Stratifikasi Sosial Budaya Tugas Kulia
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Gaya hidup atau lifestyle menurut Weber berarti persamaan status
kehormatan yang ditandai dengan konsumsi terhadap simbol-simbol gaya
hidup yang sama. Gaya hidup dapat mencerminkan sifat dan sikap pribadi
ketika berinteraksi dengan sekitar. Gaya hidup menunjukkan gaya khas dari
individu melalui status sosialnya. Gaya hidup dapat dilihat dengan melihat
dari daerah rumahnya yang mempunyai orang-orang bersarjana, jenis pakaian,
dan masih banyak lagi.
Gaya hidup di kalangan mahasiswa merupakan suatu objek yang
secara umum dapat terlihat bahwa mahasiswa tersebut berada di kalangan
kelas yang tinggi atau rendah. Objek tersebut dapat dilihat dengan gaya
berpakaian mereka dan kendaraan apa yang sering mereka gunakan untuk
pergi ke kampus.
Stratifikasi sosial menurut Pitirim A. Sorokin adalah pembedaan
penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas secara bertingkat (hierarkis).
Perwujudannya adalah adanya lapisan-lapisan di dalam masyarakat. Setiap
lapisan itu disebut dengan strata sosial. Ditambahkan bahwa stratifikasi sosial
merupakan ciri yang tetap pada setiap kelompok sosial yang teratur.
Lapisanlapisan di dalam masyarakat memang tidak jelas batasbatasnya, tetapi
tampak bahwa setiap lapisan akan terdiri atas individu-individu yang
mempunyai tingkatan atau strata sosial yang secara relatif adalah sama.
Stratifikasi sosial menyoroti beberapa tipe seperti kasta, kelas, dan
perbudakan. Dalam penelitian ini, peneliti ingin melihat bagaimana stratifikasi
yang terdapat pada mahasiswa Fakultas Hukum dan Fakultas Ilmu Budaya di
1
Universitas Diponegoro dengan melihat gaya hidup yang mereka bawakan
sehari-harinya dalam beraktivitas ke kampus.
I.2 Rumusan Masalah
I.2.1 Apa Faktor-faktor yang membuat mahasiswa Fakultas Hukum dan
Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro memilih untuk
menggunakan pakaian-pakaian pilihan mereka dan penggunaan
I.2.2
kendaraan untuk melakukan aktivitas di kampus?
Mengapa adanya perbedaan gaya hidup antara Mahasiwa Fakultas
Hukum dengan Mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya Universitas
I.2.3
Diponegoro?
Adakah stratifikasi sosial dan budaya yang terlihat melalui gaya
hidup antara Mahasiwa Fakultas Hukum dengan Mahasiswa
Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro?
I.3 Hipotesis
I.3.1 Faktor-faktor adanya perbedaan gaya hidup antara Mahasiswa
Fakultas
Hukum
dan
Fakultas
Ilmu
Budaya
Universitas
Diponegoro salah satunya adalah pihak akademik Fakultas Hukum
Universitas Diponegoro menggunakan peraturan yang ketat tentang
cara berpakaian mahasiswa yaitu harus menggunakan pakaian yang
rapi seperti kemeja yang berkerah, sedangkan pada Fakultas Ilmu
Budaya Universitas Diponegoro walaupun terdapat peraturan
tentang cara berpakaian mahasiswa diharuskan rapi namun pada
kenyataannya ada beberapa mahasiswa yang menggunakan kaos
pada saat melakukan aktivitas di kampus namun kaos yang masih
dalam standar rapi.
I.4 Metode Penelitian
I.4.1 Penelitian Wawancara
Wawancara merupakan metode pengumpulan data dengan jalan
tanya jawab sepihak yang dilakukan secara sistematis dan
berlandaskan kepada tujuan penelitian. Peneliti akan mengambil
2
beberapa sampel Mahasiswa Fakultas Hukum dan Fakultas Ilmu
I.4.2
Budaya Universitas Diponegoro.
Penelitian Etnografi
Dalam penelitian kali ini, peneliti juga menggunakan metode
Etnografi. Etnografi adalah studi penelitian mengenai masyarakat
dan kebudayaan. Adapun ciri-ciri khas dari metode penelitian
lapangan etnografi ini adalah sifatnya yang holistik-integratif, thick
decription. Dan analisis kualitatif dalam rangka mendapatkan
native’s point of view. Metode ini sesuai dengan penelitian peneliti,
karena penelitian peneliti mendekati penelitian yang berbasis
Antropologi, sehingga metode yang paling tepat untuk digunakan
adalah metode Etnografi. (Spradley, 1997:xvi)
I.5 Panduan Wawancara
I.5.1
Tujuan Wawancara
-
Kita dapat mengetahui cara dengan benar perbedaan gaya hidup
antara Mahasiswa Fakultas Hukum dengan Fakultas Ilmu
Budaya Universitas Diponegoro.
-
Kita dapat mengetahui pandangan Mahasiswa Fakultas Hukum
mengenai gaya hidup Mahasiwa Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Diponegoro dan sebaliknya.
I.5.2
Naskah Wawancara
1. Apakah gaya hidup seperti cara berpakaian dan menggunakan
kendaraan untuk beraktivitas ke kampus sangat penting untuk
diperhatikan?
2. Cara berpakaian apa yang Anda gunakan untuk ke kampus?
3
3. Kendaraan apa yang Anda gunakan untuk menuju ke kampus?
4. Menurut Anda apakah ada perbedaan pada gaya hidup
Mahasiswa Fakultas Hukum dan Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Diponegoro?
5. Jika ada, apa itu perbedaannya? (dapat dijelaskan dengan
singkat)
BAB II
ISI
2.1 Hasil Penelitan Wawancara
Berikut hasil wawancara peneliti dengan Mahasiswa Fakultas Hukum
dan Mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro
Nama
Fakultas
/
Respon
1
Respon
2
Respon
Respon
3
4
Motor
Ada
Respon
5
Angkatan
Ajeng P
FIB/
2014
Tidak
penting,
Yang santai
Dari cara berpakaian, FH dan FIB
karena
namun
sangat berbeda. Jika FH selalu
kenyaman yang
enak
menggunakan
pakaian
4
rapi
diperlukan
dipandang.
berkerah
dalam kuliah.
ataupun
berkemeja,
sedangkan FIB berpakain santai
seperti
beberapa
ada
yang
menggunakan kaos namun tetap
Mytha
FH/
2014
Irza
Rapi
cara berpakaian
match.sepe
kendaraan,
sangat penting,
rti kemeja,
parkirannya banyak Mahasiswa
karena
celana
Fakultas Hukum yang cenderung
merupakan
(bukan
membawa
legging),
Mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya
dan sepatu
mungkin
ada
(bukan
sebanyak
Mahasiswa
sepatu
Hukum.
cerminan
dari
diri seseorang.
Sedangkan
dan
Mobil
Ada
rapi.
Jika melihat sudut pandang dari
Jika dilihat dari
dilihat
mobil,
dari
sedangkan
namun
tidak
Fakultas
kendaraan, ngga
terlalu
penting
karena
bukan
sandal)
hal yang harus
diperhatikan
untuk
Untung
FIB/
2013
Kustoro
mahasiswa
Tidak penting,
Lebih suka
karena
memakai
mahasiswa
tersebut
kaos karena
mungkin hal tersebut tergantung
merupakan
simpel
pada monil dan fasilitas orang tua.
bukan
hal
Motor
Ada
hal
Cara berpakaian dapat dibilang
Mahasiswa
primer
FH/
2015
Drai
rapi
hukum
dan
terkenal
dengan kaum borjuis sedangkan
fib
Mahendr
lebih
cara
Menggunak
Motor
Ada
lebih
sederhana.
Mahasiswa
simpel
karakternya
Fakultas
5
Hukum
a Rigo
berpakaian, kita
an kemeja
harus
dirangkap
Mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya
memperhatikan
kaos
biasa aja bahkan banyak yang
eetika
perpaduan
menggunakan
berpakaian yang
celana
kendaraan umum seperti angkot,
baik dan benar
jeans. Jika
sedangkan Mahasiswa Fakultas
saat
ingin yang
Hukum menggunakan motor dan
kampus karena
formal,
mobil.
kampus
dapat
merupakan
menggunak
tempat formal.
Sedangkan dari
an batik.
pergi
ke
/mobil.
terlihat
mewah
sekali.
motor
Jika
ataupun
kendaraan lebih
kepada
kebutuhan
saja,tidak perlu
bermegahMaulana
Ocky
FISIP/
2011
megah.
Sangat penting.
Simpel
Gaya hidup itu
kasual,
kendaraan,
berpengaruh
kaos/kemej
jasanya (kebutuhan), dan bahkan
besar
a, jeans.
sampai obrolan mereka.
Jika dilihat dari cara berpakaian,
pada
Motor
Ada
Gaya hidup, dimulai dari pakaian,
konsumsi
barang
karakter
Mahasiswa Fakultas Hukum tidak
seseorang.
harus rapi tapi mungkin sangat
memperhatikan
penampilan,
sedangkan Mahasiswa Fakultas
Ilmu Budaya lebih sederhana,
meskipun berbranded juga tapi
6
tidak high-branded oriented, asal
cocok saja dipakainya.
2.2 Hasil Penelitian Etnografi
2.2.1 Fakor-faktor yang menyebabkan adanya perbedaan gaya hidup antara
Mahasiswa Fakultas Hukum dngan Mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Diponegoro.
Gaya hidup di dalam lingkup mahasiswa sudah merupakan sangat
penting dalam melakukan aktivitas sehari-hari menuju kampus.. Seperti
yang kita lihat pada hasil wawancara di atas, memang sebagian atau
hampir seluruh narasumber mengatakan bahwa Mahasiswa Fakultas
Hukum dan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro mempunyai
perbedaaan dalam masalah gaya hidup mereka untuk melakukan
aktivitas kuliah.
Dapat disimpulkan bahwa, ada beberapa faktor yang membuat
mereka memilih untuk menentukan masalah cara berpakaian dan
penggunaan kendaraan menuju kampus:
1. Menurut Mahasiswa Fakultas Hukum, cara berpakaian merupakan
salah satu yang dapat menentukan karakter diri kita.
2. Menurut Mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya, cara berpakaian tidak
terlalu penting dalam penggunaannya untuk melakukan aktivitas kuliah,
karena hal tersebut merupakan bukan hal primer dan yang terpenting
adalah kenyamanan dalam berkuliah.
3. Dalam penggunaan kendaraan, hal ini tidak terlalu penting seperti
dalam penggunaaan cara berpakaian menurut kedua mahasiswa fakultas
yang berbeda tersebut. Mungkin ada beberapa alasan khusus yang
mengharuskan mereka menggunakan motor ataupun mobil. Beberapa
diantaranya adalah:
a. Menggunakan motor dapat lebih cepat tidak mudah terkena macet.
b. Menggunakan mobil jika disiang hari dapat menghindari cuaca
panas, dan jika disaat musim hujan dapat menghindari hujan.
7
2.2.2
Perbedaan gaya hidup antara Mahasiwa Fakultas Hukum
dengan
Mahasiswa
Fakultas
Ilmu
Budaya
Universitas
Diponegoro
Disetiap fakultas diseluruh universitas sudah pasti mempunyai
peraturan kampus yang harus ditaati oleh seluruh warga kampus.
Namun masing-masing individu juga mempunyai hak dalam
berpenampilan. Mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya Undip yang
mengenakan kaos pada saat kuliah bukan berarti tidak mentaati
peraturan fakultas dalam berpakaian yaitu di lingkungan Kampus
dosen, karyawan, dan mahasiswa berpakaian sesuai dengan batasbatas kepatutan, kesopanan, dan kelaziman namun menggunakan
kaos adalah bentuk ekspresi diri sebagai mahasiswa Fakultas Ilmu
Budaya yang mempunyai memang kultur bebas dalam berekspresi.
Tidak hanya mengenakan kaos saja, beberapa mahasiswa ada yang
mengenakan celana jeans dengan ada sobekan dibagian lututnya.
Bahkan ada beberapa dosen yang mengenakan celana jeans seperti
mahasiswanya dan hal tersebut ternyata tidak terlalu dipersoalkan
dalam peraturan kampus FIB.
Sudah jelas bahwa budaya dalam lingkungan kampus Fakultas
Ilmu Budaya berbeda dengan budaya-budaya kampus lainnya.
Bebas dalam berpakaian tidak masalah, namun tetap dalam batas
kewajaran yang ada selama tidak mengganggu orang yang berada
disekitarnya.
8
Salah satu con/toh mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya Undip yang bebas dalam
menentukan gaya berpakaiannya. (sumber: instagram.com/nidess)
Sedang berlangsungnya kegiatan presentasi pada salah satu mata kuliah di
kelas jurusan Antropologi Sosial Fakultas Ilmu Budaya Undip. Dan beberapa
mahasiswa diantaranya menggunakan kaos saat maju presentasi.
Tidak mau kalah dengan kendaraan yang mereka gunakan.
Memang parkiran kampus budaya ini diramaikan dengan
kendaraan bermotor roda dua dan hanya beberapa saja yang
menggunakan mobil. Kampus yang merakyat inipun juga terkenal
dengan mahasiswa yang menggunakan kendaraan roda dua yang
9
bisa dibilang sangat nyentrik yaitu vespa. Dimulai dari vespa jadul
sampai dengan vespa yang menjadi trend jaman sekarang.
Salah satu mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya Undip yang menggunakan pakaian
kaos dan motor vespa saat beraktivitas di kampus.
Berbeda dengan gaya hidup Fakultas Hukum Undip. Pakaian
rapi, kemeja dipadukan dengan celana yang pas, sepatu ber-merk,
dan kendaraan bermobil yang diparkir di sepanjang jalan dekat
kampus Fakultas Hukum dan Fakultas Ilmu Budaya Undip, itulah
yang biasa saya lihat ketika melakukan penelitian ini di sekitar
kampus Fakultas Hukum Undip. Satu-persatu mahasiswa keluar
dari mobil untuk masuk ke kampus, terlihat rapi dibandingkan
dengan beberapa mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya Undip.
Ada yang berbeda pada tiga mahasiswi Fakultas Hukum Undip
yang sedang berjalan menuju kampus dari mobilnya, mereka hanya
membawa tas kecil yang biasa digunakan untuk pergi jalan-jalan
dan membawa buku atau binder dibawa ditangannya. Tidak sepeti
mahasiswa pada umumnya yang membawa tas punggung atau tas
10
yang cukup untuk ditaruh sebuah buku atau binder. Hal tersebut
adalah salah satu yang dapat membedakan antara mahasiswa
Fakultas Hukum dengan mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya Undip.
Sudah terlihat jelas jika adanya perbedaan gaya hidup antara
mahasiswa Fakultas Hukum dengan mahasiswa Fakultas Ilmu
Budaya Undip jika dilihat melalui cara berpakaian dan kendaraan
yang mereka gunakan untuk beraktivitas ke kampus.
Mahasiswa Fakultas Hukum Undip yang terlihat rapi saat berada di kampus.
Depan: salah satu narasumber penelitian wawancara: Mahendra Rigo,
mahasiswa
Fakultas
Hukum
Undip.
(sumber:
instagram.com/therealmahendrarigo)
11
Salah satu narasumber penelitian wawancara: Nurizka Tiffany, mahasiswa
Fakultas Hukum Undip.
2.2.3
Stratifikasi Sosial pada Mahasiswa Fakultas Hukum dan Fakultas
Ilmu Budaya Universitas Diponegoro.
Seperti yang sudah saya teeliti bahwa adanya perbedaan yang jelas
yang terlihat dari gaya hidup antara mahasiswa Fakultas Hukum dengan
Fakultas Ilmu Budaya Undip. Sudah jelas juga bahwa diantara kedua
fakultas tersebut terdapat suatu stratifikasi sosial dan budaya. In all
societies people differ from each other on the basis of their age, sex, and
personal characteristics. Human society is not homogenerous but
heterogenerous. Apart from the natural differences, human beings are
also differentiated according to socially approved criteria (dijelaskan
dalam power point mata kuliah Stratifikasi Sosisal dan Budaya oleh
dosen Prof. Nurdien).
Kelas kasta dapat dijadikan sebagai suatu stratifikasi yang ada
didalam kedua fakultas tersebut. Class is dominant in modern society. In
this, a persons is position depends to a very great extent upon
achievement and his ability to use to advantage the inborn
characteristics and wealth that he may posses (dijelaskan dalam power
12
point mata kuliah Stratifikasi Sosisal dan Budaya oleh dosen Prof.
Nurdien). Disebutkan kelas karena mahasiswa Fakultas Hukum
mempunyai tingkat nilai kelas yang tinggi dalam urusan gaya hidup
mereka. Sedangkan mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya terdapat tingkat
nilai kelas yang rendah jika terkait dengan gaya hidupnya. Dipenelitian
ini keduanya tidak memandang materi dari setiap keadaan ekonomi
setiap keluarga. Namun yang saya lihat bahwa tingkat nilai kelas tinggi
atau rendahnya dilihat berdasarkan apa yang ada pada gaya hidup dan
status sosial pada masing-masing fakultas.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Stratifikasi sosial dapat dilihat pada kelas, kasta, dan perbudakan. Salah satu
contoh yang ada didalam stratifikasi tersebut adalah gaya hidup atau lifestyle
yang dapat menunjukkan kelas. Lifestyle denotes a style of life which is
distinctive of a particular social status. Life style includes such matters like the
residential areas in every community which have graduations of prestige ranking,
mode of housing, means of recreations the kinds of dress, the kinds of books. To
show to which one is exposed and soon life style may be viewed as a subculture.
13
In which one stratum differs error another within the frame work of a commonly
showed over all culture. (dijelaskan dalam power point mata kuliah Stratifikasi Sosisal
dan Budaya oleh dosen Prof. Nurdien). Dan salah satu contoh gaya hidup yang peneliti
ambil terdapat pada gaya hidup mahasiswa Fakultas Hukum dan Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Diponegoro melalui cara berpakaian dan kendaraan yang digunakan ketika
melakukan aktivitas ke kampus.
DAFTAR PUSTAKA
Irza, Mytha. 2015. Wawancara penelitian tugas mata kuliah Stratifikasi Sosial
dan Budaya. Perumahan Srondol Bumi Indah Tembalang.
Kustoro, Untung. 2015. Wawancara penelitian tugas mata kuliah Stratifikasi
Sosial dan Budaya. Kampus Fakultas Ilmu Budaya Undip Tembalang.
Ocky, Maulana. 2015. Wawancara penelitian tugas mata kuliah Stratifikasi Sosial
dan Budaya. Kos Graha Sapta Tembalang.
Poernomo, Ajeng. 2015. Wawancara penelitian tugas mata kuliah Stratifikasi
Sosial dan Budaya. Kampus Fakultas Ilmu Budaya Undip Tembalang.
Rigo, Mahendra. 2015. Wawancara penelitian tugas mata kuliah Stratifikasi
Sosial dan Budaya. Kos Baskoro Tembalang.
Spradley, James P. 1997. Metode Etnografi, ter. Elizabeth Misbah Zulfa.
Yogyakarta: Tiara Wacana Yogya.
Sunarto, Kamanto. 2000. Pengantar Sosiologi (Edisi Kedua). Jakarta : Lembaga
Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
14
Wikipedia. Februari 2014. Stratifikasi Sosial. Diakses pada 6 Desember 2015.
https://id.wikipedia.org/wiki/Stratifikasi_sosial
PROFIL PENELITI
RIA SUSANTY. Biasa dipanggil Ria. Lahir di Tegal tanggal 17 April 1996, pernah
tinggal beberapa tahun di Kota Palembang dan menetap di Kota Tegal. Seorang
mahasiswi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro angkatan 2014. Ria
duduk di Jurusan Antropologi Sosial yang merupakan angkatan pertama.
Organisasi yang diikutinya adalah Himpunan Mahasiswa Program Studi
Antropologi Sosial sebagai sekertaris bidang Pengabdian Masyarakat. Cita-citanya
dalam antropologi ini, Ria ingin menjadi seorang peneliti antropologi wanita yang
15
dapat keliling Indonesia dan membantu orang-orang disekitarnya yang sekiranya
membutuhkan pertolongan.
16
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Gaya hidup atau lifestyle menurut Weber berarti persamaan status
kehormatan yang ditandai dengan konsumsi terhadap simbol-simbol gaya
hidup yang sama. Gaya hidup dapat mencerminkan sifat dan sikap pribadi
ketika berinteraksi dengan sekitar. Gaya hidup menunjukkan gaya khas dari
individu melalui status sosialnya. Gaya hidup dapat dilihat dengan melihat
dari daerah rumahnya yang mempunyai orang-orang bersarjana, jenis pakaian,
dan masih banyak lagi.
Gaya hidup di kalangan mahasiswa merupakan suatu objek yang
secara umum dapat terlihat bahwa mahasiswa tersebut berada di kalangan
kelas yang tinggi atau rendah. Objek tersebut dapat dilihat dengan gaya
berpakaian mereka dan kendaraan apa yang sering mereka gunakan untuk
pergi ke kampus.
Stratifikasi sosial menurut Pitirim A. Sorokin adalah pembedaan
penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas secara bertingkat (hierarkis).
Perwujudannya adalah adanya lapisan-lapisan di dalam masyarakat. Setiap
lapisan itu disebut dengan strata sosial. Ditambahkan bahwa stratifikasi sosial
merupakan ciri yang tetap pada setiap kelompok sosial yang teratur.
Lapisanlapisan di dalam masyarakat memang tidak jelas batasbatasnya, tetapi
tampak bahwa setiap lapisan akan terdiri atas individu-individu yang
mempunyai tingkatan atau strata sosial yang secara relatif adalah sama.
Stratifikasi sosial menyoroti beberapa tipe seperti kasta, kelas, dan
perbudakan. Dalam penelitian ini, peneliti ingin melihat bagaimana stratifikasi
yang terdapat pada mahasiswa Fakultas Hukum dan Fakultas Ilmu Budaya di
1
Universitas Diponegoro dengan melihat gaya hidup yang mereka bawakan
sehari-harinya dalam beraktivitas ke kampus.
I.2 Rumusan Masalah
I.2.1 Apa Faktor-faktor yang membuat mahasiswa Fakultas Hukum dan
Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro memilih untuk
menggunakan pakaian-pakaian pilihan mereka dan penggunaan
I.2.2
kendaraan untuk melakukan aktivitas di kampus?
Mengapa adanya perbedaan gaya hidup antara Mahasiwa Fakultas
Hukum dengan Mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya Universitas
I.2.3
Diponegoro?
Adakah stratifikasi sosial dan budaya yang terlihat melalui gaya
hidup antara Mahasiwa Fakultas Hukum dengan Mahasiswa
Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro?
I.3 Hipotesis
I.3.1 Faktor-faktor adanya perbedaan gaya hidup antara Mahasiswa
Fakultas
Hukum
dan
Fakultas
Ilmu
Budaya
Universitas
Diponegoro salah satunya adalah pihak akademik Fakultas Hukum
Universitas Diponegoro menggunakan peraturan yang ketat tentang
cara berpakaian mahasiswa yaitu harus menggunakan pakaian yang
rapi seperti kemeja yang berkerah, sedangkan pada Fakultas Ilmu
Budaya Universitas Diponegoro walaupun terdapat peraturan
tentang cara berpakaian mahasiswa diharuskan rapi namun pada
kenyataannya ada beberapa mahasiswa yang menggunakan kaos
pada saat melakukan aktivitas di kampus namun kaos yang masih
dalam standar rapi.
I.4 Metode Penelitian
I.4.1 Penelitian Wawancara
Wawancara merupakan metode pengumpulan data dengan jalan
tanya jawab sepihak yang dilakukan secara sistematis dan
berlandaskan kepada tujuan penelitian. Peneliti akan mengambil
2
beberapa sampel Mahasiswa Fakultas Hukum dan Fakultas Ilmu
I.4.2
Budaya Universitas Diponegoro.
Penelitian Etnografi
Dalam penelitian kali ini, peneliti juga menggunakan metode
Etnografi. Etnografi adalah studi penelitian mengenai masyarakat
dan kebudayaan. Adapun ciri-ciri khas dari metode penelitian
lapangan etnografi ini adalah sifatnya yang holistik-integratif, thick
decription. Dan analisis kualitatif dalam rangka mendapatkan
native’s point of view. Metode ini sesuai dengan penelitian peneliti,
karena penelitian peneliti mendekati penelitian yang berbasis
Antropologi, sehingga metode yang paling tepat untuk digunakan
adalah metode Etnografi. (Spradley, 1997:xvi)
I.5 Panduan Wawancara
I.5.1
Tujuan Wawancara
-
Kita dapat mengetahui cara dengan benar perbedaan gaya hidup
antara Mahasiswa Fakultas Hukum dengan Fakultas Ilmu
Budaya Universitas Diponegoro.
-
Kita dapat mengetahui pandangan Mahasiswa Fakultas Hukum
mengenai gaya hidup Mahasiwa Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Diponegoro dan sebaliknya.
I.5.2
Naskah Wawancara
1. Apakah gaya hidup seperti cara berpakaian dan menggunakan
kendaraan untuk beraktivitas ke kampus sangat penting untuk
diperhatikan?
2. Cara berpakaian apa yang Anda gunakan untuk ke kampus?
3
3. Kendaraan apa yang Anda gunakan untuk menuju ke kampus?
4. Menurut Anda apakah ada perbedaan pada gaya hidup
Mahasiswa Fakultas Hukum dan Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Diponegoro?
5. Jika ada, apa itu perbedaannya? (dapat dijelaskan dengan
singkat)
BAB II
ISI
2.1 Hasil Penelitan Wawancara
Berikut hasil wawancara peneliti dengan Mahasiswa Fakultas Hukum
dan Mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro
Nama
Fakultas
/
Respon
1
Respon
2
Respon
Respon
3
4
Motor
Ada
Respon
5
Angkatan
Ajeng P
FIB/
2014
Tidak
penting,
Yang santai
Dari cara berpakaian, FH dan FIB
karena
namun
sangat berbeda. Jika FH selalu
kenyaman yang
enak
menggunakan
pakaian
4
rapi
diperlukan
dipandang.
berkerah
dalam kuliah.
ataupun
berkemeja,
sedangkan FIB berpakain santai
seperti
beberapa
ada
yang
menggunakan kaos namun tetap
Mytha
FH/
2014
Irza
Rapi
cara berpakaian
match.sepe
kendaraan,
sangat penting,
rti kemeja,
parkirannya banyak Mahasiswa
karena
celana
Fakultas Hukum yang cenderung
merupakan
(bukan
membawa
legging),
Mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya
dan sepatu
mungkin
ada
(bukan
sebanyak
Mahasiswa
sepatu
Hukum.
cerminan
dari
diri seseorang.
Sedangkan
dan
Mobil
Ada
rapi.
Jika melihat sudut pandang dari
Jika dilihat dari
dilihat
mobil,
dari
sedangkan
namun
tidak
Fakultas
kendaraan, ngga
terlalu
penting
karena
bukan
sandal)
hal yang harus
diperhatikan
untuk
Untung
FIB/
2013
Kustoro
mahasiswa
Tidak penting,
Lebih suka
karena
memakai
mahasiswa
tersebut
kaos karena
mungkin hal tersebut tergantung
merupakan
simpel
pada monil dan fasilitas orang tua.
bukan
hal
Motor
Ada
hal
Cara berpakaian dapat dibilang
Mahasiswa
primer
FH/
2015
Drai
rapi
hukum
dan
terkenal
dengan kaum borjuis sedangkan
fib
Mahendr
lebih
cara
Menggunak
Motor
Ada
lebih
sederhana.
Mahasiswa
simpel
karakternya
Fakultas
5
Hukum
a Rigo
berpakaian, kita
an kemeja
harus
dirangkap
Mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya
memperhatikan
kaos
biasa aja bahkan banyak yang
eetika
perpaduan
menggunakan
berpakaian yang
celana
kendaraan umum seperti angkot,
baik dan benar
jeans. Jika
sedangkan Mahasiswa Fakultas
saat
ingin yang
Hukum menggunakan motor dan
kampus karena
formal,
mobil.
kampus
dapat
merupakan
menggunak
tempat formal.
Sedangkan dari
an batik.
pergi
ke
/mobil.
terlihat
mewah
sekali.
motor
Jika
ataupun
kendaraan lebih
kepada
kebutuhan
saja,tidak perlu
bermegahMaulana
Ocky
FISIP/
2011
megah.
Sangat penting.
Simpel
Gaya hidup itu
kasual,
kendaraan,
berpengaruh
kaos/kemej
jasanya (kebutuhan), dan bahkan
besar
a, jeans.
sampai obrolan mereka.
Jika dilihat dari cara berpakaian,
pada
Motor
Ada
Gaya hidup, dimulai dari pakaian,
konsumsi
barang
karakter
Mahasiswa Fakultas Hukum tidak
seseorang.
harus rapi tapi mungkin sangat
memperhatikan
penampilan,
sedangkan Mahasiswa Fakultas
Ilmu Budaya lebih sederhana,
meskipun berbranded juga tapi
6
tidak high-branded oriented, asal
cocok saja dipakainya.
2.2 Hasil Penelitian Etnografi
2.2.1 Fakor-faktor yang menyebabkan adanya perbedaan gaya hidup antara
Mahasiswa Fakultas Hukum dngan Mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Diponegoro.
Gaya hidup di dalam lingkup mahasiswa sudah merupakan sangat
penting dalam melakukan aktivitas sehari-hari menuju kampus.. Seperti
yang kita lihat pada hasil wawancara di atas, memang sebagian atau
hampir seluruh narasumber mengatakan bahwa Mahasiswa Fakultas
Hukum dan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro mempunyai
perbedaaan dalam masalah gaya hidup mereka untuk melakukan
aktivitas kuliah.
Dapat disimpulkan bahwa, ada beberapa faktor yang membuat
mereka memilih untuk menentukan masalah cara berpakaian dan
penggunaan kendaraan menuju kampus:
1. Menurut Mahasiswa Fakultas Hukum, cara berpakaian merupakan
salah satu yang dapat menentukan karakter diri kita.
2. Menurut Mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya, cara berpakaian tidak
terlalu penting dalam penggunaannya untuk melakukan aktivitas kuliah,
karena hal tersebut merupakan bukan hal primer dan yang terpenting
adalah kenyamanan dalam berkuliah.
3. Dalam penggunaan kendaraan, hal ini tidak terlalu penting seperti
dalam penggunaaan cara berpakaian menurut kedua mahasiswa fakultas
yang berbeda tersebut. Mungkin ada beberapa alasan khusus yang
mengharuskan mereka menggunakan motor ataupun mobil. Beberapa
diantaranya adalah:
a. Menggunakan motor dapat lebih cepat tidak mudah terkena macet.
b. Menggunakan mobil jika disiang hari dapat menghindari cuaca
panas, dan jika disaat musim hujan dapat menghindari hujan.
7
2.2.2
Perbedaan gaya hidup antara Mahasiwa Fakultas Hukum
dengan
Mahasiswa
Fakultas
Ilmu
Budaya
Universitas
Diponegoro
Disetiap fakultas diseluruh universitas sudah pasti mempunyai
peraturan kampus yang harus ditaati oleh seluruh warga kampus.
Namun masing-masing individu juga mempunyai hak dalam
berpenampilan. Mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya Undip yang
mengenakan kaos pada saat kuliah bukan berarti tidak mentaati
peraturan fakultas dalam berpakaian yaitu di lingkungan Kampus
dosen, karyawan, dan mahasiswa berpakaian sesuai dengan batasbatas kepatutan, kesopanan, dan kelaziman namun menggunakan
kaos adalah bentuk ekspresi diri sebagai mahasiswa Fakultas Ilmu
Budaya yang mempunyai memang kultur bebas dalam berekspresi.
Tidak hanya mengenakan kaos saja, beberapa mahasiswa ada yang
mengenakan celana jeans dengan ada sobekan dibagian lututnya.
Bahkan ada beberapa dosen yang mengenakan celana jeans seperti
mahasiswanya dan hal tersebut ternyata tidak terlalu dipersoalkan
dalam peraturan kampus FIB.
Sudah jelas bahwa budaya dalam lingkungan kampus Fakultas
Ilmu Budaya berbeda dengan budaya-budaya kampus lainnya.
Bebas dalam berpakaian tidak masalah, namun tetap dalam batas
kewajaran yang ada selama tidak mengganggu orang yang berada
disekitarnya.
8
Salah satu con/toh mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya Undip yang bebas dalam
menentukan gaya berpakaiannya. (sumber: instagram.com/nidess)
Sedang berlangsungnya kegiatan presentasi pada salah satu mata kuliah di
kelas jurusan Antropologi Sosial Fakultas Ilmu Budaya Undip. Dan beberapa
mahasiswa diantaranya menggunakan kaos saat maju presentasi.
Tidak mau kalah dengan kendaraan yang mereka gunakan.
Memang parkiran kampus budaya ini diramaikan dengan
kendaraan bermotor roda dua dan hanya beberapa saja yang
menggunakan mobil. Kampus yang merakyat inipun juga terkenal
dengan mahasiswa yang menggunakan kendaraan roda dua yang
9
bisa dibilang sangat nyentrik yaitu vespa. Dimulai dari vespa jadul
sampai dengan vespa yang menjadi trend jaman sekarang.
Salah satu mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya Undip yang menggunakan pakaian
kaos dan motor vespa saat beraktivitas di kampus.
Berbeda dengan gaya hidup Fakultas Hukum Undip. Pakaian
rapi, kemeja dipadukan dengan celana yang pas, sepatu ber-merk,
dan kendaraan bermobil yang diparkir di sepanjang jalan dekat
kampus Fakultas Hukum dan Fakultas Ilmu Budaya Undip, itulah
yang biasa saya lihat ketika melakukan penelitian ini di sekitar
kampus Fakultas Hukum Undip. Satu-persatu mahasiswa keluar
dari mobil untuk masuk ke kampus, terlihat rapi dibandingkan
dengan beberapa mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya Undip.
Ada yang berbeda pada tiga mahasiswi Fakultas Hukum Undip
yang sedang berjalan menuju kampus dari mobilnya, mereka hanya
membawa tas kecil yang biasa digunakan untuk pergi jalan-jalan
dan membawa buku atau binder dibawa ditangannya. Tidak sepeti
mahasiswa pada umumnya yang membawa tas punggung atau tas
10
yang cukup untuk ditaruh sebuah buku atau binder. Hal tersebut
adalah salah satu yang dapat membedakan antara mahasiswa
Fakultas Hukum dengan mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya Undip.
Sudah terlihat jelas jika adanya perbedaan gaya hidup antara
mahasiswa Fakultas Hukum dengan mahasiswa Fakultas Ilmu
Budaya Undip jika dilihat melalui cara berpakaian dan kendaraan
yang mereka gunakan untuk beraktivitas ke kampus.
Mahasiswa Fakultas Hukum Undip yang terlihat rapi saat berada di kampus.
Depan: salah satu narasumber penelitian wawancara: Mahendra Rigo,
mahasiswa
Fakultas
Hukum
Undip.
(sumber:
instagram.com/therealmahendrarigo)
11
Salah satu narasumber penelitian wawancara: Nurizka Tiffany, mahasiswa
Fakultas Hukum Undip.
2.2.3
Stratifikasi Sosial pada Mahasiswa Fakultas Hukum dan Fakultas
Ilmu Budaya Universitas Diponegoro.
Seperti yang sudah saya teeliti bahwa adanya perbedaan yang jelas
yang terlihat dari gaya hidup antara mahasiswa Fakultas Hukum dengan
Fakultas Ilmu Budaya Undip. Sudah jelas juga bahwa diantara kedua
fakultas tersebut terdapat suatu stratifikasi sosial dan budaya. In all
societies people differ from each other on the basis of their age, sex, and
personal characteristics. Human society is not homogenerous but
heterogenerous. Apart from the natural differences, human beings are
also differentiated according to socially approved criteria (dijelaskan
dalam power point mata kuliah Stratifikasi Sosisal dan Budaya oleh
dosen Prof. Nurdien).
Kelas kasta dapat dijadikan sebagai suatu stratifikasi yang ada
didalam kedua fakultas tersebut. Class is dominant in modern society. In
this, a persons is position depends to a very great extent upon
achievement and his ability to use to advantage the inborn
characteristics and wealth that he may posses (dijelaskan dalam power
12
point mata kuliah Stratifikasi Sosisal dan Budaya oleh dosen Prof.
Nurdien). Disebutkan kelas karena mahasiswa Fakultas Hukum
mempunyai tingkat nilai kelas yang tinggi dalam urusan gaya hidup
mereka. Sedangkan mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya terdapat tingkat
nilai kelas yang rendah jika terkait dengan gaya hidupnya. Dipenelitian
ini keduanya tidak memandang materi dari setiap keadaan ekonomi
setiap keluarga. Namun yang saya lihat bahwa tingkat nilai kelas tinggi
atau rendahnya dilihat berdasarkan apa yang ada pada gaya hidup dan
status sosial pada masing-masing fakultas.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Stratifikasi sosial dapat dilihat pada kelas, kasta, dan perbudakan. Salah satu
contoh yang ada didalam stratifikasi tersebut adalah gaya hidup atau lifestyle
yang dapat menunjukkan kelas. Lifestyle denotes a style of life which is
distinctive of a particular social status. Life style includes such matters like the
residential areas in every community which have graduations of prestige ranking,
mode of housing, means of recreations the kinds of dress, the kinds of books. To
show to which one is exposed and soon life style may be viewed as a subculture.
13
In which one stratum differs error another within the frame work of a commonly
showed over all culture. (dijelaskan dalam power point mata kuliah Stratifikasi Sosisal
dan Budaya oleh dosen Prof. Nurdien). Dan salah satu contoh gaya hidup yang peneliti
ambil terdapat pada gaya hidup mahasiswa Fakultas Hukum dan Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Diponegoro melalui cara berpakaian dan kendaraan yang digunakan ketika
melakukan aktivitas ke kampus.
DAFTAR PUSTAKA
Irza, Mytha. 2015. Wawancara penelitian tugas mata kuliah Stratifikasi Sosial
dan Budaya. Perumahan Srondol Bumi Indah Tembalang.
Kustoro, Untung. 2015. Wawancara penelitian tugas mata kuliah Stratifikasi
Sosial dan Budaya. Kampus Fakultas Ilmu Budaya Undip Tembalang.
Ocky, Maulana. 2015. Wawancara penelitian tugas mata kuliah Stratifikasi Sosial
dan Budaya. Kos Graha Sapta Tembalang.
Poernomo, Ajeng. 2015. Wawancara penelitian tugas mata kuliah Stratifikasi
Sosial dan Budaya. Kampus Fakultas Ilmu Budaya Undip Tembalang.
Rigo, Mahendra. 2015. Wawancara penelitian tugas mata kuliah Stratifikasi
Sosial dan Budaya. Kos Baskoro Tembalang.
Spradley, James P. 1997. Metode Etnografi, ter. Elizabeth Misbah Zulfa.
Yogyakarta: Tiara Wacana Yogya.
Sunarto, Kamanto. 2000. Pengantar Sosiologi (Edisi Kedua). Jakarta : Lembaga
Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
14
Wikipedia. Februari 2014. Stratifikasi Sosial. Diakses pada 6 Desember 2015.
https://id.wikipedia.org/wiki/Stratifikasi_sosial
PROFIL PENELITI
RIA SUSANTY. Biasa dipanggil Ria. Lahir di Tegal tanggal 17 April 1996, pernah
tinggal beberapa tahun di Kota Palembang dan menetap di Kota Tegal. Seorang
mahasiswi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro angkatan 2014. Ria
duduk di Jurusan Antropologi Sosial yang merupakan angkatan pertama.
Organisasi yang diikutinya adalah Himpunan Mahasiswa Program Studi
Antropologi Sosial sebagai sekertaris bidang Pengabdian Masyarakat. Cita-citanya
dalam antropologi ini, Ria ingin menjadi seorang peneliti antropologi wanita yang
15
dapat keliling Indonesia dan membantu orang-orang disekitarnya yang sekiranya
membutuhkan pertolongan.
16