Kelayakan Implementasi HAPs Studi Kasu

Kelayakan Implementasi
HAPs
(Studi Kasus Regulatory Indonesia ;”
Google Loon )
Iwan Krisnadi
Focus Group Discussion Puslitbang SDPPPI-Kemkominfo
Pusat TIK Nasional - Ciputat , 27 Oktober 2016

Outline
I.

Pandangan





Pendahuluan
Identifkasi Permasalahan
Tujuan
Management Regulatory


II. Methodologi Penelitian
• Benchmark
• Teori Penalaran (RIA – Regulatory Impact Analysis)

III. Bahasan Opsi Regulatory
IV. Simpulan & Saran

Pendahuluan
• Dengan belum meratanya sarana internet di seluruh
wilayah Indonesia maka diperlukan suatu terobosan
yang
murah
,mudah
dan
cepat
dalam
impelementasinya
• Untuk
meningkatkan

dan
memeratakan
pembangunan di wilayah terpencil

hasil

• Balon udara raksasa Google bernama Project Loon yang
merupakan salah satu solusi sebagai penyelenggara
infrastruktur telekomunikasi
yang bertugas untuk
menyebarkan Internet di daerah-daerah terpencil akan
diuji coba mulai 2016 mendatang di Indonesia.
• Balon Loon dapat di ibaratkan sebagai menara seluler
yang mengangkasa di langit.
• Dimana google Loon terbang di ketinggian dua kali lipat
dari ketinggian normalnya pesawat komersil berjalan.
Lebih tepatnya, Loon akan terbang sekitar 20 kilometer

Identifkasi
Permasalahan

• Belum
meratanya layanan data/internet di
daerah terpencil di Indonesia
• Dibutuhkan biaya yang besar untuk
mengimplementasikan sarana dan
prasarana jaringan telekomunikasi di
daerah terpencil, sedangkan jumlah
penduduk yang relative tidak terlalu padat
sehingga biaya implementasinya menjadi
mahal
• Mengkaji regulasi terkait dengan
implementasi google loon di indonesia
dilihat dari segi penggunaan Frekuensi, ijin

Tujuan
• Mengkaji regulasi terkait dengan
implementasi google loon di
indonesia dilihat dari segi
penggunaan Frekuensi, ijin
penyelenggaraan infrastruktur

telekomunikasi

Metode Penelitian
• Penelitian ini lebih berorientasi pada
kajian pustaka yang menggunakan
pendekatan
kualitatif
dalam
pembahasannya, di mana sumber
data yang digunakan mengacu pada
peraturan perundang-undangan dan
sumber-sumber
lainnya
yang
diperoleh dari berbagai media.
• Untuk
Kualitas
Regulatory
digunakan metode RIA (Regulatory
Impact Analysis)


Law & Regulation
Hukum & Regulasi
1.

2.

3.

4.

Hukum sbg UU bersumber
dr Konstitusi
(UUD
NKRI Tahun 1945)
Bertujuan utk menciptakan
‘keadilan’ dan ‘kepastian
hukum’
Bersifat memaksa dan
mengatur

Sanksi Pidana selain sanksi
administratif

1.

Regulasi sbg implementing
legislation bersumber dr UU

2.

Bertujuan menciptakan
‘ketertiban’

3.

Bersifat mengatur

4.

Regulasi Teknis untuk

mendukung operasinal teknis

5.

Regulasi Ekonomis utk
mendukung industri dan
pasar yg sehat

6.

Regulasi Sosial utk menjaga
tetap terpenuhinya hak publik

Manajemen Regulasi
Efisien secara Teknis + Efisien secara
Ekonomi+ Efisien secara Fungsi

=
Benefit pada User, pada Ekonomi , pada
Masyarakat


How does RIA work ?

PALAPA Ring

Handphone sebagai kambing
hitam kecelakaan Pesawat
terbang


Thesis oleh Agus Hariadi MSc, AvMP :”Interference
of portable electronic Devices to Aircraft Systems”
– Harvard University

Google Loon

Lokasi/orbit Google
Loon

Radio Regulations, No.1.66A

High altitude platform station: A station located on an object at
an altitude of 20 to 50 km and at a specified, nominal, fixed
point relative to the Earth.

Apa itu Haps?
Menurut Radio
Regulation,
No.1.66A:

36,000 km

LEO
800 km

HAPS adalah
stasiun yang
berada di sebuah
obyek pada
ketinggian 20 - 50
km dan pada titik

yang tetap dan
tertentu, relatif
terhadap bumi.

Terrestrial HAPS

GEO

Space Shuttle
322 km
HAPS

Mt. Everest

GEO

Coverage 500km

Up to
global


Cell size 0.1-1km
(diameter)

1-10km

50km

400km min.

Total
service
coverage

Spot
service

National/
regional

global

Quasiglobal

Max. Tx
rate per
user

155Mbps

25155Mbps