I. PENDAHULUAN - Pengaruh Model Pembelajaran Biologi berbasis Reading-Concept Map-Jigsaw terhadap Minat Baca dan Hasil Belajar Kognitif Siswa Kelas X SMA Malang

ISBN: 978-602-72412-0-6

  Reading-Concept Pengaruh Model Pembelajaran Biologi berbasis

Map-Jigsaw terhadap Minat Baca dan Hasil Belajar Kognitif Siswa

1) 2) 3)

Kelas X SMA Malang

  Lya Ratnawati Siti Zubaidah 1 A. D. Corebima 2,3 Mahasiswa Pascasarjana Pendidikan Biologi Universitas Negeri Malang Jurusan Biologi

  • – FMIPA - Universitas Negeri Malang Email lyra_88@yahoo.com

  

Abstrak

Masalah yang dihadapi dalam dunia pendidikan saat ini salah satunya adalah rendahnya minat baca siswa. Fakta tersebut berdasarkan hasil wawancara dengan guru biologi dan observasi di kelas X MIA SMA Negeri 2 Malang, siswa diketahui lebih menyukai bermain gadget dan menonton TV daripada membaca. Rendahnya minat baca akan berpengaruh pada hasil belajar kognitif siswa. Hal tersebut sesuai dengan hasil wawancara dengan guru Biologi, diketahui rata-rata hasil belajar kognitif siswa rendah. Model yang dapat dipakai untuk memberdayakan minat baca dan hasil belajar kognitif siswa antara lain adalah model pembelajaran Reading Concept Map Coople (Remap Coople). Hal tersebut sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Hasan (2014) mengimplementasi model pembelajaran Reading Concept Map Student Teams Achievement Devisions sehingga dapat meningkatkan minat baca, kemampuan berpikir kritis, kesadaran metakognitif, dan hasil belajar biologi siswa kelas X IPA SMA Insan Cendekia Shalahudin Malang. Model pembelajaran berbasis Remap Coople, mengharuskan siswa membaca (reading) supaya siswa memperoleh pengetahuan, kemudian membuat peta konsep (concept mapping ) supaya siswa dapat menjelaskan pengetahuan yang diperoleh. Pada saat dikelas, digunakan model cooperative learning. Pada penelitian ini cooperative learning yang dipilih adalah Jigsaw.

  Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMA di wilayah Kota Malang tahun pelajaran 2014/2015. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas X MIA 3 SMA Negeri 2 Malang yang terdiri atas 34 siswa sebagai kelompok eksperimen dan siswa kelas X MIA 3 SMA Negeri 9 Malang yang terdiri atas 28 siswa sebagai kelompok kontrol. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan penelitian eksperimen semu dengan desain penelitian control group pre test post test . Data penelitian yang dikumpulkan ada dua data, yaitu data minat baca dan hasil belajar kognitif. Pengukuran minat baca siswa dilakukan dengan memberi angket minat baca yang diadaptasi dari Gambrell (1996), Maldonado dan Gonzales (2010), Wanjari dan Mahakulkar (2011). Data hasil belajar kognitif siswa diperoleh dari penilaian pretest dan posttest dengan menggunakan penilaian non rubrik. Data hasil penelitian kemudian dianalisis dengan menggunakan teknik Analisis Anakova.

  

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa siswa yang diajar dengan menggunakan

model Remap Jigsaw memiliki minat baca dan hasil belajar kognitif yang lebih tinggi

daripada siswa yang diajar dengan model konvensional. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa model pembelajaran Remap Jigsaw tidak berpengaruh terhadap

minat baca, akan tetapi berpengaruh terhadap hasil belajar.

  Kata kunci: Remap Jigsaw, minat baca, hasil belajar kognitif I.

   PENDAHULUAN

  Undang-Undang (UU) No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 3 yang menyatakan bahwa Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi siswa agar menjadi manusia yang

  

Pengaruh Model Pembelajaran Biologi berbasis Reading-Concept Map-Jigsaw

  bertakwa kepada Tuhan YME, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Hal tersebut menuntut guru untuk selalu berusaha mengembangkan potensi siswa supaya terbentuk manusia yang cerdas, terampil, dan berkualitas. Pengembangan potensi siswa tersebut dapat dilakukan melalui pembelajaran, karena melalui pembelajaran siswa dapat memperoleh pengetahuan baru. Usaha yang dilakukan untuk memperoleh pengetahuan baru dapat dilakukan dengan membaca.

  Membaca merupakan sarana menambah wawasan dan pengetahuan, selain itu merupakan sarana hiburan. Melalui membaca, seseorang dapat merangsang otaknya untuk berpikir sehingga memperluas dan memperkaya wawasan, serta dapat membentuk pribadi yang unggul dan kompetitif. Hal tersebut dipertegas oleh Prasetyono (2008) yang mengartikan membaca sebagai serangkaian kegiatan pemikiran yang dilakukan dengan penuh perhatian untuk memahami suatu informasi melalui indra penglihatan dalam bentuk simbol- simbol yang rumit, kemudian disusun sedemikian rupa hingga memiliki arti dan makna. Membaca merupakan proses komunikasi, karena di dalamnya terdapat aktivitas atau proses penangkapan dan pemahaman sejumlah pesan atau informasi dalam bentuk tulisan. Aktivitas membaca dapat merangsang otak untuk melakukan olah pikir dalam memahami makna yang terkandung dalam simbol-simbol atau tulisan. Semakin sering seseorang membaca maka semakin tertantang untuk sering berpikir terhadap yang telah dibaca.

  Kegiatan membaca sangat penting bagi kehidupan manusia, akan tetapi pada kenyataannya banyak orang, baik anak-anak maupun dewasa yang belum menjadikan membaca sebagai sebuah kebiasaan (Prasetyono, 2008). Membaca belum menjadi suatu kebutuhan atau budaya, terutama pada anak. Rendahnya minat baca dalam masyarakat berkaitan dengan kemampuan berbahasa yang meliputi aspek mendengar, membaca, menulis, berbicara, tingkat pemahaman. Dengan kemampuan membaca yang rendah, tidak tertutup kemungkinan bahwa minat membaca yang dimiliki pun rendah. Menurut Rahim (2001) minat baca merupakan suatu keinginan atau ketertarikan yang kuat dan disertai usaha-usaha yang terus menerus pada diri seseorang terhadap kegiatan membaca yang dilakukan secara terus menerus dan diikuti dengan rasa senang tanpa paksaan atas kemauan sendiri atau dorongan dari luar sehingga seseorang tersebut mengerti dan memahami yang dibaca.

  Hasil PISA 2012 menunjukkan kemampuan anak Indonesia usia 15 tahun di bidang matematika, sains, dan membaca dibandingkan dengan anak-anak lain di dunia masih rendah. Indonesia berada di peringkat ke-64 dari 65 negara yang berpartisipasi dalam tes. Skor rata- rata matematika anak-anak Indonesia 375, rata-rata skor membaca 396, dan rata-rata skor untuk sains 382. Padahal, rata-rata skor The Organization for Economic Cooperation and

  

Development (OECD) secara berurutan adalah 494, 496, dan 501 (Fitri, 2013). Fakta tersebut

  sejalan dengan keadaan di sekolah, dalam proses pembelajaran belum mengembangkan minat baca siswa. Hal tersebut berdasarkan hasil wawancara dengan guru biologi dan observasi di kelas X MIA SMA Negeri 2 Malang, siswa diketahui lebih menyukai bermain gadget dan menonton TV daripada membaca. Minat baca siswa yang rendah dapat pula disebabkan sumber buku yang dimiliki siswa masih minim, hanya berasal dari buku pemerintah. Minat baca selanjutnya dapat mempengaruhi hasil belajar kognitif siswa. Siswa yang memiliki minat baca yang tinggi akan memiliki ketertarikan membaca sehingga pengetahuan yang diperolehnya semakin banyak dan berkembang. Hal tersebut sejalan dengan hasil observasi

ISBN: 978-602-72412-0-6

  siswa di kelas X MIA SMA Negeri 2 Malang yang menunjukkan hasil belajar kognitif masih rendah dikarenakan minat baca di kelas tersebut juga rendah.

  Menurut Prasetyono (2008) banyak usaha yang telah dilakukan untuk meningkatkan minat baca terutama pada anak-anak sebagai siswa, baik yang dilakukan oleh pemerintah maupun lembaga masyarakat, misalnya dengan perpustakaan keliling atau taman baca. Karena melalui membaca siswa dapat memperoleh informasi yang dapat berupa pengetahuan baru. Dengan perolehan pengetahuan baru diharapkan siswa dapat mengembangkan kemampuan berpikirnya sehingga akan mempengaruhi hasil belajar kognitif. Menghadapi hal tersebut, perlu adanya upaya untuk memberdayakan minat baca dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran Biologi. Salah satu model pengajaran yang sesuai dengan kriteria pembelajaran

  

student centered dan berpotensi memberdayakan minat baca dan hasil belajar siswa adalah

Reading Concept Map Coople (Remap Coople). Model pembelajaran berbasis Remap Coople,

  yaitu sebuah model pembelajaran yang mengharuskan siswa membaca (proses reading), kemudian siswa diminta membuat peta konsep (concept mapping), dan pembelajarannya menggunakan model-model cooperative learning. Model tersebut diringkas menjadi remap coople yaitu reading + concept mapping + cooperative learning (Zubaidah, 2014).

  Pembelajaran Cooperative menurut Warsono & Hariyanto (2012) sebagai model pembelajaran yang melibatkan sejumlah kecil siswa yang bekerja sama dan belajar bersama dengan saling membantu secara interaktif untuk mencapai tujuan pembelajaran yang dirumuskan. Pembelajaran kooperatif telah meningkatkan rasa saling memiliki dan menghargai, meningkatkan jalinan komunikasi, meningkatkan rasa saling menerima dan memberi dukungan, seperti yang ditunjukkan berupa peningkatannya berbagai pemikiran strategis diantara individu-individu dalam kelompok.

  Salah satu pembelajaran kooperatif yang dapat digunakan adalah Jigsaw yang akan dilakukan di kelas, setelah siswa melaksanakan proses membaca dan membuat peta konsep. Menurut Ahmadi (2011) pembelajaran kooperatif Jigsaw merupakan salah satu model pembelajaran kooperatif. Pada dasarnya, model ini guru membagi satuan informasi yang besar menjadi komponen-komponen lebih kecil. Selajutnya guru membagi siswa ke dalam kelompok belajar kooperatif yang terdiri dari empat orang siswa atau lebih sehingga setiap anggota bertanggung jawab terhadap penguasaan setiap komponen atau subtopik yang ditugaskan guru dengan sebaik-baiknya. siswa dari masing-masing kelompok yang bertanggung jawab terhadap sub topik yang sama membentuk kelompok lagi yang terdiri dari dua atau tiga orang.

  Para siswa ini bekerja sama untuk menyelesaikan tugas kooperatif dalam: (a) belajar dan menjadi ahli dalam subtopik bagiannya, (b) merencanakan bagaimana mengajarkan subtopik bagiannya kepada anggota kelompoknya semua. Setelah itu siswa tersebut kembali lagi ke kelompok masing- masing sebagai “ahli” dalam sub topiknya dan mengajarkan informasi penting dalam sub topik tersebut kepada temannya. Ahli dalam sub topik lainnya juga bertindak serupa. Sehingga seluruh siswa bertanggung jawab untuk menunjukkan penguasaannya terhadap seluruh materi yang ditugaskan oleh guru. Dengan demikian, setiap siswa dalam kelompok harus menguasai topik secara keseluruhan (Ahmadi, 2011).

  Penelitian yang dilakukan oleh Prasmala (2014) menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran Biologi berbasis Reading Concept Map Group Investigation dapat meningkatkan minat baca siswa kelas X SMA Surya Buana Malang. Melalui model

  

Pengaruh Model Pembelajaran Biologi berbasis Reading-Concept Map-Jigsaw

  pembelajaran tersebut siswa dilatih dan dibiasakan untuk membaca. Siswa “dipaksa” melakukan kegiatan membaca pada tahap reading diawal pembelajaran dan kemudian guru meminta siswa membuat peta konsep. Hasil penelitian lain yang dilakukan oleh Suratno (2012) menunjukkan strategi pembelajaran kooperatif Jigsaw dan Reciprocal Teaching berpengaruh terhadap hasil berlajar kognitif siswa. Pada strategi gabungan tersebut memfokuskan pada kemampuan berpikir dan menyampaikan informasi kepada teman di kelompoknya, dengan demikian informasi yang diperoleh akan dapat bertahan lama.

  Pengaruh pembelajaran Biologi Berbasis Reading Concept Map Jigsaw (Remap

Jigsaw ) terhadap minat baca dan hasil belajar kognitif siswa juga perlu dikaji lebih lanjut.

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan tersebut, maka dilakukan penelitian untuk menguji pengaruh model pembelajaran Biologi Berbasis Remap Jigsaw terhadap minat baca dan hasil belajar kognitif siswa kelas X SMA Malang. Adapun tujuan penelitian ini yaitu: untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Biologi berbasis Remap Jigsaw terhadap minat baca dan hasil belajar siswa SMA kelas X di Kota Malang.

II. METODE

  Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu atau quasi experiment karena dalam penelitian ini digunakan kelompok kontrol dan kelompok perlakuan yang terbentuk dari awal sehingga tidak ada pengacakan. Selain itu, perlakuan yang diberikan pada variabel bebas untuk menentukan pengaruh pada variabel terikat, namun variabel-variabel luar yang berpengaruh tidak dapat dikontrol dengan ketat. Semua siswa dalam satu kelas mendapatkan perlakuan yang sama, yaitu pembelajaran berbasis Remap Jigsaw. Pengukuran kemampuan awal siswa dilakukan dengan pretest sedangkan hasil penelitian diukur dengan posttest. Soal yang digunakan baik saat pretest maupun posttest adalah sama, yaitu soal essay dengan jumlah 18 soal.

  Desain penelitian yang digunakan adalah Pretest-Postest Nonequivalent Control Grup yang dapat dilihat pada Tabel 1.

  Design

Tabel 1 Desain Eksperiment Pretest-Postest Nonequivalent Control Grup Design

  Kelompok Pretest Perlakuan Postest Eksperimen O 1 X O 1 2 Kontrol O 3 X O 2 4 Keterangan:

X = perlakuan (pembelajaran berbasis Remap Jigsaw); X = kontrol; O = skor pretest awal kelas perlakuan; O

1 2 1 2

= skor posttest akhir kelas perlakuan; O = skor pretest awal kelas kontrol; O = skor posttest akhir kelas kontrol.

3 4 Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMA di wilayah Kota Malang tahun

  pelajaran 2014/2015. Penentuan sampel sekolah yang akan digunakan untuk penelitian adalah dengan teknik random sampling yang didasarkan pada hasil uji kesetaraan yang telah dilakukan sebelumnya. Sampel yang digunakan adalah siswa kelas X MIA 3 SMA Negeri 2 Malang yang terdiri atas 34 siswa sebagai kelompok eksperimen dan siswa kelas X MIA 3 SMA Negeri 9 Malang yang terdiri atas 28 siswa sebagai kelompok kontrol. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pembelajaran Remap Jigsaw. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah minat baca dan hasil belajar kognitif siswa.

ISBN: 978-602-72412-0-6

  Data penelitian yang dikumpulkan ada dua data, yaitu data minat baca dan hasil belajar kognitif. Pengukuran minat baca siswa dilakukan dengan memberi angket kepada siswa untuk diisi. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan lembar survei angket minat baca siswa. Angket minat baca diadaptasi dari Gambrell (1996), Maldonado dan Gonzales (2010), Wanjari dan Mahakulkar (2011). Data hasil belajar kognitif siswa diperoleh dari penilaian pretest dan posttest dengan menggunakan penilaian non rubrik.

  Data hasil penelitian ini berupa data minat baca dan hasil belajar kognitif yang diuji homogenitas dan normalitas datanya. Uji homogenitas dan normalitas dilakukan untuk melihat distribusi data yang diperoleh secara homogen atau tidak. Analisis data secara statistik, sesuai desain penelitian yaitu Anakova dengan skor pretest sebagai kovarian baik pada kelas kontrol maupun kelas eksperiment. Apabila analisis menunjukkan hasil yang signifikan maka dilakukan uji lanjut. Signifikansi data didasarkan pada:

  1. jika nilai probabilitas > 0,05 maka hipotesis nol diterima; 2. jika nilai probabilitas < 0,05 maka hipotesis nol ditolak.

III. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Pengaruh Model Pembelajaran Biologi Berbasis Remap Jigsaw terhadap Minat Baca Siswa

  Pengaruh penerapan model pembelajaran Biologi berbasis Remap Jigsaw terhadap minat baca dalam penelitian ini berdasarkan angket minat baca yang diberikan pada siswa untuk diisi. Data minat baca yang diperoleh berdasarkan lembar survei angket minat baca siswa kemudian dianalisis menggunakan analisis kovarian. Tabel 2 berisi ringkasan Anakova hasil penghitungan data minat baca berdasarkan hasil pengisian inventori minat baca tersebut.

  

Tabel 2. Ringkasan Anakova Hasil Penghitungan Data Minat Baca Berdasarkan Pengisian Minat Baca Siswa.

  Type III Sum of Source Squares df Mean Square F Sig. a Corrected Model 1656.642 2 828.321 7.694 .001 Intercept 1038.623 1 1038.623 9.648 .003 pretest 1600.943 1 1600.943 14.871 .000 model 35.326 1 35.326 .328 .569 Error 6028.739

  56 107.656 Total 330868.056

  59 Corrected Total 7685.381

  58 Berdasarkan hasil perhitungan analisis data menunjukkan bahwa nilai probabilitas

  model pembelajaran lebih dari 0,05 yakni sebesar 0,569. Dengan demikian hipotesis nol diterima dan hipotesis penelitian ditolak. Artinya tidak ada pengaruh model pembelajaran

  

Remap Jigsaw terhadap minat baca siswa. Penggunaan angket minat baca dimungkinkan tidak

  selalu efektif meskipun telah diuji validitasnya. Ketidakefektifan tersebut bisa disebabkan oleh pada saat mengisi angket kadang siswa terkesan asal dan tergesa-gesa dalam mengerjakan, sehingga dapat diprediksi bahwa pengisian angket kebanyakan kurang sesuai dengan kondisi siswa yang sebenarnya. Hal tersebut sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Pangestuti (2014) menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran Biologi berbasis

  

Reading Concept Map Teams Games Tournaments dapat memberdayakan minat baca siswa

  

Pengaruh Model Pembelajaran Biologi berbasis Reading-Concept Map-Jigsaw

  kelas X IPA 4 SMA Laboratorium UM, tetapi hanya terbatas pada bacaan yang bersifat menghibur.

  Pembelajaran dengan model pembelajaran Reading Concept Map seharusnya menurut teori dapat meningkatkan minat baca siswa karena pada model pembelajaran ini siswa dipaksa membaca, kemudian hasil bacaanya dibuat peta konsep supaya hasil membaca dapat lebih baik. Hasil tersebut tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Prasmala (2014) menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran Biologi berbasis Reading Concept Map

  

Group Investigation dapat meningkatkan minat baca siswa kelas X SMA Surya Buana

Malang. Melalui model pembelajaran tersebut siswa dilatih dan dibiasakan untuk membaca.

  Prasetyono (2008) menyatakan membaca merupakan kegiatan yang sangat penting bagi kehidupan manusia, tetapi pada kenyataannya banyak orang, baik anak-anak maupun dewasa yang belum menjadikan membaca sebagai sebuah kebiasaan. Membaca belum menjadi suatu kebutuhan atau budaya, terutama pada anak. Rendahnya minat baca dalam masyarakat berkaitan dengan kemampuan berbahasa yang meliputi aspek mendengar, membaca, menulis, berbicara, tingkat pemahaman. Kemampuan membaca yang rendah akan dimungkinkan berdampak pada minat membaca yang dimiliki pun rendah.

  Faktor lain yang juga dapat mempengaruhi hal tersebut yaitu sikap internal siswa, kemampuan membaca, dan pengaruh teman. Hal tersebut sejalan dengan pernyataan Prasetyono (2008) faktor yang mempengaruhi rendahnya minat baca pada anak menurut terdiri dari 2 faktor yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Adapun faktor internal seperti intelegensi, usia, jenis kelamin, kemampuan membaca, sikap, serta kebutuhan psikologi. Sedangkan, faktor internal seperti status sosial, ekonomi, kelompok etnis, pengaruh teman sebaya, orang tua, guru, televisi, serta film.

B. Pengaruh Model Pembelajaran Biologi Berbasis Remap Jigsaw terhadap Hasil Belajar Kognitif Siswa

  Pengaruh penerapan model pembelajaran Biologi berbasis Remap Jigsaw terhadap hasil belajar kognitif dalam penelitian ini diukur berdasarkan nilai pretest dan posttest. Data hasil belajar kognitif siswa yang diperoleh dari hasil pretest dan posttest kemudian dianalisis menggunakan analisis kovarian. Tabel 3 berisi ringkasan anakova hasil penghitungan data hasil belajar kognitif siswa berdasarkan hasil pretes dan posttes tersebut.

  Berdasarkan hasil perhitungan analisis data menunjukkan bahwa nilai probabilitas model pembelajaran lebih dari 0,05 yakni sebesar 0,006. Dengan demikian hipotesis nol diterima dan hipotesis penelitian ditolak. Artinya ada pengaruh model pembelajaran Remap

  

Jigsaw terhadap hasil belajar kognitif siswa. Hasil tersebut sejalan dengan penelitian Prasmala

  (2014) menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran Biologi berbasis Reading

  

Concept Map Group Investigation dapat meningkatkan hasil belajar kognitif siswa kelas X

  IPA SMA Surya Buana Malang. Penelitian lain yang juga mendukung oleh Suratno (2009) menunjukkan strategi pembelajaran kooperatif Jigsaw berpengaruh terhadap hasil berlajar kognitif siswa. Pada strategi tersebut memfokuskan pada menyampaikan informasi kepada teman di kelompoknya, dengan demikian informasi yang diperoleh akan dapat bertahan lama.

ISBN: 978-602-72412-0-6

  

Tabel 3. Ringkasan Anakova Hasil Penghitungan Data Hasil Belajar Kognitif Berdasarkan Hasil Pretest dan

Posttest .

  Type III Sum of Source Squares df Mean Square F Sig. Corrected Model 2077.555a 2 1038.778 19.050 .000 Intercept 601.203

  1 601.203 11.026 .002 Pretest 2048.186 1 2048.186 37.562 .000 Model 445.362 1 445.362 8.168 .006 Error 3053.568

  56 54.528 Total 84573.040

  59 Corrected Total 5131.124

  58 Membaca diartikan sebagai proses memetik serta memahami arti atau makna yang

  terkandung dalam bahasa. Pengertian membaca tersebut menyiratkan bahwa ketika siswa melakukan kegiatan membaca harus disertai pemahaman maksud atau arti dari lambang- lambang bunyi bahasa tulisan yang dibaca. Proses membaca sama halnya dengan proses ketika seseorang sedang berpikir dan bernalar. Pada proses ini terlibat aspek-aspek berpikir seperti mengingat, memahami, membandingkan, menemukan, menganalisis, mengorganisir, dan aplikasi (Nasution, 2000).

  Peta konsep yang dibuat siswa dapat digunakan untuk mengetahui hal yang telah dipahami oleh siswa, selain itu dapat membantu guru untuk mengetahui miskonsepsi yang dimiliki siswa dan memperkuat pemahaman konseptual guru sendiri dan disiplin ilmunya. Peta konsep merupakan suatu cara yang baik bagi siswa untuk memahami dan mengingat sejumlah informasi baru (Arend, 2008). Adanya pengaruh model pembelajaran Remap Jigsaw terhadap hasil belajar kognitif siswa sejalan dengan teori tersebut. Siswa yang membuat peta konsep dapat memperdalam pemahaman dan mengingat kembali konsep yang diperoleh, sehingga akan berpengaruh pada hasil belajarnya. Menurut Rohmawati (2011) kekuatan peta konsep terletak pada pemahaman, dengan memahami suatu konsep yang telah dibaca, maka siswa telah mengerti benar tidaknya konsep tersebut sehingga dapat menvisualisasi melalui peta konsep. Pada saat proses pembuatan peta konsep siswa akan mudah membuat jika ia memahami konsep tersebut sehingga dapat membantu memfasilitasi hubungan-hubungan yang lebih sepadan antara konsep-konsep tersebut.

  Penelitian yang dilakukan Hasan (2014) melalui implementasi model pembelajaran

  

Reading Concept Map Student Teams Achievement Devisions dapat meningkatkan hasil

  belajar biologi siswa kelas X IPA SMA Insan Cendekia Shalahudin Malang. Hal tersebut sejalan dengan hasil penelitian yang menunjukkan ada pengaruh model pembelajaran Remap

  

Jigsaw terhadap hasil belajar kognitif siswa. Menurut Ahmadi (2011) pada pembelajaran

  kooperatif Jigsaw siswa bekerja sama untuk menyelesaikan tugas kooperatif dalam: (a) belajar dan menjadi ahli dalam subtopik bagiannya; (b) merencanakan bagaimana mengajarkan subtopik bagiannya kepada anggota kelompoknya semula. Setelah itu siswa tersebut kembali lagi ke kelompok masing- masing sebagai “ahli” dalam sub topiknya dan mengajarkan informasi penting dalam sub topik tersebut kepada temannya. Ahli dalam sub topik lainnya juga bertindak serupa, sehingga seluruh siswa bertanggung jawab untuk menunjukkan penguasaannya terhadap seluruh materi yang ditugaskan oleh guru. Dengan demikian, setiap siswa dalam kelompok harus menguasai topik secara keseluruhan.

  

Pengaruh Model Pembelajaran Biologi berbasis Reading-Concept Map-Jigsaw

  Tesis tidak diterbitkan. Malang: PPS UM.

Prasetyono, D. S. 2008. Rahasia Mengajarkan Gemar Membaca Pada Anak Sejak Dini. Yogyakarta:

Think.

  

Wanjari, S. And Muhakulkar, V. 2011. Assesing Reading Habits of D. Ed. Trained Teachers. Indian

Streams Research Journal . Vo. I/February 2011, pp. 76-81. Warsono & Hariyanto. 2012. Pembelajaran Aktif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset

Zubaidah. 2014. Pemberdayaan Keterampilan Penemuan Dalam Scientific Approach Melalui

  

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 22 tentang Sistem Pendidikan Nasional . 1990. Jakarta: PT

Armas Duta Jaya.

  Disertasi tidak diterbitkan. Malang: Universitas Negeri Malang.

  

Suratno. 2009. Pengaruh Strategi Kooperatif Jigsaw dan Reciprocal Teaching terhadap Keterampilan

Metakognitif dan Hasil Belajar Biologi Siswa SMA Berkemampuan Atas dan Bawah di Jember .

  Konsep Sistem Peredaran Darah . Skripsi diterbitkan. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah: Jakarta.

  

Rahim, F. 2001. Pengajaran Membaca Pemahaman berdasarkan Teori Skema. Jurnal Pendidikan

Bahasa Sastra dan Seni. 2 (2): 157-172.

Rohmawati, I. 2011. Peningkatan Pemahaman Siswa dengan Metode Penugasan Peta Konsep Pada

  

Prasmala, E. R. 2014. Penerapan Model Reading Concept Map Grup Investigation (GI) untuk

Meningkatkan Minat Baca, Kemampuan Berpikir Kritis, Metakognitif, dan Hasil Belajar Kognitif Biologi Siswa Kelas X SMA Surya Buana Malang . Tesis tidak diterbitkan. Malang: PPS UM.

  Games Tournaments untuk Meningkatkan Minat Baca, Kemampuan Berpikir Kritis, Metakognitif, dan Hasil Belajar Kognitif Biologi Siswa Kelas X IPA 4 SMA Laboratorium UM .

  IV. KESIMPULAN

  Maldonado, J. L. & Gonzalez, E. 2010. Reading: Gateway to Learning. Laredo Community College. Nasution. 2000. Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Pangestuti, A. A. 2014. Penerapan Model Pembelajaran Biologi Berbasis Reading Concept Team

  

Hasan, A. 2014. Implementasi Model Pembelajaran Reading Concept Map Student Teams

Achievement Devisions untuk Meningkatkan Minat Baca, Kemampuan Berpikir Kritis, Kesadaran Metakognitif, dan Hasil Belajar Biologi Peserta Didik Kelas X IPA SMA Insan Cendekia Shalahudin Malang . Tesis tidak diterbitkan. Malang: PPS UM.

  Ahmadi, L. K. 2011. Strategi Pembelajaran Sekolah Terpadu. Jakarta: Prestasi Pustakaraya. Arends, R. I. 2008. Learning To Teach: Belajar untuk Mengajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Fitri. 2013. Skor PISA: Posisi Indonesia Nyaris Jadi Juru Kunci . (Online),

(http://www.kopertis12.or.id/2013/12/05/skor-pisa-posisi-indonesia-nyaris-jadi-juru- kunci.html), diakses 27 Januari 2014.

Gambrell, L., Palmer, B.M., Codling, R.M., Mazzoni, S.A. 1996. Assesing motivation to read. The

Reading Teacher. Vol. 49 No. 7 April 1996.

  V. DAFTAR PUSTAKA Arends, R. I. 2008. Learning To Teach: Belajar untuk Mengajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

  Jigsaw berpengaruh terhadap hasil belajar kognitif pada siswa kelas X SMA Malang.

  selalu efektif meskipun telah diuji validitasnya . Tetapi p enerapan strategi pembelajaran Remap

  enerapan strategi pembelajaran Remap Jigsaw tidak berpengaruh terhadap minat baca pada

siswa kelas X SMA Malang dikarenakan penggunaan angket minat baca dimungkinkan tidak

  Berdasarkan analisis data dan hasil pembahasan dapat diperoleh kesimpulan yaitu p

  Pembelajaran Berbasis Remap Coople . Seminar Nasional Biologi 10 Universitas Sebelas Maret pada tanggal 7 Juni 2014.