Peran Mahasiswa dalam Masyarakat dalam

Peran Mahasiswa dalam Masyarakat
Mahasiswa merupakan istilah yang digunakan untuk seseorang yang ada pada tingkatan
setelah siswa (setelah menyelesaikan sekolahnya dari tingkat Sekolah Menengah Atas atau jenjang
pendidikan yang sederajat, dan melanjutkan studinya ke bangku perkuliahan), dan bisa dijabarkan
dengan maha nya siswa. Hal ini berarti seorang mahasiswa harus memiliki value atau nilai lebih
daripada seseorang yang masih menyandang gelar siswa dan harus mampu memberikan
sumbangsih nyata baik itu bagi dirinya, lingkunganya, maupun masyarakat di lingkungan
sekitarnya dimana ia berada. Seorang mahasiswa merupakan perkembangan dari siswa, ia
harus menjadi seorang yang lebih mampu dan cakap dari siswa biasa. Dalam hal ini mahasiswa
diharapkan lebih mampu bertanggung jawab atas apa yang ia lakukan, serta dapat hidup mandri
dan memiliki integritas yang lebih tinggi. Mahasiswa dapat dijadikan tolak ukur atau cerminan
bagi kondisi masa depan bangsa.Apabila mahasiswa itu baik, memiliki wawasan luas,
berpengetahuan tinggi, serta bermoral kuat dan mulia, maka kemajuan di masa depan akan
dipastikan adanya. Dan begitu pula sebaliknya.
Mahasiswa memiliki peranan penting di areal kampus maupun di lingkungan masyarakat
sekitarnya. Mahasiswa diharapkan mampu menyumbangkan pengetahuannya kepada masyarakat
di lingkungan sekitarnya. Sebab masyarakat itu sendiri telah berparadigma bahwa mahasiswa
adalah cerminan masyarakat di masa depan yang memiliki nilai kependidikan yang lebih dan
berpengetahuan luas. Sehingga apabila mahasiswa dan masyarakat bisa saling bertoleransi dan
saling bekerja sama, maka akan terbentuk kehidupan masyarakat yang lebih terjamin mutu
pengetahuannya dan dapat bersama-sama tumbuh dan berkembang dalam harmoni. Meskipun

demikian,masyarakat yang awam akan pengetahuan harus bisa berpartisapasi dengan aktif
bertanya masalah pendidikan yang mungkin bisa di tanyakan pada mahasiswa yang ada di sekitar
mereka. Masyarakat juga tidak boleh apatis atau masa bodoh dan enggan bertanya terhadap segala
hal yang mungkin dianggap tidak perlu tapi pada kenyataanya sangat perlu apalagi dalam
memajukan bangsa ini.
Sebagai insan pembelajar dan bagian dari masyarakat , maka mahasiswa memiliki peran
vital dan menyeluruh sehingga oleh para pakar dikelompokkan dalam tiga fungsi pokok ,yaitu:
agent of change, social control and iron stock. Dengan fungsi tersebut, tentu saja tidak dapat

dielakkan bahwa begitu besar peran yang harus diemban oleh mahasiswa demi mewujudkan

perubahan bangsa untuk menjadi yang lebih baik. Ide dan inovasi cerdas seorang mahasiswa
sebagai hasil dari pemikiran yang kritis mampu mengubah paradigma yang berkembang dalam
suatu kelompok masyarakat dan menjadikannya menjadi lebih terarah sesuai kepentingan
bersama. Sikap kritis mahasiswa acap kali menghasilkan sebuah perubahan besar dan berarti serta
dapat membuat para pemimpin yang tidak berkompeten atau berkemampuan memimpin dengan
baik menjadi merasa gerah dan cemas. Dengan ciri khas yang melekat pada diri mahasiswa,yakni
rasa semangat yang membara untuk melakukan sebuah perubahan.
Sebagai salah satu agent of change (agen perubahan), seorang mahasiswa sepatutnya
menjadi kader pemberdayaan setelah peubahan yang berperan dalam pembangunan fisik dan non

fisik sebuah bangsa yang kemudian ditunjang dengan fungsi mahasiswa selanjutnya yaitu social
control, yang meliputi kontrol budaya, kontrol masyarakat, dan kontrol individu, sehingga

menutup celah-celah adanya kezaliman. Mahasiswa tidak hanya dituntut berperan sebagai
pengamat dalam masalah ini, namun mereka dituntut pula mampu menjadi pelaku dalam
masyarakat, karena tidak bisa dipungkiri bahwa mahasiswa merupakan bagian masyarakat.
Dengan berlandaskan pengetahuannya, tingkat pendidikannya, norma-norma yang berlaku
disekitarnya, dan pola berfikirnya. Sudah sepantasnya, mahasiswa menjadi panutan dalam
masyaraka.Akan tetapi, dalam kenyataannya dilapangan sangat berbeda dari yang diharapkan,
mayoritas mahasiswa cenderung hanya mendalami ilmu-ilmu teori di bangku perkuliahan dan
sedikit sekali diantaranya yang berkontak dengan masyarakat, walaupun ada sebagian mahasiswa
yang mulai melakukan pendekatan dengan masyarakat melalui program-program pengabdian
masyarakat. Mahasiswa yang acuh terhadap kehidupan bermasyarakat akan mengalami kerugian
yang besar apabila dilihat dari sisi hubungan keharmonisan dan penerapan ilmu. Dari sisi
keharmonisan, mahasiswa tersebut sudah menutup diri dari lingkungan sekitarnya sehingga
muncul sikap apatis atau acuh tak acuh, hilangnya silaturrahim dan hilangnya rasa kekeluargaan
yang disertai hilangnya harapan masyarakat kepada mahasiswa. Dari segi penerapan ilmu,
mahasiswa yang acuh berarti sama saja menyianyiakan ilmu yang diperoleh dari perguruan tinggi,
mahasiswa terhenti dalam pergerakan dan menjadi sangat kurang kuantitas sumbangsih ilmu pada
masyarakat. Lalu jika mahasiswa acuh dan tidak peduli dengan lingkungan, maka harapan seperti

apa yang pantas disematkan pada pundak mahasiswa.

Mahasiswa sebagai iron stock berarti mahasiswa seorang calon pemimpin bangsa masa
depan, menggantikan generasi yang telah ada dan melanjutkan tongkat estafet pembangunan dan
perubahan. Untuk menjadi iron stock, tidak cukup mahasiswa hanya memupuk diri dengan ilmu
spesifik saja. Perlu adanya soft skill lain yang harus dimiliki mahasiswa seperti kepemimpinan,
kemampuan memposisiskan diri, interaksi lintas generasi dan kepekaan yang tinggi.
Begitu kompleksnya peran mahasiswa itu sebagai pembelajar sekaligus pemberdaya yang
ditopang dalam tiga peran : agent of change, social control, and iron stock. Hingga suatu saat nanti,
bangsa ini akan menyadari bahwa mahasiswa adalah generasi yang ditunggu-tunggu bangsa ini.
Maka berjuanglah, belajarlah, dan berkaryalah dengan tulus – ikhlas, Bagi nusa dan bangsa tercinta
ini. Diawali dari diri sendiri. Laksanakanlah tugas mulia ini dengan sebaik-baiknya anda mampu
laksanakan. Niscaya Tangan Tuhan akan membantu kita dengan Rahmat,Hidayah dan Ridho Nya.
Untuk mewujudkan Indonesia dan dunia yang lebik baik, dalam segala aspek kehidupannya.
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------Ahmad Almurobby

(Yogyakarta, 21 Agustus 2014)

Daftar Pustaka :
Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik(JSP V.14): Multikulturalisme Dan Pergulatan

Identitas : 2010, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Gadjah Mada.

Peranan Sosial Mahasiswa dan Pemuda http://syariefhidayatfly.blogspot.com/2012/06/peranansosial-mahasiswa-dan-pemuda-di.html , Diakses pada: Selasa, 19 Agustus 2014, Pukul
20.15

Dokumen yang terkait

OPTIMASI FORMULASI dan UJI EFEKTIVITAS ANTIOKSIDAN SEDIAAN KRIM EKSTRAK DAUN KEMANGI (Ocimum sanctum L) dalam BASIS VANISHING CREAM (Emulgator Asam Stearat, TEA, Tween 80, dan Span 20)

97 464 23

MOTIF MAHASISWA BANYUMASAN MENYAKSIKAN TAYANGAN POJOK KAMPUNG DI JAWA POS TELEVISI (JTV)Studi Pada Anggota Paguyuban Mahasiswa Banyumasan di Malang

20 244 2

FENOMENA INDUSTRI JASA (JASA SEKS) TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL ( Study Pada Masyarakat Gang Dolly Surabaya)

63 375 2

PEMAKNAAN MAHASISWA TENTANG DAKWAH USTADZ FELIX SIAUW MELALUI TWITTER ( Studi Resepsi Pada Mahasiswa Jurusan Tarbiyah Universitas Muhammadiyah Malang Angkatan 2011)

59 326 21

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

Analisis tentang saksi sebagai pertimbangan hakim dalam penjatuhan putusan dan tindak pidana pembunuhan berencana (Studi kasus Perkara No. 40/Pid/B/1988/PN.SAMPANG)

8 102 57

Diskriminasi Perempuan Muslim dalam Implementasi Civil Right Act 1964 di Amerika Serikat

3 55 15

Kekerasan rumah tangga terhadap anak dalam prespektif islam

7 74 74

Kesesuaian konsep islam dalam praktik kerjasama bagi hasil petani desa Tenggulun Kecamatan Solokuro Kabupaten Lamongan Jawa Timur

0 86 111