Penggunaan Mobile Learning sebagai Saran (1)

ISBN: 978-979-98438-7-6
Yogyakarta, 18 Desember 2012

PENGGUNAAN MOBILE LEARNING SEBAGAI SARANA BELAJAR SISWA
SEKOLAH MENENGAH DALAM MENGHADAPI UJIAN NASIONAL
Tri Suwarno*, Taufan Ardi Wahyuda, Indriyani
Fakultas Teknologi Informasi,Universitas Mercu Buana Yogyakarta
*

Email: arnold.swa@gmail.com

ABSTRACT
National exams is a determinant factor of the curriculum achievement in a learning process
in Indonesia. But in fact, many high school students fail to pass the national exam. This is because
the lack of preparation for national exam so many students fail for national exam. This study aims
to overcome these problems by leveraging mobile technology as a supporting facilities in the
preparation of national exam for high school students. TRYOUT-UNAS v.1 present as an
innovative online learning system based on mobile learning which enable the student to study for
national exams using mobile devices. The use of mobile devices as a learning media based on the
use or ownership of more cell phones than with personal computers. TRYOUT-UNAS v.1 was
developed based on three models application, that is web-based applications, mobile web-based

applications, and mobile applications based on client-server.
Keywords : TRYOUT-UNAS, national exam, m-learning, mobile application

PENDAHULUAN
Proses evaluasi ujian nasional, menentukan seberapa besar tingkat pencapaian
kurikulum dan elemen-elemen pendukungnya dalam proses belajar mengajar. Maka, ujian
berbagai mata pelajaran dilakukan untuk mengetahui tingkat kepahaman siswa dalam proses
pembelajaran melalui kurikulum yang telah disusun.
Dalam kenyataannya ujian nasional masih menjadi momok yang menakutkan bagi siswa
disebabkan kurangnya persiapan materi yang akan diujikan oleh karenanya banyak siswa
tidak lulus dalam ujian nasional. Dalam mempersiapkan ujian nasional atau proses evaluasi
ini siswa harus mulai membiasakan diri untuk belajar dan mengulang materi sebelumnya.
Salah satu cara adalah dengan membiasakan diri untuk belajar dari soal-soal bab yang
diujikan atau soal ujian uasional tahun sebelumnya.
Hampir 2/3 populasi di dunia beraktivitas menggunakan mobile internet (Henrik Van
Den Worm, Regional Director of Asia eBuddy) bahkan dari data Asosiasi Telekomunikasi
Seluler Indonesia (ATSI) terdapat 180 juta pengguna handphone di Indonesia yang
didominasi oleh pelajar sekolah menengah. Hal ini merupakan inovasi sarana pembelajaran
baru yang mendukung siswa dalam proses pembelajaran daripada cara-cara konvensional.
Pada akhirnya web mobile dan aplikasi native mobile berbasis web server menjadi sebuah

media yang mulai dilirik dan eksplorasi banyak industri. Hal senada juga diungkapkan
Country Manager Indonesia Mig33, bahwa pertumbuhan penggunaan mobile internet selama
tahun 2010 cukup tinggi termasuk di hampir seluruh negara-negara besar, seperti Amerika
Serikat (AS).
Nielsen Southeast Asia Digital Consumer Report menyebutkan 48 persen pengguna
internet di Indonesia menggunakan ponsel untuk mengakses internet (vivanews.com).
Indonesia sebagai salah satu negara di Asia Tenggara merupakan pasar paling besar yang
E-599

Prosiding Seminar Nasional
Menuju Masyarakat Madani dan Lestari

bergantung pada akses mobile internet. Tren mengakses mobile internet ini disebabkan oleh
pemakai telepon genggam yang cukup besar di Indonesia. Terlebih mayoritas pengguna
mobile internet ini adalah kaum remaja (usia SMP-SMA).
Inovasi pembelajaran berbasis mobile internet akan menjadi pilihan bagi siswa, karena
mayoritas siswa SMP-SMA sebagai sasaran pengguna program ini memiliki handphone.
Ketika bepergian, mereka tentu akan lebih nyaman belajar dengan ponselnya untuk
memanfaatkan waktu luang, daripada harus membawa catatan atau buku mata pelajaran.
Terlebih ditambah dengan akses mobile internet yang terjangkau karena didukung oleh

provider jaringan.
Pekembangan teknologi informasi dan komunikasi mampu menjadi pengaruh besar
pada pendidikan, khususnya dalam proses pembelajaran. Penggunaan perangkat bergerak
sebagai media pembelajaran didasari oleh penggunaan atau kepemilikan telepon seluler lebih
banyak dibanding kepemilikan komputer (PC).
Transformasi pembelajaran e-learning ke m-learning
Pengertian pembelajaran atau learning adalah suatu proses yang dilakukan siswa untuk
mencapai sasaran belajarnya. Agar siswa dapat mencapai sasaran belajar secara optimal, maka
siswa perlu menambah waktu belajar diluar kelas untuk membaca, menulis, diskusi dengan
siswa lain, menyelesaikan soal-soal dan lain-lain. Berikutnya skenario pembelajaran formal di
kelas, banyak belajar bersifat informal, terjadi di tempat-tempat yang tak terduga dan pada
waktu yang tak terduga. E-learning adalah suatu kemajuan penting dalam sistem pendidikan
modern. Oleh karena itu, metode dan isi e-learning membuat perubahan dan tantangan baru
dalam hal teknis dan sosial. Aspek baru ini muncul dari bagaimana orang berurusan dengan
informasi, bagaimana mereka akan mendapatkan konten dalam situasi dan tempat belajar
yang diinginkan. Komunitas pembelajaran merupakan pendekatan baru dan terfokus pada
aspek interaksi antar orang. (Ryu, 2009)
E-learning terdiri dari semua bentuk pembelajaran elektronik yang mendukung kegiatan
belajar dan mengajar. Sistem informasi dan komunikasi, baik pembelajaran ke jaringan
internet atau tidak, dapat menggunakan media tertentu dalam hal ini teknologi informasi

untuk melaksanakan proses belajar yang kemudian muncul istilah sebagai Pembelajaran
Berbasis Komputer (Computer Based Learning).
Pembelajaran berbasis komputer mengacu pada penggunaan komputer sebagai
komponen kunci dari proses pembelajaran. Meskipun hal ini dapat mengacu pada penggunaan
komputer di kelas maupun di luar kelas, istilah yang lebih luas mengacu pada kegiatan yang
terstruktur di mana komputer digunakan untuk tujuan pengajaran.
Perkembangan terbaru dalam teknologi informasi semakin memungkinkan untuk
mendukung pembelajaran berbasis mobile dan memanfaatkan situasi belajar spontan ini.
Selain itu, teknologi mobile menawarkan kesempatan baru untuk mengintegrasikan belajar
spontan dalam skenario pembelajaran yang lebih formal. (Goh, 2009)
Pembelajaran elektronik berbasis mobile yang kemudian disebut sebagai m-learning
merupakan konsep pembelajaran secara fleksibel menggunakan perangkat mobile seperti
PDA (Personal Digital Assistance) dan telepon selular yang memungkinkan adanya
pembelajaran “kapanpun di manapun” (Krämer 2005)

E-600

ISBN: 978-979-98438-7-6
Yogyakarta, 18 Desember 2012


Arsitektur Sistem m-Learning
Suatu WAP device atau yang kita kenal sebagai telepon seluler melakukan request
terhadap suatu HTTP server (Web Server) menggunakan mobile browser, maka diperlukan
suatu komputer yang bertindak sebagai penerjemah di antara WAP device dan HTTP server.
Peran ini dipegang oleh WAP Gateway. Sehingga konten yang diinginkan dapat diolah dan
dimunculkan kembali ke telepon seluler yang meminta akses konten (Ariyana, 2009).

Gambar 1. Arsitektur Sistem M-Learning

Metode lain untuk menjalankan sistem m-learning adalah dengan memanfaatkan Mobile
Learning Engine (MLE) yaitu sebuah aplikasi multimediabased untuk ponsel. MLE ini telah
dikembangkan dengan menggunakan Java 2 Micro Edition (J2ME) independensi platform ini
memungkinkan penanganan. (Andreas, 2005)
Java 2 Micro Edition (J2ME) adalah Java versi Sun yang ditujukan untuk mesin-mesin
dengan sumber daya hardware yang terbatas seperti PDA, telepon seluler, dan elektronik
konsumen dan perangkat embedded. Jadi bisa dikatakan J2ME adalah satu set spesifikasi dan
teknologi yang fokus kepada perangkat konsumen. Perangkat ini memiliki jumlah memori
yang terbatas, menghabiskan sedikit daya dari baterei, layar yang kecil dan bandwith jaringan
yang rendah. (Keogh, 2003)
Perbedaan terbesar antara aplikasi web mobile dan aplikasi asli dari perspektif

pembangunan adalah bahwa aplikasi asli dapat membutuhkan pengembangan untuk platform
mobile web sedangkan beberapa aplikasi dapat meminta dukungan untuk banyak browser.
Pemilihan jenis untuk mengembangkan adalah teknik dan keputusan desain yang harus
didasarkan pada padat set persyaratan. (Brown & Haag, 2011)

METODE PENELITIAN
Perancangan Aplikasi berbasis Web
Dalam perancangan aplikasi berbasis web yang menggunakan PHP sebagai web service
yang diintegrasikan dengan database sebagai penyimpanan data. Komponen untuk
mendukung proses pengimplementasian aplikasi tersebut berupa rancangan tampilan
E-601

Prosiding Seminar Nasional
Menuju Masyarakat Madani dan Lestari

antarmuka yang diakses pada desktop browser. Rancangan awal tampilan antarmuka website
ditunjukkan pada gambar sebagai berikut:
Pembuatan Aplikasi berbasis Web Mobile
Komponen pendukung proses pengimplementasian aplikasi pada perangkat berupa
rancangan tampilan antarmuka yang diakses pada mobile browser. Rancangan tampilan

antarmuka untuk mobile browser ditunjukkan pada gambar sebagai berikut:
Pembuatan Aplikasi Mobile berbasis Client Server
Dalam tahap ini proses pembuatan aplikasi mobile berbasis J2ME sebagai client
dintegrasikan dengan MySQL sebagai database server. Rancangan tampilan antarmuka
aplikasi mobile dapat dilihat pada gambar sebagai berikut:
Pengembangan serta Perbaikan Aplikasi
Pada tahap ini tim pelaksana akan menganalisis yang telah diuji coba serta melakukan
pengembangan dan perbaikan sehingga diharapkan akan diperoleh aplikasi TRYOUT-UNAS
v.1 yang memiliki efisiensi dan efektivitas yang tinggi serta dapat berjalan dengan baik dalam
berbagai tipe platform.

HASIL DAN PEMBAHASAN
Aplikasi berbasis Web
Sistem TRYOUT-UNAS v.1 dikembangkan berdasarkan tiga model aplikasi yakni
aplikasi website, aplikasi web mobile, dan aplikasi mobile berbasis client server. Modul yang
diterapakan ke dalam pengembangan sistem aplikasi, yang pertama modul database yang
digunakan untuk penyimpanan semua data. MySQL merupakan database server yang
diaplikasikan dalam modul database sistem TRYOUT-UNAS. Modul yang kedua yaitu modul
administrator. Modul ini berfungsi untuk mengatur dan mengelola sumberdaya dalam sistem
berbasis web dan WAP. Dalam modul administrator, admin dapat membuat, mengubah,

menghapus data-data yang diperlukan dalam sistem serta mengatur hak akses kepada user
yang terdaftar dalam sistem.
Dalam perancangan aplikasi berbasis website yang menggunakan pemrograman web
(server side) sebagai web service yang diintegrasikan dengan database server. Komponen
untuk mendukung proses pengimplementasian aplikasi tersebut berupa rancangan tampilan
antarmuka yang diakses pada desktop browser. Rancangan tampilan antarmuka website
ditunjukkan pada gambar 2.

E-602

ISBN: 978-979-98438-7-6
Yogyakarta, 18 Desember 2012

Gambar 2. Tampilan antarmuka aplikasi berbasis website

Aplikasi berbasis Web Mobile (WAP)
Komponen pendukung proses pengimplementasian aplikasi pada perangkat bergerak
berupa rancangan tampilan antarmuka yang diakses pada mobile browser. Dalam perancangan
aplikasi ini digunakan komponen antara lain: (a) Markup Language sebagai mekanisme yang
mengatur komunikasi antara internet dengan mobile device communication yang digunakan

untuk membuat aplikasi wireless layaknya HTML pada aplikasi berbasis website; (b) WML
Script yang dapat berinteraksi dengan serverside script untuk memberi layanan WAP lebih
dinamis dalam aplikasi wireless; (c) WAP Cascading Style Sheet untuk mengukung aksesibel
tata letak dan peningkatan presentasi materi dalam website. Tampilan antarmuka untuk
mobile browser ditunjukkan pada gambar 3:

Gambar 3. Tampilan antarmuka aplikasi berbasis mobile web

E-603

Prosiding Seminar Nasional
Menuju Masyarakat Madani dan Lestari

Aplikasi Mobile berbasis Client Server
Aplikasi ini merupakan aplikasi mobile berbasis client-server dimana client dapat
mengirim dan meminta data ke modul server dan server dapat menampilkan informasi isi
yang tersedia pada database kepada client. Modul yang diterapkan pada aplikasi ini meliputi
modul server dan modul client (gambar 4). Modul server menggunakan pemrograman web
(server side) dalam aplikasi ini menggunakan pemrograman PHP yang diintegrasikan dengan
database server (MySQL). Sedangkan pada modul client merupakan native application

menggunakan pemrograman java J2ME yang dapat berinteraksi dengan modul server. Desain
antarmuka dalam aplikasi ini dibuat dengan menu navigasi yang interaktif sehingga
memudahkan user dalam menggunakan aplikasi ini (gambar 5). Implementasi aplikasi mobile
berbasis client-server dapat dijalankan pada client dengan perangkat yang mendukung
fasilitas MIDP-2.0 serta dukungan layanan internet.

Gambar 4. Skema akses aplikasi mobile berbasis client server

Gambar 5. Desain tampilan antarmuka aplikasi mobile

E-604

ISBN: 978-979-98438-7-6
Yogyakarta, 18 Desember 2012

KESIMPULAN
Dari hasil implementasi sistem dan laporan penelitian ini dapat ditarik kesimpulan
bahwa; (1) TRYOUT-UNAS v.1 ini telah berhasil dikembangkan dan dapat digunakan untuk
melakukan tryout atau latihan soal ujian nasional melalui media perangkat bergerak; (2)
TRYOUT-UNAS v.1 ini sudah dapat digunakan oleh administrator untuk melakukan berbagai

pengolahan data soal-soal latihan beserta pembahasan, manajemen nilai, serta manajemen
user; (3) Melalui kegiatan ini pengembang aplikasi mendapat tanggapan bahwa siswa
membutuhkan sebuah aplikasi pendukung untuk mengoptimalkan belajar dalam menghadapi
ujian nasional.

DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, et al. (2010), Aplikasi Mobile Learning Berbasis Moodle dan MLE pada
Pembelajaran Kedokteran, Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi. 19 Juni
2010. 30-34
Andreas, H. N. & Matthias, M. (2005), Mobile Phones as a Challenge for m-Learning:
Examples for Mobile Interactive Learning Objects (MILOs). Proceedings of the 3rd Int’l
Conf. on Pervasive Computing and Communications Workshops IEEE (PerCom 2005
Workshops).
Ariyana, Y. (2009), M-Learning sebagai Sumber Belajar Berbasis Wireless Application
Protocol (WAP)
Brown, J & Haag, J, 2011. Mobile Learning Handbook: Development Options, tersedia di
http://www.adlnet.gov (diakses 14 October 2011)
Goh. (2009), Multiplatform E-Learning Systems and Technologies: Mobile Devices for
Ubiquitous ICT-Based Education. New York: Information science reference
Keogh, J. (2003), The Complete Refrence J2ME. McGraw-Hill, New York.
Krämer, B. J. (2005), Mobile Learning: The Next Generation of Learning Fern Universität’s
Contributions to the 2nd Year of the Leonardo Project mlearn2. FernUniversität Hagen,
Germany.
Ryu, H. (2009), Innovative Mobile Learning: Techniques and Technologies. New York:
Information science reference
Wahana. (2003), Panduan Praktis Pengembangan Program WAP. Semarang : Wahana
Komputer.

E-605

Prosiding Seminar Nasional
Menuju Masyarakat Madani dan Lestari

E-606