MATA KULIAH MANAJEMEN KEPERAWATAN MATERI (1)

MATA KULIAH MANAJEMEN KEPERAWATAN
MATERI RESPONSI “UJI KOMPETENSI PERAWAT”
Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Ajar Manajemen Keperawatan
Pembimbing Akademik :
Agus Santoso, S.Kp, M.Kep

Oleh :
ROSSI ANITA SARI
22020111130089

JURUSAN KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2014

A. DEFINISI
Standar kompetensi perawat Indonesia mengacu pada Standar
Kompetensi Perawat yang telah dikeluarkan oleh Persatuan Perawat Nasional
Indonesia,


melalui

Surat

024/PP.PPNI/SK/K/XII/2009,

Keputusan
tentang

Ketua

Standar

Umum

nomor

Kompetensi

Perawat


Indonesia. Untuk menjamin setiap perawat memiliki kompetensi yang
dipersyaratkan sebelum melaksanakan praktik pelayanan keperawatan,
pemerintah telah mengeluarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1796
tahun 2011 tentang registrasi tenaga kesehatan. Dalam peraturan menteri
tersebut dijelaskan bahwa seluruh tenaga kesehatan termasuk perawat harus
mengikuti uji kompetensi sebagai syarat untuk memperoleh surat tanda
registrasi (STR).
Uji

kompetensi

merupakan

suatu

proses

untuk


mengukur

pengetahuan, keterampilan, dan sikap sesuai dengan standar profesi guna
memberikan jaminan bahwa mereka mampu melaksanakan peran profesinya
secara aman dan efektif di masyarakat. Uji kompetensi juga dapat
didefinisikan sebagai suatu proses untuk mendapatkan pengakuan terhadap
kompetensi yang dimiliki oleh seorang tenaga kesehatan dalam menjalankan
profesinya dengan cara mengukur pengetahuan, keterampilan dan sikap
tenaga kesehatan sesuai dengan standar profesinya. Berdasarkan pengertian di
atas maka, uji Kompetensi Keperawatan merupakan proses untuk mengukur
pengetahuan, keterampilan dan sikap perawat, untuk mendapatkan pengakuan
terhadap kompetensi yang dimiliki sesuai dengan standar keperawatan.
B. TUJUAN UJI KOMPETENSI PERAWAT
1.

Menegakkan akuntabilitas professional perawat.

2.

Menegakkan standar dan etik profesi dalam praktek.


3.

Cross check terhadap kompetensi lulusan suatu institusi pendidikan.

4.

Melindungi kepercayaan masyarakat terhadap profesi perawat.

5.

Uji kompetensi ditujukan untuk menjamin lulusan pendidikan tinggi
kesehatan yang kompeten dan terstandar secara nasional.

6.

Mempertahankan mutu pelayanan kesehatan.

7.


Memberikan perlindungan kepada pasien atau klien dan masyarakat.

8.

Memberikan kepastian hukum kepada masyarakat dan tenaga kesehatan.
(Ilyas, 2012)

C. DASAR HUKUM
1.

Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009, tentang Kesehatan.

2.

Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional

3.

Peraturan Pemerintah No. 32 tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan.


4.

Peraturan

Menteri

Kesehatan

Nomor

HK.02.02/Menkes/148/2010

tentang Ijin dan Penyelenggaraan Praktik Perawat.
5.

Undang-Undang Nomor 12 tahun 2012, tentang Pendidikan Tinggi

6.


Peraturan Presiden Nomor 8 tahun 2012, tentang Kerangka Kualifikasi
Nasional Indonesia

7.

Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 46 tahun 2013 tentang Registrasi
Tenaga Kesehatan.

8.

Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1796/Menkes/Per/VIII/2011 tentang
Registrasi Tenaga Kesehatan

9.

Peraturan

Menteri

Kesehatan


Republik

Indonesia

Nomor

317/MENKES/PER/III/ 2010 tentang Pendayagunaan Tenaga Kesehatan
Warga Negara Asing di Indonesia.
10. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1996 Nomor 49, Tambahan
lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3637).
(PPNI, 2012)

D. PRINSIP UJI KOMPETENSI
Prinsip Uji Kompetensi ada 4 yaitu (MTKI ,2011) :
1.

Terstandar
Pelaksanaan uji kompetensi harus menggunakan standar nasional, yang

terdiri dari penguji, materi, lokasi uji kompetensi, penilaian hasil, dan
penetapan hasil.

2.

Adil
Semua peserta uji kompetensi harus diperlakukan sama dan tidak boleh
ada diskriminasi.

3.

Valid
Uji kompetensi menggunakan perangkat Uji yang sudah diuji
validitasnya serta hasil uji harus valid.

4.

Reliable
Kompetensi yang diujikan harus sesuai standar dan memperhatikan
kesesuaian antara materi dengan profesi yang diuji.


E. JENIS UJI KOMPETENSI KEPERAWATAN
1.

Entry Level Exam / Exit Exam
Entry level exam / exit exam adalah uji kompetensi yang biasa dilakukan,
pesertanya adalah perawat yang akan bekerja setelah lulus pendidikan.
a.

Persyaratan mengikuti exit exam yaitu :
1) Perawat baru lulusan pendidikan keperawatan yang diakui oleh
pemerintah
2) Memenuhi persyaratan administrasi
3) Mengajukan permohonan uji kompetensi

b.

Materi uji exit exam
Pembuatan materi Exit exam berdasarkan pada 12 kompetensi inti,
yaitu :


1) Menganalisa, menginterpretasi dan mendokumentasikan data
secara akurat.
2) Menerapkan prinsip infeksi nosokomial
3) Mengevaluasi efektifitas tindakan/langkah-langkah pencegahan
terhadap klien
4) Memfasilitasi pemenuhan kebutuhan oksigen
5) Memfasilitasi pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit
6) Melakukan perawatan luka
7) Mengukur tanda-tanda vital
8) Memberikan obat secara aman dan tepat
9) Mengelola pemberian darah dan produk darah secara aman
10) Menerapkan prinsip etika dan etiket dalam keperawatan
11) Melakukan komunikasi interpersonal dalam melaksanakan
tindakan keperawatan
12) Menciptakan dan memelihara lingkungan keperawatan secara
aman melalui kualitas jaminan mutu
c.

Metode uji kompetensi keperawatan exit exam
Bentuk soal exit exam berupa MCQ (Multiple Choice Question) yang
dikembangkan dari 12 kompetensi inti. (Ilyas, 2012)

2.

Work Place Assesment (Uji kompetensi bagi perawat yang sudah
bekerja)
Uji kompetensi ini diperuntukkan bagi perawat yang sudah bekerja atau
yang ingin melakukan uji ulang sesuai bidang keahlian keperawatan yang
dimiliki dan tingkat jenjang karirnya. Uji kompetensi dilakukan melalui
penilaian portofolio yang harus memenuhi syarat minimal 25 Satuan
Kredit Profesi selama 5 tahun. (Ilyas, 2012)

F.

HAL

YANG

BERKAITAN

KOMPETENSI (MTKI, 2011)
1.

Standar Kompetensi

DENGAN

PELAKSANAAN

UJI

Standar kompetensi merupakan standar yang digunakan untuk acuan
dalam membuat dan mengembangkan materi uji kompetensi.

Langkah

langkah

pengembangan

kompetensi

(Blueprint

uji

kompetensi perawat Indonesia)

2.

a.

Pengembangan awal standar kompetensi

b.

Telaah kompetensi nasional

c.

Validasi kompetensi melalui survei

d.

Menetapkan kompetensi yang akan diujikan

Peserta Uji Kompetensi
Menurut Permenkes Nomor 161/MENKES/PER/I/2010 tentang registrasi
tenaga kesehatan, peserta uji kompetensi terdiri dari peserta yang telah
menyelesaikan pendidikan tenaga kesehatan atau peserta yang akan
melakukan uji kompetensi ulang.
Uji kompetensi juga wajib diikuti oleh tenaga kesehatan warga negara
asing (TK-WNA) dan /atau lulusan luar negeri yang akan bekerja di
wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Untuk mengikuti uji
kompetensi, tenaga kesehatan harus mengajukan permohonan dengan
melampirkan persyaratan, meliputi :
a.

Fotocopy

ijazah

yang

dilegalisir

(atau

keterangan

sudah

menyelesaikan pendidikan).
b.

Memiliki surat keterangan sehat dari dokter yang mempunyai izin
praktek.

c.
3.

Pas foto terbaru dan berwarna ukuran 4 x 6 sebanyak 3 (tiga) lembar.

Penguji Kompetensi
Menurut Permenkes Nomor 161/Menkes/PER/I/2010 tentang Registrasi
tenaga kesehatan, dijelaskan bahwa untuk melaksanakan uji kompetensi,
MTKP membentuk tim penguji. Tim penguji terdiri dari sekelompok
orang yang telah mengikuti pelatihan menguji dan teruji kompetensinya,

serta telah memiliki sertifikat dari MTKI atas nama Menteri Penugasan
tenaga penguji untuk melakukan uji kompetensi dilakukan oleh divisi uji
MTKP. Ketentuan penguji akan diatur dalam pedoman penguji uji
kompetensi.
Adapun persyaratan untuk penguji/asesor adalah sebagai berikut :
a.

Penguji adalah berasal anggota profesi.

b.

Berpendidikan satu tingkat diatas atau sejajar dengan tenaga
kesehatan yang diuji.

c.

Pengalaman minimal 5 (lima) tahun berturut-turut dibidang
profesinya bagi yang pendidikannya setara dengan peserta uji,
sedangkan pengalaman minimal 3 (tiga) tahun bagi penguji yang
memiliki pendidikan minimal satu tingkat di atas peserta uji

4.

d.

Memiliki Sertifikat Penguji dari MTKI atas nama Menteri

e.

Memiliki Surat Penunjukkan dari MTKP.

Metode Uji Kompetensi
Metode uji kompetensi terdiri dari 4 macam, antara lain :
a.

Uji Tulis
Dalam uji tulis, bentuk soal adalah Multiple Choice Questions
(MCQ). Metode ujian yang digunakan adalah paper based test dan
computer based test. Penetapan metode yang digunakan akan
dilakukan oleh penyelenggara pusat sesuai dengan kelayakan tempat
ujian.

b.

Uji lisan
Bentuk ujian dengan memberikan pertanyaan secara lisan kepada
peserta uji dengan menggunakan panduan. Uji lisan biasanya
digunakan pada tenaga kesehatan yang melakukan sertifikasi ulang.

c.

Uji praktik
Bentuk uji praktik berupa demonstrasi atau simulasi dengan
menggunakan alat bantu atau media dan observasi. Ditujukan bagi
tenaga kesehatan yang melakukan sertifikasi ulang.

d.

Portofolio

Bentuk dokumen portofolio berupa ijazah, sertifikat, rekomendasi,
dan pengalaman kerja (log book/catatan kerja), diperuntukkan untuk
peserta uji yang sudah bekerja sesuai ketentuan yang berlaku.

5.

Materi Uji Kompetensi
Materi uji kompetensi disusun berdasarkan standar kompetensi
yang tercantum dalam standar profesi. Materi Uji Kompetensi
dikembangkan dan disusun oleh divisi standarisasi dalam MTKI yang
berkoordinasi dengan Dirjen DIKTI Kementerian Pendidikan Nasional
dan LPUK serta Tim Ad-hock di MTKI yang berasal dari masing-masing
organisasi profesi. Usulan untuk materi uji kompetensi disiapkan oleh
tim penguji masing-masing profesi serta dari institusi pendidikan yang di
koordinir oleh divisi profesi MTKI. Materi uji kompetensi kemudian
ditetapkan dan divalidasi oleh divisi standarisasi MTKI. Materi uji
kompetensi harus dijaga kerahasiannya, dikaji ulang, diperbaharui dan
dikembangkan secara berkala atau sesuai dengan kebutuhan. Selanjutnya
materi

uji

kompetensi

yang

sudah

terstandar

disimpan,

didokumentasikan, dan dijaga kerahasiaannya. Pada saat pelaksanaan uji
kompetensi, soal-soal yang diberikan akan diambil secara random dari
seluruh soal yang ada di bank soal dan didistribusikan oleh MTKI.
a.

Jumlah dan Format Soal
Jumlah soal dalam uji kompetensi adalah 180 soal dan disediakan
waktu 3 jam untuk mengerjakan. Jenis soal yang digunakan adalah
soal pilihan ganda (MCQ) tipe A dengan 5 alternatif jawaban (a-e)

b.

Presentasi/Wujud Soal
Setiap

soal

disajikan

dalam

bentuk

vigneet

(kasus)

yang

menggambarkan situasi klinik yang logis. Sehingga peserta
diharuskan memiliki kemampuan analisis yang tinggi.
c.

Kesetaraan Set Soal

Setiap set soal yang disusun harus memiliki bobot yang sama. Set
manapun yang digunakan untuk ujian seseorang harus menunjukkan
hasil yang sama/hampir sama, maka akan dilakukan uji statisktik
yang menentukan kesetaraan soal.

d.

Kaidah Pembuatan Soal
Soal yang dibuat berupa kasus dimana peserta dituntut memiliki
kemampuan penalaran menengah hingga tinggi, sesuai dengan
jenjang diploma. Soal ini lebih sulit dibuat karena harus dipahami
dahulu konsepnya dan baru bisa dibuat soal. Beberapa ketentuan
yang dapat dijadikan acuan dalam pengembangan soal dengan
penalaran baik antara lain :
1) Fokus pada pertanyaan.
2) Menganalisa argumentasi.
3) Menentukan kesimpulan.
4) Menilai.
5) Mendefinisikan konsep atau asumsi.
6) Mendeskripsikan situasi klinis
7) Menyelesaikan masalah secara terencana
8) Mengevalusi strategi.

6.

Tempat Uji Kompetensi (TUK)
Uji kompetensi dilakukan di institusi pendidikan tenaga kesehatan yang
terakreditasi oleh lembaga yang berwenang, dan atau tempat lain yang
ditunjuk oleh MTKP dan ditetapkan oleh MTKI. Masa berlaku penetapan
sebagai TUK adalah 3 tahun, yang berikutnya dapat ditetapkan kembali
sesuai aturan yang berlaku. Masa berlaku dapat dicabut bila tidak sesuai
dengan kondisi awal penilaian.

7.

Jadwal Uji Kompetensi
Waktu pelaksanaan Uji Kompetensi disesuaikan dengan jadwal uji
kompetensi nasional dan tempat Uji Kompetensi yang tersedia di setiap
daerah yang ditetapkan oleh MTKI.

8.

Biaya Uji Kompetensi
Biaya uji kompetensi dapat bersumber dari Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara (APBN), Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
Provinsi (APBD). Besarnya biaya uji kompetensi akan dirumuskan sesuai
dengan kebutuhan.

9.

Penetapan Standar Kelulusan
Standar kelulusan ditetapkan bersama oleh tim ahli bidang keperawatan
dari MTKI, LPUK, PPNI, AIPNI dan AIPDIKI melalui diskusi dan
analisis terhadap tingkat kesulitan soal dengan menggunakan metode
yang telah disepakati.

10. Sertifikat Kompetensi dan Surat Tanda Registrasi (STR)
Sertifikat Kompetensi dan STR disiapkan oleh MTKI (di cetak) dan telah
ditandatangani oleh ketua MTKI. Sertifikat kompetensi dan STR
diserahkan kepada MTKP sesuai jumlah dan nama tenaga kesehatan yang
telah dinyatakan lulus uji kompetensi dan diberikan oleh MTKP kepada
peserta uji yang kompeten. Sertifikat Kompetensi dan STR berlaku
selama 5 tahun. Sertifikat Kompetensi dan STR akan diperpanjang dan
diperbaharui setelah 5 tahun berlaku melalui mekanisme yang berlaku.
G. MEKANISME / ALUR PELAKSANAAN UJI KOMPETENS

DAFTAR PUSTAKA
Majelis Tenaga Kesehatan Indonesia (MTKI). 2011. Draft pedoman uji
kompetensi. Badan PPSDM Kesehatan, Kementrian Kesehatan
Muhammad Ilyas. 2012. Standarisasi uji kompetensi menuju sistem pelayanan
kesehatan yang aman untuk semua. Disajikan pada Seminar Nasional
Keperawatan, Makassar
PPNI. 2012. Standar kompetensi perawat Indonesia. Jakarta

Dokumen yang terkait

ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi Empiris Pada Perusahaan Property dan Real Estate Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia)

47 440 21

STUDI ANALISA PERHITUNGAN RENCANA ANGGARAN BIAYA GEDUNG KULIAH STIKES SURYA MITRA HUSADA KEDIRI JAWA TIMUR

24 197 1

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

HUBUNGAN ANTARA BUDAYA ORGANISASI DENGAN KINERJA TENAGA KEPERAWATAN DI INSTALASI RAWAT INAP RSUD BANGIL KABUPATEN PASURUAN

6 92 18

PENGAJARAN MATERI FISIKA DASAR UNTUK MAHASISWA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

9 106 43

RANGKUMAN MATERI PEMBELAJARAN INEZ

2 50 4

UPAYA PENINGKATAN PROSES DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENGGUNAAN ALAT PERAGA PADA MATA PELAJARAN IPA DI KELAS IV (EMPAT) SDN 3 TEGALSARI KECAMATAN GADINGREJO KABUPATEN PRINGSEWU TAHUN PELAJARAN 2011/2012

23 110 52

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN PEMANFAATAN SARANA BELAJAR DI SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN AKUNTANSI KEUANGAN SISWA KELAS XI AKUNTANSI SMK WIYATA KARYA NATAR TAHUN PELAJARAN 2010/2011

10 119 78

PENGGUNAAN BAHAN AJAR LEAFLET DENGAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM GERAK MANUSIA (Studi Quasi Eksperimen pada Siswa Kelas XI IPA1 SMA Negeri 1 Bukit Kemuning Semester Ganjil T

47 275 59

HUBUNGAN PERHATIAN ORANGTUA DAN MANAJEMEN WAKTU BELAJAR DI RUMAH DENGAN PRESTASI BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS X IPS SMA NEGERI 3 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

11 108 89