Perbedaan Waktu Tempuh antara Perhitunga

Perbedaan Waktu Tempuh antara Perhitungan dan Pengamatan Langsung untuk
Kasus Tsunami Tohoku 2011
Saiful Anam1, Muhammad Hadziqunnuha Ahfa1, Amalia Dwi Indrianti1, Sakinatus Zahro1
1
Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Surabaya,
Surabaya 60231, Indonesia
*[email protected]

Pendahuluan
Waktu tempuh perambatan tsunami merupakan salah satu parameter tsunami yang penting untuk
mitigasi bencana tsunami. Terdapat perbedaan waktu tempuh saat terjadi perambatan gelombang
tsunami. Perbedaan waktu tempuh tersebut kemudian dapat dikaitkan dengan variasi kecepatan
gelombang tsunami di mana perbedaan terjadi dikarenakan permukaan bawah laut yang tidak rata.
Akibatnya terjadi perbedaan waktu tempuh tsunami antara perhitungan dan yang diperoleh dari
pengamatan.

Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan sejumlah dataset waktu tempuh gelombang tsunami Tohoku 2011 yang
terukur (estimated) pada lokasi geografis yang berbeda-beda dari stasiun DART, dan dibandingkan
dengan waktu tempuh yang teramati (observed) dari NOAA. Perbedaan waktu tempuh tersebut
berbanding lurus dengan jarak episenter terhadap titik pengamatan yang kemudian digolongkan

menjadi tiga wilayah pengamatan, yaitu jarak dekat (12000 km).

Hasil dan Diskusi

Grafik hubungan antara jarak episenter dan perbedaan waktu tempuh tersebut menunjukan adanya
perbedaan waktu tempuh yang tidak signifikan pada wilayah pengamatan jarak dekat yaitu hanya 1%.
Berbeda dengan wilayah pengamatan jarak dekat, pada jarak menengah yang ditunjukkan lingkaran
warna biru tampak adanya perbedaan waktu tempuh antara perhitungan dengan yang teramati yaitu
sebesar 1,3-1,6%. Sedangkan untuk wilayah pengamatan jarak jauh perbedaan waktu tempuh dari
perambatan gelombang tsunami sebesar 1,5%. Perbedaan nilai tersebut meningkat seiring dengan
meningkatnya jarak episenter terhadap titik pengamatan. Faktor yang mempengaruhi perbedaan waktu
tempuh adalah perbedaan kecepatan perambatan gelombang tsunami, karena adanya pengaruh faktor
eksternal yaitu deformasi bawah laut.

Referensi
1.

D. Inazu, T. Saito, 2013, Earth Planets Space, 65, 835-842.

2.

3.

S. Allgeyer, P. Cummins, 2014, Geophys. Res. Lett., 41, 2368-2375.
S. Watada, S. Kusumoto, K. Satake, 2014, J. Geophys. Res. Solid Earth, 119, 4287-4310.