Pert 5 Sistem Saraf 4 aktivitas terinteg
Anatomi Fisiologi Manusia I
2010-2011
Integrasi:
◦ Setiap informasi yg datang ke otak
dikombinasikan dgn informasi lain yg datang
dan sebelumnya telah disimpan
◦ Terjadi proses analisis & penyimpanan
informasi, serta penentuan respon
Jalur:
Impuls saraf sensori somatik dari seluruh tubuh
INTEGRASI impuls saraf menuju ke otot-otot
rangka utk menghasilkan pergerakan
Tempat terjadinya: SSP
◦ Otak (korteks serebral, batang otak, serebelum,
dan basal ganglia)
◦ Medula spinalis/spinal cord
Sensasi karena perubahan tekanan, suhu,
dan faktor kimiawi
Tidur dan terjaga
Belajar dan proses mengingat (memori)
Sensasi : proses penerimaan stimulus dari
perubahan lingkungan eksternal maupun
internal baik secara sadar atau tidak
sadar
Persepsi: kesadaran dan interpretasi sensasi, terjadi
pada korteks serebral
Sensory Modalities : Setiap jenis sensasi yang
bersifat unik, terbagi menjadi 2 jenis,
yaitu:
•
Sensasi Umum, terdiri dari sensasi
somatik dan sensasi organ dalam (visceral
sensation)
•
Sensasi Khusus meliputi penciuman,
pengecapan, penglihatan, pendengaran,
dan keseimbangan tubuh
Terdiri dari:
1.Sensasi
somatik (yang diterima oleh tubuh
bagian luar dan otot-otot), terdiri dari:
•tactile sensation (sentuhan, tekanan, getaran),
•Sensasi terhadap panas (hangat dan dingin),
•Sensasi terhadap nyeri
•Sensasi proprioceptive (perasaan yang
memberitahukan posisi dan pergerakan kepala serta
anggota badan, meskipun tidak terlihat oleh mata)
2. Sensasi organ dalam (visceral sensation)
memberikan informasi mengenai kondisi internal
organ dalam
1. Stimulasi Reseptor Sensori,
setiap reseptor bersifat selektif: hanya merespon secara
kuat pada satu jenis stimuli dan merespon secara lemah
atau tidak sama sekali pada stimuli lainnya.
2. Transduksi Stimulus,
perubahan energi yang terdapat pada stimulus ke dalam
bentuk potensial listrik yang bervariasi besarannya
bergantung pada kekutan stimulus (graded potential)
3. Pembentukkan Impuls Saraf,
ketika graded potential pada suatu neuron sensori
mencapai ambang batas maka akan terbentuk impuls
saraf yang kemudian diteruskan ke SSP
Neuron sensori yang mengkonduksi impuls dari SST ke
SSP disebut Neuron tingkat I (First-order neuron)
4. Integrasi Input Sensori,
Area tertentu pada SSP menerima dan mengintegrasi
impuls-impuls saraf sensori sehingga menghasilkan
sensasi dan persepsi
Pengelompokannya didasarkan pada:
◦ Struktur mikroskopik
◦ Letak reseptor dan stimulus yang mengaktivasi
◦ Jenis stimulus yang dideteksi
Jenis-jenis reseptor
Ujung bebas saraf sensori yg berupa dendrit.
Merupakan reseptor rasa nyeri, suhu, geli, gatal,
dan beberapa sensasi sentuh
2. Ujung saraf sensori yang terenkapsulasi.
Dendrit pada ujung neuron sensori dibungkus oleh
jaringan konektif.
Merupakan reseptor sensasi somatik dan sensasi
organ dalam (visceral sensation) untuk sentuhan,
tekanan dan getaran
3. Reseptor yang berupa struktur khusus yang
bersinaps dengan neuron sensori disebut separate
cells.
Contoh: sel-sel rambut pada kuncup pengecap dan
fotoreseptor pada retina
1.
Eksteroreseptor, terletak pada atau dekat dengan
permukaan luar tubuh. Menghantarkan sensasi
pendengaran, penglihatan, penciuman,
pengecapan, sentuhan, tekanan, getaran, suhu
dan nyeri yg berasal dari luar tubuh
Interoseptor, terletak di pembuluh darah, organorgan pencernaan, otot, sistem saraf. Berfungsi
memantau kondisi lingkungan internal
Proprioceptor, terletak pada otot, tendon, sendi,
dan telinga bagian dalam. Memberikan informasi
mengenai posisi tubuh, pemanjangan dan
penegangan otot; posisi dan pergerakan sendi.
Mekanoreseptor, sensitif terhadap perubahan
bentuk (deformation), peregangan dan pelengkungan
sel. Berperan dalam sensasi sentuh, tekan, getar
Termoreseptor, mendeteksi perubahan suhu
Nosiseptor, mendeteksi stimuli rasa sakit yg berasal
dari kerusakan jaringan secara fisik & kimiawi
Fotoreseptor, mendeteksi cahaya yg mengenai
retina pada mata
Kemoreseptor, mendeteksi zat kimia yg terdapat
pada mulut (pengecapan), hidung (penciuman) &
cairan tubuh
Osmoreseptor, mendeteksi tekanan osmotik pada
cairan tubuh
Contoh Reseptor Pada Kulit dan Otot
Pengertian?
Bagaimana prosesnya?
Bagian otak yang berperan?
Bagian otak yang dipengaruhi?
Perubahan fisiologis apa saja yang terjadi?
Wakefulness and
Sleep
Pengaturan kapan
terjaga & kapan tidur:
◦ Siklus harian (24 jam)
yg disebut Irama
Sirkadian (Cyrcadian
Rhythm)
◦ Dikendalikan oleh
bagian dari hipotalamus
yang dinamakan
suprachiasmatic nucleus
(SCN)
Kondisi siap dan mampu bereaksi secara
sadar terhadap berbagai stimuli
Korteks serebral sangat aktif pada saat
terjaga
Stimulasi pada formasi
retikular/Reticular Activating
System (RAS) yg terletak di
Pons varolii
Stimuli dari reseptor stimuli
somatik, mata & telinga (rasa
sakit, sentuhan & tekanan di
kulit, pergerakan anggota
tubuh, sinar terang, dan suara)
Proses yang terjadi:
STIMULASI RAS
PENYEBARAN IMPULS
VIA TALAMUS
RAS AKTIF
PENYEBARAN IMPULS
SECARA LANGSUNG
AKTIVASI
SELURUH AREA
KORTEKS
SEREBRAL
TERBANGUN
SADAR
* FIGURE 16.10 hal 566 (Tortora)*
Kondisi sadar yang berubah atau
ketidaksadaran parsial yang dapat
dibangunkan
Aktivitas RAS rendah
Kurang tidur menyebabkan gangguan
perhatian, proses belajar, dan performa
Kondisi tidur normal:
◦ Non-Rapid Eye Movement (NREM)
◦ Rapid Eye Movement (REM)
NREM bergantian dengan REM 3 sampai 5 kali dalam 1
periode tidur 7-8 jam
Terdiri dari 4 tahap yang totalnya < 1 jam
◦ Tahap 1: transisi antara bangun & tidur (1-7
menit pertama); mata tertutup, santai
◦ Tahap 2: tidur ‘ringan’; bola mata bergerak
pelan; mimpi; mulai sulit dibangunkan
◦ Tahap 3: mulai masuk pada tidur nyenyak’ (20
menit setelah tertidur); suhu tubuh & tekanan
darah menurun; sulit dibangunkan
◦ Tahap 4: tidur ‘nyenyak’; suhu tubuh &
metabolisme otak menurun; refleks masih
berlangsung; sleepwalking
Bagian otak yang berperan: area preoptik
pada hipotalamus, otak depan bagian
basal, dan medulla oblongata
Bola mata bergerak ke depan dan ke
belakang dgn cepat
3 sampai 5 episode dalam 1 periode tidur 7-8
jam
Episode 1: 10-20 menit lalu diikuti NREM
Terjadi setiap 90 menit
Periode REM total menurun seiring dengan
bertambahnya usia (Bayi: 50%, Anak 2 thn:
35%, Dewasa: 25%)
Persentase REM tinggi diperlukan utk
pematangan otak (tingginya frekuensi
aktivitas saraf, aliran darah & penggunaan
oksigen di otak dibandingkan waktu berpikir
& aktifitas fisik di saat bangun)
Bagian otak yang berperan: pons
varolii & midbrain
Terjadi mimpi: otak aktif seperti pada saat
bangun
Sebagian besar neuron motorik somatik
dihambat kerjanya (kec.yg mengendalikan
pernafasan & pergerakan bola mata)
Aktivitas sistem saraf parasimpatik
meningkat
Aktivitas sistem saraf simpatik menurun
Adenosin
Terakumulasi saat tingginya penggunaan
ATP oleh otak
Mekanisme kerja:
◦ Adenosin berikatan dgn reseptor A1
◦ Penghambatan saraf kolinergik pada RAS yang
berfungsi pada proses terjaga
Belajar:
kemampuan untuk memperoleh informasi atau
keahlian baru melalui perintah atau pengalaman
Mengingat (memori):
proses penyimpanan & pemanggilan informasi yg
diperoleh melalui pembelajaran
Plastisitas:
◦ Kemampuan otak untuk mengalami perubahan struktural
& fungsional yg memungkinkan terjadinya penyimpanan
informasi
◦ Berpengaruh pada kemampuan merubah respon
(perilaku) kita terhadap berbagai stimuli dari lingkungan
internal maupun eksternal
◦ Perubahan terjadi pada:
Neuron tunggal (misal: sintesis protein berbeda & tumbuhnya
cabang dendrit baru)
Kekuatan sinapsis antar neuron
Bagian otak yg
berperan:
◦ Area asosiasi pada lobus
frontal, parietal, oksipital
& temporal
◦ Sistem limbik
(hipokampus &
amygdala)
◦ Diensefalon (talamus &
hipotalamus)
◦ Area somatosensori
primer & motorik primer
Semakin banyak suatu bagian
tubuh digunakan, semakin
berkembang area otak yang
berkaitan
Memori segera (immediate memory):
◦ jangka waktu bbrp detik
◦ Fungsi: kesadaran pada momen sekarang
Memori jangka pendek (short-term memory):
◦ jangka waktu bbrp detik s.d hitungan menit
◦ Fungsi: kemampuan sementara utk memanggil
informasi dari memori segera
◦ Mudah dilupakan jika tidak dianggap penting
◦ Bagian otak yg berperan: hipokampus, badan
mamilari & 2 nuklei talamus (nuklei anterior &
medial)
◦ Bergantung pada proses pembentukan impuls listrik
& proses kimiawi
Memori jangka panjang (long-term memory):
◦ Jangka waktu hari s.d tahunan
◦ Proses pemanggilan berulang memori jangka
pendek sehingga informasi berubah menjadi memori
jangka panjang: konsolidasi memori
Nuklei anterior dan
medial berperan
dalam proses
memori jangka
pendek
Tahapan
Mengingat
BELAJAR
Informasi
Sensori
Memperoleh dari ingatan
Pemanggilan Kembali
(Retrieval)
Atensi
Memori
Jangka Pendek
Memasukkan kePenyusunan Kode
dalam ingatan
(Encoding)
MempertahankanPenyimpanan
(Storage)
dalam ingatan
Memori
Jangka Panjang
Konsolidasi Memori:
Penyimpanan (Storage)
Mempertahankan
dalam ingatan
Lupa: kegagalan satu atau lebih pada tahapan
mengingat, kurangnya atensi
2010-2011
Integrasi:
◦ Setiap informasi yg datang ke otak
dikombinasikan dgn informasi lain yg datang
dan sebelumnya telah disimpan
◦ Terjadi proses analisis & penyimpanan
informasi, serta penentuan respon
Jalur:
Impuls saraf sensori somatik dari seluruh tubuh
INTEGRASI impuls saraf menuju ke otot-otot
rangka utk menghasilkan pergerakan
Tempat terjadinya: SSP
◦ Otak (korteks serebral, batang otak, serebelum,
dan basal ganglia)
◦ Medula spinalis/spinal cord
Sensasi karena perubahan tekanan, suhu,
dan faktor kimiawi
Tidur dan terjaga
Belajar dan proses mengingat (memori)
Sensasi : proses penerimaan stimulus dari
perubahan lingkungan eksternal maupun
internal baik secara sadar atau tidak
sadar
Persepsi: kesadaran dan interpretasi sensasi, terjadi
pada korteks serebral
Sensory Modalities : Setiap jenis sensasi yang
bersifat unik, terbagi menjadi 2 jenis,
yaitu:
•
Sensasi Umum, terdiri dari sensasi
somatik dan sensasi organ dalam (visceral
sensation)
•
Sensasi Khusus meliputi penciuman,
pengecapan, penglihatan, pendengaran,
dan keseimbangan tubuh
Terdiri dari:
1.Sensasi
somatik (yang diterima oleh tubuh
bagian luar dan otot-otot), terdiri dari:
•tactile sensation (sentuhan, tekanan, getaran),
•Sensasi terhadap panas (hangat dan dingin),
•Sensasi terhadap nyeri
•Sensasi proprioceptive (perasaan yang
memberitahukan posisi dan pergerakan kepala serta
anggota badan, meskipun tidak terlihat oleh mata)
2. Sensasi organ dalam (visceral sensation)
memberikan informasi mengenai kondisi internal
organ dalam
1. Stimulasi Reseptor Sensori,
setiap reseptor bersifat selektif: hanya merespon secara
kuat pada satu jenis stimuli dan merespon secara lemah
atau tidak sama sekali pada stimuli lainnya.
2. Transduksi Stimulus,
perubahan energi yang terdapat pada stimulus ke dalam
bentuk potensial listrik yang bervariasi besarannya
bergantung pada kekutan stimulus (graded potential)
3. Pembentukkan Impuls Saraf,
ketika graded potential pada suatu neuron sensori
mencapai ambang batas maka akan terbentuk impuls
saraf yang kemudian diteruskan ke SSP
Neuron sensori yang mengkonduksi impuls dari SST ke
SSP disebut Neuron tingkat I (First-order neuron)
4. Integrasi Input Sensori,
Area tertentu pada SSP menerima dan mengintegrasi
impuls-impuls saraf sensori sehingga menghasilkan
sensasi dan persepsi
Pengelompokannya didasarkan pada:
◦ Struktur mikroskopik
◦ Letak reseptor dan stimulus yang mengaktivasi
◦ Jenis stimulus yang dideteksi
Jenis-jenis reseptor
Ujung bebas saraf sensori yg berupa dendrit.
Merupakan reseptor rasa nyeri, suhu, geli, gatal,
dan beberapa sensasi sentuh
2. Ujung saraf sensori yang terenkapsulasi.
Dendrit pada ujung neuron sensori dibungkus oleh
jaringan konektif.
Merupakan reseptor sensasi somatik dan sensasi
organ dalam (visceral sensation) untuk sentuhan,
tekanan dan getaran
3. Reseptor yang berupa struktur khusus yang
bersinaps dengan neuron sensori disebut separate
cells.
Contoh: sel-sel rambut pada kuncup pengecap dan
fotoreseptor pada retina
1.
Eksteroreseptor, terletak pada atau dekat dengan
permukaan luar tubuh. Menghantarkan sensasi
pendengaran, penglihatan, penciuman,
pengecapan, sentuhan, tekanan, getaran, suhu
dan nyeri yg berasal dari luar tubuh
Interoseptor, terletak di pembuluh darah, organorgan pencernaan, otot, sistem saraf. Berfungsi
memantau kondisi lingkungan internal
Proprioceptor, terletak pada otot, tendon, sendi,
dan telinga bagian dalam. Memberikan informasi
mengenai posisi tubuh, pemanjangan dan
penegangan otot; posisi dan pergerakan sendi.
Mekanoreseptor, sensitif terhadap perubahan
bentuk (deformation), peregangan dan pelengkungan
sel. Berperan dalam sensasi sentuh, tekan, getar
Termoreseptor, mendeteksi perubahan suhu
Nosiseptor, mendeteksi stimuli rasa sakit yg berasal
dari kerusakan jaringan secara fisik & kimiawi
Fotoreseptor, mendeteksi cahaya yg mengenai
retina pada mata
Kemoreseptor, mendeteksi zat kimia yg terdapat
pada mulut (pengecapan), hidung (penciuman) &
cairan tubuh
Osmoreseptor, mendeteksi tekanan osmotik pada
cairan tubuh
Contoh Reseptor Pada Kulit dan Otot
Pengertian?
Bagaimana prosesnya?
Bagian otak yang berperan?
Bagian otak yang dipengaruhi?
Perubahan fisiologis apa saja yang terjadi?
Wakefulness and
Sleep
Pengaturan kapan
terjaga & kapan tidur:
◦ Siklus harian (24 jam)
yg disebut Irama
Sirkadian (Cyrcadian
Rhythm)
◦ Dikendalikan oleh
bagian dari hipotalamus
yang dinamakan
suprachiasmatic nucleus
(SCN)
Kondisi siap dan mampu bereaksi secara
sadar terhadap berbagai stimuli
Korteks serebral sangat aktif pada saat
terjaga
Stimulasi pada formasi
retikular/Reticular Activating
System (RAS) yg terletak di
Pons varolii
Stimuli dari reseptor stimuli
somatik, mata & telinga (rasa
sakit, sentuhan & tekanan di
kulit, pergerakan anggota
tubuh, sinar terang, dan suara)
Proses yang terjadi:
STIMULASI RAS
PENYEBARAN IMPULS
VIA TALAMUS
RAS AKTIF
PENYEBARAN IMPULS
SECARA LANGSUNG
AKTIVASI
SELURUH AREA
KORTEKS
SEREBRAL
TERBANGUN
SADAR
* FIGURE 16.10 hal 566 (Tortora)*
Kondisi sadar yang berubah atau
ketidaksadaran parsial yang dapat
dibangunkan
Aktivitas RAS rendah
Kurang tidur menyebabkan gangguan
perhatian, proses belajar, dan performa
Kondisi tidur normal:
◦ Non-Rapid Eye Movement (NREM)
◦ Rapid Eye Movement (REM)
NREM bergantian dengan REM 3 sampai 5 kali dalam 1
periode tidur 7-8 jam
Terdiri dari 4 tahap yang totalnya < 1 jam
◦ Tahap 1: transisi antara bangun & tidur (1-7
menit pertama); mata tertutup, santai
◦ Tahap 2: tidur ‘ringan’; bola mata bergerak
pelan; mimpi; mulai sulit dibangunkan
◦ Tahap 3: mulai masuk pada tidur nyenyak’ (20
menit setelah tertidur); suhu tubuh & tekanan
darah menurun; sulit dibangunkan
◦ Tahap 4: tidur ‘nyenyak’; suhu tubuh &
metabolisme otak menurun; refleks masih
berlangsung; sleepwalking
Bagian otak yang berperan: area preoptik
pada hipotalamus, otak depan bagian
basal, dan medulla oblongata
Bola mata bergerak ke depan dan ke
belakang dgn cepat
3 sampai 5 episode dalam 1 periode tidur 7-8
jam
Episode 1: 10-20 menit lalu diikuti NREM
Terjadi setiap 90 menit
Periode REM total menurun seiring dengan
bertambahnya usia (Bayi: 50%, Anak 2 thn:
35%, Dewasa: 25%)
Persentase REM tinggi diperlukan utk
pematangan otak (tingginya frekuensi
aktivitas saraf, aliran darah & penggunaan
oksigen di otak dibandingkan waktu berpikir
& aktifitas fisik di saat bangun)
Bagian otak yang berperan: pons
varolii & midbrain
Terjadi mimpi: otak aktif seperti pada saat
bangun
Sebagian besar neuron motorik somatik
dihambat kerjanya (kec.yg mengendalikan
pernafasan & pergerakan bola mata)
Aktivitas sistem saraf parasimpatik
meningkat
Aktivitas sistem saraf simpatik menurun
Adenosin
Terakumulasi saat tingginya penggunaan
ATP oleh otak
Mekanisme kerja:
◦ Adenosin berikatan dgn reseptor A1
◦ Penghambatan saraf kolinergik pada RAS yang
berfungsi pada proses terjaga
Belajar:
kemampuan untuk memperoleh informasi atau
keahlian baru melalui perintah atau pengalaman
Mengingat (memori):
proses penyimpanan & pemanggilan informasi yg
diperoleh melalui pembelajaran
Plastisitas:
◦ Kemampuan otak untuk mengalami perubahan struktural
& fungsional yg memungkinkan terjadinya penyimpanan
informasi
◦ Berpengaruh pada kemampuan merubah respon
(perilaku) kita terhadap berbagai stimuli dari lingkungan
internal maupun eksternal
◦ Perubahan terjadi pada:
Neuron tunggal (misal: sintesis protein berbeda & tumbuhnya
cabang dendrit baru)
Kekuatan sinapsis antar neuron
Bagian otak yg
berperan:
◦ Area asosiasi pada lobus
frontal, parietal, oksipital
& temporal
◦ Sistem limbik
(hipokampus &
amygdala)
◦ Diensefalon (talamus &
hipotalamus)
◦ Area somatosensori
primer & motorik primer
Semakin banyak suatu bagian
tubuh digunakan, semakin
berkembang area otak yang
berkaitan
Memori segera (immediate memory):
◦ jangka waktu bbrp detik
◦ Fungsi: kesadaran pada momen sekarang
Memori jangka pendek (short-term memory):
◦ jangka waktu bbrp detik s.d hitungan menit
◦ Fungsi: kemampuan sementara utk memanggil
informasi dari memori segera
◦ Mudah dilupakan jika tidak dianggap penting
◦ Bagian otak yg berperan: hipokampus, badan
mamilari & 2 nuklei talamus (nuklei anterior &
medial)
◦ Bergantung pada proses pembentukan impuls listrik
& proses kimiawi
Memori jangka panjang (long-term memory):
◦ Jangka waktu hari s.d tahunan
◦ Proses pemanggilan berulang memori jangka
pendek sehingga informasi berubah menjadi memori
jangka panjang: konsolidasi memori
Nuklei anterior dan
medial berperan
dalam proses
memori jangka
pendek
Tahapan
Mengingat
BELAJAR
Informasi
Sensori
Memperoleh dari ingatan
Pemanggilan Kembali
(Retrieval)
Atensi
Memori
Jangka Pendek
Memasukkan kePenyusunan Kode
dalam ingatan
(Encoding)
MempertahankanPenyimpanan
(Storage)
dalam ingatan
Memori
Jangka Panjang
Konsolidasi Memori:
Penyimpanan (Storage)
Mempertahankan
dalam ingatan
Lupa: kegagalan satu atau lebih pada tahapan
mengingat, kurangnya atensi