TUGAS RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN M

TUGAS RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
“Materi Kelas X BAB Virus”
Disusun untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Pengelolaan Program Pengajaran
Biologi yang Dibina Oleh Dr. Lud Waluyo, M.Kes

Disusun Oleh:
Aulia Ofi Nilasari
201410070311034
Biologi VI E

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2017

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Sekolah

: SMA 1 Malang

Mata Pelajaran


: Biologi

Kelas/Semester

: X/1

Materi Pokok

: Virus

Alokasi Waktu

: 4 X 45 menit ( 2 X 2 jp)

A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun,
ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan pro-aktif)
dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa

dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis
pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian,
serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak
secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator
1.1 Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang keanekaragaman
1.2

hayati, ekosistem dan lingkungan hidup.
Menyadari dan mengagumi pola pikir ilmiah dalam kemampuan mengamati

1.3


bioproses.
Peka dan peduli terhadap permasalahan lingkungan hidup, menjaga dan
menyayangi lingkungan sebagai manisfestasi pengamalan ajaran agama yang

2.1

dianutnya.
Berperilaku ilmiah: teliti, tekun, jujur terhadap data dan fakta, disiplin, tanggung
jawab, dan peduli dalam observasi dan eksperimen, berani dan santun dalam
mengajukan pertanyaan dan berargumentasi, peduli lingkungan, gotong royong,
bekerjasama, cinta damai, berpendapat secara ilmiah dan kritis, responsif dan
1

proaktif dalam dalam setiap tindakan dan dalam melakukan pengamatan dan
2.2

percobaan di dalam kelas/laboratorium maupun di luar kelas/laboratorium.
Peduli terhadap keselamatan diri dan lingkungan dengan menerapkan prinsip
keselamatan kerja saat melakukan kegiatan pengamatan dan percobaan di


3.3

laboratorium dan di lingkungan sekitar.
Menerapkan pemahaman tentang virus berkaitan tentang ciri, replikasi, dan peran
virus dalam aspek kesehatan masyarakat.
3.3.1 Mengidentifikasi ciri ciri dan karakter virus.
3.3.2 Menjelaskan struktur tubuh atau bagian-bagian tubuh virus dengan

4.3

menggunakan charta virus.
3.3.3 Menjelaskan replikasi/ reproduksi virus pada organisme hidup.
3.3.4 Menjelaskan penyakit yang disebabkan oleh virus.
3.3.5 Menjelaskan peran virus dalam aspek kesehatan masyarakat.
Menyajikan data tentang ciri, replikasi, dan peran virus dalam aspek kesehatan
dalam bentuk model/charta.
4.3.1 Menyajikan data tentang ciri-ciri virus.
4.3.2 Menyajikan data tentang replikasi virus.
4.3.3 Mengidentifikasi gambar tentang jenis virus yang dapat menyebabkan

penyakit pada tumbuhan , hewan dan manusia.
4.3.4 Menyajikan data sebagai partisipasi remaja dalam menanggulangi virus HIV
dan lainnya dalam bentuk poster.

C. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menunjukkan kekagumannya terhadap salah satu ciptaan Tuhan, yaitu
virus yang ternyata sebagian dari jenisnya telah diketahui berperan penting dalam
kehidupan manusia.
2. Siswa dapat menunjukkan kepekaan dan kepedulian sosial terhadap penanggulangan
penyakit-penyakit tertentu yang disebabkan oleh virus.
3. Siswa dapat menjelaskan ciri-ciri virus berdasarkan kajian pustaka atau teori.
4. Siswa dapat menjelaskan struktur tubuh virus.
5. Siswa dapat membandingkan siklus litik dengan siklus lisogenik pada reproduksi
virus.
6. Siswa dapat menjelaskan peranan virus dalam kehidupan berdasarkan pengalamannya

dan kajian teori.
7. Siswa dapat menjelaskan peranan virus dalam rekayasa genetika melalui diskusi
kelas.
D. Materi Pembelajaran

 Materi Pokok
: Virus
 Sub-sub Materi
:
1. Sejarah penemuan

2

Penelitian mengenai virus dimulai dengan penelitian mengenai penyakit
mosaik yang menghambat pertumbuhan tanaman tembakau dan membuat daun
tanaman tersebut memiliki bercak-bercak. Pada tahun 1883, Adolf Mayer, seorang
ilmuwan Jerman, menemukan bahwa penyakit tersebut dapat menular ketika tanaman
yang ia teliti menjadi sakit setelah disemprot dengan getah tanaman yang sakit.
Karena tidak berhasil menemukan mikroba di getah tanaman tersebut, Mayer
menyimpulkan bahwa penyakit tersebut disebabkan oleh bakteri yang lebih kecil dari
biasanya dan tidak dapat dilihat dengan mikroskop.
Pada tahun 1892, Dimitri Ivanowsky dari Rusia menemukan bahwa getah
daun tembakau yang sudah disaring dengan penyaring bakteri masih dapat
menimbulkan penyakit mosaik. Ivanowsky lalu menyimpulkan dua kemungkinan,
yaitu bahwa bakteri penyebab penyakit tersebut berbentuk sangat kecil sehingga

masih dapat melewati saringan, atau bakteri tersebut mengeluarkan toksin yang dapat
menembus saringan.
Pada tahun 1897 setelah Martinus Beijerinck dari Belanda menemukan bahwa
agen infeksi di dalam getah yang sudah disaring tersebut dapat bereproduksi karena
kemampuannya menimbulkan penyakit tidak berkurang setelah beberapa kali
ditransfer antar tanaman. Patogen mosaik tembakau disimpulkan sebagai bukan
bakteri, ia menyebutnya sebagai virus lolos saring (filterable virus).
Pendapat Beijerinck baru terbukti pada tahun 1935, setelah Wendell Stanley
dari Amerika Serikat berhasil mengkristalkan partikel penyebab penyakit mosaik yang
kini dikenal sebagai virus mosaik tembakau.Virus ini juga merupakan virus yang
pertama kali divisualisasikan dengan mikroskop elektron pada tahun 1939 oleh
ilmuwan Jerman G.A. Kausche, E. Pfankuch, dan H. Ruska.
2. Ciri-ciri Virus
Virus memiliki ciri-ciri sebagai berikut:


Virus bersifat aseluler (tidak mempunyai sel)




Virus berukuran amat kecil , jauh lebih kecil dari bakteri, yakni berkisar antara
20 mµ - 300mµ (1 mikron = 1000 milimikron). untuk mengamatinya
diperlukan mikroskop elektron yang pembesarannya dapat mencapai 50.000
X.



Virus hanya memiliki salah satu macam asam nukleat (RNA atau DNA)



Virus umumnya berupa semacam hablur (kristal) dan bentuknya sangat
bervariasi. Ada yang berbentuk oval , memanjang, silindris, kotak dan

3

kebanyakan berbentuk seperti kecebong dengan "kepala" oval dan "ekor"
silindris.



Tubuh virus terdiri atas: kepala , kulit (selubung atau kapsid), isi tubuh, dan
serabut ekor.



Virus memiliki lapisan protein yang disebut kapsid



Virus hanya dapat berkembang biak di sel hidup lainnya. Seperti sel hidup
pada bakteri, hewan, tumbuhan, dan sel hidup pada manusia.



Virus tidak dapat diendapkan dengan sentrifugasi biasa, tetapi dapat
dikristalkan.

3. Bentuk Virus
Bentuk tubuh virus bervariasi, antara lain bentuk batang, bulat, oval (peluru),
filamen (benang), persegi banyak (polihedral) dan seperti huruf T. virus yang

berbentuk batang, misalnya TMV (tobacca mosaic virus). Virus berbentuk bulat,
misalnya HIV (human immunodeficiency virus) penyebab penyakit AIDS dan
Orthomyxovirus penyebab influenza. Virus berbentuk huruf T, misalnya bakteriofag
(sering disebut “fag”) yang menyerang bakteri Escherichia coli. Virus yang berbentuk
polihedral, misalnya Adenovirus penyebab penyakit saluran pernafasan dan
Papovavirus penyebab penyakit kutil. Virus berbentuk batang dengan ujung oval
seperti peluru misalnya Rhabdovirus yang menyebabkan penyakit rabies. Virus
berbentuk filamen, misalnya virus Ebola.
4. Struktur Tubuh Virus
Struktur tubuh virus berbeda dengan sel organisme hidup lainnya. Tubuh virus
bukan merupakan suatu sel (disebut aseluler) karena tidak memiliki dinding sel,
membran sel, sitoplasma, inti sel, dan oraganel sel lainnya. Selain ukukran tubuhnya
sangat kecil, virus memiliki sifat benda mati karena terdiri atas partikel yang dapat
dikristalkan. Partikel virus lengkap disebut virion.
Virus hanya akan menunjukan sifat-sifat makhluk hidup (misalnya,
bereproduksi) bila berada dalam sel organisme hidup lainnya. Itulah sebabnya
sebagian ahli biologi menyatakan virus bukan merupakan makhluk hidup. Namun,
sebagian ahli biologi yang lainnya menggolongkan virus sebagai makhluk hidup
karena tubuhnya tersusun dari asam nukleat yang diselubungi protein dan mampu
bereproduksi.


4

Virus bakteriofag yang berbentuk huruf T (misalnya, fag T4) memiliki bagianbagian tubuh, yaitu kepala, leher, dan ekor. Pada bagian ekor terdapat lempengan
dasar dan serabut ekor yang berfungsi sebagai alat menempel dan tempat
penginjeksian DNA ke dalam sel inang. Kepala fag berbentuk polihedral (segi
banyak). Pada bagian kepala hingga ekor terdapat kapsid dan selubung ekor (bagian
terluar) serta asam nukleat (bagian dalam).
a. Kapsid dan selubung ekor
Selubung protein (kaspid) adalah pembungkus asam nukleat. Kapsid tersusun
dari subunit protein yang disebut kapsomer.. Kapsid dapat berbentuk batang yang
merupakan susunan heliks (ulir) dari kapsomer, berbentuk polihendral (segi banyak),
atau bentuk yang kompleks. Virus kompleks memiliki bagian yang disebut kepala dan
ekor. Kepala virus kompleks memiliki bentuk polihendral, sedangkan bagian ekor
terdiri dari tiga struktur yaitu selubung ekor, lempengan dasar, dan serabut ekor.
Lempengan dasar dan serabut ekor berfungsi untuk melekat pada sel yang diinfeksi.
Contoh

virus

kompleks

adalah

virus

penyerang

bakteri

yang

berbentuk

T (bakteriofage).
b. Asam Nukleat
Asam nukleat adalah molekul pembawa informasi genetika. Virus hanya
memiliki satu jenis asam nukleat, yaitu DNA saja atau RNA saja. Materi genetik
tersebut dapat berbentuk rantai tunggal atau rantai ganda. Rantainya dapat berbentuk
melingkar atau linier.
Virus hanya mengandung satu jenis asam nukleat; DNA atau RNA. Virus yang
mengandung

DNA,

antara

lain

Parvovirus,

Papovavirus, Adenovirus

dan

Herpesvirus. Sementara virus yang mengandung RNA, antara lain Picornavirus,
Togavirus, Rhabdovirus, Calicivirus (RNA positif), Coronavirus, Paramyxovirus,
Rhabdovirus, Filovirus, Orthomyxovirus, Bunyavirus, Arenairus, Reovirus, dan
Retrovirus.
DNA atau RNA pada virus merupakan penyusun genom (kumpulan gen) yang
berfungsi sebagai informasi genetik pada saat replikasi (penggandaan). Sel hidup
oraganisme lain memiliki genom dari DNA untai ganda (heliks ganda), tetapi genom
virus dapat berupa DNA untai ganda, DNA untai tunggal, atau RNA untai tunggal.
Genom membentuk molekul asam nukleat linier tunggal (lurus), sirkuler (melingkar),
bersegmen, atau tak bersegmen. Jenis asam nukleat, jenis untai, dan bobot molekul
5

digunakan sebagai dasar dalam mengklasifikasikan virus. Virus terkecil memiliki
genom yang terdiri atas empat gen, sedangkan terbesar memiliki genom yang
mengandung ratusan gen. selain asam nukleat, beberepa virus mempunyai sejumlah
kecil enzim di dalam virionnya. Misalnya, Poxvirus memiliki 15 jenis enzim yang
berfungsi pada siklus reflikasi virus di dala sel inang.
5. Cara hidup
Virus hanya dapat hidup dalam sel hidup organisme tertentu yang cocok
sehingga virus sering disebut sebagai parasit intraseluler obligat bila sel hidup yang
ditumpanginya itu mati, maka virus pun akan mati. Sel hidup yang menjadi tempat
tinggalnya disebut dengan sel inang. Sel inang dapat berupa organisme monoseluler
maupun multiseluler; mulai dari bakteri, protozoa, jamur, tumbuhan, hewan hingga
manusia.
Virus yang terisolasi dari sel inang tidak akan mampu hidup lama dan
bereproduksi. Hal ini disebabkan karena virus tidak memiliki enzim untuk melakukan
metabolisme sendiri dan tidak memiliki ribosom untuk menyintesis protein. Virus
yang terisolasi hanya merupakan paket-paket yang berisi genom yang berpindah dari
satu sel inang ke sel inang lainnya yang cocok.
Virus mengidentifikasi sel inang dengan menggunakan kesesuaian (lock dan
key). Jenis sel inang yang dapat ditumpangi virus disebut kisaran inang, virus
memiliki kisaran inang yang cukup luas, misalnya virus flu burung yang dapat
menginfeksi golongan Aves, babi dan manusia. Virus rabies dapat menginfeksi
sejumlah species mamalia. Namun demikian, beberapa virus memiliki kisaran inang
yang sempit, misalnya bakteriofag yang hanya mampu menginfeksi bakteri
Escherichia coli.
Virus yang menyerang sel eukariota (sel yang memiliki membran inti)
biasanya hanya menyerang jaringan tertentu. Contohnya, virus HIV hanya menyerang
sel darah putih tertentu yang disebut limfosit T CD4. Virus influeza hanya menyerang
sel-sel pada permukaan saluran pernafasan, sedangkan jaringan lain tidak diserang.
Penularan virus dari suatu sel inang ke sel inang lainnya dapat terjadi secara
langsung maupun tidak langsung. Penularan virus secara langsung dapat terjadi
melalui udara, air, darah, lendir, dan media lain. Contohnya, penularan virus yang
menyebabkan penyakit polio, pilek, cacar, herpes dan campak. Sementara penularan
virus secara tidak langsung terjadi melalui perantaraan vektor (hospes sementara).
Contohnya, Flavivirus (virus dengue) penyebab penyakit demam kuning atau demam
berdarah pada manusia yang membutuhkan vektor nyamuk Aedes Aegypti, Togavirus
6

penyebab penyakit ensefalitis (peradangan otak) juga ditularkan oleh nyamuk.
Beberapa virus yang menyebabkan penyakit pada tanaman biasanya menular melalui
vektor serangga.
6. Reproduksi
Cara reproduksi virus terdiri dari lima tahap, yaitu tahap adsorpsi , penetrasi,
sintesis, pematangan, dan lisis.
– Tahap adsorpsi. Tahap adsorpsi adalah saat partikel virus (virion) melekat pada
sel yang diserangnya. Tempat pelekatan virus pada sel inang terjadi pada
reseptor (protein khusus pada membran plasma sel inang yang mengenali


virus).
Tahap penetrasi. Tahap penetrasi adalah tahap virus atau materi genetik virus



saja masuk ke dalam sitoplasma sel inang.
Tahap sintesis. Tahap sintesis adalah tahap terjadinya perbanyakan partikel
virus di dalam sel yang diinfeksi. Sel inang akan dikendalikan oleh materi
genetik dari virus sehingga sel dapat membuat komponen virus, yaitu asam



nukleat dan protein untuk kapsid.
Tahap pematangan. Tahap pematangan adalah tahap penyusunan asam nukleat



dan protein virus menjadi partikel virus yang utuh.
Tahap lisis. Tahap lisis adalah tahap partikel virus keluar dari sel inang dengan
memecahkan sel tersebut.

(Sumber: Artikelsiana, 2015)
a. Siklus litik
Siklus litik terjadi bila pertahanan sel inang lebih lemah dibandingkan daya
infeksi virus sehingga tahap adsorpsi, penetrasi, sintesis, pematangan, dan lisis
dapat berlangsung secara cepat. Virus yang mampu bereproduksi dengan siklus
litik disebut virus virulen. Pada siklus litik sel inang akan pecah dan mati serta
terbentuk virion- virion baru.
b. Siklus lisogenik

7

Siklus lisogenik terjadi bila sel inang memiliki pertahanan yang lebih baik
dibandingkan daya infeksi virus sehingga sel inang tidak segera pecah, bahkan
dapat bereproduksi secara normal (membelah diri). Pada siklus lisogenik, terjadi
replikasi genom virus, tetapi tidak menghancurkan sel inang. DNA fag
berinteraksi kedalam kromosom sel inang membentuk profag. Bila sel inang yang
mengandung profag membelah diri untuk bereproduksi, maka profag dapat
diwariskan kepada kedua sel anaknya.
Profag di dalam sel anak inang dapat menjadi aktif dan keluar dari kromosom sel
inang untuk memasuki tahap-tahap dalam siklus litik. Virus yang dapat
bereproduksi dengan siklus lisogenik dan litik disebut virus temperat, misalnya
fag λ. Fag λ mirip dengan fag T4, tetapi ekornya hanya memiliki satu serabut ekor
yang lebih pendek.
Pada siklus lisogenik terjadi peristiwa berikut.
– Tidak membentuk virion baru.
– Sel inang mengandung profag (gabungan DNA virus dengan kromosom


sel inang).
Sel inang tidak rusak atau tidak mati, bahkan dapat membelah diri.

(Sumber: Halimachsan, 2014)
7. Klasifikasi
Pengelompokan virus biasanya dilakukan untuk suatu kepentingan tertentu.
Sejumlah informasi mengenai sifat-sifat virus dapat digunakan sebagi dasar
klasifikasi, namun tidak semua virus memiliki informasi yang cukup untuk setiap
kategori. Dasar yang digunakan untuk klasifikasi virus, antara lain sebagai berikut.
1. Jenis asam nukleat.
2. Ukuran, morfologi, jenis simetri, jumlah kapsomer, dan ada atau tidaknya
membran.
3. Kerentanan terhadap pengaruh kimia dan fisika.
4. Kandungan enzim tertentu yang dimiliki.
5. Sifat imunologiks.
8

6. Jenis sel inang (kesesuaian reseptor).
7. Cara penularan secara alamiah.
8. Simtomatologi (penyakit yang ditimbulkan)
Menurut sistem ICTV (International Committee on Taxonomy of Viruses),
terdapat tiga tingkatan takson dalam klasifikasi virus, yaitu famili, genus, dan species.
Pemberian nama pada famili menggunakan akhiran –viridae, nama genus dengan
akhiran –virus, dan nama spesies menggunakan bahasa inggris dan diakhiri dengan –
virus. Nama genus dan spesies dicetak miring.
Contoh klasifikasi virus.
1. Famili : Poxviridae
Genus : Orthopoxvirus
Spesies : Variola virus (penyebab cacar)
2. Famili : Picornaviridae
Genus : Enterovirus
Spesies : Poliovirus (penyebab polio)



Klasifikasi Virus Berdasarkan Asam Nukleatnya


Virus DNA
Contoh: Poxvirus, Hepesviruses, Adenoviruses, Papovaviruses, Parvoviruses.



Virus RNA
Contoh: Orthomyxoviruses, Paramyxoviruses, Rhabdoviruses, Picornaviruses,
Togaviruses, Reoviruses, Retroviruses.



Klasifikasi Virus Berdasarkan Bentuk Dasarnya


Virus bentuk Ikosahedral, bentuk tata ruang yang dibatasi oleh 20 segitiga
sama sisi, dengan sumbu rotasi ganda.
Contoh : virus polio dan adenovirus.



Virus bentuk Heliks, menyerupai batang panjang, nukleokapsid merupakan
suatu struktur yang tidak kaku dalam selaput pembungkus lipoprotein yang
berumbai dan berbentuk heliks, memiliki satu sumbu rotasi. Pada bagian atas
terlihat RNA virus dengan kapsomer.
Contoh : virus influenza dan TMV.



Virus bentuk Kompleks, struktur yang amat kompleks dan pada umumnya
lebih lengkap dibanding dengan virus lainnya.
9

Contoh : virus pox (virus cacar) yang mempunyai selubung yang
menyelubungi asam nukelat.



Klasifikasi Virus

Berdasarkan

ada-tidaknya

selubung yang

melapisi

nukleokapsid


Virus berselubung, mempunyai selubung yang tersusun atas lipoprotein atau
glikoprotein.
Contoh : Poxvirus, Herpesviruses, Orthomyxoviruses, Paramyxoviruses,
Rhabdoviruses, Togaviruses, Retroviruses.



Virus telanjang, Nukleokapsid tidak diselubungi oleh lapisan yang lain hanya
memiliki kapsid (protein) dan asam nukleat (naked virus).
Contoh:

Adenoviruses,

Papovaviruses,

Parvoviruses,

Picornaviruses,

Reoviruses.



Klasifikasi Virus Berdasarkan jumlah kapsomernya


Virus dengan 252 kapsomer. Contohnya adenovirus



Virus dengan 162 kapsomer. Contohnya herpesvirus



Virus dengan 72 kapsomer. Contohnya papovavirus



Virus dengan 60 kapsomer. Contohnya picornavirus



Virus dengan 32 kapsomer. Contohnya parvovirus



Klasifikasi Virus Berdasarkan sel Inangnya


Virus yang menyerang manusia. Contohnya HIV



Virus yang menyerang hewan. Contohnya rabies



Virus yang menyerang tumbuhan. Contohnya TMV



Virus yang menyerang bakteri. Contohnya T



Klasifikasi Virus Berdasarkan Tempat Hidupnya


Virus bakteri (bakteriofage), Virus bakteriofage mula-mula ditemukan oleh
ilmuwan Prancis, D’Herelle. Bentuk luar terdiri atas kepala yang berbentuk
heksagonal, leher, dan ekor. Bagian dalam kepala mengandung dua pilinan
DNA. Bagian leher berfungsi menghubungkan bagian kepala dan ekor. Bagian
ekor berfungsi untuk memasukkan DNA virus ke dalam sel inangnya.



Virus tumbuhan. Virus yang parasit pada sel tumbuhan.
Contoh : Tobacco Mozaic Virus (TMV) dan Beet Yellow Virus (BYV).
10



Virus hewan, Virus yang parasit pada sel hewan.
Contoh : virus Poliomylitis, virus Vaccina, dan virus Influenza.

8. Peranan
 Peranan Virus yang Menguntungkan
Sebagian besar virus merugikan karena cara hidupnya bersifat parasit
intraseluler obligat pada sel hidup. Namun demikian, beberapa jenis virus dapat
dimanfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan hidup manusia. Berikut ini beberapa
manfaat virus bagi manusia.


Dalam teknologi rekayasa genetika (manipulasi informasi genetik), misalnya
untuk terapi gen. terapi gen merupakan upaya perbaikan informasi genetik
dengan memperbaiki susunan basa nitrogen pada untaian DNA di dalam gen.
salah satu keberhasilan teknik ini adalah memperbaiki kelainan genetik ADD
(adenosine deaminase deficiecy) yang meyebabkan seseorang tidak memliki
daya tahan tubuh karana tidak terdapatnya enzim AD (adenosine deaminase).
Dalam teknik terapi gen, Retrovirus digunakan sebagai vektor untuk
memasukan gen pengkode enzim AD ke dalam sel limfosit T yang abnormal.



Pembuatan vaksin protein. Selubung virus dapat digunakan sebagai protein
khusus yang akan memacu terbentuknya respons kekebalan tubuh melawan
suatu penyakit.



Untuk pengobatan secara biologis, yaitu dengan melemahkan atau membunuh
bakteri, jamur atau protozoa yang bersifat patogen. Bakteriofag, misalnya
dapat digunakan untuk membunuh bakteri patogen.



Pemberantasan serangga hama. Beberapa virus hidup parasit pada serangga.
Virus tersebut dibiakan dan digunakan untuk menyemprot serangga atau
tanaman, misalnya Baculovirus. Sejak tahun 1950, Baculovirus digunakan
sebagai bioinsektisida yang tidak mencemari lingkungan.



Untuk membuat perangkat elektronik. Tim ilmuwan dari John Innes Center
(pusat riset mikrobiologi di Inggris) berhasil menginokulasi partikel virus,
kemdian mencampurnya dengan senyawa besi (Fe) untu membuat kapasitor
(alat penyimpan energi listrik).

 Peranan Virus yang Merugikan
Virus dapat menginfeksi dan menyebabkan penyakit pada berbagai organisme
baik tumbuhan, hewan dan manusia.
1.

Penyakit pada Manusia yang disebabkan oleh Virus:
11

Beberapa penyakit pada manusia yang disebabkan oleh virus antara lain
gondongan,

herpes,

cacar,

cacar

airvarisela-zoster,

hepatitis,

influenza,

parainfluenza, campak (morbili), AIDS, poliomielitis, tumor, kanker, karsinoma,
kutil, demam berdarah, chikungunya, ebola, flu burung, dan SARS.
2.

Penyakit pada hewan yang disebabkan oleh Virus:
Beberapa penyakit pada manusia yang disebabkan oleh virus antara lain:

rabies, penyakit mulut dan kaki, tetelo, dan tumor.
3.

Penyakit pada tumbuhan yang disebabkan oleh Virus:
Beberapa penyakit pada manusia yang disebabkan oleh virus antara lain:

tungro, mosaik, TYLCV (Tomato Yellow Leaf Curl Virus), dan degenerasi floem.

9. Pencegahan dan pengobatan infeksi virus
Usaha pencegahan terhadap infeksi virus dapat dilakukan dengan cara
pemberian vaksin, sedangkan pengobatnya dengan cara pemberian interferon dan
kemoterapi antivirus.
10. Pembiakan virus
Virus dikembangbiakkan untuk berbagai tujuan dalam penelitian dan
percobaan, antara lain sebagai berikut:
a. Mempelajari perilaku dan cara virus menginfeksi tubuh inang (etologi).
b. Mengetahui masa inkubasi dan siklus reproduksinya.
c. Mengetahui kemungkinan penyebarannya.
d. Untuk pembuat vaksin.
Virus perlu diisolasi dari sel inang sebelum dikembangkanbiakkan. Virus
hanya dapat dikembangkanbiakkan di dalam sel hidup, misalnya di dalam telur yang
fertil atau biakan sel suatu organisme secara in vitro (di luar tubuh, di dalam tabung
kultur). Tersedianya biakan sel secara in vitro akan memudahkan penanaman virus
yang baru diisolasi dari sel inang dan pengenalan karakteristik virus.
11. Viroid dan Prion
 Viroid
Viroid merupakan molekul kecil RNA sirkuler telanjang (tanpa kapsid) yang
lebih kecvil dari virus. Viroid hanya berupa asam nukleat yang terdiri atas beberapa
ratus nukleotida dan tidak mengkode protein, tetapi mampu bereplikasi didalam sel
inang dengan menggunakan enzim seluler. Virpid biasanya menginfeksi tanaman.
Molekul RNA viroid akan mengganggu metabolisme sel dan mengacaukan sistem
pengendalim pertumbuhan sehingga meghambat pertumbuhan pertanaman. Pada
12

tahun 1927, sekitar 10 juta tanaman kelapa mati karena terinfeksi viroid di
Fhilipina.
 Prion
Pada tahun 1997, ilmuan amerika , Stanly Prusiner, mendapatkan Hadiah
Nobel atas penelitiannya terhadap proteinpenginfeksi yang lebih sederhana dari
viroid, yaitu prion. Berbeda dengan viroid, prion merupakan protein yang tidak dapat
bereplikasi, tetapi mampu mengubah protein inang menjadi protein versi prion.
Sebuah hipotesis menjelaskan bahka prion merupakan versi “salah lipat” dari
suatu protein yang biasanya terdapat di sel otak. Jika suatu prion melakukan kontak
dengan “kembarannya” (protein yang normal), prion dapat menginduksi proteun
normal tersebut menjadi benntuk abnormal. Reaksi berantai dan berlanjut terus hingga
prion terakumulasi dalam jumlah yang membahayakan, menyebabkan malfungsi
seluler, dan pada akhirya menyebabkan terjadinya degenerasi otak.
Penyakit degenerasi sistem saraf pusat (otak) yang disebabkan oleh prion,
anatara lain, csrapie pada domaba, mad cow disease (penyakit sapi gila), BSE (bovino
spongiform encephalopathy) pada sapi, penyakit CJD (Creuzfeld-jakob disease) pada
manusia, penyakit kuru di Papua New Guenia, GSSD (Gerstemann-StrausslerScheinker disease), serta penyakit FFI (fatal familial insomnia) atau penyakit susah
tidur yang mematikan pada manusia.
Penyakit BSE pada sapi diduga akibat pemberian pakan ternak MBM (meat
born meal) yang terbiat dari jeroan hewan untuk mamacu produksi susu dan daging.
Orag yang mengonsumsi jeroan sapi yang terinfeksi dikhawatirkan dapat tertular
penyakit ini. Sementara itu, penyakit kuru di Papua New Guinae, sekitar tahun 1950,
disebabkan olewh praktik kanibalisme, dengann memakan otak dari musuh yang
terbunuh. Namun, sejak ritual kanibalisme tersebut dilarang, penyakit kuru tidak
muncul lagi.
12. Strategi Pembelajaran
Pendekatan Pembelajaran : Saintifik
Model Pembelajaran
: Discovery learning
Metode Pembelajaran : Diskusi dan Persentasi
13. Langkah-Langkah Pembelajaran
 Pertemuan 1
Pendahuluan

Langkah Kegiatan
Alokasi Waktu
15 menit
 Guru memberikan salam dan berdoa
 Guru mengabsen kehadiran peserta didik
 Guru memberikan stimulasi awal tentang materi yang
akan dipelajari berupa pertanyaan; “Apakah ada yang
pernah menderita

influenza?”

Guru memberikan
13

Kegiatan
Inti

pertanyaan pancingan tentang penyebab influenza.
 Guru menyampaikan tujuan dari pembelajaran
Mengamati
60 menit
 Guru menayangkan video tentang penyebab influenza
 Guru menjelaska sejarah penemuan virus
 Guru meminta siswa untuk mencermati video yang
ditampilkan.
Menanya
 Guru mempersilahkan siswa untuk bertanya mengenai
video yang sudah ditayangkan.
 Guru menilai keterampilan siswa dalam mengajukan
pertanyaan.
Mengumpulkan Data
 Guru membentuk siswa dalam beberapa kelompok.
 Guru meminta siswa untuk mencari literatur mengenai
ciri-ciri virus, struktur dan reproduksi virus.
Mengasosiasikan
 Guru meminta siswa untuk mendiskusikan materi yang
sudah didapat
 Guru meminta siswa menuliskan hasil diskusi pada
LKS yang sudah disediakan.
Mengkomunikasikan
 Guru meminta siswa untuk mempersentasikan hasil

Penutup

diskusi kelompok didepan kelas.
 Guru membantu siswa dengan menguatkan materi
 Guru dan siswa membuat kesimpulan mengenai hasil 15 menit
diskusi.
 Guru memberikan refleksi mengenai materi yang sudah
dipelajari.
 Guru memberikan tugas kelompok pada siswa untuk

membuat poster mengenain bebas HIV, flu burung, dan
demam berdarah.
 Guru menutup

kegiatan

pembelajaran

dengan

mengucapkan terima kasih dan salam.



Pertemuan 2

Deskripsi Kegiatan
Pendahuluan  Guru mengucapkan salam dan berdoa

Alokasi Waktu
15 menit
14

 Guru mengecek kehadiran siswa.
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
Mengamati
60 menit
 Guru menampilkan gambar mengenai peranan virus

Kegiatan
Inti

yang menguntungkan dan merugikan.
Menanya
 Guru mempersilahkan siswa untuk bertanya mengenai
gambar peranan virus,
Mengumpulkan Data
 Guru membentuk siswa dalam beberapa kelompok.
 Guru memberikan masing-masing kelompok satu jenis
kasus peranan merugikan dari virus.
Mengasosiasikan
 Guru meminta siswa untuk mendiskusikan mengenai
cara

virus

tersebut

menginfeksi

inangnya,

cara

penanggulangan dan antisipasi dari kasus peranan virus
yang merugikan tersebut.
Mengkomunikasikan
 Guru
meminta
setiap

kelompok

untuk

mempersentasikan hasil diskusinya.
 Guru membantu dan memberi penguatan materi.
 Guru menilai hasil dan keterampilan persentasi tiap
kelompok
 Guru dan siswa membuat kesimpulan mengenai 15 menit

Penutup



hasil diskusi.
Guru memberikan refleksi mengenai materi yang



sudah dipelajari.
Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan
mengucapkan terima kasih dan salam.

14. Penilaian
1. Teknik Penilaian :
No

Aspek

Teknik

Bentuk Instrumen

1

Sikap

Observasi kegiatan
diskusi

Lembar observasi

Penilaian antar teman

Format penilaian

Observasi sikap

Jurnal guru

15

2

3

Pengetahuan

Keterampilan

Tes tertulis

Soal Pilihan Ganda dan
uraian

Observasi kegiatan
diskusi

Lembar observasi

Penilaian presentasi &
Laporan

Format penilaian

2. Instrument Penilaian
1) Penilaian sikap;
a. Lembar observasi kegiatan diskusi
No
Nama
Berani
Santun
Rasa Ingin
tahu
1

A

2

B

3

C

4

D

5

E

Komunikatif

Modus
sikap

Predikat

Cara pengisian lembar penilaian sikap adalah dengan memberikan skor pada
kolom-kolom sesuai hasil pengamatan terhadap peserta didik selama kegiatan
yaitu:.
Kolom Aspek perilaku diisi dengan angka yang sesuai dengan kriteria berikut.
4 = sangat baik, 3 = baik, 2 = cukup, 1 = kurang

b. Format penilaian antar peserta didik
Daftar Penilaian Antar Peserta Didik
Topik/Sub. Topik

: ……………………

Tanggal Penilaian

: ……………………

Nama peserta didik yang dinilai : …………………...
Nama Penilai

: …………………..

16

Petunjuk;
-Amati perilaku temanmu dengan cermat selama mengikuti pembelajaran
Biologi!
-Berilah tanda (v) pada kolom yang tersedia berdasarkan hasil pengamatanmu!
-Serahkan hasil pengamatanmu kepada gurumu!
Muncul/
No

Perilaku / sikap
Ya

1

Memberi kesempatan teman untuk menyampaikan

2
3
4
5
6
7
8

pendapat
Memotong pembicaraan teman lain
Menyampaikan pendapat dengan jelas
Mau menerima pendapat teman
Memaksa teman untuk menerima pendapatnya
Menyanggah pendapat teman dengan sopan
Mau mengakui kalau pendapatnya salah
Menerima kesepakatan hasil diskusi

dilakukan
Tidak

Catatan
a) Perilaku/sikap pada instrumen di atas ada yang positif (No.1, 3, 4, 6, 7, dan 8)
dan ada yang negatif (No 2 dan 5). Pemberian skor untuk perilaku/sikap yang
positif: Ya = 2, Tidak = 1. Untuk

perilaku/sikap

yang negatif adalah

sebaliknya yaitu Tidak = 2, dan Ya = 1.
b) Selanjutnya guru dapat membuat rekapitulasi hasil penilaian mengenai
perilaku/sikap dalam berdiskusi yang dilakukan oleh sesama peserta didik
menggunakan format berikut;
Skor perilaku/sikap nomor
No

Nama

1

......

2

......

3

.......

Pengamat

1

2

3

4

5

6

7

8

Juml

Skor

Kode

skor

sikap

nilai

Dst
Keterangan:
17

1. Jumlah skor maksimal = 16
2. Skor sikap = (Jumlah skor perolehan x2)/8. Skor sikap ditulis dengan dua
desimal.
Rentang skor sikap: 2.00 – 4.00.
3. Kode nilai:
4.00 = A (Sangat baik), 3.25 – 3.75 = B (Baik), 2.25 – 3.75 = C (Cukup),
2.00 – 2.75 = D (Kurang)
c. Format Jurnal
Jurnal
Nama Peserta didik
: .........
Kelas
: ........
Aspek yang diamati : Sikap positif atau sikap negatif, selama dan atau di luar
pembelajaran biologi

No

Hari/Tanggal

Kejadian

Tindak lanjut

2) Penilaian pengetahuan ; Tes tulis

NO

SOAL

KUNCI JAWABAN

1

Mengapa virus

karena virus memiliki ciri seperti benda

dikatakan sebagai

mati ketika berada di luar sel hidup yaitu

jembatan antara

dpt dikristalkan dan punya ciri spt makhluk

makhluk hidup dengan

hidup ketika berada di dalam sel hidup

benda mati

yaitu dapat bereproduksi

Urutkan sejarah

TMV penyebab penyakit mozaik pada

penemuan virus

tembakau ditemukan Dimetri Ivanoski ;

menurut pemahaman

cairan yang dimaksud oleh Ivanoski

anda

mengandung jasad hidup yang saat ini

2

SKOR
2

3

dikenal dengan nama virus (Matimus
18

Beljerink); Penemuan vaksin virus cacar
oleh Dr Edward Jenner
3

Perhatikan gb di bawah
ini

A.
B.
C.
D.

Kapsid
Bahan inti
Selubung inti
Serabut ekor

4

Tuliskan bagian bagian
virus yang ditunjuk
oleh angka pada gb di
atas
4

Tuliskanlah tiga ciri
virus

Ciri-ciri virus

3

1. Tubuh terdiri atas kapsid dan bahan inti
2. Hanya dapat hidup di dalam tubuh
mahluk hidup yang lain
3. Ukurannya ultramikroskopis
4. Hanya dapat dilihat dengan mikroskop
elektron

5

Jelaskan perbedaan

 Pada

antara siklus litik dan

bergabung dengan DNA inang
 Pada siklus lisogenik, virus

siklus lisogenik pada
reproduksi virus

siklus

lisogenek,

DNA virus

3

tidak

mematikan sel inang
 Pada siklus lisogeneik, DNA virus
diperbanyak melalui reproduksi sel inang

6

Flu burung pada

Virus flu burung dapat menyerang manusia

3
19

awalnya adalah

bila virus tersebut mengalami mutasi dan

penyakit yang diderita

bersifat pandemik.

oleh hewan,yaitu

Pandemik adalah suatu wabah penyakit

burung ,namun pada

yang menyerang secara global.

sekarang ini flu burung
juga menyebabkan sakit
pada manusia.
Jelaskan mengapa virus
flu burung dapat
menyerang manusia
juga ?

SKOR TOTAL

18

3) Penilaian keterampilan; format penilaian
a. Format penilaian presentasi
Kelompok

Nama
Siswa

Materi
presentasi

Aspek yang dinilai
Penggunaan
Keterampilan
Media

Jumlah
skor

dalam
mengemukakan
pendapat

Rubrik penilaian;
Aspek yang dinilai
Materi presentasi

Rubrik
Materi sangat lengkap = 4
Materi cukup lengkap = 3
Materi kurang lengkap = 2

Penggunaan Media

Materi tidak lengkap = 1
Penggunaan media sangat beragam = 4
Penggunaan media beragam

=3

Penggunaan media kurang beragam = 2
Keterampilandalam

Penggunaan media tidak beragam
=1
Sangat terampil mengemukaan pendapat = 4

mengemukakan

Terampil mengemukaan pendapat

pendapat

Kurang terampil mengemukaan pendapat = 2
Tidak terampil mengemukaan pendapat

=3
=1

20

Pedoman penilaian;
Nilai= (skor yang dicapai/12)X3+1
No

Nama Ketepatan
Waktu

Ketepatan

Ketepatan

Skor yg Nilai

materi

sistematika

dicapai

pengumpulan
tugas

a. Format Penilaian Laporan/Tugas

Rubrik  penilaian;
Aspek yang dinilai
Rubrik
Ketepatan
Waktu Pengumpulan tugas tepat waktu = 4
pengumpulan tugas

Ketepatan materi

Ketepatan sistematika

Pengumpulan terlambat 1 hari

=3

Pengumpulan terlambat 2 hari

=2

Pengumpulan terlambat lebih dari 2 hari =1
Materi yang disusun sangat tepat
=4
Materi yang disusun tepat

=3

Materi yang disusun kurang tepat

=2

Materi yang disusun tidak tepat
Format laporan sangat tepat
=4

=1

21

Format laporan tepat
Format laporan kurang tepat
Format laporan tidak tepat
Pedoman penilaian;

=3
= 2
=1

Nilai= (skor yang dicapai/12)X3+1

4) Pembelajaran Remedial dan Pengayaan
a. Peserta didik yang nilai ulangan harian kurang dari 2,67 segera tutorial sebaya
(dengan siswa yang nilainya lebih dari 2,67), kemudian setiap hari Rabu, jam
14.00 remedial pembelajaran dan remedial tes di ruang Laboratorium Biologi.
b. Peserta didik yang nilai ulangan harianlebih dari 2,67 segera memberi tutorial
(kepada siswa yang nilainya kurang dari 2,67), kemudian setiap hari Rabu,
14.00 mengambil tugas pengayaan di ruang laboratorium Biologi.
15. Media/alat, bahan dan sumber belajar
1. Media/alat : Gambar-gambar dan video mengenai virus, komputer/laptop, LCD
2. Bahan : LKS
3. Sumber Belajar: Bacaan yang relevan dari internet seperti jurnal dan ebook,
Campbell,N.A.,J.B.Reece, dan L.G.Mitchell. (2008) .Biologi Edisi Kedelapan Jilid 1.
Alih Bahasa: Rahayu Lestari. Jakarta.
Irnaningtyas, (2014). Biologi untuk SMA/MA Kelas X Kelompok Peminatan
Matematika dan Ilmu Alam. Jakarta: Erlangga.
Pelczar, M.J dan Chan, E.C.S. (1986). Dasar-Dasar Mikrobiologi 1. Jakarta: UI Press
Schaum. 1983. Genetika, Edisi Kedua.Jakarta: Erlangga
Volk, W.A dan Wheeler, M.F. (1988). Mikrobiologi Dasar, Edisi Kelima. Jakarta:
Erlangga.

Malang, 10 April 2017

Mengetahui,
Kepala Sekolah

Guru Mata Pelajaran
22

Dr. Lud Waluyo, M.Kes
NIP: 19661005 199101 1 001

Aulia Ofi Nilasari
NIM: 201410070311034

23

LEMBAR KERJA SISWA

KELOMPOK

:

ANGGOTA KELOMPOK:
1. ………………………..………….
2. ………………………………..…
3. …………………………………..
4. …………………………………..
5. ……………………….…………..
6. ……………………………….…..
7. ……………………………………
8. ……………………………………
9. ……………………………………
10.
…………………………………….

1

A.


TUJUAN PEMBELAJARAN
Mendeskripsikan ciri-ciri dan struktur virus



Menjelaskan tahapan reproduksi virus

B.

ALAT DAN BAHAN:
Alat: model gambar virus dan gambar tahapan reproduksi virus.

C.

CARA KERJA
1. Amati dengan seksama model gambar virus dan tahapan reproduksi virus.
2. Diskusikan dengan teman sekelompok ciri-ciri, struktur dan reproduksi virus
berdasarkan pengamatan
3. Tulis dan jelaskan hasil diskusi pada lembar yang sudah disediakan.

D.

HASIL PENGAMATAN/DISKUSI
1. Ciri-Ciri Virus:

2. Struktur Virus:

2

3. Reproduksi Virus
a. Dibawah ini merupakan siklus …........... dan jelaskan proses replikasi virus
berdasarkan nomor pada gambar
5
6

4

1
3
2

a) Daur ………………………………….
1. Tahap: ……………………………..

2. Tahap: ………………………………..

3. Tahap: ……………………………….

4. Tahap: …….……………………………

3

5. Tahap: ………………………………….

6. Tahap: …………………………………

b. Dibawah ini merupakan siklus …........... dan jelaskan proses replikasi virus
berdasarkan nomor pada gambar

b) Daur…………………….
1. Tahap: …..……………………..………………………………

4

2. Tahap: ………………………………………………………….

3. Tahap: …..……………………..………………………………

4. Tahap ………………………………………………………….

5. Tahap: …..……………………..………………………………

4. KESIMPULAN

……………………………………………………………………………………………
……….

5

Dokumen yang terkait

STUDI PENJADWALAN DAN RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB) PADA PROYEK PEMBANGUNAN PUSAT PERDAGANGAN CIREBON RAYA (PPCR) CIREBON – JAWA BARAT

34 235 1

STUDI ANALISA PERHITUNGAN RENCANA ANGGARAN BIAYA GEDUNG KULIAH STIKES SURYA MITRA HUSADA KEDIRI JAWA TIMUR

24 197 1

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

2 5 46

DESKRIPSI PELAKSANAAN PERJANJIAN KREDIT USAHA RAKYAT KEPADA USAHA MIKRO KECIL dan MENENGAH (Studi Pada Bank Rakyat Indonesia Unit Way Halim)

10 98 46

MENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA REALIA DI KELAS III SD NEGERI I MATARAM KECAMATAN GADINGREJO KABUPATEN TANGGAMUS TAHUN PELAJARAN 2011/2012

21 126 83

PELAKSANAAN PEMUNGUTAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN SEKTOR PERTAMBAKAN DI KABUPATEN LAMPUNG SELATAN

6 47 9

PENGARUH KEMAMPUAN AWAL MATEMATIKADAN MOTIFBERPRESTASI TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA DALAM PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL

8 74 14

PENGGUNAAN BAHAN AJAR LEAFLET DENGAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM GERAK MANUSIA (Studi Quasi Eksperimen pada Siswa Kelas XI IPA1 SMA Negeri 1 Bukit Kemuning Semester Ganjil T

47 275 59

GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA DESA KUBULIKU JAYA KECAMATAN BATU TULIS KABUPATEN LAMPUNG BARAT DALAM PELAKSANAAN PEMERINTAHAN DESA

13 91 69

PENINGKATAN HASIL BELAJAR TEMA MAKANANKU SEHAT DAN BERGIZI MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR-SHARE PADA SISWA KELAS IV SDN 2 LABUHAN RATU BANDAR LAMPUNG

3 72 62