ANALISIS PENGARUH PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONIBILITY DENGAN VARIABEL INTERVENING GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BEI Achmad Sambudianto, Syafi’i, Juliani Pudjowati

  

ANALISIS PENGARUH PROGRAM CORPORATE SOCIAL

RESPONIBILITY DENGAN VARIABEL INTERVENING GOOD

CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KEPATUHAN WAJIB

PAJAK PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BEI

Achmad Sambudianto, Syafi’i, Juliani Pudjowati

  Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis, Universitas Bhayangkara Surabaya

  

ABSTRAK

  Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari laporan keuangan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2016. Teknik pengambilan sampel yang dilakukan dengan purposive sampling. Jumlah perusahaan manufaktur yang dijadikan sampel sebanyak 40 perusahaan sehingga total sampel penelitian adalah 160. Metode analisis yang digunakan adalah analisis path. Hasil pengujian yang dilakukan pada penelitian ini didapat bahwa secara simultan corporate social

  

responsibility item ekonomi, sosial, dan lingkungan memiliki pengaruh yang signifikan

  terhadap good corporate governance dengan signifikansi sebesar 0,000. corporate social item ekonomi, sosial, dan lingkungan memiliki pengaruh yang signifikan

  responsibility

  terhadap kepatuhan wajib pajak dengan signifikansi sebesar 0,000. good corporate

  

governance memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak dengan

  signifikansi sebesar 0,000. Oleh karena itu, pengungkapan corporate social responsibility merupakan implementasi dari good corporate governance maka, perusahaan tersebut merupakan perusahaan yang baik sehingga perusahaan juga akan memenuhi kewajibannya dengan melakukan pembayaran pajak dan menjadi wajib pajak yang patuh pajak.

  Kata kunci: CSR, GCG, Kepatuhan Wajib Pajak

ABSTRACT

  The data that used in this research is secunder data where get from account report of

manufactured company in Bursa Efek Indonesia, 2013-2016 period. Sampling collected

technique was done by purposive sampling. The number of manufactur company that used as

sampling are 40 company, therefore there were 160 of total research sampling. Method of

analysis that used was analysis path. The result of testing that was used in this research was

corporate social responsibility of economy, social, and environment sub simultaneously have

the significant effect to the good corporate governance with significantly as 0,000. Corporate

social responsibility with sub of economic, social, and environment has the significant effect

to the obedience of taxpayers by 0,000 significantcy. good corporate governance has the

significant effect to the obedience of taxpayers with the 0,000 as signification. Because of

  

that, the use of corporate social responsibility was the implementation from good corporate

governance. So, that company belongs to the good company that fulfilled their obedience by

doing the tax fee and became the taxpayers.

  Key words : CSR, GCG, Taxpayer PENDAHULUAN

  Pada era globalisasi ini, perusahaan tidak lagi dihadapkan pada tanggung jawab yang berpijak pada single bottom line, yaitu nilai perusahaan yang direfleksikan dalam kondisi keuangannya saja. Elkington (1997) mengemukakan tanggung jawab perusahaan harus berpijak pada triple bottom lines, yaitu tidak hanya profit, namun juga mampu memberikan kontribusi kepada masyarakat (people) serta ikut aktif dalam menjaga kelestarian lingkungan (planet) sehingga perusahaan harus seimbang dalam kegiatan sosial, ekonomi dan lingkungan.

  Penerapan program corporate social resposibility memiliki hubungan dengan good dimana hal tersebut sesuai dengan lima prinsip dasar yang ada yaitu

  corporate governance

fairness, transparancy, accountability, responsibility, dan independency. Good corporate

governance merupakan suatu sistem yang mengatur dan mengendalikan perusahaan untuk

  menciptakan nilai tambah untuk semua stockholders. Corporate governance menjelaskan hubungan antar berbagai partisipan dalam perusahaan yang menentukan arah kinerja perusahaan, sehingga dengan adanya corporate governance memiliki partisipasi dalam pengambilan keputusan, termasuk dalam pengambilan keputusan untuk memenuhi kewajiban pajaknya. Ketika lima prinsip dasar tersebut dapat berjalan dengan pengawasan yang dilakukan secara baik pada sebuah perusahaan maka, perusahaan tersebut dapat diketahui memiliki tata kelola perusahaan yang baik dimana salah satunya tidak adanya permasalahan dalam pembayaran pajaknya. Namun, apabila perusahaan tersebut tidak menjalankan prinsip

  

corporate governance serta kurangnya pengawasan maka, perusahaan tersebut dapat

  memanfaatkan peluang tersebut untuk melakukan praktik penghindaran pajak yang kurang sesuai dengan undang-undang perpajakan (Annisa, 2012).

  Perusahaan yang sudah dianggap good corporate governance akan menjalankan kewajiban pajaknya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dalam suatu kajian menjelaskan bahwa apabila suatu perusahaan memiliki suatu mekanisme corporate

  

governance yang berjalan dengan baik maka hal tersebut akan berbanding lurus dengan

  tingkat kepatuhan wajib pajak dalam memenuhi kewajiban pajaknya. Berbagai persoalan perpajakan yang kerap muncul, baik yang bersumber dari wajib pajak orang pribadi maupun badan, aparatur pajak (fiskus), maupun yang bersumber dari perpajakan itu sendiri. Kesadaran masyarakat untuk membayar pajak sudah patuh namun ada sebagian wajib pajak yang masih melalaikan kewajibannya sehingga target penerimaan ada yang belum terealisasi (Jatmiko, 2006).

  Pajak tidak hanya mempengaruhi corporate governance, Pajak juga berpengaruh terhadap hal lain perusahaan. Sistem corporate governance dan budaya perusahaan memiliki pengaruh pada cara perusahaan dalam melaksanakan kewajiban perpajakannya, terutama pengaruh pendekatan perusahaan terkait perencanaan pajak dan kepatuhan terhadap pajak (Sartori, 2010). Berdasarkan penjelasan diatas maka hipotesis penelitan adalah:

  1. Pengaruh Corporate Social Responsibility (Ekonomi) terhadap Good Corporate

  Governance

  2. Pengaruh Corporate Social Responsibility (Sosial) terhadap Good Corporate

  Governance

  3. Pengaruh Corporate Social Responsibility (Lingkungan) terhadap Good Corporate

  Governance

  4. Pengaruh Good Corporate Governance terhadap Kepatuhan Wajib Pajak

  5. Pengaruh Corporate Social Responsibility terhadap Kepatuhan Wajib Pajak

TINJAUAN PUSTAKA

  Corporate Social Responsibility Coporate Social Responsibility (CSR) adalah suatu bentuk tanggung jawab dari suatu

  entitas bisnis untuk meminimalkan dampak negatif dan memaksimalkan dampak positif operasinya terhadap seluruh pemilik kepentingan dalam bidang ekonomi, sosial, dan lingkungan agar mencapai tujuan untuk pembangunan yang berkelanjutan (Rachmad, Nurdizal; Asep, Effendi; Emir, Wicaksana, 2011). GRI versi 3.0 atau bisa disebut G3 guidelines merupakan sebuah landasan dari kerangka pelaporan CSR. Sejalan dengan versi GRI, G3 dianjurkan untuk dapat digunakan sebagai dasar untuk semua laporan tahunan organisasi. Di Indonesia, G3 sendiri sudah diadaptasi dan dijadikan sebagai dasar peyusunan laporan tanggung jawab sosial perusahaan. G3 merupakan acuan dalam penilaian atas laporan berkelanjutan, termasuk pelaporan tanggung jawab sosial dan lingkungan dalam laporan tahunan (isra.ncsr-id.org). terdapat Tiga fokus pengungkapan

  GRI Index versi 3.0 adalah sebagai berikut:

  1. Kinerja Ekonomi (economic performance indicator)

  

Economic performance adalah kinerja perusahaan secara relatif dalam suatu indistri yang

sama ditandai dengan return tahunan industri yang bersangkutan (Suratno, dkk. 2006).

  2. Kinerja Sosial (Social Performance)

  

Social Performance adalah kinerja sosial perusahaan yang berkaitan dengan masyarakat

secara langsung atas dampak dari operasi perusahaan.

  3. Kinerja Lingkungan (Environmental Performance) Suratno, dkk (2006) menyatakan bahwa environmental performance adalah kinerja perusahaan dalam menciptakan lingkungan yang baik (green). Pengukuran kinerja lingkungan merupakan bagian penting dari sistem manajemen lingkungan. Hal tersebut merupakan ukuran hasil dari sistem manajemen lingkungan yang diberikan terhadap perusahaan secara riil dan kongkrit.

  Good Corporate Governance

  Daniri (2014:5) good corporate governance merupakan struktur dan proses (peraturan, sistem, dan prosedur) untuk memastikan prinsip tarif bermigrasi menjadi kultur, mengarahkan dan mengendalikan perusahaan untuk mewujudkan pertumbuhan berkelanjutan, meningkatkan nilai tambah dengan tetap memperhatikan keseimbangan kepentingan yang sesuai dengan prinsip perusahaan yang sehat dan peraturan perundang-

  stakeholders

  undangan yang berlaku. Menurut Komite Nasional Kebijakan Governance dalam menjalankan roda perusahaan terdapat beberapa prinsip yang perlu diperhatikan, yaitu :

  1. Keterbukaan (Transparancy) Transparansi adalah keterbukaan dalam melaksanakan proses pengambilan keputusan dan dapat meneyediakan informasi yang relevan terhadap pemilik perusahaan.

  2. Akuntabilitas (Accountability) Akuntabilitas merupakan suatu bentuk pertanggungjawaban pengelolaan perusahaan, apakah perusahaan tersebut telah dikelola dengan benar, terstruktur dan sejalan dengan kepentingan perusahaan dengan tetap memperhatikan kepentingan dari pemilik / pemegang saham perusahaan.

  3. Tanggung jawab (Responsibility)

  Responsibility merupakan suatu hal yang menjadi prinsip good corporate governance

  karena hal ini berkaitan dengan undang - undang yang berlaku guna memenuhi tanggung jawab terhadap sosial dan lingkungan untuk menjaga kelangsungan hidup perusahaan yang baik dan sehat.

  4. Independensi (Independency) Independensi merupakan suatu sikap perusahaan dimana perusahaan harus dikelola secara independen sehingga masing-masing pihak tidak saling mendominasi dan tidak dapat intervensi oleh pihak lain. Ada 2 indikator untuk menilai independensi perusahaan yaitu pengaruh internal dan pengaruh eksternal.

  5. Kewajaran (Fairness) Kewajaran adalah asas kesetaran dan kewajaran. Dalam melaksanakan kegiatanya, perusahaan harus selalu mempertimbangkan kepentingan pemegang saham dan pemangku kepentingan lainya berdasarkan asas kesetaraan. Untuk menilai kesetaraan dan kewajaran yang terjadi dalam perusahaan terdapat indikator yang bisa dilihat yaitu shareholder dan

  stakeholder .

  Kepatuhan Wajib Pajak

  Menurut Undang-Undang No.16 Tahun 2009 tentang Perubahan Ketiga atas Undang- Undang No.6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum Perpajakan, yaitu wajib pajak adalah orang pribadi atau badan, meliputi pembayar pajak dan pemungut pajak yang mempunyai hak dan kewajiban perpajakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan”.

  Menurut Nowak dalam Zain (2004), Kepatuhan Wajib Pajak memiliki pengertian yaitu : Suatu kepatuhan dan kesadaran pemenuhan kewajiban perpajakan, yang tercermin dalam situasi di mana:

  1. Wajib pajak paham atau berusaha untuk memahami semua ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.

  2. Mengisi formulir pajak dengan lengkap dan jelas.

  3. Menghitung jumlah pajak yang terutang dengan benar.

  4. Membayar pajak yang terutang tepat pada waktunya.

  METODOLOGI PENELITIAN Populasi dan Sampel

  Dalam penelitian ini, Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang listing di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2016. Teknik pemilihan sampel yang digunakan adalah purposive sampling, yaitu dengan mengambil sampel sebanyak 40 perusahaan manufaktur dengan kriteria sebagai berikut:

  1. Mempublikasikan laporan tahunan (annual report) dan laporan keuangan dari tahun 2013- 2016 diakses melalui website perusahaan atau website BEI dan mengandung informasi laporan berkelanjutan.

  2. Mengungkapkan CSR Disclosure dalam laporan tahunannya.

  3. Menyajikan laporan keuangan dengan menggunakan satuan nilai rupiah.

  4. Memiliki profitabilitas yang positif selama periode penelitian.

  

Tabel 1

Karakteristik Sampel

Tahun Tahun Tahun Tahun No. Kriteria 2013 2014 2015 2016 Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di

  1. 136 141 143 144 BEI pada tahun 2013-2016 Perusahaan yang mengalami delisting 2.

  2

  2 selama periode 2013-2016 Perusahaan yang listing selama periode 3.

  5

  4

  3

  1 2013-2016 Jumlah perusahaan yang digunakan

  40

  40

  40

  40 Sumber : Peneliti (2017) METODE ANALISIS DATA Analisis Jalur (Path)

  Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis path. Uji analisi jalur (Path) merupakan suatu teknik pengembangan dari regresi linier ganda. Teknik ini digunakan untuk menguji besarnya kontribusi yang ditunjukkan oleh koefisien jalur pada setiap diagram jalur dari hubungan kausal antar variabel X1,X2, dan X3 terhadap Y serta dampaknya terhadap Z. Merumuskan hipotesis dan persamaan struktural Hipotesis: X1, X2, X3 secara simultan berkontribusi secara signifikan terhadap Z.

  Z = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 Merumuskan hipotesis dan persamaan struktural Hipotesis: X1, X2, X3 secara simultan berkontribusi terhadap Y. Persamaan strukturalnya menjadi seperti berikut :

  Y = a + b1X1 + b3X3 + b4X4

  Uji F

  Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen (X

  1 ,X 2 n ) secara

  ….X bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen (Y) atau untuk mengetahui apakah model regresi dapat digunakan untuk memprediksi variabel dependen atau tidak.

  Uji t

  Uji statistik t dilakukan untuk menguji pengaruh antara variabel independen dengan variabel dependen secara terpisah (parsial). Pengujian ini dilakukan untuk menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas atau independen secara individual menerangkan variasi variabel dependen.

HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

  Uji hipotesis dalam penelitian ini dilakukan dengan analisis path. Analisis path sederhana digunakan untuk menguji masing-masing hipotesa pertama sampai hipotesa kelima dengan variabel intervening dimana variabel ini dapat mempengaruhi hubungan variabel dependen terhadap variabel independen. Maka untuk mengetahui hasil analisis path dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :

  Tabel 2 Hasil Analisis Path

  Sumber : Peneliti (2017) Dari Tabel 2 dapat disusun persamaan analisis path sebagai berikut :

  Z = 14,796 + 0,055X

  1.1 - 0,116X 1.2 + 1,264X 1.3 + 0,084Y

  Interpretasi dari persamaan analisis path diatas adalah sebagai berikut :

  a. Konstanta ( ) = 14,796 yang menunjukkan bahwa besarnya pengaruh semua variabel

  β

  bebas terhadap variabel intervening, dimana apabila variabel bebas = 0, maka nilai dari Good Corporate Governance sebesar 14,796.

  b. Ekonomi (

  1 ) sebesar 0,055 dengan arah positif menunjukkan bahwa jika pengungkapan β Corporate Social Responsiblity item ekonomi meningkat satu satuan maka akan

  mempengaruhi variabel Good Corporate Governance sebesar 0,055 dengan asumsi variabel lain konstan. c. Sosial (

  2 ) sebesar -0,116 dengan arah negatif menunjukkan bahwa jika pengungkapan β Corporate Social Responsiblity item sosial meningkat satu satuan maka akan melemahkan

  variabel Good Corporate Governance sebesar -0,116 dengan asumsi variabel lain konstan.

  d. Lingkungan (

  3 ) sebesar 1,264 dengan arah positif menunjukkan bahwa jika β

  pengungkapan Corporate Social Responsiblity item lingkungan meningkat satu satuan maka akan mempengaruhi variabel Good Corporate Governance sebesar 1,264 dengan asumsi variabel lain konstan.

  4

  e. Kepatuhan Wajib Pajak ( ) sebesar 0,084 dengan arah positif menunjukkan bahwa jika

  β

  pengungkapan Kepatuhan Wajib Pajak meningkat satu satuan maka akan mempengaruhi variabel Good Corporate Governance sebesar 0,084 dengan asumsi variabel lain konstan. Analisis yang kedua dengan variabel bebas Corporate Social Responsbility item Ekonomi (X

  1.1 ), Sosial (X 1.2 ), Lingkungan (X 1.3 ) tehadap Kepatuhan Wajib Pajak (Y) sebagai variabel

  terikat. Hasil analisis path sebagai berikut: Tabel 3

  Hasil Analisis Path a

  Coefficients

Unstandardized Standardized

Coefficients Coefficients

  Model t Sig.

  B Std. Error Beta

  1

(Constant) ,914 2,225 ,411 ,684

Ekonomi (X1.1) 3,322 ,990 ,423 3,357 ,002

Sosial (X1.2) 1,630 ,727 ,303 2,241 ,031

Lingkungan (X1.3) 1,316 ,708 ,237 1,859 ,071

a. Dependent Variable: Kepatuhan WP (Y)

  Sumber : Peneliti (2017) Dari Tabel 3 dapat disusun persamaan analisis path sebagai berikut :

  Y = 0,914 + 3,332X

  1.1 + 1,630X 1.2 + 1,316X

  1.3 Interpretasi dari persamaan analisis path diatas adalah sebagai berikut :

  a. Konstanta ( ) = 0,914 yang menunjukkan bahwa besarnya pengaruh semua variabel

  β

  bebas terhadap variabel terikat, dimana apabila variabel bebas = 0, maka nilai dari Kepatuhan Wajib Pajak sebesar 0,914.

  1

  b. Ekonomi ( ) sebesar 3,322 dengan arah positif menunjukkan bahwa jika

  β

  pengungkapan Corporate Social Responsiblity item ekonomi meningkat satu satuan maka akan mempengaruhi Kepatuhan Wajib Pajak sebesar 3,322 dengan asumsi variabel lain konstan. c. Sosial (

  2 ) sebesar 1,630 dengan arah positif menunjukkan bahwa jika pengungkapan β Corporate Social Responsiblity sub sosial meningkat satu satuan maka akan

  meempengaruhi Kepatuhan Wajib Pajak sebesar 1,630 dengan asumsi variabel lain konstan.

  3

  d. Lingkungan ( ) sebesar 1,316 dengan arah positif menunjukkan bahwa jika

  β

  pengungkapan Corporate Social Responsiblity sub lingkungan meningkat satu satuan maka akan mempengaruhi Kepatuhan Wajib Pajak sebesar 1,316 dengan asumsi variabel lain konstan.

  Uji Simultan (uji F)

Tabel 4

Hasil Uji F

a

  

ANOVA

Model Sum of Df Mean F Sig.

  Squares Square b

  1 Regression 105,264 3 35,088 15,065 ,000 Residual 83,846 36 2,329 Total 189,111

  39

  a. Dependent Variable: Good Corporate Governace (Z)

  b. Predictors: (Constant), Lingkungan (X1.3), Ekonomi (X1.1), Sosial (X1.2) Sumber : Peneliti (2017) hitung

  Berdasarkan Tabel 4, hasil uji statistik F menunjukkan nilai F sebesar 15,065 sedangkan nilai F tabel (dengan tingkat signifikansi α sebesar 0,05, derajat bebas regresi sebesar 3 dan derajat bebas residual sebesar 36) adalah sebesar 2,87 dengan tingkat signifikansi sebesar

  0,000. Karena nilai F hitung > F tabel (15,065 > 2,87) dan tingkat signifikansi lebih kecil dari 0,05 (0,000 < 0,05), maka dapat disimpulkan bahwa variabel bebas Corporate Social

  Responsbility item Ekonomi (X 1.1 ), Sosial (X 1.2 ), Lingkungan (X 1.3 ) berpengaruh secara

  simultan dan signifikan terhadap variabel intervening yaitu Good Corporate Governance (Z). Hal ini juga berarti bahwa H ditolak dan H 1 diterima. Untuk Uji F kedua dengan variabel bebas Corporate Social Responsbility sub Ekonomi (X

  1.1 ), Sosial (X 1.2 ), Lingkungan (X 1.3 ) tehadap variabel terikat Kepatuhan Wjib Pajak (Y)

  adalah sebagai berikut Tabel 5

  Hasil Uji F a

  

ANOVA

Model Sum of df Mean Square F Sig.

  Squares b

  1 Regression 995,956 3 331,985 34,293 ,000 Residual 348,515 36 9,681 Total 1344,471

  39

  a. Dependent Variable: Kepatuhan WP (Y) b. Predictors: (Constant), Lingkungan (X1.3), Ekonomi (X1.1), Sosial (X1.2) Sumber : Peneliti (2017)

  Berdasarkan Tabel 5, hasil uji statistik F menunjukkan nilai F hitung sebesar 34,293 sedangkan nilai F tabel (dengan tingkat signifikansi α sebesar 0,05, derajat bebas regresi sebesar 3 dan derajat bebas residual sebesar 36) adalah sebesar 2,87 dengan tingkat signifikansi sebesar

  0,000. Karena nilai F hitung > F tabel (34,293 > 2,87) dan tingkat signifikansi lebih kecil dari 0,05 (0,000 < 0,05), maka dapat disimpulkan bahwa variabel bebas Corporate Social

  Responsbility sub Ekonomi (X 1.1 ), Sosial (X 1.2 ), Lingkungan (X 1.3 ) berpengaruh secara

  simultan dan signifikan terhadap variabel terikatnya yaitu Kepatuhan Wajib Pajak (Y). Hal ini juga berarti bahwa H ditolak dan H

  1 diterima.

  Uji Parsial (Uji t)

  Uji t dilakukan untuk mengetahui apakah variabel bebas Corporate Social Responsbility item Ekonomi (X1.1), Sosial (X1.2), Lingkungan (X1.3) tehadap variabel intervening Good

  

Corporate Governance (Z) memiliki pengaruh yang signifikan secara parsial. Kedua, apakah

  variabel bebas Corporate Social Responsbility item Ekonomi (X1.1), Sosial (X1.2), Lingkungan (X1.3) tehadap variabel terikat Kepatuhan Wajib Pajak (Y) memiliki pengaruh yang signifikan secara parsial. Ketiga, apakah variabel intervening Good Corporate

  

Governance (Z) terhadap variabel terikat Kepatuhan Wajib Pajak (Y) memiliki pengaruh

  yang signifikan secara parsial. Maka hasil uji t pertama adalah sebagai berikut : Tabel 6

  Hasil Uji t a

  

Coefficients

Standardized

Unstandardized Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig. 1 (Constant) 14,873 1,091 13,630 ,000

Ekonomi (X1.1) ,334 ,485 ,113 ,688 ,496

  

Pendidikan (X1.2) ,020 ,357 ,010 ,057 ,955

Lingkungan (X1.3) 1,374 ,347 ,659 3,958 ,000

a. Dependent Variable: Good Corporate Governace (Z)

  Sumber : Peneliti (2017)

  Penelitian ini merupakan uji dua arah dengan taraf signifikansi α sebesar 0,05 (maka

  tabel

  nilai α pada tabel adalah 0,025) dan df (n=40, k=3, df=n-k=37) maka nilai t adalah 2,02619. Berdasarkan Tabel 6 diatas menunjukkan bahwa variabel bebas Corporate Social

  Responsibility Ekonomi (X 1.1 ) memiliki t hitung sebesar 0,688 sedangkan t tabel sebesar 2,02619 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,496 serta nilai koefisien beta (β) positif sebesar 0,113. hitung tabel

  Karena nilai t < t (0,688 < 2,02619) dan tingkat signifikansinya diatas 0,05 (0,334 > 0,05), maka dapat disimpulkan bahwa variabel bebas Corporate Social Responsibility

  Ekonomi (X

  1.1 ) secara parsial tidak berpengaruh dan tidak signifikan terhadap variabel

intervening Good Corporate Governance (Z). Hal ini berarti bahwa H diterima dan H

  1 ditolak.

  Variabel bebas Corporate Social Responsibility Sosial (X

  1.2 ) memiliki t hitung sebesar tabel

  0,057 sedangkan t sebesar 2,02619 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,955 serta nilai

  hitung < t tabel (0,057 < 2,02619) dan

  koefisien beta (β) positif sebesar 0,010. Karena nilai t tingkat signifikansinya diatas 0,05 (0,955 > 0,05), maka dapat disimpulkan bahwa variabel

  1.2

  bebas Corporate Social Responsibility Sosial (X ) secara parsial tidak memiliki pengaruh dan tidak signifikan terhadap variabel intervening Good Corporate Governance (Z). Hal ini berarti bahwa H diterima dan H 1 ditolak.

  Variabel bebas Corporate Social Responsibility Lingkungan (X

  1.3 ) memiliki t hitung

  sebesar 3,958 sedangkan t tabel sebesar 2,02619 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 serta

  hitung > t tabel (3,958 > 2,02619) dan

  nilai koefisien beta (β) positif sebesar 0,659. Karena nilai t tingkat signifikansinya dibawah 0,05 (0,000 > 0,05), maka dapat disimpulkan bahwa variabel

  1.3

  bebas Corporate Social Responsibility Lingkungan (X ) secara parsial berpengaruh dan signifikan terhadap variabel intervening Good Corporate Governance (Z). Hal ini berarti bahwa H ditolak dan H 1 diterima.

  Untuk uji t yang kedua adalah sebaga berikut : Tabel 7

  Hasil Uji t a

  Coefficients Standardized Unstandardized Coefficients Coefficients Model B Std. Error Beta t Sig. 1 (Constant) ,914 2,225 ,411 ,684

Ekonomi (X1.1) 3,322 ,990 ,423 3,357 ,002

  

Sosial (X1.2) 1,630 ,727 ,303 2,241 ,031

Lingkungan (X1.3) 1,316 ,708 ,237 1,859 ,071

a. Dependent Variable: Kepatuhan WP (Y)

  Sumber : Peneliti (2017) Penelitian ini merupakan uji dua arah dengan taraf signifikansi α sebesar 0,05 (maka nilai α

  tabel pada tabel adalah 0,025) dan df (n=40, k=3, df=n-k=37) maka nilai t adalah 2,02619.

  Berdasarkan Tabel 7 menunjukkan bahwa variabel bebas Corporate Social Responsibility Ekonomi (X

  1.1 ) memiliki t hitung sebesar 3,357 sedangkan t tabel sebesar 2,02619 dengan tingkat

  signifikansi sebesar 0,002 serta nilai koe fisien beta (β) positif sebesar 0,423. Karena nilai

  hitung tabel

  t > t (3,357 > 2,02619) dan tingkat signifikansinya dibawah 0,05 (0,002 < 0,05), maka dapat disimpulkan bahwa variabel bebas Corporate Social Responsibility Ekonomi (X

  1.1 ) secara parsial berpengaruh dan signifikan terhadap variabel terikat Kepatuhan Wajib Pajak (Y). Hal ini berarti bahwa H ditolak dan H 1 diterima.

  Variabel bebas Corporate Social Responsibility Sosial (X

  1.2 ) memiliki t hitung sebesar

  2,241 sedangkan t tabel sebesar 2,02619 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,031 serta nilai

  hitung tabel

  koefisien beta (β) positif sebesar 0,303. Karena nilai t > t (2,241 > 2,02619) dan tingkat signifikansinya dibawah 0,05 (0,031 < 0,05), maka dapat disimpulkan bahwa variabel bebas Corporate Social Responsibility Sosial (X

  1.2 ) secara parsial berpengaruh dan signifikan

  1

  terhadap variabel terikat Kepatuhan Wajib Pajak (Y). Hal ini berarti bahwa H ditolak dan H diterima.

  Variabel bebas Corporate Social Responsibility Lingkungan (X

  1.3 ) memiliki t hitung

  sebesar 1,859 sedangkan t tabel sebesar 2,02619 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,071 serta

  hitung < t tabel (1,859 < 2,02619) dan

  nilai koefisien beta (β) positif sebesar 0,237. Karena nilai t tingkat signifikansinya diatas 0,05 (0,071 > 0,05), maka dapat disimpulkan bahwa variabel bebas Corporate Social Responsibility Lingkungan (X

  1.3 ) secara parsial tidak berpengaruh

  dan tidak signifikan terhadap variabel terikat Kepatuhan Wajib Pajak (Y). Hal ini berarti bahwa H diterima dan H

  1 ditolak.

  Sedangkan, untuk uji t ketiga adalah sebagai berikut : Tabel 8

  Hasil Uji t a

  Coefficients Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients Model B Std. Error Beta t Sig. 1 (Constant)

  • 14,440 6,859 -2,105 ,042 Good Corporate 1,698 ,333 ,637 5,094 ,000 Governace (Z)

  a. Dependent Variable: Kepatuhan WP (Y) Sumber : Peneliti (2017)

  Penelitian ini merupakan uji dua arah dengan taraf signifikansi α sebesar 0,05 (maka

  tabel

  nilai α pada tabel adalah 0,025) dan df (n=40, k=1, df=n-k=39), maka nilai t adalah 2,02269. Berdasarkan Tabel 8 menunjukkan bahwa variabel intervening Good Corporate

  

Governance (Z) memiliki t hitung sebesar 5,094 sedangkan t tabel sebesar 2,02269 dengan tingkat

  signifikansi sebesar 0,000 serta nilai koefisien beta (β) positif sebesar 0,637. Karena nilai

  hitung tabel

  t > t (5,094 > 2,02269) dan tingkat signifikansinya dibawah 0,05 (0,000 < 0,05), maka dapat disimpulkan bahwa variabel intervening Good Corporate Governance (Z) secara parsial berpengaruh dan signifikan terhadap variabel terikat Kepatuhan Wajib Pajak (Y). Hal ini berarti bahwa H ditolak dan H 1 diterima.

  SIMPULAN Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh antara Corporate Social

  1.1

  1.2

  1.3 Responsbility sub Ekonomi (X ), Sosial (X ), Lingkungan (X ) tehadap Kepatuhan Wajib

  Pajak (Y) dengan Good Corporate Governance (Z) sebagai variabel intervening. Berdasarkan penelitian yang dilakukan dengan uji F dan uji t maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut :

  Penelitian ini memberikan hasil bahwa perusahaan yang Good Corporate Govenance merupakan perusahaan yang memiliki tata kelola dan sistem manajemen yang baik dengan menerapkan prinsip TARIF (Transparancy, Accountability, Responsibility, Independency,

  

Fairness) dimana salah satu dari prinsip tersebut menjelaskan bahwa perusahaan juga harus

  bersikap responsif terhadap karyawan, masyarakat dan lingkungan sekitar dengan menjalankan program Corporate Social Responsbility, serta patuh terhadap peraturan undang-undang yang berlaku. Perusahaan juga memiliki kewajiban untuk melakukan pembayaran pajak sebagai salah satu bukti bahwa perusahaan tersebut Good Governance.

  SARAN

  Perusahaan disarankan untuk tetap meningkatkan Good Corporate Governance sehingga program Corporate Social Responsbility perusahaan dapat diwujudkan sesuai dengan aturan yang berlaku, serta dengan Good Corporate Governance perusahaan diharapkan mampu melakukan kewajibannya di bidang perpajakan dengan membayar pajak sesuai perhitungan yang benar. Peningkatan Good Governance dapat dilakukan dengan memiliki sistem manajemen yang baik dan patuh dalam membayar pajak yang berlandaskan undang-undang dan peraturan yang berlaku.

  Perusahaan diharapakan dapat mengungkapkan lebih detail mengenai program

  

Corporate Social Responsbility yang dilakukan dengan mencantumkan biaya yang

  dikeluarkan dalam annual report perusahaan, sehingga dapat dijadikan acuan dalam pembayaran pajak perusahaan apakah biaya tersebut dapat dikurangkan atau tidak dapat dikurangkan perusahaan.

DAFTAR PUSTAKA

  Annisa, N. A., & Kurniasih, L. (2012). Pengaruh Corporate Governance Terhadap Tax Avoidance . Jurnal Akuntansi & Auditing. Daniri, Achmad. 2014. Lead By GCG. Gagas Bisnis Indonesia. Jakarta. Elkington, John, 1997. Cannibals with forks, the triple bottom line of twentieth century

  business , dalam Teguh Sri Pembudi. 2005. CSR. Sebuah Keharusan dalam Investasi Sosial. Jakarta: Pusat Penyuluhan Sosial (PUSENSOS) Departemen Sosial RI. La Tofi

  Enterprise. Ghozali dan Chariri, 2007. Teori Akuntansi. Semarang: Badan Penerbit Undip.

  isra.ncsr-id.org diakses pada tanggal 1 juli 2017

  Jatmiko, Agus Nugroho. 2006. Pengaruh Sikap Wajib Pajak pada Pelaksanaan Sanksi

  Denda, Pelayanan Fiskus dan Kesadaran Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak (Studi Empiris terhadap Wajib Pajak Orang Pribadi di Kota Semarang) .

  Thesis. Universitas Diponegoro. Kurnia Rahayu, Siti. 2009. Perpajakan Indonesia Konsep & Aspek Formal. Yogyakarta.

  Graha Ilmu. Rachman, Nurdizal M., Asep Efendi., dan Emir Wicaksana. 2011. Panduan Lengkap Perencanaan CSR. Penebar Swadaya . Jakarta.

  Sartori, Nicola. 2010. Effect of Strategic Tax Behaviors on Corporate Governance.

   www.idx.co.id diakses pada 1 juli 2017.

  Zain, Mohammad, 2004. Manajemen perpajakan. Jakarta. Salemba Empat.