Transportasi dan Lingkungan di Kota Soro

TRANSPORTASI DAN LINGKUNGAN DI KOTA SORONG
Josua Mainolo
A.

PENDAHULUAN

Latar Belakang
Kota Sorong merupakan salah satu daerah administrasi yang terletak di provinsi papua
barat, kota sorong terletak pada Kota Sorong terletak pada koordinat 131˚ 51’ BT dan 0˚54’
LS. Kota sorong merupakan gerbang masuk pulau papua, dengan kondisi ini maka kota
sorong menjadi tempat transit bagi transportasi laut maupun udara yang masuk ke papua. Hal
ini menyebabkan kota sorong mengalami perkembangan yang begitu pesat. Perkembangan
yang pesat sangat mempengaruhi sistem transportasi yang ada di kota sorong.
Perkembangan yang pesat menyebabkan munculnya berbagai permasalahan
transportasi di Kota Sorong, salah satu permasalahan yang sangat serius yaitu masalah
kemacetan arus lalu lintas. Makalah ini bertujuan untuk membahas tentang solusi dan
penanganan masalah kemacetan yang terjadi di Kota Sorong. Sesuai dengan judul dan latar
belakang di atas, maka penulis mangambil masalah yaitu tentang solusi penanganan
kemcaetan di Kota Sorong, Provinsi Papua Barat.
Penulisan makalah ini bersifat studi literatur tanpa melakukan pengambilan data
langsung di lapangan. Penulisan makalah ini juga hanya membahas tentang penyebab

kemacetan lalu lintas di Kota Sorong Provinsi Papua Barat.
Tujuan dan Manfaat
Penulisan makalah ini bertujuan untuk membahas dan merekomendasikan solusi yang
tepat untuk mengatasi permasalahan transportasi yang terjadi di Kota Sorong.
B.

PENILAIAN HASIL CAPAIAN DAN PERMASALAHAN

Data Statistik Perhubungan Darat Kota Sorong
Kota Sorong sebagai salah satu kota di kawasan Indonesia timur yang sedang giatgiatnya melaksanakan perluasan dan pemerataan wilayah-wilayah kegiatan ekonomi. Kondisi
ini memberikan dampak kebutuhan transportasi yang sangat tinggi di Kota Sorong. Menurut
data Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kota Sorong, dalam laporan yang dipublikasikan
oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Sorong tahun 2015, besarnya jumlah kepemilikan
kendaraan bermotor di Kota Sorong Mengalami perkembangan yang cukup cepat. Tercatat
dari tahun 2014 hingga 2015 telah terjadi pertambahan kepemilikan kendaraan bermotor
sebanyak 8.107 unit, yang berarti bertambah 9,79 persen pada tahun tersebut. Dari jumlah
yang ada peningkatan kendaraan bermotor terbesar disumbangkan oleh kendaraan bermotor
roda dua, dimana pada tahu 2015 mengalami pertambahan jumlah kendaraan sebesar 7.317
unit. Pertumbuhan kendaraan bermotor ini berbanding terbalik dengan pertumbuhan
prasarana transportasi dimana pertumbuhan jalan dalam 5 tahun terakhir sekitar 10,5 km atau

3,11 persen.

1

Gambar 1. Kendaraan bermotor berdasarkan jenisnya di Kota Sorong Tahun 2014
Sumber: BPS Kota Sorong 2015

Gambar 2. Kendaraan bermotor berdasarkan jenisnya di Kota Sorong Tahun 2015
Sumber: BPS Kota Sorong 2015

Permasalahan Transportasi Kota Sorong
Pertumbuhan ekonomi yang sangat pesat di Kota Sorong mengakibatkan kebutuhan
transportasi yang sangat tinggi. Pemenuhan kebutuhan akan transportasi memacu setiap
orang untuk memilki kendaraan pribadi. Dari data statistik di atas dapat dilihat pertambahan
sarana transportasi yang tidak seimbang dengan prasarana transportasi. Pertumbuhan sarana
dan prasarana yang tidak seimbang berdampak pada permasalahan kemacetan lalu lintas.
Solusi yang selama ini gunakan untuk mengatasi permasalahan masih menggunakan
metode konvensional ini yaitu predict and provide atau ramal dan sediakan. Penambahan
jalan baru serta perluasan ruas jalan yang telah ada merupakan kebijakan yang diterapkan
untuk mengantisipasi dan mengatasi permasalahan ini. Perlu diterapkan nya pendekatan yang

baru yaitu predict and prevent atau ramal dan cegah, salah satu cara penerapan metode
pendekatan ini yaitu dengan Manajemen Kebutuhan Transportasi (MKT). Dari pendekatan
ini maka dapat dirumuskan penerapan dan penggunaan sistem transportasi berkelanjutan.
2

Faktor lain yang kurang dominan namun sangat berpengaruh dalam kemacetan yaitu
semakin banyak penjualan kendaraan bermotor dengan harga yang terjangkau untuk berbagai
kalangan masyarakat. Kemacetan arus lalu lintas juga sangat mempengerahui lingkungan.
Emisi gas buang yang dihasilkan oleh hasil pembakaran dari mesin kendaraan akan semakin
banyak hal ini dikarenakan kendaraan tersebut tidak bergerak dan mesin nya tetap hidup
sehingga gas hasil pembuangan dari kendaraan tersebut menumpuk dan mencemari
lungkungan.
C.

TRANSPORTASI MASA MENDATANG

Upaya Penanganan Permasalahan
Penanganan pemasalahan transportasi khusus nya di Kota Sorong telah di lakukan
antara lain dengan pelebaran ruas-ruas jalan utama serta lokasi pasar yang sering manjadi
penyebab utama kemacetan telah di relokasi sehingga mampu mengurangi kemacetan arus

lalu lintas. Namun proses ini hanya sementara dikarenakan volume kendaraan akan terus
bertambah sehingga perlu adanya solusi lain untuk menangani permasalahan transportasi ini.
Perencanaan transportasi di masa mendatang sangat diperlukan dan sangat penting
untuk mulai memikirkan sistem transportasi publik. Kota Sorong merupakan kota yang belum
terlalu padat sehingga akan lebih memudahkan pemerintah daerah Kota Sorong untuk
membangun sistem transportasi publik.
Kendaraan umum atau sistem transportasi publik sangat baik untuk mengatasi beberapa
permasalahan yang masih sulit dalam penanganan nya antara lain kemacetan arus lalu lintas,
kecelakaan lalu lintas, emisi gas buang yang banyak akibat pembakaran mesin kendaraan.
Transportasi dan Tata Guna Lahan
Transportasi dan tata guna lahan sangat berkaitan erat terutama dalam pembangunan
sistem transportasi publik, hal ini agar lebih memudahkan masyarakat dalam mengakses
fasilitas-fasilitas terkait dengan transportasi publik. Mudah nya akses kepada fasilitas
transportasi publik akan dapat menarik minat masyarakat untuk meninggalkan kendaraan
pribadi dan beralih ke kendaraan umum. Sebagai contoh Kota Curitiba di Brazil yang
menerapkan sistem kota kompak sehingga mampu menarik warga untuk beralih dari
kendaraan pribadi ke kendaraan umum yang telah di sediakan. Namun untuk menerapakan
sistem trasnportasi dan tipe kota seperti di Kota Curitiba akan memakan waktu yang sangat
lama dan tidak sebentar tetapi juga membutuhkan pemimpin daerah yang tergas dalam
menerapkan regulasi sehingga dua sistem di atas antara lain sistem kota kompak dan sistem

transportasi massal dapat tercapai.
D.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan
Dari pembahasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa perkembangan sarana dan
prasarana transportasi yang tidak seimbang di Kota Sorong diiringi pertumbuhan ekonomi
yang sangat pesat serta semakin mudah nya memiliki kendaraan bermotor dengan harga
murah merupakan masalah utama penyebab kemacetan.
3

Saran
Dari kesimpulan di atas maka penulis sangat merekomendasikan agar Pemerintah
Daerah Kota Sorong selaku pengambil kebijakan agar lebih fokus untuk memikirkan tentang
penerapan sistem transportasi massal dan menerapkan sistem kota kompak di Kota Sorong.
E.

DAFTAR PUSTAKA


Direktorat Bina Jalan Kota, 1997, Manual Kapasitas Jalan Indonesia, Direktorat Jenderal
Bina Marga
Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, 2016, Statistik Perhubungan Kota Sorong, Badan
Pusat Statistik Kota Sorong, Sorong.
http://georegionalindonesia.blogspot.co.id/2011/04/profil-kota-sorong.html akses tanggal 14
Desember 2016, Pukul 21.33 WIB
Tamin Z. Ofyar., 2007, Menuju Terciptanya Sistem Transportasi Bekelanjutan di Kota-kota
Besar di Indonesia, Institut Teknologi Bandung, Bandung.

4

Dokumen yang terkait

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI ANTARA BERAS POLES MEDIUM DENGAN BERAS POLES SUPER DI UD. PUTRA TEMU REJEKI (Studi Kasus di Desa Belung Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang)

23 307 16

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

DEKONSTRUKSI HOST DALAM TALK SHOW DI TELEVISI (Analisis Semiotik Talk Show Empat Mata di Trans 7)

21 290 1

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

MOTIF MAHASISWA BANYUMASAN MENYAKSIKAN TAYANGAN POJOK KAMPUNG DI JAWA POS TELEVISI (JTV)Studi Pada Anggota Paguyuban Mahasiswa Banyumasan di Malang

20 244 2

PERANAN ELIT INFORMAL DALAM PENGEMBANGAN HOME INDUSTRI TAPE (Studi di Desa Sumber Kalong Kecamatan Wonosari Kabupaten Bondowoso)

38 240 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24