Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perancangan Program Bantu Mikrotik Menggunakan API (Application Programming Interface) PHP class Mikrotik

Perancangan Program Bantu Mikrotik Menggunakan
API (Application Programming Interface) PHP class
Mikrotik
Artikel Ilmiah
Diajukan kepada
Fakultas Teknologi Informasi
Untuk memperoleh Gelar Sarjana Komputer

Oleh :
Titus Hendrady (672010127)
Teguh Indra Bayu, S.Kom., M.Cs.

Program Studi Teknik Informatika
Fakultas Teknologi Informasi
Universitas Kristen Satya Wacana

Salatiga
April 2015
1

2


3

4

5

6

Perancangan Program Bantu Mikrotik Menggunakan
API (Application Programming Interface) PHP class
Mikrotik
1)

Titus Hendradi, 2)Teguh Indra Bayu
Fakultas Teknologi Informasi
Universitas Kristen Satya Wacana
Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga 50711, Indonesia
E-mail:titushendradi127@gmail.com1), teguh.bayu@staff.uksw.edu2)
ABSTRACT

During configuration Mikrotik be a problem for some people because even though the
product of Mikrotik have programs based configuration GUI (Graphical User Interface), but it
still requires the steps long and confusing even for a configuration such as block domains and set
the client bandwidth making it difficult for the user. Difficulties coupled with ignorance where
appropriate proxy feature that can be applied to the network to resolve the case. With the
configuration of the program is expected to help the user can perform the configuration of the
network often do they wake up more easily, because the proxy configuration command to be able
to put together and only have to change certain variables on the interface of the program is
needed in the configuration using the help RouterOS API PHP class fromMikrotik.

Keywords :Router, RouterOS API PHP class, Mikrotik, Configuration, Interface
ABSTRAK
Selama ini konfigurasi Mikrotik menjadi masalah buat sebagian orang karena walaupun
produk dari Mikrotik memiliki program-program konfigurasi yang berbasis GUI (Graphical User
Interface) tetapi tetap saja membutuhkan langkah-langkah yang panjang dan membingungkan
walaupun hanya untuk melakukan konfigurasi seperti block domain dan mengatur bandwidth
client sehingga menyulitkan pengguna. Kesulitan ditambah dengan ketidaktahuan fitur Mikrotik
mana yang sesuai yang dapat diterapkan pada jaringan untuk menyelesaikan kasus yang terjadi.
Dengan adanya program bantu konfigurasi ini diharapkan pengguna dapat melakukan konfigurasi
yang sering dilakukan terhadap jaringan yang mereka bangun dengan lebih mudah, karena

perintah untuk konfigurasi Mikrotik dapat disatukan dan hanya perlu merubah variabel-variabel

tertentu pada interface program yang dibutuhkan di dalam konfigurasi menggunakan
bantuan RouterOS API PHP class dari Mikrotik.

Kata Kunci :Router, RouterOS API PHP class, Mikrotik, Konfigurasi, Interface

1) Mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi Jurusan Teknik Informatika, Universitas Kristen Satya
Wacana Salatiga.
2) Staff Pengajar Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga.

7

1. Pendahuluan
Jaringan internet berkembang dengan cepat dilihat dari pemerintahan,
sekolah dan personal yang sudah memanfaatkan jaringan internet. Jaringan
internet yang dimanajemen dengan baik memerlukan perangkat tambahan seperti
router. Mikrotik merupakan salah satu merek router yang sering digunakan.
Router dapat difungsikan untuk memanajemen suatu jaringan agar lebih
terstruktur dengan baik. Router Mikrotik dapat diakses dengan beberapa cara,

salah satunya dengan menggunakan windows application (Winbox).
Namun seorang operator jaringan sering merasa kesulitan untuk
menentukan dan memilih fitur – fitur yang terdapat dalam tools tersebut untuk
menyelesaikan masalah yang dihadapinya dikarenakan dalam tools tersebut
memiliki beberapa langkah yang rumit untuk melakukan setting jaringan dengan
contoh menambahkan client, firewall, membatasi bandwidth, memantau trafik
internet dan lain-lain. Seorang operatoristrator jaringan berbasis Mikrotik
membutuhkan aplikasi yang memiliki fitur khusus sesuai dengan kebutuhannya
serta konfigurasi yang sering digunakan untuk melakukan perawatan jaringan
komputer yang memanfaatkan Mikrotik sebagai router.
Bagaimana menyelesaikan latar belakang permasalahan diatas maka
dibutuhkan program bantu yang berfungsi memberikan fitur khusus untuk seorang
operator jaringan agar dapat menyelesaikan permasalahan yang sering
dihadapinya dengan cepat dan tepat serta tampilan tidak membingungkan bagi
seorang operator.
Perancangan program bantu Mikrotik menggunakan bahasa pemrograman
PHP (Pretext Hyper-Processor) dengan memanfaatkan fitur API (Aplication
Programming Interface) Mikrotik. Router yang digunakan yaitu Mikrotik RB750
series yang sudah memiliki versi OS 3 dan diatasnya. Program bantu yang
dirancang lebih menekankan pada interface dan fitur yang sering digunakan oleh

operator Mikrotik pada umumnya.
Tujuan dirancang program ini untuk mempermudah dan sebagai program
bantu serta hanya diperuntukkan kepada operator jaringan sehingga hanya
menampilkan beberapa fitur menu yang sering digunakan oleh seorang operator.
2. Tinjauan Pustaka
Dari penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Yonathan Okto pada
tahun 2012 telah membuat aplikasi berbasis web untuk memanajemen hotspot
gateway. Pada penelitian tersebut , penulis menggunakan API Mikrotik untuk
mebuat sistem hotspot gateway di FiandriNet dan lebih menekankan penerapan
sistem userberdasarkan volume based dan time based access.[1]
Penelitian lainnya dilakukan oleh Trang Wisesa Wardhani dan Melwin
Syafrizal pada tahun 2012 dalam penelitiannya yang berjudul Perancangan Sistem
Advance Monitoring Di Bali 16 Hotspot Berbasis PHP MYSQL Menggunakan
Mikrotik membahas lebih dalam tentang monitoring jaringan internet berbasis
web yang dapat diakses secara online serta memanfaatkan media hosting agar
program dapat berjalan atau diakses [2].

8

Dalam penelitian ini digunakan API Mikrotik yang diimplementasikan

dalam bahasa pemrograman PHP untuk merancang dan membangun sebuah
aplikasi berbasis web yang berfungsi sebagai remote akses Mikrotik. Pada
penelitian sebelumnya yang diteliti adalah pembuatan sistem hotspot gateway dan
perancangan sistem monitoring.Pada penelitian ini tidak membahas mengenai
hotspot gateway maupun sitem monitoring, melainkan lebih menitik beratkan
pada perancangan dan pembuatan program bantu Mikrotik yang diperuntukkan
kepada operatoristrator dengan jaringan berbasis Mikrotik. Aplikasi ini tidak
dirancang untuk client dan hanya menampilkan fitur khusus yang dibuat
berdasarkan survey kepada beberapa operator tentang fitur Mikrotik apa saja yang
sering dipakai pada saat operator mengakses Mikrotik untuk menyelesaikan suatu
permasalahan yang ada. Fitur tersebut diantaranya yaitu penambahan client , PCQ
(Per Connection Queue), dan update konfigurasi Firewall. PCQ (Per Connection
Queue) merupakan salah satu cara pada Mikrotik untuk melakukan pembagian
bandwidth secara merata dan adil [3].
Mikrotik merupakan perusahaan yang memproduksi perangkat jaringan
komputer yang diantaranya yaitu Routerboard dan RouterOS.Mikrotik sendiri
didirikan pada tahun 1995 dan berkantor pusat di Latvia. Pada tahun 1996 John
(John Trully) dan Arnis (Arnis Riekstins) mulai me-routing dunia. John dan Arnis
bertekad menciptakan produk routers yang berkemampuan handal dan dapat
dijalankan di seluruh dunia [4]. Mikrotik menggunakan kernel dari Linux dan

kernel pertama kali yang digunakan yaitu kernel 2.2 yang dikembangkan
bersama-sama oleh 5-15 staff R&D Mikrotik yang sekarang menguasai routing di
negara-negara berkembang. Mikrotik dipilih banyak penggunanya dikarenakan
harga yang terjangkau, kemampuan yang handal dan fitur yang dimiliki Mikrotik
juga sangat banyak dan terus dikembangkan. Mikrotik dapat diakses melalui 4
cara yaitu menggunakan Windows Application(Winbox), Telnet, Web Browser,
dan Console.
Menurut Pratama (2010:9), PHP adalah kependekan dari Pretext HyperProcessor yang dibangun olehRasmus Lerdorf pada tahun 1994. Dahulu, pada
awal pengembangannya PHP disebut sebagai kependekan dari Personal Home
Page. PHP merupakan produk open source sehingga kita dapat mengakses source
code, menggunakan, dan mengubahnya tanpa harus membayar[5].
Menurut Yonatan Okto (2012) tentang pengetian API (Application
ProgrammingInterface), API adalah kumpulan fungsi atau kumpulan kode
program yang berfungsi untuk mengkomunikasikan sebuah program dengan
kernel dari sebuah sistem operasi. API Mikrotik adalah kumpulan fungsi, layanan
service yang digunakan untuk mengkomunikasikan data yang ada pada Mikrotik
RouterOS untuk dapat dihubungkan menggunakan aplikasi bahasa pemrograman
tertentu untuk menyimpan data maupun digunakan untuk mengakses Mikrotik itu
sendiri. Cara menggunakan API Mikrotik adalah dengan cara melakukan import
package routeros_api.class.php yang dapat di download dari situs resmi

Mikrotik.com [2].

9

3. Metodologi Penelitian
Metode penelitian yang digunakan untuk menyusun perancangan program
ini adalah menggunakan pendekatan NDLC (Network Development Life Cycle)
yang didalamnya terdapat beberapa tahap yaitu analysis, design, simulation
prototyping, implementation, monitoring, management [6]. Seperti terlihat pada
Gambar 1.

Gambar 1 NDLC (Network Development Life Cycle)[6]

Gambar 1 merupakan alur diagram dari metode pendekatan NDLC yang
memiliki enam tahap. Dalam perancangan jaringan komputer ini sangat cocok
menggunakan pendekatan ini, sehingga hasil yang diperoleh terarah dan
terperinci.
Tahap awal merupakan tahap analysis yang bertujuan untuk menganalisa
permasalahan yang muncul. Permasalahan yang ada yaitu Mikrotik memiliki
program-program konfigurasi yang berbasis GUI (Graphical User Interface)

tetapi tetap saja membutuhkan langkah yang rumit dan membingungkan walaupun
hanya untuk melakukan konfigurasi seperti block domain dan mengatur
bandwidth client sehingga menyulitkan operator. Kesulitan ditambah dengan
ketidaktahuan fitur Mikrotik mana yang sesuai yang dapat diterapkan pada
jaringan untuk menyelesaikan kasus yang terjadi dikarenakan banyaknya fitur
yang disediakan pada Winbox serta dalam fitur masih terdapat pilihan menu
kembali yang membuat operator semakin sulit untuk menentukan fitur yang akan
digunakan dalam penyelesaian masalah. Analisa juga dilakukan untuk mengetahui
alat yang digunakan untuk membangun program yang sudah direncanakan.
Analisa alat yang digunakan untuk menunjang dan memaksimalkan
perancangan program bantu Mikrotik. Tabel 2 merupakan alat yang digunakan,
fungsi dan spesifikasinya.

10

Tabel 2 Alat yang digunakan
No

Komponen


Fungsi

Spesifikasi
 CPU AR7241 400MHz
 RAM 32MB
 LAN Ports 5
 RouterOS v5.19
 -

1

Router Mikrotik
RB750Series

Sebagai penghubung antar
jaringan

2

PC/LAPTOP


Sebagai sarana implementasi

4

Penghubung router dengan switch
dan client



CAT 5E, RJ45

5
6

Kabel UTP
(Unshielded
Twisted Pair)
Notepad++
Web Browser




7

Winbox

Sebagai developer PHP
Sebagai media menjalankan
program
Sebagai tester konfigurasi



Chrome
Browser,
Mozilla, Dll
Winbox v3.0

8

WAMP Server

Sebagai Localhost



-

Tahap yang berikutnya merupakan tahap design. Dari hasil analisis
kebutuhan fungsional seluruhnya kemudian dirancang dengan menggunakan
UML(Unified Modeling Langguage).

Gambar 2 Use Case Diagram

Gambar 2 merupakan use case diagram program bantu mikrotik. Use case
diagram merupakan diagram yang dibuat berdasarkan sudut pandang user. Pada
use case diagram, user seolah-olah dilibatkan pada tahap analisis dan desain
sistem. Use case diagram merupakan suatu konstruksi yang membantu analisis
sistem dalam menentukan bagaimana keadaan sistem. Use case diagram

11

menggambarkan sistem dengan mengacu pada apa yang akan dilakukan user
terhadap sistem.

Gambar 3 Class Diagram

Gambar 3 merupakan gambar class diagram program yang dirancang.
Class adalah sebuah spesifikasi yang jika di instansi akan menghasilkan sebuah
objek dan merupakan inti dari pengembangan dan desain berorientasi objek. Class
diagram adalah alat perancangan terbaik untuk tim pengembang. Diagram tersebut
membantu penulis mendapatkan struktur system sebelum kode ditulis, dan
membantu untuk memastikan bahwa system adalah desain terbaik. Pada claas
diagram, program dirancang memiliki 6 class yang saling berhubungan. Dari class
diagram gambar 3 operator melakukan login dengan mengisikan IP,user dan
password. Jika berhasil maka akan masuk pada menu utama dan jika gagal akan
kembali pada halaman login. Pada class display terdapat 5 menu yaitu
Logout,interface,simplequeue,queue dan block Website yang masing masing
memiliki fungsi untuk melakukan konfigurasi router yaitu edit,update dan delete.
Pada table Login yang menjadi primery key yaitu IP address,Ussername, dan
password. Pada table interface yang menjadi primery key-nya yaitu
IP_Interface,Nama Interface,Network_address. Pada table Simple Queue yang
menjadi primery key-nya yaitu Nama_komputer, Ip_Komputer, Limit_Upload dan
Limit_Download. Pada table Management Bandwidth PCQ yang menjadi primery
key-nya yaitu Nama_komputer dan Terget_Ip_Komputer. Pada table Blocking
Website yang menjadi primery key-nya yaitu Content, Src_address dan
Effective_time.

12

Pada gambar 3 dapat dilihat alur proses penggunaan aplikasi yaitu operator
melakukan login pada program bantu dan jika berhasil maka akan dilanjutkan
pada halaman utama menu program jika gagal operator diminta untuk login
kembali. Jika operator berhasil maka dalam menu utama terdapat 4 menu yaitu
interface, Simple Queue, Queue, dan Blocking Website. Pada setiap menu
terdapat halaman konfigurasi dan tutorial penggunaan menu yang dipilih untuk
mendapatkan hasil sesuai yang diharapkan.
Pada tahap simulation prototyping dibuat sebuah topologi jaringan sesuai
dengan design program yang sudah dibangun. Pada tahap ini router dikonfigurasi
agar dapat terkoneksi serta dilakukan instalasi WAMP Server sebagai server
Localhost yang nantinya digunakan untuk pengujian menjalankan program yang
sudah dibangun dan instalasi web browser (Chrome Browser) sebagai media
untuk menampilkan program. Topologi jaringan dutunjukkan pada gambar 4.
Pada gambar 4 WAMP server dan web browser diinstall pada PC/Laptop yang
digunakan untuk menjalankan program bantu mikrotik.

Gambar 4 Topologi Simulasi Penerapan Program Bantu Mikrotik

Pada tahap implementasi dilakukan pembangunan program secara utuh
berdasarkan pada tahap design dan latar belakang permasalahan. Program
dibangun dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP dengan memanfaatkan
API PHP class Mikrotik yang dibuat oleh Denny Basta dan beberapa kontributor
lainnya yang sudah disediakan oleh Mikrotik di Website resmi Mikrotik yaitu
wiki.Mikrotik.com/wiki/API_PHP_class. Program dibuat dengan tampilan yang
mudah dipergunakan dengan bahasa yang lebih mudah dimengerti. API dapat
disesuaikan dengan kebutuhan dari operator. Service API pada Mikrotik juga
harus dalam keadaan aktif. Kode program 1 merupakan kode program API
Mikrotik PHP Class.

13

Kode Program 1 API PHP Class Mikrotik
1.

Kode Program 2 Periksa Data Login
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.


10.

11.
alert ("Selamat datang di MikroTrick");
12.
top.location="index.php?page=interface";
13.

14.

18.

19.
alert ("IP Address, User atau password anda salah,
silahkan login kembali");
20.
top.location="login.php";
21.

22.


14

Dalam kode program 1 ditunjukkan pengisian data login harus sesuai
dengan data login Mikrotik. Apabila pengisian data login sesuai maka login
sukses dan diteruskan menuju halaman menu. Jika Login salah maka akan keluar
pemberitahuan agar diminta login kembali.Data login ditunjukkan pada baris 4
sampai baris 6.
Kode Program 3 Script Penambahan Client
1.

Dalam kode program 2 merupakan kode program untuk melakukan
penambahan client. Apabila pengisian data penambahan client sudah lengkap dan
format dengan benar maka konfigurasi penambahan client akan ditulis dan
diterapkan pada router. Data inputan ditunjukkan pada baris 5 sampai baris 9.
Kode Program 4 Script Pembagian Bandwidth Secara Merata
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.



15

Kode program 3 merupakan, kode program untuk melakukan pembagian
bandwidth secara merata terhadap semua client yang sedang terkoneksi. Operator
nantinya hanya diharuskan mengisikan target IP dari interface yang terkoneksi
dan nama dari interface tersebut. Data yang diisikan harus sesuai dengan data
Mikrotik. Data inputan ditunjukkan pada baris 4 sampai baris 6.
Kode Program 4 Script Pemblokiran Website
1.

Pada kode program 4 dijelaskan mengenai fitur pemblokiran website yang
nantinya operator harus menginputkan data website yang akan diblokir. Apabila
data yang diinputkan sudah sesuai dengan data yang diperlukan maka akan
otomatis tercetak pada router website yang telah diblokir. Data input dijelaskan
pada baris 5 sampai baris 18.
Tahap monitoring dilakukan setelah pembangunan program selesai. Dalam
proses monitoring dilakukan proses pengujian program yang dibangun apakah
sudah dapat berjalan sesuai dengan harapan dan apakah fitur yang dibuat sudah

16

dapat berjalan dengan baik atau tidak. Jika fitur masih mengalami gangguan atau
script masih terdapat error maka dilakukan perbaikan sampai dengan fitur dan
script memang dapat berjalan dengan baik dan tidak lagi ditemukan
permasalahan. Apabila masih terjadi permasalahan terhadap program yang
dibangun maka akan dicari penyebab terjadinya error atau permasalahan dan
kemudian diperbaiki hingga program sudah benar-benar tidak memiliki
permasalahan.
Tahap Management, merupakan tahapan terakhir dari siklus NDLC yang
membahas tentang sebuah kebijakan (policy), bagaimana sebuah aturan yang
perlu diterapkan untuk menyempurnakan tujuan dan manfaat sebuah teknologi
yang telah dibangun. Pada tahap ini diberikan tutorial singkat pada setiap halaman
menu agar program yang dibangun dapat dioperasikan dengan baik.
4. Hasil dan Pembahasan
Berikut ini merupakan hasil dan pembahasan dari Perancangan Program
Bantu Mikrotik Menggunakan API PHP class Mikrotik dengan menampilkan
empat fitur menu yang sering digunakan oleh seorang operator Mikrotik pemula
pada khususnya.

Gambar 5 FormLogin

Gambar 5 merupakan halaman login hasil dari implementasi dari kode
program 1. Data login didapat dari Mikrotik melalui request menggunakan API
seperti yang tertera pada kode program 1 pada baris ke 4 sampai dengan baris ke
6. Jika data login tidak sesuai dengan data login mikrotik maka akan muncul
notifikasi login gagal seperti yang tertera pada gambar 6.

Gambar 6 Notifikasi Login Gagal

17

Program bantu ini memiliki empat fitur menu yaitu Interface, Add.Client,
Queue, dan BlockWeb. Menu yang pertama merupakan menu interface. Menu
interface ditampilkan sebagai halaman utama program apabila login berhasil. Pada
halaman menu interface terdapat tampilan interface-ethernet Mikrotik dan IP
address dari ethernet yang terkoneksi yang sedang terkoneksi serta disediakan
pilihan untuk mengedit dan menghapus interface-ethernet tersebut. Gambar 7
merupakan tampilan menu interface dari program bantu mikrotik.

Gambar 7 Menu Interface

Menu yang kedua adalah Add.Client. Gambar 8 merupakan tampilan
halaman menu Add.Client yang berfungsi untuk menambahkan client baru atau
mengkonfigurasi ulang client yang sudah ada. Menu ini memiliki form
konfigurasi dan tabel hasil konfigurasi. Pada form konfigurasi berisi form IP
address, nama, Limit-Upload dan Limit-Download. Form konfigurasi dapat
diisikan sesuai dengan kebutuhan operator. Pada bagian bawah tabel hasil
konfigurasi disediakan tutorial konfigurasi. Sebagai alat pengujian apakah fitur ini
dapat berjalan atau tidak digunakan aplikasi bernama Winbox.

Gambar 8 Menu Add.Client

18

Gambar 9 merupakan tampilan menu yang selanjutnya atau menu yang
ketiga. Menu Queue yang berfungsi untuk melakukan manajemen bandwidth
secara PCQ (Per Connection Queue) atau melakukan manajemen secara
keseluruhan. Manajemen bandwidth ini merupakan pembagian bandwidth sama
rata sesuai dengan jumlah client yang sedang terkoneksi. Menu ini tersedia form
konfigurasi yaitu Target IP address dan nama.

Gambar 9 Menu Queue

Menu yang keempat yaitu menu BlockWeb. Gambar 10 merupakan
tampilan menu BlockWeb yang berfungsi untuk melakukan pemblokiran situs
atau website yang dianggap operator memiliki konten tidak layak atau
membahayakan. Tidak hanya itu namun operator juga dapat membatasi akses
website pada jam – jam tertentu. Dalam menu ini berisi form domain atau alamat
website dalam bentuk url, ip address website target, dan effective time. Form
effective time bertujuan memungkinkan operator membatasi akses pada jam
tertentu.

19

Gambar 10 Menu BlockWeb

Setelah operator melakukan konfigurasi pada satu atau keseluruhan menu
maka operator dapat melakukan logout atau keluar dari program dengan cara
melakukan klik pada LogOut button yang tersedia pada pojok kanan atas halaman
program.
5. Kesimpulan dan Saran
Berdasarkan analisa dan perancangan program bantu Mikrotik maka dapat
disimpulkan bahwa program bantu Mikrotik dengan menggunakan API Mikrotik
dapat menyelesaikan permasalan yang ada. Program bantu mikrotik dapat
memberikan kemudahan kepada operator untuk mengakses mikrotik dikarenakan
fitur dan tampilan dapat disesuaikan dengan kebutuhan dari operator.
Saran yang diberikan pada peneliti selanjutnya agar menambahkan
beberapa fitur menu lain dan mengimplementasikan API Mikrotik dalam bentuk
desktop atau mobile.

20

6. Daftar Pustaka
[1] Isman, Fadillah. 2012. Program Bantu Konfigurasi RouterMikrotik
Sebagai InternetGateway Dan Manajemen Bandwidth Menggunakan
RouterOS API PHP.
[2] Wardhani, Wisesa Trang. 2012. Perancangan Sistem Advance Monitoring
di Bali 16 Hotspot Berbasis PHP MYSQL Menggunakan Mikrotik API.
[3] Permana, Budi. 2003. Bandwidth Manajemen Dengan PCQ Pada Mikrotik
[4] Risman, Firman Maulana.2012. Perancangan Jaringan Hotspot Server
Berbasis Mikrotik Di Gedung Kuliah Universitas Gunadarma.
[5] Pratama. A.N.W. 2010. CodeIgniter: Cara Mudah Membangun Aplikasi
PHP.
[6] James E. Goldman, Philips T. Rawles, Third Edition. 2001. Applied Data
Communications, A business-Oriented Approach, John Wiley & Sons:
470.

21

Dokumen yang terkait

Perancangan Sarana Praktikum Prestasi Mesin Pendingin Pembuat Es Batu

10 135 1

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

Diskriminasi Daun Gandarusa (Justicia gendarrusa Burm.f.) Asal Surabaya, Jember dan Mojokerto Menggunakan Metode Elektroforesis

0 61 6

Enriching students vocabulary by using word cards ( a classroom action research at second grade of marketing program class XI.2 SMK Nusantara, Ciputat South Tangerang

12 142 101

Analysis On Students'Structure Competence In Complex Sentences : A Case Study at 2nd Year class of SMU TRIGUNA

8 98 53

Perilaku Kesehatan pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter UIN Syarif Hidayatullah Jakrta Angkatan 2012 pada tahun2015

8 93 81

Implementasi Program Dinamika Kelompok Terhada Lanjut Usia Di Panti Sosial Tresna Werdha (Pstw) Budi Mulia 1 Cipayung Jakarta Timur

10 166 162

Perancangan media katalog sebagai sarana meningkatkan penjualan Bananpaper : laporan kerja praktek

8 71 19

Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Laporan Keuangan Arus Kas Pada PT. Tiki Jalur Nugraha Ekakurir Cabang Bandung Dengan Menggunakan Software Microsoft Visual Basic 6.0 Dan SQL Server 2000 Berbasis Client Server

32 174 203