BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Saham a. Pengertian Saham - Pengaruh Dividend Per Share Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Barang Konsumsi Yang Go Public

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis

1. Saham

a. Pengertian Saham

  Saham menurut Anoraga (2006:57) didefinisikan sebagai “surat berharga atas bukti penyertaan atau pemilikan individu maupun institusi dalam suatu perusahaan.” Wujud saham adalah selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan kertas tersebut. Dengan memiliki saham, investor mempunyai hak terhadap pendapatan dan kekayaan perusahaan dimana setelah dikurangi dengan semua kewajiban perusahaan.

  Menurut Widioatmodjo (2004:42) terdapat keuntungan dan kerugian dalam investasi saham yaitu: 1) keuntungan:

  a) dividen, yaitu bagian keuntungan perusahaan yang akan dibagikan kepada pemegang saham, b) capital gain, yaitu keuntungan dari hasil jual/beli saham, berupa selisih antara nilai jual yang lebih tinggi daripada nilai beli saham, c) saham perusahaan, seperti tanah atau aktiva berharga sejenis, nilainya akan meningkat sejalan dengan waktu dan sejalan dengan perkembangan atau kinerja perusahaan, d) saham dapat dijaminkan ke bank sebagai agunan untuk memperoleh kredit.

  2) kerugian:

  a) capital loss, yaitu kerugian dari hasil jual/beli saham berupa selisih antara nilai jual yang lebih rendah daripada nilai beli saham, b) opportunity loss, kerugian berupa selisih suku bunga deposito dikurangi total hasil yang diperoleh dari investasi, seandainya terjadi penurunan harga dan tidak dibaginya dividen,

  c) kerugian karena perusahaan dilikuidasi, dimana nilai likuidasi yang dibagikan lebih rendah dari harga beli saham.

  b. Karakteristik Saham

  Fakhruddin dan Hadianto (2001:8) menyebutkan bahwa saham memiliki karakteristik, antara lain: 1) dividen dibayarkan sepanjang perusahaan memperoleh laba, 2) memiliki hak suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), 3) memiliki hak akhir dalam pembagian kekayaan perusahaan jika perusahaan dilikuidasi dan setelah semua kewajiban perusahaan dilunasi, 4) memiliki tanggung jawab terbatas terhadap klaim pihak lain sebesar proporsi sahamnya, 5) hak untuk mengalihkan kepemilikan sahamnya.

  c. Klasifikasi Saham

  Berdasarkan klasifikasinya saham dapat dibedakan atas beberapa hal: 1) cara peralihan hak

  a) saham atas unjuk, yaitu dimana pada saham tidak tertulis nama pemiliknya agar mudah dipindahtangankan dari satu investor ke investor lainnya, b) saham atas nama, merupakan saham yang ditulis dengan jelas siapa nama pemiliknya, dimana cara peralihannya harus melalui prosedur tertentu,

  2) hak tagihan atau klaim:

  a) saham biasa, yaitu saham yang menempatkan pemiliknya paling terakhir terhadap pembagian dividen dan hak atas harta kekayaan perusahaan apabila perusahaan tersebut dilikuidasi,

  b) saham preferen, merupakan saham yang memiliki karakteristik gabungan antara obligasi dan saham biasa, karena bisa menghasilkan pendapatan tetap (seperti obligasi), tetapi juga bisa tidak mendatangkan hasil seperti yang dikehendaki investor, 3) kinerja saham:

  a) blue-chip stocks, yaitu saham biasa dari suatu perusahaan yang memiliki reputasi tinggi, sebagai pemimpin di industri sejenis, memiliki pendapatan yang stabil dan konsisten dalam membayar dividen,

  b) income stocks, yaitu saham dari suatu perusahaan yang memiliki kemampuan membayar dividen lebih tinggi dari rata-rata dividen yang dibayarkan pada tahun sebelumnya,

  c) growth stocks, yaitu saham-saham dari perusahaan yang memiliki pertumbuhan pendapatan yang tinggi, sebagai pemimpin di industri sejenis yang mempunyai reputasi tinggi,

  d) speculative stocks, yaitu saham suatu perusahaan yang tidak bisa secara konsisten memperoleh penghasilan dari tahun ke tahun, akan tetapi mempunyai kemampuan penghasilan yang tinggi di masa mendatang, meskipun belum pasti, e) counter cyclical stocks, yaitu saham yang tidak terpengaruh oleh kondisi ekonomi makro maupun situasi bisnis secara umum, dimana perusahaannya mampu memberikan dividen yang tinggi, contohnya perusahaan barang konsumsi.

2. Harga Saham

a. Pengertian Harga Saham

  Harga saham merupakan salah satu indikator keberhasilan pengelolaan perusahaan. Keberhasilan dalam menghasilkan keuntungan akan memberikan suatu kepuasan bagi investor yang rasional. Harga saham yang cukup tinggi akan memberikan keuntungan yaitu berupa capital gain dan citra yang lebih baik bagi perusahaan sehingga memudahkan bagi manajemen untuk mendapatkan dana dari luar perusahaan.

  Harga saham di bursa ditentukan oleh kekuatan pasar, dalam arti tergantung kekuatan permintaan dan penawaran saham itu sendiri. Pergerakan harga suatu saham dalam jangka pendek tidak dapat diterka secara pasti. Semakin banyak orang yang ingin membeli saham, maka harga saham tersebut cenderung bergerak naik.

  Sebaliknya, semakin banyak orang yang ingin menjual maka harga saham tersebut cenderung akan bergerak turun.

b. Jenis- Jenis Harga Saham

  Dalam prakteknya, terdapat beberapa harga saham yang diperdagangkan dibedakan menurut cara peralihan dan manfaat yang diperoleh bagi pemegang saham yaitu harga nominal, harga dasar dan harga pasar.

  1. Harga Nominal Harga nominal merupakan harga yang tercantum dalam sertifikat saham yang ditetapkan oleh emiten untuk menilai setiap lembar saham yang dikeluarkan.

  Besarnya harga nominal memberikan arti penting karena deviden yang dibayarkan atas saham biasanya ditetapkan berdasarkan nilai nominal,

  2. Harga Dasar Harga dasar dipergunakan dalam perhitungan indeks harga saham. Harga dasar akan berubah sesuai dengan aksi perusahaan. Untuk saham baru, harga dasar merupakan harga perdananya, 3. Harga Pasar

  Harga pasar adalah harga pada pasar riil. Harga pasar merupakan harga yang paling mudah ditentukan karena merupakan harga dari suatu saham pada pasar yang sedang berlangsung atau jika pasar sudah ditutup. Jadi harga pasar adalah harga penutupannya

  c. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Harga Saham

  Harga saham dapat berubah setiap saat. Perubahan tersebut dipengaruhi oleh faktor internal maupun eksternal,yaitu sebagai berikut: Faktor internal 1) laba penjualan, 2) nilai kekayaan total, 3) likuiditas, 4) penjualan 5) pertumbuhan aktiva tahunan, Faktor eksternal, 1) tingkat suku bunga 2) fluktuasi nilai tukar mata uang, 3) kondisi ekonomi, sosial, politik dan keamanan suatu negara

  d. Analisis Penilaian Harga Saham

  Dalam melakukan penanaman modal, seorang investor perlu melakukan analisis penilaian terhadap kinerja perusahaan. Analisis penilaian saham yang dapat digunakan dalam pengambilan keputusan untuk melakukan investasi meliputi analisis teknikal dan analisis fundamental.

  1) Analisis Fundamental, merupakan salah satu cara melakukan penelitian saham dengan mempelajari atau mengamati berbagai indikator terkait kondisi makro ekonomi dan kondisi industri perusahaan, termasuk berbagai indikator keuangan dan manajemen perusahaan seperti pendapatan, laba, pertumbuhan penjualan, return on equity, profit margin untuk menilai kinerja perusahaan dan potensi pertumbuhan perusahaan di masa mendatang.

  2) Analisis Teknikal, analisis ini berdasarkan pada data perubahan harga saham di masa lalu untuk memperkirakan harga saham di masa mendatang. Para analis memperkirakan pergeseran penawaran dan permintaan dalam jangka pendek, serta berusaha untuk cenderung mengabaikan risiko dan pertumbuhan laba dalam menentukan barometer dari penawaran dan permintaan.

3. Dividen

  a. Pengertian Dividen

  Dividen adalah bagian keuntungan perusahaan yang akan dibagikan kepada para pemegang saham. Tinggi rendahnya rasio pembayaran dividen yang akan dibagikan diusulkan oleh Dewan Direksi dan disetujui di dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

  b. Jenis – Jenis Dividen

  Dividen dapat diberikan dalam berbagai bentuk. Dilihat dari bentuk dividen yang didistribusikan kepada pemegang saham, dividen dapat dibedakan menjadi dividen tunai, dividen utang, dividen properti, dividen likuidasi, dan dividen saham.

  1. Dividen tunai Dividen yang dibagikan kepada pemegang saham dalam bentuk kas (tunai).

  Pada waktu rapat pemegang saham perusahaan memutuskan bahwa sejumlah tertentu dari laba perusahaan akan dibagi dalam bentuk cash dividen.

  2. Dividen utang Suatu surat tanda kesediaan membayar sejumlah uang tertentu yang diberikan perusahaan kepada para pemegang saham sebagai dividen. Surat ini berbunga sampai dengan dibayarkan uang tersebut kepada yg berhak. Script dividen seperti ini biasa dibuat apabila pada waktu para pemegang saham mengambil keputusan tentang pembagian laba dimana perusahaan belum (tidak) mempunyai persediaan uang kas yang cukup untuk membayar dividen kas

  3. Dividen properti Dividen yang diberikan kepada para pemegang saham dalam bentuk barang- barang (tidak berupa uang tunai ataupun modal saham perusahaan). Contoh dividen barang adalah dividen berupa persediaan atau saham yang merupakan investasi perusahaan pada perusahaan lain.

  4. Dividen likuidasi Dividen yang dibayarkan kepada para pemegang saham dimana sebagian dari jumlah tersebut dimaksudkan sebagai pembayaran bagian laba sedangkan sebagian lagi dimaksudkan sebagai pengembalian modal yang ditanamkan (diinvestasikan) oleh para pemegang saham ke dalam perusahaan tersebut.

5. Dividen saham

  Dividen yang diberikan kepada para pemegang saham dalam bentuk saham- saham yg dikeluarkan oleh perusahaan itu sendiri.

  Besar kecilnya dividen yang dibayarkan kepada pemegang saham tergantung dari kebijaksanaan dividen masing-masing perusahaan dan ditentukan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Dari segi perusahaan, membagikan dividen kepada para investor memperlukan pertimbangan yang mendalam karena perusahaan juga harus memikirkan kelangsungan pertumbuhan perusahaan.

  c. Kebijakan Dividen

  Sugiyarso dan Winarni (2005:101) mengartikan kebijakan dividen (dividend

  

policy ) sebagai “keputusan pihak manajemen untuk menentukan perlakuan terhadap

earning after tax (EAT), apakah dibagikan sebagai dividen, diinvestasikan kembali

  atau sebagian dibagikan sebagai dividen dan sebagian lagi diinvestasikan kembali ke perusahaan”.

  d. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kebijakan Dividen

  Menurut Sugiyarso dan Winarni (2005:102) faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan dividen antara lain perjanjian utang, pembatasan dari saham preferen, tersedianya kas, pengendalian terhadap perusahaan, kebutuhan dana untuk investasi dan fluktuasi laba.

  1) Perjanjian Utang

  Perjanjian utang antara perusahaan dengan kreditur dapat membatasi pembayaran dividen sebab seringkali dividen hanya dapat dibayarkan jika kewajiban utang kepada kreditur telah terpenuhi. Rasio-rasio keuangan yang menunjukkan perusahaan dalam kondisi sehat juga merupakan faktor yang mempengaruhi kebijakan dividen. 2)

  Pembatasan dari Saham Preferen Apabila dividen pemegang saham preferen belum dibayar maka pembayaran dividen kepada pemegang saham biasa belum bisa dilakukan.

  3) Tersedianya Kas

  Cash dividen hanya dapat dibayarkan apabila tersedia uang tunai yang cukup dalam perusahaan. Keadaan tersebut tercermin dalam rasio keuangan perusahaan. 4)

  Pengendalian terhadap Perusahaan Faktor yang penting khususnya pada perusahaan-perusahaan yang relatif kecil adalah apabila pihak manajemen ingin mempertahankan kontrol terhadap perusahaan. Keadaan demikian menyebabkan ada kecenderungan perusahaan segan menjual saham baru dan lebih suka menahan laba guna memenuhi kebutuhan pendanaan perusahaan. Akibatnya, dividen yang dibayarkan dalam bentuk kas menjadi kecil.

  5) Kebutuhan Dana untuk Investasi

  Perusahaan yang berkembang selalu membutuhkan dana baru untuk diinvestasikan pada proyek-proyek yang menguntungkan. Dalam hal ini manajemen cenderung lebih suka memanfaatkan laba ditahan karena pemanfaatan laba ditahan tidak memerlukan floatation cost (transaction cost). 6)

  Fluktuasi Laba Apabila laba perusahaan berfluktuasi, dividen yang dibayarkan kecil. Hal ini dilakukan untuk menjaga kestabilan pembayaran dividen. Dengan laba yang berfluktuasi perusahaan juga memilih untuk tidak banyak menggunakan utang sebagai sumber pendanaan. Hal ini dilakukan untuk mengurangi risiko kebangkrutan. Dalam keadaan demikian laba ditahan akan menjadi besar dan dividen yang dibayarkan semakin kecil.

e. Bentuk Pembayaran Dividen

  Ada tiga bentuk pembayaran dividen, yaitu dividen dalam jumlah rupiah stabil, dividen dengan rasio pembayaran konstan, dan dividen tetap yang rendah ditambah dengan dividen ekstra.

  1) Dividen dalam jumlah rupiah stabil

  Banyak perusahaan yang menjalankan kebijakan pembayaran dividen yang stabil, artinya dividen per lembar yang dibayarkan setiap tahunnya relative tetap selama jangka waktu tertentu meskipun pendapatab per lembar saham per tahunnya berfluktuasi. Pembayaran dividen yang stabil ini dapat memberikan kesan kepada investor bahwa perusahaan tersebut mempunyai prospek yang baik di masa mendatang

  2) Dividen dengan rasio pembayaran konstan

  Beberapa perusahaan melakukan pembayaran dividen berdasarkan presentase tertentu dari laba. Karena laba berfluktuasi, maka menjalankan kebijakan ini akan berakibat jumlah dividen dalam rupiah akan berfluktuasi. 3)

  Dividen tetap yang rendah ditambah dividen ekstra Pembayaran dividen ini hanyalah merupakan modifikasi dari cara 1 dan 2 di atas. Kebijakan ini memberi fleksibilitas pada perusahaan tetapi mengakibatkan investor sedikit ragu-ragu tentang berapa besarnya dividen mereka. Apabila laba perusahaan sangat berfluktuasi, kebijakan ini akan merupakan piihan terbaik

4. Dividen Per Share

  Menurut Warren (1999;122) “dividen per share merupakan untuk menunjukkan sejauh mana laba dibagikan kepada pemegang saham”. Pengertian menurut Riyanto (1995:269) , “dividen per share digunakan untuk mengukur berapa jumlah rupiah yang akan diberikan kepada pemilik saham dari keuntungan tiap lembar saham.

  Dividen per share merupakan rasio yang mengukur seberapa besar dividen yang dibagikan dibandingkan dengan jumlah saham yang beredar pada tahun tertentu.

  Rasio ini memberikan gambaran mengenai seberapa besar laba yang dibagikan dalam bentuk dividen kepada pemegang saham untuk tiap lembar saham. Rasio ini dihitung dengan membagi jumlah saham yang beredar . Dividen per share (DPS) dapat dirumuskan sebagai berikut, dividen yang dibayarkan

  DPS = jumlah saham beredar Perusahaan yang dividend per share nya lebih tinggi dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan sejenis akan lebih diminati oleh investor, karena investor akan memperoleh kepastian modal yang ditanamkannya, yakni hasil berupa dividen. Namun perlu diingat bahwa perusahaan juga pelu memperhatikan kebutuhan investasinya, sehingga perusahaan perlu menetapkan kebijakan dividen yang berkaitan dengan penentuan pembagian pendapatan (earning) antara penggunaan untuk dibayarkan kepada pemegang saham sebagai dividen dan untuk digunakan dalam perusahaan yang akan diperlukan untuk investasi perusahaan.

5. Hubungan Harga Saham dengan Dividen Per Share (DPS)

  Signalling theor y menyebutkan bahwa ada kecenderungan harga saham akan

  naik jika ada pengumuman kenaikan dividen dan harga saham akan turun jika ada pengumuman penurunan dividen. Tetapi ada argumen lain yang menyebutkan bahwa dividen itu sendiri tidak menyebabkan kenaikan/penurunan harga saham, tetapi prospek perusahaan yang ditunjukkan dengan meningkat/menurunnya dividen yang dibayarkan, yang menyebabkan perubahan harga saham. Teori ini dikenal dengan teori signal atau isi informasi dari dividen (Information Content of Dividend). Menurut teori ini, dividen mempunyai kandungan informasi yaitu prospek perusahaan di masa mendatang.

B. Tinjauan Penelitian Terdahulu

  Penelitian mengenai harga saham telah beberapa kali dilakukan oleh peneliti sebelumnya. Adapun penelitian-penelitian sebelumnya dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel 2.1 Tinjauan Penelitian Terdahulu

  No Nama Peneliti Judul Penelitian Variabel Hasil Penelitian dan Tahun Independen Peneltian

  1 Yuda Pengaruh Earning EPS dan DPS Subrata Earning Per Per Share berpengaruh

  Share (EPS) (EPS), signifikan baik secara (2010) dan Dividend Dividend parsial bersama

  Per Share Per Share terhadap harga (DPS) (DPS) saham. Terhadap Harga Saham Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI

  2 Sabrina Elicia Analisis Earning Per Earning Per Share dan Pengaruh Share Dividen Per Share

  (2011) Earning Per (EPS), berpengaruh secara Share, Dividen Dividend signifikan terhadap Per Share dan Per Share harga saham Pertumbuhan (DPS) Penjualan Terhadap Harga Saham Perusahaan Manufaktur

  3 Taranika Pengaruh dividen Earning Per Dividen per share dan (2009) per share dan Share earning per share

  earning per (EPS), berpengaruh signifikan share terhadap Dividend terhadap harga saham

  harga saham Per Share pada perusahaan go pada perusahaan (DPS public

  go public di

  bursa efek indonesia.

  4 Arif (2001) pengaruh Earning Per Variabel earning per

  earning per Share share tidak berpengaruh share dan (EPS), signifikan terhadap

  dividen per share terhadap

  harga saham pada perusahaan

  go public di

  Indonesia Dividend Per Share (DPS harga saham

  Sumber : Penulis, 2012

C. Kerangka Konseptual dan Hipotesis

1. Kerangka Konseptual

  Kerangka konseptual menerangkan bagaimana hubungan suatu teori dengan faktor-faktor yang penting yang telah diketahui dalam suatu masalah tertentu.

  Berdasarkan latar belakang masalah dan tinjauan teoritis yang telah diuraikan di awal maka kerangka konseptual penelitan ini dapat dilihat dibawah ini

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual

  Keterangan : Variabel X : Dividend per share Variabel Y : Harga Saham

  Dividen per share merupakan rasio yang mengukur seberapa besar dividen yang dibagikan dibandingkan dengan jumlah saham yang beredar pada tahun tertentu.

  Rasio ini memberikan gambaran mengenai seberapa besar laba yang dibagikan dalam

  Dividend per share Harga Saham bentuk dividen kepada pemegang saham untuk tiap lembar saham. Rasio ini dihitung dengan membagi jumlah saham yang beredar .

  Pertumbuhan penjualan merupakan perubahan penjualan per tahun perusahaan. Pertumbuhan penjualan yang selalu meningkat menunjukkan bahwa perusahaan memiliki prospek yang baik dan menguntungkan. Investor akan memperoleh return yang besar jika melakukan investasi saham pada perusahaan yang dapat memberikan keuntungan yang besar. Hal ini akan mendorong para investor untuk berinvestasi sehingga permintaan saham akan naik. Meningkatnya permintaan saham akan diikuti oleh kenaikan harga saham.

2. Hipotesis

  Hipotesis adalah jawaban sementara yang harus diuji kebenarannya atas suatu penelitian yang dilakukan agar dapat mempermudah dalam menganalisis. Hipotesis dalam penelitian ini adalah H : tidak ada pengaruh antara dividend per share terhadap harga saham.

  H a : ada pengaruh antara dividen per share terhadap harga saham.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Dividend Per Share Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Barang Konsumsi Yang Go Public

2 67 71

Pengaruh Earning Per Share dan Dividend Per Share Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Go Public di Indonesia

1 37 98

Pengaruh Dividend Per Share Dan Earning Per Share Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Go Public Di Bursa Efek Indonesia

0 47 83

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Saham - Pengaruh Investasi, Earning Per Share (EPS) dan Dividend Per Share (DPS) Terhadap Harga Saham Perusahaan Asuransi yang Terdaftar Di BEI Tahun 2010-2013

0 1 24

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 2.1. Pasar Modal - Pengaruh Pemecahan Saham (Stock Split) Terhadap Harga Saham dan Volume Perdagangan Saham pada Perusahaan Go Public yang Terdaftar di BEI Tahun 2006 – 2011

0 0 11

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Harga Saham 2.1.1.1 Pengertian Harga Saham - Pengaruh Return On Assets (Roa), Debt To Equity Ratio (Der) Dan Earning Per Share (Eps) Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar Di Bu

0 0 22

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Saham 2.1.1 Pengertian Saham - Analisis Pengaruh Net Profit Margin dan Dividend Per Share Terhadap Harga Saham Perusahaan Manufaktur yang Listing di Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2011

0 0 13

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Manajemen Laba a. Pengertian Manajemen Laba - Analisis Pengaruh Praktek Manajemen Laba dan Ukuran Perusahaan Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan yang Melakukan Penawaran Saham Perdana yang Terdaftar di Burs

0 0 21

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Teoritis 2.1.1. Harga Saham 1. Pengertian Harga Saham - Pengaruh Earning Per Share dan Dividend Per Shara Terhadap Harga Saham pada Perusahaan Perbankan di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2012

0 0 19

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 2.1. Pasar Modal - Pengaruh Pengumuman Pemecahan Saham (Stock Split) Terhadap Harga Saham Dan Volume Perdagangan Saham Pada Perusahaan Go Public Yang Terdaftar Di Bei Tahun 2006-2011

0 0 11