RANCANG BANGUN SISTEM KENDALI DRIVER MOT

RANCANG BANGUN SISTEM KENDALI DRIVER MOTOR DC MAGNET
PERMANEN DENGAN METODE PWM SEBAGAI PENGGERAK MOBIL
LISTRIK BERBASIS OP-AMP
Sudiyono1, Muhammad Suyanto2, Samuel Kristiyana3
(1) Mahasiswa, (2) Dosen Pembimbing 1, (3) Dosen Pembimbing 2
Program Sarjana Stara-1 (S-1) Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknologi Industri
Institut Sains & Teknologi Akprind Yogyakarta
Kampus 1 Jl. Kalisahak No. 28 Kompleks Balapan Tromol Pos 45-Yogyakarta 55222
E-mail: Sudithata@yahoo.co.id1 Musyant@gmail.com2

ABSTRACT
The development of electric vehicle technology is now growing faster. Many things led
experts to continue to do research or research-based vehicle electrical power. It is unfounded
because of limited fossil fuels are diminishing. In this study created a module control system of
permanent magnet DC motor driver with PWM method (Pulse Width Modulation) as an
environmentally friendly electric car drive-based op-amp. To generate a PWM signal, the op-amp in
harness as a comparator reference voltage with the triangular wave voltage. To adjust the speed of
a DC motor is done by varying the amount of the duty cycle of the pulse amplitude and pulse
frequency fixed, while the amount of duty cycle varies according to the desired speed. The greater
the duty cycle of the faster speed of the motor, and conversely the smaller the duty cycle of the motor
speed more slowly anyway. Design and research results show that the amplitude of the PWM output

of 3.2 volts, the reference voltage of 2.3 volts to 8.4 volts. The maximum voltage of 65.9 volt motor
driver with RPM motor rotation 578.81. Maximum mileage of electric cars within one hour of 14.26
km with a capacity of 3,8 hours of battery life.
Keywords: Motor DC, Op-Amp, PWM, duty of cycle

INTISARI
Perkembangan teknologi kendaraan listrik sekarang ini semakin cepat berkembang. Banyak
hal menyebabkan para ahli untuk terus melakukan riset atau penelitian kendaraan berbasis tenaga
listrik. Hal ini berdasar karena keterbatasan bahan bakar fosil yang semakin berkurang. Pada
penelitian ini dibuat sebuah modul sistem kendali driver motor DC magnet permanen dengan metode
PWM (Pulse Width Modulation) sebagai penggerak mobil listrik ramah lingkungan berbasis op-amp.
Untuk menghasilkan sinyal PWM, op-amp di memanfaatkan sebagai comparator tegangan referensi
dengan tegangan gelombang segitiga. Untuk mengatur kecepatan motor DC dilakukan dengan cara
mengubah-ubah besarnya duty of cycle pulsa dengan amplitudo dan frekuensi pulsa tetap,
sedangkan besarnya duty of cycle berubah-ubah sesuai dengan kecepatan yang diinginkan.
Semakin besar duty of cycle maka semakin cepat pula kecepatan motor, dan sebaliknya semakin
kecil duty of cycle maka semakin pelan pula kecepatan motor. Hasil perancangan dan penelitian
menunjukkan bahwa keluaran amplitudo PWM sebesar 3,2 volt, dengan tegangan referensi 2,3 volt
sampai 8,4 volt. Tegangan maksimum driver motor sebesar 65,9 volt dengan putaran motor 578,81
RPM. Maksimum jarak tempuh mobil listrik dalam waktu satu jam 14,26 km dengan kapasitas

pemakaian baterai 3,8 jam.
Kata kunci: Motor DC, Op-Amp, PWM, duty of cycle

1

PENDAHULUAN

=

Perkembangan teknologi kendaraan listrik
sekarang ini semakin cepat ber-kembang,
mulai dari sepeda listrik, sepeda motor listrik
dan mobil listrik. Banyak hal menyebabkan
para ahli untuk terus melakukan riset atau
penelitian kendaraan berbasis tenaga listrik.
Hal ini berdasar karena keterbatasan bahan
bakar fosil yang semakin berkurang. Oleh
karena itu sangat diperlukan energi alternatif
pengganti minyak bumi.




……………………………(1)

Keterangan:
n
Vt
Ia
Ra

= kecepatan motor
= tegangan sumber
= arus jangkar
= tahanan jangkar
= fluksi penguatan



Dari persamaan diatas dapat dilihat
bahwa untuk mengatur kecepatan (n) dapat

diatur dengan mengubah-ubah besaran∅, Ra,
Vt. [3]

Penulis dalam penelitian ini membatasi
permasalahan pada rangkaian driver motor DC
PWM dengan penguat sebuah mosfet yang
dikendalikan oleh sebuah op-amp sebagai
pengendali kecepatan-nya.

PWM merupakan salah satu cara yang
digunakan untuk membangkitkan sinyal
keluaran yang periode-nya berulang antara
high dan low dimana kita dapat mengontrol
durasi sinyal high dan low sesuai dengan yang
inginkan. [4]

Tujuan penelitian ini secara umum yaitu
dapat menjadi sebuah teknologi ramah
lingkungan
khususnya

dalam
bidang
transportasi karena tidak menggunakan bahan
bakar. Tujuan khusus penelitian ini yaitu untuk
memenuhi
salah
satu
syarat
dalam
memperoleh gelar sarjana setara-1 (S1) pada
Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi
Industri, Institut Sains & Teknologi AKPRIND
Yogyakarta.
Pada penelitian sebelumnya, M. Andri
Zumain, (2009) dalam penelitian skripsinya
yang berjudul prototype mobil listrik dengan
menggunakan motor dc magnet permanen
0,37HP membahas mengenai konsep mobil
listrik. Penggunaan mobil listrik dirasa efektif
selain tidak menimbulkan polusi udara dan

konstruksi mesinnya yang lebih sederhana. [1]

Gambar 2 Bentuk gelombang kotak
T

=T

Keterangan:

………………….……(2)

: Vout pada kondisi high atau 1.
: Vout pada kondisi low atau 0.
: Waktu satu siklus atau periode satu
gelombang.

T
T
T


Motor DC (Direct Current) adalah mesin
yang mengubah energi listrik arus searah
menjadi energi mekanis yang berupa
putaran.[2]

+T

D=



=

………………...…(3)

Tegangan keluaran dapat bervariasi
dengan duty of cycle dan dapat dirumuskan
sebagai berikut:
V


= D × V ………………………….(4)

V

=

Sehingga,
Gambar 1 Motor DC sederhana

× V …………………..….(5)

Momentum adalah besaran turunan yang
muncul karena ada benda ber-massa yang
bergerak. Dalam fisika besaran turunan
dilambangkan dengan huruf “P”. [5]

Pengaturan kecepatan motor DC memegang peranan penting pada motor arus
searah. Telah diketahui bahwa motor arus
searah dapat diturunkan persamaan sebagai
berikut:


2

Perakitan alat merupakan tahapan
terakhir dimana yang tadinya alat-alat masih
berdiri sendiri dan hanya memiliki fungsi
masing-masing, kemudian dirangkai sesuai
dengan diagram blok alat, sehingga kemudian
alat-alat tersebut memiliki fungsi yang baru
dan satu sama lain memiliki keterkaitan
fungsi.

P = m. V…………………………….(6)
P = momentum (kg.m.s-1)
m = Massa benda (kg)
V = kecepatan benda (m.s-1)
Gaya adalah dorongan atau tarikan yang
diberikan pada suatu benda.
F = m × a…………………………..(7)
F = Gaya (N)

m = Massa (kg)
a = percepatan (m/s2 atau cm/s2)
METODE
Secara garis besar metode pem-buatan
alat ini terbagi menjadi beberapa tahap, yaitu:

Gambar 5 Mobil listrik yang penulis rancang

Metode Perancangan Blok Diagram Mobil
Listrik

PEMBAHASAN
Pengujian pada sistem mekanik dilakukan
pada perangkat gearbox atau pulley untuk
mengetahui besar RPM dari motor dc magnet
permanen, pulley yang terpasang pada motor
dan pulley yang terpasang pada penggerak
mobil listrik tersebut. Hasil pengujian sistem
mekanik antara lain:
1. Diameter pulley yang terpasang pada

motor 5 cm
2. Diameter pulley yang terpasang pada
poros penggerak 15 cm
3. Diameter ban 48 cm

Gambar 3 Blok diagram perancangan mobil
listrik
Metode Perancangan Sistem Mekanik

Perbandingan RPM motor dengan batang sumbu =


=

1. Penyediaan alat dan bahan mekanik
2. Proses pengelasan atau persambung-an
3. Proses perakitan komponen mekanik



RPM batang sumbu =

Metode Perancangan Sistem Elektrik

1
× RPM maks motor
3

Keliling roda ban = π × diameter ban

1. Blok diagram sistem kendali driver motor
dc
2. Prinsip kerja rangkaian sistem kendali
driver motor dc
3. Rangkaian sistem kendali motor dc

= 3,14 × 48 cm= 151 cm
Artinya satu kali putaran roda, maka jarak
yang ditempuh sejauh 1,51 meter.
Pengujian output baterai dilakukan untuk
mengetahui besarnya tegangan, arus, d an
daya yang berasal dari baterai yang digunakan
untuk mencatu driver motor pada kecepatan
maksimum. Baterai yang digunakan memiliki
spesifikasi 12 volt dc/5 Ah sebanyak 6 buah
yang dihubung-kan secara seri.

Gambar 4 Driver motor magnet permanen

3

Tabel 1 Hasil pengujian keluaran baterai
Arus
(I)
Ampe
re
1,39
1,38
1,34
1,34
1,32
1,31
1,31
1,31
1,29
1,29
1,29
1,28
1,27
1,28
1,29
1,30
1,29
1,26
1,24
1,26
1,27

Daya
(P)

Beban
(R)
Ohm

92,72
91,92
90,03
90,01
87,50
87,03
87,02
87,51
85,33
85,42
85,42
85,65
84,97
84,78
84,95
85,67
85,87
83,03
83,28
81,32
83,37

48,48
48,76
50,22
50,14
50,90
51,29
51,29
51,14
51,93
51,93
51,93
52,34
52,75
52,26
51,86
51,46
51,86
53,09
53,95
53,09
52,67

50
45
0
20
40
60
80
100
120
140
160
180
200

0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
110
120
130
140
150
160
170
180
190
200

Tegan
gan
(V)
Volt
67,4
67,3
67,3
67,2
67,2
67,2
67,2
67
67
67
67
67
67
66,9
66,9
66,9
66,9
66,9
66,9
66,9
66,9

Beban

Waktu
(t)
Detik

55

waktu
Grafik 2 Beban baterai
Pengujian duty of cycle PWM dilaku-kan
untuk mengetahui besarnya lebar pulsa dan
tegangan yang dihasilkan dari keluaran opamp yang digunakan untuk mengatur gate dari
mosfet. Sehingga dapat dilihat bentuk
gelombang kotak yang dihasilkan dari
perbandingan antara Vreferensi dan Vsegitiga.
Hasil pengukuran duty of cycle sinyal
PWM driver motor dengan oscilloscope
didapat sebagai berikut:

Analisis keluaran baterai pada saat
digunakan untuk mencatu driver motor pada
kecepatan maksimum:

TTotal
= 20
Vout PWM = 3,2 Volt
Vin
= 67,3 Volt

Diketahui:

Vrata-rata = 67,03 Volt
Rrata-rata = 51,59 Ohm
Irata-rata = 67,03/51,59
= 1,3A
Daya tahan baterai terhadap waktu pada
saat digunakan untuk mencatu driver.

Gambar 6 bentuk sinyal PWM yang dihasilkan
driver motor
Setelah duty of cycle ditentukan sesuai
yang dibutuhkan selanjutnya mencari nilai Ton
(waktu dimana tegangan keluaran berada
pada posisi tinggi).

100
95
90
85
80
75

×
100%

=

Menentukan nilai Ton pada driver motor
setelah duty of cycle ditentukan:

0
20
40
60
80
100
120
140
160
180
200

Daya

Q = Ibaterai × t = 5 A × 3600 detik
= 18000 Coulomb
t = Q/I = 18000/1,3 = 13846,1 detik
= 3,8 jam
Pbaterai = 67,04 × 5 = 335,2 VA
Pbeban = 67,04 × 1,3 = 87,15 VA
Daya tahan baterai = 335,2/87,15 = 3,8 jam

waktu

1. D 5% : T

2. D 10% : T

Grafik 1 Daya keluaran baterai

=

=



= 1

%


%


=2

=3
3. D 15% :
=
%
Sampai dengan duty of cycle 100 %

4

Tabel 2 Hasil pengujian lebar pulsa duty of
cycle pada driver motor

Pengujian output driver bertujuan untuk
mengetahui besarnya tegangan, arus, daya
dan kecepatan motor pada kecepatan
maksimum sebagai penggerak mobil listrik
pada kondisi berhenti ataupun berjalan.
Tabel 3 Hasil pengujian driver motor
kecepatan maksimum sebagai penggerak
mobil listrik kondisi berhenti

= 3,36 Volt

Vout D 10% = × 67,3
= 6,73 Volt
Sampai duty of cycle 100%.

50
0
5%
15%
25%
35%
45%
55%
65%
75%
85%
95%

Tegangan

100

Duty of cycle

Vout Pengukuran

95%

Pada grafik 3 membuktikan bahwa
semakin besar duty of cycle maka semakin
besar pula kecepatan motor.

×

× 67,3

85%

Grafik 4 RPM motor terhadap duty of cycle

Hasil hitungan Vout driver motor secara
teori:
Vout D 5% =

75%

Duty of cycle

Analisis lebar pulsa duty of cycle driver
motor DC hasil pengukuran dengan hasil
perhitungan sesuai teori yang sudah dipelajari:
=

0
65%

0
66,4
107,5
157,8
207,7
292,0
337,9
384,5
409,6
442,7
495,4
532,0
566,0
586,1
588,1
588,1
588,6
588,6
588,6
588,6

55%

3,36
6,73
10,08
13,44
16,8
20,19
23,52
26,88
30,24
33,6
36,96
40,32
43,68
47,04
50,4
53,76
57,12
60,48
63,84
67,2

45%

Hitungan

1,1
7,4
12,2
18,7
22,1
28,6
32,1
38,1
42,6
48,2
52,3
57,6
62,7
63,8
65,8
65,8
65,9
65,9
65,9
65,9

800
600
400
200
35%

Pengujian

Motor
(rpm)

25%

8,4
8,0
7,7
7,3
6,8
6,5
6,2
5,9
5,6
5,3
5,0
4,8
4,4
4,2
4,0
3,5
3,2
2,8
2,4
2,3

Vout
driver

5%

5%
10%
15%
20%
25%
30%
35%
40%
45%
50%
55%
60%
65%
70%
75%
80%
85%
90%
95%
100%

Vout
driver

15%

Vref

RPM Motor

Duty
Cycle

perbedaan yang cukup jauh dengan hasil
penghitungan mencapai 30%.

Vout Hitungan

Grafik 3 Perbandingan Vout driver motor hasil
pengujian dengan hasil perhitungan terhadap
duty of cycle

Wakt
u (t)
Detik

Vout
(V)
Volt

Arus
(I)
Ampe
re

Daya
(P)
Watt

motor
(rpm)

R
Jangkar
Ohm

0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
110
120
130
140
150
160
170
180
190
200

64,6
64,7
64,7
64,6
64,6
64,6
64,5
64,5
64,5
64,4
64,3
64,3
64,2
64,1
64,0
63,8
63,7
63,6
63,5
63,4
63,3

1,33
1,36
1,34
1,33
1,32
1,31
1,31
1,31
1,30
1,30
1,29
1,29
1,30
1,27
1,25
1,27
1,26
1,26
1,25
1,23
1,24

85,918
87,992
86,698
86,051
85,272
84,626
84,495
84,895
83,85
83,72
82,947
82,947
83,46
81,407
80
81,026
80,262
80,136
79,375
77,982
78,492

579,6
579,6
579,6
579,6
579,6
579,6
579,5
579,5
579,5
579,5
579,4
579,4
579,3
579,2
578,4
577,9
577,8
577,2
577,1
576,9
576,9

48,57
47,57
48,28
48,57
48,93
49,31
49,23
49,23
49,61
49,53
49,84
49,84
49,38
50,47
51,2
50,23
50,55
50,47
50,8
51,54
51,04

Analisis hasil pengujian output driver
motor pada kecepatan maksimum sebagai
penggerak mobil listrik kondisi berhenti:

Dengan melihat bentuk grafik 2 dapat
ditarik kesimpulan bahwa Vout hasil pengujian
pada duty of cycle 20% sampai 75% terdapat

rpmrata-rata tanpa beban = 578,81 rpm

5

Analisis hasil pengujian output driver
motor pada kecepatan maksimum sebagai
penggerak mobil listrik kondisi jalan:

rpm batang sumbu = × 578,81 =192,9 rpm
Jarak tempuh setiap menit = 1,51 meter ×
192,9 rpm = 291,3 meter
Kecepatan mobil selama 1 jam tanpa beban =
291,3 × 60 = 17,48 km
Untuk menghitung hambatan jangkar
dapat dicari dengan rumus hukum ohm, yaitu
V = I × R, sehingga R = V/I

RPMrata-rata dengan beban = 472,1
RPMRPM batang sumbu = × 472,1 RPM =
157,4 RPM

Jarak tempuh setiap menit = 1,51 meter ×
157,4 RPM = 273,6 meter

R waktu 0 detik = 64,6/1,33 = 48,57 Ohm
R waktu 10 detik = 64,7/1,36 = 47,57 Ohm

Jarak tempuh selama 1 jam dengan beban =
227,6 × 60 = 14,26 km

Dan seterusnya sampai R pada waktu
200 detik.

Diketahui: V =14,26 km/jam = 14260/3600

Rugi-rugi motor pada saat mobil berhenti:

= 3,96 m/s

Diketahui: Motor DC 800 watt, Rrata-rata Jangkar
= 49,72 Ohm, Ia = 1,29 A

m = 129 kg
Maka, momentum dari mobil tersebut
adalah: p = m × V

Rugi-rugi pada jangkar = Ia2 × Ra = 1,292 ×
49,72 = 82,73 Watt
n = 1−





= 1−

,


,

Efisiensi Motor = 90,6%

p = 129 × 3,96 = 510,9 kg m/s-1

× 100%

Untuk menghitung hambatan jangkar dapat
dicari dengan rumus hukum ohm, yaitu V = I ×
R, sehingga R = V/I

× 100% = 90,6 %

R waktu 0 detik = 54,3/3,39 = 16,01 Ohm
R waktu 10 detik = 62,7/2,23 = 28,11 Ohm

Tabel 4 Hasil pengujian driver motor
kecepatan maksimum sebagai penggerak
mobil listrik kondisi jalan
Arus
(I)
Amper
e

Daya (P)
Watt

Motor
(RPM)

R
Jangkar
Ohm

0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
110
120
130
140
150
160
170
180
190
200

54,3
62,7
62,8
63,6
63,6
62,6
62,5
62,5
62,5
62,4
62,3
62,3
62,2
62,1
62,0
61,8
61,7
61,6
61,5
61,4
61,3

3,39
2,23
2,24
2,03
2,12
2,14
2,14
2,14
2,14
2,12
2,09
2,09
2,04
2,02
1,98
1,97
1,93
1,92
1,91
1,89
1,92

184,077
139,821
140,672
129,108
134,832
133,964
133,75
133,75
133,75
132,288
130,207
130,207
126,888
125,442
122,76
121,746
119,081
118,272
117,465
116,046
117,696

0
359,2
409,3
547,6
549,7
548,6
538,3
538,4
538,3
537,2
537,3
477,4
476,3
476,2
488
479,9
479,8
479,2
479,1
488,2
486,2

16,01
28,11
28,03
31,33
30
29,25
29,20
29,20
29,20
29,43
29,80
29,80
30,49
30,74
31,31
31,37
31,96
32,08
32,19
32,48
31,32

Rugi-rugi motor pada saat digunakan
sebagai penggerak mobil listrik dalam kondisi
berjalan:
Rugi-rugi pada jangkar = Ia2 × Ra
= 2,112 ×29,71 = 132,2 Watt
Efisiensi
100%

=

1−

= 1−




,

,

Efisiensi Motor = 85,8 %



× 100% = 85,8 %

70
60

Tanpa
Beban

50
40
0
40
80
120
160
200

Vout
(V)
Volt

Tegangan

Wakt
u (t)
Detik

Dan seterusnya sampai R pada waktu
200 detik.

Dengan
Beban

waktu

Grafik 5 Tegangan output driver motor

6

×

Tegangan driver motor pada saat motor
diberi beban atau kondisi berjalan mengalami
penurunan yang cukup besar pada saat star up
hingga 10 volt dengan penurunan tegangan
rata-rata sebesar 2,3 volt.

Untuk menghitung momentum dapat dicari
dengan persamaan: P = m × V
Diketahui:
Berat total mobil listrik 83 kg
Berat pengemudi 46 kg
Total massa: 129 kg

4
Arus

3

Momentum (p) = 129 × 10,84 km/jam

Tanpa
Beban

2
1
0
30
60
90
120
150
180

0

= 129 × 3,01 m/s = 388,4 Kg. m/s

Dengan
Beban

Menghitung gaya (F) = m × a

waktu

a=

Grafik 6 Arus output driver motor

200

160

80

120

40

0

Daya

0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
110
120
130
140
150
160
170
180
190
200

Dengan
Beban

Grafik 7 Daya output driver motor
Daya yang dihasilkan motor saat
digunakan sebagai penggerak mobil listrik
kondisi berjalan lebih besar dibanding dengan
daya yang dihasilkan pada kondisi berhenti,
dengan kenaikan daya rata-rata sebesar 47,63
watt.

200

160

120

80

40

Tanpa
beban
0



=

,

Waktu (t) kecepatan
Detik
Mobil
Km/jam

waktu

RPM Motor

/

= 0,301

Tabel 5 Hasil analisis momentum dan gaya
yang dihasilkan mobil listrik

Tanpa
Beban

800
600
400
200
0



F = 129 × 0,301 = 38,8 N

Arus yang mengalir pada saat motor start
up mencapai 3,39 ampere pada saat mobil
jalan, dengan arus rata-rata 2,1 ampere.
Selisih arus motor pada kondisi mobil berjalan
dan berhenti sebesar 0,81 ampere.
200
150
100
50
0

,

0
10,84
12,36
16,53
16,60
16,56
16,25
16,25
16,25
16,22
16,22
14,41
14,38
14,38
14,73
14,49
14,48
14,47
14,46
14,74
14,68

Momentum
Kg. m/s

Gaya (F)
N

0
388,4
442,9
592,3
594,8
593,4
582,3
582,3
582,3
581,2
581,2
516,4
515,3
515,3
527,8
519,2
518,8
518,5
518,2
528,2
526

0
38,8
22,1
19,7
14,8
11,8
9,7
8,3
7,2
6,4
5,8
4,6
4,2
3,9
3,7
3,4
3,2
3,0
2,8
2,7
2,6

800
600
400
200
0

Dengan
beban

0
30
60
90
120
150
180

waktu

Moment
um

Grafik 8 Kecepatan motor

Gaya

waktu

Analisis momentum dan gaya pada mobil
listrik pada saat berjalan.

Grafik 9 Momentum dan Gaya yang
dihasilkan mobil listrik terhadap waktu

7

KESIMPULAN
Berdasarkan analisis pada data hasil
pengukuran dan pengujian terhadap sistem
kendali driver motor dc magnet permanen
sebagai penggerak mobil listrik ramah
lingkungan yang telah dirancang, maka dapat
disimpulkan bahwa:
1. Kecepatan motor magnet permanen
berbanding lurus dengan nilai tegangan
yang diberikan pada kumparan jangkar,
sehingga semakin tinggi tegangan
jangkar, semakin tinggi pula kecepatan
motor.
2. Data hasil pengukuran dan pengujian
sistem mekanik didapat:
 Perbandingan kecepatan motor
dengan batang sumbu yaitu 1
berbanding 3 (1:3).
 Setiap roda melakukan satu kali
putaran jarak yang ditempuh sejauh
1,51 meter.
3. Daya tahan baterai saat digunakan
terhadap waktu yaitu 3,8 jam dengan
jarak tempuh maksimum 54,18 km.
4. Duty of cycle PWM berbanding lurus
dengan Vout driver motor dan RPM
motor, artinya semakin besar duty of cycle
maka semakin besar pula nilai Vout driver
motor dan RPM motor.
5. Kecepatan mobil listrik selama 1 jam
tanpa beban mencapai 17,48 km/jam
dengan efisiensi motor 90,6 %
6. Jarak tempuh mobil listrik selama 1 jam
dengan beban yaitu 14,26 km dengan
efisiensi motor 85,8% dan besar
momentum 510,9 kg m/s-1
7. Secara keseluruhan momentum yang
ditimbulkan pada saat mobil listrik
berjalan sebesar 510,7 kg m/s-1 dengan
rata-rata gaya sebesar 8,56 N

DAFTAR PUSTAKA
[1]

Zumain, Andri M. (2009), Prototype Mobil
Listrik dengan menggunakan Motor DC
Magnet Permanen 0,37 HP, Universitas
Indonesia.

[2]

Zuhal. 2004 “Prinsip Dasar Elektroteknik”
PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta

[3]

Lister. 1993, "Mesin dan Rangkaian
Listrik”, edisi keenam, Erlangga, Jakarta

8

[4]

Malvino, A.P. 1987 “Prinsip-Prinsip
Elektronika” edisi ketiga, jilid 1 dan jilid 2,
Penerbit Erlangga,

[5]

Wihartono, 2007. Fisika Dasar Universitas
Jenderal Soedirman. Purwokerto.

Dokumen yang terkait

SISTEM OTOMATISASI SONAR (LV MAX SONAR EZ1) DAN DIODA LASER PADA KAPAL SELAM

15 214 17

PERANCANGAN SISTEM PENGEREMAN HIDROLIS PADA MOBIL URBAN DIESEL TUGAS AKHIR BIDANG KONTRUKSI

8 121 19

ANALISIS SISTEM TEBANG ANGKUT DAN RENDEMEN PADA PEMANENAN TEBU DI PT PERKEBUNAN NUSANTARA X (Persero) PABRIK GULA DJOMBANG BARU

36 327 27

ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN DALAM PROSES PEMBERIAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) (StudiKasusPada PT. Bank Rakyat Indonesia Unit Oro-Oro Dowo Malang)

160 705 25

IMPLEMENTASI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN MENGENAL UNSUR BANGUN DATAR KELAS II SDN LANGKAP 01 BANGSALSARI

1 60 18

SIMULASI SISTEM KENDALI KECEPATAN MOBIL SECARA OTOMATIS

1 82 1

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL TERNAK ITIK PETELUR DENGAN SISTEM INTENSIF DAN TRADISIONAL DI KABUPATEN PRINGSEWU

10 119 159

PENGGUNAAN BAHAN AJAR LEAFLET DENGAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM GERAK MANUSIA (Studi Quasi Eksperimen pada Siswa Kelas XI IPA1 SMA Negeri 1 Bukit Kemuning Semester Ganjil T

47 275 59

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA MATERI LUAS BANGUN DATAR MENGGUNAKAN METODE DISCOVERY DI KELAS VB SD NEGERI 5 SUMBEREJO KECAMATAN KEMILING BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2012/2013

7 63 30

RANCANG BANGUN PENGGERAK OTOMATIS PANEL SURYA MENGGUNAKAN SENSOR PHOTODIODA BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA 16.

20 120 60