BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make a Match Berbantuan Media Gambar S
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Mangunsari 04 semester 1 tahun
pelajaran 2016-2017. SD Negeri Mangunsari 04 berada di Jalan Tentara Pelajar
Nomor 07. SD Negeri Mangunsari 04 berdekatan dengan SMK Kristen Salatiga. SD Negeri Mangunsari 04 satu gerbang dengan SD Negeri Mangunsari 07. Subyek penelitian adalah siswa kelas 5 SD Negeri Mangunsari 04, KotaSalatiga, Jawa Tengah. Siswa kelas 5 ini berjumlah 26 anak yang terdiri dari 13 siswa
perempuan dan 13 siswa laki-laki. Siswa dalam pembelajaran belum aktif karena
pembelajaran masih terpusat pada guru (teacher center). Siswa sudah memiliki sikap
sosial yang tinggi, salah satunya dengan selalu mencium tangan kepada guru,
berbicara sopan dan ramah.Setiap kelas diampu oleh 1 guru kelas, 1 guru agama, 1 guru bahasa jawa, 1
guru bahasa inggris, dan 1 guru olahraga. Proses belajar mengajar berlangsung mulai
pukul 07.00 sampai dengan 12.10 siang, kecuali pada hari Jum’at yang berlangsung mulai pukul 07.00 sampai dengan 11.00 siang.Penelitian ini dilakukan dari bulan September sampai bulan November.
Penelitian dimulai dengan penyusunan proposal sampai laporan hasil penelitian.
Untuk alokasi rincian waktu penelitian, dapat dilihat dari Tabel 4.Kondisi sosial ekonomi orang tua murid cukup rendah, yakni sebagian besar
sebagai buruh dan karyawan swasta. Perhatian dan kesadaran orang tua terhadap
pendidikan anak-anaknya juga kurang. Para guru harus lebih semangat dalam
pengabdiannya demi kemajuan anak. Masing-masing kelas di sekolah ini telah
memiliki jadwal pelajaran yang baik, dan selalu dilaksanakan dengan sistem guru
kelas.3.2 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel penelitian terdiri dari : 1.
Variabel bebas adalah model pembelajaran kooperatif tipe make a match berbantuan media gambar.
2. Variabel terikat adalah hasil belajar siswa.
Definisi Operasional Model pembelajaran kooperatif tipe make a match berbantuan media gambar
adalah pembelajaran IPA melalui langkah-langkah yaitu rangsangan/stimulus dapat
yang berupa video pembelajaran, setiap siswa mendapatkan name tag berupa nomor.
Masing-masing anak mendapatkan nomor yang berbeda, siswa mendengarkan
penjelasan materi dari guru yaitu tentang penyesuaian diri makhluk hidup melalui
media gambar. Siswa secara berkelompok mengerjakan LKS yang diberikan guru.
Siswa dibagi menjadi 2 kelompok besar. Kelompok A untuk kelompok gambar dan B
kelompok informasi. Masing-masing siswa mendapatkan satu kartu dari guru,
kelompok A mendapat kartu gambar dan kelompok B mendapakan kartu informasi
tentang materi penyesuaian diri pada makhluk hidup. Semua siswa memikirkan
jawaban atau pertanyaan pada kartu yang telah ia terima. Semua siswa mencari data
pada buku sumber. Setelah mendapatkan data, siswa mengolah data tersebut sehingga
menghasilkan sebuah informasi. Siswa melakukan pembuktian dengan cara guru
memanggil nomor peserta didik secara acak. Nomor yang disebutkan guru
mengemukakan gambar atau informasi pada kartu yang ia terima di depan kelas.
kelas. Siswa memperoleh kesimpulan jawaban yang dapat dipertanggung-jawabkan
dari pembuktian yang telah dilakukan dengan bantuan guru.Hasil belajar kognitif adalah total skor dari hasil pengukuran proses belajar dan
hasil belajar dalam pembelajaran IPA materi penyesuaian diri makhluk hidup
terhadap lingkungannya.3.3 Prosedur Penelitian
Jenis penelitian adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) menggunakan model
spiral dari C. Kemmis dan MC. Taggart (1998) dalam penelitian menggunakan
prosedur penelitian dua siklus yaitu siklus I dan siklus II. Dalam masing-masing
siklus terdiri dari 3 tahapan yaitu planning (perencanaan), acting & observing
(pelaksanaan tindakan dan observasi), serta reflecting (refleksi) (Hamzah. B. Uno.
2011:87). Prosedur penelitian ini dapat digambarkan melalui Gambar 2.Gambar 2 PTK Pendekatan Spiral dari Kemmis S. dan Mc. Taggart. S Berdasarkan Gambar 2, prosedur dalam PTK melalui beberapa siklus, jika pada
siklus II masih belum mencapai tujuan penelitian, maka diteruskan ke siklus
berikutnya sampai tujuan tercapai. Tahapan penelitian dari setiap siklus adalah
sebagai berikut :1. Siklus I meliputi:
Dalam pelaksanaan siklus I terdapat 3 langkah yaitu:
a. Perencanaan Tindakan (planning) Siklus I, peneliti menyusun rencana tindakan untuk meningkatkan hasil belajar
IPA pada materi penyesuaian diri makhluk hidup terhadap lingkungannya melalui
kegiatan model suatu karya/model dengan menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe make a match berbantuan media gambar. Adapun langkah-langkah
perencanaan sebagai berikut:1) Mengidentifikasi masalah dalam pembelajaran yang dilakukan guru sebelumnya.
2) Menganalisis dan merumuskan masalah.
3) Merancang model pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran
make a match berbantuan media gambar dan materi yang akan diajarkan.
4) Menyiapkan perangkat pembelajaran (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), lembar kerja siswa, lembar observasi, media pembelajaran, dan alat evaluasi) dan tim pengamat atau tim observasi. Guru kelas meminta supaya yang mengimplementasikan model pembelajaran make a match berbantuan media gambar adalah peneliti. Guru kelas bersedia menjadi observer penelitian, yang sebelum pelaksanaan guru mempelajari langkah-langkah dalam model pembelajaran make a match berbantuan media gambar. Peneliti bersedia, karena sudah mengetahui karakter siswa kelas 5 SD Negeri Mangunsari 04 Salatiga karena bersamaan dengan pelaksanaan Program Magang FKIP PGSD UKSW di SD tersebut. 5) Dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tercantum:
I. Standar Kompetensi: 3. Mengidentifikasi cara makhluk hidup
II. Kompetensi Dasar:
3.1 Mengidentifikasi penyesuaian diri hewan dengan lingkungan tertentu untuk mempertahankan hidup.
3.2 Mengidentifikasi penyesuaian diri tumbuhan dengan lingkungan tertentu untuk mempertahankan hidup.
III.
Indikator Kinerja: Hasil belajar siswa yang diajukan sebagai acuan atau tolak ukur dalam peningkatan hasil belajar siswa dengan peningkatan hasil belajar siswa dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe make a match berbantuan media gambar apabila ketuntasan siswa mencapai 85%
dari jumlah siswa yang mencapai nilai ≥ 70.
b. Pelaksanaan Tindakan dan Observasi Pertemuan I 1) Melaksanakan penelitian sesuai langkah-langkah perencanaan yang sudah dilakukan. 2) Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe make a match berbantuan media gambar yang dimulai dengan pemberian topik cara beradaptasi pada hewan dengan lingkungannya untuk memperoleh makanan dengan menggunakan media gambar, berdiskusi kelompok, berpasangan mencari kartu yang sesuai. 3) Pengamatan terhadap setiap langkah-langkah kegiatan pembelajaran, apakah sudah sesuai rencana pelaksanaan pembelajaran atau belum sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran oleh observer yaitu guru kelas. 4) Memperhatikan alokasi waktu yang ada dengan banyaknya kegiatan yang dilaksanakan.
Pertemuan II 1) Melaksanakan penelitian sesuai langkah-langkah perencanaan yang sudah dilakukan.
2) Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe make a match berbantuan media gambar yang dimulai dengan pemberian topik cara beradaptasi pada hewan dengan lingkungannya untuk melindungi diri dari musuhnya dengan menggunakan media gambar, berdiskusi kelompok, berpasangan mencari kartu yang sesuai.
3) Pengamatan terhadap setiap langkah-langkah kegiatan pembelajaran, apakah sudah sesuai rencana pelaksanaan pembelajaran atau belum sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran oleh observer yaitu guru kelas.
4) Memperhatikan alokasi waktu yang ada dengan banyaknya kegiatan yang dilaksanakan.
Tahap Pengamatan/Observasi Tahap ini guru kelas sebagai observer melakukan pengamatan secara langsung
menggunakan pengukuran non-test dengan lembar observasi untuk mengukur
penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe make a match berbantuan media
gambar yang diterapkan oleh peneliti sebagai pengajar maupun siswa dalam
melakukan proses pembelajaran dan tes formatif untuk mengukur tingkat hasil belajar
IPA pada materi penyesuaian diri makhluk hidup menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe make a match berbantuan media gambar.c. Refleksi Pada tahap refleksi ini merupakan aktivitas yang dilakukan observer dan
pengajar untuk melihat berbagai kekurangan yang dilaksanakan peneliti sebagai
pengajar selama pelaksanaan pembelajaran, yaitu dengan cara menganalisis hasil soal
evaluasi dan lembar observasi sehingga akan diketahui berhasil atau tidaknya
menentukan tingkat keberhasilan dari tindakan yang telah dilakukan dan sebagai
dasar pertimbangan untuk menyusun rencana kegiatan pada siklus II. Siklus II
dilaksanakan untuk menetapkan pembelajaran selanjutnya.2. Siklus II meliputi:
Pada siklus II, langkah-langkah kerja yang dilakukan oleh peneliti sama persis
dengan yang dilakukan pada siklus I, yaitu dengan menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe make a match berbantuan media gambar, namun terdapat perbedaan
pada kompetensi dasar dan indikator pembelajaran. Siklus ini merupakan upaya hasil
refleksi dari siklus I atau penyempurnaan dari kekurangan dan kelemahan yang
dilakukan pada siklus I.3.4 Jenis Data, Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data
sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh dari subyek penelitian atau berasal
dari siswa yaitu berupa: nilai hasil belajar kondisi awal, nilai hasil belajar setelah
pelaksanaan siklus I, nilai hasil belajar setelah pelaksanaan siklus II. Data sekunder
berasal dari deskripsi atau catatan-catatan temuan selama berlangsungnya perbaikan
pembelajaran pada pra siklus, siklus I dan siklus II.Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes dan non tes berupa observasi.
Teknik Tes Teknik tes yang digunakan oleh peneliti untuk menguji subyek mendapatkan
data tentang hasil belajar peserta didik, alat yang digunakan untuk mengumpulkan
data yang akan diuji dalam penelitian ini adalah tes formatif dalam bentuk tes pilihan
ganda yang diberikan diakhir siklus. Tes diberikan kepada siswa secara individu
untuk mengetahui kemampuan kognitif siswa. Sebelum dibuat instrumen maka
sebelumnya disusun kisi-kisi soal. Kisi-kisi merupakan deskripsi kompetensi dan
dan sebagai petunjuk dalam penulisan soal. Untuk kisi-kisi soal lebih jelasnya dapat
dilihat pada Tabel 5 dan 6.
Tabel 5
Kisi-kisi Soal Tes Hasil Belajar Siklus I
Standar Kompetensi: 3. Mengidentifikasi cara makhluk hidup menyesuaikan diri
dengan lingkungannya
KD Indikator Butir Soal
3.1Mengidentifikasi penyesuaian diri hewan dengan lingkungan tertentu untuk memepertahankan hidup.
1, 2, 3, 4, 5 2. Meyebutkan tujuan hewan beradaptasi dengan lingkungannya
1. Dapat menyebutkan pengertian adaptasi pada makhluk hidup.
9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17 4.
Menjelaskan cara hewan beradaptasi dengan lingkungannya untuk memperoleh makan
18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26 5.
Menyebutkan cara hewan menyesuaikan diri dengan lingkungannya untuk melindungi diri dari musuhnya
27, 28, 29, 30, 31, 32, 33, 34, 35, 36 6. Menjelaskan cara hewan beradaptasi dengan lingkungannya untuk melindungi diri dari musuhnya.
6,7,8 3. Menyebutkan cara hewan beradaptasi dengan lingkungannya untuk memperoleh makan.
Jumlah Soal
45 Tabel 6
Kisi-kisi Soal Tes Hasil Belajar Siklus II
Standar Kompetensi: 3. Mengidentifikasi cara makhluk hidup menyesuaikan diri
dengan lingkungannya
KD Indikator Butir Soal3.2 Mengidentifikasi penyesuaian diri tumbuhan dengan lingkungan tertentu untuk mempertahankan hidup 1.
Mejelaskan cara tumbuhan darat menyesuaikan diri dengan lingkungannya 1,2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12,13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20 2.
Menyebutkan tumbuhan air menyesuaikan diri dengan lingkungannya 21, 22, 23, 24, 25,
26 3. Menjelaskan cara tumbuhan air menyesuaikan diri dengan lingkungannya
27, 28, 29, 30 4. Menyebutkan cara tumbuhan gurun menyesuaikan diri dengan lingkungannya
31, 32, 33, 34, 35 5. Menyebutkan tumbuhan yang menopang diri pada tumbuhan lain untuk kelangsungan hidupnya
36, 37, 38, 39,
37, 38, 39, 40, 41, 42, 43, 44, 45
6.
40, 41, 42, 43, 44, Menjelaskan tumbuhan yang menopang diri pada tumbuhan lain untuk
45 kelangsungan hidupnya
Jumlah Soal
45 Teknik Non Tes
a. Observasi Observasi pengamatan guru dan siswa di dalam kelas saat pembelajaran
merupakan kegiatan pengamatan secara langsung. Gejala-gejala subyek yang
diselidiki dalam segenap aktivitas guru dan siswa dalam kegiatann pembelajaran
kooperatif tipe make a match berbantuan media gambar dengan menggunakan lembar
observasi. Lembar observasi ini berfungsi sebagai tolak ukur dan refleksi untuk guru
setelah mengajar di setiap siklus dan pertemuan, sehingga guru mengetahui
kekurangan dan kelebihan dalam mengajar dan peran siswa dalam pembelajaran
sudah sesuai atau belum dengan langkah-langkah model pembelajaran kooperatif tipe
make a match berbantuan media gambar. Lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 7
dan 8.Tabel 7 Kisi-kisi Lembar Observasi Pengajar dalam Kegiatan Pembelajaran Menggunakan Model Kooperatif Tipe Make a Match Berbantuan Media Gambar NO ASPEK
INDIKATOR GURU KETERANGAN YA TIDAK
1 Pra Pembelajaran 1.
Guru membuka pelajaran dengan (motivasi siswa) mengucap salam.
2. Guru memeriksa kesiapan siswa sebelum pembelajaran dimulai.
3. Guru bersama siswa berdoa.
4. Guru melakukan presensi.
5. Guru memberikan motivasi agar siswa bersungguh-sungguh dalam belajar.
2 Kegiatan Awal 6.
Guru memutarkan video pembelajaran (stimulus, sebagai stimulus. penyampaian 7. menyampaikan tujuan
Guru tujuan) pembelajaran hari ini.
8. Guru mengatur siswa untuk menata meja dengan rapi sebelum pembelajaran dimulai.
EKSPLORASI
3 Kegiatan Inti (name tag, 9.
Guru membagikan name tag kepada penyampaian masing-masing siswa. informasi, 10.
Guru menjelaskan aturan pembelajaran mengerjakan LKS, hari ini. pengorganisasian 11.
Guru menyampaikan materi pokok yang ke dalam akan dipelajari. kelompok, 12.
Guru menayangkan gambar melalui pembagian kartu, LCD. identifikasi 13.
Guru memberikan kesempatan untuk masalah, siswa bertanya tentang materi yang pengumpulan data, belum jelas.
ELABORASI
pengolahan data, pembuktian,
14. Guru membentuk siswa menjadi memanggil nomor kelompok kecil. Setiap kelompok terdiri secara acak, dari 2 anak. membuat 15.
Guru menjelaskan tata tertib yang harus kesimpulan dilakukan siswa. jawaban) 16.
Guru membagikan LKS 17. Guru membimbing siswa berdiskusi dengan kelompoknya.
18. membimbing siswa untuk Guru mempresentasikan hasil diskusinya.
19. Guru mengadakan sesi tanya jawab mengenai hal-hal yang belum dipahami
20. Guru membagi siswa menjadi 2 kelompok besar.
21. Guru membagikan kartu kepada masing- masing siswa.
22. Guru menjelaskan aturan penggunaan kartu.
23. Guru memberikan waktu kepada siswa untuk memikirkan jawaban pada kartu yang telah dibagikan.
24. Guru memanggil nama secara acak untuk menemukan pasangannya.
25. Guru membimbing siswa untuk membuat kesimpulan.
26. Demikian seterusnya sampai sebagian besar siswa mendapat bagian untuk menemukan pasangan kartunya.
4 Kegiatan Akhir (evaluasi, pemberian penghargaan)
KONFIRMASI 27.
Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang hal yang belum dipahai.
28. Guru melibatkan siswa untuk membuat kesimpulan dari kegiatan pembelajaran.
29. Guru memberikan soal evaluasi.
30. Guru melakukan reflesi pembelajaran.
31. Guru memberikan penghargaan terhadap siswa yang aktif dalam pembelajaran, dan memotivasi siswa yang lain.
32. Guru menutup pembelajaran.
Tabel 8 Kisi-kisi Lembar Observasi Siswa dalam Kegiatan Pembelajaran Menggunakan Model Kooperatif Tipe Make a Match Berbantuan Media Gambar NO ASPEK
INDIKATOR SISWA KETERANGAN YA TIDAK
Siswa menjawab salam dari guru.
Siswa berkumpul dengan kelompoknya.
KONFIRMASI
4 Kegiatan Akhir
25. Siswa aktif membuat kesimpulan atas pasangan kartu yang telah di temukan.
24. Siswa yang dipanggil namanya maju ke depan kelas dan siswa lain yang merasa kartunya cocok maju ke depan.
23. Siswa memikirkan jawaban yang sesuai dari kartu yang ia terima.
22. Siswa mendengarkan aturan penggunaan kartu.
21. Siswa mendapatkan kartu.
20. Siswa dibagi menjadi 2 kelompok besar.
19. Siswa aktif melakukan tanya jawab.
18. Siswa mempresentasikan hasil diskusinya.
Siswa aktif berdiskusi dalam kelompok.
16. Siswa menerima LKS 17.
15. Siswa mendengarkan tata tertib yang disampaikan guru.
ELABORASI 14.
2. Siswa siap melaksanakan pembelajaran.
1 Pra Pembelajaran (motivasi siswa) 1.
12. Siswa aktif mengidentifikasi gambar yang ditayangkan guru.
11. Siswa menyimak materi pokok yang disampaikan guru.
10. Siswa menyimak aturan pembelajaran.
Siswa menerima name tag.
EKSPLORASI 9.
3 Kegiatan Inti (name tag, penyampaian informasi, mengerjakan LKS, pengorganisasian ke dalam kelompok, pembagian kartu, identifikasi masalah, pengumpulan data, pengolahan data, pembuktian, memanggil nomor secara acak, membuat kesimpulan jawaban)
8. Siswa menata meja dengan rapi.
7. Siswa menyimak tujuan pembelajaran yang disampaikan guru.
Siswa aktif mengidentifikasi video yang diputarkan guru.
2 Kegiatan Awal (stimulus, penyampaian tujuan) 6.
5. Siswa termotivasi dalam belajar.
4. Siswa aktif mengacungkan jarinya ketika dipanggil namanya oleh guru (presensi).
3. Siswa berdoa.
13. Siswa aktif menanyakan kepada guru materi yang belum dipahami. pemberian belum dipahami. penghargaan) 27.
Siswa aktif membuat kesimpulan pembelajaran hari ini.
28. Siswa mengerjakan soal evaluasi.
29. Siswa mendapatkan reward 30.
Salah satu siswa memimpin doa.
b. Dokumentasi Dokumentasi merupakan metode pengumpulan data dengan cara membuat foto,
catatan-catatan penting, surat kabar, internet dan penelaah terhadap referensi-
referensi yang berhubungan dengan fokus penelitian (Arikunto, 2010:274).
Dokumentasi digunakan dalam penelitian ini untuk memperoleh data mengenai siswa
kelas 5 SD Negeri Mangunsari 04 dalam pembelajaran yang telah dilakukan pada
materi penyesuaian diri pada makhluk hidup dengan lingkungannya.3.5 Instrumen Pengumpulan Data Uji Validitas Soal
Validitas menurut Sudijono, A., dalam Wardani, Naniek Sulistya dan Slameto
(2012:87), adalah ketepatan mengukur yang dimiliki oleh sebutir soal untuk
mengukur apa yang seharusnya. Sebutir soal dapat dikatakan telah memiliki validitas
yang tinggi atau valid, apabila skor yang bersangkutan memiliki kesesuaian atau
kesejajaran arah dengan skor totalnya atau dalam bahasa statistik, ada korelasi positif
yang signifikan antara skor soal dengan skor totalnya.Analisis yang digunakan untuk menguji keabsahan dan kevalidan butir soal
adalah menggunakan uji validitas dan uji reliabilitas dengan menggunakan program
SPSS versi 16.0.Kriteria untuk koefisien validitas instrumen Wardani, Naniek Sulistya dan
Slameto (2012:344), memberikan rentang indeks validitas, secara rinci disajikan pada
Tabel 9.
Tabel 9
Kriteria Indeks Validitas
No Indeks Kriteria1 0,81-1,00 Sangat tinggi 2 0,61-0,80 Tinggi 3 0,41-0,60 Cukup 4 0,21-0,40 Rendah 5 0,00-0,20 Sangat rendah
Sumber: Wardani Naniek Sulistya dan Slameto (2012:344)
Uji instrumen butir soal untuk siklus I dan siklus II dilakukan pada 30 siswa diSD Negeri Mangunsari 04 dikelas 6. Butir soal terdiri dari 45 butir dan berbentuk
pilihan ganda. Distribusi uji validitas siklus I dan sikus II dengan bantuan SPSS versi
16.0 disajikan melalui Tabel 10.
Tabel 10
Distribusi Uji Validitas Butir Soal Siklus I dan Siklus II
No Urut29 29 -.006* Sangat rendah -.108* Sangat rendah
22 22 .617 Tinggi .247* Rendah
23 23 .321* Rendah .591 Cukup
24 24 -.057* Sangat rendah .435 Cukup
25 25 .529 Cukup .347* Rendah
26 26 .162* Sangat rendah .283* Rendah
27 27 -.151* Sangat rendah .478 Cukup
28 28 -.168* Sangat rendah .139* Sangat rendah
30 30 .253* Rendah .237* Sangat rendah
20 20 .507 Cukup -.016* Sangat rendah
31 31 -.212* Rendah .144* Sangat rendah
32 32 -.130* Sangat rendah .591 Cukup
33 33 -.009* Sangat rendah .547 Cukup
34 34 .401 Cukup .412 Cukup
35 35 .448 Cukup .744 Tinggi
36 36 .125* Sangat rendah .260* Sangat rendah
37 37 .106* Sangat rendah .668 Tinggi
21 21 .726 Tinggi -.301* Rendah
19 19 .000* Sangat rendah .366* Rendah
No Butir Soal Siklus I Siklus II
Corrected Item-Total Correlation Kriteria Corrected Item-Total Correlation Kriteria8 8 .659 Tinggi .496 Cukup
1 1 .664 Tinggi .481 Cukup
2 2 -.060* Sangat rendah -.027* Rendah
3 3 .427 Cukup .000* Sangat rendah
4 4 .452 Cukup .055* Sangat rendah
5 5 -.111* Sangat rendah .744 Tinggi
6 6 .573 Cukup .000* Sangat rendah
7 7 -.286* Rendah .659 Tinggi
9 9 .069* Sangat rendah .047* Sangat rendah
18 18 .507 Cukup .571 Cukup
10 10 .645 Tinggi .077* Sangat rendah
11 11 .519 Cukup .187* Sangat rendah
12 12 .429 Cukup -.074* Sangat rendah
13 13 .174* Sangat rendah .435 Cukup
14 14 .777 Tinggi -.032* Sangat rendah
15 15 .141* Sangat rendah .569 Cukup
16 16 .410 Cukup .721 Tinggi
17 17 .000* Sangat rendah .320* Rendah
38 38 .507 Cukup .558 Cukup
40 40 -.048* Sangat rendah .169* Sangat rendah
25,34,35,38,45 13 28,89 1,8,13,15,18,23,24,27, 32,33,34,38,43,45 14 31,11
Sumber: Hasil Olahan SPSS
20,28,29,30,31,36,40,41 16 35,56 Jumlah 45 100 45 100
26,27,28,29,31,32, 33,36,37,39,40,41,42 21 46,66 3,4,6,9,10,11,12,14,
Rendah 2,5,9,13,15,17,19,24,
20 0,00-0,20 Sangat
9
0,21-0,40 Rendah 7,23,30,44 4 8,89 2,17,19,21,22,25,26,39,44
0,61-0,80 Tinggi 1,8,10,14,21,22,43 7 15,56 5,7,16,35,37,42 6 13,33 0,41-0,60 Cukup 3,4,6,11,12,16,18,20,
41 41 -.099* Sangat rendah .058* Sangat rendah
0,81-1,00 Sangat Tinggi
Tabel 11
Distribusi Validitas Butir Soal Siklus I dan Siklus II
Indeks Validitas Kriteria Siklus I Siklus II No. Butir Soal F % No. Butir Soal F %Adapun distribusi butir soal yang valid dan tidak valid serta butir soal yang layak digunakan atau tidak dalam siklus I dan siklus II disajikan dalam Tabel 11.
45 45 .587 Cukup .555 Cukup Sumber: Olahan SPSS Keterangan: = Tidak Valid
44 44 .386* Rendah .385* Rendah
43 43 .757 Tinggi .550 Cukup
42 42 -.229* Rendah .804 Tinggi
Berdasarkan tabel 11 Distribusi Validitas Butir Soal Siklus I dan Siklus II
nampak bahwa 45 butir soal yang diuji cobakan pada siklus I dan siklus II terdapat 20
butir soal yang valid dengan indeks korelasi antara 0,41-1,00. Dan terdapat 25 butir
soal yang tidak valid dengan indeks korelasi antara 0,00-0,20. Soal yang valid dapat
digunakan dalam soal siklus I dan siklus II.Reliabilitas Instrumen Penelitian Wardani, Naniek Sulistya dan Slameto (2012:344) menyatakan bahwa
reliabilitas (ajeg) tes adalah kemampuan alat ukur untuk memberikan hasil
pengukuran yang konstan atau ajeg.Uji reliabilitas tes formatif dalam penelitian ini dilakukan dengan SPSS Versi
16.0 dan interpretasi terhadap koefisien reliabilitas yang dinyatakan dalam
Cronbach’s Alpha, adapun rentang indeks reliabilitas yang tedapat dalam buku
Assesmen Pembelajaran SD Wardani, Naniek Sulistya, dkk (2012:346) seperti yang
disajikan dalam Tabel 12.
Tabel 12
Kriteria Indeks Reliabiltas
No Indeks (R) Kriteria1 0,80-1,00 Sangat Reliabel 2 < 0,80-0,60 Reliabel 3 <0,60-0,40 Cukup Reliabel 4 <0,40-0,20 Agak Reliabel
<0,20 Kurang Reliabel
Sumber: Wardani, Naniek Sulistya, dkk (2012:346)
Uji reliabilitas butir soal berbentuk pilihan ganda, terdiri dari 45 butir soaldilakukan pada siswa kelas 6 SD Negeri Mangunsari 04 berjumlah 30 siswa. Adapun
hasil yang diperoleh dari siklus I adalahCronbach’s Alpha sebesar 0, 806, artinya
reliabilitas soal sangat tinggi sehingga instrumen butir soal siklus I digunakan dalam
penelitian. Sedangkan hasil uji reliabilitas instrumen butir soal siklus II diperoleh
Cronbach’s Alpha sebesar 0,845, artinya reliabilitas butir soal siklus II sangat tinggi,
sehingga instrumen butir soal siklus I digunakan dalam penelitian. Untuk lebih rinci
akan disajikan distribusi reliabilitas instrumen butir soal siklus I dan siklus II melalui
Tabel 13.
Tabel 13
Distribusi Reliabilitas Instrumen Butir Soal Siklus I dan Siklus IISiklus Jumlah soal Kriteria
Cronbach’s Alpha
1 45 0,806 Sangat Reliabel
2 45 0,845 Sangat Reliabel
Sumber: Olahan SPSS
Berdasarkan Tabel 13, menunjukkan reliabilitas butir soal siklus I 0,806 dan siklus II 0,845 artinya butir soal siklus I dan siklus II sangat reliabel.3.6 Indikator Kinerja Indikator keberhasilan dalam penelitian ini apabila jumlah siswa yang mencapai
KKM ≥ 70 (tuntas) sebanyak ≥ 85 % dari seluruh siswa kelas 5 SD Negeri
Mangunsari 04 Kota Salatiga.
3.7 Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis
deskriptif dengan menggunakan persentase yaitu membandingkan hasil belajar IPA
berdasarkan ketuntasan hasil belajar IPA antara siklus I dan siklus II.