Upaya menjaga kesehatan 1 UPAYA MENJAGA

Upaya menjaga kesehatan

1

UPAYA MENJAGA KESEHATAN PADA PENGURUS DEPARTEMEN
PENGABDIAN MASYARAKAT BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA (BEM)
Winda Eriska
Asrama Putri Aceh Po Cut Baren Jl. Kedondong Margonda Raya, 16424
Telpon 0806334565 Depok Jawa Barat, email: winda.eriska@ui.ac.id
Winda Eriska*; Hanny Handiyani**
ABSTRAK
Mahasiswa sering memberikan pendidikan kesehatan kepada masyarakat sebagai wujud pengabdian. Namun beberapa
fakta dan hasil penelitian lain menunjukkan bahwa kegiatan tersebut tidak didukung dengan upaya mahasiswa untuk
menjaga kesehatan diri sendiri. Responden penelitian adalah 149 mahasiswa yang aktif sebagai pengurus departemen
pengabdian masyarakat BEM se-UI (total sampling). Penelitian menggunakan desain deskriptif sederhana. Tujuan
penelitian untuk mengidentifikasi gambaran upaya menjaga kesehatan pada responden. Instrumen penelitian berupa
kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hanya 29,5% responden yang memiliki perilaku baik dalam menjaga
kesehatan. Hasil ini tidak sesuai dengan aktivitas yang sering dilakukan oleh responden, sehingga peneliti menyarankan
kepada pengurus departemen pengabdian masyarakat perlu lebih memperhatikan kesehatan pada diri sendiri agar dapat
memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan optimal.
Kata kunci: Mahasiswa, perilaku kesehatan, upaya menjaga kesehatan


ABSTRACT
Students often give health education to the community as a matter of social caring. However, some facts and results of
other studies have shown that the activity is not supported by the efforts of students in maintaining their own health.
The respondents were 149 students who actively joined the community services department at BEM UI (total
sampling). The research used a simple descriptive design. The purpose of this study is to identify the health care effort
of the respondents. The instrument of this study was questionnaire. The results showed that only 29,5% of respondents
had good behavior in maintaining health. These results does not correspond to activities that are performed by the
respondents, so researcher suggested the respondent to increase their health care effort in order to give the community
service optimaly.
Key words: Health behavior, health care effort, student

PENDAHULUAN
Salah satu bentuk pengabdian masyarakat yang sering dilakukan oleh mahasiswa khususnya
mahasiswa pengurus departemen pengabdian masyarakat di BEM adalah promosi kesehatan. Dalam
kegiatan tersebut mahasiswa mengajarkan kepada masyarakat bagaimana cara menjaga kesehatan
dengan berperilaku hidup besih dan sehat (PHBS). Kegiatan yang dilakukan mahasiswa ini
menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan tentang PHBS pada pengurus departemen pengabdian
masyarakat BEM sudah baik. Hal ini sesuai dengan Notoatmodjo (2010) yang menyatakan bahwa
pengetahuan merupakan determinan internal yang mempengaruhi perilaku seseorang.


Upaya menjaga kesehatan

2

Pengetahuan yang baik tentang perilaku kesehatan pada pengurus departemen pengabdian
masyarakat di BEM se-UI tidak sejalan dengan upaya menjaga kesehatan yang dilakukan dalam
kehidupan sehari-hari. Hal ini didukung dengan beberapa fakta dan penelitian tentang perilaku
hidup bersih dan sehat pada mahasiswa UI yang menunjukkan bahwa perilaku tesebut belum
dilakukan dengan baik.
Masalah kesehatan yang sering terjadi pada mahasiswa UI adalah infeksi saluran pernapasan akut
(ISPA) (37,13%), saluran pencernaan (28,43%), kulit (12,78%), influenza (11,74%), dan mata
(11,70%) (Pusat Kesehatan Mahasiswa UI, 2011). Masalah kesehatan tersebut merupakan masalah
kesehatan yang biasa dipengaruhi oleh faktor eksternal seperti kebersihan lingkungan, kebersihan
diri, dan makanan.
Fakta lain yang menunjukkan bahwa mahasiswa UI belum menerapkan PHBS dengan baik dapat
dilihat dari kebiasaan mahasiswa dalam kehidupan sehari-harinya. Hasil wawancara dan observasi
peneliti pada 21 November 2011, terdapat 3 dari 5 mahasiswa UI yang tinggal di indekos mengaku
minimal 3 sampai 4 kali mengkonsumsi mie instan setiap minggu. Kemudian 3 dari 4 mahasiswa
UI tidak mandi setelah beraktivitas seharian di luar rumah. Hasil wawancara peneliti pada 30

Desember 2011 menemukan bahwa dari 7 mahasiswa UI, semuanya tidak pernah berolahraga setiap
minggu. Diketahui juga bahwa 3 dari 4 mahasiswa yang diwawancara pada 6 Maret 2012 belum
tahu bagaimana cara memanajemen stres yang efektif. Hasil observasi lainnya mendapatkan bahwa
mahasiswa UI jarang memperhatikan kebersihan tangan saat makan, memakai sepatu kotor,
membuang sampah sembarangan, dan memiliki pola tidur tidak teratur.
Terdapat beberapa penelitian sebelumnya yang mendukung bahwa mahasiswa UI belum
menerapkan perilaku kesehatan dengan baik. Hasil penelitian Hendrayati (2007) menunjukkan
bahwa 95,56% mahasiswa reguler Fakultas Ilmu Keperawatan (FIK) UI memiliki pola makan yang
tidak sehat dengan kategori gizi yang tidak seimbang. Nilandari (2009) menyatakkan bahwa 47,9%
mahasiswa FIK UI belum menerapkan PHBS dengan baik. Kamal (2003) menyebutkan bahwa tidak
ada hubungan antara pengetahuan dan praktek PHBS pada mahasiswa Fakultas Kesehatan
masyarakat (FKM) UI, yang berarti bahwa PHBS mahasiswa FKM UI belum baik. Mahasiswa FIK
dan FKM memiliki kesamaan dengan responden karena berasal dari fakultas ilmu kesehatan, yaitu
memiliki pengetahuan tentang perilaku kesehatan yang baik serta sering memberikan pendidikan
kesehatan kepada masyarakat.

Upaya menjaga kesehatan

3


Beberapa penelitian lain dari luar juga mendukung bahwa mahasiswa belum baik dalam menjaga
kesehatan terutama pada perilaku tidur teratur. Yang, Wu, Hsieh, Liu, & Lu (2003) menyatakan
bahwa 44% atau 845 mahasiswa tahun pertama di Taiwan mengalami masalah gangguan tidur dari
1922 orang mahasiswa. Preisegolaviciute & Leskaukas (2010) menggambarkan bahwa 59,4%
mahasiswa di Lithuanian memiliki masalah pada istirahat dan tidur.
Penelitian lain yang terkait tentang faktor yang menyebabkan stres pada mahasiswa. Talib &
Sansgiry (2011) menyatakan 53% dari 250 responden mengaku penyebab stres adalah perkuliahan,
aktivitas sosial menjadi penyebab stres bagi 36,9% responden, tidur terlalu banyak 32,4%, kurang
tidur 25,1%, dan masalah dengan teman dekat 19,6%. Penelitian lain milik Gefen (2010)
menyebutkan bahwa 96,41% mahasiswa mengalami stres akibat akademik, dan sebanyak 89,82%
mahasiswa mengaku stres akibat organisasi.
Berdasarkan fakta dan beberapa hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa ada ketidaksesuaian
antara kegiatan yang dilakukan dan perilaku mahasiswa dalam menjaga kesehatan diri sendiri.
Selain itu, peneliti juga belum menemukan literatur tentang PHBS pada mahasiswa pengurus
departemen pengabdian masyarakat BEM seUI yang aktif memberikan pelayanan kepada
masyarakat. Berdasarkan hal tersebut peneliti melakukan penelitian ini dengan masalah belum
diketahuinya gambaran upaya menjaga kesehatan pada pengurus departemen pengabdian
masyarakat BEM se-UI.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif sederhana. Responden penelitian adalah pengurus
departemen pengabdian masyarakat BEM se-UI sebanyak 149 mahasiswa yang diambil dengan
menggunakan teknik total sampling. Alat penelitian ini adalah kuesioner yang peniliti buat sendiri
berdasarkan literatur pada tinjauan pustaka. Terdapat dua jenis isian pada kuesioner. Isian pertama
adalah data karakteristik yang meliputi jenis kelamin, asal BEM, angkatan, agama, suku, dan tempat
tinggal. Isian kedua yaitu 36 pernyataan tentang perilaku menjaga kesehatan yang meliputi tujuh
variabel (istirahat cukup, manajemen stres dan koping, penggunaan pelayanan kesehatan, makan
dengan diet seimbang, olahraga teratur, menjaga kebersihan diri dan lingkungan).
Etika penelitian ini yaitu menghormati hak dan martabat manusia, menghormati privasi dan
kerahasiaan subjek, menghormati keadilan dan inklusivitas, dan memperhitungkan manfaat dan
kerugian yang ditimbulkan. Peneliti menghormati hak dan martabat manusia dengan memberikan
lembar persetuan menjadi responden kepada calon responden.

Upaya menjaga kesehatan

4

HASIL PENELITIAN
Hasil analisis univariat disajikan dalam tiga jenis sajian data. Ketiga jenis sajian data tersebut yaitu
gambaran distribusi responden berdasarkan karakteristik, berdasarkan kategori upaya menjaga

kesehatan, dan berdasarkan karakteristik dan upaya menjaga kesehatan.
Hasil analisis univariat data karakteristik diketahui bahwa sebagian besar responden adalah
perempuan (61,7%), angkatan 2011 (56,4%), beragama Islam (86,6%) dan bersuku Jawa (45%).
Responden paling banyak berasal dari Fakultas Teknik (13,4%). Jumlah responden yang tinggal di
indekos (50,3%) lebih banyak satu orang dari responden yang tinggal di rumah (49,7%).
Berikut hasil analisis univariat pada data upaya menjaga kesehatan
Tabel Distribusi Pengurus Departemen Pengabdian Masyarakat BEM se-UI tahun 2012
Menurut Variabel Upaya Menjaga Kesehatan (n=149)
Variabel

Kategori

Frekuensi

Persentase (%)

Istirahat Cukup

Baik
Kurang Baik


30
119

20,1
79,9

Manajemen Stres

Baik
Kurang Baik

82
67

55
45

Penggunaan Pelayanan
Kesehatan


Baik
Kurang Baik

7
142

4,7
95,3

Makan dengan Diet
Seimbang

Baik
Kurang Baik

44
105

29,5

70,5

Olahraga Teratur

Baik
Kurang Baik

6
143

4
96

Menjaga Kebersihan
Diri

Baik
Kurang Baik

86

63

57,7
42,3

Menjaga Kebersihan
Lingkungan

Baik
Kurang Baik

52
97

34,9
65,1

Upaya menjaga
Kesehatan


Baik
Kurang Baik

44
105

29,5
70,5

Upaya menjaga kesehatan

5

Berikut hasil analisis univariat pada data karakteristik menurut upaya menjaga kesehatan
Tabel Distribusi Pengurus Departemen Pengabdian Masyarakat BEM se-UI tahun 2012
Menurut Karakteristik dan Upaya Menjaga Kesehatan (n=149)
Karakteristik
Jenis Kelamin
Asal BEM

Angkatan

Agama

Suku

Kategorik
Karakteristik
Laki-laki
Perempuan
FK
FKG
FIK
FKM
FMIPA
FT
Fasilkom
FE
FISIP
FIB
Fpsiko
FH
Vokasi
UI
2009
2010
2011
Islam
Kristen
Katolik
Budha
Jawa
Sunda
Minang
Batak
Betawi
Lain-lain

Tempat Tinggal Rumah
Indekos

Upaya Menjaga Kesehatan
Baik
Kurang
n
%
n
%
18
31,6
39
68,4
26
28,3
66
71,7
6
31,6
13
68,4
8
88,9
1
11,1
4
44,4
5
55,6
7
43,8
9
56,2
2
28,6
5
71,4
2
10
18
90
2
18,2
9
81,8
1
14,3
6
85,7
2
16,7
10
83,3
3
27,3
8
72,7
1
16,7
5
83,3
2
22,2
7
77,8
3
37,5
5
62,5
1
20
4
80
5
35,7
9
64,3
14
27,5
37
72,5
25
29,8
59
70,2
37
28,7
92
71,3
3
21,4
11
78,6
3
75
1
25
1
50
1
50
22
5
5
0
1
11

32,8
27,8
35,7
0
14,3
32,4

45
13
9
9
6
23

67,2
72,2
64,3
100
85,7
67,6

20
24

27
32

54
51

73
68

Upaya menjaga kesehatan

6

PEMBAHASAN
Pemilihan data karakteristik menggunakan teori determinan perilaku. Potter & Perry (2005)
menjelaskan bahwa terdapat determinan internal dan eksternal yang mempengaruhi perilaku
kesehatan seseorang. Data karakteristik yang merupakan determinan internal adalah jenis kelamin,
agama, dan asal BEM. Sedangkan yang merupakan determinan eksternal adalah suku, angkatan dan
tempat tinggal. Sebagian besar responden adalah perempuan, berasal dari Fakultas Teknik,
mahasiswa angkatan 2011, beragama Islam dan berasal dari suku Jawa. Jumlah responden yang
tinggal di indekos lebih banyak satu orang dari pada yang tinggal di indekos, sehingga responden
dapat dikatakan heterogen pada karakteristik tempat tinggal.
Responden yang memiliki perilaku baik dalam upaya menjaga kesehatan masih sedikit (29,5%).
Hasil ini mengungkapkan bahwa upaya yang dilakukan responden dalam upaya meningkatkan
kesehatan masyarakat tidak sejalan dengan upaya yang dilakukan dalam menjaga kesehatan diri
sendiri. Pembahasan terkait variabel upaya menjaga kesehatan dijelaskan pada paragraf selanjutnya.
Responden yang memiliki perilaku istirahat cukup yang baik masih sedikit (20,1%). Penyebabnya
adalah

kesibukan responden yang merupakan mahasiswa aktif di berbagai kegiatan kampus,

sehingga banyak tanggung jawab yang harus diselesaikan dan dipikirkan. Istirahat dan tidur
termasuk

kebutuhan dasar fisiologis yang harus dipenuhi (Potter & Perry, 2005). Apabila

kebutuhan dasar tersebut tidak dipenuhi, maka sistem pada tubuh akan terganggu dan berakibat
pada kesehatan. Penelitian lain yang juga menunjukkan bahwa banyak mahasiswa masih memiliki
perilaku istirahat cukup yang tidak baik ditunjukkan oleh Preisegolaviciute & Leskaukas (2010)
bahwa 59,4% mahasiswa di Lithuanian memiliki masalah tidur.
Responden penelitian adalah mahasiswa yang berada pada suatu kelompok tertentu yaitu
departemen pengabdian masyarakat. Potter & Perry (2005) menyebutkan bahwa seseorang yang
berada dalam suatu kelompok atau organisasi akan mampu mencapai kebutuhannya pada level
aktualisasi diri. Terpenuhinya kebutuhan dasar sampai pada level aktualisasi diri mengakibatkan
faktor pemicu stres berkurang. Selain itu, berada pada suatu kelompok juga dapat menjadi koping
yang efektif untuk menangani stres. Hasil penelitian ini didukung dengan penelitian Talib &
Sansgiry (2011) yang menunjukkan bahwa sedikit (36,9% ) mahasiswa di pakistan yang mengaku
stres akibat aktivitas sosial.

Upaya menjaga kesehatan

7

Beberapa hasil penelitian yang tidak sesuai mungkin karena ada perbedaan dari karakteristik
responden. Penelitian Gefen (2010) tidak sesuai karena menunjukkan bahwa banyak sekali
(89,82%) mahasiswa di Amerika yang mengaku stres akibat manajemen waktu atau organisasi.
Nilandari (2009) menunjukkan sebagian besar (64,6%) mahasiswa FIK UI belum mampu
mengelola stres dengan baik.
Hanya sebagian kecil responden (4,7%) yang berperilaku baik dalam penggunaan pelayaan
kesehatan. Keadaan ini tidak sesuai dengan Potter & Perry (2005) yang menyatakan bahwa
seseorang dengan pemahaman yang baik tentang kesehatan akan datang ke tempat pelayanan
kesehatan untuk setiap masalah kesehatan yang dialami. Laporan Kegiatan PKM UI tahun 2011
mendukung hasil penelitian ini yaitu hanya 16377 orang dari sekitar 41095 mahasiswa aktif yang
datang ke PKM UI dengan masalah kesehatan.
Sebagian besar responden (70,5%) memiliki perilaku kurang baik dalam hal makan dengan diet
seimbang. Kebiasaan makan yang tidak teratur dan tidak sehat menjadi tradisi mahasiswa, terlebih
mahasiswa yang sangat sibuk seperti responden. Hasil ini didukung dengan penelitian Hendrayati
(2007) bahwa 95,56% mahasiswa FIK UI memiliki pola makan yang tidak sehat dengan kategori
gizi yang tidak seimbang. Makan adalah kebutuhan dasar fisiologis manusia, apabila tidak dipenuhi
dengan baik akan berdampak buruk bagi kesehatan (Potter & Perry, 2005). Responden dan
mahasiswa FIK UI yang memiliki kesamaan yaitu sering memberikan pendidikan kesehatan kepada
masyarakat seharusnya sudah mengetahui hal ini, namun kepedulian terhadap orang lain terkadang
membuat seseorang kurang memperhatikan diri sendiri.
Santrock (2005) menyebutkan bahwa kegiatan rutin harian bermanfaat sebagai aktifitas fisik seperti
membersihkan rumah, bersepeda atau berjalan kaki ketika berpergian, mencuci, dan lain
sebagainya. Kegiatan aktifitas harian tersebut ada di dalam kuesioner, namun hasil penelitian
menunjukkan sebagian besar responden masih memiliki perilaku yang kurang baik pada variabel
olahraga teratur. Penelitian yang memiliki hasil berbeda adalah Kilpatrick, Hebert, & Bartholomew
(2005) menunjukkan bahwa responden penelitian tersebut melakukan aktifitas fisik (mean = 3,58
hari per minggu) dan olahraga (mean= 2,14 hari per minggu).
Sebagian responden (57,7%) telah berperilaku baik dalam menjaga kebersihan diri. Responden
adalah mahasiswa aktif yang sering berinteraksi dengan orang lain, sehingga menjaga kebersihan
diri harus dilakukan untuk meningkatkan rasa nyaman. Hal ini sesuai dengan Henderson (1979)
yang mengatakan bahwa menjaga kebersihan diri meningkatkan rasa nyaman pada seseorang.
Namun, penelitian Nilandari (2009) menunjukkan hasil yang berbedayaitu hanya 49% mahasiswa
FIK UI yang memiliki perilaku menjaga kebersihan diri dengan baik.

Upaya menjaga kesehatan

8

Jumlah responden yang memiliki perilaku baik dalam menjaga kebersihan lingkungan masih sedikit
(34,9%). Sebagian besar responden menjawab tidak pernah membersihkan tempat penampungan air
sekali dalam seminggu dan beberapa masih menjawab sering membuang sampah sembarang.
Responden sebagai pengabdi masyarakat seharusnya memberikan contoh yang baik dalam menjaga
kebersihan lingkungan karena Potter & Perry (2005) menyebutkan bahwa lingkungan yang bersih
dan sehat baik untuk kesehatan dan meningkatkan kenyamanan.
Responden laki-laki lebih baik dalam melakukan upaya menjaga kesehatan daripada perempuan.
Hasil analisis menunjukkan bahwa laki-laki lebih banyak yang berperilaku baik dalam hal
manajemen stres dan empat variabel lainnya juga di dominasi oleh laki-laki meskipun
persentasenya tidak jauh berbeda dengan perempuan, sedangkan perempuan lebih banyak yang
berperilaku baik hanya pada variabel menjaga kebersihan lingkungan. Hasil penelitian ini di dukung
oleh Miller, Staten, Rayen, Melody (2005) yang menyatakan bahwa laki-laki lebih banyak
melakukan kegiatan latihan atau olahraga dari pada perempuan.
Responden asal BEM fakultas kesehatan lebih banyak yang melakukan upaya menjaga kesehatan
dengan baik dari pada responden asal BEM fakultas non kesehatan. Perbedaan hasil ini
menunjukkan adanya perbedaan latar belakang intelektual pada responden dari masing-masing
fakultas. Green dalam Notoatmodjo (2010) menyebutkan bahwa pengetahuan menjadi faktor
predisposisi perilaku seseorang. Potter & Perry (2005) juga menyebutkan bahwa latar belakang
intelektual menjadi faktor internal yang mempengaruhi perilaku seseorang. Hasil ini didukung oleh
Kendarti (2009) yang mengungkapkan bahwa ada hubungan antara tingkat pengetahuan dan PHBS
anak SDN 01 Pagi Johar Baru.
Responden angkatan 2009 lebih banyak yang melakukan upaya menjaga kesehatan dengan baik
dari pada angkatan lainnya. Hal ini sesuai dengan Notoatmodjo (2010) yang menyebutkan bahwa
pengalaman adalah faktor eksternal yang mempengaruhi perilaku seseorang. Selebihnya, responden
dengan semua karakteristik agama, suku, dan tempat tinggal memiliki jumlah yang kecil dalam
melakukan upaya menjaga kesehatan dengan baik. Penelitian ini tidak sampai membahas hubungan
antara karakteristik responden dan upaya menjaga kesehatan yang dilakukan, untuk itu perlu
dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui hubungan antara kedua hal tersebut.

Upaya menjaga kesehatan

9

KESIMPULAN
Hasil penelitian ini menggambarkan sebanyak 70,5% pengurus departemen pengabdian masyarakat
BEM se-UI memiliki perilaku yang kurang baik dalam upaya menjaga kesehatan. Gambaran upaya
menjaga kesehatan pada responden dilihat dari setiap variabel menunjukkan bahwa sebagian besar
responden yang memiliki perilaku baik hanya pada variabel manajemen stres dan menjaga
kebersihan diri.
Hasil penelitian menunjukkan ada ketidaksesuaian antara apa yang telah diajarkan oleh pemberi
pelayanan kesehatan dengan aktivitas yang dilakukan sehari-hari dalam menjaga kesehatan diri
sendiri. Sehingga pelayanan keperawatan perlu untuk lebih memperhatikan kesehatan diri sendiri
agar dapat lebih optimal memberikan pelayanan keperawatan kepada masyarakat.
Hasil penelitian ini memberikan informasi bagi perawat bahwa mahasiswa juga dapat dijadikan
kader untuk membantu perawat mempromosikan kesehatan ataupun mengedukasi masyarakat
tentang gaya hidup sehat. Sehingga perawat atau mahasiswa keperawatan nantinya dapat bekerja
sama dengan para mahasiswa aktivis sosial untuk mengajarkan masyarakat tentang gaya hidup
sehat. Hasil penelitian ini juga dapat dijadikan rujukan bagi penelitian selanjutnya yang ingin
mengadakan penelitian tentang perilaku kesehatan. Saran bagi penelitian selanjutnya untuk
menghubungkan antara karakteristik dengan perilaku kesehatan yang dilakukan.

DAFTAR PUSTAKA
Gefen, D., R. (2010). Adjustment to college: the relationship aming family functioning, stress, and
coping in non-residential freshmen student. United States: UMI Dissertation Publishing
Hendrayati, Neti. (2007). Gambaran pola makan mahasiswa reguler FIK UI. Skripsi FIK UI.
Depok. (Tidak dipublikasikan).
Kamal, D.L. (2003). Pengetahuan, sikap dan praktek mahasiswa diploma III dan S-1 reguler tahun
masuk 2002 terhadap perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Skripsi FKM UI. Depok.
(Tidak dipublikasikan).
Kendarti, S.F. (2009). Hubungan tingkat pengetahuan dengan perilaku hidup bersih dan sehat
(PHBS) pada anak kelas iv, v, dan vi di SDN 01 Pagi Johar Baru Jakarta Pusat. Skripsi FIK
UI. Depok. (Tidak dipublikasikan).
Kilpatrick, M., Hebert, E., & Bartholomew, J. (2005). College students’ motivation for physical
activity: differentiating men’s and woman’s motives for sport participation and exercise.
Journal of American College Health, 54 (2), 87. September-October 2005.

Upaya menjaga kesehatan

10

Miller, K., Staten, R., Rayen, M.K., Melody, N. (2005). Levels and characteristics of physical
activity among a college studen cohort. American Journal of Health Education, 36(4), 215.
July-August 2005.
Mulyazam, A. (2005). Gambaran perilaku sarapan pagi pada mahasiswa Fakultas Kesehatan
Masyarakat Universitas Indonesia Tahun 2005. Skripsi FKM UI. Depok. (Tidak
dipublikasikan).
Nilandari. (2009). Perilaku hidup bersih dan sehat mahasiswa Fakultas Ilmu Keperawatan
Universitas Idonesia. Tugas Akhir FIK UI. Depok. (Tidak dipublikasikan).
Notoatmodjo, S. (2010). Promosi kesehatan: Teori dan aplikasi (edisi revisi). Jakarta: Rineka
Cipta.
Potter, P.A., & Perry, G.A. (2005). Buku ajar fundamental keperawatan: Konsep, proses, dan
praktik (Edisi 4). (Yasmin Asih et al., Penerjemah.). Jakarta: EGC.
Preisegolaviciute, E., & Leskaukas, D. (2010). Associations of quality of sleep with lifestyle factors
and profile of studies among Lithuanian students. Medicina (Kaunas), 46(7), 482-9. 2010
Pusat Kesehatan Mahasiswa UI. (2011). Laporan kegiatan pusat kesehatan mahasiswa Universitas
Indonesia 2010. Laporan Kegiatan: Tidak dipublikasikan, Universitas Indonesia, Depok.
Santrock, J. W. (2005). Psychology update 7th ed. New York: Mc Graw Hill. Hal6
Talib, N., Sansgiry, S. S. (2011). Factor affecting academic performance of university student in
Pakistan. Interdisciplinary Journal of Contemporary Research In Business, Vol.3, No.3
Yang, Wu, Hsieh, Liu, & Lu. (2003). Coping with sleep disturbances among young adults: a survey
of first-year college student in taiwan. Behavioral Medicine, 133.

* Mahasiswa Reguler 2008 Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia
** Kelompok Keilmuan Dasar Keperawatan dan Keperawatan Dasar (DKKD)
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia