Ask.Fm Dan Keterbukaan Diri (Studi Kasus Penggunaan Jejaring Sosial Ask.Fm Dan Keterbukaan Diri Di Kalangan Siswa SMA Negeri 3 Medan)

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1 Perspektif / Paradigma Penelitian

  Ilmu bukanlah suatu yang tunggal melainkan plural. Menurut Thomas Kunt, ilmuwan selalu bekerja di bawah suatu paying paradigma yang memuat asumsi ontologisme, metodologis, dan struktur nilai (Adian, 2002: 25). Definisi paradigma yang ditawarkan oleh Kunt sendiri memiliki tiga rumusan yaitu:

  1. Kerangka konseptual untuk mengklarifikasi dan menerangkan objek-objek fisikal akun.

  2. Patokan untuk menspesifikasi metode yang tepat, teknik-teknik, dan instrument dalam meneliti objek-objek dalam wilayah yang relevan.

  3. Kesepakatan tentang tujuan-tujuan kognitif yang abash. Paradigma menjadi kerangka konseptual dalam mempersepsi semua, artinya tidak ada observasi yang netral. Semua pengalaman perseptual kita selalu dibentuk oleh kerangka konseptual yang kita gunakan. Misalnya, Aristoteles melihat gerak benda jatuh sebagai garis lurus sedangkan Newton mempersepsinya sebagai gerak pendulum. Hal itu menurut Kuhn disebabkan oleh perbedaan paradigma yang dianut keduanya. Aristoteles dan Newton mengadopsi asumsi ontologism yang berbeda tentang semesta.

  Pendekatan yang digunakan dalam penelitian adalah pendekatan konstruktivis. Pendekatan ini termasuk dalam post-positivisme interpretif, tetapi memiliki kekhususan. Konstruktivis sebagaimana interpretif, menolak objektivitas. Objektivitas sebagaimana dianut oleh positivis mengakui adanya fakta, adanya realitas empiric, sedangkan konstruktivis berpendapat bahwa yang ada adalah pemaknaan kita tentang di luar diri yang kita konstruk, empirical constructed facts (Adian, 2002: 27).

  Ilmu dan kebenaran itu dibangun, sifatnya pluralistic dan plastis. Disebut pluralistik karena realitas dapat diekspresikan dengan beragam simbol dan beragam sistem bahasa. Disebut plastis karena realitasitu tersebar dan terbentuk sesuai dengan tindakan perilaku manusia yang berkepentingan. Para konstruktivis menawarkan fungsi instrumental dan fungsi praktis dalam mengkonstruk pengetahuan. Para konstruktivis adalah anti esensialis, dann mereka berasumsi bahwa self evidence apapun itu merupakan produk praktik diskursus yang sangat kompleks.

  Konstruksi personal diatur atau diorganisasi ke dalam skema interpretative yang akan mengidentifikasi suatu objek dan menempatkan objek itu ke dalam suatu kategori. Dengan skema interpretative ini, kita juga dapat merasakan suatu peristiwa dengan menempatkannya ke dalam suatu kategori yang lebih besar. Skema interpretative ini berkembang seiring dengan tingkat kedewasaan seseorang, bersifat lebih kompleks dan spesifik.

2.2 Kajian Pustaka

  Setiap penelitian memerluka kejelasan titik tolak atau landasan berpikir dalam memecahkan atau menyoroti masalahnya. Untuk itu, perlu disusun kerangka teori yang memuat pokok-pokok pikiran yang menggambarkan dari sudut mana masalah penelitian akan disoroti (Nawawi, 2001:39). Kerlinger menyebutkan teori adalah himpunan konstruk (konsep), definisi, dan proposisi yang mengemukakan pandangan sistematis tentang gejala dengan menjabarkan relasi di antara variable, untuk menjelaskan dan meramalkan gejala tersebut (Rakhmat, 2004:6).

  Adapun kerangka teori yang relevan dalam penelitian ini adalah Perkembangan Teknologi Komunikasi, New Media, Internet Sebagai Media Komunikasi, Jejaring Sosial, Ask.Fm, Komunikasi Antarpribadi dan Self Disclosure .

2.2.1 Perkembangan Teknologi Komunikasi

  Saat ini penemuan teknologi komunikasi telah memberikan banyak kemudahan bagi manusia, misalnya dalam melakukan informasi transaksi maupun transportasi. Perkembangan teknologi ini juga meningkatkan standard hidup manusia. Teknologi antara lain dapat diartikan sebagai penerapan ilmu pengetahuan dalam suatu bidang. Teknologi Komunikasi adalah suatu penerapan ilmu pengetahuan yang bertujuan untuk memecahkan masalah yang berkaitan dengan komunikasi. Komunikasi adalah upaya untuk menciptakan kebersamaan dalam makna(commoness in meaning). Dengan demikian, teknologi komunikasi adalah suatu penerapan ilmu pengetahuan untuk memecahkan masalah-masalah yang berkaitan dengan komunikasi, Rogers, 1986 (Lubis, 2005: 42).

  Teknologi merupakan sebuah perangkat untuk membantu aktivitas kita dan dapat mengurangi ketidakpastian yang disebabkan oleh hubungan sebab akibat yang melingkupi dalam mencapai suatu tujuan. Teknologi memiliki dua aspek, yakni hardware dan software, Rogers (1986) dalam (Nugroho, 2010: 3), menjelaskan teknologi diartikan sebagai perlengkapan hardware, struktur organisasi, dan nilai-nilai sosial dimana individu-individu mengumpulkan, memproses dan tukar-menukar informasi dengan indvidu lainnya.

  Menurut Rogers (Bungin, 2008: 111), mengatakan bahwa dalam hubungan komunikasi di masyarakat, dikenal ada empat era komunikasi, yakni era tulis, era cetak, era telekomunikasi dan komunikasi interaktif. Dalam era terakhir, yakni era media komunikasi interaktif dikenal media computer, videotext, teleconferencing, TV kabel, dan sebagainya. Berdasarkan penjelasan Rogers itulah, maka masyarakat percaya bahwa perkembangan teknologi media dimulai dari era media tulis dan cetak.

  Selain Rogers yang mengelompokkan teknologi komunikasi dalam beberapa era; tulis, cetak, media telekomunikasi dan media komunikasi interaktif, maka Haag dkk dalam (Bungin, 2008: 113) membagi teknologi komunikasi informasi menjadi 6 kelompok yaitu:

  1. Teknologi masukan (input technology)

  2. Teknologi keluaran (output technology)

  3. Teknologi perangkat lunak (software technology)

  4. Teknologi penyimpanan (storage technology)

  5. Teknologi telekomunikasi (telecommunication technology)

  6. Mesin pemrosesan (processing machine) atau lebih dikenal dengan istilah CPU Teknologi komunikasi berubah dengan begitu cepat sehingga banya orang berbicara tentang “revolusi teknologi” atau “ledakan informasi”. Beberapa teknologi baru yang sedang dalam proses pengembangan atau yang ada sekarang adalah videotape recorder, video cassette, televisi kabel, surat kabar online, akses pelayanan informasi koputer pribadi di rumah, internet dan World Wide Web, serta CD Room.

  Pada intinya, teknologi komunikasi merupakan suatu sarana yang dikembangkan dalam proses menuju komunikasi yang efektif seiring dengan semakin berkembangnya peradaban kehidupan manusia. Nasution (1990: 6), menjelaskan bahwa berbagai kemampuan dan potensi yang dimiliki teknologi komunikasi memungkinkan manusia untuk saling berhubungan satu sama lainnya, seperti faktor jarak, waktu, jumlah, kapasitas, kecepatan, dan lain-lainnya, kini dapat diatasi dengan dikembangkannya berbagai sarana komunikasi mutakhir. Lahirnya era komunikasi interaktif ditandai dengan terjadinya diversifikasi teknologi informasi dengan bergabungnya telepon,radio,komputer,dan televise menjadi satu dan menandai teknologi yang di sebut dengan internet (Bungin, 2006: 113).

2.2.2 New Media

2.2.2.1 Pengertian New Media

  Teori media baru merupakan sebuah teori yang dikembangkan oleh Pierre Levy, yang mengemukakan bahwa media baru merupakan teori yang membahas mengenai perkembangan media. Dalam teori media baru, terdapat dua pandangan, pertama yaitu pendangan interaksi sosial, yang membedakan media menurut kedekatannya dengan interaksi tatap muka. Pierre Levy memandang World Wide Web (WWW) sebagai sebuah lingkungan informasi yang terbuka, fleksibel dan dinamis, yang memungkinkan manusia mengembangkan orientasi pengetahuan yang baru dan juga terlibat dalam dunia demokratis tentang pembagian mutual dan pemberian kuasa yang lebih interaktif dan berdasarkan pada masyarakat

  New media atau media baru merupakan media menggunakan internet,

  media online berbasis teknologi, berkarakter fleksibel, berpotensi interaktif dan dapat berfungsi secara private maupun public (Mondry, 2008: 13). Media baru merupakan digitalisasi sebuah konsep pemahaman dari perkembangan zaman mengenai teknologi dan sains, dari semua yang bersifat manual menjadi otomatisdan dari semua yang bersifat rumit menjadi ringkas. Kemunculan media baru memberikan dampak yang besar terhadap kehidupan manusia. Media baru secara langsung dapat mengubah pola kehidupan bermasyarakat.

  Kajian-kajian berbagai aspek tentang perkembangan teknologi telematika menjadi sangat penting terutama yang berhubungan dengan perkembangan media baru (new media), karena tidak saja menyangkut basis-basis ekonomi yang perlu disiapkan, akan tetapi yang terpenting adalah bagaimana konstruksi sosial media massa memberi konstribusi terhadap kehidupan manusia secara keseluruhan. Hal ini nantinya berhubungan dengan persoalan-persoalan difusi inovasi dan adopsi yang dilakukan masyarakat, dan bagaimana pula media baru mendukung ppergerakan pembangunna masyarakat sebagai subjek perubahan di masyarakat itu sendiri. (Bungin, 2009: 374).

  Internet adalah salah satu bentuk dari media baru (new media). Internet dinilai sebagai alat informasi paling penting untuk dikembangkan kedepannya. Internet memiliki kemampuan untuk mengkode, menyimpan, memanipulasi dan menerima pesan (Ruben, 2013: 110). Internet merupakan sebuah media dengan segala karakteristiknya. Internet memiliki teknologi, cara penggunaan, lingkup layanan, isi dan image sendiri. Internet tidak dimiliki, dikendalikan atau dikelola oleh sebuah badan tunggal tetapi merupakan sebuah jaringan komputer yang terhubung secara intensional dan beroperasi berdasarkan protokol yang disepakati bersama. Sejumlah organisasi khususnya provider dan badan telekomunikasi berperan dalam operasi internet (McQuail, 2009: 28-29).

  Internet pertama kali dikembangkan pada tahun 1969 oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat melalui sebuah proyek yang disebut dengan ARPANET (Adanced Research Project Agency Network). Awalnya internet hanya digunakan untuk kepentingn militer AS dalam mencegah masalah komunikasi antar kelompok dalam jarak jauh dengan menggunakan jaringan telepon. Saat itu telah banyak dibuat jaringan computer yang disebar dan dihubungkan pada daerah-daerah vital. Tahun 1990 merupakan tahun paling bersejarah, saat itu Tim Berners Lee menemukan program editor dan browser yang dapat menjelajah antara satu computer dengan komputer lainnya, hingga akhirnya membentuk jaringan. Program tersebut diberi nama WWW atau World Wide Web (Febrian, 2005: 22).

  Selama tahun 2000, internet telah memasuki fase yang disebut web 2.0. (web two point-oh), dimana semua menjadi lebih interaktif dan telah menjadi area untuk semua orang, tidak hanya milik beberapa pihak saja.

  Semua orang saat ini dapat langsung mengambil peran dan menaruh apapun kedalam internet. Perkembangan web 2.0 sebagai platform telah mengubah sifat interaktivitas di web dan membuka alam semesta bagi pengguna media. Sedangkan metafora halaman web 1.0 hanya diperbolehkan untuk mengunduh informasi sejalan dan karena itu tidak berbeda dengan konsumsi media penyiaran, aplikasi web 2.0 memungkinkan pengguna untuk menjadi produsen otonom. Blog, Youtube, Wikipedia, Ebay, Flickr, Second Life dan situs jaringan sosial online lainnya seperti memungkinkan pengguna media untuk memiliki pengalaman siaran. Pentingnya Web 2.0 adalah media siar menghasilkan sebuah konteks hubungan sosial instan nasional atau internasional, ada beberapa cara di mana individu mendapatkan interaksi berharga untuk membuat koneksi global secara nyata. Faktanya bahwa pengguna sekarang dapat bekerja dengan materi media siar sebagai sebuah cara mengembangkan ide pada ruang publik (Littlejohn, 2009: 686).

  Internet merupakan salah satu teknologi komunikasi baru juga memiliki kemampuan untuk membantu kita memilih dan mengatur informasi yang kita inginkan dengan lebih efisien. Internet tidak hanya memperkecil jarak dalam menyampaikan pesan, teknologi komputer dan interet juga telah berkembang dan mengeliminasi penggunaan koneksi kabel, namun tetap bisa memfasilitasi transmisi informasi yang sangat cepat ke seluruh dunia (Bagdakian, 2004: 114).

  Salah satu bagian dari new media adalah “Network Society”.

  “Network society” adalah formasi sosial yang berinfrastuktur dari kelompok,

  organisasi dan komunitas massa yang menegaskan bentuk awal dari organisasi dari segala segi (individu, grup, organisasi, dan kelompok sosial). Dengan kata lain, aspek mendasar dari formasi teori ini adalah semua yang memiliki hubungan yang luas secara kolektivitas (Van Dijk, 2006: 20).

2.2.2.2 Kelebihan dan Kelemahan New Media

  New media memiliki beberapa kelebihan yaitu memiliki kecepatan

  untuk melakukan sebuah interaksi, lebih efisien, lebih murah, lebih cepat untuk mendapatkan sebuah informasi terbaru dan ter-update informasinya. Kelemahannya pada jaringan koneksi internet saja jika jaringan internet lancar dan cepat maka informasi yang disampaikan kepada pembacanya dengan cepat serta harus ada juga koneksi internet agar kita dapat menerima pesan tersebut.

  Internet juga dianggap memiliki kapasitas besar sebagai media baru. Tidak hanya memperkecil jarak dalam mengkomunikasikan pesan, teknologi komputer dan internet juga telah berkembang dan mengeliminasi penggunaan koneksi kabel, namun tetap bias memfasilitasi taransmisi informasi yang sangat cepat ke seluruh dunia (Bagdakian, 2004: 114).

  Menurut Bagdakian, duplikasi dan penyebaran matri dari Internet ini bisa mencapai jangkauan yang sangat luas. Satu orang khalayak bisa mengunduh kemudian menyebarkannya pada orang-orang dalam jaringan pertemanan atau jaringan kerjanya. Kemudian pihak yang mendapatkan sebaran itu bisa menyebarkannya lagi pada orang-orang dalam jaringannya, dan seterusnya.

2.2.3 Internet Sebagai Media Komunikasi

  Pertumbuhan dramatis internet telah mempersiapka gagasan “mediamorfosis” oleh Roger Fidler yang berarti sebagai perubahan bentuk media komunikasi yang biasanya disebabkan oleh interkasi kompleks dari kebutuhan-kebutuhan penting, tekanan-tekanan kompetitif dan politis dan inovasi-inovasi dan teknolog (Severin dan Tankard, 2007: 459).

  Internet telah membentuk ruang dan waktu baru, yang bersifat nirjarak dan nirwaktu, yang disebut cyberspace. Hampir semua media komunikasi saat ini yang kita kenal akhirnya berkonvergensi menyatu membuat internet disebut sebagai multimedia. Sebagian buku mengelompokkan internet yang multimedia sebagai media massa, sebagian lagi mengkatergorikannya sebagai media antarpribadi. Kedua pendapat itu sama benarnya, tapi juga sama kelirunya. Kedua pendapat yang bertentangan itu pada dasarnya mengingkari hakikat internet yang multimedia, artinya pada tataran tertentu ia adalah media massa, misalnya ketika seseorang berkunjung ke majalah elektronik Tempo Online. Pada tataran lain ia adalah media antarpribadi, ketika seseorang mengirim surat elektornik ke seorang teman. Jadi karena sifatnya yang multimedia, ia bersifat massa tapi juga antarpribadi, tergantung dalam konteks apa kita menggunakan atau mengkajinya (Vardiansyah, 2004: 106).

  Professor Gabriel Weimann, guru besar Ilmu Komunikasi pada Universitas Haifa, Israel mengemukakan abhawa para ilmuwa perlu mencari secara serius adanya kecenderungan yang kini terjadi di media internet yang dinamakan narrowcasting, yang berbanding terbalik dengan broadcasting, yang artikan sebagai penyebaran informasi untuk kalangan terbatas, bukan ditujukan untuk public sebagimana peran yang dilakukan dunia pernyiaran konvensioal (broadcasting) (Majalah Dictum, hal 2, Desember 2007).

  Kecenderungan ini memungkinkan munculnya kalangan-kalangan tertentu dalam dunia maya yang disebut juga komunitas maya. Ruang

  chatting, e-mail, milis, dan kelompok-kelompok diskusi via elektronik adalah

  contoh baru tempat-tempat yang dipakai oleh komunitas untuk saling berkomunikasi (Severin dan Tankard, 2007: 447).

2.2.4. Jejaring Sosial

  Jejaring sosial adalah struktur sosial yang terdiri dari elemen-elemen individual atau organisasi. Jejaring ini menunjukan jalan dimana mereka berhubungan karena kesamaan sosialitas, mulai dari mereka yang dikenal sehari-hari sampai dengan keluarga. Istilah ini diperkenalkan oleh profesor J.A. Barnes di tahun 1954.sosial adalah suatu struktur sosial yang dibentuk dari simpul-simpul (yang umumnya adalah individu atau organisasi) yang diikat dengan satu atatipe relasi spesifik seperti nilai, visi, ide, teman, keturunan, dll.

  Sejak untuk mendukung jejaring sosial melalui komunikasi antar komputer. Situs jejaring sosial diawali oleh Classmates.com pada tahun 1995 yang berfokus pada hubungan antar mantan teman sekolah dan SixDegrees.com pada tahun 1997 yang membuat ikatan tidak langsung. Dua model berbeda dari jejaring sosial yang lahir sekitar pada tahun 1999 adalah berbasiskan kepercayaan yang dikembangkan oleh Epinions.com, dan jejaring sosial yang berbasiskan pertemanan seperti yang dikembangkan oleh Uskup Jonathan yang kemudian dipakai pada beberapa situs UK regional di antara 1999 dan 2001.

  Jejaring sosial mulai menjadi bagian dari strategibisnis sekitar tahun 2005 ketika Yahoo meluncurkan Yahoo! 360°. Pada bulan juli 2005 News Corporation membeli MySpace, diikuti oleh ITV (UK) membeli Friends Reunited pada Desember 2005. Diperkirakan ada lebih dari 200 situs jejaring sosial menggunakan model jejaring sosial ini.

  

2.2.4.1. Ask.Fm

  Seperti ingin mengulang kesuksesan Facebook, Twitter, dan Youtube, kini Ask.fm perlahan mulai mencapai kesuksesannya. Ask.fm adalah situs jejaring sosial di mana pengguna dapat mengundang pertanyaan dari pengguna lain di situs atau dari pengguna anonim . Situs ini diluncurkan pada tanggal 16 Juni 2010 oleh tim Profesor Apostolos Gerasoulis. Ask.Fm didirikan di Latvia pada ta

  Beberapa istilah yang terdapat pada fitur-fitur Ask.Fm yaitu: a.

   Likers Get

  Likers get adalah istilah paling populer di Ask.Fm. Hal itu dikarenakan si pemberi like akan mendapatkan imbalan dari like yang sudah diberikannya. Untuk Misalnya, si A mendapatkan pertanyaan dari anonim “Likers get?” lalu kita menjawab “Get 25 like + follow”, maka setiap pengguna yang memberikan like pada pertanyaan tersebut akan mendapatkan 25 like dan juga follow.

  b.

   PBCS : Perfect, Beauty, Cute/Cool, Sexy Perfect, Beauty, Cute/Cool, Sexy atau yang disingkat PBCS sering dijadikan

  imbalan dari “Likers get?”. Si penerima like akan memberikan penilaian kepada pemberi like dengan cara melihat foto yang ada.

  c.

   Rate Ava Rate ava juga sering dijadikan sebagai imbalan “Likers get?”. Penerima like

  akan memberikan nilai dari 1-10 atau 1-100 dari foto si pemberi like.

  d.

   BF : Best feature BF atau best feature adalah bagian paling menarik si penilai dari tubuh

  seseorang yang dinilai.

  e.

   FI : First Impression Fi atau first impression adalah penilaian yang diberikan seseorang kepada

  orang lain pada pandangan/penglihatan pertama.

  f.

   HH :Honest Hour HH atau Honest Hour adalah kejujuran yang diberikan seseorang kepada

  orang lain.

  g.

   Thought atau describe Fitur untuk kita meminta seseorang mendeskripsikan tentang dirinya.

  h.

   PAP (Post a Picture)

  Fitur dimana kita bisa meminta seseorang untuk meng-upload foto dirinya sesuai dengan permintaan si penanya

  i.

   Likers Get Photo Challenge

  Dalam fitur ini si penanya memberikan tantangan kepada orang yang ditanya untuk mengupload foto sesuai dengan tantangan yang diberikan. Contoh photo challange 4 grid: 1.melet, 2.senyum, 3.duck face, 4.datar.

  & .

  Selain untuk representasi diri dalam mengikuti perkembangan jejaring sosial, menggunakan jejaring sosial Ask.fm juga memiliki beberapa manfaat yaitu:

  1. Kecerdasan berpikir terungkap dalam kemampuan anda menyusun pertanyaan dan menjawab pertanyaan teman-teman anda sendiri. Semua pertanyaan harus saling berbeda satu sama yang lain. Demikianpun semua jawaban berbeda satu sama yang lain.

  2. Mengungkapkan diri maksudnya; bahwa untuk dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan dan mampu menyusunnya secara bagus. Makaanda perlu memiliki kemampuan untuk mengungkapkan semua persoalan, kenyataan dan segala aspek kehidupan anda kepada teman-teman anda dan anda sendiri secara tertulis

  .

  3 Keterampilan berbahasa seperti teruji dalam jejaring sosial ini. Sebaiknya menggunakan bahasa Indonesia, bahasa Inggris dan bahasa Jerman secara benar dan baku agardapat memacu anda untuk semakin paham dalam penguasaan kata, kalimat dan wacana dalam tata bahasa dan struktur- struktur.

2.2.5 Komunikasi Antarpribadi

2.2.5.1 Pengertian Komunikasi Antarpribadi

  Komunikasi antarpribadi didefinisikan oleh Joseph A. Devito adalah proses pengiriman dan penerimaan pesan-pesan antara dua orang atau di antara sekelompok kecil orang-orang, dengan beberapa efek dan beberapa umpan balik seketika. Berdasarkan definisi Devito itu, komunikasi antarpribadi dapat berlangsung antara dua orang yang sedang berbicara atau dua orang dalam suatu pertemuan (Effendy. 2003: 61).

  Komunikasi antarpribadi merupakan suatu proses sosial dimana orang-orang yang terlibat di dalamnya saling mempengaruhi. Komunikasi antarpribadi umumnya berlangsung secara tatap muka, sehingga pesan disampaikan sacara langsung dan umpan balik yang diterima juga secara langsung. Oleh karena itu komunikasi antarpribadi merupakan komunikasi yang paling efektif dalam mengubah perilaku seseorang.

  Untuk memahami definisi komunikasi antarpribadi ada tiga perspektif (Fajar, 2009: 77), yaitu:

  • komponen-komponennya.

  Perspektif komponensial, yaitu melihat komunikasi antarpribadi dari

  • proses pengembangannya.

  Perspektif pengembangan, yaitu melihat komunikasi antarpribadi dari

  • hubungannya.

  Perspektif relasional, yaitu melihat komunikasi antarpribadi dari

  Halloran (1980) (Liliweri, 1991: 48) mengemukakan bahwa manusia sebenarnya berkomunikasi dengan orang lain karena beberapa faktor yaitu, (1) perbedaan antarpribadi, (2) manusia meskipun merupakan makhluk yang utuh namun tetap mempunai kekurangan, (3) adanya perbedaan motivasi antarmanusia, (4) kebutuhan akan harga diri yang harus mendapat pengakuan dari orang lain.

  Menurut Everett M. Rogers (Liliweri, 1991: 13) mengungkapkan ada beberapa ciri-ciri komunikasi antarpribadi yaitu: a.

  Arus pesan cenderung dua arah b.

  Konteks komunikasinya tatap muka c. Tingkat umpan balik yang terjadi tinggi d.

  Kemampuann mengatasi tingkat selektivitas yang tinggi e. Kecepatan jangkauan terhadap audience yang besar relatif lambat f. Efek yang mungkin terjadi ialah perubahan sikap

  Jenis-jenis komunikasi antarpribadi menurut sifatnya ada dua jenis, yaitu: a.

  Komunikasi Diadik Komunikasi diadik adalah komunikasi antarpribadi yang berlangsung antara dua orang yakni seorang komunikator dengan seorang komunikan. Oleh karena perilaku komunikasinya dua orang, maka dialog yang terjadi berlangsung secara intens. Komunikator memusatkan perhatiannya hanya kepada diri komunikan tersebut. (Effendy, 2003: 62). b.

  Komunikasi Triadik Komunikasi triadik adalah komunikasi antarpribadi yang pelakunya terdiri dari tiga orang., yakni seorang komunikator dan dua orang komunikan.

  Apabila dibandingkan dengan dengan komunikasi diadik, maka komunikasi diadik lebih efektif, karena komunikator memusatkan perhatiannya kepada seorang komunikan, sehingga ia dapat menguasai perhatian komunikan sepenuhnya, jug aumpan balik yang berlangsung, kedua faktor yang sangat berpegaruh terhadap efektif tidaknya proses komunikasi (Effendy, 2003: 62).

  Komunikasi antarpribadi dapat dipergunakan untuk berbagai tujuan. Satu hal yang perlu diperhatikan dalam tujuan komunikasi antarpribadi yaitu komunikasi memberikan kesempatan bagi kita untuk memperbincangkan diri kita sendiri. Dengan membicarakan diri kita kepada orang lain, maka kita akan mendapat persepktif baru dan lebih memahami tentang diri kita. Selain itu beberapa tujuan komunikasi antarpribadi lainnya menurut Fajar (2009: 78), yaitu: 1.

  Mengenal diri sendiri dan orang lain Salah satu cara untuk mengenal diri kita sendiri adalah melalui komunikasi antarpribadi. Komunikasi ini memberikan kesempatan bagi kita untuk memperbincangkan diri kita sendiri. Melalui komunikasi antarpribadi kita juga belajar tentang bagaimana dan sejauhmana kita harus membuka diri kepada orang lain. Selain itu, komunikasi antarpribadi juga akan membuat kita mngetahui nilai, sikap, dan perilaku orang lain.

2. Mengetahui dunia luar

  Komunikasi antarpribadi memungkinkan kita untuk memahami lingkungan kita secara baik yakni tentang objek dan kejadian-kejadian orang lain. Banyak informasi yang kita miliki sekarang berasal dari interaksi antarpribadi.

  3. Menciptakan dan memelihara hubungan yang bermakna Manusia diciptakan sebagai makhluk individu sekaligus makhluk sosial.

  Sehingga dalam kehidupan sehari-hari, orang ingin menciptakan dan memelihara hubungan yang baik dengan orang lain. Oleh karena itu, kita menggunakan banyak waktu berkomunikasi antarpribadi yang bertujuan untuk menciptakan dan memelihara hubungan sosial yang bermakna dengan orang lain.

  4. Mengubah sikap dan perilaku Dalam komunikasi antarpribadi sering kita berupaya mengubah sikap dan perilaku orang lain. Singkatnya, kita banyak menggunakan waktu untuk mempersuasi orang lain melalui komunikasi antarpribadi.

  5. Bermain dan mencari hiburan Bermain mencakup semua kegiatan untuk memperoleh kesenangan. Sering kali tujuan ini dianggap tidak penting, tetapi sebenarnya komunikasi yang demikian perlu dilakukan, karena bisa memberikan suasana yang lepas.

  6. Membantu Komunikasi antarpribadi mempunyai fungsi untuk membantu, contohnya ada beberapa profesi yang dilakukan untuk membantu orang lain melalui komunikasi antarpribadi.

2.2.5.2 Sifat-Sifat dan Ciri-Ciri Komunikasi Antarpribadi

  Komunikasi antarpribadi dari mereka yang saling mengenal lebih bermutu dari mereka yang belum mengenal karena setiap pihak mengetahui secara baik tentang hidup pihak lain, pikiran, pengetahuan dan perasaannya maupun menanggapi tingkah lakunya. Sehingga jika hendak menciptakan komunikasi antarpribadi yang lebih bermutu maka didahului dengan keakraban, dengan kata lain tidak semua interaksi yang dilakukan antara dua orang dapat digolongkan ke dalam komunikasi antarpribadi.

  Ada tujuh sifat yang menunjukan bahwa suatu komunikasi antar dua orang merupakan sikap komunikasi antarpribadi, sifat-sifat komunikasi antarpribadi itu sendiri adalah: (1) melibatkan di dalamnya perilaku verbal dan nonverbal; (2) melibatkan pernyataan ataupun ungkapan yang spontan,

  scripted , dan contrived; (3) tidak statis namun dinamis; (4) melibatkan

  umpan balik pribadi, hubungan interaksi dan koherensi (pernyataan satu dan harus berkaitan dengan sebelumnya); (5) dipandu oleh tata aturan yang bersifat intrinsik dan ekstrinsik; (6) komunikasi antarpribadi merupakan satu kegiatan dan tindakan; (7) melibatkan didalamnya bidang persuasif (Liliweri, 1991: 31).

  Ada beberapa ciri-ciri komunikasi antarpribadi yang dikemukakan oleh beberapa ahli, diantaranya DeVito dalam (Liliweri, 1991: 13) menurutnya ada ciri-ciri komunikasi antarpribadi yang umum sebagai berikut:

  1. Keterbukaan (Openess) Komunikator dan komunikan saling mengungkapkan ide atau gagasan bahkan permasalahan secara bebas dan terbuka ada rasa malu. Keduanya saling mengerti dan memahami pribadi masing-masing.

  2. Empati (Empathy) Komunikator dan komunikan merasakan situasi dan kondisi yang dialami mereka tanpa berpura-pura dan keduanya menanggapi apa-apa saja yang dikomunikasikan dengan penuh perhatian. Empati merupakan kemampuan seseorang untuk memproyeksikan dirinya kepada peranan orang lain.

  Apabila komunikator atau komunikan mempunyai kemampuan untuk melakukan empati satu sama lain, kemungkinan besar akan terjadi komunikasi yang efektif.

  3. Dukungan (Supportiveness) Setiap pendapat atau ide serta gagasan yang disampaikan akan mendapatkan dukungan dari pihak-pihak yang berkomunikasi. Dukungan membantu seseorang untuk lebih bersemangat dalam melaksanakan aktivitas serta meriah tujuan yang diharapkan.

  4. Rasa Positif (Positiveness) Apabila pembicaraan anatara komunikator dan komunikan mendapat tanggapan positif dari kedua belah pihak, maka percakapan selanjutnya akan lebih mudah dan lancar. Rasa positif menjadikan orang-orang yang berkomunikasi tidak berprasangka atau curiga yang dapat mengganggu jalinan komunikasi.

  5. Kesamaan (Equality)

  Komunikasi akan lebih akrab dan jalinan pribadi akan menjadi semakin kuat apabila memiliki kesamaan tertentu antara komunikator dan komunikan dalam hal pandangan, sikap, kesamaan ideologi dan lain sebagainya.

2.2.5.3 Komponen Komunikasi Antarpribadi dan Proses Komunikasi Antarpribadi

  Menurut Effendy (2003: 7), mengutip pada paradigma Laswell. Ada lima komponen penting yang menyebabkan suatu komunikasi dapat berjalan dengan baik, yaitu:

  • Who : komunikator : pihak penyampaian pesan
  • Says What : pesan : pernyataan yang didukung oleh lambang-lambang
  • In which channel : media : saluran penyampaian pesan
  • To whom : komunikan : pihak penerima pesan
  • With what effect : efek: dampak yang timbul sebagai pengaruh dari pesan

  Apabila digambarkan secara sederhana kelima komponen yang telah diuraikan di atas melalui proses sebagai berikut: Komunikator dan komunikan dalam proses komunikasi antarpribadi dapat berganti peran, artinya suatu ketika komunikator dapat berganti peran, demikian juga sebaliknya dengan komunikasi (Effendy, 2003: 12).

2.2.6 Self Disclosure

  Informasi tentang diri akan meningkatkan komunikasi, dan pada saat yang sama berkomunikasi dengan orang lain meningkatkan pengetahuan tentang diri kita. Ketika berkomunikasi tidak selamanya kita dapat membuka diri secara leluasa. Pengungkapan diri biasa melalui lapisan-lapisan dari lapisan luar hingga ke lapisan paling dalam atau yang bersifat pribadi tentang diri kita. Hubungan antarpribaadi yang sehat ditandai keseimbangan pengungkapan diri yang tepat yaitu saling memberikan data biografis, gagasan-gagasan pribadi, dan perasaan-perasaan yag tidak diketahui bagi orang lain, umpan balik berupa verbal dan respon-respon fisik kepada orang atau pesan-pesan mereka dalam suatu hubungan (Budyatna, 2011: 40).

  Teori self disclosure dikenal dengan adanya Johari Window, yaitu gabungan nama dari dua orang pengagasnya Joseph Luft dan Harry Ingham. Johari Window merupakan alat untuk menelaah mengenai luas dan hubungannya antara pengungkapan diri dan umpan balik di dalam suatu hubungan (Budyatna, 2011: 40). Untuk hal seperti itu dapat dikelompokkan ke dalam empat bidang yaitu:

Gambar 2.1 Johari Window

  Diketahui oleh Tidak Diketahui oleh diri sendiri diri sendiri

  1

  2 Diketahui oleh Terbuka Buta orang lain

  3

  4 Tersembunyi Tidak diketahui Tidak Diketahui oleh orang lain Berdasarkan konsep tersebut, tingkah laku manusia dapat digambarkan secara skematis seperti terlihat pada skema di atas.

  • dilakukan oleh seseorang disadari sepenuhnya oleh yang bersangkutan dan juga orang lain, yang berarti terdapat keterbukaan, dan keterbukaan tersebut tidak ada yang disembunyikan kepada orang lain.

  Bidang I, yakni bidang terbuka menunjukkan bahwa kegiatan yang

  • diketahui orang lain, tetapi dirinya sendiri tidak menyadari apa yang ia lakukan.

  Bidang II, yakni bidang buta menggambarkan bahwa kegiatan seseorang

  • seseorang disadari sepenuhnya olehnya, tetapi tidak dapat diketahui oleh orang lain. Ini berarti bahwa orang seperti ini bersikap tertutup.

  Bidang III, yakni bidang tersembunyi yakni kegiatan yang dilakukan

  • disadari oleh dirinya sendiri dan tidak diketahui oleh orang lain.

  Bidang IV, yakni menggambarkan bahwa tingkah laku seseorang tidak

  Keadaan yang dikehendaki sebenarnya dalam suatu komunikasi antarpribadi ialah bidang I, dimana antara komunikator dengan komunikan saling mengetahui makna pesan yang sama. Meskipun demikian kenyataan hubungan antarpribadi tidak seideal yan diharapkan itu, ini disebabkan karena dalam berhubungan dengan orang lain betapa sering setiap mempunyai peluang untuk menyembunyian atau mengungkapkan masalah yang dihadapinya (Efendy, 2003: 307).

2.2.6.1 Dimensi Self Disclosure

  Self disclosure memiliki berbagai dimensi menurut Joseph A. Devito

  (1997: 40) menyebutkan ada 5 dimensi self disclosure, yaitu: 1.

  Ukuran / jumlah self disclosure Hal ini berkaitan dengan seberapa banyak jumlah informasi diri kita yang diungkapkan. Jumlah tersebut dapat kita lihat berdasarkan frekuensi kita menyampaikan pesan-pesan self disclosure atau bisa juga dengan menggunakan ukuran waktu, yakni berapa lama kita menyampaikan pesan- pesan yang mengandung self disclosure pada saat kegiatan komunikasi kita dengan orang lain.

  2. Valensi self disclosure Hal ini berkaitan dengan kualitas self disclosure kita, positif atau negatif.

  Kualitas positif dan negatif dari self disclosure (menyenangkan atau tidak menyenangkan). Ini akan menimbulkan dampak yang berbeda baik bagi komunikator maupun komunikan.

  3. Kecermatan dan kejujuran Kecermatan dalam self disclosure yang kita lakukan sangat ditentukan oleh kemampuan kia mengetahui atau mengenal diri kita sendiri. Apabila kita mengenal dengan baik diri kita maka kita akan mampu melakukan self

  disclosure dengan cermat. Di samping itu, kejujuran merupakan hal yang penting yang akan mempengaruhi self disclosure kita. Oleh karena itu, kita mengemukakan apa yang kita ketahui maka kita memiliki pilihan, seperti menyatakan secara jujur, melebih-lebihkan atau berbohong.

4. Maksud dan tujuan

  Ketika melakukan sef disclosure, salah satu hal yang kita pertimbangkan adalah maksud atau tujuannya. Tidak mungkin orang melakukan pengungkapan diri tanpa maksud dan tujuan tertentu. Oleh karena menyadari adanya maksud dan tujuan self disclosure itu maka kita pun melakukan kontrol atas self disclosure yang kita lakukan. Orang yang melebih-lebihkan atau berbohong dalam melakukan self-disclosure pada satu sisi bisa di pandang sebagai salah satu bentuk kontrol supaya self disclosure-nya mencapai maksud atau tujuan yang diinginkannya.

5. Keakraban

  Keakraban merupakan salah satu hal yang erat kaitannya dengan komunikasi self disclosure. Apa yang diungkapkan itu bisa saja hal-hal yang bersifat pribadi atau hal-hal yang bersifat umum. Sejauh mana kedalaman dalam self

  disclosure itu akan ditentukan oleh derajat keakraban kita dengan lawan

  komunikasi kita. Semakin akrab kita makan semakin dalam self disclosure yang dilakukan. Ketika kita berkomunikasi dengan orang yang baru kita kenal maka kita akan berbicara tentang sisi terluar dari diri kita, namun ketika hubungan tersebut semakin akrab maka kita akan mengungkapkan tentang hal pribadi dari diri kita. Faktor-faktor yang mempengaruhi self disclosure adalah: a.

  Besar Kelompok Keterbukaan diri lebih banyak terjadi pada kelompok kecil daripada kelompok besar. Diadik (kelompok yang terdiri atas dua orang) merupakan kelompok yang sesuai karena pelaku komunikasi tidak banyak. b.

  Perasaan Menyukai Membuka diri pada orang lain akan mudah terjadi jika kita menyukai atau mempercayai orang tersebut.

  c.

  Efek Diadik Seseorang melakukan keterbukaan diri apabila orang yang bersamanya juga melakukan hal yang sama.

  d.

  Kompetensi Orang yang kompeten biasanya lebih percaya diri dan lebih banyak mempunyai hal yang positif tentang diri mereka untuk diungkapkan dibandingkan dengan orang-orang yang tidak kompeten.

  e.

  Kepribadian Orang-orang yang extrovert dan mudah bergaul akan lebih mudah melakukan keterbukaan diri dibandingkan dengan yang introvert. Mereka akan lebih mudah berkomunikasi dengan orang lain bahkan dengan orang yang baru dikenal.

  f.

  Jenis Kelamin Umumnya wanita lebih mudah membuka diri dibandingkan dengan pria. Wanita lebih banyak mengungkapkan diri dengan orang yang disukainya sedangkan pria lebih banyak mengungkapan diri dengan orang yang dipercayainya.

  g.

  Usia Orang akan mudah melakukan keterbukaan diri dengan orang yang memiliki usia yang sama dengan dirinya.

  • Komunikasi Antarpribadi -

  Self Dislosure

  2.3 Model Teoritik Gambar 2.2 Model Teoritik Interaksi Sosial

  Siswa SMA Negeri 3

  Keterbukaan Diri

  Ask.Fm

Dokumen yang terkait

DAFTAR ISI - Kajian Kandungan Mineral Kalium, Natrium Dan Kalsium Pada Sayuran Kubis (Brassica Oleracea L.) Yang Diperoleh Dari Lahan Hasil Pertanian Pasca Letusan Gunung Sinabung

0 0 12

BAB II PENGATURAN KORPORASI SEBAGAI SUBJEK HUKUM DALAM TINDAK PIDANA KORUPSI A. Sejarah Korporasi Sebagai Subjek Hukum Pidana - Pertanggungjawaban Pidana Dalam Tindak Pidana Korupsi Yang Dilakukan Oleh Korporasi (Studi Kasus Putusan Pengadilan Tinggi Banj

0 0 30

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Pertanggungjawaban Pidana Dalam Tindak Pidana Korupsi Yang Dilakukan Oleh Korporasi (Studi Kasus Putusan Pengadilan Tinggi Banjarmasin No. 04/Pid. Sus/2011/Pt. Bjm)

0 0 35

Efisiensi Lapang Dan Biaya Produksi Beberapa Alat Pengolahan Tanah Sawah Di Kecamatan Pangkalan Susu Kabupaten Langkat

0 0 27

Efisiensi Lapang Dan Biaya Produksi Beberapa Alat Pengolahan Tanah Sawah Di Kecamatan Pangkalan Susu Kabupaten Langkat

0 0 20

Peran Opinion Leader Dalam Masyarakat Hukum Adat(Studi Kasus Tentang Peran Opinion Leader Dalam Masyarakat Hukum Adat Batak Toba Di Desa Hutauruk, Kecamatan Sipoholon, Kabupaten Tapanuli Utara, Provinsi Sumatera Utara)

0 0 13

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Paradigma - Peran Opinion Leader Dalam Masyarakat Hukum Adat(Studi Kasus Tentang Peran Opinion Leader Dalam Masyarakat Hukum Adat Batak Toba Di Desa Hutauruk, Kecamatan Sipoholon, Kabupaten Tapanuli Utara, Provinsi Sumatera Utara

0 0 15

BAB I PENDAHULUAN - Peran Opinion Leader Dalam Masyarakat Hukum Adat(Studi Kasus Tentang Peran Opinion Leader Dalam Masyarakat Hukum Adat Batak Toba Di Desa Hutauruk, Kecamatan Sipoholon, Kabupaten Tapanuli Utara, Provinsi Sumatera Utara)

0 0 13

PERAN OPINION LEADER DALAM MASYARAKAT HUKUM ADAT (Studi Kasus Tentang Peran Opinion Leader Dalam Masyarakat Hukum Adat Batak Toba di Desa Hutauruk, Kecamatan Sipoholon, Kabupaten Tapanuli Utara, Provinsi Sumatera Utara)

0 0 10

Ask.Fm Dan Keterbukaan Diri (Studi Kasus Penggunaan Jejaring Sosial Ask.Fm Dan Keterbukaan Diri Di Kalangan Siswa SMA Negeri 3 Medan)

0 0 20