Pengertian dan contoh organisasi di
Pengertian dan contoh
organisasi di sekolah
2.1. Definisi Organisasi
Suatu organisasi di bentuk karena mempunyai dasar dan tujuan yang ingin
dicapai.Pencapaian tujuan bukan hanya kepuasan individual, tetapi kepuasan dan
manfaat bersama.
Untuk itu kalau kita berbicara tentang organisasi maka sebagian dari para ahli
berpendapat ,bahwa organisasi ditinjau dari segi etimologis {Bhs} adalah berasal
dari kata “organ”yang berarti susunan badan manusia yang terdiri dari berbagai
bagian menuju satu tujuan .
Jika ditinjau dari segi terminology {istilah}sebagaimana yang dikemukakan oleh
James D Mooney ,organisasi adalah bentuk perserikatan manusia untuk mencapai
suatu tujuanbersama.Akan tetapi perlu kita fahami bahwa yang menjadi dasar
organisasi, bukan “SIAPANYA”akan tetapi “APANYA”yang berarti bahwa yang
dipentingkan bukan siapa orang yang akan memegang organisasi ,tetapi
“APAKAH”tugas dari dari organisasi ?.Masih banyak rumusan-rumusan pendapat
tentang organisasi, akan tetapi dapat kita ambil kesimpulan ada kesamaan dasar
tentang organisasi .
a.
b.
Adanya
sekelompok
Adanya
c.
orang
tujuan
yang
yang
Adanya
d. Adanya aktivitas.
2.2.Prinsip organisasi
Suatu organisasi bisa dikatakan solid jika memiliki sifat sbb.
saling
bekerjasama.
sama
.
bentuk/struktur.
1.
mempunyai
tujuan
yang
jelas
.
2. tujuan organisasi harus di terima dan di fahami oleh setiap orang di dalam
organisasi.
3.
4.
memiliki
adanya
kesatuan
keseimbangan
5.
antara
wewenang
arah.
dan
tanggungjawab.
berkesinambungan
6.
penempatan
orang
harus
.
sesuai
ahlinya.
7. adanya pembagian tugas.
2.3 Contoh-contoh organisasi di sekolah
Di bawah ini contoh beberapa organisasi, diantaranya:
1)OSIS
OSIS Dalam upaya mengenal, memahami dan mengelola Organisasi Intra Sekolah
(OSIS) perlu penjelasan mengenai pengertian dan peranan tentang Organisasi
Siswa Intra Sekolah (OSIS). Dengan pengertian dan peranan yang jelas akan
membantu para Pembina, pengurus dan perwakilan kelas untuk mendayagunakan
OSIS ini sesuai dengan fungsinya.
A. Pengertian OSIS
1. Secara sistematis di dalam Surat Keputusan Direktur Jendral Pendidikan Dasar
dan
Menengah
Nomor
226/C/Kep/0/1993
disebutkan
bahwa
organisasi
kesiswaan di sekolah adalah OSIS. Kepanjangan OSIS terdiri dari, organisasi,
siswa, intra, sekolah. Masing-masing mempunyai pengertian
a) Organisasi secara umum adalah kelompok kerjasama antara pribadi yang
diadakan untuk mencapai tujuan bersama. Organisasi dalam hal ini dimaksudkan
satuan atau kelompok kerjasama para siswa yang dibentuk dalam usaha untuk
mencapai tujuan bersama, yaitu mendukung terwujudnya pembinaan kesiswaan.
b) Siswa adalah peserta didik pada satuan pendidikan jenjang pendidikan dasar dan
menengah.
c) Intra berarti terletak didalam dan di antara. Sehingga OSIS berarti suatu
organisasi siswa yang ada di dalam dan di lingkungan sekolah yang bersangkutan.
d) Sekolah adalah satuan pendidikan tempat menyelenggarakan kegiatan belajar
mengajar secara berjenjang dan berkesinambungan.
2. Secara Organisasi OSIS adalah satu-satunya wadah organisasi siswa yang sah
di sekolah. Oleh karena itu setiap sekolah wajib membentuk Organisasi Siswa Intra
Sekolah (OSIS), yang tidak mempunyai hubungan organisatoris dengan OSIS di
sekolah lain dan tidak menjadi bagian / alat dari organisasi lain yang ada di luar
sekolah.
B) Peranan OSIS
1) Sebagai wadah
Organisasi Siswa Intra Sekolah merupakan satu-satunya wadah kegiatan para
siswa di Sekolah bersama dengan jalur pembinaan yang lain untuk mendukung
tercapainya tujuan pembinaan kesiswaan. Oleh sebab itu OSIS dalam mewujudkan
fungsinya sebagai wadah. Wahana harus selalu bersama-sama dengan jalur
lain, yaitu latihan kepemimpinan, ekstrakurikuler, dan wawasan wiyatamandala.
Tanpa saling berkerjasama dari berbagai jalur, peranan OSIS sebagai wadah tidak
akan berfungsi lagi.
2) Sebagai Penggerak / Motivator
Motivator adalah perangsang yang menyebabkan lahirnya keinginan, semangat
para siswa untuk berbuat dan melakukan kegiatan bersama dalam mencapai tujuan.
OSIS akan tampil sebagai penggerak apabila para pembina, pengurus mampu
membawa OSIS selalu dapat menyesuaikan dan memenuhi kebutuhan yang
diharapkan, yaitu menghadapi perubahan, memiliki daya tangkal terhadap
ancaman, memanfaatkan peluang dan perubahan, dan yang paling penting
memberikan kepuasan kepada anggota. Dengan bahasa manajemen OSIS mampu
memainkan fungsi intelektual, yaitu mampu meningkatkan keberadaan OSIS baik
secara internal maupun eksternal. Apabila OSIS dapat berfungsi demikian sekaligus
OSIS berhasil menampilkan peranannya sebagai motivator.
3. Peranan yang bersifat preventif
Apabila peran yang bersifat intelek dalam arti secara internal OSIS dapat
menggerakan sumber daya yang ada secara eksternal OSIS mampu mengadaptasi
dengan lingkungan, seperti : menyelesaikan persoalan perilaku menyimpang siswa
dan
sebagainya.
Dengan
demikian
secara
preventif
OSIS
berhasil
ikut
mengamankan sekolah dari segala ancaman yang datang dari dalam maupun dari
luar. Peranan Preventif OSIS akan terwujud apabila peranan OSIS sebagai
pendorong lebih dahulu harus dapat diwujudkan.
2) PASKIBRA
A.
PENGERTIAN
1. Secara sistematis organiasasi paskibra sekolah memiliki arti sebagai berikut :
2. Organisasi : Secara umum adalah kelompok kerja sama antara pribadi yang
diadakan untuk mencapai tujuan bersama.
3.
Paskibra
:
Pasukan
Pengibar
Bendera
4. Sekolah adalah satuan pendidikan tempat menyelenggarakan kegiatan belajar
mengajar yang dalam hal ini Sekolah Menengah Atas atau sederajat.
B.PERANAN
1. Untuk memperdalam dan memperluas pengetahuan para siswa, dalam arti
memperkaya pelajaran serta memperbaiki pengetahuan para siswa yang berkaitan
dengan
program
kurikulum
yang
ada.
2. Untuk melengkapi upaya pendidikan, pemantapan dan pembentukan nilai-nilai
kepribadian para siswa. Hal ini dapat diusahakan melalui kegiatan barisberbaris,
penguasaan teknis upacara bendera, kegiatan yang berkaitan dengan peningkatan
ketakwaan terhadap tuhan yang maha esa serta latihan kepemimpinan dan bela
negara.
3. Disamping berorientasi pada mata pelajaran yang diprogramkan, dan usaha
pembentukan kepribadian siswa, memperbanyak kagiatan ekstrakurikuler yang
diarahkan untuk membina serta meningkatkan bakat. Minat dan keterampilan. Hasil
yang diharapakan kegiatan ini tak lain ialah untuk memacu anak kearah yang
sifatnya positif.
3) ROHIS
A.Pengertian
Rohis yaitu suatu organisasi sekolah yang berhubungan dengan pelayanan
rohani siswa. Rohis dibentuk agar siswa tidak hanya mendapatkan pendidikan
duniawi tetapi juga pendidikan agama sebagai bekal mereka dalam berkehidupan
yang sesuai dengan syariat.
B. Peranan
1)
Meningkatkan keimanan siswa.
2)
Menambah informasi keagamaan.
3)
Membentengi diri siswa dari pengaruh negatif lingkungan.
2.4 Minat siswa dalam berorganisasi & peran sekolah dalam meningkatkan minat
siswa berorganisasi
Ketertarikan atau minat siswa terhadap organisasi yang ada di sekolah
dipengaruhi oleh beberapa hal seperti:
1)
2)
Kebutuhan
psikologis,
seperti
pertemanan,
merasakan
kebersamaan.
Kebutuhan untuk mewujudkan cita-cita atau pengembangan bakat Keinginan
dan cita-cita dapat mendorong munculnya minat terhadap sesuatu, seperti
keinginan atau cita-cita menjadi dokter. Secara otomatis orang tersebut terdorong
dan berminat untuk mempelajari hal-hal yang berkaitan dengan ilmu kedokteran
(kesehatan, penyakit-penyakit). Semakin besar cita-cita atau keinginan, maka
semakin besar/tinggi minat
yang muncul dalam diri seseorang.
3) Pengaruh kebudayaan
Kebudayaan terdiri dari dua lingkup, yakni lingkup mikro (individual) dan lingkup
makro (sosial,adat istiadat) kebudayaan dapat memunculkan minat-minat tertentu
seperti tari-tarian, lagu, karya seni, semua itu akan menarik orang untuk
memperhatikan dan mempelajari kebudayaan dari daerah asal kesenian tersebut.
Begitu juga berorganisasi, minat berorganisasi siswa dapat timbul karena adanya
kebiasaan belajar.
Sedangkan hal-hal yang bisa dilakukan sekolah untuk meningkatkan minat siswa
dalam berorganisasi salah satunya yaitu:
Melakukan penelusuran minat siswa.
Penelusuran minat siswa ini dilakukan oleh sekolah bisa dengan berbagai cara, baik
secara angket maupun kegiatan psikotest, sehingga hasil yang di dapat lebih akurat,
karena berasal dari diri siswa secara langsung.
Pemberian nilai
Pemberian nilai ini dimaksudkan agar siswa lebih tertarik dalam mengikuti
organisasi, karena banyak siswa yang berfikir malas mengikuti sebuah organisasi
dikarenakan tidak adanya reward dari sekolah, sehingga pemberian nilai ini
diharapkan dapat menjadi motivator bagi siswa dalam mengikuti organisasi.
Penyediaan sarana dan prasarana
Sekolah dapat menyediakan sarana dan prasarana untuk setiap organisasi
sehingga dapat menunjang berjalannya organisasi tersebut dengan baik dan
memberikan dampak yang baik pula bagi siswanya.
2.5. Manfaat Berorganisasi
1. Menumbuhkan rasa kebersamaan
Di dalam sebuah organisasi, di mana terdiri dari sekelompok orang atau anggota
membuat setiap siswa yang menjadi anggota, dapat merasakan kebersamaan
ketika mereka melakukan suatu kegiatan rutinitas yang selalu bersama-sama. Hal
ini tentu saja sangat bermanfaat bagi psikologis setiap siswa, terutama siswa yang
kurang terbiasa bergaul atau cenderung penyendiri.
2. Memperkuat tali persaudaraan
Dari kegiatan yang cenderung selalu di lakukan bersama-sama tersebut, membuat
siswa merasa semakin dekat dengan antar anggota yang lain sehingga tali
persaudaraanpun meningkat.
3. Menebarkan rasa tolong-menolong
Ketika setiap siswa melakukan kegiatan di dalam organisasinya, dengan tali
persaudaraan yang begitu solid, membuat siswa terbiasa untuk saling tolongmenolong, toleransi dan solidaritas.
4. Memperkaya informasi
Tentu saja, ketika seorang siswa mulai memasuki sebuah organisasi, itu berarti
menambah pula informasi atau ilmu yang di dapatnya, sehingga siswa tidak hanya
mendapat informasi atau ilmu dari pelajaran di kelas formal saja melainkan melalui
organisasi juga.
5. Meningkatkan kualitas pribadi
Kebersamaan yang di rasakan oleh siswa yang aktif di sebuah organisasi, membuat
adanya perubahan dari kualitas pribadi setiap siswa, yaitu tentu saja perubahan kea
rah yang lebih baik, contohnya : Siswa menjadi lebih sabar, mudah bergaul, tidak
pemalu, berani menyatakan pendapat, dan percaya diri.
6. Membangkitkan semangat juang
Organisasi atau ekstakulikuler yang ada di sekolah seperti paskibra,pmr,dan
ekstrakulikuler lain yang secara umum sering mengikuti ajang-ajang perlombaan
membuat para siswa yang aktif dalam ekstrakulikuler tersebut memiliki semangat
juang
yang
tinggi
demi
mencapai
target
kemenangan
mengharumkan nama baik diri, organisasi dan sekolah.
maupun
target
7. Mengurangi Sifat Egois
Siswa yang aktif di dalam organisasi, otomatis akan sering melakukan musyawarah
demi menyelesaikan masalah, dan di dalam musyawarah tersebut siswa di tuntut
membiasakan diri menerima pendapat orang lain, sehingga perlahan-lahan dapat
mengikis sifat egoisme yang ada di dalam diri setiap siswa.
8. Meningkatkan Kemampuan Bersosialisasi
Bentuk organisasi yaitu perkumpulan sekelompok orang yang memiliki tujuan sama,
oleh karena itu setiap siswa yang berperan aktif di dalam organisasi cenderung
terbiasa bersosialisasi dengan banyak orang yang ada di sekelilingnya, dengan kata
lain meningkatkan kemampuan bergaul.
9. Belajar berbicara di depan umum
Banyak sekali siswa setingkat SMA yang belum atau bahkan tidak berani berbicara
di depan forum, maka di dalam sebuah organisasilah mereka dapat belajar
bagaimana cara berbicara di depan umum, meskipun hal ini di pelajari secara tidak
langsung di dalam sebuah organisasi, tetapi karena kegiatan tersebut menuntut
setiap siswa untuk berbicara atau memimpin pembicaraan di depan sebuah forum,
otomatis membuat mereka terlatih untuk berbicara di depan umum dengan percaya
diri.
10. Belajar manajemen organisasi
Mengatur suatu organisasi tentulah bukan hal yang mudah, oleh karena itu di
perlukan pengalaman sebelumnya. Maka, di sinilah setiap siswa di tuntut agar bisa
mengatur dan memanage semua hal yang ada di organisasi tempatnya bernaung,
sebagai bekal untuk berserikat dengan organisasi yang lebih besar lagi ketika
mereka terjun di masyarakat di masa depan.
2.6 Komentar atau hasil penelitian
Untuk mengetahui sejauh mana dampak dari berperan aktif dalam sebuah
organisasi, maka diperlukan suatu pendapat atau komentar dari pihak-pihak yang
terlibat di dalam organisasi tersebut. Di bawah ini merupakan kesimpulan dari
komentar dan pendapat tentang organisasi, berdasarkan pertanyaan-pertanyaan
yang sama dan ditanyakan pada beberapa nara sumber di bawah ini:
Mengapa atau apa latar belakang anda memilih organisasi yang sekarang
anda ikuti?
Setelah berperan aktif di dalam organisasi tersebut, menurut anda apa
manfaat yang anda rasakan untuk diri anda?
Setujukah anda bila dikatakan bahwa
organisasi
sebagai
wahana
pengembangan diri siswa?
Berdasarkan pertanyaan diatas, responden memberikan berbagai komentar yang
beragam, sehingga dapat diimpretasikan bahwa siswa yang aktif berorganisasi
memiliki beberapa tujuan atau latar belakang ketika memutuskan untuk mengikuti
sebuah organisasi, seperti ingin belajar berorganisasi sejak dini, ingin mengikuti
perkembangan jaman, mencari pengalaman hingga meningkatkan eksistensi
diri.Sedangkan manfaat yang mereka rasakan pun beragam, mulai dari lebih
percaya diri, belajar bertanggung jawab, menambah ilmu, hingga menambah
kemampuan bersosialisasi dengan orang banyak.Sedangkan mengenai pertanyaan
yang ketiga,semua responden menyatakan setuju dengan pernyataan bahwa
“organisasi sebagai wahana pengembangan diri siswa”, hal ini dikarenakan mereka
telah merasakan dampak positif dari berorganisasi, baik dari segi mental maupun
emosional.
Sedangkan dibawah ini merupakan hasil penelitian terhadap salah seorang guru
pembimbing organisasi, berdasarkan pertanyaan dibawah ini:
Menurut anda, apa sajakah manfaat yang dapat dirasakan oleh siswa ketika
mengikuti organisasi ?
2.
Bagaimana dan apakah peran sekolah untuk meningkatkan minat siswa
untuk berorganisasi ?
3.
Setujukah anda bila dikatan bahwa organisasi sebagai wahana
pengembangan diri siswa ?
1.
Berdasarkan pertanyaan tersebut, responden menjawab bahwa manfaat yang dapat
dirasakan oleh siswa salah satunya yaitu dapat bersosialisasi dengan baik, belajar
menerima pendapat orang lain yang ada dalam organisasi tersebut, belajar
menjalankan keputusan yang telah dicapai, dan juga dapat memperluas jaringan
pergaulan.Mengenai peran serta sekolah, menurut responden ada beberapa hal
yang dapat dilakukan oleh sekolah, seperti melakukan penelusuran minat siswa,
memfasilitasi setiap organisasi yang ada dan melakukan penyuluhan mengenai
manfaat dan pentingnya berorganisasi.
Dari pnelitian diatas, ternyata dapat terbukti bahwa pernyataan mengenai
“organisasi sebagai wahana pengembangan diri siswa” bukanlah suatu wacana
saja, tetapi benar-benar merupakan suatu kenyataan di lapangan, yang telah
dirasakan oleh siswa yang ada disekolah, selaku subjek organisasi.
organisasi di sekolah
2.1. Definisi Organisasi
Suatu organisasi di bentuk karena mempunyai dasar dan tujuan yang ingin
dicapai.Pencapaian tujuan bukan hanya kepuasan individual, tetapi kepuasan dan
manfaat bersama.
Untuk itu kalau kita berbicara tentang organisasi maka sebagian dari para ahli
berpendapat ,bahwa organisasi ditinjau dari segi etimologis {Bhs} adalah berasal
dari kata “organ”yang berarti susunan badan manusia yang terdiri dari berbagai
bagian menuju satu tujuan .
Jika ditinjau dari segi terminology {istilah}sebagaimana yang dikemukakan oleh
James D Mooney ,organisasi adalah bentuk perserikatan manusia untuk mencapai
suatu tujuanbersama.Akan tetapi perlu kita fahami bahwa yang menjadi dasar
organisasi, bukan “SIAPANYA”akan tetapi “APANYA”yang berarti bahwa yang
dipentingkan bukan siapa orang yang akan memegang organisasi ,tetapi
“APAKAH”tugas dari dari organisasi ?.Masih banyak rumusan-rumusan pendapat
tentang organisasi, akan tetapi dapat kita ambil kesimpulan ada kesamaan dasar
tentang organisasi .
a.
b.
Adanya
sekelompok
Adanya
c.
orang
tujuan
yang
yang
Adanya
d. Adanya aktivitas.
2.2.Prinsip organisasi
Suatu organisasi bisa dikatakan solid jika memiliki sifat sbb.
saling
bekerjasama.
sama
.
bentuk/struktur.
1.
mempunyai
tujuan
yang
jelas
.
2. tujuan organisasi harus di terima dan di fahami oleh setiap orang di dalam
organisasi.
3.
4.
memiliki
adanya
kesatuan
keseimbangan
5.
antara
wewenang
arah.
dan
tanggungjawab.
berkesinambungan
6.
penempatan
orang
harus
.
sesuai
ahlinya.
7. adanya pembagian tugas.
2.3 Contoh-contoh organisasi di sekolah
Di bawah ini contoh beberapa organisasi, diantaranya:
1)OSIS
OSIS Dalam upaya mengenal, memahami dan mengelola Organisasi Intra Sekolah
(OSIS) perlu penjelasan mengenai pengertian dan peranan tentang Organisasi
Siswa Intra Sekolah (OSIS). Dengan pengertian dan peranan yang jelas akan
membantu para Pembina, pengurus dan perwakilan kelas untuk mendayagunakan
OSIS ini sesuai dengan fungsinya.
A. Pengertian OSIS
1. Secara sistematis di dalam Surat Keputusan Direktur Jendral Pendidikan Dasar
dan
Menengah
Nomor
226/C/Kep/0/1993
disebutkan
bahwa
organisasi
kesiswaan di sekolah adalah OSIS. Kepanjangan OSIS terdiri dari, organisasi,
siswa, intra, sekolah. Masing-masing mempunyai pengertian
a) Organisasi secara umum adalah kelompok kerjasama antara pribadi yang
diadakan untuk mencapai tujuan bersama. Organisasi dalam hal ini dimaksudkan
satuan atau kelompok kerjasama para siswa yang dibentuk dalam usaha untuk
mencapai tujuan bersama, yaitu mendukung terwujudnya pembinaan kesiswaan.
b) Siswa adalah peserta didik pada satuan pendidikan jenjang pendidikan dasar dan
menengah.
c) Intra berarti terletak didalam dan di antara. Sehingga OSIS berarti suatu
organisasi siswa yang ada di dalam dan di lingkungan sekolah yang bersangkutan.
d) Sekolah adalah satuan pendidikan tempat menyelenggarakan kegiatan belajar
mengajar secara berjenjang dan berkesinambungan.
2. Secara Organisasi OSIS adalah satu-satunya wadah organisasi siswa yang sah
di sekolah. Oleh karena itu setiap sekolah wajib membentuk Organisasi Siswa Intra
Sekolah (OSIS), yang tidak mempunyai hubungan organisatoris dengan OSIS di
sekolah lain dan tidak menjadi bagian / alat dari organisasi lain yang ada di luar
sekolah.
B) Peranan OSIS
1) Sebagai wadah
Organisasi Siswa Intra Sekolah merupakan satu-satunya wadah kegiatan para
siswa di Sekolah bersama dengan jalur pembinaan yang lain untuk mendukung
tercapainya tujuan pembinaan kesiswaan. Oleh sebab itu OSIS dalam mewujudkan
fungsinya sebagai wadah. Wahana harus selalu bersama-sama dengan jalur
lain, yaitu latihan kepemimpinan, ekstrakurikuler, dan wawasan wiyatamandala.
Tanpa saling berkerjasama dari berbagai jalur, peranan OSIS sebagai wadah tidak
akan berfungsi lagi.
2) Sebagai Penggerak / Motivator
Motivator adalah perangsang yang menyebabkan lahirnya keinginan, semangat
para siswa untuk berbuat dan melakukan kegiatan bersama dalam mencapai tujuan.
OSIS akan tampil sebagai penggerak apabila para pembina, pengurus mampu
membawa OSIS selalu dapat menyesuaikan dan memenuhi kebutuhan yang
diharapkan, yaitu menghadapi perubahan, memiliki daya tangkal terhadap
ancaman, memanfaatkan peluang dan perubahan, dan yang paling penting
memberikan kepuasan kepada anggota. Dengan bahasa manajemen OSIS mampu
memainkan fungsi intelektual, yaitu mampu meningkatkan keberadaan OSIS baik
secara internal maupun eksternal. Apabila OSIS dapat berfungsi demikian sekaligus
OSIS berhasil menampilkan peranannya sebagai motivator.
3. Peranan yang bersifat preventif
Apabila peran yang bersifat intelek dalam arti secara internal OSIS dapat
menggerakan sumber daya yang ada secara eksternal OSIS mampu mengadaptasi
dengan lingkungan, seperti : menyelesaikan persoalan perilaku menyimpang siswa
dan
sebagainya.
Dengan
demikian
secara
preventif
OSIS
berhasil
ikut
mengamankan sekolah dari segala ancaman yang datang dari dalam maupun dari
luar. Peranan Preventif OSIS akan terwujud apabila peranan OSIS sebagai
pendorong lebih dahulu harus dapat diwujudkan.
2) PASKIBRA
A.
PENGERTIAN
1. Secara sistematis organiasasi paskibra sekolah memiliki arti sebagai berikut :
2. Organisasi : Secara umum adalah kelompok kerja sama antara pribadi yang
diadakan untuk mencapai tujuan bersama.
3.
Paskibra
:
Pasukan
Pengibar
Bendera
4. Sekolah adalah satuan pendidikan tempat menyelenggarakan kegiatan belajar
mengajar yang dalam hal ini Sekolah Menengah Atas atau sederajat.
B.PERANAN
1. Untuk memperdalam dan memperluas pengetahuan para siswa, dalam arti
memperkaya pelajaran serta memperbaiki pengetahuan para siswa yang berkaitan
dengan
program
kurikulum
yang
ada.
2. Untuk melengkapi upaya pendidikan, pemantapan dan pembentukan nilai-nilai
kepribadian para siswa. Hal ini dapat diusahakan melalui kegiatan barisberbaris,
penguasaan teknis upacara bendera, kegiatan yang berkaitan dengan peningkatan
ketakwaan terhadap tuhan yang maha esa serta latihan kepemimpinan dan bela
negara.
3. Disamping berorientasi pada mata pelajaran yang diprogramkan, dan usaha
pembentukan kepribadian siswa, memperbanyak kagiatan ekstrakurikuler yang
diarahkan untuk membina serta meningkatkan bakat. Minat dan keterampilan. Hasil
yang diharapakan kegiatan ini tak lain ialah untuk memacu anak kearah yang
sifatnya positif.
3) ROHIS
A.Pengertian
Rohis yaitu suatu organisasi sekolah yang berhubungan dengan pelayanan
rohani siswa. Rohis dibentuk agar siswa tidak hanya mendapatkan pendidikan
duniawi tetapi juga pendidikan agama sebagai bekal mereka dalam berkehidupan
yang sesuai dengan syariat.
B. Peranan
1)
Meningkatkan keimanan siswa.
2)
Menambah informasi keagamaan.
3)
Membentengi diri siswa dari pengaruh negatif lingkungan.
2.4 Minat siswa dalam berorganisasi & peran sekolah dalam meningkatkan minat
siswa berorganisasi
Ketertarikan atau minat siswa terhadap organisasi yang ada di sekolah
dipengaruhi oleh beberapa hal seperti:
1)
2)
Kebutuhan
psikologis,
seperti
pertemanan,
merasakan
kebersamaan.
Kebutuhan untuk mewujudkan cita-cita atau pengembangan bakat Keinginan
dan cita-cita dapat mendorong munculnya minat terhadap sesuatu, seperti
keinginan atau cita-cita menjadi dokter. Secara otomatis orang tersebut terdorong
dan berminat untuk mempelajari hal-hal yang berkaitan dengan ilmu kedokteran
(kesehatan, penyakit-penyakit). Semakin besar cita-cita atau keinginan, maka
semakin besar/tinggi minat
yang muncul dalam diri seseorang.
3) Pengaruh kebudayaan
Kebudayaan terdiri dari dua lingkup, yakni lingkup mikro (individual) dan lingkup
makro (sosial,adat istiadat) kebudayaan dapat memunculkan minat-minat tertentu
seperti tari-tarian, lagu, karya seni, semua itu akan menarik orang untuk
memperhatikan dan mempelajari kebudayaan dari daerah asal kesenian tersebut.
Begitu juga berorganisasi, minat berorganisasi siswa dapat timbul karena adanya
kebiasaan belajar.
Sedangkan hal-hal yang bisa dilakukan sekolah untuk meningkatkan minat siswa
dalam berorganisasi salah satunya yaitu:
Melakukan penelusuran minat siswa.
Penelusuran minat siswa ini dilakukan oleh sekolah bisa dengan berbagai cara, baik
secara angket maupun kegiatan psikotest, sehingga hasil yang di dapat lebih akurat,
karena berasal dari diri siswa secara langsung.
Pemberian nilai
Pemberian nilai ini dimaksudkan agar siswa lebih tertarik dalam mengikuti
organisasi, karena banyak siswa yang berfikir malas mengikuti sebuah organisasi
dikarenakan tidak adanya reward dari sekolah, sehingga pemberian nilai ini
diharapkan dapat menjadi motivator bagi siswa dalam mengikuti organisasi.
Penyediaan sarana dan prasarana
Sekolah dapat menyediakan sarana dan prasarana untuk setiap organisasi
sehingga dapat menunjang berjalannya organisasi tersebut dengan baik dan
memberikan dampak yang baik pula bagi siswanya.
2.5. Manfaat Berorganisasi
1. Menumbuhkan rasa kebersamaan
Di dalam sebuah organisasi, di mana terdiri dari sekelompok orang atau anggota
membuat setiap siswa yang menjadi anggota, dapat merasakan kebersamaan
ketika mereka melakukan suatu kegiatan rutinitas yang selalu bersama-sama. Hal
ini tentu saja sangat bermanfaat bagi psikologis setiap siswa, terutama siswa yang
kurang terbiasa bergaul atau cenderung penyendiri.
2. Memperkuat tali persaudaraan
Dari kegiatan yang cenderung selalu di lakukan bersama-sama tersebut, membuat
siswa merasa semakin dekat dengan antar anggota yang lain sehingga tali
persaudaraanpun meningkat.
3. Menebarkan rasa tolong-menolong
Ketika setiap siswa melakukan kegiatan di dalam organisasinya, dengan tali
persaudaraan yang begitu solid, membuat siswa terbiasa untuk saling tolongmenolong, toleransi dan solidaritas.
4. Memperkaya informasi
Tentu saja, ketika seorang siswa mulai memasuki sebuah organisasi, itu berarti
menambah pula informasi atau ilmu yang di dapatnya, sehingga siswa tidak hanya
mendapat informasi atau ilmu dari pelajaran di kelas formal saja melainkan melalui
organisasi juga.
5. Meningkatkan kualitas pribadi
Kebersamaan yang di rasakan oleh siswa yang aktif di sebuah organisasi, membuat
adanya perubahan dari kualitas pribadi setiap siswa, yaitu tentu saja perubahan kea
rah yang lebih baik, contohnya : Siswa menjadi lebih sabar, mudah bergaul, tidak
pemalu, berani menyatakan pendapat, dan percaya diri.
6. Membangkitkan semangat juang
Organisasi atau ekstakulikuler yang ada di sekolah seperti paskibra,pmr,dan
ekstrakulikuler lain yang secara umum sering mengikuti ajang-ajang perlombaan
membuat para siswa yang aktif dalam ekstrakulikuler tersebut memiliki semangat
juang
yang
tinggi
demi
mencapai
target
kemenangan
mengharumkan nama baik diri, organisasi dan sekolah.
maupun
target
7. Mengurangi Sifat Egois
Siswa yang aktif di dalam organisasi, otomatis akan sering melakukan musyawarah
demi menyelesaikan masalah, dan di dalam musyawarah tersebut siswa di tuntut
membiasakan diri menerima pendapat orang lain, sehingga perlahan-lahan dapat
mengikis sifat egoisme yang ada di dalam diri setiap siswa.
8. Meningkatkan Kemampuan Bersosialisasi
Bentuk organisasi yaitu perkumpulan sekelompok orang yang memiliki tujuan sama,
oleh karena itu setiap siswa yang berperan aktif di dalam organisasi cenderung
terbiasa bersosialisasi dengan banyak orang yang ada di sekelilingnya, dengan kata
lain meningkatkan kemampuan bergaul.
9. Belajar berbicara di depan umum
Banyak sekali siswa setingkat SMA yang belum atau bahkan tidak berani berbicara
di depan forum, maka di dalam sebuah organisasilah mereka dapat belajar
bagaimana cara berbicara di depan umum, meskipun hal ini di pelajari secara tidak
langsung di dalam sebuah organisasi, tetapi karena kegiatan tersebut menuntut
setiap siswa untuk berbicara atau memimpin pembicaraan di depan sebuah forum,
otomatis membuat mereka terlatih untuk berbicara di depan umum dengan percaya
diri.
10. Belajar manajemen organisasi
Mengatur suatu organisasi tentulah bukan hal yang mudah, oleh karena itu di
perlukan pengalaman sebelumnya. Maka, di sinilah setiap siswa di tuntut agar bisa
mengatur dan memanage semua hal yang ada di organisasi tempatnya bernaung,
sebagai bekal untuk berserikat dengan organisasi yang lebih besar lagi ketika
mereka terjun di masyarakat di masa depan.
2.6 Komentar atau hasil penelitian
Untuk mengetahui sejauh mana dampak dari berperan aktif dalam sebuah
organisasi, maka diperlukan suatu pendapat atau komentar dari pihak-pihak yang
terlibat di dalam organisasi tersebut. Di bawah ini merupakan kesimpulan dari
komentar dan pendapat tentang organisasi, berdasarkan pertanyaan-pertanyaan
yang sama dan ditanyakan pada beberapa nara sumber di bawah ini:
Mengapa atau apa latar belakang anda memilih organisasi yang sekarang
anda ikuti?
Setelah berperan aktif di dalam organisasi tersebut, menurut anda apa
manfaat yang anda rasakan untuk diri anda?
Setujukah anda bila dikatakan bahwa
organisasi
sebagai
wahana
pengembangan diri siswa?
Berdasarkan pertanyaan diatas, responden memberikan berbagai komentar yang
beragam, sehingga dapat diimpretasikan bahwa siswa yang aktif berorganisasi
memiliki beberapa tujuan atau latar belakang ketika memutuskan untuk mengikuti
sebuah organisasi, seperti ingin belajar berorganisasi sejak dini, ingin mengikuti
perkembangan jaman, mencari pengalaman hingga meningkatkan eksistensi
diri.Sedangkan manfaat yang mereka rasakan pun beragam, mulai dari lebih
percaya diri, belajar bertanggung jawab, menambah ilmu, hingga menambah
kemampuan bersosialisasi dengan orang banyak.Sedangkan mengenai pertanyaan
yang ketiga,semua responden menyatakan setuju dengan pernyataan bahwa
“organisasi sebagai wahana pengembangan diri siswa”, hal ini dikarenakan mereka
telah merasakan dampak positif dari berorganisasi, baik dari segi mental maupun
emosional.
Sedangkan dibawah ini merupakan hasil penelitian terhadap salah seorang guru
pembimbing organisasi, berdasarkan pertanyaan dibawah ini:
Menurut anda, apa sajakah manfaat yang dapat dirasakan oleh siswa ketika
mengikuti organisasi ?
2.
Bagaimana dan apakah peran sekolah untuk meningkatkan minat siswa
untuk berorganisasi ?
3.
Setujukah anda bila dikatan bahwa organisasi sebagai wahana
pengembangan diri siswa ?
1.
Berdasarkan pertanyaan tersebut, responden menjawab bahwa manfaat yang dapat
dirasakan oleh siswa salah satunya yaitu dapat bersosialisasi dengan baik, belajar
menerima pendapat orang lain yang ada dalam organisasi tersebut, belajar
menjalankan keputusan yang telah dicapai, dan juga dapat memperluas jaringan
pergaulan.Mengenai peran serta sekolah, menurut responden ada beberapa hal
yang dapat dilakukan oleh sekolah, seperti melakukan penelusuran minat siswa,
memfasilitasi setiap organisasi yang ada dan melakukan penyuluhan mengenai
manfaat dan pentingnya berorganisasi.
Dari pnelitian diatas, ternyata dapat terbukti bahwa pernyataan mengenai
“organisasi sebagai wahana pengembangan diri siswa” bukanlah suatu wacana
saja, tetapi benar-benar merupakan suatu kenyataan di lapangan, yang telah
dirasakan oleh siswa yang ada disekolah, selaku subjek organisasi.