BAB II GAMBARAN UMUM PENDIDIKAN TEKNOLOGI KIMIA INDUSTRI (PTKI) MEDAN - Analisis Kepuasan Pelanggan (Mahasiswa) Dengan Menggunakan Metode Servqual Dan QFD (Quality Function Deployment) Pada Jurusan Teknologi Mekanik Industri PTKI Medan

  

BAB II

GAMBARAN UMUM PENDIDIKAN TEKNOLOGI KIMIA

INDUSTRI (PTKI) MEDAN

2.1. Sejarah Pendidikan Teknologi Kimia Industri (PTKI) Medan

  Pada awal berdirinya, PTKI merupakan Pusat Pendidikan dan Pengembangan Industri Kimia disingkat Pus-PPIK. Didirikan pada tahun 1982 dengan bantuan

  

Grant Aids dari pemerintah Jepang yang dikelola oleh suatu badan kerjasama luar

  negeri pemerintah Jepang yang bernama JICA (Japan International Chemical Agency ) .

  Pus-PPIK yang berlokasi di Jl. Medan Tengara VII Medan diresmikan penggunaannya oleh bapak Menteri Perindustrian pada bulan Pebruari 1983 yang mempunyai areal seluas 8 Ha terdiri dari separuh kampus Pus-PPIK dan separuhnya lagi untuk perumahan pegawai, asrama mahasiswa, kantin dan fasilitas olahraga lainnya .

  Pada awal berdirinya Pus-PPIK menyelenggarakan pendidikan program Diploma III dengan jurusan Teknologi Kimia dan Teknik Pemeliharaan Mesin dengan jumlah mahasiswa masing–masing jurusan 50 (lima puluh) orang.

  Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Perindustrian No.467/M/SK/1986, tanggal 13 Desember 1986 nama Pusat Pendidikan dan Pengembangan Industri Kimia diubah menjadi Pendidikan Teknologi Kimia Industri disingkat menjadi PTKI sebagai unit pelaksanaan teknis di bidang Pendidikan Teknologi Kimia Industri dalam lingkungan Departemen Perindustrian dan Perdagangan yang berada di bawah dan tanggung jawab kepada Sekretaris Jenderal yang sehari–harinya dibina oleh kepala.

  2.1.1. Dasar Pendidikan

  a. Pancasila dan Undang–Undang Dasar 1945

  b. Ketetapan MPR No.II / MPR / 1986 tentang Garis–Garis Besar Haluan Negara

  c. Undang–Undang Pendidikan No. 22 Tahun 1981 tentang Perguruan Tinggi

  d. Undang–Undang Republik Indonesia No. 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional

  e. Peraturan Pemerintah No. 3 Tahun 1988 f. Peraturan Pemerintah No. 60 Tahun 1999 .

  2.1.2. Latar Belakang Pendidikan Teknologi Kimia Industri

  a. Pembangunan Industri Nasional secara mendasar memerlukan tenaga terdidik dan terampil dengan keahlian tertentu/khusus dalam bidang kimia industri baik pada tingkat Perguruan Tinggi maupun tingkat profesional.

  b. Perkembangan industri Indonesia yang kaya dengan sumber bahan mentah sudah berkembang sangat pesat, baik itu berupa industri kimia maupun industri–industri lainnya, dilihat dari jumlah maupun tingkat kecanggihan teknologinya, untuk itu diperlukan tenaga–tenaga yang mempunyai pengetahuan dan keterampilan baik untuk menangani/

  c. Sumber daya manusia di Indonesia sangat besar, lulusan SMU dan SMK setiap tahunnya bertambah banyak dan menuntut penyediaan kesempatan belajar di Perguruan Tinggi/Akademi.

  d. Untuk memenuhi kebutuhan tenaga Ahli Madya yang sangat diperlukan oleh industri/pebrik tersebut perlu diselenggarakan Pendidikan Program Diploma III di bidang Industri Kimia dengan nama Pendidikan Teknologi Kimia Industri.

2.1.3. Ruang Lingkup Pendidikan Teknologi Kimia Industri

  Sesuai dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi Pendidikan Teknologi Kimia Industri mempunyai tiga fungsi, yaitu penyelenggarakan pendidikan yang bersifat regular, penelitian, pengabdian pada masyarakat yang bentuk penanganannya sebagai berikut :

  a. Pendidikan yang bersifat regular Pendidikan yang bersifat regular adalah merupakan pendidikan program Diploma Tiga (III) yang jangka waktu enam semester untuk menghasilkan lulusan tenaga ahli tingkat madya yang sangat dibutuhkan dalam suatu industri/pabrik. Pendidikan Program Diploma ini mempunyai dua jurusan yaitu:

  1) Jurusan Teknologi Kimia Industri 2) Jurusan Teknologi Mekanik Industri. b. Pendidikan yang bersifat nonreguler latihan–latihan jangka pendek sekitar satu sampai enam bulan tergantung kepada tingkat pengetahuan/keahlian yang ingin dicapai, dengan menggunakan sarana latihan yang tersedia di Pendidikan Teknologi Kimia Industri, seperti: Pabrik Mini, Work Shop, Laboratorium dan Elektronika. Pabrik atau Instalasi lain dan dapat diadakan setiap saat dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan pengetahuan/keahlian yang dikehendak.

  c. Pelayanan jasa teknis kepada masyarakat industri Pendidikan Teknologi Kimia Industri disamping menyelenggarakan pendidikan dan latihan, melaksanakan pelayanan jasa–jasa teknis bagi industri, seperti: seminar–seminar pelayanan informasi teknik, penelitian dan pembandingan, pengujian dan pemeriksaan bahan serta hasil industri, konsultasi dengan kunjungan ke pabrik, kerjasama penelitian dan pembangunan.

2.1.4. Tujuan Pendidikan Teknologi Kimia Industri

  a. Tujuan umum/tujuan institusional 1) Mendidik mahasiswa agar berjiwa Pancasila, meningkatkan kualitas manusia Indonesia yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa kepada

  Tuhan Yang Maha Esa.

  2) Berbudi pekerti luhur, berkepribadian, berdisiplin, bekerja keras, jasmani dan rohani.

  3) Mendidik mahasiswa agar terbuka, tanggap terhadap perubahan demi kemajuan ilmu dan teknologi maupun masalah yang dihadapi masyarakat, khususnya masyarakat industri. 4) Menghasilkan lulusan yang menguasai ilmu pengetahuan/ keterampilan dalam bidang industri pada umumnya dan industri pada khususnya. 5) Menghasilkan lulusan yang mempunyai kemampuan untuk menerapan pengetahuan dan keterampilan dalam bidang pengoperasian dan pemeliharaan pabrik secara professional. 6) Menghasilkan lulusan yang memiliki potensi memperkuat bidang industri dan mampu menciptakan lapangan kerja.

  b. Tujuan khusus pendidikan masing–masing jurusan 1) Tujuan pendidikan Jurusan Teknologi Kimia Industri, mendidik tenaga kerja yang: a) Mampu mengenal fungsi dan kegunaan dari peralatan pabrik pada umumnya dan pabrik kimia pada khususnya.

  b) Mampu menguasai berbagai unit operasi dan berbagai pabrik/industri. c) Mampu membaca dan mempelajari diagram alir proses dan pabrik.

  d) Mampu mengoperasikan pabrik sesuai dengan prosedur kerja yang aman bagi peralatan pabrik dan pekerja itu sendiri, baik dalam keadaan normal maupun dalam keadaan darurat.

  e) Mampu terampil dalam pengendalian suatu produksi.

  f) Mempunyai pengetahuan dalam pengolahan suatu produksi.

  g) Mampu menjadi supervisor dalam suatu pabrik.

  2) Tujuan pendidikan Teknologi Mekanik Industri

  a) Mampu mengenal fungsi dan kegunaan dari peralatan pabrik, serta bagian–bagian dari peralatannya secara mendalam.

  b) Mampu dan terampil mengoperasikan peralatan untuk mengetahui sifat–sifat dan kondisi bahan yang terdapat dalam peralatan pabrik.

  c) Mampu membaca diagram alir proses, diagram pipa dan instrument dari suatu pabrik mampu membaca dan membuat gambar teknik.

  d) Mampu dan terampil dalam mengoperasikan peralatan yang terdapat dalam suatu pabrik secara baik dan aman untuk keperluan perbaikan pabrik.

  e) Mampu menjadi supervisor di dalam suatu pabrik.

  2.7. Jati Diri, Visi, Misi, Sasaran dan Tujuan Jurusan Teknologi Mekanik Pendidikan Teknologi Kimia Industri merupakan Perguruan tinggi setingkat

  Diploma III dibawah naungan Departemen perindustrian sesuai dengan SK Menteri perindustrian No. 467/M/SK/12/1986 Tanggal 13 Desember 1986 dan Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan R.I No. 58/MPP/Kep/10/2003 tentang Statuta Pendidikan Teknologi Kimia Industri Medan. Mengasuh dua jurusan yaitu: l. Jurusan Teknologi Kimia Industri (TKI)

  2. Jurusan Teknologi Mekanik Industri (TMI) Pendidikan Teknologi Kimia Industri di bawah Sekretaris Jenderal

  Departemen Perindustrian sehari-harinya dibina oleh PUSDIKLAT, yang mengacu kepada Visi Pusdiklat "Pada Tahun 2020 menjadi Institusi Pelopor Diklat Industri dan Perdagangan berbasis kompetensi dan Pencipta perubahan disarnping program pengembangan industri".

  Dari visi Pusdiklat tersebut PTKI Medan merumuskan visinya. Terwujudnya Pendidikan Teknologi Kimia Industri sebagai perguruan Tinggi yang tangguh dan mandiri, dapat menghasilkan Industrial yang mampu berkompetensi terhadap dunia usaha dan Industri, Misinya "Melaksanakan Tridharma perguruan tinggi secara terstruktur dengan mempertimbangkan perkembangan teknologi dan kebutuhan Industri melalui pendidikan, pelatihan dan pengabdian Masyarakat”.

  Dalam penjabaran visi dan misi PTKI Medan, maka Jurusan Teknologi mekanik industri menyusun kerangka kerja melalui visi yang disesuaikan dengan Visi Lembaga yang dijelaskan pada bagian berikut ini.

  Menjadi salah satu jurusan yang mampu menghasilkan lulusan Diploma III yang berkualitas tinggi, terampil, mitra dunia industri dalam bidang teknologi pemeliharaan pabrik.

  2.2.2. Misi

  l. Menyelenggarakan kerjasama dengan dunia industri untuk mengembangkan industri guna mendapatkan informasi tentang perkembangan teknorogi pemeliaharaan pabrik.

  2. Menyelenggarakan pelatihan industri berupa seminar dan kursus yang berwawasan dalam bidang teknologi pemeliharaan pabrik.

  3. Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan dengan kurikulum berbasis kompetensi yang berkonsentrasi pada bidang teknologi pemeliharaan pabrik.

  4. Melengkapi sarana dan prasarana laboratorium dan pelatihan bagi staf pengajar.

  2.2.3. Tujuan

  1. Menghasilkan lulusan yang sesuai dengan kebutuhan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI) dibidang pemeliharaan pabrik.

  2. Menghasilkan Ahli Madya Diploma III yang mampu memanfaatkan dan pengetahuan dan teknologi.

2.2.4. Tinjauan Pengembangan Program Studi Teknologi Mekanik Industri l. Meningkatkan jumlah lulusan Diploma III Teknologi Mekanik Industri.

  2. Mempersiapkan lulusan sehingga mampu bersaing di Masyarakat Industri.

  3. Mengarahkan lulusannya kepada bidang yang lebih spesifik agar mampu mempelopori perkembangan Iptek skala Nasional dan Intenasional khususnya di Sumatera.

  4. Agar mampu memberi sumbangan pada pelaksanaan otonomi daerah.

  5. Memperpendek masa studi dengan kelulusan yang lebih baik dengan memperhatikan norma-norma akademi yang berkualitas.

2.3. Lokasi Pendidikan Teknologi Kimia Industri (PTKI) Medan

  Pendidikan Teknologi Kimia Industri (PTKI) berlokasi di Jl. Medan Tenggara, Medan VII, Sumatera Utara. Lokasi PTKI ini termasuk tempat yang "remote area" hal ini dimaksudkan agar proses pendidikan benar-benar terfokus dan tidak terpengaruh oleh kegiatan atau aktivitas luar/perkotaan pada umumnya.

Gambar 2.1. Denah Lokasi Kampus PTKI Medan

  Sumber

2.4. Organisasi dan Manajemen

2.4.1. Struktur Organisasi PTKI Medan

  Semua organisasi dalam menjalankan kegiatan operasional membutuhkan suatu struktur organisasi dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Struktur organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian serta posisi yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasional untuk mencapai tujuan. Struktur Organisasi menggambarkan dengan jelas pemisahan kegiatan pekerjaan antara yang satu dengan yang lain dan bagaimana hubungan

  Struktur Organisasi dapat dilihat pada

  aktivitas dan fungsi dibatasi. PTKI Medan

gambar 2.2. di bawah ini:Gambar 2.2. Struktur Organisasi PTKI Medan

  

Universitas Sumatera Utara

2.4.2. Struktur Organisasi Teknologi Mekanik Industri (TMI) PTKI Medan Struktur Organisasi berbentuk organisasi garis.

  

Organisasi garis merupakan organisasi tertua dan paling sederhana, karena setiap bagian-

bagian yang ada langsung berada di bawah seorang pemimpin serta pemberian

wewenang dan tanggung jawab bergerak vertikal ke bawah dengan pendelegasian yang

tegas, melalui jenjang hierarki yang ada. Struktur Organisasi

  Teknologi Mekanik Industri dapat dilihat pada Gambar 2.3. KETUA JURUSAN SEKRETARIS

  JURUSAN KEPALA KELOMPOK DOSEN LABORATORIUM LABORATORIUM ASISTEN

Gambar 2.3. Struktur Organisasi Jurusan Teknologi Mekanik Industri

2.5. Staf Akademik

  PTKI Medan khususnya Jurusan TMI (Teknologi Mekanik Industri) memiliki staf pengajar berjumlah 27 orang sebagai dosen tetap dan semua telah berstatus pegawai negeri, sedangkan staf pengajar yang tidak tetap berjumlah 10 orang.

  a. Staf Pengajar Tetap Jurusan Teknologi Mekanik Industri (TMI) memiliki staf pengajar tetap dengan jenjang pendidikan mulai dari D3 sebanyak 1 orang, jenjang S1 sebanyak 18 orang, dan jenjang S2 sebanyak 8 orang dari total staf pengajar tetap sebanyak 27 diberikan oleh pemerintah khususnya Kementerian Perindustrian guna meningkatkan kualitas SDM staf-staf Pengajar (Dosen) PTKI Medan. Adapun jumlah staf pengajar yang mengikuti program beasiswa dari Kementerian Perindustrian untuk jenjang S2 di jurusan TMI sebanyak 7 orang.

  b. Staf Pengajar Tidak Tetap Staf pengajar tidak tetap yang terdapat di Teknologi Mekanik Industri adalah sebanyak 13 orang, dengan jenjang pendidikan S1 sebanyak 5 orang, dan S2 sebanyak 8 orang.

  Adapun mata kuliah yang dibawakan adalah agama (3 orang), teknik K3 (1 orang), penulisan karya Ilmiah (1 orang) , matematika teknik I & II (2 orang), PPKN (1 orang), satuan operasi I & II (1 orang), fisika teknik I & II (1 orang), konversi energi (1 orang), pneumatik teknik pendingin (1 orang), psikologi industri (1 orang).

  c. Staf Jurusan Teknologi Mekanik Industri Jurusan Teknologi Mekanik Industri terdiri dari 3 orang staf pegawai dengan latar belakang pendidikan 2 orang sarjana S1 dan 1 orang D3.

2.6. Fasilitas Belajar Jurusan Teknologi Mekanik Industri (TMI)

  Untuk kelancaran kegiatan belajar dan mengajar, maka Jurusan Teknologi Mekanik Industri memberi fasilitas antara lain:

  1. Ruang kuliah sebanyak 5 kelas dengan kapasitas ± 50 orang, dengan tiap ruangan dilengkapi blackboard dan whiteboard.

  2. Terdapat juga peralatan pendukung seperti OHP dan infokus serta layar

  3. Laboratorium Jurusan Teknologi Mekanik Industri yang memadai. Adapun laboratorium yang dimiliki TMI yaitu: a. Laboratorium Komputer

  b. Laboratorium Fisika

  c. Laboratorium Bahasa

  d. Laboratorium Kimia Dasar

  e. Laboratorium Material Test

  f. Laboratorium Sistem Operasi

  g. LaboratoriumTeknik Tenaga Listrik

  h. Laboratorium Menggambar i. Laboratorium Elektromicroscope j. Laboratorium Konversi Energi k. Mini Plant l. Workshop m. Laboratorium Elektronika & Digital n. Laboratorium Electroplating

Dokumen yang terkait

Analisis Kepuasan Pelanggan (Mahasiswa) Dengan Menggunakan Metode Servqual Dan QFD (Quality Function Deployment) Pada Jurusan Teknologi Mekanik Industri PTKI Medan

6 115 173

Analisis Kualitas Pelayanan Jasa Pendidikan dengan Menggunakan Metode Servqual dan Quality Function Deployment di Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Medan

1 42 168

Perancangan Fasilitas Kerja Menggunakan Metode QFD (Quality Function Deployment) Dengan Pendekatan AHP (Analytical Hierarchy Process) Dan Memperhatikan Prinsip Ergonomi Di PT. Carsurindo

7 83 212

Analisis Kebutuhan Pelanggan Terhadap Kualitas Pelayanan Jasa Rawat Inap Menggunakan Metode Servqual Dan Quality Function Deployment (Qfd) Di Rumah Sakit Islam Malahayati Medan

10 89 185

Analisis Kepuasan Pelanggan Pemakaian Produk Gypsum dengan Menggunakan Metode Quality Function Deployment

0 0 9

Analisis Pengaruh Layanan Terhadap Kepuasan Pelanggan Menggunakan Metode Servqual (Studi Kasus Go-Jek Kota Malang)

0 2 10

Analisis Kepuasan Pelanggan Dengan Metode Servqual Pada Pdam Tirta Wijaya Cilacap

0 0 14

Analisis Kepuasan Pelanggan Terhadap Kualitas Layanan Produk Telkomsel Menggunakan Metode Servqual

1 1 10

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - Analisis Kepuasan Konsumen Terhadap Pelayanan Dengan Integrasi Metode Servqual Dan Kano (Studi Kasus Pt. Bank Negara Indonesia Kcp. Biro Rektor USU Medan

0 0 17

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - Usulan Perbaikan Pelayanan RSUD Dr. Pirngadi Medan dengan Integrasi Fuzzy Servqual dan Quality Function Deployment (QFD)

0 0 11