PERHITUNGAN NILAI CHART DATUM STASIUN PA

Teknik Geodesi dan Geomatika
Universitas Gadjah Mada
http://journal.geodesi.ugm.ac.id

Jurnal Geospasial Indonesia
ISSN 2222-2863 (Online)
Vol X, No.X, Tahun

PERHITUNGAN NILAI CHART DATUM STASIUN PASANG SURUT JEPARA
BERDASARKAN PERIODE PERGERAKAN BULAN, BUMI, DAN MATAHARI
MENGGUNAKAN DATA PASUT TAHUN 1994 S.D 2013
Isna Uswatun Khasanaha,*, Leni Sophia Helianib
a,*

Alumni Jurusan Teknik Geodesi FT-UGM ([email protected])

Jln. Grafika No. 2 Yogyakarta, Telp. +062-274-520226, Email: [email protected]
b

Staf Pengajar Jurusan Teknik Geodesi FT-UGM


Diterima: 03-07-2014; Dipublikasikan: 14-08-2014

Abstract
The datum to which depths on a chart are referred is known as the chart datum. The determination of a
chart datum is connected with the tides on a location. Tides on The Earth it is always changing in
accordance with the position of the moon and the sun in its orbit which has a specific period. The aim of
this research was to analysis the effect of moon, earth, and sun
year, 8.85 years, and 18.6 yeas,

motions

periods, those are: 1 month, 1

to determination of the chart datum values.. The research was

conducted using Jepara Tidal Station tidal data 1994 until 2013, obtained from BIG.
been

quality controled


The tidal data has

using a global test. The tidal harmonic analysis done by least-square methods

using T_tide v 1.3, and the chart datum has been determined based on DISHIDROS and IHO equation’s.
The results from this research showed that the quality of 18.6 year tidal data of Jepara station was not
good, since contain gap data

almost 22.2 %. Therefore, the longest tidal data with good quality that is

14 year was used as a reference period instead of 18.6 year period. The tidal analys results showed that
he longest periode tidal data can separate out more constituens in the tidal potential. Based on the
obtained tidal constituens, the value of

chart datum that generated using 14 years and 8.85 years tidal

data are almost same and the difference of the varian va lue is

smaller than the other periods. Finally,


the optimum period of tidal data is 8.85 years, and the chart datum value for Jepara Tidal Station is

31.7724 cm based on DISHIDROS equation’s and 0.5418 cm based on IHO equation’s.
Keywords: moon-sun-earth motions, tidal analysis, tidal harmonic constituens, chart datum

di bumi. Kedudukan atau pergerakan bulan, bumi,

Pendahuluan
Muka surutan peta atau chart datum merupakan
bidang referensi kedalaman untuk proses pemetaan di
laut.

Penentuan chart datum disuatu wilayah akan

berbeda dengan penentuan chart datum di wilayah
yang lain, karena chart datum sangat dipengaruhi
oleh pergerakan muka air laut dalam hal ini gerakan
pasang surut air laut

dan matahari bervariasi secara periodik sehingga bisa

dihitung dan diketahui dengan teliti. Periode gerakan
bulan, bumi, dan matahari tersebut adalah 1 bulan
merupakan waktu yang dibutuhkan untuk bulan
mengelilingi bumi, 1 tahun yang merupakan periode
untuk bumi mengelilingi matahari, 8,85 tahun
merupakan waktu yang dibutuhkan untuk melakukan

di wilayah tersebut.

gerakan orbital presesi dan 18,6 tahun merupakan
Pasang surut air laut merupakan gerakan naik

waktu yang dibutuhkan untuk berhimpitnya node

turunnya

bulan dan ekliptik (Ali, dkk, 1994).

permukaan


air

laut

secara

periodik.

Pergerakan tersebut disebabkan karena pengaruh gaya
tarik – menarik benda-benda angkasa, khususnya
bulan dan matahari terhadap laut di berbagai tempat

Proses pengolahan data pengamatan pasut yang
memiliki

periode

berbeda

akan


menghasilkan

konstanta harmonik pasut yang berbeda, yang

www.jgi.ac.id | 1

Teknik Geodesi dan Geomatika
Universitas Gadjah Mada
http://journal.geodesi.ugm.ac.id

Jurnal Geospasial Indonesia
ISSN 2222-2863 (Online)
Vol X, No.X, Tahun
selanjutnya akan menghasilkan nilai Zo yang berbeda
dan akhirnya mempengaruhi hitungan nilai chart
datum.

Tujuan dan manfaat penelitian ini adalah untuk
menganalisis pengaruh periode pengamatan pasut

sesuai dengan periode pergerakan bulan, bumi, dan
matahari terhadap perhitungan nilai chart datum
sehingga nilai chart datum yang dihasilkan dapat
digunakan sebagai referensi pemetaan di laut yang
sesuai di wilayah Jepara.
Studi kasus untuk penelitian ini adalah Stasiun pasut
Jepara, dengan data pengamatan pasut periode
panjang selama 20 tahun dari tahun 1994 s.d 2013
yang diperoleh dari Badan Informasi Geospasial
(BIG) . Analisis harmonik pasut menggunakan
metode hitung kuadrat terkecil, dijalankan dengan
aplikasi t_tide v.1.3, kemudian chart datum dihitung
berdasarkan

rumus

DISHIDROS

dan


The

International Hydrographic Organization (IHO).

Metodologi
Gambar 2. Diagram alir penelitian
Dalam penelitian ini menggunakan bahan berupa data
pasut tahun 1994 s.d 2013 di Stasiun pasut Jepara (6⁰
59’ 29” LS, 1290 30’ 31” BT) dapat dilihat pada
gambar 1. Data pasut dicuplik setiap 1 jam sehingga
jumlah

keseluruhan

data

adalah

175344


jam.

Perangkat lunak untuk pengolahan data meliputi
Microsoft Excel untuk kontrol kualitas dan aplikasi

1. Persiapan, kegiatan yang dilakukan antara lain
penentuan lokasi penelitan, pengumpulan data
penelitian, studi pustaka yang terkait dengan
penelitian, dll.
2. Penanganan data pasut, meliputi keigatan :
a.

t_tide v.1.3 yang dijalankan dengan Matlab R2008a

Konversi

format

data


pasut,

yaitu

mengkonversi data pasut yang diperoleh dari

untuk proses analisis harmonik pasut.

BIG menjadi format yang bisa dibaca oleh
t_tide

v.1.3

yaitu

format

satu

kolom


ketinggian pasut.
b.

Pengecekan data kosong, yaitu mengecek
data pasut perbulan yang memiliki data
kosong.

3. Kontrol kualitas data, yaitu dengan uji global
menggunakan tingkat kepercayaan 99,7% atau
Gambar 1. Stasiun pasut Jepara

3�. Cara yang dilakukan adalah sebagai berikut :
a.

Melakukan prediksi untuk tahun yang sama

Tahapan pelaksanaan penelitian disajikan dalam

menggunakan data pasut hasil pengamatan.

diagram alir gambar 2.

Data prediksi ini merupakan data pasut
dengan pola yang dianggap benar.

www.jgi.ac.id | 2

Teknik Geodesi dan Geomatika
Universitas Gadjah Mada
http://journal.geodesi.ugm.ac.id

Jurnal Geospasial Indonesia
ISSN 2222-2863 (Online)
Vol X, No.X, Tahun
b.

c.

Menghitung selisih antara data ke-i dari data

Proses analisis harmonik pasut dengan aplkasi t-tide

pengamatan pasut dengan data ke-i dari data

menggunakan konsep metode hitung kuadrat terkecil

prediksi. Nilai selisih ini sebagai nilai X.

(least square). Aplikasi t-tide dijalankan dengan

Menghitung

Matlab R2008a.

nilai

rata-rata

kemudian

menghitung standard deviasi dari selisih
tersebut menggunakan persamaan (1).
σ=√

Xi − x̅

dinyatakan sebagai hasil dari superposisi dari
berbagai gelombang konstanta harmonik pasut.

(1)

n−

Tinggi muka air laut pada saat t dituliskan oleh
Pawlowicz, et.al (2002) sebagai berikut :

dimana :
σ

: nilai data ke i



: nilai rata-rata data setiap tahun

dalam hal ini :

: jumlah data



Menentukan batas

+
−3�

untuk data yang

akan dikontrol kualitasnya menggunakan
persamaan (2) dan (3).


�� �

e.

=

=

x̅ + 3�

(3)

Melakukan pengecekan data pasut, apabila
+
−3�

maka data

tersebut memiliki kualitas baik dan dapat
digunakan untuk proses analisis harmonik.
Apabila nilai X terletak diluar batas

+
−3�

maka data tersebut dibuang dan diganti
dengan

Not a Number (NaN).

4. Pengelompokan data pasut, yaitu berdasarkan
periode pergerakan bulan, bumi dan matahari

c.
d.

� ����+ �−��



−�� �


(4)

Bo : tinggi muka air rata-rata saat t = 0
Bi t : tinggi muka air rata-rata saat t
: amplitudo

N

: konstituen pasut dengan bilangan Doodson

��

: frekuensi yang diperoleh dari potensial

Persamaan

(4)

dapat

disederhanakan

dengan

pendekatan model pasut menggunakan pendekatan
tradisional sinusoidal sebagai berikut :
= B + Bi t + ∑�=



dengan



=



+

……,�

−�



cos ��

dan



=

+





sin ��

-

(5)

−�

Prinsip analisis pasut dengan metode kuadral terkecil
yaitu dengan meminimkan perbedaan sinyal komposit
dan sinyal ukuran. Persamaan metode kuadrat terkecil
dapat dilihat pada persamaan (6) sebagai berikut :

menjadi 4 kelompok data meliputi :

b.

……,�

: tinggi muka air pada waktu t



(2)

x̅ − 3�

nilai X terletak antara batas

a.

= B + Bi t + ∑�=



: standard deviasi

Xi
n
d.

Variasi tinggi muka air laut di lokasi tertentu dapat



+�



=ℎ

+ ∑��=



cos �� − ��

Kelompok data periode 1 bulan, yaitu

dimana :

berdasarkan peristiwa revolusi bulan terhadap

h(t)

: tinggi muka air fungsi dari waktu

bumi.

Ai

: amplitudo komponen ke-i

Kelompok data periode 1 tahun, yaitu

i

: kecepatan sudut komponen ke-i

berdasarkan peristiwa revolusi bumi terhadap

gi

: fase komponen ke-i

matahari.

hm

: tinggi muka air rerata

Kelompok data periode 8,85 tahun, yaitu

t

: waktu

berdasarkan gerakan orbital presesi.

k

: jumlah komponen

Kelompok data periode 18,6 tahun, yaitu

V(tn) : residu

(6)

berdasarkan peristiwa nodal presesi.
Untuk dapat menggunakan aplikasi t-tide, maka
5. Analisis harmonik pasut

dibuat script program. Script tersebut kemudian

Analisis

proses

disimpan dengan format m.file pada folder yang sama

pengolahan data pasut untuk mendapatkan nilai

dengan aplikasi t-tide dan data pasut yang akan diolah

amplitudo dan beda fase konstanta harmonik pasut.

supaya script tersebut dapat dieksekusi. Apabila

harmonik

pasut

adalah

suatu

www.jgi.ac.id | 3

Teknik Geodesi dan Geomatika
Universitas Gadjah Mada
http://journal.geodesi.ugm.ac.id

Jurnal Geospasial Indonesia
ISSN 2222-2863 (Online)
Vol X, No.X, Tahun
script yang dibuat benar, maka program tersebut

perbedaan yang signifikan atau tidak. Kemudian

dapat dieksekusi dan menghasilkan nilai konstanta

menentukan periode optimal untuk menghitung nilai

harmonik pasut serta dua gambar yaitu gambar

chart datum di Stasiun pasut Jepara, setelah itu

pengeplotan data pasut yang diolah dan gambar hasil

melakukan analisis dan pemilihan

analisis harmonik.

datum

yang

paling

sesuai

nilai

sebagai

chart

referensi

pengukuran dan pemetaan di Stasiun pasut Jepara,

6. Perhitungan nilai chart datum

Jawa Tengah.
Chart datum adalah bidang permukaan acuan pada

suatu perairan yang didefinisikan terletak dibawah

Hasil dan Pembahasan

permukaan air laut terendah yang mungkin terjadi.

Hasil dan pembahasan pada penelitian ini meliputi

Chart datum digunakan sebagai dasar penentuan

kualitas data pasut, konstanta harmonik pasut, nilai

angka kedalaman pada peta bathimetri. Gambar chart

chart datum dan rekomendasi nilai chart datum

datum ditujukan gambar 3. Perhitungan nilai chart
datum dipengaruhi oleh besarnya Zo. Perhitungan

nilai chart datum berdasarkan persamaan (7),

1. Kualitas data pasut
Kualitas data pasut untuk setiap kelompok data dapat
dilihat pada tabel 1.

sedangkan rumus menghitung Zo berdasarkan The

Tabel 1. Kualitas data pasut penelitian

International Hydrographic Organization (IHO) dan

DISHIDROS dapat dilihat pada persamaan (8).

Periode

Jumlah

Data terisi

Data kosong

data (jam)

Prosentase

Prosentase

1 bulan
(Oktober 2013)

744

98,52 %

1,48 %

1 tahun (2013)

8760

94,13 %

5,87 %

77424

88,5 %

11,5 %

162912

77,80 %

22,2 %

8,85 tahun
(1994 - 2002)
18,6 tahun
(1994 - 2012)

Gambar 3. Kedudukan chart datum
Persamaan untuk menghitung nilai chart datum:

Berdasarkan tabel 1, kualitas data periode 18,6 tahun

=� − o

memiliki data kosong lebih dari 20%. Berdasarkan

Dimana:

(7)

percobaan yang dilakukan oleh peneliti, maka dapat
dikatakan memiliki kualitas yang kurang baik. Hal

CD : chart datum / muka surutan peta

tersebut akan mempengaruhi konstanta signifikan

So

: titik duduk tengah di atas titik nol palem

yang dihasilkan. Pangesti (2012) menyebutkan bahwa

Zo

: jarak surutan peta

semakin lama pengamatan pasut yang memiliki

= ∑��=



(8)

kualitas data baik maka akan menghasilkan konstanta

Menurut definisi IHO, Ai adalah amplitudo konstanta

harmonik signifikan semakin banyak. Hal ini akan

harmonik pasut ke-i yang signifikan, sedangkan

sangat berpengaruh terhadap perhitungan nilai chart

menurut DISHIDROS Ai adalah amplitudo konstanta

datum.

harmonik utama pasut yang jumlahnya ada 9 dan n
adalah jumlah konstanta harmonik pasut.

Berdasarkan hal tersebut maka pada penelitian ini
mengelompokan periode terpanjang yang memiliki

7. Analisis hasil

kualitas yang baik yaitu periode 14 tahun. Jumlah

Analisis hasil perhitungan dilakukan terhadap nilai

data periode 14 tahun 122.738 jam dengan data isi

chart datum yang dihasilkan dari masing-masing

99.479 jam atau 81,05% sedangkan data yang tertolak

kelompok data. Nilai chart datum masing-masing

sebanyak 23.257 jam atau 18.95%.

kelompok data dilihat apakah ada variasi dan

www.jgi.ac.id | 4

Teknik Geodesi dan Geomatika
Universitas Gadjah Mada
http://journal.geodesi.ugm.ac.id

Jurnal Geospasial Indonesia
ISSN 2222-2863 (Online)
Vol X, No.X, Tahun

signifikan terbanyak yaitu 60 buah merupakan hasil

2. Konstanta harmonik pasut
a. Jumlah konstanta harmonik setiap kelompok data

dari analisis harmonik data periode 14 tahun. Hal ini
dapat terjadi karena pada periode 14 tahun memiliki

Perbedaan

periode

akan

kualitas data yang baik dan periode pengamatannya

menghasilkan jumlah konstanta harmonik pasut yang

panjang. Sedangkan konstanta non signifikan paling

berbeda.

untuk

banyak dihasilkan dari periode data 18,6 tahun. Hal

memisahkan antara konstanta satu dengan konstanta

ini dapat terjadi karena kondisi data untuk periode

yang lain, maka masing-masing konstanta harmonik

18,6 tahun memiliki banyak data kosong.

Hal

ini

pengamatan
disebabkan

pasut
karena

mempunyai periode yang harus dipenuhi yaitu
periode sinodiknya. Rekapitulasi jumlah konstanta

b. Konstanta harmonik utama setiap kelompok data

yang dapat dihasilkan setiap periode dapat dilihat

Nilai amplitudo konstanta harmonik utama untuk

pada tabel 2.

setiap kelompok data adalah berbeda.

Tabel 2. Rekapitulasi jumlah konstanta harmonik
Jumlah

Konstanta

Konstanta

Konstanta

Signifikan

non-signifikan

amplitudo tersebut dapat dilihat

Nilai

pada tabel 3.

Tabel 3. Konstanta harmonik utama

Periode

Nilai amplitudo (cm)

1 bulan

32

19

13

1 tahun

60

44

16

8,85 tahun

69

59

10

14 tahun

69

60

9

18,6 tahun

69

49

20

14

18,6

tahun

tahun

tahun

1 bulan

1 tahun

K2

2,0816

3,1651

3,2398

2,7056

1,3895

N2

2,9091

3,2348

3,3515

3,0785

1,7261

S2

7,6487

6,4331

6,8953

6,5309

4,0383

Berdasarkan tabel 2 dapat dilihat bahwa jumlah

M2

9,7247

8,4177

8,1932

7,8402

4,0383

konstanta harmonik yang paling sedikit merupakan

K1

24,4079

24,5255

25,1836

23,2977

15,6973

hasil analisis dari pengamatan data pasut periode 1

O1

10,0962

8,918

8,9584

7,6344

6,0508

bulan karena periode pengamatan 1 bulan adalah

P1

8,0773

7,3368

7,4665

7,3734

5,7001

periode terpendek sehingga ada beberapa konstanta

M4

0,4257

0,348

0,28

0,2452

0,2737

harmonik

MS4

0,3884

0,3361

0,3414

0,3217

0,3302

yang

tidak

bisa

dihasilkan.

Jumlah

Konstanta

8,85

konstanta terbanyak dihasilkan oleh kelompok data
dengan periode panjang yaitu periode 8,85 tahun, 14

Berdasarkan tabel 3 dapat dilihat bahwa setiap

tahun dan 18,6 tahun yaitu 69 konstanta.

kelompok data dapat menghasilkan konstanta utama.
bisa

Pada dasarnya untuk periode data 1 bulan belum

menampilkan maksimal 69 konstanta harmonik yang

dapat menghasilkan nilai konstanta harmonik utama

terdiri dari 45 buah konstanta yang dipengaruhi oleh

berupa P1 dan K2 karena untuk memisahkan

faktor astronomis dan 24 buah konstanta perairan

konstanta tersebut membutuhkan periode pengamatan

dangkal (shallow water). Pada dasarnya aplikasi

182 hari. Periode 182 hari dihitung berdasarkan

t_tide menyediakan 101 konstanta perairan dangkal

periode sinodik, akan tetapi dengan menggunakan

yang dapat dimunculkan, akan tetapi default dari

t_tide

t_tide hanya mengeluarkan 24 konstanta perairan

menggunakan inference yaitu untuk memperoleh

dangkal

konstanta P1 dan K2 dilakukan dengan mengalikan

Aplikasi

t_tide

secara

defaultnya

hanya

kerena 24 konstanta tersebut merupakan

hal

tersebut

dapat

dilakukan

dengan

konstanta yang memiliki pengaruh cukup besar

nilai amplitudo acuan dengan faktor pengalinya.

(Pawlowicz, et.al, 2002).

Nilai amplitudo kosntanta harmonik utama setiap

Konstanta harmonik pasut dikatakan signifikan

kelompok data adalah berbeda. perbedaan yang

apabila nilai amplitudo konstantanya lebih besar

signifikan ditujukan pada nilai amplitudo konstanta

daripada nilai amplitudo error nya. Jumlah konstanta

harmonik periode 18,6 tahun. Untuk mengetahui pola

www.jgi.ac.id | 5

Teknik Geodesi dan Geomatika
Universitas Gadjah Mada
http://journal.geodesi.ugm.ac.id

Jurnal Geospasial Indonesia
ISSN 2222-2863 (Online)
Vol X, No.X, Tahun
amplitudo yang dihasilkan dari periode panjang data

mengetahui pola dari nilai konstanta harmonik pasut.

pasut maka dilakukan beberapa percobaan, antara

Hasil percobaan ketiga dapat dilhat pada tabel 6.
Tabel 6. Hasil percobaan tiga

lain:
1. Percobaan satu

Nilai amplitudo (cm)

Pada percobaan pertama dilakukan pengisian

Konstanta

14

15

tahun

tahun

K1

23,2977

21,4718

19,3618

18,7509

K2

2,7056

2,3044

1,9204

1,7871

M2

7,8402

7,2538

6,4834

6,4003

S2

6,5309

5,9941

5,2623

5,2102

O1

7,6344

7,1071

6,4401

6,1807

P1

7,3734

7,0617

6,691

6,5722

N2

3,0785

2,8441

2,5341

2,5009

M4

0,2452

0,2424

0,2341

0,2362

MS4

0,3217

0,3203

0,314

0,3132

terhadap data kosong yang ada pada periode 18,6
tahun menggunakan data prediksi.

Hasil dari

percobaan ini dapat dilihat pada tabel 4.
Tabel 4. Hasil percobaan satu
Nilai amplitudo (cm) Periode 18,6 tahun

Konstanta

data asli

data interpolasi

16 tahun

17 tahun

K1

15,6973

15,5656

K2

1,3895

1,5386

M2

4,8649

4,2516

S2

4,0383

3,6891

O1

6,0508

5,9549

P1

5,7001

5,8659

N2

1,7261

1,322

M4

0,2737

0,2765

nilai amplitudo konstanta harmonik yang relatif sama

MS4

0,3302

0,327

yaitu nilai amplitudo konstanta harmoniknya kecil

2. Percobaan dua
Pada

Berdasarkan hasil percobaan dapat dlihat bahwa
untuk percobaan pertama dan kedua yang merupakan
percobaan periode panjang 18,6 tahun, menghasilkan

dibandingkan dengan ketiga kelompok data pada

percobaan

kedua

dilakukan

penelitian. Untuk percobaan ketiga dapat dilihat

pengelompokan data periode 18,6 tahun dari tahun

bahwa semakin lama pengamatan data pasut, maka

1995 s.d 2013. Hal ini dlakukan untuk melihat apakah

konstanta-konstanta

ada perbedaan terhadap nilai amplitudo konstanta

semakin kecil. Hal tersebut dapat terjadi karena pada

harmonik yang dihasilkan. Hasil percobaan kedua

percobaan tiga, semakin panjang pengelompokan

dapat dilihat pada tabel 5.

datanya

Tabel 5. Hasil percobaan dua

maka

harmonik

semakin

yang

banyak

dihasilkan

jumlah

data

kosongnya. Hanya untuk periode 14 tahun memiliki

Konstanta Utama

jumlah data kosong kurang dari 20%.

Konstanta

Nilai Amplitudo (cm)

K1

14,0048

K2

1,1227

M2

4,454

S2

3,4107

O1

5,0059

P1

5,3149

N2

1,759

M4

0,2131

semakin banyaknya konstanta yang dihasilkan maka

MS4

0,2901

menyebabkan

Perbedaan nilai amplitudo yang dihasilkan oleh
kelompok data periode panjang dapat disebabkan
karena faktor astronomis, pengaruh non linier , dan
variasi dari topografi bawah laut. Semakin lama
pengamatan data pasut maka faktor-faktor penyebab
pasut

percobaan

teridentifkasi

sehingga

semakin banyak (Zuke, et.al, 1996). Oleh karena

harmonik
ketiga

dapat

konstanta-konstanta harmonik pasut yang dihasilkan

3. Percobaan tiga
Pada

akan

dilakukan

nilai-nilai

amplitudo

konstanta

semakin kecil.

Pada penelitian yang dilakukan Zuke, et.al (1996)

pengelompokan untuk periode panjang selama 14

menunjukan

tahun, 15 tahun, 16 tahun dan 17 tahun untuk

konstanta harmonik yang dihasilkan dari data

bahwa

walaupun

nilai

amplitudo

www.jgi.ac.id | 6

Teknik Geodesi dan Geomatika
Universitas Gadjah Mada
http://journal.geodesi.ugm.ac.id

Jurnal Geospasial Indonesia
ISSN 2222-2863 (Online)
Vol X, No.X, Tahun
pengamatan pasut periode panjang semakin kecil,

M2). Hal ini dapat terjadi karena pada periode

akan tetapi perbedaan nilai amplitudo konstanta

panjang ada peristiwa pergerakan orbital bulan dan

tersebut tidak terlalu berbeda secara signifikan.

nodal presesi sehingga faktor kecepatan sudut bulan

Perbedaan yang terjadi untuk hasil hitungan dari

dan kecepatan sudut matahari sangat mempengaruhi

kelompok data 18,6 tahun pada penelitian ini dapat

peristiwa

disebabkan karena data pengamatan pasut selama

Sedangkan untuk periode pendek 1 bulan dan 1 tahun

periode 18,6 tahun memiliki data kosong yang cukup

terjadi peristiwa pergerakan revolusi bulan dan

banyak (lebih dari 20%) sehingga kualitasnya dapat

revolusi bumi sehingga faktor

dikatakan kurang baik. Berdasarkan hal tersebut,

dalam mempengaruhi

maka

adalah faktor kecepatan sudut bulan.

pada

penelitan

ini

menetapkan

periode

pengamatan pasut selama 14 tahun sebagai periode

pasang

surut

di

permukaan

bumi.

yang lebih dominan

terhadap kejadian pasut

3. Nilai chart datum

yang dianggap dapat mewakili periode terpanjang
yang memiliki kualitas baik. Konstanta harmonik

Hasil perhitungan nilai duduk tengah (So), jarak

hasil hitungan data pasut periode 14 tahun adalah

muka surutan peta (Zo)

nilai konstanta yang dianggap benar, sehingga hasil

dalam tabel 7 kemudian grafik hasil hitungan nilai So,

hitungannya akan digunakan sebagai pertimbangan

Zo dan Chart Datum (CD) disajikan pada gambar 5

dalam

dan 6.

penentuan

waktu

yang

optimal

untuk

menentukan nilai chart datum.

dan chart datum disajikan

Tabel 7. Hasil perhitungan nilai So, Zo, dan CD

Untuk memudahkan proses analisis pola konstanta
harmonik, maka dibuat grafik

amplitudo konstanta

harmonik utama pasut setiap

kelompok data yang

dapat dilihat pada gambar 4.

MSL
periode

Zo (cm)

CD (cm)

(So)
cm

DISHIDROS

IHO

DISHIDROS

IHO

1
bulan

95,3

65,75

74,33

29,54

20,96

102

62,71

86,61

39,28

15,38

92,5

63,90

95,00

28,59

-2,50

90,8

59,02

90,25

31,77

0,54

91,1

40,14

61,94

50,95

29,15

1
tahun
8,85
tahun
14
tahun
18,6

Gambar 4. Grafik amplitudo konstanta harmonik

tahun

Berdasarkan gambar 4 dapat diketahui bahwa untuk
masing-masing periode pengamatan pasut memiliki

Berikut grafik hasil hitungan nilai So, Zo dan Chart

pola nilai amplitudo konstanta harmonik pasut hampir

Datum (CD) :

sama.

Perbedaan

terjadi

pada

pola

pengaruh

konstanta perairan dangkal (M4 dan MS4). Untuk
periode 1 bulan dan 1 tahun pengaruh faktor M4
(kombinasi

kecepatan

sudut

M2)

lebih

besar

dibandingkan pengaruh MS4 (kombinasi percepatan
sudut antara M2 dan S2). Untuk periode panjang 8,85
tahun, 14 tahun dan 18,6 tahun pengaruh yang
disebabkan karena faktor MS4 (kombinasi percepatan
sudut antara M2 dan S2) lebih besar dibandingkan

Gambar 5. Nilai So, Zo, dan CD (DISHIDROS)

dengan pengaruh M4 (kombinasi kecepatan sudut

www.jgi.ac.id | 7

Teknik Geodesi dan Geomatika
Universitas Gadjah Mada
http://journal.geodesi.ugm.ac.id

Jurnal Geospasial Indonesia
ISSN 2222-2863 (Online)
Vol X, No.X, Tahun
nilai

chart

datum

maka

dilakukan

analisis

perbandingan hasil. Analisis pertama terhadap nilai
chart datum yang dihitung berdasarkan rumus

DISHIDROS menunjukan bahwa ada 3 kelompok data
yang menghasilkan nilai chart datum berdekatan yaitu
periode 1 bulan sebesar 29,5904 cm, periode 8,85
tahun sebesar 28,5903cm dan periode 14 tahun
sebesar 31,7724 cm. Pemilihan waktu yang optimal

Gambar 6. Nilai So, Zo, dan CD ( IHO)
Nilai So (duduk tengah) atau MSL merupakan nilai
rata-rata data pengamatan pasut dari masing-masing
kelompok data. Nilai So terbesar adalah 102 cm dari
kelompok data 1 tahun, yaitu tahun 2013. Untuk nilai
So atau MSL yang paling rendah adalah 90,8 cm hasil
dari hitungan data pasut periode 14 tahun. Nilai So
sangat dipengaruhi oleh data pengamatan pasut di

untuk menentukan chart datum di Stasiun pasut
Jepara adalah periode 8,85 tahun. Alasannya adalah
periode 8,85 tahun sama-sama periode panjang
sehingga dapat menghasilkan jumlah konstanta
harmonik yang sama dengan periode 14 tahun. Oleh
karena itu perode 8,85 tahun dikatakan lebih stabil
dari pada periode 1 bulan. Nilai chart datum yang
dihitung berdasarkan periode satu bulan belum

Stasiun pasut Jepara.

konsisten atau belum stabil karena faktor yang
Berdasarkan tabel 7 dan grafik nilai Zo (gambar 5

mempengaruhi pasut yang dihitung menggunakan

dan 6) dapat dilihat bahwa nilai Zo bervariasi. Hasil

periode satu bulan belum dapat diuraikan secara

hitungan

DISHIDROS

lengkap dan apabila menghitung dengan data 1 bulan

menunjukan bahwa nilai Zo yang terbesar dihasilkan

menggunakan bulan yang lain pada tahun yang sama,

oleh kelompok data 1 bulan, yaitu 65,7596 cm.

nilai amplitudo konstanta harmonik yang dihasilkan

sedangkan nilai Zo terkecil berdasarkan rumus

kemungkinan juga berbeda.

berdasarkan

DISHIDROS

dihasilkan

rumus

pada

kelompok

data

terpanjang 18,6 tahun yaitu 40,1493 cm. Berdasarkan
rumus IHO diperoleh nilai Zo terbesar dari kelompok
data periode 8,85 tahun yaitu sebesar 95,0002 cm
karena jumlah konstanta harmonik pasut yang
signifikan adalah 59 buah. Kemudian untuk nilai Zo
terkecil diperoleh dari kelompok data periode 18,6
tahun yaitu 61,9487 cm. Berdasarkan rumus IHO
maupun DISHIDROS, hasil Zo dari kelompok data
periode 18,6 tahun merupakan nilai Zo terkecil
karena

nilai amplitudo konstanta harmonik dari

Untuk

membuktikan

hal

tersebut

maka

pada

penelitian ini mencoba untuk menghitung nilai chart
datum dari periode 1 bulan di bulan Januari tahun

2013. Kemudian membandingkan nilai chart datum
yang dihasilkan. Nilai konstanta harmonik utama dan
nilai perhitungan chart datum dari perhitungan data
pasut periode 1 bulan di bulan Januari 2013 dapat
dilihat pada tabel 8. Berdasarkan hitungan tersebut
dapat dilihat bahwa nilai chart datum yang dihasilkan
adalah berbeda.

hasil analisis harmoniknya adalah kecil. Hal ini dapat

Berdasarkan tabel 8 dapat dilihat bahwa nilai chart

disebabkan karena jumlah data pada periode 18,6

datum

tahun banyak mengandung data kosong.

2013 adalah 49,7647 cm. Kemudian selisih dengan

Berdasarkan tabel 7 dan gambar 6 dapat dilihat
bahwa nilai Zo atau jarak muka surutan peta
berdasarkan rumus dari IHO hasil hitungan periode
8,85 tahun

menghasilkan nilai chart datum negatif.

Hal tersebut terjadi karena nilai So lebih kecil

yang dihasilkan dari periode bulan Januari

nilai chart datum periode 1 bulan di bulan Oktober
2013 adalah 20,2243 cm. Nilai chart datum yang
dihasilkan menunjukan perbedaan yang signifikan
walaupun lama pengamatan pasutnya sama-sama satu
bulan.

daripada nilai jarak muka surutan petanya (Zo).
Untuk penentuan waktu optimal dalam menghitung

www.jgi.ac.id | 8

Teknik Geodesi dan Geomatika
Universitas Gadjah Mada
http://journal.geodesi.ugm.ac.id

Jurnal Geospasial Indonesia
ISSN 2222-2863 (Online)
Vol X, No.X, Tahun
Tabel 8. Konstanta harmonik dan hitungan chart

harmonik hasil hitungan periode 8,85 tahun dan 14

datum periode Januari 2013

tahun tidak terlalu berbeda. Oleh karena itu, waktu

Konstanta Utama

yang optimal dalam menghitung nilai chart datum di

Amplitudo (A) (cm)

Stasiun pasut Jepara adalah periode 8,85 tahun.

K1

21,0832

K2

1,1353

Tabel 9. Nilai varian dan selisih varian setiap

M2

7,8566

kelompok data

S2

4,1715

Tahun

Varian (cm2)

Selisih Varian (cm2)

O1

4,6663

14 tahun

0,1274

0

P1

6,9771

1 bulan

6,1484

6,0211

N2

2,6962

1 tahun

0,9336

0,8063

M4

0,3538

8,85 tahun

0,1588

0,0314

MS4

0,1953

18,6 tahun

0,4114

0,2839

Hitungan Chart Datum

4. Rekomendasi nilai chart datum

Zo (cm)

49,1353

So (cm)

98,9

Pembuatan rekomendasi nilai chart datum dapat

49,7647

dikaitkan dengan data lama pengamatan pasut yang

CD (cm)

Analisis kedua berdasarkan tabel 7 dapat dilihat bahwa
nilai chart datum yang dihasilkan periode 1 tahun
berbeda secara signifikan dengan periode 14 tahun.
Hal tersebut dapat terjadi karena ada beberapa

memiliki kualitas baik. Berdasarkan pengertian dari
chart datum maka nilai chart datum merupakan nilai

terendah di suatu perairan dan elevasi surutan tidak
boleh rendah daripada chart datum.

dapat

Periode terpanjang pengamatan pasut pada penelitian

dikeluarkan dibandingkan dengan periode 8,85 tahun,

ini adalah 18,6 tahun. Pada periode 18,6 tahun

14 tahun dan 18,6 tahun. Selain itu, konstanta

menghasilkan nilai jarak muka surutan peta dari MSL

signifikan yang dihasilkan tidak terlalu banyak yaitu

paling kecil, sehingga menghasilkan nilai chart

44 konstanta karena walapun kualitas data 1 tahun

datum

baik tetapi waktu pengamatannya relatif pendek

(DISHIDROS) dan 29,1513 cm (IHO). Berdasarkan

dibandingkan dengan periode 8,85 tahun, 14 tahun dan

definisi chart datum maka nilai chart datum yang

18,6

dihasilkan dari periode 18,6 tahun tidak dijadikan

konstanta

harmonik

tahun.

pasut

Konstanta

yang

belum

signifikan akan sangat

yang

relatif

besar

yaitu

50,9507

cm

akan

sebagai rekomendasi. Rekomendasi nilai chart datum

berpengaruh terhadap nilai chart datum. Oleh karena

berdasarkan hasil penelitian ini adalah nilai chart

itu pada penelitian ini periode 1 tahun dianggap bukan

datum yang dihitung dari kelompok data 14 tahun.

periode yang optimal untuk menentukan nilai chart

Nilai

datum di Stasiun pasut Jepara.

(DISHIDROS) dan 0,5418 cm (IHO) , karena

mempengaruhi

hitungan

Zo

sehingga

Analisis ketiga pemilihan waktu yang lebih optimal
8,85 tahun adalah dengan melihat selisih nilai jumlah
varian amplitudo konstanta harmonik antara periode

chart

nya

datum

yaitu

31,7724

cm

kelompok data ini merupakan kelompok data
terpanjang yang memiliki kualitas baik dari data
pengamatan pasut selama 20 tahun.

pengamatan data pasut 14 tahun dengan 4 kelompok

Kesimpulan dan Saran

data yang lain. Nilai varian dan selisih varian

Kesimpulan pada penelitian ini adalah semakin lama

ditunjukan pada tabel 9.

pengamatan data pasut dengan kualitas baik maka

Berdasarkan tabel 9 menunjukan bahwa selisih nilai

akan

varian yang paling kecil adalah selisih antara periode

harmonik

8,85 tahun dan 14 tahun.

Berdasarkan hal tersebut,

perhitungan nilai chart datum. Untuk itu, dalam

maka dapat dikatakan bahwa ketelitian konstanta

penentuan waktu optimal dan rekomendasi nilai chart

menghasilkan
signifikan

semakin
yang

banyak

akan

konstanta

mempengaruhi

www.jgi.ac.id | 9

Teknik Geodesi dan Geomatika
Universitas Gadjah Mada
http://journal.geodesi.ugm.ac.id

Jurnal Geospasial Indonesia
ISSN 2222-2863 (Online)
Vol X, No.X, Tahun
datum harus memperhatikan lama pengamatan dan

Gill, S.K., dan Schultz, J.R., 2001, Tidal Datums and

kualitasnya. Pada penelitian ini, hasil hitungan

Their Aplications, National Ocean Service, Center

periode 18,6 tahun belum bisa digunakan untuk

for Operational Oceanographic Product and

rekomendasi nilai chart datum karena kualitasnya

Service, U.S. Deapartment Of Commerce, NOAA

yang kurang baik. Nilai chart datum di Stasiun pasut

Special Publication NOS CO-OPS1.

Jepara berdasarkan rumus DISHIDROS berkisar

Hijriana, M.U., 2011, Analisis Harmonik Pasut dan

antara 28 cm s.d 51 cm, sedangkan berdasarkan

Penentuan Muka Surutan Peta Jaring Permanent

rumus IHO nilainya berkisar antara -2 cm s.d 30 cm.

Service For Mean Sea Level (PSMSL) untuk

Rekomendasi nilai chart datum untuk Stasiun pasut

Wilayah Sumatera, Jawa dan Bali, Skripsi,

Jepara berdasarkan rumus DISHIDROS adalah
31,7724 cm dan 0,5418 cm apabila berdasarkan
rumus IHO yang diperoleh dari periode data 14 tahun
Saran untuk penelitian berikutnya adalah perlunya
penelitian terkait pengolahan data pasut periode 18,6
tahun dengan kualitas yang baik. Untuk mengetahui
perbedaan signifikan nilai amplitudo yang dihasilkan
dari data 18,6 tahun dengan periode yang lain.
Pengolahan data dapat menggunakan aplikasi untuk

Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
De

Jong,

C.D.,

Leeghwaterstraat

42,

VSSD

Hydrography,

2628

CA

Delft,

De

Netherland.
http://www.ucalgary.ca/engo_webdocs/SpecialPub
lications/Hydrography_2ndEdition_eBook_2010.
pdf (akses tgl.12 Juni 2014)
Joyosumarto, S., 2013, Pengaruh Datum Vertikal
(Tidal Datum) dalam Delimitasi Batas Maritim,

Jurusan

analisis harmonik selain t_tide .

2002,

Teknik

Geodesi

Fakultas

Teknik,

Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
Ucapan terima kasih

Jun SHU, J., 2003, Prediction and Analysis of Tides

Penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada

and Tidal Current, School of Mechanical &

Bayu Triyogo Widyantoro S.T dari Bidang Jaring

Production Engineering, Nanyang Technological

Kontrol Gayaberat dan Pasang Surut, PJKGG, BIG

University. International Hydrographic Review

yang telah memberikan banyak informasi dan data

Vol.4 No.2.

terkait pelaksanaan penelitian ini dan Anggun Wara

Mahatmawati, D.A., dkk., 2009, Perbandingan

Pangesti S.T yang telah memberikan banyak ilmu

Fluktuasi Muka Air laut Rerata (MLR) di

terkait pasang surut.

Perairan Pantai Utara Jawa Timur dengan
Perairan Pantai Selatan Jawa Timur, Jurnal

Daftar Pustaka

Kelautan,

Ali, M., Mihardja D.K., dan Hadi, S., 1994, Pasang

Universitas

Trunojoyo,

ISSN

:

1907-9931.

Surut Laut, Institut Teknologi Bandung, Bandung.

Pangesti, A.W., 2012, Pengaruh Lama Pengamatan

Banna, F.S., 2013, Pengaruh Periodik Pergerakan

Data Pasang Surut terhadap Penentuan Muka

Bumi, Bulan dan Matahari terhadap Konstanta

Surutan Peta (Studi Kasus Stasiun Prigi Jawa

Pasang Surut dan MSL (Studi Kasus Stasiun

Timur),

Pasang Surut Surabaya, Jawa Timur), Skripsi,

Yogyakarta.

Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
Medan Gayaberat dan Pasang Surut, Pusat Jaring
Geodesi

dan

Geodinamika,

Universitas

Gadjah

Mada,

Pawlowicz, R., Beardsley, B., dan Lentz, S., 2001,

BIG., 2014, Prediksi Pasang Surut 2014, Bidang
Kontrol

Skripsi,

Badan

Informasi Geospasial, Cibinong.
Foreman, MGG., 1996, Manual For Tidal Heights

Tidal

Analysis

Toolbox,

t_readme.m,

t_tide

Version 1.3b.
Pawlowicz, R., Beardsley, B., dan Lentz, S., 2002,
Classical Tidal Harmonik Analysis Including
Error

Estimates

in

Matlab

Earth

and

using

T_tide ,

Analysis and Prediction, Institute of Ocean

Department

Sciences, Sidney, Pacific Marine Science Report

University of British Columbia and Woods Hole

77-10.

Oceanographic Institution, USA.

of

Oean

Sciences,

www.jgi.ac.id | 10

Teknik Geodesi dan Geomatika
Universitas Gadjah Mada
http://journal.geodesi.ugm.ac.id

Jurnal Geospasial Indonesia
ISSN 2222-2863 (Online)
Vol X, No.X, Tahun
Rufaida, N.H., 2008, Perbandingan Metode Meast

BIOGRAFI SINGKAT

Square (Program World Tides dan Program Tifa)
dengan Metode Admiralty dalam Analisis Pasang

Leni Sophia Heliani ST, M.Sc. D.Sc menempuh

Surut, Tugas Akhir,

studi Stara 1 (S1) Teknik Geodesi UGM pada tahun

Oseanografi, Institut

Teknologi Bandung, Bandung.

1988 dan menyelesaikannya tahun 1993. Gelar

Sinaga, R.S.P., 2010, Analisis Perbandingan antara
Data

Pasut

dan

Prediksi

Pasut

Magister diperoleh dari Kyoto University, JAPAN

untuk

dengan konsetrasi ilmu bidang Geodesi pada tahun

Pendefinisian LAT, Tugas Akhir, Teknik Geodesi

1999, kemudian gelar doctor didapatkan tahun 2003

dan Geomatika, Fakultas Ilm dan Teknologi

dengan konsentrasi bidang ilmu teknik sipil di Kyoto

Kebumian, Institut Teknologi Bandung, Bandung.

University, JAPAN. Aktif sebagai Dosen jurusan

Soeprapto., 1993, Pasang Surut Laut dan Chart

Teknik Geodesi UGM dengan spesifikasi keahlian

Datum, Jurusan Teknik Geodesi, Fakultas Teknik

bidang geodesy dan hydrography. Selain itu aktif

Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

melakukan penelitian, pengabdian masyarakat serta

Soeprapto., 2001, Bahan Ajar Survei Hidrografi,
Jurusan

Teknik

Geodesi,

Fakultas

Teknik

Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
Pasang Surut Tahun 1996-1998 (Stasiun Pasut
Pandang

Teknik Geodesi,

Sulawesi

Selatan),

(Pemetaan

Horizontal)

Indonesia

2013

yang

bekerjasama dengan BIG.

Skripsi,

Universitas Gadjah Mada,

Yogyakarta
Zuke, H., Chen Z., dan Si Hongye., 1996, Analysis of
19-year Tidal Data. Ocean University of Qingdao,

China, Science in China, Vol.40 no.4.

dalam merumuskan kebijakan publik yang berkaitan
tentang Evaluasi dan pendefinisian Datum Geodesi

Tapo, R., 2003, Penentuan Chart Datum dengan Data
Ujung

publikasi artikel ilmiah dalam jurnal. Beliau berperan

Isna Uswatun Khasanah ST menempuh studi Strata
1 (S1) Teknik Geodesi di Universitas Gadjah Mada
pada tahun 2010 dan menyelesaikan studinya pada
tahun 2014. Pada masa perkuliahan aktif dibeberapa
organisasi kemahasiswaan meliputi himpunan
mahasiswa tingkat jurusan (KMTG dan SKI),
organisasi kerohanian fakultas (KMT) dan komunitas
penerima beasiswa kementrian agama (Css-MoRA)
di tingkat universitas. Selain itu aktif juga di
lembaga keilmuan tingkat Fakultas (CT). Mulai awal
perkuliahan sudah aktif mengikuti Program
Kreatifitas Mahasiswa (PKM) yang diadakan oleh
DIKTI serta mengikuti perlombaan karya tulis ilmiah.
Pada tahun 2013 sampai sekarang sedang mengikuti
program fast track untuk studi Strata 2 (S2) program
Magister Teknik Geomatika Universitas Gadjah Mada
dengan konsentrasi Teknologi Survei Pemetaan.

www.jgi.ac.id | 11