BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Pustaka 2.1.1. Konsep dan Peranan Anggaran - Pengaruh Partisipasi Dalam Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial Perusahaan Melalui Kecukupan Anggaran, Komitmen Organisasi, Komitmen Tujuan Anggaran, Dan Job Rel

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Tinjauan Pustaka

2.1.1. Konsep dan Peranan Anggaran

  Semua perusahaan pada umumnya memiliki anggaran karena anggaran berkaitan dengan pengendalian dan perencanaan. Perencanaan melihat ke depan yaitu menetapkan tindakan tertentu dan pengendalian melihat ke belakang yaitu menilai apa yang telah dihasilkan. Dari perbandingan yang dihasilkan maka dapat digunakan untuk menyesuaikan anggaran.

  Menuru t Adisaputro dan Asri (2004:07) “anggaran adalah suatu proses sejak dari tahap persiapan yang diperlukan sebelumnya dimulainya penyusunan rencana pengumpulan berbagai data dan informasi yang perlu, pembagian tugas perencanaan, penyusunan rencananya sendiri, implementasi dari rencana tersebut, sampai pada ahirnya tahap pengawasan dan evaluasi dari hasil melaksanakan rencana itu.”

  Sedangkan menurut Munandar (2004:10), “anggaran memiliki fungsi sebagai pedoman kerja, sebagai alat pengkooordinasian kerja, dan sebagai alat pengawasan kerja” Anggaran mempunyai definisi yang beraneka ragam, namun apabila diamati dengan teliti masing-masing definisi tersebut memiliki pengertian yang sama atau hampir sama. Perbedaan yang ada pada umumnya berkisar kepada titik berat anggaran tersebut, apakah kepada prosedurnya atau kepada isi anggaran yang akan disusun. Dari beberapa pendapat dapat disimpulkan “anggaran merupakan perencanaan secara formal mencakup seluruh kegiatan perusahaan tanpa pengecualian di dalam jangka waktu tertentu yang dinyatakan di dalam unit kuantitatif (moneter)”, Ahyari (2002:08).

  Kegiatan yang direncanakan ini bukannya tanpa batas waktu, melainkan akan dibatasi untuk jangka waktu tertentu saja.

  Dari berbagai sudut pandang yang dikemukakan di atas, sebenarnya peran anggaran selain sebagai alat perencanaan, anggaran juga merupakan alat bagi manajer untuk mengendalikan, mengkoordinasikan, mengkomunikasikan, mengevaluasi kinerja, dan memotivasi bawahannya sehingga memperoleh informasi yang relevan dalam pekerjaan. Untuk itu pentingnya anggaran dalam suatu organisasi akan terlihat dari peran dan tujuan anggaran. Adapun tujuan utama penyusunan anggaran menurut Darsono dan Purwanti (2008:08) adalah sebagai berikut :

1. Memaksa manajer membuat rencana kerja 2.

  Tolak ukur mengevaluasi kinerja 3. Meningkatkan komunikasi dan koordinasi antar manajer 4. Membantu pengambilan keputusan

  Anggaran mempunyai kemungkinan dampak fungsional atau disfungsional terhadap sikap dan perilaku anggota organisasi. Untuk mengatasi hal tersebut maka diperlukan pemberian kesempatan kepada bawahan yang mau berpartisipasi dalam proses penyusunan anggaran sehingga tujuan yang ingin dicapai perusahaan akan lebih dapat diterima oleh anggota organisasi dengan ikut mengetahui dan terlibat dalam menentukan langkah-langkah untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

  Anggaran merupakan pedoman rencana manajemen dimasa yang akan datang mempunyai beberapa manfaat. Menurut Harahap (2001:122) anggaran memberikan manfaat antara lain sebagai berikut : 1.

  Memaksa perlunya kebijaksaan dasar 2. perlunya struktur organisasi yang

  Memaksa baik/pertumbuhan yang baik

  3. Memaksa partisipasi semua pihak 4.

  Menciptakan harmoni antar bagian 5. Memaksa manajemen memperhatikan prestasi terbaik 6. Memaksa perlunya data akuntansi yang akuntansi 7. Mendorong efesiensi segala bidang.

  8. Perlunya pertimbangan yang matang untuk setiap policy 9.

  Mengurangi biaya karena berkurangnya supervisor 10.

  Pimpinan puncak bebas dari urusan rutin sehari hari 11. ketidakpastian/kekeliruan di dalam

  Menghilangkan perusahaan

  12. Menunjukkan perbedaan efesiensi dan ketidakefesiensian 13.

  Mendorong pengertian antara atasan bawahan 14. Memfokuskan perhatian eksekutif pada hal hal strategis 15. Memaksa dilaksanakannya set analysis dalam perusahaan 16. Persyaratan meminjam ke Bank 17. Dapat mencek kemajuan kerja 18. Dapat meningkatkan citra perusahaan kepada masyarakat 19. Memenuhi persyaratan dari lembaga lembaga pengatur

  Disamping memiliki manfaat, anggaran juga memiliki beberapa kelemahan. Menurut Darsono dan Purwanti (2008:14) kelemahan tersebut antara lain : 1.

  Prediksi kegiatan bisnis di masa mendatang belum tentu tepat atau belum tentu mendekati kenyataan.

  2. Perubahan kondisi politik, sosial, ekonomi, bisnis di masa mendatang sulit diprediksi sehingga sering tidak terjangkau dalam pemikiran pembuat anggaran 3. Sering terjadi konflik kepentingan dalam penyusunan anggaran maupun dalam pelaksanaannya

  4. Pembuat anggaran (kepala seksi, bagian,divisi) sering berpikir subyetif, mementingkan seksinya ,bagiannya, atau divisinya asaja.

  5. Anggaran pada umumnya sangat idelistik sehingga sulit tercaapai dan dapat mengakibatkan para pelaksana frustasi

2.1.2. Partisipasi Anggaran

  “Partisipasi secara luas pada dasarnya merupakan proses organisasional,

dimana para individu terlibat dan mempunyai pengaruh dalam pembuatan keputusan

yang mempunyai pengaruh secara langsung terhadap para individu tersebut “,

(Hidayah & Fauziah, 2010:64).

  “Partisipasi anggaran adalah sebagai suatu proses dalam organisasi yang melibatkan para manajer dalam penentuan tujuan anggaran yang menjadi tanggung jawabnya. Partisipasi banyak menguntungkan bagi suatu organisasi. Hal ini diperoleh dari berbagai penelitian tentang partisipasi,”

  Sardjito Muthaher

  (Brownell dalam dan , 2008:38) Disini partisipasi merupakan salah satu unsur yang sangat penting yang menekankan pada proses kerjasama dari berbagai pihak, baik bawahan maupun manajer level atas. Dengan kata lain bahwa anggaran yang disusun tidak semata-mata ditentukan oleh atasan saja, melainkan juga keterlibatan atau keikutsertaan bawahan, karena para pekerja atau manajer tingkat bawah merupakan bagian organisasi yang memiliki hak suara untuk memilih tindakan secara benar dalam proses manajemen. Sebagian besar studi menunjukkan bahwa partisipasi anggaran lebih banyak membawa manfaat pada organisasi. Beberapa manfaat partisipasi dalam proses penyusunan anggaran antara lain (Omposunggu dan Bawono dalam Andrianto, 2008;12):

  1. Seseorang yang terlibat dalam proses penyusunan anggaran tidak saja task involved melainkan juga ego involved dalam kerjasama.

  2. Keterlibatan seseorang akan meningkatkan rasa kebersamaan dalam kelompok, karena dapat meningkatkan kerjasama antara anggota kelompok di dalam penetapan sasaran, serta dapat mengurangi rasa tertekan.

  3. Keterlibatan seseorang akan mengurangi rasa keperbedaan di dalam mengalokasikan sumber daya di antara unit-unit yang ada di organisasi. Sebagai alat bantu manajemen, anggaran perusahaan akan mempunyai lingkup yang luas. Seluruh kegiatan yang ada di dalam perusahaan akan terkait dengan anggaran perusahaan tersebut. Oleh karena hal tersebut maka anggaran perusahaan ini akan terdiri dari berbagai macam anggaran yang mempunyai kegunaan sendiri-sendiri.

  Dalam penggunaan anggaran untuk evaluasi kinerja manajerial perlu diperhatikan bagaimana jumlah yang dianggarkan dibandingkan dengan hasil aktual. Oleh karenanya, anggaran dapat dibagi menjadi anggaran statis dan anggaran fleksibel. Anggaran statis dibuat berdasarkan tingkat aktivitas yang telah ditentukan, karena itu anggaran ini tidak begitu berguna bila digunakan untuk menyusun laporan kinerja manajerial. Anggaran fleksibel dapat digunakan untuk menyusun anggaran sebelum adanya tingkat aktivitas yang diharapkan karena anggaran ini dapat menentukan besarnya biaya pada berbagai tingkat aktivitas anggaran tersebut dapat digunakan untuk menghitung berapa biaya yang harus dikeluarkan pada tingkat aktivitas aktual. Kinerja akan dinilai berdasarkan pencapaian target anggaran dan efisiensi pelaksanaan anggaran. Kinerja manajerial dinilai berdasarkan berapa yang berhasil dicapai dikaitkan dengan anggaran yang telah ditetapkan.

  Hasil penelitian Yusfaningrum & Ghozali (2005:664) menunjukkan bahwa “partisipasi anggaran berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja manajerial”. Sedangkan Matolla (2011:58) menunjukkan bahwa “partisipasi anggaran berpengaruh langsung terhadap kinerja”.

  Dari beberapa bukti empiris yang dikemukakan di atas, maka hipotesis yang dikemukakan disini adalah : H1 : Partisipasi anggaran berpengaruh positif terhadap kinerja manajerial.

2.1.3. Komitmen Tujuan Anggaran

  Menurut Indarto & Ayu (2011:35) “komitmen tujuan anggaran didefenisikan sebagai keinginan yang kuat untuk berusaha mencapai tujuan anggaran dan ketekunan dalam melakukan pencapaian tujuan anggaran terserbut”. Komitmen menunjukan keyakinan dan dukungan yang kuat terhadap nilai dan tujuan yang ingin dicapai. Komitmen untuk mencapai tujuan anggaran terjadi ketika bawahan telah menerima tujuan anggaran yang telah ditetapkan. Penerimaan terhadap tujuan tersebut dapat disebabkan oleh adanya partisipasi anggaran.

  Penelitian yang dilakukan oleh Shields dan Shiels dalam Indarto & Ayu (2011:39),”menemukan bukti bahwa tindakan pertisipasi menaikkan kepercayaan bawahan, pengendalian dan keterlibatan diri dengan organisasi sehingga bawahan dapat menerima dan mempunyai komitmen terhadap tujuan anggaran yang telah disusun.

  ” Bila bawahan atau pelaksana anggaran diberi kesempatan untuk memberikan masukan berupa informasi yang dimilikinya kepada atasan atau pemegang kuasa anggaran sehingga atasan atau pemegang kuasa anggaran akan memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang pengetahuan yang relevan dengan tugas dan juga menimbulkan rasa bertanggung jawab terhadap tujuan dari anggaran tersebut sehingga berkomitmen untuk tujuan anggaran.

  Menurut Yusfaningrum & Ghozali (2005:659) “bawahan yang mempunyai komitmen lebih tinggi terhadap tujuan anggaran mereka, akan berusaha berinteraksi dengan orang-orang yang dapat memberikan wawasan/pengetahuan tentang lingkungan kerja, tujuan kinerja, strategi tugas dan permasalahan lain yang mempunyai pengaruh penting pada kinerj a mereka”.

  Kondisi ini memberikan pemahaman yang lebih baik pada bawahan mengenai alternatif keputusan dan tindakan yang perlu dilakukan dalam mencapai tujuan anggaran. Locke dalam Indarto & Ayu (2011:35) mendefinisikan

  : “komitmen tujuan anggaran sebagai keinginan yang kuat untuk berusaha mencapai tujuan anggaran, dan ketekunan dalam melakukan pencapaian tujuan ang garan tersebut”. Seseorang akan berkinerja lebih baik ketika ia berkomitmen untuk mencapai kinerja tertentu.

  “Komitmen untuk mencapai tujuan anggaran terjadi ketika bawahan telah menerima tujuan anggaran yang telah ditetapkan. Penerimaan tersebut dapat dicapai karena adanya partisipasi pe ngganggaran,” (Indarto & Ayu, 2011:35). Komitmen tujuan anggaran menjadi penting karena produktifitas dari manajer ditentukan (sebagian besar) dari apakah organisasi mencapai tujuan finansialnya. Bawahan yang berkomitmen tinggi kepada tujuan anggaran mereka, mencari interaksi dengan orang-orang yang memiliki pengetahuan mengenai lingkungan kerja mereka, tujuan kinerja, strategi tugas, dan masalah-masalah lainnya, yang memiliki pengaruh penting pada kinerja.

  Menurut Yusfaningrum & Ghozali (2005:659), “tingginya komitmen terhadap tujuan anggaran akan mempermudah penerimaan anggaran tersebut meskipun sulit untuk dicapai ”. Sedangkan penetapan tujuan secara spesifik dan sulit, tetapi memungkinkan untuk dicapai, akan mempertinggi tingkat kinerja. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kinerja adalah fungsi utama dari pencapaian tujuan dan komitmen tujuan anggaran merupakan alat untuk memprediksikannya.

  Dari beberapa bukti empiris yang dikemukakan di atas, maka hipotesis yang dikemukakan disini adalah : H2: Komitmen tujuan anggaran berpengaruh positif terhadap kinerja manajerial.

2.1.4. Kinerja Manajerial

  Kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing dalam rangka upaya mencapai tujuan perusahaan bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral dan etika. Kinerja merupakan salah satu hal yang dapat meningkatkan keefektifan perusahaan. Menurut Mahoney dalam Indarto & Ayu (2011:37) ” Kinerja manajerial didasarkan atas fungsi-fungsi manajemen klasik, yaitu seberapa jauh manajer mampu melaksanakan fungsi-fungsi manajemen yang meliputi perencanaan, investigasi, koordinasi, evaluasi, supervisi, pemilihan staf, negosiasi dan perwakilan”. Mahoney dkk dalam Hidayah & Fauziah (2010:67) mendefinisikan kinerja manajerial dalam fungsi-fungsi:

  1. Perencanaan.

  Menentukan tujuan, kebijakan, dan tindakan atau pelaksanaan, penjadwalan kerja, penganggaran, merancang prosedur, pemograman, dll.

  2. Investigasi.

  Mengumpulkan dan menyiapkan informasi untuk catatan, laporan dan rekening, mengukur hasil, menentukan persediaan, analisis pekerjaan, dll.

  3. Koordinasi.

  Tukar menukar informasi dengan organisasi di bagian organisasi yang lain untuk mengkaitkan dan menyesuaikan program, memberitahudepartemen lain, hubungan dengan manajer lain, dan lain-lain.

  4. Evaluasi.

  Menilai dan mengukur proposal, kinerja yang di amati atau dilaporkan, penilaian pegawai, penilaian catatan akhir, penilaian laporan keuangan, pemeriksaan produk, dan lain-lain.

  5. Pengawasan (Supervisi) Mengarahkan, memimpin dan mengembangkan bawahan, membimbing, melatih dan menjelaskan peraturan kerja pada bawahan, memberikan tugas atau pekerjaan dan menangani keluhan, dan lain-lain.

  6. Pengaturan Staf (Staffing) Mempertahankan angkatan kerja atau karyawan, merekrut, mewawancarai dan memilih pegawai baru, menempatkan, mempromosikan dan memutasi pegawai, dan Iain-lain.

  7. Negosiasi.

  Pembelian, penjualan atau melakukan kontrak untuk barang dan jasa, menghubungi pemasok, tawar-menawar secara kelompok, dan Iain-lain.

  8. Perwakilan atau representasi.

  Menghadiri pertemuan-pertemuan dengan perusahaan lain, pertemuan perkumpulan bisnis, pidato untuk acara kemasyarakatan, pendekatan kepada masyarakat, mempromosikan tujuan umum dan sebagainya.

  Tanggung jawab manajer melibatkan kinerja yang efisien dan efektif. Efisiensi yakni kemampuan untuk melakukan pekerjaan dengan tepat adalah konsep input-output. Seorang manajer yang efisien adalah manajer yang mencapai output atau keluaran yang sesuai dengan input (tenaga kerja, bahan baku dan waktu) yang digunakan untuk mencapai output itu. Manajer yang mampu meminimalkan ongkos sumber daya yang digunakannya untuk mencapai tujuan dianggap telah bertindak secara efisien. Efektivitas merupakan kemampuan untuk memilih sasaran yang tepat. Seorang manajer yang efektif adalah manajer yang memilih pekerjaan yang tepat dilaksanakan. Manajer yang memilih suatu sasaran yang tidak tepat, misal memproduksi hanya barang X pada saat permintaan akan barang Y sedang melambung tinggi adalah manajer yang tidak efektif. Sekalipun barang X itu diproduksi dengan tingkat efisiensi yang maksimum.

2.2. Hasil Penelitian Sebelumnya Peneliti Jurnal Variabel Metodologi Hasil

  Indarto & Ayu (2011)

  Pengaruh Partisipasi Anggaran terhadap Kinerja Manajerial Perusahaan Melalui Kecukupan Anggaran, Komitmen Organisasi, Komitmen Tujuan Anggaran, Dan Job Relevant Information

  Variabel Bebas X1=Partisipasi Anggaran Variabel Mediasi X2=Kecukupan Anggaran X3=Komitmen Organisasi X4=Komitmen Tujuan Anggaran X5=JRI Variabel Terikat=Y Kinerja Manajerial

  Objek penelitia adalah para manajer tingka menengah atau manajer fungsional yang bekerja di perusahaan manufaktur di Jawa Timu Dengan menyebarkan 215 kuesioner dan y kembali 163 da 153 kuesioner tersebut yan lengkap pengisia datanya atau 71% Pengujian hipotesis dilakuka dengan Model Regresi

  Pengaruh variabe independen terhada variabel mediasi adalah signifikan. Dan pengaruh variabel mediasi terhadap variabe dependen signifika dan positip.

  Yusfaningru m da Ghozali (2005)

  Analisis Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhada Kinerja Manajeria Melalui Komitmen Tujuan Anggara dan Job Relevant Information sbg Variabel Intervening

  Variabel independen= Partisipasi Anggaran Variabel dependen= Kinerja Manajerial Variabel Intervening=Job Relevan Information

  Populasi penelitia ini adalah manajer atau kepala bagian yang berjumla 1085. Kuesioner dikirim ke masing masing perusahaa sebanyak 20% da populasi. Data diolah menggunakan SEM.

  Pengaruh secar langsung Partisipasi Anggaran terhadapKinerja Manajerial lebih tinggi jika dibandingkan pengaruh Partisipasi Anggaran terhada Kinerja Manajeria melalui Komitmen Tujuan Anggaran da JRI sebagai variabe intervening Deliana (2015)

  Managenerial performance in Indonesia Loca Government: Impact of Budge Participation and Budget Goa Commitment

  Variabel depende : manageria performance Variabel independen : a budget goa commitment b. budge participation

  Penelitian ini menggunakan explonatory research. Populasi penelitian ini di unit SKPD medan. Data dikumpulkan melalui kuesioner

  Hasil penelitian ini menunjukkan bahw Budget goa commitment da Budget participation berpengaruh positi terhadap manageria performance di unit SKPD Medan.

  2.3. Kerangka Konseptual Gambar 2.1

  Kerangka Pemikiran Penelitian

  Partisipasi Anggaran Kinerja Partisipasi Manajerial Anggaran Komitmen Tujuan Kinerja Anggaran Manajerial

  Kerangka konseptual menjelaskan secara teoritis hubungan antar variabel yang diteliti. Dari penelitian- penelitian sebelumnya yaitu menurut hasil penelitian Yusfaningrum & Ghozali (2005:664

  ) menunjukkan bahwa “komitmen tujuan anggaran berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja manajerial”.

  Sedangkan Hidayah & Fauziah (2010:76 ) menunjukkan bahwa “ pengaruh partisipasi anggaran terhadap kinerja manajerial adalah positif dan signifikan

  ”. Indarto dan Ayu (2011:43

  ) menemukan bahwa “pengaruh partisipasi anggaran terhadap kinerja manajerial melalui kecukupan anggaran, komitmen organisasi, komitmen tujuan anggaran, job relevant information menunjukan hasil yang positif dan signifikan”. Berdasarkan landasan teori tersebut, diatas dapat disusun suatu kerangka pemikiran sebagaimana dapat dilihat pada gambar 2.1 diatas:

Gambar 2.1 diatas menyajikan kerangka konseptual mengenai pengaruh partisipasi anggaran (variabel independen) dan komitmen tujuan anggaran (variabel independen)

  terhadap kinerja manajerial (variabel dependen).

  Berdasarkan kerangka pemikiran diatas disusun hipotesis ke 3 sebagai berikut partisipasi anggaran dan komitmen tujuan anggaran berpengaruh positif terhadap kinerja manajerial.

Dokumen yang terkait

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sejarah Singkat Kartu Prabayar GSM (Global System for Mobile) - Analisis Preferensi Mahasiswa Terhadap Kartu Prabayar GSM dengan Metode Konjoin Full-Profile (Studi Kasus: Mahasiswa FMIPA USU)

0 0 16

a. Mohon dengan hormat bantuan dan kesediaan saudara untuk menjawab seluruh pertanyaan yang ada. b. Berilah tanda (X) pada salah satu nomor jawaban pada kolom pertanyaan dibawah ini, pilih sesuai dengan keadaan atau kejadian yang sebenarnya. c. Kuesioner

0 2 40

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) 2.1.1 Pengertian - Pengaruh Faktor Gizi, Merokok, Minum Kopi, Minum Teh dan Antenatal Care terhadap Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Batang Kuis Kabupate

0 0 21

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Pengaruh Faktor Gizi, Merokok, Minum Kopi, Minum Teh dan Antenatal Care terhadap Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Batang Kuis Kabupaten Deli Serdang Tahun 2013

0 1 12

2. Biaya Penelitian - Faktor yang Mempengaruhi Pengungkapan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara

0 0 30

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Infeksi parasit soil-transmitted helminth 2.1.1. Definisi - Faktor yang Mempengaruhi Pengungkapan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara

0 0 18

Pengaruh Mikoriza Arbuskular Terhadap Pertumbuhan dan Serapan Pb dan Cd Tanaman Mucuna pruriens pada Tanah yang Dicemari Logam Berat

0 0 5

Pengaruh Mikoriza Arbuskular Terhadap Pertumbuhan dan Serapan Pb dan Cd Tanaman Mucuna pruriens pada Tanah yang Dicemari Logam Berat

0 0 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Analisis Manajemen Pelaksanaan Imunisasi oleh Puskesmas Kaitannya dengan Pencapaian Universal Child Immunization di Puskesmas Siak Hulu III Kecamatan Siak Hulu Kabupaten Kampar

0 1 28

BAB I PENDAHULUAN - Analisis Manajemen Pelaksanaan Imunisasi oleh Puskesmas Kaitannya dengan Pencapaian Universal Child Immunization di Puskesmas Siak Hulu III Kecamatan Siak Hulu Kabupaten Kampar

0 1 7