Analisis Konsumsi Daya dan Performa Pengunggahan dan Pengunduhan Data Pada Jaringan Ad-Hoc dan Jaringan Infrastructure Pada Raspberry Pi

  Vol. 2, No. 7, Juli 2018, hlm. 2504-2512 http://j-ptiik.ub.ac.id

  

Analisis Konsumsi Daya dan Performa Pengunggahan dan Pengunduhan

Data Pada Jaringan Ad-Hoc dan Jaringan Infrastructure Pada Raspberry

1 Pi 2 3 Dhani Wahyu Wijaya , Rakhmadhany Primananda , Mahendra Data

  Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya 1 2 3 Email: dhaniwijaya10@gmail.com, rakhmadhany@ub.ac.id mahendra.data@ub.ac.id

  

Abstrak

  Pada saat ini telah banyak dilakukan penelitian tentang IoT yang menghubungkan beberapa perangkat untuk berkomunikasi dengan perangkat lain menggunakan dan beberapa sensor. Sensor-sensor tersebut bergantung pada sumber daya listrik berupa baterai ataupun Power Bank yang memiliki kapasitas daya terbatas. Keterbatasan kapasitas daya daya listrik dapat menyebabkan masalah, untuk sensor Raspberry Pi yang diharapkan dapat bertahan selama mungkin. Dengan demikian, dilakukan penelitian pengunggahan dan pengunduhan data melalui jaringan Ad-Hoc dan

  

Infrastructure di dalam satu ruangan dan beberapa ruangan untuk mengetahui performa jaringan dan

  konsumsi dayanya. Alat untuk mengukur tegangan dan arus yang digunakan adalah Keweisi USB

  

Doctor dan protokol yang di gunakan adalah SCP. Pada pengujian pengunggahan dan pengunduhan

  data 32 MB, 64 MB dan 128 MB dalam satu ruangan menghasilkan performa yang lebih baik dan kosumsi daya yang lebih hemat pada jaringan infrastructure. Sedangkan pada pengunggahan dan pengunduhan data pada beberapa ruangan dengan data 32 MB dan 64 MB tetap lebih hemat pada jaringan Infrastructure namun pada data 128 MB mengalami penurunan performa. Berikut hasil pengujian pengunggahan data 128 MB dengan jaringan Ad-Hoc membutuhkan daya 0,06548 Wh dan pengunduhan membuthkan daya 0,04802 Wh. Lalu pada pengunggahan data 128 MB dengan jaringan Infrastructure memutuhkan daya 0,09294 Wh dan pengunduhan membutuhkan daya 0,07745 Wh. Selisih konsumsi daya dengan data 128 MB pada pengunggahan adalah 0,0275 Wh dan pengunduhan 0,02943125 Wh dengan menggunakan jaringan Ad-Hoc. Sehingga dapat di simpulkan bahwa pada penelitian pengunggahan dan pengunduhan data sebesar 32 MB, 64 MB, dalam satu ruangan dan dalam beberapa ruangan lebih hemat daya melalui jaringan Infrastucture. Sedangkan pada pengunggahan dan pengunduhan data 128 MB dalam beberapa ruangan lebih hemat daya melalui jaringan Ad-Hoc, karena pada jaringan Infrastructure mengalami penurunan performa.

  Kata kunci: konsumsi daya, performa, jaringan Ad-Hoc, jaringan infrastruktue

Abstract

Nowdays, there are a lot of research about IoT that connects multiple devices to communicate with

other devices using wireless network and several sensors. The sensor depends on the source of the

electrical power, it is a battery or power bank which has limited power capacity. The limitation of

electric power capacity cause some problems, for the sensor Raspberry Pi which is expected to be

able to survive as long as possible. Thus, it is studied to upload and download the data by Ad-Hoc

network and Infrastructure in one room and some rooms to figure out network performance and

power consumption. A tool to measure the voltage and current used is the USB Doctor Weight and the

protocol that is used is SCP. In testing of uploading and downloading 32 MB, 64 MB and 128 MB

data in one room resulted in better performance and more efficient power consumption in network

infrastructure. While on uploading and downloading data in some rooms with data 32 MB and 64 MB

remain more efficient on Infrastructure network but on 128 MB data have decreased performance.

The results of the 128 MB data upload test with Ad-Hoc network require power 0,06548 Wh and the

download require power 0,04802 Wh. Then on a 128 MB data upload with Infrastructure network

require power 0,09294 Wh and the download require power 0,07745 Wh. The power consumption

Fakultas Ilmu Komputer Universitas Brawijaya

  

2504

  

difference with 128 MB data on upload is 0,0275 Wh and download 0,02943125 Wh by using Ad-Hoc

network. So it can be concluded that in the study upload and download data of 32 MB, 64 MB, in one

room and in some rooms more power efficient through the network Infrastucture. While on the upload

and download 128 MB data in some rooms more power efficient through the Ad-Hoc network, because

the Infrastructure network decreased performance.

  Penelitian berikutnya berjudul Anlisis Kinerja Dan Performansi Pengunggahan File Hasil Tangkapan Kamera Dengan IBR-DTN (Hidayat dkk., 2017). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil dari analisis pertukaran informasi berbasis gambar hasil tangkap kamera pada IBR-DTN. Untuk menghubungkan node agar saling terhubung, diperlukan jaringan yang akan menghubungkan

  device , baik jarak dekat ataupun jarak jauh.

  pemrograman. Raspberry Pi juga bisa digunakan untuk pengontrolan lebih dari satu

  word processing , permainan, dan

  Raspberry Pi adalah sebuah mini komputer yang ukurannya sama dengan credit card yang dapat digunakan untuk banyak hal seperti yang komputer bisa lakukan, seperti spreadsheets,

  2.1 Raspberry PI 3 Model B

  2. LANDASAN TEORI

  Dengan paparan masalah yang telah dibahas di atas, perlu dilakukan penelitian tentang analisis konsumsi daya dan performa througput pengunggahan dan pengunduhan data pada Raspberry Pi yang tersebar dalam satu area gedung menggunakan jaringan Ad-Hoc dan jaringan Infrastructure dalam satu ruangan dan beberapa ruangan. Di harapkan setelah dilakukan penelitian ini dapat bermanfaat dalam pemilihan jaringan yang lebih tepat, efektif dan efesien dalam penghematan konsumsi daya dan kualitas performa throughputnya.

  agar dapat melakukan pengunggahan dan pengunduhan data. Pengunggahan adalah adalah proses transmisi sebuah file dari sebuah sistem komputer ke sistem komputer yang lainnya dengan arah yang berkebalikan dengan pengunduhan.

  Hoc yang akan menghubungkan node-node

  menggunakan jaringan Infrastructure atau Ad-

  node terebut. Pada penelitian ini dapat

  lingkungan dan sulit dijangkau oleh manusia sehingga penggantian baterai akan menghabiskan waktu dan biaya. Oleh sebab itu, teknik penghematan energi pada WSN harus diterapkan baik dalam desain hardware maupun software (Prasojo, 2016).

  Keywords: power consumption, performance, Ad-Hoc network, Infrastructure network 1.

  Sensor Network biasnya tersebar banyak pada

  Pada penelitian lain juga pernah dilakukan tentang pemantauan suhu dan kelembaban, yang pemantauanya dilakukan secara teratur maka konsumsi energi akan semakin besar sehingga baterai akan cepat habis. Oleh karena itu penggantian baterai harus dilakukan, sedangkan pada peletakan Node Wireless

  baterai dapat bertahan lebih lama (Pratama, 2017).

  mode pada sensor Node agar sumber daya

  terbatas, hal ini dapat menyebabkan masalah karena sensor node diharapkan dapat bertahan selama mungkin. Oleh karena itu untuk menanggulangi masalah sumber daya, maka dilakukan penelitian tentang low power mode pada teknologi Wireless Sensor Network, dengan cara menerapkan mekanisme sleep

  Power Bank yang mempunyai kapasitas daya

  Penggunaan sensor node bergantung pada sumber daya listrik berupa baterai ataupun

  Perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat dan kebutuhan informasi yang cepat dan dapat diakses dari berbagai tempat membutuhkan sumber daya listrik untuk mendukung segala jenis peralatan dan pekerjaan sehari-hari. Namun semakin tingginya kebutuhan energi listrik dan penggunaanya yang belum dikelola dengan baik dapat menyebabkan pemborosan dalam pemakaian energi listrik (Nanda, 2015).

  Ad-Hoc ataupun jaringan Infrastructure.

  Di era modern ini telah banyak dilakukan penelitian tentang IoT yang pada penelitianya menghubungkan sebuah perangkat untuk berkomunikasi dengan perangkat lain menggunakan yang pada umumnya bekerja berdasarkan jaringan

   PENDAHULUAN

  Berbeda dengan mikrocontroler, Raspberry Pi dapat mengontrol lebih dari 1 unit device yang ingin dikontrol. Untuk pengontrolan unit device yang akan dikontrol, Raspberry Pi menggunakan bahasa Python sebagai bahasa pemrogramannya. Raspberry Pi memiliki beberapa berbagai fitur, yaitu Micro SD yang berfungsi sebagai harddisk, port usb, port Ethernet, audio output, RCA video, HDMI Video, CPU 400- 700 MHz, dan yang paling penting adalah Raspberry Pi memiliki pin GPIO yang berfungsi untuk interface dengan berbagai perangkat elektronik. Bahasa yang digunakan dalam pengontrolan adalah bahasa Python (RASPBERRY PI FOUNDATION, 2017).

  2.2 Power Bank Power Bank Xiomi 16000 mAh terdiri atas

  2.5.2 Jaringan Infrastructure

  2.8 Daya Listrik

  tertentu menggunakan rute internet yang spesifik ketika sedang mengunduh maupun mengunggah suatu data (Pinem, 2014).

  client yang terukur pada suatu ukuran waktu

  Atau bandwidth sebenarnya antara sever dan

  2.7 Througput Througput yaitu kecepatan transfer data efektif, yang diukur dalam bps (bit persecond).

  jarak jauh. SCP menggunakan Secure Shell (SSH) untuk transfer data dan menggunakan mekanisme otentifikasi yang sama, sehingga memastikan keaslian dan kerahasiaan data dalam perjalanan. Beberapa fungsi SCP adalah menaruh, mengambil, dan menghapus file di komputer yang dituju (Information, 2011).

  local host dan remote host atau antara dua host

  sarana aman mentransfer file komputer antara

  2.6 Secure Copy Protocol (SCP) Secure Copy Protocol (SCP) merupakan

  maka jaringan Infrastructure dapat dikenali. Pada saat beberapa komputer terhubung dengan SSID yang sama, maka terbentuklah sebuah jaringan infrastruktur (Sobarudin, 2015).

  Point memiliki SSID sebagai nama jaringan Infrastructure tersebut, dengan adanya SSID

  Jaringan Infrastructure adalah jaringan yang menggunakan suatu perangkat Wifi yang disebut Access Point (AP) sebagai suatu penghubung antara perangkat wireless. Access

  yang berkomunikasi secara langsung satu dengan yang lain. Faktor-faktor lingkungan dan spesifikasi perngkat dapat mempengaruhi rentang jangkauan jaringan. Jika dua piranti berdekatan pada jangkauan satu sama lain, mereka bisa berkomunikasi satu sama lain, dan membentuk dua node jaringan atau lebih. (Sobarudin, 2015).

  sel-sel batre Li-ion premium dari LG dan Panasonic dengan kepadatan energi mencapai 725Wh/L dapat menambah ekstra kapasitas daya sebesar 16000 mAh untuk smartphone, tablet, atau kamera digital dan mampu melakukan charge baterai Redmi Note sampai penuh 3,5 kali, serta cocok untuk bermacam- macam gadget. Port charging mengatur output daya secara otomatis. (MI INDONESIA, 2017).

  wireless

  Jaringan Ad-Hoc merupakan suatu jaringan yang terdiri dari dua atau lebih perangkat

  2.5.1 Jaringan Ad-Hoc

  Jaringan Wi-Fi, terdapat dua mode akses koneksi yaitu Ad-Hoc dan Infrastructure. Jaringan Ad-Hoc adalah jaringan dimana beberapa komputer terhubung secara langsung, atau lebih dikenal dengan istilah Peer-to-Peer. Sedangkan jaringan Infrastructure adalah jaringan yang menggunakan Access Point yang berfungsi sebagai pengatur lalu lintas data, sehingga memungkinkan banyak client dapat saling terhubung melalui jaringan (Assidiq, 2012).

  2.5 Jaringan Wi-fi

  (Gough’s Tech Zone, 2016).

  kapasitas Power Bank secara akurat, yang berfungsi untuk mengukur tegangan, arus, dan daya dari perangkat elektronik berbasis USB. Fungsi dari alat ini adalah Mengukur kapasitas baterai, power bank, real output port-port USB laptop charger handphone

  Charger Doctor , yang sudah bisa mengukur

  Keweisi adalah alat versi terbaru dari

  2.4 Keweisi

  SanDisk merancang kartu memori ini untuk berbagai kondisi. Antara lain mampu bertahan berbagai kondisi cuaca, tahan suhu dari 13 hingga 185 derajat Fahrenheit, tahan goncangan, tahan air, dan tahan X-Ray (Western Digital Corporation, 2017).

  2.3 Micro SD

  Daya listrik adalah tingkat konsumsi energi yang dihantarkan atau besarnya usaha yang dilakukan pada selang waktu tertentu dalam sebuah perangkat atau rangkaian listrik. Sedangkan berdasarkan konsep usaha yang dimaksud dengan daya listrik adalah besarnya usaha dalam memindahkan muatan persatuan waktu atau lebih singkatnya adalah jumlah energi listrik yang digunakan tiap detik (Teknik Elektronika, 2017). Satuan daya listrik adalah watt yang menyatakan banyaknya tenaga listrik yang mengalir persatuan waktu (joule/detik) dengan persamaan 1 Wh adalah 3600 joule. Peranti mengkonversi kerja ini ke dalam berbagai bentuk yang berguna, seperti panas seperti pada pemanas listrik, cahaya seperti pada bola lampu, dan energi kinetik seperti pada motor listrik. Listrik dapat diperoleh dari pembangkit listrik atau penyimpan energi seperti baterai (Wikipedia, 2017).

3. METODOLOGI

  Berikut langkah-langkah yang dilakukan untuk menyelesaikan masalah pada penelitian ini. Langkah-langkah tersebut meliputi studi literatur, analisis kebutuhan, perancangan sistem, pengujian dan analisis hasil, dan pengambilan kesimpulan. Metodologi penelitian yang akan digunakan pada penelitian ini disajikan pada Gambar 1.

  Besar data pada penelitian ini adalah 32MB,

  Dari Gambar 3 diketahui lebar per ruangan adalah 4 x 5 meter, jadi untuk jarak antar Raspberry Pi server dan Raspberry Pi client adalah sekitar 16 meter yang dihalangi atau hambatannya adalah tembok setebal 15 cm. Jika

  Gambar 3. Beberapa ruangan penelitian

  penelitian beberapa ruangan dapat dilihat pada Gambar 3.

  client berada dalam satu ruangan. Lalu pada

  Dari Gambar 2 diketahui panjang dan lebar dari ruangan yang dipakai adalah 4 x 5 meter. Dalam pengujiannya tidak ada hambatan, karena Raspberry Pi server dan Raspberry Pi

  Gambar 2. Satu ruangan penelitian

  64MB, dan 128MB, dipilih dengan besar data tersebut, karena untuk melihat perbedaan konsumsi daya dan performa throughput secara segnifikan. Jika data terlalu kecil ukurannya atau perbedaan antar data terlalu kecil, dikhawatirkan selisih konsumsi daya dan performa throughput tidak dapat terbaca. Ruangan yang dipilih adalah satu ruangan dan beberapa ruangan seperti Gambar 2.

  4.3 Penentuan besar data dan ruangan

  Gambar 1. Alur metode penelitian 4.

  Infrastructure dalam satu ruangan dan beberapa ruangan.

  Setelah pengujian jaringan Ad-Hoc selesai di lakukan, maka selanjutnya pengujian pengunggahan dan pengunduhan pada jaringan

  4.2 Kofigurasi jaringan Infrastructure

  Konfigurasi jaringan Ad-Hoc di lakukan karena pada penelitian ini yang pertama di lakukan adalah pengujian pengunggahan dan pengunduhan pada jaringan Ad-Hoc dalam satu ruangan dan beberapa ruangan.

  4.1 Kofigurasi jaringan Ad-Hoc

PERANCANGAN SISTEM

  dilakukan penentuan besar data, ruangan yang akan digunakan, rumus perhitungan daya, dan bagaimana menganalisis performa throughput.

  Ad-Hoc dan Infrastructure. Selain itu, juga

  Perancangan sistem dilakukan untuk mengkonfigurasikan jaringan yang akan digunakan, jaringan tersebut adalah jaringan

  Raspberry Pi server dan client berbeda 4 ruangan, maka total ketebalan tembok yang adalah 45 cm.

  D ata ( M

  D ata ( M

  T h rou gh pu t (M B/ s) W (J) Wh

  32 4,46 0,45 23 1,4 46,161 0,01282 64 4,48 0,42 58 1,4 109,133 0,03031 128 4,47 0,42 120 1,1 225,288 0,06258

  D ata ( M

  B) V (V) I (A) t(s) T h rou gh pu t (M B/ s) W (J) Wh

  32 4,45 0,36 23 1,4 36,846 0,01024 64 4,48 0,35 58 1,4 90,944 0,02526 128 4,46 0,36 120 1,1 192,672 0,05352

  B) V (V) I (A) t(s) T h rou gh pu t (M B/ s) W (J) Wh

  5.2 Hasil pengujian jaringan Infrastructure

  32 4,82 0,45 38 862,3 82,422 0,0229 64 4,81 0,45 90 862,3 194,805 0,05411 128 4,85 0,45 108 1,2 235,71 0,06548

5. HASIL DAN PENGUJIAN

5.1 Hasil pengujian jaringan Ad-Hoc

  D ata ( M

  B) V (V) I (A) t(s) T h rou gh pu t (M B/ s) W (J) Wh

  32 4,81 0,32 38 0,862 58,4896 0,01625 64 4,75 0,33 90 0,862 141,075 0,03919 128 4,85 0,33 108 1,2 172,854 0,04802

  Berikut adalah hasil pengujian pada pengunggahan data dalam satu ruangan dengan tiga data yang memiliki besar berbeda melalui jaringan Infrastructure. Dapat di lihat pada Tabel 5.

  Tabel 4. Pengunduhan data pada beberapa ruangan menggunakan jaringan Ad-Hoc

  4.4 Rumus Perhitungan Daya

  throughput jaringan dilihat dari seberapa cepat

  Rumus hitung energi yang dibutuhkan atau yang keluar dari Power Bank pada saat pengunggahan dan pengunduhan data adalah sebagai berikut.

  W = V x I x t (1)

  Diketahui : W = Energi / J V = Tegangan / V I = Arus / A T = Waktu / s Selain itu, perlu diketahui kapasitas Power Bank adalah 54 Wh = 194400 Joule.

  Dengan persamaan 1 Wh = 3600 Joule.

  4.5 Analisis Performa Throughput

  Dalam penelitian ini analisis performa

  pengunggahan dan pengunduhan data pada Raspberry Pi menggunakan jaringan Ad-Hoc dan jaringan Infrastructure dalam satu ruangan dan beberapa ruangan.

  Selanjutnya adalah hasil pengujian pada pengunduhan data dalam beberapa ruangan dengan tiga data yang memiliki besar berbeda melalui jaringan Ad-Hoc. Dapat di lihat pada Tabel 4.

  Berikut adalah hasil pengujian pada pengunggahan data dalam satu ruangan dengan tiga data yang memiliki besar berbeda melalui jaringan Ad-Hoc. Dapat di lihat pada Tabel 1.

  Tabel 1. Pengunggahan data pada satu ruangan menggunakan jaringan Ad-Hoc

  Selanjutnya adalah hasil pengujian pada pengunduhan data dalam satu ruangan dengan tiga data yang memiliki besar berbeda melalui jaringan Ad-Hoc. Dapat di lihat pada Tabel 2.

  Tabel 2. Pengunduhan data pada satu ruangan menggunakan jaringan Ad-Hoc

  Selanjutnya adalah hasil pengujian pada pengunggahan data dalam beberapa ruangan dengan tiga data yang memiliki besar berbeda melalui jaringan Ad-Hoc. Dapat di lihat pada Tabel 3.

  Tabel 3. Pengunggahan data pada beberapa ruangan menggunakan jaringan Ad-Hoc

B) V (V) I (A) t(s)

  

Tabel 5. Pengunggahan data pada satu ruangan Tabel 8 Pengunduhan data pada beberapa ruangan

menggunakan jaringan Infrastructure menggunakan jaringan Infrastructure

s) s) B/ B/

  B) (M

  B) (M t t

  M M V (V) I (A) t(s) W (J) Wh V (V) I (A) t(s) W (J) Wh pu pu ata ( gh ata ( gh D

  D rou rou h h T T

  32 4,95 0,46 14 2,3 31,878 0,00886 32 5,01 0,33 29 1,1 47,9457 0,01332 64 4,95 0,45 28 2,3 62,37 0,01733 64 5,01 0,35 67 0,978 117,485 0,03263 128 4,97 0,45 55 2,3 123,008 0,03417 128 5,01 0,35 159 0,824 278,807 0,07745

  Selanjutnya adalah hasil pengujian pada 6.

   ANALISIS

  pengunduhan data dalam satu ruangan dengan Pada pengunggahan data melalui jaringan tiga data yang memiliki besar berbeda melalui

  Ad-Hoc dan Infrastructure dengan data sebesar

  jaringan Infrastructure. Dapat di lihat pada

  32 MB, 64 MB, dan 128 MB dalam satu Tabel 6. ruangan didapatkan hasil konsumsi daya seperti pada Gambar 4.

  Tabel 6. Pengunduhan data pada satu ruangan menggunakan jaringan Infrastructure s) B/

  B) (M t

  M V (V) I (A) t(s) pu W (J) Wh ata ( gh D rou h T

  32 4,95 0,35 14 2,3 24,255 0,00674 64 4,95 0,35 28 2,3 48,51 0,01348 128 4,95 0,34 55 2,3 92,565 0,02571

  Gambar 4. Grafik pengunggahan data dalam satu ruangan

  Selanjutnya adalah hasil pengujian pada pengunggahan data dalam beberapa ruangan Selanjutnya pada pengunduhan data dengan tiga data yang memiliki besar berbeda melalui jaringan Ad-Hoc dan Infrastructure melalui jaringan Infrastructure. Dapat di lihat dengan data sebesar 32 MB, 64 MB, dan 128 pada Tabel 7. MB dalam satu ruangan didapatkan hasil

  Tabel 7. Pengunggahan data pada beberapa ruangan konsumsi daya seperti pada Gambar 5. menggunakan jaringan Infrastructure s) B/

  B) (M t

  M V (V) I (A) t(s) pu W (J) Wh ata ( gh D rou h T

  32 5,01 0,41 29 1,1 59,5689 0,01655 64 5,01 0,42 67 0,978 140,981 0,03916 128 5,01 0,42 159 0,824 334,568 0,09294

  Gambar 5. Grafik pengunduhan data dalam satu ruangan

  Selanjutnya adalah hasil pengujian pada Selanjutnya pada pengunggahan data pengunduhan data dalam beberapa ruangan melalui jaringan Ad-Hoc dan Infrastructure dengan tiga data yang memiliki besar berbeda dengan data sebesar 32 MB, 64 MB, dan 128 melalui jaringan Infrastructure. Dapat di lihat MB dalam beberapa ruangan didapatkan hasil pada Tabel 8. konsumsi daya seperti pada Gambar 6. Gambar 6. Grafik pengunggahan data dalam beberapa ruangan

  Pada Gambar 6, menunjukkan perbedaan selisih pengunggahan data dengan besar 128 MB melalui jaringan Ad-Hoc dan Infrastucture dalam beberapa ruangan. Pengunggahan data pada jaringan Ad-Hoc membutuhkan daya sebesar 0,065475 Wh dan pada jaringan

  Infrastructure terhadap konsumsi daya pada

  0,025262222 Wh dan pengunduhan data pada jaringan Infrastructure membutuhkan daya sebesar 0,013475 Wh. Pada pengunduhan data 128 MB dalam satu ruangan melalui jaringan Ad-Hoc membutuhkan daya sebesar 0,05352 Wh dan pengunduhan data pada jaringan

  Ad-Hoc membutuhkan daya sebesar

  0,0067375 Wh. Pada pengunduhan data 64 MB dalam satu ruangan melalui jaringan

  Infrastructure membutuhkan daya sebesar

  0,03416875 Wh. Selanjutnya Pada pengunduhan data 32 MB dalam satu ruangan melalui jaringan Ad-Hoc membutuhkan daya sebesar 0,010235 Wh dan pengunduhan data pada jaringan

  Infrastructure membutuhkan daya sebesar

  0,0303147222 Wh dan pengunggahan data pada jaringan Infrastructure membutuhkan daya sebesar 0,017325 Wh. Pada pengunggahan data 128 MB dalam satu ruangan melalui jaringan Ad-Hoc membutuhkan daya sebesar 0,06258 Wh dan pengunggahan data pada jaringan

  Ad-Hoc membutuhkan daya sebesar

  0,008855 Wh. Pada pengunggahan data 64 MB dalam satu ruangan melalui jaringan

  Infrastructure membutuhkan daya sebesar

  Raspberry Pi adalah pada pengunggahan data melalui jaringan Infrastructure lebih hemat daya daripada pengunggahan data melalui jaringan Ad-Hoc dalam satu ruangan. Pada pengunggahan data 32 MB dalam satu ruangan melalui jaringan Ad-Hoc membutuhkan daya sebesar 0,0128225 Wh dan pengunggahan data pada jaringan

  Hasil dari penggunaan jaringan Ad-Hoc dan

  Infrastucture membutuhkan daya sebesar

  Berdasarkan rumusan masalah yang ada dan hasil analisis yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1.

  7. KESIMPULAN

  128 MB adalah sebesar 0,02943125 Wh. Hal ini menunjukkan bahwa pada pengunduhan data sebesar 128 MB melalui jaringan Ad-Hoc dalam beberapa ruangan lebih hemat daya daripada melalui jaringan Infrastructure dalam beberapa ruangan.

  Hoc dan jaringan Infrastructure dengan data

  0,07744625 Wh. Maka selisih konsumsi daya antara pengunduhan data melalui jaringan Ad-

  Infrastructure membutuhkan daya sebesar

  Pada Gambar 7, menunjukkan perbedaan selisih pengunduhan data dengan besar 128 MB melalui jaringan Ad-Hoc dan Infrastructure dalam beberapa ruangan. Pengunduhan data pada jaringan Ad-Hoc membutuhkan daya sebesar 0,048015 Wh dan pada jaringan

  Gambar 7. Grafik pengunduhan data dalam beberapa ruangan

  Selanjutnya pada pengunduhan data melalui jaringan Ad-Hoc dan Infrastructure dengan data sebesar 32 MB, 64 MB, dan 128 MB dalam beberapa ruangan didapatkan hasil konsumsi daya seperti pada Gambar 7.

  MB adalah sebesar 0,0275 Wh. Hal ini menunjukkan bahwa pada pengunggahan data sebesar 128 MB melalui jaringan Ad-Hoc dalam beberapa ruangan lebih hemat daya daripada melalui jaringan Infrastucture dalam beberapa ruangan.

  Hoc dan jaringan Infrastucture dengan data 128

  0,0929355 Wh. Maka, selisih konsumsi daya antara pengunggahan data melalui jaringan Ad-

  Infrastructure membutuhkan daya sebesar 0,0257125 Wh.

  2. Dampak adanya penghalang sinyal terhadap kosumsi daya dari jaringan Ad-Hoc dan

  kedua jaringan tersebut adalah pada jaringan

  http://sobarudinfile.blogspot.co.id/2014/1 0/perbedaan-jaringan-ad-hoc- dengan.html (Accessed: 23 May 2017).

  Hoc dengan Infrastruktur . Available at:

  Atep Sobarudin (2015) Perbedaan Jaringan Ad

  8. DAFTAR PUSTAKA Assidiq, H. F. (2012) ‘Wifi’, pp. 1–106.

  MB dan 128 MB berturut-turut menurun sebesar 1,2 MB/s, 1,322 MB/s, dan 1,476 MB/s. Sedangkan pada jaringan Ad-Hoc dengan besar data 32 MB, 64 MB berturut- turut menurun sebesar 0,538 MB/s, 0,538 MB/s namun pada data 128 MB naik sebesar 0,1 MB/s.

  Infrastructure dengan besar data 32 MB, 64

  throughput lebih baik meggunakan jaringan Ad-Hoc. Menurunnya kestabilan kecepatan throughput terhadap penghalang sinyal dari

  Infrastructure pada Raspberry PI adalah

  ruangan lebih baik jaringan Infrastructure untuk performa throughputnya, namun pada pengujian beberapa ruangan dengan data 128 MB, pada jaringan Infrastructure performa throughput nya mengalami penuruanan dan pada jaringan Ad-Hoc mengalamin kenaikan performa throughput. Sehingga pada pada data 128 MB performa

  Infrastructure pada Raspberry Pi dalam satu

  3. Performa jaringan Ad-Hoc dan

  32 MB dalam satu ruangan membutuhkan daya sebesar 0,008855 Wh dan pengunggahan dalam beberapa ruangan membutuhkan daya sebesar 0,01654691667 Wh. Pada pengunggahan data 64 MB dalam satu ruangan membutuhkan daya sebesar 0,017325 Wh dan pengunggahan dalam beberapa ruangan membutuhkan daya sebesar 0,0391615 Wh. Pada pengunggahan data 128 MB dalam beberapa ruangan membutuhkan daya sebesar 0,03416875 Wh dan pengunggahan dalam beberapa ruangan membutuhkan daya sebesar 0,0929355 Wh. Pada pengunduhan data 32 MB dalam satu ruangan jaringan Ad-Hoc membutuhkan daya sebesar 0,0067375 Wh dan pengunduhan dalam beberapa ruangan membutuhkan daya sebesar 0,01331825 Wh. Pada pengunduhan data 64 MB dalam satu ruangan membutuhkan daya sebesar 0,013475 Wh dan pengunduhan dalam beberapa ruangan membutuhkan daya sebesar 0,032634583 Wh. Pada pengunduhan data 128 MB dalam satu ruangan membutuhkan daya sebesar 0,0257125 Wh dan pengunduhan dalam beberapa ruangan membutuhkan daya sebesar 0,07744625 Wh.

  jaringan Infrastructure pada pengunggahan data

  throughput suatu jaringan. Selanjutnya pada

  naiknya konsumsi daya pada kedua jaringan tersebut. Pada pengunggahan data melalui jaringan Ad-Hoc dalam satu ruangan lebih hemat dalam mengkonsumsi daya daripada pengunggahan data dalam beberapa ruangan. Pada pengunggahan data 32 MB dalam satu ruangan jaringan Ad-Hoc membutuhkan daya sebesar 0,0128225 Wh dan pengunggahan dalam beberapa ruangan membutuhkan daya sebesar 0,022895 Wh. Pada pengunggahan data 64 MB dalam satu ruangan membutuhkan daya sebesar 0,0303147222 Wh dan pengunggahan dalam beberapa ruangan membutuhkan daya sebesar 0,0541125 Wh. Pada pengunggahan data 128 MB dalam satu ruangan membutuhkan daya sebesar 0,06258 Wh dan pengunggahan dalam beberapa ruangan membutuhkan daya sebesar 0,065475 Wh. Lalu pada pengunduhan data 32 MB dalam satu ruangan jaringan Ad-Hoc membutuhkan daya sebesar 0,010235 Wh dan pengunduhan dalam beberapa ruangan membutuhkan daya sebesar 0,016247111 Wh. Pada pengunduhan data 64 MB dalam satu ruangan membutuhkan daya sebesar 0,025262222 Wh dan pengunduhan dalam beberapa ruangan membutuhkan daya sebesar 0,0391875 Wh. Pada pengunduhan data 128 MB dalam satu ruangan membutuhkan daya sebesar 0,05352 Wh dan pengunduhan dalam beberapa ruangan membutuhkan daya sebesar 0,048015 Wh. Terlihat terjadi perbedaan hasil pada pengunduhan data 128 MB, pungunduhan data dalam satu ruangan menurun dan dalam beberapa ruangan mengalami kenaikan performa throughput. Hal tersebut dengan jelas dapat menunjukkan bahwa pengaruh kondisi lingkungan, waktu dan keadaan yang berbeda dapat mempengaruhi performa

  Dwinata, I. C., Rivai, M. and Setijadi, E. (2016) ‘Desain Wireless Sensor Network dan Webserver untuk Pemetaan Titik Api http://teknikelektronika.com/pengertian- pada Kasus Kebakaran Hutan’, 5(2), pp. 198 daya-listrik-rumus-cara-menghitung/ –203. (Accessed: 21 July 2017). Gough’s Tech Zone (2016) Review, Teardown:

  . Available Western Digital Corporation (2017) SANDISK

  Keweisi KWS-V20 USB Tester

  at: EXTREME microSD UHS-I CARD . http://goughlui.com/2016/08/20/review- Available at: teardown-keweisi-kws-v20-usb-tester/ https://www.sandisk.com/home/memory- (Accessed: 6 June 2017). cards/microsd-cards/extreme-microsd (Accessed: 6 June 2017).

  Hidayat, A. et al.

  (2017) ‘ANALISIS KINERJA DAN PERFORMANSI Wikipedia (2017) Daya listrik. Available at: PENGIRIMAN FILE HASIL https://id.wikipedia.org/wiki/Daya_listrik TANGKAPAN KAMERA DENGAN (Accessed: 19 July 2017).

  IBR- DTN’, x(x), pp. 1–6. Information, F. F. (2011) ‘How to Configure Secure Copy’, pp. 1–7.

  MI INDONESIA (2017) Mi Power Bank

  16000mAh . Available at:

  http://www.mi.com/id/pb16000/ (Accessed: 23 May 2017). Nanda, M. D. and Teori, L. (2015) ‘Sistem

  Pengontrolan Peralatan Listrik secara Online Menggunakan Sensor Gerak ( Studi Kasus PT . Capella Dinamik Nusantara Riau ) Melgisaputra Dwi Nanda’, 1(2).

  Pinem, R. S. L. dan M. (2014) ‘Analisis Quality of Service (QoS) Jaringan Internet di SMK Telkom Medan’, Singuda Ensikom, 7(3), p. 1.

  Prasojo, G. et al.

  (2016) ‘Implementasi Manajemen Perubahan State Prosesor Pada Wireless Sensor Node’, (8).

  Pratama, R. P., Akbar, S. R. and Bhawiyuga, A.

  (2017) ‘Rancang Bangun Low Power Sensor Node Menggunakan MSP430 Berbasis’, 1(3), pp. 157–165.

  Rahayu, M., P, A. B. and Haritman, Erik(Dalam Stone, A. 2012) (2014) ‘Pengontrolan Alat Elektronika Melalui Media Wi-

  Fi Berbasis Raspberry Pi’,

  Electrans , 13(1), pp. 35 –42.

  RASPBERRY PI FOUNDATION (2017)

  RASPBERRY PI 3 MODEL B . Available

  at: https://www.raspberrypi.org/products/ras pberry-pi-3-model-b/ (Accessed: 23 May 2017).

  Teknik Elektronika (2017) Pengertian Daya Listrik dan Rumus untuk Menghitungnya .

  Available at: