Tanggapan Jagung terhadap Populasi Tanam
,-$.
Nomor 12, September
l99i
/SSN 0215 - 0638
JURNAL PENELITIAN
PENGEMBANGAN }TILTYAH
,IIAil{ IMI
PENERBTT
LEMBAGA PENELITIAN UNILA
ta
TANGGAPAN JAGUNG TERHADAP POPULASI TANAMAN DAN
PEMANGKASAN DAUN
Xrt" ton"i:t itopulasi tan"ran'A* p"r"igkas*
a"*.
Danuin Habi nsaran Pangariburr,l)
ABSTRACT
fect between plant population and defolia.
tion
A field e*p".1.-""t nas conducted to study
thc elfect ef plant population and defoliation
PENDAHULUAN
on the corn production, in Kedondong
South Lampung. Ihe treatments wene arraryed on tle split-flot experiment in randmrized complete btock design with three
replications. The main plot uas plant
population: 40,000; 50r0ffi; 6Q000, and
70rm0 phnt per hectare; and tlrc sub.plot
was defoliation: without defoliation and
defoliation when 1fi)7o silktng. Ihe experirrent results indicated that Corn plant
population treatment had influenced on the
Pertumbuhan tanaman jagung sangat dipe-
ngaruhi oleh faktor internal yaitu jenis
varietas yang ditanam dan faktor eksternal
yaitu kondisi lingkungan tumbuh. Salahsatu
hal yaag dapat dilakukan untuk memanfaatkan kondisi lingkungan adalah pengaturan
jarak tan"* dalam hubungannya deogao
populasi tanaman per hektar. Populasi
tanarnan per hektar sangat berpengaruh ter-
eob length, I{D grain wcighg and grain yield.
rcsponse of the cob length, and lfi) grain
hadap lingkungan fisik melalui kompetisi
antar tanaman dalam memanfaatkan air,
cahaya, dan unsur hara. Remison dan Lucas
Itb
to the plant population shoncd a
linear line; whereas tlre response of grain
yield to the plant population showed a
weight
(1982) nenjelaskan bahwa total bahan kering
meningkat dengan pertambahan populasi
quadratic line. The yield of 3.M ton/ha was
obtained on the naximum population 64538
plant per hectare. Defoliation when lfi|%
silking had not influenccd on the all variable obsened. There uftrs not interactive ef
l)Staf
Fengaiar Fakultas Pertanian Universitas Lampung Jl. Pmf. Dr. Sumantri Brojonegoro No.1, Bandar
[-ampung.
J. Pen. Pengb. Wil. L:han Kcring No. 12,1993
'
tanaman, sedangkan total bahan kering per
tanrmatr akan menurun. Penurunan ini
terutama disebabkan oleh saling menartng
antara daun yang satu dengan yang lainnya,
khususnya yang terdapat di bagian bawah,
baik pada tanaman itu sendiri maupun dengan tanar.nan lain.
Petani sering melakukan pemangkasan daun
pada waktu jugurg telah bertongkol untuk
makanan ternak. Tindakan-ini dapat
46
Darwln Habinaaran Pangaribuan
oenurunkan hasil tanaman, jika dilakukan
pada saat yang tidak tepat. Allison dan Watsoa (1966), menyatakan bahwa efisiensi daun
Mei 1989. Benih jagung yaqg
digunakan adalah benih jagung unggul
hibrida cargi[ (C-1). Pupuk yang diberikan
dalam memanfaatkan cahaya rnatahari akan
menurun dari bagian atas ke bagtan bawah
adalah urea dengan dosis 3ffi Kg per ha, TSP
100 kg per ha, dan KCI 50 kg per ha. Insek-
tanaman. Menurut Pendleton da" Ham-
lia-
mond (1969) transportasi asimilat dari daun
ke biji pada daun bag,an atas lebih cepat
daripada daun bagian bawah. Potensial
fotosintesis relatif daun bagian atas harnpir
dua kali lebih besar dari daun bagian tengah
dan lima kali tebih besar dari daun bagian
bawah. Lebih jauh Army dan Greer (1967)
mengemukakan bahwa daun-daun jagung
bagr* bawah dapat menjadi parasit, karena
karbohidrat digunakan untuk respirasi
tanaman bukan disimpan sebagai bahan
pe'nis
xal
atu
rat-
ran
gan
lasi
ler:tisi
air,
lcas
'iog
lasi
pef
ml
urgi
J. Pen. Pengb. Wil. Lahan Kering No. 12, 1993
1989 sampai
tisida yaag digunakan adalah Rtradan 3G
dengan dosis 30 kg per ha,Azofuin 15 WSC
2 gll arr. Alat-alat yang digunakan adalah alat
tananr, alat panen, gunting tanaman, dan
6ys1 f,xa6angan yang digunakan adalah rancangan petak terpisah yang disusun dalam
rancangan kelompok teracak lengkap dengan tiga ulangar. Perlakuan terdiri atas 2
faktor yaitu populasi tanaman (P) sebagai
petak utama dan pemangkasan daun (D)
sebagai anak petak. Populasi tanaman terdiri
atas empat taraf yaitu
kering (biji).
P1
=
dilakukan penelitian yang akan mengung-
P2
:
kapkan pengaruh pemangkasan daun jagung
pada berbagai taraf populasi tanaman. Hasil
P3
penelitian ini diharapkan berguna bagi
petani, sebagai rekomendasi apakah
=
P4.
:
Berdasarkan masalah di atas, perlu
pemangkasan daun berguna, apabila dikombinasikan dengaa populasi aaaman yang op
timum. Dengan demikian,,petani akan
memperoleh keuntungan ganda yaitu melalui
produki jugung yang dapat dimanfaatkan
untuk hijauan makanan ternak Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui pengaruh
populasi tanaman dan pemangkasan daun
terhadap hasil dan komponen hasiljagung.
lya,
tan/ha denganjarak tanam
cmx25 cm
50.000 tan/ha dsngenjarak tanam
cmxZ) cm
60.000 tan/ha denganjaraktanam
cmx 16,6 cm
70.000 tan/ha denganjarak tanam
cmx 14,28 cm
210.000
100
100
100
100
Sedangkan untuk pemangkasan daun terdiri
atas 2 taraf yaitu
:
Dl :
D0
tanpa pemangkasan daun (kontrol)
pemangkasan daun
saat
\00Vo
tanaman.keluar rambut dari tongkol
(lffiVo "silking').
Data diolab dengan sidik ragam. Uji
rab
de-
METODE PENELITIAN
aun
rtuk
Penelitian ini dilaksanakan di kebun petani
pat
Kabupaten Lampung Selatan sejak Janriari
Desa Cimanuk, Kecamatan Kedondong
kesamaan ragam dengan uji Bartlett dan sifat
kemenambahan data dengan uji Ttrkey.
Untuk memisahkan nilai tengah antarper-
lakuan menggunakan perbandingan ortogonal dan mencari populasi tanaman mak-
simum dengan menggunakan ortogonal
47
J. Pea. Pengb. WL tahan Kcrlng No. 12, 1993
polinordal Data diolah p adataraf nyatalVo
dan 5%. Sebelun tanam, tanah dicangkul
dua kali kemudian diratakan. Ukuran petak
percobaan adalah 5 m x 7 m, benih
iagug
ditanam 2butir setiap lobang dan dihd*;
penjarangan umur 3 minggu. pupuk dasar
yang diberikan pada .uat
'
tao",
adalah
sepcrtiga dosis urea, seluruh dosis TSp dan
KCI Pupuk diberikan pada alur di sisi kiri
dagr,*anan..bafis tanaman.. Sisa ursa
dib#ikan sepertiga dosis pada umur 4
migu dan sisanya diberikan pada umur g
mi*Su.
dan penyiangan
dilakukan -Pengguludan
bersamaan pada umur 3 ri";".
Perlakuan perrangkasan daun dilakukan
dengan cara memotong lebar daun dengan
menggunakan gunting tanaman. Daun_daun
yang dipangkas adalah semua daun
mulai
dari daun ketiga dibawah tongkol
utama,
pada saat 1007o ,silking,'. panen dihkukan
pada saat tanaman masak -fisiologis. pengarnatan dilakukan terhadap sepuluh
tanaman contoh. Peubah-peubah yang
diamati adalah
a.
b.
Panjang tongkol (co,) yar,g diukur pada
brsrao toagkol berisi pada saat dipanen.
Bobot 100 butir (g) dihitung dengan
rumus:
,'Bobot 100 butir Kadar air (KA) t5% =
100 - KA __
X bobotsaatdiukur
1m=15
48
Derwln Hablnsaran pangarlburn
c.
(fu) pada kadar
llVo yang selanjutnya dikonversikan
Hasil pipilan kering
zra
ke ton/ha.
HASIT DAN PEMBAHASAN
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
populasi tanaman berpengaruh nyata ter-
hadap panjang tongkol, bobot 100 butir, dan
hasil pipilan kering. pemangkasan daun
tidat berpeagaruh nyata terhadap semua
peubahyang diamati. fidak terjadi persitin-
dakan antara populasi tanaman dan
pemangkasan daun terhadap semua peubah
yang diamati. Hasil analisis tersebut disajikan
pada Thbel I daa2berikut ini.
Tanggapan tanaman terhadap populasi
tanaman dalam hal panjang tongkol berben_
tuk gemaris. Setiap penambahan
10.000
tanaman perha mengurnngi panjang tongkol
sebesar Q89 cm (Gambar 1). Hal i"i."Iuui
dengan penelitian Rutger dan Crower (1967)
bahwa semakin ti"gg populasi tanamaa akan
mengakibatkan reduksi ukuran tongkol per
tanarnan. Selain itu tongkol menjadi keidil
(Koswara, 1983), sehingga bobot tongkol
menurun (Remison dan Lucas, L9g2).
,O.rwln Hrblnreren Prngarlburn
J. Pcn. Pcngb.
\Ull.l,rhrn Kcrlng
t{o.la
t0e3
iit
lil
ill
ill
,rl
.1&tel
1.
Hasil analisis perbandingan ortogonal pengaruti popuhsi tatraman dan pemangkasan
daun tcrhadap peubah' peubah png diamati
Pcubah
Pcrbandingen
Panjangtongkol
Pcnangkasan (D)
(cn) Btu
\Ztta
ar?fu
Populasi (P)
C2 P-gemaris
36J0*'
55,16rr
10,84**
Zfin
O15tn
lgJrr
C1xC2
0,0ftn
0,08tn
0,006tn
ClxC3
0,43tn
0,ff/tn
0,0Atn
KK (P)
(D)
sgl%
9$SVo
g,4tvo
6s%
997Vo
7$t%
I
u
)
Hasil (tonlha)
0,93tn
Persitindakan
il
Gr)
Cl:D0mD1
C3: P-melcngkung
]
l00butir
Keterangan:
.r :
tn KK =
Berbeda sangat nyata berdasarkan uji perbandingan ortogonal padataraflVo
tidak berbeda n)rata
Koefsien Keragaman
n
r
il
il
49
J. Psn. Pmgb. Wat.
Tabel2.
.
lrhm
Klrtng No.
ra t993
Drrwln l{ablnrarrn prngerlburn
Pengarub populasi-tanarn-an dan pernangkasan daun terhadap panjang
tongko! bobot
100 butir, dan hasil
Peubah
Perla&uaa
Panjang tongkol
Pl DO
PID1
P2DO
?2Dt
P3DO
P3
Dl
P4DO
P4D1
(cm)
14,99
2f,37
15,48
n,0t
(g)
Hasit (ton/ha)
\N
2'N
8r$
aJ0
Trfi
3,10
Erffi
3,00
13,02
24421
3rS
13,00
2L,4
L2,?n
20,00
1&63
3,30
zr9o
1\fi
Keterangan:
P1--4 = petak utama dan pemangkasan daun
DG-l= anak petak
50
Bobo( 100 butir
2rfi
J. Pon. P.ngD.
,D*wln Hablnrann Prngarlbuan
Wl. Irhrn Kcrlng No. ta 19e3
16
t5
t4
E
(J
Y = 18J2-&9x106X
o
-v
Pill
o
t = -0rS**
a0
ticl
d
Alr2
L
0
45
Populasi tatraman (x 10.000) tanlha
Gambar
1.
Hubungan antara populasi tanaman dengan paniary tongkol
Tanggapan tanamao terhadap populasi
tanamaa dalam hal bobot 100 X$3 butir ber-
bentuk gemaris. Setiap penambahan
populasi 10.000 taraman per ha mengakibatkan penurunan bobot lCI butir eebesar
gram (Gambar
2).
f9
Pertuobuhan regetatif
semakin meningkat bila populasi taaamao
semakin tinegr, akibatnyabobot l00butir per
tanaman se$akin ringan. Hanway (1969)
menyatakan bahwa ukuranbiii yang mengccil
-pada popuhsi 1ang tinggi disebabkan oleh
penurrnan laju akumulasi bahan kering ke
brjl Luas daun per tanaman berkorelasi
ncgatif dengan bobot 100 butir (Muha$r,
1e84).
51
J. FtlL
P.l{D. E{.
ldrfi t(rfiE ib. t4 ttgt
&rndeH$hrrsremfnnrn
a
n
x
Y = 4q04.zo9rrO4x
, = 4gprr
x
2*
B
!0
r.
n
o
I
2t
o
5
o
!a
w
19
18
t_
0
56
Fopulasianaman (x $n00) tan/ha
Gaabar
x
c
Hubrogis adara poprtasi tanamaa doag;rn bobot lffi butir
P
d
62
Omyln
J. Pcn. Prngb. Wl. Lrhrn Kcrlng No;
thblnrrrm Prngarlbuen
ta l99ll
Hasil Pipilan
peningkatan produtsi tersebut sampai batas
prpiluo kcring bcrbentuk mehngkung daa
pada populasi 64.538 tanaman per ha hasil
phlt- kering mempai maksimum sebesar
dhebabkan persaingan antar taaaman untuk
Kcringengppan tanaean t€rtadap populasi tanaman dalam hal hasil
3p6 ton/ha (Gambar 3). Peningkatan
populasi mengakibatkan meriogkatnya
prdutsi per satuan luag iai dbebabkan ofeh
meningkatnya junlah tongkol per hektar
(Ruger
&n Crouder,lW).
Akan tetaPi
tertentu dan apabila kepa&tan
ditingkatkaa terus maka produksi akan
Benurun (Brown et al. 1970). Hal ini
mendapa&an unsur hara" air, dan cahaya
Jumlah unsur harayang semula orkup untuk
populasi 1qng kc{il akan berkurang unt*
populasi yang besar dan menyebabkan
produksi merosot (Harjadi, LYlg).
Y = -5Jx10'3 + 9,5x10'5X -736x10'10x2
R2 = 0,99 **
€
a
GI
l_
0
J
Fopulasi tatraman (x 10.000) tan/ha
1
Gaqbar
4. Hubungan antara
pop'rhsi tanaman dengan hasil
Penganrh penangkasan {6un ft6angkasen
daua tidak bcrpengaruh nyata terhadap
hasil, maupun komponen hasil tanaman.
Hasil perobaan Egharevta, Harrocks, dan
53
J. Pot. F.neb. Wll. lahan Kcrlng No. 12, t993
Drrwln Hablnraren Pengrrlburn
Zubet (1976) pada saat pemangtmsan 1Q 20,
dan 30 hari setelah 50Vo keluar railbut
Saran
menurun&an hasil per satuan luas berturut-
Perlu adanya penelitian lanjutan dengal
twut3z%o,l77o, dan 1l]% dibaadingkan de-
memperhatikan
ngan
kontrol.
?ada penelitian ini,
wattu
pemangkasan yang
tepat.
pemangkasan daun saat 100% keluar rambut
diduga tidak mengganggu proses metabolisme tanaman, setain itu cadangan asimilat
yang terdapat dalam daun- &un yangtersisa
UCAPAN TERIMAKASIH
dan batang masih cukup tersedia untuk
ditran.slokasikan fte tongkol. Pemangkasan
daun yang tidak nyata pengaruhnya, mem-
beri kemungkinan kepada petani untuk
memaugkas daun guna makanan ternak,
tanpa mempengaruhi produksil
Penghargaan disampaikan kepada Bapak
Lazrloaar Zen dan lbu Maimun Barmawi yang
telah membimbing penelitian
ini.
Juga
kepada rekan- rekan di Laboratorium Benih
yang telah membantu dalam diskusi statistik.
Khusus kepada Dame Toully Gultom yang
SIMPUI.AN DAN SARAN
Simpulan
telah banyak menolong sampai selesai
penelitian. Ucapan terimakasih juga kepada
Tim Evaluasi Penelitian Jurusan BDP Fakultas Pertanian Unila yang telah memeriksa
laporan ini.
1. Populasi tanaman berpengaruh nyata
' terhadap semua peubah yang diamati
DAFTAR PUSTAKA
Populasi tenaman yang tinggi berpengaruh menurunkan panjang tongkol,
dan bobot 100 butir. Populasi tanaman
meningkatkan hasil tanaman secara
melengkung, hasil maksimum sebesar
Allison, J.G.S. and D.J. Watson. 19ti6. 'The
Production andDistribution of Dry Matter in
Maize After Flowering-. Ann. Bot.30:365-
3,06 ton/ha dicapai pada populasi 64.538
381.
ton/ha.
2.
Army,II.
Pemangkasan daun saat
100% keluar
rambut tidak berpengaruh nyata terhadap panjang tongkol bobot 100 butir,
dan hasil pipilan kering.
3.
Tidak terjadi persitindakan antara
populasi tanaman dengan pemangkasan
daun.
54
and EA. Greer.
lW.
Photoryt-
Prudtction System in Hanestingthe Sun. Academic Press Kota. 332 pp.
thesis and Crcp
Brown, R.H., E.R. Boaty, WJ. Ethredge and
D.D.Hayes. 1970. "Influence of Wdth and
Plant Population on Yield of lko Varietas of
Cor tn. A gron J. 62:7 67 -7 69.
E{rmt H.bln .r.lt Prngrrlb0m
J. P.tt. P.ngb. W[.
tdrm l(rr[te ]lc. ta l9t3
PN, R'.D. Ilorroc}s ld MS.
?tbrr. l{16. DtY Mattcr Aocumulaioo h
Mabe h neeponsa to Defoliatioa". AS,illt.
gebare{ba,
6s(l):a&a3.
Hanway, JJ. 1969'Defoliation
L)
Effec on Dif-
Hybrida as In(Zea wp
fcrpot
and Stage of
Populatkm
Ptaot
by
fluenced
61(0:53&-5a3.
Agron./.
Dctebpmcnt'.
&rn
Hlrjad,"
S.S. 19?9.
PenganurAgrorcni.
Yt
Gremedi& Jakarta. 195 hal.
t.lg82.
tagung. " Diktat KuEah"
Dcpartenrn Agronomi, Eaperta IPB, Bogqr.
Kmwara,
Bogor..Shd.
Muhadjir, F. 1984.'Effectof Plant Densityon
Lcaf Area Inderq Light Penetration, and
Yield of Six Maize Hybriasn. Loprut
Perulitian. Pertanian a(3):Ba-'Ii9.
Pcndl*oq J.W., and Hammond. 1%9. T.ela'
tire Photmyo&etic Fotential for Grain Ybld
of Various Leaf Canopy Levels of Corn".
Agon.i^6l(a):911-98.
Remisoq S.U., and E.O. Lucas. 1982 "Effect
of Plantiqg Density on Leaf area and
Productivity of TWo Maize Cultivars in
Nigoria". Expl. Agic 18(1)93-100.
Rutger, J.N., and LV. Crondeg. !967,
'Effect
of High Plant Density on Silage and Grain
YieHs of Sh Corn Hybrids' . Crop Sci. 7:182'
-184.
55
Nomor 12, September
l99i
/SSN 0215 - 0638
JURNAL PENELITIAN
PENGEMBANGAN }TILTYAH
,IIAil{ IMI
PENERBTT
LEMBAGA PENELITIAN UNILA
ta
TANGGAPAN JAGUNG TERHADAP POPULASI TANAMAN DAN
PEMANGKASAN DAUN
Xrt" ton"i:t itopulasi tan"ran'A* p"r"igkas*
a"*.
Danuin Habi nsaran Pangariburr,l)
ABSTRACT
fect between plant population and defolia.
tion
A field e*p".1.-""t nas conducted to study
thc elfect ef plant population and defoliation
PENDAHULUAN
on the corn production, in Kedondong
South Lampung. Ihe treatments wene arraryed on tle split-flot experiment in randmrized complete btock design with three
replications. The main plot uas plant
population: 40,000; 50r0ffi; 6Q000, and
70rm0 phnt per hectare; and tlrc sub.plot
was defoliation: without defoliation and
defoliation when 1fi)7o silktng. Ihe experirrent results indicated that Corn plant
population treatment had influenced on the
Pertumbuhan tanaman jagung sangat dipe-
ngaruhi oleh faktor internal yaitu jenis
varietas yang ditanam dan faktor eksternal
yaitu kondisi lingkungan tumbuh. Salahsatu
hal yaag dapat dilakukan untuk memanfaatkan kondisi lingkungan adalah pengaturan
jarak tan"* dalam hubungannya deogao
populasi tanaman per hektar. Populasi
tanarnan per hektar sangat berpengaruh ter-
eob length, I{D grain wcighg and grain yield.
rcsponse of the cob length, and lfi) grain
hadap lingkungan fisik melalui kompetisi
antar tanaman dalam memanfaatkan air,
cahaya, dan unsur hara. Remison dan Lucas
Itb
to the plant population shoncd a
linear line; whereas tlre response of grain
yield to the plant population showed a
weight
(1982) nenjelaskan bahwa total bahan kering
meningkat dengan pertambahan populasi
quadratic line. The yield of 3.M ton/ha was
obtained on the naximum population 64538
plant per hectare. Defoliation when lfi|%
silking had not influenccd on the all variable obsened. There uftrs not interactive ef
l)Staf
Fengaiar Fakultas Pertanian Universitas Lampung Jl. Pmf. Dr. Sumantri Brojonegoro No.1, Bandar
[-ampung.
J. Pen. Pengb. Wil. L:han Kcring No. 12,1993
'
tanaman, sedangkan total bahan kering per
tanrmatr akan menurun. Penurunan ini
terutama disebabkan oleh saling menartng
antara daun yang satu dengan yang lainnya,
khususnya yang terdapat di bagian bawah,
baik pada tanaman itu sendiri maupun dengan tanar.nan lain.
Petani sering melakukan pemangkasan daun
pada waktu jugurg telah bertongkol untuk
makanan ternak. Tindakan-ini dapat
46
Darwln Habinaaran Pangaribuan
oenurunkan hasil tanaman, jika dilakukan
pada saat yang tidak tepat. Allison dan Watsoa (1966), menyatakan bahwa efisiensi daun
Mei 1989. Benih jagung yaqg
digunakan adalah benih jagung unggul
hibrida cargi[ (C-1). Pupuk yang diberikan
dalam memanfaatkan cahaya rnatahari akan
menurun dari bagian atas ke bagtan bawah
adalah urea dengan dosis 3ffi Kg per ha, TSP
100 kg per ha, dan KCI 50 kg per ha. Insek-
tanaman. Menurut Pendleton da" Ham-
lia-
mond (1969) transportasi asimilat dari daun
ke biji pada daun bag,an atas lebih cepat
daripada daun bagian bawah. Potensial
fotosintesis relatif daun bagian atas harnpir
dua kali lebih besar dari daun bagian tengah
dan lima kali tebih besar dari daun bagian
bawah. Lebih jauh Army dan Greer (1967)
mengemukakan bahwa daun-daun jagung
bagr* bawah dapat menjadi parasit, karena
karbohidrat digunakan untuk respirasi
tanaman bukan disimpan sebagai bahan
pe'nis
xal
atu
rat-
ran
gan
lasi
ler:tisi
air,
lcas
'iog
lasi
pef
ml
urgi
J. Pen. Pengb. Wil. Lahan Kering No. 12, 1993
1989 sampai
tisida yaag digunakan adalah Rtradan 3G
dengan dosis 30 kg per ha,Azofuin 15 WSC
2 gll arr. Alat-alat yang digunakan adalah alat
tananr, alat panen, gunting tanaman, dan
6ys1 f,xa6angan yang digunakan adalah rancangan petak terpisah yang disusun dalam
rancangan kelompok teracak lengkap dengan tiga ulangar. Perlakuan terdiri atas 2
faktor yaitu populasi tanaman (P) sebagai
petak utama dan pemangkasan daun (D)
sebagai anak petak. Populasi tanaman terdiri
atas empat taraf yaitu
kering (biji).
P1
=
dilakukan penelitian yang akan mengung-
P2
:
kapkan pengaruh pemangkasan daun jagung
pada berbagai taraf populasi tanaman. Hasil
P3
penelitian ini diharapkan berguna bagi
petani, sebagai rekomendasi apakah
=
P4.
:
Berdasarkan masalah di atas, perlu
pemangkasan daun berguna, apabila dikombinasikan dengaa populasi aaaman yang op
timum. Dengan demikian,,petani akan
memperoleh keuntungan ganda yaitu melalui
produki jugung yang dapat dimanfaatkan
untuk hijauan makanan ternak Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui pengaruh
populasi tanaman dan pemangkasan daun
terhadap hasil dan komponen hasiljagung.
lya,
tan/ha denganjarak tanam
cmx25 cm
50.000 tan/ha dsngenjarak tanam
cmxZ) cm
60.000 tan/ha denganjaraktanam
cmx 16,6 cm
70.000 tan/ha denganjarak tanam
cmx 14,28 cm
210.000
100
100
100
100
Sedangkan untuk pemangkasan daun terdiri
atas 2 taraf yaitu
:
Dl :
D0
tanpa pemangkasan daun (kontrol)
pemangkasan daun
saat
\00Vo
tanaman.keluar rambut dari tongkol
(lffiVo "silking').
Data diolab dengan sidik ragam. Uji
rab
de-
METODE PENELITIAN
aun
rtuk
Penelitian ini dilaksanakan di kebun petani
pat
Kabupaten Lampung Selatan sejak Janriari
Desa Cimanuk, Kecamatan Kedondong
kesamaan ragam dengan uji Bartlett dan sifat
kemenambahan data dengan uji Ttrkey.
Untuk memisahkan nilai tengah antarper-
lakuan menggunakan perbandingan ortogonal dan mencari populasi tanaman mak-
simum dengan menggunakan ortogonal
47
J. Pea. Pengb. WL tahan Kcrlng No. 12, 1993
polinordal Data diolah p adataraf nyatalVo
dan 5%. Sebelun tanam, tanah dicangkul
dua kali kemudian diratakan. Ukuran petak
percobaan adalah 5 m x 7 m, benih
iagug
ditanam 2butir setiap lobang dan dihd*;
penjarangan umur 3 minggu. pupuk dasar
yang diberikan pada .uat
'
tao",
adalah
sepcrtiga dosis urea, seluruh dosis TSp dan
KCI Pupuk diberikan pada alur di sisi kiri
dagr,*anan..bafis tanaman.. Sisa ursa
dib#ikan sepertiga dosis pada umur 4
migu dan sisanya diberikan pada umur g
mi*Su.
dan penyiangan
dilakukan -Pengguludan
bersamaan pada umur 3 ri";".
Perlakuan perrangkasan daun dilakukan
dengan cara memotong lebar daun dengan
menggunakan gunting tanaman. Daun_daun
yang dipangkas adalah semua daun
mulai
dari daun ketiga dibawah tongkol
utama,
pada saat 1007o ,silking,'. panen dihkukan
pada saat tanaman masak -fisiologis. pengarnatan dilakukan terhadap sepuluh
tanaman contoh. Peubah-peubah yang
diamati adalah
a.
b.
Panjang tongkol (co,) yar,g diukur pada
brsrao toagkol berisi pada saat dipanen.
Bobot 100 butir (g) dihitung dengan
rumus:
,'Bobot 100 butir Kadar air (KA) t5% =
100 - KA __
X bobotsaatdiukur
1m=15
48
Derwln Hablnsaran pangarlburn
c.
(fu) pada kadar
llVo yang selanjutnya dikonversikan
Hasil pipilan kering
zra
ke ton/ha.
HASIT DAN PEMBAHASAN
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
populasi tanaman berpengaruh nyata ter-
hadap panjang tongkol, bobot 100 butir, dan
hasil pipilan kering. pemangkasan daun
tidat berpeagaruh nyata terhadap semua
peubahyang diamati. fidak terjadi persitin-
dakan antara populasi tanaman dan
pemangkasan daun terhadap semua peubah
yang diamati. Hasil analisis tersebut disajikan
pada Thbel I daa2berikut ini.
Tanggapan tanaman terhadap populasi
tanaman dalam hal panjang tongkol berben_
tuk gemaris. Setiap penambahan
10.000
tanaman perha mengurnngi panjang tongkol
sebesar Q89 cm (Gambar 1). Hal i"i."Iuui
dengan penelitian Rutger dan Crower (1967)
bahwa semakin ti"gg populasi tanamaa akan
mengakibatkan reduksi ukuran tongkol per
tanarnan. Selain itu tongkol menjadi keidil
(Koswara, 1983), sehingga bobot tongkol
menurun (Remison dan Lucas, L9g2).
,O.rwln Hrblnreren Prngarlburn
J. Pcn. Pcngb.
\Ull.l,rhrn Kcrlng
t{o.la
t0e3
iit
lil
ill
ill
,rl
.1&tel
1.
Hasil analisis perbandingan ortogonal pengaruti popuhsi tatraman dan pemangkasan
daun tcrhadap peubah' peubah png diamati
Pcubah
Pcrbandingen
Panjangtongkol
Pcnangkasan (D)
(cn) Btu
\Ztta
ar?fu
Populasi (P)
C2 P-gemaris
36J0*'
55,16rr
10,84**
Zfin
O15tn
lgJrr
C1xC2
0,0ftn
0,08tn
0,006tn
ClxC3
0,43tn
0,ff/tn
0,0Atn
KK (P)
(D)
sgl%
9$SVo
g,4tvo
6s%
997Vo
7$t%
I
u
)
Hasil (tonlha)
0,93tn
Persitindakan
il
Gr)
Cl:D0mD1
C3: P-melcngkung
]
l00butir
Keterangan:
.r :
tn KK =
Berbeda sangat nyata berdasarkan uji perbandingan ortogonal padataraflVo
tidak berbeda n)rata
Koefsien Keragaman
n
r
il
il
49
J. Psn. Pmgb. Wat.
Tabel2.
.
lrhm
Klrtng No.
ra t993
Drrwln l{ablnrarrn prngerlburn
Pengarub populasi-tanarn-an dan pernangkasan daun terhadap panjang
tongko! bobot
100 butir, dan hasil
Peubah
Perla&uaa
Panjang tongkol
Pl DO
PID1
P2DO
?2Dt
P3DO
P3
Dl
P4DO
P4D1
(cm)
14,99
2f,37
15,48
n,0t
(g)
Hasit (ton/ha)
\N
2'N
8r$
aJ0
Trfi
3,10
Erffi
3,00
13,02
24421
3rS
13,00
2L,4
L2,?n
20,00
1&63
3,30
zr9o
1\fi
Keterangan:
P1--4 = petak utama dan pemangkasan daun
DG-l= anak petak
50
Bobo( 100 butir
2rfi
J. Pon. P.ngD.
,D*wln Hablnrann Prngarlbuan
Wl. Irhrn Kcrlng No. ta 19e3
16
t5
t4
E
(J
Y = 18J2-&9x106X
o
-v
Pill
o
t = -0rS**
a0
ticl
d
Alr2
L
0
45
Populasi tatraman (x 10.000) tanlha
Gambar
1.
Hubungan antara populasi tanaman dengan paniary tongkol
Tanggapan tanamao terhadap populasi
tanamaa dalam hal bobot 100 X$3 butir ber-
bentuk gemaris. Setiap penambahan
populasi 10.000 taraman per ha mengakibatkan penurunan bobot lCI butir eebesar
gram (Gambar
2).
f9
Pertuobuhan regetatif
semakin meningkat bila populasi taaamao
semakin tinegr, akibatnyabobot l00butir per
tanaman se$akin ringan. Hanway (1969)
menyatakan bahwa ukuranbiii yang mengccil
-pada popuhsi 1ang tinggi disebabkan oleh
penurrnan laju akumulasi bahan kering ke
brjl Luas daun per tanaman berkorelasi
ncgatif dengan bobot 100 butir (Muha$r,
1e84).
51
J. FtlL
P.l{D. E{.
ldrfi t(rfiE ib. t4 ttgt
&rndeH$hrrsremfnnrn
a
n
x
Y = 4q04.zo9rrO4x
, = 4gprr
x
2*
B
!0
r.
n
o
I
2t
o
5
o
!a
w
19
18
t_
0
56
Fopulasianaman (x $n00) tan/ha
Gaabar
x
c
Hubrogis adara poprtasi tanamaa doag;rn bobot lffi butir
P
d
62
Omyln
J. Pcn. Prngb. Wl. Lrhrn Kcrlng No;
thblnrrrm Prngarlbuen
ta l99ll
Hasil Pipilan
peningkatan produtsi tersebut sampai batas
prpiluo kcring bcrbentuk mehngkung daa
pada populasi 64.538 tanaman per ha hasil
phlt- kering mempai maksimum sebesar
dhebabkan persaingan antar taaaman untuk
Kcringengppan tanaean t€rtadap populasi tanaman dalam hal hasil
3p6 ton/ha (Gambar 3). Peningkatan
populasi mengakibatkan meriogkatnya
prdutsi per satuan luag iai dbebabkan ofeh
meningkatnya junlah tongkol per hektar
(Ruger
&n Crouder,lW).
Akan tetaPi
tertentu dan apabila kepa&tan
ditingkatkaa terus maka produksi akan
Benurun (Brown et al. 1970). Hal ini
mendapa&an unsur hara" air, dan cahaya
Jumlah unsur harayang semula orkup untuk
populasi 1qng kc{il akan berkurang unt*
populasi yang besar dan menyebabkan
produksi merosot (Harjadi, LYlg).
Y = -5Jx10'3 + 9,5x10'5X -736x10'10x2
R2 = 0,99 **
€
a
GI
l_
0
J
Fopulasi tatraman (x 10.000) tan/ha
1
Gaqbar
4. Hubungan antara
pop'rhsi tanaman dengan hasil
Penganrh penangkasan {6un ft6angkasen
daua tidak bcrpengaruh nyata terhadap
hasil, maupun komponen hasil tanaman.
Hasil perobaan Egharevta, Harrocks, dan
53
J. Pot. F.neb. Wll. lahan Kcrlng No. 12, t993
Drrwln Hablnraren Pengrrlburn
Zubet (1976) pada saat pemangtmsan 1Q 20,
dan 30 hari setelah 50Vo keluar railbut
Saran
menurun&an hasil per satuan luas berturut-
Perlu adanya penelitian lanjutan dengal
twut3z%o,l77o, dan 1l]% dibaadingkan de-
memperhatikan
ngan
kontrol.
?ada penelitian ini,
wattu
pemangkasan yang
tepat.
pemangkasan daun saat 100% keluar rambut
diduga tidak mengganggu proses metabolisme tanaman, setain itu cadangan asimilat
yang terdapat dalam daun- &un yangtersisa
UCAPAN TERIMAKASIH
dan batang masih cukup tersedia untuk
ditran.slokasikan fte tongkol. Pemangkasan
daun yang tidak nyata pengaruhnya, mem-
beri kemungkinan kepada petani untuk
memaugkas daun guna makanan ternak,
tanpa mempengaruhi produksil
Penghargaan disampaikan kepada Bapak
Lazrloaar Zen dan lbu Maimun Barmawi yang
telah membimbing penelitian
ini.
Juga
kepada rekan- rekan di Laboratorium Benih
yang telah membantu dalam diskusi statistik.
Khusus kepada Dame Toully Gultom yang
SIMPUI.AN DAN SARAN
Simpulan
telah banyak menolong sampai selesai
penelitian. Ucapan terimakasih juga kepada
Tim Evaluasi Penelitian Jurusan BDP Fakultas Pertanian Unila yang telah memeriksa
laporan ini.
1. Populasi tanaman berpengaruh nyata
' terhadap semua peubah yang diamati
DAFTAR PUSTAKA
Populasi tenaman yang tinggi berpengaruh menurunkan panjang tongkol,
dan bobot 100 butir. Populasi tanaman
meningkatkan hasil tanaman secara
melengkung, hasil maksimum sebesar
Allison, J.G.S. and D.J. Watson. 19ti6. 'The
Production andDistribution of Dry Matter in
Maize After Flowering-. Ann. Bot.30:365-
3,06 ton/ha dicapai pada populasi 64.538
381.
ton/ha.
2.
Army,II.
Pemangkasan daun saat
100% keluar
rambut tidak berpengaruh nyata terhadap panjang tongkol bobot 100 butir,
dan hasil pipilan kering.
3.
Tidak terjadi persitindakan antara
populasi tanaman dengan pemangkasan
daun.
54
and EA. Greer.
lW.
Photoryt-
Prudtction System in Hanestingthe Sun. Academic Press Kota. 332 pp.
thesis and Crcp
Brown, R.H., E.R. Boaty, WJ. Ethredge and
D.D.Hayes. 1970. "Influence of Wdth and
Plant Population on Yield of lko Varietas of
Cor tn. A gron J. 62:7 67 -7 69.
E{rmt H.bln .r.lt Prngrrlb0m
J. P.tt. P.ngb. W[.
tdrm l(rr[te ]lc. ta l9t3
PN, R'.D. Ilorroc}s ld MS.
?tbrr. l{16. DtY Mattcr Aocumulaioo h
Mabe h neeponsa to Defoliatioa". AS,illt.
gebare{ba,
6s(l):a&a3.
Hanway, JJ. 1969'Defoliation
L)
Effec on Dif-
Hybrida as In(Zea wp
fcrpot
and Stage of
Populatkm
Ptaot
by
fluenced
61(0:53&-5a3.
Agron./.
Dctebpmcnt'.
&rn
Hlrjad,"
S.S. 19?9.
PenganurAgrorcni.
Yt
Gremedi& Jakarta. 195 hal.
t.lg82.
tagung. " Diktat KuEah"
Dcpartenrn Agronomi, Eaperta IPB, Bogqr.
Kmwara,
Bogor..Shd.
Muhadjir, F. 1984.'Effectof Plant Densityon
Lcaf Area Inderq Light Penetration, and
Yield of Six Maize Hybriasn. Loprut
Perulitian. Pertanian a(3):Ba-'Ii9.
Pcndl*oq J.W., and Hammond. 1%9. T.ela'
tire Photmyo&etic Fotential for Grain Ybld
of Various Leaf Canopy Levels of Corn".
Agon.i^6l(a):911-98.
Remisoq S.U., and E.O. Lucas. 1982 "Effect
of Plantiqg Density on Leaf area and
Productivity of TWo Maize Cultivars in
Nigoria". Expl. Agic 18(1)93-100.
Rutger, J.N., and LV. Crondeg. !967,
'Effect
of High Plant Density on Silage and Grain
YieHs of Sh Corn Hybrids' . Crop Sci. 7:182'
-184.
55