Hasil Beragam Penilaian 2016 Prof Nizam
Ringkasan Hasil-hasil Asesmen
Belajar Dari Hasil UN, PISA, TIMSS, INAP/AKSI
Pusat Penilaian Pendidikan Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Nizam
Kerangka
M A
Pend Agama – Budi Pekerti
TA
Kurikulum P EL
PPKN A JA Matematika
R
K A
O N
Bahasa Indonesia K N
- – NKRI
e
K
2013
- -B
TEK
N Bahasa Inggris P h
O
a
S
n
W
in D
ca n e
- - Ilmu Pengetahuan Alam
LED
e HAM
SO
mo ka
G
SD Ilmu Pengetahuan Sosial sil a
C E
a kr G n
C
IA
a Seni – Budaya
O N
L
si
C
PJOK TEN O N T ST R U
Pengayaan Konteks & Kompetensi
Climate change Bahaya Narkoba An6 Kekerasan Kesehatan Reproduksi Gender
Kemari6man
Ketahanan Bencana Bela NegaraKerangka Sistem Penilaian Pendidikan
- Formatif – diagnostik
Penilaian
- Harian oleh guru
Kelas
- Penekanan qualitative feedback
- Kompetensi dasar
- Kelas 4, 9 • Sumatif • Kelas 9, 12
- Survei • Sensus • PISA, T
- Formatif • Oleh pemerintah
- Summative
siswa
- Semua kelas
Ujian Benchmark Penilaian • Semesteran Terstandar
Sekolah Internasional
- Akhir tahun
- Akhir jenjang
st 21 cs
Nasional SKL
- Oleh sekolah
- PTK 4,8,11
Penilaian eksternal
- Progress monitoring & evaluasi >Kelas 4,8,11
- Survey atau sensus
- Tahunan • Oleh pemerintah
Critical thinking Creativity Communication
Collaboration
Collaborative learning Student-centerd learning
Science Technology
Pengembangan Kecakapan Abad 21 st
Questions : about nature/human being Inquiry & discovery Proposed Explanations
Problems : in adapting to the environment Design & invention strategies Proposed solution
Reasoning WHAT HOW WHY
R Q
PISA Framework
The Content
The PISA 2015 survey focused on science, with reading, mathemaAcs and collaboraAve problem
solving as minor areas of assessment. PISA 2015 also
included an assessment of young people’s financial
literacy, which was opAonal for countries and economies. PISA assesses not only whether students can reproduce knowledge, but also whether they canextrapolate from what they have learned and apply
their knowledge in new situa6ons. It emphasizes the
mastery of processes, the understanding ofconcepts, and the ability to func6on in various types
of situaAons.PISA 2015: Terjadi Kenaikan Capaian Rerata
410 2009 2012 2015 403 402
400 397 396
390 386 383 382
380 375 371 370
360 350 MatemaAka Membaca Sains
Kenaikan mean pada matemaAka dan sains cukup menggembirakan, laju peningkatan urutan ke-‐4. Bila terus dipertahankan pada 2030 capaian akan = negara-‐negara OECD
PISA 2015: Terjadi Kenaikan Capaian Median
370 359
2009 2012 2015 350 350
337 335 327 330
318 310 295 290
275 270 263 250
MatemaAka Membaca Sains
Untuk sistem yang sedang mengalami ekspansi (perluasan wajar 9 tahun, 12 tahun) kenaikan median secara konsisten yang lebih cepat dari mean menunjukkan perbaikan mutu pada sekolah-‐sekolah dengan kualitas rendah
3.65 1.65 0.81 0.18 0.00 2.00 4.00 6.00 8.00 10.00
12.00 14.00 16.00 18.00
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60 65 70 75 80 85 90 95 100 % S e ko la h d e n g a n r e ra ta U N Rerata Nilai UN
Hanya 236 sekolah dari 90.000 SMP/MTs/
Indonesia yang disurvei. Sekolah Indonesia dengan capaian PISA terbaik berada di percentile 93 berdasarkan hasil UN, artinya terdapat
1397 SMA/SMK/MA
yang setara atau LEBIH baik. Note: jumlah
secondary school di
singapore hanya 163
300 350 400 450 500 550 600 650 700
5th 10th 25th 50th 75th 90th 95th
Bias Sampel
Indonesia Singapura Thailand Internasional Sebaran Rerata Sekolah
Sampel % Sains Matema6ka Membaca SMP 2282 35% 384 362 375 MTs 834 13% 368 348 373 SMA 1581 24% 429 423 434 MA 521 8% 410 400 416
61
Hal ini menunjukkan adanya peningkatan akses dan kualitas pendidikan yang inklusif
Kesimpulan
- Meski peningkatan capaian Indonesia cukup signifikan, namun capaian secara umum masih di bawah rerata OECD
- Bila peningkatan ini terus kita pertahankan, maka pada tahun 2030 capaian kita akan
menyamai OECD
- Hal yang terpenting adalah bagaimana kita melakukan tindak lanjut berdasar diagnosa yang dihasilkan dari survei diagnostik PISA
- Siswa harus dibiasakan dengan soal-soal kecakapan berpikir orde tinggi (HOTS)
TIMSS Framework
- Indonesia mengikuti grade-4 TIMSS
Life Science 45% Physical Science 35% Earth Science 20%
Knowing 40% Applying 40% Reasoning 20%
Number 50%
Geometric Shapes & Measures 35% Data Display 20%
Knowing 40% Applying 40%
Science Math
Content Domain Percentage
Content Domain Percentage
Cogni6ve Domain Percentage
Cogni6ve Domain Percentage
Reasoning 20%
IPA & Matematika kelas IV SD TIMSS 2015: Skor IPA
Chinese Taipei Hong Kong SAR Russian FederaAon Japan Korea, Rep. of Singapore Singapore Northern Ireland Hong Kong SAR Chinese Taipei Korea, Rep. of Japan Skor Matema6ka Finland Hungary Slovenia United States Poland Kazakhstan Russian FederaAon Belgium (Flemish) Kazakhstan Norway (5) Portugal England Ireland Czech Republic England Norway (5) Bulgaria Sweden CroaAa United States Netherlands Lithuania Denmark Finland Poland Australia Sweden Canada Slovenia Serbia Denmark Germany Lithuania Ireland Czech Republic Germany Hungary Bulgaria Cyprus Northern Ireland Serbia Slovak Republic Australia Tahun 2015 Netherlands Spain Canada Italy Indonesia Belgium (Flemish) Italy CroaAa Spain mengikuA Portugal New Zealand TIMSS Scale Centerpoint Slovak Republic TIMSS untuk France TIMSS Scale Centerpoint New Zealand France kelas 4 SD Cyprus Turkey Georgia Turkey (sebelumnya Chile Bahrain United Arab Emirates Chile ikut TIMSS kelas Oman Qatar Georgia United Arab Emirates Iran, Islamic Rep. of Indonesia Bahrain Oman Qatar 8)
6 dari bawah Indonesia Iran, Islamic Rep. of Jordan 397 397 Saudi Arabia 4 dari bawah Saudi Arabia Kuwait Morocco South Africa (5) Morocco Kuwait
700 600 500 400 300 300 400 500 600 700
Terdapat 6% SD/MI
yang mutunya
setara atau lebih
baik dari best
performers
Indonesia dlm
TIMSS, yang setara
dengan lebih dari
9000 SD/MI
Yang mempengaruhi capaian: peran orang
tua
Yang mempengaruhi capaian: latar belakang
sosek
Yang mempengaruhi capaian: attitude siswa & kualitas
pembelajaran
Yang mempengaruhi capaian: kondisi sekolah dan
sarprasSoal ini sederhana dan masuk kategori
K
benchmark Low Siswa diminta untuk menuliskan lambang bilangan dari angka terbilang. Hanya (59% ) siswa Indonesia mampu menjawab benar. Terendah ke -‐3 dan di bawah rerata internasional (87%)
Siswa Indonesia
Unggul dalam mengerjakansoal matematika
yang bersifat langsung.Disajikan persamaan matematika, siswa diminta mencari hasil hitung dari persamaan tersebut. Hanya 19% siswa Indonesia yang
mampu menjawab
benar soal ini.Soal ini mengukur kompetensi tentang bangun
datar, mengetahui
panjang sisi jika diketahui keliling bangun. Tidak adanya ilustrasi gambar tampaknya menjadi faktor siswa Indonesia kesulitanmenyelesaikan soal
tersebut.Kategori Low Benchmark
Pada soal kategori low
benchmark seperti
disamping, 81% siswa Indonesia menjawab dengan benar; diatas rerataInternasional (69%)
Kategori Low Benchmark
Pada soal kategori low benchmark seperA di samping, 61% siswa Indonesia mampu
menjawab benar,
jumlah ini dibawah rerata Internasional (86%)Kategori Advance Benchmark
Pada soal kategori Advance benchmark yang mengukur kemampuan
reasoning, sedikit
sekali siswa Indonesia yang mampu menjawab dengan benar (11%), terendah dibandingkan negara-‐negara lainnya
Kesimpulan
• Hasil TIMSS tahun 2015 untuk siswa kelas IV SD masih
belum menggembirakan (meski posisi Indonesia tak lagi juru kunci)• Faktor yang berpengaruh pada capaian: kurikulum,
pembelajaran, guru, orang tua/keluarga, sikap siswa, latar belakang sosek, sarpras- Dari sisi lama pembelajaran siswa SD dan jam
pelajaran matematika Indonesia termasuk paling
lama di antara negara lainnya, tetapi kualitas pembelajaran perlu ditingkatkan
- Sekitar 75% item yang diujikan dalam TIMSS telah
diajarkan di kelas IV SD (lebih tinggi dibanding Korea Selatan yang hanya 68%), namun kedalaman pemahaman masih kurang
Ujian Nasional
- Merupakan ujian terstandar nasional untuk mengukur
capaian pembelajaran siswa pada beberapa mata pelajaran tertentu
- Penggunaan: beragam, mulai dari laporan capaian
siswa/kredensial (SHUN), pemetaan, pembinaan, dsb.
Mulai 2015 tidak lagi dipakai untuk kelulusan • Laporan tidak hanya capaian tapi juga tingkat anomali/
kemungkinan tidak obyektifnya pelaksanaan ujian, melalui pengukuran Indeks Integritas Ujian Nasional
(IIUN)
Ringkasan Hasil UN - SMA/MA Tahun 2015/2016 NR >85: 0.91% 70< NR < 85: 19.06%
IPA: 793.938
55< NR < 70: 37.82%Peserta UN SMA/MA
NR < 55:42.20 % 1.708.367
Persentase yang belum (19,962 sekolah)
NR >85: 0.04 %
mencapai standar
masih Anggi 70< NR < 85: 10.61%
IPS: 844.910
55< NR < 70: 35.40% NR < 55: 53.95%
Lainnya: 55.886
NA, 12% <=50, 23% >50-70, 31% >70-80, 19% >80, 15% UNBK, 1% 0% 5%
10% 15% 20% 25% 30% 35%
- Tahun lalu jenjang SMA dengan IIUN>70 hanya 35%, tahun ini meningkat menjadi
NA <=50 >50-‐70 >70-‐80 >80 UNBK NA, 1% <=50, 10% >50-70, 28% >70-80, 40% >80, 11% UNBK, 10%
- IIUN mendorong sekolah makin berintegritas dalam menyelenggarakan UN
NA <=50 >50-‐70 >70-‐80 >80 UNBK 0% 10%
20% 30% 40% 50%
2015 2016 61% 35%
61%
Catatan: IIUN mengukur kejujuran dalam penyelenggaraan UN, TIDAK MENGUKUR KEJUJURAN SEKOLAH!! Meski hasil kajian lapangan diperoleh fakta: sekolah dengan IIUN tinggi memiliki budaya kejujuran yang tinggi pula [UAD, 2016]
Direleasenya IIUN pada tahun 2015 mendorong sekolah makin jujur dalam ujian
07 Dampak direleasenya IIUN th 2015
Terjadi Peningkatan IIUN
08 UNBK 2015,
12%
Siapa yang ikut UNBK 2016?
NA, >80, 6% 36%
<=50, 11%
IPA
- Kelompok IPA:
>50-70 , 22%
- 36% SMA dengan IIUN 2015 >80 >70-80
, 25%
- 52% SMA dengan IIUN 2015 <80
- 12% SMA yang tahun lalu sudah
UNBK
- Kelompok IPS:
UNBK
- 30% SMA dengan IIUN 2015>80
2015, 12%
- 58% SMA dengan IIUN 2015 <80
>80, NA, 6% 30%
- 12% SMA yang tahun lalu sudah
<=50,
UNBK
12%
IPS >70-80, >50-70, 24% 28%
75.09 67.85 62.53 70.27
- Sekolah UNKP dengan IIUN rendah di tahun 2015 yang mengikuti UNBK tahun 2016 cenderung “ terkoreksi ” nilainya.
- Semakin rendah IIUN tahun 2015 semakin besar penurunan nilai setelah menggunakan UNBK
- Terbukti IIUN mengukur tingkat integritas dalam pelaksanaan UN
- UNBK meningkatkan kejujuran ujian
69.02 49.24 50.96
- 4.6 >25,8
- >7,8
- 7,3
- Tujuan perubahan adalah agar guru-guru mengajar berdasar kurikulum, siswa belajar berdasar kurikulum, bukan berdasar indikator soal UN
- Orientasi pembelajaran pada ketuntasan belajar (mastery learning)
- Mendorong kompetensi abad 21 seperti kemampuan menyelesaikan masalah (problem solving), berpikir kritis (critical thinking)
- Mengembalikan dari belajar merujuk pada “kurikulum Ujian Nasional” menjadi kurikulum nasional jenjang SMA/MA/SMK
- Pengukuran capaian siswa berdasar UN ternyata selaras dengan capaian PISA maupun TIMSS
- Siswa-siswa masih lemah dalam kecakapan kognitif order tinggi (seperti menalar/ menganalisa/mengevaluasi)
- Penilaian kelas sehari-hari harus dibiasakan dengan soal-soal HOTS agar anak terdorong kemampuan berpikir kritisnya
- Peningkatan mutu pendidikan dapat didorong
- Tahun 2017 Ujian Nasional tetap dilaksanakan seperti tahun 2016, sesuai PP 19/2005, PP 32/2013, dan PP 13/2015.
- Hasil UN digunakan untuk pemetaan mutu, pertimbangan seleksi masuk jenjang pendidikan berikutnya, dan pembinaan satuan pendidikan.
- UN tahun 2017 dilaksanakan dengan UNBK sebagai moda utamanya.
• Pada tahun 2017 Ujian Sekolah ditingkatkan mutunya menjadi
- Soal USBN dibuat oleh guru melalui KKG/MGMP dengan mengacu pada kisi-kisi yang dikeluarkan oleh BSNP.
- Pemerintah memberikan pelatihan bagi guru agar dapat membuat ujian sekolah yang semakin berkualitas.
- Untuk meningkatkan efisiensi, mutu, reliabilitas, integritas, dan kehematan UN dilaksanakan dengan moda UNBK
- Jadwal UN jenjang SMK, SMA, dan SMP tidak bersamaan sehingga komputer dapat digunakan bersama (resource sharing)
- Sekolah dengan jumlah komputer lebih dari 20 buah dan memiliki server dapat ditetapkan menjadi penyelenggara USBN
- Siswa SMA dari sekolah yang belum memiliki infrastruktur UNBK mengikuti ujian di SMK atau SMP penyelenggara UNBK, demikian pula sebaliknya
- Dinas Provinsi menetapkan tempat ujian bagi siswa dari sekolah yang belum memiliki fasilitas berdasar kedekatan jarak antar sekolah
- Sudah terdata 12.058 sekolah/madrasah siap menjadi penyelenggara UNBK
- Mata pelajaran USBN:
- – SMP: Agama, PPKN, IPS
- – SMA: Agama, PPKN, Sejarah Umum – SMK: Agama, PPKN, Keterampilan Komputer
- Pelaksanaan USBN:
- – Guru inti diberikan pelatihan penulisan kisi-kisi/indikator soal, penulisan soal, dan penskoran soal baik pilihan ganda maupun yang bukan pilihan ganda
- – Penulisan soal oleh guru yang tergabung dalam KKG/MGMP di
- – Master soal disimpan Kepala Sekolah – Buku soal ujian dicetak dan disimpan di sekolah masing-masing
- – Pelaksanaan USBN sepenuhnya menjadi tanggung jawab mutlak
- – Penskoran hasil USBN dilakukan oleh guru secara silang antar sekolah dalam gugus
- beberapa gugus))
- Pelaksa na UN di Daerah • Koordin asi Pelaksa naan UN Kab/ Kota • Pengaw asan UN
- Pelaksana UN
- Pengawas ujian secara silang
- Pelaksana US
- Penyusunan soal US
- Standar UN
- POS UN
- Kisi-kisi UN
- Penyelengg ara UN
- Memindai LJUN >Bank Soal 20-25% soal sebagai anchor
- Fasilitasi instrumen/ sistem
- Pembinaan • Konsolidasi h>Monev UN
- Pelaksana UN
- Bank Soal UN
- Instrumen UN
- Manajemen UN
- Olah hasil UN
- Koordinasi USBN
- Pengawasan
- Mengembangkan soal
- Pengolahan hasil
- Pelaksana USBN
- Pengawas USBN secara silang
- Peraturan BSNP No. 0034/P/BSNP/XII/2015 • Peraturan Kabalitbang Kemendikbud No.
- http://puspendik.kemdikbud.go.id/ inap-sd
- Dalam numerasi: Kemampuan menalar perlu ditingkatkan
- Dalam literasi: kemampuan integrasi dan evaluasi informasi masih lemah
- Membentuk siswa sbg pembelajar sejati (Q & P)
- Assessment for & as learning
- Formatif dan diqgnostik
- Pengembangan panduan penilaian
- Pengembangan modul pelatihan
- Pelatihan IN, IP, guru
- Penulisan soal HOTS
- Sumber informasi penilaian (rumah penilaian) [bersama program inovasi]
- Pengembangan model [bersama program inovasi]
- Uji coba/piloting [bersama program inovasi]
- Penilaian kelas untuk menumbuhkembangkan
- Kecakapan guru kompetensi dan daya nalar (critical thinking) untuk meran
- Authentic assessment untuk menguatkan dan menggunakan problem solving
- Project-based assessment –lintas mapel- untuk integrasi pengetahuan, collaboration skills bentuk penilaian
- Ilmu sosial: project dengan debat dan argumentasi (communication ski>Rubrik penilaian
- Peer tutoring: menguatkan pemahaman, communication skills, collaboration sk>Umpan balik KI1-KI4
- ICT enhanced learning: ICT lite
- Pada siswa/
- Positive feedback
- – Membangun attitude siswa
- Pada pembelajaran
- – Membantu siswa menyadari kesalahan dan menguasai pengetahuan
- Reading, math, science
• 2018: Reading sebagai domain utama
(major domain)- Global competency
- Financial literacy
- CBT
54.75 62.93 64.4
40 45 50 55 60 65 70 75 80
<=50 <=70 <=80 >80 UNBK Nila i UN Rerata Se k o la h (2015 & 2016) Perubahan Capaian 2015-2016 SMA/MA jurusan IPA dari PBT-CBT berdasar IIUN
Nilai 2015 nilai 2016
IIUN tahun 2015
Dengan UNBK dihasilkan pengukuran capaian yang lebih benar
09
Validasi IIUN
Keragaman capaian SKL tak terdeteksi kalau hanya berdasar Nilai Sekolah
Peta rerata nilai Ujian Sekolah
Keterangan Pemekaran 6.00 - 7.00 7.00 - 8.00 8.00 - 9.00 9.00 - 10.00
Peta Keragaman capaian SKL
berdasar Nilai Rerata UN (murni) SMA
Peta rerata nilai Ujian Nasional
Keterangan Pemekaran 6.00 - 7.00 < 4.00 7.00 - 8.00 4.00 - 5.00 8.00 - 9.00 5.00 - 6.00
Peta Indeks Integritas Ujian Nasioal
SMA – IPA
IIUN rendah mengindikasi besar kemungkinan terjadi kecurangan dalam pelaksanaan UN
Validasi: Profil Level Kemampuan Siswa Indonesia
kurang cukup baik Sangat baik Indonesia (UN) Hasil UN 2015
27 38 32
3 share low performer share middle performer share high performer Peru
Indonesia
75.7 Qatar
69.6 Malaysia
51.8 Thailand
49.7 Finlandia
12.3 Jepang
11.1 Korea
9.1 Hongkong
8.5 China Singapore
8.3 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100%
Validasi: Profil Level Kemampuan Siswa Indonesia
kurang cukup baik Sangat baik Indonesia (UN) Hasil UN 2015
27 38 32
3 share low performer share midde performer share high performer Peru
Indonesia
49.8 Thailand
46.7 Malaysia
33.7 Korea
14.4 Finlandia
11.5 Singapura
9.6 Jepang
9.6 Hongkong
9.4 China 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100%
Korelasi PISA dan UN
Strata PISA Math Read Science UNIIUN
Good 470.05 477.29 455.88 71.95 72.61 Moderate 377.15 403.06 398.32 62.30 64.34
Poor 367.62 383.66 390.47 52.05 73.34
Hasil PISA 2015 menunjukkan capaian sekolah dengan rerata UN tinggi dan IIUN baik secara signifikan lebih tinggi dibanding yang rerata UN rendah
13
Perubahan Kisi-kisi UN 2015 dan 2016 Aspek Kisi-kisi 2015 Kisi-kisi 2016
Masa 2011-2015 Mulai 2016 berlaku Komponen Terdiri dari 2 komponen: Dua dimensi: cakupan materi kompetensi & indikator soal dan level kognitif yang diukur (apa yang akan ditanyakan) Bentuk Indikator spesifik merujuk soal Tidak ada indikator soal yang akan diujikan Leveling Belum secara eksplisit Dengan leveling yang lebih mencerminkan leveling eksplisit: kognitif, yang ada tingkat 40% memahami kesukaran: 40% mengaplikasikan 40% mudah, 40% sedang, 20% 20% menalar (reasoning) sulit. Ada 10% soal HOTS
13
Mengapa Kisi-kisi Diubah?
Proporsi soal High Order of Thinking pada Ujian Nasional 2016 ditingkatkan... Contoh Matematika – Materi Kesebangunan UN 2015 UN 2016
Panjang bayangan sebuah Perhatikan gambar sketsa kebun berikut! menara 15 m dan pada D C saat yang sama sebuah tiang pancang memiliki panjang bayangan 3 m.
2m 2m Jika tinggi tiang pancang 7 m, maka tinggi menara
B A adalah .... E
A. 19 meter Sebidang kebun berbentuk jajaran genjang. Bagian B. 22 meter dalam kebun dibuat taman dengan panjang AB = 20
Di sekeliling taman akan dibuat jalan. Jika kebun dan
D. 35 meter taman sebangun, luas jalan adalah …
2
2 A. 66 m C. 300 m
2
2 B. 132 m D. 360 m
Kesimpulan
melalui asesmen yang baik
Kebijakan tentang Ujian Nasional dan
Ujian Sekolah
Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) untuk beberapa mata pelajaran
Persiapan Pelaksanaan UN 2017
Pelaksanaan USBN
Kabupaten/Kota/Gugus dengan mengacu pada kisi-kisi USBN
Kepala Sekolah
ALUR PENYUSUNAN SOAL USBN KKG/MGMP
BSNP
1 Standar &
1 Puspendik Kisi-kisi
2 Menyu sun
25%
3 soal soal standar
Paket soal bersa ma
Digunakan untuk ujian sekolah
1 berstandar nasional
4 Catatan: SMA/K dilaksanakan MGMP level Kabupaten/Kota ((bila terlalu besar dibagi dalam
Skema Proses Ujian
Ujian Nasional dan Ujian Sekolah
Ujian Sekolah Berstandar Nasional
Kebijakan Standar POS
Dinas Kab/ Kota Dinas Provinsi
M e n e ta p ka n soal
PELAKU UTAMA
UN
Dewan Pend. Kab/Kota
P4 TK Pengawasan
P e mb in a a n
P Pengawasan
Provinsi KKG/ MGM
LPM P Dewan Pend.
Sekola h
Kisi-kisi Ujian/ Kompetensi Dasar Monev
GTK, Dikdasmen, PAUD Dikmas
Kemendikbu d BSNP Balitbang,
Sumber:
Pengawasan UN Pergurua n Tinggi
Dewan Pend. Provinsi
Dinas Provinsi Dinas Kab/ Kota
LPMP Pengawasan UN
Sekolah
Kebijakan
& Dikdasm en
Kemendik bud BSNP Balitbang
A K SI Asesmen Kompetensi Siswa Indonesia
Kompetensi yang diukur: Literasi Numerasi Sains
APAKAH AKSI/INAP ?
MANFAAT AKSI/INAP
Diikuti oleh siswa seluruh Provinsi (sampling)
Dilakukan pada kelas 4, 8, 11 Tidak ada Lulus/Gagal Mengukur kompetensi kognitif Dilengkapi survei guru, siswa, ortu SURVEI JENJANG SIFAT AKSI/INAP adalah program pemetaan capaian pendidikan untuk memantau mutu pendidikan secara nasional/daerah yang menggambarkan pencapaian kemampuan siswa yang dilakukan melalui survei yang sifatnya “longitudinal”.
Sifat: Sampling Low stake Diagnostik untuk perbaikan
1. NERACA Ketercapaian, kekuatan, dan kelemahan pendidikan sehingga dapat dilakukan intervensi yang tepat
2. DIAGNOSA Aspek kompetensi yang perlu perbaikan faktor penunjang/ penghambat keberhasilan
3. KOMPETENSI Mendorong ketercapaian kompetensi, terutama literasi dan numerasi
4. STANDAR PENDIDIKAN Anak tangga progresif untuk meningkatkan capaian standar pendidikan Diikuti oleh siswa seluruh Provinsi (sampling)
4
8
11 Dilakukan pada
kelas 4, 8, 11 Tidak ada Lulus/Gagal
Pengenalan bentuk tes perlu, tapi tidak perlu drilling soal Sifat A K SI/INAP Manfaat A K SI/INAP bagi Daerah/
Pemerintah
STANDAR PENDIDIKAN: NERACA: KOMPETENSI: Anak tangga progresif untuk Ketercapaian, Mendorong ketercapaian meningkatkan capaian kekuatan, dan kompetensi, terutama literasi standar pendidikan kelemahan pendidikan dan numerasi sehingga dapat dilakukan intervensi yang tepat
Hasil A K SI – Asesmen Kompetensi Siswa Indonesia /INAP
HASIL A K SI/
INAP 2016 DAN PISA 2012
INDONESIA
INAP 2016 Indonesia
PISA 2012
Programme for International Student Assessment 75,7% Low Performer 24% Middle performer AKSI/INAP 2016
Indonesia National Assessment Programme 73,61% Low Performer 25,38 % Middle Performer
HASIL A K SI/
Sumber: http://puspendik.kemdikbud.go.id/inap-sd/
INAP 2016 DKI JAKARTA JAWA BARAT JAWA TENGAH DI YOGYAKARTA NTB NTT PAPUA
Contoh Perbandingan Capaian Literasi Membaca Antardaerah
HASIL A K SI/
INAP 2016
NASIONAL
Sumber: http://puspendik.kemdikbud.go.id/inap-sd/
HASIL A K SI/
INAP SD 2016 Meruju Integrasi Evaluasi Interpreta k si
PETA WILAYAH
Persentase Siswa dengan Kemampuan Literasi
Membaca Kurang
PETA WILAYAH
Persentase Siswa dengan Kemampuan Numerasi/Literasi
Matematika Kurang
PETA WILAYAH
Persentase Siswa dengan Kemampuan Literasi IPA Kurang
PETA JALAN
INAP 2016 2017 2018 2019 2020
INAP
INAP
INAP
INAP
INAP SD SMP SMA/K SMP SD Tren capaian
Tren Gerakan Pembin
Pembina
SMP
aan SD Literasi capaian SD an SD Nasional
Pembinaan SD dan SMP Pembinaan (GLN)
Pembinaan SMP SMP dicanang Pembinaan kan
Pembinaan SMA SMA
Penilaian dan Umpan Balik
Seberapa efektifkah umpan balik hasil penilaian terhadap peningkatan mutu?
Penilaian akan mampu
meningkatkan mutu, hanya jika
informasi hasil penilaian dijadikan umpan balik. Baik kepada siswa, guru, sekolah, orang tua, maupun pemangku kebijakan.Penilaian Kelas
School-based assessment
Assessment as learning
Assessment for learningmeaningful assessment & feedback for learning improvement Rich & sound assessments Research & evidence based Classroom-based assessment
Assessment of learning External assessment
Penilaian kelas & umpan balik
berbagai model/
ortu
penilaian bermutu kunci
pendidikan bermutu2018
Lingkup
Contoh Soal
Literasi Membaca
Level Kogni6f adalah focus and retreive Kemampuan membaca grafik Mul6ple Tab wacana Drag and drop kotak pilihan
Dua wacana yang berbeda Siswa diminta mengintegrasi isi kedua wacana dan menginterpretasi
Siswa membuat email Informasi alamat email dan subjek email ada di window yang pop-‐up jika menekan tombol cara bermain
Contoh Soal
Literasi Sains
Laboratorium
Maya yang
menyajikan
efek visual
serta data
Siswa harus
efek6f
melakukan
simulasi dengan
secara tepat
menentukan
variabel
manipula6f
Contoh Soal
Literasi Finansial
Menentukan pilihan
pekerjaan
berdasarkan besar
pajak penghasilan
Menentukan
investasi yang sesuai
dengan tujuan
pemilik
Mempelajari
polis asuransi Contoh Soal
Literasi Kompetensi Global
Dimensions of Global Competence
Bersikap kri6s
terhadap isu
sosial
Peka terhadap
dampak industri
pada lingkungan