Lumpia Nasi Goreng LUSIGO sebagai makana

Lumpia Nasi Goreng (LUSIGO)
sebagai makanan khas Semarang

Disusun oleh: Ilyas Fahru R, M. Taufik, Septi Arian dan Yogi Prabowo

Latar Belakang
• Tugas Kewirausahaan
• Adanya permasalahan “orang yang tidak suka
rebung” sehingga tidak dapat menikmati lumpia,
maka dibuatlah Lumpia Nasi Goreng (LUSIGO)

Tujuan
• Menyediakan kebutuhan konsumen, berkenaan
dengan kebutuhan akan jajanan yang berkualitas
(bersih, sehat, enak) dan harga sesuai.
• Melestarikan dan mempromosikan kekayaan daerah
dalam hal makanan.
• Meningkatkan kemampuan ekonomI.
• Menambahkan inovasi dengan membuat orang yang
kurang menyukai rebung untuk tetap dapat
menikmati lumpia walaupun dengan isi yang

berbeda.

Struktur Organisasi

Manajemen Usaha
 Produksi
 Pemasaran
 Strategi Pemasaran
 Kompetitor

Produksi
• Mengawali dengan membuat 100 biji lumpia
kering.
• Produksi dilakukan di sekitar lingkungan
Polines.
• Harga terjangkau berkisar dari Rp 1500 – Rp
3000.

Pemasaran
Target pasar yang dituju adalah :

• Warga Politeknik Negeri Semarang dan
sekitarnya.
• Warga sekitar Al-Azhar.

Strategi Pemasaran
• Mengajak teman sekos, sekelas dan dosen
untuk mencoba
• Promosi lewat medsos: facebook, instagram
dan BBM
• Menjajakan ketika istirahat kuliah
• Menitipkan di kantin Polines dan Al Azhar

Kompetitor
Memilih lokasi di sekitar Politeknik Negeri
Semarang maupun Al-Azhar pasti tidak
mudah, meskipun kemungkinan keuntungan
yang diperoleh adalah besar. Karena, penjual
makanan, mulai dari makanan yang kelas
berat hingga ringan sangat banyak dan
bermacam-macam.


Analisa SWOT
 Strength
 Weakness
 Opportunity
 Threat

Strength
• Lumpia merupakan jajanan yang diminati banyak
orang di semua kalangan masyarakat.
• “Lusigo” enak rasanya, proses pembuatannya
bersih, menggunakan bahan – bahan alami dan
disukai
berbagai
kalangan
serta
tidak
menggunakan pengawet buatan.
• Lusigo dapat dikonsumsi oleh masyarakat yang
tidak menyukai lumpia karena tidak berisi

rebung dan “Lusigo” dapat dijadikan makanan
penunda lapar serta dapat digunakan untuk
bekal makanan.
• Bahan baku mudah didapat
• Harga Terjangkau

Weakness
• “Lusigo” ini belum begitu dikenal oleh
masyarakat
sehingga
belum
mendapat
perhatian yang lebih dari masyarakat.
• Mengandung kadar lemak yang cukup tinggi
karena memiliki isi nasi yang digoreng kemudian
digoreng lagi untuk membuat kulit lumpia
menjadi kering sehingga kurang cocok bagi
seorang yang dalam masa diet.
• Karena tidak menggunakan bahan pengawet
tambahan, maka makanan ini hanya dapat

bertahan selama 1 hari apabila dipanaskan
kembali.
• Banyaknya kompetitor.

Opportunity
• Belum adanya lumpia yang berisi nasi
goreng sosis yang dijajakan di kawasan
Politeknik Negeri Semarang, maupun
ditempat lain.
• Kami ingin mewujudkan keinginan para
pecinta kuliner yang kurang menyukai
rebung atau orang yang memiliki alergi pada
rebung.
• Harga yang murah mendorong masyarakat
untuk membeli.

Threat
• Banyaknya penjual lain yang juga menjual
makanan. Mereka bisa menjadi pesaing kami
dalam hal mendapatkan pelanggan.

• Kenaikan harga bahan pangan yang tidak
menentu, sehingga mempengaruhi harga
dari produk yang kami tawarkan.
• Hadirnya produk yang lebih kreatif dan
inovatif
• Tingkat kebosanan konsumen.

Kesimpulan
• Produk yang akan dipasarkan ini bisa diterima oleh
seluruh kalangan masyarakat.
• Mendirikan suatu usaha tidak memerlukan modal
yang besar dan bahan – bahan produksi yang sulit.
Modal kurang dari Rp.100.000,00 kita dapat
mendirikan sebuah usaha kecil/ sederhana.
• Dengan mengandalkan kreativitas serta keahlian
dalam mengelola usaha, usaha tersebut dapat
berjalan lancar.
• Dengan semua perencanaan dan usaha tersebut,
kami
memperkirakan

akan
memperoleh
keberhasilan dalam belajar dan mohon maaf kepada
semua pihak yang berperan dalam pembuatan
proposal ini.