MENDETEKSI ANAK ADHD ATTENTION DEFICIT A
MENDETEKSI ANAK ADHD (ATTENTION DEFICIT AND
HYPERACTIVE DISORDER) BERBASIS WEB
Muslim Hanafiq (111080200057)1, Ika Ratna I.A, S,kom, MT
Jurusan Teknik Informatika Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
muslim.hanafiq@gmail.com
Abstrak
Attention Deficit Hyperactive Disorder (ADHD) adalah suatu kelainan medis
yang dapat dikenali dan memiliki ciri tersendiri yang cenderung merupakan keturunan.
Secara umum ada tiga jenis perilaku yang dikaitkan dengan kelainan ini, yaitu : sikap
kurang memperhatikan sekeliling (inattentiveness) atau mudah terganggu
(distractibility/hyperactivity), dan sikap menurutkan kata hati (impulsiveness) (Flanagen,
2005). Meskipun sebelumnya dianggap sebagai neurologi sindrom yang terjadi untuk
masa kanak-kanak, namun sekarang diakui bahwa mayoritas individu yang didiagagosis
mengalami ADHD akan berkelanjutan pada masa remaja dan dewasa (Ramsay:2011).
Dari data tersebut maka peneliti berinisiatif untuk merancang software yang berfungsi
untuk mendeteksi anak ADHD (attention deficit and hyperactive disorder) berbasis web
yang didasarkan pada DSM V (Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders).
Software ini diperuntukkan bagi orang yang ahli dibidangnya, yaitu psikolog,
orthopedagog, psikiater, dan dokter anak. Software ini diakses dalam bentuk web melalui
media internet. Keluaran pada software ini berupa spektrum ADHD.
Dari hasil uji di Sekolah Luar Biasa Merdeka, Raya Gelam Gg. Kemuning Gelam
– Candi, didapatkan prosentase keberhasilan program dalam menentukan type ADHD
adalah 100%.
Kata Kunci : Software ADHD, DSM V, ADHD, Metode Certainty Factor
Abstract
Attention Deficit and Hyperactive Disorder (ADHD) is a medical disorder that can
be recognized and has own characteristics which tend to be hereditary. Generally, there
are three types of behavior associated with that disorder; (1) inattentiveness, (2)
distractibility / hyperactivity, and (3) impulsiveness (Flanagen, 2005). Although
previously considered a neurological syndrome that occurs in childhood, but it is now
recognized that the majority of individuals with ADHD will be diagnosed in adolescence
and adulthood (Ramsay: 2011). From these data, the researchers took the initiative to
design software that is used to detect children with ADHD (attention deficit and
hyperactive disorder) based on web and the DSM V (Diagnostic and Statistical Manual of
Mental Disorders).
This software is intended for people who are experts to detect children with
ADHD. There are psychologists, special teachers, psychiatrists, and pediatricians. This
software is accessible in a web form via the Internet. Output on this software in the form
of the ADHD spectrums.
From the research results at the Special School Merdeka at Raya Gelam Candi, the
percentage of program’s benefit in determining the ADHD types is 100%.
Keywords: Software ADHD, DSM V, ADHD, Certainty Factor Method
1.
PENDAHULUAN
Perkembangan teknologi
pesat dan cepat, khususnya teknologi
LANDASAN TEORI
2.1
ADHD
ADHD merupakan kependekan dari
informasi
Hal
attention deficit and hyperactivity
tersebut berimbas pada kecanggihan
disorder, (attention = perhatian, deficit
teknologi yang dapat mensimulasikan
= berkurang, disorder = gangguan).
perangkat-perangkat
Dalam bahasa Indonesia, ADHD juga
dan
2.
semakin
komunikasi.
baik
diluar
komputer maupun kedalam komputer
diterjemahkan
dalam
pemusatan
bentuk
virtual.
Dengan
dengan
Gangguan
perhatian
dan/atau
perkembangan teknologi yang kian
hiperaktivitas (GPPH) dalam DSM-V
maju,
(Diagnostic and Statistical Manual of
manusia
berbagai
dapat
macam
mampu
membuat
teknologi
mempermudah
yang
Mental Disorder IV, 2000) atau
dalam
gangguan hiperkenetik dalam PPDGJ-
beraktivitas.
III
Teknologi tersebut juga kian terasa
Diagnostik Gangguan Jiwa III, 1993)
dalam seluruh
adalah suatu diagnosis untuk pola
bidang,
khususnya
(Pedoman
Penggolongan
dan
yang
perilaku anak yang berlangsung dalam
adalah
semakin
jangka waktu paling sedikit 6 bulan,
efesiennya
proses
dimulai sejak usia sekitar 7 tahun,
pendidikan yang sebelumnya hanya
yang menunjukkan sejumlah gejala
dilakukan
ketidakmampuan untuk memusatkan
bidang
pendidikan.
dominan
mudah
muncul
dan
dengan
Alasan
cara-cara
yang
konvensional baik pada pendidikan
perhatian
atau
bagi peserta didik reguler maupun
perilaku
peserta didik berkebutuhan khusus
kedua-duanya.
sejumlah
hiperaktif-impulsif,
gejala
atau
yang kerap menemui masalah dalam
prapendidikan,
selama
proses
pendidikan, hingga pascapendidikan.
Terdapat beberapa jenis dan tingkatan
anak
berkebutuhan
khusus.
Diantaranya adalah 1) anak dengan
hambatan penglihatan, 2) anak dengan
hambatan pendengaran, 3) anak
dengan hambatan gerak dan mobilitas
4) anak dengan hambatan intelektual,
5) anak dengan gangguan emosi
perilaku, 6) anak dengan kesulitan
belajar, 7) anak dengan autism, dan
8) anak dengan ADHD (attention
deficit and hyperactive disorder).
2.2 Sistem Pakar
Sistem yang berusaha mengadopsi
pengetahuan manusia ke komputer
agar komputer dapat menyelesaikan
masalah seperti biasa dilakukan oleh
para ahli. Sistem pakar yang baik
dirancang agar dapat menyelesaikan
suatu permasalahan tertentu dengan
meniru kerja dari para ahli. Dengan
sistem pakar ini, orang awam pun
dapat menyelesaikan masalah yang
cukup rumit yang sebenarnya hanya
dapat diselesaikan dengan bantuan
para ahli (Kusumadewi, 2003). Sistem
pakar
salah
satu
bagian dari
kecerdasan buatan yang mengandung
pengetahuan dan pengalaman yang
dimasukkan oleh banyak pakar ke
dalam suatu area pengetahuan tertentu
sehingga
setiap
orang
dapat
menggunakannya untuk memecahkan
berbagai masalah yang bersifat
spesifik Sistem pakar pertama kali
dikembangkan oleh komunitas AI
pada pertengahan tahun 1960. Sistem
pakar yang muncul pertama kali
adalah General-purpose Problem
Solver (GPS) yang dikembangkan
oleh Newel dan Simon.
2.3 Flowchart
Flowchart atau Bagan alir adalah
bagan (chart) yang menunjukkan
alir (flow) di dalam program atau
prosedur sistem secara logika. Bagan
alir (flowchart) digunakan terutama
untuk alat bantu komunikasi dan untuk
dokumentasi.
dikirim kepada client akan sama isinya
dengan apa yang ada di web server.
B. Web Dinamis
Dalam web dinamis, interaksi yang
terjadi antara pengguna dan server
sangat kompleks. Seseorang bisa
mengubah konten dari halaman
tertentu
dengan
menggunakan
browser. Request (permintaan) dari
pengguna dapat diproses oleh server
yang kemudian ditampilkan dalam isi
yang berbeda-beda menurut alur
programnya. Halaman-halaman web
tersebut memiliki database. Web
dinamis, memiliki data dan informasi
yang berbeda-beda tergantung input
apa
yang
disampaikan
client.
Dokumen yang sampai di client akan
berbeda dengan dokumen yang ada di
web server.
3.
METODOLOGI PENELITIAN
2.4 Database
Database adalah komponen yang
sangat penting yang mendukung
dalam perancangan basis data dan
berfungsi sebagai media informasi
bagi pengguna. Langkah yang harus
dilakukan sebelum membuat aplikasi
program adalah merancang databasenya terlebih dahulu. Database yang
digunakan adalah MySQL.
3.1 Metode Forward Chaining
Dalam penelitian ini metode inferensi
yang digunakan adalah forward
chaining.
Forward
Chaining
merupakan metode inferensi yang
melakukan penalaran dari suatu
masalah kepada solusinya. Jika
kemungkinan sesuai dengan situasi
(bernilai TRUE), maka proses akan
menyatakan kesimpulan.
2.5 WEB
A. Web Statis
3.2
Metode Certainty Factor
Merupakan salah satu metode yang
digunakan dalam sistem pakar.
Metode ini membantu memberikan
kepastian terhadap hasil sistem pakar
yang dibuat, dengan memberikan
bobot pada tiap gejala yang dipilih
oleh pengguna.
Web statis adalah website yang mana
pengguna tidak bisa mengubah konten
dari web tersebut secara langsung
menggunakan browser. Interaksi yang
terjadi antara pengguna dan server
hanyalah seputar pemrosesan link saja.
Halaman-halaman web tersebut tidak
memliki database, data dan informasi
yang ada pada web statis tidak
berubah-ubah
kecuali
diubah
sintaksnya. Dokumen web yang
3.3
Flowchart Sistem Admin
4.
Mulai
Menu Utama
Tidak
Valid
Login Admin
Valid
Menu
Admin
Input, Edit, Delete,
Detail
Data User/Terapis
Input, Edit, Delete,
Detail
Data Anak ADHD
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini akan dibahas mengenai
hasil penelitian dan pembahasan
Sistem Mendeteksi Anak Adhd
(Attention Deficit And Hyperactive
Disorder)
Berbasis
Web
Menggunakan
Metode
Certainty
Factor. Berikut ini adalah pembahasan
dari sistem yang telah jadi.
4.1
Implementasi
Dalam Pengembangan
menggunakan
Simpan Data
terbaru
Simpan Data
terbaru
berbasis
web
sistem
teknologi
dan
ini
aplikasi
implementasi
program dibuat dengan menggunakan
Hasil
Data
Terbaru
Hasil
Data
Terbaru
bahasa pemograman PHP. Adapun
yang terlibat dalam program ini adalah
admin dan user. Tugas seorang admin
Selesai
adalah menginputkan user baru, edit
Gambar 3.1 Flowchart Sistem pakar
3.4
Flowchart Sistem Pakar
data user, tambah user, tambah/daftar
baru pasien, edit biodata pasien, dan
juga hapus data user ataupun pasien.
Mulai
User sendiri dibagi menjadi dua, ada
Menu Utama
Tidak
Valid
user pakar, dan user kepala pakar.
Login User
Tugas dari user pakar adalah hanya
Valid
mendiagnosa saja, sedangkan tugas
Menu Admin
dari kepala pakar adalah input data
Input, Edit, Delete,
Detail
Data Anak ADHD
Edit Gejala
pasien, tambah gejala, edit gejala,
tambah jenis gejla, edit gejala, edit
Edit Rule
Simpan Data terbaru
rule, tambah pilihan jawaban, dan edit
Edit Diagnosa
Hasil Data
Terbaru
Simpan Data terbaru
Hasil Data
Terbaru
Konsultasi
Tampil
Pertanyaan
Gejala
Hasil Penelusuran
Selesai
Gambar 3.2 Flowchart Sistem Pakar
pilihan jawaban.
Langkah yang harus diperhatikan
dalam edit data adalah dimulai dari
menu yang pertama, dan dilanjutkan
ke menu berikutnya, sampai selesai,
karena data antara menu pertama dan
terakhir saling keterkaitan. Kecuali
ingin menambah paien dan menulai
Tes. Dengan ini diharapkan dapat
mempermudah
konsultasi
dalam
mendetekni anak ADHD.
penanganan yang dapat berdampak
pada
5.
pertumbuhan
perkembangan
PENUTUP
anak.
dan
Hendaknya
para pengguna memahami terlebih
5.1.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan
dahulu cara menggunakan software
sebelum menggunakannya.
pembahasan, dapat disimpulkan bahwa:
A. Software Deteksi anak ADHD
(attention deficit and hyperactive
1. Hendaknya orang tua ikut serta
disorder) berbasis web berdasarkan
dalam proses identifikasi dan
DSM V sangat diperlukan untuk
asesmen
mengidentifikasi anak ADHD.
menggunakan software ini.
B. Attention
Deficit
Hyperactive
2. Orang
anak
ADHD
tua
hendaknya
Disorder (ADHD) adalah suatu
memaparkan kondisi dan riwayat
kelainan medis yang dapat dikenali
kesehatan anak dengan jujur dan
dan memiliki ciri tersendiri yang
transparan agar dapat memotret
cenderung merupakan keturunan.
baseline anak yang sebenarnya
Secara
untuk menentukan rekomendasi
umum
ada
tiga
jenis
perilaku yang dikaitkan dengan
kelainan ini, yaitu : sikap kurang
memperhatikan
sekeliling
(inattentiveness)
atau
mudah
yang sesuai.
C. Bagi Peneliti Lanjutan
Untuk
peneliti
lanjutan
terutama bagi mahasiswa PLB dan
Teknik
terganggu
Informatika,
jika
akan
(distractibility/hyperactivity),
dan
meneliti tentang penelitian yang
sikap
hati
sama, penulis menyarankan agar
menurutkan
kata
(impulsiveness) (Flanagen, 2005).
5.2.
B. Bagi Orang tua
Saran
A. Bagi Para Professional (User)
Target
pengguna
produk
rancangan sofware dalam penelitian
ini adalah profesional yang ahli di
bidangnya,
yaitu
psikolog,
orthopedagog, psikiater, dokter anak.
Hal
itu
dimaksudkan
agar
kesimpulan yang dihasilkan dapat
dipertanggung
jawabkan
secara
profesional dan tidak terjadi salah
melakukan:
1. Sebelum merancang dan/ atau
mengembangkan produk yang
sejenis,
dipandang
perlu
melakukan konsultasi secara
intens pada professional yang
ahli dibidangnya. Untuk aspek
subtansi
hendaknya
berkonsultasi
seseorang
dibidangnya,
tampilan
dengan
yang
ahli
dan
untuk
produk
perlu
berdiskusi dengan seseorang
yang ahli dibidang IT. Hal
tersebut
penting
dilakukan
agar produk yang dihasilkan
sesuai dengan bidang ilmu dan
meminimalisir
Hiperaktif. Usulan Penelitian tidak
diterbitkan.
Yogyakarta:
Fakultas
Kedokteran UGM.
terjadinya
kekeliruan.
2. Memahami kondisi yang ada
pada diri subyek penelitian
sebelum merancang dan/atau
mengembangkan produk serta
melakukan eksperimen.
DAFTAR PUSTAKA
American Psychiatric Association 1994:
Diagnostic and Statistical Manual of
Mental Disorders, 4th ed. Washington
DC: American Psychiatric Association.
American Psychiatric Association 2013:
Diagnostic and Statistical Manual of
Mental Disorders, 4th ed. Washington
DC: American Psychiatric Association.
Arhami, Muhammad, (2005), Konsep Dasar
Sistem Pakar, Andi., Yogyakarta.
Flanagen, R. 2005. ADHD Kids. Attention
Deficit Hyperaction Disorder. Jakarta:
Prestasi Pustaka Pelajar
Gamayanti, I. L. 1999. Model Terpadu
Penanganan Kesulitan Belajar dan
Problem Perilaku pada Anak Penderita
Gangguan
Pemusatan
Perhatian/
Joughlin C, Morris Z. 1999. FOCUS on the
Use of Stimulants in Children with
Attention
Deficit
Hyperactivity
Disorder. College Research Unit, The
Royal College of Psychiatrists, London.
Primary Evidence-Base Briefing no. 1:
1–8.
Kusrini, (2008), Sistem Pakar Teori dan
Aplikasi, Andi., Yogyakarta.
Kadir, Abdul, (2002), Pemrograman Web
Mencakup HTML, CSS, Javascript dan
PHP, Andi., Yogyakarta.
Komputer, Wahana, (2006), Panduan Lengkap
Menguasai Pemrograman Web dengan
PHP 5, Andi., Yogyakarta.
Pineda DA, Lopera F, Palacio JD, Ramirez D,
Henao
GC.
2003
Prevalence
Estimations
Of
AttentionDeficit/Hyperactivity
Disorder:
Differential
Diagnoses
And
Comorbidities In A Colombian Sample.
Int J Neurosci;1131:49-71.
Raharjo, Budi, (2011), Modul Pemrograman
WEB, HTML, PHP, dan MYSQL,
Modula., Bandung.
Saputra, Agus, (2011), Web Tips PHP, HTML
55, dan CSS, Jasakom., Jakarta.
Suyanto, (2011), Artificial
Informatika., Bandung.
Intelligence,
Yakub, Suardi, (2008), Sistem Basis Data
Tutorial Konseptual, Graha Ilmu., Yogyakarta.
HYPERACTIVE DISORDER) BERBASIS WEB
Muslim Hanafiq (111080200057)1, Ika Ratna I.A, S,kom, MT
Jurusan Teknik Informatika Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
muslim.hanafiq@gmail.com
Abstrak
Attention Deficit Hyperactive Disorder (ADHD) adalah suatu kelainan medis
yang dapat dikenali dan memiliki ciri tersendiri yang cenderung merupakan keturunan.
Secara umum ada tiga jenis perilaku yang dikaitkan dengan kelainan ini, yaitu : sikap
kurang memperhatikan sekeliling (inattentiveness) atau mudah terganggu
(distractibility/hyperactivity), dan sikap menurutkan kata hati (impulsiveness) (Flanagen,
2005). Meskipun sebelumnya dianggap sebagai neurologi sindrom yang terjadi untuk
masa kanak-kanak, namun sekarang diakui bahwa mayoritas individu yang didiagagosis
mengalami ADHD akan berkelanjutan pada masa remaja dan dewasa (Ramsay:2011).
Dari data tersebut maka peneliti berinisiatif untuk merancang software yang berfungsi
untuk mendeteksi anak ADHD (attention deficit and hyperactive disorder) berbasis web
yang didasarkan pada DSM V (Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders).
Software ini diperuntukkan bagi orang yang ahli dibidangnya, yaitu psikolog,
orthopedagog, psikiater, dan dokter anak. Software ini diakses dalam bentuk web melalui
media internet. Keluaran pada software ini berupa spektrum ADHD.
Dari hasil uji di Sekolah Luar Biasa Merdeka, Raya Gelam Gg. Kemuning Gelam
– Candi, didapatkan prosentase keberhasilan program dalam menentukan type ADHD
adalah 100%.
Kata Kunci : Software ADHD, DSM V, ADHD, Metode Certainty Factor
Abstract
Attention Deficit and Hyperactive Disorder (ADHD) is a medical disorder that can
be recognized and has own characteristics which tend to be hereditary. Generally, there
are three types of behavior associated with that disorder; (1) inattentiveness, (2)
distractibility / hyperactivity, and (3) impulsiveness (Flanagen, 2005). Although
previously considered a neurological syndrome that occurs in childhood, but it is now
recognized that the majority of individuals with ADHD will be diagnosed in adolescence
and adulthood (Ramsay: 2011). From these data, the researchers took the initiative to
design software that is used to detect children with ADHD (attention deficit and
hyperactive disorder) based on web and the DSM V (Diagnostic and Statistical Manual of
Mental Disorders).
This software is intended for people who are experts to detect children with
ADHD. There are psychologists, special teachers, psychiatrists, and pediatricians. This
software is accessible in a web form via the Internet. Output on this software in the form
of the ADHD spectrums.
From the research results at the Special School Merdeka at Raya Gelam Candi, the
percentage of program’s benefit in determining the ADHD types is 100%.
Keywords: Software ADHD, DSM V, ADHD, Certainty Factor Method
1.
PENDAHULUAN
Perkembangan teknologi
pesat dan cepat, khususnya teknologi
LANDASAN TEORI
2.1
ADHD
ADHD merupakan kependekan dari
informasi
Hal
attention deficit and hyperactivity
tersebut berimbas pada kecanggihan
disorder, (attention = perhatian, deficit
teknologi yang dapat mensimulasikan
= berkurang, disorder = gangguan).
perangkat-perangkat
Dalam bahasa Indonesia, ADHD juga
dan
2.
semakin
komunikasi.
baik
diluar
komputer maupun kedalam komputer
diterjemahkan
dalam
pemusatan
bentuk
virtual.
Dengan
dengan
Gangguan
perhatian
dan/atau
perkembangan teknologi yang kian
hiperaktivitas (GPPH) dalam DSM-V
maju,
(Diagnostic and Statistical Manual of
manusia
berbagai
dapat
macam
mampu
membuat
teknologi
mempermudah
yang
Mental Disorder IV, 2000) atau
dalam
gangguan hiperkenetik dalam PPDGJ-
beraktivitas.
III
Teknologi tersebut juga kian terasa
Diagnostik Gangguan Jiwa III, 1993)
dalam seluruh
adalah suatu diagnosis untuk pola
bidang,
khususnya
(Pedoman
Penggolongan
dan
yang
perilaku anak yang berlangsung dalam
adalah
semakin
jangka waktu paling sedikit 6 bulan,
efesiennya
proses
dimulai sejak usia sekitar 7 tahun,
pendidikan yang sebelumnya hanya
yang menunjukkan sejumlah gejala
dilakukan
ketidakmampuan untuk memusatkan
bidang
pendidikan.
dominan
mudah
muncul
dan
dengan
Alasan
cara-cara
yang
konvensional baik pada pendidikan
perhatian
atau
bagi peserta didik reguler maupun
perilaku
peserta didik berkebutuhan khusus
kedua-duanya.
sejumlah
hiperaktif-impulsif,
gejala
atau
yang kerap menemui masalah dalam
prapendidikan,
selama
proses
pendidikan, hingga pascapendidikan.
Terdapat beberapa jenis dan tingkatan
anak
berkebutuhan
khusus.
Diantaranya adalah 1) anak dengan
hambatan penglihatan, 2) anak dengan
hambatan pendengaran, 3) anak
dengan hambatan gerak dan mobilitas
4) anak dengan hambatan intelektual,
5) anak dengan gangguan emosi
perilaku, 6) anak dengan kesulitan
belajar, 7) anak dengan autism, dan
8) anak dengan ADHD (attention
deficit and hyperactive disorder).
2.2 Sistem Pakar
Sistem yang berusaha mengadopsi
pengetahuan manusia ke komputer
agar komputer dapat menyelesaikan
masalah seperti biasa dilakukan oleh
para ahli. Sistem pakar yang baik
dirancang agar dapat menyelesaikan
suatu permasalahan tertentu dengan
meniru kerja dari para ahli. Dengan
sistem pakar ini, orang awam pun
dapat menyelesaikan masalah yang
cukup rumit yang sebenarnya hanya
dapat diselesaikan dengan bantuan
para ahli (Kusumadewi, 2003). Sistem
pakar
salah
satu
bagian dari
kecerdasan buatan yang mengandung
pengetahuan dan pengalaman yang
dimasukkan oleh banyak pakar ke
dalam suatu area pengetahuan tertentu
sehingga
setiap
orang
dapat
menggunakannya untuk memecahkan
berbagai masalah yang bersifat
spesifik Sistem pakar pertama kali
dikembangkan oleh komunitas AI
pada pertengahan tahun 1960. Sistem
pakar yang muncul pertama kali
adalah General-purpose Problem
Solver (GPS) yang dikembangkan
oleh Newel dan Simon.
2.3 Flowchart
Flowchart atau Bagan alir adalah
bagan (chart) yang menunjukkan
alir (flow) di dalam program atau
prosedur sistem secara logika. Bagan
alir (flowchart) digunakan terutama
untuk alat bantu komunikasi dan untuk
dokumentasi.
dikirim kepada client akan sama isinya
dengan apa yang ada di web server.
B. Web Dinamis
Dalam web dinamis, interaksi yang
terjadi antara pengguna dan server
sangat kompleks. Seseorang bisa
mengubah konten dari halaman
tertentu
dengan
menggunakan
browser. Request (permintaan) dari
pengguna dapat diproses oleh server
yang kemudian ditampilkan dalam isi
yang berbeda-beda menurut alur
programnya. Halaman-halaman web
tersebut memiliki database. Web
dinamis, memiliki data dan informasi
yang berbeda-beda tergantung input
apa
yang
disampaikan
client.
Dokumen yang sampai di client akan
berbeda dengan dokumen yang ada di
web server.
3.
METODOLOGI PENELITIAN
2.4 Database
Database adalah komponen yang
sangat penting yang mendukung
dalam perancangan basis data dan
berfungsi sebagai media informasi
bagi pengguna. Langkah yang harus
dilakukan sebelum membuat aplikasi
program adalah merancang databasenya terlebih dahulu. Database yang
digunakan adalah MySQL.
3.1 Metode Forward Chaining
Dalam penelitian ini metode inferensi
yang digunakan adalah forward
chaining.
Forward
Chaining
merupakan metode inferensi yang
melakukan penalaran dari suatu
masalah kepada solusinya. Jika
kemungkinan sesuai dengan situasi
(bernilai TRUE), maka proses akan
menyatakan kesimpulan.
2.5 WEB
A. Web Statis
3.2
Metode Certainty Factor
Merupakan salah satu metode yang
digunakan dalam sistem pakar.
Metode ini membantu memberikan
kepastian terhadap hasil sistem pakar
yang dibuat, dengan memberikan
bobot pada tiap gejala yang dipilih
oleh pengguna.
Web statis adalah website yang mana
pengguna tidak bisa mengubah konten
dari web tersebut secara langsung
menggunakan browser. Interaksi yang
terjadi antara pengguna dan server
hanyalah seputar pemrosesan link saja.
Halaman-halaman web tersebut tidak
memliki database, data dan informasi
yang ada pada web statis tidak
berubah-ubah
kecuali
diubah
sintaksnya. Dokumen web yang
3.3
Flowchart Sistem Admin
4.
Mulai
Menu Utama
Tidak
Valid
Login Admin
Valid
Menu
Admin
Input, Edit, Delete,
Detail
Data User/Terapis
Input, Edit, Delete,
Detail
Data Anak ADHD
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini akan dibahas mengenai
hasil penelitian dan pembahasan
Sistem Mendeteksi Anak Adhd
(Attention Deficit And Hyperactive
Disorder)
Berbasis
Web
Menggunakan
Metode
Certainty
Factor. Berikut ini adalah pembahasan
dari sistem yang telah jadi.
4.1
Implementasi
Dalam Pengembangan
menggunakan
Simpan Data
terbaru
Simpan Data
terbaru
berbasis
web
sistem
teknologi
dan
ini
aplikasi
implementasi
program dibuat dengan menggunakan
Hasil
Data
Terbaru
Hasil
Data
Terbaru
bahasa pemograman PHP. Adapun
yang terlibat dalam program ini adalah
admin dan user. Tugas seorang admin
Selesai
adalah menginputkan user baru, edit
Gambar 3.1 Flowchart Sistem pakar
3.4
Flowchart Sistem Pakar
data user, tambah user, tambah/daftar
baru pasien, edit biodata pasien, dan
juga hapus data user ataupun pasien.
Mulai
User sendiri dibagi menjadi dua, ada
Menu Utama
Tidak
Valid
user pakar, dan user kepala pakar.
Login User
Tugas dari user pakar adalah hanya
Valid
mendiagnosa saja, sedangkan tugas
Menu Admin
dari kepala pakar adalah input data
Input, Edit, Delete,
Detail
Data Anak ADHD
Edit Gejala
pasien, tambah gejala, edit gejala,
tambah jenis gejla, edit gejala, edit
Edit Rule
Simpan Data terbaru
rule, tambah pilihan jawaban, dan edit
Edit Diagnosa
Hasil Data
Terbaru
Simpan Data terbaru
Hasil Data
Terbaru
Konsultasi
Tampil
Pertanyaan
Gejala
Hasil Penelusuran
Selesai
Gambar 3.2 Flowchart Sistem Pakar
pilihan jawaban.
Langkah yang harus diperhatikan
dalam edit data adalah dimulai dari
menu yang pertama, dan dilanjutkan
ke menu berikutnya, sampai selesai,
karena data antara menu pertama dan
terakhir saling keterkaitan. Kecuali
ingin menambah paien dan menulai
Tes. Dengan ini diharapkan dapat
mempermudah
konsultasi
dalam
mendetekni anak ADHD.
penanganan yang dapat berdampak
pada
5.
pertumbuhan
perkembangan
PENUTUP
anak.
dan
Hendaknya
para pengguna memahami terlebih
5.1.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan
dahulu cara menggunakan software
sebelum menggunakannya.
pembahasan, dapat disimpulkan bahwa:
A. Software Deteksi anak ADHD
(attention deficit and hyperactive
1. Hendaknya orang tua ikut serta
disorder) berbasis web berdasarkan
dalam proses identifikasi dan
DSM V sangat diperlukan untuk
asesmen
mengidentifikasi anak ADHD.
menggunakan software ini.
B. Attention
Deficit
Hyperactive
2. Orang
anak
ADHD
tua
hendaknya
Disorder (ADHD) adalah suatu
memaparkan kondisi dan riwayat
kelainan medis yang dapat dikenali
kesehatan anak dengan jujur dan
dan memiliki ciri tersendiri yang
transparan agar dapat memotret
cenderung merupakan keturunan.
baseline anak yang sebenarnya
Secara
untuk menentukan rekomendasi
umum
ada
tiga
jenis
perilaku yang dikaitkan dengan
kelainan ini, yaitu : sikap kurang
memperhatikan
sekeliling
(inattentiveness)
atau
mudah
yang sesuai.
C. Bagi Peneliti Lanjutan
Untuk
peneliti
lanjutan
terutama bagi mahasiswa PLB dan
Teknik
terganggu
Informatika,
jika
akan
(distractibility/hyperactivity),
dan
meneliti tentang penelitian yang
sikap
hati
sama, penulis menyarankan agar
menurutkan
kata
(impulsiveness) (Flanagen, 2005).
5.2.
B. Bagi Orang tua
Saran
A. Bagi Para Professional (User)
Target
pengguna
produk
rancangan sofware dalam penelitian
ini adalah profesional yang ahli di
bidangnya,
yaitu
psikolog,
orthopedagog, psikiater, dokter anak.
Hal
itu
dimaksudkan
agar
kesimpulan yang dihasilkan dapat
dipertanggung
jawabkan
secara
profesional dan tidak terjadi salah
melakukan:
1. Sebelum merancang dan/ atau
mengembangkan produk yang
sejenis,
dipandang
perlu
melakukan konsultasi secara
intens pada professional yang
ahli dibidangnya. Untuk aspek
subtansi
hendaknya
berkonsultasi
seseorang
dibidangnya,
tampilan
dengan
yang
ahli
dan
untuk
produk
perlu
berdiskusi dengan seseorang
yang ahli dibidang IT. Hal
tersebut
penting
dilakukan
agar produk yang dihasilkan
sesuai dengan bidang ilmu dan
meminimalisir
Hiperaktif. Usulan Penelitian tidak
diterbitkan.
Yogyakarta:
Fakultas
Kedokteran UGM.
terjadinya
kekeliruan.
2. Memahami kondisi yang ada
pada diri subyek penelitian
sebelum merancang dan/atau
mengembangkan produk serta
melakukan eksperimen.
DAFTAR PUSTAKA
American Psychiatric Association 1994:
Diagnostic and Statistical Manual of
Mental Disorders, 4th ed. Washington
DC: American Psychiatric Association.
American Psychiatric Association 2013:
Diagnostic and Statistical Manual of
Mental Disorders, 4th ed. Washington
DC: American Psychiatric Association.
Arhami, Muhammad, (2005), Konsep Dasar
Sistem Pakar, Andi., Yogyakarta.
Flanagen, R. 2005. ADHD Kids. Attention
Deficit Hyperaction Disorder. Jakarta:
Prestasi Pustaka Pelajar
Gamayanti, I. L. 1999. Model Terpadu
Penanganan Kesulitan Belajar dan
Problem Perilaku pada Anak Penderita
Gangguan
Pemusatan
Perhatian/
Joughlin C, Morris Z. 1999. FOCUS on the
Use of Stimulants in Children with
Attention
Deficit
Hyperactivity
Disorder. College Research Unit, The
Royal College of Psychiatrists, London.
Primary Evidence-Base Briefing no. 1:
1–8.
Kusrini, (2008), Sistem Pakar Teori dan
Aplikasi, Andi., Yogyakarta.
Kadir, Abdul, (2002), Pemrograman Web
Mencakup HTML, CSS, Javascript dan
PHP, Andi., Yogyakarta.
Komputer, Wahana, (2006), Panduan Lengkap
Menguasai Pemrograman Web dengan
PHP 5, Andi., Yogyakarta.
Pineda DA, Lopera F, Palacio JD, Ramirez D,
Henao
GC.
2003
Prevalence
Estimations
Of
AttentionDeficit/Hyperactivity
Disorder:
Differential
Diagnoses
And
Comorbidities In A Colombian Sample.
Int J Neurosci;1131:49-71.
Raharjo, Budi, (2011), Modul Pemrograman
WEB, HTML, PHP, dan MYSQL,
Modula., Bandung.
Saputra, Agus, (2011), Web Tips PHP, HTML
55, dan CSS, Jasakom., Jakarta.
Suyanto, (2011), Artificial
Informatika., Bandung.
Intelligence,
Yakub, Suardi, (2008), Sistem Basis Data
Tutorial Konseptual, Graha Ilmu., Yogyakarta.