UJI LINEARITAS WILAYAH RAWAN KEBAKARAN P (1)

UJI LINEARITAS ANTARA JUMLAH PENDUDUK DAN
PERUBAHAN GUNA LAHAN
Aurellia Faneska_1630600281
1

Mahasiswa Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota, Universitas Pasundan, [email protected]

Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota – Universitas Pasundan Bandung
Jl. Dr. Setiabudi No.193, Kota Bandung

1. Pendahuluan
Penggunaan lahan merupakan wujud nyata dari pengaruh aktivitas
manusia terhadap sebagian fisik permukaan bumi. Faktor yang
menyebabkan perubahan penggunaan lahan adalah semakin meningkatnya
jumlah penduduk, sedangakan luas lahannya tetap. Pertambahan penduduk
dan perkembangan tuntutan hidup akan menyebabkan kebutuhan ruang
sebagai wadah semakin meningkat. Perubahan fungsi lahan ini merupakan
suatu transformasi dalam pengalokasian sumber daya lahan dari satu
penggunaan/fungsi kepada penggunanaan lainnya dikarenakan adanya
faktor


internal

maupun

eksternal.

Menurut

Bintarto

(1983),

mengungkapkan bahwa telah terjadi gerakan penduduk yang terbalik yaitu
dari kota ke daerah pinggiran kota yang sudah termasuk wilayah desa.
Daerah pinggiran kota sebagai daerah yang memiiliki ruang relatif masih
luas memiliki daya tarik bagi penduduk dalam memperoleh tempat tinggal.
Bentuk penggunaan lahan suatu wilayah terkait dengan pertumbuhan
penduduk dan aktivitasnya, semakin meningkatnya jumlah penduduk di
suatu tempat akan berdampak pada makin meningkatnya perubahan
penggunaan lahan. Selain itu, dengan adanya pertumbuhan dan aktivitas

penduduk yang tinggi akan mengalami perubahan penggunaan lahan yang
cepat. Maka karena itu, ada dua variabel yang terkait terhadap perubahan
penggunaan lahan yang akan kita uji dengan menggunakan uji linearitas
yaitu variabel pertambahan jumlah penduduk dan variabel aktivitas
penduduk.
2. Teori
a. Uji Linearitas

Uji linearitas bertujuan untuk mengetahui apakah dua variabel
mempunyai hubungan yang linear atau tidak secara signifikan. Uji ini
biasanya digunakan sebagai prasyarat dalam analisis korelasi atau regresi
linear. Pengujian pada SPSS dengan menggunakan Test for Linearity
dengan pada taraf signifikansi 0,05. Dua variabel dikatakan mempunyai
hubungan yang linear bila signifikansi (Linearity) kurang dari 0,05.
b. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari
orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya


(Sugiyono,

2012:61).Pada

penelitian

ini

telah

ditentukan 2 variabel, yaitu variabel bebas atau variabel independen
dan variabel terikat atau dependen.Variabel bebas atau variabel
independen. Menurut Sugiyono (2011:61) variabel bebas atau
independent adalah “Merupakan variabel yang mempengaruhi atau
yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen
(terikat)”. Sedangkan variabel terikat atau dependen merupakan
variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya
variabel bebas (Sugiyono, 2011:61).
c. Lahan
Lahan adalah keseluruhan lingkungan


yang

menyediakan

kesempatan bagi manusia menjalani kehidupannya (Rahayu, 2007).
Lahan adalah tanah yang sudah ada peruntukkannnya dan umumnya
ada pemiliknya, baik perorangan atau lembaga (Budiono, 2008).
Berdasarkan pada dua pengertian tersebut, maka dapat diartikan bahwa
lahan merupakan bagian dari ruang merupakan unsur penting dalam
kehidupan manusia sebagai ruang maupun sumber daya, karena
sebagian besar kehidupan manusia tergantung pada lahan yang dapat
dipakai sebagai sumber penghidupan, yaitu dengan mencari nafkah
melalui usaha tertentu selain sebagai pemukiman. Lahan merupakan
suatu daerah dipermukaan bumi dengan sifat-sifat tertentu yang
meliputi biosfer, atmosfer, tanah, lapisan geologi, hidrologi, populasi
tanaman, binatang dan hasil kegiatan manusia masa lalu dan masa
sekarang sampai pada tingkat tertentu. Sifat-sifat tersebut mempunyai

pengaruh yang berarti terhadap penggunaan lahan oleh manusia pada

masa sekarang dan masa yang akan datang (FAO, 1976). Lahan
menurut Bintarto (1977), lahan dapat diartikan sebagai land settlement
yaitu suatu tempat atau daerah dimana penduduk berkumpul dan hidup
bersama, dimana mereka dapat menggunakan lingkungan setempat
untuk

mempertahankan,

melangsungkan

dan

mengembangkan

hidupnya.

d. Tata Guna Lahan
Tata guna lahan (land use) adalah suatu upaya dalam merencanakan
penggunaan lahan dalam suatu kawasan yang meliputi pembagian
wilayah untuk pengkhususan fungsi-fungsi tertentu,misalnya fungsi

pemukiman, perdagangan, industri, dll.
e. Perubahan Guna Lahan
Perubahan

guna

lahan

menurut

Sandy

(1960,

dalam

Rolobessy,1999:19) suatu daerah yang mempunyai jumlah penduduk
persatuan wilayah lebih banyak akan mempunyai intensitas kegiatan
ekonomi lebih besar dibandingkan dengan daerah lain yang
penduduknya lebih sedikit. Hal ini dikarenakan adanya konsentrasi

kegiatan cenderung terpusat pada lahan yang dapat memberikan
kesempatan hidup lebih besar untuk memenuhi kebutuhan hidup
manusia, maka perubahan guna lahan dapat saja terjadi pada pinggiran
wilayah yang mempunyai kualitas yang lebih dibanding dengan yang
lain. Menurut Sandy (1960) perubahan penggunaan lahan dapat saja
terjadi apabila adanya perubahan/perbedaan nilai fungsi lahan
sebelumnya dan sesudahnya yang bernilai ekonomi lebih tinggi dari
sebelumnya. Salah satu pendorongnya adalah peningkatan jumlah
penduduk dan kegiatan lainnya dapat menimbulkan perubahan dalam
penggunaan lahan. Perubahan penggunaan lahan pertanian ke
nonpertanian disebabkan oleh aktivitas manusia serta adanya faktor
lain berupa bencana alam, dsb (Madjid,1997:12). Perubahan guna
lahan dapat saja terjadi apabila ada pemenuhan antara kebutuhan

ekonomi, sosial budaya terhadap ruang yang ada serta pertambahan
jumlah penduduk.
f. Pertumbuhan Penduduk
Menurut MKDU ISD bahwa pertumbuhan penduduk merupakan
salah satu faktor yang penting dalam masalah sosial ekonomi
umumnya dan masalah penduduk pada khususnya. Karena di samping

berpengaruh terhadap jumlah dan komposisi penduduk juga akan
berpengaruh terhadap kondisi sosial ekonomi suatu daerah atau negara
maupun dunia. Pertambahan penduduk pada dasarnya dipengaruhi oleh
faktor – faktor demografi sebagai berikut :
 Kematian (Mortalitas)
 Kelahiran (Natalitas)
 Migrasi (Mobilitas)
Kelahiran dan kematian dinamakan faktor alami, sedangkan
perpindahan penduduk dinamakan faktor non alami. Di dalam
pengukuran

demografi

ketiga

faktor

tersebut

diukur


dengan

tingkat/rate. Tingkat/rate adalah ukuran frekuensi suatu penyakit atau
peristiwa/kejadian tertentu yang terjadi pada suatu populasi selama
periode waktu tertentu, dibandingkan dengan jumlah penduduk yang
menanggung resiko tersebut.
3. Metodelogi
Metode yang digunakan adalah pengujian pada SPSS dengan
menggunakan uji linearitas yang bertujuan untuk mengetahui apakah
dua variabel mempunyai hubungan yang linear atau tidak secara
signifikan. Karena data yang baik seharusnya memiliki hubungan
yang linier antara variabel predictor (X) dengan variabel kriterium
(Y). Sedangkan pengujian pada SPSS dengan menggunakan Test for
Linearity dengan pada taraf signifikansi 0,05. Dua variabel dikatakan
mempunyai hubungan yang linear bila signifikansi (Linearity) kurang
dari 0,05. Jika nilai signifikansi lebih besar dari 0,05, maka
kesimpulannya adalah terdapat hubungan linear secara signifikan
antara variabel predictor (X) dan variabel kriterium (Y). Begitupun
sebaliknya. Dan juga jika nilai Fhitung lebih kecil dari Ftabel. Maka


kesimpulannya terdapat hubungan linear secara signifikan antara
variabel predictor (X) dan variabel kriterium (Y). Begitupun
sebaliknya.
4. Hasil dan Pembahasan
4.1 Tahapan Pengerjaan
Aplikasi pada SPSS :
Berikut merupakan langkah – langkah dalam menggunakan Uji
Linearitas pada SPSS, diantaranya :
1. Buka SPSS
2. Klik Variabel View, kemudian pada bagian Name tulis saja
pertumbuhan penduduk, kemudian di baris selanjutnya perubahan guna
lahan, pada kolom Type ubah menjadi Numeric.
3. Kemudian pindahkan ke bagian Data View dan lengkapi data
seperti gambar di bawah ini.

4. Klik menu Analyze, kemudian pilih Compare Means, dan klik
Means

5. Selanjutnya akan muncul kotak dengan nama Means, masukkan

variabel Pertumbuhan Penduduk (X) ke kotak Independent List dan
variabel Perubahan Guna Lahan (Y) ke kotak Dependent List.

6. Selanjutnya, klik Options, pada Statistics for First Layer, pilih
Test of Linearity, kemudian klik Continue.

7. Klik OK, maka akan keluar hasil sebagai berikut.

4.2 Pembahasan
Dalam pengambilan keputusan, dapat dilihat dari nilai siginifikansi
dan nilai Fhitung pada Tabel Anova. Maka dapat dilihat 2 pertimbangan :
a. Berdasarkan Nilai Siginifikansi
Nilai signifikansi yang diperoleh adalah 0,614 yang lebih besar dari 0,05
yang terdapat hubungan linier secara signifikan antara variabel jumlah
penduduk dengan variabel perubahan guna lahan.
b. Melihat Nilai F
Dari output diatas diperoleh nilai Fhitung= 0,655. Lalu lihat nilai Ftabel =
5,41. Karena nilai Fhitung< nilai Ftabel, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat
hubungan yang linear secara signifikan antara variabel jumlah penduduk dan
variabel perubahan guna lahan.
Daftar Pustaka
Chapin, F. Stuart, Jr & Kaiser, E.J., Urban Land Use Planning, Third Edition,
University of Illionis Press, USA.
Jayadinata, T, 1999, Tata Guna Tanah dalam Perencanaan Pedesaan, Perkotaan
dan Wilayah, Edisi Ketiga, ITB, Bandung.
Rolobessy, Mike Yurnida, 1999, Implikasi Spasial Perkembangan Sektor
Industri di Kartasura, Tesis MPKD-UGM.
Sandy, I.M., 1960, Esensi Tata Guna Tanah, Direktorat Tata Guna Tanah,
Depdagri, Jakarta.
Madjid, Ismail, 1997, Faktor-faktor Sosial Ekonomi Individu yang
Berhubungan dengan Alih Fungsi Lahan Pertanian di Desa Sinduadi
Kecamatan Mlati Kabupaten Sleman, Tesis MPKD-UGM.
Budi (2004), Konteks Sosio-Spasial Industri Kekotaan Yang Berlokasi Di
Perdesaan Di Kecamatan Sleman Kabupaten Sleman, Tesis-S2 UGM Tahun
2003.

Sasya

viona,

2012.

Pengertian

pertumbuhan

penduduk.

http://vionasasya.blogspot.co.id/2012/01/pengertian-pertumbuhanpendudkfaktor.html. diaskes pada tanggal 9 maret 2018.
Consultant,duwi.

2011.

Uji

linearitas.

http://duwiconsultant.blogspot.co.id/2011/11/uji-linieritas.html. diakses pada
tanggal 9 maret 2018.
Qurrotullain,

aini.

2013.

Pengertian

variabel

http://repository.upi.edu/3780/6/S_PLB_0901021_CHAPTER3.pdf.
pada tanggal 9 maret 2018.

penelitian.
diakes

Dokumen yang terkait

PERANCANGAN DAN ANALISIS ALAT UJI GETARAN PAKSA MENGGUNAKAN FFT (FAST FOURIER TRANSFORM)

23 212 19

HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PANDANWANGI MALANG

37 211 19

PENGARUH TERAPI TERTAWA TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH SISTOLIK PADA PENDERITA HIPERTENSI DI KLUB SENAM SASANA SUMBERSARI WILAYAH KERJA PUSKESMAS DINOYO MALANG

34 239 24

UJI AKTIVITAS TONIKUM EKSTRAK ETANOL DAUN MANGKOKAN( Polyscias scutellaria Merr ) dan EKSTRAK ETANOL SEDIAAN SERBUK GINSENG TERHADAP DAYA TAHAN BERENANG MENCIT JANTAN (Musmusculus)

50 334 24

OPTIMASI FORMULASI dan UJI EFEKTIVITAS ANTIOKSIDAN SEDIAAN KRIM EKSTRAK DAUN KEMANGI (Ocimum sanctum L) dalam BASIS VANISHING CREAM (Emulgator Asam Stearat, TEA, Tween 80, dan Span 20)

97 464 23

UJI EFEKTIVITAS BENZALKONIUM KLORIDA KONSENTRASI 0,001% DENGAN pH 5 (Terhadap Aktivitas Bakteri Staphylococcus aureus)

10 193 21

UJI EFEKTIFITAS BERBAGAI DOSIS EKSTRAK RIMPANG KUNYIT (Curcuma domestica) TERHADAP KUALITAS SPERMATOZOA TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus)

3 39 1

HASIL UJI KEMAMPUAN DASAR MATEMATIKA MAHASISWA BARU FMIPA TAHUN 2015 DAN ANALISA BUTIR SOAL TES DENGAN MENGGUNAKAN INDEKS POINT BISERIAL

2 67 1

ANALISIS VALIDITAS BUTIR SOAL UJI PRESTASI BIDANG STUDI EKONOMI SMA TAHUN AJARAN 2011/2012 DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN JEMBE

1 50 16

FRAKSIONASI DAN KETERSEDIAAN P PADA TANAH LATOSOL YANG DITANAMI JAGUNG AKIBAT INOKULASI JAMUR MIKORIZA ARBUSKULAR DAN BAKTERI PELARUT FOSFAT (Pseudomonas spp.)

2 31 9