2. Biaya Penelitian - Faktor yang Mempengaruhi Pengungkapan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara

  LAMPIRAN 1

  1. Personil Penelitian

  1.1. Ketua Penelitian Nama : dr. Syilvia Jiero Jabatan : Peserta PPDS Ilmu Kesehatan Anak

  FK-USU/RSHAM

  1.2. Anggota Penelitian 1. dr. Ayodhia Pitaloka Pasaribu, M.Ked(Ped), Sp.A, Ph.D(CTM) 2. dr. Tina Christina L. Tobing, M.Ked(Ped), Sp.A(K)

  3. Prof. dr. H. Chairuddin P. Lubis, DTM&H, Sp.A(K)

  4. Prof. dr. dr. H. Syahril Pasaribu, DTM&H, M.Sc(CTM), Sp.A(K) 5. dr. Inke Nadia Diniyanti Lubis, DTM&H, M.Ked(Ped), Sp.A 6. dr. Hendri Wijaya, M.Ked(Ped), Sp.A 7. dr. Selwan Situngkir 8. dr. Silvia Yasmin Lubis 9. dr. Atika Rimalda Nasution 10. dr. Sylvi Febriza Riskasari 11. dr. Johan Christian Silaen 12. dr. Yuni Arcan Sianturi

  2. Biaya Penelitian

  1. Bahan/ Perlengkapan : Rp. 15 000 000

  2. Transportasi/ Akomodasi : Rp. 3 000 000

  3. Penyusunan/ Penggandaan : Rp. 2 000 000

  4. Seminar Hasil Penelitian : Rp 5 000 000 Jumlah : Rp. 25 000 000

  LAMPIRAN 2 Jadwal Penelitian WAKTU Februari 2014 Maret 2014 April 2014 KEGIATAN

  Persiapan Pelaksanaan Penyusunan Laporan Pengiriman Laporan

  LAMPIRAN 3

Lembar Penjelasan Kepada Orang Tua Kepada Yth Bapak/ Ibu ...............................................

  

Sebelumnya saya ingin memperkenalkan diri (dengan menunjukkan surat tugas dari

Departemen Ilmu Kesehatan Anak FK USU). Nama saya dokter Syilvia Jiero

bertugas di Divisi Infeksi dan Penyakit Tropis Departemen Ilmu Kesehatan Anak FK

USU/ RSUP Haji Adam Malik Medan.

  Bersama ini, saya ingin menyampaikan kepada Bapak/ Ibu bahwa Divisi

Infeksi dan Penyakit Tropis Departemen Ilmu Kesehatan Anak FK USU/ RSUP H.

Adam Malik Medan, bermaksud mengadakan penelitian mengenai “korelasi antara

nilai eosinofil dengan infeksi soil-transmitted helminth pada anak”.

  Bapak/ Ibu, pertama saya akan menjelaskan mengenai masalah kesehatan

yang masih banyak di Indonesia yaitu penyakit cacing perut yang ditularkan melalui

tanah. Infeksi cacing tersebut pada manusia akibat tertelan telur atau melalui kontak

dengan larva yang berkembang dengan cepat pada tanah yang hangat dan basah di

negara-negara subtropis dan tropis di berbagai belahan dunia. Seperti kita ketahui,

Indonesia merupakan salah satu negara tropis dan termasuk negara yang sedang

berkembang.

  Infeksi cacing yang ditularkan melalui tanah ini merupakan infeksi yang

kurang diperhatikan dan penyakitnya bersifat kronis tanpa menimbulkan gejala klinis

yang jelas dan dampak yang ditimbulkannya baru terlihat dalam jangka panjang.

Gejala klinis pada awal infeksi seringkali terlihat hanya jika infeksi yang terjadi

tergolong dalam kategori berat.

  Secara keseluruhan infeksi cacing yang ditularkan melalui tanah tersebut

pada manusia dapat menimbulkan kehilangan zat gizi berupa karbohidrat dan

protein serta kehilangan darah, sehingga dapat menurunkan produktivitas kerja.

Kecacingan juga dapat menghambat perkembangan fisik dan kecerdasan pada

anak-anak yang sedang dalam masa pertumbuhan serta menurunkan ketahanan

tubuh akibatnya anak mudah terkena penyakit lainnya.

  Untuk mengetahui pasti adanya infeksi cacing yang ditularkan melalui tanah

maka dilakukan pemeriksaan tinja. Selain itu untuk mendeteksi dini adanya infeksi

cacing yang ditularkan melalui tanah tersebut dapat juga dilakukan dengan melihat

nilai leukosit dan eosinofil melalui pemeriksaan apusan darah tepi yaitu dengan

mengambil sampel darah dari jari anak sebanyak ± 1 cc (setara dengan 1/5 sendok

teh) dan dilakukan pemeriksaan di bawah mikroskop. Pemeriksaan tinja akan

dilakukan oleh analis terlatih di laboratorium Parasitologi Fakultas Kedokteran

Universitas Sumatera Utara dan pemeriksaan darah akan dilakukan oleh analis

terlatih di laboratorium Patologi Klinik RS H. Adam Malik Medan. Setelah mengetahui anak Bapak/ Ibu terinfeksi cacing perut yang ditularkan melalui tanah, maka akan saya berikan terapi sesuai jenis cacing yang saya temukan.

  Jika Bapak/ Ibu bersedia agar anaknya diperiksa nilai leukosit dan eosinofil

dalam darah, maka saya mengharapkan Bapak/ Ibu menandatangani lembar

Persetujuan Setelah Penjelasan (PSP). Jika dijumpai keluhan atau efek samping

berkelanjutan pada putra/ putri Bapak/ Ibu sehubungan dengan pemeriksaan yang

telah dilakukan misalnya dijumpai tanda-tanda infeksi di tempat pengambilan darah

yaitu bengkak, kemerahan, teraba lebih hangat dari kulit sekitar, dan nyeri, Bapak/

Ibu dapat menghubungi dr. Syilvia Jiero, nomor telepon 081234567685.

  Demikianlah yang dapat saya sampaikan. Atas perhatian dan kerjasama Bapak/ Ibu, saya ucapkan terima kasih.

  Medan, 2014 Mengetahui, Tim Peneliti, Nama Jelas dan Tanda tangan Nama Jelas dan Tanda tangan

  LAMPIRAN 4 PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN (PSP) Saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : ......................................... Umur ....... Tahun …… L / P Alamat : ............................................................................................. dengan ini menyatakan dengan sesungguhnya telah memberikan

  PERSETUJUAN Untuk dilakukan pemeriksaan tinja dan pemeriksaan nilai leukosit dan eosinofil dalam darah anak saya: Nama : ......................................... Umur ....... Tahun …… L / P Alamat Rumah : ……………………………………………………………………..

  Alamat Sekolah : …………………………………………………………………….. Yang tujuan, sifat, dan perlunya pemeriksaan tersebut di atas, serta risiko yang dapat ditimbulkannya telah cukup dijelaskan oleh dokter dan telah saya mengerti sepenuhnya. Demikianlah pernyataan persetujuan ini saya buat dengan penuh kesadaran dan tanpa paksaan.

  Medan, 2014

Yang memberikan penjelasan, Yang membuat pernyataan

persetujuan, Nama Jelas dan Tanda tangan Nama Jelas dan Tanda tangan

  Saksi-saksi: Nama Tanda tangan 1. …………………………………….. ………………………………….

  2………………………………………. ………………………………….

  LAMPIRAN 5 KUESIONER PENELITIAN

  Divisi Infeksi dan Penyakit Tropis Dept. Ilmu Kesehatan Anak FK USU – RSUP H. Adam Malik Medan Nomor urut pengambilan tinja : ……….

  Nomor urut pengambilan darah : ………. Sekolah Dasar : …………………………………….. Kelas : …………………………………….. Desa : …………………………………….. Kecamatan : …………………………………….. Tanggal pengisian kuesioner : …………………………………….. Pewawancara : …………………………………….. Nama pengisi kuesioner : …………………………………….. Tanda tangan :

  Nama Anak :………………………………………………………………… Tanggal Lahir :………………………………. Umur :…………………… Jenis Kelamin :…………………… Urutan Anak dalam Keluarga : ……....

  Jumlah Saudara : ………. orang Alamat Rumah :………………………………………………………………… Desa……………………….Kecamatan............................

  Berat Badan :……………………..kg Tinggi Badan :……………………..cm Status Nutrisi : obesitas/ overweight/ normal/ malnutrisi ringan/ malnutrisi sedang/ malnutrisi berat

  DATA ORANG TUA

  Orang tua : Ayah Ibu Nama : ……………………... ………………………….

  Tanggal Lahir : ……………………... …………………………. Suku : ……………………... …………………………. Agama : ……………………... ………………………….

  Pekerjaan : ( ) Petani ( ) Petani ( ) Wiraswasta ( ) Wiraswasta ( ) Pegawai Negeri ( ) Pegawai Negeri ( ) Lain-lain ( ) Lain-lain Penghasilan/ bulan : ……………………... ………………………….

  Tingkat Pendidikan : ( ) Tidak Sekolah ( ) Tidak Sekolah ( ) Sekolah Dasar ( ) Sekolah Dasar ( ) SLTP ( ) SLTP ( ) SLTA ( ) SLTA ( ) Perguruan Tinggi ( ) Perguruan Tinggi ( ) Lain-lain ( ) Lain-lain No. Telp : ……………………... ………………………….

  ANAMNESE

  1. Apakah anak rutin mengkonsumsi obat cacing? a. Ya, sebutkan: …………..

  b. Tidak

  2. Apakah anak minum obat cacing 3 bulan terakhir?

  a. Ya

  b. Tidak

  3. Apakah anak pernah keluar cacing? (jika ya, sebutkan bentuk dan warna cacing) a. Ya, sebutkan:…………….

  b. Tidak

  4. Apakah tanda-tanda anak yang terkena penyakit kecacingan?

  a. Anak tampak kurus, perut buncit, rewel

  b. Anak senang bermain tanah

  c. Anak senang tidur-tiduran di lantai

  d. Anak terlihat lincah dan tidak cengeng

  e. Tidak tahu

  5. Menurut Anda penyakit kecacingan disebabkan oleh apa?

  a. Telur cacing terikut makanan masuk ke dalam mulut dan sampai di usus b. Makan daging atau sayur yang kurang matang dan tidak bersih

  c. Makan makanan yang sudah dihinggapi lalat

  d. Tidak tahu

  6. Apakah anak memiliki penyakit alergi (makanan, obat-obatan, cuaca, debu, dan lain-lain)? a. Ya, sebutkan: ……………

  b. Tidak

  7. Apakah anak menderita penyakit tertentu saat ini?

  a. Ya, sebutkan: ……………

  b. Tidak

  8. Apakah anak sedang mengkonsumsi obat tertentu secara rutin?

  a. Ya, sebutkan: ……………

  b. Tidak

  9. Apa jenis toilet di rumah Anda?

  a. Jamban

  b. Kloset c. Lain-lain: ………….

  10. Apakah anak mencuci tangan sebelum makan?

  a. Selalu

  b. Kadang-kadang

  c. Tidak pernah

  11. Bagaimana anak mencuci tangan sebelum makan?

  a. Dengan air bersih dan sabun

  b. Dengan air bersih saja

  c. Dengan air yang tersedia dan sabun

  d. Dengan air yang tersedia saja

  e. Tidak mencuci tangan

  12. Apakah anak mencuci tangan setelah selesai bermain?

  a. Selalu

  b. Kadang-kadang

  c. Tidak pernah

  13. Bagaimana anak mencuci tangan setelah selesai bermain?

  a. Dengan air bersih dan sabun

  b. Dengan air bersih saja

  c. Dengan air yang tersedia dan sabun

  d. Dengan air yang tersedia saja

  e. Tidak mencuci tangan

  14. Apakah anak mencuci tangan setelah buang air besar?

  a. Selalu

  b. Kadang-kadang

  c. Tidak pernah

  15. Bagaimana anak mencuci tangan setelah buang air besar?

  a. Dengan air bersih dan sabun

  b. Dengan air bersih saja

  c. Dengan air yang tersedia dan sabun

  d. Dengan air yang tersedia saja

  e. Tidak mencuci tangan

  16. Apakah Anda (*istri/ pembantu rumah tangga) mencuci tangan sebelum memasak? a. Selalu

  b. Kadang-kadang

  c. Tidak pernah

  17. Bagaimana Anda (*istri/ pembantu rumah tangga) mencuci tangan sebelum memasak? a. Dengan air bersih dan sabun

  b. Dengan air bersih saja

  c. Dengan air yang tersedia dan sabun

  d. Dengan air yang tersedia saja

  e. Tidak mencuci tangan

  18. Berapa kali anak mandi dalam sehari?

  a. 2 kali atau lebih

  b. 1 kali

  c. Tidak mandi

  19. Apakah anak mandi menggunakan sabun?

  a. Selalu

  b. Kadang-kadang

  c. Tidak pernah

  20. Kapan anak menggunting kuku?

  a. Setiap minggu

  b. Setiap 2 minggu

  c. Jarang menggunting kuku

  d. Lain-lain: …………

  21. Apakah anak sering menggigit kuku?

  a. Selalu

  b. Kadang-kadang

  c. Tidak pernah

  22. Setiap kali keluar rumah, apakah anak menggunakan alas kaki (sandal, sepatu)? a. Selalu

  b. Kadang-kadang

  c. Tidak pernah

  23. Apakah anak bermain di tanah atau dengan menggunakan tanah?

  a. Selalu

  b. Kadang-kadang

  c. Tidak pernah

  24. Apakah anak makan sambil bermain di tanah?

  a. Ya

  b. Tidak

  c. Kadang-kadang

  25. Apa jenis lantai di rumah Anda?

  a. Tanah

  b. Ubin

  c. Babut / karpet

  d. Papan

  e. Keramik f. Lain-lain: ………….

  26. Darimana sumber air bersih untuk keperluan rumah tangga di rumah Anda?

  a. Sungai

  b. Sumur

  c. Perusahaan Air Minum (PAM) d. Lain-lain: ………………….

  27. Darimana sumber air minum di rumah Anda?

  a. Sungai

  b. Sumur

  c. Perusahaan Air Minum (PAM) d. Lain-lain: ………………….

  28. Apakah tempat pembuangan sampah di rumah Anda menimbulkan bau tidak enak? a. Ya

  b. Tidak

  29. Berapa jarak rumah Anda dengan tempat pembuangan sampah?

  a. Dekat ( ≤ 10 meter)

  b. Jauh (> 10 meter)

  30. Bagaimana dengan prestasi belajar anak di sekolah selama ini?

  a. Menurun

  b. Biasa saja

  c. Baik

  DATA PARASIT Pemeriksaan Feses Negatif/ Positif Telur/ slide Telur/gram ( epg) Ascaris lumbricoides Trichuris trichiura

  Campuran Ascaris

  lumbricoides dan Trichuris trichiura DATA SEDIAAN APUS DARAH TEPI Jumlah Leukosit (per µl darah) Jumlah Eosinofil (%) Nilai Eosinofil (per µl darah) = Jumlah Leukosit (per µl darah) x Jumlah eosinofil (%)/ 100

  LAMPIRAN 6

PEMERIKSAAN KATO-KATZ

Bahan dan Peralatan

  a. Aquadest

  c. Malachite green (hijau malasit)

  d. Gelas objek

  e. Cellophane tape (selofan), ukuran lebar 2.5 cm

  f. Karton ukuran tebal 2 mm dan dilubangi dengan perforator

  g. Kawat saring atau kawat kasa (wire screen)

  h. Pot plastik ukuran 10 cc i. Lidi atau tusuk gigi j. Kertas minyak k. Kertas saring atau tissue l. Spidol tahan air m. Tutup botol dari karet n. Gunting logam o. Waskom plastik kecil p. Sabun dan deterjen q. Handuk kecil r. Sarung tangan karet s. Formalin 5% sampai 10% t. Mikroskop u. Formulir v. Ember w. Counter (alat penghitung)

  Metode Pemeriksaan Kato-Katz

  a) Cara Membuat Larutan Kato 1) Untuk membuat Larutan Kato diperlukan campuran dengan perbandingan: Aquadest 100 bagian, Glycerin 100 bagian dan Larutan

  malachite green 3% sebanyak 1 bagian.

  2) Timbang malachite green sebanyak 3 gram, masukkan ke dalam botol/

  beker glass dan tambahkan aquadest 100 cc sedikit demi sedikit lalu

  aduk/ kocok sehingga homogen, maka akan diperoleh larutan malchite green 3%. 3) Masukkan 100 cc aquadest ke dalam Waskom plastik kecil, lalu tambahkan 100 cc glycerin sedikit demi sedikit dan tambahkan 1 cc larutan malachite green 3%, lalu aduk sampai homogen. Maka akan didapatkan Larutan Kato 201 cc.

  b) Cara merendam/ memulas selofan (cellophane tape) 1) Buatlah bingkai kayu segi empat sesuai dengan ukuran Waskom plastik kecil. Contoh: Misal bingkai untuk foto 2) Libatkan/ lilitkan selofan pada bingkai tersebut. 3) Rendamlah selama ±18 jam dalam Larutan Kato. 4) Pada waktu akan dipakai, guntinglah selofan yang sudah direndam sepanjang 3 cm.

  c) Cara Pemeriksaan Kualitatif (modifikasi teknik Kato) 1) Cara Membuat Preparat

  a. Letakkan sedikit tinja diatas kertas untuk diabsorbsi b. Letakkan kawat saring diatas tinja, lalu tekan agar tinja tersaring dan bertumpuk diatas kawat saring c. Letakkan template diatas kaca objek

  d. Isi lubang di template dengan tinja yang telah disaring

  e. Ratakan tinja yang berlebih dengan spatula

  f. Angkat template tersebut g. Lapisi tinja yang tertinggal dengan cellophane tape

  h. Tekan slide ke permukaan yang rata agar tinja rata dan menyebar i. Perataan yang baik jika dapat membaca kertas koran dibalik hapusan tinja j. Bacalah slide dengan mikroskop (10 x 10 dan 10 x 40)

  d) Cara Pemeriksaan Kuantitatif 1) Cara Membuat Preparat Langkah (a) – (j) sama dengan di atas. k. Hitung jumlah telur di seluruh slide l. Catat jumlah telur untuk setiap spesies m. Kalikan jumlah tersebut dengan 24 untuk mendapat jumlah telur per gram feses (eggs per gram)

  2) Cara Menghitung Telur Bila X = jumlah telur per slide maka, nepg = X kali 24 Keterangan: nepg = number of egg per gram

  3) Interpretasi Gambar. Telur cacing A. lumbricoides

  Gambar. Telur cacing T. trichura Tabel. Klasifikasi Intensitas Infeksi Menurut Jenis Cacing

  No Klasifikasi Jenis Cacing

Ascaris lumbricoides

  

( epg)

Trichuris trichiura

  ( epg)

  1

  2

  3 Ringan Sedang Berat

1 sampai 4 999

  

5 000 sampai 49 999

≥ 50 000

1 sampai 999 1 000 sampai 9 999

  ≥ 10 000

  LAMPIRAN 7

PROSEDUR PENGAMBILAN DARAH PERIFER

Bahan dan Peralatan

  a. Sarung tangan

  b. Hemolet

  c. Kapas alkohol dan kapas kering

  Cara

  a. Pilihlah jari yang akan diambil darahnya, hindari ibu jari dan jari kelingking karena risiko infeksius besar apabila terjadi infeksi maka akan menjalar. Disarankan untuk jari manis, tengah, dan telunjuk karena ketiga jari tersebut merupakan jalur limfa tertutup, sehingga risiko infeksius sedikit.

  b. Basahi jari yang akan dilakukan penusukan dengan kapas alkohol dengan cara memutar dari dalam/ tengah ke luar area penusukan.

  Biarkan mengering. c. Lakukan penusukan tetapi jangan terlalu pinggir karena terdapat saraf dan akan terasa lebih sakit. Jangan pada area tengah jari, tetapi lakukanlah tidak ditengah dan tidak terlalu dipinggir.

  d. Usapkan dengan kapas kering saat sudah mengeluarkan darah.

  e. Lakukan penampungan darah dengan tube/ tabung kecil atau pada kaca objek.

  f. Setelah selesai, usapkan jari kembali menggunakan kapas bola kering sampai area penusukan benar-benar bersih.

  g. Buang bekas jarum ke tempat yang tersedia dan kapas secara terpisah.

  LAMPIRAN 8

MEMBUAT SEDIAAN APUS DARAH

Bahan dan Peralatan

  a. Sarung tangan

  b. Hemolet

  c. Kapas alkohol

  d. Kaca objek

  e. Stiker label

  Cara

  a. Sentuhlah tanpa menyentuh kulit setetes darah kecil (garis tengah tidak melebihi 2 mm) dengan kaca itu, kira-kira 2 cm dari ujungnya, dan letakkanlah kaca itu di atas meja dengan tetes darah di sebelah kanan.

  b. Dengan tangan kanan diletakkan kaca objek lain di sebelah kiri tetes darah tadi dan digerakkan ke kanan hingga mengenai tetes darah. c. Tetes darah akan menyebar pada sisi kaca penggeser itu.

  Tunggulah sampai darah itu mencapai titik kira-kira ½ cm dari sudut kaca penggeser.

  d. Segeralah geserkan kaca itu ke kiri sambil memegangnya miring dengan sudut antara 30 dan 45 derajat. Janganlah menekan kaca penggeser itu ke bawah.

  e. Biarkan sediaan itu kering di udara.

  f. Tulislah kode nomor pada bagian sediaan yang tebal.

  LAMPIRAN 9 MEMULAS SEDIAAN APUS DARAH Bahan dan Peralatan

  a. Rak pewarnaan

  b. Zat pulas Giemsa

  c. Aquadest

  Cara

  Sebelum dipakai, larutan Giemsa ini harus diencerkan 20 kali dengan penyangga pH 6.4 (atau dengan aqua dest pH 6.4): 1 tetes Giemsa pokok untuk tiap 1 mL penyangga. Zat pulas Giemsa yang telah diencerkan tidak tahan lebih lama dari satu hari, buatlah secukupnya saja agar hemat.

  a. Letakkan sediaan yang akan dipulas di atas rak tempat memulas dengan lapisan darah ke atas.

  b. Teteskanlah sekian banyak metilalkohol ke atas sediaan itu, sehingga bagian yang terlapis darah tertutup seluruhnya. Biarkan selama 5 menit atau lebih lama.

  c. Tuanglah kelebihan metilalkohol dari kaca.

  d. Liputilah sediaan itu dengan Giemsa yang telah diencerkan dengan larutan penyangga dan biarkan selama 20 menit.

  e. Bilaslah dengan air suling.

  f. Letakkan sediaan dalam sikap vertikal dan biarkan mengering pada udara.

  LAMPIRAN 10

MEMERIKSA SEDIAAN APUS DARAH

Bahan dan Peralatan

  a. Mikroskop

  b. Minyak imersi

  Hitung Eosinofil

  a. Pilihlah sebagian dari sediaan yang patut dipakai, yaitu yang cukup tipis dengan penyebaran leukosit yang merata.

  b. Mulailah menghitung pada pinggir atas sediaan dan berpindahlah ke arah pinggir bawah dengan menggunakan mikromanipulator mikroskop.

  c. Pada pinggir bawah geserlah lapangan ke kanan agak lebih banyak dari lebarnya lapangan imersi, kemudian ke arah pinggir atas lagi.

  d. Sesampai di pinggir atas geserlah ke kanan lagi dan kemudian ke arah pinggir bawah.

  e. Lakukanlah pekerjaan itu terus-menerus sampai 100 sel leukosit dihitung menurut jenisnya.

  f. Catat jumlah eosinofil (persentase).

  Gambar. Eosinofil

  LAMPIRAN 11

MENGHITUNG JUMLAH LEUKOSIT

Bahan dan Peralatan

  a. Pipet Thoma Leukosit

  b. Kamar hitung Improved Neubauer

  c. Cawan petri berisi kapas basah

  d. Larutan Turk

  Cara a. Hisap darah kapiler, darah EDTA atau darah oksalat sampai tanda 0,5.

  b. Hapus kelebihan darah di ujung pipet.

  o

  c. Masukkan ujung pipet ke dalam larutan Turk dengan sudut 45 , tahan agar tetap di tanda 0,5. Isap larutan Turk hingga mencapai tanda 11.

  Jangan sampai ada gelembung udara.

  d. Tutup ujung pipet dengan ujung jari lalu lepaskan karet penghisap.

  e. Kocok selama 15-30 detik

  f. Letakkan kamar hitung dengan penutup terpasang secara horisontal di atas meja.

  g. Kocok pipet selama 3 menit, jaga agar cairan tak terbuang dari pipet.

  h. Buang semua cairan di batang kapiler (3-4 tetes) dan cepat sentuhkan ujung pipet ke kamar hitung dengan menyinggung pinggir kaca

  o

  penutup dengan sudut 30 . Biarkan kamar hitung terisi cairan dengan daya kapilaritas. i. Biarkan 2-3 menit supaya lekosit mengendap. j. Gunakan lensa objektif mikroskop dengan pembesaran 10 kali, fokus diarahkan ke garis-garis bagi. k. Hitunglah lekosit di empat bidang besar dari kiri atas ke kanan, ke bawah lalu ke kiri, ke bawah lalu ke kiri dan seterusnya. Untuk sel-sel pada garis, yang dihitung adalah pada garis kiri dan atas. l. Jumlah lekosit p er μl darah adalah: jumlah sel X 50.

  Gambar. Kamar hitung improved Neubauer

  Keterangan:

  : dihitung : tidak dihitung

  Gambar. Cara menghitung leukosit

Dokumen yang terkait

Analisis Manajemen Laba dan Kinerja Keuangan Perusahaan Pengakuisisi Sebelum dan Sesudah Akuisisi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2010

0 0 14

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Akuisisi 2.1.1. Pengertian Akuisisi - Analisis Manajemen Laba dan Kinerja Keuangan Perusahaan Pengakuisisi Sebelum dan Sesudah Akuisisi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2010

0 0 22

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Analisis Manajemen Laba dan Kinerja Keuangan Perusahaan Pengakuisisi Sebelum dan Sesudah Akuisisi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2010

0 1 8

Analisis Manajemen Laba dan Kinerja Keuangan Perusahaan Pengakuisisi Sebelum dan Sesudah Akuisisi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2010

0 0 10

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sejarah Singkat Kartu Prabayar GSM (Global System for Mobile) - Analisis Preferensi Mahasiswa Terhadap Kartu Prabayar GSM dengan Metode Konjoin Full-Profile (Studi Kasus: Mahasiswa FMIPA USU)

0 0 16

Analisis Pendapatan Petani Silvopastura di Desa Aman Damai, Kecamatan Sirapait, Kabupaten Langkat

2 4 15

Analisis Manajemen Kas Pada Pemerintah Provinsi Sumatera Utara

0 0 18

a. Mohon dengan hormat bantuan dan kesediaan saudara untuk menjawab seluruh pertanyaan yang ada. b. Berilah tanda (X) pada salah satu nomor jawaban pada kolom pertanyaan dibawah ini, pilih sesuai dengan keadaan atau kejadian yang sebenarnya. c. Kuesioner

0 2 40

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) 2.1.1 Pengertian - Pengaruh Faktor Gizi, Merokok, Minum Kopi, Minum Teh dan Antenatal Care terhadap Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Batang Kuis Kabupate

0 0 21

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Pengaruh Faktor Gizi, Merokok, Minum Kopi, Minum Teh dan Antenatal Care terhadap Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Batang Kuis Kabupaten Deli Serdang Tahun 2013

0 1 12