Macam Macam Dan Tumbuhan prakarya

Brokoli

Dua bonggol brokoli

Brokoli (Brassica oleracea L. Kelompok Italica) adalah tanaman
sayuran yang termasuk dalam suku kubis-kubisan atau
Brassicaceae. Brokoli berasal dari daerah Laut Tengah dan sudah
sejak masa Yunani Kuno dibudidayakan. Sayuran ini masuk ke
Indonesia belum lama (sekitar 1970-an) dan kini cukup populer
sebagai bahan pangan.
Bagian brokoli yang dimakan adalah kepala bunga berwarna hijau yang tersusun rapat seperti cabang
pohon dengan batang tebal. Sebagian besar kepala bunga tersebut dikelilingi dedaunan. Brokoli paling
mirip dengan kembang kol, namun brokoli berwarna hijau, sedangkan kembang kol putih.
Brokoli merupakan tanaman yang hidup pada cuaca dingin.
Sebagai makanan, brokoli biasanya direbus atau dikukus, atau dapat pula dimakan mentah. Cara
terbaik dalam mengolah brokoli adalah dengan cara dikukus. Hal ini bertujuan agar segala vitamin
dan nutrisi penting di dalamnya tidak hilang selama proses pemasakan. Merebus brokoli akan
menghilangkan sekitar 50 % asam folat yang terkandung di dalamnya. Oleh karena itu, jika ingin
mengolah brokoli dengan cara direbus, sebaiknya brokoli tidak direbus terlalu lama, kira-kira tidak
lebih dari 5 menit. Brokoli mengandung vitamin C dan serat makanan dalam jumlah banyak. Brokoli
juga mengandung senyawa glukorafanin, yang merupakan bentuk alami senyawa antikanker

sulforafana (sulforaphane). Selain itu, brokoli mengandung senyawaan isotiosianat yang,
sebagaimana sulforafana, ditengarai memiliki aktivitas antikanker [1].
Manfaat Brokoli
Manfaat brokoli terbukti sangat banyak diantaranya untuk kesehatan mata dan syaraf dan ikut
mengurangi tekanan darah. Disamping itu kandungan kalsium dan vitamin K yang tinggi membuat
sayur brokoli juga sangat baik untuk kesehatan tulang. Hal menarik lain dari sayuran hijau ini adalah
manfaatnya untuk kesehatan kulit juga cukup besar.
Beberapa manfaat brokoli :
1. Dengan kandungan serat, brokoli sangat bermanfaat untuk mendukung program diet sehat. Karena
dapat menurunkan berat badan.
2. Dengan kandungan glucoraphanin yang sangat tinggi, brokoli sangat bermanfaat untuk mencegah
dan mengobati penyakit jantung.
3. Dengan kandungan vitamin A yang terdapat pada brokoli, maka sangat efektif untuk mempertajam
penglihatan mata.
4. Dengan kandungan vitamin C dan E, maka brokoli sangat bermanfaat untuk menjaga dan merawat
kesehatan kulit.
5. Brokoli mampu menjaga kesehatan pencernaan.
6. Dengan kandungan vitamin B6, maka brokoli sangat bermanfaat untuk mencegah penyakit
kardiovaskuler.


7. Dengan kandungan kalium dan magnesium, maka brokoli sangat bermanfaat untuk menurunkan
tekanan darah tinggi.
8. Brokoli sangat bermanfaat untuk menjaga kesehatan tulang dan gigi.
9. Brokoli mampu mencegah depresi yang berlebihan.
10. Mampu mencegah dan mengobati penyakit kanker, tumor ataupun kista.
11. Mampu meningkatkan sistem kekebalan tubuh kita.
12. Mampu menjaga kesehatan sistem saraf pusat (otak).
13. Mampu meningkatkan intelektualitas atau kecerdasan.
14. Mampu menurunkan kadar kolesterol jahat di dalam tubuh.
15. Mampu mengendalikan kadar gula dalam darah secara lebih baik.
16. Mampu mencegah dan mengobati penyakit alzheimer.
17. Mampu mengobati penyakit saluran pernapasan seperti asma dan lainya.
18. Mampu mencegah segala macam radikal bebas.
19. Mampu mengurangi peradangan atau rasa sakit.
20. Sangat baik untuk memberi nutrisi ibu hamil, bayi ataupun balita.

Wortel

Panenan wortel


Wortel adalah tumbuhan biennial (siklus hidup 12 - 24 bulan) yang menyimpan karbohidrat dalam
jumlah besar untuk tumbuhan tersebut berbunga pada tahun kedua. Batang bunga tumbuh setinggi
sekitar 1 m, dengan bunga berwarna putih, dan rasa yang manis langu. Bagian yang dapat dimakan
dari wortel adalah bagian umbi atau akarnya.
Penggunaan
Wortel dapat dimakan dengan berbagai cara. Pada wortel mentah hanya 3% β-ririencha yang
dilepaskan selama proses pencernaan, proses ini dapat ditingkatkan hingga 39% melalui pulping,
memasaknya dan menambahkan minyak sawit. Bisa juga dengan cara di buat jus wortel dan
kandungan vitaminnya hampir sama dengan wortel yang dimakan begitu saja.
Budidaya
Untuk mendapatkan hasil optimal wortel harus dibudidayakan di dataran tinggi dengan ketinggian
minimal 1000 mdpl dengan temperatur udara optimal 15 -21 derajat Celsius. Karena alasan tersebut
kebun wortel biasa ditemukan di daerah Batu, Nongkojajar, Dieng dan Priangan.
Tumbuhan pendamping
Wortel dapat menaikkan jumlah produksi tomat jika ditanam di rumahmu. Jika dibiarkan berbunga,
wortel akan mengeluarkan aroma herbal yang menarik tawon predator untuk datang dan membunuh
hama kebun.
Nutrisi
Wortel mengandung vitamin A yang baik untuk kesehatan mata. Mengkonsumsi wortel baik untuk
penglihatan pada mata, terutama bisa meningkatkan pandangan jarak jauh. Selain vitamin A, wortel

juga mengandung vitamin B1, B2, B3, B6, B9, dan C, kalsium, zat besi, magnesium, fosfor, kalium,
dan sodium.
Manfaat Wortel Bagi Kesehatan
Kesehatan Mata
Wortel kaya betakaroten (vitamin A), zat gizi penting yang diperlukan oleh mata. Senyawa ini
memang tidak dapat menyembuhkan kebutaan, namun dapat memperbaiki kondisi mata akibat
kekurangan vitamin A. Sifatnya yang antioksidan dapat mencegah katarak dan degenerasi makula
yang kerap menimpa para lansia.
Kolesterol
Penelitian oleh Robertson dkk menunjukkan mereka yang makan 200 g wortel mentah setiap hari
selama 3 minggu, kolesterolnya turun sebanyak 11%. Begitu juga penelitian yang dilakukan di
Harvard University, AS. Mereka yang makan wortel 5 x seminggu, menurunkan risiko stroke hingga
68%. Sedangkan dari penelitian di Universitas Brussels diketahui vitamin A yang terkandung di

dalam wortel dapat mencegah cacat dan kematian akibat stroke. Diperkirakan penurunan kadar
kolesterol ini berkat kandungan calcium pectate, jenis serat larut.
Kanker
Penelitian yang dilakukan Marilyn Menkes, Ph.D di State University New York menunjukkan orang
yang tubuhnya rendah kadar betakarotennya berisiko terkena kanker paru-paru. Karenanya, dia
menganjurkan agar para perokok mengonsumsi wortel dan bahan makanan lainnya yang tinggi

karoten untuk mencegah kanker paru. Ternyata, selain kanker paru, betakaroten serta senyawa lainnya
yang juga bersifat antioksidan pada wortel dapat mencegah kanker mulut, tenggorok, lambung, usus,
saluran kemih, pankreas, dan payudara. Untuk mendapat manfaat wortel sebagai antikanker, wortel
perlu dimasak agar senyawa karotennya lepas. Dengan dimasak, kadar karotennya naik 2 - 5 kali lipat.
Sembelit
Serat yang terkandung pada wortel menaikkan volume feses hingga 25% sehingga urusan ke belakang
menjadi lancar.

Penyimpanan
Untuk menjauhkannya dari oksidasi oleh udara dan sinar matahari. maka penimpanan dilakukan pada
wadar tertutup rapat dan terlindung dari sinar matahari

Kentang

Kentang (Solanum tuberosum L.) adalah tanaman dari suku Solanaceae yang memiliki umbi batang
yang dapat dimakan dan disebut "kentang" pula. Umbi kentang sekarang telah menjadi salah satu
makanan pokok penting di Eropa walaupun pada awalnya didatangkan dari Amerika Selatan.
Penjelajah Spanyol dan Portugis pertama kali membawa ke Eropa dan mengembangbiakkan tanaman
ini.
Tanaman kentang asalnya dari Amerika Selatan dan telah dibudidayakan oleh penduduk di sana sejak

ribuan tahun silam. Tanaman ini merupakan herba (tanaman pendek tidak berkayu) semusim dan
menyukai iklim yang sejuk. Di daerah tropis cocok ditanam di dataran tinggi.

Bunga sempurna dan tersusun majemuk. Ukuran cukup besar, dengan diameter sekitar 3cm.
Warnanya berkisar dari ungu hingga putih.
Persebaran
Menurut sejarahnya, kentang berasal dari lembah-lembang dataran tinggi di Chili, Peru, dan Meksiko. Jenis
tersebut diperkenalkan bangsa Spanyol dari Peru ke Eropa sejak tahun 1565. Semenjak itulah, kentang
menyebar ke negara-negara lain -termasuk Indonesia-. Menurut catatan awal di Indonesia, tumbuhan ini mulai
ada semenjak tahun 1794, dimulai dengan penanaman di sekitar Cimahi.[1] Semenjak itu, kentang dapat ditemui
pula di Priangan dan Gunung Tengger. Pada tahun 1812, kentang sudah dikenal dan dijual di Kedu. Sedangkan,
di Sumatera tumbuhan ini dikenal setahun sebelumnya, 1811. Kentang tumbuh di pegunungan dengan
ketinggian antara 1000 mdpl hingga 2000 mdpl, pada tanah humus. Tanah bekas letusan gunung berapi yang
berstruktur remah lebih disukai.[1]

Manfaat dan racun
Kentang dikenali orang sebagai makanan pokok di luar negeri. Ini karena kentang mengandung karbohidrat. Di
Indonesia sendiri, kentang masih dianggap sebagai sayuran yang mewah. Namun demikian, kentang adalah
makanan yang enak serta sangat bernutrisi.[2] Juga dikenali mengandung sejumlah vitamin dari A, B-kompleks,
hingga C, hingga asam folat. Juga mineral, protein, karbohidrat, karotenoid, dan polifenol. Dalam tubuh kentang

ini, juga ada zat solanin yang dikenal sebagai obat penenang, antikejang, antijamur, dan pestisidal.[3] Kompresan
air kentang ini dikenal sangat membantu pengobatan luka pada kulit, terlebih di negara miskin yang sulit
cangkok kulit (skin graft). Namun demikian, manakala kentang terpapar cahaya, kentang dapat saja membuat
glikoalkaloid yang dinamakan solanin secara berlebih, sehingga jadilah berbahaya untuk dikonsumsi. Bahaya
yang dapat terjadi ialah terganggunya sistem saraf, terbakar tenggorokan, sakit kepala, paralisis/lumpuh tungkai,
dan badan mendingin. Apabila dosis sudah 3-6 mg, akibat bisa fatal. Pengobatan yang bisa dilakukan ialah
memberi arang aktif/norit, cuci lambung, dan diberi cairan infus.[3] Sebab itu, untuk pencegahan terjadinya
solanin pada kentang yang hendak dikonsumsi itu, maka letakkan kentang di tempat yang gelap. Memasak
solanin pada suhu tinggi, dapat menghancurkan sebagian solanin. Juga, hindari mengonsumsi kentang yang
sudah berkecambah dan berwarna hijau di bagian bawah kulit, karena alkaloid solaninnya sudah tinggi dan
sudah sangat beracun.[3]

Kentang di pasaran

Bermacam-macam umbi kentang di pasar.
Di pasaran, kentang dipisah-pisahkan menurut ukurannya dan dinamakan kualitas A, B, C, dan D.
Kualitas A adalah yang terbaik. Penyebutan 'kentang kualitas AB' berarti campuran dari kualitas A
dan B.

Melinjo


Melinjo (Gnetum gnemon Linn.) atau dalam bahasa Sunda disebut Tangkil adalah suatu spesies
tanaman berbiji terbuka (Gymnospermae) berbentuk pohon yang berasal dari Asia tropik, melanesia,
dan Pasifik Barat.[1] Melinjo dikenal pula dengan nama belinjo, mlinjo (bahasa Jawa), tangkil (bahasa
Sunda) atau bago (bahasa Melayu dan bahasa Tagalog), Khalet (Bahasa Kamboja).[1] Melinjo banyak
ditanam di pekarangan sebagai peneduh atau pembatas pekarangan dan terutama dimanfaatkan buah
dan daunnya.[1]
Berbeda dengan anggota Gnetum lainnya yang biasanya merupakan liana, melinjo berbentuk pohon.[1]
Deskripsi botani
Melinjo merupakan tumbuhan tahunan berbiji terbuka, berbentuk pohon yang berumah dua
(dioecious, ada individu jantan dan betina).[1] Bijinya tidak terbungkus daging tetapi terbungkus kulit
luar.[1] Batangnya kokoh dan bisa dimanfaatkan sebagai bahan bangunan.[1] Daunnya tunggal
berbentuk oval dengan ujung tumpul.[1] Melinjo tidak menghasilkan bunga dan buah sejati karena
bukan termasuk tumbuhan berbunga.[1] Yang dianggap sebagai buah sebenarnya adalah biji yang
terbungkus oleh selapis aril yang berdaging.[1]
Tanaman melinjo dapat tumbuh mencapai 100 tahun lebih dan setiap panen raya mampu
menghasilkan melinjo sebanyak 80 - 100 Kg, Bila tidak dipangkas bisa mencapai ketinggian 25 m
dari permukaan tanah[2].
Tanaman melinjo dapat diperbanyak dengan cara generatif (biji) atau vegetatif (cangkokan, okulasi,
penyambungan dan stek).[2]

Tempat Hidup
Tanaman melinjo dapat tumbuh pada tanah-tanah liat/lempung, berpasir dan berkapur, tetapi tidak
tahan terhadap tanah yang tergenang air atau yang berkadar asam tinggi dan dapat tumbuh dari
ketinggian 0 - 1.200 m dpl.[2] Lahan yang akan ditanami melinjo harus terbuka atau terkena sinar
matahari, lubang tanam berukuran 60 X 60 X 75 cm, dengan jarak tanam 6 - 8 m. [2]
Melinjo dapat ditemukan di daerah yang kering sampai tropis.[1] Untuk tumbuh dan berkembang,
melinjo tidak memerlukan tanah yang bernutrisi tinggi atau iklim khusus.[1] Melinjo dapat beradaptasi
dengan rentang suhu yang luas.[1] Hal inilah yang menyebabkan melinjo sangat mudah untuk
ditemukan di berbagai daerah kecuali daerah pantai karena tumbuhan ini tidak dapat tumbuh di daerah
yang memiliki kadar garam yang tinggi.[1]

Di Indonesia tumbuhan melinjo tidak hanya dapat dijumpai di hutan dan perkebunan saja.[2] Di
beberapa daerah tumbuhan melinjo ditumbuhkan di pekarangan rumah atau kebun rumah dan
dimanfaatkan oleh penduduk secara langsung.[2]
Pemanfaatan
Melinjo jarang dibudidayakan secara intensif. [1] Kayunya dapat dipakai sebagai bahan papan dan alat
rumah tangga sederhana.[1] Daun mudanya (disebut sebagai so dalam bahasa Jawa) digunakan sebagai
bahan sayuran (misalnya pada sayur asem).[1] Bunga (jantan maupun betina) dan bijinya yang masih
kecil-kecil (pentil) maupun yang sudah masak dijadikan juga sebagai sayuran. [1] Biji melinjo juga
menjadi bahan baku emping.[1].Kulitnya bisa dijadikan abon kulit melinjo.[1]


Kandungan Nutrisi

Biji melinjo yang terbungkus aril.

Penelitian yang sudah dilakukan pada melinjo menujukkan bahwa melinjo menghasilkan senyawa
antioksidan.[3] Aktivitas antioksidan ini diperoleh dari konsentrasi protein tinggi, 9-10 persen dalam
tiap biji melinjo.[3] Protein utamanya berukuran 30 kilo Dalton yang amat efektif untuk menghabisi
radikal bebas yang menjadi penyebab berbagai macam penyakit.[3].
Di Jepang dilakukan penelitian dan dilaporkan bahwa melinjo termasuk tumbuhan purba yang secara
evolusi dekat dengan tanaman Ginkgo biloba yang ada di Jepang.[3]
Ginkgo adalah spesies pohon hidup tertua, yang telah tumbuh selama 150-200 juta tahun dan
dipercaya sebagai tonik otak karena memperkuat daya ingat.[3] Daun Ginkgo juga punya khasiat
antioksidan kuat dan berperan penting dalam oksidasi radikal bebas penyebab penuaan dini dan pikun.
[3]

Sampai saat ini, doktor biokimia dari Osaka Prefecture University, Jepang telah mengisolasi dua jenis
protein yang menunjukkan aktivitas antioksidan tinggi.[3] Dari seluruh bagian tumbuhan melinjo yang
pernah diekstraknya, mulai dari daun, kulit batang, akar, sampai biji, ditemukan protein paling
potensial adalah dari biji.[3] Riset menunjukkan aktivitas antioksidan dari kandungan fenolik ini setara

dengan antioksidan sintetik BHT (Butylated Hydroxytolune).[3]
Selain itu melinjo juga merupakan antimikroba alami.[4] Itu artinya protein melinjo juga bisa dipakai
sebagai pengawet alami makanan sekaligus obat baru untuk penyakit yang disebabkan oleh bakteri.[4]
Peptida yang diisolasi dari biji melinjo diindikasikan punya potensi aktif menghambat beberapa jenis
bakteri gram positif dan negatif.[4].

Fakta
Asam urat

Sayur asem menggunakan biji melinjo (di bagian kiri bawah, berbentuk kapsul) sebagai salah satu
sayuran pelengkapnya.

Banyak mitos yang mengatakan bahwa melinjo dapat menyebabkan kenaikan asam urat
(Hiperurisemia) yang signifikan.[3] Hal ini benar karena melinjo mengandung purin.[4] Peningkatan
asam urat terjadi karena gangguan metabolisme purin dan asupan purin tinggi dari makanan secara
berlebihan.[3]
Hiperurisemia terjadi karena gangguan pengeluaran asam urat oleh ginjal.[3] Hiperurisemia dapat
disebabkan oleh faktor genetik dan dapat diturunkan.[3] Konsumsi makanan dengan purin tinggi,
konsumsi gula dan lemak berlebihan dapat meningkatkan kadar asam urat. [3] Kegemukan, pengguna
obat diuretik, diet penurunan berat badan, juga sering menyebabkan hiperurisemia.[3] Namun, apabila
tidak dikonsumsi secara berlebihan dan cara pengolahannya benar tidak akan menyebabkan asam urat.
[3]

Konsumsi berlebihan dan minyak goreng yang digunakan untuk menggoreng emping hasil olahan
melinjo tersebut yang menyebabkan kadar asam uratnya meningkat. [3] Jadi, bukan melinjo itu sendiri
yang menyebabkan asam urat, karena apabila disiapkan dalam bentuk makanan lain tanpa minyak dan
tidak dikonsumsi secara berlebihan tidak akan menyebabkan peningkatan asam urat. [3]
Komoditi Ekspor Indonesia
Indonesia adalah negara yang menjadikan biji melinjo sebagai komoditi ekspor dalam jumlah yang
cukup besar.[5] Melinjo akan dipanen dan menghasilkan buah setelah 5- 6 tahun setelah penanaman
biji.[5] Di daerah Sumatera Barat setiap tahunnya dilaporkan menghasilkan 20.000- 25.000 buah
melinjo dan produksi bijinya mencapai 80- 100 kg per pohon per tahun[5]

Talas

Talas atau talas bogor (Colocasia esculenta L., suku talas-talasan atau Araceae) merupakan
tumbuhan penghasil umbi yang cukup penting. Diduga asli berasal dari Asia Tenggara atau Asia
Tengah bagian selatan, talas diperkirakan telah dibudidayakan manusia sejak masa purba, bahkan
sebelum padi ditanam orang[4]. Kini talas telah menyebar ke berbagai belahan dunia, termasuk India,
Cina, Afrika Barat dan Utara, dan Hindia Barat[4]. Talas merupakan makanan pokok, selain sukun, di
beberapa kepulauan di Oseania. Di Indonesia, talas populer ditanam hampir di semua daerah.
Nama-nama daerahnya banyak yang senada dengan perkataan talas dan keladi, misalnya talé, kĕladi,
sukat, suhat, seuhat, suwat (Bat.); taro (Nias); taléh, kaladi, kuladi (Min.); talos, kĕladi (Lamp.);
talĕs, kĕladi, kujang, luèh (Day.); taleus, bolang (Sd.); tales (Jw.); talĕs, kaladi (Md.); talĕs, kladi
(Bl.); talé, koladi, kolai, kolei, korei, kore (aneka dialek di Sulut); aladi, suli, kosi, paco (Sulsel); lole,
ufi lole (Timor); inane, inano, inan, ina wuu, ronan, kětu, etu, hakar, wakal, gwal (berbagai pulau di
Maluku); bètè, ota, dilago, komo (Maluku Utara); nomo, uma, warimu, hèkérè, sèkéré, ifen, yéfam
(Papua)[5]. Sementara dalam bahasa Inggris disebut taro, old cocoyam, dasheen, dan eddoe[4].
Pengenalan

Pelat botani
Herba, dengan dengan semacam umbi batang yang disebut bonggol (Ingg.: corm, umbi bonggol) yang
tumbuh di bawah tanah; tingginya 0,4-1,5 m.Daun-daun 2-5 helai; dengan tangkai berwarna hijau,
bergaris-garis tua, atau keunguan, 23-150 cm, pangkalnya berbentuk pelepah; helaian daun 6-60 × 753 cm, bundar telur, jorong, atau lonjong, dengan ujung meruncing, kadang-kadang keunguan di
sekitar menancapnya tangkai, sisi bawahnya berlilin, taju pangkalnya membulat.[6]
Perbungaan dalam tongkol di ketiak, bertangkai 15-60 cm. Seludang bunga 10-30 cm, dalam dua
bagian, yang atas lebih panjang, kuning oranye dan rontok. Tongkol dengan warna mentega pada
bagian jantannya. Buah buni berwarna hijau, lk. 0,5 cm. Biji bentuk gelendong, beralur membujur.[6]

Manfaat

Sisi bawah daun
Talas terutama ditanam untuk umbinya, yang merupakan sumber karbohidrat yang cukup penting.
Namun umbi ini mengandung getah yang gatal, yang berbeda-beda ketajamannya menurut jenisnya,
sehingga harus dimasak terlebih dulu sebelum dapat dikonsumsi. Memakannya saja tak boleh
berlebihan, karena ia mengandung getah yang membuat gatal. Terlalu banyak memakan talas,
menimbulkan rasa begah dan gangguan pencernaan.[7] Umbi talas dapat diolah dengan cara dikukus,
direbus, dipanggang, digoreng, atau diolah menjadi tepung, bubur, dan kue-kue.
Di beberapa daerah di Indonesia di mana padi tidak dapat tumbuh, antara lain di Kepulauan Mentawai
dan Papua, talas dimakan sebagai makanan pokok, dengan cara dipanggang, dikukus atau dimasak
dalam tabung bambu. Di Hawaii dan beberapa bagian Kep. Polinesia, umbi talas dikukus dan
ditumbuk untuk dibuat pasta yang selanjutnya dapat difermentasi untuk menghasilkan puding.[4]. Di
Jawa dan juga di tempat-tempat lain di Indonesia, umbi talas dikukus atau digoreng untuk dinikmati
sebagai camilan.

Umbi talas bogor
Di samping umbi, daun dan tangkai daun yang muda dapat dimanfaatkan sebagai sayuran. Sayur
lompong dari Jawa Barat adalah sejenis gulai yang memanfaatkan bagian pucuk dan tangkai daun
yang muda[5], dimasak dengan atau tanpa santan kelapa. Daun-daunnya yang muda terkenal sebagai
pembungkus buntil yang disukai[4].
Daun talas, tua atau muda, juga dimanfaatkan sebagai pakan ikan gurame. Daun, tangkai daun, dan
umbi, digunakan sebagai campuran pakan ternak, terutama babi[4].
Daun talas berbentuk perisai yang besar. Daun ini dapat digunakan sebagai pelindung kepala bila
hujan. Permukaan daunnya ditumbuhi rambut-rambut halus yang menjadikannya kedap air karena air
akan mengalir langsung meninggalkan permukaan daun. Karena lebarnya, daun talas dapat dipakai sebagai
pembungkus, misalnya ikan basah, di pasar tradisional.
Rasa talas itu sendiri manis dan pedas, sifatnya netral. Umbinya sedikit beracun, berkhasiat anti-radang, dan
mengurangi bengkak. Daun dan tangkai bersifat astringen. Umbi dan tangkai daun mengandung tepung, villose,
polifenol, dan saponin. Daunnya mengandung polifenol. Untuk pemakaian luar, cuci daun berikut tangaki, lalu
giling hingga halus. Turapkan ia ke borok, bisul, dan bagian yang terkena air panas.[7]

Sayur lompong

Kue dari umbi talas, Cina

Penanaman & macam-macamnya
Talas itu diketahui ada 4 macam:[8]
 Talas pandan:baunya ibarat pandan wangi kalau sudah direbus. Ciri-cirinya, ungu sedikit, dan pangkal
pelepahnya agak merah.
 Talas ketan:agak lekat (lengket) seperti ketan apabila sudah direbus. Warnanya hijau muda, dan suka
membuat anakan banyak sekali. Talas ketan yang dikenal dengan nama talas bogor atau talas lambao
adalah hasil seleksi dari Balai Penelitian Pertanian dari Bogor, yang dulu, dikenal dengan nama
Algemene Proefstation de Landbouw.
 Talas banteng:besar umbinya, tetapi sayang, tidak enak rasanya. Talas yang tangkainya warna ungu.
 Talas lahun anak:dia punya anakan banyak, tetapi sayang, kecil-kecil ukurannya.
Tapi, talas yang sering dijual di pasar adalah talas pandan dan ketan. Pada saat kita hendak menanam talas,
hendaknya pada permulaan musim hujan saja. Kemudian, buatlah lubang sedalam 50 × 50 cm, dan jarak antar
lubang 80 cm. Bertanamlah di tanah yang banyak disinari matahari. Kemudian, isilah lubang itu dengan pupuk
kandang atau sampah dapur, dan timbuni tanah itu. Barulah tancap bibit talas tersebut dengan perbandingan 2/3
bahagian badannya itu tertancap.[8] Kalau sudah berumur sebulan, sianglah semua rumput yang ada di situ.
Kalau sudah 2-3 bulan umurnya, iris dulu tepian batangnya. Kemudian, timbun lagi dengan tanah. Pastikan,
jangan sampai terlalu banyak anakan yang tumbuh. Kalau anakan cuma satu-dua saja, masih boleh untuk
persediaan bibit kelak. Pada umur 7-8 bulan, talas baru bisa dipungut. Tanaman dibongkar keseluruhannya, dan
umbinya dipotong dari batangnya.[8]

Sayuran di Sekitar Lingkungan Kita dan
Keterangannya

D
I
S
U
S
U
N
O
L
E
H
Kelompok

:

Nama Anggota

:
1. Yessica Thipandona
2. Yovanetha Maria Margareth
3. Cinta Nia Nurul Fitri
4. Fikha Aulia A.D.P
5. Prasida Alya Putri

Mata Pelajaran

:

Prakarya