ACARA II.docx ACARA II.docx ACARA II.docx
ACARA II: ISOLASI DARI TANAMAN SAKIT
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Mikrobia (meliputi virus, archae, bakteri, jamur, dan protozoa, dapat
dikatakan sebagai makhluk tertua dengan diversitas terbanyak di planet
bumi.Mikroorganisme atau mikrobia adalah organisme yang berukuran sangat
kecil sehingga untuk mengamatinya diperlukan alat bantuan, mikroorganisme
disebut juga organisme mikroskopik. (Buchanan, 2003). Mikroba memang dapat
bertahan pada berbagai kondisi lingkungan, ekstrim panas, ekstrim dingin,
lingkungan yang berkonsentrasi garam tinggi, asam, basa, tekanan tinggi, bahkan
di daerah yang mendekati kemustahilan untuk hidup makhluk hidup lain seperti
lingkungan dengan radioaktivitas tinggi (Adam, 2001).
Mikroba di lingkungan mana saja pada umumnya berada dalam populasi
campuran dan di alam jarang mikrobia berada sebagai satu spesies tunggal dan
selalu dalam hidup berkoloni dalam menjalankan peranannya pada siklus
kehidupan (Cappuccino, 2000). Dalam bidang mikrobiologi dan bioteknologi,
ketersediaan biakan murni sangatlah penting. Selain pemurnian isolate selama
dalam penyimpanan juga sangat perlu diperhatikan, karena bekaitan dengan
produk atau metabolit tertentu dari satu spesies tunggal, untuk itu pertama-tama
spesies tersebut harus dapat diisolasi dari organisme lain kemudian ditumbuhkan
menjadi biakan murni dimana sel-selnya berasal dari pembelahan satu sel tunggal
melalui teknik pemurnian (Burrows, 2004).
Teknik isolasi dilakukan dengan berbagai cara yaitu melakukan pengenceran
berseri dilanjutkan dengan membiakkan pada media yang sesuai yaitu metode
cawan tuang (poured plate) atau cawan gores (streak plate) dan teknik untuk
menghitung jumlah sel mikrobia yang telah diisolasi dengan menggunakan
perhitungan angka lempeng total sedangkan penyimpanan mikroorganisme sering
menggunakan teknik agar slants (Colome, 2001).
Berdasarkan dari penjelasan sebelumnya maka praktikum ini sangat penting
dilakukan
agar
mikroorganisme
mengetahui
tertentu
cara
dari
mengisolasi
suatu
koloni,
atau
cara
pemurnian
suatu
menyimpan
isolat
mikroorganisme murni dan menghitung serta mengkarakterisasi mikrobia setelah
diisolasi.
1.2 Tujuan Praktikum
Praktikum ini bertujuan agar mahasiswa mampu
mengetahui cara
melakukan proses isolasi dan pemurnian jenis mikrobia tertentu dari suatu koloni,
melakukan
penyimpanan
suatu
kultur
murni
mikroorganisme
dengan
menggunakan teknik tertentu misalnya teknik penyimpanan jangka pendek, serta
dapat menghitung jumlah dan pengkarakterisasi mikrobia dari suatu koloni.
BAB II. LANDASAN TEORI
Patogen menyerang tumbuhan inang dengan berbagai macam cara guna
memperoleh zat makanan yang dibutuhkan oleh patogen yang ada pada inang.
Untuk dapat masuk kedalam inang patogen mampu mematahkan reaksi
pertahanan tumbuhan inang.Dalam menyerang tumbuhan, patogen mengeluarkan
sekresi zat kimia yang akan berpengaruh terhadap komponen tertentu dari
tumbuhan dan juga berpengaruh terhadap aktivitas metabolisme tumbuhan inang.
Beberapa cara patogen untuk dapat masuk kedalam inang diantaranya dengan cara
mekanis dan cara kimia (Sektiono, 2009).
Beberapa bakteri pathogen tanaman seperti agrobacterium., Corynebacteri
um, Pseudomonas, Streptomyces spp., dan Xanthomonas spp.Agrobacterium
spp. mungkin berada dalam tanah atau dalam akar atau batang tanaman, dimana
mereka menyebabkan galls pada tanaman yang mereka infeksi. Koloni pathogen
dari genus Corynebacterium dapat hiduP
di
tanah maupun di tanaman sakit.
Mereka menyebabkan busuk cincin tomat dan kentang serta penyakit pembuluh
darah dari alfalfa. Erwinia spp., khususnya, serangan pada jaringan tanaman hidup
dan menyebabkan layu, busuk lunak, gelembung udara, dan nekrosis kering.
Pseudomonas menghasilkan bercak layu, daun stripe. Sedangkan streptomyces
spp. menyebabkan kentang berkeropeng serta penyakit terjadi secara khusus pada
akar dan menampilkan akar-akar ubi jalar. Xanthomonas spp. menyebabkan
nekrosis dan sebagian besar dari mereka menghasilkan koloni kuning (Salvador,
2010).
Jamur dapat diisolasi dari tanah dan dari permukaan tanaman, seperti daun
dan bunga, dengan cara mencucinya, diikuti dengan melakukan satu seri
pengenceran untuk mendapatkan koloni tunggal pada media agar-agar yang
sesuai, seperti TWA. Media yang
kaya
hara
harus
dihindari,
karena
menyebabkan pertumbuhan vegetatif yang berlebihan dengan mengorbankan
sporulasi. Antibiotik seperti streptomisin sulfat sebaiknya juga ditambahkan
ke dalam media agar-agar untuk menekan pertumbuhan bakteri (Machmud,
2005)
Dalam kegiatan mikrobiologi pembuatan isolat dilakukan dengan cara
mengambil sampel mikrobiologi dari lingkungan yang ingin diteliti.
Dari
sampel tersebut kemudian dibiakkan dengan menggunakan media universal atau
media selektif, tergantung tujuan yang ingin dicapai. Jika menggunakan media
universal
akan
diperoleh
biakan
mikroba
campuran.
Untuk
proses
identifikasi maupun isolasi jenis tertentu saja, dilakukan proses pembuatan
isolat tunggal dari isolat campuran tersebut. Isolat tunggal atau biakan murni
merupakan biakan yang asalnya dari pembelahan satu sel tunggal (Anonim,
2012).
pengenceran
suspensi bakteri dari sampel/ sumber isolat dari alam
diperlukan dalam rangka memudahkan dalam pengamatan
koloni,
terutama
dalam kegiatan bertahap pemurnian isolat (sub-kultur). Koloni yang tumbuh
terpisah dalam kuantitas yang dapat dihitung memudahkan peneliti untuk
memilih koloni yang akan dipisahkan (disub-kultur). Ada beberapa metode untuk
memperoleh biakan murni dari isolat campuran. Dua di antaranya yang sering
digunakan adalah teknik cawan gores dan teknik cawan tuang. Prinsip dari kedua
teknik tersebut sama, yaitu mengencerkan biakan campuran hingga setiap individu
spesies dapat dipisahkan, sehingga setiap koloni yang terbentuk merupakan hasil
dari pembelahan satu sel (Anonim, 2012)
BAB III. METODOLOGI PRAKTIKUM
3.1Waktu dan Tempat praktikum
Praktikum ini dilaksanakan pada hari selasa tanggal
bulan
desember 2015, pukul 07.30-09.15. yang bertempat di gedung
Laboratorium Proteksi Tanaman Fakultas Pertanian Universitas Mataram.
3.2Bahan dan Alat praktikum
Bahan yang digunakan pada waktu praktikum antara lain :tanaman atau
buah tempat adanya jamur dan bakteri, sedangkan alat yang digunakan
antara lain : cawan petri, pipet , gelas benda, alat tulis-menulis , kertas
tempel.
3.3 cara kerja
Isolasi Jamur
1. Dibersihkan bagian tanaman yang terserang (tanaman kacang tanah) dari
berbagai kotoran (tanah) yang menempel.
2. Diambil bagian tanaman yaitu pada bagian daun, dengan cara memotong
bagian antara yang sakit dengan yang sehat menjadi 7 bagian kira-kira 1
cm.
3. Hasil potongan tersebut direndam di dalam larutan alkohol 70 % selama 1
menit, lalu dibilas dengan menggunakan air steril sebanyak 3 kali.
4. Setelah dibilas, potongan-potongan tersebut kemudian ditiriskan di atas
kertas saring, setelah itu diletakkan pada media yang telah disediakan yaitu
PDA. Hal ini dilakukan sebanyak 2 ulangan menggunakan 2 petridis yang
telah diisi dengan media PDA.
5. Setelah itu, petridish-petridish tersebut diinkubasikan selama 4 hari, untuk
melihat jamur yang tumbuh, kemudian diamati jenis jamur yang tumbuh,
dilihat dari warnanya dan bentuknya.
Isolasi Bakteri
1. Diambil bagian buah wortel yang terserang bakteri, kemudian
diencerkan pada air steril 10 ml.
2. Dari hasil pengenceran tersebut, diambil 1 ml untuk diencerkan
kembali dalam 9 ml air steril, begitu seterusnya sampe pengenceran
keempat.
3. Diambil sedikit cairan dari hasil pengenceran yang terakhir dengan
menggunakan ose, dengan cara mencelupkan sedikit bagian ose pada
cairan tersebut, kemudian digoreskan pada media yang telah
disediakan yaitu NA (Nutrient Agar).
4. Setelah itu, hasil penggoresan tersebut diinkubasikan selama 4 hari dan
diamati bakteri yang tumbuh dengan memperhatikan bentukbentuknya apabila dilihat dari atas, samping, dan bagian tepinya.
BABIV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
1. Isolasi Jamur
a. PDA I
Permukaan koloni dari samping : Timbul mendatar
Bentuk koloni
: Berbenang
Tepi koloni dari atas
: Berbenang
b. PDA II
Permukaan koloni dari samping : Melengkung
Bentuk koloni
: Tak teratur
Tepi koloni dari atas
: berbenang
2. Isolasi Bakteri
a. NA
Wajah permukaan : mengkilat
Warnanya
: putih kekuning-kuningan
Kepekatan
: Seperti mentega
Tabel 3. Bentuk koloni bakteri
Bentuk koloni
Dari atas
Bulat
Gambar 1
Dari samping
Melengkung
Gambar 2
Tepi koloni
Utuh
Gambar 3
4.2 Pembahasan
Hasil pengamatan menunjukkan bahwa pada jamur yang menyerang
tanaman kacang tanah adalah hifa yang berwarna putih dan menyerupai kapas.
Pengamatan secara makroskopis pada hari ke 4 memperlihatkan koloni jamur
pada medium PDA
berbetuk
seperti
kapas yang
padat
bewarna
putih
(berbenang), membentuk lingkaran menggunung bagian tepi koloni, permukaan
koloni kasar berbenang dengan tepi koloni rata dan warna balik koloni putih.
Sedangkan pengamatan bakteri yang menyerang wortel yang dibiakkan
pada medium NA menunjukkan beberapa bentuk dari koloni bakteri yang dilihat
secara kasat mata, apabila dilihat dari atas, samping, dan dilihat bagian tepinya.
Pada pengamatan dari bagian atas terlihat koloni berbentuk bulat, pengamatan dari
samping menunjukkan bentuk koloni yang melengkung, pengamatan bagian tepi
koloni menunjukkan bentuk tepinya utuh dengan koloni bakteri tersebut berwarna
putih kekuning kuningan.
Tanaman akan menunjukkan gejala tidak sehat yang bermacam-macam
bukan hanya disebabkan oleh penyakit ataupun hama melainkan kekurang unsure
hara juga akan menunjukkan gejala yang tidak jauh berbeda dengan gejala yang
ditimbulkan oleh penyakit tanaman.
BAB V. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut :
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Mikrobia (meliputi virus, archae, bakteri, jamur, dan protozoa, dapat
dikatakan sebagai makhluk tertua dengan diversitas terbanyak di planet
bumi.Mikroorganisme atau mikrobia adalah organisme yang berukuran sangat
kecil sehingga untuk mengamatinya diperlukan alat bantuan, mikroorganisme
disebut juga organisme mikroskopik. (Buchanan, 2003). Mikroba memang dapat
bertahan pada berbagai kondisi lingkungan, ekstrim panas, ekstrim dingin,
lingkungan yang berkonsentrasi garam tinggi, asam, basa, tekanan tinggi, bahkan
di daerah yang mendekati kemustahilan untuk hidup makhluk hidup lain seperti
lingkungan dengan radioaktivitas tinggi (Adam, 2001).
Mikroba di lingkungan mana saja pada umumnya berada dalam populasi
campuran dan di alam jarang mikrobia berada sebagai satu spesies tunggal dan
selalu dalam hidup berkoloni dalam menjalankan peranannya pada siklus
kehidupan (Cappuccino, 2000). Dalam bidang mikrobiologi dan bioteknologi,
ketersediaan biakan murni sangatlah penting. Selain pemurnian isolate selama
dalam penyimpanan juga sangat perlu diperhatikan, karena bekaitan dengan
produk atau metabolit tertentu dari satu spesies tunggal, untuk itu pertama-tama
spesies tersebut harus dapat diisolasi dari organisme lain kemudian ditumbuhkan
menjadi biakan murni dimana sel-selnya berasal dari pembelahan satu sel tunggal
melalui teknik pemurnian (Burrows, 2004).
Teknik isolasi dilakukan dengan berbagai cara yaitu melakukan pengenceran
berseri dilanjutkan dengan membiakkan pada media yang sesuai yaitu metode
cawan tuang (poured plate) atau cawan gores (streak plate) dan teknik untuk
menghitung jumlah sel mikrobia yang telah diisolasi dengan menggunakan
perhitungan angka lempeng total sedangkan penyimpanan mikroorganisme sering
menggunakan teknik agar slants (Colome, 2001).
Berdasarkan dari penjelasan sebelumnya maka praktikum ini sangat penting
dilakukan
agar
mikroorganisme
mengetahui
tertentu
cara
dari
mengisolasi
suatu
koloni,
atau
cara
pemurnian
suatu
menyimpan
isolat
mikroorganisme murni dan menghitung serta mengkarakterisasi mikrobia setelah
diisolasi.
1.2 Tujuan Praktikum
Praktikum ini bertujuan agar mahasiswa mampu
mengetahui cara
melakukan proses isolasi dan pemurnian jenis mikrobia tertentu dari suatu koloni,
melakukan
penyimpanan
suatu
kultur
murni
mikroorganisme
dengan
menggunakan teknik tertentu misalnya teknik penyimpanan jangka pendek, serta
dapat menghitung jumlah dan pengkarakterisasi mikrobia dari suatu koloni.
BAB II. LANDASAN TEORI
Patogen menyerang tumbuhan inang dengan berbagai macam cara guna
memperoleh zat makanan yang dibutuhkan oleh patogen yang ada pada inang.
Untuk dapat masuk kedalam inang patogen mampu mematahkan reaksi
pertahanan tumbuhan inang.Dalam menyerang tumbuhan, patogen mengeluarkan
sekresi zat kimia yang akan berpengaruh terhadap komponen tertentu dari
tumbuhan dan juga berpengaruh terhadap aktivitas metabolisme tumbuhan inang.
Beberapa cara patogen untuk dapat masuk kedalam inang diantaranya dengan cara
mekanis dan cara kimia (Sektiono, 2009).
Beberapa bakteri pathogen tanaman seperti agrobacterium., Corynebacteri
um, Pseudomonas, Streptomyces spp., dan Xanthomonas spp.Agrobacterium
spp. mungkin berada dalam tanah atau dalam akar atau batang tanaman, dimana
mereka menyebabkan galls pada tanaman yang mereka infeksi. Koloni pathogen
dari genus Corynebacterium dapat hiduP
di
tanah maupun di tanaman sakit.
Mereka menyebabkan busuk cincin tomat dan kentang serta penyakit pembuluh
darah dari alfalfa. Erwinia spp., khususnya, serangan pada jaringan tanaman hidup
dan menyebabkan layu, busuk lunak, gelembung udara, dan nekrosis kering.
Pseudomonas menghasilkan bercak layu, daun stripe. Sedangkan streptomyces
spp. menyebabkan kentang berkeropeng serta penyakit terjadi secara khusus pada
akar dan menampilkan akar-akar ubi jalar. Xanthomonas spp. menyebabkan
nekrosis dan sebagian besar dari mereka menghasilkan koloni kuning (Salvador,
2010).
Jamur dapat diisolasi dari tanah dan dari permukaan tanaman, seperti daun
dan bunga, dengan cara mencucinya, diikuti dengan melakukan satu seri
pengenceran untuk mendapatkan koloni tunggal pada media agar-agar yang
sesuai, seperti TWA. Media yang
kaya
hara
harus
dihindari,
karena
menyebabkan pertumbuhan vegetatif yang berlebihan dengan mengorbankan
sporulasi. Antibiotik seperti streptomisin sulfat sebaiknya juga ditambahkan
ke dalam media agar-agar untuk menekan pertumbuhan bakteri (Machmud,
2005)
Dalam kegiatan mikrobiologi pembuatan isolat dilakukan dengan cara
mengambil sampel mikrobiologi dari lingkungan yang ingin diteliti.
Dari
sampel tersebut kemudian dibiakkan dengan menggunakan media universal atau
media selektif, tergantung tujuan yang ingin dicapai. Jika menggunakan media
universal
akan
diperoleh
biakan
mikroba
campuran.
Untuk
proses
identifikasi maupun isolasi jenis tertentu saja, dilakukan proses pembuatan
isolat tunggal dari isolat campuran tersebut. Isolat tunggal atau biakan murni
merupakan biakan yang asalnya dari pembelahan satu sel tunggal (Anonim,
2012).
pengenceran
suspensi bakteri dari sampel/ sumber isolat dari alam
diperlukan dalam rangka memudahkan dalam pengamatan
koloni,
terutama
dalam kegiatan bertahap pemurnian isolat (sub-kultur). Koloni yang tumbuh
terpisah dalam kuantitas yang dapat dihitung memudahkan peneliti untuk
memilih koloni yang akan dipisahkan (disub-kultur). Ada beberapa metode untuk
memperoleh biakan murni dari isolat campuran. Dua di antaranya yang sering
digunakan adalah teknik cawan gores dan teknik cawan tuang. Prinsip dari kedua
teknik tersebut sama, yaitu mengencerkan biakan campuran hingga setiap individu
spesies dapat dipisahkan, sehingga setiap koloni yang terbentuk merupakan hasil
dari pembelahan satu sel (Anonim, 2012)
BAB III. METODOLOGI PRAKTIKUM
3.1Waktu dan Tempat praktikum
Praktikum ini dilaksanakan pada hari selasa tanggal
bulan
desember 2015, pukul 07.30-09.15. yang bertempat di gedung
Laboratorium Proteksi Tanaman Fakultas Pertanian Universitas Mataram.
3.2Bahan dan Alat praktikum
Bahan yang digunakan pada waktu praktikum antara lain :tanaman atau
buah tempat adanya jamur dan bakteri, sedangkan alat yang digunakan
antara lain : cawan petri, pipet , gelas benda, alat tulis-menulis , kertas
tempel.
3.3 cara kerja
Isolasi Jamur
1. Dibersihkan bagian tanaman yang terserang (tanaman kacang tanah) dari
berbagai kotoran (tanah) yang menempel.
2. Diambil bagian tanaman yaitu pada bagian daun, dengan cara memotong
bagian antara yang sakit dengan yang sehat menjadi 7 bagian kira-kira 1
cm.
3. Hasil potongan tersebut direndam di dalam larutan alkohol 70 % selama 1
menit, lalu dibilas dengan menggunakan air steril sebanyak 3 kali.
4. Setelah dibilas, potongan-potongan tersebut kemudian ditiriskan di atas
kertas saring, setelah itu diletakkan pada media yang telah disediakan yaitu
PDA. Hal ini dilakukan sebanyak 2 ulangan menggunakan 2 petridis yang
telah diisi dengan media PDA.
5. Setelah itu, petridish-petridish tersebut diinkubasikan selama 4 hari, untuk
melihat jamur yang tumbuh, kemudian diamati jenis jamur yang tumbuh,
dilihat dari warnanya dan bentuknya.
Isolasi Bakteri
1. Diambil bagian buah wortel yang terserang bakteri, kemudian
diencerkan pada air steril 10 ml.
2. Dari hasil pengenceran tersebut, diambil 1 ml untuk diencerkan
kembali dalam 9 ml air steril, begitu seterusnya sampe pengenceran
keempat.
3. Diambil sedikit cairan dari hasil pengenceran yang terakhir dengan
menggunakan ose, dengan cara mencelupkan sedikit bagian ose pada
cairan tersebut, kemudian digoreskan pada media yang telah
disediakan yaitu NA (Nutrient Agar).
4. Setelah itu, hasil penggoresan tersebut diinkubasikan selama 4 hari dan
diamati bakteri yang tumbuh dengan memperhatikan bentukbentuknya apabila dilihat dari atas, samping, dan bagian tepinya.
BABIV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
1. Isolasi Jamur
a. PDA I
Permukaan koloni dari samping : Timbul mendatar
Bentuk koloni
: Berbenang
Tepi koloni dari atas
: Berbenang
b. PDA II
Permukaan koloni dari samping : Melengkung
Bentuk koloni
: Tak teratur
Tepi koloni dari atas
: berbenang
2. Isolasi Bakteri
a. NA
Wajah permukaan : mengkilat
Warnanya
: putih kekuning-kuningan
Kepekatan
: Seperti mentega
Tabel 3. Bentuk koloni bakteri
Bentuk koloni
Dari atas
Bulat
Gambar 1
Dari samping
Melengkung
Gambar 2
Tepi koloni
Utuh
Gambar 3
4.2 Pembahasan
Hasil pengamatan menunjukkan bahwa pada jamur yang menyerang
tanaman kacang tanah adalah hifa yang berwarna putih dan menyerupai kapas.
Pengamatan secara makroskopis pada hari ke 4 memperlihatkan koloni jamur
pada medium PDA
berbetuk
seperti
kapas yang
padat
bewarna
putih
(berbenang), membentuk lingkaran menggunung bagian tepi koloni, permukaan
koloni kasar berbenang dengan tepi koloni rata dan warna balik koloni putih.
Sedangkan pengamatan bakteri yang menyerang wortel yang dibiakkan
pada medium NA menunjukkan beberapa bentuk dari koloni bakteri yang dilihat
secara kasat mata, apabila dilihat dari atas, samping, dan dilihat bagian tepinya.
Pada pengamatan dari bagian atas terlihat koloni berbentuk bulat, pengamatan dari
samping menunjukkan bentuk koloni yang melengkung, pengamatan bagian tepi
koloni menunjukkan bentuk tepinya utuh dengan koloni bakteri tersebut berwarna
putih kekuning kuningan.
Tanaman akan menunjukkan gejala tidak sehat yang bermacam-macam
bukan hanya disebabkan oleh penyakit ataupun hama melainkan kekurang unsure
hara juga akan menunjukkan gejala yang tidak jauh berbeda dengan gejala yang
ditimbulkan oleh penyakit tanaman.
BAB V. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut :