ANALISIS FUNGSIONAL TENTANG INFORMASI PR

ANALISIS FUNGSIONAL TENTANG INFORMASI PRIBADI YANG
DIBERIKAN SAAT PERKENALAN DALAM BAHASA INGGRIS
Oleh Soraya
StaJ Pengajar Bahasa Inggris STBA LIA Jakarta
soraya@Stbalia.ac.id

Abstrak
Informasi pribadi merupakan hal yang umum diberikan saat kita berkenalan. Setiap
ujaran yang berisi informasi tersebut dapatdianalisis berdasarkan fungsi sintaksis, semantis,
dan pragmatis dengan menggunakan teori dari Harimurti Kridalaksana. Temyata secara
sintaktis semua kalimat bahasa Inggris dalam ungkapan yang memberi informasi pribadi ini
dapat mengisi fungsinya. Secara semantis penggunaan to be memunculkan peran identitas,
pokok, dan ciri. Adapun secara pragmatis, tema dan rema tetap mendominasi.
Kata kunci: fungsi, sintaxis, semantis, pragmatis

Abstract
Personal information is a general information given on the first meeting. Each
utterance consisting the information is actually can be analyzed base don syntactic, semantic,
and pragmatic function using the theory of Harimuri kridalaksana. Syntactically, all English
sentences in expressions giving personal information can fulfill all the functions. Semantically,
the use ofto be can show the role of identitas, pokok, and cir;. Pragmatically, theme and rheme

is still dominating.
Key words: function, syntactic, semantic, and pragmatic

I. Latar Belakang
Setelah aliran generatif dalam linguistik, aliran yang kini banyak
mendapat perhatian adalah aliran fungsional. Aliran ini dikembangkan oleh
Simon Dik, M.A.K Halliday, JR Martin, dll. Halliday telah mengembangkan
teori yang disebut sebagai Systemic Functional Lingistics (SFL) sejak awal 60an.

SFL

menempatkan

fungsi

bahasa

sebagai

sentral


(apa

yang

dimanifestasikan bahasa dan bagaimana wujud manifestasi tersebut). Di
Indonesia, aliran ini dikembangkan oleh Harimurti Kridalaksana.
Kata fungsi dalam aliran fungsional mempunyai pengertian hubungan
saling ketergantungan antara unsur-unsur dari suatu perangkat sedemikian rupa
108

LtN411A Vo1.8 No2, Oktober 108-123

sehingga perangkat itu merupakan keutuhan dan membentuk sebuah struktur
(Kridalaksana 29). Pengertian fungsi dapat digunakan secara intern maupun
ekstern dalam bahasa. Dalam tulisan tentang aliran fungsional, Halliday
mengungkapkan hubungari bahasa dengan berbagai aspek kehidupan manusia.
Hal itu yang disebut pengertian fungsi secara ekstern. Adapun yang bersifat
intern terkait dengan bahasa saja.
Bahasa adalah sumber sistematis untuk mengekpresikan makna dalam

konteks dan linguistik (chapelle 1), sedangkan Halliday mendefinisikannya
sebagai ilmu yang mempelajari bagaimana orang bertukar makna melalui
penggunaan bahasa. Pengertian ini mengimplikasikan bahwa bahasa itu ada
dan hams dipelajari dalam berbagai macam konteks. Untuk memperjelas hal
itu, kita dapat mengacu tulisan Kridalaksana yang menyatakan bahwa sebagai
fenomen yang menyatukan dunia makna (semantik) dan dunia bunyi (fonetik),
bahasa merupakan sistem yang terjadi dari tiga subsistem, yakni leksikon,
grammatika, dan fonologi. Sebagai suatu sistem, bahasa berada di dalam
konteks. Grammatika merupakan sebuah struktur yang terjadi dari dua bagian
yang saling berkaitan, yaitu morfologi dan sintaksis. Hubungan di antara
bahasa dan konteks disebut pragmatik.
Karena fungsionalisme merupakan gerakan linguistik yang berupaya
menjelaskan fenomen bahasa, analisis dapat dilakukan secara menyeluruh dari
fungsi dan bentuk secara sintaktis, semantis, ataupun pragmatis. Gerakan ini
juga menjadikan pemahaman atas kemampuan komunikatif sebagai tujuan
analisis bahasa.
Salah satu wujud fenomena bahasa yang ada dalam kehidupan seharihari adalah pemberian informasi pribadi saat berkenalan. Agar komunikasi
dapat terus berlangsung dalam interaksi pembicara dan pendengar, diperlukan
pertukaran informasi pribadi yang sifatnya tidak rahasia, misalnya nama,
Analisis Fungsional pada Informasi Pribadi yang diberikan Saat

Perkenalan dalam Bahasa Inggris (Soraya Ramli)

109

pekerjaan, dan asal. Hal ini tentunya berbeda-beda dalam setiap kebudayaan.
Dalam Kebudayaan Indonesia, keluarga dan status peroikahan bisa merupakan
informasi yang dapat disampaikan pada pertemuan pertama atau pada saat
perkenalan. Bentuk penyampaian ini tidak terdapat dalam kebudayaan negaranegara Barat. Tulisan ini akan menganalisis fungsional secara sintaktis,
semantis, dan pragmatis tentang ungkapan-ungkapan informasi pribadi yang
diberikan pada saat perkenalan dalam bahasa Inggris.

II. Kerangka teoretis
Secara umum analisis sintaktis, semantis, dan pragmatis akan dilakukan
berdasarkan penjabaran Kridalaksana dalam Struktur, Kategori, dan Fungsi

dalam Teori Sintaksis. Jadi, tulisan ini berupaya mengaplikasikan teori yang
diungkapkan Kridalaksana dalam buku tersebut.

1. Fungsi Sintaktis
Sintaktis adalah sebuah struktur dengan menggunakan unsur leksem.

Pada tingkatan struktur, sintaksis suatu bahasa mepunyai unsur-unsur yang
terorganisasi secara sintaksis, yakni klausa dan frasa. Adapun unsur unsur
frasa adalah induk dan determinator/pewatas, serta perangkai dan sumbu.
Unsur-unsur klausa adalah subjek, predikat, objek, pelengkap, dan
keterangan. Pelengkap masih bisa dibedakan menjdi pelengkap subjek,
pelengkap objek, pelengkap pengguna, pelengkap pelaku, pelengkap
musabab, pelengkap pengkhususan, pelengkap resiprokal, dan pelengkap
pemeri. Keterangan merupakan bagian luar inti klausa yang terbagi atas
keterangan akibat,. keterangan alasan, keterangan alat, keterangan asal,
keterangan

kualitas,

keterangan

kuantitas,

keterangan

modalitas,


keterangan perlawanan, keterangan peserta, keterangan perwatasan,

110

LrN411A Vol.8 No2, Oktober 108-123

keterangan objek, keterangan sebab, keterangan subyek, keterangan
syarat, keterangan tempat, keterangan tujuan, dan keterangan waktu.

2. Fungsi Semantis
Fungsi semantis menyangkut interaksi di antara satu unsur dan unsur
lain. Dengan kata lain, unsur satuan grammatikal diwujudkan dalam
konstruksi

sehingga

interaksi

semantis


di

antara

satuan-satuan

grammatikal dapat dirumuskan sebagai hubungan di antara predikator dan
argumen dalam suatu proposisi. Bagannya adalah sebagai berikut.

Proposisi

Predikator

argumen 1

argumen2

Predikator mencakup makna perbuatan, cara, proses, posisi, relasi,
lokasi,


arah, keadaan, kuantitas, kualitas, atau identitas. Predikator

tersebut secara lebih kongkret berupa

verba, ajektiva, preposisi,

numeralia, atau zero (0).
Argumen merupakan benda atau yang dibendakan atau secara
kongkret dapat dikategorikan sebagai nomina atau pronomina. Hubungan
antara

predikator dan argumen disebut peran. Adapun peran-peran

tersebut adalah penanggap, pelaku, pokok, ciri, sasaran, hasil, pengguna,
ukuran, alat, tempat, sumber, jangkauan, penyerta, waktu, dan asal.

3.

Fungsi Pragmatis

Pragmatis

merupakan

struktur

yang

memberikan

kesesuaian

kontekstual pada apa yang diujarkan dan tidak memberikan informasi

Analisis Fungsional pada Informasi Pribadi yang diberikan Saat
Perkenalan dalam Bahasa Inggris (Soraya Ramli)

111

tentang isi ujaran. Aspek pragmatis ujaran diperinci atas tema dan rema,

fokus dan latar, fokus kontras, dan penegasan.

III. Analisis

Secara umum, tidak banyak informasi pribadi yang akan diberikan
seseorang pada saat perkenalan, terutama dalam budaya Barat yang
menjunjung tinggi kebebasan pribadi setiap orang. Setelah mengucapkan salam
berupa hi atau hello, untuk situasi informal, dan good (morning) untuk situasi
formal, pembicara akan mulai memperkenalkan dirinya dan menyebut sedikit
latar belakangnya. Biasanya latar belakang yang diberikan berupa informasi
pribadi sekitar nama, pekeIjaan, dan asal. Ungkapan yang digunakan untuk
mengungkapkan informasi tersebut berwujud.
1. Nama
My name is John Anderson
I am John Anderson
My friends call me John
Call me John

2. PekeIjaan
I work for Diamond Bank

I work as an accountant
I am an accountant

3. Asal
I am from Denver
I come from Denver

Ungkapan-ungkapan inilah yang akan dianalisis satu per satu secara
sintaktis, semantis, dan pragmatis. Hasilnya akan memperlihatkan pola-pola
112

LINGUA VoL8 No2, Oktober 108-123

sintakstis, semantis, dan pragmatis secara umum dalam informasi pribadi yang
diberikan.

4. Kalimat: My name is John Anderson

Sintaktis

My name
Subyek

is

John Anderson

Predikat

Pelengkap Subyek

Semantis

Proposisi

Argumen 1

Predikator

I

Ideltas

pokok

Proposisi 2

V (be)

Pred2

Arg 2.l.

Relasi

sumber

Pragmatis

0

Arg2.2.

I

sasaran

I

nomina

Ajektiva

is

FN

I

my

I

nle John Anderso

My name is John Anderson
Tema Rema

Analisis Fungsional pada Informasi Pribadi yang diberikan Saat
Perkenalan dalam Bahasa Inggris (Soraya Ramli)

113

5. Kalimat: I am John Anderson

Sintaktis

I

am

Subyek Predikat

John Anderson
Pelengkap subyek

Semantik

Proposisi

Argumen 1

Predikator

I

,J""

pokok

Pronomina

V (be)

FN

I

John Anderson

am

Pragmatis

I
Tema

114

am John Anderson
Rema

LINGUA Vo1.8 No2, Oktober 108-123

6. Kalimat : My friends call me John
Sintaksis -7 My friends call

me

Subyek predikat Obyek

Semantis -7

John
pelengkap pengguna

Proposisi

Predikator

Argumen2

Argumen 1

I

I
Perbuatan

ciri

pelaku

J.

pengguna

I
Pronomina

Proposisi 2

Pred2

I .

Relasl

Arg 2.1.

Nomina

Arg 2.2.

I
sumler

sasaran

I

I
Ajektiva

nomina

I
call

0

Pragmatis -7

my

friends

me

JOM

My friends call me John
Tema Rema

Analisis Fungsional pada Informasi Pribadi yang diberikan Saat
Perkenalan dalam Bahasa Inggris (Soraya Ramli)

115

7. Kalimat: Call me John.
Sintaksis -7 Call me

John

Predikat obyek pelengkap obyek

Semantis -7

Proposisi

Pre

Argumen 1

ator

1mn

sasaran

Verna

Prolm;na

I

I
I

NomJ

Call me John
Fokus

116

penggJ

me

call

Pragmatis -7

Argumen2

latar

LlNGIlA Vol. 8 No2, Oktober 108-123

8. Kalimat: I work for Diamond Bank

I

Sintaktis

work

Subyek Predikat

Pre

for Diamond Bank
keterangan tujuan

ator

Argumen2

pe