t (t hitung) dan mencari nilai-nilai t kritis dari

tabel distribusi t pada α dan degree of fredom tertentu. Adapun nilai t hitung

dapat dicari dengan formula sebagai berikut :

= �1 � � − �1

∗ �1 (� �)

(Yana Rohmana, 2010:74) Dimana �1∗ merupakan nilai dari hipotesis nul.Atau, secara sederhana t hitung dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:


(34)

49

= ��

� �

(Yana Rohmana, 2010:74) 3) Membandingkan nilai t hitung dengan t kritisnya (t tabel) dengan α = 0,05.

Keputusannya menerima atau menolak H0, sebagai berikut :

 Jika t hitung > nilai t kritis maka H0 ditolak atau menerima H1, artinya

variabel itu signifikan.

 Jika t hitung < nilai t kritisnya maka H0 diterima atau menolak H1, artinya

variabel itu tidak signifikan.

3.9.2.3Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi untuk mengukur seberapa baik garis regresi yang kita punyai.Dalam hal ini mengukur “seberapa besar proporsi variasi variable dependen

dijelaskan oleh semua variable independen.” Formula untuk menghitung koefisien determinasi (R2) regresi berganda (Yana Rohmana, 2010:76) sebagai berikut:

     2 2 2 1 1 1 0 2 2 nY Y nY Y x b Y b R TSS ESS R

(Yana Rohmana, 2010:76) Nilai R2 berkisar antara 0 dan 1 (0<R2<1), dengan ketentuan sebagai berikut:

 Jika R2 semakin mendekati angka 1, maka hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat semakin erat/dekat, atau dengan kata lain model tersebut dapat dinilai baik.

 Jika R2 semakin menjauhi angka 1, maka hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat jauh/tidak erat, atau dengan kata lain model tersebutdapat dinilai kurang baik.


(35)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan, peneliti mengambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Kecerdasan emosional berpengaruh positifterhadap prestasi belajar siswa kelas X SMA Negeri 1 Kota Sukabumipada mata pelajaran ekonomi.Artinyasemakintinggikecerdasanemosionalmakasemakintinggi pula prestasibelajarsiswapadamatapelajaranekonomi.

2. Motivasi belajar berpengaruh positifterhadap prestasi belajar siswa kelas X SMA Negeri 1 Kota Sukabumipada mata pelajaran ekonomi.Artinyasemakintinggimotivasibelajarmakasemakintinggi pula prestasibelajarsiswapadamatapelajaranekonomi.

3. Kecerdasan emosional dan motivasi belajar berpengaruh positifterhadap prestasi belajar siswa kelas X SMA Negeri 1 Kota Sukabumi pada mata

pelajaran ekonomi.

Artinyasemakintinggikecerdasanemosionaldanmotivasibelajar, makaakantinggi pula prestasibelajarsiswapadamatapelajaranekonomi.

5.2Saran

Berdasarkanhasilpenelitian yang telahdilakukan, makapenulismengajukanbeberapa saran sebagaiberikut:

1. Bagi orang tua dan gurusebaiknya dapat menjalin hubungan yang terbuka dan saling menyayangi dengan anak, yang akan memberikan efek jangka panjang berupa meningkatnya citra diri dan keterampilan menguasai situasi. Untuk itu penting membangun hubungan yang positif dengan anak.Sebab, pengukuran kecerdasan emosional bukan didasarkan pada kepintaran seseorang anak,


(36)

89

tetapi melalui karakteristik pribadi. Untuk itu guru dan orang tua seharusnya dapat menanamkan nilai-nilai yang baik kepada siswa, agar siswa tersebut juga dapat memiliki karakter yang baik.

2. Peran motivasi terhadap hasil belajar sangatlah penting. Oleh karena itu, guru dan orang tua hendaknya terus berupaya meningkatkan motivasi belajar siswa agar prestasi belajar siswa lebih optimal.Orang tua dan guru sebaiknya terus memberi motivasi belajar yang tinggi kepada siswa, walaupun siswa tersebut memiliki telah memiliki tingkat intelektual yang tinggi.

3. Pihak sekolah sebaiknya lebih peka terhadap kemampuan/kecerdasan para siswa, kebutuhan para siswa yang tentunya demi meningkatkan prestasi belajar siswa sehingga dapat diperoleh lulusan yang berkualitas.

4. Dalam penelitian ini penulis hanya mengajukan dua variable bebas yang diduga berpengaruh positif terhadap prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran ekonomi, dengan demikian diperlukan penelitian lebih lanjut untk mengetahui faktor-faktor lain yang berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran ekonomi.


(37)

DAFTAR PUSTAKA

Abin, Syamsudin. (2007). PsikologiKependidikanPerangkatSistemPengajaranModul. Bandung: RemajaRosdaKarya.

Agustian, A. G. (2007). RahasiaSuksesMembangunKecerdasanEmosidan Spiritual

ESQ: Emotional Spiritual Quotient Berdasarkan 6 RukunImandan 5 Rukun Islam. Jakarta: ARGA Publishing

A.M, Sardiman. (2011). InteraksidanMotivasiBelajarMengajar. Jakarta: Rajawali Press

Arikunto, Suharsimi (2010). ProsedurPenelitianSuatuPendekatanPraktik. Jakarta: PT. RinekaCipta

Djamarah, SyaifulBahri. (2008). PsikologiBelajar. Jakarta: PT. RinekaCipta.

Ghozali, Imam. (2001). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro

Goleman, Daniel. (1996). KecerdasanEmosional; Mengapa EI LebihPentingDaripada IQ.Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

_____________. (1999). KecerdasanEmosiuntukMencapaiPuncakPrestasi. Jakarta: PT. GramediaPustakaUtama

Karmana, Widi. (2005).

PengaruhKecerdasanEmosionalSiswaTerhadapPrestasiBelajarEkonomi (Study DeskriptifterhadapSiswa-siswaKelas 3 SMA Negeri di Bandung).Skripsi UPI Bandung: tidakditerbitkan

Kasmo, Sukasmo. (2011). RendahnyaKualitasPendidikan di Indonesia..Tersedia di: edukasi.kompasiana.com/2011/05/24/


(38)

91

Kusnendi(2005).ANALISIS JALUR KonsepdanAplikasidengan Program SPSS dan

LISREL 8. Bandung: UniversitasPendidikan Indonesia

Muhibbin, Syah. (2000). Psikologi Pendidikan dengan Suatu Pendekatan Baru. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Martin, Handoko. (1992). MotivasiDayaPenggerakTingkahLaku. Jakarta: RinekaCipta

Puspadewi, Cempaka Indah. (2008). PengaruhMotivasiBelajar, KecerdasanIntelektual (IQ) Dan KecerdaanEmosional (EQ) SiswaterhadapPrestasiBelajarpada Mata PelajaranEkonomi (Study survey padasiswakelas XI IPS di SMA SwastaKabupatenGarut).Skripsi UPI

Bandung: tidakditerbitkan

Riduwan.(2010). MetodedanTeknikMenyusunTesis. Bandung: Alfabeta

Rohmana, Yana. (2010). EkonometrikaTeoridanAplikasidenganEviews. Bandung: LaboratoriumPendidikanEkonomidanKoperasiUniversitasPendidikan

Indonesia

SagalaSyaiful. (2003). KonsepdanMaknaPembelajaran. Bandung: Alfabeta

Sawitri, amalia

(2004).HubunganAntaraKecerdasanEmosionalDenganPrestasiBelajarPadaSi

swaKelasIi Smu Lab School Jakarta Timur. SkripsiUniversitasPersada

Indonesia Y.A.I: tidakditerbitkan

Slameto.(2010). BelajardanFaktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT. RinekaCipta


(39)

92

NovanNoerPratama, 2013

SofyanYamindanHeriKurniawan. (2009). SPSS COMPLETE TeknikAnalisisStatistikTerlengkapdengan Software SPSS. Jakarta: SalembaInfotek

Solehati, Desi. (2012). Pengaruh (IQ), (EQ) danMotivasiBelajarterhadapHasilBelajarSiswaPada Mata PelajaranEkonomi (Survey padaSiswaKelas XI IPS SekolahMenengahAtasNegeri se-Kota Bandung).Skripsi UPI Bandung: tidakditerbitkan

Stein, Steven J. dan Howard E. Book. (2002). Ledakan EQ: 15 PrinsipDasarKecerdasanEmosional. Bandung: Kaifa

Sudjana.(1992). MetodaStatistika. Bandung: PT. Tarsito Bandung


(1)

49

= �� � �

(Yana Rohmana, 2010:74) 3) Membandingkan nilai t hitung dengan t kritisnya (t tabel) dengan α = 0,05.

Keputusannya menerima atau menolak H0, sebagai berikut :

 Jika t hitung > nilai t kritis maka H0 ditolak atau menerima H1, artinya

variabel itu signifikan.

 Jika t hitung < nilai t kritisnya maka H0 diterima atau menolak H1, artinya

variabel itu tidak signifikan.

3.9.2.3Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi untuk mengukur seberapa baik garis regresi yang kita punyai.Dalam hal ini mengukur “seberapa besar proporsi variasi variable dependen

dijelaskan oleh semua variable independen.” Formula untuk menghitung koefisien determinasi (R2) regresi berganda (Yana Rohmana, 2010:76) sebagai berikut:

     2 2 2 1 1 1 0 2 2 nY Y nY Y x b Y b R TSS ESS R

(Yana Rohmana, 2010:76) Nilai R2 berkisar antara 0 dan 1 (0<R2<1), dengan ketentuan sebagai berikut:

 Jika R2 semakin mendekati angka 1, maka hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat semakin erat/dekat, atau dengan kata lain model tersebut dapat dinilai baik.

 Jika R2 semakin menjauhi angka 1, maka hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat jauh/tidak erat, atau dengan kata lain model tersebutdapat dinilai kurang baik.


(2)

NovanNoerPratama, 2013

Pengaruh Kecerdasan Emosionaldan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi (Studi Kasus Pada Siswa Kelas X Sma Negeri 1 Kota Sukabumi) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan, peneliti mengambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Kecerdasan emosional berpengaruh positifterhadap prestasi belajar siswa kelas X SMA Negeri 1 Kota Sukabumipada mata pelajaran ekonomi.Artinyasemakintinggikecerdasanemosionalmakasemakintinggi pula prestasibelajarsiswapadamatapelajaranekonomi.

2. Motivasi belajar berpengaruh positifterhadap prestasi belajar siswa kelas X SMA Negeri 1 Kota Sukabumipada mata pelajaran ekonomi.Artinyasemakintinggimotivasibelajarmakasemakintinggi pula prestasibelajarsiswapadamatapelajaranekonomi.

3. Kecerdasan emosional dan motivasi belajar berpengaruh positifterhadap prestasi belajar siswa kelas X SMA Negeri 1 Kota Sukabumi pada mata

pelajaran ekonomi.

Artinyasemakintinggikecerdasanemosionaldanmotivasibelajar, makaakantinggi pula prestasibelajarsiswapadamatapelajaranekonomi.

5.2Saran

Berdasarkanhasilpenelitian yang telahdilakukan, makapenulismengajukanbeberapa saran sebagaiberikut:

1. Bagi orang tua dan gurusebaiknya dapat menjalin hubungan yang terbuka dan saling menyayangi dengan anak, yang akan memberikan efek jangka panjang berupa meningkatnya citra diri dan keterampilan menguasai situasi. Untuk itu penting membangun hubungan yang positif dengan anak.Sebab, pengukuran kecerdasan emosional bukan didasarkan pada kepintaran seseorang anak,


(3)

89

tetapi melalui karakteristik pribadi. Untuk itu guru dan orang tua seharusnya dapat menanamkan nilai-nilai yang baik kepada siswa, agar siswa tersebut juga dapat memiliki karakter yang baik.

2. Peran motivasi terhadap hasil belajar sangatlah penting. Oleh karena itu, guru dan orang tua hendaknya terus berupaya meningkatkan motivasi belajar siswa agar prestasi belajar siswa lebih optimal.Orang tua dan guru sebaiknya terus memberi motivasi belajar yang tinggi kepada siswa, walaupun siswa tersebut memiliki telah memiliki tingkat intelektual yang tinggi.

3. Pihak sekolah sebaiknya lebih peka terhadap kemampuan/kecerdasan para siswa, kebutuhan para siswa yang tentunya demi meningkatkan prestasi belajar siswa sehingga dapat diperoleh lulusan yang berkualitas.

4. Dalam penelitian ini penulis hanya mengajukan dua variable bebas yang diduga berpengaruh positif terhadap prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran ekonomi, dengan demikian diperlukan penelitian lebih lanjut untk mengetahui faktor-faktor lain yang berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran ekonomi.


(4)

NovanNoerPratama, 2013

Pengaruh Kecerdasan Emosionaldan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi (Studi Kasus Pada Siswa Kelas X Sma Negeri 1 Kota Sukabumi) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Abin, Syamsudin. (2007). PsikologiKependidikanPerangkatSistemPengajaranModul. Bandung: RemajaRosdaKarya.

Agustian, A. G. (2007). RahasiaSuksesMembangunKecerdasanEmosidan Spiritual

ESQ: Emotional Spiritual Quotient Berdasarkan 6 RukunImandan 5 Rukun Islam. Jakarta: ARGA Publishing

A.M, Sardiman. (2011). InteraksidanMotivasiBelajarMengajar. Jakarta: Rajawali Press

Arikunto, Suharsimi (2010). ProsedurPenelitianSuatuPendekatanPraktik. Jakarta: PT. RinekaCipta

Djamarah, SyaifulBahri. (2008). PsikologiBelajar. Jakarta: PT. RinekaCipta.

Ghozali, Imam. (2001). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro

Goleman, Daniel. (1996). KecerdasanEmosional; Mengapa EI LebihPentingDaripada IQ.Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

_____________. (1999). KecerdasanEmosiuntukMencapaiPuncakPrestasi. Jakarta: PT. GramediaPustakaUtama

Karmana, Widi. (2005).

PengaruhKecerdasanEmosionalSiswaTerhadapPrestasiBelajarEkonomi (Study DeskriptifterhadapSiswa-siswaKelas 3 SMA Negeri di Bandung).Skripsi UPI Bandung: tidakditerbitkan

Kasmo, Sukasmo. (2011). RendahnyaKualitasPendidikan di Indonesia..Tersedia di: edukasi.kompasiana.com/2011/05/24/


(5)

91

NovanNoerPratama, 2013

Pengaruh Kecerdasan Emosionaldan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada

Kusnendi(2005).ANALISIS JALUR KonsepdanAplikasidengan Program SPSS dan

LISREL 8. Bandung: UniversitasPendidikan Indonesia

Muhibbin, Syah. (2000). Psikologi Pendidikan dengan Suatu Pendekatan Baru. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Martin, Handoko. (1992). MotivasiDayaPenggerakTingkahLaku. Jakarta: RinekaCipta

Puspadewi, Cempaka Indah. (2008). PengaruhMotivasiBelajar,

KecerdasanIntelektual (IQ) Dan KecerdaanEmosional (EQ)

SiswaterhadapPrestasiBelajarpada Mata PelajaranEkonomi (Study survey padasiswakelas XI IPS di SMA SwastaKabupatenGarut).Skripsi UPI

Bandung: tidakditerbitkan

Riduwan.(2010). MetodedanTeknikMenyusunTesis. Bandung: Alfabeta

Rohmana, Yana. (2010). EkonometrikaTeoridanAplikasidenganEviews. Bandung: LaboratoriumPendidikanEkonomidanKoperasiUniversitasPendidikan

Indonesia

SagalaSyaiful. (2003). KonsepdanMaknaPembelajaran. Bandung: Alfabeta

Sawitri, amalia

(2004).HubunganAntaraKecerdasanEmosionalDenganPrestasiBelajarPadaSi

swaKelasIi Smu Lab School Jakarta Timur. SkripsiUniversitasPersada

Indonesia Y.A.I: tidakditerbitkan

Slameto.(2010). BelajardanFaktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT. RinekaCipta


(6)

NovanNoerPratama, 2013

Pengaruh Kecerdasan Emosionaldan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi (Studi Kasus Pada Siswa Kelas X Sma Negeri 1 Kota Sukabumi) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

SofyanYamindanHeriKurniawan. (2009). SPSS COMPLETE

TeknikAnalisisStatistikTerlengkapdengan Software SPSS. Jakarta: SalembaInfotek

Solehati, Desi. (2012). Pengaruh (IQ), (EQ)

danMotivasiBelajarterhadapHasilBelajarSiswaPada Mata PelajaranEkonomi (Survey padaSiswaKelas XI IPS SekolahMenengahAtasNegeri se-Kota Bandung).Skripsi UPI Bandung: tidakditerbitkan

Stein, Steven J. dan Howard E. Book. (2002). Ledakan EQ: 15 PrinsipDasarKecerdasanEmosional. Bandung: Kaifa

Sudjana.(1992). MetodaStatistika. Bandung: PT. Tarsito Bandung


Dokumen yang terkait

Hubungan komunikasi guru-siswa dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS di MAN 15 Jakarta

2 46 130

Perbandingan Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa Berasrama Dengan Nonasrama Di Smp Kharisma Bangsa Tangerang Selatan

6 45 123

Korelasi antara minat belajar dengan prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran al-qur’an hadits di Madrasah Tsanawiyah Ta’lim Al-Mubtadi Cipondoh

2 7 91

Motivasi Belajar Siswa Pada Pelajaran Pendidikan Agama Islam (Studi Kasus Siswa/Siswi SMP Negeri 181 Jakarta)

1 11 83

PENGARUH LINGKUNGAN DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR PADA MATA PELAJARAN PENGARUH LINGKUNGAN DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI SISWA KELAS XI SMA MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARA

0 1 15

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI (Survey Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Cikalongwetan ).

0 1 27

PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF ADMINISTRASI PERKANTORAN KELAS X DI SMK SANGKURIANG 1 CIMAHI.

1 7 62

PENGARUH MINAT, MOTIVASI, DAN KEBIASAAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 5 CIMAHI.

0 5 59

PENGARUH GAYA BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI Pengaruh Gaya Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi.

0 1 45

PENGARUH DUKUNGAN KELUARGA, GAYA BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI : Studi Kasus Pada Siswa Kelas XII IPS SMA Negeri 2 Indramayu.

0 0 46