MENDETEKSI ANAK ADHD ATTENTION DEFICIT A

MENDETEKSI ANAK ADHD (ATTENTION DEFICIT AND
HYPERACTIVE DISORDER) BERBASIS WEB
Muslim Hanafiq (111080200057)1, Ika Ratna I.A, S,kom, MT
Jurusan Teknik Informatika Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
muslim.hanafiq@gmail.com

Abstrak
Attention Deficit Hyperactive Disorder (ADHD) adalah suatu kelainan medis
yang dapat dikenali dan memiliki ciri tersendiri yang cenderung merupakan keturunan.
Secara umum ada tiga jenis perilaku yang dikaitkan dengan kelainan ini, yaitu : sikap
kurang memperhatikan sekeliling (inattentiveness) atau mudah terganggu
(distractibility/hyperactivity), dan sikap menurutkan kata hati (impulsiveness) (Flanagen,
2005). Meskipun sebelumnya dianggap sebagai neurologi sindrom yang terjadi untuk
masa kanak-kanak, namun sekarang diakui bahwa mayoritas individu yang didiagagosis
mengalami ADHD akan berkelanjutan pada masa remaja dan dewasa (Ramsay:2011).
Dari data tersebut maka peneliti berinisiatif untuk merancang software yang berfungsi
untuk mendeteksi anak ADHD (attention deficit and hyperactive disorder) berbasis web
yang didasarkan pada DSM V (Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders).
Software ini diperuntukkan bagi orang yang ahli dibidangnya, yaitu psikolog,
orthopedagog, psikiater, dan dokter anak. Software ini diakses dalam bentuk web melalui
media internet. Keluaran pada software ini berupa spektrum ADHD.

Dari hasil uji di Sekolah Luar Biasa Merdeka, Raya Gelam Gg. Kemuning Gelam
– Candi, didapatkan prosentase keberhasilan program dalam menentukan type ADHD
adalah 100%.
Kata Kunci : Software ADHD, DSM V, ADHD, Metode Certainty Factor
Abstract
Attention Deficit and Hyperactive Disorder (ADHD) is a medical disorder that can
be recognized and has own characteristics which tend to be hereditary. Generally, there
are three types of behavior associated with that disorder; (1) inattentiveness, (2)
distractibility / hyperactivity, and (3) impulsiveness (Flanagen, 2005). Although
previously considered a neurological syndrome that occurs in childhood, but it is now
recognized that the majority of individuals with ADHD will be diagnosed in adolescence
and adulthood (Ramsay: 2011). From these data, the researchers took the initiative to
design software that is used to detect children with ADHD (attention deficit and
hyperactive disorder) based on web and the DSM V (Diagnostic and Statistical Manual of
Mental Disorders).
This software is intended for people who are experts to detect children with
ADHD. There are psychologists, special teachers, psychiatrists, and pediatricians. This
software is accessible in a web form via the Internet. Output on this software in the form
of the ADHD spectrums.
From the research results at the Special School Merdeka at Raya Gelam Candi, the

percentage of program’s benefit in determining the ADHD types is 100%.
Keywords: Software ADHD, DSM V, ADHD, Certainty Factor Method

1.
PENDAHULUAN
Perkembangan teknologi

pesat dan cepat, khususnya teknologi

LANDASAN TEORI
2.1
ADHD
ADHD merupakan kependekan dari

informasi

Hal

attention deficit and hyperactivity


tersebut berimbas pada kecanggihan

disorder, (attention = perhatian, deficit

teknologi yang dapat mensimulasikan

= berkurang, disorder = gangguan).

perangkat-perangkat

Dalam bahasa Indonesia, ADHD juga

dan

2.
semakin

komunikasi.

baik


diluar

komputer maupun kedalam komputer

diterjemahkan

dalam

pemusatan

bentuk

virtual.

Dengan

dengan

Gangguan


perhatian

dan/atau

perkembangan teknologi yang kian

hiperaktivitas (GPPH) dalam DSM-V

maju,

(Diagnostic and Statistical Manual of

manusia

berbagai

dapat

macam


mampu

membuat

teknologi

mempermudah

yang

Mental Disorder IV, 2000) atau

dalam

gangguan hiperkenetik dalam PPDGJ-

beraktivitas.

III


Teknologi tersebut juga kian terasa

Diagnostik Gangguan Jiwa III, 1993)

dalam seluruh

adalah suatu diagnosis untuk pola

bidang,

khususnya

(Pedoman

Penggolongan

dan

yang


perilaku anak yang berlangsung dalam

adalah

semakin

jangka waktu paling sedikit 6 bulan,

efesiennya

proses

dimulai sejak usia sekitar 7 tahun,

pendidikan yang sebelumnya hanya

yang menunjukkan sejumlah gejala

dilakukan


ketidakmampuan untuk memusatkan

bidang

pendidikan.

dominan
mudah

muncul
dan

dengan

Alasan

cara-cara

yang


konvensional baik pada pendidikan

perhatian

atau

bagi peserta didik reguler maupun

perilaku

peserta didik berkebutuhan khusus

kedua-duanya.

sejumlah

hiperaktif-impulsif,

gejala

atau

yang kerap menemui masalah dalam
prapendidikan,

selama

proses

pendidikan, hingga pascapendidikan.
Terdapat beberapa jenis dan tingkatan
anak
berkebutuhan
khusus.
Diantaranya adalah 1) anak dengan
hambatan penglihatan, 2) anak dengan
hambatan pendengaran, 3) anak
dengan hambatan gerak dan mobilitas
4) anak dengan hambatan intelektual,
5) anak dengan gangguan emosi
perilaku, 6) anak dengan kesulitan
belajar, 7) anak dengan autism, dan
8) anak dengan ADHD (attention
deficit and hyperactive disorder).

2.2 Sistem Pakar
Sistem yang berusaha mengadopsi
pengetahuan manusia ke komputer
agar komputer dapat menyelesaikan
masalah seperti biasa dilakukan oleh
para ahli. Sistem pakar yang baik
dirancang agar dapat menyelesaikan
suatu permasalahan tertentu dengan
meniru kerja dari para ahli. Dengan
sistem pakar ini, orang awam pun
dapat menyelesaikan masalah yang
cukup rumit yang sebenarnya hanya
dapat diselesaikan dengan bantuan
para ahli (Kusumadewi, 2003). Sistem
pakar
salah
satu
bagian dari
kecerdasan buatan yang mengandung

pengetahuan dan pengalaman yang
dimasukkan oleh banyak pakar ke
dalam suatu area pengetahuan tertentu
sehingga
setiap
orang
dapat
menggunakannya untuk memecahkan
berbagai masalah yang bersifat
spesifik Sistem pakar pertama kali
dikembangkan oleh komunitas AI
pada pertengahan tahun 1960. Sistem
pakar yang muncul pertama kali
adalah General-purpose Problem
Solver (GPS) yang dikembangkan
oleh Newel dan Simon.
2.3 Flowchart
Flowchart atau Bagan alir adalah
bagan (chart) yang menunjukkan
alir (flow) di dalam program atau
prosedur sistem secara logika. Bagan
alir (flowchart) digunakan terutama
untuk alat bantu komunikasi dan untuk
dokumentasi.

dikirim kepada client akan sama isinya
dengan apa yang ada di web server.
B. Web Dinamis
Dalam web dinamis, interaksi yang
terjadi antara pengguna dan server
sangat kompleks. Seseorang bisa
mengubah konten dari halaman
tertentu
dengan
menggunakan
browser. Request (permintaan) dari
pengguna dapat diproses oleh server
yang kemudian ditampilkan dalam isi
yang berbeda-beda menurut alur
programnya. Halaman-halaman web
tersebut memiliki database. Web
dinamis, memiliki data dan informasi
yang berbeda-beda tergantung input
apa
yang
disampaikan
client.
Dokumen yang sampai di client akan
berbeda dengan dokumen yang ada di
web server.
3.

METODOLOGI PENELITIAN

2.4 Database
Database adalah komponen yang
sangat penting yang mendukung
dalam perancangan basis data dan
berfungsi sebagai media informasi
bagi pengguna. Langkah yang harus
dilakukan sebelum membuat aplikasi
program adalah merancang databasenya terlebih dahulu. Database yang
digunakan adalah MySQL.

3.1 Metode Forward Chaining
Dalam penelitian ini metode inferensi
yang digunakan adalah forward
chaining.
Forward
Chaining
merupakan metode inferensi yang
melakukan penalaran dari suatu
masalah kepada solusinya. Jika
kemungkinan sesuai dengan situasi
(bernilai TRUE), maka proses akan
menyatakan kesimpulan.

2.5 WEB
A. Web Statis

3.2
Metode Certainty Factor
Merupakan salah satu metode yang
digunakan dalam sistem pakar.
Metode ini membantu memberikan
kepastian terhadap hasil sistem pakar
yang dibuat, dengan memberikan
bobot pada tiap gejala yang dipilih
oleh pengguna.

Web statis adalah website yang mana
pengguna tidak bisa mengubah konten
dari web tersebut secara langsung
menggunakan browser. Interaksi yang
terjadi antara pengguna dan server
hanyalah seputar pemrosesan link saja.
Halaman-halaman web tersebut tidak
memliki database, data dan informasi
yang ada pada web statis tidak
berubah-ubah
kecuali
diubah
sintaksnya. Dokumen web yang

3.3

Flowchart Sistem Admin
4.

Mulai

Menu Utama
Tidak
Valid

Login Admin

Valid

Menu
Admin

Input, Edit, Delete,
Detail
Data User/Terapis

Input, Edit, Delete,
Detail
Data Anak ADHD

HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini akan dibahas mengenai
hasil penelitian dan pembahasan
Sistem Mendeteksi Anak Adhd
(Attention Deficit And Hyperactive
Disorder)
Berbasis
Web
Menggunakan
Metode
Certainty
Factor. Berikut ini adalah pembahasan
dari sistem yang telah jadi.
4.1
Implementasi
Dalam Pengembangan
menggunakan

Simpan Data
terbaru

Simpan Data
terbaru

berbasis

web

sistem

teknologi
dan

ini

aplikasi

implementasi

program dibuat dengan menggunakan
Hasil
Data
Terbaru

Hasil
Data
Terbaru

bahasa pemograman PHP. Adapun
yang terlibat dalam program ini adalah
admin dan user. Tugas seorang admin

Selesai

adalah menginputkan user baru, edit

Gambar 3.1 Flowchart Sistem pakar
3.4

Flowchart Sistem Pakar

data user, tambah user, tambah/daftar
baru pasien, edit biodata pasien, dan
juga hapus data user ataupun pasien.

Mulai

User sendiri dibagi menjadi dua, ada

Menu Utama
Tidak
Valid

user pakar, dan user kepala pakar.

Login User

Tugas dari user pakar adalah hanya

Valid

mendiagnosa saja, sedangkan tugas

Menu Admin

dari kepala pakar adalah input data
Input, Edit, Delete,
Detail
Data Anak ADHD

Edit Gejala

pasien, tambah gejala, edit gejala,
tambah jenis gejla, edit gejala, edit

Edit Rule
Simpan Data terbaru

rule, tambah pilihan jawaban, dan edit

Edit Diagnosa

Hasil Data
Terbaru

Simpan Data terbaru

Hasil Data
Terbaru

Konsultasi

Tampil
Pertanyaan
Gejala

Hasil Penelusuran

Selesai

Gambar 3.2 Flowchart Sistem Pakar

pilihan jawaban.
Langkah yang harus diperhatikan
dalam edit data adalah dimulai dari
menu yang pertama, dan dilanjutkan
ke menu berikutnya, sampai selesai,
karena data antara menu pertama dan
terakhir saling keterkaitan. Kecuali
ingin menambah paien dan menulai
Tes. Dengan ini diharapkan dapat
mempermudah
konsultasi
dalam
mendetekni anak ADHD.

penanganan yang dapat berdampak
pada
5.

pertumbuhan

perkembangan

PENUTUP

anak.

dan
Hendaknya

para pengguna memahami terlebih
5.1.

Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan

dahulu cara menggunakan software
sebelum menggunakannya.

pembahasan, dapat disimpulkan bahwa:
A. Software Deteksi anak ADHD
(attention deficit and hyperactive

1. Hendaknya orang tua ikut serta

disorder) berbasis web berdasarkan

dalam proses identifikasi dan

DSM V sangat diperlukan untuk

asesmen

mengidentifikasi anak ADHD.

menggunakan software ini.

B. Attention

Deficit

Hyperactive

2. Orang

anak

ADHD

tua

hendaknya

Disorder (ADHD) adalah suatu

memaparkan kondisi dan riwayat

kelainan medis yang dapat dikenali

kesehatan anak dengan jujur dan

dan memiliki ciri tersendiri yang

transparan agar dapat memotret

cenderung merupakan keturunan.

baseline anak yang sebenarnya

Secara

untuk menentukan rekomendasi

umum

ada

tiga

jenis

perilaku yang dikaitkan dengan
kelainan ini, yaitu : sikap kurang
memperhatikan

sekeliling

(inattentiveness)

atau

mudah

yang sesuai.
C. Bagi Peneliti Lanjutan
Untuk

peneliti

lanjutan

terutama bagi mahasiswa PLB dan
Teknik

terganggu

Informatika,

jika

akan

(distractibility/hyperactivity),

dan

meneliti tentang penelitian yang

sikap

hati

sama, penulis menyarankan agar

menurutkan

kata

(impulsiveness) (Flanagen, 2005).
5.2.

B. Bagi Orang tua

Saran
A. Bagi Para Professional (User)
Target

pengguna

produk

rancangan sofware dalam penelitian
ini adalah profesional yang ahli di
bidangnya,

yaitu

psikolog,

orthopedagog, psikiater, dokter anak.
Hal

itu

dimaksudkan

agar

kesimpulan yang dihasilkan dapat
dipertanggung

jawabkan

secara

profesional dan tidak terjadi salah

melakukan:
1. Sebelum merancang dan/ atau
mengembangkan produk yang
sejenis,

dipandang

perlu

melakukan konsultasi secara
intens pada professional yang
ahli dibidangnya. Untuk aspek
subtansi

hendaknya

berkonsultasi
seseorang
dibidangnya,
tampilan

dengan
yang

ahli

dan

untuk

produk

perlu

berdiskusi dengan seseorang
yang ahli dibidang IT. Hal
tersebut

penting

dilakukan

agar produk yang dihasilkan
sesuai dengan bidang ilmu dan
meminimalisir

Hiperaktif. Usulan Penelitian tidak
diterbitkan.
Yogyakarta:
Fakultas
Kedokteran UGM.

terjadinya

kekeliruan.
2. Memahami kondisi yang ada
pada diri subyek penelitian
sebelum merancang dan/atau
mengembangkan produk serta
melakukan eksperimen.

DAFTAR PUSTAKA
American Psychiatric Association 1994:
Diagnostic and Statistical Manual of
Mental Disorders, 4th ed. Washington
DC: American Psychiatric Association.
American Psychiatric Association 2013:
Diagnostic and Statistical Manual of
Mental Disorders, 4th ed. Washington
DC: American Psychiatric Association.
Arhami, Muhammad, (2005), Konsep Dasar
Sistem Pakar, Andi., Yogyakarta.
Flanagen, R. 2005. ADHD Kids. Attention
Deficit Hyperaction Disorder. Jakarta:
Prestasi Pustaka Pelajar
Gamayanti, I. L. 1999. Model Terpadu
Penanganan Kesulitan Belajar dan
Problem Perilaku pada Anak Penderita
Gangguan
Pemusatan
Perhatian/

Joughlin C, Morris Z. 1999. FOCUS on the
Use of Stimulants in Children with
Attention
Deficit
Hyperactivity
Disorder. College Research Unit, The
Royal College of Psychiatrists, London.
Primary Evidence-Base Briefing no. 1:
1–8.
Kusrini, (2008), Sistem Pakar Teori dan
Aplikasi, Andi., Yogyakarta.
Kadir, Abdul, (2002), Pemrograman Web
Mencakup HTML, CSS, Javascript dan
PHP, Andi., Yogyakarta.
Komputer, Wahana, (2006), Panduan Lengkap
Menguasai Pemrograman Web dengan
PHP 5, Andi., Yogyakarta.
Pineda DA, Lopera F, Palacio JD, Ramirez D,
Henao
GC.
2003
Prevalence
Estimations
Of
AttentionDeficit/Hyperactivity
Disorder:
Differential
Diagnoses
And
Comorbidities In A Colombian Sample.
Int J Neurosci;1131:49-71.
Raharjo, Budi, (2011), Modul Pemrograman
WEB, HTML, PHP, dan MYSQL,
Modula., Bandung.
Saputra, Agus, (2011), Web Tips PHP, HTML
55, dan CSS, Jasakom., Jakarta.
Suyanto, (2011), Artificial
Informatika., Bandung.

Intelligence,

Yakub, Suardi, (2008), Sistem Basis Data
Tutorial Konseptual, Graha Ilmu., Yogyakarta.